DAFTAR PUSTAKA
Gasper, 2005, Manajemen Kualitas Perspektif Global, Yogyakarta, Edisi Pertama Ekonisia
Irawan, Handi. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo Kelompok Gramedia.
Juwandi, Hendy Irawan. 2004. Kepuasan Pelayanan Jasa. Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip, 1997, Dasar-Dasar Pemasaran:Priciples Of Marketing 7C. Prenhallindo , Jakarta
Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran Indonesia, Jakarta, Salemba Empat.
Kotler, Philip dan Gery Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta
.Kotler, Philip, 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta, PT. Salemba Empat.
Moenir, A.S. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bandung: PT. Bumi Aksara.
Nawawi , H adari, 1995, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta, Penerbit PusakaBelajar.
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Yang Efektif dan Profitable. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, Bandung, Alfabeta
Tjiptono, Fandi. 2005. Pemasaran Jasa. Malang, Bayumedia
Sumber Skripsi :
Delarosa, Nova 2009. Pengaruh kebijakan harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan tamu hotel PT.Garuda Madju Cipta Medan,Universitas Pembangunan Panca Budi(diakses tanggal 26 November 2013)
Emillia, Selvinna 2012. Analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap konsumen pada Mie ayam Fajar cabang kelapa dua, Universitas Indonesia(diakses tanggal 26 November 2013)
Leksmana, Yhuga 2006. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelangan Pada Rumah Makan Ayam bakar Wong Solo cabang Malang, Universitas Brawijaya Malang,(diakses tanggal 26 November 2013)
Sari, Kumala. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Es Teller 77 Cabang Plaza Medan Fair.Universitas Sumatera Utara(diakses tanggal 26 November 2013)
BAB 111
Metode Penelitian 3.1 Bentuk Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Metode Analisis Deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen berdasarkan hasil jawaban responden
b) Metode Analisis Kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk
menyatakan data dalam bentuk angka, dilakukan dengan menggunakan statistic
untuk menguji hipotesis.
3.2Lokasi penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat terjadinya masalah penelitian. Penelitian ini
dilakukan pada usaha makanan Burger Nase di Thamrin Plaza Medan. Alasan pemilihan
lokasi penelitian ini yaitu usaha makanan Burger Nase ini merupakan usaha yang unik
dan sangat menarik untuk diteliti .
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan kharakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Burger Nase yang datang langsung ke
Burger Nase di Thamrin Plaza Medan yaitu sebanyak 165 orang (data berdasarkan
penelitian langsung penulis).
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono,2012:81). Pada penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan
adalah teknik Simple Random Sampling. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus slovin (dalam firdaus,2012:33), yaitu ;
n = N
1 + Ne²
Keterangan : n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Persen kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir sebesar 10%
Dengan populasi (N) sebanyak 165 orang (pelanggan) dan tingkat kesalahan (e) sebesar
10%, maka besarnya sampel yaitu :
n= N
1 + Ne²
n= 165
n= 165
2,65
n= 62,23
n= 62 orang(konsumen)
Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 orang (konsumen)
3.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat dugaan sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah :
Ho: Tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen
Burger Nase di Thamrin Plaza Medan.
Ha: Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen Burger Nase
di Thamrin Plaza Medan.
3.5 Definisi Konsep
Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam
memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai, dan sebagai bahan yang
akan menuntun dalam merumuskan hipotesis penelitian(Nawawi, 1995:40)
1. Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan adalah sebagaisegala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan guna memenuhi harapan konsumen, Kualitas pelayanan diukur dari tangibles
(bukti fisik), keandalan (realbility), kecakapan dalam pelayanan (responsiveness),
assurance (jaminan), empati , (Gasper,2005 : 4) (Lupiyoadi, 2001 :148)
2. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan pelanggan setelah membandingkan
harapan akan kualitas yang diterimanya dan pengalamannya setelah menerima atau
merasakan kualiatas yang diperikan oleh perusahaan . Kepuasan konsumen diukur dari
kualitas produk, kualitas pelayanan atau jasa , emosi, harga, biaya.(Kottler, 2005:36)
(Simamora, 2001:18) (Lopyoadi,2001)
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara
untuk mengukur suatu variabel (Singarimbun, 1995:46). Sedangkan pengertian variabel
sendiri adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai berbeda atau bervariasi (Nasution &
Usman, 2007:52)
1.Kualitas pelayanan (X)
Kualitas pelayanan dapat diukur menggunakan 5 indikator yaitu :
1.Keandalan (Reliability) : yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan
sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya .
a.Kesesuaian pelayanan
b.Kepuasan konsumen terhadap masakan dan fasilitas
c.Keakuratan administrasi.
2.Kecakapan dalam pelayanan (responsiveness) : yaitu suatu kemauan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan
menyampaikan informasi yang jelas
a.Kecepatan pelayanan
b.Penanganan keluhan konsumen
c.Waktu pelayanan
3.Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan
kepada perusahaan.
a.Keamanan dan kenyamanan.
b.Keramahan, perhatian dan kesopanan karyawan
c.Tanggung jawab
4.Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen
b.Pemahaman kebutuhan konsumen
c.Kesetaraan pelayanan.
5.Tangibles, atau bukti fisik : yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal .
a.Penampilan karyawan
b.Kebersiahan, kerapian, dan kenyamanan tempat makan.
c.Peralatan makan yang disediakan. (Menurut Parasuraman, dalam Lupiyoadi, 2001 :148)
2.Kepuasan Konsumen (Y)
Kepuasan konsumen dapat diukur menggunakan 5 indikator yaitu :
1.Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut
ternyata kualitas produknya baik.
a.Kepuasan akan produk yang ditawarkan.
b.Sesuai dengan yang diharapkan
2.Harga, untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan
yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi.
a.Kepuasan dengan harga yang ditawarkan.
b.Kesesuaian harga dengan produk yang ditawarkan.
3.Service quality, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru. Kualitas
pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi,salah satunya yang popular
adalah SERVQUAL.
a.Kenyamanan yang dirasakan konsumen pada saat pelayanan diberikan.
4.Emotional Factor, pelanggan akan merasa puas (bangga) karena adanya emosional
value yang diberikan oleh brand dari produk tersebut.
a.Perasaan puas (bangga) konsumen saat memakai produk yang ditawarkan.
b.Merekomendasikan citra positif kepada orang lain
5.Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relative mudah, nyaman dan
efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. (Irawan, 2004 : 37).
a.Kemudahan dalam mendapatkan produk
b.Kenyamanan dan efisien
3.7 Tekhnik Pengumpulan data
Dalam penelitiaan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1.Pengumpulan Data Primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada
lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut :
a. Wawawancara, yaitu melakukan wawancara dengan pemilik dan pegawai Burger
Nase.
b. Kuesioner/Angket, membuat daftar pertanyaan tertutup berdasarkan atas
indikator-indikator dari variabel penelitian yang harus direspon oleh konsumen Burger Nase
di Thamrin Plaza Medan.
2.Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh peneliti, melainkan
a) Pengumpulan kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh
melalui buku-buku, dokumen, majalah dan berbagai bahan yang
berhubungan dengan objek penelitian.
b) Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui
pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.8 Teknik Penentuan Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan
teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah melalui
penyebaran angket yang berkaitan beberapa pertanyaan yang akan di ajukan kepada
responden. Untuk menilai jawaban kuesioner responden, ditentukan skor pada setiap
pertanyaan. Penentuan ini dihitung berdasarkan akternatif jawaban ( sangat setuju,
setuju , netral, tidak setuju, sangat tidak setuju ) akan diberikan skor sebagai berikut :
a) Untuk alternatif jawaban “Sangat Setuju (SS)” diberi skor 5
b) Untuk alternatif jawaban “Setuju (S)” diberi skor 4
c) Untuk alternatif jawaban “Netral (N)” diberi skor 3
d) Untuk alternatif jawaban “Tidak Setuju (TS)” diberi skor 2
3.9 Teknik Analisa Data
3.9.1 Metode Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Kuesioner sebagai sumber data utama dalam penelitian ini harus dilakukan uji
validitas terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik
dengan menggunakan bantuan paket program statistik SPSS (Statistic Product and
Service Solution) versi 15.0. Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur
kelayakan butir-butir dalam daftar pertanyaan yang mendefinisikan suatu variabel.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Jika r hitung > r table maka pertanyaan tersebut valid.
Jika r hitung < r table maka pertanyaan tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrument penelitian. Instrumen
yang reliable adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur
objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2006:110). Uji
reliabilitas akan dapat menunjukakan konsisten dari jawaban-jawaban responden yang
terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji
merupakan pertanyaan yang sudah valid. Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas
1.Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrument memiliki reliabilitas yang baik
(Nunnaly dalam Ghozali, 2005) atau dengan kata lain instrument adalah reliabel atau
terpercaya.
2.Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrument yang diuji tersebut tidak
reliabel.
3.9.2 Metode Analisa Data
A. Metode Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan
melalui variabel independen (X), secara individual dan seberapa besar pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari data ordinal ke
data interval, maka dimasukkan ke dalam rumus:
Y = a + bx
dimana :
Y = Subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan/penurunan variabel dependen
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
B. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan sebelum diolah berdasarkan
model-model penelitian. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan
bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi
normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan
(Situmorang, et al, 2008:55).
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Individu/Uji Parsial (Uji-t)
Uji - t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual tehadap
variabel terikat. Adapun Uji - t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Ho: b1 = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel
independent yaitu kualitas pelayanan (X) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan
Ho : b1 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
independent yaitu kualitas pelayanan (X) terhadap variabel dependenyaitu kepuasan
konsumen (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ho diterima jika t hitung < t table pada ά = 5%
Ho ditolak jika t hitung > t table pada ά = 5%
2. Koefisien Determinan (R2)/Independen Determinan (R2
Indentifikasi determinan (R
)
2
) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh
variabel-variabel independent terhadap variabel dependen. Indentifikasi determinan
(R2) berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus dicari koefisien
determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independent (X) terhadap
variabel dependen (Y). Semakin besar nilai koefisien determinan, maka semakin baik
kemampuan variabel dependen (Y). Jika determinan (R2) semakin besar (mendekatin
satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independent
yaitu kualitas pelayanan (X) serta variabel dependen (Y) yaitu kepuasan konsumen
semakin besar. Sebaliknya determinan (R2) semakin kecil (mendekatin nol) maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu
kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel
independent yaitu kualitas pelayanan (X) serta variabel dependen (Y) yaitu kepuasan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun 2010 bulan Mei telah didirikan sebuah usaha produksi pangan
dengan bahan utama nasi yang berlokasi di Jl. Karya Wisata , Medan Johor . Usaha
yang diberi nama Burger Nase ini memproduksi berbagai macam jenis burger dengan
bahan utamanya nasi. Alasan pemilihan nasi sebagai bahan utama produksi, dimulai
dari pemiliknya yaitu M Ichsan yang ingin menciptakan suatu produk yang berbeda
dan tidak biasa. Serta ingin menciptakan trend terbaru dalam mengkonsumsi nasi,
sehingga konsumen bisa makan nasi dimanapun dan kapanpun. Dan sang pemilik
juga ingin membudidayakan makanan dengan citarasa Indonesia kedalam bentuk
wujud makanan eropa
Bahan utama burger ini yaitu nasi akan diolah secara khusus dikombinasikan
dengan ayam fillet, serta sayuran seperti selada, timun , dan tomat sebagai sayuran
pelengkap. Sehingga nasi dapat disajikan dengan bentuk lain dan dapat menarik
minat pembeli baik orang dewasa , remaja , maupun anak-anak yang kurang suka
mengkonsumsi nasi . Usaha Burger Nase menggunakan bahan baku dengan kualitas
terbaik agar hasil produksi burger yang dihasilkan dapat terjaga kualitasnya dan
dengan membuka outlet baru dengan konsep yang berbeda di Thamrin Plaza Medan .
Dengan berpindahnya lokasi usaha ini sang pemilik berharap mampu
mengembangkan usaha ini menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
4.1.2 Lokasi Perusahaan
Usaha makanan BurgerNase ini berada di Thamrin Plaza Medan tepatnya di
lantai 7 D,Loft yang menggunakan konsep Foodcourt. Pemilihan lokasi sangat penting
karena dapat mempengaruhi kelangsungan usaha secara keseluruhan. Pemilihan lokasi
usaha di dasarkan pada:
a.Bahan Baku
Lokasi usaha dekat dengan lokasi pengambilan stok bahan baku sehingga memudahkan
dalam pengambilan stok apabila kurang atau kehabisan serta menghemat jarak dan
waktu
b.Tenaga Kerja
Lokasi tempat usaha yang terletak di salah satu mall menjadikan lokasi ini disukai oleh
c.Pemasaran
Awal berdirinya usaha ini berlokasi di JL Karya Wisata, Medan Johor dengan
konsep membukai gerai dengan menggunakan gerobak. Kemudian usaha ini pindah ke
Thamrin Plaza Medan, dengan berpindahnya lokasi ini diharapkan Buger Nase
mampu mencapai segmen pasar yang telah ditentukan yaitu kalangan anak muda.
Karena dengan lokasi yang berada disalah satu mall memudahkan kalangan muda
untuk menemukan lokasi usaha ini.
4.1.3 Struktur Organisasi
Dalam suatu usaha dibutuhkan suatu struktur organisasi agar dalam prosesnya
terdapat tingkatan wewenang dan tanggung jawab. Tingkat wewenang dan tanggung
jawab akan memudahkan pekerja dalam menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan.
Struktur organisasi pada usaha Burger Nase berbentuk lini atau garis, karena
usaha ini milik perorangan maka pemilik usaha yang bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan dan mengkoordininasi setiap pegawai dalam menjalankan
tugas. Struktur organisasi pada usaha Burger Nase dapat dilihat dibagan sebagai
Gambar 4.1
Struktur organisasi usaha Burger Nase
Sumber data: Industri rumah tangga Burger Nase ( Data diolah tahun 2014 )
Tugas dan tanggung jawab :
a.Pemilik
• Bertanggung jawab atas usaha secara keseluruhan .
• Membuat kebijakan usaha dan SOP (Standart Operational Perusahaan) secara
keseluruhan.
• Memimpin, mengatur dan mengarahkan seluruh aktivitas yang ada dalam usaha.
b.Bagian Produksi
• Memberi laporan kepada pemilik mengenai hal-hal yang berkenaan dengan produksi.
• Menjaga ketertiban dan kerapihan kerja. PEM I I L I K
c.Pelayan
• Menyediakan burger nase yang dipesan pembeli.
• Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
• Sekaligus melayani pembayaran terhadap pembelian dan mencatat dalam pembukuan.
4.1.4 Personalia
Jumlah karyawan yang bekerja di usaha burger nase ada 6 orang yang terdiri
dari seorang pemilik, 3 orang dibagian produksi , dan 2 orang sebagai pelayan .
Sistem jam kerja yang berlaku bagi karyawan berbeda, dimana bagian produksi
bekerja selama 8 jam sehari mulai pkl 08.00-17.00 . Sedangkan pelayan bekerja
selama 9 jam sehari mulai pkl 13.00-22.00 . Sistem penggajian bagi karyawan di
produksi sebesar 800.000,- per bulan untuk setiap karyawan dan 900.000,- per bulan
untuk karyawan bagian karyawan sekaligus kasir.
4.2Penyajian Data
Penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian pada usaha
Burger Nase di Thamrin Plaza Medan yang dijadikan sebagai lokasi penelitian.
Penulis akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah
tabel distribusi frekuensi. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner
penelitian kepada responden.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang di peroleh dari kuesioner
tersebut, dibawah ini disajikan tabel-tabel distribusi yang kemudian di distribusikan
sebagai berikut :
Kriteria Responden
Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas reponden melalui kuesioner
yang diperoleh selama penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.
Adapun kriteria responden tersebut terdiri dari :
1.Kriteria responden berdasarkan jenis kelamin
2.Kriteria responden berdasarkan usia
3.Kriteria responden berdasarkan pekerjaan
4.Kriteria responden berdasarkan frekuensi berkunjung
4.2.1 Identitas Responden
Data identitas responden pada penelitian ini mencakup dari jenis kelamin, usia,
jabatan, lama bekerja, pendidikan terakhir, dan lamanya bekerja. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut:
Berdasarkan jenis kelamin, maka identitas responden dalam penelitian ini adalah
laki-laki dan perempuan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi (%)
1. Laki-laki 35 56.45
2. Perempuan 27 43.55
Jumlah 62 100
Sumber: Kuesioner Penelitian
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 62
orang, frekuensi jumlah laki-laki lebih besar daripada frekuensi jumlah perempuan
yaitu, frekuensi jumlah laki-laki adalah 35 orang (56.45%) dan frekuensi jumlah
perempuan adalah 27 orang (43.55%).
1.Usia
Berdasarkan usia, maka mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 15-24
tahun. Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Sumber : Kuesioner Penelitian
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang berusia diantara 15-24
berjumlah 28 orang (45.17 %), yang berusia diantara 25-34 berjumlah 16 orang (25.80
%), yang berusia diantara >45 berjumlah 18 orang (29.03 %).
2.Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan , maka mayoritas responden penelitian ini adalah pelajar atau mahasiswa . Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
1. 15-24 28 45.17
2. 25-34 16 25.80
3. > 35 18 29.03
Jumlah 62 100
No. Jabatan Frekuensi (%)
1. Pelajar /
mahasiswa
47 75.80
2. Pegawai / dll 15 24.20
Sumber: Kuesioner Penelitian
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden pada penelitian ini
pelajar/mahasiswa sebanyak 47 orang (75.80 %), dan pegawai/dll sebanyak 15 orang
(24.20 %).
3.Frekuensi Berkunjung
Berdasarkan frekuensi berkunjung mayoritas responden sudah
berkunjung lebih dari 2 kali. Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung No Frekuensi berkunjung Frekuensi (%)
1 1 kali - -
2 2 kali 27 43.55
3 >2 kali 35 56.45
Jumlah 62 100
Sumber: Kuesioner Penelitian
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas responden pada
penelitian ini memiliki frekuensi berkunjung sebanyak 1 kali tidak ada, 2 kali
27 (43.55%), dan >2 kali 35 (56.45%).
Untuk mengukur variabel kualitas pelayanan digunakan 5 indikator (Bukti fisik,
keandalan, kecakapan, jaminan, empati) yang seluruhnya diubah kedalam bentuk
pertanyaan sebanyak 10 butir. Pada setiap pertanyaan diberikan 5 alternatif jawaban
dan kepada responden diminta untuk memilih satu dari kelima alternatif yang
tersedia.
Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan, maka diperoleh
hasil sebagai berikut
1. Kesesuaian pelayanan yang diberikan Burger Nase.
Hasil jawaban responden tentang kualitas pwlayanan yang di berikan Burger
Nase dapat kita lihat dari table berikut ini:
Tabel 4.5 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 24 38.7
2 Setuju 35 56.45
3 Netral 0 -
4 Tidak Setuju 2 3.2
5 Sangat Tidak Setuju 1 1.61
Jumlah 62 100
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 24 orang (38.7 %), setuju sebanyak 35 orang (56.45 %),
dan yang menjawab netral tidak ada, tidak setuju 2 orang (3.2) dan sangat tidak
setuju 1 orang (1.61) . Jadi mayoritas responden setuju dengan kesesuaian
pelayanan yang diberikan Burger Nase.
2. Kepuasan konsumen terhadap citarasa makanan dan fasilitas yang diberikan Burger Nase.
Hasil jawaban responden tentang kepuasan konsumen terhadap citarasa
yang diberikan Burger Nase dapat kita lihat ditabel berikut ini:
Tabel 4.6 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 18 29.03
2 Setuju 33 53.22
3 Netral 8 12.90
4 Tidak Setuju 1 1.61
5 Sangat Tidak Setuju 2 3.22
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 18 orang (29,03 %), setuju sebanyak 33 orang (,26 %),
netral 8 orang (12.90) , tidak setuju 1 orang (1.61), dan sangat tidak setuju 2
responden setuju karena merasa puas dengan citarasa makanan dan fasilitas
yang diberikan oleh Burger Nase.
3. Keakuratan penghitungan administrasi pembayaran oleh kasir Burger Nase pada saat pembayaran.
Hasil jawaban responden mengenai keakuratan penghitungan
administrasi pembayaran oleh kasir Burger Nase pada saat pembayaran dapat
kita lihat pada table berikut ini
Tabel 4.7 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 30 48.39
2 Setuju 30 48.39
3 Netral 1 1.61
4 Tidak Setuju 1 1.61
5 Sangat Tidak Setuju 0 -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 30 orang (48.38 %), setuju sebanyak 30 orang (48.38 %),
netral sebanyak 1 orang (1.61%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1.61%), dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Jadi dari tabel 4.7 di
dan setuju dengan keakuratan penghitungan administrasi pembayaran oleh kasir
Burger Nase pada saat pembayaran.
4.Burger Nase memberikan perhatian serius terhadap konsumen yang mendapat masalah selama berada ditempat makan
Hasil jawaban responden mengenai perhatiam serius yang diberikan
Burger Nase terhadap konsumen yang mendapat masalah selama berada
ditempat makan dapat kita lihat di table berikut ini:
Tabel 4.8 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 16 25.8
2 Setuju 30 48.39
3 Netral 11 17.74
4 Tidak Setuju 4 6.45
5 Sangat Tidak Setuju 1 1.61
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 16 orang (25,8 %), setuju sebanyak 30 orang (48,38 %),
netral 11 orang (17.74), tidak setuju 4 orang (6.45), sangat tidak setuju 1 orang
(1.61). Jadi dari tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
setuju Burger Nase memberikan perhatian serius terhadap konsumen yang
5. Karyawan Burger Nase selalu bersikap ramah dan sopan kepada konsumen.
Hasil jawaban responden mengenai karyawan Burger Nase yang selalu
bersikap ramah dan sopan kepada konsumen dapat kita lihat di table berikut ini.
Tabel 4.9 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 23 37.10
2 Setuju 37 59.67
3 Netral 1 1.61
4 Tidak Setuju 1 1.61
5 Sangat Tidak Setuju 0 -
Jumlah 62 100
Sumber: Kuesioner Penelitian
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 23 orang (37,10 %), setuju sebanyak 37 orang (59,67 %),
netral sebanyak 1 orang (1.61 %), tidak setuju orang (1.61) , sangat tidak setuju
tidak ada. Jadi dari tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden setuju dengan sikap karyawan Burger Nase yang selalu ramah dan
sopan kepada konsumen.
Hasil jawaban responden tentang perasaan aman dany nyaman saat
berada di tempat makan dapat kita lihat ditabel berikut ini
Tabel 4.10 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 29 46.77
2 Setuju 33 53.22
3 Netral - -
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: Kuesioner Penelitian
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 29 orang (46,77 %), setuju sebanyak 33 orang (53,22 %), dan
responden yang menjawab netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Jadi
dari tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setujudengan
kenyamanan yang dirasakan oleh konsumen selama berada ditempat makan.
Hasil jawaban responden mengenai pelayanan yang diberikan Burger Nase sama
tanpa memandang status social dapat kita lihat ditabel berikut ini.
Tabel 4.11 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 32 51.61
2 Setuju 30 48.39
3 Netral - -
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 32 orang (51,61 %), setuju sebanyak 30 orang (48,39 %), dan
responden yang menjawab netral, tidak setuju, sangat tidak setuju tidak ada. Jadi dari
tabel 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju dengan
karyawan Burger Nase memberikan pelayanan yang sama tanpa memandang status
sosial.
8.Dalam memesan Burger Nase konsumen tidak terlalu lama menunggu.
Hasil jawaban responden mengenai konsumen tidak terlalu lama dalam
memesan Burger Nase dapat dilihat pada table berikut ini.
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 24 38.7
2 Setuju 31 50
3 Netral 4 6.45
4 Tidak Setuju 2 3.22
5 Sangat Tidak Setuju 1 1.61
Jumlah 62 100
Sumber: Kuesioner Penelitian
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 24 orang (38,7 %), setuju sebanyak 31 orang (50 %), netral sebanyak
4 orang (6.45 %), tidak setuju 2 orang (3.22) , sangat tidak setuju 1 orang (1.61). Jadi
dari tabel 4.12 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dengan
pernyataan anda tidak akan terlalu lama dalam memesan makanan di Burger Nase.
9.Karyawan Burger Nase berpenampilan bersih dan rapi.
Jawaban responden mengenai karyawan Burger Nase berpenampilan bersih
Tabel 4.13 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 17 27.42
2 Setuju 34 54.83
3 Netral 9 14.52
4 Tidak Setuju 2 3.22
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju 17 orang (27.42), setuju sebanyak 34 orang (54,83 %), netral 9 orang
(14.52%) , tidak setuju 2 orang (3.22%), dan responden yag menjawab sangat tidak
setuju tidak ada. Jadi dari tabel 4.13 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden setuju dengan karyawan Burger Nase yang berpenampilan bersih dan
rapi.
10. Burger Nase menyediakan peralatan makan yang bersih dan dalam keadaan baik.
Jawaban responden mengenai peralatan makan yang disediakan Burger Nase
Tabel 4.14 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 15 24.20
2 Setuju 31 50
3 Netral 13 20.97
4 Tidak Setuju 1 1.61
5 Sangat Tidak Setuju 2 3.22
Jumlah 62 100
Sumber: Kuesioner Penelitian
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 15 orang (24.20%), setuju sebanyak 31 orang (50%),
netral 13 orang (20.97), tidak setuju 1 orang (1.61) , sangat tidak setuju 2 orang
(3.22). Jadi dari tabel 4.14 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
sangat setuju dengan peralatan makan yang disediakan Burger Nase bersih dan
dalam keadaan baik.
4.2.3 Kepuasan Konsumen di Thamrin Plaza Medan
Untuk mengukur variabel kepuasan konsumen digunakan 5 indikator (kualitas
produk, harga, service quality, emotional factor, biaya dan kemudahan) yang
seluruhnya diubah kedalam bentuk pertanyaan sebanyak 10 butir. Pada setiap
pertanyaan diberikan 5 alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk
Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Kepuasan konsumen dengan produk yang ditawarkan.
Jawaban responden tentang kepuasan dengan produk yang diseiakan dapat
dilihat pada table berikut ini.
Tabel 4.15 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 10 16.13
2 Setuju 20 32.26
3 Netral 27 43.55
4 Tidak Setuju 5 8.06
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 10 orang (16,13 %), setuju sebanyak 20 orang (32,26 %), netral
sebanyak 27 orang (43,55 %), tidak setuju sebanyak 5 orang (8.06), sangat tidak
setuju tidak ada. Jadi dari tabel 4.15 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden netral dengan pernyataan saya merasa puas dengan produk yang
2. Kesesuaian produk yang ditawarkan dengan harapan konsumen.
Jawaban responden mengenai kesesuaian produk yang ditawarkan dengan harapan konsumen.
Tabel 4.16 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 17 27.42
2 Setuju 25 40.32
3 Netral 20 32.26
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 17 orang (27,42 %), setuju sebanyak 25 orang (40,32 %),
netral sebanyak 20 orang (32.26), dan responden yang menjawab tidak setuju,
dan sangat tidak setuju tidak ada. Jadi dari tabel 4.16 di atas dapat disimpulkan
mayoritas responden setuju kesesuaian produk yang ditawarkan dengan harapan
3.Kepuasan konsumen dengan harga yang ditawarkan .
Jawaban responden tentang kepuasan konsumen dengan harga yang
ditawarkan dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 4.17 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju - -
2 Setuju 10 16.13
3 Netral 27 43.55
4 Tidak Setuju 25 40.32
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju tidak ada, setuju sebanyak 10 orang (16,13 %), netral sebanyak 27
orang (43,55 %), tidak setuju sebanyak 25 orang (40.32), dan responden yang
menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Jadi dari tabel 4.17 di atas dapat
disimpulkan mayoritas responden netral dengan pernyataan kepuasan konsumen
dengan harga yang ditawarkan oleh Burger Nase.
4. Kesesuai harga yang ditawarkan dengan kualitas yang di harapkan konsumen.
Jawaban responden tentang kesesuain harga yang ditawarkan dengan
Tabel 4.18 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 20 32.26
2 Setuju 37 59.68
3 Netral 5 8.06
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 20 orang (32,26 %), setuju sebanyak 37 orang (59,68 %),
netral 5 orang (8.06), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju, dan
sangat tidak setuju. Dari tabel 4.18 di atas dapat disimpulkan mayoritas
responden setuju dengan kesesuaian harga yang ditawarkandengan kualitas yang
konsumen harapkan.
5. Kepuasan konsumen dengan kemampuan karyawan Burger Nase dalam menyajikan makanan yang cepat dan tepat.
Jawaban responden tentang kepuasan konsumen dengan kemampuan
Tabel 4.19 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 5 8.06
2 Setuju 25 40.32
3 Netral 27 43.55
4 Tidak Setuju 5 8.06
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 5 orang (8,06 %), setuju sebanyak 25 orang (40,32 %),
netral sebanyak 27 orang (43.55), tidak setuju sebanyak 5 orang (8.06), dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada. Dari tabel 4.19 di atas
dapat disimpulkan mayoritas responden netral dengan kepuasan konsumen
terhadap kemampuan karyawan dalam menyajikan makanan yang cepat dan
tepat.
6.Konsumen akan merekomendasikan Burger Nase sebagai tempat makanan yang baik kepada orang lain.
Jawaban responden tentang akan merekomendasikan Burger Nase
Tabel 4.20 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 28 45.16
2 Setuju 29 46.77
3 Netral 5 8.06
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 28 orang (45,16 %), setuju sebanyak 29 orang (46,77 %),
netral sebanyak 5 orang (8,06% ), dan tidak ada responden yang menjawab tidak
setuju, dan sangat tidak setuju. Jadi dari tabel 4.20 di atas dapat disimpulkan
mayoritas responden setuju dengan pernyataan konsumen akan
merekomendasikan Burger Nase sebagai tempat makan yang baik kepada orang
lain.
7.Kepuasan konsumen dengan kemudahan yang diberikan dalam mendapatkan produk Burger Nase.
Jawaban responden tentang kepuasan dengan kemudahan yang diberikan
Tabel 4.21 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 25 40.32
2 Setuju 27 43.55
3 Netral 10 16.13
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 25 orang (40,32 %), setuju sebanyak 27 orang (43,55 %),
netral sebanyak 10 orang (16.13%), dan tidak ada responden yang menjawab
tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari tabel 4.21 di atas dapat disimpulkan
mayoritas responden setuju dengan kemudahan yang diberikan dalam
mendapatkan produk Burger Nase.
8.Kepuasan konsumen dengan keamanan dan kenyamanan tempat makan Burger Nase.
Jawaban responden tentang kepuasan dengan keamanan dan kenyamanan
tempat makan dapat dilihat pada table berikut ini.
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 29 46.77
2 Setuju 28 45.16
3 Netral 5 8.06
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 29 orang (46,77 %), setuju sebanyak 28 orang (45,16 %),
netral sebanyak 5 orang (8,06%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Jadi dari tabel 4.22 di atas dapat disimpulkan
mayoritas responden sangat setuju dengan kepuasan konsumen terhadap
keamanan dan kenyamanan tempat makan Burger Nase.
9. Kepuasan konsumen dengan keramahan karyawan Burger Nase.
Jawaban responden tentang kepuasan dengan keramahan karyawan dapat
dilihat pada table berikut ini.
Tabel 4.23 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 10 16.13
2 Setuju 20 32.26
3 Netral 27 43.55
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Sumber: KuesionerPenelitian
Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 10 orang (16,13 %), setuju sebanyak 20 orang (32,26 %),
netral sebanyak 27 orang (43,55 %), tidak setuju sebanyak 5 orang (8.06), dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Jadi dari tabel 4.23 di
atas dapat disimpulkan mayoritas responden netral dengan kepuasan konsumen
terhadap keramahan karyawan Burger Nase.
10. Kepuasan konsumen dengan kebersihan tempat makan Burger Nase.
Jawaban responden tentang kepuasan dengan kebersihat tempat makan dapat
dilihat pada table beriku ini.
Tabel 4.24 Jawaban Responden
No. Karakteristik Frekuensi (%)
1 Sangat Setuju 37 59.68
2 Setuju 20 32.26
3 Netral 5 8.06
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 62 100
Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 37 orang (59,68 %), setuju sebanyak 20 orang (32,26 %), netral
sebanyak 5 orang (8,06%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Jadi dari tabel 4.24 di atas dapat disimpulkan mayoritas responden
sangat setuju dengan kepuasan konsumen dengan kebersihan tempat makan Burger
Nase.
4.3 Analisis
4.3.1 Analisis Tanggapan Konsumen Atas Kualitas Pelayanan di Burger Nase Thamrin Plaza Medan
Burger Nase melakukan berbagai upaya yang strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan untuk memperoleh kepuasan para konsumen. Hal ini dilakukan
karena menghadapi situasi persaingan dari perusahaan lain yang berlomba
memuaskan para konsumennya dengan cara sebaik mungkin.
Dalam meneliti kualitas pelayanan di Burger Nase penulis telah melakukan
penelitian langsung dengan cara membagikan kuesioner kepada para konsumen
Burger Nase sebagai responden dalam penelitian ini. Dan hasil peneitian
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang ada di Burger Nase dalam kategori
tinggi atau dengan kata lain kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak Burger Nase
sudah baik. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini :
Variabel X
No x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x1.8 x1.9 x1.10 Total
41 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 43
Sumber: kuesioner penelitian yang telah diolah
Dari tabel 4.26 dapat dilihat bahwa nilai tertinggi dari variabel (X) kualitas
pelayanan ini, melalui indikator yang telah ditentukan dan yang dijawab sebanyak 62
responden adalah dengan nilai tertinggi 50 poin, sedangkan terendah adalah 30 poin.
Angka –angka tersebut dapat dipergunakan dalam menentukan tingkat kategori atas
jawaban responden. Dalam membuat penggolongan ini, terlebih dahulu ditentukan
Range (R), yaitu jarak pengukuran antara nilai terendah sampai hasil tertinggi dengan
R = Nilai tertinggi – Nilai Terendah
Langkah selanjutnya adalah mencari I (interval) yang rumusnya adalah:
I = R / Banyak Kelas
Keterangan:
I : Interval
R : Range (Nilai tertinggi – Nilai terendah)
Jumlah interval yang dibuat oleh peneliti tergolong ke dalam 5 kategori, yaitu
kategori sangat tinggi, kategori tinggi, kategori sedang, kategori rendah, dan kategori
sangat rendah. Dari tabel 4.26 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
tertinggi yaitu 50 poin, sedangkan responden dengan jawaban terendah 30 poin.
Dengan demikian dapat diperoleh:
I = 50−30
5
= 20
5
Adapun kegunaan interval tersebut adalah untuk menyusun kategori jawaban
responden sebagai berikut:
a.Kategori sangat tinggi dengan nilai antara : 46 – 50
b.Kategori tinggi dengan nilai antara : 42 – 46
c.Kategori sedang dengan nilai antara : 38 – 42
d.Kategori rendah dengan nilai antara : 34 – 38
e.Kategori sangat rendah dengan nilai antara : 30 – 34
Dari hasil jawaban responden untuk variabel kualitas pelayanan sebanyak 62
orang menghasilkan frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.27
Frekuensi Nilai Jawaban Responden Tentang Kualitas Pelayanan No. Kategori Jawaban Interval Jumlah %
1 Sangat Tinggi 46 – 50 11 17,71
2 Tinggi 42 – 46 24 38,64
3 Sedang 38 – 42 20 32,2
4 Rendah 34 – 38 4 6,44
5 Sangat Rendah 30 – 34 2 3,22
Dari tabel 4.27 dapat menunjukkan 62 responden menyatakan bahwa kualitas
pelayanan dalam kategori tinggi sebanyak 24 orang (38,64%), sedangkan yang
menjawab sangat tinggi sebanyak 11 orang (17,71%), sedangkan yang menjawab
sedang sebanyak 20 orang (32,2%), sedangkan yang menjawab rendah sebanyak 4
orang (6,44%), dan yang menjawab sangat rendah sebanyak 2 orang (3,22%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang dilaksanakan di Burger
Nase Thamrin Plaza Medan mempunyai kategori yang tinggi.
4.3.2Kepuasan Konsumen di Burger Nase Thamrin Plaza Medan
Untuk meneliti kepuasan konsumen di Burger Nase penulis telah melakukan
penelitian langsung dengan cara membagikan kuesioner kepada para konsumen
Burger Nase sebagai responden dalam penelitian ini. Dan hasil peneitian
menunjukkan bahwa kepuasan konsumen yang ada di Burger Nase dalam kategori
tinggi atau dengan kata lain kepuasan para konsumen Burger Nase sudah baik. Hal ini
Tabel 4.28
Nilai Jawaban Responden Berdasarkan Nomor Pertanyaan Efektivitas Kerja Karyawan di PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan
No. Respond
en
Variabel Terikat (Y)
No. Respond
en
Variabel Terikat (Y)
Total
Dari tabel 4.28 dapat dilihat bahwa nilai tertinggi dari variabel (Y) kepuasan
konsumen ini, melalui indikator yang telah ditentukan dan yang dijawab sebanyak 62
responden adalah dengan nilai tertinggi 47 poin, sedangkan terendah adalah 32 poin.
Angka –angka tersebut dapat dipergunakan dalam menentukan tingkat kategori atas
jawaban responden. Dalam membuat penggolongan ini, terlebih dahulu ditentukan
Range (R), yaitu jarak pengukuran antara nilai terendah sampai hasil tertinggi dengan
rumus:
I = R / Banyak Kelas
I = 47−532
= 155
= 3
Adapun kegunaan interval tersebut adalah untuk menyusun kategori jawaban
responden sebagi berikut:
a.Kategori sangat tinggi dengan nilai antara : 44 – 47
b.Kategori tinggi dengan nilai antara : 41 – 44
c.Kategori sedang dengan nilai antara : 38 – 41
d.Kategori rendah dengan nilai antara : 35 – 38
Dari hasil jawaban responden untuk variabel (Y) kepuasan konsumen sebanyak 62
orang yang menghasilkan frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.29
Frekuensi Nilai Jawaban Responden Tentang Kepuasan Konsumen
No. Kategori Jawaban Interval Jumlah %
1 Sangat Tinggi 41 – 46 13 20,93
2 Tinggi 38 – 41 19 30,59
3 Sedang 35 – 38 17 27,37
4 Rendah 26 – 32 4 6,44
5 Sangat Rendah 32 – 26 9 14,49
Jumlah 62 100
Sumber: kueisoner yang telah diolah
Dari tabel 4.27 dapat menunjukkan 62 responden menyatakan bahwa
kepuasan konsumen dalam kategori sangat tinggi sebanyak 13 orang
(20,93,78%), sedangkan yang menjawab tinggi sebanyak 19 orang (30,59%),
sedangkan yang menjawab sedang sebanyak 17 orang (27,37%), sedangkan
rendah sebanyak 9 orang (14,49%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kepuasan yang dirasakan konsumen Burger Nase Thamrin Plaza Medan
mempunyai kategori yang tinggi.
4.3.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen di Burger Nase Thamrin Plaza Medan
Setelah membahas tentang kualitas pelayanan yang diharapkan dan dirasakan
oleh consumen, maka dalam penjelasan ini akan dijelaskan mengenai pengaruh antara
kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen di Burger Nase Thamrin Plaza Medan.
Pada bagian ini digunakan analisis kuantitatif untuk menentukan, mengukur dan
menguji korelasi antara kualitas pelayanan (Variabel X) dengan kepuasan konsumen
(Variabel Y). Untuk mensetujukan perhitungan serta memperoleh hasil yang akurat,
penulis melakukan uji validitas , reliabilitas, normalitas serta menggunakan regresi
A. Uji Validitas
Tabel 4.26Case Processing Summary Output Variabel (X)
Sumber : Pengolahan SPSS 16.0
Ca se P rocessing Sum ma ry
Lis twis e deletion based on all variabl es in the procedure. a.
Item-Total Statistics
37,8548 13,733 ,469 ,721
38,0806 13,682 ,384 ,736
37,6774 14,189 ,520 ,718
38,2097 13,545 ,385 ,737
37,7903 14,004 ,591 ,710
37,6452 14,888 ,475 ,727
37,5968 15,031 ,436 ,731
37,9032 14,384 ,302 ,748
38,0484 14,440 ,353 ,738
38,2097 13,513 ,403 ,733
Dari tabel 4.26 diatas dapat dilihat hasil uji validitas dari Corrected Item – Total
Correlation. Perbandingan nilai Corrected Item – Total Correlation dengan hasil
perhitungan r tabel. Jadi dari hasil diatas memperlihatkn bahwa r hitung > r tabel dan
nilainya positif. Setelah dilakukan pengujian validitas pada tabel diatas, seluruh
pernyataan Kualitas Pelayanan (X) dinyatakan valid karena Corrected Item-Total
Correlation lebih besar dari nilai r tabel yaitu: 0,300.
Tabel 4.27 Case Processing Summary Output Variabel (Y)
Tabel 4.28 Item Total Statistic Output Variabel (Y)
Ca se P rocessing Sum ma ry
62 100,0
0 ,0
62 100,0
Valid Ex cludeda Total Cases
N %
Sumber : Pengolahan SPSS 16.0
Dari tabel 4. diatas dapat dilihat hasil uji validitas dari Corrected Item – Total
Correlation. Perbandingan nilai Corrected Item – Total Correlation dengan hasil
perhitungan r tabel. Jadi dari hasil diatas memperlihatkan bahwa r hitung > r tabel dan
nilainya positif. Setelah dilakukan pengujian validitas pada tabel diatas, seluruh
pernyataan Kepuasan Konsumen (Y) dinyatakan valid karena Corrected Item-Total
Correlation lebih besar dari nilai tabel r yaitu: 0,300.
B. Uji Reliabilitas
Tabel 4.39 Reliability Statistic Output Variabel (X)
Ite m-Tota l Sta tisti cs
Tabel di atas merupakan tabel reliabilitas dari Kualitas Pelayanan (X) dalam
penelitian ini. Dari keterangan tabel di atas dapat kita lihat bahwa jawaban dari
instrumen yang dijadikan data untuk variabel (X) dalam penelitian ini adalah reliabel.
Hal ini dapat kita lihat dari 10 jawaban pertanyaan kuesioner yang dibuat oleh peneliti
dan diuji kepada 62 orang, di peroleh data yang diolah dalam bentuk SPSS pada tabel
di atas. Data-data tersebut dinyatakan reliabel apabila dilihat dari alphanya. Dimana,
jawaban dari 10 pertanyaan yang diuji kepada 62 orang responden memiliki nilai
alpha ≥ 0.6.
Tabel 4.30 Reliability Statistic Output Variabel (Y)
Tabel di atas merupakan tabel reliabilitas dari Kepuasan Konsumen (Y) dalam
penelitian ini. Dari keterangan tabel di atas dapat kita lihat bahwa jawaban dari
instrumen yang dijadikan data untuk variabel (Y) dalam penelitian ini adalah reliabel.
Reliability Statistics
,750 10
Cronbach's
Alpha N of Items
Reliability Statistics
,811 10
Cronbach's
Hal ini dapat kita lihat dari 10 jawaban pertanyaan kuesioner yang dibuat oleh peneliti
dan diuji kepada 62 orang, di peroleh data yang diolah dalam bentuk SPSS pada tabel
di atas. Data-data tersebut dinyatakan reliabel apabila dilihat dari alphanya. Dimana,
jawaban dari 10 pertanyaan yang diuji kepada 62 orang responden memiliki nilai
alpha ≥ 0.6.
C. Uji Normalitas
Gambar : 4.1 : Pengujian Normalitas P-P Plot
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0
Dari gambar 4.1 diatas dapat memperlihatkan bahwa model regresi, variabel
Observed Cum Prob
data diatas memperlihatkan bahwa ada titik yang menyebar disekitar garis secara
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan grafik histrogramnya menunjukkan
distribusi normal, maka mode regresi diatas memenuhi asumsi distribusi normalitas.
D. Regresi Linear Sederhana
Tabel 4.31 Unstandardized Coefficients Output Regresi
Coefficients(a)
M
a Dependent Variable: kepuasan konsumen
Dari tabel di atas diperoleh model persamaan regresi sebesar Y = 19,839 + 0,534
X artinya apabila kualitas pelayanan konstan, maka akan ada kepuasan konsumen
sebesar 19,839 dan apabila kualitas pelayanan dinaikkan 1 kali maka pencapaian
besar kualitas pelayanan di perusahaan Burger Nase, maka kepuasan konsumen akan
semakin meningkat.
E. Uji Signifikan Individu/Uji Parsial (Uji-t)
Nilai ttabel
Derajat bebas = n – k
diperoleh dengan cara :
= 62 – 2
= 60
Uji thitung yang di lakukan adalah uji dua arah, maka ttabel
Berdasarkan tabel 4.35 di atas diperoleh hasil sebagai berikut :
yang diperoleh adalah pada
alpha 5% adalah 2,00030 .
Nilai thitung untuk variabel kualitas pelayanan (5.969) lebih besar dibandingkan dengan
nilai ttabel
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima H1. Untuk
variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
konsumen Burger Nase di Thamrin Plaza Medan.
(2.00030), atau nilai sig. t untuk variabel kualitas pelayanan (0.000) lebih
F. Koefisien Determinasi
Tabel 4.32 Model Summary Output Regresi
Berdasarkan Tabel di atas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.373.
Hal ini menunjukan bahwa 37.3% kualitas pelayanan (X) mampu mempengaruhi
variabel tujuan kepuasan konsumen (Y). Sedangkan sisanya 62.7% dipengaruhi oleh
faktor lain di luar penelitian ini.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama melakukan
penelitian di Burger Nase Thamrin Plaza Medan, didapat data yang menyatakan
bahwasanya Burger Nase menerapkan kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang
penting didalam sebuah perusahaan tersebut terutama dalam hal pencapaian kepuasan
konsumen Burger Nase.
Dimana dari hasil estimasi regresi yang telah diuraikan sebelumnya, diperoleh
hasil sebagai berikut :
Model regresi :
Model Summaryb
,610a ,373 ,362 2,88124 Model
Predictors: (Constant), kualitas pelayanan a.
Y = 19,839 + 0,534 X
Dimana, dalam hal ini apabila kualitas pelayanan konstan, maka akan ada
kepuasan konsumen sebesar 19,839 dan apabila kualitas pelayanan dinaikkan 1 kali
maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar 0,534. Maka dapat disimpulkan
semakin besar kualitas pelayanan pada Burger Nase di Thamrin Plaza Medan, maka
kepuasan konsumen akan semakin meningkat.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh Burger
Nase di Thamrin Plaza Medan berpengaruh signifikan terhadap pencapaian kepuasan
konsumen. Hal ini juga semakin diperkuat dengan nilai koefisien determinasi yang
diperoleh pada penelitian ini. Dimana, koefisien determinasi yang dihasilkan adalah
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Burger Nase di Thamrin Plaza Medan, dapat dibuat kesimpulan sebagai
berikut :
1.Tanggapan konsumen tentang kualitas pelayanan yang dilakukan oleh Burger Nase
Thamrin Plaza Medan secara keseluruhan dapat dikatakan baik, terlihat dari nilai
frekuensi jawaban responden yang berada pada interval yang tinggi yaitu sebesar
38,64 persen.
2.Tanggapan konsumen tentang tingkat kepuasan konsumen yang dirasakan konsumen
atas pelayanan yang diberikan oleh Burger Nase Thamrin Plaza Medan secara
keseluruhan dapat dikatakan baik, terlihat dari nilai frekuensi jawaban responden yang
beerada pada interval yang tinggi yaitu sebesar 30,59 persen.
3. Kualitas pelayanan yang dilakukan Burger Nase Thamrin Plaza Medan berpengaruh
secara signifikan dengan tingkat kepuasan konsumen dapat di lihat dari hasil regresi,
yaitu Y = 19,839 + 0,534 X, dimana dalam hal ini apabila kualitas pelayanan konstan,
maka akan ada kepuasan konsumen sebesar 19,839 dan apabila kualitas pelayanan
dinaikkan 1 kali maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar 0,534. Dan
koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 37.3% dan sisanya 62,7
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan oleh penulis di atas, maka terkait dengan apa yang disimpulkan, penulis mencoba memberikan beberapa saran sebagai
berikut :
1.Pihak Burger Nase hendaknya mempertahankan kualitas pelayanan yang telah
diberikan kepada konsumen. Dan terus berupaya meningkatkan pelayanan agar lebih
baik lagi, sehingga konsumen tetap merasa puas dan dapat menjadikan konsumen agar
memiliki loyalitas tinggi terhadap produk Burger Nase.
2.Dan pihak Burger Nase hendaknya masih tetap terbuka menerima kritik dan saran dari
berbagai pihak, agar dapat menampung dan memperbaiki hal-hal yang dikomplainkan
konsumen, demi memberikan kepuasan sesuai dengan apa yang diharapkan para
konsumen
3.Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai kualitas pelayanan, disarankan
agar dapat menambahkan variabel yang berbeda dengan variabel sebelumnya untuk
BAB 11
KERANGKA TEORI
Menurut Nawawi, (1995:39-40) suatu penelitian memerlukan kejelasan titik tolak
landasan berfikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka yang
membuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan
disoroti.
Lebih lanjut Kerlinger, 1986 dalam Erlina (2011:34) mendefenisikan bahwa teori
merupakan suatu kumpulan konstruk atau konsep, defenisi dan proporsi yang menggambarkan
fenomena secara sistematis melalui penentuan antara variabel. Adapun kerangka teori ini
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas
Kualitas adalah sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan
(Gaspers, 2005 : 4 ). Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2005:51) Kualitas adalah “suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau memiliki harapan”.Kualitas memiliki hubungan yang paling
erat dengan kepuasan konsumen , karena kualitas memberikan suatu dorongan kepada
konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka
panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama
harapan konsumen dan kebutuhan mereka . Dengan demikian perusahaan dapat
konsumen yang menyenangkan dan meminimalkan pengalaman konsumen , yang kurang
menyenangkan .
Kualitas memiliki beberapa definisi namun pada dasarnya mengacu kepada :
a.Kualitas meliputi usaha untuk mendukung dan memenuhi kepuasan konsumen.
b.Kualitas akan selalu tergantung pada waktu, sehingga selalu dapat berubah – ubah.
c.Kualitas mencakup produk jasa manusia proses dan lingkungannya.
Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan
mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki
beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat pada elemen
sebagai berikut :
1.Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan konsumen.
2.Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
3.Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.
2.1.2 Pengertian Pelayanan
Pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan yang berorientasi pada
kepuasan konsumen. Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:646)
dinyatakan: “ Pelayanan adalah prihal dan memudahkan yang diberikan sehubungan dengan
Sedangkan definisi yang lebih rinci diberikan Gronroos (dalam Ratminto dan Atik,2005:2),
“Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata
(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan
karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang
dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen”.
Selain itu Moenir dalam buku manajemen pelayanan umun di Indonesia mendefinisikan
pelayanan: “Kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan landasan
faktor material melalui sistem prosedur dan dengan metode tertentu dalam rangka usaha
memenuhi kepentingan orang lain sesuai haknya” (Moenir, 2008:27).
Pelayanan ini sangat sulit untuk didefinisikan secara akurat , karena :
a. Tidak bisa diukur, sifatnya lebih emosional dari pada rasional. Kita bisa menjalankan
tapi tidak bisa memberikan sampel pada pelayanan itu kepada konsumen untuk dibawa
dan diperlihatkan kepada orang lain .
b. Setelah pelayanan ini di berikan, konsumen mungkin merasa mendapatkan sesuatu atau
tidak mendapat sesuatu .
c. Sulit untuk di standarrisasi
d. Pelayanan bisa dipandang berbeda-beda :
1. Oleh orang yang berbeda dalam suatu kelompok budaya yang sama
2. Oleh orang yang sama pada waktu dan suasana yang berbeda.
4. Bagaimana suatu pelayanan ini dipandang tergantung dalam seberapa besar harapan
yang mengalaminya .
Karena pasar kini semakin kompetitif, kelangsungan bisnis mutlak tergantung dari ada
tidaknya perhatian yang besar terhadap kebutuhan konsumen . Terutama dalam usaha
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara maksimal. Baik buruknya kepuasan
konsumen terhadap suatu perusahaan , tergantung dari mutu pelayanan yang diberikan
perusahaan kepada para konsumen sehari-hari . Mutu pelayanan (service quality) yaitu
didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan
atas layanan yang mereka terima. Service quality dapat diketahui dengan cara membandingkan
persepsi para konsumen atas pelayanan yang benar-benar mereka terima. Apabila perusahaan
memberian pelayanan dengan mutu yang baik maka konsumen akan merasa puas , dan
sebaliknya apabila perusahaan tidak mampu memberikan mutu pelayanan yang baik maka
konsumen akan mersa tidak puas dan kecewa .
Dengan adanya mutu pelayanan yang baik akan memberikan probabilitas yang tinggi
bagi perusahaan, karena perusahaan akan menyajikan mutu pelayanan yang berbeda–beda
antar perusahan yang satu dengan perusahaan yang lainnya guna memberikan kepuasan bagi
konsumennya .