• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Pandangan umum tentang seks bebas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III Pandangan umum tentang seks bebas"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

Pandangan umum tentang seks bebas

1. Dinamika Munculnya Prilaku Seks Bebas dan Penyebabanya

Masa remaja adalah masa penuh perubahan. Semuanya seakan tidak stabil Dan membingungkan, bahkan bagi si remaja sendiri. Perubahan yang paling mudah di lihat, tentu saja adalah perubahan fisik terutama berkembangnya fungsi-fungsi organis dan psikis. Tinggi badan bertambah pesat, bentuk badan berubah, yang laki-laki tumbuh kumis, jakun, mengalami mimpi basah, sementara yang perempuan tumbuh payudara dan mengalami menstruasi. Proses organis yang paling penting pada masa pubertas ialah kematangan seksual.

Disisi lain, remaja umumnya kurang mengenali organ tubuhnya. Tidak sedikit di antara mereka yang bertanya pada teman sebaya tentang perubahan fisik yang dialami. Dan tidak sedikit pula diantaranya yang terjebak informasi salah. . Seksualitas menjadi hal yang sangat menarik perhatian remaja, karena pada saat remaja perangkat seksualnya telah berkembang pesat dan dorongan seksualpun menjadi hal yang sangat akrab bagi kehidupan remaja. Pada saat itu, remaja butuh informasi dan pengetahuan atas semua yang terjadi.

Tingkat Pemahaman remaja yang dipengaruhi mitos-mitos lingkungan sekitar, khususnya dari teman sebaya dapat membahayakan perkembangan mental remaja bila tidak segera didampingi oleh orang yang dipandang tepat memberi informasi yang benar. Pemahaman remaja terhadap resiko perilaku yang mereka lakukan seringkali sangat minim. Mereka merasa telah melakukan berbagai pencegahan dan antisipasi , akan tetapi sebenarnya yang mereka ketahui adalah informasi yang salah. Dan remaja perempuan, lebih rentan terhadap berbagai resiko dan berbagai kerugian dari perilaku seksual tersebut. Seperti, resiko kehamilan, aborsi, PMS, lebih banyak akan diderita oleh perempuan.

(2)

Remaja laki-laki juga harus sering diajak mengembangkan dorongan seksualnya dan menghormati perempuan.

Faktor lain, adalah bahwa masalah seks dengan pasangannya justru dijadikan legistimasi untuk melakukan seks bebas. Bahkan, saat ini, seks bebas sudah menjadi bagian dari budaya bisnis.

Bagi sebagian orang, seks memang masih dianggap tabu dan konsumsi orang dewasa. Sehingga, berbicara mengenai seks harus secara pribadi. Padahal justru pada masa remaja, pendidikan seks harus dimulai diberikan. Pada masa ini mereka sedang mengalami perubahan organ-organ seks, baik primer maupun sekunder. Jika tidak diberikan pengetahuan yang cukup, ditakutkan malah salah arah. Alasan lain adalah, bahwa pengetahuan seks sangat penting dan bagaimanapun seks berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Jika konsep mengenai seks yang diterima salah, maka banyak akibat dan risikonya. Serta, penanganan aktivitas seks juga bisa tidak tepat.

Menolak berarti harus berani dan tegas mengatakan TIDAK terhadap SEKS BEBAS. Lalu berikut beberapa alasan kenapa hal ini bisa terjadi :

1. TIDAK BISA MENGATAKAN ‘TIDAK’:

Biasanya karena merasa takut diputus hubungan oleh pacarnya. Cara untuk mempertahankan hubungan tersebut. Padahal biasanya, sehabis itu pacar akan lari juga.

Pacar sudah membujuk rayu sedemikian rupa, sampai akhirnya tidak bisa menolak. Habis itu, siapa yang akan bertanggung jawab ya?

Biasanya dijadikan alasan sebagai pembuktian cinta. Sebenarnya kalau benar-benar cinta, akan menjaga supaya hubungan seks dilakukan setelah menikah.

2. MERASA BUKAN ANAK GAUL

Dengan pernah melakukan seks, dianggap ‘Gaul’. Salah besar padahal. Akan tetapi, banyak remaja yang punya konsep diri rendah tetap melakukannya supaya dianggap ‘Gaul’.

3. BISNIS

Seks bebas semakin merebak, sekedar iming-iming uang dengan nilai besar dapat membuat remaja melakukannya loh! Di beberapa daerah, remaja juga dijadikan alat bisnis oleh orang tuanya atau juga karena masalah kemiskinan.

(3)

Nilai nilai agama yang berkurang pada anak-anak sehingga tidak ada lagi rasa takut.

5. TAYANGAN TV

Kurangnya Pengawasan orang tua dalam menonton TV, seharusnya orang tua mendampingi dan memberikan masukan dan arahan terhadap apa yang di tonton anak-anak.

6. GAYA HIDUP

Beberapa remaja yang melakukannya mengatakan kalau itu merupakan gaya hidup mereka.

berikut ini adalah beberapa hal yang patut di simak dan dipahami, supaya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, mengingat kita semua hanya manusia biasa yang tidak tahan dengan godaan :

hindari bacaan, gambar, percakapan, dan menonton film-film yang berbau porno.

hindari pergaulan bebas.

alihkan pikiran yang tidak senonoh, lakukan kegiatan yang positif

harus punya perinsip hidup yang benar dan berpikir positif.

berpakaian yang sopan dan pada tempatnya.

hindari kontak fisik ataupun berpandangan dengan orang yang bukan pasangan kita.

hindari tempat yang memungkinkan untuk melakukan seks bebas.

hindari godaan-godaan yang datang dalam bentuk apapun ( tentunya kita tau kelemahan diri sendiri dan masing-masing pribadi berbeda).

Jadi kita harus mempunyai pemahaman dan penerangan tentang seks secara benar dan tepat yang dilandasi oleh nilai-nilai agama, budaya dan etika yang ada di masyarakat, sehingga kita sebagai remaja dapat terhindar dari hal-hal yang negatif dan tercela terkait dengan masalah seks tersebut. Kita sebagai penerus bangsa harus bisa memahami mana yang terbaik buat kita dan patut untuk kita contoh.

2. Pengaruh Industri Hiburan di Era Globalisasi

(4)

1). Diskotik, Bar, dan Pub

Diskotik, bar, dan pub merupakan tempat mangkalnya

para pecandu minuman keras, tempat berkencannya

kupu-kupu malam para lelaki hidung belang, tempat terjadinya

peredaran segala macam narkoba seperti ganja, heroin,

ekstasi, dan sebagainya. Di tempat inilah terjadi berbagai

macam transaksi baik transaksi kencan maupun transaksi

narkoba dan minuman keras. Banyak remaja yang

mengalami krisis moral mengunjungi tempat-tempat

semacam ini untuk mencari hiburan semu dan pelarian dari

masalah yang dihadapinya.

2). Televisi

Banyaknya sinetron baik impor maupun lokal yang

ditayangkan di televisi sering menggambarkan tentang

kebebasan bergaul antara pria dan wanita, keberanian istri

pada suami, serta tidak adanya adab seorang anak terhadap

orang tua. Adanya film-film impor yang bermotif kekerasan

seperti sinema unggulan, sinema prima, layar unggulan

yangmenitikberatkan pada tawuran antar geng, persaingan

antar mafia, perampokan, pembunuhan sadis, sedikit

banyak dapat mempengaruhi jalan pikiran remaja untuk

melakukan tindak kriminal.

3). Video

Dewasa ini banyak sekali kaset-kaset video porno yang

diproduksi pihak produser luar negeri dan local yang

seringkali dikonsumsi oleh kawula muda, sehingga dapat

merusak akhlak dan moral mereka.

4). Taman-taman hiburan

Selain memiliki efek positif sebagi tempat rekreasi, taman

hiburan bisa juga menimbulkan efek negatif yang

membahayakan bila disalahgunakan oleh orang-orang yang

tidak bertanggungjawab. Sekarang banyak sekali seks bebas

yang dilakukan di taman-taman hiburan, baik oleh pasangan

remaja yang dimabuk cinta, WTS (Wanita Tuna Susila) dan

para lelaki hidung belang, waria, maupun oknum-oknum lain

yang menyalahgunakan taman-taman hiburan.

5). Bioskop

(5)

di layar bioskop saja. Pengelola media hiburan ini tidak

segan-segan memutar film-film porno yang disediakan untuk

segala umur, untuk menarik para pengunjung. Mereka hanya

melihat segi keuntungannya saja tanpa menghiraukan

pengaruh-pengaruh negatif dalam perkembangan jiwa

remaja setelah menonton film tersebut.

3. Bahaya seks bebas dari tinjauan psikis dan sosial 1. Bahaya perilaku dan kejiwaan

Seks bebas akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan seksual berupa keinginan untuk selalu melakukan hubungan seks. Sipenderita selalu menyibukkan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar dan dalam. Sipenderita menjadi pemalas, sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus dan kejiwaan menjadi tidak stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks serta keinginan untuk melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak mendapat teman untuk seks bebas, ia akan pergi ke tempat pelacuran (seks bebas) dan menjadi pemerkosa. Lebih ironis lagi bila ia tak menemukan orang dewasa sebagai korbannya, ia tak segan-segan memerkosa anak-anak dibawah umur bahkan nenek yang sudah uzur.

2. Bahaya sosial

Seks bebas juag akan menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Lebih parah lagi seorang wanita yang melakukan seks bebas pada akhirnya akan terjerumus ke dalam lembah pelacuran dan seks bebas.

Anak yang terlanjur terlahir akibat seks bebas (perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih dari ayahnya dan kelembutan belainan ibunya. Ia tidak akan mendapat perhatian dan pendidikan yang cukup. Setelah ia tahu bahwa ia terlahir akibat perzinahan, maka kejiwaannya akan menjadi kaku dan tersisih dalam pergaulan dan sosial kemasyarakatan, bahkan tak jarang ia akan terlibat dalam masalah kriminalitas. Hal yang lebih ironis lagi adalah sering ayah dari anak yang terlahir akibat seks bebas tidak jelas lagi siapa ayahnya.

4. Dampak seks bebas pada psikis

(6)

tidak jelas, insomnia (sulit tidur), kehilangan percaya diri, gangguan makan, kehilangan konsentrasi, depresi, berduka, tidak bisa memaafkan diri sendiri, takut akan hukuman Tuhan, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi, sulit mempertahankan hubungan, serta penghinaan dari masayrakat.

5. Penanggulangan Dampak Seks Bebas

Ada beberapa upaya prefentif yang bisa dilakukan untuk

penanggulangan dampak seks bebas, antara lain:

1). Pendidikan agama dan akhlak.

Pendidikan agama wajib ditanamkan sedini mungkin pada

anak. Dengan adanya dasar agama yang kuat dan telah

tertanam pada diri anak, maka setidaknya dapat menjadi

penyaring (filter) dalam kehidupannya. Anak dapat

membedakan antara perbuatan yang harus dijalankan dan

perbuatan yang harus dihindari.

2). Pendidikan seks dan reproduksi.

Pada umumnya orang menganggap bahwa pendidikan seks

hanya berisi tentang pemberian informasi alat kelamin dan

berbagai macam posisi dalam berhubungan kelamin. Hal ini

tentunya akan membuat para orangtua merasa khawatir.

Untuk itu perlu diluruskan kembali pengertian tentang

pendidikan seks. pendidikan seks berusaha menempatkan

seks pada perspektif yang tepat dan mengubah anggapan

negatif tentang seks. Dengan pendidikan seks kita dapat

memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu yang

alamiah dan wajar terjadi pada semua orang, selain itu

remaja juga dapat diberitahu mengenai berbagai perilaku

seksual berisiko sehingga mereka dapat menghindarinya.

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar

memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi

serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya.Dengan

informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan

tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses

reproduksi.

(7)

reproduksi. Sedangkan pendidikan seks lebih difokuskan

kepada hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan seks.

3). Bimbingan orang tua.

Peranan orang tua merupakan salah satu hal terpenting

dalam menyelesaikan permasalahan ini. Seluruh orang tua

harus

memperhatikan perkembangan anak dan

memberikan informasi yang benar tentang masalah seks dan

kesehatan reproduksi kepada anak. Orang tua berkewajiban

memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada anak

sedini mungkin saat anak sudah mulai beranjak dewasa. Hal

ini merupakan salah satu tindakan preventif agar anak tidak

terlibat pergaulan bebas dan

dampak-dampak

negatifnya. Selain itu orang tua juga harus selalu

mengawasi pergaulan anaknya. Dengan siapa mereka

bergaul dan apa saja yang mereka lakukan di luar rumah.

Setidaknya harus ada komunikasi antara anak dengan orang

tua setiap saat. Apabila anak menemukan masalah, maka

orang tua berkewajiban untuk membantu mencarikan

solusinya.

4). Meningkatkan aktivitas remaja ke dalam program yang

produktif.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling ( Penarikan sampel secara sengaja) yang artinya : penarikan sampel berdasarkan pendapat peneliti bahwa

Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan1. soal dan saling menguatkan motivasi belajar soal

Disini Partai Politik Akan Menyaring Apa Yang Di Ingginkan Oleh Kelompok Kepentingan Untuk Di Teruskan Kepada Pembuat Kebijakan, Dan Tugas Dari Partai Politik Yaitu Melakukan

a) Memperbaiki kinerja. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan kinerja dan produktivitas dari karyawan akan semakin meningkat dikarenakan peningkatan keterampilan dan pengetahuan.

Penelitian Astuti (2013), mengenai Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar (KURS) Rupiah, Inflasi, dan Indeks Bursa Internasional Terhadap IHSG, Dari

Hasil yang dicapai adalah sebuah aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dapat memberikan kemudahan bagi pihak PHKA dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta memberikan

7 Saat gagal, saya tidak berani memulai.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari struktur modal Long Term Debt to Equity (LDE) dan Long Term Debt to Assets (LDA) terhadap nilai