• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun 2015 Di Kecamatan Medan Kota Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Data Tahun 2001 S/D 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun 2015 Di Kecamatan Medan Kota Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Data Tahun 2001 S/D 2010"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PAD TAHUN 2015 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA

BERDASARKAN DATA TAHUN 2001 S/D 2010

TUGAS AKHIR

DINDA FRAYA ELVIRA 092407068

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PAD TAHUN 2015 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA

BERDASARKAN DATA TAHUN 2001 S/D 2010

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

DINDA FRAYA ELVIRA 092407068

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN

KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2015 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASRKAN DATA TAHUN 2001 S/D 2010

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : DINDA FRAYA ELVIRA

Nomor Induk Mahasiswa : 092407068

Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PAD TAHUN 2015 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA

BERDASARKAN DATA TAHUN 2001 S/D 2010

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2012

(5)

PENGHARGAAN

Puji syukur Maha Besar Allah SWT yang telah memberikan anugerah kehidupan, nikmat, rahmat, hidayahnya dan semangat serta memnberikan kesempatan kepada penulis untuk bias berproses dalam dunia akademik sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program D-III Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis tidak lepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas, dan dorongan dari berbagai pihak yang telah membantu. Ucapan terima kasih dari hati yang terdalam, penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si selaku dosen pembimbing, bapak yang bersahaja telah memberikan bimbingan dan motivasi dengan penuh kesabaran kepada penulis. Terima kasih untuk semua ilmu dan perhatian yang Bapak berikan.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si selaku Ketua Program Studi D-III Statistika FMIPA USU.

3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Sc Ketua Pelaksana Program Studi Ilmu Komputer dan Statistika FMIPA USU.

4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU.

(6)

6. Ibunda tercinta Yeni Cut Meutia atas dukungan moril dan materil, nasehat, doa, serta kasih sayang yang tak pernah berhenti mengalir untuk penulis dan juga saudaraku tersayang Natasha yang menjadi pemberi semangat.

7. Untuk sahabat-sahabat terbaikku, yang biasa disebut 2 darajana Sandra dan Meutia, 3 idiot Nanda, Aditya, Bobi, Harry, abangda Ari dan abangda Yosafat Okto, teman – teman dikelas Statistika B terima kasih banyak.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat semoga Tugas Akhir ini bermanfaat kepada siapa saja yang menggunakannya.

Medan, Juni 2012

(7)

ABSTRAK

(8)
(9)

3.2.1 Visi... 19

4.2.1 Proyeksi Angka Kelahiran (TFR) Pada Tahun 2015 Dengan Rumus Eksponensial ... 29

4.3 Angka Kematian Bayi ... 30

4.3.1 Angka Harapan Hidup... ... 33

4.3.2 Mekanisme Angka Kematian Bayi... ... 33

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Banyaknya TFR dan IMR pada periode tahun 2001 – 2010

di Kecamatan Medan Kota 24 Tabel 4.2 Persentase wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah kawin

menurut umur perkawinan pertama pada kurun waktu tiga (3) tahun

terakhir 26 Tabel 4.3 Penggunaan wanita usia 15 – 49 tahun dan berstatus kawin

yang menggunakan alat/cara KB 28 Tabel 4.4 Tingkat Infant Mortality Rate (IMR) tahun 2001 s/d 2010

di Kecamatan Medan Kota 31 Tabel 4.5 Banyaknya Tenaga Kesehatan/Penolong Persalinan di

Kecamatan Medan Kota 34 .... Tabel 4.6 Banyaknya Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sejenisnya

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1Banyaknya TFR dan IMR Periode Tahun 2001 – 2010 di

Kecamatan Medan Kota 23 Gambar 4.2 Persentase Wanita Usia 10 Tahun ke atas yang pernah

kawin menurut umur perkawinan pertama pada kurun waktu

tiga (3) tahun terakhir 27 ... Gambar 4.3 Banyaknya wanita usia 15 – 49 tahun dan berstatus

kawin yang menggunakan alat/cara KB 28 Gambar 4.4 Tingkat Infant Mortality Rate (IMR) tahun 2001 s/d 2010

di Kecamatan Medan Kota 31 Gambar 4.5 Banyaknya tenaga kesehatan/penolong persalinan di

Kecamatan Medan Kota 35 ... Gambar 4.6 Banyaknya Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sejenisnya

di Kecamatan Medan Kota 37 Gambar 4.7 Banyaknya kelahiran dan kematian bayi dan balita dalam

(12)

ABSTRAK

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesejahtraan penduduk merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai setiap negara. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat suatu kebijakan–kebijakan penting dan berusaha memenuhi sarana dan fasilitas yang dapat menunjang bagi kesejahteraan penduduk.

Pada dekade ini, pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tujuan dan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat melalui perngadaan pmbangunan yang terencana. Mengingat semua rencana-rencana pembangunan, baik ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karakteristik daripada penduduk dianggap sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan.

(14)

sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat tersebut, bila dilihat dari angka kematian di masa lampau dan masa sekarang dapat dibuat gambaran usia penduduk untuk perencanaan yang akan datang.

Fertilitas (kelahiran) juga merupakan salah satu komponen yang penting dalam pertumbuhan dan proyeksi jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk tinggi maka pertumbuhan penduduk akan semakin tinggi. Apabila tingginya angka kelahiran ini tidak diperhatikan dengan baik perkembangannya masyarakat dari suatu wilayah atau negara baik dalam tingkat kesehatan, sosial maupun ekonomi.

Untuk tujuan perencanaan pembangunan dan penilaian program baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diperlukan data kependudukan tidak hanya besar/jumlahnya saja tetapi komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin serta karakteristik sosial ekonomi baik pada saat sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Untuk tujuan tersebut diperlukan teknik estimasi maupun proyeksi jumlah penduduk di masa mendatang beserta struktur umumnya.

2.1 Identifikasi Masalah

(15)

1. Memproyeksikan angka kelahiran dan kematian bayi pada tahun 2015 di Kecamatan Medan Kota.

2. Dengan menggunakan rumus proyeksi penduduk dalam pertumbuhan angka kelahiran dan kematian dapat dibuat perencanaan di bidang kesehatan.

3. Menghitung tingkat laju pertumbuhan kelahiran dan kematian bayi dengan menggunakan data tahun 2001 – 2010

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan pembahasan dan tujuan yang sebenarnya, perlu kiranya penulis membatasi permasalahan yang akan dibatasi sehingga jelas pokok–pokok permasalahannya, yang menjadi batasan masalah pada tugas akhir ini hanya terbatas pada analisi untuk mengetahui tingkat kenaikan/penurunan angka kelahiran dan kematian bayi serta memperkirakan jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun 2015 di Kecamatan Medan Kota.

1.4 Tujuan penulisan

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

(16)

2. Untuk memberikan gambaran berapa besarnya angka kelahiran dan kematian bayi jika diproyeksikan pada tahun 2015 yang akan datang.

3. Menjadi suatu bahan masukan dan pertimbangan bagi pemerintah daerah di Kecamatan Medan Kota, sehingga dapat diambil kebijakan pada masa yang akan datang.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metode yaitu: 1. Teknik dan Analisa Data

Data penelitian yang dianalisis dengan menggunakan proyeksi kependudukan dan fenomena yang bersifat tumbuh secara eksponensial yang menggabungkan pertumbuhan penduduk secara terus-menerus setiap hari.

Adapun rumus proyeksi eksponensial adalah sebagai berikut: Pt = Po.ert

di mana:

Pt = Jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t

Po = Jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar

e = Angka eksponensial (2,718282)

t = Jangka waktu (dalam tahun)

(17)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data dilaukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Kapten Muslim No. 179 Medan.

3. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan yaitu suatu cara penelitian yang dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku atau sumber terbitan lainnya dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung serta relevan dengan penulisan tugas akhir.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

(18)

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan uraian teoritis tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah tugas akhir.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Bab ini berisikan tentang sejarah singkat tempat penulis melakukan penelitian.

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang data yang diperoleh dilapangan dan pengolahan data yang dilakukan dengan metode yang telah ditentukan serta analisis terhadap hasil-hasilnya.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk analisis penelitian.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Penduduk ialah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama. Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk memdukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada. Pengertian tersebut adalah:

2.1.1 Fertilitas

(20)

Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi masuk. Istilah fertilitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran hidup. Kelahiran bayi membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi tersebut, termasuk pemenuhan gizi, kecukupan kalori dan perawatan kesehatan. Pada gilirannya, bayi ini akan tumbuh menjadi anak usia sekolah yang menuntut pendidikan, lalu masuk angkatan kerja dan menuntut pekerjaan. Bayi perempuan akan tumbuh menjadi remaja perempuan dan perempuan usia subur yang akan menikah dan melahirkan bayi.

Dari kebijaksanaan jangka panjang kependudukan Indonesia umumnya adalah penurunan pertumbuhan penduduk, perbaikan penyebaran dan peningkatan kualitas manusia. Kelahiran merupakan indikator yang penting di dalam melaksanakan perencanaan kesehatan.

Angka kesuburan dan angka kelahiran ini dipengaruhi oleh:

1. Umur memulai hubungan kelamin.

2. Kesuburan atau kemandulan biologis baik disengaja atau tidak disengaja. 3. Peningkatan pelayanan kesehatan pada umumnya.

4. Kematian janin baik disengaja atau tidak disengaja. 5. Keluarga berencana pada khususnya.

(21)

ukur yang dapat dipergunakan untuk pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas. Karena seorang wanita hanya meninggal satu kali, tetapi dapat melahirkan lebih dari satu bayi, kompleksnya pengukuran fertilitas karena kelahiran melibatkan dua orang (suami-istri), sedangkan kematian hanya melibatkan satu orang saja. Dalam hal mendukung perencanaan kelahiran ini, penulis menggunakan metode eksponensial untuk memproyeksikan kelahiran di masa yang akan datang.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya angka kelahiran yang dibagi menjadi dua bagian yaitu: faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi di antaranya adalah struktur umur, status perkawinan, dan umur kawin, sedangkan faktor non demografi adalah terdiri dari keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, dan lain-lain. Variabel di atas dapat berpengaruh secara langsung terhadap fertilitas.

Angka kelahiran perlu ditekan melalui:

a. Partisipasi wanita dalam program KB.

b. Tingkat pendidikan wanita mempengaruhi umur kawin pertama dan penggunaan kontrasepsi.

c. Partisipasi dalam angkatan kerja mempunyai hubungan negatif dengan fertilitas.

(22)

2.1.2 Mortalitas

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Komponen ini bukan saja berpengaruh bagi pemerintah secara keseluruhan melainkan perlu juga bagi pihak swasta, terutama yang berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Perlunya data ini dapat menunjang proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan.

Yang dimaksud dengan kematian adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran. Dari definisi di atas terlihat bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi jika terjadi kelahiran hidup. Dengan kata lain mati tidak pernah ada apabila kehidupan tidak ada, sedang kehidupan dimulai dengan lahir hidup.

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponan demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

(23)

1. Lahir hidup yaitu peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya masa kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi, hasil konsepsi bernafas dan memiliki tanda-tanda kehidupan lainnya, seperti denyut jantung.

2. Lahir mati yaitu peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.

Dari definisi lahir hidup di atas maka dapat disimpulkan bahwa lahir mati tidak digolongkan mati atau hidup termasuk dalam abortus.

Banyak sekali faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, secara garis besar dari segi penyebabnya, kematian bayi dibedakan atas dua jenis yaitu:

1. Kematian bayi Endogen

Kematian bayi disebabkan oleh faktor-faktor anak yang dibawa sejak lahir, diwariskan oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya sejak kehamilan.

2. Kematian bayi Eksogen

(24)

Angka kematian bayi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kesehatan masyarakat. Angka ini sangat sensitif terhadap perubahan tingkat kesehatan dan kesejahteraan.

Angka kematian perlu ditekan melalui:

a. Pelayanan kesehatan yang lebih baik. b. Peningkatan gizi keluarga.

c. Peningkatan pendidikan (Kesehatan Masyarakat).

2.2 Proyeksi

Proyeksi adalah merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian yang akan datang, dimana hasil proyeksi tersebut menggambarkan tingkat kemampuan di masa yang akan datang (J. Supranto). Kualitas hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang sekecil mungkin atau mendekati nol. Bila dirumuskan:

Error = Hasil ramalan – Kenyataan

(25)

kependudukan, ketenagakerjaan maupun pembangunan dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data pada tahun dasar.

2.2.1 Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk adalah perkiraan yang menunjukkan keadaan mortalitas, fertilitas, dan migrasi pada masa yang akan datang.

Ada beberapa model matematika yang digunakan dalam menghitung proyeksi pertumbuhan jumlah angka kelahiran dan kematian bayi yaitu secara eksponensial.

2.2.2 Peranan Proyeksi

(26)

Eksponensial

Eksponensial adalah pertumbuhan penduduk secara terus-menerus setiap hari. Adapun rumus proyeksi eksponensial adalah sebagai berikut:

Pt = Po.ert

di mana:

Pt = jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t

Po = jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar

e = angka eksponensial (2, 718282)

t = jangka waktu (dalam tahun)

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh tidak melalui survei (pendataan langsung). Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kotamadya Medan dalam angka.

Tabel 4.1 Banyaknya TFR dan IMR pada periode tahun 2001 – 2010 di Kecamatan Medan Kota

(35)

Gambar 4.1 Banyaknya TFR dan IMR Periode Tahun 2001 – 2010 di Kecamatan Medan Kota

4.2 Fertilitas

Data yang digunakan untuk analisa fertilitas adalah tingkat Total Fertility Rate (TFR) yaitu rata-rata bayi yang dilahirkan oleh wanita dalam masa usia subur. Sebelum memproyeksikan TFR maka harus terlebih dahulu diketahui tingkat pertumbuhan TFR pada setiap tahun disingkat dengan (r). Untuk mencari r dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Tingkat pertumbuhan fertilitas (r) dengan menggunakan rumus proyeksi kependudukan secara eksponensial:

(36)

Dengan : P2010 = 3,55

P2001 = 6,26

t = 10 tahun

r = …?

Penyelesaian : Pt = Po.ert

P2010 = P2001.ert

3,55 = 6,26 × 2,718282

2,718282 =

2,718282 = 0,567

10r log 2,718282 = log 0,567

10r × 1,4343 = -0,2464

10r =

= -0,5673

r =

= -0,0567

(37)

r = -0,056 × 100%

= -5,6%

Dari perhitungan diperoleh bahwa tingkat pertumbuhan TFR di Kecamatan Medan Kota adalah sebesar 3,55%. Hal ini berarti bahwa TFR mengalami penurunan sebesar 5,6% setiap tahunnya.

Upaya untuk menekan laju pertumbuhan erat kaitannya dengan program KB (Keluarga Berencana). Salah satu penyebab terjadinya angka penurunan bayi adalah berhasilnya pelaksanaan gerakan KB yang telah dimulai sejak tahun 70-an. Sasaran program penekanan angka fertilitas adalah PUS (Pasangan Usia Subur) karena pada usia subur tersebut (15 – 49 tahun), seorang wanita berada pada kemungkinan terbesar untuk melahirkan.

Adapun faktor lain yang mempengaruhi tingkat fertilitas adalah:

1. Usia Perkawinan Pertama

(38)

seorang wanita menikah, maka semakin panjang masa reproduksinya dan semakin besar pula kemungkinan untuk melahirkan anak. Rata-rata umur perkawinan pertama pada wanita berusia 10 tahun ke atas yang pernah kawin paling banyak:

< 17 tahun : 9,55%

17 – 18 tahun : 36,81%

19 – 24 tahun : 41,02%

25 – 34 tahun : 10,28%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Persentase wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah kawin menurut umur perkawinan pertama pada kurun waktu tiga (3) tahun terakhir.

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka

(39)

pada tabel di atas. Sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa tingkat kematian bayi pun dapat meningkat diakibatkan usia wanita yang melahirkan cukup rentan yaitu pada usia yang masih muda. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Pesentase wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah kawin menurut umur perkawinan pertama pada kurun waktu tiga (3) tahun terakhir.

2. Penggunaan Alat/ Cara KB

(40)

Tabel 4.3 Banyaknya wanita usia 15 – 49 tahun dan berstatus kawin yang menggunakan alat/ cara KB

Alat/ cara KB yang digunakan

Penggunaan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir

2008 2009 2010

Pil KB 1454 347 363

IUD 916 158 92

Kondom 229 28 36

Suntik 2117 709 2394

Alat modern lainnya 839 155 684

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka

(41)

Ternyata dari tabel dan grafik di atas diketahui bahwa wanita yang berstatus kawin di Kecamatan Medan Kota lebih banyak menggunakan suntik untuk alat/cara ber-KB daripada alat/cara yang lain. Terbukti bahwa pada tahun 2008 penggunaan mencapai 2117 dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan hingga mencapai 2394 pengguna.

4.2.1 Proyeksi Angka Kelahiran (TFR) Pada Tahun 2015 dengan Rumus Eksponensial

Rumus : Pt = Po.ert

Dengan : Pt = P2015 = …?

Po = P2010 = 3,55

t = 5 tahun

r = -0,0567

penyelesaian : Pt = Po.ert

= 3,55 × 2,7182827(-0,0567 x 5)

= 3,55 × 2,718282(-0,2835)

= 3,55 × 0,7531

(42)

Dari hasil proyeksi tersebut diperoleh bahwa pada tahun 2015 diperkirakan TFR mengalami penurunan menjadi 2,7% bayi.

4.3 Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya status sosial orang tua si bayi. Oleh karena itu angka kematian bayi merupakan tolak ukur yang sensitif dari semua upaya interfensi yang dilakukan pemerintah khususnya dibidang kesehatan.

Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa pembangunan dalam bidang kesehatan merupakan bagian pembangun sumber daya manusia dalam rangka mencapai bangsa yang mandiri. Tujuan pembangunan dalam bidang kesehatan adalah untuk membentuk manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Program di bidang kesehatan dilaksanakan pada seluruh siklus hidup manusia, yang dimulai pada masa dalam kandungan, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia.

(43)

Tabel 4.4 Tingkat Infant Mortality Rate (IMR) Tahun 2008 s/d 2010 di Kecamatan Medan Kota

TAHUN IMR Angka Harapan Hidup

(AHH)

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka

Gambar 4.4 Tingkat Infant Mortality Rate (IMR) tahun 2001 s/d 2010 di Kecamatan Medan Kota

(44)

Untuk mencari proyeksi angka kematian bayi (IMR), maka terlebih dahulu harus diketahui tingkat pertumbuhan kematiannya. Untuk mencarinya dapat dilakukan dengan angka pertumbuhan kematian bayi secara eksponensial:

Rumus : Pt = Po.ert

Dengan : P2010 = 46,6

P2001 = 53,6

t = 10 tahun

r = …?

Penyelesaian : Pt = Po.ert

P2010 = P2001.ert

46,6 = 53,6 × 2,71828210r

2,718282 =

2,71828210r = 0,869

10r log 2,718282 = log 0,869

(45)

10r =

= -0,1404

r =

= -0,014

r = -0,014 × 100%

= -1,4%

4.3.1 Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) pada suatu umur didefinisikan sebagai rata-rata jumlah tahun kehidupan yang masih dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tepat 60 tahun dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakat.

(46)

4.3.2 Mekanisme Angka Kematian Bayi

Faktor sosial-ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi. Namun faktor sosial-ekonomi tidak bersifat langsung, yaitu harus melalui mekanisme tertentu (variabel antara) yang kemudian menimbulkan resiko morbiditas dan selanjutnya bayi akan sakit dan apabila tidak sembuh akan mengalami cacat atau meninggal.

Dalam mekanisme ini, penyakit dan kurang gizi merupakan variabel antara pada angka kematian bayi karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan bayi itu sendiri. Faktor-faktor seperti material, lingkungan, penolong persalinan pertama, dan pelayanan kesehatan juga merupakan variabel antara yang berpengaruh cukup besar terhadap angka kematian bayi.

1. Tenaga Kesehatan/Penolong Persalinan Pertama

(47)

Selain proses persalinan, bayi juga harus mendapat asupan gizi yang baik dan yang paling penting adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu). ASI merupakan zat yang paling sempurna dan sangat dibutuhkan bayi untuk membantu pertumbuhan bayi dan dapat menambah berat badan lebih cepat. Selain itu, ASI juga mengandung zat untuk imunitas/kekebalan tubuh terhadap penyakit serta dapat memberikan dampak psikologis yakni mendekatkan hati ibu dan anak dalam menjalin hubungan.

Tabel 4.5 Banyaknya Tenaga Kesehatan/Penolong Persalinan di Kecamatan Medan Kota

(48)

Gambar 4.5 Banyaknya tenaga kesehatan/penolong persalinan di Kecamatan Medan Kota

(49)

2. Pelayanan Kesehatan

Suatu tingkat kelahiran dan kematian bayi tergantung juga terhadap tempat pelaksanaan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2010 di Kecamatan Medan Kota terhitung 3 buah puskesmas, 29 buah Balai Pengobatan Umum (BPU), 12 buah Rumah Bersalin dan 10 buah Rumah Sakit.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Banyaknya Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sejenisnya di Kecamatan Medan Kota tahun 2001 s/d 2010

TAHUN PUSKESMAS PUSTU BPU Rumah

(50)

Gambar 4.6 Banyaknya Pusat Kesehatan Masyarakat dan sejenisnya di Kecamatan Medan Kota

(51)

Tabel 4.7 Banyaknya Kelahiran/Kematian Bayi dan Balita dalam 5 (lima) tahun terakhir di Kecamatan Medan Kota

TAHUN Jumlah

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka

(52)

Dari tabel dan grafik tersebut di atas diketahui bahwa adanya penurunan jumlah bayi yang lahir dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Namun, lain halnya dengan jumlah bayi yang mati, dimana dari data di atas terlihat jelas bahwa mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 jumlah bayi yang mati mengalami peningkatan.

4.3.3 Proyeksi Angka Kematian Bayi (IMR) Pada Tahun 2015 dengan Rumus Eksponensial

Rumus : Pt = Po.ert

Dengan : Pt = P2015 = …?

Po = P2010 = 46,6

t = 5 tahun

r = -0,014

penyelesaian : Pt = Po.ert

= 46,6 × 2,7182827(-0,014 x 5) (-0,07)

= 46,6 × 2,718282(-0,07)

(53)

= 43,449

= 43,5

(54)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain yang tertulis ke dalam programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemrograman teertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisien baik itu efisien pemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data).

(55)

Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau memanipulasi angka, Excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks computer. Untuk dapat mendayagunakan Excel dengan maksimal harus juga dapat menguasai sistem operasi Microsoft Windows.

5.2 Pengaktifan Excel dan Pengisian Data

Untuk menghitung statistik uji, akan dilakukan dengan menggunakan perangkat Microsoft Excel, dengan langkah-langkah:

1. Menginputkan data ke dalam worksheet Excel

(56)

5.3 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.

2. Klik icon chart wizard. Tampil kotak dialog Chart Type

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Next. Tampil kotak Chart Source Data.

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button rows atau coulumn yang diinginkan, klik Next. Tampil kotak dialog Chart location.

5. Pada Chart Option ketik judul grafik, kemudian klik Next. Tampil kotak dialog Chart Location.

(57)
(58)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari seluruh hasil pembahasan dan analisa data yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Jika fertilitas meningkat maka akan menajdi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan daripada aspek intelektual.

2. Fertilitas meningkat maka pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang sepeerti Indonesia akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.

6.2 Saran

(59)

1. Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup (AHH) itu berarti perlu adanya peran pemerintah di dalam menyediakan fasilitas penampungan.

(60)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ida Bagus Mantra. 2003. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya

2. BPS. 2001-2010. Medan Dalam Angka 2001-2010. Badan Pusat Statistik

3. Tosin, Rijanto. 1999. Microsoft Excel 2000, Kilat 24 Jurus, edisi k-1.

Jakarta: Dinastindo

4. Masalah Penduduk dan Fakta Dalam Angka.

5. 2012.

6. Fertilitas

7. Mortalitas

8. file:///D:/Data Statistik Indonesia - Fertilitas Indikator Fertilitas.htm. 12 Mei 2012. Indikator Fertilitas

Gambar

Tabel 4.1 Banyaknya TFR dan IMR pada periode tahun 2001 – 2010 di
Gambar 4.1 Banyaknya TFR dan IMR Periode Tahun 2001 – 2010 di
Tabel 4.2 Persentase wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah kawin
Gambar 4.2 Pesentase wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah kawin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui proses mengasah kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu melalui

Instrument yang digunakan yaitu OPQOL-35 (Older People’s Quality Of Life) yang memiliki 8 domain yaitu pertama yaitu keseluruhan hidup yang menggambarkan kondisi

Terkait dengan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan kepengurusan dan jalannya Perseroan, Direksi telah menindaklanjuti beberapa hal

To understand the metabolic kinetics in both source and sink organs such as leaves and roots of ginseng plant, respectively, and to assess the changes in ginsenosides

Penilaian dilakukan pada proyek atau kegiatan kerja yang memungkinkan calon untuk menerapkan pengetahuan tentang material desain dan mene- rapkannya dalam memilih

Bersamaan dengan ini Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pernyataan atas penelitian saya tentang “ Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Efektivitas

Jika dilihat dalam UUPK perngertian pelaku usaha terdapat dalam Pasal 1 ayat 3 yang menyatakan pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha hukum yang didirikan

Dengan nilai OR=6,1 (CI: 3,6-10,3) artinya responden yang menderita penyakit malaria 6,1 kali lebih besar risikonya ditemukan tempat perindukan nyamuk malaria dilingkungan