• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEJADIANANEMIA PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN BANDAR

SELAMATKECAMATANMEDAN TEMBUNG TAHUN 2015

SKRIPSI

OLEH :

Nim. 121021116 FITRI YANI PANE

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

ABSTRAK

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr pada trimester I dan trimester III atau kada hemoglobin < 10,5 gr pada trimester II. Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah dini (KPD). Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupah partus lama, gangguan his kekuantan mengedan serta kala uri memanjang sehingga dapat terjadi retensio plasenta. Pengaruh anemia saat nifas salah satunya perdarahan post partum, infeksi nifas dan penyembuhan luka perineum lama.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015. Jenispenelitian yang digunakanadalahdeskriptifanalitik dengandesaincross sectionalyaitudenganmelihatfaktor-faktor yang berhubungandengankejadiananemia padaibuhamildi Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan Tembung.

Hasil analisis bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pda ibu hamil (p=0,000). Ada hubungan umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,001). Ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,008).Tidak ada hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,622).Ada hubungan perolehan tablet zat besi (Fe) yang diterima dan yang dikonsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,003).Ada hubungan dukungan sosial (suami dan teman) dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,000).

Disarankan kepada pihak kader-kader di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung agar lebih aktif lagi memberikan penyuluhan tentang kehamilan dan bagi pasangan pasangan suami istri agar lebih memberhatikan umur, jarak kehamilan agar tidak beresiko anemia.

(4)

ABSTRACT

Anemia in pregnancy is a condition of mother with hemoglobin content is less than 11 gr on trimester I and trimester III or hemoglobin content < 10,5 gr on trimester II. Anemia in pregnancy has a bad impact during pregnancy, delivery and partum. The influence of anemia during pregnancy is abortion, prematurity, early membrane rupture (KPD). The influence of anemia during in labor is the longer of partum when afterbirth longer and cause the placenta retention. The influence of anemia during childbirth is post partum hemorrhagic, infection and the longer of healing of perineum injury.

This research aims to study factors related to the anemia for the pregnant woman at Urban village of Bandar Selamat, sub-district of Medan Tembung in 2015. This reseach is an analytic descriptive study with cross sectional design by consider factors related to the anemia to the pregnant woman at urban village of Bandar Selamat sub-district of Medan Tembung.

The results of analysis indicates that there is a correlation of knowledge and the anemia to the pregnant woman (p=0,000). There is correlation of age and anemia to the pregnant woman (p=0,001). There is a correlation of pregnant range to the anemia to pregnant woman (p=0,008). There is not a correlation of pariry and anemia to pregnant woman (p=0,622). There is a correlation of intake of iron tablet (Fe) that consumed and anemia to the pregnant woman (p=0,003). There is a correlation of social support (husband and friend) and anemia to the pregnant woman (p=0,000).

It is suggested to the cadre in urban village of Banda Selamat sub district of Medan Tembung to provide the pregnant woman with health extension to enable the couple pay attention to age, pregnant range to avoid the anemia risk.

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : FITRI YANI PANE

Tempat Lahir : MEDAN

Tanggal Lahir : 8 MEI 1990

Suku Bangsa : MANDAILING

Agama : ISLAM

Nama Ayah : IRIYANDA PANE

Suku Bangsa Ayah : MANDAILING

Nama Ibu : ASNAH LUBIS .SPd

Suku Bangsa Ibu : MANDAILING

Pendidikan Formal

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan hidayahnya dan sholawat kepada Rasulullah SAW atas teladan hidup untuk penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Kelurahan

Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015”. Skripsi ini merupakan tugas akhir dari proses belajar penulisan yang dilewatkan di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan dibuat salah satu syarat bagi penulisan untuk menyandang gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) dan berusaha mempersembahkannya pada dunia kesehatan dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara moril maupun secara materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Arfah Mardiana Lubis, S.Psi, M.Psi selaku dosen penasehat akademik yang telah memerhatikan dan membimbing penulis selama menjalani pendidikan.

(7)

4. Bapak Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes dan Ibu Asfriyati SKM. M.Kes selaku dosen pembimbing I dan II atas waktu yang diberikan, kesabaran serta ilmu bermanfaat yang diberikan selama membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Ibu Sri Rahayu Sanusi, SKM. M.Kes, Ph.D dan Ibu Maya Fitria, SKM. M.Kes selaku dosen penguji Skripsi atas kritik dan saran yang diberikan untuk perbaikan Skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Departemen Kependudukan Dan Biostatistika yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berarti selama penulis mengikuti pendidikan.

7. Seluruh Dosen dan Staf di FKM USU yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti pendidikan.

8. Kepala lurah Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung yang telah memberikan dukungan dan informasi yang dibutuhkan penulis selama penelitian.

9. Teristimewa untuk Ibunda Tercinta ASNAH LUBIS S.Pd yang telah mendoakan dan memotivasi untuk kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini. 10.Sahabat seperjuangan Eka Nuraini, Kak Yuni Messi SKM, dan seluruh

(8)

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini.Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2015

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN………xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesehatan Reproduksi Ibu Hamil ... 10

2.3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhui Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil ... 16

2.3.1. Pengetahuan ... ... 16

2.3.2. Umur... ... 17

2.3.3. Jarak Kehamilan ... 18

2.3.4. Paritas ... 18

2.4. Faktor Yang Berperan Dalam Perolehan Tablet Zat Besi ... ... 21

2.4.1. Dukungan Sosial ... 21

(10)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ... 25

3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...25

3.2.1. Lokasi Penelitian ... 25

3.2.2. Waktu Penelitian ...25

3.3. Populasi Dan Sampel ...25

3.3.1. Populasi ...25

3.3.2. Sampel ...26

3.4. Metode Pengumpulan Data ...26

3.4.1. Data Primer ... ... 26

(11)

Hamil ... 40

4.3.3.Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil... 41

4.3.4. Hubungan Paritas Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil ... 42

4.3.5. Hubungan Perolehan Tablet Zat Besi (Fe) yang diterima dan yang dikonsumsi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil ... 43

4.3.6.Hubungan Dukungan Sosial (suami dan teman) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil ... 44

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Hubungan Pengetahuan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil ... 45

5.2. Hubungan Umur Dengan Anemia Pada Ibu Hamil ... 45

5.3. Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil ... 47

5.4. Hubungan Paritas Dengan Anemia Pada Ibu Hamil ... 48

5.5.Hubungan Perolehan Tablet Zat Besi (Fe) Dengan Anemia Pada Ibu Hamil ... 49

5.6. Hubungan Dukungan Sosial (suami dan teman) Dengan Anemia Pada Ibu Hamil... 50

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 52

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur Di Keluraha Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung

T ahun 2015 ... 32 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Usia

Kehamilan Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan T embung Tahun 2015………32

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung

Tahun 2015……….…33 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan Di

Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung

Tahun 2015………...34 Tabel 4.5 DistribusiFrekuensiIbuHamilBerdasarkanParitas Di

KelurahanBndarSelamatKecamatan Medan TembungTahun

2015………34 Tabel 4.6 DistribusiFrekuensiIbuHamilBerdasarkanJarakKehamilan Di

KelurahanBndarSelamatKecamatan Medan TembungTahun

2015………34 Tabel 4.7 DistribusiFrekuensiIbuHamilBerdasarkanKejadian Anemia Di KelurahanBndarSelamatKecamatan Medan TembungTahun

2015………35 Tabel 4.8 DistribusiJawabanRespondenTentangPengetahuanIbuHamilDi KelurahanBndarSelamatKecamatan Medan TembungTahun

2015………35 Tabel4.9Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pengetahuan di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015... Tabel4.10. DistribusiJawabanRespondenTentangDukunganSosial

(suamidanteman) Di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan

Medan TembungTahun 2015……….37 Tabel 4.10DistribusiJawabanRespondenTentangPerolehan Tablet Zat

Besi (Fe) yang diterimadan yang dikonsumsiIbuHamil Di Kelurahan Bandar SelamatKecamata Medan Tembung

(13)

Tabel 4.11TabulasiSilangKejadian Anemia PadaIbuHamilBerdasarkan Pengetahuan Di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan TembungTahun 2015………..39 Tabel 4.12 TabulasiSilangKejadian Anemia PadaIbuHamilBerdasarkan

Umur Di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan

TembungTahun 2015………..40 Tabel 4.13TabulasiSilangKejadian Anemia PadaIbuHamilBerdasarkan

JarakKehamilan Di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan

MedanTembungTahun 2015………..41 Tabel4.14 TabulasiSilangKejadian Anemia PadaIbuHamilBerdasarkan Paritas Di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan

TembungTahun 2015……….42 Tabel4.15 TabulasiSilangKejadian Anemia PadaIbuHamilBerdasarkan

Perolehan Tablet ZatBesi (Fe) yang diterimadan yang dikonsumsi Di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan TembungTahun 2015………..43 Tabel4.16 TabulasiSilangKejadian Anemia PadaIbuHamilBerdasarkan

DukunganSosial (suamidanteman) Di Kelurahan Bandar

(14)

ABSTRAK

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr pada trimester I dan trimester III atau kada hemoglobin < 10,5 gr pada trimester II. Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah dini (KPD). Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupah partus lama, gangguan his kekuantan mengedan serta kala uri memanjang sehingga dapat terjadi retensio plasenta. Pengaruh anemia saat nifas salah satunya perdarahan post partum, infeksi nifas dan penyembuhan luka perineum lama.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015. Jenispenelitian yang digunakanadalahdeskriptifanalitik dengandesaincross sectionalyaitudenganmelihatfaktor-faktor yang berhubungandengankejadiananemia padaibuhamildi Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan Tembung.

Hasil analisis bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pda ibu hamil (p=0,000). Ada hubungan umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,001). Ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,008).Tidak ada hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,622).Ada hubungan perolehan tablet zat besi (Fe) yang diterima dan yang dikonsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,003).Ada hubungan dukungan sosial (suami dan teman) dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,000).

Disarankan kepada pihak kader-kader di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung agar lebih aktif lagi memberikan penyuluhan tentang kehamilan dan bagi pasangan pasangan suami istri agar lebih memberhatikan umur, jarak kehamilan agar tidak beresiko anemia.

(15)

ABSTRACT

Anemia in pregnancy is a condition of mother with hemoglobin content is less than 11 gr on trimester I and trimester III or hemoglobin content < 10,5 gr on trimester II. Anemia in pregnancy has a bad impact during pregnancy, delivery and partum. The influence of anemia during pregnancy is abortion, prematurity, early membrane rupture (KPD). The influence of anemia during in labor is the longer of partum when afterbirth longer and cause the placenta retention. The influence of anemia during childbirth is post partum hemorrhagic, infection and the longer of healing of perineum injury.

This research aims to study factors related to the anemia for the pregnant woman at Urban village of Bandar Selamat, sub-district of Medan Tembung in 2015. This reseach is an analytic descriptive study with cross sectional design by consider factors related to the anemia to the pregnant woman at urban village of Bandar Selamat sub-district of Medan Tembung.

The results of analysis indicates that there is a correlation of knowledge and the anemia to the pregnant woman (p=0,000). There is correlation of age and anemia to the pregnant woman (p=0,001). There is a correlation of pregnant range to the anemia to pregnant woman (p=0,008). There is not a correlation of pariry and anemia to pregnant woman (p=0,622). There is a correlation of intake of iron tablet (Fe) that consumed and anemia to the pregnant woman (p=0,003). There is a correlation of social support (husband and friend) and anemia to the pregnant woman (p=0,000).

It is suggested to the cadre in urban village of Banda Selamat sub district of Medan Tembung to provide the pregnant woman with health extension to enable the couple pay attention to age, pregnant range to avoid the anemia risk.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujut derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah (Depkes RI, 2004).

Sejalan dengan era globalisasi, demokratisasi, hak asasi dan pelestarian lingkungan hidup telah menjadi tuntutan dunia yang semangkin mendesak.Keterikatan Indonesia dengan berbagai komitmen Internasional salah satu Millennium Development Goals (MDGs).

Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium

Development Goal’s (MDG’s).Menurut MDGs dan sesuai dengan target nasional yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari Angka Kematian Ibu pada tahun 1990 (450 per 100.000) menjadi 102 per 100.000 yang ingin dicapai pada tahun 2015. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu target tersebut (Sunita, 2011).

(17)

Dimulai dari konsepsi hingga melahirkan, ibu dan anak merupakan satu kesatuan yang erat dan tak terpisahkan.Kesehatan ibu, fisik maupun mental, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

kandungannya.Agar bayi yang sehat dapat dilahirkan dengan selamat, satu-satunya jalan yang dapat ditempuh hanyalah melalui pemeliharaan kesehatan ibu.Pengalaman dari beberapa generasi menunjukan bahwa kerawanan dan ketergantungan janin pada ibu mengarah pada adanya kebutuhan dan perawatan khusus selama kehamilan (Sastro, 2011).

Nutrisi dan gizi yang baik sangat dibutuhkan bagi seorang ibu hamil. Karena makanan yang dikonsumsi ibu bukanlah untuk ibu sendiri tetapi di asup pula oleh sang jabang bayi. Penataan gizi pada ibu hamil adalah untuk menyiapkan cukup kalori, protein yang bernilai biologis tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin, serta plasenta. Perencanaan gizi untuk ibu hamil berbeda dengan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, zat besi 200-300%. Bahan pangan yang digukan harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati), susu dan olahnya, roti dan bijian, buah dan sayur yang kaya akan vitamin C, sayur berwarna hijau tua dan, buah dan sayur lainnya (Arisman, 2009).

(18)

melahirkan maka akan semakin banyak kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemia (Manuaba, 2009).

Kesehatan ibu selama kehamilan dan persalinan memiliki resiko untuk mengalami komplikasi, baik komplikasi langsung dan tidak langsung.Saat kehamilan terjadi ibu dianjurkan melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali selama kehamilan.Agar mengetahui perkembangan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan dan persalinan nantinya.Selama kehamilan kebutuhan gizi ibu hamil harus terpenuhui, seperti makanan yang mengandung zat besi, agar perkembangan kesehatan bayi dan janin baik, sehingga komplikasi tidak terjadi akibat kurang gizi (Sastro, 2011).

Salah satu indikator tingkat kesehatan yang penting dan tantangan bagi bangsa Indonesia adalah masih tingginya Angka kematian ibu (AKI) yaitu 307/100.00 kahiran hidup (SDKI, 2003). Tingginya angka tersebut disebabkan antara lain oleh keadaan kesehatan dan gizi ibu yang rendah selama masa hamil, terlihat dengan masih

banyaknya kejadian anemia gizi besi pada ibu hamil yaitu 63,5%. Salah satu faktor masih tingginya anemia, kurangnya pengetahuan disini adalah ketidaktahuan akan tanda-tanda, gejala dan dampak yang ditimbulkan oleh anemia akibatnya kalaupun individu tersebut terkena anemia ia tidak merasa dirinya “sakit”(Mardiwiono, 2009).

(19)

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah dini (KPD).Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupah partus lama, gangguan his kekuantan mengedan serta kala uri memanjang sehingga dapat terjadi retensio plasenta.Pengaruh anemia saat nifas salah satunya perdarahan post partum, infeksi nifas dan penyembuhan luka perineum lama (Madiwiono, 2009).

Suplementasi pemberian tablet tambahan darah dalam program pengagulangan anemia gizi telah diuji secara ilmia efektifitasnya apabila dilaksanakan sesuai dengan dosis dan ketentuan. Program pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil yang menderita anemia kurang menunjukan hasil yang nyata. Faktor yang mempengaruhui adalah kepatuhan minum tablet tambahn darah yang tidak optimal dan status ibu sebelum hamil sangat rendah, sehingga jumlah tablet tambah darah yang dikonsumsi tidak cukup untuk meningkatkan Hemoglobin (Hb) dan simpanan besi (Depkes RI, 2005).

Menurut World Health Organization (WHO) kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% sampai 87% dengan menetapkan Hb 11 gr/% sebagai dasarnya. Frekuensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia relative tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 24% kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terdapat pada ibu hamil merupakan predisposes anemia divisiensi di Indonesia. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo swie menemukan angka anemia kehamilan 3,8% (Manuaba, 2010).

(20)

38,2%, Arap Saudi 32%, Korea Selatan 22,6%, Korea Utara 22,6%. Prevalensi terendah di Asia yaitu Jepang 14,8% (Nationsencyclopedia, 2009).

Hasil survei pada ibu hamil tahun 2008 di Propinsi Sumatera Utara diketahui Kabupaten Langkat, angka kejadian anemia sebesar 72,3%, yang disebabkan oleh ibu hamil yang tidak mengkonsumsi zat besi, ibu yang hamil yang mengkonsumsi zat besi tercatat 23,15% dari ibu hamil, pada tahun 2007 Dinas Kesehatan Langkat melakukan survei anemia di 24 Kecamatan ditemukan ibu hamil dengan anemia sebesar 55,13%

Selain itu di daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 33%.Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil ini adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhui syarat gizi yang dianjurkan. Jarak kehamilan dan persalianan berdekatan dengan ibu hamil dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, sehingga menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan si ibu selama kehamilannya (Suprapto, 2010).

Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia adalah kurang gizi, selain itu pada ibu hamil disebabkan karena kehamilan berulang dalam waktu yang singkat, cadangan zat besi ibu sebenarnya belum pulih, terkuras oleh keperluan janin yang dikandung berikutnya (Hadianah, 2014).

(21)

memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba, 2010).

Penanggulangan masalah kejadian anemia saat ini terfokus pada pemberian tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil (Kemenkes RI, 2010). Ibu hamil mendapatkan tablet zat besi 90 tablet selama kehamilannya tetapi ibu hamil yang mengkonsumsi tablet besi baru mencapai 60% (Depkes RI, 2007).

Tingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negarif terhadap janin yang dikandung dari ibu dalam kehamilan, persalianan maupun nifas yang diantaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR) , partus premature, abortus, perdarahan postpartum, partus lama. Hal ini berkaitan dengan banyak faktor antara lain, umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, dan pengetahuan. (Prawirohardjo, 2009).

(22)

Berdasarkan survei awal pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung tahun 2014, dari beberapa ibu hamil yang

berumur < 20 tahun di wawancarai mengatakan bahwa dalam perolehan tablet zat besi (Fe) yang diberikan, tidak dikonsumsi secara baik dengan alasan ketidaktahuan mereka dari manfaat tablet zat besi (Fe) untuk dirinya yang sedang hamil maupun manfaat untuk janin yang dikandungannya serta ada juga ibu hamil yang mengatakan sering lupa mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) tersebut danbeberapa ibu hamil yang ditemui masih dijumpai ibu yang mengalami gejala anemia dengan tanda-tanda lemah, letih, lesu, pucat, mata berkunang-kunang dari posisi duduk ketika akan berdiri saat sedang bekerja.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung tahun 2015 ”.

1.2.Rumusan Masalah

Masih terdapatnya Kejadian Anemia Pada Ibu Hamildi Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung tahun 2015 ”.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum

(23)

1.3.2. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui distribusi proporsi kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan pengetahuan, umur, jarak kehamilan, paritas, perolehan tablet zat besi (Fe) yang diterima dan yang dikonsumsi, dan dukungan sosial (suami dan teman) di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung 2015.

2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung 2015.

3. Untuk mengetahui hubungan umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung 2015. 4. Untuk mengetahui hubungan paritas dengankejadian anemia pada ibu hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung 2015. 5. Untuk mengetahui hubungan jarak kehamilan dengankejadian anemia

pada ibu hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung 2015.

6. Untuk mengetahui hubungan perolehan tablet zat besi (Fe) yang di terima dan di konsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung 2015.

(24)

1.4.Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung untuk peningkatan kesehatan ibu hamil di masa yang akan datang, agar tidak terjadi anemia pada saat hamil.

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kesehatan Reproduksi Ibu Hamil

Kesehatan ibu hamil yang dimulai dari konsepsi hingga melahirkan, ibu dan anak merupakan satu kesatuan yang erat dan tak terpisahkan.Kesehatan ibu, fisik maupun mental, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungannya (Pinem, 2009).

2.2. Anemia

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau masa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsi-fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Wasnidar, 2009).

Anemia dalam kehamilan yang paling sering di jumpai adalah anemia gizi besi.Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia.Anemia pada ibu hamil sering terjadi anemia gizi besi yang dikarenakan kurangnya asupan besi dalam darah.Sehingga berpengaruh buruk terhadap janin (Prawirodharjo, 2009).

(26)

2.2.1. Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr pada trimester I dan trimester III atau kada hemoglobin < 10,5 gr pada trimester II (Depkes RI,2009). Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang (Prawirohardjo, 2009).

2.2.2. Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil

Menurut Tarwoto (2010) penyebab anemia secara umum adalah: kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi, misalnya faktor kemiskinan, penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare, dan kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak, perdarahan akibat luka.

Sebagian besar anemia di Indonesia penyebabnya adalah kekuangan zat besi.Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hemoglobin. Anemia gizi besi dapat terjadi karena beberapa hal yaitu: kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan, meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.

2.2.3. Tanda Anemia

Tanda-tanda anemia adalah sebagai berikut : 1 . Letih, sering ngantuk

(27)

3 . Nyeri kepala 4 . Luka pada lidah 5 . Kulit pucat

6. Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah (Arisman, 2009) 2.2.4. Dampak Anemia Pada Ibu hamil dan Janin

Pengaruh anemia dalam kehamilan terdiri dari : 1. Abortus

2. Partus premature 3. Partus lama

4. Perdarahan postpartum 5. Syok

6. Infeksi, baik inpartum, maupun postpartum (Prwarodharjo, 2009) 2.2.5. Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan

1. Anemia defisiensi zat besi

Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan besi, yang disebabkan oleh suplai zat besi kurang dalam tubuh.

2. Anemia megaloblastik

(28)

3. Anemia hipoplastik

Anemia pada wanita hamil yang disebabkan sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini belum diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar roentgen, racun, atau obat-obat.

4. Anemia hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan pada penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemianya menjadi lebih berat. Sebaiknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia (Prawirodharjo, 2009)

2.2.6. Tablet Zat Besi

Tablet besi adalah tablet yang berisi 60 mg elemental iron dan 0,25 mg asam folat setiap tablet. Zat besi (Fe) merupakan zat penting untuk pembentukan dan mempertahankan kesehatan sel darah merah, sehingga bisa menjamin sirkulasi oksigen dan zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ibu hamil (Haryani, 2014).

(29)

2.2.7. Sumber Zat Besi

Ada dua jenis zat besi dalam makanan, yaitu zat besi yang berasal dari hem dan yang bukan hem. Zat besi yang berasal dari hem terdapat dalam daging, hati, ikan dan unggas, sedangkan zat besi yang berasal dari bukan hem terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang ditemukan kadarnya dalam jumlah yang berbeda (Hasdianah, 2014).

2.2.8. Manfaat Zat Besi

Kekurangan zat besi adalah kekurangan nutrisi yang paling umum terjadi pada anak-anak dan kaum perempuan usia subur, terutama perempuan yang hamil. Berkembangnya volume darah selama kehamilan dan tuntutan dari janin yang sedang berkembang sehingga menempatkan ibu hamil pada resiko lebih tinggi untuk kekurangan zat besi atau anemia, yang meningkatkan resiko ibu hamil untuk melahirkan secara prematur dan bayi dengan berat badan bayi lahir rendah (BBLR). Zat besi sangat diperlukan karena ibu hamil membutuhkan zat besi dua kali lipat lebih banyak selama masa kehamilannya (Putri, 2014).

2.2.9. Kebutuhan Zat Besi Pada Ibu Hamil

Sebagian besar wanita dalam usia siap hamil mempunyai kadar zat besi yang rendah, oleh karena itu cadangan zat besi (hemoglobin) selalu diukur selama kehamilan. Jika ditemukan ibu hamil dengan kadar zat besi rendah, maka dapat dikatakan ibu hamil menderita anemia.

(30)

tersebut akan diserap oleh janin untuk cadangan zat besi karena setelah kelahiran, bayi hanya mendapat sedikit zat besi dari ASI (Putri, 2013).

2.2.10. Distribusi Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil

Distribusi tablet zat besi melalui jalur pemerintahan maupun jalur swasta dan kemandirian. Melalui jalur pemerintah, tablet besi dari produsen dikirim langsung ke gudang farmasi di tingkat kabupaten yang kemudian didistribusikan ke puskesmas. Dari puskesmas tablet tersebut didistribusikan ke puskesmas pembantu (pustu), posyandu, polindes (pondok bersalin desa), bidan di desa, dukun bayi dan pos obat desa (POD), ibu hamil mendapatkan tablet zat besi melalui petugas/kader disarana pelayanan tersebut.

Tablet zat besi diberikan kepada ibu hamil setelah rasa mual hilang yaitu memasuki usia kehamilan 16 mg, dikonsumsi satu tablet sehari minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg dan asam folat 500 mg) (Haryani, 2014).

2.2.11.Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Ibu Hamil Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kurang zat besi pada ibu hamil menurut Departemen Kesehatan 2001 adalah :

(31)

2. Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan zat besi, asam folat, vitamin A dan asam amino esensial pada bahan makanan yang dimakan secara luas oleh kelompok sasaran. Penambahan zat besi ini umumnya dilakukan pada bahan makanan hasil produksi industri pangan.

3. Suplementasi besi-folat secara rutin selama jangka waktu tertentu, bertujuan untuk meningkatkan kadar Hb secara cepat. Dengan demikian suplemen zat besi hanya merupakan salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan kurang zat besi yang perlu diikuti dengan cara lain.

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

2.3.1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan faktor dalam perilaku seseorang karena pengetahuan dapat menimbulkan perubahan persepsi dan kebiasaan masyarakat.Pengetahuan yang meningkat dapat merubah persepsi masyarakat tentang penyakit. Mengkatkan pengetahuan juga dapat mengubah perilaku masyarakat dari yang negatif menjadi positif, selain itu pengetahuan juga membentuk kepercayaan

(32)

2.3.2. Umur

Umur ibu adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai ibu tersebut hamil.Ada banyak yang menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi pada masa kehamilan.Diantaranya adalah umur ibu pada saat hamil. Jika umur ibu terlalu muda yaitu usia kurang dari 20 tahun, secara fisik dan panggul belum berkembang optimal sehingga dapat mengakibatkan resiko kesakitan dan kematian pada masa kehamilan, dimana pada usia kurang dari 20 tahun ibu takut terjadi perubahan pada postur tubuhnya atau takut gemuk. Ibu sering mengurangi makan sehingga asupan gizi termasuk asupan zat besi kurang yang berakibat bisa terjadi anemia. Sedangkan pada usia diatas 30 tahun, kondisi kesehatan ibu mulai menurun, fungsi rahim mulai menurun, serta mengkatkan komplikasi medis pada kehamilan sampai persalinan (Ninawati, 2011).

(33)

2.3.3. Jarak kehamilan

Jarak kehamilan adalah jarak kehamilan sebelumnya dengan kehamilan sekarang, mengatur jarak kehamilan mempunyai dampak pada kesehatan maternal, menurut penelitian Conde Aqudelom di kawasan Asia Afrika dan Amerika Latin, jarak kehamilan yang aman bagi kesehatan reproduksi wanita adalah 2-3 tahun.

Salah satu penyebab anemia dalam jarak kehamilan yang pendek < 2 tahun yang disebabkan dalam kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkat jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta, kebutuhan tersebut sekitar 900 mg Fe dengan uraian : meningkat sel darah merah ibu 500 mg Fe, terdapat dalam plasenta 300 mg Fe dan untuk darah janin 100 mg Fe. Jika persedia cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persedian Fe dalam tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya (Manuaba, 2010).

Hal ini sesuai dengan pendapat Ninawati 2011, semakin tinggi jarak kelahiran maka resiko terjadi kemungkinan terjadi anemia semakin tinggi, dikarenakan jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia.Hal ini terjadi dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemulihan nutrisi janin yang dikandung.

2.3.4. Paritas

(34)

Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah di alami oleh ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Dari paritas 1-3, paritas 1 merupakan yang paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal dan paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian lebih tinggi. Resiko pada paritas 1 dapat di kurangi atau di cegah dengan keluarga berencana, sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan (Prawirodharjo, 2009).

• Paritas dapat dibedakan menjadi :

1. Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak yang cukup besar untuk hidup

2. Multipara adalah wanita yang telah melahirkan anak lebih dari satu kali. 3. Grande multipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau

lebih dan biasanya mengalami kematian dan persalinan (Suparyanto, 2010).

Hal ini sesuai dengan hasil penelitan Ninawati (2011), yang mendapatkan hasil bahwa semakin sering ibu melahirkan anak maka semakin tinggi kejadian anemia hal tersebut dikarena setelah persalinan, ibu akan kehilangan zat besi 900 mg maka jika telah mengalami persalian yang berulang-ulang akan beresiko mengalami kejadian anemia pada kehamilan berikutnya.

• Faktor yang mempengaruhi Paritas : 1. Pendidikan

(35)

lebih rasional, umumnya terbuka menerima perubahan atau hal baru dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Jadi makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah dalam memperoleh menerima informasi, sehingga kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional, ibu yang mempunyai pendidikan rasional bahwa jumlah anak yang ideal adalah 2 orang anak cukup.

2. Pekerjaan

Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memuhui kebutuhan hidupnya, jadi semakin banyak jumlah anak maka semakin banyak pula biaya yang di butuhkan. Maka semakin besar beban kerja ibu untuk memenuhui kebutuhan hidup (Suparyanto, 2010).

(36)

2.4.Faktor Yang Berperan Dalam Perolehan Tablet Zat Besi 2.4.1. Dukungan Sosial

Menurut Gottlieb (1984) yang dikutip oleh Namora dan Hasnida (2009) dukungan sosial adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dengan demikian dukungan sosial (suami dan teman) sangat berperan aktif untuk mengubah perilaku ibu hamil yang tidak mau mengkonsumsi tablet zat besi (Fe), dengan adanya dukungan untuk si ibu hamil yang awalnya tidak mau mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) akan berubah menjadi mau mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) tersebut, dengan ibu mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) pada saat kehamilan akan mengurangi resiko anemia pada ibu hamil.

Pada masa tiga bulan terakhir kehamilan, ibu hamil sering kali mengeluh mudah lelah, keluhan kurang tidur, rasa cemas akan mengadapi proses persalinan, ketakutan. Dimasa ini lah ibu hamil sangat memerlukan dukungan sosial (suami dan teman) saat ibu lelah, suami bisa membantui dalam pekerjaan rumah agar ibu hamil dapat beritirahat yang cukup.

Beberapa kemungkinan adanya faktor yang berberan terhadap perolehan tablet zat besi pada ibu hamil antara lain :

A. Sarana Kesehatan

(37)

utama pembangunan dibidang kesehatan, yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperolehnya.

Pemerintahan telah memperluas jaringan pelayanan kesehatan sampai ke pedesaan dengan didirikannya puskesmas, puskesmas pembantu, pondok bersalin desa dan posyandu serta pos obat desa, yang dimaksudkan agar daerah – daerah terpencil dapat memperoleh pelayanan kesehatan secukupnya, di samping itu pihak peran swasta telah menyedikan apotik dan toko obat berizin serta klinik dan dokter ataupun bidan praktek.

Kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat meliputi usaha kesehatan untuk seluruh penduduk sasaran denan umur, jenis kelamin dan sebagainya. kelompok umur masyarakat yang menjadi prioritas pelayanan kesehatan adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak – anak terutama balita.

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan kesejahteraan ibu dapat dilakukan melalui program kesehatan ibu dan anak (KIA) yang diharapkan akan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu umurnya.

Fasilitas kesehatan pemerintah palin terdepan yan sasarannya terutama masyarakat desa adalah puskesmas beserta perangkatnya, kegiatan pelayanan di puskesmas yang dilakukan antara lain pemeriksaan antenatal selama kehamilan, pemberian tablet tambahan darah selama kehamilan sampai masa nifas serta penyuluhan terutama untuk penderita resiko tinggi.

(38)

mendapatkan pelayanan bagi kesehatan ibu kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.

B. Penyuluhan gizi

Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam rangka memasyarakatkan pengetahuan gizi secara luas guna melanjutkan pengetahuan gizi, menanamkan sikap dan perilaku yang mendukung kebiasaan hidup sehat, tujuannya adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran keluarga akan pentingnya gizi bagi kesehatan dan kesejahteraan keluara serta meningkatkan peran dan upaya dalam menanggulangi masalah gizi di lingkungannya.

C. Peran Serta Masyarakat

Upaya pengembangan kesehatan tidak dapat berhasil guna dan berdaya guna tanpa adanya peran serta masyarakat.Dari berbagai sumber studi dan penelitian telah dilakukan banyak faktor – faktor yang mempengaruhi kebehasilan program penggulangan anemia gizi ini baik di tingkat lapangan maupun di tingkat koordinasi sehingga efektifitasnya di dalam menurunkan prevalensi penderita belum memadai.

(39)

2.5. Kerangka Konsep Variabel bebas

Variabel Terikat

Gambar 2.5. Kerangka Konsep

2.6.Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara suatu penelitian, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya hubungan pengetahuan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.

2. Adanya hubungan umur terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. 3. Adanya hubungan jarak kehamilan terhadapkejadian anemia pada ibu

hamil.

4. Adanya hubungan paritas ibuhamil terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.

5. Adanya hubungan Perolehan tablet zat besi (Fe) yang di terima dan di konsumsi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.

6. Adanya hubungan dukungan sosial (suami dan teman) terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.

1. Pengetahuan 2. Umur

3. Jarak kehamilan 4. Paritas

5. Perolehan Tablet zat besi (Fe) yang diterima dan yang di konsumsi 6. Dukungan sosial (suami dan teman)

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Dan RancanganPenelitian

Jenispenelitian yang digunakanadalahdeskriptifAnalitik

dengandesaincross sectionalyaitudenganmelihatfaktor-faktor yang berhubungandengankejadiananemia padaibuhamildi Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan Tembung.

3.2. Lokasi Dan WaktuPenelitian 3.2.1. LokasiPenelitian

Penelitianinidilakukan di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan Tembung, denganalasan di Kelurahantersebutterdapatkejadian anemia padabeberapaibuhamil yang ditemuisecarawawancara dan kuesioner..

3.2.2. WaktuPenelitian

PenelitianinidilaksanakanmulaiDesember tahun 2014 sampai dengan Apriltahun 2015.

3.3. PopulasidanSampel 3.3.1. Populasi

Populasidalampenelitianiniseluruhibuhamil trimester II dan III yang tinggal di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan TembungTahun 2014, berdasarkanpemantauanbulanan PWS-KIA bulanDesember 2014 di

kantorKelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan Tembungterdapatjumlahibuhamilsebanyak 37 orang.

(41)

3.3.2. Sampel

Dalampenelitianinidigunakanseluruh populasiyaituseluruhibuhamil trimester II dan IIIyang tinggal di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan

TembungTahun 2014 sebanyak 37 orang ibuhamil. 3.4. MetodePengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer meliputi data ibuhamil tentangpengetahuanibuhamiltentang anemia danidentitasibuhamilsertaperolehan tablet zatbesi yang diterimadandikonsumsidenganmengadakanwawancaradenganmenggunakankuesio ner,

sementarapengukurankadarhaemoglobindalamdarahrespondendilakukandenganme todeCyanmethomoglobindenganmenggunakanalatspektrofotometer

(alat pengukurHb). 3.4.2. Data Skunder

Data sekunder yang dikumpulkanadalah data demografidan data ibuhamil di Kelurahan Bandar SelamatKecamatan Medan Tembung, serta data lain yang dianggapperluuntukmendukungpenelitianini.

3.5. InstrumenPenelitian

(42)

3.6. DefinisiOperasional

3.6.1. VariabelTerikat

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr pada trimester I dan trimester III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr pada trimester II.

3.6.2. VariabelBebas

1. Pengetahuanadalahsegalasesuatu yang diketahuiibutentangkejadian anemia padaibuhamil.

2. Umur ibu adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai ibu tersebut hamil.

3. Jarakkehamilanadalah interval

jarakkehamilansekarangdenganjarakkehamilansebelumnya.

4. Paritasadalahjumlahpersalinanhidupataumati yang

pernahdialamiolehibu.

5. Perolehan tablet zat besi adalah jumlah tablet zat besi (Fe) yang diterima dan dikonsumsi oleh ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan ibu.

(43)

3.7. AspekPengukuran

3.7.1. Variabelterikat

Anemia pada ibu hamil dikategorikan atas : 1. Anemia : jikaHb< 11 gr 2. Tidak anemia : jikaHb> 11 gr 3.7.2. Variabelbebas

1. Pengetahuan

Pengetahuanrespondendiukurmelaluikuesioner multiple choice untuktiapjawaban yang disedikan.Skor yang dijawabanbenarskor 1, yang menjawabsalahskor 0.Pertanyaanuntukpengetahuansebanyak 8 soal.Berdasarkannilai yang diperolehmaka di kategorikantingkat pengetahuansebagaiberikut :

a. Tingkat pengetahuanbaik, apabila

seorangrespondenmemperoleh (> 75%) 6 - 8 jawaban yang benardari 8pertanyaan.

b. Tingkat pengetahuancukup,

apabilaseorangrespondenmemperoleh (40%-75%) 4-5 jawaban yang benardari 8pertanyaan.

c. Tingkat pengetahuankurang

,apabilaseorangrespondenmemperoleh (<40%) 0-3 jawaban yang benardari 8pertanyaan (Hidayat, 2011).

2. Umurdikategorikanatas :

(44)

b. Tidakberesikobila : 20-35tahun. 3. Jarakkelahirandengankategorikanatas :

a. Beresikobilajarakkelahiran : < 2 tahun b. Tidakberesikobilajarakkelahiran : >2 tahun 4. Paritasadalahjumlahanakdikategorikanatas :

a. Beresikobilaparitas : > 5 kali melahirkan b. Tidakberesikobilaparitas : 1 - 4 kali melahirkan

5. Tablet zat besi (Fe) yang di terima dan yang di konsumsi dikategorikan atas :

a. Sesuai : Dapat dan diminum (sesuai usia kehamilan dan Fe yang diterima)

b. Tidak sesuai : 1. Dapat dan tidak diminum 2. Tidak dapat

6. Pengukuran Dukungan Sosial terdiri dari 5 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman, jika jawaban benar maka diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Berdasarkan interpretasi skor jawaban responden, dukungan sosial dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu :

1 = Mendukung, jika skor jawaban ≥ 60% dari skor total (3-5)

0 = Tidak mendukung, jika skor jawaban < 60% dari skor total (skor 0-2)

(45)

2.8.TeknikAnalisa Data

a. AnalisisUnivariat

AnalisisUnivariatinidigunakanuntukmemperolehgambarandistribus ifrekuensiataubesarnyaproporsiberdasarkanvariabel yang diteliti.

b. AnalisisBivariat Analisisbivariat

dilakukanuntukmengetahuihubunganantaravariablebebasdan variable terikat.Untukmengetahuiadatidaknyakemaknaandilakukanuji

(46)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Geografi

Kantor Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung terletak di Jln. Kapten Jamil Lubis, luas wilayah 80 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Medan Estate Percut Sei Tuan

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung

 Sebelah Barat berbatasan dengan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung

4.1.2. Demografi

Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung terdiri dari 12 lingkungan yaitu lingkungan I sampai lingkungan XII.

Jumlah penduduk di wilayah Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung sebanyak 22,775 jiwa yang terdiri atas 10,464 laki-laki dan 12,111 perempuan, dengan jumlah kepala rumah tangga (KK) 4,109 KK.

(47)

AnalisisUnivariatinidigunakanuntukmemperolehgambarandistribusifrekue nsiataubesarnyaproporsiberdasarkanvariabel yang diteliti, yaitu variabel dependen (kejadian anemia pada ibu hamil) dan variabel independen (pengetahuan, umur,jarak kehamilan, paritas, perolehan tablet zat besi Fe yang diterima dan yang dikonsumsi, dukungan sosial).

4.2.1.Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Umur

Tabel. 4.1. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Umur Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Umur f %

1 <20- >35 tahun 18 48,6

2 20-35 tahun 19 51,4

Total 37 100,0

Dari tabel 4.1.di atas diketahui umur yang beresiko (<20 - >35tahun) 18 orang (48,6%) dan yang tidak beresiko (20-35 tahun) 19 orang (51,4%).

4.2.2. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan

Tabel. 4.2. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Usia Kehamilan f %

1 Trimester II 21 56,8

2 Trimester III 16 43,2

Total 37 100,0

(48)

4.2.3. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan

Tabel. 4.3. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Pendidikan f %

1 tidak sekolah 6 16,2

2 SD 9 24,4

3 SMP 7 18,9

4 SMA 10 27,0

5 PT (Perguruan Tinggi) 5 13,5

Total 37 100,0

Dari tabel 4.3.diatas dapat dilihat bahwa proporsi Pendidikan ibu hamil tertinggi adalah pendidikan SMA (27%), sedangkan yang tidak sekolah (16,2%), SD (24,3%), SMP (18,9%) dan PT (13,5%).

4.2.4. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan

Tabel. 4.4. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Pekerjaan f %

1 tidak bekerja (IRT) 17 46,0

2 Buruh Cuci 7 18,9

3 Buruh Pabrik 4 10,8

4 Bedagang 5 13,5

5 PNS 4 10,8

Total 37 100,0

(49)

4.2.5. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Paritas

Tabel. 4.5. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Paritas Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Paritas f %

1 >5 kali melahirkan 1 2,7

2 0-4 kali melahirkan 36 97,3

Total 37 100,0

Dari tabel 4.5.di atas diketahui paritas yang beresiko (> 5 kali melahirkan) 1 orang (2,7%) dan yang tidak beresiko (1-4 kali melahirkan) 36 orang (97,3%). 4.2.6. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Jarak Kehamilan

Tabel. 4.6. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Jarak Kehamilan Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Jarak Kehamilan f %

1 <2 tahun 28 75,7

2 >2 tahun 9 24,3

Total 37 100,0

Dari tabel 4.6.di atas diketahui ibu yang melahirkan dengan jarak kehamilan <2 tahun 28 orang (75,7%) sedangkan ibu yang melahirkan dengan jarak kehamialn >2 tahun 9 orang (24,3%).

4.2.7. Ditribusi Frekuensi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

(50)

Tabel. 4.7. Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di

Dari tabel 4.7.diatas dapat dilihat bahwa kejadian anemia pada ibu hamil adalah 23 orang (62,2%), sedangkan kejadian yang tidak anemia adalah 14 orang (37,8%). Jadi,kejadian anemia pada ibu hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015 adalah 62,2 %.

4.2.8. Pengetahuan Responden

Tabel. 4.8. Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengetahuan Ibu Hamil Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015

No Jawaban Benar Salah Jumlah

f % f % f %

1 Apa pengertian dari anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau hemoglobin sehingga tidak

mampu memenuhui fungsinya

6 16,2 31 83,8 37 100,0

2 Dikatakan anemia dalam kehamilan bilah Hb adalah Hb < 11gr

29 78,4 8 21,6 37 100,0

3 Obat atau tablet yang bentuknya lonjong dan bewarna merah yang dikonsumsi ibu selama hamil adalah Tablet tambah darah (Fe)

(51)

Tabel . 4.8. Lanjutan

No Jawaban Benar Salah Jumlah

f % f % f %

4 Cara penangan anemia

kehamilan yang paling dasar adalah dengan cara Pemberian tablet Fe selama kehamilan

13 35,1 24 64,9 37 100,0

5 Dibawah ini mana cara yang benar untuk meminum tablet zat besi (Fe) Tablet zat besi (Fe) di minum dengan air putih

26 70,3 11 29,7 37 100,0

6 Dampak anemia dibawah ini

kecuali Partus normal 25 67,6 12 32,4 37 100,0 7 Ibu mengalami, letih, lesu,

pusing, sakit kepala, tidak nafsu makan merupakan Tanda dan gejala kurang darah

8 21,6 29 78,4 37 100,0

8 Berapa tablet Fe (tablet tambah darah ) yang harus ibu konsumsi selama kehamilan adalah 90 tablet

35 94,6 2 5,4 37 100,0

Dari tabel 4.8. diatas diketahui jawaban pertanyaan pengetahuan diperoleh sebanyak 36 (97,3%) responden menjawab benar pada pertanyaan Obat atau tablet yang bentuknya lonjong dan bewarna merah yang dikonsumsi ibu selama hamil adalah Tablet tambah darah (Fe) dan yang paling sedikit menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 6 (16,2%) responden.

Tabel. 4.9. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan PengetahuanDi Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Pengetahuan f %

(52)

2 Cukup 21 56,8

3 Kurang 2 5,4

Total 37 100,0

Dari tabel di atas diketahui yang berpengetahuan baik 14 orang (37,8%), berpengetahuan cukup 21 orang (56,8%) dan berpengetahuan kurang 2 orang (5,4%).

4.2.9. Dukungan Sosial (Suami dan Teman) Responden

Tabel. 4.10. Distribusi Jawaban Responden tentangDukungan Sosial (Suami dan Teman)Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan terjadinya anemia pada ibu hamil

18 48,6 19 51,4 37 100,0

4 Apakah ibu menerima informasi dari teman tentang kehamilan

32 86,5 5 13,5 37 100,0 5 Apakah suami ibu ikut

menentukan makanan apa saja yang harus di konsumsi ibu saat hamil

3 8,1 34 91,9 37 100,0

(53)

tenaga kesehatan dan yang paling sedikit menjawab benar sebanyak 3 (8,1%) responden.

Tabel. 4.11. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Dukungan Sosial (Suami dan Teman)Di Kelurahan Bandar Selamat

Dari tabel di atas diketahui dukungan sosial (suami dan teman) yang mendukung adalah 17 orang (45,9%) dan yang tidak mendukung adalah 20 orang (54,1%).

4.10. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Perolehan Tablet Zat Besi (Fe) Yang di Terima dan Yang di Konsumsi

Tabel. 4.12. Distribusi Jawaban Responden Tentang Perolehan Tablet Zat Besi (Fe) Yang diterima dan Yang dikonsumsi Ibu Hamil Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Jawaban Benar Salah Jumlah

f % f % f %

1 Apaka setiap bulannya ibu

datang ke posyandu 26 70,3 11 29,7 37 100,0 2 Apakah ibu menerima tablet

zat besi (Fe) 0 00,0 37 100,0 37 100,0

3 Sudah berapa kali ibu

mendapatkan tablet zat besi 21 56,8 16 43,2 37 100,0 4 Apakah tablet zat besi yang

sudah ibu peroleh ibu minum 0 00,0 37 100,0 37 100,0 5 Jika diminum, sudah berapa

(54)

responden menjawab benar pada pertanyaanapaka setiap bulannya ibu datang ke posyandu.

Tabel. 4.13. Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Perolehan Tablet Zat Besi (Fe) Yang di Terima dan Yang di Konsumsi Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No

Perolehan tablet zat besi (Fe) yang

diterima dan dikonsumsi f %

1 Sesuai 27 73,0

2 Tidak Sesuai 10 27,0

Total 37 100,0

Dari tabel di atas diketahui perolehan tablet zat besi (Fe) yang di terima dan yang di konsumsi yang sesuai dengan usia kehamilan ibu hamil adalah 27 orang (73,0%) dan yang tidak sesuai 10 orang (27,0%).

4.3. Analisis Bivariat

4.3.1. Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Tabel.4.13. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan Pengetahuan Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Pengetahuan

Anemia Pada Ibu Hamil

Total Prob

(55)

Berdasarkan uji analisis statistik dengan menggunakan uji chi squer pada variabel pengetahuan dengan variabel kejadian anemia pada ibu hamil, didapat nilai p 0, 000, artinya terbukti secara siqnifikan pada tingkat kepercayaan 95 % bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan kejadia anemia pada ibu hamil.

4.3.2. Hubungan Umur Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Tabel. 4.15. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan Umur Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Umur

Anemia Pada Ibu Hamil

Total Prob

Anemia Tidak

Anemia

f % f % f %

1 <20->35 tahun 16 88,9 2 11,1 14 100,0 0,001 2 20-35 tahun 7 36,8 12 63,2 23 100,0

Hasil analisis hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil ditemukan 14 responden berumur <20->35 tahun (beresiko) (88,9%) responden yang anemia dan (11,1%) responden yang tidak anemia. 23 responden berumur 20-35 tahun (tidak beresiko) (36,8%) responden yang anemia dan (63,2%) responden yang tidak anemia.

(56)

4.3.3. Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Tabel. 4.16. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan Jarak Kehamilan Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Jarak

Kehamilan

Anemia Pada Ibu Hamil

Total Prob

Anemia Tidak

Anemia

f % f % f %

1 <2 tahun 21 75,0 7 25,0 28 100,0 0,008 2 >2 tahun 2 25,0 7 75,0 9 100,0

Hasil analisis hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil ditemukan 28 responden yang jarak kehamilannya <2 tahun (75,0%) responden yang anemia dan (25,0%) responden yang tidak anemia. 9 responden >2 tahun (25,0%) responden yang anemia dan 7 responden (75,0%) responden yang tidak anemia.

(57)

4.3.4. Hubungan Paritas Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Tabel. 4.17. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan Paritas Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No Paritas

Anemia Pada Ibu Hamil

Total Prob

Anemia Tidak

Anemia

f % f % f %

1

>5 kali

melahirkan 1 100,0 0 0 1 100,0 0,622

2

0-4 kali

melahirkan 22 61,1 14 38,9 36 100,0

Hasil analisis hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil ditemukan 36 responden yang melahikan 0-4 (61,1%) responden yang anemia dan (38,9%) responden yang tidak anemia. 1 responden (100,0%) responden yang anemia.

(58)

4.3.5. Hubungan Perolehan Tablet Zat Besi (Fe) Yang di Terima dan Yang di Konsumsi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Tabel. 4.18. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan Tablet Zat Besi (Fe) Yang di Terima dan Yang di

Anemia Pada Ibu Hamil

Total Prob

Hasil analisis hubungan perolehan tablet zat besi (Fe) yang diterima dan yang dikonsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil ditemukan 27 responden yang sesuai menerima dan mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) sesuai usia kehamilan ibu, (48,1%) responden yang anemia dan (51,9%) responden yang tidak anemia. 10 responden yang tidak sesuai menerima dan mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) sesuai usia kehamilan ibu (100,0%) responden yang anemia.

(59)

4.3.6. Hubungan Dukungan Sosial (Suami dan Teman) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Tabel. 4.19. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan Dukungan Sosial (Suami dan Teman) Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015.

No

Dukungan Sosial (Suami dan

Teman)

Anemia Pada Ibu Hamil

Total Prob

Anemia Tidak

Anemia

f % f % f %

1 Mendukung 3 17,6 14 82,4 17 100,0 0,000 2 Tidak Mendukung 20 100,0 0 0 20 100,0

Hasil analisis hubungan dukungan sosial (suami dan teman) dengan kejadian anemia pada ibu hamil ditemukan 20 responden yang tidak mendukung (100,0%) responden yang anemia dan 17 responden yang mendukung (82,4%) tidak anemia, (17,6%) yang anemia.

(60)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Hubungan pengetahuan dengan anemia pada ibu hamil

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng dari pada tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2009).

Dari hasil penelitian terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 2 orang (14,3%) pengetahuan yang baik, 21 orang (91,3%) pengetahuan yang cukup dan kurang 14 orang ibu hamil yang tidak mengalami anemia terdapat 12 orang (85,7%) pengetahuan yang baik, 2 orang (8,7%) pengetahuan yang cukup dan kurang.

(61)

Dari semua alasan yang diberikan ibu hamil menunjukan bahwa mereka belum paham bagaimana menjaga kesehatan saat hamil agar tidak terjadinya anemia. Menurut penelitian Juliani (2013), pengetahuan kurang akan berpengaruh terhadap penyakit, yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dikarenakan dengan cukup dan kurangnya pengetahuan ibu tentang pencegahan anemia pada anemia pada ibu hamil.

5.2. Hubungan umur dengan anemia pada ibu hamil

Dari hasil penelitian menunjukan terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 16 orang (88,9%) umur yang beresiko dan 7 orang (36,8%) tidak beresiko. Sedangkan 14 orang ibu hamil yang tidak anemia terdapat 2 orang (11,1%) yang umur beresiko dan 12 orang (63,2%) umur yang tidak beresiko.

Berdasarkan uji statistik peroleh p =0,001 (α <0,05), artinya Ho ditolak berarti ada hubungan umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hal ini menunjukkan bahwa umur ibu-ibu hamil yang beresiko di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung sebanyak 16 responden yang anemia.

Menurut penelitian Ridwan (2009), analisis ada hubungan umur dengan kejadian anemia dan responden yang paling banyak menderita anemia adalah responden dengan umur <20->35 tahun sebanyak 16 orang (88,9%) dan pada umur 20-35 tahun sebanyak 7 orang (36,8%) yang menderita anemia.

(62)

secara biologis belum optimal emosional cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemunduran zat-zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia>35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan serta berbagai penyakit yang sering terjadi diusia ini. Hasil analisis didapatkan bahwa umur ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.

Menurut penelitian Zebua (2011), juga menyatakan bahwa penelitiannya ada hubungan anatra umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Berbagai faktor yang saling bepengaruh dan tidak menutup kemungkinan usia yang matang sekalipun untuk hamil yaitu usia 25-35 tahun angka kejadian anemia jauh lebih tinggi. Dan menurut penelitian Juliana (2013), umur <20 tahun membutuhkan zat besi lebih banyak untuk keperluan pertumbuhan diri sendiri serta janin yang akan dikandungnya.

5.3. Hubungan jarak kehamilan dengan anemia pada ibu hamil

Dari hasil penelitian menunjukan terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 21 orang (75,0%) jarak kehamilan yang beresiko dan 2 orang (25,0%) tidak beresiko. Sedangkan 14 orang ibu hamil yang tidak anemia terdapat 7 orang (75,0%) yang jarak kehamilan beresio dan 7 orang (25,0%) jarak kehamilan yang tidak beresiko.

(63)

anemia.Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung.

Menurut penelitian Hendro (2009), di Puskesmas Medan Johor dengan desain penelitian cross sectional juga menunjukkan adanya hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Proporsi anemia pada ibu hamil dengan jarak kehamilan <2 tahun 56,8%. Hal ini bisa menyebabkan resiko terjadinya anemia pada ibu hamil.

Banyak wanita yang tidak sempat memulihkan tenaga antara jarak kehamilan.Hal ini membuat wanita lebih sering mengalami tingkat kesehatan yang buruk, komplikasi kehamilan dan persalinan.Berbagai penelitian membuktikan bahwa status gizi ibu belum pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan sebelumnya sehingga belum siap untuk kehamilan berikutnya (Sanusi, 2009). 5.4. Hubungan paritas dengan anemia pada ibu hamil

Dari hasil penelitian menunjukan terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 1 orang (100,0%) paritas yang beresiko dan 22 orang (61,1%) tidak beresiko. Sedangkan 14 orang ibu hamil yang tidak anemia terdapat 14 orang (38,9%) yang tidak beresiko.

(64)

paritas 0-4 kali melahirkan yang anemia dibandingkan dengan ibu yang lebih dari 5 kali melahirkan yang anemia.

Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Juliana (2013) bahwa paritas >5 melahirkan dapat meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan, seperti meningkatkan resiko terjadinya kematian janin didalam kandungan dan pendarahan sebelum dan setelah melahirkan, lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia dan hal ini dapat berakibatka vatal, sebab wanita hamil yang anemia tidak dapat mentoleransi kehilangan darah.

5.5. Hubungan perolehan tablet zat besi (Fe) yang diterima dan yang dikonsumsi dengan anemia pada ibu hamil

Dari hasil penelitian menunjukan terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 13 orang (48,1%) yang sesuai menerima dan mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) sesuai dengan usia kehamilan dan 10 orang (100,0%) tidak sesuai. Sedangkan 14 orang ibu hamil yang tidak anemia terdapat 14 orang (51,9%) .

Berdarkan uji statistik di peroleh p =0,003 (α <0,05), artinya Ho ditolak berarti tidak ada hubungan perolehan tablet zat besi (Fe) yang diterima dan yang dikonsumsi yang sesaui dengan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil.

Jumlah tablet besi (Fe) yang dikonsumsi ibu hamil menurut standart yang diberikan oleh Depkes dan WHO adalah minimal 90 tablet dan dianjurkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet tambahan darah dengan dosis satu kali sehari selama kehamilan (Depkes, 2009).

(65)

menerima tetapi tidak mengkonsumsi tablet zat besi (Fe). Hal ini kemungkinan disebabkan karena sarana kesehatan terdekat kurang aktif untuk memberukan pelayanan terutama bagi ibu hamil. Ibu hamil hanya memperoleh tablet zat besi (Fe) dan ketidaktahuannya tentang manfaat tablet zat besi (Fe) buat janin yang dikandungnya.

Menurut pengetahuan Riris (2009), adanya hubungan perolehan tablet zat besi (Fe) yang diterima dan yang dikonsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

5.6. Hubungan dukungan sosial (suami dan teman) dengan anemia pada ibu hamil

Dari hasil penelitian menunjukan terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 3 orang (17,6%) memiliki dukungan sosial (suami dan teman) yang mendukung dan 20 orang (100,0%) tidak mendukung. Sedangkan 14 orang ibu hamil yang tidak anemia terdapat 14 orang (82,4%) memiliki dukungan sosial (suami dan teman) yang mendukung.

Gambar

Gambar 2.5. Kerangka Konsep
Tabel. 4.1.  Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Umur
Tabel. 4.3.  Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan
Tabel. 4.5.  Distribusi Frekueunsi Ibu Hamil Berdasarkan Paritas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apakah terdapat perbedaan dari Agency Cost pada BUMN sebelum. dan

kinerja Performance based grant Hibah untuk memperluas cakupan pelayanan dan meningkatkan kinerja berdasarkan pencapaian target Matching grant Hibah untuk mendorong Investasi

Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein adalah sumber asam- asam amino

Considering the temperature, rest period ratio, traffic volume, and load- ing time effect on resilient modulus showed that BRA mod- ified asphalt mixtures with 20% BRA modifier

Dari data SMS yang dikirim oleh apikasi MoPeLarR ke alat kendali, alat kendali menerima data tersebut, kemudian data tersebut di ubah oleh rangkaian interface ke signal

Maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara lama menderita hipertensi dengan kejadian demensia pada lansia di Dusun Pajaran, Desa Peterongan,

Bagi calon penyedia barang/jasa yang belum mempunyai user ID dan password dapat memperolehnya dengan cara melakukan registrasi secara online pada website : lpse.bangka.go.id,

Penurunan harga bawang merah merupakan komoditas utama yang memiliki andil terbesar dalam menghambat terjadinya inflasi di 8 kota di Jawa Timur.. Sedangkan komoditas