• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

Dwi Satria Putra 201210160311438

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur atas nikmat kehadirat Allah SWT yang selalu

melimpahkan kasih sayang-Nya kepada seluruh umat manusia yang mengemban amanah

sebagai khalifah dimuka bumi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari zaman jahiliyah

menuju zaman yang diridhoi Allah SWT. Suatu karunia yang istimewa sehingga penulis

dapat menyelesaikan salah satu amanah ini.

Penulis skripsi ini berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan

Kerja Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderasi (Study Pada Dinas Kesehatan

Kabupaten Blitar)” ini disusun dengan maksud/tujuan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar sarjana ekonomi Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidaklah dapat terlaksana dengan baik tanpa

adanya bantuan tenaga, pikiran, informasi dan sumbangan do’a dari berbagai pihak.

Karena perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dr. Idah Zuhroh, M.M, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Malang, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk

menyususun skripsi.

2. Dr. Marsudi, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, yang memberi ijin serta kesempatan

(6)

3. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah sabar

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dra. Siti Nurhasanah, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah membantu

mengarahkan dan membimbing agar penulis mampu mewujudkan suatu karya

terbaik.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen yang telah tulus memberikan

ilmu yang bermanfaat.

6. Dr. Kuspardani, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang telah

memberikan kesempatan penulis unutk melakukan penelitian.

7. Keluarga tercinta terutama Ayah Sugiani dan Ibu Suheni atas perhatian dan kasih

sayang, dukungan moral dan materi serta doa yang diberikan.

8. Seluruh teman-teman Manajemen i angkatan 2012 UMM, yang selalu membantu

dan memberikan semangat dalam menyususn skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam peulisan skripsi ini jauh daru sempurna walaupun

penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan yang dimiliki dalam hal

ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan skripsi ini.

Hanya kepada Allah SWT, penulis bersujud dan berdoa agar jasa-jasa para pihak

tersebut di atas mendapat imbalan pahala yang setimpal. Akhirnya penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, Amin.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 22 Juni 2016

(7)

DAFTAR ISI A. Penelitian Terdahulu ... 11

B. Landasan Teori ... 13

1. Gaya Kepemimpinan ... 13

2. Motivasi Kerja ... 19

3. Kepuasan Kerja ... 23

4. Hubungan Antar Variabel ... 26

C. Kerangka Pikir ... 30

D. Hipotesis Penelitian ... 31

III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 32

B. Jenis Penelitian ... 32

(8)

D. Populasi dan Sampel ... 34

G. Teknik Pengukuran Variabel ... 37

H. Uji Instrumen ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reabilitas ... 41

I. Teknik Analisis Data ... 41

1. Rentang Skala ... 41

2. Moderated Regression Analisis (MRA) ... 45

J. Uji Hipotesi ... 46

1. Uji F ... 47

2. Uji T ... 48

VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar ... 48

1. Gambaran Umum ... 48

2. Visi dan Misi ... 49

3. Struktur Organisasi ... 50

4. Kepemimpinan di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar ... 64

5. Jumlah Pegawai dan Jam Kerja ... 65

6. Gaji Pokok dan Tunjangan ... 67

B. Hasil Analisis Data ... 68

1. Data Karateristik Responden ... 68

C. Uji Instrumen ... 72

1. Uji Validitas ... 72

2. Uji Reabilitas ... 74

(9)

1. Variabel Gaya Kepemimpinan ... 75

2. Variabel Motivasi Kerja ... 76

3. Variabel Kepuasan Kerja ... 77

E.Hasil Analisis Moderted Regression Analisis (MRA) ... 78

1. Persamaan Moderated Regression Analisis ... 78

2. Koefisien Determinasi (R2) ... 81

F. Hasil Pengujian Hipotesis ... 81

1. Uji F ... 81

2. Uji T ... 82

G. Pembahasan Hasil Analisis ... 83

1. Hasil Analisis rentang Skala ... 83

2. Hasil analisis regresi Moderasi ... 88

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

NO. Judul Halaman

1. Tabel 1.1 Data Absensi ... 7

2. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 11

3. Tabel 3.1 Rentang Skala ... 42

4. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68

5. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 69

6. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 70

7. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 70

8. Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 71

9. Tabel 4.6 Uji Validitas Gaya Kepemimpinan ... 72

10. Tabel 4.7 Uji Validitas Motivasi Kerja ... 73

11.Tabel 4.8 Uji Validitas Kepuasan Kerja ... 74

12.Tabel 4.9 Hasil uji Reabilitas ... 74

13.Tabel 4.10 Rentang Skala Gaya Kepemimpinan ... 75

14.Tabel 4.11 Rentang Skala Motivasi Kerja ... 76

15.Tabel 4.12 Rentang Skala Kepuasan Kerja ... 77

16.Tabel 4.15 Moderared Regression Analysis (MRA) ... 79

17.Tabel 4.16 Uji F ... 82

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Gambar 2.1 Hubungan Gaya Kepemimpinan,

Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja... 30

2. Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran: 1 Kuesioner

Lampiran: 2 Identitas Responden

Lampiran: 3 Jawaban Responden Gaya Kepemimpinan

Lampiran: 4 Jawaban Responden Motivasi Kerja

Lampiran: 5 Jawaban Responden Kepuasan Kerja

Lampiran: 6 Interaksi Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja

Lampiran: 7 Uji Validitas Gaya Kepemimpinan

Lampiran: 8 Uji Validitas Motivasi Kerja

Lampiran: 9 Uji Validitas Kepuasan kerja

Lampiran: 10 Reabilitas Gaya Kepemimpinan

Lampiran: 11 Reabilitas Motivasi Kerja

Lampiran: 12 Reabilitas Kepuasan kerja

Lampiran: 13 Analisis Regresi Moderasi (MRA)

Lampiran: 14 Nilai R Tabel

Lampiran: 15 Nilai F Tabel

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anaroga Pandji, 2001, Psikologi Kepemimpinan, Rhineka Cipta, Jakarta.

Ardana Komang, Mujiati & Sriathi, 2008, Perilaku Keorganisasian Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai;

Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Arikunnto Suharsimi, 2010, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta,

Jakarta.

Arifah Dista & Romadhon Candra, 2015, Pengaruh Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening, ISSN 2302-9791, Vol. 2, No. 1

Astiari Putu & Sudarmo I Nyoman, 2004, Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Bappea Kabupaten Tabanan,

Jurnal

Bass B.M & Stogdill, 1990, Handbook of Leadership, Free Press, New York

Brahmasari Ida & Suprayetno, 2008, Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan pada PT. Pei Hai Internasional Wiratama Indonesia , Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 10, No. 2

Djatmiko Hayati, 2003, Perilaku Organisasi, Alvabeta, Bandung.

Ghiselli E.E & Brown C.W, 2003, Personnel and Industrial Psychology, Mc. Graw-Hill

Book. Co, New York

Handoko T. Hani, 1995, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi Kedua,

BPFE, Yogyakarta.

Hariandja Efendi, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Grasindo, Jakarta.

Hasibuan Melayu, 1999, Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara, Jakarta.

Indriyo G, & Nyoman Sudita, 1997, Perilaku Keorganisasian, Edisi Pertama, BPFE,

Yogyakarta.

Lomanto Silvia, 2012, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Moderasi Locus of Control dan Kejelasan Tugas pada Peran Auditor Yunior, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol 1, Nomor 1

Maslow H. Abraham, 1994, Motivasi dan Kepribadian, Edisi Revisi, PT. Pustaka

Binaman Pressindo, Bandung.

(14)

Purnomo Heru & Cholil Muhammad, 2010, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan Motivasi Kerja pada Karyawan Administrasi di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia,

Vol. 1, No. 1

Robbins Stevhen P, & Coulter Mary, 2010, Manajeman, Edisi Kesepuluh, Erlangga,

Jakarta.

Robbin Stevhen P, & Judge Timothy A, 2008, Perilaku Organisasi, Edisi 12, Salemba

Empat, Jakarta.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D, CV Alvabeta,

Bandung.

Sutarto, 2002, Dasar-Dasar Organisasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sutrisno Edi, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia; Edisi Pertama, Kencana, Jakarta.

Strauss George & Leonard Sayles, 19909 Perilaku Organisasi, Salemba Empat, Jakarta.

Terry R. George, 2012, Prinsip-Prinsip Manajemen, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Wijaya Tony, 2010, Analisis Multivariat Teknik Olah Data Untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi Menggunakan SPSS, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Yogyakarta.

http.//www.Website Resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.htm, Diakses 11 Januari

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting yang dimiliki

organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia organisasi tidak akan bisa

melakukan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan

organisasi. Demi tercapainya tujuan dalam organisai perlu adanya pengelolaan

sumber daya manusia yang baik. Pengelolaan yang baik bisa terwujud apabila

mendapat dukungan dari pemimpin dan para karyawan dibawahnya. Hubungan

antara pemimpin dan karyawan yang baik akan mendukung suasana kerja pada

organisai menjadi lebih baik dan harmonis. Suasana yang harmonis pada

organisai akan memudahkan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Seorang pemimpin dituntut untuk bisa menciptakan suasana yang

harmonis dan dapat membimbing para karyawan dibawahnya untuk bisa

bekerja secara baik sesuai ketetapan yang sudah ditetapkan diawal. Ketetapan

pekerjaan inilah yang menjadi acuan seorang karyawan untuk bekerja sesuai

dengan tugas dan fungsinya sebagai karyawan. Untuk tercapainya pekerjaan

yang sesuai dengan ketentuan perlu adanya dukungan yang diberikan oleh

pemimpin yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja secara baik sesuai

ketentuan dan dapat memberikan kepuasan bagi karyawan yang dipimpinya

(16)

2

Handoko (1995), mengemukakan kepuasan kerja adalah keadaan

emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi karyawan

memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan

seseorang terhadap pekerjaanya. Ini tampak dalam sikap positif karyawan

terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi akan dapat bekerja dengan baik,

penuh semangat, aktif dan dapat berprestasi dari seseorang yang tidak

memperoleh kepuasan kerja.

Banyak faktor yang memengaruhi kepuasan kerja karyawan.

Faktor-faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan

bergantung pada pribadi masing-masing karyawan. Faktor-faktor yang

memberikan kepuasan kerja menurut Sutrisno (2009) yaitu faktor psikologis,

faktor sosial, faktor fisik dan faktor finansial. Faktor-faktor ini harus

diperhatikan agar karyawan memperoleh kepuasan kerja dan tidak berdampak

negatif pada organisasi.

Robbin (2010), mengemukakan bahwa pentingnya pemahaman dan

pemenuhan kepuasan kerja yang memiliki dampak pada produktivitas, absensi,

dan perputaran tenaga kerja. Selain itu Robbin juga menjelaskan bahwa

kepuasan kerja juga berdampak pada interaksi karyawan dengan rekan sekerja

dan atasan, perilaku karyawan terhadap aturan dan kebijakan organisasi. Dari

penjelasan diatas dapat diketahui bahwa kepuasan kerja sangatlah penting bagi

(17)

3

karyawan, dibutuhkan peran kepemimpinan yang mampu membawa

karyawannya memperoleh kepuasan kerja.

Kepemimpinan dalam sebuah organisasi sangat mempengaruhi

kelompok dalam organisasi. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi suatu kelompok menuju tujuan-tujuan, Robbin dan Judge

(2008). Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dipengaruhi oleh

cara seorang pemimpin memimpin dan perilaku karyawan. Seorang pemimpin

harus bisa membawa para bawahan untuk selalu bekerja secara baik dan

manjalin hubungan yang baik kepada bawahanya demi tercapai situasi yang

harmonis dalam bekerja. Situasi yang harmonis inilah yang nantinya dapat

membawa karyawan nyaman dalam menjalankan tugasnya sebagai karyawan.

Pemimpin merupakan seseorang yang berada dalam sebuah organisasi

yang kedudukanya paling tinggi dan mempunyai peran sebagai pemberi tugas,

pengarah dan pengkoordisasikan oanggota organisasi. Peran pemimpin dalam

organisasi sangatlah penting sebagai penanggung jawab dari segala sesuatu

yang ada pada organisasi. Seorang pemimpin harus memeliki kemampuan yang

lebih dari bawahanya, sehingga dia mampu menjadi pengarah suatu kelompok

serta dapat mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas

tertentu demi tercapainya tujuan suatu organisasi.

Gaya kepemimpinan oleh seorang pemimpin umumnya berbeda-beda,

hal ini dapat terlihat dari cara seorang pemimpin dalam berkomunikasi dengan

bawahanya dalam berbagai kondisi. Gaya kepemimpinan terlihat nyata ketika

(18)

4

organisasi. Gaya kepemimpinan akan tampak dari cara memberikan tugas, cara

berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara mendorong semangat bawahan,

dan cara memberikan bimbingan bawahan, Sutarto (2002).

Djamtiko (2003), megemukakan beberapa gaya kepemimpinan,

diantaranya adalah gaya otokratik, paternalistik, karismatis, laisses faire (free

reighn) dan demokratis. Sikap dan perilaku anggota organisasi merupakan cerminan dari keadaan dalam organisasi serta cerminan dari cara pemimpin

memimpin bawahanya. Seorang karyawan mengharapkan kepemimpinan yang

sesuasi dengan harapan karyawan, hal inilah yang dituntut seorang pemimpin

untuk peka terhadap kemauan bawahanya. Apabila kemauan bawahan terpenuhi

nantinya akan dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja dengan sepenuh

hati tanpa ada rasa paksaan maka akan timbul kepuasan kerja.

Motivasi merupakan faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku

atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan

dalam bentuk usaha yang keras atau lemah, Hariandja (2009). Motivasi kerja

dalam suatu organisasi sangat diperlukan agar karyawan dapat mendorong

dirinya untuk melakukan tugas dan kewajibanya dengan sepenuh hati. Motivasi

yang tinggi dapat menjadikan seseorang untuk bekerja lebih baik karena tidak

adanya rasa tekanan atau keterpasaan dalam bekerja, begitu sebaliknya jika

motivasi kerja rendah akan menjadikan seseorang bekerja penuh tekanan dan

keterpaksaan sehingga berpengaruh buruk terhadap pekerjaanya.

Maslow (1994), menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk

(19)

5

cenderung bersifat bawaan. Kebutuhan ini terdiri dari lima jenis dan terbentuk

dalam suatu hierarki dalam pemenuhan, dalam arti manusia pada dasarnya

pertama sekali berusaha memenuhi kebutuhan tingkat pertama, kemudian

kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya, pemenuhan semua kebutuhan inilah

yang menimbulkan motivasi seseorang. Adapaun kebutuhan menurut Maslow

itu adalah kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, pengakuan dan aktualisasi diri.

Menurut Robbin dan Coulter (2010), menjelaskan bahwa tingkah laku

seorang pemimpin dapat diterima bawahan sejauh mereka menganggapnya

sebagai sumber kepuasan, entah kepuasan langsung atau kepuasan masa depan,

artinya pencapaian kebutuhan bawahan tergantung pada kinerja yang efektif.

Dari teori Robbin dan Coulter diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja

karyawan dapat dipengaruhi dari perilaku seorang pemimpin yang disalurkan

kepada bawahan. Seorang pemimpin dituntut untuk bisa melakukan

pengawasan dan pengarahan serta dapat memotivasi bawahanya demi

tercapainya kebutuhan bawahan agar kepuasaan kerja terwujud pada karyawan.

Hasil penelitian Lomanto (2012) menerangkan bahwa gaya

kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja, sedangkan hasil

penelitian Novita (2013) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh

terhadap kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan

kerja. Dari hasil dua penilitian ini dijelaskan bahwa hubungan antara variabel

memperoleh hasil yang berbeda. Adanya perbedaan hubungn antara variabel

inilah yang nantinya dapat dijadikan acuan peneliti untuk menentukan variabel

(20)

6

Dinas Kesehatan kabupaten Blitar dalam Peraturan Daerah N0. 19

Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah

Kabupaten Blitar, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Blitar No. 51

Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan mempunyai

tugas dan kewajiban membantu Bupati melaksanakan sebagian urusan

pemerintahan dibidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di Dinas

Kesehatan Kabupaten Blitar, peneliti menemukan gaya kepemimpinan yang

begitu baik, ramah dan sangat mengayomi bawahanya. Dalam pengambilan

keputusan disetiap permasalahan pemimpin tidak memutuskan secara sendiri

atau sepihak, melainkan selalu melibatkan semua ketua bidang untuk berdiskusi

menemukan keputusan bersama. Komunikasi antara pemimpin dan bawahan

berjalan begitu baik terbukti dengan masa jabatan yang sampai sekarang ini

sudah tujuh tahun belum tergantikan.

Gaya kepemimpinan yang baik ini nyatanya masih belum bisa

mendorong pegawai untuk memiliki kepuasan kerja tinggi, terlihat pada hasil

wawancara kepada Kepala Sexi Informasi dan Pengembangan Kesehatan pada

kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang mengatakan bahwa para

pegawai rata-rata belum mampu untuk saling bekerja sama, sehingga pegawai

cenderung untuk bekerja dengan sendiri-sendiri, selain itu para pegawai sering

keluar masuk kantor untuk urusan pribadi pada jam kerja kantor.

Kepuasan kerja yang kurang juga terlihat pada perilaku pegawai

(21)

7

melakukan absensi otomatis menggunakan mesin. Akan tetapi perilaku kurang

baik ditunjukan oleh pegawai yang tidak mentaati kebijakan baru itu, pegawai

tidak mau melakukan absensi secara otomatis sehingga alat absensi otomatis

tidak berfungsi secara maksimal. Akhirnya pada bulan Agustus 2015 kebijakan

untuk melakukan absensi secara otomatis tidak diberlakukan sehingga pegawai

kembali pada absensi secara manual dengan tanda tangan.

Meskipun kebijakan absensi secara otomatis sudah tidak diberlakukan

dan diganti absensi secara manual, ternyata perilaku kurang baik masih terlihat

pada pegawai yang masih malas untuk melakukan absensi. Pegawai banyak

yang tidak mentaati kebijakan absensi yang mewajibkan pegawai mengisi daftar

absensi ketika masuk kerja dan pulang kerja. Hal ini menjadikan hasil absensi

tidak valid sehingga pegawai tidak bisa dinyatakan hadir atau tidak pada hari

kerja karena kosongnya daftar absensi. Hasil absensi yang tidak valid ini

tampak pada hasil rekapan absensi selama bulan Agustus sampai Desember

2015 yang banyak terdapat daftar absensi kosong, seperti pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Data Absensi Bulan Agustus-Desember 2015

Bulan Jumlah

Pegawai

Jumlah Hari Kerja

Hari Kerja Efektif Absensi Kosong

(22)

8

Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat absensi yang kosong setiap

bulan begitu tinggi. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran pegawai

tentang kebijakan mengisi absensi pada jam datang dan pulang kantor begitu

rendah. Dari fenomena yang diterangkan diatas dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja pada pegawai begitu rendah. Sesuai pernyataan Robbin

mengenai kepuasan kerja akan berdampak pada produktifitas, absensi,

perputaran tenaga kerja, interaksi antar rekan sekerja dan atasan, serta ketaatan

terhadap peraturan dan kebijakan yang ada.

Ketidakpuasan kerja tampak pada perilaku pegawai Dinas Kesehatan

kabupaten Blitar yang memiliki hubungan kurang baik dengan rekan sekerja,

seringnya pegawai melewatkan jam kerja kantor, dan ketidaktaatan pegawai

tentang kebijakan di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.

Dari uraian diatas terdapat permasalahan dalam organisai mengenai

kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Berangkat dari

permasalahan tersebut penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN

KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL

MODERASI.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah diperlukan untuk mengetahui arah dari penelitian

yang akan mempermudah melakukan penelitian kedepanya. Dari latar

(23)

9

1. Bagaimana gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja

pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar?

2. Apakah motivasi kerja memoderasi signifikan pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Kesehatan

Kabupaten Blitar?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini berfokus pada Gaya Kepemimpinan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Blitar dengan menggunakan indikator gaya

kepemimpinan sesuai pendapat dari Sutarto (2002) dan melakukan penelitian

kepada seluruh pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengenai

Motivasi Kerja dengan indikator menurut Maslow (1994) dan Kepuasan Kerja

pegawai dengan indikator menurut Robbin (2010).

.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang sudah dirumuskan, tujuan dalam

penelitian ini untuk:

1. Mendiskripsikan gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan kepuasan kerja

pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.

2. Untuk menguji dan menganalisis motivasi kerja dalam memoderasi

signifikan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai

(24)

10

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi pihak organisasi, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan

masukan dan pertimbangan yang bermanfaat bagi kebijakan-kebijakan yang

diambil khususnya yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan, motivasi

kerja dan kepuasan kerja karyawan atau pegawai.

2. Bagi peneliti, diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh

selama perkulihaan dan menambah pengalaman, wawasan serta belajar

sebagai pratisi dalam menganalisa suatu masalah kemudian mengambil

keputusan dan kesimpulan terutama menyangkut perilaku organisasi

khususnya bidang gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja

karyawan atau pegawai

3. Bagi pihak lain, dapat dijadikan masukan untuk mengembangkan dan

kemajuan ilmu pengetahuan yang telah ada serta guna mencapai ilmu yang

Referensi

Dokumen terkait

3) Pembuktian kualifikasi untuk menilai pengalaman sejenis yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dikompetisikan dilakukan dengan melihat dokumen kontrak asli dan

Kelancaran perjalanan kereta api merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kenyamanan dan keaman bagi penguna kereta api. Sehinga tdak terjadi kesalah pahaman pada jadwal

Animasi iklan sebuah produk merupakan suatu iklan animasi yang berisi tentang informasi barang / jasa, dengan animasi visualisasi dinamis yang dihasilkan Macromedia Flash MX 2004

Pada motor bensin, terdapat busi pada celah ruang bakar yang dapat memercikkan bunga api.. yang kemudian membakar campuran bahan bakar dan udara pada suatu titik tertentu

Aroma yang ditimbulkan yaitu aroma harum edamame dan pisang, serta tekstur lembut, kurang keras dan kurang renyah.Beberapa panelis mendeskripsikan produk MAMABAR seperti diatas

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Aktivitas siswa mana yang lebih tinggi antara kelas yang menggunakan model peni- laian otentik

Ketika melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, peneliti menggunakan berbagai macam teknik seperti wawancara, observassi dan dokumentasi (triangulasi

Pemerintah Kota Bandung yang telah memberi fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program pendidikan Pasca Sarjana di Program Studi Pembangunan Institut