• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI EVO MORALES MENENTANG DOMINASI POLITIK AMERIKA SERIKAT DI BOLIVIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI EVO MORALES MENENTANG DOMINASI POLITIK AMERIKA SERIKAT DI BOLIVIA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI EVO MORALES

MENENTANG DOMINASI POLITIK AMERIKA SERIKAT DI BOLIVIA

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

Amandio Vieira da Costa 06260008

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Amandio Vieira da Costa NIM : 08260008

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Judul Skripsi :

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI

EVO MORALES MENENTANG DOMINASI POLITIK AMERIKA SERIKAT DI BOLIVIA

Disetujui oleh, DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Ruli I. Ramadhoan, S.Sos, M.Si Rachmad K. Dwi Susilo, MA.

Mengetahui,

Dekan, Ketua Jurusan, FISIP UMM Hubungan Internasional

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Amandio Vieira da Costa NIM : 08260008

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Judul Skripsi :

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI

EVO MORALES MENENTANG DOMINASI POLITIK AMERIKA SERIKAT DI BOLIVIA

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS

Pada: Sabtu Tanggal: 19 Januari 2013

Tempat: Laboratorium Hubungan Internasional UMM

Mengesahkan, Dekan FISIP-UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:

(4)

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Amandio Vieira da Costa NIM : 08260008

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul: KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI

EVO MORALES MENENTANG DOMINASI POLITIK AMERIKA SERIKAT DI BOLIVIA

adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 26 Januari 2013 Yang menyatakan,

Amandio Vieira da Costa

(5)

v

BERITA ACARA

1. Nama : Amandio Vieira da Costa

2. NIM : 08260008

3. Jurusan : Hubungan Internasional 4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 5. Judul Skripsi :

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI

EVO MORALES MENENTANG DOMINASI POLITIK AMERIKA SERIKAT DI BOLIVIA

6. Pembimbing : Ruli I. Ramadhoan, S.Sos, M.Si Rachmad K. Dwi Susilo, MA.

30 April 2012 30 April 2012 Pengajuan

(6)

vi

ABSTRAK

Amandio Vieira da Costa, 2013, (08260008), Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Hubungan Internasional,

Kebijakan Politik Luar Negeri Evo Morales Menentang Dominasi Politik Amerika Serikat di Bolivia, Dosen Pembimbing I: Ruli Inayah Ramadhoan, S.sos dan Dosen Pembimbing II: Rachmad K. Dwi Susilo, MA.

Bolivia adalah salah satu negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, tapi masyarakatnya tidak menikmati kekayaan alam tersebut. Sehingga muncul perlawanan dari kelas bawah menentang kebijakan yang dinilai menguntungkan sebagaian elit politik. Perlawanan itu di komandoi oleh seorang pemimpin kiri Amerika Latin Evo Morales Ayma yang menentang kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat di Bolivia. Oleh sebab itu dalam kaitanya dengan masalah ini maka penulis tertarik untuk memunculkan pertanyaan mengapa Evo Morales mengeluarkan kebijakan politik luar negeri dalam menentang dominasi politik Amerika Serikat di Bolivia? Maka penulis mengunakan level analisa individu, karena yang menjadi pokok pembahasan penulis adalah Evo Morales. Teori yang akan penulis gunakan dalam pembahasan ini adalah teori psikoanalisis, untuk bisa menjelaskan karakter Evo Morales. Penulis juga akan mengunakan teori Leader Personality and Foreign Policy untuk menjelaskan tindakan politik luar negeri yang diambil oleh Evo Morales dalam nenentang Amerika Serikat.

Kata Kunci: Kebijakan Politik Luar negeri, Morales, Politik Amerika Serikat, Bolivia.

Malang, 26 Januari 2012 Penulis,

Amandio Vieira da Costa

Disetujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

(7)

vii

ABSTRACT

Amandio Vieira da Costa, 2013, (08260008), University of Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Science, International Relation Department, Foreign Policy Of Evo Morales Against U.S. Political Dominance In Bolivia, Advisor I: Ruli I. Ramadhoan, S.Sos, M.Si, Advisor II: Rachmad K. Dwi Susilo, MA.

Bolivia is one of the countries that have abundant natural resources, but the people of Bolivia do not enjoy the wealth of nature resources, so appear resistance from the lower classes, against the policies were assessed favorable some of the political elite. That resistence was headed by left Latin America leader Evo Morales Ayma, against the foreign policy of the United States in Bolivia. In connection with this problem the authors are interested to raise the question why the Evo Morales put out a foreign policy in against U.S. political dominance In Bolivia? So, the authors use individual-level analysis, because the main problem will be described by the authors is Evo Morales. The theory will be used in this discussion is the theory of psychoanalysis, to explain the character of Evo Morales. The author also will use the theory of Leader Personality and Foreign Policy to explain foreign policy actions taken by Evo Morales to against the United States.

Keywords: Foreign Policy, Morales, U.S. Politics, Bolivia.

Malang, January 26, 2013 Writer,

Amandio Vieira da Costa

Approved by,

Advisor I Advisor II

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI EVO MORALES MENENTANG DOMINASI POLITIK AMERIKA SERIKAT DI BOLIVIA

Skripsi ini penulis susun dengan latar belakang Negara Amerika Latin yaitu Bolivia. Wilayah Bolivia merupakan yang tertinggi dan terpencil. Negara ini adalah salah satu penghasil koka, minyak dan gas dan timah terbesar di dunia, namun setelah liberalisasi yang dijalankan di sana tidak membawa dampak yang positif bagi negara tersebut dan muncul seorang pemimpin kiri dari suku Indian Aymara yaitu Juan Evo Morales Ayma, pemimpin ini dengan berani dan tegas menentang Kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh pemerintahan pada waktu itu, sehingga membawanya menuju kursi presiden pada tahun 2006. Hal ini kemudian penulis analisa dengan menggunakan teori Psikoanalisis untuk menjelaskan Kebijakan politik luar negeri Evo Morales menentang dominasi politik Amerika Serikat di Bolivia.

Dalam tulisan ini masih terdapat banyak sekali kekurangan yang perlu disempurnakan, sehingga penulis mengharapkan masukan dari pembaca, untuk itu, lebih dan kurang jelasnya pembahasan dalam penelitian ini, penulis sampaikan permohonan maaf.

Dengan selesainya tulisan ini maka penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa, yang tidak pernah meninggalkan penulis dalam keadaan apapun, semoga Tuhan memberkahi tulisan ini.

2. Kepada, Ibu saya Luiga Vieira tercinta dan tersayang, yang selalu memberikan saya dukungan, memberikan apapun yang terbaik bagi saya, dan juga ke-enam kakak saya yang selalu memberikan dukungan. 3. Bapak Ruli I. Ramadhoan, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing I

(9)

ix

Bapak Rachmad K. Dwi Susilo, MA, selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membaca penelitian ini dengan sangat detail dan memberikan pengarahan kepada penulis terutama dalam masalah penulisan ilmiah.

4. Segenap dosen Jurusan Hubungan Internasional dan segenap dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan banyak ilmu dan bantuan kepada penulis selama penulis menjalani masa-masa studi.

5. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.

Terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungannya, semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna.

Malang, 26 Januari 2013 Penulis,

(10)

x

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan masalah... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1. Manfaat Akademis ... 7

1.4.2. Manfaat Praktis ... 8

1.5. Penelitian Terdahulu ... 8

1.6. Landasan Teoritis ... 13

1.6.1. Psikoanalisis ... 13

1.6.2. Leader Personality and Foreign Policy ... 18

1.7. Metodologi Penelitian ... 21

1.7.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 21

1.7.1.1. Batas Materi ... 21

1.7.1.2. Batas Waktu ... 22

1.7.2. Jenis Penelitian ... 22

1.7.3. Tingkat Analisa ... 23

(11)

xi

1.7.5. Teknik Analisa Data ... 24

1.8. Hipotesa ... 24

1.9. Sistematika Penulisan ... 25

BAB II SEJARAH PROFIL DAN PENGALAMAN POLITIK JUAN EVO MORALES AYMA ... 2.1. Kondisi Sosial Ekonomi dan Politik Bolivia ... 27

2.1.1. Kondisi Sosial Masyarakat Bolivia ... 27

2.1.2. Kondisi Ekonomi Mayarakat Bolivia ... 36

2.1.3. Kondisi Politik Negara Bolivia ... 39

2.2. Profil Sejarah dan Pengalaman Politik Evo Morales ... 42

2.2.1. Biografi Singkat ... 42

2.2.1.1. Latar Belakang Evo Morales Masih Kecil ... 43

2.2.1.2. Latar Belakang Pendidikan dan Ekonomi Keluarga Evo Morales ... 45

2.3. Sejarah dan Pengalaman Politik Evo Morales ... 49

2.3.1. Evo Morales Menuju Kursi Presiden ... 52

BAB III Kebijakan Politik Luar Negeri Evo Morales Dalam Menentang Dominasi Amerika Serikat ... 3.1. Kebijakan Dalam Negeri dan Kebijakan Luar Negeri Evo Morales ... 58

3.1.1. Kebijakan Dalam Negeri ... 59

3.1.2. Kebijakan Luar Negeri ... 65

BAB IV Analisa Psikoanalisis Mengenai Upaya Evo Morales Menentang Amerika Serikat ... 4.1. Keistimewaan Sosok Evo Morales... 87

4.2. Evo Morales Sebagai Pemimpin Cocaleros ... 88

4.3. Evo Morales Sebagai Presiden Bolivia ... 90

4.4. Psikoanalisis Evo Morales Menentang Amerika Serikat ... 95

(12)

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

5.1. Kesimpulan ... 102

5.2. Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... DAFTAR TABEL ... 1.1 Penelitian Terdahulu ... 12

1.2 Sistematika Penulisan ... 26

1.3 Hasil Penghitungan Pemilu Bolivia Pada tanggal 18 Desember 2005 ... 55

(13)

28

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Quirk E, Robert dkk. 2007. “Poros Setan: Kisah Empat Presiden Revolusioner: Fidel Castro, M. Ahmadinejad, Evo Morales, Hugo Chaves”. Jogjakarta: Prismasophie.

Shoelhi Mohammad, 2007. “DI Ambang Keruntuhan Amerika”, Jakarta: Grafindo

Khazanah Ilmu.

Mas’oed Mohtar, 1989, “Studi Hubungan Internasional Tingkat Analisa dan Teorisasi”. Yogyakarta.

Djamali R. Abdul, SH. 1984. “Psikologi Dalam Hukum”. Bandung: CV.

ARMICO.

Dirgagunarso DR. Singgih. 1996. Pengantar Psikologi. Jakarta: Mutiara Sumber Widya

Drs. E. Usman Effendi, Drs. Juhaya S. Praja. 1989. Pengantar Psikologi. Bandung, Angkasa.

Cahyo, Agus N. 2011. “Tokoh-Tokoh Dunia Yang Paling Dimusuhi Amerika dan

Sekutunya”. Jogjakarta: Diva Press.

Bertens, K. 2006. “Psikoanalisis Sigmund Freud”. Jakarta. PT Gramedia Pustaka

Utama.

James F. Petras, Henry Veltmeyer. 2002. “Imperialisme abad 21.

Internet:

Presiden Bolivia Evo Morales Tokoh Kiri Yang Dimusuhi Amerika. Terdapat di: http://forum.detik.com/amerika-latin-ke-kiri-kebangkitan-sosialisme-t64204p2.html, [internet], diakses tanggal 7 Juli 2012.

“Presiden Bolivia Evo Morales Hentikan Kegiatan Agen-Agen Antinarkoba AS”, diperoleh dari: http://www.voaindonesia.com/content/a-32-2008-11-02-voa9-85114052/9203.html, [internet], diakses tanggal 8 Juli 2012.

James Rochlin. “Pembelokan Amerika Latin Ke Kiri Dan Medan Strategis Baru: Kasus Bolivia”, diperoleh dari: http://nefos.org/?q=node/32, [internet], diakses tanggal 25 Juni 2012.

Olivia Kroth. “Trio Pemimpin Kiri Amerika Latin: Hugo Chavez, Evo Morales, Dan Rafael Correa”, diperoleh dari:

(14)

29

Agus N. Cahyo. 2011. Tokoh-Tokoh Dunia Yang Paling Dimusuhi Amerika dan Sekutunya. Diva Press, Jagjakarta. Hal: 137

Teori ini terdapa dalam tulisan Kiri Anna Wilson, David Lange And The Anzus

Crisis: An Analysis Of Leadership Personality And Foreign Policy.

University of Canterbury, 2006. Dalam: http://ir.canterbury.ac.nz/bitstream/10092/956/1/thesis_fulltext.pdf,

[internet], diakses tanggal 27 September 2012. Teori ini juga terdapat dalam Skripsi, Qurrotul Aini. Mahasiswa UMM, Hubungan Internasional,

(Pengaruh Ideologi dan Karisma Hugo Chavez Terhadap Gaya

Kepemimpinan dan Kebijakannya di Venezuela). Hal, 8.

Tim Lambert, “A Brief History of Bolivia”, Dalam:

http://www.localhistories.org/bolivia.html, [internet], diakses tanggal 5

Agustus 2012. Lihat juga, “Bolivia Independence Day”, diperoleh dari:

http://www.boliviabella.com/independence-day.html, [internet], diakses tanggal 5 Agustus 2012.

Sigit Susanto, “Antara Idealisme dan Kemelaratan”, diperoleh dari:

http://www.oocities.org/apii-berlin/aktual/sosialisme_kuba.html, [internet], diakses tanggal 23 November 2012.

“The Mestizo Culture”, diperoleh dari:

http://www.corozal.com/culture/mestizo/index, [internet], diakses tanggal 23 November 2012.

Nur Iman Subono, “Desentralisasi, Investasi Publik dan Dinamika Politik”,

diperoleh dari: http://indoprogress.com/2007/09/02/desentralisasi-investasi-publik-dan-dinamika-politik-1/, [internet], diakses tanggal 21 November 2012.

Basar Daniel, “Refleksi Bolivia dan Rusia”, Dalam:

http://www.fokal.info/fokal/rokdownloads/Fokal_PDF/Edisi%2010%20-%20Dia%20Miskin,%20Gue%20Kaya.pdf, [internet], diakses tanggal 24 November 2012.

Mark Weisbrot, Rebecca Ray, and Jake Johnston. “Bolivia The Economy During the Morales Administration”, Dalam:

http://www.cepr.net/documents/publications/bolivia-2009-12.pdf, [internet], diakses tanggal 27 November 2012.

Natalia Springer, “Bolivia A Situation Analysis”, A Writenet Report

Commissioned by United Nations High Commissioner for Refugees. Dalam: www.ilw.com/articles/2005,0629-bolivia.pdf, [internet], diakses tanggal 25 November 2012.

Natalia Springer. Loc.Cit

“David Bonnardeaux”. The Cochabamba “Water War”, An Anti-Privatisation Poster Child?. Dalam:

http://www.policynetwork.net/sites/default/files/Cochabamba_March09.pd f, [internet], diakses tanggal 25 November 2012.

“Biografías Evo Morales”, diperoleh dari:

(15)

30 “Evo Morales Ayma”, diperoleh dari:

http://www.cidob.org/es/documentacio/biografias_lideres_politicos/americ a_del_sur/bolivia/evo_morales_ayma, [internet], diakses tanggal 1

Agustus 2012.

Orinco yang dimaksud disini adalah sebuah kota pertambangan di wilayah Oruro di Altiplano, sebuah dataran tinggi di Bolivia yang terletak pada

ketinggian 3.686 meter.

“President of Bolivia, Evo Morales”, diperoleh dari:

http://www.notablebiographies.com/newsmakers2/2007-Li-Pr/Morales-Evo.html, [internet], diakses tanggal 1 Agustus 2012.

“America Vera Zavala”, Evo Morales Has Plans for Bolivia, Article, 2005,

diperoleh dari: http://www.inthesetimes.com/article/2438/, [internet], diakses tanggal 6 Agustus 2012.

“Morales, Evo”, diperoleh dari:

http://www.factmonster.com/ce6/people/A0933005.html, [internet], diakses tanggal 6 Agustus 2012.

“Revolusi Lahan di Bolivia”, diperoleh dari:

http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/message/8216, [internet], diakses tanggal 28 November 2012.

Nela Nayilah, “Sby Harus Belajar dari Evo Morales”, diperoleh dari:

http://politik.kompasiana.com/2010/11/05/sby-harus-belajar-dari-evo-morales/, [internet], diakses tanggal 28 November 2012.

“Bolivia leader halves his own

pay”,http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/4652940.stm, [internet], diakses tanggal 28 November 2012.

Mark Weisbrot, Rebecca Ray, and Jake Johnston, Bolivia The Economy During the Morales Administration. Dalam:

http://www.cepr.net/documents/publications/bolivia-2009-12.pdf, [internet], diakses tanggal 10 Desember 2012.

“Klaim Terpilih Lagi”, diperoleh dari:

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/12/08/90784/Klai m-Terpilih-Lagi, [internet], diakses tanggal 10 Desember 2012.

Jayme Bartling, “Brazilian Consumer Loans Payroll Deductible Loans in Structured Finance”, Dalam:

http://www.fitchratings.cl/Upload/latinamericaquartely-JUL06.pdf, [internet], diakses tanggal 28 November 2012.

“Bolivia Nasionalisasi Perusahaan Listrik Swasta”, diperoleh dari:

http://satunegeri.com/bolivia-nasionalisasi-perusahaan-listrik-swasta.html, [internet], diakses tanggal 28 November 2012.

“Presiden Bolivia Nasionalisasikan Chaco”, diperoleh dari:

http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=71291.970;wap2, [internet], diakses tanggal 3 Desember 2012.

“Bolivia Sita Perusahaan Listrik Spanyol”, diperoleh dari:

(16)

31

“Bolivia Nationalisasi Perusahaan Listrik”, diperoleh dari:

http://www.voaindonesia.com/content/bolivia-nationalisasi-perusahaan-listrik-92615904/76878.html, [internet], diakses tanggal 28 November 2012.

“Bolivia Usir Perusahaan Listrik Spanyol dan Nasionalisasi”, diperoleh dari:

http://deleteisrael.pun.bz/bolivia-usir-perusahaan-listrik-spanyol.xhtml, [internet], diakses tanggal 29 November 2012.

“Saat Nasionalisasi Jadi Pilihan”, diperoleh dari:

http://www.prioritasnews.com/2012/08/28/nasionalisasi-jadi-pilihan/, [internet] diakses tanggal 29 November 2012.

“Cola-Cola Dipaksa Hengkang Dari Bolivia“, diperoleh dari:

http://www.berdikarionline.com/dunia-bergerak/20120805/perjuangan-bolivia-menentang-coca-cola.html, [internet], diakses tanggal 13 Desember 2012.

“Upaya Pembunuhan Morales Digagalkan”, diperoleh dari:

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/04/18/60035/Upay a-Pembunuhan-Morales-Digagalkan, [internet], diakses tanggal 18

Desember 2012.

“Peta Jalan Solusi Akhiri Konflik” diperoleh dari:

http://www.merdeka.com/politik/internasional/peta-jalan-solusi-akhiri-konflik-fhh2q30.html, [internet], diakses tanggal 18 Desember 2012.

“22 Cedera, Tentara Siaga Dalam Bentrokan Soal Otonomi di Bolivia”, diperoleh dari: http://www.merdeka.com/politik-internasional/22-cedera-tentara-siaga-dalam-bentrokan-soal-otonomi-di-bolivia-1xbkfqc.html, [internet], diakses tanggal 18 Desember 2012.

“Perjuangkan RUU Pemilu, Presiden Bolivia Pilih Mogok Makan”, diperoleh

dari:

http://berita-politik-dunia.infogue.com/perjuangkan_ruu_pemilu_presiden_bolivia_pilih_mogo k_makan_, [internet], diakses tanggal 18 Desember 2012.

“Presiden Morales Akhiri Aksi Mogok Makan”, diperoleh dari:

http://internasional.kompas.com/read/2009/04/15/06111424/Presiden.Mor ales.Akhiri.Aksi.Mogok.Makan, [internet], diakses tanggal 18 Desember 2012.

Ben Dangl. “Senapan Mesin Dan Meja Perundingan: Krisis Bolivia Dalam

Amerika Selatan Yang Baru”, diperoleh dari:

http://www.nefos.org/?q=node/40, [internet], diakses tanggal 18 Desember.

“Amerika Latin ke Kiri, Kebangkitan Sosialisme”, diperoleh dari:

http://forum.detik.com/amerika-latin-ke-kiri-kebangkitan-sosialisme-t64204p2.html?langid=2, [internet], diakses tanggal 11 Agustus 2012.

“Putin, Chavez dan Morales Perluas Kerja Sama Energi”. 2 April 2010.

Metrotvnews.com, diakses tanggal 14 Desember 2012.

Hempri Suyatna, “Evo Morales”, diperoleh dari:

(17)

sig=FiY4N-32

u5aEUV1UY9TZYmy7rdNQA&hl=en&sa=X&ei=5cusUOurPIaKrge4zY C4Cw&ved=0CGYQ6AEwBg#v=onepage&q=reformasi%20lahan%20ev o%20morales&f=false, [internet], diakses tanggal 13 Desember 2012.

Iskandar Bakrie/Firmansyah. “Evo Morales Dari Bolivia, Membenamkan

Arogansi Amerika”. Diperoleh dari: http://m.tnol.co.id/sosial/4726-evo-morales-dari-bolivia-membenamkan-arogansi-amerika.html, [internet], diakses tanggal 13 Desember 2012.

“Evo Morales Ayma”, diperoleh dari:

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perubahan beragam gejala politik mewarnai Kawasan Amerika Latin sejak berakhirnya Perang Dunia II, mulai dari dominasi rezim-rezim militer pada dekade 1970-an, beralih pada kepada corak liberalisme dan demokrasi pada dekade 1980-an dan 1990-an, dan pada awal abad ke-21 ini, mulai terasa adanya pergeseran ke kiri.1 Perkembangan kiri di Amerika Latin sendiri bukanlah suatu hal yang baru, pengalaman Amerika Latin selama di bawah bendera neoliberalisme secara faktual telah menjadikan wilayah tersebut sebagai salah satu dari negara-negara dengan tingkat ketimpangan ekonomi tertinggi di dunia dengan diiringi keruntuhan otoritas politik negara untuk melindungi dan menjaga kepentingan bersama dari warganya.

Seperti yang kita lihat bahwa munculnya pemimpin-pemimpin baru yang berhaluan kiri. Seperti Evo Morales, Hugo Chaves, Fidel Castro, Luis Inacio Lula dan pemimpin-pemimpin yang lainnya, ini secara sederhana bisa didefinisikan sebagai golongan yang membela rakyat. Hal yang diperhatikan disini ialah bahwa para pemimpin negara-negara tersebut terpilih secara demokratis melalui pemilihan umum.

1 Kiri disini maksudnya adalah kiri secara umum merupakan suatu ideologi yang menginginkan

perubahan radikal atau dapat juga bersifat menyeluruh (revolusi), perubahan dimaksudkan untuk mengubah keadaan sekitar yang menyangkut kesejahteraan dan kebebasan yang diinginkan

(19)

2

Pada tanggal 22 Januari 2006 merupakan peristiwa menggembirakan yang bersejarah bagi rakyat Bolivia, yaitu dilantiknya pemimpin gerakan tani Bolivia Evo Morales. Morales adalah salah satu sosok yang menjadi penggerak dan roh dari berbagai aksi perjuangan warga Bolivia, ternyata hanyalah anak petani miskin dari suku Indian Aymara. Sebagai presiden terpilih, peristiwa ini juga disambut baik oleh para pemimpin kiri yang terlebih dahulu memimpin di kawasan Amerika Latin. Peristiwa ini menjadi perkembangan yang menarik yang dapat digambarkan negara-negara Amerika Latin sedang bergeser ke kiri dan khususnya Bolivia yang mengambil peran dalam perubahan sebagai bukti kebangkitan kiri di Amerika Latin.2

Setelah terpilihnya sosok pemimpin yang berasal dari kalangan rakyat jelata yaitu Evo Morales sebagai Presiden Bolivia, masih banyak permasalahan atau tugas besar dan luar biasa sulit telah menantinya, terutama berurusan dengan kemiskinan rakyatnya, karena Bolivia adalah negara termiskin di Amerika Latin.

Pada pidato kemenangannya, Morales menegaskan komitmennya untuk memberdayakan warga miskin dan menasionalisasi kekayaan minyak dan gas Bolivia. Kemenangan Morales membawa Bolivia menuju arah baru, di bawah pemerintahannya, Bolivia mulai menjalankan berbagai program pro warga miskin seperti mentransformasikan pendidikan dan memberantas buta huruf, yang masih terjadi di Amerika Latin, khususnya di kalangan rakyat miskin. Politik luar negeri Morales pun berseberangan dengan para pendahulunya. Morales terang-terangan

2 Presiden Bolivia Evo Morales Tokoh Kiri Yang Dimusuhi Amerika. Terdapat di:

(20)

3

menyatakan dirinya sahabat Fidel Castro dan Hugo Chavez, dua pemimpin Amerika Latin yang anti Amerika.3

Evo Morales adalah salah satu sosok yang sangat dimusuhi oleh negara adidaya Amerika Serikat, Evo Morales dipandang sebagai bahaya besar. Pertama, karena haluan politik Morales, yakni sosialis, bahkan Morales dipandang Gedung Putih sebagai seorang politikus kiri radikal. Morales dengan partainya, MAS

(Movimento Al Socialismo),4 atau peralihan demokrasi menuju sosialisme,5

memperlihatkan kecenderungan anti politik luar negeri Amerika, dan terang-terangan menempatkan diri sebagai pengagum dua pemimpin sosialis radikal Amerika Latin yaitu pemimpin Kuba Fidel Castro dan Presiden Hugo Chavez dari Venezuela.

Dalam waktu yang singkat, Evo Morales menjadi idola dan harapan baru rakyat Bolivia. Tetapi di luar itu, yang sangat menggusarkan Amerika Serikat

3 Nenden Novianti, Edwin Solahuddin. “Evo Morales, Presiden Bolivia”. Terdapat di:

http://life.viva.co.id/news/read/16221-evo_morales__presiden_bolivia, [internet], diakses tanggal 8 Juli 2012.

4 MAS (Movimento Al Socialismo) disini maksudnya adalah koalisi dari berbagai gerakan sosial

mulai dari gerakan tani, gerakan buruh, dan gerakan masyarakat adat, dan berbagai organisasi di tingkat akar rumput yang mendukung, sekaligus perangkat yang mendukung gerakan anti privatisasi. MAS pada awalnya berkiprah di kancah gerakan sosial yang bertransformasi menuju gerakan politik dan menjadi partai politik dalam upayanya mendapatkan simpatik rakyat Bolivia menuju suatu tatanan pemilu yang demokratis, isu yang diangkat Evo Morales dengan “membesar

-besarkan” neoliberalisme sebagai kepanjangan tangan dari kapitalisme modern berhasil membawa

Morales mendapatkan kursi kepresidenan sekaligus membawa MAS memenangkan pemilu tahun 2005.

5 Sosialisme disini maksudnya ialah suatu ideologi atau “isme” yang meyakini bahwa kapital milik

(21)

4

adalah kekeraskepalaan Evo Morales terhadap pertanian tanaman koka, tumbuhan yang menjadi bahan baku kokain. Amerika Serikat menganggap Morales menentang program perang anti narkotika di Amerika Latin yang dilancarkan pemerintahan George Bush. Tetapi menurut Morales, Amerika menjadikan perang anti narkotika sebagai dalih untuk menancapkan kuku militer mereka di Amerika Latin.6

Sebagai Presiden Bolivia, Evo Morales menentang Program anti narkotika yang digalang oleh Amerika Serikat.7 Amerika tidak ditujukan untuk memusnahkan kokain, melainkan menghancurkan petani koka. Hal ini yang di tentang oleh Evo Morales, tetapi perang melawan perdagangan narkoba yang effektif harus digalakkan, baik kokain maupun perdagangan narkoba bukan merupakan budaya Bolivia. Morales dengan berani memperjuangkan nasib rakyat tanpa menhiraukan ancaman-ancaman dari musuhnya yaitu Amerika Serikat.

Juan Evo Morales memang asalnya seorang Caleros (alias petani koka).8 Akibat dari perang anti narkotika yang di galang Amerika Serikat, ladang tanaman koka di Bolivia, turun dari 70 ribu hektar menjadi 30 ribu hektar, karena ladang-ladang koka dimusnakan oleh Amerika Serikat. Sesudah ladang-ladangnya dimusnahkan,

6 Berndt Riegert. 2005. “Tokoh Etnis Indian Jadi Presiden Bolivia”, diperoleh dari:

http://www.mail-archive.com/ppiindia@yahoogroups.com/msg35305.html, [internet], diakses tanggal 8 Juli 2012.

7“Presiden Bolivia Evo Morales Hentikan Kegiatan Agen-Agen Antinarkoba AS”, diperoleh dari:

http://www.voaindonesia.com/content/a-32-2008-11-02-voa9-85114052/9203.html, [internet], diakses tanggal 8 Juli 2012.

8 Ketika Petani Angkat Bicara, Dengan Suara dan Massa, diperoleh dari:

(22)

5

para petani koka tidak memperoleh pilihan hidup lain, akibatnya kemiskinan pun makin menjerat mereka.

Program politik Evo Morales yang sangat dicemaskan blok barat, yakni nasionalisasi perusahaan-perusahaan penambangan timah dan gas alam.9 Bolivia memiliki cadangan gas alam terbesar kedua di Amerika Latin dan punya 5,4 juta ton kubik lithium, yang merupakan 70% cadangan dunia.10 Sebagai negara yang kaya akan aneka sumber daya tambang dan memiliki cadangan gas alam terbesar di Amerika Latin, amat ironis jika ternyata 70% rakyat Bolivia hidup dalam kemiskinan.11 Hal ini yang membuat Morales begitu keras dan tegas pada korporasi-korporasi asing yang memiskinkan rakyatnya.

Juan Evo Morales Ayma muncul sebagai salah satu pemimpin yang berani tegas menantang arogansi Amerika Serikat. Presiden Bolivia ini telah menunjukan bagaimana sebuah negara tidak seenaknya diinjak-injak oleh para memilik modal dan menjadi kepanjangan tangan dari imperialisme barat.12 Morales mampu bersikap keras dan tegas terhadap kekuatan-kekuatan yang berusaha menindas rakyatnya. Morales melakukan cara-cara untuk mengangkat harga diri bangsanya

9James Rochlin. “Pembelokan Amerika Latin Ke Kiri Dan Medan Strategis Baru: Kasus Bolivia”,

diperoleh dari: http://nefos.org/?q=node/32, [internet], diakses tanggal 25 Juni 2012.

10 Olivia Kroth. Trio Pemimpin Kiri Amerika Latin: Hugo Chavez, Evo Morales, Dan Rafael

Correa”, diperoleh dari: http://www.berdikarionline.com/dunia-bergerak/20120423/sepak-terjang-tiga-pemimpin-kiri-amerika-latin.html#ixzz2Hp4nivlQ, [internet], diakses tanggal 25 Juni 2012.

11 Agus N. Cahyo. 2011. Tokoh-Tokoh Dunia Yang Paling Dimusuhi Amerika dan Sekutunya.

Diva Press, Jagjakarta. Hal: 137

12 Imperialisme yang dimaksud disini ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat

(23)

6

tanpa rasa takut maupun cemas. Karena Morales yakin bahwa rakyat akan selalu berada dibelakangnya sepanjang dia benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyat. Morales menunjukan bahwa seorang pemimpin harus lebih memilih berjuan dan mengabdi untuk kepentingan rakyatnya ketimbang tunduk pada sebuah kepentingan asing.

Ini adalah satu ambisi yang dimiliki Morales guna memperbaiki sektor-sektor ekonomi dalam negaranya yang selama ini dikuasai oleh perusahaan asing yang semakin memiskinkan rakyatnya. Morales juga bekerja sama dengan negara-negara Amerika Latin lainya untuk membebaskan diri dari imperialisme barat seperti Amerika Serikat dan croni-croninya. Krisis sampai sekarang masih terus melanda kapitalisme global.13 Krisis yang diakibatkan oleh sistem ekonomi kapitalis yang mengejar keuntungan semata. Berbagai perusahaan kapitalis demi keuntungan melakukan produksi. Itulah yang terjadi di Bolivia dan negara Latin lainnya.

Oleh sebab itu, dengan latar belakang yang di atas, penulis tertarik untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh mengenai Evo Morales yang dengan ideologinya yang mempengaruhi kebijakannya politiknya untuk menasionalisasi aset-aset Amerika Serikat yang beroperasi di Bolivia. Maka dari itu penulis

13 Kapitalisme yang dimaksud disini adalah suatu paham (ideologi) atau “isme” yang meyakini

(24)

7

mengangkat skripsi ini “Kebijakan Politik Luar Negeri Evo Morales Menentang

Dominasi Politik Amerika Serikat Di Bolivia”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang maka peneliti menggunakan rumusan masalah yakni, Mengapa Evo Morales Mengeluarkan Kebijakan Politik Luar Negeri Menentang Dominasi Politik Amerika Serikat Di Bolivia?

1.3. Tujuan Penelitian

Dengan memperhatikan latar belakang masalah dan permasalahan yang telah dirumuskan penulis, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan Kebijakan Politik Luar Negeri Evo Morales Menentang Dominasi

Politik Amerika Serikat Di Bolivia.

1.4. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat dari penelitian ini yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis, berikut ini adalah penjelasan dari kedua manfaat tersebut:

1.4.1. Manfaat Akademis

(25)

8 1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi guna menambah informasi dan masukan dalam memecahkan masalah penelitian berikutnya, terutama yang berhubungan dengan upaya Evo Morales menentang dominasi Politik Amerika Serikat di Bolivia. Serta berguna untuk menjawab pertanyaan yang muncul dalam masyarakat terutama mengenai Peranan Evo Morales di Bolivia.

1.5. Penelitian Terdahulu

Kita menyaksikan kemunculan pemerintahan-pemerintahan kiri, yang kurang lebih berkomitmen terhadap perjuangan rakyat, Seperti pada 1998 ketika Chavez menang di Venezuela, negeri ini adalah pulau terpencil di tengah-tengah lautan neoliberalisme di seluruh penjuru benua. Namun segera setelahnya pada tahun 2000, Ricardo Lagos menang di Chili pada 2002, Luis Inacio Lula da Silva di Brasil pada 2003, Nestor Kirchner di Argentina pada 2005, Tabare Vazquez di Uruguay pada 2006, Michelle Bachelet di Chile, Evo Morales di Bolivia, Rafael Correa di Ekuador, Daniel Ortega di Nikaragua dan Cristina Fernandez di Argentina pada 2008, Fernando Lugo di Paraguay dan baru-baru ini, bulan Maret 2009, Mauricio Funes di El Salvador.

(26)

9

yang dilakukan oleh negara-negara barat yang notabenya adalah orang-orang kapitalisme, dan karena itulah muncul berbagai macam penelitian yang dilakuakan oleh setiap orang guna mengetahui lebih jauh mengenai perkembangan yang terjadi sebelumnya di Amerika Latin khususnya di Bolivia yang sekarang ini di pimpin sama presiden yang berhaluan kiri yaitu Evo Morales.

Penelitian mengenai Evo Morales yang kini menjabat sebagai Presiden Bolivia saat ini memang banyak dilakukan oleh semua orang, oleh karena itu dalam penelitian ini penulis telah mengumpulkan data dari berbagai sumber dan melakukan pertimbangan, bahwa sebelum penulis melakukan penelitian ini jauh sebelumnya telah ada banyak ilmuan ataupun masyarakat yang telah melakukan penelitian terhadap negara-negara Amerika Latin yang menentang arogansi Amerika Serikat. Oleh sebab itu sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti.

Penelitian yang dilakukan oleh Robert E. Quirk, dkk dengan judul “Poros

Setan”.14 Hasil dari penelitian ini Robert menjabarkan tentang Evo Morales yang

membela nasionalisasi cadangan hidrokarbon yang luas di Bolivia dan melegalisasi pertumbuhan daun koka. Evo Morales secara teratur menyebut dirinya mimpi buruk bagi Amerika Serikat dan menyekutukan dirinya secara tertutup dengan Presiden Venezuela Hugo Chavez dan pemimpin Cuba Fidel Castro, yang keduanya ini juga sangat anti Amerika Serikat.

14 Robert E Quirk, dkk, Poros Setan: Kisah Empat Presiden Revolusioner: Fidel Castro, M.

(27)

10

Evo Morales memang lahir dari keluarga yang serba kekuranngan, tapi hal itu tidak menghalang Morales untuk mengungkapkan keinginannya sewaktu masih kecil, mulai dari membantu para penentang pemerintah yang menjadi bonekanya Amerika Serikat pada waktu itu. Karakter dan bakat kepemimpinan Evo Morales memang sudah terlihat sejak kecil. Hal inilah yang memotivasi Morales untuk terus berjuang dari bawah sampai akhirnya menjadi Presiden Bolivia.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mohammad Shoelhi tentang “Di

Ambang Keruntuhan Amerika”.15

Dalam penelitian ini Mohammad memaparkan dalam penelitiannya bahwa di kawasan Amerika Latin ini sekarang tampil beberapa beberapa pemimpin sosialis kiri radikal yang tak segan dalam menghadapi perseturuan dengan negara adidaya Amerika Serikat, di antara pemimpin itu adalah Evo Morales, Hugo Chaves, Lula da Silva, Felipe calderon, dan pemimpin-pemimpin yang lainya.

Memang tokoh-tokoh politik kiri atau tengah-kiri di berbagai negeri Amerika Latin itu mempunyai kadar yang berbeda-beda dalam sikap mereka terhadap imperialisme Amerika Serikat atau kapitalisme neo liberalisme. Juga tidak semuanya mempunyai sikap yang sama terhadap sosialisme atau komunisme. Tetapi boleh dikatakan bahwa pada umumnya mereka bukanlah orang-orang kanan yang reaksioner atau tokoh-tokoh yang memihak kepentingan Amerika Serikat.

15

(28)

11

Selain penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Shoelhi terdapat juga Penelitian terdahulu lainya yang ditulis oleh Sukasah Syahdan dengan judul

Tentang kebangkitan neososialisme di Amerika Latin”.16 Dalam penelitiannya,

Sukasah menjabarkan tentang kebangkitan neososialisme di Amerika Latin seperti pemimpin-pemimpin golongan sayap kiri yang memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite, dan dikatakan bahwa gerakan

sosialisme baru di Amerika Latin adalah hasil upaya “merevisi model kapitalisme

yang buas.” Selain Kolombia, El Salvador, dan Peru, seluruh negara Amerika

Latin sedang berada dalam orkes besar memainkan simfoni sosialisme baru.

Ketiga penelitian tersebut dapat membantu peneliti dalam penelitian ini, karena sama-sama mengangkat fenomena yang terjadi di Amerika Latin, juga gerakan yang ada dikawasan tersebut, lebih khususnya lagi gerakan-gerakan tersebut dibentuk untuk menentang arogansi dan hegemoni imperialisme Amerika Serikat yang bisa dibilang memiskinkan rakyat Amerika Latin.

Tabel: 1

Penelitian Terdahulu

No. Penelitian Terdahulu Hasil

1. Robert E. Quirk, dkk

“Poros Setan” (Kisah Empat Presiden Revolusioner, Fidel Castro, Mahmoud Ahmadinejad, Evo Morales, Hugo Chavez), 2007.

Hasil dari peneliti yang pertama lebih menekankan pada sejarah lahirnya empat pemimpin yang sangat anti Amerika Serikat yakni tiga pemimpin dari Amerika latin dan satu pemimpin dari Iran. Penelitian yang penulis teliti lebih pada satu pemimpin Amerika latin yaitu Evo Morales.

16

(29)

12 2. Mohammad Shoelhi

“Di Ambang Keruntuhan Amerika”, 2007.

Hasil dari Peneliti yang ke-2 tidak berbeda jauh dengan apa yang penulis teliti, namun dalam penelitianya Mohammad S, lebih menekankan pada lahirnnya para sosialis kiri radikal yang yang sepakat menggalang kerjasama semacam persekutuan politik bersama Presiden Cuba, Fidel Castro untuk menentang Imperialisme barat.

3. Sukasah Syahdan

“Kebangkitan Neososialisme di

Amerika Latin”, 2008.

Dalam penenlitian Sukasah fokusnya adalah pada presiden terpilih Paraguay, Fernando Lugo, yang menyusul pemimpin sosialis lainnya seperti Hugo Chavez (Venezuela) dan Evo Morales (Bolivia). Hasil dari peneltian yang ke-3 juga tidak berbeda jauh dengan apa yang peneliti teliti karena sama-sama meneliti Amerika Latin, namun dalam penelitianya Sukasah lebih menekankan pada Fernando Lugo yakni presiden Paraguai.

Dari ketiga penelitian terdahulu di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu mengenai Amerika Latin. Namun selain persamaan ada juga perbedaan dari ketiga penelitian terdahulu dengan penelitian penulis. Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengenai

Kebijakan Politik Luar Negeri Evo Morales Menentang Dominasi Politik

Amerika Serikat di Bolovia”, yang lebih menekankan pada perspektif individu

(30)

13 1.6. Landasan Teoritis

1.6.1. Psikoanalisis

Pendekatan mikro berasumsi bahwa pengetahuan politik adalah pengetahuan tentang manusia, yaitu pengetahuan tentang bagaimana manusia berpikir tentang dirinya sendiri, cara individu memandang dan apa saja yang menurut individu penting dalam hidup. Analisa politik harus didasarkan pada studi tentang perilaku politik individu karena negara-bangsa tidak melakukan tindakan melainkan para pemimpinnyalah yang melakukan tindakan. Oleh sebab itu individu adalah unit analisa yang paling dasar. Penelitian berdasarkan perspektif mikro harus meneliti karateristik individu yang sangat kompleks, yang terdiri dari unsur-unsur nilai, kepribadian, langgam dalam berpolitik, pengalaman masa lalu dan sebagainya. Semuanya ini membentuk serangkaian citra individu itu tentang dunia sekitarnya atau sistem keyakinannya.

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan karakter individu ini dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang pertama, studi psikologik atau

psiko-historik yaitu mempelajari sejarah hidup si tokoh. Metode Kedua,

analisis-isi (content analysis) terhadap bahan-bahan tertulis seperti surat-surat, naskah pidato, berita koran tentang si tokoh, dan sebagainya. MetodeKetiga, eksperimen dalam laboratorium seperti simulasi.17 Dengan metode ini maka penulis bisa menemukan perilaku individu Evo Morales dengan upayannya menentang dominasi politik Amerika Serikat di Bolivia.

17 Mohtar Mas’oed, 1989, “Studi Hubungan Internasional Tingkat Analisa dan Teorisasi”.

(31)

14

Dalam penelitian ini metode yang pertama dan yang kedua yang akan digunakan oleh penulis untuk mendapatkan informasi yang jelas, supaya dapat digunakan untuk melengkapi penulisan skripsi ini, karena pada dasarnya, tidak bisa disangkal lagi bahwa teori psikoanalisis telah diterapkan untuk memahami tingkah laku manusia dalam area yang amat luas dan telah memberikan dampaknya kepada beberapa disiplin ilmu di luar psikologi dan psikiatris, salah satu Ilmu itu adalah ilmu hubungan internasional yang dimana pada awal 1930-an penerapan psikoanalisis dalam istudi politik untuk pertama kalinya dilakukan oleh Harold Lasswell. Teori ini punya beberapa implikasi penting bagi studi perilaku politik.18

Oleh sebab itu untuk mengetahui Kebijakan Politik Luar Negeri Evo Morales menentang dominasi Politik Amerika Serikat dapat dianalisis dengan psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund Freud.19 Psikoanalisis sendiri merupakan suatu pandangan baru tentang manusia, dimana ketidaksadaran memainkan peranan sentral.20 Freud menciptakan teori psikoanalisis untuk menganalisa kepribadian individu. Freud mengemukakan konsep tentang masalah kesadaran (consciousness) dan ketidak sadaran (unconsciousness) dalam konsep ini diterangkan bahwa kepribadian seseorang terletak pada tingkat kesadaran, ada

18Ibid. Hal: 3-12.

19 Sigmund Freud (1856-1939) adalah seorang dokter media yang merupakan pencipta profesi

psikoanalisis. Teorinya tentang psikoanalisis berpengaruh kuat ter hadap psikologis, sosiologi, ilmu politik, filsafat, antropologi dan kesusastraan atau kesenian. Pemikirannya secara langsung mempengaruhi bidang studi ilmu komunikasi melalui Critical School, Paloalto School, Harold D. Lasswell dan Carl I. Hovland. Kontribusi utama Freud adalah pengenalannya tentang ketidaksadaran, pengaruh kekuatan psikologis di balik kontrol rasional kita dan peranan seksualitas dalam perkembangan psikologis individu dari masa anak-anak. Pemikiran Freud berada pada level individu. Freud melihat pengalaman masa kanak-kanak membentuk perilaku di masa dewasa dan ketidaksadaran menjelaskan perilaku manusia. Dalam: http://komunikasi-indonesia.org/2010/02/sigmund-freud/, diakses tanggal 15 Juli 2012.

(32)

15

bagian yang disadari dan ada bagian yang tidak disadari. Ketidaksadaran berisi tentang insting, implus, dan drives yang dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatik, di antara dua bagian itu ada bagian lain yang walaupun tidak disadari namun dengan suatu usaha dapat dijadikan sadar (pre-conscious), dan bagian yang ada di tingkat sadar hanya merupakan bagian kecil dari seluruh kepribadian manusia. Kalau dilihat dari strukturnya, kepribadian itu terdiri atas tiga sistem utama, yaitu Id, Ego dan Superego.21

Id sebagai sistem utama dari kepribadian berisi segala hal yang bersifat psikologis yang diturunkan dan sudah ada sejak lahir termasuk instink yang dimiliki. Id adalah wadah dalam jiwa seseorang yang berisikan dorongan-dorongan primitif yang disebut primitive drives. Dorongan-dorongan primitif ini merupakan dorongan-dorongan yang menghendaki agar segera dipenuhi atau dilaksanankan. Kalau dorongan-dorongan ini dipenuhi dengan segera maka tercapai perasaan senang, puas. Ego berkembang karena adanya kebutuhan organisme untuk mengadakan hubungan yang sesuai dengan lingkungan yang obyektif dan nyata atau untuk mencapai tujuannya dan mempertahankan pribadi individu dari keadaan yang dapat membahayakan. Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengaruh individu kepada dunia objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Superego sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya evaluatif.

21 R. Abdul Djamali, SH. 1984. Psikologi Dalam Hukum. Bandung: CV. ARMICO. Lihat juga

(33)

16

Superego terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan oleh

individu dari sejumlah figur yang berperan, berpengaruh atau berarti bagi individu. Superego ideal sebagai wadah untuk menampung hal-hal yang dianjurkan dan dianggap baik untuk dikerjakan yaitu selalu berusaha membujuk Ego supaya mengganti tujuan yang bersifat realitas dengan tujuan yang bersifat moralitas. Ketiga sistem kepribadian ini tidak berdiri sendiri-sendiri, artinya tingkah laku manusia sebagai hasil kerjasama ketigannya.22

Dari penjelasan di atas bisa digambarkan bahwa, Kebijakan Politik Luar Negeri Evo Morales menentang dominasi politik Amerika Serikat di Bolivia atas dasar penekanan yang Morales dapat ketika kecil, sehingga alam tak sadar

(unconsciousness) Evo Morales yang berisi berisi tentang insting, implus, dan

drives yang dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatiknya diimplementasikan dengan melakukan perlawanan dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakanya dan upaya-upayannya menentang dominasi politik Amerika Serikat di Bolivia.

Karakter Evo Morales memang sudah terbentuk sejak masih kecil meskipun Morales dari kalangan petani, seperti ketika pemerintahan Garcia Meza pada waktu itu melakukan penindasan pada rakyat atau petani koka yang melawan pemerintah, dengan membakar tubuh korban didepan para petani koka, termasuk di depan Evo Morales. Peristiwa itu menumbuhkan keinginan Morales untuk membantu masyarakat asli Bolivia yang tertindas. Dari situlah muncul tekanan-tekanan yang dirasakan oleh Evo Morales. Psiko-historik tersebut yang

(34)

17

membentuk karakter Morales menjadi pemimpin yang keras dan tegas pada pemerintahan waktu itu, dengan melakukan perlawanan terhadap neoliberalisme yang dengan kebijakan-kebijakannya menyengsarakan rakyat Bolivia.

Dalam analisis-isi (content analysis) terdapat pidato Evo Morales yang berkata bahwa:

Apa yang ingin saya katakan, companeros dan companeros apa

yang menjadi impian saya dan juga mimpi para pemimpin Bolivia untuk tugas terdekat sekarang, adalah memperkuat cara berpikir

anti-imperialis. Beberapa pemimpin kini bicara tentang

bagaimana kita para intelektual, aktivis gerakan sosial dan politik

dapat mengorganisir sebuah pertemuan besar dengan

mengundang tokoh-tokoh seperti Fidel Castro, Hugo Chavez, dan Lula untuk berkata ke semua orang, kami di sini, berdiri bersama

untuk melawan agresi imperialis AS.”23

Sejak saat itulah Morales dengan tekad yang kuat dan berani melawan pemerintahan Bolivia yang disetir oleh Amerika Serikat. Morales memandang bahwa dengan hegemoni imperialisme, kapitalisme, dan neoliberalisme yang dipelopori oleh Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin hanya mengakibatkan kemiskinan dan kemunduran bagi rakyat Bolivia.

1.6.2. Leader Personality and Foreign Policy

Untuk menjelaskan atau menganalisa politik luar negeri Evo Morales maka penulis menggunakan teori kajian foreign policy. Untuk mempelajari hal tersebut, maka penulis akan memakai teori Leader Personality and Foreign

Policy dari Margaret G. Hermann mengenai karakteristik pribadi yang

mempengaruhi politik luar negeri. Dari penjelasan teori tersebut akan terlihat

23 Pidato Anti neo Liberalisme, [inernet] terdapat di:

(35)

18

tipology serta tindakan politik luar negeri yang dikeluarkan oleh Evo Morales terhadap Amerika Serikat, ataupun negara lain di dunia dan khususnya Amerika Serikat.

Menurut Margaret G. Hermann dalam bab “Effects of Personal

Characteristics of Political Leaders on Foreign Policy” in Why Nations Act:

Theoretical Perspectives for Comparative Foreign Policy Studies.24 Hermann

membangun kerangkan teori untuk menjawab pertanyaan tentang pengaruh

idiosinkretik25 pemimpin terhadap kebijakan luar negerinya. Di sini Hermann

menjelaskan bahwa karakteristik pribadi seorang pemimpin dapat berpengaruh terhadap pemerintahan dalam pengambilan keputusan dalam dunia internasional.

Menurutnya, bahwa karakteristik pribadi pemimpin politik akan memiliki pengaruh besar pada kebijakan luar negeri jika mereka memegan kekuasaan tertinggi, dan juga Hermann menjelaskan bahwa, yang paling relevan dalam pembuatan kebijakan politik luar negeri adalah keyakinan atau ideologi, menurut model Hermann yaitu mencerminkan keyakinan filosofi seorang pemimpin seperti pandangan atau asumsi dasarnya tentang dunia. Sedangkan motivasi pemimpin merupakan alasan untuk tindakan mereka melakukan tindakan tersebut. Ketiga

24 Teori ini terdapa dalam tulisan Kiri Anna Wilson, David Lange And The Anzus Crisis: An

Analysis Of Leadership Personality And Foreign Policy. University of Canterbury, 2006. Dalam: http://ir.canterbury.ac.nz/bitstream/10092/956/1/thesis_fulltext.pdf, [internet], diakses tanggal 27 September 2012. Teori ini juga terdapat dalam Skripsi, Qurrotul Aini. Mahasiswa UMM, Hubungan Internasional, (Pengaruh Ideologi dan Karisma Hugo Chavez Terhadap Gaya Kepemimpinan dan Kebijakannya di Venezuela). Hal, 8.

25Idiosyncratic yang dimaksuddisini adalah persepsi citra dan karakteristik pribadi para pembuat

(36)

19

adalah tipe keputusan yang dipandang sebagai keyakinan seorang pemimpin tentang strategi dan cara untuk bertindak di dunia politik yang ditentukan oleh keyakinan filosofi mereka. Terakhir, gaya interpersonal mengacu pada cara karakteristik di mana pembuat kebijakan yang berkaitan dengan pembuat kebijakan lainnya. Contohnya termasuk kecurigaan, paranoia atau manipulasi sebagai sarana berhubungan dengan orang lain.26

Oleh sebab itu di sini penulis akan mengunakan teori ini untuk menjelaskan bahwa kepribadian seorang pemimpin berpengaruh terhadap politik luar negeri atau kebijakan luar negeri suatu negara. Dalam menjelaskan karakteristik Evo Morales dalam pembuatan keputusan politik luar negeri terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan kepribadian pemimpin yaitu keyakinan atau ideologi pemimpin, motivasinya, tipe atau gaya keputusannya, dan tipe interpersonalnya. Ideologi Evo Morales akan dilihat melalui sejarah hidup yakni dari masa kecil sampai tumbuh dewasa. Dilihat dari sejarah hidupnya apa yang memotivasi Morales sehingga mengusung ideologi atau keyakinannya itu. Salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya ideologi Morales, dilihat dari kemiskinan adalah latar belakang dasar yang Morales alami. Penindasan pemerintahan pada waktu itu terhadap para petani koka. Kekaguman Morales terhadap sosok kedua pemimpin sosialis Amerika Latin, Fidel Castro dan Hugo Chavez. Ini secara tidak lansung bisa kita definisikan bahwa, dari beberapa faktor tersebut, sehingga terbentuk ideologi Morales dengan mengeluarkan kebijakan politik luar negeri yang sangat pro rakyat.

(37)

20

Setelah ideologi Morales terbentuk yaitu mengusung dengan menggabungkan elemen sosialisme, dan nasionalisme. Dari semua hal tersebut maka Evo Morales mulai menwujudkan ideologi dan cita-citanya untuk mengubah Bolivia ke arah yang lebih baik. Evo Morales membawa Bolivia dalam kebijakan luar negeri yang lebih aktif. Sikap Morales yang berani tercermin dalam tipe kebijakan politik luar negerinya. Seperti menentang program anti narkotika yang digalang oleh Amerika Serikat. Tipe interpersonal Morales yang tidak takut yaitu mengambil sikap dengan mendekati negara-negara di dunia seperti Iran, dalam kerja sama yang disepakati oleh kedua negara tersebut yaitu menambah investasi Iran di negara Amerika Selatan tersebut. Morales juga melakukan kerja sama dengan Rusia, di bidang pertahanan, energi dan pertanian. Sikap politik luar negeri Evo Morales mampu mempengaruhi negara-negara lain di dunia.

1.7. Metodologi Penelitian

1.7.1. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini harus ditentukan ruang lingkup penelitian, agar pembahasan masalah berkembang ke arah sasaran yang tepat. Tujuan diadakan pembatasan masalah dengan menentukan ruang lingkupnya adalah membatasi masalah, agar dalam pembahasan nanti tidak keluar dari jalur dan kerangka masalah yang ditentukan.

1.7.1.1 Batasan Materi

(38)

21

adalah penulis akan mengulas mengenai latar belakang, perspektif individu, kebijakan Evo Morales di Bolivia.

1.7.1.2 Batasan Waktu

Untuk memudahkan penelitian, peneliti membatasi waktu (durasi) terjadinya suatu peristiwa atau obyek yang dianalisa. Dalam penulisan ini penulis memberikan batasan waktu dimulai ketika Evo Morales mejadi Presiden Bolivia. Kajian agar peneliti tidak menyimpang dari tema atau tujuan yang diinginkan. Secara umum peneliti membatasi dari tahun 2006 sampai sekarang. Meskipun demikian, berbagai hal yang terjadi sebelumnya yang menjadi latar belakang peristiwa-peristiwa selanjutnya tetap menjadi pembahasan yang penting untuk membantu memberi jawaban seobyektif mungkin, yaitu dari tahun 1993 dimana pemerintahan Gonzalo Sanchez de Lozada melakukan privatisasi terhadap perusahaan-perusahaan negara, dari situlah lahirnya gerakan sosial di Bolivia menentang pemerintahan Gonzalo Sanchez de Lozada yang pro terhadap Amerika Serikat.

1.7.2. Jenis Penelitian

(39)

22 1.7.3. Tingkat Analisa

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel dependen27 dan variabel independen.28 Variabel dependennya adalah dominasi politik Amerika Serikat di Bolivia sedangkan variabel independennya adalah Kebijakan Politik Luar Negeri Evo Morales.

Dilihat dari pembagian di atas, maka dapat diketahui bahwa unit analisanya berada pada tingkat yang lebih rendah dari pada unit ekplanasinnya,

karena Kebijakan Politk Luar Negeri Evo Morales dikategorikan dalam “level

individu”, sedangkan dominasi politik Amerika Serikat di Bolivia dikategorikan

ke dalam “sistem”. Karena unit analisanya lebih rendah daripada unit

explanasinnya maka analisa dari penelitian ini bersifat reduksionis.

1.7.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan cara studi pustaka (library research). Artinya adalah bahwa setiap data yang diperoleh bersumber dari data-data yang sifatnya sekunder yang berasal dari buku-buku, jurnal, surat kabar, majalah, dan website yang memberikan informasi-informasi yang relevan dan sesuai dengan tema serta permasalahan yang dibahas.

27 Variabel dependen disini maksudnya adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena variable bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan.

28 Variabel independen disini maksudnya adalah variable yang menjadi sebab perubahan atau

(40)

23 1.7.5. Teknik Analisa Data

Adapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, dimana teknik ini melakukan analisa atas masalah yang ada sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang akan diteliti dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.

1.8. Hipotesa

(41)

24

terhadap Amerika Serikat dengan mengatakan tidak pada kapitalisme dan berdiri bersama untuk melawan agresi imperialisme Amerika Serikat.

1.9. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dijabarkan dalam beberapa bab. Secara sederhana format kajian atau sistematika penulisan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Tabel: 2

Sistematika Penulisan

BAB JUDUL PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

2.1. Kondisi Sosial Ekonomi dan Politik Bolivia 2.1.1. Kondisi Sosial Masyarakat Bolivia 2.1.2. Kondisi Ekonomi Masyarakat Bolivia 2.1.3. Kondisi Politik Negara Bolivia

(42)

25

2.2.1.1. Latar Belakang Evo Morales Masih Kecil

2.2.1.2. Latar Belakang Pendidikan dan Ekonomi Keluarga Evo Morlaes 2.3. Sejarah dan Pengalaman Politik Evo Morales 2.3.1. Evo Morales Menuju Kursi Presiden

III KEBIJAKAN POLITIK

LUAR NEGERI EVO MORALES DALAM MENENTANG DOMINASI

AMERIKA SERIKAT

3.1. Kebijakan Dalam Negeri dan Kebijakan Luar Negeri Evo Morales

3.1.1. Kebijakan Dalam Negeri 3.1.2. Kebijakan Luar Negeri

IV ANALISA PSIKOANALISIS

MENGENAI UPAYA EVO MORALES MENENTANG

AMERIKA SERIKAT

4.1. Keistimewaan Sosok Evo Morales

4.2. Evo Morales Sebagai Pemimpin Cocaleros 4.3. Evo Morales Sebagai Presiden Bolivia

4.4. Psikoanalisis Evo Morales Menentang Amerika Serikat

4.5. Unconsciousness Evo Morales Ketika Kecil

V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Gambar

Tabel: 1 Penelitian Terdahulu
Tabel: 2 Sistematika Penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Scott A.Bernard (2005, p73), Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalor untuk mendukung penciptaan dan

dari Kelurahan Periuk harus diwaspadai karena konsentrasi logam Cu dalam beras sama dengan batas maksimum logam Cu dalam makanan yang ditetapkan oleh Dirjen POM, sedangkan beras

Pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis adalah dari hasil wawancara dengan informan yang berhubungan dengan tujuan penelitian, hasil pengamatan yang

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 220.1 Tahun 2010 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil Kementerian

Dari hasil penelitian dan tindakan yang telah dilakukan dan diterapkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika dengan menggunakan pendekatan CTL

pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa peran Agama dalam Antropologi sebagai panduan untuk membimbing manusia untuk memiliki moral dan perilaku sesuai dengan

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini ialah informan yang secara langsung menjatuhkan talak terhadap istrinya karena adanya intervensi dari