• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pengembalian modal sendiri dan laba per lembar saham terhadap harga saham pada PT.Telekomunikasi, Tbk Periode 2004-2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pengaruh pengembalian modal sendiri dan laba per lembar saham terhadap harga saham pada PT.Telekomunikasi, Tbk Periode 2004-2010"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

The Impact of Return On Equity Ratio and Earning Per Share on stock price at PT.Telekomunikasi, Tbk Period 2004-2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Sayarat Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi

Jenjang Studi Strata I Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

DEVI RACHMAWATI

21207084

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian PT. Telekomunikasi Tbk dengan mengambil judul “Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning

Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham”.

Penulis menyadari bahwa penulisan usulan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman, wawasan serta kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu semua kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan penulis.

Penelitian ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor di Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

2. Prof.Dr.Umi Narimawati. Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

(7)

vii

arahan dan selalu menyempatkan waktu untuk membimbing saya, anak bimbingan ibu yang sedikit males. Terimakasih karena ibu selalu bersabar untuk membimbing saya.

5. Kepada kedua orangtua yang saya sayangi, khususnya untuk kakak dan adik saya yang selalu menjadi tim rusuh dan menyemangati saya dalam melakukan penelitian ini, mama terimakasih buat doa-doanya, papah yang baik hati terimakasih buat materialnya. Kalian yang selalu mendoakan saya dan memberikan yang terbaik serta memberikan dorongan dan motivasi baik secara moril maupun materil.

6. Terimakasih om Mario yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk membantu saya dan mengajarkan saya rumus-rumus dan teori-teori yang cukup buat saya kebingungan.

7. Sahabat-sahabat saya Govergi Family‟s. Untuk Moly “Mell” terimakasih buat tidak pernah bosan menyemangati saya dan membantu saya, untuk Toly

“Desti‟ yang setia menemani saya melewati sidang dan selalu mengajak saya

main, dan untuk Loly „Ell Renzi” yang selalu memberikan saya semangat. Terimakasih karena kalian selalu ada untuk saya.

(8)

viii

9. Yang selalu memotivasi saya dengan ledekan-ledekannya Aa Chau terimakasih untuk dukungan yang selalu diberikan kepada saya.

10. Kepada teman-teman seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang dalam menempuh penelitian ilmiah ini, Addly, Supratman yang selalu saling menyemangati dalam memyelesaikan skripsi ini, Fei yang membantu saya berhitung, Reyner, Cakra, dan Luky Purnama.

Bandung, Februari 2012 Penulis

(9)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I - PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

(10)

x

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 11

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 12

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13

BAB II - KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Rasio Profitabilitas ... 14

2.1.1.1 Pengertian Rasio Profitabilitas ... 14

2.1.1.2 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas ... 15

2.1.2 Return On equity (ROE) ... 17

2.1.3 Earning Per Share (EPS) ... 18

2.1.4 Pengertian Harga Saham ... 19

2.1.5 Keterkaitan antara Variabel Penelitian ... 20

2.1.5.1 Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham ... 20

2.1.5.2 Pengaruh Earning Per Share terhadap harga Saham ... 21

2.1.5.3 Pengaruh ROE dan EPS terhadap Harga Saham ... 21

2.2 Penelitian Terdahulu ... 22

2.3 Kerangka Pemikiran ... 25

(11)

xi

3.1 Objek Penelitian ... 30

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.2.1 Desain Penelitian ... 32

3.2.2 Operasional Variabel... 33

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 36

3.2.3.1 Sumber Data (Primer dan Sekunder) ... 36

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 36

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 38

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 38

3.2.5.1.1 Rancangan Analisis Deskriptif ... 38

3.2.5.1.2 Rancangan Analisis Verifikatif... 40

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 46

BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 50

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Telekomunikasi Tbk ... 50

4.1.2 Sejarah Persahaan ... 54

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Tbk ... 56

4.1.4 Deskripsi Jabatan PT. Telekomunikasi Tbk ... 59

(12)

xii

4.2 Pembahasan ... 67

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 67

4.2.1.1 Perkembangan ROE PT. Telekomunikasi Tbk ... 67

4.2.1.2 Perkembangan EPS PT. Telekomunikasi Tbk ... 69

4.2.1.3 Perkembangan Harga Saham PT.Telekomunikasi Tbk ... 72

4.2.2 Analisis Verifikatif... 74

4.2.2.1 Pengaruh ROE dan EPS Terhadap Harga Saham ... 74

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 97

(13)

101

Agnes Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Cet.7,BEP

Brigham dan Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh. Jakarta: PT. Salemba Empat Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skiripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka

James C. Van, And Jonh M. Wachowietz. 2005. Financial Management Principal, Alih Bahasa Heru Sutojo. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Buku satu. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2003. Teory Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Dua. BPFE. Yogyakarta

Kuncoro. 2001. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi I. AMP YKPN. Yogyakarta

Lukman Syamsuddin. 2004. Manajemen keuangan. Jakarta: PT. Raja Granfindo Persada

Moh Nazir. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Graha Indonesia

Nur Indriantoro dan bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta

Robbert Ang. 1997. Pasar Modal Indonesia

Steve, Earl and Monte. 2005. Financial Accounting, 9 th Ed. 2005. Singapore : South – Western, Thomson.

Suad Husnan. 1997. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan : keputusan jangka Panjang. BPFE. Yogyakarta

(14)

102

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2005. Stasistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua Belas. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabetis.

Tripono Darmaji dan Hendy M Fakhruddin. 2001. Pasar Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia: Aplikasi Contoh dan Perhutungannya. Jakarta. Agung Media

Umi Narimawati. 2008. Analisis Multifariat Untuk Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

Umi Narimawati. 2010. Metodologi Penelitian : Dasar Menyusun Penelitian Ekonomi. Jakarta: Penerbit Genetis

Weston dan Brigham. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga Widiatmojo. 2000. Cara Sehat InvestasiManajemen Portopolio, Cetakan Pertama.

BPFE. Yogyakarta

Zaki Baridwan. 2003. Intermediate Accounting, Edisi Delapan. BPFE. Yogyakarta Abid Djazuli. 2006. Pengaruh EPS, ROI, dan ROE terhadap Perubahan Harga

Saham Pada Perusahaan Sektor Manufacturing Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Fordema, Vol. 6, No. 1, Juni, 51-62

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa dan wilayah yang sangat luas dibandingkan dengan negara Asia lainnya merupakan pasar yang sangat potensial. Wajar halnya jika banyak perusahaan dengan berbagai macam bisnis yang mereka bawa, masuk dan bersaing secara ketat untuk meraih pangsa pasar yang besar, dan berusaha menjadi pemain utama dalam areanya masing-masing. Faktor-faktor yang menggerakan pertumbuhan bisnis-bisnis tak jauh beda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang membedakan adalah makin pulihnya investasi dan rencana besar pemerintah untuk membangun bidang infra struktur. Salah satu sektor bisnis yang semakin booming saat ini adalah sektor telekomunikasi.

Sektor telekomunikasi adalah sektor vital yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial ekonomi suatu negara. Selain itu bisnis telekomunikasi sangatlah dinamis karena senantiasa mengikuti tren perubahan tekhnologi komunikasi, sehingga banyak yang menganggapnya sebagai bisnis yang penuh dengan keuntungan.

(16)

2

Halo, dan As-nya, PT. Indosat-Satelindo dengan mentari, IM3, dan Matrix-nya, PT. Excellcomindo dengan XL dan lainnya.

Perusahaan dapat eksis dalam persaingan tersebut, maka ia harus menerapkan strategi dengan memperhatikan sisi finansial dan non finansialnya. Orientasi perusahaan terlihat dari perbedaan pembobotan kedua sisi tersebut. Untuk perusahaan yang berorientasi sosial, ataupun lembaga swadaya masyarakat, sisi non finansialnya akan lebih dominan. Akan tetapi untuk perusahaan yang berorientasi laba, seperti perusahaan multinasional, BUMN, sisi finansial akan lebih dominan. Titik berat sisi finansial antara lain tingkat laba, return saham, likuiditas dan sovabilitas perusahaan. Sementara non financial meliputi kepuasan pelanggan, proses bisnis internal, serta inovasi dan pembelajaran di perusahaan itu sendri.

Laba yang diperoleh perusahaan tentunya harus mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan, karena jika biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi, maka batas laba tidak akan mampu memberikan penghasilan kepada para pemegang saham yang telah menginvestasikan uang mereka.

(17)

manusianya, salah satunya dengan membuat suatu sistem kompensasi, dan benefit lainnya.

Persoalan mendasar bagi setiap investor di pasar modal adalah bagaimana menentukan harga saham yang seharusnya serta melakukan peramalan (forecasting) terhadap perubahan harga saham pada masa yang akan datang sehingga dapat dijadikan dasar untuk melakukan investasi.

Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi karena dapat menjadi sumber dan alternatif bagi perusahaan disamping bank. Salah satu sumber dana perusahaan berasal dari modal saham yang ditanamkan oleh para investor, maka secara otomatis modal saham merupakan bagian dari laporan manajemen perusahaan kepada para pemegang saham atau investor. Dalam perekonomian modern laporan keuangan sudah merupakan media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen, pemerintah maupun pelaku pasar modal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ROE dan EPS terhadap harga saham pada perusahaan yang Go Public di BEI. Populasi penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(18)

4

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sering dijadikan ukuran untuk menentukan baik atau tidaknya kinerja keuangan dan keberhasilan suatu perusahaan. Alat untuk mengukur profitabilitas tersebut adalah rasio profitabilitas. Jika tingkat perusahaan baik maka akan menarik minat para inverstor untuk meningkatkan investasnya pada perusahaan.

Return On Equity (ROE) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholder’s equity) yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba (Brigham, 2001).

(19)

terbentuk di pasar jual belisaham. Harga teoritis adalah harga saham yang seharusnya terjadi,sedangkan harga nominal adalah harga yang tercantum pada saham biasa

PT. Telekomunikasi atau yang biasa disebut Telkom merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi. Pada awalnya perusahaan Telkom ini memiliki produk utama yang merupakan produk unggulan pada masanya yaitu wireline atau yang biasa disebut dengan istilah fixed phone atau telpon rumah. Seiring berkembangnya dalam dunia komunikasi akhirnya Telkom mulai mengalami kemunduran dan tidak dapat memonopoli pasar komunikasi. Masalah ini muncul karena banyaknya kendala sehubungan dengan produk wireline atau telpon rumahnya. Hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana yang dimiliki Telkom tidak sesuai lagi dengan kebutuhan konsumen dan dikarenakan sebagian besar masyarakat lebih menyukai menggunakan teknologi berbasis GSM (Global System for Mobile Communications).

(20)

6

Salah satu cara yang dilakukan PT. Telekomunikasi agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang merupakan pendatang baru didunia komunikasi adalah dengan cara menjual saham pada publik melalui pasar modal. Dengan demikian maka Telkom dapat memperoleh dana dengan mudah melalui penjualan saham tersebut. Saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan Ticker Telkom.

Melihat kemajuan pasar yang berkembang secara cepat dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran wireline atau fixed line ini, maka PT. Telkom menyusun strategi diferensiasi dengan meluncurkan produk wireline phone yang disebut dengan Telkom Flexi. Berbeda dengan pendahulunya, Telkom Flexi ini merupakan mobile phone yang menggunakan teknologi berbasis CDMA (Code Divisions Muliple Acces).

(21)

Table 1.1

Perkembangan ROE, EPS dan Harga Saham Pada PT.Telekomunikasi Tbk, Periode 2004-2010

Tahun ROE EPS Harga Saham

2004 0,13 124,48 4,825

2005 0,34 396,51 5,900

2006 0,39 545,91 10,100

2007 0,38 637,75 10,150

2008 0,31 526,76 6,900

2009 0,29 565,42 9,450

2010 0,26 572,27 7,950

Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi,Tbk

Berdasarkan tabel 1.1 diatas maka dapat dilihat perkembangan ROE, EPS, dan Harga saham yang berubah setiap tahunnya. Fenomena yang terjadi pada PT. Telekomunikasi, Tbk yaitu pada periode tahun 2007, 2009 dan 2010. Dimana terdapat kontradiksi antara teori menurut Brigham Houston(2010:133) dengan kenyataan yang ada, yaitu penurunan ROE ditahun 2007 dan tahun 2009 menyebabkan kenaikan harga saham.

(22)

8

bertentangan dengan teori yang diungkapkan oleh Brigham Houston(2010:133) yang menyatakan bahwa Rasio yang paling penting adalah pengembalian ekuitas (return on equity), yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE menunjukan tingkat yang mereka peroleh. Jika ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.

Demikian juga dengan kondisi EPS yang mengalami kenaikan ditahun 2010 dari tahun sebelumnya tapi ditahun yang sama telah terjadi penurunan pada harga saham yaitu dari 9,450 menjadi 7,950, hal inipun bertentangan dengan teori yang diungkapkan oleh Weston dan Brigham (2001:26) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah Laba per lembar saham (Earning per share). Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar lembar saham (Earning per share) yang diberikan perusahaan maka harga saham pun akan ikut naik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan invesatsi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.

(23)

untuk melakukan penelitian ini. Dengan menggunakan rasio keuangan maka perusahaan dapat mengetahui kinerja keuangan perusahaan serta dapat digunakan untuk menarik investor dan kreditur yang lebih banyak. Dan juga dengan mengetahui kinerja perusahaan baik masa ini maupun masa yang akan datang , ini merupakan informasi penting bagi pemegang saham mengenai harga saham. Berdasarkan fenomena dengan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :“PENGARUH RETURN ON EQUITY DANEARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI, Tbk Periode 2004-2010”.

1.2 Identifikasi danRumusanMasalah 1.2.1 IdentifikasiMasalah

Berdasarkan dari hasil fenomena yang telah dibahas sebelumnya maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pada tahun 2007 dan tahun 2009 PT. Telekomunikasi Tbk, mengalami penuruan ekuitas, akan tetapi dalam keadaan seperti itu perusahaan tetap mengalami kenaikan harga saham pada periode tersebut.

(24)

10

1.2.2 RumusanMasalah

Berdasarkan uraian yang telah disajikan, maka permasalahan yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana perkembangan pengembalian modal sendiri (ROE)padaPT. Telekomunikasi, Tbk.

2. Bagaimana perkembangan laba per lembar saham (EPS)padaPT. Telekomunikasi, Tbk.

3. Bagaimana perkembangan Harga saham pada perusahaan PT. Telekomunikasi, Tbk.

4. Seberapabesarpengaruh pengembalian modal sendiri (ROE)dan laba per lembar saham(EPS)terhadapHargasaham baik secara simultan maupun parsialpada PT. Telekomunikasi, Tbk.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

(25)

1.3.2 TujuanPenelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perkembangan pengembalian modal sendiri (REO)pada PT. Telekomuniskasi, Tbk

2. Untuk mengetahui perkembangan laba per lembar saham (EPS)pada PT. Telekomunikasi, Tbk

3. Untuk mengetahui perkembangan harga saham pada perusahaan PT. Telekomunikasi, Tbk

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pengembalian modal sendiri (ROE) dan laba per lembar saham (EPS) terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial pada PT. Telekomunikasi, Tbk

1.4 KegunaanPenelitian 1.4.1 KegunaanPraktis

1. Perusahaan

(26)

12

pemilik saham. Dan memberikan informasi kepada para investor yang akan menginvestasikan modal disuatuperusahaan.

2. Pihak Lain

Dengan penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan informasi penting bagi calon investor tentunya untuk melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut.

1.4.2 KegunaanAkademis 1. Peneliti/Penulis

Penelitian ini berguna sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Strata Satu sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman serta mengetahui permasalahan yang terjadi di perusahaan.

2. Peneliti lain

(27)

1.5 LokasidanWaktuPenelitian

Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Jl. Japati No. 1 Bandung 40133, Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Oktober 2011. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.2

Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

No Bulan Okt’11 Nov’11 Des’11 Jan’12 Feb’12

Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan

Judul 2 Pengumpulan

Data 3 Penyusunan

UP 4 Persentasi

UP 5 Pelaksanaan

(28)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Profitabilitas

2.1.1.1 Pengertian Rasio Profitabilitas

Pendapat Suad Husnan (1997:330) menyatakan profitabilitas sebagai berikut:

Profitabilitas menunjukan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Jika kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat maka hal ini akan menunjukan daya tarik bagi investor dan calon investor dalam menanamkan modalnya ke perusahaan. Jika permintaan saham meningkat maka harga saham akan cenderung meningkat. Hal ini akan berakibat pada naiknya harga saham.

Menurut Brigham & Huston (2006:107) menjelaskan bahwa profitabilitas sebagai berikut: “Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.”

Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:35) pengertian profitabilitas adalah sebagai berikut:

Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

(29)

2.1.1.2 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Menurut Agnes Sawir (2001:18-20) ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghitung rasio profitabilitas, yaitu:

1. Gross Profit Margin

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Dalam mengevaluasi dapat dilihat margin per unit produk, bila rendah maka perusahaan tersebut sensitive terhadap persaingan.

2. Net Profit Margin (NPM)

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan

3. Daya Laba Dasar (Basic Earning Power)

Daya dasar laba mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang menunjukan rentabilitas ekonomi perusahaan.

� � � = − �100%

� � = � �100%

(30)

16

4. Return on Assets

Return on Investment atau return on assets didasarkan pada pendapat bahwa karena aktiva didanai oleh pemegang saham dan kreditor, maka rasio harus dapat memberikan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian kepada kedua penanam modal itu.

5. Return on Equity

Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (new worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukakan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menunjukan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.

Dari kelima cara penghitung rasio profitabilitas diatas rumus yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Return On Equity (ROE). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.

= � +� (1− �)�100%

�=� �ℎ

(31)

2.1.2 Return On equity (ROE)

Adapun pengertian lebih lanjut mengenai Return On Equity (ROE) adalah sebagai berikut:

Menurut Brigham dan Houston (2010:149) menjelaskan bahwa

“Pengembalian atas ekuitas biasa (Return on Equity) merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas

investasi pemegang saham biasa.”

Menurut James and John (2005:225-226) menjelaskan ROE sebagai berikut:

Pengukuran ringkasan lainnya atas kinerja keseluruhan perusahaan adalah merupakan pengembalian atas ekuitas. Rasio ini menunjukan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham dan sering kali digunakan dalam membandingkan dua perusahaan indistri yang sama.

Menurut Steve, Earl and Monte (2005:208) ROE adalah sebagai berikut: What investors really want to know is how much profit they can earn for each dollar they invest. This is amount, called ROE, is the overall measure of the permormance of a company (apa yang menjadi penilaian para investor adalah berapa banyak keuntungan yang akan mereka peroleh sebagai return dari investasi mereka dalam perusahaan).

Sedangkan menurut Agnes Sawir (2001:19) menjelaskan bahwa return on equity (ROE) sebagai berikut:

Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (new worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan.

(32)

18

yang baik. Semakin baik kondisi keuangan perusahaan dalam memperoleh laba maka akan baik pula pengembalian investasi yang telah ditanamkan oleh investor.

2.1.3 Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) digunakan untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan keuntungan untuk pemiliknya.

Adapun pengertian lebih lanjut mengenai Earning Per Share (EPS) adalah sebagai berikut:

Menurut (Ang,1997) Earning Per Share (EPS) “merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan.”

Menurut Lukman Syamsuddin (2004:136) menjelaskan Earning Per Share (EPS) sebagai berikut:

pada umumnya para pemegang saham tertarik dengan Earning Per Share (EPS) yang besar karena hal tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan.

Menurut Triptono Darmaji dan Hendy M. Fakhruddin, (2001:139) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Earning Per Share (EPS) adalah :

rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham.

� = � �

(33)

Menurut Zaki Baridwan (2003:448) menjelaskan mengenai laba per lembar saham (Earning Per Share) yakni :

Pendapatan per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar.

Maka dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laba per lembar saham (Earning Per Share) adalah Rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham dengan cara membagi laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham biasa yang beredar. Laba per lembar saham (Earning Per Share) dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Laba per lembar saham (Earning Per Share) juga merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemiliki saham dalam perusahaan

2.1.4 Pengertian Harga Saham

(34)

20

pasar jual beli saham. Harga teoritis adalah harga saham yang seharusnya terjadi, sedangkan harga nominal adalah harga yang tercantum pada saham biasa.

Menurut Jogiyanto (2003:88) menjelaskan harga saham adalah sebagai berikut:

Harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Sedangkan menurut Widiatmodjo (2000:45) menjelaskan harga saham adalah sebagai berikut:

Harga saham merupakan harga atau nilai uang yang bersedia dikeluarkan untuk memperoleh atas suatu saham.

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk dari kesepakatan penjual dan pembeli saham atau harga yang terbentuk dari kekuatan permintaan dan penawaran saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu.

2.1.5 Keterkaitan antara Variabel Penelitian

2.1.5.1 Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham

Menurut Brigham Houston (2010:133) menjelaskan pengaruh ROE sebagai berikut:

(35)

juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.

2.1.5.2 Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham

Menurut Weston dan Brigham (2001:26) salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah Laba per lembar saham (Earning per share). Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar lembar saham (Earning per share) yang diberikan perusahaan maka harga saham pun akan ikut naik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan invesatsi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.

2.1.5.3 Pengaruh ROE dan EPS terhadap Harga Saham

(36)
(37)
(38)
(39)

2.3 Kerangka Pemikiran

Dari kajian pustaka yang telah dibahas maka telah didapat informasi penting bahwa adanya pengaruh rasio profitabilitas (return on equity) dan (earning per share) terhadap harga saham. Dan dalam penelitian ini perusahaan yang akan diteliti adalah PT. Telekomunikasi Tbk.

Dapat disimpukan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang menghubungkan laba perusahaan dengan aktiva atau modal perusahaan untuk membantu perusahaan dalam membuat suatu kebijakan dan mengambil keputusan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

ROE menurut Agnes Sawir (2001:19) menjelaskan bahwa rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (new worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menunjukan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha. Adapun cara perhitungan ROE adalah sebagai berikut:

Earning Per Share (EPS) Menurut Triptono Darmaji dan Hendy M. Fakhruddin, (2001:139) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham. Semakin tinggi nilai

�=� �ℎ

(40)

26

EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham Adapun cara perhitungan EPS adalah sebagai berikut:

Sedangkan harga saham sebagai variabel Y berdasarkan kajian pustaka diatas Menurut Jogiyanto (2003:88) menjelaskan bahwa harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar.

Return on equity dan earning per share adalah faktor yang mempengaruhi harga saham disuatu perusahaan, sama dengan yang terjadi pada PT. Telekomunikasi, Tbk bahwa return on equity dan earning per share memiliki pengaruh terhadap harga saham.

Return on equity berpengaruh terhadap harga saham, apa bila ROE naik maka harga saham pun akan naik seperti teori yang dikemukaan oleh Brigham Houston (2010:133) menjelaskan bahwa rasio yang paling penting adalah pengembalian ekuitas (return on equity) yang meruakan laba bersih pemegang saham dibagi dengan ekuitas pemegang saham. Pemegang saham pastinya ingin mendapat tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE menunjukan tingkat yang mereka peroleh. Jika ROE tinggi , maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.

� = � �

(41)

Earning per share berpengaruh terhadap harga saham, apa bila EPS naik maka harga saham pun akan ikut naik hal ini sama seperti yang dikemukakan oleh Weston dan Brigham (2001:26) salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah laba per lembar saham (earning per share). Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (earning per share) yang diberikan perusahaan maka harga saham pun akan ikut naik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.

Return on equity dan earning per share memiliki pengaruh terdapah harga saham seperti yang dijelaskan oleh Weston dan Brigham (2001:27) peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas modal yang diinvestasikan para pemegang saham ROE dan EPS akan memberikan pengaruh positif terhadap harga saham sampai pada batasan dimana tingkat pengembalian ekuitas pemilik (ROE) dan laba per lembar saham (EPS) dapat memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada investor. Maka dari itu, tingkat pengembalian ekuitas pemilik dan laba per lembar saham menjadi alat ukur yang digunakan oleh para investor untuk memperkirakan kinerja perusahaan di masa depan.

(42)

28

Berdasarkan penjelasan dari kerangka pemikiran diatas maka dapat dibuat sebuah bagan kerangka pemikiran seperti dibawah ini:

Brigham Houston (2010:133)

(43)

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu dilakukan pembuktian dalam sebuah penelitian (Umi Narimawati,2010:41)

Dari uraian kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh

(44)

30 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Husein Umar (2010:29) dalam Umi narimawati (2010) objek

penelitian adalah “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal –hal lain jika dianggap perlu.”

Sedangkan menurut Sugiyono (2004:13) menjelaskan pengertian “Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).”

Berdasarkan pengertian diatas maka objek dari penelitian ini adalah rasio profitabilitas (return on equity) sebagai variabel X1 (bebas), (earning per share) sebagai X2 (bebas) dan harga saham sebagai variabel Y (terikat).

3.2 Metode Penelitian

(45)

berikut :

Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif (kualitatif) dan metode penelitian verifikatif (kuantitatif) yang dijelaskan melalui pengumpulan data di lapangan.

Penelitian Deskriptif menurut Umi Narimawati (2007:61) adalah

“Menggambarkan atau menguraikan hasil penelitian melalui mengungkapkan

berupa narasi, grafik maupun gambar”.

Sedangkan pendekatanKualitatif menurut Sugiyono (2008:14) adalah sebagai berikut:

Merupakan metode análisis yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”.

Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian (1) mengenai perkembangan profitability ratio (ROE) (2) mengenai perkembangan (EPS) (3) dan mengenai perkembangan harga saham.

Adapun Penelitian Verifikatif menurut Umi Narimawati (2007:61) adalah

“Pengujian hipotesis penelitian melalui alat analisis statistik.”

(46)

32

Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dalam angka (Quantitative), dan melakukan analisis data dengan prosedur statistika dan atau permodelan sistematis

Metode penelitian verifikatif dengan pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk menjawab tujuan (4) mengetahui pengaruh profitabilitas rasio (ROE) dan (EPS) baik secara simultan maupun parsial terhadap Harga Saham.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian dapat berjalan lancar dan sistematis. Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau model penelitian.

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002:10) “Desain penelitian merupakan prosedur – prosedur yang diguinakan oleh peneliti dalam pemilihan pengumpulan, dan analisi data secara keseluruhan.”

Sedangkan penelitian lain tentang desain penelitian menurut Moh. Nazir (2010:30) dalam buku Umi Narimawati adalah : “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,

selanjutnya menetapkan judul penelitian.

(47)

4. Menetapkan tujuan dari penelitian tersebut.

5. Menentukanhipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang

digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Adapundesainpenelitiandalampenelitianinidapatdigambarkansepertidibawa hini:

Gambar 3.1 DesainPenelitian

Keterangan:

X1 = Return On Equity (ROE) X2 = Earning Per Share (EPS) Y =HargaSaham

X1

Y

(48)

34

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yaitu Rasio Profitabilitas (ROE) dan (EPS) sebagai variabel independen (bebas) dan harga saham sebagai variabel dependen (terikat).

Operasionalisasi variabel menurut Nur Indriantoro (2002:69) dalam Umi Narimawati adalah sebagai berikut:

Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.”

Operasional variabel ini diperlukan agar peneliti dapat menentukan jenis, indikator serta skala dari variabel – variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai pengaruh return on equity (ROE) danearning per share (EPS) terhadapharga saham.

Adapun variable – variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Return On Equity

(49)

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan keuntungan untuk pemiliknya

3. HargaSaham

Harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Return On

Equity (ROE)

(X1)

Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (new worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukakan pemilik modal sendiri atau

pemegang saham

perusahaan.ROE

menunjukan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.

(50)

36

Harga Saham

(Y)

harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data(Primer dan Sekunder)

Ada dua sumber data yang biasa digunakan dalam penelitian yaitu Data Primer dan Data Sekunder.

Pengertian data primer menurut Sugiyono (2009;137) adalah “sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”

Sedangkan pengertian data sekunder menurut Umi Narimawati (2008:12)

“Data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama yang

digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti.”

(51)

Dalam menentukan data yang akan diteliti dalam penelitian ini, penulis mencoba mengmbil sampel dari sebuah populasi.

a. Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:72) mengartikan populasi sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan seluruh objek maupun subjek yang akan dipelajari serta diteliti. Populasi yang digunakan penulis adalah berupa laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba rugi dari PT. Telekomunikasi Tbk, dari tahun 1938 saat Telkom pertama kali didirikan hingga sekarang.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2005:16) pengeritan sampel sebagai berikut:“Sampel

adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Sedangkan pengertian sampel menurut Umi Narimawati (2010:32)

“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit

pengamatan dalam penelitian.”

(52)

38

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data sekunder didapatkan melalui teknik – teknik sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen – dokumen yang terdapat pada perusahaan.

b. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud memperoleh data sekunder yang berfungsi sebagai landasan teori guna mendukung dan sebagai pembanding data primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder ini didapat dari membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas baik dari buku-buku, catatan, kuliah atau bahan tertulis lainnya.

c. Penelitian Internet (Internet Research)

(53)

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode analisis verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

3.2.5.1.1 Rancangan Analisis Deskriptif

Menurut Umi Narimawati (2007:61) penelitian deskriptif adalah

“Menggambarkan atau menguraikan hasil penelitian melalui mengungkapkan

berupa narasi, grafik maupun gambar”.

Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakterisitik data sampel. Adapun dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan oleh penulis untuk menjawab rumusan masalah pada point pertama, point kedua dan point ketiga yaitu perkembangan return on equity (ROE) (2) mengenai perkembangan earning per share (EPS) (3) dan mengenai perkembangan harga saham.

Untuk mengukur return on equity (ROE), earning per share (EPS) dan harga saham digunakan rumus-rumus sebagai berikut :

1. Rumusprofitability ratio (ROE)

� =� �ℎ

(54)

40

2. Rumus earning per share (EPS)

Sedangkan harga saham sebagai variabel Y menurut Jogiyanto (2003:88) menjelaskan bahwa harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar.

Dan untuk menghitung perkembangan dari return on equity (ROE), earning per share (EPS) dan harga saham tersebut untuk setiap tahunnya digunakan rumus sebagai berikut :

Sedangkan untuk menghitung perkembangan dari hargasahamuntuk setiap tahunnya digunakan rumus sebagai berikut :

Hasil - hasil dari rumus tersebut nantinya akan dimasukan pada sebuah tabel perhitungan dan digambarkan melalu grafik, sehingga kita bisa melihat bagaimana perkembangan return on equity (ROE), earning per share (EPS) dan harga saham tersebut untuk setiap tahunnya.

� = � �

jumlah saham

Pekembangan = Rasio Tahunx −Rasio Tahun(x1)

Pekembangan =Harga Saham Tahunx−Harga Saham Tahun(x−1) Harga Saham Tahunx

(55)

Metode penelitian verifikatif ini digunakan untuk mengetahui pengaruh return on equity (ROE) dan earning per share (EPS) baik secara simultan maupun parsial terhadap Harga Saham.

Adapun langkah-langkah dalam pengujian statistik yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2004:149) analisis linear regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variable dependent bila niai variable independent dinaikan atau diturunkan nilainya(dimanipulasi).

Dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh return on equity (ROE) dan earning per share (EPS) terhadap harga saham.

Persamaan analisis regresi linear berganda sebagai berikut:

Sumber: Nazir (2006:463)

Dimana :

Y = VariabelHargaSaham X1 = Variabel ROE

X2 = Variabel EPS a = konstanta intersep

b1 = angka arah atau koefisien regresireturn on equity (ROE) yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variable dependent yang didasarkan

(56)

42

= − b1 1−b2 2

variable independent. Bila b+ (positif) maka naik sedangkan b- (negatif) maka terjadi penurunan.

b2 = angka arah atau koefisien regresiearning per share (EPS) yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan variabel independen. Bila b+ (positif) maka naik sedangkan b- (negatif) maka terjadi penurunan.

Nilai – nilai a0 b1 dan b2 dicari dengan rumus pearson produk moment yang memiliki persamaan sebagai berikut:

Sebelum rumus-rumus diatas digunakan, terlebih dahulu dilakukan perhitungan- perhitungan sebagai berikut :

1. = Σ

2. 1 = Σ 1

3. 2 = Σ 2

4. Σ 12 = Σ 12− . 12

b1 = ( ΣX2² ) ( ΣX1Y ) - ( ΣX1X2 ) ( ΣX1Y )

( ΣX1² ) ( ΣX2² ) - (ΣX1X2) ²

b2 = ( ΣX1² ) ( ΣX2Y ) - ( ΣX1X2 ) ( ΣX2Y )

(57)

Σ 2 = Σ 2 − . 2

6. Σ 1 =Σ 1 − . 1

7. Σ 2 =Σ 2 − . 2

8. Σ 1 2 = Σ 1 2− . 1 2

Keterangan:

Y = harga saham

X1 = return on equity (ROE) X2 = earning per share (EPS)

a = konstanta( nilai Y pada saatnol) b = koefisienregresi

e = erroratauresidu

2. Analisis Korelasi (Pearson)

(58)

44

 R = 1 Maka pengaruh X dan Y sempurna dan positif

(mendekati 1 pengaruh sangat kuat dan positif)

 R = -1 Maka pengaruh X dan Y sempurna dan negatif

(mendekati -1 pengaruh sangat kuat dan negatif)

 R = 0 Maka pengaruh X dan Y lemah sekali atau bahkan tidak ada

pengaruh sama sekali

Tabel 3.2

Interpretasi KoefisienKorelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2004:183)

Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara x1 dan y, x2 dan y, x1 dan x2 sebagai berikut:

r 1 = Σ

1

Σ 1² .Σ ²

r 2 = Σ

2

(59)

Sumber : Nazir (2003:464) Keterangan :

r = koefisien korelasi Y = return on equity (ROE) X1 = earning per share (EPS) X2 = harga saham

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan parsial dari masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hal ini yang pertama kali harus dilakukan adalah menentukan koefisiensi korelasi parsial untuk masing – masing variabel bebas yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

1. Koefisien korelasi parsial antara x1dengan y, bila x2 dianggap konstan

2. Koefisien korelasi parsial antara x2 dengan y, bila x1dianggap konstan.

r 1 2= Σ

Σ 1² .Σ 2²

r 1 =

1 − 2 . 1 2

1− ² 2 1− ² 1 2

r 2 =

2 − 1 . 1 2

(60)

46

3. Korelasi secara simultan antara x1 (return on equity) dan x2 (earning per share) terhadap y (harga saham) dengan rumus sebagai berikut :

3. Koefisien Determinasi

Menurut Kuncoro (2001:100) koefisien determinasi (Kd) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien diterminasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel independen dala menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas nilai yang mendekati satu berarti variabel

– variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Untuk mencari besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap tak bebas digunakan koefisien diterminan dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

Kd = koefisien determinasi r = koefisien korelasi

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Kd = r2 x 100%

r 1 2 = ² 1 + ² 2 −2 1 . 2 . 1 2

(61)

Jika nilai r 2 telah diketahui selanjutnya akan diuji apakah nilai koefisien diterminasi mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak. Uji F ini digunakan secara simultan untuk menguji seberapa besar variabel independen terhadap variabel dependen.

Adapun hipotesis yang diuji sebagai berikut :

H0; β1< β2< 0, return on equity (ROE) dan earning per share (EPS)secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadapharga saham

H1; β1> β2> 0,return on equity (ROE) dan earning per share (EPS)secara simultan berpengaruh signifikan terhadapharga saham

Nilai f hitung dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Dimana :

Dan

Nilai F dihitung dibandingkan dengan nilai F tabel berdasarkan tingkat

signifikasi (α) = 5% dan derajat kebebasan pembilang = k dan derajat penyebut =

(62)

48

Apabila Fhitung positif (+), maka :  Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak  Fhitung< Fttabel maka H0 diterima

Apabila Fhitung negatif (-), maka :  Fhitung> Ftabel maka H0 diterima  Fhitung< Ftabel maka H0 ditolak

2. Uji T

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing – masing variabel independen dengan variabel dependen. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah :

1. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham

 H01; β1< 0 Return On Equity (ROE) berpengaruh tidak signifikan

terhadap Harga Saham.

 H11; β1> 0 Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham.

2. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham

 H02; β2< 0 Earning Per Share (EPS) berpengaruh tidak signifikan

terhadap Harga Saham

 H12; β2> 0 Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap

(63)

dan

Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : Apabila t hitung positif (+) maka :

a. jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak

b. jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak, H1 diterima

Apabila t hitungnegatif (-) maka:

c. jika nilai t hitung < t tabel maka H0 ditolak, H1 diterima

d. jika nilai t hitung > t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak

Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan dengan taraf nyata α = 0,05 uji dua pihak dan dari hipotesis yang telah ditetapkan tersebut akan diuji berdasarkan daerah penerimaan dan daerah penolakan yang ditetapkan sebagai berikut :

Gambar 3.2

Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Dengan Uji SatuPihak Daerah penolakan

H0

ttabel

-ttabel

Daerah peneriman H0

(64)

50 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Telekomunikasi Tbk.

Pada tahun 1882, berdiri sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi pertama dan terbesar di Indonesia. Berdiri pada zaman pemerintahan colonial Belanda dengan nama Post en Telegraph Diesnt, sebuah perusahaan public penyedia layanan pos dan telegraph. Pada tahun 1906, statusnya dirubah menjadi jawatan mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama jawatan pos, Telegraph dan Telepon (Post Telegraph en Telephone Diesnt/PTT).

(65)

Pada tahun 1980, jasa layanan telekomunikasi dalam negeri diselenggarakan oleh PERUMTEL sedangkan untuk jasa layanan telekomunikasi luar negeri diselenggarakan oleh PT. INDOSAT.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara, yang pada prinsipnya menyelenggarakan jasa telekomunikasi Indonesia, memberikan sambungan layanan local, sambungan langsung jarak jauh. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk didirikan untuk suatu jangka waktu yang tidak terbatas. Tujuan dan objektifitas perusahaan adalah untuk mengoperasikan jaringan telekomunikasi dan menyelenggarakan kegiatan komunikasi dan layanan informasi.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, yang selanjutnya dikenal dengan sebutan TELKOM atau Perseroan, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (Infocom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Perusahaan TELKOM juga cukup lama memonopoli pasar komunikasi.

TELKOM menyediakan jasa telpon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data dan internet serta jasa multimedia lainnya, dan network dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.

(66)

52

tertinggi di dunia. Kepemilikan saham TELKOM saat ini dimiliki oleh pemerintah RI sebesar 51,19% dan oleh public 48,81%. Sebagian dimiliki investor asing sebesar 45,58% dan sisanya oleh investor lokal sebesa 3,23% dengan kapitalisasi pasar untuk saham TELKOM saat ini berkisar 15% dari total kapitalisasi pasar di BEJ.

TELKOM mencatatkan sahamnya si bursa efek dalam luar negeri yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE), dan Tokyo Stock Exchange (TSE) (PublicOffering Without Listing/POWL).

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun tingkat global TELKOM bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh bisnis ini. Yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversivikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME.konsisten TELKOM dalam berinovasi telah berhasil memposisikan perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave.

(67)

korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang TELKOM tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah pelanggan TELKOM, yakni mencapai 120,5 juta pelanggan per 31 Desember 2010, atau meningkat sebesar 14,6%.

Adapun yang menjadi visi, misi, tujuan dan komitmen PT. Telekomunikasi Tbk adalah sebagai berikut:

VISI

Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.

MISI

1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

2. Menjadi model pengelolaan koporasi di Indonesia. TUJUAN

Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy & meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

KOMITMEN

1. Untuk Pelanggan

(68)

54

2. Untuk Pekerja

Memberikan kesempatan untuk bekerja, bertumbuh dam memiliki masa depan yang lebih baik.

3. Untuk Pemegang Saham

Menyediakan kesempatan untuk pertumbukan nilai. 4. Untuk Masyarakat

Menjadi mitra lingkungan yang baik dan menjungjung nilai moral.

4.1.2 Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1884 pemerintah kolonial Belanda mendirikan suatu departemen pemerintahan untuk menyelenggarakan jasa pos dan telegraf untuk domestik dan dilanjutkan dengan telegraf internasional. Berdasarkan keputusan Gubernur Hindia Belanda No.7 tanggal 27 Maret 1884 layanan telepon ada di Indonesia untuk pertama kali pada tahun 1882 sampai 1906 yang diselenggarakan oleh suatu depaetemen pemerintah yang diberikan wewenang oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menyelenggarakan dan mengendalikan seluruh jasa pos dan jasa telekomunikasi di Indonesia.

(69)

Pada tahun 1974 PN. Telekomunikasi dibagi menjadi dua perusahaan milik negara, yaitu Perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL), untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi dalam negeri dan internasional dan PT.INTI untuk pembuatan peralatan telekomunikasi. Pada tahun 1980 bisnis telekomunikasi internasional dialihkan ke PT. Indosat.

Tahun 1991 Perumtel berubah status menjadi sebuah Perusahaan Terbatas

Milik Negara (Persero) dengan tambahan “Tbk” (perusahaan terbuka) setelah

nama perusahaan menjadi PT. Telekomunikasi Tbk yang tetap dikenal dengan nama TELKOM.

Menjelang tahun 1995 bisnis telekomunikasi dipecah menjadi dua belas

unit regional, atau yang disebut sebagai “witels”, yang mana witels ini dikontrol

secara terpusat oleh kantor pusat TELKOM yang bertempat di kota Bandung- Jawa Barat. Setiap witels mempunyai struktur manajemennya masing-masing yang tetap bertanggungjawab untuk semua kegiatan bisnis TELKOM dalam wilayahnya masing-masing mulai dari layanan telepon sampai pemilik saham. Perusahaan ini berdomisili di Indonesia dan kantor pusatnya berada di Jalan Japati No.1 Bandung 40133 Jawa Barat Indonesia.

(70)

56

Mobile Pte Ltd (“Singtel Mobile”). Pada tahun 2004, PT. Telkom meluncurkan layanan sambungan telepn langsung internasonal tidak bergerak.

Tahun 2009 PT. TELKOM bertranformasi dari perusahaan InfoComm menjadi perusahaan penyelenggara TIME. Wajah baru TELKO diperkenakan

kapada publik dengan menampilkan logo dan tagline baru perusahaan “the world

in your hand”. Dan pada bulan April tahun 2010 PT. TELKOM, Tbk telah berhasil merampungkan proyek kabel bawah laut JaKaLaDeMa dan serat kabel optik yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar, dan Mataram.

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Tbk.

Dalam pengelolaan organisasinya, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. memiliki sebuah dewan komisaris yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 4(empat) anggota serta sebuah dewan Direksi yang beranggotakan 1 (satu) orang Presiden Direktur atau CEO dan 4 (empat) orang anggota Dewan Direksi lainnya yang memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda seperti Direktur Sumber Daya dan Bisnis Pendukung / CIO, Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi, Direktur Bisnis dan Jasa Telekomunikasi, dan Direktur Keuangan / CFO.

(71)

TELKOMVISION dan PT Informedia Nusantara yang mengelola bisnis penerbitan Buku Petunjuk Telepon (Yellow Pages) dan Call Center.

Selain anak perusahaan tadi, dalam menjalankan operasi perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk telah mengelompokan unit-unit yang ada dalam organisasi ke dalam bentuk Divisi, Center dan Yayasan.

(72)

58

Struktur Organisasi TELKOM dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini: Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Tbk

Corporate office group

Business Operations Group

(Sumber : PT. Telekomunikasi Tbk) Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Tbk

Untuk mempercepat dan memastikan proses pengambilan keputusan yang efektif, Direksi didukung oleh Komite Eksekutif, yang terdiri dari: Komite Etika, SDM & Organisasi; Komite Costing, Tariff, Pricing & Marketing; Komite Corporate Social Responsibility; Komite Regulasi; Komite Disclosure; Komite Pengelolaan Anak perusahaan; Komite Produk, Infrastruktur dan Investasi; Komite Treasury, Keuangan dan Akutansi; dan Komite Risiko.

Fondasi organisasi TELKOM dirancang dan dibangun untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang dengan focus pada pemenuhan tingkat kepuasan pelanggan, pembangunan infrastruktur Cutting-edge,

(73)

penyediaan layanan berkualitas dan pemanfaatan sumber daya manusia yang kompeten.

4.1.4 Deskripsi Jabatan PT. Telekomunikasi Tbk. 1. Dewan Komisaris

Dewan komisaris bertanggung jawab dalam pengawasan kebijakan dan aktivitas yang dilakukan oleh direksi dalam pengelolaan peseroan, dan memberikan masukan pada direksi pada hal-hal yang berhubungan dalam perkembangan perseroan, anggaran tahunan dan rencana bisnis, serta anggaran dasar perseroan. Dewan komisaris juga menyetujui laporan keuangan dan laporan tahunan perseroan yang disiapkan oleh direksi.

Dalam melaksanakan tugasnya dewan komisaris dibantu oleh sejumlah komite yang tugas dab tanggung jawabnya diuraikan dibawah ini:

a. Komite Audit

(74)

60

dipublikasikan, memilih dan merekomendasikan kandidat untuk auditor independen (akuntan publik), mengawasi tugas akuntan publik. Memantau efektifitas pengendalian internal, dan mematuhu kepatuhan perseroan sesuai peraturan dan perundangan, serta mengemban tugas-tugas khusus dari dewan komisaris.

Secara garis besar charter berisi maksud, fungsi, dan tanggung jawab komite audit, dan secara khusus menerangkan bahwa komite audit bertanggung jawab untuk:

1) Mengawasi proses pelaporan keuangan TELKOM dengan seijin dewan komisaris. Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, komite audit memberikan rekomondasi kepada dewan komisaris mengenai pemilihan autoditor eksternal untuk disetujui pemegang saham.

2) Melakuakan pembahasan bersama dengan auditor internal dan eksternal mengenai cakupan dan rencana-rencana khusus untuk kegiatan audit mereka masing-masing. Selain itu juga membahas laporan keuangan konselidasi TELKOM, dan kecukupan perangkat pengendalian internal TELKOM.

(75)

4) Menjalankan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh dewan komisaris, khususnya yang berhubungan dengan keuangan dan akutansi.

b. Komite Nominasi dan Remunerasi

1) Merumuskan kriteria seleksi dan prosedur nominasi untuk posisi-posisi strategis dalam perseroan bedasarkan prinsip-prinsip GCG;

2) Membantu dewan komisaris dan berkonsultasi dengan direksi dalam memilih kandidat untuk posisi strategis dalam perseroan, dan

3) Merumuskan sistem remunerasi untuk direksi berdasarkan kinerja dan prinsip kewajaran.

c. Komite Pengkajian dan Perencanaan (KPP)

Komite ini dibentuk untuk mengkaji rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) yang dilanjutkan dengan memberikan rekomendasi kepada direksi. Komite ini juga bertanggung jawab dalam memantau pelaksanaan rencana kerja perusahaan.

(76)

62

perusahaan, keuntungan dan kerugian melakukan dual listing, dan secara komprehensif melakukan evaluasi rencana dan anggaran kerja perusahaan untuk tahun 2006.

2. Direksi

Direksi telkom bertanggung jawab dalam penyusutan kebijakan, strategi bisnis, dan pelaksanaannya dalam kerangka manajemen perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab dalam memadukan kebijakan dan sumber daya TELKOM untuk mencapai sasaran dan tujuan, serta memastikan pelaksanaan kebijakan dan rencana kerja direksi. Sementara direktur lainnya bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan, rencana pengembangan, pengawasan pelaksanaan dan administrasi sesuai lingkup kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya, direksi dibantu oleh sejumlah komite eksekutif yang tugas dan tanggung jawabnya diuraikan di bawah ini.

Sampai dengan akhir 2005, direksi terdiri dari tujuh direktur, yang terdiri dari direktur utama sebagai chief executive officer dan wakil direktur utama sebagai operating officer, serta lima direktur yang masing-masing bertanggung jawab untuk bidang network & solution, consumer, enterprise & wholesale, keuangan, sumber daya manusia. Tiga direktorat pertama berada dalam koordinasi chief operating officer.

Gambar

Table 1.1
Tabel 1.2 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity terhadap harga saham terutama pada perusahaan industri

ANALISIS PENGARUH RETURN ON INVESMENT, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK JAKARTA.. Oleh: Fatma

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham

Berdasarkan perbedaan hasil penelitian mengenai pengaruh Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham yang tidak

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penelitian ini dilakukan untuk melihat Pengaruh Earning per Share, Return on Equity , dan Net Profit Margin terhadap harga

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka memperoleh hasil persamaan untuk Earning Per Share (EPS) Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) terhadap harga

PENGARUH Return of Assets (ROA), Return of Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), DAN Earning per Share (EPS) TERHADAP HARGA

Pengaruh Return On Assets dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Berdasarkan penelitian diatas mengenai pengaruh antara Return On Assets dan Earning Per Share terhadap Harga