Oleh:
Indrianytha Theresia NIM 412331018
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Riwayat Hidup
Indrianytha Theresia dilahirkan di Duri, pada tanggal 3 Desember 1993.
Ayah bernama Ramlan Manurung dan Ibu bernama Saur Dinar Simanjuntak(+),
dan Ibu bernama Sanggul Pakpahan dan merupakan anak ke dua dari empat
bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK Ignatius Slamet Riyadi Jakarta
Timur dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000, penulis melanjutkan sekolah
di SDK Ignatius Slamet Riyadi Pagi 1 Jakarta Timur dan lulus tahun 2006. Pada
tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Kartika IX-1 dan pada tahun
2008 penulis pindah sekolah dan melanjutkan sekolah SMPS Judika Mandau-Duri
dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA
Negeri 2 Mandau dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 melalui jalur
SBMPTN penulis di terima di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS
X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P 2015/2016
INDRIANYTHA THERESIA (NIM 4123341018)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa melalui penggunaan model Discovery Learning dan Problem Based Learning di Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas (69 orang) yang diambil dengan random sampling dari 9 kelas yang ada. Hasil belajar siswa diukur berdasarkan aspek kognitif. Dari hasil analisis diperoleh nilai rata-rata pada kelas yang diajar menggunakan Discovery Learning sebesar 78,66 9,22, sedangkan nilai rata-rata pada kelas yang diajar menggunakan Problem Based Learning sebesar 73,66 8,88. Uji hipotesis menunjukan ada perbedaan yang signifikan antara Discovery Learning dengan Problem Based Learning pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016 pada 0,05.
THE DIFFERENCE OF STUDENT LEARNING RESULT BY USING
DISCOVERY LEARNING AND PROBLEM BASED LEARNING SUB SUBJECT MATTER ECOSYESTEM IN TENTH GRADE SMA
NEGERI 14 MEDAN ACADEMIC YEAR 2015/2016
INDRIANYTHA THERESIA (NIM 4123341018)
ABSTRACT
The purpose of this research to know of difference in student learning result by using Discovery Learning and Problem Based Learning in tenth grade of SMA Negeri 14 Medan academic year 2015/2016. The sample research consisted of two classes (sixty-nine) taken by random sampling technique of the nine existing classes. Student learning outcomes measured by cognitive. The analysis result average value Discovery Learning obtained 78,66 9,22 and the average value Problem Based Learning obtained 73,66 8,88. Hypothesis testing show it was concluded that there was the significant difference beetwen Discovery Learning and Problem Based Learning sub subject matter ecosystem in tenth grade of SMA Negeri 14 Medan academic year 2015/2016
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karuniaNya yang telah memberikan kesehatan dan nikmatNya
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Discovery Learning dan Problem Based Learning Pada Sub Materi Pokok
Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016” disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Rosita Tarigan, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si, Ibu Dra. Meida
Nugrahalia, M.Sc dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si, Apt, selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Martina
Restuati, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, Dr. Asrin Lubis, M.Pd,
selaku dekan FMIPA Unimed, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan
Biologi, Ibu Dra. Hj. Cicik Suryani, M.Si selaku Ketua program studi Pendidikan
Biologi, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah
SMA Negeri 14 Medan Bapak Sofyan, S.Pd, Ibu Berlian Hutabarat, S.Pd sebagai
guru bidang studi IPA Biologi dan seluruh Bapak/ Ibu guru beserta staf pegawai,
serta siswa-siswi yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis
Ayahanda Ramlan Manurung, Ibunda Saur Dinar Simanjuntak (+), dan Ibunda
dorongan, semangat dan pengorbanan yang tak ternilai selama pendidikan sampai
selesainya skripsi ini. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada abang
saya Mangitua Jhoni, adik saya Mely Margaretha Octavia, dan Jhonatan Mikhael,
serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan doa, dukungan, semnagat
dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat saya Saudur
Ernita Sianipar, Christine dan Jojor, serta semua teman-teman kelas Biologi
Ekstensi B 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Begitu juga
teman-teman PPLT SMP N 1 Narumonda, terima kasih buat dukungan dan doa
kalian semua. Dan terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang
tidak bisa penulis tuliskan namanya satu per satu yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari
segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016 Penulis
Indrianytha Theresia
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix Daftar Tabel x Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 3
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 4
1.7. Definisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1 Konsep Belajar 6
2.1.2 Hasil Belajar 7
2.1.3 Model Pembelajaran 8
2.2. Model Pembelajaran Discovery Learning 9 2.3. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 10
2.4. Ekosistem 14
2.5 Kerangka Konseptual 19
2.6. Hipotesis Penelitian 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 21
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 21
3.3 Jenis Penelitian 21
3.4 Variabel Penelitian 21
3.5. Instrumen Penelitian 22
3.6 Rancangan Penelitian 25
3.7 Prosedur Penelitian 28
3.8. Teknik Analisis Data 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 33
4.2 Uji Persyaratan Analisis Data 34
4.2.1 Uji Normalitas Data 34
4.2.2 Uji Homogeenitas 34
4.3 Uji Hipotesis 35
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 39
5.2 Saran 39
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.Piramida Makanan 16
Gambar 2.2.Rantai Makanan 17
Gambar 2.3.Jaring-jaring Makanan 18
Gambar 2.4 Kerangka Konseptual 20
Gambar 3.1Flow chart Prosedur penelitian 27
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar 33
Gambar L.1 112
Gambar L.2 112
Gambar L.3 113
Gambar L.4 113
Gambar L.5 114
Gambar L.6 114
Gambar L.7 115
Gambar L.8 115
Gambar L.9 116
Gambar L.10 116
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks untuk Pembelajaran Problem Based Learning 12
Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 22
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 26
Tabel 4.1 Uji Homogenitas 34
Tabel 4.2 Uji Hipotesis 35
Tabel Product Moment 118
Tabel Uji Liliefors 119
Tabel Z (Kurva Normal Standar) 120
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Kegiatan Pembelajaran 42
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 44
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 68
Lampiran 4 Instrumen Penelit ian 76
Lampiran 5 Lembar Jawaban 83
Lampiran 6 Kunci Jawaban 84
Lampiran 7 Uji Validitas 87
Lampiran 8 Relibilitas soal 90
Lampiran 9 Tingkat Kesukaran Soal 92
Lampiran 10 Daya Beda Soal 94
Lampiran 11 Data Pretest Dan Posttest 95
Lampiran 12 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians 97
Lampiran 13 Uji Normalitas 101
Lampiran 14 Uji Homogenitas 105
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakekatnya merupakan syarat mutlak bagi pengembangan
sumber daya manusia dalam menuju masa depan yang lebih baik. Melalui
pendidikan dapat dibentuk manusia yang mampu membangun dirinya sendiri dan
bangsanya, maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu
pengembangan kurikulum, serta perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.
Cara-cara tersebut apabila diperhatikan, yang berperan aktif dalam pelaksanaan dan
kegiatan kurikulum adalah guru, sedangkan yang berperan aktif sebagai subjek
adalah siswa. Interaksi antara guru dengan siswa diperlukan agar tujuan
pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.
Guru sebagai pengelola pembelajaran berperan dalam menciptakan iklim
belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan nyaman (Sanjaya, 2008).
Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa untuk belajar, tetapi
juga mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar secara efektif dari kalangan
siswa. Seseorang guru dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar
mengajar, apabila guru selaku pendidik mampu mendayagunakan model,
merencanakan tujuan belajar, mengorganisasikan berbagai sumber belajar dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Setelah peneliti melakukan observasi kurang lebih tiga bulan di salah satu
sekolah di kabupaten Tobasa, dalam rangka Program Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT), peneliti menemukan berbagai masalah dalam pelaksanaan
pembelajaran. Faktanya, sebagian besar siswa merasa pelajaran biologi adalah
pelajaran membosankan. Selain itu, siswa bersifat pasif dan tidak memperhatikan
guru saat menerangkan pelajaran. Diakhir pelajaran, siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan guru tentang materi yang baru saja disampaikan dan ketika siswa
ditanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti, siswa sering kali hanya diam.
Hal ini disebabkan karena masih kurangnya minat belajar siswa dalam belajar
2
masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran konvensional
(ceramah) dalam menyampaikan materi di dalam kelas. Model pembelajaran
konvensional yang diterapkan cenderung membuat siswa lebih banyak menerima
informasi dari guru dan menghafal materi-materi yang disampaikan sehingga hasil
ingatan tersebut bersifat sementara. Hasil pembelajaran biologi khususnya materi
ekosistem berdasarkan hasil wawancara dengan gurunya dimana siswa hanya
menguasai 60 % konsep materi dan tidak mampu mengorganisasikan hubungan
antara konsep dengan yang telah mereka pelajari dengan lingkungan mereka
sehari-hari.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMA Negeri 14 Medan yang
terletak di jalan pelajar timur ujung, Medan Denai dengan guru bidang studi
biologi di sekolah ini pada 25 Januari 2016, banyak siswa mendapat nilai dibawah
KKM. Adapun nilai KKM yang harus dicapai di sekolah ini adalah 78 sedangkan
jumlah siswa yang memenuhi KKM hanya 54% dari 80 siswa.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
menekankan keterlibatan siswa secara aktif, orientasi yang induktif dan bukan
deduktif, dan penemuan atau pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa sendiri
(Arends, 2008). Menurut Arends, model pembelajaran berbasis masalah cocok
untuk semua siswa, bagaimanapun kemampuannya, dapat memperoleh manfaat
dari pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah adalah proses
pembelajaran yang berangkat dari pemahaman siswa tentang suatu masalah,
menemukan alternatif solusi atas masalah, kemudian memilih solusi yang tepat
untuk digunakan dalam memecahkan masalah tersebut (Sutirman, 2013).
Menurut Roestiyah (2008) Discovery Learning adalah cara untuk
menyampaikan ide atau gagasan lewat penemuan pada penggunaan Discovery
Learning, pengalaman langsung yang dialami siswa akan menarik perhatian
peserta didik dan memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak,
penyerapan materi yang lebih mudah, motivasi yang meningkat, serta
Menurut penelitian Utomo, dkk (2012), diperoleh peningkatan rata-rata
hasil belajar pada saat pretest diperoleh rata-rata sebesar 52,45, sedangkan hasil
belajar setelah menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) rata-rata hasil belajar yang diperoleh posttest adalah sebesar
73,81 artinya ada perbedaan signifikan ketika siswa yang diajarkan menggunakan
model Problem Based Learning. Menurut penelitian Putrayasa, dkk (2014) pada
model Discovery Learning terjadi peningkatan rata-rata tes hasil belajar siswa
sebesar 74,70 dan pada model Problem Based Learning rata-rata hasil belajar
yang di peroleh meningkat sebesar 53,90
Mengacu pada paparan tentang masalah di atas maka peneliti akan melakukan
penelitian Hasil belajar siswa menggunakan model Discovery Learning dan
Problem Based Learning (PBL) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu :
a. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar masih kurang
b. Siswa masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan.
c. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan
siswa kurang berminat dalam belajar biologi
d. Kurangnya penggunaan model pembelajaran
1.3 Batasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dalam latar belakang masalah, maka
penelitian ini hanya dibatasi pada:
a. Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning dengan
Problem Based Learning
4
c. Subjek Penelitian hanya dibatasi pada kelas X-2 dan kelas X-3 SMA
Negeri 14 Medan T.P 2015/2016.
d. Hasil belajar biologi yang telah dibatasi pada ranah kognitif
1.4 Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis
dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
Discovery Learning pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA
Negeri 14 Medan T.P 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Problem
Based Learning (PBL) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA
Negeri 14 Medan T.P 2015/2016?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
Discovery Learning dengan Problem Based Learning (PBL) pada sub
materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negri 14 Medan T.P 2015/2016?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Discovery Learning
pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P
2015/2016.
b. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Problem Based
Learning pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14
Medan T.P 2015/2016.
c. Apakah ada perbedaan yang signifikan untuk hasil belajar siswa yang
diajar menggunakan model Discovery Learning dengan Problem Based
Learning pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai informasi dan rekomendasi bagi guru-guru khususnya guru
biologi dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran biologi.
b. Sebagai referensi dan masukan bagi mahasiswa Fakultas MIPA UNIMED
dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sama.
c. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini.
1.7 Definisi Operasional
a. Discovery Learning adalah cara untuk menyampaikan idea atau gagasan
lewat penemuan.
b. Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah proses
pembelajaran yang berangkat dari pemahaman siswa tentang suatu
masalah.
c. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang setelah ia
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan yang diajar
menggunakan model Discovery Learning pada materi ekosistem, sebesar
78,66 .
2. Hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan yang diajar
menggunakan model Problem Based Learning pada materi ekosistem,
sebesar 73,66 8,88.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
menggunakan model Discovery Learning dan Problem Based Learning
pada materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016
pada 0,05.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diajukan peneliti adalah :
1. Bagi guru khususnya guru biologi diharapkan untuk dapat menggunakan
model Discovery Learning pada proses belajar mengajar dalam upaya
peningkatan hasil belajar siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam
pembelajaran dan membuat siswa lebih aktif mencari sumber informasi
pengetahuan.
2. Bagi guru agar menggunakan model Discovery Learning dalam
menyampaikan materi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
DAFTAR PUSTAKA
Anneahira, (2012), Piramida Makanan, http://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q= =source=images-piramida-makanan.html (diakses tanggal 18 Januari 2016)
Arends, R, (2008). Learning To Teach, Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Arikunto,S, (2013), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bumi Aksara, Jakarta.
Ayu,Gusti, (2014). Konsep Dasar Ipa Aspek Biologi. Penerbit Ombak:Yogyakarta.
Hamalik, O, (2005), Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Tarsito, Bandung.
Mubarok, Chusni, (2014). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Standar Kompetensi Melakukan Instalasi Sound System di SMK N 2 Surabaya. Jurnal Akutansi. Vol 3, No 21: 37-44.
Mursid, (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompotensi, Unimed Press, Medan.
Nasriaka, (2013), Rantai Makanan, http://www.google.co.id/search?rantai+ makanan. (diakses tanggal 18 Januari 2016 )
Putrayasa, M, Syahruddin, Margunayasa, G, (2014), Pengaruh model Pembelajaran Discovery Learning dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol 2, No 2:1-11.
Rahayu, I, Rosidin, U, Abdurahman, (2015), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara
Pembelajaran Menggunakan PBL dan Discovery Learning. Jurnal Pembelajaran
IPA.Vol 3, No 5:1-10.
Rismayani, L, Sukadi, Pursika, N, (2013). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Siswa. Jurnal PKN. Vol 1, No 2:2-11.
Roestiyah, (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadia, I W. 2007. Problem Based Learning Suatu Model Pembelajaran Berorientasi Konstruktivisme.Unidikhsa Singaraja.
Sani, R, (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Sanjaya, W, (2008) Kurikulum dan Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
41
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Siregar, I, Listiadi, A, (2015). Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Problem Based Learning Dengan Discovery Learning Pada Mata Pelajaran Akutansi Di SMK N 2 Nganjuk. Jurnal Akutansi. Vol 3, No 3:1-6.
Sudjana, N, (2009). Metode Statistika.Tarsito. Bandung.
Sutirman, (2013). Media dan Model-model Pembelajaran Inovatif. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Trianto, (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenanda Media.