Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG
OLEH
NAMA ; HIJRANI PUTRI LUBIS
NIM ; 050503104
DEPARTEMEN ; AKUNTANSI
Guna Memenuhi salah satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh
Pemberlakuan Angaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Deli Serdang” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul
yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa
lain dalam kontek penulisan skripsi program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang
diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar adanya. Apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia dikenakan sanksi yang ditetapkan oleh
Universitas Sumatera Utara.
Medan , 2 November 2009
Yang membuat pernyataan
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdullilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena telah
memberikan rahmat dan anugrah – Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan,
kesempatan, dan kekuatan bagi penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan di Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi. Judul Skripsi ini adalah “Analisis Pengaruh Pemberlauan Anggaran
Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli
Serdang”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan berupa moriil, material, spiritual, maupun administrasi. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak selaku Ketua Departemen
Akuntansi Fakultas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak
selaku Sekertaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing.
Terima kasih atas semua waktu dan bimbingan yang telah diberikan kepada
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
4. Bapak Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak selaku Dosen Pembanding/Penguji I
dan Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak selaku Dosen
Pembanding/Penguji II yang telah banyak membantu penulisan melalui
saran dan kritik yang telah diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Kepada Bupati dan Sekertaris Daerah, serta seluruh Kepala Staf Kedinasan
Daerah Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, juga Kepala Staf Bappeda.
Saya ucapkan terima kasih atas izin dan dukungan untuk meneliti di instalasi
Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, serta bantuan yang telah
diberikan sehingga dapat memudahkan penulisan skripsi ini.
6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Ir.Dharma Bakti Lubis, MSi dan Ibunda
Elly Yusni Dalimunthe, A.Md. Terima kasih atas semua kasih sayang, do’a,
dukung , didikan, dan semangat yang sangat berarti. Semoga penulisan
dapat menjadi anak yang dibanggakan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan krtik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca untuk
penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna
bagi para pembacanya.
Medan , 2 November 2009
Yang membuat Pernyataan
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberlakuan anggaran berbasis kinerja berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah kabupaten Deli serdang. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan desain penelitian kasual, dengan jumlah sampel 52 responden dari 26 SKPD yang diteliti. Jenis data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mengirim data kuesioner langsung pada responden dan mengambilnya kembali setelah jangka waktu yang telah ditetapkan. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Pengujian kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, dan uji heterokedatisitas. Pengujian hipotesis menggunakan Adjusted R square, uji signifikan simultan (uji – F), uji signifikan parsial (uji – t)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menemukkan bahwa Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang.
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
ABSTRACT
This study aims to determine whether the application of performance-based budgeting is partially affected and simultaneously to the financial performance of the Regional Government of Deli Serdang regency. This research method is to use a casual research design, with 52 sample of respondents from 26 Departement as research SKPD. Types of data used is the primary data and secondary data. The primary data obtained by sending data directly to the respondents' questionnaires and took it back after a period of time has been set. Data analysis model used was simple linear regression. Testing the quality of data used is the test validity and reliability testing. Classic assumption test was used for normality test, and test heterokedatisitas. Hypothesis testing using the adjusted R-square, significant simultaneous test (test - F), partial significant test (test – t).
The results showed that the implementation of performance-based budget impact on the financial performance of the Government of Deli Serdang Regency. This study found that the implementation of performance-based budgeting simultaneously have a positively significant on the financial performance of the Government of Deli Serdang Regency.
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ……….. ii
ABSTRAK ……… iv
ABSTRACT ………...v
DAFTAR ISI ………. vi
DAFTAR TABEL ...x
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ...8
C. Batasan Penelitian ... 8
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ...8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ...10
1. Keuangan Daerah dan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah ..10
a. Pengertian dan Ruang Lingkup Keuangan Daerah ... 10
b. Pengertian dan Unsur – Unsur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ………..11
c. Pengertian Kinerja Keuangan Daerah ... 12
d. Kinerja Manajerial ...14
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
a. Pengertian Anggaran ...16
b. Fungís Anggaran ... 16
c. Pengertian Anggaran Kinerja ...18
d. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran ...18
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20
C. Kerangka konseptual dan Hipótesis ... 20
1. Kerangka Konseptual ... 23
2. Hipotesis ... 24
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25
B. Populasi dan sampel Penelitian ………. 25
1. Populasi Penelitian ………..25
2. Sampel Penelitian ………..27
C. Jenis dan Sumber Data ………. 28
D. Tehnik Pengumpulan Data ……… 29
E. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian ………. 29
F. Metode Analisis Data ………..31
1. Pengujian Kualitas Data ………..32
a. Uji Validitas ………. 32
b. Uji Reliabilitas ………..32
2. Pengujian Asumís Klasik ………..33
a. Uji Normalitas Data ………. 33
b. Uji Heteroskedatisitas ………. 33
3. Pengujian Hipotesis ………. 34
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
b. Uji Signifikan Simultan (uji – F) ... 34
c. Uji Signifikan Parsial (uji – t) ... 35
G. Jadwal dan Lokasi Penelitian ... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kabupaten Deli Serdang ...37
1. Kondisi Geografis Daerah ...37
2. Topografis ...37
3. Demografis ...37
4. Potesi Wilayah ...38
B. Analisis Hasil Penelitian ...39
1. Analisis Statistik Deskriptif ...39
a. Pemberlakuan Anggaran Berbasis kinerja (X) ...39
b. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang (Y)..42
2. Hasil Uji Kualitas Data ...46
a. Uji Validitas Variabel ...46
1.) Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja (X) ... 46
2.) Variabel Kinerja Keuangan Pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang (Y) ...47
b. Uji Reliabilitas Variabel ...48
1.) Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja (X)...49
2.) Variabel Kinerja Keuangan Pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang (Y) ...49
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ...50
a. Hasil Uji Normalitas ………...50
b. Hasil Uji Heteroskedatisitas ...53
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
a. Hasil Adjusted R2 ………..56
b. Uji Signifikan Simultan (uji – F) ………...57
c. Uji Signifikan Parsial (uji – t) ………..57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...60
B. Keterbatasan Penelitian ... 61
C. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ...63
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
DAFTAR TABEL
NO JUDUL Hal
Tabel 1,1 Perubahan Sistem Anggaran Berdasarkan PP.No 105 tahun 2005 2
Tabel 1,2
Anggaran Rutin Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2001 dengan Tahun 2003 4
Tabel 2,1 Tinjauan Penelitian Terdahulu 20
Tabel 3,1 SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang 26
Tabel 3,2 Jumlah Pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang 27
Tabel 3,3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 30
Tabel 3,4 Jadwal Peneltian 36
Tabel 4,1 Potensi wilayah 40
Tabel 4,2 Statistik Deskriptif Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja 38
Tabel 4,3 Statiststik Deskriptif Kinerja Keuangan 42
Tabel 4,4 Hasil Uji Validitas Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja 46
Tabel 4,5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Keuangan 47
Tabel 4,6 Hasil Uji Reliabilitas Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja 49
Tabel 4,7 Hasil Uji Reliabilitas Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja 49
Tabel 4,8 One – sample kolmogrov – smirnov test 52
Tabel 4,9 Variabel enter / removed Regresi linear berganda 55
Tabel4,10 Regresi linear 55
Tabel
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Tabel
4,12 ANOVA 57
DAFTAR GAMBAR
NO JUDUL Hal
Gambar 1,1 Perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah 4
Gambar 2,1 Kerangka Konseptual Penelitian 23
Gambar 4,1 Histogram 51
Gambar 4,2 Normal P - P Plot 51
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
NO JUDUL Hal
Lampiran i Kuesioner Penelitian 67
Lampiran ii Tabulasi Hasil Kuesioner Anggaran Berbasis Kinerja 73
Lampiran iii Tabulasi Hasil Kuesioner Kinerja Keuangan 75
Lampiran iv Reliability Anggaran berbasis kinerja 77
Lampiran v Reliability Kinerja Keuangan 78
Lampiran vi Regression 79
Lampiran vii scatterplot 82
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada undang-undang nomor 22
tahun 1999 juncto undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
dan undang-undang nomor 25 tahun 1999 juncto undang-undang nomor 33 tentang
perimbangan keuangan antara pusat dan daerah dengan sistem pemerintahan
desentralisasi sudah mulai efektif dilaksanakan sejak 1 Januari 2001.
Undang-undang tersebut merupakan kebijakan yang dipandang sangat demokratis dan
memenuhi aspek desentralisasi pemerintah yang sesungguhnya.
Desentralisasi melahirkan otonomi daerah yang bertujuan untuk
memaksimalkan pelayanan dan lebih mendekatkan fungsi pemerintahan kepada
masyarakat. Kebijakan otonomi daerah yang dirancangkan pemerintah pusat tangal 1
januari 2001 menciptakan terbentuknya pemerintah daerah otonom di Indonesia
yang diharapkan mampu meningkatkan percepatan pembangunan dalam usaha
pencapaian tujuan negara yaitu masyarakat adil dan makmur.
Sebagaimana yang telah dikemukan oleh Bratakusumah dan Solihin (2004)
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
dengan pengalihan sumber daya manusia, dan saran serta pengalokasian anggaran yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan penyerahan dan pelimpahan kewenangan tersebut. Untuk itu sangat dibutukan regulasi dalam manajemen keuangan pemerintah yang profesional”.
Dengan diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 dan UU No.25 Tahun 1999
nuansa akuntansi mulai diperkenalkan dalam sistem manajemen keuangan daerah.
Secara beruntun, pemerintah dalam rangka reformasi manajemen keuangan daerah
mengeluarkan PP.No 105 Tahun 2005 Tentang Pengolahan dan Pertanggungjawaban
keuangan daerah sekaligus memberlakukan penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dengan Pendekatan Kinerja.
Melalui PP.No 105 Tahun 2000 dan Kepmendagri No.29 Tahun 2002 yang sekarang
telah diganti menjadi Permendagri No.13 tahun 2006, Pemerintah melakukan
perubahan – perubahan besar. Perubahan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1.1
Perubahan Sistem Anggaran Berdasarkan PP.No 105 tahun 2005 PP 105 / 2000
PERUBAHAN YANG MENDASAR
LAMA BARU
Sistem Anggaran Tradisional dengan ciri; Line – Item &
incrementalis
Sistem Anggaran Berbasis Kinerja (Perfomance Budgeting)
Sistem Anggaran Berimbang Sistem Anggaran defisit
Struktur organisasi ; - Pendapatan dan - belanja
Struktur Anggaran ;
- Pendapatan
- Belanja dan
- Pembiayaan
Belanja dibagi ; - Belanja Rutin
- Belanja Pembangunan
Belanja dikategorikan ;
- Belanja administrasi Umum
- Belanja operasional dan
pemeliharaan
- Belanja modal
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Belanja dipisahkan per sektor,tidak ada pemisahan Belanja publik dengan belanja aparatur
Belanja dipisahkan menjadi; - Belanja aparatur
- Belanja publik
Pinjaman sebagai komponen pendapatan
Pinjaman sebagai komponen pembiayaan
Laporan Pertanggungjawaban;
- Nota perhitungan APBD
Laporan pertanggung jawaban;
- Neraca
- Laporan arus kas
- Laporan perhitungan APBD
- Nota perhitungan APBD
Sumber : Mahmudi,2006
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi perubahan mendasar dalam
PP No.105 tahun 2000 terutama dalam sistem penganggaran dari sistem tradisional
menjadi sistem anggaran berbasis kinerja (performance based budget) yang diikuti
perubahan dalam bentuk dan struktur APBD. Selain itu, laporan
Pertanggungjawaban kepala daerah yang dahulunya menggunakan instrumen
tunggal yaitu nota perhitungan APBD diubah menjadi laporan pertanggungjawaban
dalam bentuk laporan keuangan daerah yang terdiri dari empat instrumen, yaitu
neraca, laporan arus kas, laporan perhitungan APBD dan nota Perhitungan APBD.
Perubahan juga dapat dilihat pada Anggaran Rutin Pembangunan
Pemerintahan daerah Kabupaten Deli Serdang sebelum dan sesudah menggunakan
sistem anggaran berbasis kinerja pada tahun 2001 (sebelum) dan 2003 (sesudah)
yang tersaji pada tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 1.2
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Uraian Belanja Jumlah anggaran 2001 Jumlah anggaran 2003
Belanja Pegawai Rp 269,138,983,647.49 Rp 381,146,194,579.00 Belanja Khusus DPRD Rp 2,762,730,000.00 Rp 3,142,419,600.00 Belanja Barang Rp 29,789,045,352.51 Rp 56,219,249,602.00 Belanja Pemeliharaan Rp 3,978,043,000.00 Rp 9,783,060,070.00 Belanja Perjalanan dinas Rp 2,197,596,000.00 Rp 3,724,988,100.00 Belanja lain – lain Rp 16,958,017,000.00 Rp 25,113,751,402.83 Angsuran Bunga Atau Hutang Rp 717,350,000.00 Rp 2,419,746,162.29 Pengeluaran tidak termasuk bag. Lain Rp 3,719,513,000.00 Rp 15,027,409,252.00 Biaya Tidak Tersangka Rp 3,500,000,000.00 Rp 416,400,000.00 Jumlah Belanja Rutin Rp 332,761,278,000.00 Rp 496,993,998,768.12 Urusan Kas Perhitungan Rp 37,442,931,876.00 Rp 42,053,526,784.00 Jumlah Belanja Rutin + UKP Rp 370,204,209,876.00 Rp 539,047,515,552.12
Dari
data
tabel 1.1
perubahan sistem anggaran pemerintahan berdasarkan PP.No 105 tahun 2000 juga dapat
dilihat dalam gambar 1.1 sebagai berikut:
Gambar 1.1
Perubahan Sistem Anggaran Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan PP.No 105 tahun 2000
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Analisis prestasi dalam hal ini adalah kinerja dari pemerintah daerah itu
sendiri dapat didasarkan pada kemandirian dan kemampuannya untuk memperoleh,
memiliki, memelihara dan memanfaatkan keterbatasan sumbersumber ekonomis
daerah untuk memenuhi seluas-luasnya kebutuhan masyarakat di daerah. Konsep
kinerja pemerintah daerah yang merupakan otonom daerah mempunyai kewenangan
dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat, dan
pertanggungjawaban kepada masyarakat dalam rangka menciptakan pemerintahan
yang baik (good governance).
Proses penyusunan anggaran sektor publik umumnya disesuaikan dengan
peraturan lembaga yang lebih tinggi. Sejalan dengan pemberlakuan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor
25 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang
direvisi menjadi UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
lahirlah tiga paket perundang-undangan, yaitu UU No 17/2003 tentang Keuangan
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, yang telah
membuat perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengaturan
keuangan, khususnya Perencanaan dan Anggaran Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Pusat. Kemudian, saat ini keluar peraturan baru yaitu PP 58/2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri 13/2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, yang akan menggantikan Kepmendagri nomor 29
tahun 2002.
Dalam reformasi anggaran tersebut, proses penyusunan APBD diharapkan
menjadi lebih partisipatif. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri nomor 29 tahun 2002 pasal 17 ayat 2, yaitu dalam menyusun arah dan
kebijakan umum APBD diawali dengan penjaringan aspirasi masyarakat,
berpedoman pada rencana strategis daerah dan dokumen perencanaan lainnya yang
ditetapkan daerah, serta pokok-pokok kebijakan nasioanal dibidang keuangan
daerah. Selain itu sejalan dengan yang diamanatkan dalam undang-undang nomor 17
tahun 2003 tentang perimbangan keuangan negara akan pula diterapkan secara
penuh anggaran berbasis kinerja di sektor publik agar penggunaan anggaran tersebut
bisa dinilai kemanfaatan dan kegunaannya oleh masyarakat.
Undang-undang Nomor 17 menetapkan bahwa APBD disusun berdasarkan
pendekatan prestasi kerja yang akan dicapai. Untuk mendukung kebijakan ini perlu
perlu dibangun suatu sistem yang dapat menyediakan data dan informasi untuk
menyusun APBD dengan pendekatan kinerja. Anggaran kinerja pada dasarnya
merupakan sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti harus berorientasi pada
kepentingan publik, tetapi dalam mengimplementasikan Keputusan Menteri Dalam
Negeri nomor 29 tahun 2002 tersebut masih banyak pemerintah daerah yang
mengalami kesulitan karena kurangnya pelatihan dan pendampingan dari
pemerintah pusat. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa belanja aparatur lebih
tinggi dibandingkan dengan belanja publik. Rencananya tahun depan Permendagri
13/2006 sudah akan mulai efektif dilaksanakan.
Peneliti memilih judul pemerintahan daerah kabupaten Deli Serdang sebagai
Objek penelitian karena telah diterapkannya sistem anggaran berbasis kinerja di
pemerintah ini. Sistem ini hendaknya semakin baik hingga dapat sejalan dengan
peningkatan kinerja pemerintahan. Tetapi masih terdapat pertentangan tujuan
dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja. Anggaran yang disusun sangat erat
kaitannya dengan publik (masyarakat). Pemerintahan daerah dituntut untuk mampu
mengelolah keuangannya dengan prinsip pengukuran kinerja (value for money). Hal
ini penting untuk dievaluasi mengingat sudah banyaknya peraturan tertulis yang
sudah dibuat oleh pemerintah pusat sampai pada kebijakan pemerintah daerah itu
sendiri. Realisasi dari anggaran berbasis kinerja diharapkan mampu menghilangkan
pandangan negatif masyarakat mengenai kinerja pemerintahan daerah. Kondisi ini
menarik bagi peneliti untuk mencari tahu Apakah Pemberlakuan Anggaran Berbasis
Kinerja Berpengaruh Terhadap peningkatan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Deli Serdang.
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: “apakah pemberlakuan anggaran berbasis kinerja
mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan daerah kabupaten Deli Serdang?”
C. Batasan Penelitian
Kinerja keuangan pemerintahan daerah bisa dinilai dari aspek finansial dan non
finansial. Dalam penelitian ini hanya dianalisis berdasarkan aspek non finansial yaitu
Kinerja manajerial dengan menganalisis SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
yang terdapat pada Pemerintahan Daerah Deli Serdang pada Tahun 2009
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja
Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
menambah wawasan penulis dalam bidang akuntansi, khususnya yang berkaitan
dengan pemberlakukan anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja keuangan
daerah.
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan sebagai tambahan bahan
referensi juga perbaikan kinerja keuangan dimasa yang akan datang.
3. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU)
Sebagai bahan referensi dan bacaan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
4. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan perbandingan yang berguna dalam menambah pengetahuan,
khususnya yang berminat dengan pembahasan mengenai pengaruh anggaran
berbasis kinerja terhadap kinerja keuangan Pemerintah daerah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis
1. Keuangan Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah a. Pengertian, Ruang Lingkup Keuangan Daerah
Sejak masa reformasi masalah keuangan daerah merupakan masalah yang banyak
dibicarakan dalam konteks sektor publik. Halim (2001:19) yang mengutip dari Mamesah
(1995), mengartikan keuangan daerah sebagai semua hak dan kewajiban yang dapat
dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
daerah yang lebih tinggi serta pihakpihak lain sesuai ketentuan/peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Sedangkan pengertian keuangan daerah menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri
nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan
pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) adalah semua hak dan kewajiban
daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban daerah tersebut, dalam kerangka anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Adapun ruang lingkup dari keuangan daerah menurut Halim (2001:20) ada dua yaitu:
1. Keuangan daerah yang dikelola langsung, meliputi:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
b. Barang-barang inventaris milik daerah
2. Kekayaan daerah yang dipisahkan, meliputi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Keuangan daerah dikelola melalui manajemen keuangan daerah. Adapun arti dari
keuangan daerah sendiri yaitu pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya/kekayaan
yang ada pada suatu daerah untuk mencapai tujuan yang dikehendaki daerah tersebut,
Halim (2001:20). Sedangkan alat untuk melaksanakan manajemen keuangan daerah yaitu
tata usaha daerah yang terdiri dari tata usaha umum dan tata usaha keuangan yang
sekarang lebih dikenal dengan akuntansi keuangan daerah.
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Menurut Halim (2001:16) yang mengutip dari Mamesah (1995:20) berpendapat
bahwa:
“APBD berdasarkan pasal 64 ayat (2) undang-undang nomor 5 tahun 1974 dapat diartikan sebagai rencana operasional keuangan pemerintah daerah, dimana disatu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah dalam 1 tahun anggaran tertentu, dan dipihak lain menggambarkan perkiraan penerimaam dan sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran dimaksud”.
Berdasarkan definisi diatas maka unsur-unsur yang terdapat dalam APBD adalah:
1. Rencana kegiatan suatu daerah
2. Adanya sumber penerimaan untuk menutupi pengeluaran pemerintah
daerah
3. Jenis kegiatan dan proyek dalam bentuk angka
4. Adanya periode anggaran biasanya 1 tahun
Sedangkan definisi APBD menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun
2006, tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, yaitu rencana keuangan tahunan
pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, juga
ditetapkan dengan peraturan daerah.
c. Pengertian Kinerja keuangan Daerah
Kinerja keuangan daerah dapat dilihat dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan pusat pertanggungjawaban yang
dipimpin oleh seorang kepala satuan kerja dan bertanggung jawab atas entitasnya,
misalnya: dinas kesehatan, dinas kependudukan dan catatan sipil, dinas pendidikan ,
dinas pemuda dan olah raga dan lainnya. SKPD adalah unit kerja pemerintah daerah yang
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Dalam organisasi sektor publik, setelah adanya operasional anggaran, langkah
selanjutnya adalah pengukuran kinerja untuk menilai prestasi, dan akuntabilitas
organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan pubilk yang lebih baik.
Akuntabilitas yang merupakan salah satu ciri dari terapan good governance bukan hanya
sekedar kemampuan menunjukkan, bahwa bagaimana uang publik tersebut telah
dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektif (Mardiasmo 2002:121).
Ekonomis terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir
input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan
tidak produktif. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan
standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. Sedangkan efektif merupakan tingkat
pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yang merupakan
perbandingan outcome dengan output (Mardiasmo 2002:4).
Adapun arti dari penilaian kinerja menurut Vista (2002:28) yang dikutip dari Mulyadi
(1993:419), yaitu penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi,
bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Melainkan menurut Basian (2005:278) kinerja merupakan
gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Menurut Keputusan Menteri
Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban
dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), bahwa tolak ukur kinerja merupakan
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
dalam sistem anggaran kinerja. Tolak ukur yang digunakan sebagai dasar pengukuran
kinerja keuangan dalam sistem anggaran kinerja adalah kinerja manajerial. Hal ini
disebabkan bahwa belum adanya tolak ukur yang pasti dalam pengukuran kinerja
keuangan.
d. Kinerja Manajerial
Menurut Pabundu (2006 : 121) kinerja merupakan hasil-hasil fungsi pekerjaan atau
kegiatan seseorang maupun kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Kinerja
perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan. Menurut Stoner dalam Juniarti dan Evelyne (2003) pengertian kinerja
manajerial yaitu ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kinerja manajerial merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan atau organisasi
yang di pengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tingkat efektif dan efesien untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dalam pencapainan tujuan organisasi.
Dalam pengukuran kinerja keuangan, kinerja manajerial merupakan salah satu bentuk
pengukuran kinerja keuangan dengan standar dn kriteria yang telah ditetapkan.
Digunakannya kinerja manajerial sebagai bentuk pengukuran kinerja keuangan
disebabkan oleh kinerja manajerial mencakup Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Dalam hal ini Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan salah satu hal penting
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
merupakan satuan unit kerja pemerintah daerah yang mempunyai tugas mengelolah
anggaran dan belanja daerah.
Dalam penentuan pengukuran kinerja keuangan diperlukan hal – hal yang
menyangkut dengan pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan
keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). Hal – hal yang telah disebutkan diatas dapat diukur dengan kinerja manajerial.
Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan 9 (sembilan) item. Tingkat kinerja
manajerial disetiap bidang yang meliputi:
1. Perencanaaan
2. Investigasi
3. Pengkoordinasian
4. Evaluasi
5. Pengawasan
6. Pengaturan Staf (Staffing)
7. Negosiasi
8. Perwakilan / Representasi
9. Kinerja secara keseluruhan
Tingkat kinerja manajerial tersebut merupakan faktor – faktor terpenting untuk
mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja keuangan pemerintah daerah
berdasarkan tolak ukur kinerja manajerial. Tingkat manajerial tersebut merupakan
perhitungan partisipasi anggaran yang berbasis kinerja dan memiliki suatu bentuk yang
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja manajerial merupakan faktor penting dalam
pengukuran kinerja keuangan.
2. Anggaran Berbasis Kinerja a. Pengertian anggaran
Dalam organisasi sektor publik adanya anggaran sebagai managerial plan for action
sangat penting untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Anggaran adalah suatu
rencana yang disusun sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan lembaga, yang
dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter, dan berlaku untuk jangka waktu (periode)
tertentu yang akan datang Menurut Warsito (2005 : 2) dan menurut Mardiasmo
(2002:61) anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial.
Sedangkan Bastian (2006 : 163) anggaran dapat diinterprestasikan sebagai paket
pertanyaan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam
satu atau beberapa periode yang akan datang.
b. Fungsi Anggaran
Mardiasmo (2002:63), mengungkapkan ada beberapa fungsi utama dari adanya
anggaran sektor publik, yaitu:
1. Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool).
2. Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool).
3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool).
4. Anggaran sebagai alat politik (Political Tool).
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Communication Tool).
6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (Performance Measurement
Tool).
7. Anggaran sebagai alat motivasi (Motivation Tool).
8. Anggaran sebagai alat menciptakan ruang publik (Publik Sphere).
Adapun tipe dari anggaran menurut Bastian (2006:166) adalah sebagai berikut :
1. Line Item Budgeting adalah penyusunan anggaran yang didasarkan pada
dan dari mana dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana
tersebut digunakan (pos-pos pengeluaran). Jenis anggaran ini relatif
dianggap paling tua dan banyak mengandung kelemahan atau sering
disebut traditional budgeting.
2. Planning Programming Budgeting System (PPBS) adalah suatu proses
perencanaan, pembuatan program, dan penganggaran, serta di dalamnya
terkandung identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin
timbul.
3. Zero Based Budgeting (ZBB) merupakan sistem anggaran yang
didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan
di masa lalu, dan setiap kegiatan dievaluasi secara terpisah.
4. Performance Budgeting adalah sistem penganggaran yang berorientasi
pada output organisasi dan berkaitan erat dengan visi, misi dan rencana
strategis organisasi.
5. Medium Term Budgeting Framework (MTBF) adalah suatu kerangka
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
dan lembaga pemerintah non departemen, dan kerangka tersebut
memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada departemen untuk
penetapan alokasi dan penggunaan sumber dana pembangunan.
c. Pengertian Anggaran Kinerja
Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam era otonomi daerah disusun dengan
pendekatan kinerja, artinya sistem anggaran yang mengutamakan pencapaian hasil
kinerja dari perencanaan anggaran dan aspirasi masyarakat yang telah ditetapkan. Dengan
demikian pendekatan ini mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas
tujuan, serta pendekatan sistematis dan rasional dalam proses pengambilan keputusan
(Mardiasmo ; 2005).
Dalam hal ini maka pengukuran anggaran kinerja dapat dilihat dari partisipasi dalam
penyusunan anggaran.
d. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Partisipasi sebagai suatu proses mengevaluasi para individu dan menetapkan
penghargaan atas dasar sasaran anggaran yang telah dicapai serta keterlibatan dan
pengaruh individu dalam penyusunan anggaran. Dalam anggaran daerah yang
berorientasi pada kinerja, partisipasi dan pertanggungjawaban (accountability) kepada
masyarakat sebagai stakeholders daerah menjadi sangat penting. Partisipasi anggaran
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
menyusun anggaran yang ada dalam divisi atau bagiannnya baik secara periodik ataupun
tahunan.
Proses penyusunan anggaran yang diinterprestasikan setiap tahun oleh eksekutif,
memberi informasi rinci kepada DPR/DPRD dan masyarakat tentang program – program
apa yang direncanakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat, dan
bagaimana program tersebut dibiayai. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan
merupakan rangkain proses anggaran. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat
tujuan yaitu:
1 Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi
antarbagian dalam lingkungan pemerintahan.
2 Membanu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam meyediakan barang dan
jasa publik melalui proses pemprioritasan.
3 Memungkinkan bagi pemerinah untuk memenuhi prioritas belanja.
4 Meningkatkan transparansi dalam pertanggungjawaban pemerintah kepada
DPR / DPRD dan masyarakat luas.
Faktor dominan yang terdapat dalam proses anggaran adalah ;
1 Tujuan dan target yang hendak dicapai.
2 Ketersediaan sumber daya (faktor – faktor produksi yang dimiliki
pemerintah).
3 Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
4 Faktor lain yang mempengaruhi anggaran seperti: munculnya peraturan
pemerintahan yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik,
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam.
Penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Tinjaun Penelitian Terdahulu Nama
Peneliti / Tahun
Judul Variabel
metode
yang digunakan Hasil Penelitian analisis uji interaksi regresi untuk pengujian hipotesis kedua. Uji kualitas data yang
digunakan adalah uji reliabilitas dan uji validitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolineritas,dan
Data diperoleh dari persepsi manajer yang terlibat dalam penyusunan
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
kinerja sensus. Data yang digunakan analisis data yang digunakan adalag regresi berganda. Pengujian kualitas data yang
digunakan adalah validitas data dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas,
Sumber ; Hasil Pengelolahan Peneliti 2009
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang
mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntutan untuk
memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat
peneliti memberikan penjelasan tentang hal – hal yang berhubungan dengan variabel
ataupun masalah yang ada dalam penelittian (Fakultas Ekonomi, 2004)
Hubungan antara Anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja keuangan dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sejak diberlakukannya anggaran daerah yang berorientasi pada kinerja maka
pertanggungjawaban pemerintah pada masyarakat daerah menjadi sangat penting.
Anggaran yang dibuat dan digunakan dapat dilihat pengaruhnya terhadap kinerja dari
hasil yang telah dicapai. Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan
yang terdapat pada anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh
tidak adanya tolak ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian
tujuan dan sasaran publik. Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada
konsep (Ekonomis, Efisiensi, dan Efektifitas – 3E) dan tata pemerintahan yang baik yang
mencakup beberapa prinsip seperti aturan hukum, transparansi, akuntabilitas,
pendelegasian pelayanan, efektifitas dan efisiensi, serta berkelanjutan. Pendekatan ini
juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta
pendekatan sistematik dan rasional dalam proses pengambilan keputusan. Untuk
mengimplementasikan hal tersebut anggaran kinerja juga dilengkapi dengan tehnik
pengganggaran analisis. Pemberlakuan Anggaran
Berbasis kinerja (X)
Kinerja Keuangan
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Kinerja keuangan daerah mencerminkan kemampuan serta kemandirian
pemerintahan daerah. Untuk dapat menjalankan pemerintahan di suatu daerah, selain
diperlukan dana yang cukup, juga diperlukan kepuasan dalam menjalankan
Pemerintahan yang ada, agar dapat berjalan sesuai dengan prinsip sistem yang telah
digunakan.
2. Hipotesis
Berdasarkan hubungan antara anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja keuangan
yang telah dijelaskan dalam tinjauan teoritis, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah anggaran berbasis kinerja berpengaruh terhadap kinerja keuangan
Pemerintah daerah kabupaten Deli Serdang baik secara simultan maupun parsial.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
mengukur hubungan – hubungan antara variabel riset atau berguna untuk menganalisis
bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003:30). Penelitian ini
bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh antara pemberlakuan anggaran berbasis
kinerja sebagai variabel independen terhadap kinerja keuangan sebagai variabel dependen
B. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; Objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006;72). Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini dirancang sebagai studi kasus, maka objek penelitian
hanya pada satu pemerintahan daerah saja. Adapun pemerintah daerah yang dipilih
adalah pemerintah daerah yang sudah menerapkan anggaran berbasis kinerja, yaitu
Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan pengukuran
kinerja manajerial pada instalasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang
merupakan bagian dari unit kinerja keuangan.
25
Rincian SKPD yang ada di Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang No SKPD
1. Sekertaris Daerah
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
3. Dinas Pendapatan Daerah 4. Dinas Pasar
5. Bappeda
6. Dinas Pertanian Tanaman dan Holtikura 7. Kantor Urusan Ketahanan pangan
8. Dinas Peternakan dan Kehewanan 9. Dinas Perikan dan Kelautan 10. Dinas Kehutanan
11. Dinas Perkebunan
12. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13. Dinas Penanaman Modal dan Koperasi PKM
14. Dinas Kesehatan
15. Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) 16. Dinas Pendidikan dan Pengajaran 17. Kantor Perpustakaan Umum
18. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
19. Dinas kependudukan Tenaga Kerja dan Soaial 20. Dinas Perhubungan
21. Dinas Kinbagwil dan Pertambangan 22. Dinas PU Pengairan
23. Dinas PU Bina Marga
24. Dinas Pariwisata Seni dan Budaza
25. Badan Kesbang dan Linmas 26. Kantor Satpol PP
Sumber: Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serang
Tabel 3.2
Jumlah Pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang
No. Jabatan Pangkat Jumlah
1 Sekertaris Daerah Esselon II 1 Orang
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
3 Sekertaris Dewan Esselon II 1 Orang
4 Staf ahli – Sekertariat Daerah Esselon II 3 Orang
5 Assisten Sekertariat - Daerah Esselon II 3 Orang
6 Camat Esselon III 23 Orang
7 Kepala kantor Esselon III 3 Orang
8 Sekertaris Dinas Esselon III 15 Orang
9 Kepala RSUD Esselon III 1 Orang
10 Tata Usaha RSUD Esselon III 1 Orang
11 Kepala Bagian - Sekertariat DPRD
Esselon III 4 Orang
12 Kepala Bagian - Sekertariat Daerah
Esselon III 10 Orang
13 Sekertaris camat Esselon III 23 Orang
14 Kepala Bidang – Dinas Esselon III 60 Orang
15 Kepala Bidang – RSUD Esselon III 2 Orang
16 Kepala Seksi – Dinas Esselon IV 180 Orang
17 Kepala Sub Bagian – Sekertariat Daerah
Esselon IV 38 Orang
18 Kepala Sub Bagian – Sekertariat DPRD
Esselon IV 6 Orang
19 Kepala Sub Bagian - Kantor Esselon IV 3 Orang
20 Kepala Sub Bagian – Camat Esselon IV 3 Orang
21 Kepala Sub Bagian – RSUD Esselon IV 7 Orang
Jumlah Populasi 391 Orang
2. Sampel Penelitian
Sampel berarti contoh,yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek
penelitian (Mardialis, 2005 : 55). Penelitian ini berbentuk sensus. Populasi dijadikan
sampel, yang menjadi responden adalah Kepala SKPD dan bagian anggaran dari masing
– masing SKPD di Pemerintahan Daerah Deli Serdang. Berdasarkan hal tersebut, jumlah
sampel penelitian menjadi 52 responden.
dengan rincian sebagai berikut:
a. kepala SKPD ; 26 Orang
b. Subbagian ; 26 Orang
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder :
1. Data primer adalah, data yang diperoleh langsung dari objek penelitian. Dalam
penelitian ini data primer berupa hasil kuisioner yang telah diisi oleh responden,
kuisioner diambil dari penelitian sebelumnya yang telah teruji. Instrumen dalam
kuisioner partisipasi penyusunan anggaran diadopsi dari Milani dalam Oktavia
(2009), Kuisioner kinerja manajerial diadopsi dari Mahoney dalam Oktavia
(2009). Dalam penelitian ini merupakan data cross section, yaitu data yang
dikumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa objek dengan tujuan
menggambarkan keadaan (Sulisyanto, 2006: 134)
2. Data sekunder, yaitu data olahan yang diperoleh dari pemerintah antara lain:
a. Kondisi geografis
b. Topografis
c. Demografis
d. Potensi Wilayah
e.
D. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data primer yang digunakan adalah tehnik kuisioner. Tehnik ini
merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan
cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan
jawabannya (Sulisyanto, 2006:14).
Langkah – langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data primer yang
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
1. kuisioner langsung diantar ke responden dan diserahkan kepada semua sampel,
2. kuisioner dikumpul setelah 1 minggu,
3. jika ada responden yang belum mengumpulkan kuisioner maka mereka
diberikan waktu 2 hari,
4. setelah batas waktu yang telah ditentukan dan kuisioner telah dikembalikan oleh
responden, maka peneliti akan mengolah data jika jumlah data yang tekumpul
sudah lebih dari 30.
E. Identifikasi dan Pengukuran Variable Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel –
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel pemberlakuan anggaran
berbasis kinerja sebagai variabel independen dan kinerja keuangan Pemerintah daerah
Kabupaten Deli Serdang sebagai variabel dependen.
Defenisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3
Tabel Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Defenisi Operasional Pengukuran Variabel Independen (X)
Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran berbasis kinerja adalah anggaran yang disusun dengan menghubungkan keterlibatan individu dalam penyusunan target anggaran, pengeluaran dan hasil yang akan dicapai,
Menggunakan indikator yang dikembangkan Milani (1975) dalam mas’ud (2004) meliputi:
1. kontribusi dalam
penyusunan
2. keterlibatan dalam
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
mengidentifikasikan input,output dan
outcome yang dihasilkan oleh suatu program dan kegiatan.
3. alasan melakukan
revisi anggaran,
4. usulan kepada
atasan,
5. penyelesaian akhir
dan meinta pendapat atasan.
Variabel ini diukur kuisioner, yaitu dengan mengukur sikap antara mengatakan setuju atau ketidaksetujuan
responden terhadap pertanyaan yang diajukan.
Variabel dependen (Y)
Kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten Deli Serdang
Kinerja adalah keluaran / hasil yang dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Menurut warsito (2005:103), kinerja organisasi publik adalah ; ”hasil akhir
(output)organisasi yang sesuai tujuan organisasi , transparan dalam
pertanggungjawaban, efisien,sesuai dengan kehendak penguna jasa organisasi, visi dan misi organisasi, berkualitas, adil, serta
diselengarakan dengan saran dan prasarana yang memadai”
Kinerja keuangan daerah diukur melalau SKPD yang ada berdasarkan persepsi responden mengenai kinerja yang telah dicapai SKPD. Dilihat dari segi
ekonomis, efisiensi dan efektifitas.
Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mahoney et al (1963) dalam mas’ud (2004) meliputi: 6. pemilihan staf 7. ngosii
8. perwakilan
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Sumber : Hasil Pengolahan peneliti, 2009
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Disamping itu,
model analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara kedua variabel yang ada.
Metode persamaan regesi untuk menguji hipotesis dengan formulasi:
Y = a + bX + e
Keterangan :
Y = Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Anggaran Berbasis Kinerja
e = Error (Tingkat Kesalahan)
1. Pengujian Kualitas Data
a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1). Uji Validitas
” suatu ukuran yang menunjukan tingkat validitas atau kesahitan suatu
instrument, sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
ingin diukurnya” (Sugiyono, 2004:105) kriteria pengujian validitas hádala
sebagai berikut:
a). Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel , maka butir pertanyaan
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
b). Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel , maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid.
2). Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitasi setiap variabel dilakukan dengan tehnik cronbach
alpha. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam hal ini
kuisioner, dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
sama (Umar,2008:168). Tehnik ini merupakan pengujian yang paling umum pada
pengujian reliabilitas inter – item, yaitu menggunakan item – item pertanyaan
yang berkala multipoint. ”suatu instrument dikatakan reliabel apabila memiliki
nilai cronbach alpha lebih besar dari 0.6” (Nunnally, 1967 dalam Ghozali,2002).
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kestabilan dan konsistensi
instrument dalam mengukur konsep. Selain itu, pengujian reliabilitas dilakukan
untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukuran. Pengujian reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15 (Statistic Package for Sosial
Science).
2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Nomalitas
Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji
normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing
– masing variabel telah menyebar secara normal atau mendekati data normal. Uji
normalitas perlu dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan. Jika
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik. Jika data yang
diperoleh itu tidak terdistribusi dan variansinya tidak sama, maka pengujian
hipotesi dilakukan dengan alat statistik nonparametrik.
Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data
dan uji kolmogorow – smirnov (Uji K - S). Jika tingkat signifikannya lebih besar
dari 0,05, maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikan lebih kecil dari
0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.
b. Uji Heteroskedasitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual , dari suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homokedatisitas. Dan jika varians
berbeda maka disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heterokedastisitas. Pengujian ini dilakukan dengan penggunaan Scatter –
Plot menggunakan SPSS 15.0
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel
independen yaitu pemberlakuan anggaran berbasis kinerja secara simultan maupun
parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli
Serdang sebagai variabel dependen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan
analisa regresi linear (sederhana).
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Pengujian adjusted (R2) digunakan untuk mengukur proposi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya
variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu
(0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti R2 = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar mendekati 1,menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin
kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Uji Signifikan Simultan ( Uji – F)
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Bentuk
pengujiannya yaitu :
Ho : b1,b2 = 0 artinya suatu variabel independen X (anggaran berbasis kinerja) secara
simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Y (kinerja
Keuangan)
Ha : b1,b2 ≠ 0 artinya variabel independen X (anggaran berbasis kinerja) secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen Y (kinerja keuangan)
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Jika probabilitas < 0.05 maka, Ha diterima atau Ho ditolak
Jika probabilitas > 0.05 maka, Ha ditolak atau Ho diterima
c. Uji Signifikan Parsial ( Uji – T)
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini bertujuan
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
variabel dependen. Bentuk pengujian yaitu:
Ho : b1,b2 = 0 artinya suatu variabel independen X (anggaran berbasis kinerja) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Y (kinerja
Keuangan)
Ha : b1,b2 ≠ 0 artinya variabel independen X (anggaran berbasis kinerja) secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependen Y (kinerja keuangan)
Cara menguji hipotesis ini adalah dengan membandingkan nilai t hasil
perhitungan dengan nilai t menurut tabel dengan tingkat signifikasi (a) = 5 % dan
derajat kebebasan df = n – k
Kriteria pengambilan keputusan :
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima)
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima (Ha ditolak)
G. Lokasi Dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanaan di kantor Pemerintahan daerah Kabupaten Deli
Serdang,Dinas Pengelolah Keuangan Daerah (PKD) Jln.Negara Medan – Lubuk Pakam
No.3 Telp 7951704 Lubuk Pakam (20514) Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
NO KEGIATAN
B u l a n (2009)
Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des 1. Proposal Penelitian
Pencarian Data Awal Pengajuan Proposal Bimbingan Proposal dan Perbaikan Proposal
Seminar Proposal
2 Penelitian
Pengiriman Kuesioner
Pengembalian Kuesioner
Pengumpulan dan Pengolahan data Menyusun Hasil Penelitian
Ujian Komprehenshif
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Geografis Daerah
Kabupaten Deli Serdang memiliki luas 2.497,72 km2 secara Geografis terletak pada posisi 2057” Lintang Utara, 30,16” Lintang Selatan, 980,33” – 990,27” Bujur Timur. Secara administrasi Kabupaten Deli Serdang memiliki batas wilayah sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat
Malaka.
• Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai.
• Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun.
• Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Karo dan
Kabupaten Langkat.
2. Topografis
Kabupaten Deli Serdang beriklim tropis dengan temperatur udara per bulan minimum
23,800C dan maksimum 32,100C. Curah hujan rata – rata antara 12 s.d 348 mm per bulan. Kecepatan udara / angin berkisar 2,1 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,8 mm /
hari.
3. Demografis
Berdasarkan data statistik, penduduk Kabupaten Deli Serdang hingga 31 Desember
2007 tercatat berjumlah 1.686.366 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Deli
Serdang, terdapat di kecamatan Deli Tua yaitu 6.057 km2 dan penduduk terendah di
kecamatan Gunung Meriah sebanyak 33 jiwa / km2
4. Potensi Wilayah
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
perkebunan, peternakan, perikanan, perikanan, perindustrian dan perdagangan yang
hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Produksi Hasil Panen
Jumlah Produksi Hasil Panen
Nilai Produksi (Rp)
*Produksi perikanan di Kabupaten Deli Serdang:
Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.
c). Kolam : 1.119,20 ton d). Perairan Umum : 184,90 ton
Perindustrian dan Perdagangan
No Uraian Unit Usaha Tenaga Kerja / org Investasi (Rp) Produksi(Rp) Nilai
1 Industri Besar 219 7.027 624.909.963 275.227.450
2 Industri Menengah 659 96.605 538.922.682 400.597.055
3 Industri Kecil Formal 2.077 28.337 65.257.163 348.550.597
4 Industri Kecil Non Formal
9.442 29.104 2.078.528 481.542.000
Total 12.397 161.073 1.231.168.336 1.505.917.102 Sumber Data : Dinas Perindag dan Dinas Deptan Kabupaten Deli Serdang
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden.
Dari 60 kuesioner yang dikirim kepada responden hanya 52 kuesioner yang
dikembalikan. Hal ini berarti respon rate 94,55% dan observasi penelitian berjumlah 52
sampel.
a. Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja (X)
Pemberlakuan Anggaran ini menggunakan kuisioner partisipasi anggaran dimana
didalam penyajiannya, partisipasi anggaran mencakup item-item penting didalam
anggaran berbasis kinerja seperti: efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas.
Berikut tabel 4.2 yang menyajikan deskripsi jawaban responden dalam kuisioner
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja (X)