• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKBERHASILAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA RUMAH BERASTAGI KECAMATAN BERASTAGI KEBUPATEN KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKBERHASILAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA RUMAH BERASTAGI KECAMATAN BERASTAGI KEBUPATEN KARO."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKBERHASILAN PROGRAM

KELUARGA BERENCANA DI DESA RUMAH BERASTAGI

KECAMATAN BERASTAGI KEBUPATEN KARO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

OSNALDA SRIMONANG SITANGGANG

NIM. 1123371016

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Osnalda Srimonang Sitanggang, NIM 1123371016. Faktor-Faktor Penyebab Ketidakberhasilan Program Keluarga Berencana Di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan, Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Kurangnya kesadaran masyarakat

akan pentingnya program norma keluarga kecil bahagia sejahtera yang dilandasi oleh tanggung jawab, kesukarelaan, nilai agama dan nilai luhur budaya bangsa, usia pernikahan khususnya perempuan serta masih adanya pemahaman tentang keluarga berencana yang sempit, baik dikalangan masyarakat maupun para tokoh agama dan tokoh masyarakat, 2. Masih adanya presepsi bahwa banyak anak akan membawa rezeki, 3. Kurang informasi mengenai keluarga berencana diakibatkan petugas lapangan kurang melalukan kegiatan bersosialisasi, 4. Kurang memadainya fasilitas lapangan dan kantor. Rumusannya yaitu Faktor apa yang menyebabkan ketidakberhasilan Program Keluarga Berencana di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo?” Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan Program Keluarga Berencana di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang diambil dari penelitian ini sebanyak 119 KK/PUS yang bertempat tinggal di Desa Rumah Berastagi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner) dan teknik analisis datanya menggunakan rumus P=

.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Faktor-faktor Penyebab Ketidakberhasilan Program Keluarga Berencana di Desa

Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri Medan. Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis mengalami kesulitan dan Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Maka dalam kesempatan ini pula Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Faber Simorangkir. MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis sangat berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 05 September 2016

Osnalda Srimonang Sitanggang

(7)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur Penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang telah menganugerahkan kesehatan dan petunjuk kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan, bimbingan serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu, Penulis sampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga serta penuh keikhlasan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Dr. Aman Simaremare, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

(8)

iv

7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekeretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan

8. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi maupun sebagai orangtua yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan pengalaman kepada Penulis

9. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dan Sani Susanti, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi 10.Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan

yang telah memberikan ilmu selama mengikuti perkuliahan dan seluruh staf tata usaha Fakultas Ilmu Pendidikan yang banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11.Kakak Surya Indrawati, M.Pd yang baik hati telah banyak membantu dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi dan administrasi mahasiswa dalam surat menyurat

12.Bapak Ijin Gurusinga, SP dan Herdianto Purba selaku Kepala Kecamatan Berastagi dan Kepala Desa Rumah Berastagi yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan telah memberikan data yang akurat sehingga Penulis dapat selesai dengan tepat waktu

(9)

v

14.Saudara Abangda Oswald Reynhard Sitanggang, S.Pd dan Saudara Adinda Osman Abraham Sitanggang yang telah memberikan dukungan baik semangat buat Penulis.

15.Terkhusus buat Best Friends cantik manis Irma Mariati Tamba, S.Pd, Tiurma Carolina Gultom, S,Pd dan Yovita Simangunsong yang selalu ada berbagi rasa suka duka, selalu ada ketika Penulis menghadapi hambatan dan selalu memberikan bantuan berupa dukungan maupun doa, tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi semoga kita tetap bersama dan buat teman SMA Diah Mutiara Isnaeni, S.Pd, Cut Lela Casanova S.Keb dan Zahara Marhamah Siregar, S.Pd

16.Pria yang selalu ada dan memberikan semangat serta menemani Penulis untuk mengambil data Saudari Pantun Firnanda Simorangkir, SE

17.Abangda Safri Sihite, S.Pd, kakak Desi Kyunata Solin, S.Pd dan Kakak/Abang stambuk PLS 2009-2011 yang tak bisa disebutkan satu per satu, yang memberikan ilmu ular dan pengalaman kepada penulis

18.Pemuda/i Youth GBI Abadi yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Terima kasih atas bantuan, doa dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan berkat-Nya kepada kita semua. Akhir kata Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 05 September 2016

Osnalda Srimonang Sitanggang

(10)

vii

2.1.2. Tujuan Program Keluarga Berncana………..……..…… 10

2.1.3. Manfaat Keluarga Berencana ……... 11

2.1.4. Sasaran Program Keluarga Berencana………. 13

2.1.5. Program Keluarga Berencana………... 14

2.1.6. Faktor-Faktor Penyebab Ketidakberhasilan Program Keluarga Berencana………. 16

2.1.7. Metode Keluarga Berencana……….... 28

(11)

viii

2.2.Kerangka Konseptual………... 33

BAB III METODE PENELITIAN ……… 35

3.1. Jenis Penelitian………... 35

3.2. Populasi dan Sampel………... 35

3.2.1. Populasi………... 35

3.2.2. Sampel………... 36

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional……….…... 36

3.3.1. Variabel Penelitian………... 36

3.3.2. Defenisi Operasional…………... 37

3.4. Teknik Pengumpulan Data………... ... 37

3.5. Teknik Analisis Data………...…... 38

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian………... 39

3.6.1. Lokasi Penelitian………... 39

3.6.2. Waktu Penelitian………... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ……… 40

4.1. Hasil Penelitian……….. 40

4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian……… 41

4.1.1.1. Data Responden……….... 41

4.1.1.2. Data Penelitian………. 42

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 50

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………. 55

5.1. Kesimpulan………... 55

5.2. Saran………. 56

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur baik materil maupun berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, sebagai tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV yang merupakan tujuan nasional Bangsa Indonesia yang salah satunya adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.

Potensi sumber daya manusia sangat dibutuhkan pada pelaksanaan pembangunan, apabila SDM tersebut memiliki potensi dan potensi tersebut dapat dikembangkan sebagai senjata dalam pembangunan nasional, dalam hal ini pemerintah membuat sebuah program gerakan Keluarga berencana untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, namun yang lebih penting lagi adalah kontribusi KB dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan keluarga yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas bangsa. (Mochtar,1998)

(15)

2

Jumlah Penduduk Indonesia pada tahun 2015, berdasarkan hasil sensus penduduk sebanyak 254,9 juta jiwa, yang terdiri dari 128,1 juta jiwa laki-laki dan 126,8 juta jiwa perempuan. Selain itu, BPS menunjukkan rasio jenis kelamin penduduk Indonesia pada 2014-2015 relalif sama, yaitu sebesar 101,02 dan 101. Rasio jenis kelamin, BPS menunjukkan bahwa dari 100 penduduk perempuan dan 101 penduduk laki-laki. Adapun komposisi penduduk kota atau desa menunjukkan penduduk Indonesia pada 2015 lebih banyak dipedesaan, yakni 128,5 juta jiwa. Sementara diperkotaan besar sebanyak 126,3 juta jiwa. Mesikpun jumlah penduduk dipedesaan lebih besar, pertambahan penduduk dari tahun 2014 ke 2015 diperkotaan lebih besar dibandingkan dengan pedesaan. Tercatat pertambahan penduduk diperkotaan mencapai 1,75 % sementara dipedesaan 0,52 % (BPS,2015).

Kondisi ini menjadi salah satu faktor penghambat suksesnya pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Kerena itu pemerintah berusaha terus menekan angka pertumbuhan penduduk melalui berbagai cara, seperti menciptakan Undang-Undang perkawinan yang hanya memperkenankan penduduk menikah pada usia 21 tahun, tidak memformalkan seorang laki-laki berpoligami, serta berbagai usaha lain yang mampu menekan laju pertumbuhan penduduk.

(16)

3

mendukung kegiatan pembangunan. Untuk itu perlu ditumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya norma keluarga kecil bahagia sejahtera yang dilandasi oleh rasa tanggungjawab, kesukarelaan, nilai-nilai agama dan luhur budaya bangsa. Usaha mewujudkan tujuan tersebut, salah satunya melalui Program Keluarga Berencana. (Depkes RI, 2006)

Ada beberapa aspek untuk mengukur tingkat kesejahteraan dalam suatu keluarga, yaitu sandang, pangan, kesehatan, pendidikan, agama, keluarga berencana, interaksi dalam keluarga, interaksi dalam lingkungan, informasi dan transportasi. Semakin banyak aspek yang dipenuhi maka tingkat kesejahteraan semakain tinggi dan sebaliknya. (BKKBN, Hallason, 2011)

Untuk menciptkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera tadi, maka kesadaran pasangan (suami-istri) sangat diperlukan, mereka adalah pasangan yang berada dalam jangkauan usia subur, yaitu baru memulai kehidupan keluarga. Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dimana istrinya berusia 15-49 tahun. (BKKBN, 2007:8)

(17)

4

keluarga berencana oleh berbagai organisasi kemasyarakatan serta pemerintah daerah.

Jumlah akseptor baru program KB ditingkatkan setiap tahun. Pebinaan akseptor-akseptor yang ada dipergiat untuk menjaga kelangsungannya. Peningkatan sasaran ini membutuhkan peningkatan kemampuan organisasi dan administrasi pelaksanaan. Selain dari pada itu kegiatan-kegiatan pelayanan medis, penerangan dan motivasi, pendidikan dan latihan, serta penelitian ditingkatkan. Namun demikian, usaha pencapaian program KB diberbagai wilayah tidak selalu berhasil. Berbagai kendala dirasakan, selain dari pihak pemerintah, kendala datang dari kondisi sosial masyarakat. Kurangnya minat pasangan usia subur (PUS) dalam mengikuti Program Keluarga Berencana ditemukan di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, berdasarkan hasil pendataan tahun 2014-2015 pencapaian akseptor baru sangat rendah, yaitu 17,7% diakibatkan sudah adanya beberap masyarakat yang sadar arti pentingnya norma keluarga sejahtera dan bahagia dan pendidikan yang mendukung sedangkan yang tidak menggunakan 82,3% diakibatkan masi eratnya budaya yang diyakini bahwa banyak anak akan membawa rejeki dan tinggakat pendidikan yang rendah, dari pasangan usia subur target nasional yang dicapai adalah sebesar 60,88 % .(BPS, 2015).

(18)

5

untuk meningkatkan kesadaran pasangan usia subur terhadap pentingnya program KB untuk menjamin kesehatan ibu dan anak serta kebahagian keluarga.

(19)

6

ketidakberhasilan program keluarga berencana di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang, ternyata masalah yang berkaitan dengan faktor-faktor penyebab ketidakberhasilannya program keluarga berencana adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya program norma keluarga kecil bahagia sejahtera yang dilandasi oleh tanggung jawab, kesukarelaan, nilai agama dan nilai luhur budaya bangsa, usia pernikahan khususnya perempuan serta masih adanya pemahaman tentang keluarga berencana yang sempit, baik dikalangan masyarakat maupun para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

2. Masih adanya presepsi bahwa banyak anak akan membawa rezeki.

3. Kurang informasi mengenai keluarga berencana diakibatkan petugas lapangan kurang melakukan kegiatan bersosialisasi serta kurangnya dukungan dari para tokoh masyarakat (Lurah, RT dan RW)

4. Kurang memadainya fasilitas lapangan dan kantor. 1.3 Batasan Masalah

(20)

7

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: ” Faktor apa yang menyebabkan ketidakberhasilan Program Keluarga Berencana di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo?”

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengungkapkan faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan Program Keluarga Berencana di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo”.

1.6 Manfaat penelitian

Yang menjadi manfaat dalam penelitian ini ialah sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Lurah (tempat penelitian) dan Ibu-ibu untuk dapat mengimplikasikan program keluarga berencana dengan baik di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.

b. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran bagi Unimed khususnya bagi Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Luar Sekolah dalam menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman untuk membuat penulisan karya ilmiah dimasa yang akan datang.

2. Manfaat Teoritis

(21)

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini diperlukan data, tanpa adanya sumber data maka penelitian tidak dapat dilaksanakan, karena dengan adanya sumber data tersebut akan diperoleh data yang memang diperlukan untuk dapat dipelajari dan dikelola, sehingga akan diperoleh jawaban dari permasalahan yang akan diteliti.

Sebagaimana yang telah dikemukan pada BAB III sebelumnya mengenai metode penelitian, bahwa penelitian ini dilakukan di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo dengan jumlah penduduk yang berjumlah 2072 kepala keluaraga dengan 1454 kepala keluarga pasangan usia subur (PUS), dan jumlah peserta KB yang aktif adalah sebesar 258 KK sedangkan yang tidak aktif adalah 1198 KK.

Penelitian ini dimaksudkan adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan program keluaraga berencana di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo dengan objek yang dijadikan sampel adalah 119 kepala keluraga yang tidak mengikuti program KB Penulis mengambil 10 % dari 1198 kepala keluaraga.

(22)

41

Untuk mengetahui dengan jelas faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan program keluarga berencana di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.

4.1.1. Dekripsi Data Hasil Penelitian

4.1.1.1. Data Responden

Data Responden warga Desa Rumah Berastagi Kecamatan Rumah Berastagi Kabupaten Karo

Tabel 4.1

Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) yang Menggunakan dan Tidak

menggunakan Alat Kontrasepsi

No Alat Kontrasepsi Persentase (%)

Menggunakan 258 17,7

Tidak Menggunakan 1198 82,2

Total 1454 100

Sumber: Berastagi Dalam Angka, 2015

(23)

42

4.1.1.2. Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Penulis melalui penyebaran angket kepada 119 orang responden pasangan usia subur yang tidak menggunakan alat kontrasepi di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, maka pembahasan selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menggunakan rumus persentasi dan diperjelas dengan menggunakan tabel untuk menggambarkan pertanyaan.

Data-data yang terkumpul adalah data yang berhubungan dengan responden, sesuai dengan kondisi yang diperoleh di lapangan, tentang faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan program keluarga berencana di Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Angket yang digunakan terdiri dari 28 pertanyaan yang mempunyai tiga alternatif jawaban yaitu: a, b dan c. Melalui persentase jawaban yang diperoleh dari responden, maka peneliti akan dapat membuat kesimpulan dari penelitian tersebut. Adapun peresentase jawaban tersebut adalah sebagai berikut :

a. Faktor Internal

(24)

43

1. Pengetahuan tentang Program Keluaraga Berencana

Tabel 4.2

Jawaban Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Program KB

(25)

44

2. Jumlah Anak

Tabel 4.3

Jawaban Responden Berdasarkan Jumlah Anak

(26)

45

3. Kondisi Kesehatan

Tabel 4.4

Jawaban Responden Berdasarkan Kondisi Kesehatan

(27)
(28)

47

b. Faktor Eksternal

Adapun yang menjadi penyebab Pasangan Usia Subur tidak mengikuti Program Keluarga Berencana berasal dari dalam diri pengaruh luar yaitu:

1. Dukungan Suami

Tabel 4.6

Jawaban Responden Berdasarkan Dukungan Suami

(29)

48

2. Dukungan Tenaga Kesehatan

Tabel 4.7

Jawaban Responden Berdasarkan Dukungan Tenaga Kesehatan

(30)

49

3. Sosial Budaya

Tabel 4.8

Jawaban Responden Berdasarkan Sosial Budaya

(31)

50

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan program keluarga berencana di Desa Rumah Berastagi, diperoleh dari hasil analisis data yang didapat dari responden dengan menyebarkan angket yang terdiri dari 28 item pertanyaan yang kemudian dikelompokan menjadi 2 aspek yaitu faktor internal meliputi (pengetahuan, jumlah anak, kondisi kesehatan dan informasi, serta faktor internal meliputi (dukungan suami, dukungan tenaga kesehatan dan social budaya).

a. Faktor Internal

1. Pengetahuan Akseptor

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengetahuan responden dengan menggunakan angket tentang program keluarga berencana di Desa Rumah Berastagi, data responden yang memiliki pengetahuan yang baik lebih banyak yaitu 40,47% sedangkan yang kurang baik yaitu 28,82% dan yang tidak mengetahui yaitu 30,67%. Tingkat pengetahuan sangat berpengaruh terhadap proses menerima atau menolak inovasi. Memiliki pengetahuan tentang KB merupakan suatu aspek penting dalam pemahaman pemakaian alat kontrasepsi.

2. Jumlah Anak Hidup

(32)

51

memiliki 2 orang anak tetapi mereka masih beranggapan 2 orang anak terlalu sedikit sehingga mengurangi rasa kebahagian dalam keluarga. Oleh sebab itu responden memilih option B. Kemudian 40% responden kurang setuju memiliki 2 orang anak saja, sebab mereka beranggapan banyak anak banyak rezeki. Ini merupakan salah satu faktor yang menentukan keikutsertaan pasang usia subur dalam gerakan Keluarga Berencana.

3. Kondisi Kesehatan

Berdasarkan hasil analisis data mengenai kondisi kesehatan dengan menggunakan angket, sebanyak 22,68% responden memiliki kondisi kesehatan sangat baik, hal ini memungkinkan responden dapat menggunakkan KB, 22,86% responden memiliki kondisi yang baik, kemudian responden yang paling banyak 54,62% responden kurang memiliki kondisi kesehatan yang baik untuk ikut ber-KB. Sementara kondisi kesehatan adalah salah satu faktor penentu keikutsertaan responden dalam menggunakan KB, kondisi yang siap dan sehat secara mental juga menjadi perhatian. Sebab jika responden tidak memiliki kecocokan dalam memakai kontrasepsi maka responden tidak diperbolehkan menggunakan kontrasepsi.

4. Informasi

(33)

52

responden kurang memiliki informasi yang baik tentang program Keluarga Berencana, faktor ini menjadi penentu keikutsertaan responden terletak pada informasi yang diperoleh baik itu dari masyarakat, media massa maupun media cetak. Banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi yang baik mengenai program KB sehingga tidak tercapainya program KB dimasyarakat.

b. Faktor Eksternal

1. Dukungan Suami

Berdasarkan hasil analisis data mengenai dukungan suami dengan menggunakan angket tentang dukungan suami terhadap keberhasilan program KB sebanyak 23,7% responden mendapatkan dukungan suami (pasangan usia subur) yang sangat baik, 31% responden memiliki dukungan suami yang baik, responden ingin menggunakan alat kontrasepsi tetapi suami lebih menyukai yang alamiah. Oleh sebab itu responden memilih option B.

(34)

53

2. Dukungan Tenaga Kesehatan

Berdasarkan hasil analisis data mengenai tenaga kesehatan dengan menggunakan angket sebanyak 31% responden menjawab bahwa tenaga kesehatan memberikan dukungan yang sangat baik terhadap masyarakat, oleh sebab itu responden memilih option A, 30,2% responden memiliki dukungan yang baik dari tenanga kesehatan, dari sikap sikap para tenaga kesehatan memberikan sikap yang ramah terhadap masyarakat akan tetapi kurang rutin melakukan kunjungan kepada masyarakat, sehingga responden memilih option B.

Kemudia 38,6% responden memilih option C, responden mengatakan petugas kesehatan tidak pernah melakukan kunjungan kemasyarakat sehingga informasi yang didapatkan responden kurang baik. Dukungan dari tenaga kesehatan sangat berpengaruh besar dalam meyakinkan masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi dan sekaligus memeriksa kesehatan masyarakat dalam penggunaan dan pemilihan alat kontrasepsi.

3. Sosial Budaya

(35)

54

sementara pendapatan dijaman sekarang tidak mudah. Oleh sebab itu responden lebih memilih option A.

36,95 responden setuju pada sosial budaya yang menyatakan anak akan membawa rezeki ataupun anak perempuan dan laki-laki sebagai penerus keluarga. Menurut responden apa yang sudah di berikan Tuhan sebaiknya disyukuri, sebagai orang tua hanya biasa mengusahakan yang terbaik buat anaknya. Kemudia 38,6% responden sangat setuju dengan sosial budaya yang dianutnya sebab didalam adat mereka, khususnya bagi orang batak anak adalah sumber rezeki, ketika keluarga mendapatkan anak maka akan semakin banyak juga rezeki yang diperoleh. Sebab menurut semboyan orang batak anak itu adalah “hagabeon, hasangapon dan hamoraon” yang

(36)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara BKKBN, 2006. Buku Saku Bagi Petugas Lapangan Program KB Nasional

Materi Konseling. Jakarta: BKKBN

BKKBN Sumatera Utara. 2008. Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga dalam program KB nasional. Medan: BKKBN

BKKBN Sumatera Utara. 2008. Pedoman Oprasional Program Ketahanan Keluarga. Medan: BKKBN

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo. 2015. Berastagi Dalam Angka 2015. Berastagi: BAPPEDA Kabupaten Karo

Badan Pusat Statistik. 2015. Jumlah Penduduk Indonesia 2015.

Depkes RI. 2006. Pedoman Baku Klinis Program Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC

Handayani, S. 2010. Buku Ajaran Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Hartono, H. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Hidayah Pepy. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Program KB di Kecamatan Taktakan Kota Serang. Skripsi. Serang. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dalam http://repository.fisip-untirta.ac.id/48/ Diakses pada tanggal 29 April 2016

Ihung. 2008. Banyak Anak Banyak Rejeki. Dalam

http://f3ihung.wordpress.com/2008/08/19/banyak-anak-banyak-rejeki/. Diakses 03 Mei 2016

Minarwati. 2011. Analisis Ketidakberhasilan Keluarga Berencana di Desa Tanjung Barus Kecamatan Barus Jahe kabupaten Karo. Skripsi. Medan. Universitas Negeri Medan

(37)

58

Farahwati, C. 2009. Perbandingan Karakteristik Literatur. Skripsi. Bekasi. Universitas UI. Dalam http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125445-S-5754-Perbandingan%20karakteristik-Literatur.pdf. Diakses pada tanggal 03 Mei 2016

Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Proverawati, A. 2010. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Yogyakarta: NuhaMedika

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika

Gambar

Gambar 2.1: Skema Penelitian ……………………………………………  34
Tabel 4.1 Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) yang Menggunakan dan Tidak
Tabel 4.2          Jawaban Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Program KB
Tabel  4.3 Jawaban Responden Berdasarkan Jumlah Anak
+6

Referensi

Dokumen terkait

(3) Apabila berlasarkan hasil pemantauan Pejabat Bea lan Cukai pala wilayah lan dalam periode pemantauan tertentu kelapatan Harga Transaksi Pasar telah melampaui

Penelitian akan membandingkan beban kerja mental dari aktivitas pekerja dengan pendekatan metode Subjective Workload Assesment Technique (SWAT) dan Work Load Analysis agar

Metode pengumpulan data dalam analisis keberlanjutan usaha peternakan sapi perah di Agrowisata Istana Susu Cibugary dilakukan melalui wawancara, diskusi, kuisioner, survei

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG UNIT LAYANAN PENGADAAN

[r]

“The launching of the new communication format is intended to enhance public and customer awareness of the variety of Indosat’s products and services as well as the benefits

Pada Penulisan Ilmiah ini, penulis memaparkan tentang langkah langkah perancangan sebuah website sederhana dengan menggunakan web programming PHP. Website ini dimodifikasi

Setelah melakukan pengamatan selama tiga bulan ketika melakukan PKL 1 di GOR UNY fitness center peneliti menemukan bahwa terdapat banyak members Pria yang menjalankan