TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PENGEMBANG PERUMAHAN
t
e
r
hada
p
kon
s
e
pp
engembangan
p
e セセ
k
}w
aa
TERPADU YANG BERWAWASAN
lingk
u
nga
ゥ
(Studi Terhadap Perusahaan Pengembang Perumahan di Kota Medan)
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Magister Kenotariatan (M.Kn.) dalam Program Studi Magister
Kenotariatan pada Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
OIeh:
Stephanus Elgin
NIM: 017011057
I
Magister Kenotariatan
PERPUSTAKAAN
U$U
セ LLMMMM
[[Z
M
[
MG
Z
L
,.
'()'cx,CYOr'7r---N-;;--,_,_,,t12
7)J . /
)Su.n "
"t
セエ
Z
エエ
cr
r..,
..
ou:"0.J
Di
セ _ イ 、 G f .2;)--
to
-PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEnAN
2003
Judul Penelitian: TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PENGEMBANG
PERUMAHAN TERHADAP KONSEP PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN
TERPADU
YANG
BERWAWASAN
LINGKUNGAN (Studi Terhadap Perusahaan Pengemhang
Perumahan
di
Kota Medao)
Nama
STEPHANUS ELGIN
Nomor Pokok
017011057
Program Studi
Magister Kenotariatan
Men
Komisi
l1mntS.
Prof. Rehn
。
セ
M.S.
Ketua
Dr. Bismar Nasution, 8.H.,M.H
Anggota
Ketua P ogram Studi
Magiste Kenotariatan
Prof. Reh
セ
。
S.H.,M.S.
Tanggal Lulus:
j セ
'\fiQ
':>
Dr. Alvi Syahrin. S.H.,M.S.
Anggota
t
angg
u
ngja
w
ab
p
e
rus
ahaan
p
engembang
p
e
ru
mak
セ
TERHADAP KONSEP PENGEMBANGAN PERMUKlMAN TERPADU
YANG BERWAWASANLINGKUNGAN
(Studi
Terhadap
Perusahaan Pengembang
Perumahan
di Kota Medan)
Stephanus Elgin
I)Rehngena Purba
2)Bismar Nasution
2)Alvi Syahrin
2)INTISARI
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Perrnukiman
menyebutkan
bahwa setiap
membangun
perumahan wajib
mengikuti
persyaratan
teknis,
ekologis,
dan
administratif,
melakukan
pengelolaan lingkungan berdasarkan Rencana Pengelolan Lingkungan \RKL),
melakukan pemantauan lingkungan yang terkena dampak berdasarkan Rencana
Pemantauan Lingkupan (RPL), maka dalam meJaksanakan pembangunan harus
mencerminkan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Oleh karena itu
perusahaan
pengembang yang melakukan pembangunan perumahan dan
permukiman adalah pihak pemerintah, swasta (pengembang) dan masyarakat.
Sehingga perusahaan pengembang merupakan salah satu sektor yang penting
dalam rangka mensejahterakan masyarakat, sebab semakin bertambahnyajumlah
penduduk dan semakin meningkatnya tingkat pendapatan mendorong
permintaan
rumah sebagai tempat tinggal semakin meningkat. Namun pihak pengembang
banyak
melakukan
penyelewengan
atau
penyimpangan
terhadap
izin
pembangunan perrnukiman dan permukiman yang berwawasan lingkungan.
Karena itu, perlu dibahas konsep wawasan lingkungan dalam peraturan
perusahaan pengembang perumahan dan perrnukiman, perusahaan pengembang
telah melaksanakan konsep pengembang perumahan dan perrnukiman terpadu,
dan penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan pengembang serta bentuk
sanksinya.
Untuk mengkaji hal-hal tersebut di atas, maka sifat dan bentuk penelitian
adalah deskriptif analitis dan preskriptif analitis. Lokasi penelitian adalah di
Kota Medan. Sebagai sampel responden ditetapkan secara purposive 38 orang.
Alat pengumpulan data primer adalah pedoman wawancara, studi kasus, studi
dokumen, dan check list. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi
kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan cara kualitatif.
I)
Kepala Mahkamah Militer Tinggi I Medan.
2)
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan
III
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep wawasan lingkungan dalam
peraturan perusahaan pengembang perumahan dan permukiman adalah holistik
dari beberapa undang-undang yang terkait dalam pengaturan pembangunan
perumahan dan permukiman terpadu baik kebutuhan air bersih, listrik, telepon
dan transportasi, sehingga tercipta lingkungan yang sehat, aman, nyaman, bersih,
tertib dan lengkap. Sedangkan konsep pengembang perumahan dan permukiman
terpadu berlandaskan pada asas kesejahteraan, asas manfaat, asas kelestarian
lingkungan dan asas pemberdayaan. Kemudian sanksi yang diterapkan terhadap
pengembang
perumahan
dan
permukiman
adalah
sanksi
administrasi
(pengawasan), sanksi perdata berupa ganti rugi, dan sanksi pidana. Dalam sanksi
pidana pada umumnya adalah kerusakan lingkungan sangat kecil sekali
terjadinya pencemaran lingkungan, kecuali bahan bangunan mengandung racun.
Disarankan kepada pemerintah pusat dan/atau daerah dan swasta
(pengembang) serta masyarakat supaya selalu bertindak jujur, adil dan mentaati
serta patuh kepada semua peraturan yang relevan dan berlaku terhadap
pengaturan pembangunan perumahan. Sehingga masyarakat penghuni tersebut
merasa menikmati dan bermanfaat rumah yang ditempatinya untuk selamanya.
Kata-kata kunci:
-
Tanggungjawab perusahaan pengembang perumahan
-
Konsep pengembangan permukiman terpadu
Wawasan lingkungan.
IV
THE RESPONSIBILITY OF HOUSING DEVELOPER FOR
INTEGRATED RESIDENCE DEVELOPMENT CONCEPT
WITH FRIENDLY - ENVIRONMENTAL
(A Study on Housing Development at Medan City)
Stephanus Elgin
I)Rehngena Purba
2)Bismar Nasution
2)Alvi Syahrin
2)ABSTRACT
Article 7 of Law Number 4 of 1992 regarding housing and residence
states that to build every housing, it is obliged to follow technical, ecological,
and administrative requirements, perform environmental processing based on
Environment Processing Plan, perform environmental observation having its
effects based on Enviromental Observation Plan. In this case, in order to make
development, it must reflect friendly environmental. That's why. housing
developer due to housing and residence should be derived from goverment,
private and society. In this case, developer is as one important factors in creating
prosperous society since the more population and higher income will courage for
more house. However, some developers perform deviation toward residence
development license and housing with friendly environmental. It is, then
necessary
to
discuss friendly environmental concept with the rule of housing
developer and residence. Developer has performed housing concepts and
integrated residence, any deviations as well as the form for its sanction.
In order to assess such as the case above, the form and characteristics of
this research is analytical-descriptive and analytical prescriptive. The location of
research is in Medan City. The respondent's sample is established purposively
for 38 persons. The tools for primary data collection is interview, case study,
document study, and check Iist., Whereas, secondary data is collected through
library research. Data analysis is done by qualitative manner.
The result of research shows that environmental view concept in housing
regulation and residence is holistic from some related law in housing rule and
integrated residence either for pure water, electricity, phone and transportation
needs in order to create healthy, fresh, clean, safe environment. Whereas,
housing developer concept and integrated residence is based on prosperity
principle, usage principle, environmental conservation and empowerment
principle. The sanction given by housing and residence developer is due to
1)
Head of High Millitary Court, Medan.
2)
Faculty of Law, University of North Sumatera, Medan.
v
administration, civil sanction such as compensation, and private law sanction. On
public law sanction, the damage on environment is very little regarding
environmental pollution, expect construction material containing the poison.
It
is suggested for the central government and/or regional as well as
private (developer) and society to act honestly, fair and obey for any relevant
rules which prevail for housing regulation.
It
is expected that the residents will
enjoy and feel comfortable staying in hislher house forever.
Key words:
-
The responsibility of housing developer
Integrated housing development concept.
Environment view.
vi