• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI DAN MINAT BELI

(Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Departemen Ilmu Komunikasi

Diajukan Oleh : MERNI RIFMA DESTI Tjg.

060904028

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)
(3)

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudul Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas minat beli mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) terhadap efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari di televisi.

Penelitian ini menggunakan metode komperatif. Teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah teori Komunikasi dan Komunikasi Massa, Media Massa, Iklan, Televisi, Minat Beli dan Teori AIDDA. Perancangan alat ukur adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1.013 orang. Untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%, sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 91 orang.

Langkah-langkah dalam pengambilan sampel menggunakan Proportional Stratified Sampling, Purposive Sampling serta Accidental Sampling. Lalu peneliti melakukan pengumpulan data dilapangan dan studi kepustakaan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis tabel tunggal melalui SPSS (Statistical Product Service Solution) 15.00.

Hasil penelitian menunjukkan gambaran bahwa sebagian besar responden menyatakan mereka tertarik pada tayangan Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari di televisi. Lebih dari setengah respoden menyatakan sering menonton Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari di televisi. Sebagian besar responden menyatakan bahwa durasi penayangan Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari sudah tepat, sedangkan sebagian lagi menyatakan tidak tepat.

Hasil penelitian juga memberikan gambaran bahwa lebih dari setengah responden menyatakan bahwa mereka tertarik untuk melihat kembali tayangan Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari ini. Pada dasarnya terdapat

perbedaan minat beli mahasiswa antara iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari di televisi. Mayoritas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara memberikan tanggapan bahwa mereka sangat tertarik pada iklan Nutrisari, terutama pada adegan yang ada dalam tayangan iklan tersebut. Sebagian besar dari responden menganggap bahwa setiap adegan pada iklan tersebut wajar.

Dalam penelitian ini juga dapat diketahui bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sumatera Utara mempunyai minat beli yang sama mengenai tayangan iklan Minute Maid Pulpy Orange dan nutrisari di televisi yang secara keseluruhan dapat dikatakan menarik.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kerida’annya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektifitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai

Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU). Adapun tujuan penulisan skripsi ini sebagai syarat untuk

menyelesaikan pendidikan sarjana di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu politik Universitas Sumatera Utara.

Sebagai karya Ilmiah penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mohon saran dan kritikan yang sifatnya membangun sehingga skripsi ini nantinya dapat berguna untuk menjadi referensi di masa

yang akan datang,

Terima kasih diucapkan untuk semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Teruntuk Ayahanda tercinta alm. Chairuddin dan ibunda terkasih Murni Tanjung yang

selalu memberikan nasehat, dukungan, dan doa yang terbaik buat penulis.

2. Bapak Drs. Safrin, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan pengetahuan.

3. Dekan FISIP USU, Prof. Dr. Badarudin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

(5)

5. Bapak Drs. Humaizi, MA, selaku Dosen wali yang telah banyak memberikan motivasi serta nasihat kepada penulis.

6. Ibu-ibu dan Bapak-bapak dosen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama dibangku perkuliahan.

7. Kak icut, kak maya, kak ros, yang telah membantu kelancaran skripsi ini dalam bidang

administrasi.

8. Saudaraku tercinta: Kakakku Vivi Seprimawati Tanjung, abangku Doni Martin Tanjung,

ST, dan juga abangku Usman Effendi Tanjung serta ponakanku tersayang Muhammad Aji.

9. Teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2006, terutama Suji, Zahra, Sari, Yola, Nina,

Ghassy, Wulan, Yahdi, Ikram, Arif, Ryan, Vando, Nano, Riri, Kak Ilma dan Pangeran, yang memberikan persahabatan yang indah dan tak terlupakan selama kuliah.

10.Buat temanku Ulfa, Lina, Mutia, dan juga buat rekan kerjaku Niken Renata, kak Jenni serta ibu Sarihartaty Sinaga, SH yang telah memberikan penulis kesempatan bekerja dan juga terima kasih buat doa dan perhatiannya selama ini.

11.Seseorang yang sangat spesial dihati penulis. Terima kasih telah menjadi teman disaat suka dan duka, berbagi air mata, canda dan tawa serta dan selalu memotivasi penulis.

12.Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah Swt. Amiin

Medan, Juni 2012

(6)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN ...……….………. i

ABSTRAKSI ……….…………..……….……. ii

KATA PENGANTAR ...……….. iii

DAFTAR ISI ………..….……….……… v

DAFTAR GAMBAR ……….……….…..……...………..….. ix

DAFTAR TABEL ……… x

BAB I PENDAHULUAN ..………..…………...… 1

1.1 Latar Belakang…………..…………..………....…….………….. 1

1.2 Perumusan Masalah Penelitian..……..…..………..…...….……….. 7

1.3 Pembatasan Masalah Penelitian………... 7

1.4 Tujuan Penelitian………...….……...… 8

1.5 Manfaat Penelitian……….……….... 8

1.6 Kerangka Teori……….. 9

1.6.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa ……….… 9

1.6.2 Media Massa ……….…... 14

1.6.3 Iklan……….. 17

1.6.4 Televisi ………. 18

1.6.5 Minat Beli ……….… 19

1.6.6 Teori AIDDA ……… 20

1.7 Kerangka Konsep………..…... 22

1.8 Model Teoritis ………. 25

(7)

1.10 Defenisi Operasional ……….. 27

1.11 Hipotesa ……….. 31

BAB II URAIAN TEORITIS……… 32

II.1 Komunikasi………..… 32

II.1.1 Pengertian Komunikasi……….… 32

II.1.2 Fungsi Komunikasi ……….…….…. 34

II.2 Komunikasi Massa………..……….. 35

II.2.1. Pengetian Komunikasi Massa……… 35

II.2.2. Fungsi Komunikasi Massa……….…… 39

II.3 Periklanan………..………..……….. 40

II.3.1. Sejarah Periklanan ……… 40

II.3.2. Pengertian Iklan ……… 41

II.3.3. Jenis Iklan………..43

II.3.4. Fungsi Periklanan……….……….…45

II.4. Televisi……….……. 47

II.5. Minat Beli………..… 48

II.6. Teori AIDDA………49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..……… 51

III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ……….. 51

III.1.1 Sejarah Perkembangan FISIP USU ……….. 51

III.1.2 Visi dan Misi………. 58

III.1.3 Tujuan, Tugas dan Fungsi FISIP USU ………. 60

(8)

III.2.1 Metode Penelitian……….. 61

III.2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………. 62

III.3 Populasi dan Sampel……….. 62

III.3.1 Populasi……….. 62

III.3.2 Sampel……….………..…… 63

III.4 Teknik Penarikan Sampel……….……. 65

III.4.1 Sampel Stratifikasi Proporsional………... 65

III.4.2 Purposive Sampling ……….……. 66

III.4.3 Sampel Accidental………..……….…….. 68

III.5 Teknik Pengumpulan Data ……….….. 68

III.6 Teknik Analisis Data……… 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………....…. 71

IV. 1. Analisa Tabel Tunggal………..……..….….. 71

IV. 2. Iklan Produk Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari di Televisi…. 74 IV. 3. Uji Hipotesis……….. 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….………... 101

V.1. Kesimpulan………..…….………... 101

V.2. Saran……… 102

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Usia Responden ………..….……… 71

Tabel 2 Jenis Kelamin Responden ……….……….. 72

Tabel 3 Stambuk Responden ……….………... 72

Tabel 4 Uang Saku Responden ……….………… 73

Tabel 5 Mengetahui Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi . 74 Tabel 6 Keseringan Menonton Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi ……….. 75

Tabel 7 Penggunaan Model Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Nutrisari Di Televisi 75 Tabel 8 Akting Model Dalam Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan iklan Nutrisari ….. 77

Tabel 9 Mengetahui Slogan Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Nutisari ……… 78

Tabel 10 Penggunaan Bahasa/Slogan Pada Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari ………..……….. 79

Tabel 11 Slogan Yang Ada Pada Iklan Minuman Minute Maid Pulpy Orange ……….… 80

Tabel 12 Daya Tarik Iklan Minute Maid Pulpy Orange ……… 81

Tabel 13 Daya Tarik Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Menimbulkan Minat Beli Mahasiswa ………. 82

Tabel 14 Isi Pesan Pada Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari ………... 82

Tabel 15 Pemaparan Isi Pesan Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari …. 83 Tabel 16 Alur Cerita Pada Iklan Minute Maid Pulpy Orange Terhadap Kegunaan Dari Produk Dan Iklan Nutrisari ………. 84

(11)

Tabel 18 Penempatan Waktu Penayangan Iklan Minute Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Ditengah-tengah Acara Yang Sedang Berlangsung ……… 86

Tabel 19 Penataan Gambar Pada Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari . 87 Tabel 20 Penataan Suara Pada Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Nutrisari ……….. 88 Tabel 21 Isi Pesan Dalam Iklan Minuman Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan

Nutrisari ……… 88 Tabel 22 Melihat Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Dalam Sehari ... 89

Tabel 23 Ketertarikan Produk Minute Maid Pulpy Orange Yang Dipasarkan Oleh

PT. COCA-COLA COMPANY ……..………..…. 90 Tabel 24 Ketertarikan Produk Nutrisari Yang Dipasarkan Oleh NUTRIFOOD ………. 91

Tabel 25 Mengetahui Perbedaan Minute Maid Pulpy Orange Dengan Produk Vitamin C Lain ………. 92

Tabel 26 Mengetahui Perbedaan Nutrisari Dengan Produk Vitamin C Lain ……… 92 Tabel 27 Ketertarikan Minuman Minute Maid Pulpy Orange Dari Segi Kemasan, Rasa Dan Manfaat Produk ………... 93

Tabel 28 Ketertarikan Minuman Nutrisari Dari Segi Kemasan, Rasa Dan Manfaat Produk 94 Tabel 29 Keinginan Membeli Minute Maid Pulpy Orange Dan Nutrisari Setelah Melihat

(12)

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudul Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas minat beli mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) terhadap efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari di televisi.

Penelitian ini menggunakan metode komperatif. Teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah teori Komunikasi dan Komunikasi Massa, Media Massa, Iklan, Televisi, Minat Beli dan Teori AIDDA. Perancangan alat ukur adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1.013 orang. Untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%, sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 91 orang.

Langkah-langkah dalam pengambilan sampel menggunakan Proportional Stratified Sampling, Purposive Sampling serta Accidental Sampling. Lalu peneliti melakukan pengumpulan data dilapangan dan studi kepustakaan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis tabel tunggal melalui SPSS (Statistical Product Service Solution) 15.00.

Hasil penelitian menunjukkan gambaran bahwa sebagian besar responden menyatakan mereka tertarik pada tayangan Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari di televisi. Lebih dari setengah respoden menyatakan sering menonton Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari di televisi. Sebagian besar responden menyatakan bahwa durasi penayangan Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari sudah tepat, sedangkan sebagian lagi menyatakan tidak tepat.

Hasil penelitian juga memberikan gambaran bahwa lebih dari setengah responden menyatakan bahwa mereka tertarik untuk melihat kembali tayangan Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari ini. Pada dasarnya terdapat

perbedaan minat beli mahasiswa antara iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari di televisi. Mayoritas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara memberikan tanggapan bahwa mereka sangat tertarik pada iklan Nutrisari, terutama pada adegan yang ada dalam tayangan iklan tersebut. Sebagian besar dari responden menganggap bahwa setiap adegan pada iklan tersebut wajar.

Dalam penelitian ini juga dapat diketahui bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sumatera Utara mempunyai minat beli yang sama mengenai tayangan iklan Minute Maid Pulpy Orange dan nutrisari di televisi yang secara keseluruhan dapat dikatakan menarik.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki peran yang

besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke semua lapisan masyarakat. Televisi merupakan media massa audiovisual yang sifatnya berbeda dengan media lain. Media cetak mempunyai kekuatan pada sisi visualnya, media

audio (radio) mempunyai kekuatan pada sisi suara, dan media audiovisual memiliki kekuatan keduanya. Hampir setiap rumah di wilayah Indonesia terdapat televisi yang hampir selama 24 jam dinyalakan untuk menerima siaran dari

berbagai stasiun televisi. Dengan demikian, media televisi memiliki kekuatan informatif persuasif yang lebih tinggi dibandingkan dengan media lainnya

sehingga media ini dapat dikatakan lebih sempurna dan efek yang ditimbulkannya pun lebih dasyat baik yang positif maupun yang negatif bila dibandingkan dengan kedua media tersebut.

Oleh karenanya, media komunikasi ini oleh para pengusaha dimanfaatkan sebagai sarana promosi yang dikemas dalam bentuk iklan televisi. Agar menarik

perhatian, iklan televisi diusahakan untuk dibuat semirip mungkin dengan kejadian – kejadian kehidupan nyata, dimana masyarakat yang menjadi sasarannya. Sebuah paket iklan televisi sering mengadirkan fenomena kemasyarakatan yang tengah

berlangsung dan menjadi tren di kalangan masyarakat. Untuk memberikan pengaruh yang kuat, dimunculkan beberapa peristiwa tutur yang dilakukan oleh

(14)

masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi atau mempropaganda minat masyarakat teutama mahasiswa untuk menjadi konsumen produk yang ditawarkan.

Dalam masyarakat yang lebih sederhana, atau perekonomian yang lebih kecil skalanya, atau populasi yang kecil, hubungan mungkin dapat dilakukan secara pribadi dan langsung. Tetapi dalam masyarakat industri yang besar dan kompleks hubungan pribadi

tersebut perlu dilengkapi dan diperkuat dengan jenis komunikasi tidak langsung, antara lain melalui periklanan.

Secara sederhana iklan dapat didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Terdapat banyak media yang bisa digunakan oleh pengiklan. Pemilihan media harus dilakukan secermat-cermatnya agar

anggaran untuk penggunaan media dapat ditekan seminimal mungkin untuk memperoleh dampak iklan yang sebesar-besarnya.

Periklanan juga cendrung mencerminkan kemajuan ekonomi suatu masyarakat. Karena itulah, kondisi periklanan termasuk tingkat kecanggihan penyajiannya di negara - negara maju sangat berbeda dengan apa yang kita temui di negara – negara

berkembang. Tingkat kemakmuran suatu bangsa juga dicerminkan oleh sejauh mana bangsa yang bersangkutan telah menggunakan fungsi – fungsi iklan (Jefkins, 1994: 1).

Berbagai cara dilakukan untuk mengkomunikasikan barang atau jasa yang dipasarkan. Ada yang menggunakan lagu – lagu singkat (jingle), motto atau slogan yang mudah diingat dan dihafalkan oleh konsumen. Selain itu, melalui pendekatan kultural yaitu

dengan menggunakan public figure atau tokoh yang dikenal masyarakat sebagai model iklannya. Hal ini dilakukan agar konsumen tertarik terhadap barang atau jasa maupun produk

yang diiklankan (Kasali, 1995:9).

(15)

informasi tentang suatu produk yang diiklankan kepada khalayak tentunya harus mengandung daya tarik sehingga menggugah perasaan khalayak (Liliweri, 2001:23).

Berbagai iklan televisi memberikan referensi bagi konsumen seperti iklan Minute Maid Pulpy Orange dan iklan Nutrisari. Iklan televisi mampu mengarahkan penontonnya memberikan respons secara suka rela, dan pada akhirnya ia memiliki andil yang

kuat dalam pembentukan lingkungan atau perilaku manusia untuk bersikap hedonis. Iklan merupakan media untuk mengenalkan suatu produk tertentu agar konsumen mengetahui

keunggulan dari produk tersebut.

Iklan sekaligus menjadi suatu kebutuhan para pemasang iklan agar produknya laku di pasaran, sehingga ada hubungan saling menguntungkan antara produsen dan

konsumen. Saat ini, iklan tidak sekedar alat promosi, tetapi juga menjadi referensi dalam pola hidup yang konsumtif dan dinamis. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan,

pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek.

Berdasarkan PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) belanja iklan

nasional pada tahun 2000 mengalami peningkatan positif dari tahun 1990 yang hanya mencapai Rp 639 miliar menjadi Rp 7,9 triliun. Pada tahun 2001 belanja iklan kembali

mengalami peningkatan menjadi Rp 9,717 triliun, hingga naik menjadi Rp 12 triliun pada tahun 2002 (Masli 2004 : 47).

Periklanan yang baik adalah periklanan yang mampu menghasilkan daya tarik.

Minute Maid Pulpy Orange dikenal dengan produk yang tak segan memanfaatkan kreatifitas dalam iklan-iklannya. Minute Maid Pulpy Orange adalah minuman rasa buah jeruk dengan

(16)

didalamnya, Minute Maid Pulpy Orange tidak hanya menyegarkan, tapi juga menjadi pilihan tebaik untuk dikonsumsi.

Bukan hanya kreativitas, merek juga memiliki andil yang besar karena bila konsumen sudah dekat dengan merek, maka merek tersebut dapat bebas berkomunikasi dengan konsumennya. Hal ini terlihat pada tayangan iklan Minute Maid Pulpy Orange versi

“Choky Sitohang” (narasi 30 detik) yang menggambarkan seorang ibu rumah tangga dan seorang pria yang tengah memegang sebuah jeruk segar yang kemudian berubah menjadi

sebuah jeruk yang kosong tanpa isi, kemudian ketika jeruk tersebut pindah ke tangan chocky jeruk tersebut berubah menjadi pulpy (bulir jeruk) segar yang terkandung dalam Minute Maid Pulpy Orange dimana pada akhirnya dinikmati oleh Choky Sitohang.

Minute Maid mulai dipasarkan secara door to door dan dengan cepat menarik banyak konsumen. Saat ini berbagai produk minuman Minute Maid sudah dijual dilebih dari

100 negara di seluruh dunia. Minute Maid mulai diperkenalkan di Indonesia dengan diluncurkannya Minute Maid Pulpy Orange di tahun 2008. Minute Maid Pulpy Orange sendiri telah mencatat kesuksesan di berbagai Negara seperti China dan India, sebelum

diperkenalkan ke Indonesia (www.coca-cola.co.id ).

Disamping itu ada sebuah produk yang telah lama dikanal baik oleh

masyarakat terutama mahasiswa yaitu Nutrisari. Nutrisari berasal dari sumber alam terbaik yang diproses dan dilindungi dengan teknologi modern untuk memastikan agar setiap konsumen tetap dapat menikmati kbaikn dari alam. Warna – warni alami Nutrisari akan

memberikan nutrisi bagi kesehatan (www.nutrifood.co.id ).

Nutrisari versi “jeruk keenakan tidur”, sehingga kelewatan segarnya Nutrisari

(17)

segelas nutrisari yang ternyata gelas tersebut sudah kosong dan sang jeruk merasa kesal melihat keadaan gelas yang kosong tersebut. Kemudian sang jeruk pun kecewa dan kemudian

bertekad untuk bangun lebih awal dari hari ini. Ke esokan harinya pun jeruk bangun dan ternyata segelas jeruk yang berisi nutrisari pun sedang diminum oleh anak SD tersebut dan sang jeruk pun lari untuk mengejar gelas yang tengah diminum oleh anak tersebut. Ketika

sang jeruk tepat berada di depan gelas tersebut sang anak pun berkata kepada jeruk tersebut “jeruk kok minum jeruk”.

Tampilan gambar jeruk bergerak tersebut diiringi dengan backsound dan gerakan para model. Pesan yang disampaikan memungkinkan konsumen untuk mencoba suatu barang atau jasa yang baru. Dengan demikian, secara kondisional selain berfungsi

menjadi mediasi dalam membujuk konsumen secara sukarela mencoba dan membeli produk yang ditawarkan. Artinya, melalui iklan yang menawarkan aneka ragam kebutuhan

diupayakan agar pemuasan kebutuhan konsumen dapat dicapai.

Menurut Schramm, bahwa televisi menjadi sarana yang efektif untuk mempropagandakan hasil produksi dalam mencari keuntungan secara materi dalam kemasan

iklan. Banyak stasiun televisi swasta di Indonesia seperti RCTI, SCTV, TPI, Trans TV, Anteve, Global, Indosiar, TV-One, dan Metro TV, semakin menyuburkan tumbuhnya iklan

(Kuswandi, 1996:25).

Berdasarkan berbagai hal yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai bagaimanakah tayangan iklan Minute Maid Pulpy

Orange dan Nutrisari dapat mempengaruhi minat beli mahasiswa. Sedangkan mengenai responden penelitian, penulis memilih mahasiswa FISIP dengan pertimbangan bahwa

(18)

I.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapatlah dirumuskan permasalahn sebagai berikut :

“Bagaimanakah perbandingan efektivitas iklan Minute Maid Pulpy Orange dan iklan Nutrisari terhadap minat beli mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara (FISIP USU).”

I.3. PEMBATASAN MASALAH

Untuk menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas, maka penulis perlu membuat pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah

yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini bersifat perbandingan yaitu hanya untuk mengetahui perbandingan Iklan

Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari terhadap minat beli mahasiswa FISIP USU. 2. Objek penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU yang pernah melihat tayangan

iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari di televisi minimal 2 kali.

3. Mahasiswa yang pernah melihat iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari di salah satu stasiun televise Swasta RCTI, SCTV, Trans TV, Trans 7, Anteve, Global

Tv, dan Indosiar.

4. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 s/d selesai.

I.4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN I.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

(19)

2. Untuk mengetahui efektivitas iklan yang dilakukan antara Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari.

3. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari.

4. Untuk mengetahui minat beli mahasiswa terhadap iklan Minute Maid Pulpy Orange

dan Nutrisari.

I.4.2. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti mengenai Ilmu Komunikasi khususnya tentang pendekatan AIDDA. 2. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU khususnya mengenai periklanan.

3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak

yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini.

I.5. KERANGKA TEORI

Menurut Kerlinger, teori dapat didefenisikan sebagai serangkaian asumsi, konsep konstrak, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara

sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Singarimbun, 1995:37).

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun komunikasi

kerangka teori yang merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudt mana peneliti melihat masalah yang akan diteliti (Nawawi, 1995:39).

(20)

I.5.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut communication berasal

dari kata Latin “communication”, dan bersumber dari kata communis yang artinya sama. Sama ini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan

pula sebagai saling tukar – menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok (Widjaja, 2003: 13).

Menurut Harold D. Lasswell komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek baru. Jadi komunikasi itu meliputi lima unsur, yaitu komunikator (communicator, source, sender), pesan

(message), media (channel, media), komunikan (communicate, receiver, recipient), efek (effect, impact, influence).

Everett M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.Sahnnon dan Weaver (1949) mengatakan bahwa komunikasi adalah

bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.

Menurut Berelson dan Gary A. Stainer komunikasi merupakan penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan lambang – lambang atau kata – kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain – lain. Kegiatan atau proses

penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi.

Pada hakekatnya proses komunikasi merupakan penyampaian pikiran atau

(21)

berupa keyakinan, kepastian, keragu – raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.

Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human communication) bahwa komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang – orang

mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta

berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Cangara, 2002 : 19).

Dari definisi – definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi adalah seni menyampaikan informasi (pesan, ide, sikap, gagasan) dari

komunikator untuk merubah serta membentuk perilaku komunikan (pola, sikap, pandangan dan pemahamannya) ke pola dan pemahaman yang dikehendaki komunikator.

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif dapat dijelaskan dengan menjawab pertanyaan dari paradigma Lasswell yang dikemukanan oleh Harold D.Lasswell, yaitu :

Who Says What In Which Channel ToWhom With What Effect?

Paradigma Lasswell ini menunjukkan bahwa ada lima unsurdasar dalam komunikasi, yakni :

1. 1.Who (Siapa) : Komunikator, orang yang menyampaikan pesan.

2. 2.Says What (Mengatakan Apa) : Pesan, pernyataan yang diukung oleh lambang,dapat berupa ide atau gagasan.

3. 3.In Which Channel (Saluran) : Media, sarana atau saluran yang mendukung pesanbila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.

(22)

5. 5.With What Effect (Dampak) : Efek, dampak sebagai pengaruh dari pesan ataudapat juga dikatakan sebagai hasil dari proses komunikasi.Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut dapat

dikaji model komunikasi yaitu :

Sender : Komunikator (pengirim informasi) yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.

Sender Message Media Receiver Effect Feedback

Gambar I.1.

Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang yang bermakna yang disampaikan oleh

komunikator.

Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. Receiver : Komunikan (orang) yang menerima pesan dari komunikator.

Effect : Perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan.

Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

Fungsi komunikasi adalah:

(23)

b.Mendidik (to educate). c.Menghibur (to entertain).

d.Mempengaruhi (to influence).

Tujuan komunikasi adalah :

a.Mengubah sikap (to change the attitude).

b.Mengubah opini / pendapat / pandangan (to change the opinion).

c. Mengubah perilaku (to change the behavior).

d. Mengubah masyarakat / perubahan sosial (to change the society).

Joseph A. Devito mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang

ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang

menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefenisikan.

Rakhmat (2000: 189) mengatakan bahwa komunikasi massa dapat diartikan

sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar heterogen dan anonim melalui media cetak atau media elektronik sehingga pesan yang sama dapat

diterima secara serempak dan sesaat.

Miller (1996) mengatakan bahwa komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi

tingkah laku pihak penerima (Purba dkk, 2006 : 32 – 33).

Dari defenisi – defenisi di atas, maka ciri – ciri dari komunikasi massa yaitu,

(24)

Ciri yang kedua yaitu komunikator pada komunikasi massa melembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu komunikatornya dinamakan juga komunikator

kolektif karena tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan keberhasilan kerja sejumlah kerabat kerja.

Ketiga, pesan pada komunikasi massa bersifat umum. Hal ini adalah karena

pesan yang disampaikan ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. Keempat,

media komunikasi massa menimbulkan keserempakan pada khalayak dalam menerima pesan – pesan yang disebarkan. Kelima, komunikan komunikasi massa bersifat heterogen dan anonim. Keberadaannya terpencar – pencar, dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal

dan tidak memiliki kontak pribadi. Masing – masing berbeda dalam berbagai hal (jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, dll).

I.5.2. Media Massa

Media massa merupakan salah satu media yang digunakan sebagai penghubung dalam melakukan suatu proses komunikasi. Media massa merupakan sumber

informasi, pengetahuan dan bahkan menjadi sarana hiburan bagi manusia. Media masa selalu mengalami berbagai perkembangan yang selanjutnya perubahan – perubahan yang terjadi

pada media massa tersebut semakin memudahkan manusia untuk mendapatkan berbagai informasi yang sangat bermanfaat.

Media massa merupakan saluran atau media yang digunakan dalam

penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat – alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi.

Tiga fungsi utama media massa menurut Harold D. Lasswell yaitu :

(25)

2. Menekankan pada seleksi, evaluasi dan interpretasi dari media massa. Peranan media massa adalah melakukan seleksi mengenai apa yang perlu dan apa yang tidak perlu

disirkan. Pemilihan dilakukan oleh editor dan pengelola media massa.

3. Sebagai sarana untuk mengindahkan nilai dan warisan budaya dari generasi ke generasi.

Menurut Robert K. Avery individu dalam menerima pesan – pesan dari media massa baik itu berita, pendidikan, hiburan atau iklan akan memberitakan reaksi terhadap

pesan – pesan itu berupa :

Selective attention, masing – masing individu hanya akan memilih program atau

berita yang menarik minatnya.

Selective perception, individu akan menafsirkan sendiri pesan – pesan yang

diterimanya melalui media masa.

Selective retention, individu hanya akan mengingat hal – hal yang ingin ia ingat.

Dapat diambil kesimpulan bahwa pesan yang disampaikan melalui media massa, akan diterima oleh individu berdasarkan kepentingan mereka sendiri, ditafsirkan dan

diingat sesuai dengan kepentingan makna pesan itu bagi masing – masing individu.

Robert Avery dalam tulisannya yang berjudul “communication and the media

yang dimuat dalam buku “a reader in human communication” memberikan karakteristik media massa dibandingkan dengan komunikasi yang lain, yaitu :

Pengertian komunikasi massa, merujuk pada pendapat Tan dan Wright,

merupakan bentuk komunkasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh

(26)

Dari definisi tersebut jelaslah bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di

lapangan luas yang dihadiri olah ribuan bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukanlah komunikasi massa. Ahli komunikasi lainnya, Joseph A.Devito merumuskan komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak

yang luar biasa banyaknya. Ia juga mengatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemanar – pemancar yang audio atau visual (Effendy, 2000 : 21).

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media modern yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan, misalnya pembaca surat kabar , pendengar radio,

penonton televisi dan film. Mempelajari komunikasi massa tidak ada gunanya tanpa mengkaitkan peran medianya, bahkan bisa dikatakan media massa menjadi alat utama dalam proses

komunikasi massa.

I.5.3. Iklan

Iklan adalah pesan atau berita yang bertujuan untuk memberitahukan kepada

masyarakat luas dan khalayak ramai tentang produk dan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan dan siap untuk dipindahkan hak kepemilikannya melalui proses jual beli.

Sementara itu periklanan adalah serangkaian kegiatan untuk memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat tertentu melalui media tertentu dengan sesuatu pesan atau berita.

Menurut Lofton (2004) mengatakan bahwa iklan tidak hanya hangat tetapi juga

harus jelas. Untuk itu diperlukan perhatian khusus hari demi hari untuk dapat memberikan sajian iklan yang terkini dan sesuai dengan konteks perhatian masyarakat sesuai dengan

sasaran iklan.

(27)

ramai mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di dalam media massa, seperti surat kabar / koran, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Dari

pengertian iklan tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar memiliki atau memenuhi permintaan pemasang iklan.

Dari pengertian iklan maka, iklan harus memenuhi syarat-syarat iklan yaitu sebagai berikut:

Syarat-syarat iklan 1. Bahasa Iklan

a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis

b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan

2. Isi iklan

a. objektif dan jujur b. singkat dan jelas

c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain d. menarik perhatian banyak orang.

I.5.4. Televisi

Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele (yunani) yang berarti jauh, dan visi (videre, bahasa Latin) yang berarti penglihatan. Jadi, televisi berarti

gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat dan dapat dilihat di tempat lain melalui sebuah perangkat penerima (televisi set).

(28)

bagi pemirsanya dan mempengaruhi khalayak dengan jalan menggugah emosi dan membuka pikiran pemirsa. Selain itu penonton juga bisa denagn leluasa menentukan siaran mana yang

mereka senangi. Televisi mampu mengatasi jarang ruang dan waktu, sehingga khalayak yang tinggal di daerah terpencil pun dapat menikmati siaran televisi. Televisi lebih mempunyai kemampuan menonjol dibanding media lain.

Di Indonesia terdapat berbagai stasiun televisi yang menawarkan berbagai acara dan informasi yang bermanfaat diantaranya adalah Metro TV yang menawarkan konten

yang berisi berita dan informasi aktual lainnya, TV One yang menawarkan konten berita dan olahraga, RCTI, SCTV, Indosiar, Trans TV , ANTEVE dan stasiun TV lainnya yang lebih banyak menawarkan konten-konten yang lebih ke hiburan dan gaya hidup.

Televisi sepertinya media massa yang lain mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu:

1. Fungsi penerangan (the information function)

Televisi meruapakan media yang mampu menyiarkan informasi dengan memuaskan. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana penerangan stasiun televisi selain

menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiar, dilengkapi gambar-gambar yang faktual.

2. Fungsi pendidikan (the educational function)

Televisi merupakan sarana ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara stimultan. Yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat. 3. Fungsi hiburan (the entertainment function)

(29)

I.5.5. Minat Beli

Minat sebagai rasa ingin tahu lebih rinci dalam diri sseorang, merupakan sikap

yang menimbulkan adanya perhatian, ketertarikan dan hasrat untuk melakukan sesuatu dalam diri seseorang yang muncul akibat adanya objek tertentu.

Minat merupakan momen dan kecenderungan – kecenderungan yang terarah

secara intensif kepada suatu objek yang dianggap penting (Kartono, 1998:78). Secara teori minat mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:

• Objek minat itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal – hal tersebut.

• Minat tidak dapat dibawa sejak lahir

• Minat dapat berubah – ubah (situasional atau temporal)

• Minat tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun objek (Wijaya, 1993:45).

Minat beli adalah perhatian, kesukaan, kesenangan seseorang terhadap suatu keinginan di dalam membeli sesuatu. Bila dikaitkan dengan periklanan, maka minat adalah

sikap yang yang timbul dalam diri seseorang setelah membaca, mendengar, atau menonton suatu iklan, dimana orang tersebut menjadi ingin tahu mengenai produk yang diiklankan dan

berhasrat ingin memilikinya atau membelinya.

I.5.6. TEORI AIDDA

Teori yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah teori AIDDA

yang sering disebut A-A Procedure atau Attention ro action Procedure. Aidda merupakan akronim dari kata Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Keinginan), Decision

(30)

seorang guru harus mengetahui cara yang tepat untuk menarik perhatian siswa agar siswa memiliki minat melalui pesan yang berisi informasi yang disampaikan guru sehingga akan

timbul keinginan dan akhirnya diambil keputusan untuk bertindak terhadap pesan tersebut. (Effendy, 1986: 31)

Teori AIDDA merupakan suatu poses psikologi pada diri komunikan.

Berdasarkan formula AIDDA ini, komunikasi persuasive didahului dengan upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan

kata-kata yang merangsang tetapi juga dengan penampilan (appearance) ketika menghadapai komunikan. Apabila ditinjau dari segi psikologisnya, maka komponen perubahan yang terjadi pada teori AIDDA juga bisa ditinjau dari komponen perubahan sikap yang terjadi pada diri

manusia akibat terpaan pesan (Rakhmat, 1986: 52) yaitu:

a. Cognitive: Pesan yangdisampaikan ditujukan pada pikiran komunikan. Hal ini

dilakukan agar komunikan tahu dan paham akan pesan yang disampaikan. Hal ini sama dengan Attention dalam Teori AIDDA.

b. Afektif: Pada tahap ini tujuan komunikator tidak hanya supaya komunikan tergerak

hatinya hingga timbul perasaan tertentu seperti minat yang muncul akibat adanya perhatian.

c. Behavioral: Dampak yang timbul adalah berupa tindakan atau kegiatan. Hal ini sudah bisa mulai dilihat pada proses pengambilan keputusan.

Penelitian ini ingin mengetahui lebih jauh mengenai bagaimanakah tayangan

(31)

I.6. KERANGKA KONSEP

Kerangka yaitu hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat

kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat menghantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 1995:33).

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti,

yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial.

Dengan demikian, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesa, yang sebenarnya merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep – konsep dapat diteliti secara empiris, maka

harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

A. Variabel Bebas atau Independent Variable (X1)

Variabel Bebas adalah variabel yang mengundang gejala / faktor / unsur yang

mnentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat (Y) (Nawawi, 1995:57).

Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah iklan Minute Maid Pulpy Orange.

Indikatornya :

1. Model Iklan

• Figur Iklan

2. Frekuensi penayangan 3. Daya tarik pesan

(32)

• Ilustrasi/gambar

• Motto/slogan produk

• Musik/back sound

• Penyajian isi pesan

B. Varibel Bebas atau Independent Variable (X2)

Variabel bebas adalah variabel yang mengandung gejala / faktor/ unsur yang

menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat (Y) (Nawawi, 1995:57).

Variabel bebas (X2) dalam penelitian ini adalah iklan Nutrisari. 1. Model Iklan

• Animasi Iklan 2. Frekuensi penayangan 3. Daya tarik pesan

• Penjelasan isi pesan

• Ilustrasi/gambar

• Motto/slogan produk

• Musik/back sound

• Penyajian isi pesan

C. Variabel Terikat / Dependent Variabel (Y)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang muncul dipengaruhi variabel bebas (X) dan bukan karena adanya variabel lain (Nawawi, 1995:57).

(33)

1. Adanya perhatian (Attention)

2. Adanya ketertarikan/minat (Interest)

a. terhadap iklan b. terhadap produk

3. Adanya hasrat / keinginan (Desire)

D. Variabel Antara atau Intervening Variable (Z)

Variabel Antara (z) adalah yang menjembatani atau yang menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel intervening ini mempengaruhi hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

dependen, sehingga terjadi hubungan yang tidak langsung (Umar, 2002:61). Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden yang

melihat iklan Minute Maid Pulpy Orange dan iklan Nutrisari. Indikatornya :

1. Umur

2. Jenis Kelamin 3. Stambuk

4. Uang Saku

5. Frekuensi Melihat Iklan

I.7. MODEL TEORITIS

Berdasarkan variabel yang telah ditetapkan dalam kerangka konsep dapat

(34)

Gambar I.2.

Keterangan :

• Efektivitas Iklan (Pulpy Orange , Nutrisari)

• Variabel Bebas : X1 Pulpy Orange X2 Nutrisari

• Variabel Terikat :

Y Minat Beli Mahasiswa FISIP USU

I.8. OPERASIONAL VARIABEL

Berdasarkan kerangka konsep, maka dibuatlah operasionalisasi

variabel-variabel untuk membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian ini, sebagai berikut : Minat Beli

Mahasiswa FISIP USU

(Y) Efektivitas

Iklan

Nutrisari (X2) Minute Maid

(35)

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Teoritis Variabel Operasional

1. Variabel Bebas (X1)

Iklan Minute Maid Pulpy Orange

2. Variabel Bebas (X2) Iklan Nutrisari

3. Variabel Terikat (Y) Minat Beli

4. Variabel Antara Mahasiswa FISIP USU

 Model iklan

• Figur Iklan  Frekuensi penayangan  Daya tarik pesan

• Penjelasan isi pesan

• Ilustrasi/ gambar

• Motto/slogan produk

• Musik/back sound

• Penyajian isi pesan  Model iklan

• Animasi Iklan  Frekuensi penayangan  Daya tarik pesan

• Penjelasan isi pesan

• Ilustrasi/ gambar

• Motto/slogan produk

• Penyajian isi pesan  Perhatian (Attantion)

 Ketertarikan/minat (Interest)  Keinginan/hasrat (Desire)  Keputusan (Decision)

I.9. DEFENISI OPERASIONAL

Salah satu unsur yang sangat membantu komunikasi antara peneliti dengan defenisi operasional yang menjelaskan tentang bagaimana suatu variabel diukur.

Dalam penelitian ini variabel-variabel tersebut adalah :

(36)

a. Model Iklan : bentuk atau variasi dalam beriklan

 Figur Iklan : artis/tokoh terkenal yang dipilih untuk beriklan

b. Frekuensi penayangan : jumlah angka (bilangan) yang menunjukkan seberapa kali tayang/tampilan.

c. Daya Tarik Pesan : makna yang tersirat atau kandungan pesan

yang memiliki arti bagi khalayak yang memiliki kecocokan dan manfaat

dengan sistem nilai yang berlaku sehingga menimbulkan reaksi bagi khalayak untuk menyukai/tidak menyukai suatu iklan.

 Penjelasan isi pesan : penjabaran maksud dari iklan.

 Ilustrasi/gambar : ilustrasi adalah menampilkan informasi dengan

ketrampilan gambar tangan dan penuangan daya imajinasi.

 Motto/slogan produk : slogan adalah perkataan atau kalimat yang

menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk menyampaikan sesuatu.

 Musik/backsound : bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap

oleh indera pendengar.

 Penyajian isi pesan : merupakan cara mengemas informasi tentang

produk dalam iklan.

2. Variabel Bebas (X2) Iklan Nutrisari terdiri dari:

a. Model iklan : bentuk atau variasi dalam beriklan.

 Animasi Iklan : menggerakkan,menghidupkan.

(37)

seberapa kali tayang/tampilan.

3. Daya tarik pesan : makna yang tersirat atau kandungan pesan

yang memiliki arti bagi khalayak yang memiliki kecocokan dan manfaat

dengan sisem nilai yang berlaku sehingga

menimbulkan reaksi bagi khalayak untuk menyukai/tidak menyukai suatu iklan.

 Penjelasan isi pesan : penjabaran maksud dari iklan.

 Ilustrasi/ gambar : suatu bentuk penataan gambar dalam suatu

iklan yang dapat menarik minat khalayaknya.  Motto/slogan produk : untaian bahasa atau kata – kata yang mampu

menarik minat komunikan.

 Penyajian isi pesan : merupakan cara mengemas informasi tentang

produk dalam iklan.

4. Variabel Terikat (Y) Minat Beli terdiri dari :

Minat Beli : perhatian, kesukaan, kesenangan seseorang

terhadap suatu keinginan di dalam membeli

sesuatu.

a. Perhatian (Attantion) : adanya perhatian terhadap iklan.

b. Ketertarikan/minat (Interest) : setelah perhatian khalayak terfokus kepada

iklan yang ditampilkan, maka perhatian tersebut dapat berubah menjadi minat.

(38)

memakai/melakukan sesuatu harus dibangkitkan, yakni dari proses ada rasa

kepentingan/ketertarikan terhadap iklan. d. Keputusan (Decision) : dimana mahasiswa FISIP memutuskan untuk

membeli kedua produk pada iklan yaitu

Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari. e. Tindakan (Action) : suatu kegiatan untuk memakai atau membeli

kedua produk itu.

5. Variabel Antara (Z) Mahasiswa FISIP USU terdiri dari :

a. Usia : Hitungan dari awal tahun kelahiran responden

b. Jenis Kelamin : Perbedaan yang didasarkan pada fisik, yaitu

perempuan dan laki-laki

c. Stambuk : Mahasiswa FISIP USU stambuk 2008 – 2009

d. Uang Saku : Uang saku responden/bulan

e. Frekuensi Melihat Iklan : Jumlah keseringan melihat iklan

I.10. HIPOTESA

Hipotesa merupakan suatu proposisi atau pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel. (Suwardi, 1988: 13). Hipotesa yaitu informasi ilmiah yang lebih spesifik

(39)

Ho : Tidak terdapat perbedaan pengaruh Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Iklan Nutrisari terhadap minat beli mahasiswa FISIP USU.

(40)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1. KOMUNIKASI

II.1.1. Pengertian Komunikasi

Setiap hari orang selalu berbicara tentang komunikasi. Mereka mengenal kata komunikasi, namun banyak di antara mereka yang kurang mengerti makna kata komunikasi meskipun mereka selalu perbincangkan dan mereka lakukan. Menurut H.A.W. Widjaja (2000

: 13) “Komunikasi merupakan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai saling tukar-menukar pendapat.

Everett M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.Sahnnon dan Weaver (1949) mengatakan bahwa komunikasi adalah

bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut communication berasal dari kata Latin “communication”, dan bersumber dari kata communis yang artinya sama. Sama ini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai

hubungan atau kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai saling tukar – menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan

kontak antara manusia baik individu maupun kelompok (Widjaja, 2003: 13).

Secara etimologis kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Communis dalam arti kata sama makna,

(41)

Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan perkataan lain, hubungan antara mereka itu bersifat

komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak berlangsung. Dengan perkataan lain, hubungan antara orang-orang itu tidak komunikatif (Effendy, 1992: 3-4). Adapun Unsur-Unsur Komunikasi menurut Widjaja (2000:30-38) adalah:

• Sumber

Adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam

rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen atau sejenisnya.

• Komunikator

Adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan-pesan komunikasi

sebagai suatu proses.

• Pesan

Adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.

• Channel

Adalah saluran penyampaian pesan, atau media yang digunakan dalampenyampaian pesan.

• Komunikan

Adalah orang atau kelompok yang menerima pesan yang disampaikan oleh

komunikator.

• Effect (hasil)

Adalah hasil dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai

(42)

II.1.2. Fungsi Komunikasi

Menurut Widjaja (2000:65) apabila komunikasi dipandang arti yang lebih

luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita atau pesan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar-menukar data, fakta, ide. Maka fungsinya dalam setiap sistem sosial sebagai berikut:

• Informasi : pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data dan gambar, bakat, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat

dimengerti dan berinteraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan.

• Sosialisasi : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat.

• Motivasi : menjelaskan sikap tujuan masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang untuk mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

• Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling tukar menukar fakta yang perlu untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat

mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum.

• Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong

perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan, keterampilan dan

kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupn.

• Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan budaya masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas imajinasi seseorang dan dorongan kreatifitas dan kebutuhan

(43)

• Hiburan : penyebarluasan simbol, sinyal, suara, dan image dari drama, tari, kesenian, kesastraan, musik, olah raga, permainan dan sebagainya untuk rekreasi,

kesenangan, kelompok, dan individu.

• Integrasi : menyediakan suatu bangsa, kelompok dan individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain.

Dalam penelitian ini, peneliti merasa perlu membahas komunikasi karena pesan yang disampaikan berupa tayangan iklan produk Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari yang

ditujukan kepada masyarakat khususnya mahasiswa sebagai informasi.

II.2. Komunikasi Massa

II.2.1. Pengetian Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media

yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan. Pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televise dan film, tidak tampak oleh si komunikator. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa komunikasi massa atau

komunikasi melalui media massa sifatnya “satu arah” (one way traffic) (Effendy, 1992:50). Rakhmat (2000: 189) mengatakan bahwa komunikasi massa dapat diartikan

sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar heterogen dan anonim melalui media cetak atau media elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serempak dan sesaat.

Proses komunikasi selalu mempunyai hasil akhir, yang dinamakan juga dengan efek. Efek yang diterima oleh seseorang yang menerimanya baik disengaja dan terasa

(44)

sekali (Liliweri, 1991:38). Hal ini disebabkan perbedaan dalam mengartikan pesan dari media massa itu. Secara umum ada tiga efek dari komunikasi massa yaitu:

Efek kognitif

Pesan komunikasi massa menimbulkan perubahan dalam hal pengetahuan,

pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperoleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi.

Efek afektif

Dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat lebih mudah atau berkurang rasa tidak menonton televise. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai.

Efek konatif

Akibat pesan komunikasi massa mengakibatkan orang mengambil keputusan

untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Efek ini merujuk kepada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau

kebebasan berperilaku (Liliweri, 1991:39).

Adapun pengaruh media massa pada masyarakat khususnya mahasiswa (dalam

McQuali,1996:70) adalah :

• Informasi

Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.

Menunjukkan hubungan kekuasaan.

(45)

• Korelasi

Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.

Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan. Melakukan sosialisasi.

Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan.

Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif.

• Kesinambungan

Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.

Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

• Hiburan

Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi

Meredakan ketegangan sosial.

Komunikasi massa mempunyai cirri-ciri yang berbeda dari bentuk komunikasi lainnya. Adapun karakteristik komunikasi massa menurut Liliweri (1991:37-39) adalah sebagai berikut :

• Sifat komunikator.

Sesuai dengan hakekatnya dalam sifat penggunaan media atau seluruh professional dengan teknologi tinggi melalui usaha-usaha industri maka kepemilikan media massa bersifat lembaga, yayasan, organisasi usaha yang

(46)

• Sifat pesan.

Pesan komunikasi bersifat umum, universal, tentang berbagai hal dan berbagai

tempat. Isi media massa tentang berbagai peristiwa apa saja yang patut diketahui oleh masyarakat umum.

• Sifat media massa.

Salah satu ciri yang khas dalam komunikasi massa adalah sifat media massa.

Komunikasi massa nampaknya lebih bertumpu pada andalan teknologi pembagi pesan dengan menggunakan jasa industri untuk memperbanyak dan

melipatgandakan. Bantuan indutri mengakibatkan khalayak dengan cara yang tepat dan terus-menerus.

• Sifat komunikan.

Komunikan dalam komunikasi massa adalah khalayak. Khalayak merupakan masyarakat umum yang beragam, heterogen dan segi demografis, geografis

maupun psikorafis. Jumlah keanggotaan komunikan ini sangat besar dan diantara mereka ada yang tidak saling kenal namun pada suatu waktu dan tempat yang

relatif sama mereka memperoleh jenis pesan yang sama dari media massa tertentu.

• Sifat efek.

Bagaimanapun juga komunikasi massa mempunyai efek tertentu. Secara umum terdapat tiga efek dari komunikasi massa, berdasarkan teori hirarki efek yaitu, efek kognitif (pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah

dalam hal pengetahuan, pandangan dan pendapatan terhadap sesuatu yang dipeolehnya, efek efektif (pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya

(47)

• Sifat umpan balik.

Umpan balik dari komunikasi massa biasanya lebih brsifat tertunda.

Pengembalian reaksi terhadap suatu pesan kepada sumbernya tidak terjadi pada saat yang sama melainkan suatu media itu beredar atau pesannya itu memesuki

kehidupan suatu masyarakat tertentu.

II.2.2. Fungsi Komunikasi Massa

Adapun fungsi komunikasi mass menurut Charles R. Wright (dalamWiryanto, 2000 : 11) adalah:

• Surveilance

Menunjukkan pada fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai

kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik di luar maupun di dalam masyarakat.

• Correlation

Meliputi fungsi interprestasi pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu dalam mereaksi kejadian-kejadian.

• Transmission

Menunjukkan pada fungsi mengkomunikasikan infomasi, nilai-nilai dan

norma-norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi yang lain atau dari anggota-anggota suatu masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi pendidikan.

• Entertainment

Menunjukkan pada kegiatan-kegiatan komunikatif yang dimasukkan untuk

(48)

II.3. Periklanan

II.3.1. Sejarah Periklanan

Iklan berasal dari bahas arab, “iqlama”, yang dalam bahasa Indonesianya artinya pemberitahuan, sementara kata “advertensi” berasal dari bahasa Inggris “advertising” atau dalam bahasa Belanda “advertentie’. Sedangkan reklame berasal dari bahasa Perancis

“re-klame” yang berarti berulang-ulang. Sebenarnya semua istilah di atas mempunyai pengertian yang sama yaitu member informasi tentang suatu barang / jasa kepada khalayak.

Iklan muncul sejak 3000 th SM dan sudah dikenal dalam peradaban bangsa-bangsa Mesopotamia dan Babilonia. Pada zaman Mesopotamia, para pedagang menyewa perahu-perahu dan mengutus pedagang keliling untuk mengantar hasil produksi rumah

tangganya kepada para konsumen yang membutuhkan. Sistem pengedarannya masih “door to door”. Sistem tersebut masih bertahan sampai dengan sekarang. Pendapat lain mengatakan

iklan berasal dari zaman Romawi kuno pada tahun 600 SM oleh Thales, seorang piawai dalam ilmu politik, matematika dan astronomi mengadu nasib sebagai ahli nujum untuk meramalkan terjadinya gerhana matahari. Ramalan yang dihubungkannya dijuluki Town

Cries. Dimana ia berseru berulang-ulng di muka keramaian Town Cries juga digunakan para pedagang untuk memeriahkan barang dagangan dan mendapatkan upah. Mereka inilah yang

dianggap sebagai cikal bakal dunia iklan.

Iklan yang dibuat dalam bahasa Inggris dan dicetak lebih modern terbit di London pada tahun 1472 yang dibuat oleh William Caxton. Pada tahun 1704 iklan cetak

muncul di Amerika oleh Benyamin Franklin. Menjelang akhir abad ke-18, iklan cetak mulai merambah ke seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Iklan cetak yang muncul di

(49)

dibuat modern pada zaman setelah kemerdekaan yaitu pada tahun 1960-an yaitu iklan yang dikeluarkan oleh PT. Unilevr “LUX”.

II.3.2. Pengertian Iklan

Iklan adalah segala bentk pesan tentang suatu produk yang disampikan lewat

mdia kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sedangkan perklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian

iklan.

Menurut Klepper (1986) iklan adalah berasal dari bahasa Latin “ad-vere” yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak yang lain. Jika pengertian ini kita

terima maka sebenarnya iklan tidak ada bedanya dengan pengertian komunikasi satu arah. Spriegel (1960) yang dikutip oleh Susanto (1997) mengemukakan bahwa iklan

adalah informasi tentang barang ataupun gagasan yang menggunakan media non personal yang dibayar. Pengertian seperti ini menerangkan bahwa kegiatan periklanan mengandung unsur penyewaan ruang dan waktu dari suatu media massa karena ruang dan waktu memang

dipergunakan oleh pengiklanan untuk menyebarkan infomasi. Penyebaran informasi melalui media itulah yang membawa sifat iklan yang non personal tau tidak bertatap muka.

Wright mengemukakan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasarn yang membantu menjual barang, memberikan kekutan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang,

memberikan pelayanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasive (Liliweri, 1997:20).

(50)

ide-ide, gagasan dan layanan yang bersifat non personal atas tanggungan sponsor tertentu” (Liliweri, 1997:21).

Baik defenisi Wright maupun AMA iklan tetap dipandang dari dua sisi, alat marketing dan komunikasi. Pengertian iklan dipandang sebgai alat pemasaran (Liliweri, 1997:21) adalah :

• bentuk pembayaran

• penyampaian bersifat non personal

• produk barang, jasa, layanan dan gagasan

• dibiayai oleh sponsor

Pengertian iklan dipandang sebagai komunikasi (Liliweri, 1997:23) adalah :

• informasi dan persuasi

• informasi dikontrol

• teridentifikasinya informasi

• media komunikasi massa

Musik juga ternyata mempunyai kekuatan untuk mengiringi penampilan iklan melalui media massa terutama media elektronik (radio dan televisi). Hampir rata-rata iklan radio dan televisi khususnya, memiliki musik dan lagu tersendiri. Sebenarnya seberapa besar

fungsi musik dan lagu dalam suatu iklan? Jingle yang dalam bahasa Indonesia artinya bunyi dan dalam Kamus Istilah Periklanan Indonesia diartikan sebagai musik dan lagu yang

(51)

II.3.3. Jenis Iklan

Secara teoritik umumnya iklan terdiri atas dua jenis; pertama iklan standar,

dan kedua iklan layanan masyarakat. Yang dimaksud iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan mengenal barang, jasa playanan untuk konsumen melalui sebuah media. Tujuan iklan standar adalah merangsang motif dan minat para pembeli atau

para pemakai. Sedangkan iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non profit, jadi iklan ini tidak mencari keuntungan akibat pemasangannya kepada khalayak. Hal ini berbeda

dengan iklan standar yang mngharapkan dari pemasangan iklannya menggaet keuntungan atas penjualanbarang produksinya. Umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan informasi dan penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka

pelayanan dengn mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, brsikap positif terhadap pesan yang disampaikan.

 Pembagian Iklan Secara Umum

a. Iklan tanggung jawab sosial

Adalah iklan yang bertujuan menyebarkan pesan-pesan yang bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk sikap warga masyarakat

sehinggga mereka bertanggung jawab terhadap masalah social dan kemasyarakatan tertentu.

b. Iklan bantahan

Adalah iklan yang diajukan melalui media massa untuk membantah dan memperbaiki citra suatu produk yang namanya sudah tercemar dikalangan masyarakt

(52)

c. Iklan pembelaan

Adalah mirip dengan iklan bantahan, namun iklan pembelaan merupakan iklan

yang diajukan untuk membela keberadaan suatu barang, jasa, ide atau gagasan tertentu dari pengajuan atau klaim dari pihak lain terhadap suatu produk tertentu.

d. Iklan perbaikan/ ralat

Adalah iklan yang memperbaiki pesan-pesan tentang suatu produk tertentu yang terlanjur salah dan disebarluaskan melalui media massa

e. Iklan keluarga

Adalah iklan yang pesan-pesannya merupakan pemberitahuan tentang terjadinya suatu peristiwa kekeluagaan kepada keluarga/khalayak lainnya

 Pembagian Secara Khusus ( Liliweri, 1997:36)

a. Iklan berdasarkan khalayak sasaran psikografis

Khalayak sasaran iklan dapat digolongkan atas khalayak demografis (usia, jenis kelamin, status social, pekerjaan, pendapatan) dan psikografis (gaya hidup, motif

membeli, sikap terhadap produk tertentu).

b. Iklan berdasarkan khalayak sasaran geografis

Jenis iklan ini diarahkan untuk menjangkau khalayak dalam wilayah tertentu. Berdasarkan hal ini kita mengenal; iklan internasional, iklan nasional, iklan regional, iklan lokal.

c. Iklan berdasarkan penggunaan media

(53)

d. Iklan berdasarkan fungsi dan tujuan

Setiap iklan tentunya mempunyai fungsi tertentu serta mempunyai tujuan tertentu

pula. Jenis iklan ini terdiri atas iklan tentang produk dengan bukan produk, iklan komersial dengan bukan komersial, iklan berdampak langsung dengan tidak langsung.

II.3.4. Fungsi Periklanan

Iklan sebagai tehnik penyampaian pesan dalam bidang bisnis yang sifatnya non

personal secara teoritik melaksanakan fungsi-fungsi seperti yang dimuat media massa lainnya (Liliweri, 1997:47)

1. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran adalah fungsi untuk memenuhi permintaan para pemakai ataupun pembeli terhadap barang-barang ataupun jasa serta gagasan

yang diperlukannya. 2. Fungsi komunikasi

Fungsi komunikasi adalah semua bentuk iklan memang

mengkomunikasikan melalui media berbagai pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdiri atas sekelompok orang yang menjadi khalayaknya.

Sebagai fungsi komunikasi, iklan berisi cerita mengeni satu produk sehingga harus memenuhi syarat-syarat pemberitaan.

3. Fungsi pendidikan

Fungsi pendidikan merupakan sebagian fungsi komunikasi. Secara khusus sebenarnya dalam setiap ulasan efek komunikasi maka efek pendidikan

Gambar

Gambar I.2.
Tabel 2 Populasi
 Tabel 1         Usia Responden
Tabel 4 Uang Saku Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Iklan im3 Play dibuat semenarik mungkin untuk membuat konsumen berminat untuk membeli.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh iklan televisi terhadap minat

[r]

(Studi Korelasional Iklan DEAL MEDAN di Radio Prambors terhadap Minat Beli Voucher Belanja DEALMEDAN pada Mahasiswa Universitas Sumatera

Gambaran frekuensi tayangan iklan samsung galaxy dengan minat beli Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa fakultas syariah dan hukum jurusan ilmu hukum

Kesimpulannya adalah iklan di televisi mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat beli konsumen, oleh karena itu Indomie harus dapat mempertahankan atau bahkan

Country of Origin dan persepsi kualitas terhadap minat beli smartphone Xiaomi di kalangan mahasiswa/i Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.. Penelitian

Country of Origin dan persepsi kualitas terhadap minat beli smartphone Xiaomi di kalangan mahasiswa/i Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.. Penelitian

Skripsi ini berjudul Iklan Produk Susu di Televisi dan Minat Beli (Studi Korelasional Tentang Iklan Produk Susu Dancow di Televisi terhadap Minat Beli pada Masyarakat di