ANA
DEN
PE
ALISIS ZA
NGAN TI
TEKNI
ENGENDA
P
AN
UN
AT ORGA
ITRASI P
IK KESEH
ALIAN P
T
E
N
ROGRAM
ALIS FA
FAK
NIVERSIT
ANIK (KM
PERMAN
HATAN L
PENYAKI
TUGAS A
OLEH
EKA NOV
NIM 1124
M STUDI
ARMASI D
KULTAS F
TAS SUM
MEDA
2014
MnO
4) PA
NGANOM
LINGKU
IT (BTKL
AKHIR
H:
VITA
410026
I DIPLOM
DAN MA
FARMAS
MATERA
AN
4
ADA AIR
METRI DI
UNGAN D
L & PP) M
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS ZAT ORGANIK (KMnO
4) PADA AIR BERSIH
DENGAN TITRASI PERMANGANOMETRI DI BALAI
TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT (BTKL & PP) MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli
Madya Pada Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Oleh:
EKA NOVITA
NIM 112410026
Medan, April 2014
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing,
Dra. Saleha Salbi, M.Si., Apt.
NIP 194909061980032001
Disahkan Oleh:
Dekan,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.
NIP 195311281983031002
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Tugas Akhir berjudul “Analisis Zat Organik (KMnO
4) Pada Air
Bersih Dengan Titrasi Permanganometri di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan
dan Pengendalian Penyakit (BTKL & PP) Medan
”
. Tugas Akhir ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan Pendidikan Program
Diploma III Analis Farmasi dan Makanan di Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagaimana mestinya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak
antara lain:
1.
Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., sebagai Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan.
2.
Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku Ketua Program
Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan.
4.
Ibu Rumanti Siahaan, S.KM., M.Kes., selaku pembimbing lapangan beserta
seluruh Staf dan Pegawai Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Medan.
5.
Ibu Dra. Masria Lasma Tambunan, M.Si., Apt., sebagai Dosen Penasehat
Akademis yang telah memberikan nasehat dan pengarahan kepada penulis
dalam hal Akademis setiap semester.
6.
Dosen dan Pegawai Fakultas Farmasi Program Diploma III Analis Farmasi
dan Makanan yang berupaya mendukung kemajuan mahasiswa.
7.
Kakak dan abang stambuk 2010 serta adik-adik stambuk 2012 dan 2013 yang
tidak disebutkan namanya, terima kasih buat kebersamaan, semangat, dan
bantuannya selama ini, serta masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
8.
Untuk Bunda, Intan, Tiara, Deva, Kak Sari, Cek mad dan seluruh keluarga
besar yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
Terima kasih juga kepada teman sekelompok Praktik Kerja Lapangan Dian
Asmaradhani, Rizky Dwi Handayani, dan Alfala Khairun Hia yang telah memberi
dukungan dan masukan selama Praktik Kerja Lapangan hingga Tugas Akhir ini
selesai dan seluruh teman mahasiswa Analis Farmasi dan Makana angkatan 2011
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Terakhir dan teristimewa, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ayahanda Muhammad Jamil, Ibunda Safrina dan Adinda
Muhammad Iqbal yang telah memberikan doa, motivasi dan pengorbanan yang
tidak mampu dibalas dengan apapun dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya isi dari Tugas Akhir ini masih terdapat
kekurangan dan kelemahan serta masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan
segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini dan demi peningkatan mutu
penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis sangat berharap semoga Tugas Akhir ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan. Amin.
Medan, April 2014
Penulis,
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ... 3
1.2.1 Tujuan ... 3
1.2.2 Manfaat ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Air ... 5
2.1.1 Kegunaan Air Bagi Kehidupan ... 6
2.1.2 Air Bersih ... 7
2.1.4 Pencemaran Air ... 8
2.2 Bahan Organik ... 12
2.2.1 Zat Organik (sebagai KMnO
4) ... 13
2.3 Titrasi Redoks ... 14
2.31. Titrasi Permanganometri ... 15
BAB III METODE PENGUJIAN ... 18
3.1 Tempat ... 18
3.2 Sampel, Alat, dan Bahan ... 18
3.2.1 Sampel ... 18
3.2.2 Alat ... 18
3.2.3 Bahan ... 19
3.3 Prosedur ... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22
4.1 Hasil ... 22
4.2 Pembahasan ... 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 24
5.1 Kesimpulan ... 24
5.2 Saran ... 24
DAFTAR PUSTAKA ... 25
Halaman
Tabel 1. Data Hasil Analisis Zat Organik (KMnO
4) ... 22
Tabel 2. Baku Mutu Air Bersih Parameter Kimia ... 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Flowsheet ... 26
Lampiran 2 Gambar Alat dan Sampel ... 27
Lampiran 3 Tabel Baku Mutu Air Bersih ... 28
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan untuk menjadi sekretaris yang profesional di era global memang
tidak bisa dihindarkan lagi. Persaingan didunia bisnis yang semakin hari semakin
ketat mengharuskan siapa saja yang bekerja pada suatu perusahaan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggannya sehingga memberikan
citra perusahaan yang baik. Kondisi demikian membuat para pimpinan perusahaan
membutuhkan jasa seorang sekretaris yang handal dan profesional. Hal ini
dilakukan untuk menghadapi kemajuan teknologi yang semakin pesat.
Menurut La Rose (2003:10), Sekretaris adalah sebuah profesi yang sangat
berperan penting dalam bidang perkantoran yang menangani administrasi kantor,
surat menyurat, berkas-berkas sampai urusan pribadi pimpinannya yang
berhubungan dengan kantor. Profesi ini dikenal luas dalam dunia bisnis. Karena
anggapan bahwa sekretaris merupakan orang kepercayaan pimpinan, maka
sekretaris harus memiliki kesetiaan pada pimpinan serta mampu bersoasialisasi
pada lingkungan pekerjaan. Untuk itu diperlukan sekretaris profesional yang
mampu mengelola kantor secara keseluruhan dan membantu menciptakan suasana
kerja yang kondusif bagi pimpinan dan karyawan lainnya.
Untuk menjadi sekretaris yang profesional perlu adanya pengembangan
kepribadian sebagai modal utama yang berkaitan erat dalam profesi, karir, dan
juga mencakup kehidupan sosialnya. Menurut Rosidah dan Ambar (2005:57),
pengembangan kepribadian merupakan suatu proses pembentukan citra diri secara
kompleks yang mencakup berbagai aspek, baik pengetahuan, keterampilan,
wawasan maupun sikap. Pengembangan kepribadian bagi sekretaris sangatlah
bermanfaat karena dapat menunjang potensi secara maksimal serta dapat
meningkatkan kinerja dan profesionalisme seorang sekretaris. Dan hal tersebut
sangat menguntungkan dan mendukung kelancaran tugas pada perusahaan serta
meningkatkan kualitas perusahaan.
Profesionalisme yang diperoleh melalui alternatif pengembangan
kepribadian tersebut dapat menunjang mutu dan kualitas seorang sekretaris
terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara. Membangun kepribadian dan keterampilan menjadi sekretaris
profesional terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan adalah kunci penting yang
dapat memberikan citra profesional serta keistimewaan seorang sekretaris.
Semakin tinggi tingkat pengembangan kepribadian yang diberikan maka akan
mempengaruhi tingkat profesional dan kualitas seorang sekretaris sekretaris, serta
untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Itulah sebabnya diperlukan
pengembangan kepribadian terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan .
Didasari oleh latar belakang permasalahan diatas, maka penulis melakukan
observasi yang diberi judul Pentingnya Peranan Pengembangan Kepribadian
Untuk Menjadi Seorang Sekretaris Terhadap Mahasiswa D-III Kesekretariatan
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka terdapat perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pentingnya pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang
sekretaris yang profesional terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan?
2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan sekretaris terhadap mahasiswa
D-III Kesekretariatan dalam mencari, menginterprestasikan, dan
memanfaatkan informasi?
3. Bagaimana standar penampilan sekretaris terhadap mahasiswa D-III
Kesekretariatan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini yaitu :
1. Mengetahui pentingnya pengembangan kepribadian bagi sekretaris
terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan dalam meningkatkan
kinerjanya.
2. Mengetahui cara meningkatkan kemampuan sekretaris terhadap
mahasiswa D-III Kesekretariatan dalam mencari, menginterprestasikan,
dan memanfaatkan informasi.
3. Mengetahui tata cara penampilan sekretaris terhadap mahasiswa D-III
Kesekretariatan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah pengetahuan serta wawasan penulis khususnya
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian
yang mempengaruh kinerja seorang sekretaris.
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk menyempurnakan
penelitian dimasa yang akan datang.
E. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara yang berlokasi di Jl. Prof. T. M. Hanafiah Kampus Universitas Sumatera
Utara.
Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan yaitu dari Desember 2013
sampai dengan Januari 2014. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat
5
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Penulisan
Sumber : Penulis (2014)
F. Sistematika Penelitian
Tugas Akhir ini dibagi atas 4 (empat) dan tiap bab dibagi atas beberapa
sub bab antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Jadwal Penelitian dan Sistematika Penelitian.
BAB II : PROFIL INSTANSI
Bab ini berisikan Sejarah Instansi, Struktur Organisasi, Job Description, Jaringan
Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Kegiatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan pentingnya peranan
pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang sekretaris yang profesional
terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pembahasan
mengenai pengembangan kepribadian seorang sekretaris terhadap mahasiswa
D-III Kesekretariatan yang dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara. Pada bab ini juga terdapat beberapa Saran yang berguna bagi pembaca dan
7 BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara pertama kali didirikan pada tahun 1959
yang berkedudukan di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah
oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu. Pada tahun 1961 Universitas
Sumatera Utara membuka Fakultas Ekonomi di Medan yang berlokasi di Jl. Prof.
T. M. Hanafiah Kampus Universitas Sumatera Utara. Penetapan pembukaan
dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia No.64/tanggal 21 November 1961. Pada tahun 1967 Akademika
Administrasi Niaga Medan (AAN) dipindahkan ke Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara menjadi Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP)
berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI No.42/U/1975 tanggal 13 Maret
1975.
Sehubungan dengan pembaharuan yang dilaksanakan pada Pendidikan
Tinggi dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No.23 /DIKTI/Kep/1987,
No.25/DIKTI/Kep/1987, No.26/DIKTI/Kep/1987 dan Surat Keputusan Rektor
Universitas Sumatera Utara No.568/PTO5.H/SK/Q87 tanggal 19 Agustus 1987,
maka tanggal 14 Desember 1987 diadakan serah terima antara Direktur
Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas Sumatera Utara
kepada Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara atas pengelolaan
PAAP Universitas Sumatera Utara.
Beberapa tahun kemudian, dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.56 tahun
2003 tanggal 11 November 2003 tentang penetapan Universitas Sumatera Utara
sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) maka nama jurusan yang ada di
Fakultas Ekonomi berubah menjadi departemen. Dan Fakultas Ekonomi semakin
maju dan berkembang dari segi kualitas pendidikan dan memiliki Akreditasi B+.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengelola dua jenjang
Program Pendidikan, yaitu Program Strata-1 dan Program Diploma. Program
Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangkan Program Diploma III, yaitu :
a. Program Studi Kesekretariatan
b. Program Studi Keuangan
c. Program Studi Akuntansi
Selain itu, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga mengelola
program Ekstensi bagi mahasiswa/i Diploma III yang ingin melanjutkan
pendidikan Sarjana dan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK). Sehingga
menjadikan Fakultas Ekonomi menghasilkan tenaga ahli dan lulusan Sarjana
Ekonomi yang berkualitas tinggi, bermutu, berwawasan luas, dan memiliki skill
yang handal.
Untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas Fakultas
Ekonomi berpedoman pada visi dan misi yang secara resmi disusun dalam
rancangan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun oleh Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penyusunan tersebut berpedoman kepada
9
tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman dan Infrastruktur Menteri Pendidikan
Nasional No.1/U/2002 yang telah disempurnakan.
VISI dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Visi
Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan
mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam meningkatkan persaingan global.
Misi
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yaitu :
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam
bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan peningkatan
kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan ( customer) dan stake holders lainya.
d. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan
pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang
bertaraf nasional dan internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasioanal.
2. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap pengembangan
perusahaan.
B. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggungjawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dan tujuan yang
sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan struktur organisasi, masing-masing
pegawai akan mampu mengetahui tugas, wewenang dan tanggungjawabnya,
sehingga para pegawai tersebut dengan sendirinya dapat mengerjakan tugas yang
dibebankan kepadanya.
Demi tercapainya tujuan umum instansi, diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktifitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini
dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Struktur
Organisasi tersebut nantinya akan memberikan keterangan mengenai jabatan atau
profesi seseorang di kantor tempat bekerja.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerjasama dengan koordinasi yang baik dari pimpinan dan karyawan kantor demi
tercapainya tujuan perusahaan. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang
dapat dilaksanakan perorangan maupun kelompok, yang berfungsi melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui
saluran tunggal. Adapun Struktur organisasi pada Fakultas Ekonomi Universitas
11
[image:20.612.111.556.76.551.2]
Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ( 2014 )
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Kepala Sub Bagian Tata
Usaha Departemen
Kepala Sub Bagian Tata
Usaha Fakultas Ketua dan
Sekretaris Departemen
Kepala Bagian Tata Usaha
Unit Penunjang Fakultas
Ketua Program Studi Inter Departemen
Ketua Program Studi Intra Departemen DEKAN
Dewan Pertimbangan Fakultas (DPF)
PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ak
Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution SE, Ak, MAcc
Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak
Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si
DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac
Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE , M.Ec
Anggota : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA,MAFIS
: Prof. Dr. Ritha Dalimunthe, SE, M.Si
: Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc.Acc
: Prof. Dr. Robinson Tarigan, MRP
: Prof. Dr. Ramli, MS
: Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
: Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak
13
PROGRAM STUDI S1
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si
Ketua program studi : Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Phd
Sekretaris : Paidi Hidayat, SE, M.si
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Ketua : Dr.Isfenti Sadalia, SE, ME
Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si
Ketua program studi : Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si
Sekretaris : Dra. Friska Sipayung, M.Si
DEPARTEMEN AKUNTANSI
Ketua : Dr. Syafruddin Ginting, SE, Ak, MAFIS, CPA
Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak
Ketua program studi : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak
PROGRAM DIPLOMA
DIII KESEKRETARIATAN
Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM
Sekretaris : Magdalena L.L Sibarani SE, M.Si
DIII KEUANGAN
Ketua : Dr. Yenny Absah, SE, MSi
Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi
DIII AKUNTANSI
Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak
Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak
BAGIAN TATA USAHA
Kep.Bag Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN
Kasub. Personalia : Maslan, SE
Kasub. Keuangan : Ahmad Faizul, SE, M.Si
Kasub. Perlengkapan : Sodali, SE
Kasub. Akademik : Dra. Cut Nilawati
15
LEMBAGA-LEMBAGA PENUNJANG
Puslitbank
Pengarah : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak
Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Kepala Unit Layanan : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak
Bagian Perpustakaan
Ketua : Mylita, SE
C. Job Description
Salah satu fungsi dari Fakultas adalah melaksanakan urusan Tata Usaha
dan Administrasi Fakultas . Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit
pada bagian Tata Usaha di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
terdiri dari :
1. Bagian Tata Usaha
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.
b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan dibidang
ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan,
kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.
c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dibidang akademik,
administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,
kepegawaian dan perlengkapan.
d. Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan dan kearsipan.
e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi dilingkungan
fakultas.
f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian atau
pelayanan kepada masyarakat.
g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.
h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan dilingkungan fakultas.
i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.
j. Melaksanakan penyimpunan dokumen dan surat yang berhubungan
dengan kegiatan fakultas.
2. Sub Bagian Akademik
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian
dan mempersiapkan penyusuna RKAT bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang pendidikan, penelitian,dan
pngabdian atau pelayanan kepada masyarakat.
c. Melakukan administrasi akademik.
d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.
e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum.
f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.
g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
h. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
17
3. Sub Bagian Umum dan Keuangan
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.
d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan
pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.
e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
f. Melakukan penerimaan, penyimpanan,pembekuan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban keuangan.
g. Melakukan pembayaran gaji, honorium, lembur, vakansi, perjalanan
dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang
nyata disertai kebenarannya.
h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
j. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
4. Sub Bagian Kepegawaian
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b. Menyusun konsep juklak atau juknis di bidang kepegawaian.
c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.
d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.
e. Memverifikasi urusan angka kredit jabatan fungsional.
f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan
jabatan atau pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar
tetap atau tidak tetap, ijin dan cuti.
g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.
h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.
i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.
5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian
dan mempersiapkan penyusuna RKAT bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan
alumni.
c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.
d. Melakukan urusan pemberian izin atau rekomendasi kegiatan
kemahasiswaan.
e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.
f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat
universitas.
g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan
kesejahteraan mahasiswa.
h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan
19
6. Sub Perlengkapan
Tugasnya adalah :
a. Menyusun Rencana Kerjan dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.
c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan perlengkapan.
d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan
dan perlengkapan.
e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan
lingkungan.
f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.
g. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
D. Jaringan Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian atau pelayanan masyarakat
dan pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada
umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, serta melakukan penelitian-
penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan masyarakat. Dengan demikian,
diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing
dilapangan pekerjaan nantinya.
E. Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan. Butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Fakultas terus berupaya agar
tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu
semua karena membutuhkan keras yang tinggi dan disiplin. Pastinya untuk
mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan
tepat.
Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan Fakultas Ekonomi Universitas
21
terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah
khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan
masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa
seminar-seminar, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri,
kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus
melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.
Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan oleh Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan
(misalnya: Natal, Tahun Baru, Paskah, Idul Adha, Idul Fitri, Nyepi, Waisak, dan
lain-lain) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan
norma-norma keagamaan dalam menjalani kehidupan, serta selalu beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Adalah :
a. Persiapan kuliah mahasiswa semester ganjil/genap.
b. Ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhis semester (UAS).
c. Wisuda mahasiswa.
Untuk mencapai program kerja dan rencana kerjanya, Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara menyuun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode/materi, dan alat-alat
yang digunakan dapat lebih ditingkatkan.
2. Jumlah lulusan semakin meningkat dan diharapkan mahasiswa/i lulus tepat
pada waktunya, serta memiliki indeks prestasi yang lebih baik.
3. Melakukan inovasi database Mahasiswa, Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu
Hasil Studi (KHS), Jadwal Perkuliahan, Jadwal Ujian Mid Semster, dan
Jadwal Ujian Semester yang telah terprogram dengan baik.
4. Memperbaiki ruang perkuliahan bagi mahasiswa, ruang dosen, departemen,
dan ruang baca.
5. Meningkatkan kompetensi bagi Mahasiswa, dimana setiap penerimaan
mahasiswa baru diadakan kepemimpinan mahasiswa untuk kegiatan
perkenalan dengan mahasiswa baru.
6. Dosen muda diwajibkan untuk mengikuti Program Pekerti Applied Approach,
Workshop, Seminar, dan Loka karya.
7. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan
kurikulum yang telah direncanakan dan harus ada rumpun ilmunya.
8. Membutuhkan proses kenaikan pangkat dan jabatan bagi para Dosen.
9. Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat seperti yang
telah dirapatkan oleh Departemen Fakultas Ekonomi.
10. Memberi dorongan kepada dosen muda untuk melanjutkan program studi S2
dan S3 baik didalam negri maupun diluar negri.
11. Meningkatkan jumlah mahasiswa/i yang akan diterima di Fakultas Ekonomi.
12. Meningkatkan kegiatan Seminar, Loka Karya, Kuliah Umum yang telah
23
13. Memberi bimbingan kepada mahasiswa/i dalam melaksanakan kegiatan
magang atau praktek lapangan kerja, sehingga dapat menghasilkan lulusan
yang berkualitas.
14. Menyiapkan laporan evaluasi persemester untuk mengetahui dan
meningkatkan nilai Akreditas masing-masing Departemen dan Program Studi
ke arah yang lebih baik lagi.
A. Pengertian Pengembangan Kepribadian
Menurut La Rose (2003:38) bahwa Pengembangan Kepribadian
merupakan suatu proses pengembangan diri seorang sekretaris dalam realisasinya
dapat dilakukan, baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa organisasi atau
perusahaan. Salah satu diantaranya yaitu dengan melalui pendidikan dan latihan
yang mencakup : Pre Service Training, yaitu latihan yang diberikan pada waktu
seseorang belum menempati suatu jabatan tertentu. Pelatihan ini meliputi
pendidikan formal yang diselenggarakan umum, serta latihan pra jabatan yang
dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan tempat sekretaris bekerja. Dan In
Service Training, yaitu pelatihan yang diberikan pada waktu seseorang sedang
menduduki jabatannya.
Pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang sekretaris terhadap
mahasiswa D-III Kesekretariatan perlu dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan kepribadian yang tercermin dari tingkah laku,
tutur kata, dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari, baik di kantor maupun di
lingkungan masyarakat. Kepribadian ini dapat menunjang secara maksimal
potensi kemampuan kerja yang sangat menguntungkan bagi profesi yang
dijalankan. Dengan kata lain bahwa pengembangan kepribadian ini menjadi
senjata khas yang dapat meningkatkan kualitas seorang sekretaris ke arah yang
lebih baik. Oleh karena itu, kepribadian haruslah dibina dan dikembangkan, agar
25
sangatlah berpengaruh bagi nama baik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Dengan pengembangan kepribadian sekretaris tersebut akan memudahkan
menciptakan sekretaris yang handal, berpotensi, berwawasan luas, memiliki
semangat, dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan yang dapat meningkatkan
kinerja serta berkepribadian yang menarik. Selain itu juga akan meningkatkan
pengenalan kiat-kiat tertentu agar dalam pergaulan di lingkungan kerja dapat
berjalan dengan lancar.
Menurut Titiek dan Kristanto (2004:20) keberhasilan dalam
pengembangan kepribadian mempunyai beberapa aspek kebutuhan, yaitu :
a. Kebutuhan dasar , artinya pengembangan kepribadian yang dilakukan untuk
seorang sekretaris mencakup pada kebutuhan pribadi seperti wawasan,
pengetahuan serta keterampilan.
b. Kebutuhan sekunder , artinya pengembangan kepribadian untuk seorang
sekretaris meliputi pada pemahaman akan penampilan , tutur kata, etika dan
moral seorang sekretaris.
c. Kebutuhan sosial, artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris
dilakukan untuk meningkatkan rasa solidaritas dan sosialisasi sekretaris pada
lingkungan pekerjaan.
d. Kebututuhan untuk saling menghargai dan dihargai.hal ini perlu karena sangat
menyangkut pada batin pribadi.
e. Kebutuhan jati diri , artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris
dapat memberikan pemahaman mengenai identitas diri atau jati diri sebagai
seorang sekretaris serta meningkatkan rasa percaya diri.
f. Kebutuhan untuk mengenal persepsi oranglain dan pribadi setiap orang dalam
kantor. Hal ini perlu untuk menjaga hubungan seorang sekretaris dengan
pimpinan ataupun karyawan lainnya dalam kantor.
B. Pengertian Sekretaris
Kata sekretaris menurut Rosidah dan Ambar (2005:12) berasal dari bahasa
Latin, yaitu secretum yang artinya rahasia dan orang yang memegang rahasia.
Dalam bahasa Prancis disebut secretaire, dalam bahasa Belanda disebut
secretaries dan dalam bahasa Inggris disebut secretary yang berasal dari kata
secret yang artinya rahasia. Oleh karena itu sekretaris dalam kerjanya harus dapat
menyimpan rahasia kantor maupun rahasia pimpinan untuk melakukan pekerjaan
kesekretariatan.
Definisi diatas mengundang banyak pengertian mengenai seorang
sekretaris. Menurut Rosidah dan Ambar (2005:13) ada beberapa pengertian
sekretaris menurut beberapa ahli, antara lain :
a. M. Braum dan Ramon dari Portugal dalam Hand Book for Goverment
Secretary Steno-Grapher , mendefinisikan, secretary is an assistant to a chief
who takes dictation, prepares correspondence, receivers visitors, checks of
his official engagements or appointments, and performs many order related
duties that increase the effectiveness of the chief ( sekretaris adalah seorang
asisten dari kepala pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan konsep
surat-menyurat atau korespondensi, menerima tamu, memeriksa atau
mengingatkan pimpinan mengenai kewajiban resminya yang berhubungan
27
b. Fowler dan Fowler dalam Management of Secretary mendefinisikan
sekretaris a person employed by another to assist in corespondence, literary,
getting information and other confindential matters ( yang artinya sekretaris
adalah orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu dalam
korespondensi, pekerjaan tulis menulis, mendapatkan informasi dan masalah
rahasia lainnya ).
c. La Rose dalam Top Secretary , sekretaris adalah seorang asisten pimpinan
yang memiliki keahlian dalam mengurus kantor, bertanggungjawab terhadap
pekerjaan, mempunyai inisiatif dan pen,uh pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
d. Burvows Cs , bahwa Secretary is some ones who writes letter and keeps
records for person, company, etc.
Jabatan sekretaris merupakan jabatan profesional yang bisa dikembangkan
karena dalam pekerjaannya sekretaris membutuhkan keahlian dan keterampilan
khusus yang diperoleh dengan mengikuti jenjang pendidikan secara formal.
Sekretaris dalam menjalankan profesinya haruslah memiliki karakter sifat yang
berdasarkan pada keinginan untuk menjadi sekretaris yang dapat dipercaya dan
diandalkan. Komponen karakter yang positif pada saat bekerja sangat
berhubungan dengan profesi sekretaris , karena ruang lingkup sekretaris yang
begitu luas dalam berbagai status sosial, latar belakang, kedudukan, serta hal lain
yang mengharuskan sekretaris mampu berfikir positif.
Menurut La Rose ( 2003: 18 ) terdapat beberapa persyaratan untuk
menjadi seorang sekretaris yang secara umum diinginkan oleh perusahaan antara
lain :
1. Secara primer, yang mencakup beberapa hal tentang bagaimana sifat dan
kepribadian seorang sekretaris (seperti : rapi, sopan, etika baik, disiplin, dan
berkarakter). Selain itu juga memuat keterampilan yang dimiliki serta minat
dan tanggungjawab tinggi terhadap pekerjaan dan profesinya. Hal ini
merupakan karakter pokok yang harus dimiliki seorang sekretaris dalam
dirinya.
2. Secara sekunder yang mencakup kepribadian dalam mengatur waktu,
kemampuan dan kesanggupan untuk menyelesaikan tugas secara profesional,
serta penuh dedikasi tinggi dalam melaksanakan tanggungjawabnya. Selain itu
juga kesanggupan dalam menjaga rahasia perusahaan. Dalam hal ini sekretaris
harus menjadi pemegang rahasia yang baik demi menjaga rahasia penting
perusahaan karena dalam pekerjaan sekretaris berhubungan langsung dengan
pimpinan perusahaan yang mengelola suatu perusahaan. Dan apabila rahasia
perusahaan diketahui masyarakat luas akan sangat merugikan bagi perusahaan.
Jenis-Jenis Sekretaris
Pekerjaan Sekretaris berkembang dan bertambah banyak seiring dengan
tingkat kedudukan sekretaris itu sendiri serta penugasan dari pimpinannya. Pada
saat menjadi pegawai baru barangkali tugas yang diberikan pimpinan/lembaga
hanya terbatas. Seiring dengan perkembangan organisasi dan tingkat intelegasi
(kemampuan dan keterampilan) yang dimilikinya, kemungkinan pekerjaan akan
29
Terdapat 4 (Empat) jenis Sekretaris yang dapat dibedakan berdasarkan
pada kedudukan, wewenang, tanggungjawab dan tugas yang menjadi bebannya
(Rosidah dan Ambar, 2005:14 ), yaitu :
a. Sekretaris Organisasi (Instansi)
Yaitu sekretaris yang berfungsi sebagai office manager yang mencakup semua
aspek kegiatan kantor. Yang dimaksud disini adalah sekretaris yang tidak
semata-mata membantu pimpinan tetapi juga memberikan bantuan kepada
keseluruhan organisasi baik melakukan urusan yang berhubungan dengan tata
warkat maupun unsur administrasi, yang meliputi keorganisasian, manajemen,
komunikasi (tata hubungan), personalia (tata kepegawaian), financial (tata
keuangan), material (tata perbekalan), serta relasi publik (tata kehumasan).
Karena secara formal pekerjaan sekretaris dapat meliputi keseluruhan ruang
kantor. Sekretaris organisasi dapat disebut executive secretary , yang artinya
sekretaris harus paham akan tujuan-tujuan, prinsip-prinsip, azas-azas,
manajemen serta organisasi dengan baik. Dalam hal ini sekretaris dituntut
mengerti dan memahami mengenai urusannya sehingga mampu merencanakan,
menyusun struktur dan tata organisasi sekretariat dengan baik.
b. Sekretaris Pimpinan
Yaitu sekretaris yang berperan sebagai pembantu pimpinan dan tangan kanan
pimpinan dalam urusan warkat. Berfungsi melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan korespondensi, pengarsipan,serta menmbuat undangan
pertemuan. Secara khususnya ada fungsi sekretaris pimpinan dalam hal tugas
yang menyangkut penghimpunan, pencatatan, pengelolaan, pengadaan,
pengiriman, penyimpanan, pemeliharaan dan penyingkiran bahan informasi.
c. Sekretaris Eksekutif
Yaitu sekretaris yang berfungsi sebagai manajer karena secara formal
menjalankan fungsi manajer eksekutif yaitu memiliki bawahan atau pegawai.
Sekretaris eksekutif biasanya mempunyai satu unit organisasi, misalnya
Sekretaris Yayasan, Sekretaris Wilayah, Sekretaris Inspektorak Jendral.
d. Sekretaris Pribadi
Yaitu sekretaris untuk seorang pimpinan yang berperan semata-mata sebagai
pembantu pribadi yang berkaitan dengan kantor tempat bekerja. Sekretaris
pribadi harus mampu mencegah pimpinan agar jangan kelebihan beban yang
kurang penting, sehingga pimpinan dapat berkonsentrasi dalam mengatur
kantor. Contoh sekretaris pribadi yaitu Sekretaris Direktur, Sekretaris Rektor,
Sekretaris Manajer.
Keempat jenis sekretaris tersebut memiliki beban tugas secara formal
tergantung pada wewenang yang diberikan oleh pimpinannya. Dalam pelaksanaan
sehari-hari seorang sekretaris harus bisa menjalankannya dengan berbagai
keterampilan teksnis maupun non teknis. Adapun tugas seorang sekretaris secara
umum dikelompokkan menjadi 4 ( Empat ) kegiatan (Rosidah dan Ambar, 2005 :
24) antara lain :
1. Tugas rutin, yakni tugas yang tidak memerlukan perintah khusus, perhatian
khusus. Misalnya : tugas pengurusan surat, menerima tamu, tata kearsipan,
menerima telepon dan membuat jadwal kerja pimpinan.
2. Tugas khusus, yaitu tugas yang memerlukan perintah atau sesekali pimpinan
menginginkan sekretaris menggunakan pertimbangan dan pengalaman dalam
31
3. Tugas kreatif, yaitu tugas yang berasal dari inisiatif sekretaris itu sendiri yang
dapat menunjang kelancaran kerja pimpinan. Untuk menjadi kreatif maka
perlu membangun kompetensi-kompetensi yang diperlukan seperti
kemampuan intelektual, kemampuan sosial, dan kemampuan spiritual.
4. Tugas untuk melakukan hubungan dan kerjasama yang meliputi hubungan
kerjasama dengan di dalam organisasi, dan hubungan kerjasama dengan dunia
luar.
Setiap sekretaris berbeda-beda tugas dan tanggungjawabnya. Peranan
sekretaris dalam aktivitas kantor meliputi tugas-tugas atas ruang lingkup fakultas.
Adapun beberapa tugas rutin sekretaris pada Fakultas Ekonomi
a. Menjaga kenyamanan dan kerapian ruang lingkungan kerja.
b. Menerima dan melayani tamu.
c. Menelepon dan menerima telepon , serta mencatat pesan-pesan yang masuk
lewat telepon.
d. Mengetik laporan harian.
e. Mencatat janji-janji serta menyusun acara kerja harian pimpinan.
f. Menyusun jadwal perjalanan dinas pimpinan.
g. Mewakili pimpinan dalam berbagai acara penting atau pertemuan penting
yang ada kaitannya dengan Fakultas Ekonomi.
Seorang sekretaris yang ingin sukses dalam menjalankan tugasnya apabila
ada relasi personal dirinya dengan pekerjaan, seperti bekerja dengan menikmati
pekerjaannya. Hal ini akan menambah semangat kerja serta memiliki rasa
menghargai pekerjaannya. Ada beberapa kiat yang bisa menolong dalam
kesuksesan pekerjaannya tersebut (Maurus, 2003 :133) antara lain :
1. Keinginan untuk bekerja lebih baik lagi
2. Tanggap terhadap sesuatu
3. Tertarik untuk menggali bakat terpendam
4. Rasa ingin tahu yang kuat terhadap pekerjaan
5. Penuh perhatian untuk memahami sesuatu secara menyeluruh
6. Konsentrasi untuk menekuni sesuatu secara mendalam
7. Kerja keras dan semangat dalam melaksanakan pekerjaan
8. Sabar untuk mempelajari pekerjaan secara terperinci
9. Optimis dalam mempercayai diri sendiri
10. Bekerjasama dengan karyawan/pegawai lainnya
C. Peranan Pengembangan Kepribadian Untuk Menjadi Seorang
Sekretaris Profesional Terhadap Mahasiswa D III Kesekretariatan
Pengembangan Kepribadian untuk seorang sekretaris sangatlah penting.
Fungsi pengembangan kepribadian untuk sekretaris pada mahasiswa D III
Kesekretariatan dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas setiap
sekretaris. Hal ini perlu dalam rangka peningkatan karir, menggali potensi-potensi
demi sukses diri pribadi, dan agar dalam melaksanakan pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar. Pengembangan kepribadian ini dapat meningkatkan dalam bidang
kesekretariatan seperti kemampuan untuk dapat mengerjakan bermacam-macam
tugas pekerjaan secara bertanggungjawab, memunculkan kepribadian yang
menarik, serta kemauan yang kuat untuk bekerja secara profesional.
Kepribadian dapat diartikan dengan personality yang dapat diamati dari
33
maupun hubungan interpersonal sehari-hari diruang lingkup kerja dan kalangan
masyarakat luas. Personality ini merupakan pesona seseorang untuk menutupi
dirinya dari sifat atau karakter yang kurang baik, agar secara visual nampak baik
dikalangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka kepribadian dapat dilatih
dan perlu dikembangkan. Kepribadian bisa menjadi modal yang menguntungkan
ataupun menjadi defisit yang tidak dapat dibayar. Kepribadian yang positif akan
lebih terhormat dan dapat diterima dimana pun juga (Rosidah dan Ambar,
2005:58). Pada umumnya kesan perilaku yang positif akan memunculkan image
serta penilaian yang positif dari oranglain.
Sifat-sifat yang perlu dikembangkan oleh seorang sekretaris dalam upaya
peningkatan kepribadiannya (Rosidah dan Ambar, 2005 : 62), antara lain :
1. Congeniality, sikap ini ditunjukkan dengan menjalankan jabatannya sebagai
suatu tantangan. Tantangan dan masala dalam kerja merupakan bagian
integral dalam kehidupan.
2. Compability , kemampuan untuk berhubungan dengan oranglain. Artinya
bahwa seorang sekretaris harus berusaha mendapatkan kesenangan dalam
berhubungan dengan oranglain dalam bidang pekerjaannya.
3. Loyality, kesadaran bahwa sekretaris adalah orang kepercayaan pimpinan dan
bangga terhadap kepercayaan yang diberikan sehingga tidak ada niat untuk
mengkhianati kepercayaan yang diberikan, serta juga menjaga hubungan
kerja, bisnis dengan pimpinannya.
4. Salesmanship, artinya seorang sekretaris harus berusaha seolah-olah sebagai
orang yang menjual, dalam artian sekretaris mewakili perusahaan dalam
hubungan dengan orang lain. Dengan kata lain mewakili publik relation.
5. Poise, kemampuan untuk menguasai diri bagi sekretaris sangatlah penting.
Seorang sekretaris harus bisa mengontrol pikirannya, misalnya tidak mudah
bingung, emosi, menjaga perkataannya, terperamen.
6. Dependability . Seorang sekretaris harus bisa memberikan pertimbangan yang
bijak. Dimana sikap selalu siap menerima pekerjaan ketika pimpinannya
membutuhkan jasa, meskipun hal tersebut menghabiskan waktu istirahatnya.
7. Cooperativeness . Sekretaris harus menyadari bahwa keberhasilan tergantung
pada kelompok kerja. Maka harus mampu bekerjasama dengan semua
pegawai untuk kelancaran perusahaan.
Bidang Pengembangan Kepribadian
Menurut Nuraeni Nani (2008:86) ada beberapa bidang yang dapat
dikembangkan dalam diri seorang sekretaris, yaitu :
1. Integritas Diri
Integritas diri adalah sikap yang melekat pada diri, yang membuat pribadi
mampu bekerja secara utuh, terampil, tak terpecah antara prinsip dan
tindakan, antara sikap dan perbuatan. Integritas diri dapat dicapai dengan
mengambil prinsip-prinsip hidup yang benar, lalu dipraktekkan sebagai
pegangan hidup secara konsisten.
2. Kedisiplinan
Disiplin adalah sikap menundukkan diri pada prinsip hidup yang dipegang.
Untuk mencapai disiplin diri, harus mampu menjauhkan diri dari keinginan
35
pekerjaan. Kedisiplinan yang dimaksud dapat berupa ketepatan waktu dalam
mengerjakan tugas serta kedisiplinan dalam aturan-aturan perusahaan.
3. Kegigihan dan Kebijaksanaan
Gigih berarti mau melakukan pekerjaan dengan niat dan usaha yang keras
meskipun pekerjaan tersebut berat. Dengan sikap gigih, pribadi seseorang
dituntut untuk memiliki tekad yang kuat serta motivasi yang kokoh dalam
diri. Bijaksana berarti berani mengambil resiko, tetapi sudah
mempertimbangkan dengan matang segala konsekuensi positif dan
negatifnya. Dengan kebijaksanaan, seseorang harus berani mengambil
inisiatif sendiri, berani memulai sesuatu yang baru, serta berani merintis yang
belum ada dengan menyadari dan mengetahui resiko dan konsekuensinya.
4. Etika Kerja
Etika kerja adalah ruang lingkup mengenai tata cara serta moral seorang
sekretaris yang berdampak bagi pribadinya. Etika kerja membantu dalam
mengembangkan diri dan kemampuan dalam membangun hubungan dengan
oranglain seperti : memeberi salam dengan sopan, menolong karyawan baru
atau karyawan lainnya, bekerja sama, bergaul secara sopan dengan pimpinan
atau karyawan, tidak melakukan bisnis pribadi yang dapat menganggu
pekerjaan dikantor, dan menjaga kenyamanan karyawan atau tamu serta
memahami etiket yang baik sebagai sekretaris.
5. Kecerdasan Logika
Untuk menjadi sekretaris profesional harus dapat mengikuti perkembangan
zaman. Maka sekretaris harus ditingkatkan kecerdasan intelektual atau
logikanya dalam menguasai pekerjaan dan memiliki kecerdasan emosi yang
tinggi dalam pengambilan keputusan, untuk mencapai tujuan.
Tahap-Tahap Untuk Membentuk Pengembangan Kepribadian
Untuk melakukan pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang
sekretaris terhadap mahasiswa D III Kesekretariatan dilakukan beberapa tahapan
penting agar tercapainya tujuan pengembangan kepribadian tersebut. Menurut
Sulistiyani (2003:64) adapun tahap-tahap membentuk pengembangan kepribadian
sekretaris, diantaranya :
1. Pergaulan Diri
Pergaulan diri artinya mampu mengenali diri sendiri, baik dari segi positif
untuk dijadikan kekuatan ataupun dari segi negatif untuk mengenali
keterbatasan diri. Dalam tahapan ini setiap sekretaris harus mampu
mengetahui sisi positif yang ada pada diri, kemudian lebih mengembangkan
untuk menekan segala keterbatasan yang ada, sehingga tidak muncul rasa
rendah diri atas keterbatasan yang dimiliki, karena setiap sekretaris pastinya
memiliki keterbatasan dalam suatu hal.
2. Mencerminkan Pribadi Unggul
Dalam tahap ini sekretaris harus mampu berbuat sesuatu untuk
mencerminkan kepribadian serta keunggulannya seperti menunjukkan
kreatifitas serta meningkatkan kinerja untuk mencapai hasil yang terbaik
37
3. Melaksanakan Cara Untuk Mengembangkan Diri
Melaksanakan cara untuk mengembangkan diri seperti : menilai diri secara
detail, berani menanggung resiko dan tidak takut salah, serta memperluas
wawasan dan keterampilan dalam bidang sekretaris.
Setelah diilakukakannya tahapan-tahapan pengembangan kepribadian,
perlu memperhatikan setiap prosesnya agar berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Adapun rumusan yang sederhana untuk memudahkan dalam
membentuk kepribadian seorang sekretaris yaitu ABCC yang meliputi
Appearance, Behaviour, Character, and Capability (Rosidah dan Ambar, 2005:
61 ), antara lain :
1. Good Appearance
Bukan berarti cantik dalam wajah, tetapi merangkum segala keluwesan dan
kesopanan dalam tindakan, penampilan, dan juga harus dapat diterima dalam
lingkungan kantor di tempat bekerja. Artinya Sekretaris harus menampilkan
etiket yang baik yang dapat dilihat dari tutur kata, keramah-tamahan,
kesopanan, cara berpakaian dan berdandan. Hal ini dapat mencerminkan
kepribadiannya terhadap ruang lingkup kerja dan masyarakat luas.
Appearance berarti perwujudan penampilan lahiriah seseorang, apakah
gembira, kagum, sedih, dll yang mana dapat dibaca dari roman muka.
Sekretaris perlu tahu bahwa roman muka adalah manifestasi dari pribadinya.
Dan roman muka yang cerah, serta ramah adalah undangan dan penilaian
positif dari setiap orang yang memandangnya. Maka dari itu, seorang
sekretaris harus mampu memanifestasikan dirinya dengan sebaik mungkin.
2. Good Behavior
Berarti tingkah laku yang baik. Setiap sikap atau gerak mempunyai nilai yang
beraneka ragam. Ada tingkah laku yang ceroboh, cekatan, kasar, halus,
canggung, luwes, kaku, dan baik. Pelanggaran terhadap tingkah laku tidak
ada hukumnya, hanya berupa tidak disenangi oleh oranglain. Pelajaran
terhadap tingkah laku merupakan hukum etika, dan perlu diketahui bahwa
hukum etika sangat tergantung pada waktu, tempat, dan suasana. Artinya
seorang sekretaris harus mampu menempatkan perilakunya yang sesuai.
Sebagai pedoman bagi sekretaris untuk menuju good behavior adalah
berupaya menjadikan diri sendiri menjadi pribadi yang disenangi oleh siapa
saja, kapan saja, dimana saja, dan dalam suasana apapun juga.
3. Good Character
Seorang sekretaris dituntut mempunyai karakter (sifat) yang baik dalam
pergaulannya, terlebih hubungannya kepada pimpinan atau lembaga di tempat
bekerja. Artinya sekretaris harus memiliki sifat-sifat baik yang melengkapi
penilaian kepribadian sekretaris tersebut, misalnya : kejujuran, pikiran positif,
taat ibadah, bijaksana, supel, menghargai oranglain, bekerja keras dengan
tulus dan penuh semangat.
4. Good Capability
Kecakapan atau kemampuan sangat dibutuhkan untuk melakukan segala
pekerjaan dalam tugasnya bahkan kehidupannya sebagai seorang sekretaris.
Oleh karena itu, sekretaris harus meningkatkan kemampuannya untuk
meningkatkan kelancaran pekerjaan dan perkembangan organisasi ataupun
39
mencakup intelektualitas dan skill untuk menjadi sekretaris yang profesional.
Sekretaris yang mempunyai intelektualitas yang tinggi akan mampu
menyelesaikan masalah dengan cepat serta tanggap dalam menentukan apa
yang seharusnya dikerjakan. Kemampuan seperti kemampuan administrasi
maupun manajerial sangat menunjang perkembangan lembaga tempat
bekerja. Disamping itu sekretaris juga dituntut memiliki skill non teknis,
misalnya kemampuan mengendalikan sikap, perilaku, kreativitas,
komunikasi, inisiatif yang berkenaan terhadap hal-hal yang erat kaitannya
dengan keseharian di kantor.
Selain rumusan ada juga beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan kepribadian bagi seorang sekretaris profesional ( Titiek dan
Kristanto, 2004 : 30 ), antara lain :
a. Menumbuhkan rasa berani bertanggungjawab
Seorang sekretaris harus mampu menyelesaikan tugasnya yang didasari oleh
norma-norma formal yang berlaku. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya, sekretaris hendaknya menunjukkan komitmen dan
tanggungjawab penuh terhadap pekerjaannya, apalagi yang berhubungan
dengan relasi eksternal atau rekan kerja dari luar perusahaan. Untuk itu
sekretaris harus melatih kemampuan bekerja mandiri tanpa pengawasan.
b. Mengembangkan pengetahuan
Sekretaris profesional bisa menjadi kunci sukses perusahaan, apabila
memiliki pengetahuan dan berwawasan luas. Pengetahuan yang dimaksud
tersebut dibidang kesekretariatan seperti : kemampuan menggunakan
teknologi informasi yang semakin maju, mampu berkomunikasi dengan
bahasa yang baik dan benar, mampu memprioritaskan tugas dan
tanggungjawabnya, serta mampu meningkatkan wawasan pengetahuan demi
kelancaran dalam menjalankan tugasnya. Selain itu juga terdapat pengetahuan
tentang visi dan misi perusahaan.
c. Memiliki kemauan dan minat dari dalam diri untuk mengembangkan dan
dikembangkan. Dengan minat untuk berkembang akan lebih mudah
menerima masukan-masukan dan pelatihan. Dan dengan kemampuan untuk
dikembangkan seseorang memiliki modal melalui sistem atau metode yang
nyata, terarah serta bermanfaat.
d. Menggunakan gaya bahasa yang positif
Sebagai sekretaris yang sering berkomunikasi dengan orang banyak, maka
dituntut untuk menggunakan gaya bahasa yang positif, sehingga akan
membuat oranglain merasa dihargai. Sedangkan apabila dengan
mengguanakan gaya bahasa yang negatif seperti berbahasa yang kasar akan
membuat orang merasa tidak dihargai. Untuk itu seorang sekretaris harus
mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia dan
beberapa bahasa asing dengan baik. Sekretaris dituntut untuk memilih kata
dan menyusun kalimat secara baik dan jelas, menyenangkan semua pihak
yang berkomunikasi dengannya.
e. Mengembangkan dinamika pribadi
Untuk dapat mengembangkan dinamika pribadi, keterampilan diri yang perlu
dilatih atau dikembangkan diantaranya keterampilan mengungkapkan ide-ide
yang dimiliki, keterampilan menunjukkan perilaku yang tegas, anggun, serasi,
41
yang berlaku dilingkungan kerja. Pengembangan dinamika pribadi dapat
berupa pengembangan ahlak dan tata krama seorang sekretaris. Hal tersebut
dapat berupa pemahaman tentang etika seorang sekretaris dalam bekerja,
yang berlaku di dalam kantor maupun masyarakat untuk mecegah kekeliruan
dan mendapatkan kebenaran.
f. Memberikan pelatihan, pembelajaran serta pengetahuan yang bermanfaat
untuk pembentukan citra diri seorang sekretaris dan menjadikan pribadi yang
profesional serta tanggap terhadap pekerjaan.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kepribadian
Adapun prinsip menurut Titiek dan Kristanto (2004:35) yang harus
dimiliki sekretaris dalam mengembangkan kepribadian untuk melakukan tugas
dan tanggung jawabnya yang dapat mempengaruhi kepribadiannya, antara lain :
1. Prinsip Atitude
Yaitu perilaku yang tercermin pada diri seseorang ketika menghadapi situasi
tertentu atau ketika berhadapan dengan orang lain. Misalnya dalam melayani
tamu hendaknya dengan penampilan yang sesuai, berfikir positif dan sikap
menghargai.
2. Prinsip Attention
Attention merupakan sikap yang menunjukkan kepedulian dan perhatian
terhadap sesuatu, misalnya : memperhatikan akan kebutuhan tamu, pelanggan
atau relasi dengan memahami perilaku dan kritik ataupun sarannya.
3. Prinsip Action
Merupakan prinsip untuk melakukan tindakan yang berupa perbuatan nyata
dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
Selain itu, prinsip terpenting bagi sekretaris dalam bekerja adalah Tutup
mulut rapat-rapat, pasang mata awas-awas, dan buka telinga lebar-lebar. Artinya
seorang sekretaris harus dapat menjaga rahasia perusahaan dan rahasia pimpinan
dengan baik, teliti dalam bekerja dan membuka telinga lebar-lebar untuk
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan
diri seorang sekretaris (Rosida dan Ambar, 2005 :22).
D. Tujuan Pengembangan Kepribadian Sekretaris
Tujuan utama pengembangan kepribadian untuk sekretaris pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah membentuk citra pribadi sekretaris.
Kepribadian seorang sekretaris terletak pada personal image, integritas,
intelektual, watak, perilaku, karya, dan penampilan seorang sekretaris didepan
umum. Hal ini untuk mengikuti perkembangan jaman, perkembangan teknologi
yang semakin pesat, dan untuk menghadapu persaingan dunia bisnis serta
perubahan tingkat kualitas seorang sekretaris. Tujuan pengembangan kepribadian
bagi sekretaris pada dasarnya untuk memperoleh 3 (tiga) hal, yaitu :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan.
Adapun pengetahuan dan wawasan yang harus diketahui oleh seorang
sekretaris terhadap mahasiswa D III Kesekretariatan meliputi : pengetahuan
akan bidang tempat bekerja, serta pengetahuan akan rekanan bisnis pimpinan.
Ada banyak cara yang dapat diakukan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan diantara : banyak membaca dan mengikuti perkembangan dari
berita dan surat kabar dan media, lalu juga banyak mengikuti forum (seperti :
43
serta diskusi bersama rekanan kerja, baik pimpinan maupun sekretaris lainnya
yang ada diperusahaan tersebut) serta belajar menuangkan ide dalam bentuk
tulisan dan karya yang dapat mengembangkan kreatifitas seorang sekretaris.
2. Menambah keterampilan.
Didalam pekerjaannya sekretaris tidak hanya dituntut untuk memahami tugas
dalam kantor saja, tetapi juga untuk menjadi seorang sekretaris juga dapat
menambah keterampilannya seperti: meningkatkan kreatifitas dalam bekerja,
meningkatkan profesionalisme kerja dan lingkungan kerja yang nyaman,
memproyeksikan diri yang positif dimata oranglain, serta mencapai prestasi
yang unggul dalam keberhasilan setiap pekerjaan dan tanggungjawabnya. Hal
ini dapat terjadi apabila sekretaris rutin untuk mengasah keterampilannya baik
dalam bekerja maupun berinteraksi dalam bidang pekerjaanya secara luas.
Dengan keterampilan yang dimilikinya akan membantu meningkatkan mutu
dan kualitas seorang sekretaris.
3. Bekerja secara efisien
Efisiensi kerja yaitu pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi
tujuannya. Hal ini dapat bertujuan untuk mempermudah sekretaris dalam
mengerjakan tugas dalam pekerjaannya, dapat juga mempersingkat waktu
pada saat melakukan tugasnya, meringakan beban tanggungjawabnya, serta
dapat merubah sikap yang menunda atau mengulur-ulur pada saat ada
pekerjaan yang diberikan padanya. Bekerja secara efisien yang diterapkan
tersebut guna membiasakan diri bekerja sesuai prosedur kerja yang praktis
dan tepat namun masih sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku ditempat
kerja.
4. Menjadikan citra kepribadian yang baik
Sebagai seorang sekretaris yang menjadi kepercayaan pimpinan, diperlukan
sikap yang sopan, ramah, santun, serta murah senyum untuk mendapat
pribadi yang positif dalam diri seorang sekreatris. Sikap positif tersebut dapat
membangun hubungan yang bisa menstimulasi sukses karir seorang
sekretaris. Sikap tersebut nantinya akan mencerminkan citra diri dan dapat
memunculkan penilaian yang baik bagi sekretaris. Untuk menciptakan kesan
yang menyenangkan, yang perlu diperhatikan adalah penampilan diri yang
diibaratkan seperti sampul dalam buku, yang dibentuk agar menarik. Ini
menjadi acuan penting untuk kepribadian sekretaris.
E. Meningkatkan Kemampuan Sekretaris Dalam Mencari,
Menginterprestasikan, dan Memanfaatkan Informasi
Sekretaris bertugas mencarikan dan menyajikan informasi kepada
pimpinannya. Untuk itu sekretaris harus mahir dalam menggali informasi dari
berbagai sumber, lalu menginterpretasikan sehingga dapat memilih informasi
yang dinilai bermanfaat untuk disajikan kepada pemimpin. pimpinan tidak perlu
terus menerus menuntun dan membimbing sekretaris, namun cukup memberikan
setiap tugas kepada sekretaris dan sekretaris yang bersangkutan mampu
menyelesaikannya dengan baik. Pimpinan memberi instruksi kepada sekretaris
secara garis besar dan memberi pengarahan, setelah itu menjadi tanggung jawab
sekretaris untuk menjalankan tugasnya, termasuk memecahkan masalah yang
45
mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, untuk itu harus memiliki
komitmen pada tugas sebagai salah satu ciri sekretaris yang profesional.
Mencari informasi dapat dilakukan sekretaris dalam kegiatan sehari-hari,
seperti dari berbagai info-info dan berita terbaru, serta dari berbagai media seperti
koran, majalah, internet dan jejaring sosial yang semakin berkembang. Untuk
informasi yang didapat, sekretaris harus mampu memanfaatkan informasi yang
bersifat baik demi kelancaran tugas. Memanfaatkan informasi dilakukan dengan
mengkaji sisi baik dari informasi. Oleh karena itu sekretaris perlu diarahkan untuk
mengerti dan memahami informasi sebagai komponen dalam menginterprestasikn
informasi.
F. Standard Penampilan Sekretaris
Image atau penampilan merupakan lukisan diri yang ditampilkan kepada
orang lain. Seringkali orang tidak menyadari pentingnya kesan atau image ini.
Keahlian atau keterampilan yang baik dan kualitas kerja yang tingi memang
sangat dibutuhkan, akan tetapi kesan yang buruk bisa menutupi keahlian yang
paling sempurna sekalipun. Penampilan banyak dipengaruhi oleh faktor fisik,
misalnya kebersihan badan, berpakaian dan kesehatan. Image yang buruk dapat
juga mempengaruhi penerimaan rekan kerja akan ide-ide dan
permintaan-permintaan karir sesorang. Penunjang penampilan diatas sifatnya fisikal
(Sulistiyani, 2003:33).
Appearance , tampil menarik. Yaitu keadaan lahiriah yang dapat dilihat
oleh orang lain. Untuk itu sekretaris mutlak harus memperhatikan agar selalu
berpenampilan menarik dan rapi. Kenyataan bahwa penampilan merupakan fakor
utama saat anda dipilih atau diterima untuk posisi sekretaris seperti halnya
kemampuan kerja dan kepribadian anda. Pada umumnya penampilan yang baik
dapat dibangun dalam waktu yang relatif lama, karena dibutuhkan proses
penyesuaian. Dengan penampilan menarik, orang dengan mudah memberikan
kesan positif terlebih dahulu (Sulistiyani, 2003 : 33).
Untuk mencapai kepribadian yang sempurna bukan hanya urusan fisik dan
tampil menarik saja, tetapi juga perlu memiliki intelektualitas, keterampilan dan
sikap yang baik. Dengan memiliki hal tersebut seseorang tidak dipandang remeh.
Dewasa ini semakin diperlukan sekretaris yang menguasai diri dan dapat diajak
berbicara masalah dan bertukar fikiran daripada yang pasif. Sekretaris yang
bijaksana juga mampu menempatkan etiket penampilan sesuai dengan kondisi dan
waktunya.
Penampilan yang harus diperhatikan karena dianggap penting untuk
kebutuhan fisik ataupun penampilan menarik. Saat menilai seseorang, yang paling
terutama dinilai adalah melalui penglihatan, lalu baru yang lain-lainnya. Apa yang
dilihat, itulah yang pertama kali menjadi penilaian terbesar. Cara berpenampilan
akan sangat mendukung karir yang dimiliki, oleh sebab itu perlu untuk menjaga
penampilan yang dimiliki.
Menurut La Rose (2003:40) sekretaris haruslah menggunakan prinsip
tampil sempurna dan tetap mejaga integritas serta meningkatkan kinerja dalam
diri sebagai seorang sekretaris. Sikap positif adalah kunci kesuksesan di tempat
kerja manapun yang akan memudahkan dalam melewati masa kesusahan saat
membawa diri dengan kepercayaan diri dan sikap positif seperti mencoba berlatih
47
kepada diri sendiri bisa sangat membantu membuat diri terlihat lebih menarik
karena dan akan merasa lebih baik. Hadapi cermin dengan mantra positif setiap
pagi dan melihat betapa makeup akan membantu seorang sekretaris terlihat lebih
bersinar karena dibantu dengan semangat cantik dari dalam. Itulah sebabnya
sekretaris harus mempunyai kemampuan semakin hari semakin bijak, lebih
semangat, lebih sehat, serta lebih meningkatkan kinerja.
Sekretaris merupakan salah satu profesi yang mengutamakan penampilan.
Memang kecantikan bukanlah syarat mutlak, akan tetapi sekretaris harus tahu
bagaimana cara harus menampilkan diri, seperti : bagaimana cara duduk,
berbicara, berjalan, berdiri, berpakaian dan merias diri. Respons Positif atau
Negative tergantung dari image yang disampaikan, misalanya melalui cara
berpakaian , sikap dan perbuatan, sopan santun dan lain-lain. Relasi bisnis
pimpinan anda bahkan mendapat kesan pertama akan perusahaan anda dari diri