• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR UNTUK MENGENAL LAMBANG HURUF PADA ANAK TK IKI PTP N VII (PERSERO) PUSAT KECAMATAN KEDATON TAHUN PELAJARAN 2014-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR UNTUK MENGENAL LAMBANG HURUF PADA ANAK TK IKI PTP N VII (PERSERO) PUSAT KECAMATAN KEDATON TAHUN PELAJARAN 2014-2015"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR UNTUK MENGENAL LAMBANG HURUF PADA ANAK TK IKI PTP N VII (PERSERO)

PUSAT KECAMATAN KEDATON TAHUN PELAJARAN 2014-2015

OLEH ELFA SARI

Permasalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf pada anak TK IKI PTP N VII (Persero) Pusat dengan menggunakan kartu huruf bergambar. Tujuan penelitian untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran di TK dan meningkatkan kemampuan megenal lambang huruf dengan menggunakan kartu huruf bergambar. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan tiga siklus. Peneliti melewati empat tahap yaitu tahap perncanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, tahap refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Anlisa data yang digunakan adalah triangulasi. Hasil penelitian yang diperoleh dari penggunaan kartu huruf bergambar untuk mengenalkan lambang huruf pada anak TK IKI PTP N VII Persero (Pusat) Kedaton tahun pelajaran 2014-2015, pada siklus satu yang mengenal lambang huruf dengan kriteria Bekembang Sangat Baik terdapat empat orang anak mencapai angka (28,57%) dan pada siklus kedua yang mengenal lambang huruf kriteria Berkembang Sangat Baik terdapat delapan orang anak mencapai angka (57.15%) dan yang mengenal lambang huruf dengan kriteria Berkembang Sangat Baik terdapat 11 orang anak mencapai angka (78.57%) dinyatakan berhasil.

Kata kunci : huruf vokal, huruf konsonan dan kartu huruf bergambar.

(2)

PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR UNTUK MENGENAL LAMBANG HURUF PADA ANAK TK IKI PTP N VII (PERSERO)

PUSAT KECAMATAN KEDATON TAHUN PELAJARAN 2014-2015

Oleh Elfa Sari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan S1 PG- PAUD

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)
(4)
(5)
(6)

vii

RIWAYAT HIDUP

(7)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk orang yang ku sayangi:

Untuk almrh ibuku tercinta Kasyfah (Almh) dan M. Yusuf

Untuk kakakku tersayang Rudi ansyah danTaufiq Yusfa

Untuk ayu iparku Agus Seftina dan Aderien (Yeyen)

Untuk adikku yang ku sayangi Ahmad Dawani

Dan ponakanku yang ku sayangi Asiyah, Aab dan Faika.

Temanku yang ku sayangi Siska Febriyani dan Harvina Achmad

Terimakasih atas doa yang selalu dipanjatkan dan dukungannya sehingga skripsi

(8)

vii MOTO

“Ketika Seseorang Menghina Atau Menyakitimu Terus Dan Terus Anggap

Saja Orang Itu Seperti Asahan, Mungkin Kamu Akan Terbaret Dan Terluka.

Tapi Inggatlah Pada Akhirnya Kamu Akan Menjadi Mengkilat, Berkilauan

Dan Akhirnya Orang Yang Menghina Kamu Tak Akan Berguna” (Elfa Sari)

hidup itu terus jalani Masalah yang kamu itu bukan untuk dihindari tapi

untuk dihadapi agar dapat memcahkan masalah, mungkin masalah itu

mendewasakan kita tapi inggatlah pada akrinya, kamu harus berjuang dan

(9)

viii

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadiraan Allah SWT, karena atas rahamatnya dan hidayahnya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini dengan judul “Penggunan Kartu Huruf Bergambar Untuk Mengenalkan Lambang Huruf Pada Anak TK IKI PTP N VII (Persero) Pusat Kecamatan Kedaton Tahun Pelajaran 2014-2015” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Pendidikan di Unversitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Lampung.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Ibu Ari Sofia, S.Psi, MA. Psi selaku Plt Ketua Program Studi PG PAUD.

4. Ibu Dr. Een Yayah Haenilah, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberikan pengarahan dan saran yang terbaik untuk penulis.

5. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku pembahas yang selalu memberikan arah dan saran yang terbaik buat penulis.

(10)

ix

7. Ibu Sri Sungkowo Wati, S.Pd AUD, selaku Kepala TK IKI PTP N VII Persero (Pusat) kedaton yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

8. Ibu Mawar Diana dan Helmawati, S.Pd AUD, selaku guru pembimbing di TK IKI PTP N VII Persero(pusat) kedaton.

9. Semua Guru – guru TK IKI PTP N VII Persero( Pusat) kedaton.

10.Teman- teman angkatan tahun 2013 yang telah memberikan dukungan dan memberikan semangat pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Untuk almamater tercinta Universitas Lampung.

Bandar Lampung 15 Mei 2015 Penulis

(11)

x

1. Karakteristik Bermain... 7

2. Manfaat Bermain ... 8

3. Cara Bermain Kartu Huruf Bergambar ... 9

B. Media Pembelajaran atau Alat Permainan Edukatif ... 9

1. Media Kartu Huruf Bergambar... 10

C. Pengembangan Kemampuan Dasar Anak ... 11

1. Perkembangan Kognitif ... 11

2. perkembangan bahasa ... 13

D. Kerangka Pikir ... 15

E. Hipotesis Tindakan ... 17

(12)

xi

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 23

1. Teknik Pengumpulan Data ... 23

2. Alat Pengumpul Data ... 24

F. Analisa Data ... 26

G. Definisi Konseptual dan Operasional ... 27

1. Definisi Konseptual ... 27

2. Definisi Operasional ... 28

H. Indikator Keberhasilan ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 30

1. Pelaksanaan Siklus I ... 30

2. Pelaksanaan Siklus II ... 36

3. Pelaksanaan Siklus III ... 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

1. Pembahasan Siklus I ... 50

2. Pembahasan Siklus II ... 51

3. Pembahasan Sikus III ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Surat Izin Penelitian... 59

Lampiran Surat Keterangan ... 60

Lampiran Siklus1. RKM ... 61

Lampiran Siklus1. RKH ... 63

Lampiran Siklus1. RUBRIK PENILAIAN ... 66

Lampiran Siklus1. IPKG 1 ... 67

Lampiran Siklus1. IPKG 2 ... 69

Lampiran Siklus1. RUBRIK PENILAIAN PERSENTASE ... 71

Lampiran Siklus1. HASIL PERSENTASE ... 72

Lampiran Siklus 2. RUBRIK PENILAIAN PERSENTASE ... 88

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang paling mendasar dan menepati kedudukan sebagai Anak Usia Dini (AUD) dan sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia.

Yamin (2013:1) menyatakan Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun, pada usia ini anak kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan selanjutnya artinya pada periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuhkembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kemampuan kognitif, bahasa, sosial emosional dan spiritual.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaran PAUD.Standar PAUD terdiri atas empat kelompok yaitu : 1. Standar tingkat pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

perkembagan anak usia dini.

2. Standar pendidik(guru,guru pendamping dan pengasuh) dan tenaga pendidikan berisikan tentang kualitas dan kompetensi yang dipersyaratkan. 3. Standar isi, proses dan penialian berisi tentang perencanaan, pelaksanaan

dan penilaian program yang dilaksanakan secara terintegrasi atau terpadu sesuai dengan kebutuhan anak.

4. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiyaan berisi mengatur penyelenggarakan PAUD dengan baik.

(16)

produk-2

produk unggul yaitu peserta didik dengan prestasi yang baik. Perkembangan pendidikan formal telah mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini ditunjukan dengan berkembangnya model-model pembelajaran yang interaktif.

Menurut Vygotsky dalam Hartati (2005:15-16) meyakini bahwa anak melalui bermain anak mendapatkan informasi yang baru atau kertampilan-keterampilan yang baru, anak juga dapat memecahkan masalah yang kompleks,melalui bermain anak dapat mengebangkan perkembngan kognitif, fisik, emosi, sosial anak dan didalam perkembangan bahasa anak. Anak dapat langsung terlibat dalam permainan melalui alat atau media simbolnya atau lambangnya misalnya dengan menggunakan media kartu bergambar.

Perkembangan model pembelajaran menggunakan media kartu bergambar di tingkat TK. Model pembelajaran kartu ini membuat anak lebih berfokus dalam menghafal dan memahami huruf dan secara tidak langsung akan melatih kemampuan berbahasa anak yang dapat mendukung keaktifan belajar pada diri anak tersebut.

(17)

3

Faktor yang berpengaruh dalam hal ini adalah cara mengajar guru yang kurang baik di TK IKI PTP N VII (Persero) PUSAT. Pelaksanaan pembelajaran masih akademik, masih bersifat monoton secara terus menerus karena metode yang digunakan kurang menarik dan menyenangkan serta alat peraga yang digunakan kurang bervariasi, sehingga anak menjadi bosan saat kegiatan mengenal huruf, membedakan huruf, malas, menggangu temannya, anak pasif saat guru menerangkan pelajaran (anak hanya sebagai pendengar) dan selalu ingin cepat keluar untuk bermain. Pada akhirnya anak tidak memperhatikan guru pada saat mengajar, terutama pada saat guru mengenalkan berbagai macam lambang huruf secara acak dan bentuk huruf, sehingga pada akhirnya motivasi belajar anak dalam mengenal huruf kurang maksimal.

Seorang pendidik memerlukan cara untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang ada di dalam kelas. Salah satu cara yang digunakan guru dianggap yang paling cocok adalah dengan menggunakan media kartu huruf bergambar karena dalam metode ini anak usia dini tidak akan cepat bosan dalam melaksanakan proses pembelajaran, pada dasarnya metode ini tidak mengajarkan hal yang monoton saja melainkan mengajarkan interaktif di dalam kelas.

(18)

4

B. Identifikasi Masalah

Melihat latar belakang pengamatan di atas maka dapat diidentifikasi masalah yang timbul sebagai berikut :

1. Anak hanya menjadi pendengar.

2. Anak mudah bosan saat kegiatan mengenal huruf.

3. Metode pembelajaran tidak mengenalkan huruf yang mudah dan menarik bagi anak.

4. Motivasi belajar anak mengenal huruf rendah.

5. Anak belum mengenal lamabang huruf disebabkan anak belum bisa mengenal, membedakan serta memahami bentuk huruf secara acak.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini hanya membahas

“Anak belum mengenal lambang huruf “.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi tersebut maka diajukan rumusan masalahnya adalah:

“Bagaimana meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf pada anak TK IKI PTP N VII (Persero) PUSAT dengan menggunakan kartu huruf bergambar ?”

E. Pemecahan Masalah

(19)

5

F. Tujuan Penelitian

Dilihat dari latar belakang tersebut maka tujuan penelitiannya adalah untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran di TK dan meningkatkan kemampuan megenal lambang huruf dengan menggunakan kartu huruf bergambar.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi murid :

a) Memudahkan anak untuk mengingat huruf.

b) Meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf pada anak. 2. Manfaat bagi guru :

(20)

6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Bermain

Salah satu kegiatan yang harus diterapkan pada sekolah Taman Kanak-kanak adalah bermain, karena dengan cara bermain maka siswa akan lebih menikmati proses pembelajaran.

Hartati (2005:85) menyatakan bahwa bermain adalah sebuah sarana yang dapat mengembangkan anak secara optimal. sebab bermain berfungsi sebagai kekuatan pengaruh terhadap perkembangan dan lewat bermain pula mendapatkan pengalaman yang penting dalam dunia anak.

Hurlock dalam Musfiroh (2005:2) menyatakan, bermain dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir kegiatan tersebut dilakaukan secara suka rela tanpa paksaan atau tanpa tekanan dari pihak luar.

(21)

7

dengan aktifitas bermain anak dapat belajar menulis, mengenal huruf, membaca dan berhitung.

1. Karakteristik bermain.

Bagi anak- anak bermain adalah sarana untuk mengubah kekuatan potensi didalam diri anak menjadi berbagai kemampuan dan kecakapan, serta bermain juga merupkan sarana penyalur energi yang sangat baik bagi anak. oleh karena itu, kegiatan bermain sebaiknya memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Bermain dilakukan secara sukarela, bukan paksaan.

2. Bermain juga merupakan kegiatan yang untuk dinikmati, menyenangkan, mengasikkan dan menggairahkan.

3. Bermain juga tidak dilakukan tanpa menjanjikan untuk sesuatu atau apapun. 4. Bermain lebih mengutamakan aktivitas dari pada tujuan bermain adalah

aktivitas itu sendiri.

5. Bermain itu bersifat spontan sesuai dengan yang diinginkan pada saat itu. Adapun pendapat dari Sehwart,B dalam Hartati (2005:91) menyatakan karakteristik bermain anak adalah :

1. Bermain interaktif.

2. Bermain adalah kebebasan, spontanitas, tanpa paksaan. 3. Bermain adalah hal yang menarik.

4. Bermain adalah terbuka (tidak terbatas) imajinatif, ekspresif, kreatif dan berbeda.

(22)

8

imajinasi anak. Kegiatan bermain yang dilakukan anak bersifat menyenangkan, mengasikkan, menarik dan spontan tidak mempertimbangkan hasil akhirnya.

2. Manfaat Bermain.

Menurut Hartati (2005:94) menyatakan bagi anak aktivitas bermain adalah kegiatan yang menyenangkan, bebas spontan dan tidak memiliki tujuan duniawi nyata serta dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain sendiri memiliki manfaat yang positif bagi anak .yaitu:

a. Bagi perkembangan aspek fisik : anak berkesempatan untuk melakukan kegiatan yang melibatkn gerakan tubuh yang membuat tubuh anak sehat dan otot tubuh menjadi kuat.

b. Bagi perkembangan aspek motorik halus dan kasar beermain dibutuhkan gerakan koordinasi tubuh (tangan , kaki dan mata).

c. Bagi perkembangan aspek emosi dan keperibadian : dengan bermain anak dapat melepas keteganagan yang ada didalam diri anak. serta anak dapat menyalurkan perasaan dan menyalurkan dorongan –dorongan yang membuat anak lebih rileks dan lega.

d. Bagi perkembangan kognisi : dengan bermain anak dapat belajar mengembangkan daya pikirnya.

e. Bagi perkembangan alat pengindraan : perkembamgan pengindraan ini perlu diasah agar anak lebih tanggap terhadap disekitarnya.

f. Sebagai media terapi karena selama bermain perilaku anak akan tampil lebih bebas dan bermain adalah suatu hal yang alamiah pada diri anak itu sendiri. g. Dapat menggembangkan keterampilan olah raga dan menari.

h. Bermain sebagai media intervensi : dengan bermain anak dapat melatih konsentrasi seperti konsep dasar warna, bentuk, dll.

Melalui kegiatan bermain anak mendapatkan manfaat bermain. Aktivitas bermain dapat melatih perkembangan fisik, perkembangan motorik halus dan kasar, perkembangan emosi, perkembangan kognisi, perkembangan penginderaan, sebagai media terapi dan lain-lain.

(23)

9

serta anak mendapatkan informasi yang baru melalui macam-macam permainan baru dan dapat mengembangkan perkembangan kemampuan yang dimiliki anak.

3. Cara Bermain Kartu Huruf bergambar. a. Anak dibagi dua kelompok.

b. Anak diajak mewarnai kartu bergambar.

c. Anak diajak menirukan kartu huruf bergambar, sehingga setiap kelompok mendapatkan 26 huruf.

d. Anak mengocok kartu huruf bergambar.

e. Anak mengelompokkan kartu huruf yang sama dan membedakan huruf. f. Usahkan agar setiap anak mendapatkan giliran untuk mengocok huruf. g. Setelah itu anak diajak diajak menepel huruf yang didapat.

h. Setelah selesai, menanyakan pada anak siapa yang menempel binatang “ayam”dst? Anak yang mersa menpelkan gambar ayam maka anak tersebut menyebutkan hurufnya.

i. Lakukan hingga semua anak mendapatkan giliran untuk bermain.

B. Media Pembelajaran Atau Alat Permainan Edukatif

(24)

10

Media merupakan sesuatu alat yang dapat digunakan guru berisi dari tema atau topik untuk menyalurkan pesen dari guru ke murid sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian murid terhadap peroses belajar berlangsung, dengan menggunakan media guru dapat menggunakan perosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.

Menurut Heinich, Molenda dan Russell dalam Zaman, dkk (2007) menyatakan bahwa media merupakan saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara Harifah berarti pengantar atau perantara sumber pesan (a source) dengan penerima (a receiver). Mereka mencontohkan media ini dengan film, televisi, diagram bahan tercetak (printed materials), komputer dan insterruksi contoh tersebutbisa di pertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

1. Media Kartu Huruf Bergambar

Media kartu huruf gambar yang banyak digunakan guru dalam proses belajar mengajar, karena mudah dalam pembuatannya, serta anak dapat mudah mengingatnya, didalam surat kabar, majalah, buku dan banyak sekali gambar yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

Menurut Suyid (2006:13) media kartu bergambar adalah penyajian visual dua dimensi yang di buat berdasarkan unsur dan prinsip rancangan gambar yang berisi tentang unsur–unsur kehidupan sehari–hari misalnya : manusia, benda-benda, binatang, tumbuhan, peristiwa dan tempat.

(25)

11

menyalurkan pesan pembelajaran, dan mempermudah anak untuk belajar mengenal huruf.

C. Pengembangan Kemampuan Dasar Anak

Perkembangan kemampuan dasar anak dini dari usia dua sampai tujuh tahun memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara langsung ataupun tidak secara tidak langsung, di dalam perkembangan kognitif dan bahasa anak.

1. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif anak usia dini di awal masa bayi, masa anak – anak awal, masa anak-anak tengah dan akhir serta masa remaja. Perkembangan kognitif anak usia dini merupakan perkembangan dari pikiran atau cara berfikir yang berbeda. Setiap cara berfikir anak akan berkembang lebih maju dari tahapan satu ke tahapan yang lain, anak belajar tentang orang-orang yang ada sekitarnya, belajar komunikasi dan anak mencoba mendapatkan lebih banyak informasi atau mendapatkan banyak pengalaman.

Menurut Piaget dalam Santrock (2007:49) menyatakan bahwa kita atau anak usia dini melalui empat tahap dalam memahami dunia / perkembangan. Tiap tahapan perkembangan saling berhubungan dengan usia dan terdiri dari cara berpikir yang yang berbeda-beda. Cara pemahaman dunia yangberbeda inilah yang membuat suatu tahap lebih maju dari tahap yang lain : anak mengetahui lebih banyak informasi tidak menjadikan cara berpikir anak lebih maju dalam pandangan Piaget yaitu :

(26)

12

dengan tindakan fisik dan motorik karena itulah disebut sensorimotor. Tahapan ini merupakan tahapan dimana bayi yang lahir memiliki lebih dari sekedar pola-pola refleksif untuk dapat melakukan sesuatu. Tahap ini berakhir pada anak usia dua tahun anak mulai memiliki pola sensorimotor secara kompleks dan mulai menggunakan simbol–simbol.

b. Tahap Praoperasional, yang berlangsung sekitar usia dua sampai tujuh tahun adalah tahap perkembangan kedua menurut Piaget. Pada tahapan ini anak muali menjelaskan dunia dengan kata-kata, gamabar dan lukisan. Menurut Piaget anak prasekolah masih kuran mampu melakukan operasi, istilah untuk tindakan mental yang terinternalisasi, yang memungkinkan anak melakukan secara mental apa yang sebelumnya hanaya dilakukan secara fisik.

c. Tahap operasional konkerit yang berlangsung mulai dari usia tujuh tahun hingga 11 tahun, merupakan tahap perkembangan ketiga Piaget. Dalam tahap ini anak dapat melakukan operasi dan penalaran logis, sebagai bagaian dari berpikir lebih abstrak dalam pemikiran.

d. Tahap operasional formal berlangsung sejak usia 11 tahun hingga dewasa merupakan tahap perkembangan keempat dan terakhir. Pada tahapan ini individu lebih melampaui pengalaman konkert dan berpikir dalam istilah yang absterak lebih logis. Sebagai bagian dari berpikir lebih absterak, remaja menciptakan bayangan situasi ideal .mereka dapat berpikir mengenai bagaiman menjadi orang tua ideal seharusnya dan membandinkan orang tua mereka dengan setandar ideal ini. Anak juga mulai mempertimbangkan kemungkinan- kemungkinan masa depan dan takjub mereka menjadi apa saja.

2. Perkembangan Bahasa anak

Bahasa adalah cara berbicara atau cara berkomunikasi sosial, dengan berbahasa anak mendapatkan informasi dalam mengenal banyak hal. Adapun pendapat para ahli menegnai bahasa sebagai berikut :

Menurut Djamarah (2011:46) bahasa adalah saran yang efektif untuk menjalin komunikasi sosial. Tanpa bahasa komunikasi tidak dapat dilakaukan dengan baik dan interaksi sosial pun tidak akan terjadi.

(27)

13

mulai mengidentifikasi bunyi dan huruf seperti a dan ni (n dan i). Jadi belajar dari konsep menyeluruh menuju ke parsia.

Mengenal lambang huruf merupakan suatu peroses berbahasa dalam membaca permulaan serta dapat meningkatkan perkembangan kognitif bermain meyajikan fungsi - fungsi penting dalam perkembangan fisik, sosial emosional anak. Untuk meningkatakan kemampuan mengenal lambang huruf guru atau peneliti memberikan suasana pembelajaran yang menarik bagi anak berupa mengemas permainan kartu bergambar. Bermain kartu bergambar ini tidak hanya melibatkan aspek kognitif saja melainkan perkembangan fisik, sosial, emosional, keratif, berfikir logis dan cermat dalam melakukan kegiatan pembelajaran serta diharapakan anak lebih mudah untuk mengenal lambang huruf dan anak juga tidak bosen atau jenuh dalam pembelajaran.

Vygotsky Dalam Lzzaty,(2005:50) menyatakan bahwa bahasa memberikan pengalaman yang penting untuk mengembangkan perkembangan kognitif. Ia yakin bahawa berbicara adalah hal yang penting untuk memperjelas hal- hal yang penting tetapi berbicara dengan orang lain juga membantu kita belajar lebih banyak tentang komunikasi.

Perkembangan bahasa anak sangat berbeda - beda sesusai dengan apa yang anak dengar dan dikenalinya. Perkembangan bahasa anak juga dapat dilihat ketika anak kita ajak berbicara atau mengenal istilah kata benda dan kata kerja yang sederhana seperti mama, ayah, rumah, tidur, menangis, makan, minum dan lain- lain. Perkembangan bahasa ini seuai dengan perkembangan usia anak.

(28)

14

terutama keluarga memiliki peran yang strategis. Anak mendapatkan bahasa pertama kali dari mengenal bahasa di lingkungan keluarga. Bahasa yang anak kenal dan disukai oleh anak yang berasal dari keluarga, keluarga ini menjadi titik awal perkembangan bahasa anak.

Perkembangan bahasa anak juga sangatlah penting karena dengan berbahasa anak dapat memahami mengenal huruf, memahami kata dan kalimat serta memahami hubungan bahasa anak dengan tulisan pra membaca awal.

Perkembangan bahasa anak ini bertujuan untuk supaya anak mampu mengungkapkan pikiran anak melalui bahasa yang sangat sederhana, anak mampu berkomunikasi secara baik dan memudahkan anak untuk mengenal huruf.

Menurut Djamarah (2011:73) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia diniantara lain: faktor internal dan faktor eksternal anak. Faktor internal anak adalah umur anak, kondisi fisik anak, kesehatan anak, dan intelegensi (kecerdasan). Sedangkan faktor eksternal anak adalah status sosial ekonomi keluarga, hubungan keluarga, ligkungan masyarakat, dan bahasa pertama.

Perkembangan bahasa anak usia dini ini perlukan tenaga pendidikan yang baik yaitu guru yang baik adalah memilki kemampuan keterampilan, pengetahuan secara baik, tidak hanya melibatkan orang, tempat, benda- benda dan ide- ide kreatif dalam menggunakan atau merancang alat permainan yang menantang bagi anak.

(29)

15

Anak Usia Dini pada umumnya sudah mampu berkomunikasi secara lisan namun untuk membaca anak masih mengalami kesulitan mengingat bahasa merupakan perose yang rumit bagi anak dan melibatkan berbagai unsur seperti huruf (simbol), kata, kalimat.

Untuk kemampuan mengembangkan bahasa pada anak, guru harus menciptakan media atau alat peraga yang menarik buat anak agar dapat termotivasi untuk anak belajar. Media yang digunaka guru adalah kartu huruf bergambar untuk anak agar nantinya anak tidak merasa bosan dan jenuh.

Kartu huruf gambar yang banyak digunakan guru dalam proses belajar mengajar, karena mudah dalam pembuatannya, serta anak dapat mudah mengingatnya, didalam pembuatan kartu huruf bergambar guru dapat mengambil gambar dari surat kabar, majalah, buku banyak sekali gambar dan dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

D. Kerangka Pikir

Pada kondisi awal di kelas guru belum memanfaatkan media kartu huruf bergambar sehingga anak dalam mengenal lambang huruf masih rendah. Kemudian guru atau peneliti mulai memanfaatkan menggunakan metode kartu huruf bergambar.

(30)

16

menggunakan media kartu huruf bergambar hasil belajarnya belum maksimal karena belum mencapai yang diinginkan.

Pada perbaikan siklus II guru masih memberikan contoh ke anak, dan memanfaatkan media kartu huruf bergambarhasil belajar mulai meningkat dan pada siklus III anak mulai memanfaatkan media kartu gambar sendiri dan tidak melibatkan guru hasilnya mencapai apa yang diharapkan.

Berikut ini skema kerangka fikir tentang meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf melalui permainan kartu huruf bergambar pada ANAK TK IKI PTP N VII (Persero) PUSAT.

Gambar 2.1. skema gambar kerangka fikir

(31)

17

E.Hipotesis Tindakan.

(32)

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Settingan Penelitian. 1.Tempat Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di TK IKI PTP N VII (Persero) Pusat Kecamatan Kedaton. Hal itu dilaksanakan dengan pertimbangan TK tersebut sudah lama berdiri, kondisi ekonomi para murid beragam.

2.Waktu Penelitian.

Waktu yang dipilih untuk melakukan penelitian, dilakukan pada akhir tahun semester dua tahun pelajaran 2014-2015. Karena pada saat itu anak sudah mulai aktif belajar.

B. Subjek Penelitian.

Subjek penelitian ini adalah anak TK kelompok B sejumlah 14 orang anak yang terdiri dari sembilan orang anak laki- laki lima orang anak permpuan. Objek penelitian adalah proses pembelajaran mengenal lambang huruf melalui permainan kartu angka pada anak TK IKI PTP N VII ( Persero) PUSAT.

C. Sumber Data Penelitian.

(33)

19

mengenal lambang huruf, yang sering juga disebut, berbentuk lembar observasi, dokumentasi dan wawancara.

D.Metode Penelitian

Guru atau peneliti juga dituntut selalu meningkatkan kualitas proses pembelajaran dikelas menjadi lebih baik. Penelitian tindakan kelas ini merupakan kegiatan yang saling berkaitan antara perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Menurut Lewin dan Mc Niff dalam Kasbolah (1999:14) menyatakan penelitian tindakan adalah bahawa cara berpendapat cara terbaik untuk memajukan orang adalah dengan melibatkan mereka dalam penelitian merka sendiri yang ada di dalam kehidupan meraka. Lewin juga menekan pentingnya kolaborasi dan partisipasi yang bersifat demokratis lebih lanjut dikatakan bahawa penelitian tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu rangkaian langkah - langkah (a spiral of steps). Setiap langkah terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelas rangkaian ini dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1. rangkaian langkah–langkah penelitian tindakan kelas (Lewin dalam Kasbolah).

Berdasarkan pendapat para pakar ahli penelitian tindakan kelas maka dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan dalam kawasan kelas.

(34)

20

1. Tahap Penelitian

sebelum melakukan penelitian ini peneliti bersama teman sejawat mengadakan rencanan yang akan dilakukan oleh peneliti, agar nantinya peneliti dapat mengatasi hambatan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan, di dalam penelitian ini peneliti perlu mengadakan tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan observasi dan tahapan refeksi:

A) Tahap Perencanaan.

Tahapan perencanaan dalam pemebelajaran penggunaan kartu huruf bergambar dalam pembelajaran pengenalan lambang huruf peneliti menyiapkan tempat untuk melakukan penelitian, menentukan tema, menentukan tujuan pembelajaran, menentukan indikator yang ingin dicapai, menyiapakan APE yang akan digunakan, menentukan waktu, menyusun instrumen penilaian, menyusun RKH dan menyusun lembar refleksi, dan lembar observasi yang digunakan guru untuk mengetahui kemampuan anak dalam mengenal lambang huruf .

B) Tahap Pelaksanaan Tindakan.

(35)

21

a. Kegiatn Awal (Pembukaan) Alaokasi Waktu ±30 Menit.

Pada kegiatan awal (pembukaan) sebelum melakukan kegitan permainan guru harus melakukan pendekatan pada murid atau mengidetifikasi kemampuan masing- masing anak melalui :

a) Pada saat mulai kegiatan doa nyanyi dan salam.

b) Menujukan contoh- contoh dan bukan contoh dalam suatu konsep secara bersama dengan bertanya langsung atau bercakap–cakap sesuatu tentang tema.

b. Kegiatan Inti Alokasi ± 60 Menit

Pada kegitan inti ini guru harus mengarahkan murid untuk memasuki kegiatan inti yang dapat meningkatkan minata anak dalam kegiatan pembelajaran antara lain :

1) Guru membagi anak menjadi dua kelompok . 2) Mengajak anak untuk ikut bermain.

3) Memberi penjelasan tentang pelajaran yang akan dilaksanakan. 4) Memperkenalkan media yang digunakan.

5) Memberikan penjelasan cara bermain keanak.

6) Guru membagi tugas kepada masing–masing kelompok.

7) Mengajak anak bermain dengan menggunak kartu huruf bergambar. 8) Meminta anak untuk mengeluarkan ide (melihat keratifitas yang

dimiliki setiapa anak ) c. Kegiatan Akhir (Penutup).

(36)

22

diberikan kepada anak dan mengetahui sejauh mana kemampuan anak tersebut.

C) Tahapan Observasi.

Tahap observasi dilakukan oleh peneliti bersama guru dalam melaksanakan tindakan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan ini, peneliti berusaha merekam semua kejadian baik yang menyangkut kegiatan guru maupun kegiatan murid. Kemudian hasilnya dijadikan bahan pertimbangan untuk menyempurnakan kegiatan berikutnya.

Aspek yang dimonitor adalah : 1. Ketepatan rencana .

2. Konsentensi kegiatan dengan rencana. 3. Keterlaksanaan kegiatan oleh guru. 4. Keterlaksanaan kegiatan oleh murid. 5. Hasil pembelajaran.

D) Tahap Refleksi

(37)

23

E.Teknik dan Alat Pengumpulan Data. 1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :

Metode Observasi, Metode wawancara, dan Metode Dokumentasi. 1. Metode Observasi

Observasi menurut Arikunto (2008:127) adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran.

Data – data yang digunakan (observasi) untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal lambang huruf anak, tanggapan anak terhadap apa yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan yang di berikan, ketika guru menggunakan kartu huruf bergambar dan lembar observasi untuk kinerja guru yang diguanakan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengajar.

2. Metode Wawancara.

(38)

24

3. Metode Dokumentasi.

Meneurut Solihah (2013:53) menyatakan bahwa dokumentasi merupakan alat pengumpulan data berupa informasi atau dokumen - dokumen baik berupa dokumen tertulis, gambar dan elektronik.

2. Alat Pengumpul Data.

Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini, maka peneliti menggunakan alat pengumpulan data sebagai berikut:

1. Lembar Observasi.

Lembar observasi ini digunakan untuk melihat perkembangan aktivitas anak dan kinerja guru, dan untuk peneliti merefleksikan diri.

Adapun lembar observasi yang di buat oleh peneliti sebagai berikut: 1.1. Lembar observasi anak.

Lembar observasi anak ini digunakan untuk mengetahui aktivitas anak selama peroses penelitian, peneliti mengamati kegiatan anak di dalam lembar observasi, lembar observasi ini berbentuk checklist, data ini diguakan pada saat pengamatan terhadap anak.

Adapun lembar observasi peroses belajar anak dalam penggunan kartu huruf bergambar untuk lambang huruf pada setiap siklus dapat dilihat dilembar lampiran.

(39)

25

Penelitian ini berpedoman pada rambu- rambu penilaian yang dibuat oleh Ditjen Mandas Diknas 2010 yang berupa rubrik penilaian dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

No Kriteria penilaian Kata gori

(f) (%)

1. Belum Berkembang (BB) 0%-25%

2. Mulai Berkembang (MB) 26%- 50%

3. Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 51%-75%

4. Berkembang Sangat Baik(BSB) 76%-100%

Dari tabel di atas hasil persentase belajar anak dapat disimpulkan bahwa jumlah hasil persentase 0%-25% dalam kriteria penilaian belum berkembang, 26%-50% dalam kriteria penilaian Mulai Berkembang 51%-75% dalam kriteria penilaian Berkembang Sesuai Harapan 76%-100% dalam kriteria penilaian Berkembang Sangat Baik.

Untuk mengetahui hasil penelitian yang berupa data kualitatif maka peneliti menggunakan rumus dari Muslich (2012)

= 100%

Kemudian jumalah siswa dipersentasekan kembali dengan rumusan seabai berikut:

= 100%

1.2. Lembar observasi kinerja guru.

(40)

26

Penelitian ini berpedoman pada rambu- rambu penilaian yang dibuat oleh Ditjen Mandas Diknas 2010 yang berupa IPKG.

1.3. Refleksi.

Lembar refleksi ini digunakan saat diskusi bersama guru atau teman sejawat dan anak murid.

2. Dokumentasi

Pada penelitian ini dokumen yang diamabil yaitu berupa foto pada saat kegiatan belajar penggunan kartu huruf bergambar berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai bukti hasil mengenal lambang huruf dalam pelaksanan pembelajaran.

3. Wawancara.

Peneliti atau guru menanyakan pendapat keanak secara langsung untuk mengetahui pendapat anak tentang pemebelajaran yang sudah dilakukan dalam penggunan kartu huruf bergambar untuk mengenalkan lambang huruf.

F. Analisa Data.

(41)

27

Peneliti juga mendapatkan informasi dari guru atau teman sejawat, murid dan peneliti dapat merefleksikan diri sendiri, agar peneliti dapat menidak lanjuti informasi yang didapatkan oleh peneliti.

Pada penelitian ini analisa data yang digunakana yaitu triangulasi berupa data dari hasil observasi IPKG satu dan IPKG dua, observasi hasil anak dan lembar refleksi, peneliti mengecek kebenaran data yang didapatkan saat hasil penelitian, dan juga peneliti dapat membandingkan hasil penlitian, sehingga peneliti bisa menidak lanjuti hasil penitian berikutnya.

G. Definisi Konseptual dan Operasional . 1. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual mengenal lambang huruf mengenal lambang huruf adalah anak belajar mengenali huruf dan bunyinya dari konteksnya (dari bahasa yang digunakan), misalnya guru bertanya sama anak siapa namanya anak menjawab “ani” kemudian guru bertanya lagi ”bunyi apa lagi yang kamu kenal” lalu anak

mulai mengidentifikasi bunyi dan huruf seperti a dan ni (n dan i). Jadi belajar dari konsep menyeluruh menuju ke parsia.

(42)

28

Media kartu bergambar adalah penyajian visual dua dimensi yang dibuat berdasarkan unsur dan perisip rancangan gambar yang berisi tentang unsur–unsur kehidupan sehari–hari misalnya : manusia, benda - benda, binatang, tumbuhan, peristiwa, tempat dan lain – lain. Media gambar yang banyak digunakan guru dalam proses belajar mengajar, karena mudah dalam pembuatannya, serta anak dapat mudah mengingatnya, di dalam surat kabar, majalah, buku banyak sekali gambar dan dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran

2.Definisi operasional

Definisi operasional mengenal lambang huruf adalah kemampuan menyebutkan huruf dari konteks. Pada penelitian ini peneliti mengenalkan lambang huruf pada anak lebih ditekankan pada saat pengucapan atau menyebutkan dan menujukkan kartu huruf vokal dan konsonan, membedakan kartu huruf vokal dan konsonan, Menyusun huruf menjadi bentuk kata.

Definisi operasional kartu huruf bergambar adalah alat atau media yang digunakan guru atau peneliti pada saat peroses belajar mengajar.

Kartu huruf bergambar ini berisi tentang unsur- unsur kehidupan sehari- hari yang berkaitan dengan anak didik. Misalnya saja tumbuhan, hewan, manusia, benda-benda dan lain–lain.

H. Indikator keberhasilan.

(43)

29

Adapun untuk mengukur indikator keberhasilan dalam mengenal lambang huruf melalui kartu huruf bergambar adalah sebagai berikut:

1. Pengucapan atau menyebutkan dan menujukan huruf vokal konsonan. 2. Membedakan huruf vokal dan konsonan.

(44)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil dan pemabahasan pelaksanaan siklus satu, dua dan tiga, pada penggunaan huruf bergambar untuk mengenalkan lambang huruf pada anak TK IKI PTP N VII (Persero) PUSAT Kedaton pada tahun pelajaran 2014 – 2015. Dapat disimpulkan bahwa : terjadi peningkatan pada anak dalam mengenal lambang huruf di TK IKI PTP N VII (Persero) Pusat dengan menggunakan kartu huruf bergambar, hal tersebut dapat dilihat dari siklus satu yang mengenal lambang huruf dengan mencapai angka (28,57%) dengan kriteria penilaian Berkembang Sangat Baik pada siklus kedua yang mengenal lambang huruf mencapai angka (57,15%) dengan kriteria penilaian Berkembang Sangat Baik dan pada siklus yang mengenal lambang huruf dengan dengan jumlah mencapai angka (78.57%) dengan kriteria penilaian Berkembang Sangat Baik dinyatakan berhasil.

B. Saran.

(45)

55

a. Saran untuk Anak.

Sebaiknya dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti melibatkan semua murid yang berada di dalam satu kelas, sehinga memudahkan anak untuk menggenal lambang huruf .

b. Saran untuk Guru.

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimayati, Johni. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Aplikasihnya Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana.

Djamarah, Bahri. D. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cip.

Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat pembinaan pendidikan tenaga kependidikan Dan Ketenaga Perguruan Tinggi.

Kasbolah, kasihani.1999. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Peroyek pendidikan guru sekolah dasar.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada

Lzzaty, Rita E. 2005. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Perguruan tinggi.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakart: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenaga Perguruan Tinggi.

Muslich, Mansur 2012 Melakasanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi aksara. Pebriani. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Permainan

Menguraikan Kata Di Taman Kanak- Kanak Negri Pembina Agam. Ejounal. Unp.ac. id./index.php/PAUD article/viewfile/1651/1421 diakse 22 november 2014, 01:54

Puspito, Ricky. 2013. Pengertian Triangulasi. http://rickypuspito.blogspot.com

/2013/07/pengertian-triangulasi. html, 5 nov 2014 jam 19:06.

Permendiknas No 59 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Dirjen Tenaga Kependidikan

(47)

Santrock, W John. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Solihah, Eulis. 2013. Upaya Meningkatakan Kreativitas Anak Taman Kanak- Kanak Melalui Penerapan Metode Bercerita Dengan Menggunakan Buku Cerita BergambarHttp://Repository. Upi. Edu / 109 /6/S PAUD 0703282

CHAPTER3. Pdf 5/11/2014 20:56

Suyid, Muhammad. 2006 PTK UNTUK TK https://www.academia. edu/4035045 /

PTK_UNTUK TK 5/11/2014 20:56

Yamin, Martinis dan Jamilah S Sana. (2013). PANDUAN PAUD. Jambi: Referensi.

Yus, Anita. 2012. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Gambar

Gambar 2.1. skema gambar kerangka fikir
Gambar 3.1. rangkaian langkah – langkah penelitian tindakan kelas(Lewin dalam Kasbolah).

Referensi

Dokumen terkait

Kajian Religiusitas Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy; Risqi Tias Ramadhania, 080110201004; 134 halaman; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Bahan hukum primer yang berkaitan dengan penghakiman massa, yang. berupa peraturan perundang-undangan dibandingkan dengan

Untuk mempertahankan dan meningkatkan efikasi diri mahasiswa tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan akuntansi FPEB UPI, khususnya pada indikator tingkat kesulitan tugas

Dalam Penulisan Ilmiah ini akan dibahas mengenai sistem penjualan tiket angkutan pulang bagi tenaga kerja Indonesia pada PT CITRA Eksekutifindo bertujuan untuk membantu perusahaan

Adapun kajian teori hasil peneltian yang mendukung netralnya Pegawai Negeri Sipil Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode penelitian dengan memusatkan perhatian

menjamin netralitas Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Pegawai Negeri dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.. Larangan terhadap Pegawai

Aplikasi penjualan computer di dalam Penulisan Ilmiah ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0 , yang dilihat sangat mendukung pembuatan aplikasi penjualan computer yang

Dalam pembuatan aplikasi kartu abodemen dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 ini diharapkan dapat membantu penyelenggara jalan tol untuk meningkatkan