• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Indrianytha Theresia NIM 412331018

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

Riwayat Hidup

Indrianytha Theresia dilahirkan di Duri, pada tanggal 3 Desember 1993.

Ayah bernama Ramlan Manurung dan Ibu bernama Saur Dinar Simanjuntak(+),

dan Ibu bernama Sanggul Pakpahan dan merupakan anak ke dua dari empat

bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK Ignatius Slamet Riyadi Jakarta

Timur dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000, penulis melanjutkan sekolah

di SDK Ignatius Slamet Riyadi Pagi 1 Jakarta Timur dan lulus tahun 2006. Pada

tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Kartika IX-1 dan pada tahun

2008 penulis pindah sekolah dan melanjutkan sekolah SMPS Judika Mandau-Duri

dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA

Negeri 2 Mandau dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 melalui jalur

SBMPTN penulis di terima di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

(4)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS

X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P 2015/2016

INDRIANYTHA THERESIA (NIM 4123341018)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa melalui penggunaan model Discovery Learning dan Problem Based Learning di Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas (69 orang) yang diambil dengan random sampling dari 9 kelas yang ada. Hasil belajar siswa diukur berdasarkan aspek kognitif. Dari hasil analisis diperoleh nilai rata-rata pada kelas yang diajar menggunakan Discovery Learning sebesar 78,66 9,22, sedangkan nilai rata-rata pada kelas yang diajar menggunakan Problem Based Learning sebesar 73,66 8,88. Uji hipotesis menunjukan ada perbedaan yang signifikan antara Discovery Learning dengan Problem Based Learning pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016 pada 0,05.

(5)

THE DIFFERENCE OF STUDENT LEARNING RESULT BY USING

DISCOVERY LEARNING AND PROBLEM BASED LEARNING SUB SUBJECT MATTER ECOSYESTEM IN TENTH GRADE SMA

NEGERI 14 MEDAN ACADEMIC YEAR 2015/2016

INDRIANYTHA THERESIA (NIM 4123341018)

ABSTRACT

The purpose of this research to know of difference in student learning result by using Discovery Learning and Problem Based Learning in tenth grade of SMA Negeri 14 Medan academic year 2015/2016. The sample research consisted of two classes (sixty-nine) taken by random sampling technique of the nine existing classes. Student learning outcomes measured by cognitive. The analysis result average value Discovery Learning obtained 78,66 9,22 and the average value Problem Based Learning obtained 73,66 8,88. Hypothesis testing show it was concluded that there was the significant difference beetwen Discovery Learning and Problem Based Learning sub subject matter ecosystem in tenth grade of SMA Negeri 14 Medan academic year 2015/2016

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan karuniaNya yang telah memberikan kesehatan dan nikmatNya

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Discovery Learning dan Problem Based Learning Pada Sub Materi Pokok

Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016” disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.

Rosita Tarigan, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si, Ibu Dra. Meida

Nugrahalia, M.Sc dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si, Apt, selaku

dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Martina

Restuati, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, Dr. Asrin Lubis, M.Pd,

selaku dekan FMIPA Unimed, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan

Biologi, Ibu Dra. Hj. Cicik Suryani, M.Si selaku Ketua program studi Pendidikan

Biologi, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan

Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah

SMA Negeri 14 Medan Bapak Sofyan, S.Pd, Ibu Berlian Hutabarat, S.Pd sebagai

guru bidang studi IPA Biologi dan seluruh Bapak/ Ibu guru beserta staf pegawai,

serta siswa-siswi yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis

Ayahanda Ramlan Manurung, Ibunda Saur Dinar Simanjuntak (+), dan Ibunda

(7)

dorongan, semangat dan pengorbanan yang tak ternilai selama pendidikan sampai

selesainya skripsi ini. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada abang

saya Mangitua Jhoni, adik saya Mely Margaretha Octavia, dan Jhonatan Mikhael,

serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan doa, dukungan, semnagat

dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat saya Saudur

Ernita Sianipar, Christine dan Jojor, serta semua teman-teman kelas Biologi

Ekstensi B 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Begitu juga

teman-teman PPLT SMP N 1 Narumonda, terima kasih buat dukungan dan doa

kalian semua. Dan terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang

tidak bisa penulis tuliskan namanya satu per satu yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari

segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis

berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis

Indrianytha Theresia

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix Daftar Tabel x Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Konsep Belajar 6

2.1.2 Hasil Belajar 7

2.1.3 Model Pembelajaran 8

2.2. Model Pembelajaran Discovery Learning 9 2.3. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 10

2.4. Ekosistem 14

2.5 Kerangka Konseptual 19

2.6. Hipotesis Penelitian 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 21

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 21

3.3 Jenis Penelitian 21

3.4 Variabel Penelitian 21

3.5. Instrumen Penelitian 22

3.6 Rancangan Penelitian 25

3.7 Prosedur Penelitian 28

3.8. Teknik Analisis Data 29

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 33

4.2 Uji Persyaratan Analisis Data 34

4.2.1 Uji Normalitas Data 34

4.2.2 Uji Homogeenitas 34

4.3 Uji Hipotesis 35

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 39

5.2 Saran 39

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.Piramida Makanan 16

Gambar 2.2.Rantai Makanan 17

Gambar 2.3.Jaring-jaring Makanan 18

Gambar 2.4 Kerangka Konseptual 20

Gambar 3.1Flow chart Prosedur penelitian 27

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar 33

Gambar L.1 112

Gambar L.2 112

Gambar L.3 113

Gambar L.4 113

Gambar L.5 114

Gambar L.6 114

Gambar L.7 115

Gambar L.8 115

Gambar L.9 116

Gambar L.10 116

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks untuk Pembelajaran Problem Based Learning 12

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 22

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 26

Tabel 4.1 Uji Homogenitas 34

Tabel 4.2 Uji Hipotesis 35

Tabel Product Moment 118

Tabel Uji Liliefors 119

Tabel Z (Kurva Normal Standar) 120

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Kegiatan Pembelajaran 42

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 44

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 68

Lampiran 4 Instrumen Penelit ian 76

Lampiran 5 Lembar Jawaban 83

Lampiran 6 Kunci Jawaban 84

Lampiran 7 Uji Validitas 87

Lampiran 8 Relibilitas soal 90

Lampiran 9 Tingkat Kesukaran Soal 92

Lampiran 10 Daya Beda Soal 94

Lampiran 11 Data Pretest Dan Posttest 95

Lampiran 12 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians 97

Lampiran 13 Uji Normalitas 101

Lampiran 14 Uji Homogenitas 105

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakekatnya merupakan syarat mutlak bagi pengembangan

sumber daya manusia dalam menuju masa depan yang lebih baik. Melalui

pendidikan dapat dibentuk manusia yang mampu membangun dirinya sendiri dan

bangsanya, maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu

pengembangan kurikulum, serta perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.

Cara-cara tersebut apabila diperhatikan, yang berperan aktif dalam pelaksanaan dan

kegiatan kurikulum adalah guru, sedangkan yang berperan aktif sebagai subjek

adalah siswa. Interaksi antara guru dengan siswa diperlukan agar tujuan

pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.

Guru sebagai pengelola pembelajaran berperan dalam menciptakan iklim

belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan nyaman (Sanjaya, 2008).

Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa untuk belajar, tetapi

juga mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar secara efektif dari kalangan

siswa. Seseorang guru dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar

mengajar, apabila guru selaku pendidik mampu mendayagunakan model,

merencanakan tujuan belajar, mengorganisasikan berbagai sumber belajar dan

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Setelah peneliti melakukan observasi kurang lebih tiga bulan di salah satu

sekolah di kabupaten Tobasa, dalam rangka Program Pengalaman Lapangan

Terpadu (PPLT), peneliti menemukan berbagai masalah dalam pelaksanaan

pembelajaran. Faktanya, sebagian besar siswa merasa pelajaran biologi adalah

pelajaran membosankan. Selain itu, siswa bersifat pasif dan tidak memperhatikan

guru saat menerangkan pelajaran. Diakhir pelajaran, siswa tidak dapat menjawab

pertanyaan guru tentang materi yang baru saja disampaikan dan ketika siswa

ditanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti, siswa sering kali hanya diam.

Hal ini disebabkan karena masih kurangnya minat belajar siswa dalam belajar

(14)

2

masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran konvensional

(ceramah) dalam menyampaikan materi di dalam kelas. Model pembelajaran

konvensional yang diterapkan cenderung membuat siswa lebih banyak menerima

informasi dari guru dan menghafal materi-materi yang disampaikan sehingga hasil

ingatan tersebut bersifat sementara. Hasil pembelajaran biologi khususnya materi

ekosistem berdasarkan hasil wawancara dengan gurunya dimana siswa hanya

menguasai 60 % konsep materi dan tidak mampu mengorganisasikan hubungan

antara konsep dengan yang telah mereka pelajari dengan lingkungan mereka

sehari-hari.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMA Negeri 14 Medan yang

terletak di jalan pelajar timur ujung, Medan Denai dengan guru bidang studi

biologi di sekolah ini pada 25 Januari 2016, banyak siswa mendapat nilai dibawah

KKM. Adapun nilai KKM yang harus dicapai di sekolah ini adalah 78 sedangkan

jumlah siswa yang memenuhi KKM hanya 54% dari 80 siswa.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

menekankan keterlibatan siswa secara aktif, orientasi yang induktif dan bukan

deduktif, dan penemuan atau pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa sendiri

(Arends, 2008). Menurut Arends, model pembelajaran berbasis masalah cocok

untuk semua siswa, bagaimanapun kemampuannya, dapat memperoleh manfaat

dari pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah adalah proses

pembelajaran yang berangkat dari pemahaman siswa tentang suatu masalah,

menemukan alternatif solusi atas masalah, kemudian memilih solusi yang tepat

untuk digunakan dalam memecahkan masalah tersebut (Sutirman, 2013).

Menurut Roestiyah (2008) Discovery Learning adalah cara untuk

menyampaikan ide atau gagasan lewat penemuan pada penggunaan Discovery

Learning, pengalaman langsung yang dialami siswa akan menarik perhatian

peserta didik dan memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak,

penyerapan materi yang lebih mudah, motivasi yang meningkat, serta

(15)

Menurut penelitian Utomo, dkk (2012), diperoleh peningkatan rata-rata

hasil belajar pada saat pretest diperoleh rata-rata sebesar 52,45, sedangkan hasil

belajar setelah menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning) rata-rata hasil belajar yang diperoleh posttest adalah sebesar

73,81 artinya ada perbedaan signifikan ketika siswa yang diajarkan menggunakan

model Problem Based Learning. Menurut penelitian Putrayasa, dkk (2014) pada

model Discovery Learning terjadi peningkatan rata-rata tes hasil belajar siswa

sebesar 74,70 dan pada model Problem Based Learning rata-rata hasil belajar

yang di peroleh meningkat sebesar 53,90

Mengacu pada paparan tentang masalah di atas maka peneliti akan melakukan

penelitian Hasil belajar siswa menggunakan model Discovery Learning dan

Problem Based Learning (PBL) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi

masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu :

a. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar masih kurang

b. Siswa masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan.

c. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan

siswa kurang berminat dalam belajar biologi

d. Kurangnya penggunaan model pembelajaran

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dalam latar belakang masalah, maka

penelitian ini hanya dibatasi pada:

a. Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning dengan

Problem Based Learning

(16)

4

c. Subjek Penelitian hanya dibatasi pada kelas X-2 dan kelas X-3 SMA

Negeri 14 Medan T.P 2015/2016.

d. Hasil belajar biologi yang telah dibatasi pada ranah kognitif

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis

dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

Discovery Learning pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA

Negeri 14 Medan T.P 2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Problem

Based Learning (PBL) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA

Negeri 14 Medan T.P 2015/2016?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

Discovery Learning dengan Problem Based Learning (PBL) pada sub

materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negri 14 Medan T.P 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Discovery Learning

pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P

2015/2016.

b. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Problem Based

Learning pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14

Medan T.P 2015/2016.

c. Apakah ada perbedaan yang signifikan untuk hasil belajar siswa yang

diajar menggunakan model Discovery Learning dengan Problem Based

Learning pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 14

(17)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai informasi dan rekomendasi bagi guru-guru khususnya guru

biologi dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam

pembelajaran biologi.

b. Sebagai referensi dan masukan bagi mahasiswa Fakultas MIPA UNIMED

dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sama.

c. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini.

1.7 Definisi Operasional

a. Discovery Learning adalah cara untuk menyampaikan idea atau gagasan

lewat penemuan.

b. Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah proses

pembelajaran yang berangkat dari pemahaman siswa tentang suatu

masalah.

c. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang setelah ia

(18)
(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan yang diajar

menggunakan model Discovery Learning pada materi ekosistem, sebesar

78,66 .

2. Hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan yang diajar

menggunakan model Problem Based Learning pada materi ekosistem,

sebesar 73,66 8,88.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

menggunakan model Discovery Learning dan Problem Based Learning

pada materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016

pada 0,05.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diajukan peneliti adalah :

1. Bagi guru khususnya guru biologi diharapkan untuk dapat menggunakan

model Discovery Learning pada proses belajar mengajar dalam upaya

peningkatan hasil belajar siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam

pembelajaran dan membuat siswa lebih aktif mencari sumber informasi

pengetahuan.

2. Bagi guru agar menggunakan model Discovery Learning dalam

menyampaikan materi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Anneahira, (2012), Piramida Makanan, http://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q= =source=images-piramida-makanan.html (diakses tanggal 18 Januari 2016)

Arends, R, (2008). Learning To Teach, Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Arikunto,S, (2013), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bumi Aksara, Jakarta.

Ayu,Gusti, (2014). Konsep Dasar Ipa Aspek Biologi. Penerbit Ombak:Yogyakarta.

Hamalik, O, (2005), Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Tarsito, Bandung.

Mubarok, Chusni, (2014). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Standar Kompetensi Melakukan Instalasi Sound System di SMK N 2 Surabaya. Jurnal Akutansi. Vol 3, No 21: 37-44.

Mursid, (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompotensi, Unimed Press, Medan.

Nasriaka, (2013), Rantai Makanan, http://www.google.co.id/search?rantai+ makanan. (diakses tanggal 18 Januari 2016 )

Putrayasa, M, Syahruddin, Margunayasa, G, (2014), Pengaruh model Pembelajaran Discovery Learning dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol 2, No 2:1-11.

Rahayu, I, Rosidin, U, Abdurahman, (2015), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara

Pembelajaran Menggunakan PBL dan Discovery Learning. Jurnal Pembelajaran

IPA.Vol 3, No 5:1-10.

Rismayani, L, Sukadi, Pursika, N, (2013). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Siswa. Jurnal PKN. Vol 1, No 2:2-11.

Roestiyah, (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sadia, I W. 2007. Problem Based Learning Suatu Model Pembelajaran Berorientasi Konstruktivisme.Unidikhsa Singaraja.

Sani, R, (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Sanjaya, W, (2008) Kurikulum dan Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

(22)

41

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Siregar, I, Listiadi, A, (2015). Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Problem Based Learning Dengan Discovery Learning Pada Mata Pelajaran Akutansi Di SMK N 2 Nganjuk. Jurnal Akutansi. Vol 3, No 3:1-6.

Sudjana, N, (2009). Metode Statistika.Tarsito. Bandung.

Sutirman, (2013). Media dan Model-model Pembelajaran Inovatif. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Trianto, (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenanda Media.

Gambar

Tabel 2.1.  Sintaks untuk Pembelajaran Problem Based Learning Tabel 3.1.  Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

pendekatan saintifik berbasis discovery learning dan problem based learning ditinjau dari komunikasi matematika terhadap hasil belajar.Sehingga perlu dilakukan uji komparasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan SMK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran Discovery Learning berbasis Assessment for Learning dan Problem Based Learning

Persamaan dan Perbedaan Model Discovery Learning dan Problem Based Learning .... Kajian Penelitian

2) Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Audio Video Pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Di SMK Negeri 3

Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Guna Pembentukan Kemampuan Berpikir Kritis dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa

Efektivitas Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based learning Ayu Jumiarti  Ariantje Dimpudus  Haeruddin 33 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi rangkaian