• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN GAPOKTAN

TANI MAJU DENGAN PD RAMA PUTRA

(Kasus : Desa Dokan,Kecamatan Merek, Kabupaten Karo)

SKRIPSI

OLEH :

ANDY SABDA M. KARO-KARO

100304115

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

ANDY SABDA M. Karo – Karo (100304115), dengan judul skripsi “PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN GAPOKTAN TANI MAJU DENGAN PD RAMA PUTRA”. Penelitian skripsi ini dibimbing oleh Bapak Ir. Yusak Maryunianta, M.Si sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kusuma, M. Si sebagai anggota komisi pembimbing.

Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir PD Rama Putra.Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode pengambilan sample adalah dengan metode

proportional sampling. Metode analisis data dengan menggunakan teknik

penskalaan Likert.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah “Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra”. Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada ksempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Ir. Yusak Maryunianta, M.Si selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kusuma, M. Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS dan napak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M. Ec selaku ketua dan sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

3. Seluruh dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis dalam masa perkuiliahan serta seluruh pegawai Program Studi Agribisnis FP-USU.

4. Para responden, seluruh staf desa di Desa Dokan, dan seluruh instansi yang terkait dengan penelitian ini, atas bantuannya kepada penulis dalam melakukan penelitian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi dikemudian hari. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, Agustus 2015

(4)

DAFTAR ISI

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka ... 6

2.2. Landasan Teori ... 7

2.2.1. Persepsi ... 7

2.2.2. Kemitraan ... 9

2.2.3. Skala Likert ... 13

2.3. Penelitian Terdahulu ... 14

2.4. Kerangka Pemikiran ... 14

2.5. Hipotesis Penelitian ... 15

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 16

3.2. Metode Penentuan Sampel ... 16

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 17

3.4. Metode Analisis Data ... 17

3.5. Definisi dan Batasan Operasional... 20

(5)

3.5.2. Batasan Operasional ... 21

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak Geiografis, Batas dan Luas Wilayah Daerah Penelitian .... 22

4.2. Tata Guna Lahan ... 23

4.3. Keadaan Penduduk ... 24

4.3.1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 24

4.3.2. Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan ... 24

4.3.3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 25

4.4. Karakteristik Petani Sampel ... 25

4.5. Gapoktan Tani Maju ... 26

4.6. PD Rama Putra ... 27

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra di Daerah Penelitian ... 30

5.2. Gambaran Pelaksanaan Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra ... 31

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 36

6.2. Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Hal

1. 2. 3. 4.

5.

6. 7

Pengambilan Sampel Penelitian

Pernyataan Positif dan Negatif untuk Pengukuran Skala Likert Keadaan Tata Guna Lahan di Desa Dokan Tahun 2013

Komposisi Penduduk di Desa Dokan Menurut Status Pekerjaan Tahun 2013

Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian di Desa Dokan Tahun 2013

Karakteristik Petani Sampel Anggota Gapoktan Tani Maju

(7)

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Hal

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Hal

1.

2.

3.

4. 5. 6. 7. 8.

Daftar Pernyataan Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra

Daftar Pernyataan Persepsi petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra

Daftar Nama-Nama Anggota Gapoktan Tani Maju, Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo

Karakteristik Petani Sampel

Interpretasi Skor Sikap Petani Responden Penilaian Indikator

Makna dari Pernyataan Negatif

(9)

ABSTRAK

ANDY SABDA M. Karo – Karo (100304115), dengan judul skripsi “PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN GAPOKTAN TANI MAJU DENGAN PD RAMA PUTRA”. Penelitian skripsi ini dibimbing oleh Bapak Ir. Yusak Maryunianta, M.Si sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kusuma, M. Si sebagai anggota komisi pembimbing.

Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir PD Rama Putra.Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode pengambilan sample adalah dengan metode

proportional sampling. Metode analisis data dengan menggunakan teknik

penskalaan Likert.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan pertanian merupakan langkah awal dalam strategi pembangunan

jangka panjang.Sejalan dengan upaya-upaya praktis sebagai implementasi

kebijaksanaan dan strategi pembangunan petanian, berkembang pula ragam ilmu

di bidang pertanian.Pembangunan pertanian merupakan fenomena yang

kompleks.Semakin besar peran pertanian sebagai sektor pemimpin.Konsep dasar

dari pentingnya pertanian sebagai sektor pemimpin dalam pembangunan ekonomi

nasional.

Sektor andalan perekonomian adalah sektor yang meniliki ketangguhan dan

kemampauan tinggi.Sektor andalan meerupakan tulang punggung dan mesin

penggerak perekonomian sehingga dapat pula disebut sebagai sektor kunci atau

sektor pemimpin (Sapuan dan Silitonga, 1994).

Pembangunan pertanian dilaksanakan melalui berbagai program, yaitu program

peningkatan produksi tanaman pangan, program peningkatan produksi

perkebunan, program peningkatan produksi peternakan, program peningkatan

produksi perikanan dan pogram peningkatan produksi kehutanan dan program

peningkatan produksi tanaman holtikultura.Usaha meningkatkan produksi

berbagai komoditi tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan hasil ekspor

hasil pertanian dan untuk menanggulangi masalah kemiskinan bagi

petani.Keberhasilan pembangunan disektor pertanian tentu saja tidak terlepas dari

(11)

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pemasok buah dan sayuran ke

Singapura selama periode tahun 80 an. Namun pada lima tahun terahir, kontribusi

Indonesia dalam memasok kebutuhan buah dan sayuran Singapura menurun. Pada

tahun 2010 kontribusi Indonesia terhadap kebutuhan buah dan sayuran Singapura

kurang dari 10% saja.Keadaan ini menjadi sangat ironis mengingat potensi

agronomis untuk buah dan sayur tropis Indonesia sangat besar. Untuk

menindaklanjuti hal tersebut, dalam pertemuan Presiden RI dengan Perdana

Menteri Singapura pada bulan Mei 2010, disepakati beberapa hal antara lain

peningkatan pangsa pasar buah dan sayur Indonesia di Singapura kembali menjadi

30%. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain membentuk Indonesia –

Singapore Agribusiness Working Group.

(Direktorat Jendral. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2010).

Untuk menindaklanjuti pembentukan Indonesia – Singapore Agribusiness

Working Group, pemerintah melakukan akselerasi ekspor hortikultura khusus ke

Singapura.Bagian dari kegiatan ini adalah pembinaan Gabungan Kelompok Tani

(Gapoktan). Pemerintah juga menghadirkan pihak swasta yang akan menjadi

mitra petani anggota Gapoktan yang akan bertindak sebagai eksportir. Dengan

kata lain dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk hortikultura

ekspor pemerintah memfasilitasi petani melalui Gapoktan dengan eksportir dalam

sebuah sistem kemitraan agribisnis.

Dalam pembangunan ekonomi, pola kemitraan merupakan perwujudan cita-cita

untuk melaksanakan sistem perekonomian gotong royong yang dibentuk antara

mitra yang kuat dari segi permodalan, pasar dan kemampuan teknologinya

(12)

Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan usaha atas kepentingan

bersama. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi dengan pola kemitraan

dianggap sebagai usaha yang menguntungkan, terutama ditinjau dari pencapaian

tujuan pembangunan nasional jangka panjang (Darmono, 2004).

Salah satu upaya yang dianggap tepat dalam memecahkan masalah kesenjangan

ini adalah melalui kemitraan usaha antara yang besar dan yang kecil, antara yang

kuat dan yang lemah. Melalui kemitraan diharapkan dapat secara cepat

bersimbiose mutualistik sehingga kekurangan dan keterbatasan pengusaha kecil

dapat teratasi. Di samping itu sekaligus diharapkan dapat mempercepat

kemampuan golongan ekonomi lemah, memecahkan masalah pengangguran dan

meningkatkan pendapatan masyarakat (Hafsah, 2000)

Kemitraan yang ingin diwujudkan dengan misi utamanya adalah membantu

memecahkan masalah ketimpangan dalam kesempatan berusaha, ketimpangan

pendapatan, ketimpangan antar wilayah, ketimpangan kota, dengan desa.

Kemitraan yang dibangun atas landasan saling membutuhkan, saling

menguntungkan dan saling memperkuat dengan fungsi dan tanggung jawab yang

sesuai dengan kemampuan dan proporsi yang dimiliki oleh masing – masing

pihak yang terlibat dalam kemitraan tersebut (Hafsah, 2000).

Di Kabupaten Karo sendiri sudah ada beberapa gapoktan dan kelompok tani yang

melakukan kegiatan kemitraan dengan perusahaan – perusahaan eksportir baik

yang dilakukan secara formal atau informal.

PD Rama Putra merupakan salah satu perusahaan eksportir yang menjadi mitra

(13)

Korea Selatan.Di Kabupaten Karo, PD Rama Putra bekerjasama secara informal

dengan salah satu Gapoktan yaitu Gapoktan Tani Maju yang berada di Desa

Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Sebagaimana semestinya, program kemitraan agribisnis yang dilakukan antara

Gapoktan Tani Maju dengan PDRama Putra adalah bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan petani anggota Gapoktan.Karenanya perlu dilakukan penelitian

bagaimana persepsi petani terhadap program kemitraan antara PD Rama Putra

dengan Gapoktan Tani Maju di daerah penelitian.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan Tani

Maju dengan Perusahaan EksportirPD Rama Putra?

2. Bagaimana gambaran pelaksanaan kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan

Perusahaan Eksportir PD Rama Putra?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian

diarahkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan

Tani Maju dengan Perusahaan EksportirPD Rama Putra.

2. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kemitraan Gapoktan Tani Maju

(14)

1.4Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan evaluasi bagi petani yang bermitra dan perusahaan

eksportir selaku mitra petani dalam perbaikan pola kemitraan

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk menentukankebijakan

yang tepat.

3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang

(15)

BAB II

TINJUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1Tinjauan Pustaka

Menurut Samsudin (1982), yang disebut petani adalah mereka yang untuk

sementara waktu atau tetap menguasai sebidang tanah pertanian, menguasai suatu

cabang atau beberapa cabang usahatani dan mengerjakan sendiri, baik dengan

tenaga sendiri maupun tenaga bayaran. Menguasai sebidang tanah dapat diartikan

pula menyewa, sebagai hasil atau beruapa memiliki tanah sendiri.Disamping

menggunakan tenaga sendiri ia dapat menggunakan tenaga kerja yang bersifat

tidak tetap.

Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau

seluruh kebutuhan hidupnya di bidang pertanian dalam arti luas yang meliputi

usahatani pertanian, peternakan, perikanan dan pemungutan hasil laut.Peranan

petani sebagai pengelola usahatani berfungsi mengambil keputusan dalam

mengorganisir faktor-faktor produksi yang diketahui (Hernanto, 1993).

Departemen Pertanian (2007) mendefenisikan Gabungan Kelompok Tani

(Gapoktan) sebagai kumpulan dari beberapa kelompok tani yang bergabung dan

bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efesiensi usaha.Kelompok

tani yang ada dalam satu wilayah administrasi desa atau yang berada dalam satu

wilayah aliran imigrasi petak pengairan tersier.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan organisasi petani di pedesaan

yang dibentuk secara musyawarah dan mufakat untuk meningkatkan skala

(16)

sama di antar para anggota; (2) berada pada kawasan usaha tani yang menjadi

tanggung jawab bersama di antaraa para anggota; (3) mempunyai kader pengelola

yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani; (4) memiliki kader atau

pemimpin yang diterima oleh petani lainnya; (5) mempunyai kegiatan yang dapat

dirasakan mafaatnya oleh sebagian besar anggotanya, dan (6) adanya dorongan

atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat (Deptan, 2007).

2.2Landasan Teori 2.2.1Persepsi

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran peran. Setiap orang

memiliki pengalaman yang berbeda-beda, maka persepsinya pun berbeda-beda

pula terhadap stimulus yang diterimanya, meskipun dengan objek yang sama

(Rakhmat,1992).

Menurut Asngari (1984), persepsi orang dipengaruhi oleh pandangan seseorang

pada suatu keadaan, fakta, atau tindakan. Terdapat tiga mekanisme pembentukan

persepsi, yaitu selectivity, closure, interpretation.Informasi yang sampai kepada

seseorang yang menyebabkan individu yang bersangkutan membentuk persepsi,

dimulai dengan pemilihan atau menyaringnya, kemudian informasi yang masuk

tersebut disusun menjadi kesatuan yang bermakna, dan akhirnya terjadilah

interpretasi mengenai fakta keseluruhan informasi.

Menurut Sormin (2006), mendefinisikan bahwa persepsi merupakan sebagai

proses dimana seseorang menjadi sadar segala sesuatu dalam lingkungannya

melalui indera yang dimiliki, pengetahuan lingkungan diperoleh melalui

(17)

perencanaan informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut

adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba, dan

sebagainya).Sebaliknya alat untuk memahaminya adalah kesadaran atau kognisi.

Menurut Siagian (1995), persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam

memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan

sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang

dipersepsi). Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah :

1. Karakter individu yang bersangkutan (The Perceiver), yang dipengaruhi oleh

sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan harapan.

2. Karakteristik dari objek setelah diteliti dapat mempengaruhi apa yang dirasakan

(The Target).

3. Situasi yang mempengaruhi (The Situation).

Persepsi adalah proses menangkap arti objek-objek social dan kejadian-kejadian

yang kita alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga

penilaian terhadap mereka mengandung resiko.Pola-pola perilaku manusia

berdasarkan persepsi mereka mengenai realitas (sosial) yang telah

dipelajari.Persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi

mereka terhadap hal-hal itu berdasarkan pengalaman masa lalu mereka berkaitan

dengan orang, objek atau kejadian serupa (Mulyana, 2005).

Menurut Saptorini(1989) Persepsi adalah suatu proses mental yang rumit dan

melibatkan berbagai kegiatan untuk menggolongkan stimulus yang masuk

sehingga menghasilkan tanggapan untuk memahami stimulus tersebut.Persepsi

(18)

(penginderaan), fisiologis (pengiriman hasil penginderaan ke otak melalui saraf

sensoris) dan psikologis (ingatan,perhatian,pemprosesan informasi di otak).

Beberapa hal yang mempengaruhi persepsi : 1.Perilaku persepsi,bila seorang

individu memandang pada suatu target dan mencoba untuk menafsirkan apa yang

dilihatnya,penafsiranitu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari pelaku

persepsi antara lain sikap,motif/kebutuhan individu,suasana hati,pengalaman masa

lalu,prestasi belajar sebelumnya dan pengharapan; 2.Target yang akan diamati

,karakteristiknya dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan; 3.Situasi,yaitu

unsur-unsur dalam lingkungan sekitar dapat mempengaruhi persepsi

(Robins,1996).

2.2.2Kemitraan

Kemitraan adalah suatu strategi bisnis, maka keberhasilan kemitraan sangat

ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjaankan etika

bisnis.Dalam konteks ini pelaku-pelaku yang terlibat langsung dalam kemitraan

tersebut harus memiliki dasar-dasar etika bisnis yang dipahami bersama dan

dianut bersama sebagai titik tolak dalam menjalankan kemitraan.Hal ini erat

kaitannya dengan peletakan dasar-dasar moral berbisnis bagi pelaku-pelaku

kemitraan.Penerapan dasar-dasar etika bisnis dalam kemitraan yang diwujudkan

dengan tindakan nyata identik dengan membangun suatu fondasi untuk sebuah

rumah atau bangunan. Konsistensi dalam penerapan etika bisnis akan berbanding

lurus dengan kemantapan atau kekokohan dalam menopang pilar-pilar di atasnya

(Hafsah, 2000).

Kemitraan adalah kerjasama yang sinergis antar dua atau lebih pihak untuk

(19)

pertukaran sosial yang saling memberi (sosial rewards), bersifat timbal balik

(dyadic) dan saling menerima (reinforcement). Kemitraan mempunyai beberapa

prinsip dasar yang harus dilakukan agar proses kemitraan tersebut dapat berjalan

baik serta tujuan dapat tercapai. Prinsip-prinsip kemitraan adalah saling

membutuhkan, saling ketergantungan, saling percaya, saling menguntungkan,

keeling mendukung, saling membangun dan saling melindungi( Mardikanto,

1993).

Konsep kemitraan agribisnis yang berkembang di Indonesia memiliki berbagai

tipe.Adapun tipe yang umum dilakukan sebagaimana dikemukakan Soemardjo,

dkk.(2004) , sebagai berikut.

1. Tipe dispersal

Dispersal berasal dari kata asal dispersi yang artinya tersebar. Dalam hal ini tipe

dispersal dapat diartikan sebagai pola hubungan antar pelaku uaha yang satu sama

lain tidak memiliki ikatan formal yang kuat. Tipe dispersal dicirikan tidak adanya

hubungan organisasi fungsional di antara setiap tingkatan usaha pertanian hulu

dan hilir.Jaringan agribisnis hanya terikat pada mekanisme pasar, sedangkan antar

pelakunya bersifat tidak langsung dan impersonal sehingga setiap pelaku

agribisnis hanya mementingkan diri sendiri.Dalam kondisi tersebut, pelaku tidak

menyadari bahwa sebenarnya mereka saling membutuhkan.

Pada kemitraan tipe dispersal, pihak pengusaha lebih kuat dibandingkan

produsen.Pihak pengusaha ini sangat berperan dalam berhubungan dengan

produsen yang lemah.Akan tetapi hubungan yang terjadi antara kedua belah pihak

tidak sinergis dan tidak berkesinambungan karena tidak bersifat

(20)

dan hilir.Kesenjangan yang terjadi berupa informasi tentang mutu, harga,

teknologi dan akses permodalan.Dengan demikian, pemodal kuat yang umumnya

berwawasan luas, lebih berpendidikan dan telah berperan di subsistam hilir

menjadi diuntungkan oleh berbagai kelamahan pengusaha kecil sebagai produsen.

2. Tipe sinergis dan saling menguntungkan

Tipe ini berbasis pada kesadaran saling membutuhkan dan saling mendukung

pada masing-masing pihak yang bermitra. System kemitraan seperti ini sudah

mulai banyak ditemukan di daerah pedalaman kota-kota besar dan kota menengah

konsep kemitraan agribisnis menjadi salah satu pilihan yang prospektif bagi

perkembangan iklim bisnis yang sehat di Indonesia pada masa Yang akan datang.

Hal tersebut dapat terjadi jika konsep kemitraan yang dijalankan benar-benar

dapat menjembatani kesenjangan antar-subsistem dalam sistem bisnis hulu-hilir

(produsen-industri pengolahan-pemasaran) maupun hulu-hulu (sesama produsen).

Pengembangan kelembagaan kemitraan dalam sistem agribisnis telah memberikan

dampak positif bagi keberhasilan pengembangan sistem agribisnis. Dampak

positif tersebut (Sumardjo dan Darmono, 2004) adalah :

1. Keterpaduan dalam sistem pembinan yang saling mengisi antara materi

pembinaan dengan kebutuhan riil petani, meliputi permodalan sarana,

teknologi, bentuk usaha bersama atau koperasi dan pemasaran.

2. Kejelasan aturan atau kesepakatan, sehingga menumbuhkan kepercayaan

dalam hubungan kemitraan bisnis yang ada. Kesepakatan tentang aturan,

perubahan harga, dan pembagian hasil harus dibuat secara adil oleh

(21)

kesinambungan bisnis dari kedua pihak dapat terlaksana dan saling

menguntungkan.

3. Keterkaitan antarpelaku dalam sistem agribisnis (hulu-hilir) yang mempunyai

komitmen terhadap kesinambungan bisnis. Komitmen ini menyangkut mutu

dan kuantitas, serta keinginan saling melestarikan hubungan dengan menjalin

kerjasama saling menguntungkan secara adil.

4. Terjadinya penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak dan

berkesinambungan di sektor pertanian.

Terdapat 3 prinsip kunci yang perlu dipahami dalam membangun suatu

kemitraan oleh masing-masing anggota kemitraan yaitu:

1. Prinsip kesetaraan (Equity), individu, organisasi atau institusi yang telah

bersedia menjalin kemitraan harus merasa sama atau sejajar kedudukannya

dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang disepakati.

2. Prinsip keterbukaan, keterbukaan terhadap kekurangan atau kelemahan

masing-masing anggota serta berbagai sumber daya yang dimiliki. Semua itu

harus diketahui oleh anggota lain. Keterbukaan ada sejak awal dijalinnya

kemitraan sampai berakhirnya kegiatan. Dengan saling keterbukaan ini akan

menimbulkan saling melengkapi dan saling membantu diantara golongan

(mitra).

3. Prinsip azas manfaat bersama (mutual benefit), Individu, organisasi atau

institusi yang telah menjalin kemitraan memperoleh manfaat dari kemitraan

yang terjalin sesuai dengan kontribusi masing-masing. Kegiatan atau pekerjaan

(22)

2.2.3 Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Dalam penelitian, fenomena

social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

sebagai variabel penelitian. (Suryabrata, 2002 ).

Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap

sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik.

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator

indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item

instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab responden

(Kuncoro dan Riduwan, 2007).

Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju

atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu. Metode

pengukuran yang paling sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert

sehingga dikenal dengan nama skala likert. Nama lain dari skala ini adalah

summated ratings method. Skala likert umumnya menggunakan lima angka

penilaian, yaitu: 1. sangat setuju, 2. setuju, 3. netral, 4. Tidak setuju, 5. sangat

tidak setuju. Urutan setuju atau tidak setuju dapat juga dibalik mulai dari sangat

tidak setuju sampai dengan sangat setuju.Alternatif angka penilaian dalam skala

ini dapat bervariasi dari 3 sampai dengan 9 (Indriantoro dan Supomo, 2002).

Untuk mengetahui tingkat persepsi,maka digunakan skala likert.Skala likert

(23)

menilaisikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh peneliti dengan cara

mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden.Kemudian responden

memberi pilihan respon atau jawaban dalam bentuk skala ukur yang telah

disediakan,yakni: mengikuti semua teknologi anjuran (3),melakukan salah satu

teknologi anjuran(2),melakukan teknologi tetapi tidak sesuai anjuran(1),tidak

melakukan semua teknologi baik anjuran maupun bukan anjuran(0) (Nazir,2003)

2.3. Penelitian Terdahulu

BerdasarkanTanjung (2014)dengan judul“Persepsi Petani terhadap Kinerja

Kemitraan Kelompok Tani dengan Perusahaan Eksportir PD Rama Putra(Kasus

:Kelompok Tani Lau Lengit, Desa Samura,Kecamatan Kabanjahe,Kabupaten

Karo ) menyimpulkan persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara kelompok

tani Lau Lengit dengan PD Rama Putra adalah positif .hal ini dapat dilihat dari

sebanyak 16 orang petani (61,54%) memberikan respon positif.

2.4Kerangka Pemikiran

Gapoktan Tani Majumerupakan salah satugapoktan yang berada di Kabupaten

Karo yang memproduksi tanaman hortikultura.Dan PD Rama Putra merupakan

perusahaan eksportir yang melakukan ekspor tanaman hortikultura ke berbagai

negara seperti ke Taiwan, Singapura, Malaysia dan Korea Selatan.Antara

GapoktanTani Majutelah menjalin kemitraan dengan PD Rama Putra.Maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi petani terhadap

kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir PD Rama

(24)

Skema Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: Menyatakan Hubungan

: Menyatakan Mitra

: Menyatakan dievaluasi dengan

2.4 Hipotesis Penelitian

1. Persepsi petani terhadap kinerja kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan

perusahaan eksportir PD Rama Putra adalah positif.

Kemitraan PD Rama Putra

Gapoktan Tani Maju

Persepsi

Petani Skala Likert

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive). Daerah yang

dipilih untuk menjadi lokasi penelitian adalah Desa Dokan, Kecamatan Merek,

Kabupaten Karo. Hal ini dilakukan dengan alasan karena di daerah tersebut

termasuk salah satuGapoktan pemasok komoditi hortikultura yang bekerjasama

dengan perusahaan eksportir PD Rama Putra yaitu Gapoktan Tani Maju.

3.2 Metode Penetuan Sampel

Penarikan sampel dilakukan dengan metodeproportional sampling. Sampel dalam

penelitian ini adalah petani di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo

yang tergabung dalam Gapoktan Tani Maju.. Adapun jumlah sampel dapat dilihat

dari Tabel 1.

Tabel 1. Pengambilan Sampel Penelitian Kelompok Tani Jumlah Anggota

Kelompok Tani

(26)

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan serta

wawancara langsung dengan responden, yaitu pengurus dan anggota kelompok

tani dengan meggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu

sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Data skunder diperoleh dari

instansi-instansi yang terkait dengann penelitian ini

3.4 Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah pertama yaitu untuk mengetahui persepsi petani

terhadap kemitraan yang sedang berlangsung dengan PD Rama Putra digunakan

metode deskriptif dianalisis dengan menggunakan metode analisis teknik

penskalaan Likertberdasarkan 2 (dua) parameter.Parameter pertama adalah

persepsi positif dan parameter kedua adalah persepsi negatif.Adapun pernyataan

positif dan negatif tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Untuk identifikasi masalah kedua, dianalisis secara deskriptif yaitu dengan

menjelaskan bagaimana gambaran pelaksanaan kemitraan Gapoktan Tani Maju

(27)

Tabel 2. Pernyataan Positif dan Negatif untuk Pengukuran Skala Likert

No Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1. kemitraan yang terjalin antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir.

Kemitraan dapat menjadi alternatif menyelesaikan permasalahan petani.

Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi.

Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang dihasilkan petani.

Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani.

Kemitraan agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian .

Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat dipasarkan sampai ke luar negeri.

Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani.

Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut. Dalam proses produksi, eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan.

Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani.

Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin antara petani dan eksportir.

Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di

Tidak ada yang istimewa ketika petani bisa bermitra dengan eksportir.

Pelaksanaan kemitraan tidak berpengaruh terhadap pendapatan petani.

Tidak semua petani menyukai dijalinnya kemitraan agribisnis dengan eksportir.

Petani lebih suka menjual hasil pertaniannya ke pasar tradisional daripada ke eksportir

Harga yang diterima petani dari eksportir tidak lebih besar dari pedagang local.

Ketentuan produk yang diberikan eksportir menyulitkan petani.

Tidak banyak petani yang mampu melakukan kegiatan kemitraan.

Perusahaan eksportir selalu tidak tepat waktu dalam pengembalian dana kemitraan.

(28)

13.

kabupaten Karo.

Keterangan :

N : untuk pernyataan negatif dan P: untuk pernyataan positif

Pemberian skor pada setiap pilihan jawaban sebagai berikut:

- Untuk pernyataan positif : Sangat Setuju (SS) = 4

: Setuju (S) = 3

: Ragu-ragu (R) = 2

: Tidak Setuju (TS) = 1

: Sangat Tidak Setuju = 0

- Untuk pernyataan negative : Sangat Setuju (SS) = 0

: Setuju (S) = 1

: Ragu-ragu (R) = 2

: Tidak Setuju (TS) = 3

: Sangat Tidak Setuju = 4

Untuk mengukur skala likert tersebut digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

T : Skor standar

X : Skor responden

X : Rata-rata skor kelompok

(29)

Uji T, apabila:

T > 50 = Persepsi Positif

T< 50 = Persepsi Negatif .(Mueller, 1992).

Berdasarkan uji T tersebut dapat diketahui bagaimana persepsi petani terhadap

program kemitraan yang terjalin antara Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama

Putra.Jika persepsi petani bernilai positif maka program kemitraan sudah berjalan

dengan baik. Jika petani memiliki persepsi negatif, maka program kemitraan tidak

baik / tidak sesuai dengan yang diharapkan petani.

3.5. Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Definisi

1. Gapoktan adalah gabungan dari beberapa kelompok tani yang melakukan

usaha agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai

peningkatan produksi dan pendapatan usaha tani bagi anggotanya dan bagi

petani lainnya.

2. Kelompok Tani adalah organisasi non formal di pedesaan yang

ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk petani.

3. Gapoktan Tani Majuadalah salah satu kelompok tani yang memproduksi

tanaman hortikultura di Kabupaten Karo.

4. Persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan,

penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan

informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi).

5. Persepsi positif adalah penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi

(30)

6. Persepsi negatif adalah persepsi individu terhadap objek atau informasi

tertentu dengan pandangan yang negatif.

7. Eksportir adalahOrang atau lembaga perantara dagang yang melakukan

kegiatan ekspor komoditas pertanian.

8. PD Rama Putra adalah perusahaan eksportir yang melakukan ekspor tanaman

hortikultura.

9. Kemitraan adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai

tujuan bersama.

10.Hortikultura adalah usaha membudidayakan berbagai jenis tanaman, terutama

tanaman buahan, sayuran, tanaman hias dan tanaman obat-obatan.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Persepsi petani terhadap kemitraan adalah penilaian petani terhadap kemitraan

antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan ekportir.

2. Daerah penelitian adalah di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten

Karo.

(31)

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1 Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah Daerah Penelitian

Secara Geografis, letak Kabupaten Karo berada diantara 2050’- 3019’ Lintang

Utara dan 97055’- 98019’Bujur Timur dengan luas 2.217,25 Km2 atau 2,97 persen

dari luas Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit

Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi.Wilayah

Kabupaten Karo berada pada ketinggian 280-1420 M di atas permukaan laut.

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli

Serdang, sebelah Selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir,

sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan

sebelah barat dengan Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.

Kabupaten Karo beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan

dan kemarau.Musim hujan pertama mulai bulan Agustus samapi dengan bulan

Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei, sedangkan

musim kemarau biasanya pada bulan Februari, Juni dan Juli.

Kecamatan Merek merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten

Karo. Kecamatan Merek berada 1192 m di atas permukaan laut. Kecamatan

Merek memiliki luas wilayah 125,51 Km2. Kecamatan Merek berbatasan dengan : • Sebelah Utara : Kecamatan Tiga Panah

• Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi

• Sebelah Timur : Kecamatan Juhar

(32)

Kecamatan Merek memiliki 19 Desa / Kelurahan, diantaranya adalah Kodon,

Sibolangit, Tongging, Pangembaten, Nagalingga, Pancur Batu Partibitembe,

Partibilama, Merek, Situnggaling, Negeri Tongging, Garingging, Bandar

Tongging, Mulia Rakyat, Dokan, Regaji, Suka Mandi, Nagara dan Ajinembah.

Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara

memiliki luas wilayah 8 Km2 dan berada pada ketinggian 1200 m di atas

permukaan laut. Desa Dokan berjarak 12 km dari ibukota Kabupaten. Wilayah ini

berbatasan dengan :

• Sebelah Utara : Desa Tambunen / Rumamis

• Sebelah Selatan : Desa Naga Bosar

• Sebelah Timur : Desa Seribu Jandi • Sebelah Barat : Desa Regaji

4.2 Tata Guna Lahan

Pola penggunaan lahan di Desa Dokan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Keadaan Tata Guna Lahan di Desa Dokan Tahun 2013

No. Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%)

1. Tanah Kering 343 42,87

2. Bangunan / Pekarangan 16 2

3. Lainnya 441 55,13

Total 800 100

Sumber :Demografi Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo 2013

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa pemakaian lahan terluas adalah tanah kering

(33)

Kecamatan Merek, Kabupaten Karo umumnya bertani, terutama tanaman

hortikultura.

4.3 Keadaan Penduduk

4.3.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh dari Demografi Desa Dokan, Kecamatan Merek,

Kabupaten Karo, jumlah Penduduk Desa Dokan pada tahun 2013 terdiri dari 1473

jiwa (359 KK) dengan jumlah penduduk pria sebanyak 666 jiwa dan wanita

sebanyak 807 jiwa.

4.3.2 Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan

Untuk mengetahui jumlah penduduk di Desa Dokan, Kecamatan Merek,

Kabupaten Karo menurut status pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Komposisi Penduduk di Desa Dokan Menurut Status Pekerjaan Tahun 2013

No. Status Pekerjaan Jumlah

(Jiwa)

Persentase (%)

1. Bekerja 1.323 89,8

2. Tidak Bekerja 150 10,2

Total 1.473 100

Sumber :Demografi Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo 2013

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Dokan, Kecamatan

Merek, Kabupaten Karo tahun 2013 yang bekerja adalah sebanyak 1323 jiwa

(89,8 %). Hal ini menandakan bahwa persentase penduduk yang bekerja lebih

(34)

4.3.3 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Untuk mengetahui jumlah penduduk di Desa Dokan menurut mata pencaharian

dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Dokan Tahun 2013

Sumber :Demografi Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo 2013

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Dokan mayoritas

bermata pencaharian sebagai petani sebanyak 1311 jiwa ( 99,15 % ), kemudian

daripada pekerjaan PNS / POLRI sebanyak 11 jiwa ( 0,84% ) dan Bidan Swasta

sebanyak 1 jiwa ( 0,01 % ).

4.4 Karakteristik Petani Sampel

Adapun karakteristik petani sampel dalam penelitian ini meliputi luas lahan,

umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani. Karakteristik petani sampel

dapat dilihat pada Tabel 7 .

Tabel 7.Karakteristik Petani Sampel Anggota Gapoktan Tani Maju

No. Karakteristik Range Rataan

1. Luas Lahan (Ha) 0,5 - 3 1,35

2. Umur (Tahun) 37 - 59 47,75

3. Pengalaman Bertani (Tahun) 7 -30 17,16

(35)

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa rataan luas lahan petani adalah 1,35 Ha, dengan

range 0.5 sampai 3 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel termasuk

petani yang memiliki luas lahan yang sudah tergolong tinggi.Umur petani sampel

mempunyai range antara 37-59 tahun dengan rataan sebesar 47.75 tahun. Data ini

menjelaskan bahwa petani sampel masih berada dalam kategori usia produktif.

Pengalaman bertani petani sampel rata-rata adalah 17,16 tahun dengan range 7-30

tahun.dapat diasumsikan bahwa petani sampel adalah petani berpengalaman.

4.5 Gapoktan TaniMaju

Gapoktan Tani Maju adalah salah satu Gapoktan yang berada di desa Dokan,

Kecamatan Merek, Kabupaten Karo .Gapoktan Tani Maju pertama kali dibentuk

pada tanggal 10 juni 2008. Gapoktan Tani Maju didirikan bertujuan untuk

mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada

umumnya, menggalang seluruh kebutuhan sarana produksi dan menjalin

kemitraan dengan pihak lain untuk meningkatkan produksi dari seluruh anggota,

memecahkan masalah yang dihadapi anggota dengan diskusi secara bersama-sama

serta ikut membangun tatanan perekonomian Desa untuk menunjang tatanan

perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur. Gapoktan Tani Maju ini memiliki 7 kelompok tani dengan total

memiliki 161 anggota petani. Adapun ketujuh kelompok tani yang tergabung

dalam Gapoktan tani maju adalah kelompok Tani Maju Jaya ( 24 orang ),

Kelompok Petani Juma Simpang ( 23 orang ), Kelompok TaniJuma Jahen ( 25

(36)

Singkelen ( 20 orang ), Kelompok Tani Wanita “ Sukses Tani “ (20 orang ), dan

Kelompok Tani Hidup Baru ( 25 orang ).

4.6 PD Rama Putra

PD Rama Putra adalah perusahaan dagang yang berdiri dibawah nama CV Buana

Agri Sejahtera yang berdiri sejak tahun 1994. Alamat PD Rama Putra berada di

Jalan Simpang 4 Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang 4 Kabupaten

Karo.Perusahaan ini melakukan bidang usaha perdagangan khusus sayuran dan

perdagangan khusus hasil pertanian lainnya.

PD Rama Putra kini menjalin kemitraan dengan beberapa Kelompok Tani dan

Gapoktan di Kabupaten Karo dan Simalungun sebagai mitra petani dalam

mengekspor produk hortikultura.Gapoktan Tani Maju, Kelompok Tani Laulengit,

Kelompok Tani Bunga Sampang, Gapoktan Saribu Dolok, dan Gapoktan Sampun

adalah beberapa Gapoktan dan kelompok tani yang menjalin kemitraan dengan

PD Rama Putra.

Kemitraan yang dijalin antara PD Rama Putra dengan Gapoktan Tani Maju

dilakukan secara informal.Kemitraan ini terjadi awalnya karena adanya

perkenalan antara salah seorang anggota Gapoktan Tani Maju dengan pihak PD

Rama Putra.PD Rama Putra menawarkan kerjasama untuk menyalurkan produk

komoditi pertanian dari Gapoktan Tani Maju untuk diekspor. Gapoktan Tani Maju

merasa kemitraan ini penting karena merasa diuntungkan dengan penetapan harga

standart dari PD Rama Putra yang lebih tinggi dari pengumpul ( Tengkulek ).

Untuk menyepakati kemitraan ini dibuat kesepakatan antara PD Rama Putra

dengan Gapoktan Tani Maju. Kemitraan ini dapat berlangsung dengan baik karena

(37)

berkomunikasi yang bisa menggunakan bahasa karo dalam menjalankan kegiatan

kemitraan serta dalam kegiatan diskusi.Diskusi biasanya dilakukan secara non

formal seperti dilakukan di kedai kopi, di tempat perkumpulan Gapoktan, di toko

PD Rama Putra bahkan pihak PD Rama Putra rutin berdiskusi dengan petani di

lahan pertanian petani anggota Gapoktan Tani Maju.

Selain itu pendekatan kultura oleh PD Rama Putra seperti ikut hadir dalam

acara-acara kemasyarakatan yang ada di Desa Dokan sehingga menimbulkan rasa

kekeluargaan, rasa saling percaya dan saling menjaga anatara Gapoktan Tani

Maju dengan PD Rama Putra.

Gapoktan Tani Maju dalam bermitra dengan PD Rama Putra dalam ekspor

tanaman hortikultura.Adapun tanaman hortikultura yang diekspor ialah kubis dan

kentang. Dimana tanaman kubis dijual Gapoktan kepada PD Rama Putra dengan

harga Rp. 800 per Kg dengan volume per minggunya 10.000 Kg. Tanaman

kentang dijual Gapoktan kepada PD Rama Putra dengan harga Rp. 6000 per Kg

dengan volume per minggunya yaitu 8.000 Kg.

PD Rama Putra melakukan monitoring kelahan petani untuk melihat

perkembangan bibit tanaman yang telah diberikan. Selanjutnya perkembangan

tanaman tersebut dididskusikan kepada petani hambatan-hambatannya. PD Rama

Putra memberikan pupuk, obat-obatan,dll selain air. Biaya-biaya saprodi selama

masa tanam sampai masa panen ditanggung oleh PD Rama Putra yang kemudian

dibayar oleh petani Gapoktan Tani Maju setelah masa panen dengan

(38)

produksi.PD Rama Putra juga bersedia meminjamkan traktor kepada petani tanpa

ada biaya sewa yang harus dibayar petani.komoditi kemudian disortir Gapoktan

Tani Maju dengan diawasi oleh beberapa orang penyortir dari PD Rama

Putra.Komoditi yang memenuhi syarat atau lolos sortir kemudian dibawa oleh PD

Rama Putra untuk diekspor.Komoditi yang gagal disortir dikembalikan kepada

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Darmono, W, A, dkk. 2004. Teori dan Praktek Kemitraan Agribisnis, Penebar Swadaya, Jakarta.

Dirjend.Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian, 2010.Pedoman Teknis Akselerasi Peningkatan Ekspor Hortikultura ke

Singapura (Dana Konsentrasi). Jakarta.

Hafsah, J, M. 2000. Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Hernanto, F., 1993.Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Indrianto dan Supomo.2002.

http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00431-%20mn%20bab%203.pdf. Diakses Senin, 29 Oktober 2014.

Lemhannas, 1997.Disiplin Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Mardikanto, T., 1993.Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyadi. 2005. Ekonomi Kelautan. RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Riduwan.2005. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Cetakan ke-3. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Samsudin, S. 1982. Dasar-Dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian. Angkasa Offset. Bandung.

Sapuan dan Chrisman Silitonga, 1994.Prosiding Seminar Pembangunan

Pertanian Dalam Menanggulangi Kemiskinan, PERHEPI (Perhimpunan

Ekonomi Pertanian ).

Siagian, S.P. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya.Jakarta : Rineka Cipta.

Soemardjo.Sulaksana, Jaka dan Aris Darmono, Wahyu. 2004. Teori dan Praktik

Kemitraan Agribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sormin, R. N. S. 2006. Persepsi, Sikap dan Partisipasi Masyarakat Terhadap

Kawasan Ekowisata Tangkahan.Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas

(40)

Daftar Pernyataan Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju Dengan PD Rama Putra

Pernyataan Positif

1. Petani ikut serta dalam program kemitraan yang terjalin antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan petani a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

3. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

4. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan petani

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

5. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

6. Kemitraan agribisnis adalah trobosan terbaru dalam bidang pertanian a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

(41)

7. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat dipasarkan sampai ke luar negri

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

8. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktifitas usaha tani

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

9. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dalam proses produksi eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

10. Dalam proses produksi, eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

11. Petani senang bermitra dengan prusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

12. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin diantara petani dan eksportir

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

(42)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

13. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

Daftar Pernyataan Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju Dengan PD Rama Putra

Pernyataan Negatif

1. Tidak ada yang istimewa ketika petani bisa bermitra dengan eksportir a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

2. Pelaksaan kemitraan tidak berpengaruh terhadap pendapatan petani a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

3. Tidak semua petani menyukai dijalinnya kemitraan agribisnis dengan eksportir

a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

4. Petani lebih suka menjual hasi pertaniannya ke pasar tradisional daripada ke eksportir

a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

5. Harga yang di terima petani dari eksportir tidak lebih besar dari pedagang lokal

(43)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

6. Ketentuan produk yang diberikan eksportir menyulitkan petani a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

7. Tidak banyak petani yang mampu melakukan kegiatan kemitraan a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

8. Perusahaan eksportir selalu tidak tepat waktu dalam pengembalian dana kemitraan

a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

9. Perusahaan eksportir tidak berperan sesuai dengan yang diharapkan petani a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

10. Petani merasa kesulitan dalam menyampaikan aspirasi kepada perusahaan eksportir

a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

(44)
(45)

Makna Dari Setiap Jawaban Pernyataan Kuesioner Yang Positif

2. Kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan

petani.

a. Kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan

petani dapat dinyatakansangat setuju apabila memenuhi empat kriteria

berikut :

• kemitraan mampu mempermudah kinerja petani dalam melakukan usaha

tani nya.

• Pihak Yang Bermitra melakukan diskusi bersama dalam memecahkan

permasalahan yang ada.

• Dengan adanya kemitraan membantu petani memudahkan memasarkan

hasil panennya.

• Dengan adanya kemitraan mampu membantu petani meningkatkan

produksi hasil panen.

b. kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan

petani dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria

di atas.

c. kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan

petani dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat

(46)

d. kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan

petani dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat

kriteria di atas.

e. kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan

petani dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah

satu dari empat kriteria di atas.

3. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi.

a. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat

dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Harga yang ditawarkan eksportir lebih tinggi dari pada tengkulak.

• Harga yang ditawarkan eksportir sesuai dengan harga yang diinginkan

oleh petani.

• Harga yang ditawarkan eksportir dapat meningkatkan pendapatan petani.

• Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas barang komoditi petani.

b. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat

dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat

(47)

d. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat

dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di

atas.

e. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat

dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari

empat kriteria di atas.

4. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan

petani.

a. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan

petani dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria

berikut :

• Pihak eksportir melakukan pengawasan saat petani menyortir hasil

panennya.

• Petani dan pihak eksportir telah memiliki kesepakatan mengenai kualitas

dan kuantitas produk pertaniannya.

• Dengan adanya kemitraan mendorong petani untuk menghasilkan produk

yang terbaik dari produksi hasil panennya.

• Petani yakin akan hasil panennya karena sudah ada pelatihan sebelumnya.

b. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan

petani dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria

(48)

c. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan

petani dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat

kriteria di atas.

d. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan

petani dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat

kriteteria di atas.

e. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan

petani dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah

satu dari empat kriteria di atas.

5. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani.

a. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat

dinyatakan sangat setuju apabila dapat memenuhi empat kriteria berikut :

• Adanya kepercayaan pihak eksportif terhadap kualitas hasil panen petani.

• Kemampuan petani untuk menghasilkan poduksi panen yang telah

disepakati.

• Adanya dukungan kemitraan kepada petani sehingga petani selalu mampu

memberikan hasil produksi yang terbaik kepada pihak eksportir.

• Tidak adanya hambatan/maslah yang di hadapi petani dalam pengiriman

hasil panen.

b. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat

(49)

c. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat

dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat

dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat

dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu ddari

kriteria di atas.

6. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian.

a. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian

dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Kehadiran kemitraan memberikan inovasi baru kepada petani.

• Kemitraan mampu mengatasi masalah-masalah yang di hadapi petani.

• Kemitraan mampu merubah pandangan petani dalam mengelola lahan

pertaniannya.

• Kemitraan mampu meningkatkan kinerja petani.

b. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian

dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian

dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di

(50)

d. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian

dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria

di atas.

e. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian

dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu

dari empat kriteria di atas.

7. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar

negeri.

a. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar

negeri dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria

berikut :

• Hasil panen petani dapat di terima dengan baik oleh konsumen di luar

negeri.

• Menandakan Terjalinnya kemitraan yang baik dengan pihak eksportir • Mampu mempromosikan tanaman holtikultura yang ada di daerah

Kabupaten Karo khususnya yang berasal dari Dokan. • Kemitraan mampu menumbus pasar dunia khususnya Asia

b. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar

negeri dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria

(51)

c. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar

negeri dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat

kriteria di atas.

d. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar

negeri dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat

kriteria di atas.

e. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar

negeri dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi

salah satu dari empat kriteria di atas.

8. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat

bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani

a. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat

bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan

sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Intensitas petani ke lahan semakin tinggi semenjak adanya kemitraan.

• Dengan adanya kemitraan hasil produksi petani semakin berkualitas.

• Dengan adanya kemitraan petani mendapatkan inovasi baru di bidang

pertanian.

• Program kemitraan yang terjalin menambah pengalaman pertanian dalam

(52)

b. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat

bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan

setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat

bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan

Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat

bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan

tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat

bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan

sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

9. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut.

a. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat

dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Adanya saling kepercayaan dari pihak eksportir dan petani dalam

menjalankan kemitraan

• Komunikasi yang terjalinantara pihak eksportir dan petani bersifat

transfaran.

• Adanya kenginan dari petani dan pihak eksportir untuk menciptakan kerja

(53)

• Adanya keseimbangan intensif dan resiko yang diterima kedua belah pihak

b. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat

dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat

dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat

dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat

dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari

empat kriteria di atas.

10.Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan

produksi di lahan.

a. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan

produksi di lahan dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi

empat kriteria berikut :

• 3x setahun • 2x setahun

• 1x setahun

(54)

b. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan

produksi di lahan dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari

empat kriteria di atas.

c. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan

produksi di lahan dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua

dari empat kriteria di atas.

d. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan

produksi di lahan dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu

dari empat kriteria di atas.

e. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan

produksi di lahan dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak

memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

11.Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi

mitra petani.

a. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi

mitra petani dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat

kriteria berikut ini :

• Perusahaan eksportir mampu membantu menyelesaikan masalah-masalah

yang di hadapi petani.

• Sarana dan prasarana yang tersedia selama menjalin kemitraan bermanfaat

(55)

• Pengetahuan dan pelatihan yang diperoleh oleh petani dari kemitraan

berdampak baik bagi usaha tani petani

• Petani dan pihak eksportir menerima keuntungan selama terjalinnya

kemitraan.

b. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi

mitra petani dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat

kriteria di atas.

c. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi

mitra petani dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari

empat kriteria di atas.

d. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi

mitra petani dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari

empat kriteria di atas.

e. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi

mitra petani dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak

memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

12.Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang

sedang terjalin di antara petani dan eksportir.

a. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang

sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan sangat

(56)

• Pemerintah mempromosikan hasil komoditi petani kepada perusahaan

yang ingin bermitra.

• Pemerintah menjembatani dalam proses kemitraan.

• Pemerintah melakukan pelatihan kepada petani mengenai kemitraan.

• Pemerintah memberikan pengawasan kepada pihak yang bermitra.

b. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang

sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan setuju

apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang

sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan Ragu-Ragu

apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang

sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan tidak

setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang

sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan sangat

tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

13.Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten

Karo.

a. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo

dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

(57)

• Adanya inovasi baru yang di berikan pihak eksportir kepada petani

• Adanya kemitraan komoditi pertanian di Kabupaten Karo di kenal di pasar

nasional maupun internasional

• Mampu memberikan dorongan dan semangat bagi petani di Kabupaten

Karo untuk meningkatkan produktivitas usaha taninya.

b. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo

dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo

dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di

atas.

d. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo

dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria

di atas.

e. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo

dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu

(58)

. Daftar Nama-Nama Anggota Gapoktan Tani Maju ,Desa Dokan ,Kecamatan Merek ,Kabupaten Karo

NAMA GAPOKTAN

(59)

Lampiran 2. Karakteristik Petani Sampel

Nomor Sampel Luas Lahan (Ha) Umur ( Tahun) Lama Bertani (Tahun) Pendidikan Terakhir

(60)

Lampiran 3. Penilaian Indikator

Nomor Sampel Penilaian Indikator Total Skor

Pernyataan Positif Peryataan Negatif Peryataan Positif Peryataan Negatif

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Tabel 1. Pengambilan Sampel Penelitian
Tabel 2. Pernyataan Positif dan Negatif untuk Pengukuran Skala Likert
Tabel 4. Keadaan Tata Guna Lahan di Desa Dokan Tahun 2013
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain

Furthermore, 3D points in the object space are moved to unit sphere by applying Helmert transformation (three translations and three rotations) between world and

Diberitahukan kepada peneliti yang mengajukan proposal Pasca Doktor dan Pasca Sarjana, untuk mengikuti Seminar pada hari Senin-Selasa tanggal 15-16 Agustus 2016 yang berlokasi

Saudara bahwa Laporan Kemajuan pelaksanaan pekerjaan 70% yang semula harus diunggah di.. http://simlitabmas.ristekdikti.go.id tanggal 9

Yang dimaksud dengan asas pengakuan terhadap kearifan tradisional masyarakat lokal dalam pengelolaan sumberdaya daerah aliran sungai adalah trrenerimaan oleh

Then we try to model the statistics of the pixel coherence for each type of region, with different models including Gaussian, Rayleigh, Weibull, Beta and Nakagami.. Finally,

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2A06 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OLL Nomor

The Mean-standard-deviation (MS) Large membership function is used because the large amounts of land and ocean pixels dominate the SAR image with large mean and standard