• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Angka Kelahiran dan Kematian Bayi di Kabupaten Langkat pada Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Angka Kelahiran dan Kematian Bayi di Kabupaten Langkat pada Tahun 2013"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYIDI KABUPATEN LANGKAT PADA TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

EKA RIA NITA 092407001

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYIDI KABUPATEN LANGKAT PADA TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi memperoleh gelar Ahli Madya

EKA RIA NITA 092407001

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN

KEMATIAN BAYI DI KABUPATN LANGKAT PADA TAHUN 2013

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : HERMAWAN ARBI

Nomor Induk Mahasiswa : 092407003

Program Studi : D-III STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disahkan di

Medan, Juni 2012

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Prof. Dr. Tulus, M.Si

(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN LANGKAT PADA TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2012

(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT, yang tiada hentinya memberikan nikmat amal, insani dan ilmu, serta semangat dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Drs.Gim Tarigan,M.Si sebagai Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk menyelesaiakan penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

3. Bapak Prof. Drs. Tulus, Vordipl.Math.,M.Si, Ph.D dan Dra. Mardiningsih, M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU yang telah mendukung proses penyelesaian Tugas Akhir ini kepada penulis sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil data pada salah satu instansi sehubungan dengan rencana judul Tugas Akhir ini.

5. Bapak/Ibu dosen Departemen Matematika dan D3 Statistika FMIPA USU yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

(6)

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar dapat dimanfaatkan bagi kemajukan ilmu pengetahuan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

(7)

DAFTAR ISI 1.4 Tujuan Penelitian 1.5Metode Penelitian 1.6Sistematika Penulisan

2.2.1 Rumus yang digunakan 2.2.2 Peranan Proyeksi

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia 3.1.1 Masa Pemerintahan Belanda

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik 3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 3.2 Visi dan Misi

3.2.1 Visi 3.2.2 Misi

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik BAB 4 IMPLEMENTASI DATA

5.1 Tahap Implementasi 5.2 Pengaktifan Excel

5.3 Jendela Lembar Kerja Excel 5.4 Pengisian Data

5.5 Pembuatan Grafik

BAB 5 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data

(8)

4.2.1 Proyeksi Angka Klehiran (TFR) pada Tahun 2013 dengan menggunakan Rumus Eksponensial 4.2.2 Proyeksi Angka Kelahiran (TFR) pada tahun 2013 dengan

menggunakan Rumus Geometri 4.2 Angka Kematian Bayi

4.3.1 Angka Harapan Hidup

4.3.2 Mekanisme Penurunan Angka Kematian Bayi

4.3.3 Proyeksi Angka Kematian Bayi (IMR) pada Tahun 2013 dengan Menggunakan Rumus Eksponensial

4.3.4 Proyeksi Angka Kematian Bayi (IMR) pada Tahun 2013 dengan Menggunakan Rumus Geometri

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

6.2 Saran

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Banyaknya TFR dan IMR pada Periode Tahun 1999-2008 di Kabupaten Langkat Tabel 4.2 Tingkat Infant Mortality Rate (IMR) periode Tahun 1999-2008 di Kabupaten Langkat Tabel 4.3 Persenatse Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama Tahun 2008

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tingkat TFR dan IMR Periode Tahun 1999-2008 di Kabupaten Langkat Gambar 4.2 Hubungan Tingkat IMR dan AHH di Kabupaten Langkat

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap negara. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat suatu kebijakan-kebijakan penting dan berusaha memenuhi sarana dan fasilitas yang menunjang bagi kesejahteraan penduduk.

Menteri kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa derajat kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah dan ini tercermin tingginya tingkat kematian bayi dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.

Tingkat kematian bayi (infant mortality) di Indonesia adalah 58 per seribu kelahiran, suatu angka yang cukup tinggi. Dengan angka ini Indonesia menduduki urutan ke-71 dari 130 negara yang dijadikan penelitian oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam hal kematian bayi.

(12)

banyak menekankan pada aspek dan tingkat perkembangannya. Keadaan ini disebabakan karena selama ini ada anggapan bahwa arah perkembangan tingkat kematian akan cenderung terus menurun. Kabupaten Langkat salah satu lokasi yang dipilih, dimana data-data mengenai kelahiran dan kematian bayi secara statistik sudah tersusun dengan baik.

1.2Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang dianalisis didalam penyusunan tugas akhir ini sebagai berikut:

1. Memproyeksikan angka kelahiran dan kematian bayi pada tahun 2013 di Kabupaten Langkat.

2. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan angka kelahiran dan kematian bisa dibuat perencanaan tingkat kesehatan.

3. Menghitung tingkat laju pertumbuhan kelahiran dan kematian bayi dengan menggunakan data tahun 1999-2008.

1.3Batasan Masalah

(13)

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk memberikan gambaran berapa besarnya angka kematian dan kelahiranbayi kalau diproyeksikan pada tahun 2013 yang akan datang.

2. Menjadi suatu bahan masukan dan pertimbangan bagi pemerintah Kabupaten Langkat sehingga dapat diambil kebijakan dimasa depan.

3. Sebagai bahan perbandingan untuk mengetahui kebenaran daripada rumus yang digunakan dengan hasil yang diperoleh nantinya.

1.5Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperolehdata dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku referensi dan bahab-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.

(14)

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini, penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Teknik dan Analisa Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan proyeksi dan fenomena yang bersifat tumbuh secara eksponensial,geometri.

a. Eksponensial

Eksponensial adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan.

Adapun rumus proyeksi eksponensial adalah sebagai berikut: Pt = P0.ert

dimana:

Pt = jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t P0 = jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar

e = angka eksponensial (2.718282) t = jangka waktu (dalam tahun)

(15)

Geometri adalah pertumbuhan bertahap (discrate) dimana dalam grafik ditiap tahun merupakan satu tahap.

Adapun rumus proyeksi geometri adalah sebagai berikut: Pt = P0 (1 + r)t

dimana:

Pt = jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t P0 = jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar

r = tingkat pertumbuhan kelahiran dan kematian bayi t = jangka waktu dalam tahun

4. Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data mengenai Proyeksi Angka Kelahiran dan Kematian bayi pada Tahun 2013 di Kabupaten Langkat berdasarkan data tahun 1999-2008 diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara.

1.6. Sistematika Penulisan

(16)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah. batasan masalah, tujuan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan uraian teori tentang analisa data yang berhubungan dengan penyelesaian tugas akhir.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat kantor BPS (Badan Pusat Statistik).

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang cara penggunaan rumus yang berhubungan dengan data penelitian.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk analisis penelitian.

BAB 6 : PENUTUP

(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian-pengertian

Secara singkat perlu diketahui beberapa pengertian untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan untuk membangun atau mengembangkan aplikasi yang ada.

2.1.1 Fertilitas

Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup,yaitu digunakan di dalam bidang demografi untuk menggambarkan jumlah anak yang dilahirkan hidup. atau dengan kata lain fertilitas adalah suatu ukuran yang diterapkanuntuk mengukur hasil reproduksi dari wanita yang diperoleh dari data statistik.

(18)

Tingkat kelahiran di masa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. Jumlah kelahiran yang besar di masa lalu disertai dengan penurunan kematian bayi akan menyebabkan bayi-bayi tersebut tetap hidup dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya disaat kematian bayi masih tinggi.Kelahiran bayi membawa konsekuensipemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi tersebut,kelahiran juga sebagai indikator yang penting di dalam melaksanakan perencanaan kesehatan.

Angka kelahiran atau angka kesuburan dipengaruhi oleh usia memenuhi hubungan kelamin,kesuburan atau kemandulan biologis,baik disengaja maupun tidak disengaja,peningkatan pelayanan kesehatan pada umumnya keluarga berencana.Angka kelahiran dapat dipakai untuk menyusun strategi kebijaksanaan baru dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.

Dalam analisa fertilitas banyak sekali tolak ukur yang dapat digunakan untuk pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas. Karena seorang perempuanhanya meninggal satu kali, tetapi dia dapat melahirkan lebih dari satu kali,kompleksnya pengukuran fertilitas karena kelahiran melibatkan dua orang (suami dan istri), sedang kematian hanya melibatkan satu orang saja. Dalam hal mendukung perencanaan kelahiran ini, dalam hal ini penulis hanya menggunakan metode eksponensial untuk memproyeksikan kelahiran kemasa depan dan menggunakan metode geometri.

Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya angka kelahiran yaitu: 1. faktor demografi

(19)

Faktor demografi diantaranya struktur umum,status perkawinan, umur kawin, sedangkan faktor non demografi adalah keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita dan lain-lain. Variabel diatas dapat berpengaruh secara langsung terhadap fertilitas.

2.1.2 Mortalitas

Mortalitas atau kematian adalah salah satu yang berpengaruh terdapat jumlah dan kondisi penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk,tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

Yang dimaksudkan dengan kematian menurut organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran. Dapat disimpulkan bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi kalau sudah terjadinya kelahiran hidup. Jadi mati tidak pernah ada apabila kehidupan tidak ada. Karena kehidupan harus dimulai dengan lahir hidup.

Lahir hidup menurut badan UN (United Union) dan WHO (World Health Organitation): 1. Lahir hidup yaitu peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seseorang ibu secara

(20)

2. Lahir mati yaitu peristiwa menghilangnya tanda – tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.

Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan kematian bayi,secara garis besar dari segi penyebabnya,kematian bayi dibedakan atas dua jenis yaitu:

1. Kematian Bayi Endogen

Kematian bayi disebabkan oleh faktor-faktor anak yang dibawa sejak lahir,diwarisi oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya sejak kehamilan.

2. Kematian Bayi Eksogen

Kematian bayi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan.

Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja,tua,muda,kapan dan dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintahan pusat local dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.2 Proyeksi

(21)

Untuk mengurangi resiko perlu kiranya asumsi yang diambil oleh pembuat keputusan didukung oleh proyeksi tentang perkembangan dimasa yang akan datang secara objektif, yakni dengan didasarkan atas data yang relevan dari waktu ke waktu pada masa lalu untuk diproyeksikan kedepan agar diperoleh informasi yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Peramalan pada dasarnya adalah merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian yang akan datang (supranto), dimana hasil proyeksi tersebut menggambarkan tingkat kemampuan untuk masa yang akan datang. Kualitas suatu proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin. Bila dirumuskan error= hasil ramalan – kenyataan. Jadi bila errornya kecil bahkan bisa mendekati nol, maka ramalan itu dapat dikatakan peramalan yang baik.

2.2.1 Rumusan Yang Digunakan

Ada beberapa model matematika yang relevan dan mungkin digunakan perhitungan secara proyeksi, dan rumus yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan angka kelahiran dan kematian bayi di sini adalah secara eksponensial.

1. Eksponensial adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan pertumbuhan (rate) yang konstan.

(22)

Pt = Jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t P0 = Jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar

e = Angka eksponensial (2.718282) t = Jangka waktu (dalam tahun)

r = Tingkat pertumbuhan kelahiran dan kematian bayi

2. Geometri adalah pertumbuhan bertahap (discrate) dimana dalam grafik ditiap tahun merupakan satu tahap.

Rumus: Pt = P0 (1 + r)t

Pt = jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t P0 = jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar

r = tingkat pertumbuhan kelahiran dan kematian bayi t = jangka waktu dalam tahun

2.2.2 Peranan Proyeksi

Jika dikaitkan dengan masalah manajemen. Maka proyeksi dapat digunakan untuk:

(23)

2. Alat pengendalian terhadap pelaksanaan atau implementasi perencanaan tersebut agar bisa diketahui dengan segala kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi untuk dapat dilakukan perbaikan atau koreksi.

Dasar evaluasi, apakah realisasi hasil kerja dilapangan sesuai dengan proyeksi yang telah ditetapkan, kurang dari itu atau bahkan melampaui. Kalau proyeksi tidak tercapai, faktor-faktor apa yang menyebabkannya, untuk itu semuadiperlukan data dan analisis.

2.3. Angka kematian bayi (IMR)

Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan disuatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status sosial orang tua sibayi. Kemampuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin secara jelas dengan menurunnya angka kematian bayi. Oleh karena itu angka kematian bayi dipakai sebagi indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan serta kondisi sosial masyarakat. Dengan demikian angka kematian bayi merupakan tolak ukur yang sensitif dari semua upaya interfensi yang dilakukan pemerintah,khususnya dibidang kesehatan.

(24)

mandiri. Tujuan pembangunan dalam bidang kesehatan adalah untuk membentuk manusia yang sehat, cerdas dan produktif.

Program bidang kesehatan dilaksanakan pada seluruh siklus hidup manusia, mulai dari masa kandungan, anak-anak, remaja, hingga masa lanjut usia. Demikian halnya dengan pemerintah Kabupaten Langkat yang selalu menurunkan angka kematian bayi.

2.3.1 Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka harapan hidup (AHH) pada suatu umur di definisikan sebagai rata-rata jumlah tahun kehidupan yang masih dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tepat dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakat

Angka harapan hidup pada suatu usia merupakan indikator yang baik untuk menunjukkan tingkat sosial-ekonomi secara umum. Indikator yang sering dipakai adalah angka harapan hidup waktu lahir (expection of live at birth) yang didefinisikan sebagai rata-rata tahun kehidupan yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir.

(25)

Gambar 4.2 Hubungan tingkat IMR dan AHH di Kabupaten Langkat

2.3.2 Mekanisme Penurunan Angka Kematian Bayi

Faktor sosial ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi. Namun faktor sosial-ekonomi tidak bersifat langsung, yaitu harus melalui mekanisme biologi tertentu (variabel antara) yang kemudian menimbulkan resiko morbiditas, dan selanjutnya bayi sakit dan apabila tidak sembuh akhirnya cacat atau meninggal.

Dalam mekanisme ini, penyakit dan kurang gizi merupakan variabel antara pada angka kematian bayi karena dapat mempengaruhi kematian bayi itu sendiri. Faktor sosial-ekonomi juga sangat mempengaruhi kematian bayi. Yang termasuk faktor sosial-ekonomi adalah faktor-faktor yang ada dalam individu, keluarga, dan masyarakat. Pengetahuan dan sumber ekonomi merupakan faktor individu dan keluarga, sedangkan suasana politik, ekonomi dan keamanan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi morbiditas dalam masyarakat.

0

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

JUML

A

H

HUBUNGAN TINGKAT IMR DAN AHH

(26)
(27)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia

Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahaan Belanda dan masa pemerintahaan Jepang.

A.Masa Pemerintahaan Belanda

a. Pada bulan Februari 1920. kantor statistik pertama kali dibentuk oleh direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan (Directur van landbow nijerverheid en Handel) yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.

b. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin.

c. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central

(28)

dengan itu beralih pulapekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantoor Invoer Uitvoer en Accijnsen (AIU) yang sekarang disebut kantor bea dan cukai.

B. Masa Pemerintahan Jepang

a. Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer.

b. Pada masa ini CKS diganti menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbi.

C. Masa Kemerdekaan Republik

a. Setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi Linggarjati. Sementara ini pemerintah Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

b. Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No.219/S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran.

(29)

perekonomian tanggal 24 Desember 1953 no. 18.009/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian riset yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggara tata usaha yang disebut Afdeling B.

d. Dengan keputusan presiden RI No. 131 tahun 1957, kementrian perekonomian dipecah menjadi kementrian perdagangan dan perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah perdana menteri.

D. Masa Orde Baru Sampai Sekarang

a. Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik.

b. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi yaitu:

1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS. 2. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1980 tentang organisasi BPS.

(30)

4. Undang-undang no. tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan presiden RI No.86 tentang BPS.

6. Keputusan kepala BPS No. 100 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS. 7. PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggara statistik.

(31)

3.2 Visi dan Misi

3.2.1 Visi

Badan pusat Statistik mempunyai visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang punggung pembangunannasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmupengetahuan teknologi informasi yang mutakhir.

3.2.2 Misi

Dalam menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, meningkatkan kesadaran masyarakat akan kegunaan badan statistik dan mengemban ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan sehari-hari.

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

(32)

Struktur organisasi BPS pada peraturan pemerintah No. 2 tahun 1992, di daerah-daerah terdapat 27 kantor perwakilan Badan Pusat Statistik tingkat provinsi, dan dibawahnya terdapat 302kantor perwakilan Badan Pusat Statistiktingkat Kabupaten/ Kotamadya.

Kantor statistik tingkat provinsi dibagi dalam dua kategori yaitu tipe A dan tipe B. Tipe kantor statistik tersebut didasarkan atas beban kerja serta pertimbangan lain yang dinilai mempunyai keterkaitan langsung dengan tugas dan fungsi kantor statistik provinsi. Pengumpulan data penulis ini yang dilakukan di BPS dan masuk dalam kategori tipe A. Kantor statistik tipe A berlokasi dienam provinsi yaitu: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara. Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan sedangkan kantor statistik di provinsi lainnya bertipe B.

(33)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain yang tertulis kedalam programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kadalam bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis.

(34)

5.2 Pengaktifan Excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan windows, pastikan microsoft excel berada pada jaringan microsoft windows. Lalu lanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Dari windows klik start pada taskbar, lalu klik programs. Tampil item menu program aplikasi yang telah diinstal

2. Klik microsoft excel, secara otomatis akan tampil jendela utama excel dan selanjutnya digunakan langsung untuk memanipulasi angka atau data lainnya.

(35)

5.3. Jendela Lembar Kerja Excel

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja excel yang siap digunakan. Lembar kerja excel adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah dan baris berurutan dari kiri ke kanan. Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel. Sel ini diidentifikasi dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris. Pada lembar kerja excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi yang tersendiri.

(36)

5.4. Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja excel adalah sama dengan pemasukkan atau pengetikkan data ke dalamnya. Ada dua alternatif pengisisan data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub menu yang terdapat pada menu excel.

Dalam mengisi datake dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atauklik tombol kanan mouse pada sel lain untuk mengakhirinya.

Sedang alternatif lain mengisi data adalah menggunakan sub menu pada menu edit pada excel. Dengan alternatif lain, maka memiliki banyak pilihan, yaitu: down, up, right, left, dan series (autofill).

(37)

5.5. Pembuatan Grafik

Grafik pada excel menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, biasanya menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:

1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.

2. Klik insert pada taskbar, tampil kotak dialog chart type pada kotak charts. 3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next. Tampil kotak chart source data.

4. Pada tampilan akan langsung terlihat grafik yang terpilih. Kemudian taskbar secara otomatis pindah ke bagian design.

5. Pada kotak chart layout pilihlah salah satu bentuk desain grafiknya. Kemudian ketik judul grafik. Setelah itu klik select data pada kotak data di taskbar. Tampil kotak dialog select data source.

6. Pada kotak switch row/ coloumn, anda bisa meletakkan nama grafik sesuai keinginan, lalu klik ok. Maka grafik akan diletakkan ditempat kerja.

(38)

BAB 5

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang didapat tidak melalui survei (pendataan langsung). Data didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat Dalam Angka

Tabel 4.1. Banyaknya TFR, IMR, DAN AHH pada periode tahun 1999-2008 di Kabupaten Langkat

(39)

Bila dilihat dari tabel,terjadi penurunan baik TFT maupun IMR dari tahun ke tahun.Untuk lebih jelasnya bisa dilihat melalui grafik berikut:

Gambar 4.1 Tingkat TFR dan IMR periode tahun 1999-2008 di Kabupaten Langkat

4.2. FERTILITAS

Data yang digunakan untuk analisa fertilitas adalah tingkat fertilitas total (TFR),yaitu rata-rata bayi yang dilahirkan oleh wanita dalam masa usia subur. Sebelum memproyeksikan TFR maka harus lebih dulu diketahui tingkat pertumbuhan TFR pada setiap tahun, disingkat dengan (r).Untuk mencari r dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

1. Tingkat pertumbuhan fertilitas (r) dengan menggunakan rumus eksponensial: Rumus: Pt = P0.ert

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

(40)

P1999 = 2,81

2,71828210r = 0,8647 10 r log 2,718282 = log 0.8647

2. Tingkat pertumbuhan fertilitas dengan menggunakan geometri : Rumus : Pt = P0.(1+r)t

(41)

Sehingga : Pt = P0.(1+r)t

Dari perhitungan didapat bahwa tingkat pertumbuhan TFR di Kabupaten Langkat sebesar -1.4%. Hal ini berarti bahwa TFR mengalami penurunan sebesar setiap tahunnnya 1,4% setiap tahunnya.

(42)

4.2.1 Proyeksi TFR pada tahun 2013 dengan menggunakan eksponensial.

(43)

= 2,43 (0,930043) = 2,26

Dengan hasil proyeksi yang didapat bahwa pada tahun 2013 diperkirakan TFR mengalami penurunan sebesar 2,26 bayi per wanita usia subur.

Untuk mencari proyeksi angka kematian bayi (IMR), maka terlebih dahulu harus diketahui tingkat pertumbuhan kematiannya. Untuk mencarinya dapat dilakukan dengan :

(44)

r = -8.18%

(45)

4.2.3 Proyeksi Angka Kematian Bayi (IMR) pada tahun 2013 dengan rumus

(46)

Pt = 18,40 . (0,9214)5 Pt = 18,40 . (0,664111) Pt = 12.21

Pt = 12.2

(47)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari seluruh hasil pembahasan dan analisa data yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pertumbuhan (r) kelahiran bayi di Kabupaten Langkat mengalami penurunan sebesar -1,4% pada tahun 1999-2008.Penurunan ini disebabkan karena sudah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang program KB.

2. Dari hasil analisa dengan menggunakan rumus eksponensial dan geometri,diperoleh hasil proyeksi angka kelahiran bayi (TFR) di Kabupaten Langkat untuk tahun 2013 sebesar 2,26 bayi dari wanita pada usia subur.

3. Tingkat kematian (r) di Kabupaten Langkat juga mengalami penurunan sebesar -8.1%. Hal ini disebabkan sudah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan menjaga kesehatan.

(48)

5. Tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Langkat sudah cukup baik, terbukti dengan menurunnya angka kematian bayi dari tahun ke tahun.

6.2. Saran

Adapun saran-saran dalam karya ilmiah ini sebagai berikut :

1. Diharapkan agar dalam penelitian tentang kelahiran dan kematian bayi khususnya di Kabupaten Langkat perlu dibuat perencanaan proyeksinya dan dikendali dengan pengetahuan yang luas dan lebih mendalam.

2. Adapun hasil dari proyeksi angka kelahiran bayi (TFR) dan angka kematian bayi (IMR) yang diperoleh dapat menjadi suatu bahan masukkan atau pertimbangan bagi pemerintah Kabupaten Langkat,

(49)

DAFTAR PUSTAKA

BPS Sumatera Utara.2010.Sumatera Utara Dalam Angka.Sumatera Utara. BPS Sumatera Utara.2009.Sumatera Utara Dalam Angka.Sumatera Utara.

BPS Kabupaten Langkat.2011.Kabupaten langkat Dalam Angka.Kabupaten Langkat. Bagoes,ida mantra, ph,d.2003.Demografi Umum. Edisi ke-2 Yogyakarta : pustaka pelajar. Makridakis,S.1993.Metode dan Aplikasi Peramalan.Edisi Ke-1.Jakarta : Erlangga.

Prof,DR, Sudjana,MA,M.Sc.2005.Metode Statistika.Edisi Ke-6.Bandung : Tarsito. Aminuddin, S.Si.Prinsip-prinsip Riset Operasi.2005.Jakarta : Erlangga.

Gambar

Gambar 4.2 Hubungan tingkat IMR dan AHH di Kabupaten Langkat
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Excel
Gambar 5.2 Tampilan Jendela Microsoft Excel
Gambar 5.3 Tampilan Kotak Pengisian Data
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok pimpinan fasilitas pelayanan yang terdiri dari Direktur RSUD dan RS swasta Se- Kabupaten Langkat dan para Kepala Puskesmas Se- Kabupaten Langkat tugasnya

terhadap pelaksanaan lapangan produksi. Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi. Bersama-sama dengan bidang

Kajian ini bertujuan untuk dapat memperkirakan pertambahan jumlah penduduk pada tahun 2013 di Kecamatan Medan Kota berdasarkan data tingkat kelahiran dan kematian bayi dari

Kajian ini bertujuan untuk dapat memperkirakan pertambahan jumlah penduduk pada tahun 2015 di Kecamatan Medan Kota berdasarkan data tingkat kelahiran dan kematian bayi dari

Metode penelitian yang dilakukan dalam kajian ini adalah metode pengumpulan data sekunder dan pengolahan data statistik deskriptif dan statistik infrensial (ekonometri) dengan

Metode penelitian yang dilakukan dalam kajian ini adalah metode pengumpulan data sekunder dan pengolahan data statistik deskriptif dan statistik infrensial (ekonometri) dengan

Segala puji kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat kesehatan lahir batin, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis dengan judul Evaluasi Kegiatan Audit Maternal Perinatal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan AMP di Kabupaten Langkat tidak begitu baik, hal ini terlihat kurangnya frekuensi kegiatan AMP yang dilakukan dalam setahun