PERIODE 2008 - 2010
Oleh : PUTRI KURNILA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar MAGISTER MANAJEMEN
Pada
Program Pascasarjana Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
pada Perusahaan Agrobisnis yang Go Public periode 2008 - 2010
Oleh Putri Kurnila
Salah satu faktor utama yang menjadi daya tarik investor untuk membeli suatu saham tertentu adalah dengan adanya peningkatan harga saham di masa yang akan datang dan pembagian dividen diakhir tahun. Motif mendasar para pemodal membeli saham adalah menjual saham itu pada harga yang lebih tinggi. Pembicaraan mengenai harga saham juga menyangkut perkiraan prestasi perusahaan di masa yang akan datang, serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi (Likuiditas).
Permasalahan yang dirumuskan adalah: Apakah Return On Asset, Likuiditas, Debt ratio, dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010?. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk memberikan masukkan kepada para investor sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi. Perumusan hipotesis adalah Return On Asset, Likuiditas, Debt ratio, dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010.
Hasil perhitungan pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat dengan menggunakan SPSS didapat Fhitung (4,162) Ftabel (2,80) sehingga dapat dinyatakan bahwa secara statistik Harga Saham (Y1) dipengaruhi oleh variabel ROA,
Likuiditas, Debt Ratio dan Ukuran Perusahaan. Dari hasil perhitungan parsial seluruh variabel bebas, dapat dilihat bahwa hanya terdapat satu variabel bebas yang mempunyai nilai signifikansinyanya kurang dari 0,05 yaitu variabel X4(Total Aset). Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return Saham (Y2) dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen memiliki kontribusi pengaruh sangat kecil yaitu sebesar 5,2%.Pengujian keberartian pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,300 dengan signifikansi 0,874. Karena nilai signifikansi ini lebih tinggi daripadaα=0,05, maka dapatlah dikatakan bahwa nilai F-hitung tersebut tidak signifikan secara statistik, dan dikarenakan Fhitung(0,300) Ftabel (2,8) maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti bahwa secara bersama-sama Return Saham (Y2) tidak dipengaruhi oleh variabel ROA, Likuiditas, Debt Ratio dan Ukuran
Companies that Go Public period 2008 - 2010 By
Putri Kurnila
One major factor is the main attraction of investors to buy a particular stock is an increase in stock prices in the future and at year-end dividend. But most ordinary investors will assume the same whether it is the result of dividends or capital gains, he will earn huge profits if the stock that he bought the price is increasing from year to next year. Investors are not just going to buy shares of companies that have Go public or in Indonesian terms is a public company. They will gather information and conduct research in advance of the company.
Underlying motives of investors to buy stocks is to sell those shares at higher prices. Share price paid by investors who are willing to reflect the expected net cash flow after taking into account the time and investment risk. The talks also concerned about stock prices forecast the company's achievements in the future, as well as the company's ability to meet its financial obligations that must be met immediately.
The results of calculation of the overall effect of the independent variable on the dependent variable obtained by using the SPSS F-count (4.162) F-table (2.80) so that it can be stated that reject H0 and accept H1. F-count value indicates that a statistically Share Price (Y1) is affected by the variable ROA, Liquidity, Debt Ratio and Company Size. Partial results of calculations all the independent variables, can be seen that there is only one independent variable has a value less than 0.05 the variable X4 (Total
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
1. Tesis dengan judul
“ Analisis Fundamental Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Dan
Return
Saham Pada Perusahaan Agrobisnis Yang
Go Public
Periode
2008-2010”
adalah karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
atas karya penulis lain dengan cara yang tidak sesuai dengan tata etika ilmiah yang
berlaku dalam masyarakat akademik atau yang disebut Plagiatisme
2. Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada Universitas
Lampung.
Atas pernyataan ini, apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya ketidakbenaran, saya
bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan kepada saya,saya bersedia dan sanggup
dituntut sesuai hukum yang berlaku
Bandar Lampung, 28 Februari 2012
Pembuat Pernyataan,
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan masalah... 9
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 9
1.4 Kerangka Pemikiran ... 10
1.5 Hipotesis ... 12
II. LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Analisis dan Penilaian Investasi... 13
2.2 Pengertian Return On Asset (ROA)... 15
2.3 Likuiditas ... 17
2.4 Pengertian Debt Ratio (DER)... 22
2.5 Pengertian Ukuran Perusahaan ... 23
2.6 Saham ... 15
2.6.1 Macam-macam Saham ... 16
2.6.2 Return Saham... 18
2.7 Pasar Modal ... 18
III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 30
3.2 Jenis Penelitian... 30
3.3 Penentuan Sampel ... 30
3.4 Prosedur Pengumpulan Data... 31
3.5 Pengolahan Data ... 31
3.5.1 Alat Analisis ... 31
3.5.2 Pembuktian Hipotesis ... 31
3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 33
3.7 Teknik Analisis Data ... 34
4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 48
4.2.1 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Harga
Saham ... 48
4.2.2 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return
Saham ... 53 4.3 Pembahasan... 55
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 57 5.2 Saran……… 59
Halaman
1. Harga Saham Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010. ... 7
2. Volume Saham Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010 ... 7
3. Rata-rata Harga saham dan Volume Saham Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010 ... 8
4. Daftar Perusahaan Sampel... 31
5. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas... 40
6. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas... 42
7. Return On AssetsPerusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010 ... 43
8. Likuiditas Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010 ... 44
9. Debt RatioPerusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 45
10. Ukuran Perusahaan, Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 46
11. Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviation . 47 12. Hasil Perhitungan Signifikan dan t-hitung Pada Masing-Masing Variabel... 49
13. Nilai Sig dan t-hitung untuk masing-masing variable bebas ... 52
14. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas... 53
Gambar :
Halaman
1. Model Penelitian Kerangka Berfikir ... 12
2. Hasil Uji Normalitas ... 37
3. Hasil Uji Heterokedastisitas ... 38
4. Hasil Uji Normalitas ... 40
Lampiran :
1. Tabel Perhitungan ROA,Likuiditas,Debt Ratio,Ukuran Perusahaan,Harga
dan Return Harga
2. Perhitungan Deskriptif
3. Data Input Perhitungan Regresi Linier Berganda
4. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Y1
5. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Y2
6. Tabel Uji F (σ = 0.05)
1.1 Latar Belakang
Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan dananya, dengan adanya pasar modal diharapkan
aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua
fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal dikatakan
memiliki fungsi ekonomi karena menyediakan fasilitas atau wahana yang
mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana
(investor) dan pihak yang memerlukan dana (perusahaan/emiten). Dengan adanya
pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan
dana tersebut dengan harapan dapat memperoleh imbalan sedangkan pihak
perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa
harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan sehingga dari kegiatan
ini baik investor maupun perusahaan akan saling diuntungkan. Pasar modal
dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan bagi pemilik dana, sesuai
dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Instrumen pasar modal itu terbagi atas dua kelompok besar yaitu instrumen
pemilik (equity) seperti saham dan instrumen utang (obligasi/bond).
obligasi, sedangkan untuk dana equity dengan menerbitkan saham. Saham adalah
surat berharga yang paling banyak diperdagangkan dipasar modal. Bahkan saat ini
dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa efek,
perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam
jual beli saham. Saham merupakan surat berharga yang paling popular diantara
surat berharga lainnya di pasar modal karena bila dibandingkan investasi lainnya
saham memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan atau rate of
return yang tidak terhingga. Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan
investasi saham sangat besar dalam rupiahnya, tapi tergantung pada perusahaan
penerbitnya. Apabila perusahaan penerbitnya mampu memberikan laba yang
besar, maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati
keuntungan yang besar juga, karena dengan laba yang besar itu diharapkan
tersedianya dana yang besar untuk dibayarkan sebagai dividen. Selain itu
pemegang saham mempunyai kewajiban yang terbatas dan sahamnya mudah pula
dialihkan.
Pasar modal merupakan salah satu alternatif pendanaan bagi perusahaan selain sistem
perbankan. Adanya deregulasi di sektor keuangan dan perbankan termasuk pasar modal
yang dilakukan pemerintah memberikan kemudahankemudahan bagi perusahaan untuk
masuk ke pasar modal. Kemudahan-kemudahan tersebut mendorong banyak
perusahaan memilih untuk mendaftarkan sahamnya di pasar modal termasuk
perusahaan-perusahaan agrobisnis.
Salah satu faktor utama yang menjadi daya tarik investor untuk membeli suatu saham
pembagian dividen diakhir tahun. Tetapi umumnya investor secara awam akan
menganggap sama saja apakah itu hasil dividen atau keuntungan modal, ia akan
memperoleh keuntungan yang besar apabila saham yang ia beli harganya semakin
meningkat dari tahun ke tahun berikutnya. Investor tidak begitu saja akan membeli
saham perusahaan yang telah Go public atau dalam istilah Indonesianya adalah
perusahaan terbuka. Mereka akan mengumpulkan informasi dan melakukan penilaian
terlebih dahulu terhadap perusahaan (emiten).
Motif mendasar para pemodal membeli saham adalah menjual saham itu pada
harga yang lebih tinggi. Harga saham yang bersedia dibayar oleh pemodal
mencerminkan arus kas bersih yang diharapkan setelah memperhitungkan waktu
dan resiko investasi. Pembicaraan mengenai harga saham juga menyangkut
perkiraan prestasi perusahaan di masa yang akan datang, serta kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi
(Likuiditas).
Likuiditas (liquidity) secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo (Lancaster et al., 1998: 28).
Dalam pengertian yang lebih sering digunakan, likuiditas diartikan sebagai kemampuan
suatu perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya dalam jangka pendek
atau yang harus segera dibayar (Awat, 1999: 385; Munawir, 2002: 93). Ukuran
likuiditas perusahaan yang hingga saat ini masih sering digunakan adalah current ratio
dan quick ratio. Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current liabilities); sedangkan quick ratio adalah perbandingan
2004: 231). Aktiva lancar tersebut umumnya berupa kas, surat berharga, piutang
dagang, dan persediaan. Sedangkan hutang lancar pada umumnya berupa hutang
dagang, short-term notes payable, pajak yang ditangguhkan, dan biaya-biaya yang
ditangguhkan. (Brigham and Daves, 2004: 231)
Masalah likuiditas merupakan salah satu masalah penting dalam suatu perusahaan yang
relatif sulit dipecahkan (Kim et al., 1998: 335). Dipandang dari sisi kreditur, perusahaan
yang memiliki likuiditas yang tinggi merupakan perusahaan yang baik, karena dana
jangka pendek kreditur yang dipinjam perusahaan dapat dijamin oleh aktiva lancar
yang jumlah relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajemen,
perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja manajemen
yang kurang baik (Helfert, 1996: 96), karena likuiditas yang tinggi menunjukkan
adanya saldo kas yang menganggur, persediaan yang relatif berlebihan, atau karena
kebijakan kredit perusahaan yang tidak baik sehingga mengakibatkan tingginya
piutang usaha. Masalah likuiditas juga dapat dipandang sebagai masalah penting jika
dilihat dari besarnya dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar. Sebagai contoh
pada perusahaan-perusahaan tingkat dunia yang terdaftar di Global Value Database
pada tahun 1998; menunjukkan investasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut
dalam aktiva lancarnya hampir mencapai 9% dari nilai buku ekuitasnya (Ditmarr et
al., 2002: 1). Selama tahun 1975-1994, investasi dalam aktivalancar yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan manufaktur di Amerika Serikat hampir mencapai 8.1%
dari total asetnya. Menurut Munawir (2002: 114), perusahaan-perusahaan yang
menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan
kas yang bersifat sementara pada aktiva yang sangat likuid (yang dapat dijual setiap
menimbulkan trade-off bagi perusahaan, di satu sisi terlalu besar aktiva lancar atau
aktiva likuid maka holding cost yang harus ditanggung perusahaan juga besar, selain itu
kemampuan aktiva likuid dalam menghasilkan keuntungan tergolong rendah (Kim et
al., 1998: 335). Di sisi lain, pada kondisi di mana biaya dana ekternal relatif tinggi
maka aktiva likuid yang besar justru menguntungkan perusahaan, karena perusahaan
dapat menggunakan aktiva likuid tersebut untuk membiayai kegiatan operasi, sehingga
mengurangi ketergantungannya pada dana eksternal dan menghemat biaya dana yang
harus dibayar. Tingkat likuiditas di perusahaan perlulah dicermati guna kegiatan
berinvestasi sehingga memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau
buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Kim et al (1998) di Amerika Serikat
menunjukkan faktor-faktor: market to book value, spread antara suku bunga investasi
dengan suku bunga bank sentral, rata-rata siklus kas, rasio hutang, arus kas, dan
kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan berpengaruh signifikan
terhadap likuiditas perusahaan. Sedangkan penelitian Anderson (2002) yang dilakukan
di Belgia menunjukkan bahwa faktor-faktor: arus kas, hutang jangka panjang dan
hutang jangka pendek berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan.
Penelitian tentang perngaruh rasio-rasio keuangan terhadap perubahan harga saham
perusahaan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) telah dilakukan oleh Hasnita Sari dengan
mengambil 8 sampel perusahaan asuransi dengan kurun waktu 1997-1999. Komponen
rasio keuangan yang digunakan berjumlah 6 (enam) yang terdiri dari Operating Profit
Margin(OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt Equity Ratio (DER), Rate on Asset
yang dihasilkan tidak nyata, sehingga hipotesa yang diajukan bahwa rasio-rasio
keuangan berpengaruh terhadap harga saham ditolak. apabila ditinjau secara terpisah
masing-masing variabel mempunyai pengaruh yang sangat rendah terhadap perubahan
harga saham.
Penelitian Poppy tentang pengaruh profitabilitas terhadap perubahan harga saham pada
perusahaan industri di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan 30 sampel penelitian
menyimpulkan bahwa variabel yang memberikan pengaruh positif terhadap perubahan
harga saham adalah variabel rasio Net Profit Margin(NPM) dan Earning per Share
(EPS) sedangkan yang memberikan pengaruh negatif adalah Return on Investment
(ROI). Dari ketiga variabel independen yang diamati dalam penelitian ini, secara parsial
Earning per Share(EPS) memberikan kontribusi yang paling besar tehadap perubahan
harga saham, sedangkan variabel yang memberikan kontribusi yang paling rendah
adalah Return on Investment (ROI).
Penelitian mengenai faktor Fundamental dan Pengaruhnya Terhadap Harga dan Return
Saham pada perusahaan Agrobisnis di Indonesia, menurut pengetahuan peneliti hingga
saat ini belum pernah ada yang melakukan. Oleh karena itu, peneliti tertarik secara
ilmiah untuk melakukan kajian empiris mengenai faktor Fundamental dan pengaruhnya
Terhadap Harga dan Return Saham perusahaan Agrobisnis go public di Bursa Efek
Jakarta serta bagaimana pengaruh likuiditas tersebut terhadap perubahan Return saham.
Emiten yang saat ini diteliti adalah sektor agrobisnis. Agrobisnis adalah jenis usaha
yang berkaitan erat dengan pengolahan kekayaan alam baik nabati maupun hewani.
Hutan yang luas, iklim tropis yang sangat baik, tanah yang subur, laut yang luas
agribisnis ini adalah sektor usaha yang kebal krisis ekonomi. Seperti yang kita ketahui
beberapa produk komoditi andalan seperti lada, kopi, dan cengkeh justru harganya
mengikuti kurs dollar Amerika. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan harga saham
serta Volume saham perusahaan yang bergerak di sektor agrobisnis.
Tabel 1. Harga Saham Perusahaan Agrobisnis Tahun 2008-2010
Harga Saham
No Nama Emiten 2008 2009 2010 Rata-rata
1 Anugrah Tambak Perkansindo 77,462 260,000 56,430 131,30 2 Astra Agro Lestari 1552,153 2546,130 3790,143 2.629,48 3 Bahtera Adimina Samudra 165,356 161,688 160,456 162,50 4 Bakrie Sumatra Plantations 442,383 617,643 393,914 484,65 5 Cipendawa Agroindustri 189,189 94,545 332,111 205,28
6
Dharma Samudera Fishing
Industries 82,657 64,642 84,759 77,35
7 Inti Kapuas Arowana 582,118 126,566 166,505 291,73 8 Multibreeder Adirama 232,749 256,131 293,134 260,67 9 PP London Sumatera 751,717 1334,761 2123,786 1.403,42
Sumber: www.jsx.co.id.sect= &ext=81, (diakses tanggal 12 September 2011)
Tabel 1. Menceritakan harga saham dari 9 emiten Agrobisnis naik turunnya harga
saham berbeda-beda, untuk Perusahaan Anugrah Tambak Perkasindo harga saham
cenderung turun dari tahun ke tahun, dan untuk Astra Agro Lestrari harga saham
cenderung naik, berikut ini adalah table yang menunjukan Volume saham
Perusahaan Agrobisnis Tahun 2008-2010.
Tabel 2. Volume Saham Perusahaan Agrobisnis Tahun 2008-2010
Volume Saham
No Nama Emiten 2008 2009 2010 Rata-rata
1 Anugrah Tambak Perkansindo 131.342 350.000 1.000 43.897.666 2 Astra Agro Lestari 1.096.302 1.284.246 611.631 997.393.000 3 Bahtera Adimina Samudra 58.770 184.436 98.993 114.066.333 4 Bakrie Sumatra Plantations 261.276 897.825 3.660.899 1.606.666.666 5 Cipendawa Agroindustri 74.000 275.000 1.909.000 752.666
6
Dharma Samudera Fishing
Industries 416.444 317.067 487.855 407.122.000
7 Inti Kapuas Arowana 1.029.644 231.034 1.103.242 787.973.333 8 Multibreeder Adirama 7.072 6.891 3.947 5.970.000 9 PP London Sumatera 718.656 1.251.612 1.235.098 1.068.455.333
Sama halnya dengan harga saham untuk volume saham yang ditunjukan pada
Tabel 2. Setiap perusahaan berbeda-beda, dan apabila kita bandingkan Tabel 1
dengan Tabel 2, maka perubahan harga saham baik itu berubah naik atau turun
tidak selalu sama dengan perubahan yang terjadi dengan volum saham, berikut ini
adalah tabel yang menunjukan rata-rata harga saham dengan volume saham.
Tabel 3. Rata-rata Harga Saham dan Volume Saham Perusahaan Agrobisnis Tahun 2008-2010
Rata-rata 2008-2010
No Nama Emiten Harga Saham Volume Saham
1 Anugrah Tambak Perkansindo 131,30 43.897.666
2 Astra Agro Lestari 2.629,48 997.393.000
3 Bahtera Adimina Samudra 162,50 114.066.333 4 Bakrie Sumatra Plantations 484,65 1.606.666.666
5 Cipendawa Agroindustri 205,28 752.666
6
Dharma Samudera Fishing
Industries 77,35 407.122.000
7 Inti Kapuas Arowana 291,73 787.973.333
8 Multibreeder Adirama 260,67 5.970.000
9 PP London Sumatera 1.403,42 1.068.455.333
Sumber: www.jsx.co.id.sect= &ext=81, (diakses tanggal 12 September 2011). data diolah
Harga saham perusahaan cenderung berbeda-beda, salah satunya tergantung dari
besar kecilnya perusahan itu sendiri, kebijakan perusahaan dalam mengelola
perusahaan dengan tepat akan menghasilkan keuntungan yang diharapkan oleh
perusahan, kegiatan tersebut bersifat dinamis sehingga harus disesuaikan dengan
perkembangan perusahaan dan modal kerja perusahaan, besarnya modal kerja
merupakan alat ukur yang digunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas
perusahaan. Rasio likuiditas idealnya adalah 200%, dan apabila likuiditasnya
kurang dari 200%, maka dianggap kurang baik dan hal tersebut akan berpengaruh
kepada berkembangnya perusahaan.Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai faktor Fundamental dan pengaruhnya Terhadap
dengan memilih judul “Analisis Fundamental dan Pengaruhnya Terhadap Harga
dan Return Saham pada Perusahaan Agrobisnis yang Go Public Periode 2008 -2010”.
1.2 Rumusan Masalah
Banyaknya emiten yang tercatat di pasar modal memudahkan masyarakat
(investor) untuk memilih berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi
mereka. Hanya investasi yang menguntungkan saja yang dapat menarik minat
investor. Untuk itu investor memerlukan informasi yang dapat membantu mereka
dalam mengambil keputusan investasi yang dapat diperoleh dengan melakukan
analisis kinerja saham-saham perusahaan. Permasalahan yang akan dibahas adalah:
a. Apakah Return On Asset (ROA) perusahaan berpengaruh terhadap harga dan
return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010?
b. Apakah Likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham
pada perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010?
c. Apakah Debt ratio perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham
pada perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010?
d. Apakah Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada
perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Untuk mengetahui Return On Asset (ROA) perusahaan berpengaruh terhadap
harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010
b. Untuk mengetahui Likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap harga dan
c. Untuk mengetahui Debt ratio perusahaan berpengaruh terhadap harga dan
return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010
d. Untuk mengetahui Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return
saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010
e. Memberikan masukkan kepada para investor sehingga dapat dijadikan sebagai
salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi.
f. Untuk memberikan gambaran bagi mereka yang akan melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai perusahaan agrobisnis.
1.4 Kerangka Pemikiran
Mengacu kepada analisis fundamental sebagai salah satu alat untuk menilai
suatu saham maka penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana
pengaruh faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, likuiditas, ROAdan Rasio hutang
berpengaruh terhadap Return dan Harga saham pada Perusahaan Agrobisnis yang Go
Public, peneletian ini juga memasukan variable ROA untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya.
Return On Asset (ROA) semakin meningkat, maka kinerja perusahaan juga semakin
membaik, karena tingkat kembalian semakin meningkat (Hardiningsih et.al., 2002).
Ang (1997) mengatakan bahwa Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang
terpenting di antara rasio profitabilitas yang ada untuk memprediksi return saham. Dan
berpengaruh positif (+) pada harga dan return saham pada perusahaan agrobisnis yang
go public. Jika Likuiditas semakin meningkat, maka kinerja perusahaan juga semakin
membaik, karena tingkat kembalian semakin meningkat. Dan berpengaruh positif (+)
ratio semakin meningkat, maka kinerja perusahaan menurun. Dan berpengaruh negatif
(-) pada harga dan return saham pada perusahaan agrobisnis yang go public. Jika
ukuran perusahaan semakin meningkat, maka kinerja perusahaan juga semakin
membaik, karena tingkat kembalian semakin meningkat. Dan berpengaruh positif (+)
pada harga dan return saham pada perusahaan agrobisnis yang go public.
Pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutangnya yang jatuh tempo (Lancaster, 1998: 14). Sedangkan menurut Munawir
(2002: 93) likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya jangka pendek (current obligation). Dalam penelitian ini, pengertian
mengenai konsep likuiditas mengacu pada pengertian khusus tersebut. Secara
khusus jika ditinjau dari kebijakan yang dilakukan manajer dalam mengatur
aktiva perusahaan, maka likuiditas dapat diartikan sebagai proporsi dari aktiva
perusahaan yang diinvestasikan ke dalam kas dan marketable securities (surat
berharga) (Kim et al., 1998). Rasio antara cash ditambah marketable securities
terhadap total assets ini pada dasarnya merupakan rasio yang menunjukkan cash
position (Munawir, 2002: 98).
Debt ratio
Harga Saham ROA
Likuiditas
Ukuran Perusahaan
Return Saham
Dari analisis di atas dapat digambarkan dalam model penelitian kerangka berfikir
seperti dibawah ini
Gambar 1.Model Penelitian Kerangka Berfikir
Sumber : Hardiningsih et.al., (2002), Munawir (2002: 93), Kim et al., (1998). Dimodifikasi untuk kepentingan penelitian
1.5 Hipotesis
Hipotesis yang akan diajukan sesuai dengan Kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan adalah sebagai berikut
1. Return On Asset (ROA) perusahaan berpengaruh positif (+) terhadap harga dan
return saham pada perusahaan agrobisnis di periode 2008–2010
2. Likuiditas perusahaan berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham
pada perusahaan agrobisnis di periode 2008–2010
3. Debt ratio perusahaan berpengaruh negatif (-) terhadap harga dan return saham
pada perusahaan agrobisnis di periode 2008–2010
4. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis
serta telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta setelah tahun 2007 yang laporan
keuangannya telah diaudit oleh Akuntan Publik dan dapat diperoleh peneliti.
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ditinjau dari alat analisis yang digunakan
dalam dikategorikan ke dalam jenis penelitian korelasional (correlational
study) (Sekaran, 2003:126). Penelitian korelasional ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh dari suatu variabel atau lebih terhadap variabel lainnya.
3.3 Penentuan Sampel
Sample dalam penelitian ini dipilih dari populasi dengan menggunakan
metodepurposive judgement sampling. Metode ini merupakan tipe pemilihan
sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan
pertimbangan tertentu (Supomo,1999:131). Adapun kriteria sample yang akan
digunakan sebagai berikut:
1. Perusahaan telah listing sebelum tahun 2007
2. Laporan keuangan diketahui secara jelas dan lengkap.
Perusahaan-perusahaan agrobisnis go publicyang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Tabel 4.Daftar Perusahaan Sampel
No Emiten Kode Emiten
1 Anugrah Tambak Perkansindo Tbk ATPK
2 Astra Agro Lestari Tbk AALI
3 Bahtera Adimina Samudera Tbk BASS 4 Bakrie Sumatra Plantations Tbk UNSP 5 Cipendawa Agroindustri Tbk CPDW 6 Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI 7 Inti Kapuas Arowana Tbk IIKP
8 Multibreeder Adirama Tbk MBAI
9 PP London Sumatera Tbk LISP
Sumber : www.jsx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory (diakses tanggal 12-15 September 2011)
3.4 Prosedur Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh dari situs internet Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang meliputi :
1. Data laporan keuangan perusahaan sampel
2. Volume dan nilai perdagangan saham perusahaan sampel selama tahun
2008, 2009 dan 2010
3.5 Pengolahan Data 3.5.1 Alat Analisis
Alat analisis yang dipakai untuk menguji hipotesis dalam penenlitian ini
adalah Regresi Linier Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat.
3.5.2 Pembuktian Hipotesis
1. Pengaruh ROA terhadap Harga dan Return Saham
Formulasi hipotesis pengujian pengaruh ROA terhadap harga dan return
saham tersebut adalah sebagai berikut:
Ha: b1 > 0 ROA berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham .
2. Pengaruh Likuiditas terhadap Harga dan Return Saham
Formulasi hipotesis pengujian pengaruh likuiditas terhadap harga dan return
saham tersebut adalah sebagai berikut:
Ho: b2 = 0 Likuiditas tidak berpengaruh terhadap harga dan return saham.
Ha: b2 > 0 Likuiditas berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return
saham.
3. Pengaruh Debt Ratio terhadap Harga dan Return Saham
Formulasi hipotesis pengujian pengaruh debt ratioterhadap harga dan return
saham tersebut adalah sebagai berikut:
Ho: b3 = 0 Debt Ratio tidak berpengaruh terhadap harga dan return saham.
Ha: b3 < 0 Debt Ratio berpengaruh negatif (-) terhadap harga dan return
saham.
4 . Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Harga dan Return Saham Formulasi hipotesis pengujian pengaruh ukuran perusahaan terhadap harga
dan return saham tersebut adalah sebagai berikut:
Ho: b4 = 0 Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga dan return
saham.
Ha: b4 > 0 Ukuran Perusahaan berpengaruh positif (+) terhadap harga dan
3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. ROA
Return On Assets (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menghubungkan laba
dengan asset perusahaan. Rumus perhitungannya adalah :
ROALaba Bersih Total Aktiva
Jika ROA suatu perusahaan tinggi maka dapat dikatakan bahwa perusahaan
beroperasi secara efektif dan ini akan meningkatkan daya tarik investor,
Meningkatnya daya tarik investor akan berdampak pula pada kenaikan harga
saham dan meningkatkan return saham perusahaan.
2. Likuiditas
Likuiditas adalah perbandingan jumlah kas dan marketable sekurities dengan
aktiva lancar. Formula yang digunakan untuk menghitung likuiditas adalah
sebagai berikut:
LikuiditasKasMarketable securities Hutang Lancar
3 . Debt Ratio
Debt ratio adalah rasio hutang yang dihitung sebagai perbandingan antara
total hutang perusahaan dengan nilai buku total aset. Formula yang
digunakan untuk menghitungdebt ratioadalah sebagai berikut:
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah besarnya perusahaan ditinjau dari aset yang
dimilikinya. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan formula sebagai
berikut: Ukuran Perusahaan = Total Aset Perusahaan
5. Harga dan Return Saham
Dinyatakan dengan notasi Y, Untuk menghitung perubahan Y dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Pt -Pt-1
Y= X 100 % Pt-1
Keterangan : Y : Persentase perubahan return saham
Pt : Harga saham tahun t
Pt-1 : Harga saham tahun sebelumnya
Harga saham diperoleh dengan membagi nilai perdagangan dengan volume
perdagangan dalam tahun yang sama.
3.7 Teknik Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear berganda. Analisis regresi berganda marupakan alat statistik
yang bermanfaat untuk mengetahui hubungan antar variabel, yaitu variabel X
(variabel independen) dan Y (variabel dependen). Analisis regresi digunakan
untuk terutama untuk tujuan peramalan.
Y
1= a+b
1X
1+ b
2X
2+ b
3X
3+ b
4X
4+e
tY
2= a+b
1X
1+ b
2X
2+ b
3X
3+ b
4X
4+e
tKeterangan:
Y2 = variabel dependen(return saham)
X1 = variabel independen (ROA)
X2 = variabel independen (likuiditas)
X3 = variabel independen (debt ratio)
X4 = variabel independen (Ukuran Perusahaan)
a =Intercept
b = Koefisien Regresi (I=1,2,3,4)
et = pengganggu (error)
(Sumber: Supranto, J, 2007:209-210)
1. Pengujian Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R2)pada intinya untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas terhadap variasi naik, turunnya variabel terikat (Y)
secara bersama-sama, dimana: 0 ≤ R2 ≤ 0. JikaR2semakin besar (mendekati satu),
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
(Y) adalah besar. Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas terhadap (Y). Sebaliknya jika R2 semakin mengecil
(mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat.
2. Pengujian hipotesis secara simultan
Pengujian secara simultan dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel
dengan derajat kebebasan (dfi) = k – 1 dan (df2) = n – k. Hipotesis yang
dirumuskan
Ho : bi = 0 (tidak ada pengaruh nyata)
Ha: b1 > 0 ROA berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham .
Ha: b2 > 0 Likuiditas berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return
saham .
Ha: b3 < 0 Debt Ratio berpengaruh negatif (-) terhadap harga dan return
saham .
Ha: b4 > 0 Ukuran Perusahaan berpengaruh positif (+) terhadap harga dan
return saham .
Kriteria pengujiannya :
Ho ditolak dan Ha diterima jika F hitung > F tabel
Ho diterima dan Ha ditolak jika F hitung F tabel
3. Pengujian hipotesis secara parsial
Pengujian secara parsial dilakukan oleh untuk mengetahui pengaruh signifikan
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% dengan
derajat kebebasan (df) = n – k – 1
Hipotesis :
Ho : bi = 0 (tidak ada pengaruh nyata)
Kriteria pengujiannya :
Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel
3.8 Hasil Uji Asumsi Klasik
Persyaratan untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah
terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai yang efisien dan tidak bias
atau BLUE (Best Linear Unbias Estimator) dari satu persamaan regresi berganda,
maka perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan
memenuhi persyaratan asumsi klasik.
3.7.1 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Harga Saham a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.
Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi
yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi
secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data
akan mengikuti bentuk distribusi normal (Santosa&Ashari, 2005:231). Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Normal P-P Plot.Pada
Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Berikut ini adalah hasil uji Normalitas :
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas
1.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dari analisis kurva dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar diagram dan
mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah
merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu
mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai
suatu keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain berbeda. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji ada
tidaknya Heterokedastisitas akan mengakibatkan penaksiran
koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan menjadi kurang
dari semestinya. Heterokedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi
dasar regresi linear, yaitu bahwa variasi residual sama untuk
semua pengamatan atau disebut homokedastisitas (Gujarati dalam Elmasari,
2010:53). Heterokedastisitas diuji dengan dengan melihat grafik Plot antara
nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya, untuk
menganalisis datanya dapat dilihat pada gambar "Scatterplot" pada output data
berikut ini:
Gambar 3. Hasil Uji Heterokedastisitas
2
Dari gambar 2. dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel
dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan
diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan
dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai
periode sesudahnya (Ashari dan Santosa, 2005:240).
Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin
-Watson. Dari hasil output regresi didapatkan nilai Durbin-Watson (DW
hitung) sebesar 1,901 atau 2. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan DW
hitung berada diantara -2 dan 2, yakni -2 ≤ 2 ≤ 2 maka ini berarti tidak terjadi
autokorelasi. Sehingga kesimpulannya adalah Uji Autokorelasi terpenuhi.
d. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal
(Ghozali 2007:91). Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat
dari Value Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10, terjadi
multikolinieritas. Sebaliknya, jika VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program
SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas
yang dirangkum pada table berikut ini :
Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
ROA (X1) 0,808 1,238
Likuiditas (X2) 0,742 1,347 Debt Ratio (X3) 0,714 1,401 Ukuran Perusahaan (X4) 0,829 1,206 Sumber: Data Primer diolah, Lampiran 5
Dari hasil output data didapatkan bahwa nilai semua nilai VIF<10 ini berarti
tidak terjadi multikolonieritas. Dan menyimpulkan bahwa uji multikolonieritas
terpenuhi.
3.7.2 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return Saham a.Uji Normalitas
Gambar 4. Hasil Uji Normalitas
1.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dari analisis kurva dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar diagram dan
mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah
merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 5. Hasil Uji Heterokedastisitas
1
Sumber : Data Lampiran Hasil Output Regresi, 2011
Dari gambar 4. dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi.
c. Uji Autokorelasi
Dari hasil output regresi didapatkan nilai Durbin-Watson (DW hitung)
sebesar 1,901 atau 2. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan DW hitung
berada diantara -2 dan 2, yakni -2 ≤ 2 ≤ 2 maka ini berarti tidak terjadi
d. Uji Multikolinearitas
Berikut adalah hasil uji multikolinearitas yang dirangkum pada tabel berikut
ini :
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
ROA (X1) 0,808 1,238
Likuiditas (X2) 0,742 1,347 Debt Ratio (X3) 0,714 1,401 Ukuran Perusahaan (X4) 0,829 1,206 Sumber: Data Primer diolah, Lampiran 5
Dari hasil output data didapatkan bahwa nilai semua nilai VIF<10 ini berarti
tidak terjadi multikolonieritas. Dan menyimpulkan bahwa uji multikolonieritas
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil analisis fundamental secara historis menunjukan bahwa Variabel ROA
menunjukkan penyimpangan data yang tinggi, dikarenakan nilai standar
deviationnya lebih tinggi daripada mean. Hal yang sama juga terjadi pada dua
variabel lain yaitu likuiditas dan ukuran perusahaan. Sementara variable rebt
ratio menunjukkan nilai standart deviation lebih kecil daripada rata-ratanya.
Dimana rata-rata debt ratio selama periode pengamatan sebesar 37,5870
dengan standar deviation sebesar 28,29479.
2. Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Harga Saham (Y1) dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda, didapat nilai R2sebesar 0,431 atau
43,1%. Pengujian pengaruh variabel bebas secara keseluruhan didapat Fhitung
(4,162) Ftabel (2,80)..
3. Dari hasil perhitungan parsial seluruh variabel bebas, dapat dilihat bahwa hanya
terdapat satu variabel bebas yang mempunyai nilai signifikansinyanya kurang
dari 0,05 yaitu variabel X4(Total Aset). Dengan demikianvariabel X1(ROA),
variabel X2(Likuiditas), serta variabel X3(Debt Ratio) tidak signifikan secara
statistik dan secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel Harga
4. Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return Saham (Y2) dapat
disimpulkan bahwa semua variabel independen memiliki kontribusi pengaruh
sangat kecil yaitu sebesar 5,2% terhadap Return Saham atau model yang
terbentuk mampu menjelaskan 5,2% keragaman nilai variabel Return Saham.
Hal ini juga berarti bahwa (100%-5,2%) = 94,8%
5. Pengujian keberartian pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap
variabel return saham diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,300 dengan
signifikansi 0,874. berarti bahwa secara bersama-sama Return Saham (Y2)
tidak dipengaruhi oleh variabel ROA, Likuiditas, debt ratio dan ukuran
perusahaan, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh variabel ROA,
likuiditas, debt ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham (Y2)
secara sendiri-sendiri terlihat bahwa tidak ada satupun variabel independen
yang mempunyai nilai t-hitung yang signifikansinyanya kurang dari 0,05.
Dengan demikian, pada α= 5%, variabel X1 (ROA), variabel X2 (Likuiditas),
variabel X3(Debt Ratio) serta variabel X4(Total Aset) tidak signifikan secara
statistik dan secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel Return
Saham (Y2).
5.2 Saran
saran yang bisa dikemukakan dengan adanya keterbatasan penelitian antara lain:
Variabel Total Aset memiliki pengaruh yang sifatnya positif, yaitu jika
Total Aset tinggi maka harga saham perusahaan tinggi. Hal ini kemungkinan
didasarkan pada pertimbangan manajer bahwa, Total Aset yang tinggi identik
dana yang besar pula, untuk mengurangi ketergantungan dana dari pihak luar,
perusahaan memerlukan dana internal yang tinggi; yang salah satunya
bersumber dari kas perusahaan. Dengan demikian harga saham tersebut
dimaksudkan untuk mendukung kesempatan bertumbuh perusahaan di masa
mendatang.
Ainun Naim dan Fu’ad Rakhman, “Analisis Hubungan Antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 2000, Vol. 15, No.1 : 70-82
Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft Indonesia.
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Anderson, R. W. 2002. "Capital Structure, Firm Liquidity and Growth",
Working Papers-Research Series, National Bank of Belgium, No. 27, May.
Ashari dan Santosa, Purbaya Budi (2005). Analisa Statistik dengan microscoft Excel &SPSS. Yogyakarta: Andi Offset
Awat, N. J. 1999. Manajemen Keuangan: Pendekatan Matematis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Arifin, Ali. 2002. Membaca Saham.Edisi Pertama. Andi. Yogyakarta.
Baridwan, Zaki. 1997. Intermediate Accounting. Edisi tujuh. BPFE Press. Yogyakarta.
Brigham E. F. and Daves P.R. 2004. Intermediate Fiancial Management. 8th Edition, International Student Edision, Thomson South-Western, United States.
Fernandez-Rodriguez, Fernando; Christian Gonzales-Martel; Simon Sosvilla-Rivero (2000), Technical Analysis in Foreign Exchange Markets : Linear versus Nonlinear trading Rules, Fundacion de Estudios Economia Aplicada Working Paper, September 2000.
Harahap, Sofyan Safri. 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo. Jakarta.
Husnan, Suad. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN. Yogyakarta
Kim C.S., David C. Mauer, and Ann E. Sherman.1998. "The Determinants of Corporate Liquidity: Theory and Evidence". Journal of Financial and Quantitative Analyisis. Volume 33, Number 3, September, pp. 335-359.
Lancaster, F.W. 1998. Technology and Management in Library and Information Services. London: Library Association Publishing.
Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi lima. Liberty. Yogyakarta.
Sekaran U. 2003. Research Methode for Business: A Skill Building Appoarch. John Willey, New York.
Sukirno S. 2004. Makroekonomi: Teori Pengantar. Edisi Ketiga, Rajawali Press, Jakarta.
Universitas Lampung. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Usman, Marzuki. Riphat Singgih, Ika Syahrir. 1997. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Institute Bankir Indonesia bekerjasama dengan Jurnal Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan Republik Indonesia. Jakarta.
Wallace, R. S. And K. Nasser, “Firm-specific determinants of the
Comprehensiveness of Mandatory Disclosure in the Corporate Annual Reports of Firms Listed on the Stock Exchange of Hongkong”, Journal of Accounting and Publik Policy, 1995.
____www.jsx.co.id
27 -78,34 40,35 -1,6067 27,10650 27 115,02 16853,38 1855,2752 4195,82810 27 ,61 94,99 37,5870 28,29479 27 4306970000,00 18502257139000,00 2648419915293 4184355859400,772 27 56,43 3790,14 627,3752 901,64305 27 -360,75 71,53 -15,0600 105,59277 27
ROA Likuiditas Debt_Ratio Ukrn_Prshn Harga_Saham Rtrn_Saham Valid N (listwise)
No ROA(X1) LIKUIDITAS(X2) DEBT RATIO(X2) UKRN PRSHN(X4) HARGA(Y1) RETURN(Y2)
1 -13,18 591,14 17,77 193748688810,00 77,46 21,60
2 40,35 641,61 18,15 6519791000000,00 1552,15 11,03
3 -78,34 164,28 18,36 4306970000,00 165,36 -3,08
4 3,69 937,24 47,43 4700318838000,00 442,38 18,13
5 18,14 209,45 58,20 28699564172,00 189,19 -12,28
6 -21,20 195,65 52,72 245181778818,00 82,66 -13,92
7 3,04 13850,04 0,92 417895972211,00 582,12 43,09
8 3,92 462,00 64,94 811713000000,00 232,75 18,19
9 18,85 578,87 35,04 4921310000000,00 751,72 26,83
10 -20,71 417,15 25,11 172324894498,00 260,00 70,21
11 21,93 806,35 15,12 7571399000000,00 2546,13 39,04
12 21,41 139,23 17,61 5024620000,00 161,69 -2,27
13 4,98 769,03 47,34 5071797313000,00 617,64 28,38
14 -36,95 167,13 94,99 28590295367,00 94,55 -100,10
15 -71,63 115,02 88,12 138808001845,00 64,64 -27,87
16 -2,18 8255,17 1,21 413129703289,00 126,57 -359,93
17 20,85 486,69 53,76 943577837601,00 256,13 9,13
18 14,60 713,08 21,30 4845380000000,00 1334,76 43,68
19 -17,46 260,28 41,05 147157866309,00 56,43 -360,75
20 14,43 632,93 15,68 8510357000000,00 3790,14 32,82
21 -10,33 323,90 1,42 12478000000,00 160,46 -0,77
22 4,35 553,54 53,80 18502257139000,00 393,91 -56,80
23 -5,28 202,51 81,00 38650769166,00 332,11 71,53
24 3,46 300,20 85,26 146168116807,00 84,76 23,73
25 -0,97 16853,38 0,61 405623886312,00 166,50 23,99
26 22,27 572,37 39,83 1150214457707,00 293,13 12,62
27 18,58 894,19 18,11 5561433000000,00 2123,79 37,15
Variables Entered/Removedb
,656a ,431 ,327 739,54008 ,431 4,162 4 22 ,012 2,367
Model
Change F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Ukrn_Prshn, Debt_Ratio, ROA, Likuiditas a.
Dependent Variable: Harga_Saham b.
ANOVAb
9104735 4 2276183,821 4,162 ,012a
12032230 22 546919,533
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Ukrn_Prshn, Debt_Ratio, ROA, Likuiditas a.
Dependent Variable: Harga_Saham b.
Coefficientsa
897,448 333,274 2,693 ,013
Variables Entered/Removedb
,228a ,052 -,121 111,77884 ,052 ,300 4 22 ,874 2,229
Model
Change F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Ukrn_Prshn, Debt_Ratio, ROA, Likuiditas a.
Dependent Variable: Rtrn_Saham b.
ANOVAb
15016,432 4 3754,108 ,300 ,874a
274879,2 22 12494,510
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Ukrn_Prshn, Debt_Ratio, ROA, Likuiditas a.
Dependent Variable: Rtrn_Saham b.
Coefficientsa
-17,867 50,373 -,355 ,726
,776 ,900 ,199 ,863 ,398 ,808 1,238
-,002 ,006 -,083 -,344 ,734 ,742 1,347
,151 ,917 ,040 ,165 ,871 ,714 1,401
8,49E-013 ,000 ,034 ,148 ,884 ,829 1,206
(v2)
1 161.4 199.5 215.7 224.6 230.2 234 236.8 238.9 240.5 241.9
2 18.51 19 19.16 19.25 19.3 19.33 19.35 19.37 19.38 19.4
3 10.128 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79
4 7.71 6.49 6.59 6.388 6.26 6.16 6.09 6.04 6.06 5.96
5 6.608 5.786 5.41 5.19 5.050 4.95 4.88 4.82 4.77 4.47
6 5.987 5.143 4.757 4.534 4.387 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06
7 5.591 4.737 4.76 4.120 3.972 4.28 4.21 4.15 3.68 4.06
8 5.318 4.459 4.07 3.838 3.687 3.58 3.5 3.44 3.39 3.35
9 5.117 4.256 3.86 3.633 3.482 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14
10 4.965 4.103 3.71 3.478 3.326 3.32 3.14 3.07 3.02 2.98
11 4.844 3.982 3.59 3.633 3.204 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85
12 4.747 3.89 3.49 3.478 3.106 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75
13 4.667 3.411 3.41 3.18 3.025 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67
14 4.600 3.739 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.79 2.65 2.6
15 4.543 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54
16 4.494 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032
6 1.44 1.943 2.447 3.143 3.707
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355
9 1.383 1.833 2.262 2.821 2.250
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055
13 1.35 1.771 2.16 2.65 3.012
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947
16 1.337 1.746 2.12 2.583 2.921
17 1.333 1.74 2.11 2.567 2.898
18 1.33 1.734 2.101 2.552 2.878
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845
21 1.323 1.721 2.08 2.518 2.831
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797
25 1.316 1.708 2.06 2.485 2.787
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.75
35 1.306 1.69 2.030 2.438 2.724
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.705
45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690
50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678
60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.66
70 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648
80 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639
90 1.291 1.662 1.987 2.369 2.632
100 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626
120 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617
140 1.288 1.656 1.977 2.353 2.611
160 1.287 1.654 1.975 2.350 2.607
180 1.286 1.653 1.973 2.347 2.603
200 1.286 1.653 1972 2.345 2.601
∞ 1.282 1.645 1.960 2.326 2.576