SKRIPSI
KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWAN DAN PELANGGAN (STUDI ETIKA PT. LION AIR MEDAN)
OLEH
SEPTIYANA AGNES MARGARETHA 110502212
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWAN DAN PELANGGAN (STUDI ETIKA PT. LION AIR MEDAN)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika
(kewajiban dan hak perusahaan) terhadap karyawan dan etika karyawan terhadap
pelanggan pada PT. Lion Air Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian
ini ialah karyawan seluruh divisi pada PT. Lion Air Medan sebanyak 874 orang
dan pelanggan PT. Lion Air Medan yang tidak dapat diketahui secara pasti jumlah
sebenarnya atau jumlahnya tidak dapat teridentifikasi, sehingga sampel penelitian
dengan menggunakan rumus Slovin dan Supramono menjadi 90 orang karyawan
dan 93 orang pelanggan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian
membuktikan bahwa secara uji signifikansi etika (kewajiban dan hak perusahaan)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap karyawan dan secara uji
signifikansi etika karyawan tidak berpengaruh positif dan signifikan pada
pelanggan PT. Lion Air Medan.
ABSTRACT
OBLIGATION OF CORPORATION TO EMPLOYEES AND CUSTOMERS (STUDY OF ETHICS AT LION AIR MEDAN)
This research aims to determine and analyze the influence of ethics (obligation
and right of corporation) on the of employees of Lion Air Medan and employees
ethic on the of customers on Lion Air Medan. The data which used in this study
by using using primary and secondary data. This study involves population
amount to 874 employees and customers who can not identified, so the study
sample using the formula Slovin and Supramono to 90 employees and 93
customers. Data analysis methods use descriptive quantitative by using linear
regression. By significance test, the results proved that ethic (obligation and right)
has a positive effect and significant to the employees on Lion Air Medan and
with the same test, the employee ethic has no positive impact and significant to
the PT. Lion Air Medan’s customers.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur atas limpahan kasih dan berkat Tuhan Yesus
Kristus sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skipsi ini sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berjudul “Kewajiban Perusahaan Terhadap Karyawan dan
Pelanggan (Studi Etika Pada PT. Lion Air Medan)”.
Selama penyusunan skirpsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan,
bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Ayahanda Jamson
Sirait dan Ibu Elfrida Situmorang atas semua kasih sayang, doa, dan dukungan yang selalu Ayahanda dan Ibunda berikan selama ini pada penulis. Sampai kapan
pun cinta dan kasih sayang Ayahanda dan Ibunda berikan tidak akan pernah dapat
penulis lupakan.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Ketua
dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Ibu Dra. Fiska Sipayung, M.Si
selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Strata 1 Manajemen Fakultas
4. Ibu Dr. Dra. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada
penulis dalam pengerjaan skripsi.
5. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si selaku Dosen Pembanding 1
yang telah banyak memberikan saran dalam perbaikan isi skipsi ini.
6. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Pembanding 2 yang telah banyak
memberikan saran dalam perbaikan format skirpsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.
8. Pimpinan PT. Lion Air Medan dan seluruh staff karyawan yang telah
membantu penulis dalam memperoleh data perusahaan yang diperlukan.
9. Keluarga tersayang adik (Ellen May Laurensia dan Yolanda Sintaman Olivia)
terimakasih selama ini telah memberikan perhatian, doa, dukungan, dan
semangat kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat terbaik Doddie Hermawan Purba, Ivo Nalatan
Sitanggang, Johanes Juandi Samosir, Hilman Mugabe Tanjung, Jonatan Bethel
Surbakti, Eksodus F Sihombing, Irvan Vardi Simbolon, Andre Yanto Pur ba,
Esti Sri Juliana Sinaga, Debby Mentari Saragih, Preddy Hasudungan Siagian,
Hermanto Simbolon, Cindy Pebrina Nasution, Natalia Gloria Deo Napitupulu,
dan Lisa Vemita Sari Tampubolon. Serta kepada teman-teman Manajemen
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, karena keterbatasan pengetahuan penulis dalam pengulasan skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik
yangmembangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan peneliti lainnya.
Medan, Juli 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... ii
ABSTRACT... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8
2.1 Etika Perusahaan 2.1.1 Pengertian Etika Perusahaan... 8
2.1.2Cara Mempertahankan Standar Etika………...9
2.1.3Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan...11
2.1.4Hak Perusahaan ... 14
2.2Karyawan 2.2.1Pengertian Karyawan………... 15
2.2.2Kewajiban Karyawan ………... 16
2.2.3Hak Karyawan……….……... 18
2.2.4Etika Kerja…... 21
2.2.5 Fungsi Etika Kerja………... 22
2.3Pelanggan 2.3.1Pengertian Pelanggan... 22
2.3.2 Kewajiban Pelanggan... 23
2.3.3 Hak Pelanggan... 23
2.4 Penelitian Terdahulu... 24
2.5 Kerangka Konseptual... 26
2.6 Hipotesis Penelitian... 26
BAB III METODE PENELITIAN... 27
3.1 Jenis Penelitian ... 27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 27
3.3 Batasan Operasional ... 27
3.4 Definisi Operasional... 27
3.5 Skala Pengukuran Variabel... 30
3.6 Populasi dan Sampel... 31
3.8 Metode Pengumpulan Data... 35
3.9 UjiValiditas dan Reliabilitas... 36
3.10 Teknik Analisis Data ... 40
3.10.1 Analisis Deskriptif... 40
3.10.2 Uji Asumsi Klasik... 40
3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Sederhana... 42
3.10.4 Pengujian Hipotesis... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45
4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 45
4.1.1 Sejarah Perusahaan... 45
4.1.2 Misi Perusahaan... 47
4.1.3 Struktur Organisasi... 47
4.2 Hasil Penelitian... 47
4.2.1 Analisis Deskriptif... 47
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Karyawan.... 48
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Responden Pelanggan.... 51
4.2.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden... 53
4.2.2.1 Deskriptif Frekuensi Jawaban Karyawan... 53
4.2.2.2 Deskriptif Frekuensi Jawaban Pelanggan... 66
4.3 Uji Asumsi Klasik... 71
4.3.1 Uji Normalitas……... 71
4.3.2 Uji Heterokedastisitas…... 76
4.3.3 Uji Multikolinearitas………... 76
4.4 Analisis Regresi Linear Sederhana... 78
4.5 Pengujian Koefisien Determinasi……... 80
4.6 Pengujian Hipotesis………... 82
4.6.1 Uji F (Uji Signifikansi Simultan)... 82
4.6.2 Uji t (Uji Sifnifikansi Parsial)... 84
4.7 Pembahasan... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 90
5.1 Kesimpulan... 90
5.2 Saran... 91
DAFTAR PUSTAKA... 92
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.4 Penelitian Terdahulu... 25
3.1 Operasionalisasi Variabel... 29
3.2 Skala Pengukuran Variabel... 31
3.3 Data Karyawan PT. Lion Air Medan... 32
3.4 Uji Validitas Etika………... 37
3.5 Uji Validitas Karyawan... 38
3.6 Uji Validitas Pelanggan... 38
3.7 Uji Relibialitas Etika... 39
3.8 Uji Relibialitas Karyawan... 39
3.9 Uji Relibialitas Pelanggan... 39
4.1 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Usia... 48
4.2 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin... 48
4.3 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Bagian... 49
4.4 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa Kerja... 50
4.5 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan... 50
4.6 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Usia... 51
4.7 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin... 52
4.8 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Pekerjaan... 52
4.9 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Pendidikan... 53
4.10 Distribusi Jawaban Karyawan terhadap Variabel Etika... 53
4.11 Distribusi Jawaban Karyawan terhadap Variabel Karyawan... 58
4.12 Distribusi Jawaban Pelanggan terhadap Variabel Pelanggan... 66
4.13 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test Karyawan... 74
4.14 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test Pelanggan... 74
4.15 Nilai Tolerance dan VIF Karyawan... 77
4.16 Nilai Tolerance dan VIF Pelanggan... 77
4.17 Analisis Regresi Linear Sederhana Karyawan... 78
4.18 Analisis Regresi Linear Sederhana Pelanggan... 78
4.19 Pengujian Koefisien Determinasi Karyawan... 80
4.20 Pengujian Koefisien Determinasi Pelanggan... 80
4.21 Uji F Karyawan... 83
4.22 Uji F Pelanggan... 83
4.23 Uji t Karyawan... 86
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual..……… 26
4.1 Grafik Histogram Karyawan... 71
4.2 Grafik Histogram Pelanggan... 72
4.3 Grafik Normal Probability Plot Karyawan... 73
4.4 Grafik Normal Probability Plot Pelanggan... 73
4.5 Grafik Scatterplot Karyawan... 75
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian... 95
2 Struktur Organisasi... 99
3 Tabulasi Validitas dan Reliabilitas... 100
4 Uji Validitas dan Reliabilitas... 103
5 Tabulasi Jawaban Responden... 107
6 Frequency Table... 118
ABSTRAK
KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWAN DAN PELANGGAN (STUDI ETIKA PT. LION AIR MEDAN)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika
(kewajiban dan hak perusahaan) terhadap karyawan dan etika karyawan terhadap
pelanggan pada PT. Lion Air Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian
ini ialah karyawan seluruh divisi pada PT. Lion Air Medan sebanyak 874 orang
dan pelanggan PT. Lion Air Medan yang tidak dapat diketahui secara pasti jumlah
sebenarnya atau jumlahnya tidak dapat teridentifikasi, sehingga sampel penelitian
dengan menggunakan rumus Slovin dan Supramono menjadi 90 orang karyawan
dan 93 orang pelanggan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian
membuktikan bahwa secara uji signifikansi etika (kewajiban dan hak perusahaan)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap karyawan dan secara uji
signifikansi etika karyawan tidak berpengaruh positif dan signifikan pada
pelanggan PT. Lion Air Medan.
ABSTRACT
OBLIGATION OF CORPORATION TO EMPLOYEES AND CUSTOMERS (STUDY OF ETHICS AT LION AIR MEDAN)
This research aims to determine and analyze the influence of ethics (obligation
and right of corporation) on the of employees of Lion Air Medan and employees
ethic on the of customers on Lion Air Medan. The data which used in this study
by using using primary and secondary data. This study involves population
amount to 874 employees and customers who can not identified, so the study
sample using the formula Slovin and Supramono to 90 employees and 93
customers. Data analysis methods use descriptive quantitative by using linear
regression. By significance test, the results proved that ethic (obligation and right)
has a positive effect and significant to the employees on Lion Air Medan and
with the same test, the employee ethic has no positive impact and significant to
the PT. Lion Air Medan’s customers.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan
bahwa kelak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam lingkup
usaha dari perusahaan tersebut. Perusahaan jasa pada dasarnya menginginkan
tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.
Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan setiap perusahaan sangat
memerlukan adanya hubungan dengan masyarakat dan perilaku yang sesuai
didalam menjalankannya sesuai dengan etika yang berlaku didalam masyarakat.
Menurut Bertens (2000:3) “bahwa etika berpengaruh terhadap kewajiban
moral, tanggung jawab, dan keadilan sosial”. Etika secara kontemporer
mencerminkan karakter perusahaan, yang merupakan kumpulan dari individu
-individu.
Konsep etika dapat diimplementasikan dalam bentuk pengawasan
organisasional yang didasarkan pada sosialisasi aturan-aturan, memonitor perilaku
dan disilpin karyawan, serta mempengaruhi perilaku melalui pemberian hukuman
bagi mereka yang sering melanggar etika. Penerapan yang terlalu kuat pada
konsep etika yang berorentasi pada pemenuhan etika tersebut, mempunyai akibat
yang kurang baik pada dampak yang dihasilkan, karena perhatian karyawan akan
tertumpu pada usaha-usaha untuk menghindari hukuman saja.
Dengan demikian, hanya akan tercipta atmosfir dimana karyawan berusaha
meningkatkan mentalitas yang lebih etis dan bermoral mungkin kurang dapat
diwujudkan. Pemenuhan etika secara umum dapat membantu mengurangi
pelanggaran etika meskipun tidak mempunyai derajat yang sama dengan konsep
etika yang berorentasi pada penanaman nilai-nilai etika.
Tujuan utama dalam konsep penanaman nilai-nilai etika ini bukan untuk
kedisiplinan, tetapi lebih pada usaha-usaha untuk meningkatkan kepedulian
karyawan terhadap perkembangan nilai-nilai etika yang lebih berarti. Tujuan
tersebut disosialiasasikan dengan adanya sharing nilai-nilai etika dalam
organisasi. Dalam hal ini setiap anggota organisasi mempunyai status yang sama.
Dengan begitu organisasi membawa komitmen bersama yamg diaplikasikan
secara sama pada semua anggota. Karena karyawan mendapat perhatian atas
kontribusinya, maka mereka akan merasa bangga dengan nilai-nilai etika dalam
organisasi.
Menurut Manulang (2002), Karyawan adalah orang penjual jasa (pikiran
atau tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih
dahuludanmenurut Webster’s 1928 Dictionary dalam Lupiyoadi (2001:143)
pelanggan adalah “one who frequents any place of sale for producing what he
wants”. (Pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang
sama untuk memenuhi apa yang diinginkan..). Karyawan akan melayani
pelanggan sama seperti bagaimana mereka diperlakukan perusahaan. Kalau
perusahaan dan pimpinan-pimpinannya memperlakukan dan melayani karyawan
dengan baik, maka karyawan pun akan melayani konsumen dan pelanggan dengan
perusahaan di bawah kendali atau kemauan bebas karyawan. Namun, perusahaan
atau pemimpin melayani karyawan mengandung makna positif dan strategik yaitu,
perusahan memiliki perencanaan dan bertindak nyata memberdayakan karyawan.
Karyawan pasti akan mengadopsi nilai yang sama seperti perusahaan
memposisikan mereka. Karyawan seperti ini bukan lagi mempersoalkan
pelanggan itu raja atau bukan. Hal itu terlalu rendah buat mereka. Pemikiran yang
terbentuk, memposisikan konsumen dan pelanggan sebagai aset yang sangat
berharga, yang harus dirawat dan dijaga. Menurut Blattebert dan Deighton (1996)
dalam Ani Agus Kana editor A. Usama (2003:88), “adalah lebih mudah untuk
mendapat current customer daripada untuk mendapatkan seorang customer baru.
Ini berarti bahwa perusahaan lebih mudah mempertahankan current customer,
karena telah kenal dan mengetahui serta telah mengevaluasi kinerja produk atau
jasa perusahaan”. Sebagaimana manajemen memandang aset, karyawan juga akan
memandang pelanggan sebagai aset yang tidak boleh berkurang dan sebaliknya
berusaha menambah jumlah pelanggan-pelanggan yang puas dan loyal kepada
perusahaan.
Hal itu pasti tidak mudah kalau pemilik atau manajemen perusahaan
memandang perlakukan yang baik kepada karyawan sebagai penambahan biaya.
Tidak jarang bahkan muncul pemilik atau manajemen yang protes karena
investasi untuk kesejahteraan atau pelatihan karyawan tidak langsung
menghasilkan di bulan yang sama. Mereka tidak melihat jauh ke depan, sebuah
perusahaan yang kuat, kompetitif dan berkesinambungan (sustainable) yang
Pada dewasa ini kemajuan teknologi juga berkembang dengan sangat
pesat, sehingga berbagai jenis barang yang dibutuhkan pelanggan dapat dengan
mudah didapatkan. Dengan adanya berbagai ragam produk tersebut menyebabkan
pelanggan harus berfikir kritis terhadap menentukan pilihan produknya, sehingga
produsen berusaha bersaing untuk merebut minat pelanggan dan pangsa pasar
dengan cara yang lebih agresif dalam melakukan strategi pemasaran. Secara
umum semua perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal,
maka kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran akan membawa
akibat-akibat yang cukup fatal bagi perusahaan.
Usaha-usaha pemasaran untuk menguasai dan memperluas pasar
mempunyai arti yang sangat penting, untuk itu perlu ditempuh berbagai cara demi
mencapai tujuan tersebut. Seperti yang diketahui, bahwa konsep dan strategi
pemasaran akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, sebab
dalam pembauran pemasaran telah mancakup strategi pemasaran.
Maka dari itulah setiap perusahaan harus mampu mengikuti perkembangan
teknologi agar dapat memperluas daerah pasar. Pemasaran sebagai suatu sistem
dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, meliputi kegiatan merencanakan
dan menentukan; produk, harga, saluran distribusi, dan promosi, berupa barang
dan jasa kepada kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut
beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari
perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi yang
ditentukan oleh komitmen para karyawan perusahaan, untuk menciptakan dan
memuaskan pelanggan.
Karyawan juga melayani pelanggan meniru sikap dancara pemimpin
melayani pelanggan. Logikanya, kalau pemimpin menanamkan ke karyawan
bahwa pelanggan itu penting dan harus dilayani dengan baik dan hal itu
ditunjukkan melalui contoh sikap si pemimpin, maka karyawan yang tidak sejalan
seharusnya tidak ada di perusahaan itu.
Karyawan bisa saja memberikan layanan yang tidak memuaskan walaupun
pemimpinnya terlihat bersikap baik terhadap pelanggan karena sikap bos terhadap
pelanggan tidak kongruen dengan perilaku terhadap karyawan.
Maskapai PT. Lion Air didirikan pada Oktober 1999 dan mulai
beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000. PT Lion Mentari Airlines, beroperasi
sebagai Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia,
dimana maskapai penerbangan ini menguasai sebagian besar pangsa pasar
domestik.
Fenomena yang penulis lihat ialah masih terdapat senioritas yang terjadi
antara pimpinan dan bawahan. Terkadang para pimpinan memberikan tugas
kepada para bawahannya yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka. Hal
ini berdampak terhadap kinerja karyawan yang kurang maksimal dalam
memberikan pelayanan kepada para pelanggan karena banyaknya tugas lebih yang
mereka kerjakan.
Banyak pelanggan yang mengaku merasa kecewa akibat pelayanan yang
akibat faktor delay yang sangat lama dan cukup sering terjadi. Mereka merasakan
ketidak-amanan dan ketidak-nyaman akibat ketidak-efektifan penjagaan bagasi
yang tidak maksimal. Apabila para pelanggan mengeluh kepada pihak maskapai
tersebut, pihak PT. Lion Air sendiri tidak terlalu menanggapi keluhan mereka
secara langsung. Permasalahan yang lain yang dapat penulis lihat disini ialah
banyaknya pelangan yang merasa harga yang mereka keluarkan tidak cocok dan
tidak sesuai dengan pelayanan yang mereka dapatkan. Di samping itu, pelanggan
juga tidak mendapatkan kompensasi/ganti rugi atas ketidaksesuaian pelayanan
yang diberikan oleh pihak maskapai tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dan menyadari
pentingnya etika perusahaan terhadap karyawan serta etika karyawan terhadap
pelanggan, maka penulis mengambil judul “Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan dan Pelanggan (Studi Etika pada PT. Lion Air Medan)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah etika perusaahaan berpengaruh terhadap karyawan pada PT. Lion Air
Medan?
2. Apakah etika karyawan berpengaruh terhadap pelanggan pada PT. Lion Air
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh etika perusahaan terhadap karyawan pada PT.
Lion Air Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh etika karyawan terhadap pelanggan pada PT. Lion
Air Medan.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai etika
perusahaan terhadap karyawan dan pelanggan pada PT. Lion Air Medan.
2. Bagi Pihak Lain
Bagi pihak lain dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan pengembangan
penelitian yang sama di masa yang akan datang.
3. Bagi Penulis
Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai etika perusahaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Etika Perusahaan
2.1.1 Pengertian Etika Perusahaan
Dalam masyarakat, manusia mengadakan hubungan-hubungan, antara lain
hubungan agama, keluarga, perdagangan, politik, dan sebagainya. Sifat hubungan
ini sangat rumit dan coraknya berbagai ragam. Hubungan antara manusia ini
sangat peka, sebab sering dipengaruhi oleh emosi yang tidak rasional. Mudah
dimengerti, bahwa orang yang hidup dalam masyarakat berusaha di satu pihak
melindungi kepentingan masing-masing terhadap bahaya-bahaya dari masyarakat
itu sendiri, sedang di lain pihak senantiasa berusaha untuk saling tolong-menolong
dan mengutamakan kepentingan bersama. Juga, di dalam masyarakat seperti di
negara kita ada berbagai ragam agama, sosio budaya, sehingga sering terdapat
berbagai pendapat da keinginan. Demikian juga berbagai suku dengan berbagai
kebiasaan, dalam kata sehari-hari disebut adat kebiasaan.Sulit bagi manusia
dipastikan satu corak atau bentuk pergulatan adat istiadat dan sukar untuk
dipaksakan. Oleh sebab itu, akan sia-sialah tiap usaha yang bermasud
memaksakan satu bentuk pergaulan dan corak masyarakat kepada manusia.
Namun demikian, manusia selalu berusaha agar selalu tecapai kerukunan dan
kebahagiaan di dalam suatu masyarakat. Timbullah peraturan baik tertulis maupun
tidak tertulis yang disebut etik, etika, norma, kaidah, tolak ukur, standar atau
Menurut Simorangkir (2003:3), etika pada umumnya didefinisikan sebagai
suatu usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan
pengalaman moral individu dan sosial sehingga dapat menetapkan aturan untuk
mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dapat
dijadikan sasaran dalam hidup.
Menurut Bertens (2000:3) “bahwa etika berpengaruh terhadap kewajiban
moral, tanggung jawab, dan keadilan sosial”. Etika secara kontemporer
mencerminkan karakter perusahaan, yang merupakan kumpulan dari individu
-individu.
Jadi, etika perusahaan adalah keseluruhan dari aturan-aturan perusahaan,
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan
kewajiban perusahaan dan karyawan serta perbuatan-perbuatan yang harus
dipraktekkan dalam bisnis.
2.1.2 Cara Mempertahankan Standar Etika
Menurut Pandji (2007:127), ada beberapa cara untuk mempertahankan
standar etika, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Ciptakan kepercayaan perusahaan, kepercayaan perusahaan dalam
menetapkan nilai-nilai perusahaan yang berdasar tanggungjawab etika bagi
stakeholders.
2. Kembangkan kode etik, kode etik merupakan suatu catatan tentang standar
tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dan
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten, manajer harus mengambil
tindakan apabila merasa melanggar etika. Bila karyawan mengetahui, bahwa
yang melanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti
apa-apa.
4. Lindungi hak perorangan, akhir dari semua keputusan setiap etika sangat
tergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan
prinsi-prinsip moral dan nilai-nilainya merupakan jaminan yang terbaik untuk
menghindari penyimpangan etika. Untuk membuat keputusan-keputusan etika
seseorang harus memiliki:
a. Komitmen etika, yaitu tekad seseorang untuk bertindak secara etis dan
melakukan sesuatu yang benar,
b. Kesadaran etika, yaitu kemampuan untuk merasakan implikasi etika dari
suatu situasi,
c. Kemampuan kompetensi, yaitu kemampuan untuk menggunakan suara
pikiran moral dan mengembangkan strategi pemecahan masalah secara
praktis.
5. Adakan pelatihan etika, balai kerja merupakan alat untuk meningkatkan
kesadaran para karyawan.
6. Lakukan audit etika secara periodic, audit merupakan cara yang terbaik
untuk mengevaluasi efektivitas sistem etika. Hasil evaluasi tersebut akan
memberikan suatu sinyal kepada karyawan bahwa ketika bukan sekedar
7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hapus aturan.
Tidak ada seorangpun yang dapat mengatur etika dan moral. Akan tetapi
manajer bisa saja membolehkan orang untuk mengetahui tingkat penampilan
yang mereka harapkan. Standar tingkah laku sangat penting untuk
menekankan bahwa betapa pentingnya etika dalam organisasi. Setiap
karyawan harus mengetahui bahwa etika tidak bisa dinegosiasi atau
ditawar-tawar.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat. Etika diawali dari atasan,
atasan harus member contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah.Komunikasi dua
arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita
hasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan
diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar
etika dipertahankan.
2.1.3 Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan
Menurut Bertens (2000: 184), kewajiban perusahaan biasanya sepadan
dengan hak karyawan. Ada beberapa kewajiban perusahaan antara lain:
a. Perusahaan tidak boleh mempraktekkan diskriminasi.
Diskiminasi terjadi dimana–mana seperti AS, Indonesia dan lain – lain.
Diskriminasi baru terhapus betul bila suatu negara semua warganya
mempunyai hak yang sama dan diperlakukan dengan cara yang sama pula.
b. Perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja.
Keselamatan kerja bisa terwujud bilamana tempat kerja itu aman, bebas dari
resiko terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan si pekerja cedera atau
bahkan mati.
Hampir semua negara modern mempunyai peraturan hukum guna melindungi
keselamatan dan kesehatan kaum pekerja. Dalam hal ini peraturan hukum
disemua negara belum tentu sama dan belum tentu memuaskan. Terlepas dari
aturan hukum para majikan tidak bebas dari kewajiban tetapi terikat dengan
alasan-alasan etika.
Keselamatan dan kesehatan pekerja tidak pernah boleh dikorbankan kepada
kepentingan ekonomis.Resiko memang tidak selalu bisa dihindari, tetapi harus
dibatasi sampai seminimal mungkin, walaupun upaya itu bisa mengakibatkan
biaya produksi bertambah. Selain itu si pekerja harus menerima resiko itu
dengan bebas, setelah lebih dahulu ia diberikan ekstra untuk mengimbangi
resiko, baik dalam gaji langsung maupun asuransi khusus.
c. Kewajiban memberi gaji yang adil
Ada banyak motif mengapa seseorang memilih bekerja antara lain:
1. untuk mengembangkan diri
2. memberi sumbangsih yang bergunakepada masyarakat
3. untuk memperoleh imbalan
Upah yang adil adalah sesuai prestasi hal ini ditinjau dari majikan.Tetapi bila
ditinjau dari pekerja upah yang adil adalah yang sesuai kebutuhan pekerja dan
Besarnya upah / gaji dapat dipengaruhi oleh beberapa hal : prestasi, kebutuhan,
mekanisme pasar, tinggi rendahnya pendidikan dan lain – lain. Pemerataan
pendapatan merupakan tuntutan etis yang berkaitan dengan prinsip “bagian
yang sama”.
Adil tidaknya gaji menjadi kompleks lagi, jika kita akui bahwa imbalan kerja
lebih luas dari pada take home pay saja. Fasilitas khusus seperti rumah,
kendaraan, beras dan lain-lain, dipandang juga sebagai sebagian dari imbalan
kerja, asuransi kerja, jaminan kesehatan, prospek pensiun dan sebagainya.
Menurut Thomas Garrett dan Richard Klonoski berpendapat supaya upah adil
yang perlu dipertimbangkan:
1. Peraturan hukum, misalnya ada UMR, bila perusahaan memberi upah di
bawah UMR berarti tidak etis.
2. Upah yang lazim dalam sektor industri untuk daerah tertentu.
3. Kemampuan perusahaan.
4. Sifat khusus pekerjaan tertentu.
5. Perbandingan dengan upah / gaji lain dari perusahaan.
6. Perundingan upah / gaji yang lain.
Senioritas sering juga digunakan untuk membedakan besar kecilnya gaji. Tapi
hal ini bertentangan dengan prinsip “bagian yang sama”, karena hal ini lebih
dihubungkan dengan kesetiaan.
Tapi untuk jaman sekarang gaji berdasarkan senioritas tidak relevan lagi.Jaman
modern sekarang lebih memperhatikan prestasi dan hak. Sekarang yang cocok
d. Perusahaan tidak boleh menghentikan karyawan dengan semena-mena.
Dalam lingkungan perusahaan, pemberitahuan karyawan sering tidak bisa
dihindarkan.Kejadian itu termasukmasalah yang paling sensitif, karena nasib
hidup karyawan beserta keluarganya dipertaruhkan secara langsung.Disamping
itu harga diri si pekerja bisa terluka juga.Cara menangani masalah ini bisa
menunjukkan mutu etis para majikan.
2.1.4 Hak Perusahaan
Ada beberapa hak perusahaan yang dapat diterima dari karyawan. Ini
merupakan timbal balik terhadap apa yang diterima perusahaan. Hak-hak
perusahan antara lain yaitu:
1. Hasil Kerja Terbaik Setiap Hari
Karyawan harus memberikan yang terbaik sebagai kontribusi terbaik setiap
harinya.
2. Solusi Kreatif
Bukan sekedar pekerjaan membosankan dan monoton, karyawan dituntut
membawa pikiran dan hati untuk memberi solusi terbaik dari pekerjaan.
3. Kejujuran dalam Pendapat
Karyawan wajib berbicara atau berpendapat terhadap kebijakan perusahaan.
Ketika sesuatu dianggap tidak berjalan maka ajukan. Jangan mengikuti alur
“iya” ketika alur itu membuat perusahaan semakin jatuh.
Karyawan harus memberikan perhatian atau rasa peduli karyawan terhadap
jalannya perusahaan. Karyawan juga harus memperhatikan baik buruknya
bisnis perusahaan akan berdampak juga pada karyawan sendiri.
5. Integritas
Mengeluh terhadap pekerjaan bukanlah solusi menghadapi masalah, karena
mengeluh tidak menyelesaikan apa-apa, karyawan harus menjalankan
pekerjaan dengan penuh integritas. Jika tidak cocok, terdapat jalan keluar yang
lain.
2.2 Karyawan
2.2.1 Pengertian Karyawan
Menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah
tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada
pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi
atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Senada dengan hal
tersebut menurut Undang-Undang No.14 Tahun 1969 tentang Pokok Tenaga
Kerja, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan, baik
di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Manulang, 2002: 3).
Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena
tanpa adanya keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana.
1. Menurut Manulang(2002), Karyawan adalah orang penjual jasa (pikiran atau
tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih
dahulu.
2. Menurut Manulang (2002), Karyawan adalah penduduk dalam usia kerja
(berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan
jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
2.2.2 Kewajiban Karyawan
Menurut Simorangkir (2003:144), setiap pegawai yang menerima gaji
diikuti dengan kewajiban melaksanakan tugasnya. Jika pegawai berhak atas
kenaikan pangkat, maka dia berkewajiban untuk lebih baik dan lebih bermutu
pekerjaannya.
Memang kewajiban pada hakikatnya adalah tugas yang harus dijalankan
oleh setiap karyawan untuk mempertahankan dan membela haknya.Keadilan
terletak antara hak dan menjalankan kewajiban.Dapatlah kita katakan, bahwa
keadilan adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Ada tiga kewajiban karyawan yang penting.Yaitu kewajiban ketaatan,
kewajiban konfidensialitas, dan kewajiban loyalitas.
a. Kewajiban ketaatan
Seorang karyawan yang memasuki sebuah perusahaan tertentu memiliki
konsekuensi untuk taat dan patuh terhadap perintah dan petunjuk yang
demikian, karyawan tidak harus mematuhi semua perintah yang diberikan oleh
atasanya apabila perintah tersebut dinilai tidak bermoral dan tidak wajar.
Seorang karyawan di dalam perusahaan juga tidak harus menaati perintah
perusahaan tersebut apabila penugasan yang diberikan kepadanya tidak sesuai
dengan kontrak yang telah disepakati sebelumnya.
b. Kewajiban konfidensialitas
Kewajiban konfidensialitas adalah kewajiban untuk menyimpan informasi
yang sifatnya sangat rahasia. Setiap karyawan di dalam perusahaan, terutama
yang memiliki akses ke rahasia perusahaan seperti akuntan, bagian operasi,
manajer, dan lain lain memiliki konsekuensi untuk tidak membuka rahasia
perusahaan kepada khalayak umum. Kewajiban ini tidak hanya dipegang oleh
karyawan tersebut selama ia masih bekerja disana, tetapi juga setelah karyawan
tersebut tidak bekerja di tempat itu lagi. Sangatlah tidak etis apabila seorang
karyawan pindah ke perusahaan baru dengan membawa rahasia perusahaannya
yang lama agar ia mendapat gaji
yang lebih besar.
c. Kewajiban loyalitas
Konsekuensi lain yang dimiliki seorang karyawan apabila dia bekerja di dalam
sebuah perusahaan adalah dia harus memiliki loyalitas terhadap perusahaan.
Dia harus mendukung tujuan-tujuan dan visi-misi dari perusahaan
tersebut.Karyawan yang sering berpindah-pindah pekerjaan dengan harapan
memperoleh gaji yang lebih tinggi dipandang kurang etis karena dia hanya
sungguh-sungguh kepada perusahaan di tempat dia bekerja.Maka sebagian perusahaan
menganggap tindakan ini sebagai tindakan yang kurang etis bahkan lebih
ekstrim lagi mereka menganggap tindakan ini sebagai tindakan yang tidak
bermoral.
2.2.3 Hak Karyawan
Penghargaan dan jaminan terhadap hak karyawan merupakan salah satu
penerapan dari prinsip keadilan dalam perusahaan. Dalam hal ini, keadilan
menuntut agar semua karyawan diperlakukan sesuai dengan haknya
masing-masing. Baik sebagai karyawan maupun sebagai manusia, mereka tidak boleh
dirugikan, dan perlu diperlakukan secara sama tanpa diskriminasi yang tidak
rasional. Dalam bisnis modern yang penuh dengan persaingan ketat, perusahaan
semakin meyadari bahwa pengakuan, penghargaan, dan jaminan atas hak-hak
karyawan dalam jangka panjang akan sangat menentukan sehat tidaknya kinerja
suatu perusahaan. Ini disebabkan karena jaminan atas hak-hak karyawan pada
akhirnya berpengaruh langsung secara positif atas sikap, komitmen, loyalitas,
produktivitas, dan akhirnya kinerja setiap karyawan. Suka atau tidak suka, hal ini
berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Secara
umum ada beberapa hak karyawan yang dianggap mendasar dan harus dijamin
kendati dalam penerapannya bisa sangat ditentukan oleh perkembangan ekonomi
dan sosial-budaya dari masyarakat atau negara dimana suatu perusahaan dapat
beroperasi. Menurut Undang-undang Dasar 1945, hak–hak karyawan dapat dirinci
1. Hak atas pekerjaan
Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia. Karena kerja melekat pada
tubuh manusia, yang tida bisa dilepasakan dari tubuh manusia.
2. Hak atas upah yang adil
Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut
seseorang sejak ia mengikat diri unuk bekerja pada suatu perusahaan. Karena
itu perusahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberikan
upah yang adil.
3. Hak untuk berserikat dan berkumpul
Hak berserikat dan berkumpul merupakan salah satu syarat penting untuk bisa
menjamin hak atas upah yang adil. Karyawan harus dijamin haknya untuk
membentuk serikat peerja dengan tujuan bersatu memperjuangkan hak dan
kepentingan semua anggota mereka.
4. Hak atas perlindungan keamanan dankesehatan
Lingkungan kerja modern yang penuh dengan resiko tinggi mengharuskan
adanya jaminan perlindungan atas keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi
para pekerja. Karena itu sudah selayaknya pekerja diasuransikan melalui
asuransi kecelakaan dan kesehatan.
5. Hak untuk diproses hukum secara sah
Hak ini berlaku etika seseorang pekerja dituduh dan diancam dengan hukuman
tertentu karena diduga melakukan pelang garan atau kesalahan terentu. Dalam
mempertanggungjawabkan tindakannya. Ia diberi kesempatan untuk
membuktikan apakah ia melakukan kesalahan seperti dituduhkan atau tidak.
6. Hak untuk diperlakukan secara sama
Semua pekerja dalam hal ini pada prinsipnya harus diperlakukan sama, secara
fair, artinya tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan entah berdasarkan
warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama, dan semacamnya, baik dalam sikap
dan perlakuan, gaji, maupun peluang untuk jabatan , pelatihan,atau pendidikan
lebih lanjut. Tetapi kenyataannya, tetap saja ada perbedaan disana sini,
misalnya gaji dan peluang, harus didasarkan pada kriteria dan pertimbangan
yang rasional, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka,
misalnya atas dasar kemampuan, pengalaman, prestasi, kondite, dan
semacamnya. Diskriminasi yang didasarkan pada jenis kelamin, etnis, agama,
dan semacamnya adalah perlakuan yang tidak adil.
7. Hak atas rahasia pribadi
Kendati perusahaan punya hak untuk mengetahui riwayat hidup dan data
pribadi setiap karyawan, tetapi karyawan punya hak untuk dirahasiakan data
pribadinya. Bahkan perusahaan harus menerima bahwa ada hal-hal tertentu
yang tidak boleh diketahui oleh perusahaan dan ingin tetap dirahasiakan oleh
karyawan.
8. Hak atas kebebasan suara hati
Hak ini menuntut agar setiap pekerja harus dihargai kesadaran moralnya. Ia
harus dibiarkan bebas mengikuti apa yang menurut suara hatinya adalah hal
tertentu yang dianggapnya tidak baik: melakukan korupsi, menggelapkan uang
perusahaan, menurunkan standar atauramuan produk tertentu demi
memperlancar keuntungan menutup-nutupi kecurangan yang dilakukan
perusahaan atau atasan. Penghargaan dan jaminan terhadap hak pekerjaan
merupakan salah satu penerapan dari prinsip keadilan dalam bisnis.
2.2.4 Etika Kerja
Rudito (2007:45) menyatakan bahwa “etika sebagai keyakinan yang
berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau
institusi”.
Jadi, etika kerja dapat diartikan sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini
oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang terwujud
nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.
Rudito (2007:35) “yang menyatakan etika kerja sebagai semangat kerja
yang didasari oleh nilai-nilai atau norma-norma tertentu”. Hal ini sesuai dengan
pendapat Supardan (2009:29) “yang menyatakan bahwa etika kerja adalah suatu
semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik
guna memperoleh nilai hidup mereka”. Etika kerja menentukan penilaian manusia
yang diwujudkan dalam suatu pekerjaan.
Ernawan (2007:14) “etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan,
ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan
atau suatu bangsa”. Etika kerja yang tinggi tentunya rutinitas tidak akan membuat
bosan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya atau kinerja. Hal yang
pekerjaan, maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta
memberikan masukan-masukan ide di tempat bekerja.
2.2.5 Fungsi Etika Kerja
Secara umum etika kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan
dan kegiatan individu. Menurut Ernawan (2007:14) fungsi etika kerja adalah:
1. Pendorong timbulnya perbuatan
Etika kerja dapat menjadi pendorong timbulnya perbuatan, dimana etika kerja
dapat membuat individu atau dalam kelompok dapat melakukan suatu
perbuatan agar dapat mencapai hal yang diinginkan.
2. Penggairah dalam aktivitas
Dalam melakukan sebuah aktivitas sehari-hari baik itu secara individu atau
kelompok, etika kerja dapat menjadikannya lebih bersemangat dalam
menjalankan aktivitas tersebut.Sehingga dapat dicapai hasil yang diinginkan.
3. Penggerak, seperti mesin bagi mobil besar
Etika kerja dapat menggerakkan individu atau sekelompok orang agar mau
melakukan sesuatu untuk mencapai hal yang diinginkan, sehingga terciptalah
kesepakatan dalam pencapaian target tersebut.
2.3 Pelanggan
2.3.1 Pengertian Pelanggan
Pelanggan menurut Cambridge International Dictionaries dalam
Lupiyoadi (2001:143), adalah “a person who buys goods or a services” atau
pelanggan adalah seseorang yang membeli barang dan jasa. Sementara menurut
who frequents any place of sale for producing what he wants...”. (Pelanggan
adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk
memenuhi apa yang diinginkan..). Jadi, dengan kata lain pelanggan merupakan
seseorang yang secara berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk
memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa
dengan membayar produk atau jasa tersebut.
2.3.2 Kewajiban Pelanggan
Kewajiban Pelanggan Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang
Perlindungan Konsumen, Kewajiban Pelanggan adalah:
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan pelanggan secara
patut.
2.3.3 Hak Pelanggan
Sebagai pemakai barang/jasa, pelanggan memiliki sejumlah hak dan
kewajiban. Pengetahuan tentang hak-hak pelanggan sangat penting agar orang
bisa bertindak sebagai pelanggan yang kritis dan mandiri. Tujuannya, jika
ditengarai adanya tindakan yang tidak adil terhadap dirinya, ia secara spontan
memperjuangkan hak-haknya. Dengan kata lain, ia tidak hanya tinggal diam saja
ketika menyadari bahwa hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha.
Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 4, hak-hak pelanggan
sebagai berikut:
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi
barang/jasa.
2. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang/jasa sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang/jasa.
4. Hak untuk didengar pendapat keluhannya atas barang/jasa yang digunakan.
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskrimainatif.
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau penggantian, jika
barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
2.4 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti
(Tahun) Judul Variabel Hasil Penelitian
1 Saleh Abdi, Mansour Azizpour (2013) Surveying the Relationship Between Human Resource Strategies and Employees Work Ethic In Iran’s Media Human Resources Strategies, Employees Work Ethic
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan komponen strategi SDM dengan etika kerja karyawan pada perusahaan media di Republik Islam Iran. Sifat penelitian ini adalah korelasi. Sampel penelitian menggunakan tabel Morgan dengan statistik sampel sebanyak 285 media di Republik Islam Iran bagian barat laut yang telah dipilih melalui metode pengambilan sampel sederhana yaitu acak. Pengumpulkan data menggunakan kuisioner. Keandalan kuisioner bisa diperkirakan apabila hasil perhitungan Cronbach Alphanya 0.815. Penelitian menunjukkan hubungan antara strategi sumber daya manusia dan etika kerja karyawan di media Iran dan komponen strategi sumber daya manusia dengan etika kerja karyawan.
2 Miftahul Fauzi (2012)
Pengaruh Etika Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Garuda Plaza Hotel Medan
Etika Kerja, Kinerja Karyawan
Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini sebesar 295 orang karyawan, sehingga sampel penelitian dengan menggunakan rumus Slovin menjadi 75 orang karyawan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara uji signifikasi etika kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Garuda Plaza Hotel Medan.
3 Unti Ludigdo (2006)
Strukturasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik
Praktik Etika
No. Nama Peneliti
(Tahun) Judul Variabel Hasil Penelitian
bidang akuntan publik. 4 Alan M. Saks
(1996)
The Relationship Between the Work Ethic, Job
Attitudes, Intention to Quit, and Turnover for Temporary Service Employees Work Ethic, Job Attitudes, Intention To Quit, Turnover Of Temporary
Penelitian dilakukan untuk mengamati hubungan antara kepercayaan dalam etika kerja, sikap kerja, niat untuk keluar dan pergantian dalam sampel dari jasa karyawan yang bersifat sementara dalam taman hiburan besar di Kanada. Ketika pergantian diukur sebagai fungsi dari karyawan yang menetap dalam organisasi sampai akhir musim, hasilnya adalah pergantian sebesar 10% untuk karyawan beretika tinggi melawan 30% bagi karyawan beretika rendah (� [1, N= 128] = 9.57, p< .005).
2.5 Kerangka Konseptual
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka kerangka konseptual
[image:39.595.72.544.106.320.2]dalam penelitian yaitu dapat ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.6 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
1. Etika perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap karyawan
pada PT. Lion Air Medan Medan.
2. Etika karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelanggan pada
PT. Lion Air Medan. Etika Perusahaan
(Kewajiban dan Hak)
Karyawan Pelanggan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskrptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif kuantitatif adalah jenis penelitian survei yang bertujuan untuk
menjelaskan adanya pengaruh etika perusahaan terhadap karyawan dan pengaruh
etika karyawan terhadap pelanggan pada PT. Lion Air Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi pada penelitian ini Kantor PT. Lion Air yang
berada di Bandar Udara Kualanamu Medan. Penelitian ini dilakukan ini dilakukan
kurang lebih empat bulan, terhitung dari Maret 2015 sampai Juni 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan.Penelitian
ini membahas tentang variabel independent (variabel bebas), yaitu etika
perusahaan (X).Variabel dependent (variabel terikat), yaitu karyawan (� ) dan
pelanggan (� ) pada PT. Lion Air Medan.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi
unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu
1. Variabel bebas / independent adalah variabel yang nilainya tidak tergantung
pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini
adalah Etika Perusahaan (X). Etika Perusahaan adalah keseluruhan dari
aturan-aturan perusahaan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur
hak-hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan serta perbuatan-perbuatan
yang harus dipraktekkan dalam bisnis.
2. Variabel terikat / dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
a. Karyawan (� )
Karyawan adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau
jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang memproduksi barang
dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau
berpartispasi dalam aktivitas tersebut.
b. Pelanggan (� )
Pelanggan adalah seseorang yang secara berulang kali datang ke suatu
tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu
produk atau mendapatkan jasa dengan membayar produk atau jasa tersebut.
Berdasarkan definisi operasional yang dikemukakan di atas, maka
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No. Variabel Pengertian Dimensi Indikator Skala
Ukur 1 Etika
Perusahaan (X)
Keseluruhan dari aturan-aturan perusahaan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan serta perbuatan-perbuatan yang harus dipraktekkan dalam bisnis.
1. Kewajiban perusahaan
2. Hak perusahaan
1. Tidak adanya praktek diskriminasi
2.Kesehatan dan keselamatan kerja 3.Pemberian gaji yang adil
4. Tidak menghentikan karyawan semena- mena
1. Hasil kerja terbaik setiap hari
2. Solusi kreatif 3. Kejujuran dalam pendapat
4. Kepedulian 5. Integritas
Likert
2 Karyawan (� )
Penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasidalam aktivitas tersebut. 1. Kewajiban karyawan 2. Hak karayawan
3. Etika Kerja
1. Ketaatan
2. Konfidensialitas 3. Loyalitas
1. Pekerjaan 2. Upah yang adil 3. Berserikat dan berkumpul 4. Perlindungan keamanan dan kesehatan
5. Diproses hukum secara sah
6. Diperlakukan secara sama
1. Penyelesaian tugas 2. Hasil kerja
No. Variabel Pengertian Pengukuran Indikator Skala Ukur 3 Pelanggan
(� )
Seseorang yang secara berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa dengan membayar produk atau jasa tersebut.
1. Kewajiban pelanggan
2. Hak pelanggan
1. Membaca prosedur pemanfaatan
barang/jasa
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi 3. Membayar sesuai nilai tukar yang disepakati
1. Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang/jasa 2. Memilih dan mendapat
barang/jasa sesuai nilai tukar yang disepakati
3. Didengar pendapatnya 4. Diperlakukan secara benar dan jujur
5. Mendapatkan ganti rugi atas barang/jasa yang diterima tidak sesuai
Likert
Sumber: Bertens (2000:169; 228), Ernawan (2007:14), Sadar dkk (2012:26), Hariyanti (data diolah)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2005:104). Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert,
yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Skala Likert
merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun
negatif terhadap suatu pernyataan. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut Lanjutan Tabel 3.1
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala
Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu
pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Dalam penelitian
ini untuk keperluan mengolah data kuantitatif maka setiap pertanyaan akan diberi
skala sangat baik sampai buruk sekali. Untuk keperluan analisis kuantitatif
penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden
[image:44.595.197.424.337.524.2]dengan menggunakan skor 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2005:105)
3.6 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek dan
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72). Populasi
merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek,
transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi
1. Karyawan seluruh divisi padaPT. Lion Air Medan sebanyak 874 orang
Tabel 3.3
Data Karyawan PT. Lion Air Medan
No. Divisi Jumlah
Karyawan Jumlah Admin Jumlah GL Jumlah
Chief Total 1 Baggage Handling dan
Baggage Transit 31 2 - 2 35
2 Catering SOB 12 1 1 1 15
3 Catering Service 9 1 1 2 13
4 AIEC 59 1 6 1 67
5 AVSEC 50 1 3 1 55
6 Ramp 22 1 - 3 26
7 Depco 11 - - - 11
8 Load Master 23 1 - 1 25
9 FOO 10 1 - 1 12
10 Loadsheeter 4 - - - 4
11 CIC 92 2 7 4 105
12 CRO 20 1 - 2 23
13 Services 45 - 2 - 47
14 BG 51 2 - 4 57
15 TD 17 - - 1 18
16 TS 17 - - 2 19
17 LL 27 1 - 2 30
18 Cargo 22 2 - 2 26
19 Porter 86 2 5 2 95
20 HRD 3 - 1 1 5
21 GA 9 - 1 - 10
22 OB 10 - - - 10
23 Push Back Car 16
3 4 1 166
24 B T T 36
25 LST/WST 8
26 GPU/AUT 8
27 CBL 30
28 Bus/Neoplane 20
29 MARSHALLING 12
30 Driver 11
31 Mekanik Motorized 7
32 Mekanik Non-Motorized 7
33 Body Painting 3
Total 788 22 31 33 874
2. Pelanggan PT. Lion Air Medan
Jumlah populasi kedua dalam penelitian ini merupakan populasi yang tidak dapat
diketahui secara pasti jumlah sebenarnya atau jumlahnya tidak teridentifikasi.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang di miliki oleh
populasi. Teknik pengambilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
proportionate stratified random sampling dan purposive sampling. Proportionate
stratified random sampling merupakan pengambilan sampel dari anggota populasi
secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila
anggota populasinya heterogen (tidak sejenis) dan purposive sampling merupakan
pemilihan siapa subjek yang ada dalam populasi terbaik dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan. Karena itu, menentukan subjek atau orang-orang
terpilih harus sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut
atau teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Penentuan jumlah sampel karyawan PT. Lion Air Medan dalam penelitian
ini menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008):
n= N +N 2
dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Maka, n = 4 + 4 . 2
n = 89.73 = 90 orang
Jumlah sampel karyawan yang diperoleh pada penelitian ini adalah 90 orang.
Adapun yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan sampel
pelanggan pada penelitian ini ditentukan sesuai dengan syarat-syarat tertentu,
sebagai berikut:
1) Menggunakan Penerbangan Lion Air secara konstan (setiap 6 bulan sekali)
2) Membeli jasa dari penerbangan Lion Air secara berulang-ulang
Sedangkan yang menjadi pelanggan penerbangan Lion Air jumlahnya
tidak diketahui, maka untuk menghitung sampelnya digunakan rumus Supramono
(2003: 62) yaitu:
n =Z α
2 2
dimana:
n = jumlah sampel
Z� = nilai tabel Z berdasarkan tingkat signifikansi tertentu (�
bila� = 0,05 Z = 1.96
bila� = 0,01 Z = 1.67
p = estimasi proporsi populasi yang sesuai dengan kriteria sampel
q = 1-p
d = tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi (10%)
Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan peneliti terhadap 20 orang,
yang menggunakan jasa penerbangan Lion Air secara konstan adalah sebanyak 8
Peneliti memperoleh jumlah sampel dan nilai p diketahui sebesar 0.4 maka
dapat digunakan p = 0.4 sehingga jumlah sampel menjadi:
n = .
2 .4 .
. 2
n = 92.19 = 93 orang
Dengan demikian jumlah sampel pelanggan yang diperoleh pada
penelitian ini sebanyak 93 orang.
3.7 Jenis Data
Guna mendukung penelitian maka jenis data yang digunakan sebagai
berikut :
1. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden dengan memberikan
kuesioner atau daftar pertanyaan dan wawancara langsung kepada pegawai dan
pelanggan PT. Lion Air Medan.
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen,
laporan-laporan tertulis, dan literatur-literatur yang ada di kantor PT. Lion Air Medan
dan tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
1. Field Research, meliputi:
a. Wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak pimpinan, beberapa
karyawan, dan pelanggan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
b. Kuesioner, merupakan metode pengumpulan data melalui penyebaran daftar
pertanyaan yang diajukan sehubungan dengan materi penelitian kepada
responden yang telah terpilih.
c. Observasi, merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan
kegiatan sehari-hari karyawan dan pelanggan.
2. Library Research, yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan dan
literatur-literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan
dimana akan didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti guna
melengkapi hasil dari penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Uji Realibilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah angket yang
disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang
valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah jika instrumen
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan
data yang sama (Sugiyono, 2010: 172).
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (2000:219), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Uji Validitas Item adalah uji statistik
variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, oleh karena itu
uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian
merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner
tersebut. Uji Validitas Item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan
software SPSS. Setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang
dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y
akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut. Uji validitas dan
reliabilitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar sampel
sebanyak 30 karyawan PT. Lion Air Medan Sumatera Utara. Uji validitas akan
dilakukan di kantor PT. Air Asia Medan.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.0 for
windows dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai r n >r l, pernyataan tersebut dinyatakan valid
2. Jika nilai r n <r l, pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
[image:50.595.160.466.539.745.2]3. Nilai r n dapat dilihat pada kolom corrected item correlation
Tabel 3.4
Uji Validitas Variabel Etika Perusahaan (Kewajiban dan Hak)
No. � � � �� Keterangan
Tabel 3.5
Uji Validitas Variabel Karyawan
No. � � � �� Keterangan
Q1 0,634 0,361 Valid Q2 0,617 0,361 Valid Q3 0,466 0,361 Valid Q4 0,761 0,361 Valid Q5 0,701 0,361 Valid Q6 0,571 0,361 Valid Q7 0,420 0,361 Valid Q8 0,662 0,361 Valid Q9 0,696 0,361 Valid Q10 0,376 0,361 Valid Q11 0,546 0,361 Valid Q12 0,766 0,361 Valid Q13 0,804 0,361 Valid Q14 0,426 0,361 Valid Q15 0,602 0,361 Valid Q16 0,591 0,361 Valid Q17 0,841 0,361 Valid Q18 0,759 0,361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Tabel 3.6
Uji Validitas Pelanggan
No. � � � �� Keterangan
[image:51.595.202.422.479.687.2]3.9.2 Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai
ralpha dengan rtabel. Dalam uji relibilitas sebagai nilai ralpha adalah nilai alpha yang
terdapat pada tabel reliability statistics di kolom Cronbach’s Alpha, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Jika ralpha bernilai positif dan nilai ralpha> r tabel, maka reliabel.
[image:52.595.216.401.317.645.2]b. Jika ralpha bernilai negatif dan nilai ralpha< r tabel, maka tidak reliabel.
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Etika Perusahaan Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.850 10
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Karyawan Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.912 18
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Pelanggan Reliability Statistics