SKRIPSI
APLIKASI HAARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA SAUS CABAI
DI PT. HEINZ ABC INONESIA, AA WNG
Oleb
AMIR SYARIFUDIN
F02499118
203
FAKULTAS TEKNOLGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Amir Syarifudin. FD2499118. Aplikasi Sistem
Hazard Analysis Critical Control
Point
(HACCP pada Saus Cabai di PT. Heinz ABC Indonesia, Karawang.Dibawab bimbingan : Wini.ti Pudji Rabayu. 2003.
INGKASAN
Saus cabai merupakan salah satu jenis angan elengkap yang opuler. Saus cabai dideinisikan sebagai saus yang dieroleh dari pengolahan cabai
(Capsicum Annum)
yang matang dan baik dengan tambahan bahan lain yang digunakan sebagai enyedap makanan. Bahan lain yang ditambahkan pada embuaan saus cabai adalah asam asetat, gula, air, garam, tepung n engawet natrium enzoat dan asam sobat.Pertumbuhan indusri pangan di dunia khususnya yang memproduksi saus cabai dan dinulainya era erdagangaan ebas seta meningkatnya engetahuan
n kesadaran konsumen untuk hidup sehat, mendorong konsumen untuk mendaatkan produk yang tidak hanya bergizi tinggi, enak tetapi harus aman bagi kesehatan. Hal tersebut pada akhinya mendorong ersaingan industri pangan menjadi semakin ketat. Untuk memenuhi tunutan keamanan pangan yaitu HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point)
HACCP merupakan sistem kontrol pangan erbasis ada usaha encegahan. Dalam rangkaian proses produksi s ditetapkan titik-titikproses yang kemungkinan menimbulkan babaya. Peng.wasan n a enceaban akan tejadinya bahaya erlu ditetapkan pada titik-titik kritis tersebut. Manfaat HACCP tidak hanya dirasakan oleh konsumen yaitu dengan terjaminnya pangan yang dikonsumsi teapi dirasakan pula oleh produsen. Dengan menerapkan HACCP maka akan menimbulkan keercayaan konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan telah terjamin mutunya khususnya masalah keamanan pangan sehingga meningkatkan pangsa pasar. Disamping itu HACCP daat memerikan eisiensi proses dengan cara menentukan bahaya dalam produksi n
mengatasinya. Cara ini mampu mengurangi risiko memproduksi dan menjuaJ produk yang tidak aman sehingg. didap.tkan keuntungan tambaban dalam bal kualitas produk.
Skripsi ini ditulis erdasarkan basil n kegiatan magang yang dilaksanakan di T Heinz ABC Indonesia sejak bulan Maret sampai dengan Juli 2003. Penerapan sistem HACCP dapat berbasil n eIjalan efektif jika ersyaratan r endukungnya seerti
GP
(Good Manufactring Practice)
n SSOP(Sanitation standard Operating Proceures)
telah berjalan denan baik. Oleh karena itu ada kegiatan m.gang ini juga dilakukan engamatan terbadap eIan ersyaratan dasar dengan membandingkan dengan standar yaitu membandingkanGP
yang beIjalan di erusahaan denan SK Menkes RI. 2978 tentang cara produksi n yang baik n SSOP yang eIjalan diean dengan SSOP menurut FDA (1995) tentang anitasi. Padaumumnya elaksanersyaratan dasar di erusahaan ini belum eIjalan dengan optimal.
Hasi1 identisi bahaya n enetapan CCP
(Critical Control Point)
kendaH kritis yang horus dikonroL Bahayaahaya yang a
L PJ Dm
akU
masih dapat dikendalikan oleh pihak eaan baik dengan sertiikasi oleh emasok ataupun dengan tabapan proes produksi. Bahaya yang menjad; erhatian utama yaitu residu esisida
a
bahan baku. Bahaya ini diaasi dengan proses encucian, blansir dan sterilisasi disamping itu dilakukan engujian terhadap residu pestislda sebagai tindakan veriikasi.Anallsa babay. dan enetaan titik kendaH kritis pada proses ditetapkan empat titik kendall kritis ada proses engisian panas dan tiga ririk kendali kritis pada proses engisian dingin. Titik kendaH kritis pada proses engisian panas adalah proses penyaringan dengan enyaring
uhe.
enyaringan denganmagnet
trap,
sterilisasi dan proses engisian panas. Sedangkan titik kendali kritis pad proses engisian dingin adalah proses enyaringan dengan enyaringtube.
enyaringan dengan magnet trp dan proses sterilisasi.Pada taap enyaringan dengan enyaring lube jenis bahaya yang menjadi erh.tian .dalah bahay. isik berupa batu kecil, pasir, tanah dan kayu. Sedangkan bahaya yang menjadi erhatian ada enyaringan dengan
magmnet trap
adalah logam. Pada proses sterilisasi lebih ditekankan pada bahay. biologi herupa bakteri atogen tahan panas yaitu B. cereus dan.perfrtngens
dan untuk proses engisian panas lebih ditekankan pada bahaya biologi yaitu bakteri aban anas yang bersifat aerob oisalnya Rceres.KATA PENGANTAR
Blsillahirahlnirahii,
Segala puji dan syukur saya panjatkn kehadirat Allh SWT aas rahruat
dan karunia-Nya skripsi ini dapat dirampungkn. Salawat serta salam semoga
selalu dilimpahkan pada Nabi Muhammad SAW
nkeselamatan pada selurub
umat islam.
Skripsi ini merupakan Jaoran dari hasil dari kegiatan magang seIama
empat bulan mulai anggal
15Maret sampai
15Juli 2003 di PT. Heinz ABC
Indonesia. Karawang. Skipsi meuan tugas akhir untuk mendaatkan gelar
saJjana pada Jurusan Teknologi Pangan
nGizi, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian BOgoT.
Penulis menyadari skrisi ini dapat selesai aas ketjasama, bimbingan,
dorongan sera bantuan dari erbagai pik Dengan ini enulis menyampaikan
a
terima kasihnya kepada :
1.
Almarhumah Ibu atas seala kasih sayang, erhatian, didikan dan
engorbanan yang beliau berikan. Rasa terima kasih juga saya sampaikan
kepada ayah, kakek, nenek dan om dan tante sekeluarga alas bantuan,
dorongan
nnasehatnya.
2. PT. Heinz ABC Indonesia, Karawang, Bapak Ricbard, SH selaku
HD
anager,
Bapak Ir. Dodi selaku
Plant Manager n
Bapak Ir. Adi Hendarto,
M
selaku
Prduction Manager
yang telah memeri izin magang selama
empat bulan di PT. Heinz ABC Indonesia
3. lr. Darmadi,
Mdan
Ir.Trian Rahmat sebagai embimbing Iang yang
telah, membimbing
nmendidik enulis selama magang serta masnnya
selama embimbing melakukan magang.
4.
Prof Dr. Ir. Winiati Pudji Rahayu,
Ssebagai dosen embibing akademik
yang telah membimbing, membntu
nmendorong enulis dalam
menyelesaikan tugas akhir.
5.
Dr.lr. M. Arpah, Msi
nIf. Didah Nur Fadidb, Msi sebagai dosen eguji
yang telah meluangkan waknmya
tkmemerikan koreksi
nsaran
baikn.
-DAFTAR ISI
Halaman KA TA PENGANT AR ...
DAFTARISI .. ... ... . DAFTAR TABEL.. . ..
DAFT AR GAMBAR . . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. .. . . .. . .. . . .
DAFTAR LAMPRAN ... ... .
I. PENDAHULUAN ... .. ... ... . . A. LATAR BELAKANG ... ... .
B. SEJARH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN ... ... . C. LOKASI DAN STRUKTUR ORGANISAS!... ... ... ... ... . D. KETENAGAKERJAAN ... .. ... .
II. TINJAUAN PUSTAKA ... . .
A. SAUS CABAl.. . . ... . . . .. .. .. . . ... . . . ... ... . B. KEAMANAN PANGAN ...
III v VIII IX x I
2
3 3 4 4 5C.
GOOD ANUFACTURING PRACTICE
(GMP) ... ... ... ... ... ... ... 5D.
SANITATION STANDARD
OPERAl1NG PROCEDURES
(SSOP)... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 9E.
HAARD ANLYSIS CRITIAL CONTROL POINT
(HACCP)... ... . 11III. METODOLOGI... ... ... 13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... ... ... ... .... ... ... 14
A. PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU... 14
I. Bahan ku ulama... ... .... ... ... 14
2. Bahan lambahan... ... ... 14
3. Bahan engemas... . . . . 15
4. Mesin produksi ... . ... 15
5. Proses produksi . . . ,' ... ... 16
6. Produk akhir... . . . ... ... ... 18
S.
Good Manufacturing Practice
(GP ..
' 1. Lokasi .... ,',' '" '" 2. Bangunan ... . 3. Peralatan produksi .. ' 23 23 ... .... .. 2324 4. Fasilitas sanitasi ... . ... ... ... 24
5. Bahan ... .... . 6. Higiene karyawan ... . 7. Pengendalian proses engolahan 8. Produk akhir ... 9. Bahan kemasan dan wadah ... "
24 24 ... 25
... .. ... 25
25 10. LabeL ... .. ... ... . 25
11. Penyimnan... . ... ... 26
12. Pemeliharaan sarana engolahan n kegiatan sanitasi . . . ... ', .. ,... 26
13. Transortasi .. 27
14. Keterangan produk... ... ... .... . . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 27
15. Laboratorium . . . ... ,',.,. ... ' ... ' .. ' .. ' .. ' .. ' .. ' ... ' .. ' ... 27
C.
Sanitation Standard Operating Procedures
(SSOP) . . ... ... ... ... .. 271. Keamanan air untuk roses prduksi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. . 27
2. Kondisi keersihan ermukaan yang konak dengan bahan pangan . . . ... . . . ... .... ... 28
3. Pencegahan kontaminasi silang
dari objek yang tidak saniter... . . . ... . ... . . ... 28
4. Penyediaan dan emeliharaan fasilitas sanitasi,
cuci tangan dan toilet... ... ... 29
5. Perlindungan bahan pangan, ken,
produk akhir dan bahan yang konak dengan bahan pangan dari cemaran kimia, isik n biologis... ... . . ... . . ... . 29
6. Pelaelan dan nyimpanan ... .... ... .
7. Kontrol kesehatan ketja." ... ... ... ... ... ... . .
8. Pencegahan hama pabrik . .. . .. . .. . .. . . .. . .. . .. . . .
.
HACCP . ... ...
.1. Kebijakan mutu ... .
2. Organisasi tim HACCP ... '
3. Mendeinisikan ruang lingkup studi HACCP plan ...
4. Deskripsi produk ... ... " .." . . , . . , . ... .
29 30 30 31 31 31 3 1 31
5. Membuat diagram alir proses n memveriikasinya... 32
6. ldentiikasi bahaya n eneaan CCP... . . . ... ... ... ... 3
8. Menentukan batas ritis, prosedur emantallan
n tindakan koreksi ... ... ' . . . .. . . .. ... . . ... ... ... 36
9. Membuat prosedur veriikasi n sistem pencatatn... .. . ... ... ... 37
10. Prosedur engaduan konsnen, enarikan produk
(recal)...
. . . .. 38VI.
KESPULAN DAN SARAN ....DAFTAR PUSTAKA ... .
LAMPlRAN ... .
45
. ... 47
50
DAFTAR TABEL
Tabel I. Persyaratan mutu cabai ...
Tabel 2. HasH engu
j
ian mutu saus cabai... . .. . . ... . . . .Halaman
. ... ... .. ... 14
Tahel 3. Deskripsi produk samba!.. . . . .. . . .. . . .
Tael 4. Analisa bahanya dan enentuan CCP pada bahan baku .... ... .
23
32
39
Tabel 5. Analisa bahaya dan enentuan CCP pada proses... 40
Tael
6.
HACCP Plan... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 45,
viii
---�
BABI. PENDAHULUAN
. LATAR BELAKANG
Pangan merupakan salah satu kebutuan dasar manUS18 yang
terenting. Konsumsi pangan memiliki tujuan utama untuk memenuhi
kebutuhan kalori, protein, vitamin, mineral dan zat·zat gizi lainnya sehinga
manusia daat memerahaokan kesehatannya. Sedangkan tujuan kedua
untuk memerikan keniatan sewaktu makaD.
Saus cahoi merupakan salah satu jenis angan elengkap yang
opular.
Saus cabai dideinisikan sebagai saus yang dieroleh dari
engolahan cahoi
(Capsicum annum)
yang matang
nbaik dengan
tambaan bahan lain dan digunakan sebaai enyed.p.
Pertumbuhan industri pangan di dunia khususnya yang memproduksi
saus cabai dan dimulainya era erdagangan ebas sera meningkatnya
engetahuan dan kesadaran konsumen untuk hidup sehat mendorong
konsumen untuk mendaatkan produk yang
ikhanya bergizi tinggi, enak
tetapi hrus amn bagi kesebn. Hal trsebut pada akhia mendoong
ersaingan industri panan menjadi semakin ketat.
PT. Heinz ABC Indonesia sebaai salah satu produsen saus cabai
hans senantiasa meningkatkan mutu prduknya termasuk masalah
keamanan angan, agar dapat bersaing dengan erus.baan lain khususna
yang menghasilkan produk sejenis dalam memerebutkan pansa
srlok.1 maupun global.
Untuk memenuhi tuntutan keaman pangan
aerlu diterapkn
suatu sistem jaminan kmanan angan yaitu
ACer(Hzard Analysis
Critical Control POint).
HACCP adalah sistem engendalian yang
dilakukan pada titik·tiik kendali kritis bahan baku, taapan poses unuk
menentukan komonen, kondisi atau tahap proses yang hs mendapatkan
tahapan yang tepat untuk menjamin bahw. produk yang
disilnaman
n
memenubi ersyatan yang diteapkan.
Pelak
anHACCP akan lebih efektif aabila persyaratan nya
seerti
GP nSSOP telah beljaln dengan optimal. Dengan rsyaraan
dasar yang bejalan optimal diharapkan sislem HACCP daal bejaJan
optima! pula, serungga HACCP dapat mengidentifikasi bahaya sesifik yang
mungkin timbul dalam mata rantai produksi pangan n tindakan
encegahan untuk mengendalikan bahaya tersehut dengan tujuan
engendalian kemananan panan.
Manfaat HACCP tidak banya dirasakan oleh konsnen yaitu dengan
teIjaminnya panan yang dikonsumsi tetapi dirasakan pula oleh produsen.
Dengan enerapan ACCP, maka akan menimbulan keercayaan konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan telah te!jamin mutunya,
khususnya masalah keamanan pangan sehingga meningkatkan pansa asar.
Disamping ito HACCP daat memberikan efisiensi proses dengan cara
menentukan bahaya dalam produsi n menatasi bahaya yang timbu!.
Cara ini oampu mengurangi risiko memp:oduksi n menjual produk yang
tidak aman sehingga didapatkan keuntungan tmbahan daJam hal kualitas
produk. Hal tersebul pada akhimya akan meninkatkan laba ean
karena menghasilkan roduk yang bermutu tinggi.
B. SEJARAH DAN PERKEBANGAN PT. HENZ AC
PT. Heinz ABC Indonesia didirikan i Jalan Daan Mogot, Jakarta pada
tahun
1975
engan nama Cv. Central Food Industry Cororation. Padaawalnya erusahaan ini hanya memprduksi kecap, yang mulai diprduksi
pada tabun
1976.
Namun seiring dengn erkembangan erusahaan nermintaan pasar, maka pada tabun-tabun berikutnya menyusul produksi
produk lainnya yaitu sirup pada tabun
1978,
sambala bn
1979,
saustomat
a
bn1980
n minn kotak letraak tabun1982
n kemudiandisusul denan memprduksi komet n sarden pada tabun
1996.
Pada ahn
1982
erusahaan mengaJami erkembanan yang estserungga tejadi eruaban bentuk erusahaan n CV menjadi PT denan
nama PT. Aneka Bina Cipta Cenral Food Industry atau yang disingkat
menjadi PT. ABC Central Food Industry. Pada tabun
1996
erusahaanmemindahkan produksi saus tomat, samba! n sirup ke Karawang disusul
denan endirian pabrik ke tiga yang memproduksi kome! n sarden
a
2