• Tidak ada hasil yang ditemukan

Critical Review Jurnal Analisis Kondisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Critical Review Jurnal Analisis Kondisi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

CRITICAL REVIEW JURNAL EKONOMI KOTA

“Analisis Kondisi Infrastruktur Perekonomian

Terhadap

AYU NUR ROHMAWATI

3613100015

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

(2)

Judul jurnal : Analisis Kondisi Infrastruktur Perekonomian Terhadap Produktivitas Dunia Usaha Kota Medan

Nama penulis : M. Isa Indrawan

Asal penulis : Staff pengajar Fakultas EkonomiUniversitas Pembangunan Pasca Budi, Medan

Nomor jurnal : ISSN : 1979 - 5408

Jumlah halaman : 8

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal berjudul “Analisis Kondisi Infrastruktur Perekonomian Terhadap Produktivitas Dunia Usaha Kota Medan” ini membahas mengenai pelayanan publik perkotaan yang merupakan salah satu pokok bahasan dalam mata kuliah ekonomi kota. Disamping itu, Kota Medan sebagai salah satu kota dengan tingkat kegiatan bisnis dan usaha yang cukup tinggi di Indonesia, juga sangat perlu memperhatikan kondisi infrastruktur perekonomian yang ada disana.

Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi, yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan bisnis serta kegiatan investasi didaerah. Daya dukung infrastruktur perekonomian sangat menentukan peningkatan produksi, kelancaran proses distribusi dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi operasional bisnis.

Akan tetapi pemerintah belum mampu melakukan maintenance yang baik terhadap infrastruktur perekonomian yang ada sekarang, seperti infrastruktur listrik dan jalan yang disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi. Penurunan kualitas infrastruktur perekonomian ini mengakibatkan kerugian bagi dunia usaha.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan critical review ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui hubungan antara kondisi infrastruktur perekonomian terhadap produktivitas dunia usaha kota Medan

2. Melakukan kajian secara kritis terhadap jurnal “Analisis Kondisi Infrastruktur Perekonomian Terhadap Produktivitas Dunia Usaha Kota Medan”

3. Membandingkan antara issue kondisi infrastruktur perekonomian terhadap produktivitas dunia usaha kota Medan dengan issue yang sama yang berkembang di Indonesia

1.3 Sistematika penulisan

Adapun sistematika penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut:

(3)

Bab I : Merupakan bab pendahuluan dan awal dari makalah ini. Bab ini berisikan latar belakang, tujuan pembuatan tugas, serta sistematika penulisan dari makalah Perancangan Kota.

Bab II: Berisi tentang tinjauan pustaka mengenai pengertian infrastruktur, konsepsi produktivitas, peranan infrastruktur dalam mendukung perekonomian daerah, menurunnya kualitas infrastruktur perekomian, dampak rendahnya pertumbuhan ekonomi, menurunnya kualitas infrastruktur dan terjadinya kenaikan harga.

Bab III : Berisi mengenai pembahasan dan intisari dari jurnal “Analisis Kondisi Infrastruktur Perekonomian Terhadap Produktivitas Dunia Usaha Kota Medan”

Bab IV : Berisi mengenai kritik terhadap jurnal “Analisis Kondisi Infrastruktur Perekonomian Terhadap Produktivitas Dunia Usaha Kota Medan”

Bab V : Merupakan bab akhir dari makalah ini yang berisi penutup. Meliputi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan makalah dan lesson learned.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian infrastruktur

Pengertian infrastruktur sesuai dengan peraturan Presiden RI No. 7 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2004–2009 infrastruktur adalah fasilitas yang disediakan pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Tersedianya prasarana jalan yang memadai dapat membantu dunia usaha menekan biaya distribusi barang dan jasa dan akhirnya dapat menekan harga barang dan jasa yang dihasilkan

2.2 Konsepsi Produktivitas

Produktivitas adalah produk budaya, yaitu produk dari bagaimana kita sebagai manusia, masyarakat, dan bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang menjunjung tinggi produktivitas dan mengaktualisasikannya ke dalam dunia empirik dengan berbagai ragam perwujudannya.

2.3 Peranan Infrastruktur Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah

(4)

infrastruktur perekonomian di daerahnya. agar perekonomian daerah dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik

2.4 Menurunnya kualitas infrastruktur perekonomian

Rendahnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan menurunya kemampuan pemerintah memelihara, memperbaiki infrastruktur perekonomian daerah. Untuk memelihara dan memperbaiki infrastruktur perekonomian pemerintah tidak memiliki kemampuan keuangan yang memadai. Menurunya kemampuan keuangan pemerintah mengakibatkan sebagian besar infrastruktur didaerah sudah tidak berfungsi dengan baik dalam mendukung perkembangan dunia usaha. Ketidak mampuan pemerintah memelihara dan memperbaiki sarana jalan, oleh karena. rendahnya pertumbuhan ekonomi telah mengakibatkan sebagian besar ruas jalan di Kota Medan telah mengalami kerusakan yang sangat parah, bahkan sebagian ruas jalan bahkan sudah tidak dapat dilalui kenderaan bermotor.

Memburuknya kualitas infrastruktur perekomian semakin diperberat dengan terjadinya krisis sumber daya energi terutama yang disebabkan berkurang dan tidak lancarnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan terjadin terjadinya krisis listrik Krisis listrik telah mengakibatkan produksi barang dan jasa dunia usaha mengalami penurunan.

2.5 Dampak rendahnya pertumbuhan ekonomi, menurunnya kualitas infrastruktur dan terjadinya kenaikan harga

Perekonomian Indonesia terjebak kedalam perangkap pertuumbuhan yang rendah sebagai akibat menurunnya kualitas sebagian besar infrastruktur perekonomian daerah serta terjadinya kenaikkan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik telepon, mengakibatkan daya beli masyarakat semakin menurun. Akibatnya dunia usaha mengalami berbagai permasalahan dalam meningkatkan produksi terutama terjadinya kenaikan biaya produksi sementara itu daya beli masyarakat semakin rendah. Kenaikan harga minyak dunia yang semula AS $ 56 per barel ( 2005) telah meningkat menjadi AS $ 65 per barel (2006) dan AS $ 89 per barel (Oktober 2007)( Laporan BPS : 2007) akan mengakibatkan terjadinya krisis dan menurunnya kemampuan keuangan pemerintah dalam membiayai. kegiatan pemeliharaan dan perbaikan serta kemampuan membangun infrastruktur perekonomian didaerah.

Cerra dan Saxena mengatakan bahwa terjadi shifting kebawah dalam total out-put perekonomian Indonesia sebagai akibat krisis ekonomi. Perekonomian Indonesia menderita permanent out-put losses. Akibatnya peranan dunia usaha semakin menurun, jika tidak didukung dengan penyediaan infrastruktur perekonomian fisik dan non – fisik yang memadai baik dalam jumlah atau kwantitas maupun kualitasnya

(5)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana infrastruktur memberikan daya dukung terhadap perkembangan dunia usaha di Kota Medan, mengetahui kekurangan dan kelemahan infrastruktur di Kota Medan dan mengetahui hubungan resiprokal antara kegiatan dunia usaha dengan berbagai jenis infrastruktur terutama, ketersediaan, kapasitas, utilitas, kualitas, kemudahan akses pemanfaatan infrastruktur perekonomian provinsi oleh dunia usaha di Kota Medan serta, mengetahui kondisi, keadaan infrastruktur dan daya dukung infrastruktur terhadap pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di Kota Medan. Salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi adalah tersedianya infrastruktur perekonomian yang memadai, karena infrastruktur perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggairahkan iklim dunia usaha dan perkembangan investasi di daerah. Infrastruktur perekonomian dibagi menjadi infrastruktur fisik dan non fisik. Infrastruktur perekonomian fisik meliputi lahan/area untuk berproduksi, sarana trasnsportasi, sarana penyediaan energi (BBM dan listrik) serta sarana teknologi dan komunikasi. Sedangkan infrastruktur non fisik berupa iklim dunia usaha yang kondusif bagi pertumbuhan, stabilitas perekonomian, birokrasi, stagnasi, regulasi, kesulitan mengakses pasar dan sebagainya. Ketidaktersediaan infrastruktur perekonomian sudah pasti akan menyulitkan perkembangan dunia usaha dan peningkatan investasi didaerah.

Kenyataan empiris menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia termasuk sangat rendah, yakni hanya berkisar antara 4% - 5% saja. Kenyataan ini berdampak pada rendahnya kemampuan pemerintah untuk melakukan maintenance yang baik pada infrastruktur perekonomian yang ada, apalagi untuk dapat menambah jumlah infrastruktur. Memburuknya kualitas infrastruktur perekomian daerah berdampak kepada terjadinya peningkatan biaya produksi, biaya distribusi barang dan jasa–jasa yang pada akhirnya meningkatkan harga serta menurunkan kemampuan daya saing dunia usaha di Indonesia.

Memburuknya kualitas infrastruktur perekomian daerah seperti rusaknya sebagian ruas jalan di kota Medan berdampak kepada terjadinya peningkatan biaya produksi, biaya distribusi barang dan jasa–jasa yang pada akhirnya meningkatkan harga serta menurunkan kemampuan daya saing dunia usaha di Indonesia. Tidak hanya infrastruktur jalan yang mengalami kemunduran, tetapi juga infrastruktur energi, hal ini berkaitan dengen pasokan bahan bakar minyak yang berkurang serta terjadinya krisis listrik di Kota Medan. Krisis listrik ini telah mengakibatkan produksi barang dan jasa dunia usia mengalami penurunan.

(6)

mempermuah proses analisis dan dihitung menggunkan uji “F” dari Analisis of Varian (ANOVA) dengan moel analisis regresi sederhana menggunakan bantuan program

Statistical Product and ServiceSolution (SPSS) versi 15.

Dari jawaban responden diperoleh data bahwa nilai tertinggi dari variabel Ketersediaan infrastruktur adalah 47 dengan nilai minimum 11 dan rata-rata nya adalah 31,55 sedangkan nilai dari variabel Produktivitas dunia usaha memiliki nilai maksimum 47 dan minimum 12 dengan rata-rata 31,50. Data-data tersebut memiliki tingkat penyebaran yang ekstrim, hal tersebut terlihat dari selisih yang cukup tinggi antara nilai minimum dan maksimum, sehingga standar deviasinya cukup tinggi.

Nilai kepercayaan pada penelitian ini sebesar 95% dengan nilai error dibawah 0,05 atau probabilitas signifikan sebesar 0,000 < 0,05 pada uji dua arah/sisi. Dari hasil

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, dunia usaha sangat bergantung terhadap infrastruktur dan jasa–jasa infrastruktur dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Akan tetapi kualitas yang ada saat ini masih belum memadai untuk menunjang perkembangan dunia usaha. Sehingga dunia usaha masih memerlukan pembangunan dan peningkatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah untuk dapat mendukung pertumbuhan dunia usaha dan kegiatan investasi guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan rakyat di Kota Medan

Disamping itu peneliti juga memberikan beberapa rekomendasi untuk dunia usaha yang lebih baik di Kota Medan, sebagai berikut:

 Pemerintah diharapkan mampu menyedikan infrastruktur perekonomian yang memadai di Kota Medan agardunia usaha bisa menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi.

 Pemerintah harus dapat melaksanakan kordinasi, integrasi dan kerjasama di dalam membangun infrastruktur di daerah.

 Perlu dilakukan penelitian dan kajian untuk mencari model kerjasama yang paling baik antara pemerintah, swasta dan masyrakat dalam pembangunan infrastruktur

(7)

IV. Kritik Terhadap Jurnal

Pembahasan dalam jurnal analisis kondisi infrastruktur perekonomian terhadap produktivitas dunia usaha kota medan ini, masih terlalu general. Jenis-jenis infrastruktur yang dianalisis kurang mendetail, seperti nama-nama serta lokasi infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan serta dampak spesifiknya bagaimana. Selain itu, tidak adanya penilaian yang kongkret terhadap kinerja masing-masing infrastruktur membuat pembaca bingung mengenai bagaimana kualitas dari infrastruktur perekomian yang dimaksudkan tersebut. Tidak hanya itu, pembahasan mengenai perhitungan statistika dalam pengolahan data hasil survey juga cukup sulit dipahami oleh orang awam karena rumus-rumus dalam perhitungan statistikanya tidak dicantumkan.

Terdapat sebuah teori yang bisa menjadi teori pendukung jurnal ini yakni, teori dorongan kuat (big push theory) menyatakan bahwa perlu dibangun dulu infrastrukturnya, kemudian hal-hal lain akan berkembang. Teori ini selanjutnya menyatakan bahwa untuk menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi perlu adanya suatu dorongan besar yang menyeluruh seperti investasi. Dengan berbekal teori ini, seharusnya pemerintah mampu mengusahakan perbaikan infrastruktur perekonomian di kota Medan jika pemerintah memang benar-benar serius untuk melakukan perbaikan terutama dalam hal perbaikan infrastruktur.

(8)

Pada jurnal pembanding dipaparkan mengenai dampak pembangunan infrastruktur terhadap dengan menggunakan perhitungan statistika pada objek penelitian yakni dunia usaha. Sedangkan pada Jurnal “Analisis Kondisi Infrastruktur Perekonomian Terhadap Produktivitas Dunia Usaha Kota Medanhanya menganalisis pendapat masyarakat tanpa menganalisa langsung ke pabrik-pabrik atau unit usaha lainnya untuk benar-benar mengetahui secara pasti bagaimana infrastruktur itu mempengaruhi produktivitas dunia usaha. Akan tetapi, dibalik kekurangan yang ada pada jurnal ini, penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca, serta pembahasan yang tidak berbelit-belit juga menjadi sisi positif dari jurnal ini.

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Jurnal ini membahas mengenai hubungan antara infrastruktur perekonomian dengan tingkat produksitivitas dunia usaha di kota Medan. Infrastruktur perekonomian terdiri dari infrastruktur fisik seperti listrik, jalan, telepon dan infrastruktur non fisik seperti kebijakan, iklim usaha, dan birokrasi.

Dari hasil analisis penulis, yang didapatkan dari perhitungan analisis stastiska dapat disimpulkan bahwa dunia usaha sangat bergantung terhadap infrastruktur dan jasa–jasa infrastruktur dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Akan tetapi kualitas yang ada saat ini masih belum memadai untuk menunjang perkembangan dunia usaha. Sehingga dunia usaha masih memerlukan pembangunan dan peningkatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah untuk dapat mendukung pertumbuhan dunia usaha dan kegiatan investasi guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan rakyat di Kota Medan.

Akan tetapi, pembahasan mengenai hasil analisis dari jurnal ini kurang detail dan cenderung tidak fokus untuk menganalisa infrastruktur di Kota Medan. Disamping itu, jurnal ini hanya menganalisa pendapat masyarakat mengenai pengaruh kondisi infrastruktur perekonomian terhadap produktivitas dunia usaha tanpa survey langsung mengenai fluktuasi yang mungkin terjadi dalam produktivitas dunia usaha pada unit unit usaha seperti pabrik. Penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca, serta pembahasan yang tidak berbelit-belit juga menjadi sisi positif dari jurnal ini.

5.2 Lesson learned

(9)

kurang baik, membuat kemampuan pemerintah sebagai salah satu pihak yan bertangung jawab dalam pengelolahan serta penyediaan infrastruktur merasa kesulitan untuk memenuhi permintaan akan infrastruktur. Sebenarnya dalam pengelolahan dan penyediaan infrastruktur sendiri pemerintah bisa melakukan kerjasama dengan pihak swasta melalui sistem KPS (kerjasama pemerintah swasta). Kerjasama ini merupakan sebuah alternative yang bisa dipilih pemerintah untuk memenuhi permintaan akan infrastruktur.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Peraturan Daerah Kota Palembang No 7 Tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok sudah berjalan dengan baik khususnya

1) Memahami soal. Dalam hal ini siswa mampu mengungkapkan dengan kata-kata apa yang deiketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal. Dalam hal ini, siswa membuat rencana

Bersama- sama ini disertakan borang Jobsmy 10 Maklumat Kekosongan dan Lampiran A (Surat Maklum Balas) untuk diisi dan dikembalikan kepejabat ini dengan

Both statins ex- erted no significant effect on t-PA antigen accumulation in culture medium of HUVEC cultured in 20% FCS (Table 2). This result contrasts with previous studies

c) Actuating. Pada bagian ini melaksanakan dari planing dan organising, maka adri itu sangat dibutuhkan sekali bentuk nyata dari kerja keras, kerjasama dan kerja nyata

1 SuraP Perm ohonan KrediP dari DireksiCKuasa Direksi * ) M uPlak 2 AkPa Pendirian Perusahaan sCd PeruNahan Terakhir M uPlak7. Pengesahan dari DepPB Kehakim anCDepPB Koperasi (dalam

Kom pet ensi keahlian yang dibut uhkan oleh DUDI sesuai dengan pot ensi wilayah dengan sekt or pert anian sebagai pot ensi yang ut am a. Sur abaya: Jur nal Penat

Abstrak. Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Berbagai kebijakan dan program yang dijalankan Pemerintah di antaranya