• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Permohonan Pembuatan Surat Rekomendasi Event DISBUDPAR Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Permohonan Pembuatan Surat Rekomendasi Event DISBUDPAR Kota Bandung"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini begitu pesat, seiring dengan pesatnya laju perkembangan ini dituntut adanya informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin kompetitif. Ketatnya persaingan dan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang ada menuntut suatu sistem yang lebih baik, cepat dan handal dalam menyelesaikan masalah.

Sistem komputer memegang peranan penting dalam mendorong ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi, selain itu dapat juga menyediakan suatu sistem solusi berupa perangkat lunak untuk menyelesaikan suatu masalah diberbagai sektor sehingga mendorong setiap instansi baik itu perusahaan maupun organisasi untuk menggunakan dan memanfaatkannya secara

optimal.

DISBUDPAR adalah suatu dinas pemerintahan yang menangani di dalam bidang pemantauan dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata.

Berdasarkan uraian tersebut, dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis tertarik untuk mengambil judul “SISTEM INFORMASI PERMOHONAN PEMBUATAN SURAT REKOMENDASI EVENT DI

(2)

1.2 Identifikasi Masalah

Penulis menyusun laporan berdasarkan beberapa permasalahan. Untuk memudahkan pembahasan maka penulis mengklasifikasikan ke dalam identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Untuk proses surat permohonanrekomendasi eventyang hanya mengandalkan buku agenda.

2. Dataeventdi Kota Bandung tersimpan dalam satu file dan satuPC (Personal Computer), sehinggausermengalami keterbatasan dalam menggunakanPC (Personal Computer)dan kesulitan dalam mencari data

eventsebelum dan sesudahnya.

1.3 Rumusan Masalah

Seperti yang terdapat pada identifikasi masalah yang ada, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana menganalisa sistem informasi permohonan pembuatan surat rekomendasi eventagar mempermudahuser untuk mendapatkan dataeventsebelumnya.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisa sistem informasi permohonan pembuatan surat rekomendasi event yang diterapkan oleh DISBUDPAR :

Adapun tujuan dari penulisan Praktek Kerja Lapangan yaitu:

1. Mengetahui sistem informasi pembuatan surat rekomendasi event

(3)

2. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan perizinan mengadakan

eventdi Kota Bandung. 1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah berisi batasan pembahasan masalah terhadap penelitian yang dilakukan. Masalah yang tidak dibahas seputar hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas pengolahan data di DISBUDPAR, antara lain :

1. Hanya membahas tentang permohonan pembuatan suratrekomendasi eventyang ada di dalam daerah Kota Bandung.

2. Hanya membahas tentang jadwaleventyang sudah terdaftar .

1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

(4)

4

2.1 Pengertian Permohonan Pembuatan Surat Rekomendasi Event

Permohonan pembuatan surat rekomendasi event adalah suatu syarat pemohon yang akan melakukaneventatau keramaian di daerah Kota Bandung.

2.1.1 Pengertian Perijinan Event

Suatu ijin yang dikeluarkan oleh DISBUDPAR Dimana pemohon harus meminta ijin terlebih dahulu kepada kepolisian (POLWILTABES) Bandung.

2.1.2 Pengertian DISBUDPAR

DISBUDPAR adalah suatu Dinas Pemerintahan yang menangani di dalam bidang kebudayaan dan pariwisata.

2.1.3 Pengertian Event

(5)

2.2 Definisi Sistem

Definisi sistem menurut buku analisis desain dan informasi dapat dilihat dari dua kelompok pendekatan yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

1. Berdasarkan Penekanan Prosedur

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

(Jogiyanto, H.M, 1999:1)

2. Berdasarkan Penekanan Komponen

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.(Jogiyanto, H.M, 1999:2)

2.2.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem

(boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung

(6)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope)

dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

(7)

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara sub sistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) pada sistem lainnya dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan (signal input). maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluarannya.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

(8)

8. Sasaran Sistem

Sustu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila megenai sasaran aturan tertentu

2.2.2 Klasifikasi Sistem

Sistem-sistem dapat diklasifikasikan sebagai beikut : a. Sistem menurut bentuk fisiknya :

1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tak tampak secara fisik. Contoh : sistem teologi adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam.

2. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Contoh : sistem peredaran darah, sistem sekolah, sistem transportasi, sistem computer

b. Sistem menurut terjadinya sistem:

1. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena adanya proses alam. Contohnya : pergantian siang dan malam, erosi dan bencana alam

(9)

Contohnya : sistem Komputer dan sistem irigasi c. Sistem menurut kejadian masa depan

1. Sistem Deterministik adaiah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contoh : hasil pertadingan sepak bola, dan prestasi

2. Sistem Probabilistik adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi. Contoh : sistem kematian.

d. Sistem menurut sifatnya

1. Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan atau tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Contoh : Sistem adat masyarakat baduy

Gambar 2.1 Sistem Tertutup (Jogiyanto, H.M, 1999)

(10)

telah ditentukan, mengolah , memproses dan memberikan keluaran tertentu.

(Jogiyanto, H.M, 1999)

3. Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya sistem ini menerima masukan dan menghasilkan pengeluaran untuk subsistem iainya. Contoh : sistem musyawarah.

(11)

2.2.3 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.(Jogiyanto,H.M, 1999:8)

2.3 Siklus Informasi

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Gambar2.4 Proses Pengolahan Data (Jogiyanto, H.M, 1999)

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerimaan kemudian menerima informasi tersebut. Membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan suatu yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali data tersebuat akan dianggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus informasi (information cycles)atau ada yang menyebutnya dengan siklus pengolahan data(data processing cycles).

(12)

2.3.1 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi menurut buku analisis desain dan informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.(Jogiyanto,H.M, 1999:10)

1. Akurat

Informasi harus akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau dapat merusak informasi tersebut.

2. Tepat Pada Waktunya

Informasi harus tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

(13)

2.3.2 Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari Informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivennes atau cost benefit. (Jogiyanto,H.M,1999:11)

2.4 Pengertian Sistem Informasi

(14)

2.4.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah

building block yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan biok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut tnembentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.(Jogiyanto, H. M 1999:12)

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan rmemanipulasi data input dan data yang tersimpan didasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Teknologi

(15)

keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak(software)dan perangkat keras(hardware).

4. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat yang disebut dengan DBMS (Data Base Management Sistem).

5. Blok Kendali

(16)

2.4.2 Sistem Informasi Manajemen

Yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen adalah penerapan sistem informasi dalam organisasi untuk mendukung informasi informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Menurut para ahli:

1. Menurut George M.Scott

"Suatu sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari

interaksi-interaksi sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk

kebutuhan manajerial maupun operasional" (Jogiyanto, H.M, 1999:14)

2. Menurut Frederick H.Wu

"Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sistem-sistem yang

menyediakan informasi untuk mendukung manajemen" (Jogiyanto,

H.M, 1999:14)

3. Menurut Gordon B Davis

"Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia atau mesin yang

menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi

pengambilan keputusan dari suatu organisasi" (Jogiyanto,H.

(17)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah:

1. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi.

2. Menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan.

Jadi sistem informasi manajemen adalah seperangkat alat yang digunakan oleh para pengambil keputusan dalam membuat suatu keputusan dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan manajemen dengan cara memberikan informasi yang didasarkan oleh pandangan secara sistem sehingga mencapai tindakan optimal.

2.5 Perancangan Sistem

Merupakan persiapan untuk membangun implementasi suatu sistem yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yaitu berupa penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

2.5.1 Pengertian Flow Map

(18)

2.5.2 Pengertian Diagram Conteks

Suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol-simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan.

2.5.3 Pengertian DFD (Data Flow Diagram)

(19)

19

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu jabatan segala sesuatu yang berhubungan denganturisematau perpelancongan.

Pemerintah pusat dalam mengantur kepariwisataan di seluruh Indonesia mengeluarkan keputusan Presiden No. 30 Tahun 1986 yang berisi tentang pembentukan dewan Pertimbangan Kepariwisataan Nasional tersebut mempunyai tugas utama yaitu membantu Presiden dalam memetapkan kebijaksanaan umum dibidang kepariwisataan nasional. Di dalam keputusan ini dicantumkan pula tentang pembentukkan Direktorat Jendral Pariwisata dalam suatu Struktur Organisasi Departement Perhubungan.

Masih pada tahun 1969, pemerintah mengeluarkan intruksi Presiden No. 9 /1969 yang berisi tentang pembentukan Badan Pariwisata Nasional (BAPAPARNAS) dalam rangka untuk menjamin pembinaan dan pembangunan yang efektif dan berlanjut dalam pelaksanaan yang diusahakan oleh pihak pemerintah dan swasta. BAPAPARNAS bertugas untuk membantu Menteri Perhubungan dan Dirjen Pariwisata. Kemudian berdasarkan surat keputusan Menteri Perhubungan No. SK. 71/ 11/ 1969, dibentuklah Dinas Pariwisata di tingkat daerah (Dinas Pariwisata Daerah/ DISPARDA).

(20)

tahun 1971 sampai dengan 1987 tercatat dengan nama Kantor Dinas Pariwisata (KAPARDA).

Sejak keluarnya peraturan daerah No. II/ 1985 tentang pembentukan Dinas Pariwisata Kotamaya Daerah Tingakat II Bandung, maka sejak tahun 1987 KAPARDA diganti menjadi Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingakat II Bandung.

Sejalan dengan adanya otonomi daerah Indonesia, seluruh tingkat Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten mengalami beberapa perubahan. Bersarkan UU No. 22/ 1999, Dinas Pariwisata daerah Tingkat II Kotamadya mengalami perubahan di antaranya yaitu :

1. Dinas Pariwisata daerah Tingkat II Kotamadya berubah namanya menjadi Dinas Pariwisata Kota Bandung.

2. Dinas Kota Bandung mendapatkan penambahan kewenangan yang lebih luas dalam urusan kepariwisataan di Kota Bandung, terhadap urusan Biro Perjalanan dan Hotel Berbintang.

(21)

3.1.1 Visi dan Misi DISBUDPAR Visi

Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2009 – 2013 adalah:

”MEMANTAPKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA SENI BUDAYA DAN TUJUAN WISATA TAHUN 2013”

Visi di atas mengandung pengertian bahwa Kota Bandung sebagai Kota Seni Budaya (Puseur Budaya) dan Kota Tujuan Wisata saat ini merupakan upaya yang secara intens di lakukan pada periode 2004 – 2008 akan dan perlu dimantapkan keberadaannya pada periode 2009 – 2013.

Sehingga Kota Bandung ke depan benar-benar menjadi Kota Seni Budaya dan Tujuan Wisata yang berdaya saing tinggi sejajar dengan kota-kota lain di dalam dan luar negeri yang selama ini telah menunjukkan kiprahnya di bidang Budaya dan Pariwisata.

Misi

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Kepariwisataan yang Profesional, Berkarakteristik Sunda Dan Berwawasan Global;

2. Meningkatkan pelestarian, pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan dan kesenian;

3. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif dengan memperhatikan terlaksananya sapta pesona;

4. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada tingkatregional, nasional maupuninternasional;

(22)

3.2 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah, Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

(23)

3.3 Deskripsi Kerja

Berdasarkan Perda 13 Tahun 2007, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Daerah di bidang kebudayaan dan Pariwisata.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan dan pariwisata;

2. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan pariwisata;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan dan pariwista yang meliputi kebudayaan dan kesenian, srana wisata, objek wisata dan pemasaran wisata;

4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sedangkan berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor: 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung (Dalam hal ini DISBUDPAR Kota Bandung) adalah sebagai berikut:

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepala Dinas

(1) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah di bidang kebudayaan dan pariwisata berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi:

(24)

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata;

c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan Dinas.

Sekretariat

(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata lingkup kesekretariatan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretariat mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan dan penyusunan rencana kesekretariatan;

b. Pelaksanaan pelayanan administratif kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian serta keuangan dan program Dinas; c. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; dan

d. Pembinaan, monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian kegiatan kesekretariatan Dinas.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup umum dan kepegawaian. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub

(25)

a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi umum dan administrasi kepegawaian;

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan Dinas;

c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan pengelolaan data mutas, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

Sub Bagian Keuangan dan Program

(1) Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan program.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program Dinas;

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan vahan dan koordinasi penyusunan rencana anggaran Dinas, koordinasi pengelolaan dan pengendalian keuangan;

c. Pelaksanaan pengelolaan program Dinas meliputi penyusunan vahan dan koordinasi penyusunan rencana dan prgoram kegiatan Dinas serta fasilitasi pengkoordinasian penyusunan laporan; dan

(26)

Bidang Kebudayaan dan Kesenian

(1) Bidang Kebudayaan dan Kesenian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kebudayaan dan kesenian.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kebudayaan dan Kesenian mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program lingkup kebudayaan dan kesenian; b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup kebudayaan dan kesenian; c. Pelaksanaan lingkup kebudayaan dan kesenian;

d. Pengkajian rekomendasi, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan perfilman serta pengiriman dan penerimaan misi kesenian; dan

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup kebudayaan dan kesenian.

Seksi Kebudayaan

(1) Seksi Kebudayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kebudayaan dan Kesenian lingkup kebudayaan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kebudayaan mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kebudayaan; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kebudayaan;

c. Pelaksanaan lingkup kebudayaan yang meliputi kegiatan pelesatarian, pengelolaan dan pemeliharaan sejarah, museum, kepurbakalaan, bahasa, sastra dan penanaman nilai tradisi, pembinaan karakter dan pekerti bangsa, fasilitasi kerjasama dan kemitraan bidang kebudayaan, serta pengembangan jaringan informasi kebudayaan;

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan perfilman; dan

(27)

Seksi Kesenian

(1) Seksi Kesenian mempunya tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kebudayaan dan Kesenian lingkup kesenian.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesenian mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kesenian; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kesenian;

c. Pelaksanaan lingkup kesenian yang meliputi pembinaan, peningkatan dan pengembangan apresiasi seni tradisional dan modern. Revitalisasi dan kajian seni, pembinaan, fasilitasi kerja sama dan pengembangan kesenian serta fasilitasi pemberian penghargaan dibidang kesenian; d. Pembinaan, pengewasan dan penyiapan bahan rekomendasi

penyelenggaraan pengiriman dan penerimaan delegasi asing di bidang kesenian; dan

e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kesenian.

Bidang Sarana Wisata

(1) Bidang Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendalian lingkup Sarana Wisata.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Sarana Wisata mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata;

c. Pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana wisata; dan

(28)

Seksi Pembinaan Sarana Wisata

(1) Seksi Pembinaan Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Sarana Wisata lingkup Pembinaan Sarana Wisata. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Pembinaan Sarana Wisata mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan sarana wisata; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan sarana wisata; c. Pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata yang meliputi

inventarisasi potensi sarana wisata, dan pembinaan pengelolaan sarana wisata; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata.

Seksi Pengembangan Sarana Wisata

(1) Seksi Pengembangan Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Sarana Wisata lingkup pengembangan sarana wisata. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Pengembangan Sarana Wisata mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan sarana wisata;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan sarana wsiata;

c. Pelaksanaan lingkup pengembangan sarana wisata yang meliputi pembinaan pengembangan sarana wisata; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan sarana wiata.

Bidang Objek Wisata

(1) Bidang Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Objek Wisata.

(29)

a. Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata;

c. Pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek wisata; dan

d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan objek wista dan pengembangan objek wisata.

Seksi Pembinaan Objek Wisata

(1) Seksi Pembinaan Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Objek Wisata lingkup pembinaan objek wisata. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Pembinaan Objek Wisata mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan objek wisata; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan objek wisata; c. Pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata yang meliputi

inventarisasi objek wisata, pembinaan dan pengelolaan objek wista; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata.

Seksi Pengembangan Objek Wisata

(1) Seksi Pengembangan Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Objek Wisata lingkup Pengembangan Objek Wisata. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Pengembangan Objek Wista mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan objek wisata;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan objek wista; c. Pelaksanaan lingkup pengembangan objek wisata yang meliputi

melaksanakan kajian dan pengembangan objek wisata; dan

(30)

Bidang Pemasaran Pariwisata

(1) Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pengwasan dan yustisi pemasaran pariwisata. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program lingkup promosi pariwista dan kerjasama wisata;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup promosi pariwisata dan kerjasama wisata;

c. Pelaksanaan lingkup promosi pariwisata dan kerjasama wisata; dan d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup promosi

pariwisata dan kerjasama wisata.

Seksi Promosi Pariwisata

(1) Seksi Promosi Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemasaran Pariwisata lingkup promosi pariwisata.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promosi Pariwisata mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup promosi pariwista; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup promosi pariwista;

c. Pelaksanaan lingkup promosi pariwisata yang meliputi fasilitasi penyelenggaraan pameran/event dan sarana pemasaran wisata, dan penyediaan informasi pariwisata; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup promosi pariwisata.

Seksi Kerjasama Wisata

(1) Seksi Kerjasama Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemasaran Pariwisata lingkup kerjasama wisata.

(31)

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kerjasama wisata; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kerjasama wisata;

(32)

32

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem yang berjalan pada DISBUDPAR bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada DISBUDPAR.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dokumen yang digunakan pada sistem informasi DISBUDPAR adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Data Pemohon

Sumber : Pemohon

(33)

Fungsi : Sebagai bukti penyerahan proposal

Item Data : Nik, Nama_Pemohon, Tempat_lahir_Pemohon, Jenis_Kelamin_Pemohon, Alamat_Pemohon, Agama_Pemohon, Pekerjaan_Pemohon, No, Tanggal_Masuk, Perihal

2. Nama Dokumen : Data Surat Pernyataan

Sumber : Pemohon

Rangkap : 1

Fungsi : Sebagai Surat Pernyataan

Item Data : Nama, Alamat, Nama_Penyelenggara, Alamat_Penyelenggara, Jabatan, Tanggal, Ttd

3. Nama Dokumen : Data Disposisi

Sumber : TU

Rangkap : 2

Fungsi : Sebagai permohonan rekomendasi ijin

(34)

4. Nama Dokumen : Data Surat Rekomendasi

Sumber : Kabid Pemasaran

Rangkap : 3

Fungsi : Sebagai surat rekomendasi event

Item Data : Nomor, Lampiran, Perihal, Tanggal, Ttd, Nip

5. Nama Dokumen : Data Perijinan Sumber : Kepolisian

Rangkap : 5

Fungsi : Sebagai Bukti perizinan keramaian

Item Data : Nomor_Surat, Kepada, Nama_Organisasi, Nama_Penanggung_Jawab, Pekerjaan, Alamat, Untuk, Catetan, Dikeluarkan_Tanggal, Ttd

6. Nama Dokumen : Data Laporan Surat Masuk Sumber : Kabid Pemasaran

Rangkap :

-Fungsi : Sebagai Bukti Laporan Surat Masuk

(35)

7. Nama Dokumen : Data Laporan Surat Rekomendasi Sumber : Kabid Pemasaran

Rangkap :

-Fungsi : Sebagai Bukti Laporan Surat Rekomendasi

Item Data : No, Tanggal_Masuk, Perihal

8. Nama Dokumen : Data Laporan Surat Keluar Sumber : Kabid Pemasaran

Rangkap :

-Fungsi : Sebagai Bukti Laporan Surat Keluar

Item Data : No, Tanggal_Masuk, Perihal

9. Nama Dokumen : Data Laporan Surat Undangan Masuk Sumber : Kabid Pemasaran

Rangkap :

-Fungsi : Sebagai Bukti Laporan Surat Undangan Masuk

Item Data : No, Tanggal_Masuk, Perihal

(36)

Rangkap :

-Fungsi : Sebagai Bukti Laporan Proposal

Item Data : No, Tanggal_Masuk, Perihal

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Prosedur kerja yang terlibat dalam sistem DISBUDPAR adalah sebagai berikut.

Prosedur Surat PermohonanRekomendasi Eventyang sedang berjalan, sebagai berikut :

1. Pemohon mendatangi DISBUDPAR menyerahkan data pemohon Beserta proposaleventke Bag Kasie.

2. Bag Kasie Kerjasama mengecek proposal pemohon.

3. Bila diterima Bag Kasie Kerjasama membuat surat pernyataan lalu pemohon menandatangani surat pernyataan dan bila tidak diterima Bag Kasie Kerjasama mengembalikan proposal berikut data pemohon.

4. Bag Kasie Kerjasama membuat suratdisposisiyang akan diberikan ke Bag Kabid Pemasaran.

5. Kabid Pemasaran Menerima surat disposisi pembuatan surat

(37)

6. Lalu suratrekomendasi event yang dibuat Kabid Pemasaran di tanda tangani Kepala Dinas.

7. Suratrekomendasiyang sudah di tanda tangani Kepala Dinas dikembalikan ke bagian Kasie Kerjasama.

8. Bag Kasie Kerjasama memberikan suratrekomendasikepada pemohon.

9. Pemohon mendatangi ke kantor kepolisian untuk meminta surat perijinan keramaian.

(38)

4.1.2.1. Flow Map

Flow Map Permohonan Pembuatan Surat Rekomendasi Event yang sedang berjalan

(39)

4.1.2.2. Diagram Conteks

Gambar 4.2Diagram Conteks

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

(40)

40 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian-uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya :

1. Penulis memberi masukan agar DISBUDPAR mempunyai sistem yang terkomputerisasi dimana user dapat melihat data-data pemohon sebelumnya,

2. DISBUDPAR harus memiliki sebuah sistem jaringan seperti LAN (Local Area Network)agar setiap userdapat melihat agenda-sebelum dan sesudahnya.

5.2 Saran

Dari analisa dan kesimpulan diatas, disini penulis mempunyai saran untuk pelaksanaan kerja praktek yang akan datang :

1. DISBUDPAR harus lebih memajukan sistem informasi dalam hal perizinan event agar alursistemlebih jelas.

2. Lebih meningkatkan lagi pelayanan perizinan kepada penyelengara

event.

(41)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Disusun Oleh:

Moch. Erza Pramana : 10907094

Moch. Decky Airlangga : 10908135

Dany Iswanto Saputra : 10908151

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(42)

iii

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR GAMBAR...vi

DAFTAR SIMBOL...vii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1

1.2. Identifkasi Masalah………...2

1.3. Rumusan Masalah………2

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian...2

1.5. Batasan Masalah...3

1.6. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek...3

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Permohonan Pembuatan Surat Rekomendasi Event………...4

2.1.1. Pengertian Perijinan Event...4

2.1.2. Pengertian Disbudpar…...4

2.1.3. Pengertian Event………..4

2.2. Definisi Sistem………...5

2.2.1. Karakteristik Sistem……...5

2.2.2. Klasifikasi Sistem...8

(43)

iv

2.4. Pengertian Sistem Informasi...13

2.4.1. Komponen Sistem Informasi………...……….…...…...14

2.4.2. Sistem Informasi Management...……….16

2.5. Perancangan Sistem………...17

2.5.1. Pengetrian Flow Map………17

2.5.2. Pengertian Diagram Conteks………18

2.5.3. Pengertian DFD (Data Flow Diagram)……….18

BAB III. PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah DISBUDPAR………..………...19

3.1.1 Visi dan Misi DISBUDPAR …….………20

3.2 Struktur Organisasi……..………...22

3.3 Deskripsi Kerja………...23

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem ………...…………..……….32

4.1.1 Analisis Dokumen………..……… ...32

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan………...36

4.1.2.1 Flow Map………...38

4.1.2.2 Diagram Konteks..………..………...39

(44)

v DAFTAR PUSTAKA

(45)

Juklak DISBUDPAR

http://sepedaku.com/forum/archive/index.php/t-18454.html

Gambar

Gambar 2.1 Sistem Tertutup (Jogiyanto, H.M, 1999)
Gambar 2.2 Sistem Relatif Terbuka/Tertutup(Jogiyanto, H.M, 1999)
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Flow Map Permohonan Pembuatan Surat Rekomendasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

 Kawasan rawan air limbah resiko 3 terdiri dari Kecamatan Jatirejo, Gondang, Pacet, Trawas, Ngoro, Pungging, Kutorejo, Mojosari, Dlanggu, Bangsal, Puri, Trowulan,

Menjamin bahwa aktivitas pelayanan jasa pelatihan FPTC di lingkungan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang peserta didik. Dari

Hal ini sesuai dengan hipotesis mengingat bahwa aktiftas fisik siswa selama pendidikan berada dalam program pelatihan fisik yang di dalamnya terdapat program

etode suntikan !B telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. ingginya minat pemakai suntikan !B oleh karena aman,

Dalam rangka hal tersebut AEKI telah menghadiri rapat- rapat yang diselenggarakan oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian

analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan. bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

Berdasarkan tabel di atas, nilai waktu ikat awal semen dengan penambahan limbah karbit 30% adalah yaitu terjadi pada menit ke 22,5 dan waktu ikat akhir atau