TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM (Persero) POWER PLANT
PARITOHAN
Oleh :
DAME LESTARI SINAGA 112102045
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan berkat-berkatNya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
penulisan tugas akhir ini yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan”. Tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Ahli Madya
Program Studi DIII Akuntansi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Proses penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih
yang tulus kepada semua pihak yang sangat berperan dalam proses penyusunan
tugas akhir ini, yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi DIII
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak., selaku Sekretaris Program Studi DIII
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Hj. Nurzaimah, MM., Ak., selaku Dosen Pembimbing penulis yang
selalu mengajari dan membimbing selama mengerjakan tugas akhir ini.
5. Bapak Erwin Muhammad Setiadi selaku Manajer Program Kemitraan & Bina
Lingkungan (PLTA) dan para stafnya yang telah mengizinka untuk melakukan
6. Bapak Hotniasi Silitonga selaku Manajer seksi PAS dan para stafnya
terkhusus kepada Bapak Bima Sandro Sumbayak dan Bapak Teddy Marpaung
yang telah membantu memberi informasi dan masukan kepada penulis.
7. Teristimewa buat keluargaku tercinta, Ayah J. Sinaga dan Ibu T.M br.
Sitanggang, S.Pd yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik saya
dengan kasih sayang dan kesabaran yang tak berkesudahan serta mendoakan
saya dengan tidak jemu-jemu sehingga saya dapat tumbuh dewasa dan mandiri
seperti saat ini. Buat Abang Willy Sinaga, Franky Sinaga dan Kakak Siskha
Sinaga, Desi Sinaga terima kasih buat dukungan dan doanya sehingga tugas
akhir ini dapat saya selesaikan.
8. Rekan-rekan dan sahabat-sahabat saya yang telah memberikan dukungan,
semangat dan kebersamaan selama di bangku kuliah sampai menyelesaikan
perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi bahasa maupun isinya, oleh karena itu penulis dengan senang hati akan
menerima kritikan sehat, saran dan masukan dari semua pihak. Semoga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya.
Medan, Juli 2014 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana Penulisan ... 4
1. Jadwal Penelitian ... 4
2. Rencana Isi ... 4
BAB II : PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN A. Sejarah Ringkas ... 7
B. Struktur Organisasi ... 10
C. Job description ... 13
D. Jaringan Usaha/Kegiatan ... 29
E. Kinerja Terkini ... 33
BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 35
B. Pengertian Gaji ... 38
C. Komponen-Komponen Gaji ... 39
D. Sistem Pencatatan dan Perhitungan Gaji ... 43
E. Prosedur Pembayaran Gaji ... 46
F. Pengawasan Internal Gaji ... 48
G. Tujuan Pengawasan Internal Gaji ... 49
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Inalum (Persero) Power Plant…... 12
Gambar 3.1 Hubungan antara Sistem dan Subsistem……… 35
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1 Surat Izin Riset………... 53
2 Bentuk Slip Gaji PT. Inalum (Persero)………... 54
3 Bentuk Work Time Record……….… 55
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini terjadi kompetisi yang tinggi di
segala bidang, yang menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efektif
dan efisien. Tingkat kompetisi yang tinggi menuntut suatu organisasi
mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya, hal ini disebabkan
oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia terhadap efektivitas dan
efisiensi perusahaan. Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan
kunci keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Tugas-tugas yang harus dilakukan karyawan adalah menyusun rencana
dan tujuan perusahaan yang akan dicapai, melaksanakan kegiatan, dan
pengawasan operasional perusahaan sampai tercapainya tujuan perusahaan.
Ketika karyawan sudah melakukan tugasnya dengan baik, maka pemimpin
perusahaan harus memberikan imbalan atau balas jasa berupa uang yang
disebut gaji kepada karyawannya.
Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap
serta mempunyai jaminan yang pasti . Sistem penggajian sangat rentan dengan
kesalahan dan penyelewengan. Catatan penggajian yang tidak lengkap atau
salah tidak hanya akan mempersulit pengambilan keputusan, tetapi juga dapat
mengakibatkan denda dan penahanan. Oleh karena itu, sistem penggajian
harus didesain sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak
yang tepat dan akurat yang diperoleh dari manajemen perusahaan untuk
pengambilan keputusan
Adapun informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan
penggajian adalah :
1. Jumlah gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi
tertentu,
2. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban
selama periode akuntansi tertentu,
3. Jumlah gaji yang diterima karyawan selama periode akuntansi tertentu,
4. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat
pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
Untuk pelaksanaan pembayaran gaji yang baik diperlukan sistem
akuntansi untuk merancang informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh
manajemen, merancang sistem pengolahan informasi untuk menghasilkan
informasi akuntansi dan perancangan berbagai unsur pengendalian intern yang
melekat dalam sistem pengolahan informasi tersebut. Sistem informasi
akuntansi sangat berperan penting dalam proses penggajian karyawan. Sistem
informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan
memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi
keuangan.
Melihat pentingnya suatu sistem informasi akuntansi yang baik dalam
perusahaan, penulis tertarik untuk membuat tulisan mengenai Sistem
Power Plant Paritohan, maka penulis akan memaparkannya melalui paper ini
dengan judul “ SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang masalah di atas maka
penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, yaitu
bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian karyawan yang dilakukan
oleh PT. INALUM (Persero) Power Plant Paritohan.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini dimaksudkan untuk
menjawab permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu :
Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Karyawan pada PT. INALUM (Persero) Power Plant Paritohan.
Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan yaitu :
a. Bagi penulis, untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian
karyawan pada perusahaan tersebut,
b. Bagi peneliti lainnya, dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan
penelitian sejenisnya,
D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membuat jadwal kegiatan
yang digunakan untuk menyusun waktu yang diperlukan agar penyelesaian
tugas akhir ini dapat berjalan dengan teratur dan selesai dengan tepat
waktu. Penelitian ini dilakukan di PT. Inalum (Persero) Power Plant
Paritohan.
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan Juni 2014
I II III IV
1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Risset
4 Penunjukan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Secara garis besar, pembahasan dalam paper ini dibagi 4 (empat) bab yang
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian
dan rencana penulisan yang terdiri atas jadwal penulisan
dan rencana isi.
BAB II : PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah
ringkas PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan,
struktur organisasi, job description, jaringan
usaha/kegiatan, kinerja terkini dan rencana usaha
kegiatan.
BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian
sistem informasi akuntansi, pengertian gaji,
komponen-komponen gaji, sistem pencatatan dan perhitungan gaji,
prosedur pembayaran gaji, sistem pengawasan internal
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis menarik beberapa kesimpulan dan
saran yang berhubungan dengan hasil pembahasan yang
BAB II
PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN
A. Sejarah Ringkas
Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari
Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik
mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah
Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.
Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari
Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi
kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan
bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium
sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan.
Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui
perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah
Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan
Penanaman Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan
Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebuttan
Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanaman Modal Jepang tersebut
adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd.,
Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd.,
Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co.,
Ltd., Mitsui & Co., Ltd.
Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan
di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanaman Modal tersebut bersama
Pemerintah Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan Aluminium Co,
Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November 1975.
Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum),
sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di
Jakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan
Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara
pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat
perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978
perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi
41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan
58,88%.
Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah
Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5/1976 yang melandasi
terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil
Pemerintahan yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan
pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan
perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri
peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.
pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan
2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera
Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai
Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka.
Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada
kondisi permukaan air Danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai pada
tanggal 9 Juni 1978. Pemabangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah
Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh Presiden
RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan
dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan seluruh PLTA
memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden Umar
Wirahadikusuma pada tanggal 7 Juni 1983.
Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang
dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.
Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN
terjadi pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam
Perjanjian Induk. Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan
Konsorsium Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan
secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah
Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium.
PT Inalum (Persero) resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu sistematika penyusunan kedudukan
dalam perusahaan. Struktur organisasi terdiri dari pembagian tugas serta
tanggung jawab dari masing-masing bagian karyawan yang disesuaikan
dengan keahliannya.
Struktur organisasi bertujuan untuk mendapatkan suatu sistem kerja sama
antar karyawan dengan baik dan berguna bagi perusahaan. Agar
mempermudah pengawasan, atasan memberikan pekerjaan yang layak kepada
seluruh karyawan sesuai dengan keahlian karyawan.
Adapun struktur organisasi yang terdapat pada PT. Inalum (Persero)
Power Plant Paritohan adalah terdiri dari :
1. Direktorat
1.1 Direktur Utama
1.2 Direktorat Operasi
1.3 Direktorat Pengembangan dan Bisnis
1.4 Direktorat Keuangan
1.5 Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia
2. Departemen dan Seksi
2.1 Departemen di bawah Direktur Utama
2.1.1 Departemen Sekretaris Perusahaan
Seksi Hubungan Masyarakat (PLTA)/Power Public Relation
(PPR)
Seksi Pengadaan (PLTA)/Power Procurement Section (PPM)
2.2 Direktorat Operasi
2.2.1 Departemen Enjineering
Seksi Pengembangan Teknik & Enjineering (PLTA)/Power
Technical Development & Engineering Section (PTE)
2.2.2 Departemen Operasi PLTA & Distribusi
Seksi Operasi/Power Operation Section (POP)
2.2.3 Departemen Pemeliharaan PLTA
a. Seksi Pemeliharaan/Power Maintenance Section (PMN)
b. Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan Transmisi/Power Civil
Work & Transmission Line Section (PCT)
3. Direktorat Pengembangan & Bisnis (terdapat di Kuala Tanjung)
4. Direktorat Keuangan
4.1 Departemen Budgeting & Controlling
Seksi Anggaran & Keuangan (PLTA)/Power Budgeting and
Planning Section (PBF)
5. Direktorat Umum & Sumber Daya Manusia
5.1 Departemen Administrasi (PLTA)
a. Seksi Keamanan Industri/Power Security Section (PSC)
b. Seksi Administrasi/Power Administration Section (PAS)
5.2 Departemen Umum & CSR
Seksi Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PLTA)/Power
Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan
GMS Board of Commissioner Board of Directors President Director Departemen Pengadaan Departemen Sekretaris Perusahaan Direktorat Operasi Direktur Utama
Direktorat Pengembangan Bisnis Direktorat Keuangan Direktorat Umum & CSR
Departemen Pemeliharaan PLTA Dep. Operasi PLTA & Distribusi Departemen Enjineering Dep. Budgeting & Controlling Departemen Umum & CSR
Departemen Administrasi
C. Job Description
Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka job description dari setiap
seksi yang ada pada PT. Inalum(Persero) Power Plant Paritohan adalah :
1. Departemen di bawah Direktur Utama 1.1 Departemen Sekretaris Perusahaan
Seksi Hubungan Masyarakat (PLTA)/Power Public Relation (PPR)
Seksi PPR (Power Public Relation), merupakan window dari dan ke
Inalum, berbagai tamu dan informasi dari luar perusahaan pertama
sekali diterima oleh seksi ini.
1.2 Departemen Pengadaan
Seksi Pengadaan (PLTA)/Power Procurement Section (PPM)
Pada Seksi PPM terdapat 2 bagian yaitu :
1.2.1 Bagian Administrasi, D/E dan Pengadaan
Bagian administrasi terbagi atas 2 sub bagian yaitu:
a. Administrasi
- Mengurusi surat masuk dan surat keluar, facs
- Registrasi RFE, RFP, RFUD, dan kontrak
- Mempersiapkan permintaan pembayaran
- Mempersiapkan rencana pembelian
- Membuat laporan
- Mengatur pemakaian bahan bakar
- Mengatur spare-parts
b. D/E & Pengadaan
- Eksekusi pembelian
- Analisa bisnis
- M/L prosedur (L/C, Customs)
- Bagian ISO (14001, SMK3)
- Mengurusi (izin masuk-kontrak) tenaga ahli luar
- Survei pasar pembelian
- Inspeksi pekerjaan di lapangan
- Menjual barang-barang bekas
1.2.2 Bagian Pengadaan/Pelayanan Kerja
- Eksekusi pembelian,
- Analisa bisnis,
- Mengawasi proses,
- Bagian ISO (9001, PA),
- Survei pasar pembelian,
- Inspeksi pekerjaan di lapangan.
2. Direktorat Operasi
2.1 Departemen Enjineering
Seksi Pengembangan Teknik & Enjineering (PLTA)/Power
Technical Development & Engineering Section (PTE)
Pada seksi PTE terdapat 2 bagian yaitu :
Bagian Statistik Operasi dan Teknikal R/D terbagi atas 2 sub
bagian yaitu :
a. Statistik Operasi dan Perawatan
- Simulasi water level
- Produksi/ rencana operasi
- Menyusun rencana perawatan
- Menginvestigasi dan menganalisis masalah
- Laporan operasi dan rencana
- Urusan ke PLN
- Mengkoordinir masalah Outage
- Kompilasi, evaluasi, melaporkan data statistical
- Pelatihan dan pendidikan
- Mengatur/merawat dokumen dan gambar teknikal
- Mengkoordinasi masalah yang berhubungan dengan
lingkungan.
b. Teknikal R/D
- Penelitian, pengembangan teknikal dan investasi
untuk perbaikan Power Generation termasuk TL, DL,
dam waterway fac dan kinerjanya,
- Memimpin pembuatan realisasi & evaluasi program,
termasuk spesifikasi rehabilitasi dan perbaikan Power
Generator termasuk TL, DL, fasilitas dam waterway,
2.1.2 Bagian Pembelian dan Persediaan
Bagian Pembelian dan Persediaan terbagi atas 2 sub bagian
yaitu:
a. Mekanikal, elektrikal dan elektronikal
- Rencana perawatan
- Pembelian spare-parts, alat-alat dan pemakaiannya
- Yang berhubungan dengan Master List
- Merencanakan anggaran dan pembelian
- Memproses dan mengawasi RFA, RFP, RFE,RFAB,
TE
- Mempersiapkan AMP, Midterm, anggaran & LTP
- Inspeksi/pengiriman barang-barang material
- Memproses penerimaan persediaan
- Pengklaiman pengiriman barang yang tidak sampai.
b. Persediaan dan Penyimpanan
- Manajemen penyimpanan spare-parts
- Melakukan pengawasan aset tetap dan pemakaiannya
- Melakukan pengawasan persediaan IPW
- Mempersiapkan laporan penyimpanan
- Mengecek stok spare-part/persediaan
- Penerimaan material/menginput ke kartu stok
- Memproses pembuangan material
- Manajemen limbah (B3).
2.2 Departemen Operasi PLTA & Distribusi
Seksi Operasi/Power Operation Section (POP)
Pada seksi POP 2 bagian yaitu :
2.2.1 Bagian Dam Operation, Administtrasion Engineering
Bagian Dam Operation, Administtrasion Engineering
terdapat 2 sub bagian yaitu :
a. Administrasi dan Engineering
Kompilasi, evaluasi & melaporkan pencapaian operasi,
kesalahan analisis & pengawasan dokumen, bagian ISO
dan SMK3.
b. Dam Operation
- Operasi Dam,
- Perawatan minor Dam.
2.2.2 Bagian Hydro Power Operation
Bagian Hydro Power Operation terdapat 2 sub bagian yaitu :
a. Daily SGP & TNP
- Pengelolaan, pengawasan dan inspeksi patrol pada
fasilitas P/S,
- Restorasi pekerjaan selama keadaan darurat di Power
Generating dan fasilitas yang berkaitan.
- Mengoperasikan dan mengawasi Asahan Hydro
Power System,
- Determinasi dan permintaan pengoperasian pintu
Dam,
- Pengelolaan, pengawasan dan inspeksi patrol pada
fasilitas P/S,
- Restorasi pekerjaan selama keadaan darurat di Power
Generating dan fasilitas yang berkaitan.
2.3 Departemen Pemeliharaan PLTA
2.3.1 Seksi Pemeliharaan/Power Maintenance Section (PMN)
Pada seksi PMN terdapat 3 bagian yaitu :
a. Bagian General Administration
- Merencanakan perawatan, pengembangan, analisis
masalah, tambahan pekerjaan dan pengawasan,
- Penyelesaian dokumen, pelaporan dan yang
berhubungan dengan ISO,
- Tugas-tugas sekretaris,
- Masalah-masalah umum.
b. Bagian Mechanical
Bagian Mechanical terbagi atas 3 sub bagian yaitu :
(i) Workshop & Cranes
- Mengoperasikan dan merawat cranes serta
- Memodifikasi dan membuat bagian lift jika
dibutuhkan,
- Melaporkan, merencanakan dan membuat
anggaran yang berhubungan dengan
peralatan-peralatan,
- Mempelajari teknologi mekanikal terbaru.
(ii)Main Equipment
- Merawat, memperbaiki, memodifikasi dan
mengembangkan W/T SGP dan TNP,
- Merawat dan memperbaiki Penstock, Inlet Valve
by pass valve dan draft tube,
- Merawat dan memperbaiki butterfly valve untuk
TNP,
- Melaporkan, merencanakan dan membuat
anggaran yang berhubungan dengan main
equipment,
- Mempelajari teknologi mekanikal terbaru
(iii) Auxiliary Equipment
- Merawat,memperbaiki, memodifikasi dan
mengembangkan auxiliary equipment mekanikal
untuk SGP, TNP dan Dam,
- Merawat emergency diesel generator SGP A/G
- Merawat dredger (kerjasama dengan PCT),
- Melaporkan, merencanakan dan membuat
anggaran yang berhubungan dengan auxiliary
equipment,
- Mempelajari teknologi mekanikal terbaru.
c. Bagian Electrical dan Electronical
Pada bagian Electrical dan Electronical terbagi atas 2
bagian yaitu:
(i) Bagian Electrical
Bagian Electrical terbagi atas 2 sub bagian yaitu :
a. Protection Sistem
- Merawat protection relay di SGP, TNP dan
KTS,
- Merawat protection generator di SGP dan
TNP,
- Merawat protection station service SGP dan
TNP,
- Merawat elevator,
- Merawat, merencanakan dan membuat
anggaran yang berhubungan dengan protection
sistem,
- Perencanaan perawatan,
b. Main Equipment
- Merawat dan memperbaiki generator di SGP
dan TNP,
- Merawat dan memperbaiki main transformer
di SGP dan TNP,
- Merawat AVR di SGP dan TNP,
- Merawat Governor di SGP dan TNP,
- Merawat OHT Cranes,
- Merawat, merencanakan dan membuat
anggaran yang berhubungan dengan main
equipment,
- Mempelajari teknologi elektrikal terbaru.
c. Auxiliary Equipment
- Merawat dan memperbaiki bagian elektrikal
Dam dengan semua fasilitas yang ada (RGD,
SGD, TND),
- Merawat peralatan S/Y (GCB dan DS) di SGP
dan TNP,
- Merawat semua transformer (SGP, TNP
Dams, P/S),
- Merawat UPS, Batt Charger, Baterai di SGP
dan TNP,
- Merawat, merencanakan dan membuat
anggaran yang berhubungan dengan auxiliary
equipment,
- Mempelajari teknologi elektrikal terbaru.
(ii)Bagian Electronical
Bagian Electronical terdapat 2 sub bagian yaitu :
a. Instrumentation
- Merawat, memperbaiki dan memodifikasi
semua instrumen yang ada,
- Merawat, merencanakan dan membuat
anggaran yang berhubungan dengan
instrumentation,
- Mempelajari teknologi instrumentation
terbaru.
b. Komunikasi
- Merawat, memperbaiki dan memodifikasi
microwave system, power link system, power
line carrier system, telp and PABX system,
VHF Radio system, FO cummunication line di
SGP, TNP dan Dams, FO back bone
- Melaporkan, merencanakan dan membuat
anggaran yang berhubungan dengan
komunikasi,
- Mempelajari teknologi komunikasi dan
SCADA terbaru.
2.3.2 Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan Transmisi/Power Civil
Work & Transmission Line Section (PCT)
Seksi PCT dibagi atas 3 bagian yaitu :
a. Bagian Civil Work
- Pekerjaan umum sipil,
- Perawatan jalan dan fasilitas pendukung jalan,
- Survei topography,
- Inspeksi jalan dan fasilitas pendukungnya,
- Menangani pekerjaan arsitektur,
- Perawatan bangunan Dam dan Power Station,
- Survei hidrologi
- Inspeksi Waterway Dam, Power Station, Bangunan
dan fasilitas lain,
- Perawatan pekerjaan dredger,
- Mengoperasikan boat,
- Mengoperasikan alat berat seperti loader,
- Perawatan alat-alat berat, dredger, boat dan peralatan
b. Bagian Transmission Line
- Perawatan jaringan transmisi 275 kV,
- Patrol dan inspeksi tower dan fasilitas jaringan
lainnya,
- Koordinasi dengan bagian Humas tentang
masalah-masalah yang dijumpai di sepanjang area transmisi,
- Restorasi jika ada keadaan darurat atau masalah
dengan jaringan,
c. Bagian Administrasi Umum
- Membuat anggaran,
- Mengurus masalah pembelian,
- Inventory dan pergudangan,
- Pekerjaan administrasi,
- Pekerjaan-pekerjaan umum,
- Bagian ISO dan SMK3.
3. Direktorat Pengembangan dan Bisnis (terdapat di Kuala Tanjung) 4. Direktorat Keuangan
4.1 Departemen Budgeting & Controlling
Seksi Anggaran & Keuangan (PLTA)/Power Budgeting and
Planning Section (PBF):
- Koordinasi rencana anggaran tahunan di PLTA,
- Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di bawah pengawasan
Departemen Keuangan mengenai :
a. Pengeluaran dan penerimaan kas di PLTA,
b. Manajemen rekening bank di PLTA,
c. Akuntansi untuk PLTA termasuk aktiva tetap dan persediaan
dan rekening bank di PLTA.
5. Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia 5.1 Departemen Administrasi (PLTA)
5.1.1 Seksi Keamanan Industri/Power Security Section (PSC)
Seksi PSC (Power Security), yaitu seksi keamanan yang
mengamankan objek vital perusahaan mulai dari Regulating
Dam hingga ke Power Station Tangga.
5.1.2 Seksi Administrasi/Power Administration Section (PAS)
Pada seksi PAS terdapat 5 bagian yaitu :
a. Bagian Legal Matter, Outsourcing & Car Management
- Legal matter,
- Regulasi Administrasi,
- Land matter,
- Lisensi dan Permit,
- Stempel Perusahaan,
- Hukum dan Perundang-undangan,
- Hubungan dengan Asahan Autority, pemerintah dan
Institusi lainnya,
- Outsourcing matter,
- Manajemen mobil : mobil umum dan kendaraan
khusus, mengatur penggunaan mobil, merawat mobil,
asuransi mobil.
b. Bagian Office Management & Budget Execution
- Administrasi umum (surat, dokumen),
- Mengkoordinasi AMP/penyusunan anggaran,
- Bagian ISO dan SMK3,
- Manajemen kantor,
- Manajemen penyimpanan dan proteksi keamanan,
- Kebersihan kantor dan area sekitarnya,
- Penyimpanan barang/material,
- Peralatan kantor (fotocopy, fax, telephone,
teleconference),
- Acara khusus dan tamu.
c. Bagian Personnel & Welfare Administration
- Administrasi Personalia,
- Data personal karyawan,
- Penerimaan, pengembangan dan pemberhentian,
- Memberikan penghargaan dan sanksi kepada
karyawan,
- Pengembangan organisasi,
- Administrasi Kesejahteraan Karyawan,
- Gaji karyawan dan PPh 21,
- Administrasi pinjaman karyawan,
- Pengurusan ke kantor imigrasi dan jamsostek,
- Dana pensiun,
- Dinas luar, perjalanan pribadi (pulang kampung),
- Kompensasi uang makan,
- Asuransi (SIHARTA),
- Bantuan untuk karyawan,
- Mendukung kegiatan hiburan perusahaan.
d. Bagian Fasilitas Perumahan dan Perawatannya
Bagian Fasilitas Perumahan dan Perawatannya terdapat 3
sub bagian yaitu :
(i) Fasilitas perumahan
- Manajemen Residence, Dormitory, & Lodging,
- Mengawasi pekerjaan maids,
- Manajemen Guest House, Multi Purpose Hall &
Gymnasium.
(ii)Civil : Merawat bangunan dan fasilitas rumah di
(iii) Electric
- Merawat fasilitas electrical di komplek Paritohan,
pengelolaan air minum & rencana pengolahan air
buangan rumah tangga,
- Mengoperasikan dan mengontrol perawatan
sentral parabola.
e. Bagian Pengolahan Air Bersih & Sanitasi
Bagian Pengolahan Air Bersih & Sanitasi terdapat 2 sub
bagian yaitu :
(i) Pengolahan Air Bersih
- Mengoperasikan dan merawat air bersih,
- Mengawasi pendistribusian air minum.
(ii)Sanitasi
- Pemotongan rumput dan pengelolaan sampah,
- Merawat lapangan golf,
- Merawat komplek Paritohan,
- Pembasmian nyamuk,
- Saluran parit (air kotor),
- Mengawasi dan pengoperasian alat pengolahan
limbah air rumah tangga.
5.2 Departemen Umum & CSR
Seksi Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PLTA)/Power
menangani perencanaan kemitraan dan bina lingkungan serta yang
menangani perencanaan dan pelaksanaan CSR (Corporate Social
Responsibility).
D. Jaringan Usaha/Kegiatan
PT Inalum terletak di 4 lokasi yang berbeda, yaitu :
a. Kantor Pusat (Head Office) yang bertempat di Jakarta.
b. Kantor Penghubung (Liaison Office) yang bertempat di Medan.
c. Kantor Peleburan (Smelting Plant) yang bertempat di Kuala Tanjung,
Kec. Sei Suka, Kab. Batu Bara.
d. Kantor Pembangkit Listrik (Power Plant) yang bertempat di Paritohan,
Kec. Pintupohan Meranti, Kab. Toba Samosir.
1. Pabrik Peleburan
Pabrik Peleburan Aluminium merupakan bagian utama dari PT
Inalum, dibangun di atas areal selua 200 Ha. Peleburan Aluminium PT
Inalum di Kuala Tanjung memproses alumina menjadi logam aluminium
batangan dengan memakai alumina dan karbon sebagai bahan baku
utamanya, dan meleburnya dengan memakai tenaga listrik. Pada Pabrik
Peleburan ini, terdapat 3 bagian utama untuk proses produksi, yaitu :
a. Bagian Tungku Reduksi
Bagian Tungku Reduksi terdiri dari 3 unit gedung reduksi yang
masing-masing berukuran panjang 648 m, lebar 52 m dan tinggi 29 m.
buah. Tungku reduksi tipe anoda panggang 175 KA ini beropersi pada
suhu 960 C. Setiap tungku reduksi atau pot dapat menghasilkan 1,3 ton
metal per hari.
b. Bagian Karbon
Bagian Karbon memproduksi blok anoda karbon yang akan digunakan
pada tungku-tungku reduksi dan terdiri dari 3 bagian, yaitu : Bagian
Karbon Mentah, Bagian Pemanggang Anoda dan Bagian Penangkaian.
Blok anoda berfungsi sebagai elektroda pada tungku reduksi.
c. Bagian Penuangan
Pada bagian ini, aluminium cair dari tungku reduksi ke Bagian
Penuangan dan setelah dimurnikan lebih lanjut dalam tungku-tungku
penampung, lalu dibentuk menjadi aluminium batangan (ingot) yang
beratnya masing-masing 50 pon (± 22,7 kg) dan merupakan poduk
akhir PT Inalum yang dipasarkan di dalam dank e luar negeri. Di sini
terdapat 10 buah tungku penampung yang masing-masing berkapasitas
30 ton dan 7 unit mesin pencetak ingot.
d. Fasilitas Penunjang
Untuk kelancaran operasi, perusahaan juga membangun bengkel di
Pabrik Peleburan guna memperbaiki peralatan, mesin-mesin,
kendaraan yang rusak dan lain-lain di pabrik peleburan. Pabrik
peleburan juga memiliki bangunan kantor seluas 3.300 m2, kantin,
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
PT Inalum membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik
Tenaga Air, yang terdiri dari Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan
Tangga yang juga dikenal dengan PLTA Asahan II. Kedua stasiun
pembangkit ini dioperasikan dengan memakai air Sungai Asahan yang
mengalir dari Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, tenaga listrik
yang dihasilkan sangat tergantung pada tinggi permukaan Air Danau Toba.
Sungai Asahan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada
musim kemarau 60 m3/detik dan pada musim hujan lebih dari 100
m3/detik.
PLTA di Siguragura dan Tangga masing-masing digerakkan oleh
potensi air terjun ini, dengan kapasitas total :
Kapasitas terpasang : 603 MW
Output tetap : 426 MW
Output puncak : 513 MW
PLTA ini terdiri dari :
a. Bendungan Pengatur (Regulating Dam)
Terletak di Siruar ± 14.5 km dari Danau Toba yang berfungsi
mengatur kestabilan air keluar dari Danau Toba ke sungai Asahan
untuk mensuplai air ke stasiun Pembangkit Listrik secara konstan
b. Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Dam)
Terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk
c. Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura (Siguragura Power Station)
Berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator
masing-masing berkapasitas 71,5 MW dan merupakan PLTA bawah tanah
pertama di Indonesia.
d. Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Dam)
Berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura
untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini
merupakan bendungan busur pertama di Indonesia.
e. Stasiun Pembangkit Listrik Tangga (Tangga Power Station)
Air disalurkan melalui sebuah terowongan bawah tanah yang
panjangnya 3.150 m. Bendungan ini memiliki 4 unit generator
masing-masing berkapasitas 79,2 MW dan berada di atas permukaan tanah.
f. Jaringan Transmisi (Transmission Line)
Tenaga Listrik yan dihasilkan stasiun Pembangkit Listrik Siguragura
dan Tangga disalurkan melalui Jaringan Transmisi sepanjang 120 km
dengan jumlah menara 271 buah dan tegangan 275 kV ke Kuala
Tanjung. Melalui Gardu Induk Kuala Tanjung tegangannya diturunkan
menjadi 33 kV untuk didistribusikan ke tiga gedng tungku reduksi
mempunyai 2 unit penyearah silicon dengan DC 37 KA dan 800 V.
Sesuai dengan Perjanjian Induk kelebihan tenaga listrik dengan
batasan maksimal 50 MW diserahkan kepada pemerintah melalui PLN.
Kuala Tanjung ke gardu induk PLN untuk didistribusikan ke
masyarakat melalui jaringan transmisi 150 kV.
E. Kinerja Terkini
Ruang lingkup perusahaan PT. Inalum (Persero) terdiri dari :
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Power Plant, Paritohan
2. Pabrik Peleburan Aluminium Smelting Plant, Kuala Tanjung
Kinerja Usaha terkini dari PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan
adalah menghasilkan listrik dengan total kapasitas 426 MW dan Output 513
MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan aluminium di
Smelting Plant, Kuala Tanjung.
Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari Stasiun
Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama
Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi
Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan
air sungai asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka. Tenaga
Listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada kondisi permukaan air Danau
Toba.
F. Rencana Usaha/Kegiatan
Tenaga Listrik yang dihasilkan oleh PLTA sangat tergantung pada kondisi
permukaan air Danau Toba. Oleh karena itu, perlu upaya untuk menjaga dan
pembuatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC merupakan usaha
manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan
mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang diubah
(diberi perlakuan) di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan
penggabungan (collision and coalescence) atau proses pembentukan es (ice
nucleation).
TMC yang akan dilakukan oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant
Paritohan bertujuan untuk menambah debit air Danau Toba yang akan
dilaksanakan di sekitar Kecamatan Muara, Kota Parapat dan sekitar kawasan
Danau Toba lainnya yang termasuk dalam Water Level PLTA PT. Inalum
BAB III
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT.INALUM (Persero)
POWER PLANT PARITOHAN
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input,
proses, dan output. Pada dasarnya sesuatu itu dapat disebut sistem apabila
memenuhi dua syarat, yaitu :
1. Memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi atau disebut subsistem.
Dari gambar di bawah, terlihat bagaimana sub-sub sistem tersebut saling
berkaitan dan bekerja sama membentuk suatu sistem yang utuh.
subsistem
Gambar 3.1
Hubungan antara Sistem dan Subsistem Sumber : Buku SIA Nugroho Wijayanto
2. Suatu sistem harus memiliki tiga unsur, yaitu input, proses, dan output.
Input dalam sistem informasi adalah data-data yang relevan untuk
menghasilkan informasi yang diinginkan. Proses adalah langkah-langkah
yang perlu dilakukan untuk mengolah data menjadi informasi. Sedangkan
Sistem subsistem
subsistem subsistem
Output adalah berupa informasi yang merupakan hasil dari pemrosesan
data.
Gambar 3.2
Rangkaian Unsur dalam Suatu Sistem Sumber : Buku SIA Nugroho Wijayanto
Menurut Hall (2001 : 5) Sistem adalah “sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau
subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common
purpose)”.
Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara
rutin terjadi seperti penggajian. Gaji dalam hal ini adalah komponen biaya
yang secara rutin terjadi dan saling berhubungan sebagai motivasi semangat
kerja para karyawan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka
diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi. Dengan adanya sistem
akuntansi yang memadai menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan
informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk
mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang
berkaitan dengan transaksi keuangan. Sistem Informasi Akuntansi yang efektif
sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.
Menurut Wijajanto (2001 : 4) Sistem Informasi Akuntansi adalah
“susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai
laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi
informasi keuangan”. Sistem Informasi Akuntansi juga berperan sebagai
pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur-unsur
pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan,
penyimpangan, dan kesalahan dapat dihindarkan, dilacak sehingga dapat
diperbaiki.
Menurut Diana (2011 : 4) Sistem Informasi Akuntansi adalah “sistem yang
bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan
informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.
Pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan, sistem yang digunakan
adalah Retrive Log. Retrive Log adalah suatu sistem yang digunakan untuk
merekapitulasi semua data daftar kehadiran karyawan mulai dari jam masuk
kerja dari masing-masing karyawan sampai jam keluar kerja yaitu melalui alat
finger print.
Retrive Log tersebuat diperiksa dalam dua hari sekali oleh Seksi
Administrasi (Power Administration Section). Kemudian seksi ini memeriksa
sistem tersebut dan mulai melakukan pencekan daftar kehadiran karyawan,
sehingga dapat diketahui berapa jumlah jam kerja karyawan selama periode
tertentu yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber data dalam
penghitungan gaji karyawan.
B. Pengertian Gaji
Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap
serta mempunyai jaminan yang pasti. Istilah gaji biasanya digunakan sebagai
alat balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh seluruh karyawan.
Pada umumnya, gaji dibayarkan secara bulanan kepada karyawan.
Menurut Mulyadi (2001 : 373) Gaji adalah “pembayaran atas penyerahan
jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer,
dan dibayarkan secara tepat per bulan”. Sedangkan upah merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana
(buruh). Umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah
satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Menurut Rivai (2008 : 360) Gaji adalah “balas jasa dalam bentuk uang
yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai
seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam
mencapai tujuan perusahaan”.
Menurut Winarni (2006 : 16) Gaji adalah “balas jasa yang dibayarkan
kepada pemimpin-pemimpin, pengawas-pengawas, pegawai tata-usaha, dan
pegawai-pegawai kantor serta para manajer lainnya dan pembayaran gaji
ditetapkan secara bulanan”.
Berdasarkan perbandingan pengertian gaji di atas dapat diperoleh
kesimpulan bahwa gaji merupakan bentuk balas jasa berupa sejumlah uang
yang diberikan kepada karyawan yang telah melakukan tugasnya dengan baik
PT. Inalum (Persero) Power Plant, gaji diberikan kepada karyawan yang telah
melakukan tugasnya dengan baik dan diberikan secara per bulan, sehingga
pengertian gaji yang digunakan oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant sudah
sangat baik dan dapat mensejahterakan karyawannya.
C. Komponen-Komponen Gaji
Pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan, terdapat
komponen-kompenen gaji yaitu :
1. Gaji Pokok
2. Tunjangan, terdiri dari :
a. Tunjangan Jabatan
b. Tunjangan Penghargaan Kinerja
c. Tunjangan Keluarga
d. Tunjangan Perumahan
e. Tunjangan Pengangkutan
f. Tunjangan Daerah (Smelter/Power)
3. Insentif, terdiri dari :
a. Insentif Power
b. Insentif Produksi
c. Insentif bantuan khusus untuk perumahan
Selain komponen gaji di atas, di PT. Inalum (Persero) Power Plant
Paritohan juga terdapat beberapa tambahan tunjangan yang diberikan kepada
1. Uang makan (free meal)
Uang makan (free meal) diberikan kepada karyawan apabila karyawan
tersebut sudah bekerja dengan jam kerja lebih dari 7 jam. Uang makan
diberikan secara tunai (cash) dan dibayarkan kepada karyawan setiap
tanggal 20 setiap bulannya.
2. Uang Lembur
Uang lembur yang diberikan kepada karyawan berdasarkan Peraturan
Pemerintah yang tercantum dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun
2003.
3. Tunjangan Special Work
Tunjangan ini diberikan khusus kepada Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan
Transmisi (Power Civil Work & Transmission Line), dimana seksi ini yang
merawat infrastruktur sipil seperti bangunan power station, jalan
pendukung, bangunan dam serta jaringan 275 kV.
4. Tunjangan Stand By
Tunjangan ini diberikan kepada karyawan yang bekerja pada hari jumat,
sabtu, minggu di luar jam kerja perusahaan.
5. Tunjangan Shift
Tunjangan shift ini diberikan khusus kepada Seksi Keamanan Industri
(PSC) dan POP. Jenis shift yang ada pada perusahaan ini ada 3, yaitu :
I. 00.00 - 08.00
II. 08.00 - 16.00
Tunjangan ini berlaku bagi karyawan yang bekerja pada shift I dan III.
6. Tunjangan Emergency
Tunjangan ini merupakan tunjangan yang diberikan kepada karyawan
dimana dalam keadaan darurat di luar jam kerja.
7. Tunjangan Dinas Luar
Tunjangan ini diberikan apabila karyawan tersebut melakukan dinas luar.
Tunjangan dinas luar ini adalah :
a. Uang Saku
b. Uang Penginapan
c. Uang Transport.
Selain tunjangan-tunjangan di atas, pada PT. Inalum (Persero) Power Plant
juga terdapat potongan-potongan gaji yaitu :
1. Potongan BPJS
Besarnya potongan BPJS adalah 5.7%, namun 3.7% dari potongan ini
ditanggung oleh perusahaan. Sehingga potongan yang dibebankan kepada
karyawan adalah 2% dari total gaji.
2. Iuran SPSI (Serikat Pekerja se-Indonesia)
Iuran ini dibayar oleh karyawan sebesar Rp 5.000 per bulannya.
3. Iuran Organisasi Keagamaan
Organisasi ini tidak diwajibkan bagi karyawan, sehingga potongan ini
berlaku bagi karyawan yang mengikuti organisasi tersebut.
4. Pinjaman Karyawan
5. Potongan Pemeliharaan
Karyawan dikenakan sebesar Rp 4.700 setiap bulannya untuk
pemeliharaan.
6. Potongan Mess
Potongan ini tergantung pada karyawan yang memakai/memesan mess dan
dikenakan potongan sebesar Rp 3.000 per malam.
Pada PT. Inalum (Persero) Power Plant, kenaikan gaji setiap tahunnya
dapat terjadi tergantung pada :
1. Laju Inflasi
2. Keuntungan Perusahaan
3. Penilaian Kinerja Karyawan.
Menurut Winarni (2006 : 50) yang merupakan komponen gaji adalah :
1. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang pegawai untuk memenuhi penghidupan selama satu bulan. Besarnya gaji pokok akan meningkat sesuai dengan tingkat pangkat dan masa kerja golongan.
2. Tunjangan Keluarga
Tunjangan ini diberikan kepada setiap pegawai yang sudah menikah.
3. Tunjangan Pangan (beras)
Bagi setiap pegawai dan keluarganya diberikan tunjangan pangan beras. Nominal tunjangan ini besarnya sesuai dengan saat penetapannya.
4. Tunjangan Struktural
Tunjangan ini juga bervariasi tergantung dari fungsi pekerjaan pegawai yang bersangkutan dalam memperlancar pelaksanaan tugas organisasi.
6. Tunjangan Lain-lain
Tunjangan ini antara lain tunjangan pengabdian daerah terpencil dan tunjangan khusus.
7. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)
Tunjangan ini diberikan kepada pegawai sebagai akibat dari adanya keputusan pemerintah yang menaikkan gaji pokok.
8. Iuran Wajib Pegawai (IWP)
Pegawai dan keluarganya memperoleh hak-hak pelayanan sosial di ahri tua dan pemeliharaan kesehatan. Oleh karena itu kepada pegawai diwajibkan untuk membayar iuran wajib pegawai (IWP).
Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa
komponen-komponen gaji yang telah diterapkan dan diberikan kepada karyawan pada PT.
Inalum (Persero) Power Plant Paritohan sudah sangat baik dan layak sehingga
dapat meningkatkan semangat dan motivasi kerja karyawan dalam mencapai
tujuan dari perusahaan tersebut.
D. Sistem Pencatatan dan Perhitungan Gaji
Sistem pencatatan gaji PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan
dilakukan dengan sistem komputerisasi yang berisikan semua data-data
karyawan yang dapat mendukung proses penghitungan gaji yaitu melalui :
1. Working Time Record
Working time record adalah data karyawan per individu dimana di
dalamnya terdapat jumlah jam kerja , jumlah jam lembur, absensi, dan
2. Attendance Rekapitulation
Attendance Rekapitulation adalah data karyawan per seksi dimana di
dalamnya terdapat jumlah absensi, tunjangan kehadiran, tunjangan special
work, tunjangan standby dan tunjangan emergency call dari setiap seksi
dan berguna untuk menghitung jumlah tunjangan yang akan diterima oleh
karyawan.
3. Over Time Rekapitulation
Over Time Rekapitulation berisi rekapitulasi dari jumlah jam kerja lembur,
besar gaji bulanan, dan perbandingan nya.
Melaui ketiga dokumen di atas, maka seksi PAS dapat melihat jumlah jam
kerja melalui daftar kehadiran karyawan, dan rekapitulasi dari semua kegiatan
yang dilakukan karyawan selama periode tertentu. Dari semua data-data yang
ada, maka selanjutnya seksi ini menghitung jumlah gaji yang akan dibayarkan
kepada setiap karyawan.
Setelah seksi PAS selesai menghitung jumlah gaji karyawan, maka
selanjutnya seksi ini mem-print out slip gaji setiap karyawan, data over time
recapitulation dan data attendance recapitulation untuk dibagikan kepada
setiap karyawan yang akan menerima gaji.
Berikut ini adalah perhitungan gaji yang diterapkan oleh PT. Inalum
(Persero) Power Plant Paritohan:
1. Gaji Pokok Rp xxx
2. Tunjangan
b. Penghargaan Kinerja Rp xxx
c. Keluarga Rp xxx
d. Perumahan Rp xxx
e. Pengangkutan Rp xxx
f. Daerah Smelter/Power Rp xxx
Jumlah Tunjangan Rp xxx
3. Insentif
a. Power Rp xxx
b. Produksi Rp xxx
c. Bantuan khusus untuk perumahan Rp xxx
Jumlah Insentif Rp xxx
Jumlah Gaji Kotor Rp xxx
Setelah mendapat jumlah gaji kotor, maka kembali dikurangi dengan
potongan-potongan yang menjadi tanggungan setiap karyawan yaitu :
1. Potongan BPJS Rp xxx
2. Potongan SPSI Rp xxx
3. Potongan Organisasi Keagamaan Rp xxx
4. Potongan Pinjaman/Loan Rp xxx
5. Potongan Perumahan Rp xxx
6. Potongan Mess Rp xxx
7. Potongan Meal Rp xxx
Berdasarkan perhitungan di atas, maka akan didapat jumlah gaji bersih
yang akan di transfer ke rekening masing-masing karyawan yaitu :
Jumlah Gaji Kotor Rp xxx
Jumlah Potongan Rp (xxx)
Gaji Bersih Rp xxx
E. Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur pembayaran gaji pada PT. Inalum (Persero) Power Plant
Paritohan dimulai dari Seksi Administrasi (Power Administrasi Section)
menyiapkan attendance recapitulation, overtime recapitulation dan slip gaji
setiap karyawan serta menyiapkan jurnal penggajian untuk kemudian
divalidasi oleh Seksi Anggaran dan Keuangan (Power Budgeting and
Planning Section). Setelah divalidasi oleh Seksi Anggaran dan Keuangan,
maka seksi ini akan mengirimkan dokumen penggajian tersebut ke Bank yang
bekerjasama dengan PT. Inalum (Persero).
Untuk pemberian gaji kepada karyawannya, PT. Inalum (Persero) Power
Plant Paritohan melakukannya dengan cara mentransfer gaji tersebut ke
rekening setiap karyawan melalui bank yang telah bekerja sama dengan
perusahaan ini. Bank tersebut adalah Bank Negara Indonesia (BNI) Balige.
Dokumen yang dipakai oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan
dalam pembayaran gaji adalah :
1. Daftar hadir karyawan
jam keluar kerja karyawan dimana PT. Inalum (Persero) Power Plant
menggunakan sebuah alat yaitu finger print.
2. Daftar gaji
Daftar gaji berisikan gaji seluruh karyawan. Daftar gaji dibuat untuk
mengetahui jumlah gaji dan jumlah potongan setiap karyawan.
3. Slip gaji
Slip gaji berisikan komponen-komponen gaji serta jumlah gaji bersih yang
akan dibayarkan kepada karyawan.
4. Rekening karyawan
Rekening karyawan di bank digunakan sebagai alat bukti pentransferan
gaji yang telah dilakukan.
Menurut Diana (2011 : 182), dokumen-dokumen yang diperlukan dalam
pembayaran gaji antara lain meliputi :
1. Kartu waktu
Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir di kantor dan jam berapa pulang dari kantor. Bagi karyawan yang digaji bulanan, kartu waktu ini berguna untuk melihat kedisiplinan karyawan.
2. Daftar gaji
Daftar gaji memuat gaji seluruh karyawan. Daftar gaji ini berguna untuk mengetahui gaji setiap karyawan, termasuk potongan dan Pajak Penghasilan Pasal 21. Selain itu, daftar gaji juga berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji karyawan.
3. Slip gaji
4. Daftar transfer
Daftar transfer berfungsi sebagai surat perintah ke Bank untuk mentransfer sejumlah tertentu ke setiap karyawan yang akan menerima gaji.
F. Pengawasan Internal Gaji
Pengawasan internal gaji adalah seluruh kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan transaksi gaji yang diterapkan oleh suatu satuan usaha guna
mendapatkan kepastian yang layak bahwa transaksi gaji telah dilaksanakan
dengan baik.
Ada dua pengertian pengawasan internal, yaitu :
1. Dalam Arti Luas
Pengawasan tidak hanya meliputi pemeriksaan tahap akhir pimpinan,
tetapi meliputi semua bagian yang berwenang untuk mengadakan
pemeriksaan,
2. Dalam Arti Sempit
Pengawasan internal merupakan pemeriksaan jumlah angka yang tertera
dalam daftar pemeriksaan masalah.
Pengawasan internal gaji yang dilakukan oleh PT. Inalum (Persero) Power
Plant Paritohan adalah langsung diawasi oleh pimpinan perusahaan melalui
data dan informasi yang didapat dari data over time recapitulation dan data
attendance recapitulation karyawan. Karyawan juga dapat secara langsung
mengawasi perhitungan gaji mulai dari komponen-komponen gaji,
Dengan sistem pengawasan internal gaji yang dilakukan oleh PT. Inalum
(Persero) Power Plant Paritohan, maka proses penggajian dan pencatatan gaji
telah berjalan dengan baik dan transparan.
G. Tujuan Pengawasan Internal
Dari uraian pengertian pengawasan internal di atas, dapat disimpulkan
bahwa pengawasan internal itu merupakan suatu sistem yang mempunyai
tujuan.
Menurut Widjajanto (2001 : 18) tujuan pengawasan internal adalah :
1. Mengamankan aktiva perusahaan,
2. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi,
3. Meningkatkan efisiensi,
4. Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi jajaran organisasi.
Menurut Mulyadi (2001 : 163) tujuan pengawasan internal adalah :
1. Menjaga kekayaan organisasi,
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
3. Mendorong efisiensi,
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan
dilakukannya pengawasan internal adalah :
1. Menajamin keamanan harta perusahaan, dengan mengawasi sistem
pembayaran gaji karyawan,
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan dan penelitian yang telah dilakukan pada PT.
Inalum (Persero) Power Plant Paritohan, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa :
1. PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah perusahaan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dimana hasilnya yaitu listrik akan
di supply ke Pabrik Peleburan Aluminium (Smelter) yang berada di
Tanjung Gading.
2. Komponen-komponen gaji yang terdapat pada PT. Inalum (Persero) Power
Plant Paritohan adalah gaji pokok, tunjangan-tunjangan seperti tunjangan
jabatan, penghargaan kinerja, keluarga, perumahan, pengangkutan, daerah
(smelter/power), dan Insentif seperti power, produksi, bantuan khusus
untuk perumahan.
3. Prosedur pembayaran gaji pada PT. Inalum (Persero) Power Plant
Paritohan dimulai dari Seksi Administrasi (PAS) menyiapkan attendance
recapitulation, overtime recapitulation dan slip gaji setiap karyawan serta
menyiapkan jurnal penggajian untuk kemudian divalidasi oleh Seksi
Anggaran dan Keuangan (PBF). Setelah divalidasi oleh Seksi Anggaran
dan Keuangan, maka seksi ini mengirim dokumen penggajian tersebut ke
Bank BNI Cabang Balige untuk dilakukan transfer ke setiap rekening
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan pada tugas akhir ini sebagai
bahan masukan adalah :
1. Sebaiknya selalu menjadi PLTA terbaik dengan menjaga eksistensi dalam
menghasilkan listrik guna memenuhi kebutuhan listrik Pabrik Peleburan
Aluminium sehingga Produk aluminium semakin bertambah.
2. Sebaiknya pemberian komponen-komponen gaji lebih diperhatikan lagi
dan nilainya ditingkatkan agar setiap karyawan yang bekerja semakin
semangat dan termotivasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Sebaiknya pengawasan intern gaji harus lebih ditingkatkan serta tetap
diterapkan untuk menghindari terjadinya kesalahan atau penyelewengan
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 1, Andi, Yogyakarta.
Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Rivai, Vithzal, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart, 2005. Accounting Information Systems, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.
Sofyandi, Herman, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Wijajanto, Nugroho, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.
Winarni, F dan G Sugiyarto, 2006. Administrasi Gaji dan Upah, Cetakan 1, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.