• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Islam terhadap sastra melayu Indonesia klasik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Islam terhadap sastra melayu Indonesia klasik"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN SOSIAL SISWA SMP NEGERI 3

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Sari Rahmawati

NIM : 1110015000058

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

Yang bertanda

Nama

NIM

Jurusan

tangan di bawah ini:

Sari Rahmawati

1 I 10015000058

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul "Hubungan Antara Tingkat Perhatian

Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Ilmu

Pengetahuan Sosial

Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan" adalah benar hasil karya sendiri di

bawah bimbingan dosen Dr. Teuku Ramli Zakaria,MA.

Demikian surat pernyataan

ini

saya buat dengan sesungguhnya dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

)

(3)

)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL SISWA SMP NEGERI3 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh:

Sari Rahmawati

NIM:

1110015000058

Mengesahkan:

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBTYAIT DAN KEGURUAN

UNIYERSITAS ISLAM NEGERI OTN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2015

ii

(4)

Bahwasannya dengan

ini

skripsi yang berjudul 'oHubungan Antara

Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri

3

Tangerang Selatan" yang disusun oleh:

Nama

NIM

Jurusan

Fakultas

: Sari Rahmawati

: 1 1 10015000058

: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak

untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

lakarta,30 April 2015

kripsi

ut

mengesahkan,

Dr. Teuku*5mli Zakaria. MA

(5)

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuasn Sosial Siswa SMP Negeri 3

Tangerang Selatan", disusun oleh Sari Rahmarvati,

NIM:

11i0015000058, diaiukan kepada Fakultas

ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FiTK)

UiN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 15 Juni 2015 dihadapan dewan penguji. Karena

itu

penulis berhak

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam bidang Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

Jakarta, 15 Juni 2015 Panitia Ujian lVlunaqosah

Tanggal Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)

Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS)

4:i!:(Dr

Dr. Ilvan Purwanto, M.Pd NIP. 19730424200801 1 012

Drs. Syaripulloh. M.Si NrP. 19670909 200701 1 033

Penguji I

Drs. Svaripulloh. M.Si NrP. 19670909200701 1 033

Penguji

II

Anissa Windarti. M.Sc

NIP. 1982080220n 01 2 00s

za

-o6-ao{

|"

--^\

-"\

-'t

J

\\

{--

4-OU

^\

-

G'

zors

Dekan F Itas Ilmu Tarbiyah dan ruan

arif Hidayatull

Prof. Dr. Ah

Tanda Tangan

Mengetahui,

(6)

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

oollubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata

Pelajaran IImu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan')

yang disusun

oleh

Sari Rahmawati,

NIM

1110015000058. Program Studi

Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing

skripsi padatanggal 28 April2015.

30 April2015

mbimbing S

(7)

vi

Sari Rahmawati. (NIM: 1110015000058). Hubungan Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif.

Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Tangerang Selatan yang berjumlah 322 siswa, sedangkan sample diambil 15% dari populasi yaitu berjumlah 46 siswa. Instrumen penelitian yang diberikan berupa kuesioner untuk variabel X (tingkat perhatian orang tua) dan nilai raport semester ganjil mata pelajaran IPS untuk variabel Y (prestasi belajar mata pelajaran IPS).

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Dari hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh r = 0, 902 dan uji signifikasi dengan uji-t sebesar 13,913 dan di konsultasikan pada tabel ttabel

2,015 pada taraf signifikan 0.05. Karena thitung 13,913 > ttabel 2,015 maka

koefisien korelasi signifikan. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat perhatian orang tua terhadap kebutuhan pendidikan anak maka semakin baik prestasi belajar anak di sekolah.

Kata kunci: Tingkat Perhatian Orang Tua, Prestasi Belajar.

(8)

vii ABSTRACT

Sari Rahmawati. (NIM: 1110015000058). The Relationship between Parents’

Attention Level and Students’ learning Achievement of Social Studies at SMP

Negeri 3 Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta: Department of Social Science

Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training, Syarif Hidayatullah Islamic State University. 2015.

This study was aimed to see the relationship between parents’ attention level and students’ learning achievement of social studies at SMP Negeri 3

Tangerang Selatan. The method used in this study was correlation method which used quantitative approach.

The population of this study was 322 students at the eighth grade of SMP N 3 Tangerang Selatan, and the sample was taken 15% from the population which was 46 students. The research instrument used in this study was questioner given

for X variable (parents’ attention level) and the students’ score of social studies gotten from their report in odd term for Y variable (students’ achievement of

social studies).

The technique of data analysis in this study used correlation of product moment. From the result of the calculation based on product moment was obtained r = 0, 902 and significant test which used test was 13,913 and from t-table was gotten 2,015 in significant level 0.05. Because of ttest 13,913 > ttable 2,015, so the coefficient correlation was significant. Thus, there was a positive

relationship between parents’ attention level and students’ achievement of social

studies at SMP N 3 Tangerang Selatan. It can be concluded that the higher of

parents’ attention level towards students’ education needs, so the better of students’ achievement in the school.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat Perhatian

Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga. 2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta seluruh staf Jurusan Pendidikan IPS yang telah mendukung dan memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS 4. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bapak Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA

(10)

ix

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS yang senantiasa mengajarkan ilmu dan memberikan arti pendidikan dalam kehidupan dunia dan akhirat, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari.

6. Bapak H. Maryono, S.E.M.M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Tabgerang Selatan yang memberikan izin dan berbagai bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Guru-guru SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang memberikan motivasi, arahan, dan bimbingannya kepada penulis.

8. Seluruh siswa dan siswi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang mau membantu penulis dalam penelitian dengan mengisi angket, semoga kalian semua dapat menggapai cita-cita yang kalian inginkan

9. Ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Bpk Agus Mukarom Furqon dan Ibunda tercinta Ibu Munyanih yang selalu memberikan dukungan, doa, semangat, cinta dan kasih sayang yang tiada henti. Apapun tiada yang akan mampu membalas segala pengorbanan bapak dan ibu berikan kepada ananda.

10.Adik terkasih yang tiada dua, Nurul Mujaddidah penulis haturkan banyak terimakasih atas segala doa, dukungan, canda, tawa dan macam-macam bantuan lainnya dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta tante-tante super saya Cing Rokayah dan Cing Kulsum yang tiada henti mencurahkan cinta, kasih sayang, doa dan semangat yang tiada henti kepada saya.

(11)

x

12.Teruntuk Sahabat Terkasih sedari SMA “Nabila Asegaf, Sri Suryani dan Winda Nurhasanah” yang masih setia untuk selalu berbagi memberi dan mengerti hingga sejauh ini. Terimakasih atas semangat dan doanya.

13.Kakak-kakak Marching Band “Bunda ila, kak Ria Julia, kak Nurul Rahma dan kak Haryati” yang tiada bosan menyemangati dan mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan skripsi.

14.Terimasih untuk yang selalu ada “Muhammad Nugraha Aulya Zaman”, terimakasih selalu punya cara jitu untuk menghibur saya dan menyemangati saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT. meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.

Jakarta, 30 April 2015

Sari Rahmawati

(12)

xi

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ... iv

UJI REFERENSI ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretik ... 8

1. Perhatian Orang Tua ... 8

a) Pengertian Perhatian ... 8

b) Pengertian Orang Tua ... 11

c) Peran Orang Tua ... 12

d) Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua ... 16

2. Prestasi Belajar ... 23

a) Pengertian Prestasi Belajar ... 23

b) Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 26

(13)

xii

a) Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ... 32

b) Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial ... 33

c) Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 34

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berpikir ... 38

D. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

B. Metode Penelitian... 40

C. Populasi dan Sampel ... 41

D. Teknik Pengumpulan Data ... 42

1. Kuesioner (Angket) ... 42

2. Wawancara ... 44

3. Dokumentasi ... 44

E. Teknik Pengolahan Data ... 44

1. Editing ... 44

2. Codeting/Skoring ... 45

3. Tabulasi ... 45

F. Teknik Analisis Data ... 46

1. Uji Persyaratan Analisis Data ... 46

a) Uji Normalitas ... 46

b) Uji Homogenitas ... 46

c) Uji Linearitas ... 46

2. Uji Hipotesis Penelitian ... 47

a) Koefisien Korelasi ... 47

b) Uji Keberartian Koefisien Korelasi (uji-t) ... 49

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50

1. Uji Validitas ... 50

2. Uji Reliabilitas ... 51

(14)

xiii

A. Gambaran Umum SMPN 3 Tangerang Selatan ... 55

1. Sejarah SMPN 3 Tangerang Selatan ... 55

2. Profil SMPN 3 Tangerang Selatan ... 56

3. Visi, Misi dan Tujuan SMPN 3 Tangerang Selatan ... 56

a) Visi SMPN 3 Tangerang Selatan ... 56

b) Misi SMPN 3 Tangerang Selatan ... 57

c) Tujuan SMPN 3 Tangerang Selatan ... 57

4. Data Pendidik SMPN 3 Tangerang Selatan ... 57

5. Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan ... 61

6. Sarana dan Prasarana SMPN 3 Tangerang Selatan ... 62

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 65

1. Data Tingkat Perhatian Orang Tua ... 82

2. Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS ... 87

C. Hasil Uji Persyaratan Penelitian... 92

1. Uji Normalitas ... 92

2. Uji Homogenitas ... 94

3. Uji Linearitas ... 95

D. Uji Hipotesis Penelitian ... 95

4. Koefisien Korelasi ... 95

5. Uji Hipotesis Koefisien Korelasi (Uji-t) ... 100

E. Interpretasi Hasil Penelitian ... 102

F. Keterbatasan Penelitian ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 105

B. Saran ... 105

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Prestasi Belajar ... 30

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Aangket Variabel X ... 43

Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Responden ... 45

Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi ... 48

Tabel 3.4 Instrumen Nilai Reliabilitas ... 52

Tabel 3.5 Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop Angket Variabel X ... 53

Tabel 4.1 Nama Pemimpin SMPN 3 Tangerang Selatan ... 55

Tabel 4.2 Jenjang Pendidikan Guru SMPN 3 Tangerang Selatan ... 58

Tabel 4.3 Nama-nama Guru SMPN 3 Tangerang Selatan ... 59

Tabel 4.4 Jumlah Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan ... 62

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana SMPN 3 Tangerang Selatan ... 63

Tabel 4.6 Persentase Variabel X Butir 1 ... 66

Tabel 4.7 Persentase Variabel X Butir 2 ... 66

Tabel 4.8 Persentase Variabel X Butir 3 ... 67

Tabel 4.9 Persentase Variabel X Butir 4 ... 68

Tabel 4.10 Persentase Variabel X Butir 5 ... 68

Tabel 4.11 Persentase Variabel X Butir 6 ... 69

Tabel 4.12 Persentase Variabel X Butir 7 ... 70

Tabel 4.13 Persentase Variabel X Butir 8 ... 70

Tabel 4.14 Persentase Variabel X Butir 9 ... 71

(16)

xv

Tabel 4.17 Persentase Variabel X Butir 12 ... 73

Tabel 4.18 Persentase Variabel X Butir 13 ... 74

Tabel 4.19 Persentase Variabel X Butir 14 ... 74

Tabel 4.20 Persentase Variabel X Butir 15 ... 75

Tabel 4.21 Persentase Variabel X Butir 16 ... 76

Tabel 4.22 Persentase Variabel X Butir 17 ... 76

Tabel 4.23 Persentase Variabel X Butir 18 ... 77

Tabel 4.24 Persentase Variabel X Butir 19 ... 78

Tabel 4.25 Persentase Variabel X Butir 20 ... 78

Tabel 4.26 Persentase Variabel X Butir 21 ... 79

Tabel 4.27 Persentase Variabel X Butir 22 ... 80

Tabel 4.28 Persentase Variabel X Butir 23 ... 80

Tabel 4.29 Persentase Variabel X Butir 24 ... 81

Tabel 4.30 Skor Hasil Angket Variabel X ... 82

Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Variabel X ... 84

Tabel 4.32 Interpretasi Kategori Tingkat Perhatian Orang Tua ... 86

Tabel 4.33 Nilai Raport Mata Pelajaran IPS Variabel Y ... 87

Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Variabel Y ... 89

Tabel 4.35 Interpretasi Kategori Prestasi Belajar IPS ... 92

Tabel 4.36 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) ... 94

Tabel 4.37 Hasil Uji Homogenitas ... 95

Tabel 4.38 Anova Tabel ... 95

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Grafik 4.1 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram ... 93

Grafik 4.2 Hasil Residu Standar Menggunakan P-Plot ... 93

Grafik 4.3 Koefisiensi Korelasi Uji t ... 101

Histogram 4.1 Data Variabel X ... 85

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket penelitian Tingkat Perhatian Orang Tua Lampiran 2. Perhitungan Validitas Variabel X

Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas Variabel X Lampiran 4. Hasil Instrumen Angket Variabel X Lampiran 5. Data Variabel X dan Y

Lampiran 6. Penghitungan Rata, Simpangan Baku, dan Varians X dan Y Lampiran 7. Lampiran Hitungan

Lampiran 8. Hasil Wawancara

Lampiran 9. Tabel r Product Moment Lampiran 10. T Tabel Statistik

Lampiran 11. Surat Izin Penelitian

Lampiran 12. Surat Pernyataan Penelitian Lampiran 13. Lembar Uji Referensi

(19)

1

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dewasa ini. Terlebih pendidikan sekarang ini merupakan sebuah kebutuhan bagi umat manusia. Pendidikan juga merupakan suatu upaya agar manusia dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemampuan, kecerdasan dan kepribadian suatu bangsa banyak ditentukan oleh pendidikan, disamping itu pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di suatau bangsa. Bahkan maju tidaknya suatu bangsa banyak ditentukan oleh pendidikannya.

Firdaus M. Yunus Menyatakan pendidikan pada dasarnya diselenggarakan dalam rangka membebaskan manusia dari berbagai persoalan hidup yang melingkupinya, pendidikan bagi Freire merupakan salah satu upaya mengembalikan fungsi manusia agar terhindar dari berbagai bentuk penindasan, kebodohan sampai kepada ketertinggalan, oleh karenha itu manusia sebagai pusat pendidikan maka manusia harus menjadikan pendidikan sebagai alat pembebasan untuk mengantarkan manusia menjadi makhluk yang bermartabat.1

Dalam Undang-Undang RI no 20 tahun 2003 pendidikan adalah: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan

negara.”2

Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Dengan adanya pendidikan,

1

Firdaus M. Yunus, Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo Freire & YB. Mangun Wijaya, (Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004), Cet. Ke-1, h. 1

2

(20)

peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikembangkan. Selain itu, pendidikan juga sebagai proses pembentukan pribadi peserta didik.

Islam sangat mengajukan atau bahkan mewajibkan kepada pemeluknya agar proses pendidikan di berikan kepada anak-anak semenjak dalam buaiannya. Bahkan ketika masih dalam kandungan.3 Oleh karena itu, islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi setiap manusia.

Pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua bagi masa depan anaknya. Pendidikanlah yang menjadi jembatan penghubung anak dengan masa depannya itu. Dapat dikatakan, pendidikan, merupakan salah satu pembentuk pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya seorang anak untuk memperoleh masa depan yang lebih baik.

Sekolah sebagi salah satu lembaga pendidikan yang memiliki tugas dan fungsi untuk mengupayakan, meningkatkan dan membina potensi-potensi para siswa agar memiliki suatu kualitas dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Tetapi pendidikan tidak hanya diberikan dilingkungan sekolah saja, lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan paling utama. Seperti yang dinyatakan oleh Wens Tanlain, dkk

”Keluarga merupakan satuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anak

-anak. Oleh karena itu keluarga disebut ”Primary Community”. Yaitu sebagai

lingkungan pendidikan yang pertama dan utama”.4

Keluarga merupakan unit terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak, sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Disamping itu baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak. Oleh kerena itu keluarga, masyarakat dan sekolah adalah

3

Abudin Nata danFauzan, Pendidikan Dalam Persfektif Hadits, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, h.229.

4

(21)

sesuatu yang tidak bisa di pisahkan untuk menciptakan generasi muda yang positif.

Dalam keluarga terdapat bermacam-macam kehidupan anak. Ada berbagai macam permasalahan yang dihadapi anak dalam kehidupan keluarganya. Salah satunya adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, yang disebabkan oleh kesibukan dan banyak hal lainnya. Biasanya orang tua yang taraf ekonominya kuat, waktunya banyak digunakan untuk acara-acara yang dianggap sesuai dengan martabat sosialnya, sementara orang tua yang taraf ekonominya lemah, waktunya banyak digunakan untuk kegiatan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga dengan keadaan ini timbulah berbagai kesulitan yang dihadapi oleh anak terutama kesulitan dalam belajar yang mengakibatkan prestasi belajar mereka semakin menurun.

Sedangkan untuk mencapai prestasi belajar disekoloah, anak perlu mendapat perhatian dari orang tuanya. Semakin tinggi perhatian dari orang tuanya semakin tinggi pula prestasi belajar anak di sekolah. Orang tua yang lebih memperhatikan pendidikan dan fasilitas pendidikan anakanya, maka motivasi belajar anak tersebut akan meningkat begitu juga sebaliknya. Karena keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan prestasi belajar seorang anak.

Keluarga merupakan sarana dan prasarana yang sangat penting dalam memperoleh kebutuhan seorang anak, terutama kebutuhan sandang, pangan, perlindungan dan sebagai pendukung utama bagi seorang anak untuk beraktivitas agar berprestasi sesuai dengan cita-citanya. Menurut Ahmadi & Sholeh ”pada umumnya anak mengharapkan pujian dari orangtuanya dan apabila pujian tersebut tidak diberikan oleh orangtua, maka anak akan menjadi malas dan tidak mau belajar sehingga dalam pendidikannya anak akan menunjukkan gejala-gejala kemunduran dalam prestasi belajar.”5

5

(22)

Selain itu orang tua juga harus berusaha untuk membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh putra-putrinya. Untuk bisa mengatasi kesulitan putra-putrinya, orangtua harus mempunyai kedekatan dengan mereka, agar anak-anak dapat merasakan perhatian dan bimbingan dari orang tua. Pertolongan yang dilakukan oleh orang tua dalam proses belajar putra-putrinya akan menimbulkan motivasi belajar yang besar. Hal ini yang akan menjadikan anak berhasil dalam mencapai prestasi belajar yang ingin dicapai.

Bimbingan orang tua dalam belajar anak sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pengawasan orang tua dalam belajar anak dirumah menyebabkan anak dapat belajar dengan penuh kedisiplinan. Orang tua tidak harus membiarkan anaknya atau memanjakannya bahkan merasa kasihan untuk belajar karena hal ini bertujuan untuk menjadikan anak mempunyai wawasan yang berguna bagi kehidupannya dimasa yang akan datang.

Orang tua sebagai guru utama bagi anaknya diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan anak dalam interaksinya dengan lingkungan sekitar. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya selalu berkembang kearah yang baik, dan untuk mengisi waktu luang anak, orang tua senantiasa memilih tempat yang mereka anggap akan membantu perkembangan anak yang lebih baik dengan tidak mengurangi kemerdekaan anak untuk bergaul dengan dunia luar. Misalnya saja orang tua memasukkan anaknya ke tempat les/ bimbingan belajar.

Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan anak dalam belajar. Rasa aman itu membuat anak akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar, seperti dengan adanya dukungan dari keluarga baik yang berbentuk moril atau lainnya akan sangat mendukung untuk peningkatan prestasi belajar yang lebih optimal.

(23)

diserahkan kepada guru disekolah dan menganggap tugas mereka sebagai orang tua hanyalah mencari uang untuk membiayai sekolah anak-anak mereka.

Padahal tugas penting orang tua adalah bagaimana mereka bisa membantu perkembangan belajar anak-anaknya, sesuatu kekeliruan ketika orang tua menganggap tugasnya seslesai dengan menyekolahkan anak. Seharusnya orang tua ikut terlibat dalam proses belajar putra-putrinya agar prestasi putra-putrinya cemerlang.

Melihat terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar seorang anak, diantaranya faktor tingkat perhatian orang tua maka pada penelitian ini penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai hubungan antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa di sekolah, terutama dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial karena di SMPN 3 Tangerang Selatan terdapat murid-murid yang nilai mata pelajaran IPSnya tergolong pas-pasan atau masih kurang memuaskan. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui apkah benar buruknya prestasi belajar siswa disebabkan oleh tingkat perhatian orang tua yang renda?

Berangkat dari latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara

Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS

Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar anak.

2. Kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua berpengaruh dalam proses belajar dan prestasi belajar anak di sekolah.

(24)

4. Tidak sedikit orang tua yang menganggap bimbingan guru di sekolah sudah cukup bagi keberhasilan anak dalam belajar.

5. Orang tua yang sibuk dengan aktifitas bekerja tanpa memperhatikan pendidikan anak mengakibatkan prestasi belajar anak rendah.

6. Tidak sedikit orang tua yang tidak peduli dengan perkembangan belajar anak di sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah ini dapat dibahas dengan jelas dan untuk menjaga agar penelitian lebih fokus dan terarah, serta tidak menimbulkan keraguan dalam penafsiran, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi sebagai berikut “Hubungan antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMP Negeri

3 Tangerang Selatan”.

D. Perumusan Masalah

Terkait dengan latar blakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Adakah Hubungan antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan?”.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini, yaitu: 1. Manfaat Teoritis

(25)

b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan terkait

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Guru dan orang tua murid, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada guru dan orang tua siswa-siswi agar prestasi belajar anak lebih baik dan bermutu.

b) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang psikologi pendidikan, psikologi belajar, dan mendapatkan informasi secara mendalam tentang hubungan tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar terutama dalam pembelajaran IPS, serta menjadi bekal bagi penulis dalam mendidik anak kelak.

(26)

8

A. Deskripsi Teoretik

1. Perhatian Orang Tua

a. Pengertian Perhatian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”perhatian adalah ihwal memperhatikan; apa yang diperhatiakan; minat”.1 Menurut Drs. Slameto

”perhatian adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari

lingkungannya”.2

Sedangkan menurut Wasty Soemanto ”perhatian adalah cara menggerakan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku”. 3

Sumadi Suryabrata dalam Psikologi Pendidikan menyebutkan bahwa pengertian perhatian itu dapat dirumuskan menjadi dua, yaitu:

a) Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek. b) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu

aktifitas yang dilakukan.4

Ada bermacam-macam perhatian, yang pokonya meliputi: a) Macam-macam perhatian menurut cara kerjanya:

1. Perhatian spontan, yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak subjek.

2. Perhatian refleksif, yaitu perhatian yang sengaja atau sekehendak subjek.

1

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 487.

2

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 105.

3

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet ke-5, h. 34

4

(27)

b) Macam-macam perhatian menurut intensitasnya:

1. Perhataian intensif, yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai aktifitas atau pengalaman batin.

2. Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian yang kurang diperkuat oleh rangsang atau beberapa keadaan yang menyertai aktifitas atau pengalaman batin.

c) Macam-macam perhatian menurut luasnya:

1. Perhatian terpusat, yaitu perhatian yang tertuju pada objek yang sangat terbatas.

2. Perhatian terpencar, yaitu perhatian yang tertuju kepada objek yang luas atau tertuju kepada ruang lingkup objek yang luas atau tertuju kepada bermacam-macam objek. 5

Wina Sunjaya dalam Kurikulum dan Pembelajaran menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas perhatian ini dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek kondisi dan aspek individu. Kedua aspek itu dan komponen-komponennya adalah sebagai berikut:

a) faktor-faktor yang mempengartuhi kualitas perhatian dari aspek kondisi terdiri dari:

1. kekuatan dan daya tarik rangsangan. 2. perubahan dan pergantian rangsangan. 3. keteraturan rangsangan.

4. Ketidakbiasaan, rangsangan.

b) faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian dari aspek individu terdiri dari:

1. minat terhadap suatu rangsangan. 2. kondisi fisik setiap individu. 3. motivasi setiap individu. 4. kebutuhan individu. 6

5

Wasty Soemanto, Op. cit., h. 35.

6

(28)

Berdasarkan pendap diatas, maka dapat disimpulkan perhatian adalah proses reaksi seseorang yang dilakukan secara sadar terhadap sesuatu obyek akibat adanya suatu rangsangan, sehingga mengakibatkan bertambahnya kreatifitas seseorang. Dan dapat kita ketahui bahwa setiap aktifits disertai dengan perhatian, baik dengan secara lisan ataupun gerakan. Sedangkan perhatian yang dimaksud disini adalah perhatian orang tua terhadap anaknya. perhatian yang direalisasikan dalam tindakan nyata, dalam mengupayakan segala sesuatunya yang dapat mendukung keberhasilan belajar anak. Perhatian yang intensif hendaknya diberikan orang tua terhadap anak terlebih manyangkut dengan kegiatan belajarnya, salah satunya dengan memeberikan rangsangan atau stimulus yang menarik perhatian anak untuk belajar.

perhatian orang tua terhadap anaknya, termasuk perhatian orang tua dalam hal pendidikan dan proses belajar anak dapat dilihat dari salah satu bentuk perhatian dari segi subyektif. keterkaitan dari segi subyek ini terjadi karena adanya ikatan emosional antara orang tua dan anak. Peran perhatian orang tua sangatlah berpengaruh dalam proses belajar anak, agar anak mempunyai motivasi dan semangat yang baik dalam menggapai kesuksesannya dibiundang pendidikan.

Adapun macam-macam perhatian yang tepat dilakukan dalam belajar yaitu:

a) perhatian intensif perlu digunakan, karenakegiatan yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih terarah.

b) Perhatian yang disengaja perlu digunakan, karena kesengajaan dalam kegiatan akan mengembangkan pribadi anak didik.

c) Perhatian spontan perlu dilakukan, karena perhatian yang spontan cenderung dapat berlangsung lebih lama dan intensif dari pada perhatian yang sengaja.7

7

(29)

b. Pengertian Orang Tua

Orang tua merupakan orang yang pertama kali dikenal oleh anak dalam kehidupan di dalam instutsi keluarga. Menurut kamus Bahasa Indonesia, istilah orang tua diartikan dengan ”ayah dan ibu kandung, atau orang yang dianggap orang tua atau dituakan (cerdik, pandai, ahli, dan sebagainya), atau orang-orang yang dihormati dan disegani dikampung”.8

Firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 14:

ْيّ

ا

هّأ هْتل ح هْي لا ب اسْالْا

ّاع ْيف هلصف ْه ىلعا ْه

أ ْي

لا ل ْيلْ ْشا

ْيص لْا يلا ْي

ا ل(

41

)

Artinya:”Kami memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahlemah dan menyampihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan ibu-bapakmu. Hanya kepad-Kulah

kembalimu” (Q.S Luqman: 14).

Berdasarkan ayat diatas, disimpulkan bahwa orang tua adalah Ayah atau ibu kandung yang merawat sejak dalam kandungan, memberi kasih sayang, bimbingan dan latihan serta memenuhi setiap kebutuhan baik sandang, pangan maupun papan bagi anaknya. Allah telah memerintahkan kepada seluruh manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, dalam memelihara dan memperlakukan orang tua dengan baik sebagaiman sikap dan tindakan mereka. Karena dalam Islam orang tua ditempatkan pada posisi tertinggi sehubungan dengan kasih sayang dan ketulusan orang tua kepada anak-anak mereka.

8

(30)

Menurut Thamrin Nasution ”orang tua merupakan setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai Bapak dan Ibu”.9

Sedangkan menurut Hurlock, ”orang tua adalah orang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan”.10

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah ayah atau ibu kandung atau orang yang dianggap tua, dan memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Jadi, berdasarkan uraian mengenai perhatian dan orang tua di atas maka dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah suatu kegiatan pemusatan daya psikis yang senantiasa mencurahkan perhatian penuh, mengawasi serta memperhatikan mental dan sosial anak, diarahkan dengan penuh kesadaran serta intensif kepada anak, baik dalam bentuk sikap maupun perbuatan orang tua terhadap anak.

sedangkan maksud ”perhatian orang tua” disini adalah mengenai perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. mengingat orang tua sebagai pemegang bagian yang sangat penting dalam mendukung prestasi belajar seorang anak. Karena perhatian dan bimbingan belajar dari orang tua sangat dibutuhkan agar anak dapat meraih prestasi yang cemerlang.

c. Peran Orang Tua

Kedudukan orang tuaa adalah ”sebagi pendidik pertama dan utama yang memiliki kesadaran dan cinta kasih yang mendalam untuk mengasuh/mendidik anaknya dengan penuh tanggung jawab dan

9Wikipedia Bahasa, “Orang Tua”,

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_tua, 4 Januari 2015.

(31)

kesabaran”.11 Itu artinya orang tua memegang peranan yang amat penting untuk meningkatkan perkembangan dan prestasi anak. Tanpa dorongan dan motivasi orang tua, maka perkembangan prestasi belajar anak akan mengalami hambatan.

Hasbullah merincikan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya sebagai berikut:

a) Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang manjiwai hubungan orang tua dan anak.

b) Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya, tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai agama atau spiritual.

c) Tanggung jawab sosial adalah dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa, dan Negara. Tanggung jawab sosial itu merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab kekeluargaan yang dibina oleh darah, keturunan dan kesatuan keyakinan.

d) Memelihara dan membesarkan anaknya serta bertanggung jawab dalam hal melindungi dan menjamin kesehatan anak baik jasmani maupun rohaniah.

e) Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.12

Orang tua harus memberikan pengarahan, bimbingan, dan pendidikan kepada anak secara maksimum dan sempurna baik berbentuk perintah maupun larangan atau dalam bentuk motivasi maupun sanksi, atau bisa dalam bentuk ajakan kepada kebaikan maupun peringatan dari perbuatan tercela. Karena orang tua adalah orang yang mempunyai peran utama dalam membentuk kepribadian anak dan pendidikan anak, untuk

11

Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Prees, 2005), h. 10.

12

(32)

mencapai sebuah prestasi yang baik. Baik buruknya seorang anak terletak ditangan orang tuanya.

Orang tua mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pendidik dan pembimbing dan sebagai pelindung dan pemelihara. Orang tua sebagai pembimbing dan pendidik merupakan tugas orang tua kepada anaknya, anak dalam islam merupakan amanat Allah. Oleh karenanya harus dididik dan dibimbing dengan baik agar selamat dunia maupun akhirat.

Orang tua mempunyai tugas untuk melindungi dan memelihara keselamatan dan keterjamianan untuk hidup, mendapatkan hak-haknya sebagaimana mestinya baik secara moral maupun material.

Berdasarkan hal ini, kawajiban dan tanggung jawab ada di tangan orang tua. Sedangkan menurut beberapa tokoh pendidik menyatakan bahwa tanggung jawab yang terpenting adalah:

1) Tanggung jawab pendidikan moral

pendidikan moral adalah serangkaian sendi moral, keutamaan tingkah laku dan naluri yang diwajibkan untuk anak, diusahakan dan dibiasakan sejak ia mumayyiz dan mampu berfikir sehingga menjadi mukallaf, berangsur menjadi pemuda dan siap menyongsong kehidupan.13

2) Tanggung jawab pendidikan iman

Pendidikan keimanan adalah membekali anak-anak dengan dasar-dasar iman, rukun islam dan dasar-dasar-dasar-dasar syariah, sejak anak mulai mengerti dan memahami sesuatu.14

Kewajiban pendidikan adalah menumbuhkan anak atas dasar pemahaman dan dasar-dasar pendidikan iman dan ajaran islam sejak masa pertumbuhannya, sehingga anak tersebut terikat dengan islam baik aqidah maupun ibadah.

13

Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak menurut Islam, (Bandung: Al-Syifa, 1988), h. 169.

14

(33)

3) Tanggung jawab pendidikan fisik

Ada banyak yang dipikulkan islam pada para pendidik, terutama kepada ayah dan ibu. Tanggung jawab fisik ini untuk mempersiapkan generasi agar tumbuh dengan kondisi fisik yang kuat dan selamat, sehat dan semangat.

Berikut beberapa cara untuk mendidik secara fisik anak:

a) Memberikan nafkah kepada keluarga dan anak dengan cara yang halal.

b) Mengikuti aturan-aturan yang sehat dalam makan, minum dan tidur.

c) Mencegah diri dari penyakit yang menular. d) Pengobatan terhadap penyakit.

e) Membiasakan anak untuk berolah raga.

f) Membiasakan anak untuk juhud dan tidak tenggelam dalam kenikmatan

g) Membiasakan anak untuk sungguh-sungguh, jantan dan menjauhkan diri dari pengangguran dan penyimpangan

4) Tanggung jawab pendidikan psikis

Pendidikan psikis adalah mendidik anak untuk berani mengatakan yang hak, lugas, kesatria, merasa mampu, mencintai orang lain, dapat mengendalikan amanah, dan berhias diri dengan semua keutaman jiwa dan moral.

5) Tanggung jawab pendidikan intelektual

Pendidikan intelektual adalah pembentukan dan pembinaan berfikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat, ilmu pengetahuan hukum, peradaban ilmiah serta kesadaran berfikir dan berbudaya sehingga anak matang dalam pemikiran dan sikap ilmiahnya.

6) Tanggung jawab pendidikan seksual

(34)

seks, naluri dan perkawinan. Jika anak telah tumbuh menjadi seorang pemuda, dan dapat memahami urusan kehidupan, ia telah mengetahui masalah-masalah yang diharamkan dan dihalalkan. Bahkan mampu menerapkan tingkah laku islam sebagai akhlak yang tidak akan mengikuti syahwat.

7) Tanggung jawab pendidikan sosial

Tanggung jawab yang dimaksud adalah pendidikan anak sejak dini agar terbiasa menjalankan adab soasial yang baik dan dasar-dasar psikis yang mulia dan bersumber pada aqidah islamiyah dan perasaan keimanan yang mendalam. Sehingga setelah pendidikan ini anak akan bisa tampil dengan pergaulan dan adab yang baik, keseimbangan akal yang matang dan tindakan yang bijaksana.

d. Bentuk-bentuk Perhatia Orang Tua

a) Pemberian Bimbingan Belajar

Menurut kamus pintar Bahasa Indonesia bimbingan adalah

”petunjuk cara mengerjakan sesuatu, tuntutan, pimpinan”.15 Bantuan atau bimbingan yang diberikan orang tua kepada anaknya untuk menyelesaikan sesuatu atau memecahkan masalah. Memberikan bimbingan kepada anak merupakan kewajiban orang tua. hal ini tersirat dalam Al-Qur’an surat An Nisa, ayat 9 Allah berfirman:

تْ ل ْي لا شْخيْل

ْم فْلخ ْ ّاْ

ية

اف ْم ْيلع اْ فاخافعض

هااْ تيْل

ْ يْل

ل

اْ

ْ ق

لا

ا ْي س

:ءاس لا(

9

)

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)

15

(35)

mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Surat di atas menjelaskan bahwa orang tua harus membimbingang anak-anaknya tidak membiarkan atau meninggalkan begitusaja. karena sesungguhnya anak-anak itu adalah makhluk yang lemah yang membutuhkan arahan dari kedua orang tuanya. Karena membimbing anak merupakan kewajiban semua orang tua kepada anknya.

Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntuan hidup, agar anak lebih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial.

(36)

b) Memberi Nasehat

Menurut kamus pintar Bahasa Indonesia bimbingan adalah

”ajaran atau pelajaran yang baik, anjuran petunjuk, peringatan teguran) yang baik”.16

Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat kepada anak. Menasihati anak berarti memberi saran-saran untuk memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat. Nasihat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-anak terhadap kesadaran akan hakikat sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik. Betapa

pentingnya nasihat orang tua kepada anaknya, sehingga Al Qur’an

memberikan contoh, seperti yang terdapat dalam surah Luqman ayat 13 Allah berfirman:

ْ ا

قا

ْل

ه ْبال

ا هااب ْ ْشتال ي بي هظعي ه

ْ شلا

ظل

مْل

مْيظع

: ا ل(

41

)

Artinya : ”Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada

anaknya, diwaktu memberikan pelajaran kepadanya: “Hai,

anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesunggunya

mempersekutukan (Allah) adalah kezaliman yang besar”.

Maksud yang dapat dipetik dari ayat tersebut adalah orang tua sebagai pendidik yang pertama harus bisa mengarahkan dan membimbing kejalan yang benar serta menanamkan prinsip-prinsip keislaman dan ketuhanan yang berupa tauhid dan akidah sebagai bekal hidupnya kelak.

16

(37)

Nasihat dapat diberikan orang tua kepada anaknya adalah agar anaknya rajin belajar, kerjakan tugas-tugas sekolah dan masih banyak lagi.

c) Memberikan Motivasi dan Penghargaan

Prestasi belajar anak ditentukan antara lain oleh gabungan antara kecerdasan intelektual dan motivasi belajarnya. Jadi motivasi merupakan hal yang penting untuk meraih prestasi, karena motivasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan dorongan yang menumbuhkan perilaku tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

Hal ini berarti bahwa meskipun anak-anak memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, jika tidak diikuti dengan motivasi yang tinggi untuk mencapai prestasi belajar yang optimal sesuai dengan kecerdasan intelektualnya, maka prestasi belajarnya akan kurang memuaskan. Oleh karena itu agar tercapai prestasi yang maksimal, maka orang tua perlu memotivasi dan memberikan penghargaan kepada anaknya agar tercapai cita-citanya. Peran orang tua dalam memotivasi anaknya agar berprestasi baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah sangatlah besar. Oleh karena itu orang tua perlu motivasi anaknya dalam hal belajar agar tercapainya prestasi, hal ini dapat diwujudkan dengan cara diantaranya adalah:

a. menemukan sifat optimis pada diri anaknya. b. menemukan rasa aman dalam belajar.

c. membantu anak menentukan target atau citanya.

d. memberikan kesempatan kepada anak untuk pengembangan dirinya.

(38)

prestasi dan minat belajarnya. Namun jika prestasi belajar anaknya tersebut kurang baik maka tanggung jawab orang tua adalah lebih memberikan motivasi kepada anaknya agar lebih giat belajar.

Prestasi anak jelek biasanya akan menimbulkan anak akan berputus asa. Agar tidak terjadi hal yang demikian, sebagai orang tua harus melakukan tindakan yang preventif, diantaranya adalah : mengarahkan cara belajarnya, mengatur waktu belajarnya, jangan menuntut anak untuk melakukan hal-hal yang diluar kemampuannya, selain itu sebagai orang tua jangan membanding anaknya dengan anak yang lain. Karena anak yang sering dibanding-bandingkan akan hilang kepercayaan dirinya. Orang tua harus menerima segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki anaknya.

Disamping itu orang tua juga perlu memberikan penghargaan dan pujian kepada anaknya atas keberhasilan belajar yang telah diraihnya. Karena dengan penghargaan dan pujian serta perhatian orang tua akan menumbuhkan rasa banggga dan percaya diri dan berbuat yang lebih baik lagi pada diri anak.

d) Memenuhi Kebutuhan Anaknya

Proses pengajaran di sekolah anak dipersiapkan untuk mampu melaksanakan tugas dan keawajiban yang baru, khususnya dipersiapkan untuk tugas-tugas hidup yang lebih berat pada usia dewasa. Untuk itu peran orang tua sangat diperlukan dalam pencapaian proses belajar anaknya, yaitu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan anaknya baik alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar anak. Kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain.

(39)

baik. Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai akan berdampak positif dalam aktifitas belajar anak. Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar.

Motivasi dalam belajar amerupakan faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar, seorang siswa akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

Kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan belajar, maka anak akan merasa diperhatikan oleh orang tua. Kebutuhan belajar seperti buku, karena buku termasuk unsur yang sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar. Buku merupakan salah satu sumber belajar, disamping sumber belajar yang lain. Dengan dicukupinya buku, maka akan memperlancar dan mempermudah preoses belajar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian sudah sepatutnya orang tua senantiasa memperhatikan dan memenuhi kebutuhan belajar dalam upaya peningkatan prestasi belajar anaknya.

e) Pengawasan Terhadap Anaknya

(40)

tua dapat membenahi segala sesuatunya hingga akhirnya anak dapat meraih hasil belajar yang maksimal.

Pengawasan orang tua bukanlah berarti pengekangan terhadap kebebasan anak untuk berkreasi tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab. Ketika anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penyimpangan, maka orang tua yang bertindak sebagai pengawas harus segera mengingatkan anak akan tanggung jawab yang dipikulnya terutama pada akibat-akibat yang mungkin timbul sebagai efek dari kelalaiannya.

Kelalaiannya di sini contohnya adalah ketika anak malas belajar, maka tugas orang tua untuk mengingatkan anak akan kewajiban belajarnya dan memberi pengertian kepada anak akan akibat jika tidak belajar. Dengan demikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan meningkat.

Orang tua mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh anaknya baik secara langsung maupun tidak langsung. Apalagi di jaman globlisasi seperti sekarang ini, anak lebih mudah untuk mengakses atau memperoleh keinganan dengan mudah dan cepat. Kadang-kadang mereka tidak mampu untuk menyaring antara hal-hal yang baik dan buruk, sehingga dengan era globalisasi seperti sekarang ini anak-anak sangat mudah untuk terpengaruh dengan sesuatu yang bersifat negatif.

Jika anak-anak sampai mendapatkan informasi yang bersifat negatif dan senatiasa anak terpengaruh, maka akan berakibat fatal pada pendidikan mereka.

(41)

akan lebih mengetahui perkembangan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan sehubungan dengan aktifitas belajarnya sehingga pada akhirnya anak akan memperoleh hasil belajar yang diinginkannya. Dalam diri orang tua secara otomatis memiliki perasaan mengasihi dan menyayangi terhadap anak, orang tua secara fitrah mencintai anak, menjalar dalam perasaan jiwa, emosi untuk memelihara, mengasihi, menyayangi, dan memperhatikan anaknya.

orang tua harus memberikan pengarahan, bimbinghan, dan pendidikan kepada anak secara maksimal dan sempurna baik berbentuk perintah maupun larangan atau dalam bentuk motivasi maupun sanksi, atau bisa dalam bentuk ajakan kepada kebaikan maupun peringatan dari perbuatan tercela.

Dukungan dan perhatian yang konsisiten dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari sangat lah penting, untuk mempertahankan kepercayaan diri anak dalam keinginannya berprestasi.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah ungkapan yang terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Keduanya mempunyai makna berbeda, karena itu sebelum pengertian ungkapan prestasi belajar dibicarakan, ada baiknya pembahasan ini diarahkan terlebih dahddeulu untuk mendapatkan

pemahaman lebih jauh mengenai makna kata “prestasi” dan “belajar”.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata ”prestasi” diartikan

”hasil yang doperoleh dari sesuatu yang dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”.17 Sedangkan Tu’u menyatakan bahwa ”prestasi merupakan

17

(42)

hasil yang dicapai seseorang ketika telah mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu”. 18

Dapat disimpulkan bahwa Prestasi adalah suatu hasil dari suatu usaha yang telah dilakukan oleh individu atau kelompok dalam suatu bidang tertentu.

Sedangkan belajar dalam kamus Bahasa Indonesia adalah ”berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.19

Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupu yang kurang abaik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman-pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungan.20

Menurut M.Alisuf Sabari, “Belajar adalah merupakan faktor penentu proses perkembangan, manusia memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar”.21

Sedangkan menurut Slameto “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 22

Slameto juga mengembangkan cirri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, diantaranya adalah:

1) Perubahan terjadi secara sadar

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

18Tulus Tu’u,

Peran disiplin pada Perilaku & Prestasi Siswa, (Jakarta: Grafindo, 2004), h 74

19

http://www.kamusbesar.com/607/orang-tua Deskripsi Orang Tua Kamus Besar KBBI. Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015.

20

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009) Cet. Ke-5. H. 155.

21

M. Alisuf Sabari. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1996) Cet. Ke-2 h. 54.

22

(43)

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.23

Dalam psikologi pendidikan disimpulkan bahwa hal-hal pokok dari pengertian belajar adalah:

1) Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial

2) Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatife lama.

3) Perubahan itu karena usaha.24

Dari pengertian-pengertian yang telah diungkapkan oleh para ahli diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam diri individu. Perubahan manusia dari tidak tau menjadi tau, perkembangan manusia dari tidak bisa menjadi bisa. Perubahan itu terjadi setelah melalui prose belajar. Proses belajar itu terjadi meliputi berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis seperti perubahan pada cara berpikir, keterampilan, kecakapan kebiasaan maupun sikap.

Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkahnya berkembang menjadi lebih baik. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar.

Dari pemahaman tentang pengertian prestasi dan belajar maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai yang mengakibatkan perubahan atau kemajuan dalam diri individu dari aktivitas belajar, baik perubahan tingkah laku, ilmu pengetahuan atau kecakapan yang diketahui lewat hasil evaluasi berupa angka, simbol, huruf maupun

23

Ibid., h. 3-4

24

(44)

kalimat yang dapat menunjukan hasil yang sudah dicapai pada periode tertentu.

b. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Setiap siswa di sekolah dapan menunjukan prestasi yang berbeda dengan siswa lainnya. Setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan individualah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan siswa, sehingga menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi.

Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua, ”yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedagkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu”.25 Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

1. Adapun faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang meliputi:

a. Faktor Jasmaniah a) Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/ bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehtan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu.

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/ badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarya juga terganggu.

25

(45)

b. Faktor Psikologis

Beberapa aspek psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain:

a) Intelegensi, Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ) seseorang.

b) Perhatian, Perhatian menurut Gazali yang di kutip okleh Slameto adalah ”keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada sesuatu obyek (benda/ hal) atau sekumpulan objek”.26 Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari. Jika bahan ajar tidak menjadi perhatian siswa, maka timbul kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, diusahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.

c) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan mintat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.

26

(46)

d) Motif, Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorong.

e) Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.27

f) Kematangan, Kematangan adalah suatu tingkat/ fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Anak yang sudah siap (matang) belum dapat melakukan kecakapannya sebelum belajar. Belajar akan lebih baik jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

g) Kesiapan, Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya susah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

c. Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

27

(47)

2. Faktor ekstern adalah faktor sosial dan faktor non sosial. a. Faktor Sosial, yang terdiri dari:

a) Lingkungan keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

b) Lingkungan sekolah, yang meliputi metode pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa lainnya, disiplinsekolah, sarana dan prasarana peembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, metode belajar, dan tugas rumah.

c) Lingkungan masyarakat, meliputi kegiatan anak dalam masyarakat, teman bergaul, media massa, dan budaya hidup masyarakat.

b. Faktor Non Sosial

Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

(48)

c. Indikator Prestasi Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dalam proses belajar siswa. Dalam menetapkan indikator prestasi belajar siswa perlu disesuaikan dengan ranah/ jenis prestasi siswa sehingga tepat dalam memberikan evaluasi dalam mencapai indikator prestasi belajar tesebut.

[image:48.595.105.561.237.637.2]

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur28.

Tabel 2.1

Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi

Ranah/ Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi

A. Ranah Cipta (kognitif)

1. Pengamatan

2. Ingatan

3. Pemahaman

4. Aplikasi/ Penerapan

1. Dapat menunjukan; 2. Dapat membandingkan; 3. Dapat menghubungkan 1. Dapat menyebutkan 2. Dapat menunjukkan

kembali

1. Dapat menjelaskan 2. Dapat mendefinisikan

dengan lisan sendiri 1. Dapat memberikan

contoh

2. Dapat menggunakan secara tepat

1. Tes tulis 2. Tes tertulis 3. Observasi

1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. Observasi 1. Tes lisan 2. Tes tertulis

1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas 3. Observasi

28

(49)

5. Analisis

(pemeriksaan dan pemilihan secara teliti)

6. Sintesis (membuat paduan baru dan utuh)

1. Dapat menguraikan 2. Dapat

mengklasifikasikan/ memilah-milah

1. Dapat menghubungkan 2. Dapat menyimpulkan 3. Dapat

menggeneralisasikan (membuat prinsip umum)

1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas

1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas

B. Ranah Rasa (Afektif)

1. Penerimaan

2. Sambutan

3. Apesiasi (sikap menghargai)

1. Menunjukkan sikap menerima

2. Menunjukkan sikap menolak

1. Kesediaan berpartisipasi/ terlibat

2. Kesediaan memanfaatkan

1. Menganggap penting dan bermanfaat

2. Menganggap indah dan harmonis

3. Mengagumi

1. Tes tertulis 2. Tes skala sikap 3. Observasi

1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas 3. Observasi

(50)

4. Internalisasi (pendalaman)

5. Karakterisasi (penghayatan)

1. Mengakui dan meyakini 2. Mengingkari

1. Melembagakan atau meniadakan

2. Menjelmakan dalam pribadi dan pribadi sehari-hari

1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas

ekspresif (yang menyatakan sikap) dan tugas proyektif (yang menyatakan perkiraan atau ramalan)

1. Pemberian tugas ekspresif dan proyektif 2. Observasi

C. Ranah Karsa (Psikomotor)

1. Keterampilan bergerak dan bertindak

2. Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal

Kecakapan

mengkoordinasikan gerak mat, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya.

1. Kefasihan melafalkan/ mengucapkan

2. Kecakapan membuat mimik dan gerakan jasmani

1. Observasi 2. Tes tindakan

1. Tes lisan 2. Observasi 3. Tes tindakan

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.29

29

(51)

Ada beberapa pendapat para ahli pendidik dan IPS di Indonesia yang memeberikan pengertian IPS, diantaranya yaitu:

a) Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.

b) S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.

c) Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IP

Gambar

Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi
Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Responden
Tabel Interpretasi Perhitungan KorelasiTabel 3.3
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

tersebut terlihat bahwa luas garapan, penggunaan pupuk Urea dan tenaga kerja berbeda nyata pada α = 5%, yang berarti lahan garapan dan tenaga kerja belum

Dari hasil analisis uji t diperoleh bahwa variabel belanja total berpengaruh positif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten Klaten, dengan koefisien

Interior Indobik Sebagai Pusat Inkubator Bisnis Kreatif di Kota Surakarta dapat dilihat dalam fasilitas, konsep ruang, serta pendekatan tema yang digunakan.. Diupayakan

Setelah penulis selesai melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL), dan selama dalam pelaksanaan penulis banyak mengamati tentang apa-apa saja kegiatan yang dilakukan pada Dinas

Inda Jaya sebagai alternatif pemecahan masalah yang bisa digunakan untuk membantu mengoptimalkan waktu pemrosesan produksi dengan menggunakan ant colony algorithm,

Islam sebagai konsep yang mengatur tentang muamalah tidak terlepas dari prinsip dasar ekonomi Islam yang harus dipegang teguh dalam menjalankan perekonomian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai minat baca dan ragam bahan bacaan yang digunakan oleh guru-guru mata pelajaran pendidikan agama Islam