• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Zat Organik (KMnO4) Pada Air Bersih Dengan Titrasi Permanganometri di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL & PP) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Zat Organik (KMnO4) Pada Air Bersih Dengan Titrasi Permanganometri di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL & PP) Medan"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

ANA

DEN

PE

ALISIS ZA

NGAN TI

TEKNI

ENGENDA

P

AN

UN

AT ORGA

ITRASI P

IK KESEH

ALIAN P

T

E

N

ROGRAM

ALIS FA

FAK

NIVERSIT

ANIK (KM

PERMAN

HATAN L

PENYAKI

TUGAS A

OLEH

EKA NOV

NIM 1124

M STUDI

ARMASI D

KULTAS F

TAS SUM

MEDA

2014

MnO

4

) PA

NGANOM

LINGKU

IT (BTKL

AKHIR

H:

VITA

410026

I DIPLOM

DAN MA

FARMAS

MATERA

AN

4

ADA AIR

METRI DI

UNGAN D

L & PP) M

(2)

 

     

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS ZAT ORGANIK (KMnO

4

) PADA AIR BERSIH

DENGAN TITRASI PERMANGANOMETRI DI BALAI

TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN

PENGENDALIAN PENYAKIT (BTKL & PP) MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli

Madya Pada Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan

Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

Oleh:

EKA NOVITA

NIM 112410026

Medan, April 2014

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing,

Dra. Saleha Salbi, M.Si., Apt.

NIP 194909061980032001

Disahkan Oleh:

Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.

NIP 195311281983031002

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan Tugas Akhir berjudul “Analisis Zat Organik (KMnO

4

) Pada Air

Bersih Dengan Titrasi Permanganometri di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan

dan Pengendalian Penyakit (BTKL & PP) Medan

. Tugas Akhir ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan Pendidikan Program

Diploma III Analis Farmasi dan Makanan di Fakultas Farmasi Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagaimana mestinya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak

antara lain:

1.

Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., sebagai Dekan Fakultas

Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan.

2.

Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku Ketua Program

Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan.

(4)

 

     

4.

Ibu Rumanti Siahaan, S.KM., M.Kes., selaku pembimbing lapangan beserta

seluruh Staf dan Pegawai Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Medan.

5.

Ibu Dra. Masria Lasma Tambunan, M.Si., Apt., sebagai Dosen Penasehat

Akademis yang telah memberikan nasehat dan pengarahan kepada penulis

dalam hal Akademis setiap semester.

6.

Dosen dan Pegawai Fakultas Farmasi Program Diploma III Analis Farmasi

dan Makanan yang berupaya mendukung kemajuan mahasiswa.

7.

Kakak dan abang stambuk 2010 serta adik-adik stambuk 2012 dan 2013 yang

tidak disebutkan namanya, terima kasih buat kebersamaan, semangat, dan

bantuannya selama ini, serta masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

8.

Untuk Bunda, Intan, Tiara, Deva, Kak Sari, Cek mad dan seluruh keluarga

besar yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir

ini.

Terima kasih juga kepada teman sekelompok Praktik Kerja Lapangan Dian

Asmaradhani, Rizky Dwi Handayani, dan Alfala Khairun Hia yang telah memberi

dukungan dan masukan selama Praktik Kerja Lapangan hingga Tugas Akhir ini

selesai dan seluruh teman mahasiswa Analis Farmasi dan Makana angkatan 2011

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Terakhir dan teristimewa, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Ayahanda Muhammad Jamil, Ibunda Safrina dan Adinda

Muhammad Iqbal yang telah memberikan doa, motivasi dan pengorbanan yang

tidak mampu dibalas dengan apapun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

(5)

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya isi dari Tugas Akhir ini masih terdapat

kekurangan dan kelemahan serta masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan

segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini dan demi peningkatan mutu

penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis sangat berharap semoga Tugas Akhir ini dapat

memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan. Amin.

Medan, April 2014

Penulis,

(6)

 

     

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat ... 3

1.2.1 Tujuan ... 3

1.2.2 Manfaat ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Air ... 5

2.1.1 Kegunaan Air Bagi Kehidupan ... 6

2.1.2 Air Bersih ... 7

2.1.4 Pencemaran Air ... 8

2.2 Bahan Organik ... 12

2.2.1 Zat Organik (sebagai KMnO

4

) ... 13

2.3 Titrasi Redoks ... 14

2.31. Titrasi Permanganometri ... 15

BAB III METODE PENGUJIAN ... 18

(7)

3.1 Tempat ... 18

3.2 Sampel, Alat, dan Bahan ... 18

3.2.1 Sampel ... 18

3.2.2 Alat ... 18

3.2.3 Bahan ... 19

3.3 Prosedur ... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

4.1 Hasil ... 22

4.2 Pembahasan ... 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 24

5.1 Kesimpulan ... 24

5.2 Saran ... 24

DAFTAR PUSTAKA ... 25

(8)

 

     

Halaman

Tabel 1. Data Hasil Analisis Zat Organik (KMnO

4

) ... 22

Tabel 2. Baku Mutu Air Bersih Parameter Kimia ... 28

 

 

     

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

Halaman

Lampiran 1. Flowsheet ... 26

Lampiran 2 Gambar Alat dan Sampel ... 27

Lampiran 3 Tabel Baku Mutu Air Bersih ... 28

 

 

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan untuk menjadi sekretaris yang profesional di era global memang

tidak bisa dihindarkan lagi. Persaingan didunia bisnis yang semakin hari semakin

ketat mengharuskan siapa saja yang bekerja pada suatu perusahaan untuk

memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggannya sehingga memberikan

citra perusahaan yang baik. Kondisi demikian membuat para pimpinan perusahaan

membutuhkan jasa seorang sekretaris yang handal dan profesional. Hal ini

dilakukan untuk menghadapi kemajuan teknologi yang semakin pesat.

Menurut La Rose (2003:10), Sekretaris adalah sebuah profesi yang sangat

berperan penting dalam bidang perkantoran yang menangani administrasi kantor,

surat menyurat, berkas-berkas sampai urusan pribadi pimpinannya yang

berhubungan dengan kantor. Profesi ini dikenal luas dalam dunia bisnis. Karena

anggapan bahwa sekretaris merupakan orang kepercayaan pimpinan, maka

sekretaris harus memiliki kesetiaan pada pimpinan serta mampu bersoasialisasi

pada lingkungan pekerjaan. Untuk itu diperlukan sekretaris profesional yang

mampu mengelola kantor secara keseluruhan dan membantu menciptakan suasana

kerja yang kondusif bagi pimpinan dan karyawan lainnya.

Untuk menjadi sekretaris yang profesional perlu adanya pengembangan

kepribadian sebagai modal utama yang berkaitan erat dalam profesi, karir, dan

juga mencakup kehidupan sosialnya. Menurut Rosidah dan Ambar (2005:57),

pengembangan kepribadian merupakan suatu proses pembentukan citra diri secara

kompleks yang mencakup berbagai aspek, baik pengetahuan, keterampilan,

(11)

wawasan maupun sikap. Pengembangan kepribadian bagi sekretaris sangatlah

bermanfaat karena dapat menunjang potensi secara maksimal serta dapat

meningkatkan kinerja dan profesionalisme seorang sekretaris. Dan hal tersebut

sangat menguntungkan dan mendukung kelancaran tugas pada perusahaan serta

meningkatkan kualitas perusahaan.

Profesionalisme yang diperoleh melalui alternatif pengembangan

kepribadian tersebut dapat menunjang mutu dan kualitas seorang sekretaris

terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara. Membangun kepribadian dan keterampilan menjadi sekretaris

profesional terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan adalah kunci penting yang

dapat memberikan citra profesional serta keistimewaan seorang sekretaris.

Semakin tinggi tingkat pengembangan kepribadian yang diberikan maka akan

mempengaruhi tingkat profesional dan kualitas seorang sekretaris sekretaris, serta

untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Itulah sebabnya diperlukan

pengembangan kepribadian terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan .

Didasari oleh latar belakang permasalahan diatas, maka penulis melakukan

observasi yang diberi judul Pentingnya Peranan Pengembangan Kepribadian

Untuk Menjadi Seorang Sekretaris Terhadap Mahasiswa D-III Kesekretariatan

(12)

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka terdapat perumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pentingnya pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang

sekretaris yang profesional terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan?

2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan sekretaris terhadap mahasiswa

D-III Kesekretariatan dalam mencari, menginterprestasikan, dan

memanfaatkan informasi?

3. Bagaimana standar penampilan sekretaris terhadap mahasiswa D-III

Kesekretariatan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini yaitu :

1. Mengetahui pentingnya pengembangan kepribadian bagi sekretaris

terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan dalam meningkatkan

kinerjanya.

2. Mengetahui cara meningkatkan kemampuan sekretaris terhadap

mahasiswa D-III Kesekretariatan dalam mencari, menginterprestasikan,

dan memanfaatkan informasi.

3. Mengetahui tata cara penampilan sekretaris terhadap mahasiswa D-III

Kesekretariatan.

(13)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan serta wawasan penulis khususnya

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian

yang mempengaruh kinerja seorang sekretaris.

2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk menyempurnakan

penelitian dimasa yang akan datang.

E. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara yang berlokasi di Jl. Prof. T. M. Hanafiah Kampus Universitas Sumatera

Utara.

Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan yaitu dari Desember 2013

sampai dengan Januari 2014. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat

(14)
[image:14.612.135.529.134.240.2]

5

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan

Sumber : Penulis (2014)

F. Sistematika Penelitian

Tugas Akhir ini dibagi atas 4 (empat) dan tiap bab dibagi atas beberapa

sub bab antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Jadwal Penelitian dan Sistematika Penelitian.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Bab ini berisikan Sejarah Instansi, Struktur Organisasi, Job Description, Jaringan

Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan pentingnya peranan

pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang sekretaris yang profesional

terhadap mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

(15)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pembahasan

mengenai pengembangan kepribadian seorang sekretaris terhadap mahasiswa

D-III Kesekretariatan yang dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara. Pada bab ini juga terdapat beberapa Saran yang berguna bagi pembaca dan

(16)

7 BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Sumatera Utara pertama kali didirikan pada tahun 1959

yang berkedudukan di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah

oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu. Pada tahun 1961 Universitas

Sumatera Utara membuka Fakultas Ekonomi di Medan yang berlokasi di Jl. Prof.

T. M. Hanafiah Kampus Universitas Sumatera Utara. Penetapan pembukaan

dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia No.64/tanggal 21 November 1961. Pada tahun 1967 Akademika

Administrasi Niaga Medan (AAN) dipindahkan ke Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara menjadi Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP)

berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI No.42/U/1975 tanggal 13 Maret

1975.

Sehubungan dengan pembaharuan yang dilaksanakan pada Pendidikan

Tinggi dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No.23 /DIKTI/Kep/1987,

No.25/DIKTI/Kep/1987, No.26/DIKTI/Kep/1987 dan Surat Keputusan Rektor

Universitas Sumatera Utara No.568/PTO5.H/SK/Q87 tanggal 19 Agustus 1987,

maka tanggal 14 Desember 1987 diadakan serah terima antara Direktur

Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas Sumatera Utara

kepada Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara atas pengelolaan

PAAP Universitas Sumatera Utara.

Beberapa tahun kemudian, dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.56 tahun

2003 tanggal 11 November 2003 tentang penetapan Universitas Sumatera Utara

(17)

sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) maka nama jurusan yang ada di

Fakultas Ekonomi berubah menjadi departemen. Dan Fakultas Ekonomi semakin

maju dan berkembang dari segi kualitas pendidikan dan memiliki Akreditasi B+.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengelola dua jenjang

Program Pendidikan, yaitu Program Strata-1 dan Program Diploma. Program

Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma III, yaitu :

a. Program Studi Kesekretariatan

b. Program Studi Keuangan

c. Program Studi Akuntansi

Selain itu, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga mengelola

program Ekstensi bagi mahasiswa/i Diploma III yang ingin melanjutkan

pendidikan Sarjana dan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK). Sehingga

menjadikan Fakultas Ekonomi menghasilkan tenaga ahli dan lulusan Sarjana

Ekonomi yang berkualitas tinggi, bermutu, berwawasan luas, dan memiliki skill

yang handal.

Untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas Fakultas

Ekonomi berpedoman pada visi dan misi yang secara resmi disusun dalam

rancangan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun oleh Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penyusunan tersebut berpedoman kepada

(18)

9

   

tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman dan Infrastruktur Menteri Pendidikan

Nasional No.1/U/2002 yang telah disempurnakan.

VISI dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi

Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan

mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam meningkatkan persaingan global.

Misi

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yaitu :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan peningkatan

kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku

pelanggan ( customer) dan stake holders lainya.

d. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang

bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasioanal.

2. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap pengembangan

perusahaan.

(19)

B. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggungjawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan

keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dan tujuan yang

sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan struktur organisasi, masing-masing

pegawai akan mampu mengetahui tugas, wewenang dan tanggungjawabnya,

sehingga para pegawai tersebut dengan sendirinya dapat mengerjakan tugas yang

dibebankan kepadanya.

Demi tercapainya tujuan umum instansi, diperlukan suatu wadah untuk

mengatur seluruh aktifitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini

dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Struktur

Organisasi tersebut nantinya akan memberikan keterangan mengenai jabatan atau

profesi seseorang di kantor tempat bekerja.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerjasama dengan koordinasi yang baik dari pimpinan dan karyawan kantor demi

tercapainya tujuan perusahaan. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang

dapat dilaksanakan perorangan maupun kelompok, yang berfungsi melaksanakan

serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui

saluran tunggal. Adapun Struktur organisasi pada Fakultas Ekonomi Universitas

(20)

11

   

[image:20.612.111.556.76.551.2]

Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ( 2014 )

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Kepala Sub Bagian Tata

Usaha Departemen

Kepala Sub Bagian Tata

Usaha Fakultas Ketua dan

Sekretaris Departemen

Kepala Bagian Tata Usaha

Unit Penunjang Fakultas

Ketua Program Studi Inter Departemen

Ketua Program Studi Intra Departemen DEKAN

Dewan Pertimbangan Fakultas (DPF)

(21)

PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ak

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution SE, Ak, MAcc

Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si

DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE , M.Ec

Anggota : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA,MAFIS

: Prof. Dr. Ritha Dalimunthe, SE, M.Si

: Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc.Acc

: Prof. Dr. Robinson Tarigan, MRP

: Prof. Dr. Ramli, MS

: Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec

: Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak

(22)

13

   

PROGRAM STUDI S1

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

Ketua program studi : Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Phd

Sekretaris : Paidi Hidayat, SE, M.si

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Ketua : Dr.Isfenti Sadalia, SE, ME

Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si

Ketua program studi : Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si

Sekretaris : Dra. Friska Sipayung, M.Si

DEPARTEMEN AKUNTANSI

Ketua : Dr. Syafruddin Ginting, SE, Ak, MAFIS, CPA

Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak

Ketua program studi : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak

(23)

PROGRAM DIPLOMA

DIII KESEKRETARIATAN

Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM

Sekretaris : Magdalena L.L Sibarani SE, M.Si

DIII KEUANGAN

Ketua : Dr. Yenny Absah, SE, MSi

Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi

DIII AKUNTANSI

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak

BAGIAN TATA USAHA

Kep.Bag Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN

Kasub. Personalia : Maslan, SE

Kasub. Keuangan : Ahmad Faizul, SE, M.Si

Kasub. Perlengkapan : Sodali, SE

Kasub. Akademik : Dra. Cut Nilawati

(24)

15

   

LEMBAGA-LEMBAGA PENUNJANG

Puslitbank

Pengarah : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Kepala Unit Layanan : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak

Bagian Perpustakaan

Ketua : Mylita, SE

C. Job Description

Salah satu fungsi dari Fakultas adalah melaksanakan urusan Tata Usaha

dan Administrasi Fakultas . Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit

pada bagian Tata Usaha di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan dibidang

ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan,

kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dibidang akademik,

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,

kepegawaian dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

(25)

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi dilingkungan

fakultas.

f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian atau

pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan dilingkungan fakultas.

i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.

j. Melaksanakan penyimpunan dokumen dan surat yang berhubungan

dengan kegiatan fakultas.

2. Sub Bagian Akademik

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian

dan mempersiapkan penyusuna RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang pendidikan, penelitian,dan

pngabdian atau pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum.

f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan

(26)

17

   

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan

pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan,pembekuan, pengeluaran dan

pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji, honorium, lembur, vakansi, perjalanan

dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang

nyata disertai kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Menyusun konsep juklak atau juknis di bidang kepegawaian.

c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.

(27)

d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.

e. Memverifikasi urusan angka kredit jabatan fungsional.

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan

jabatan atau pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar

tetap atau tidak tetap, ijin dan cuti.

g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.

h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.

i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian

dan mempersiapkan penyusuna RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan

alumni.

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan pemberian izin atau rekomendasi kegiatan

kemahasiswaan.

e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat

universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan

kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan

(28)

19

   

6. Sub Perlengkapan

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerjan dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan perlengkapan.

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan

dan perlengkapan.

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan

lingkungan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

(29)

D. Jaringan Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian atau pelayanan masyarakat

dan pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak

berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada

umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada

pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, serta melakukan penelitian-

penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan masyarakat. Dengan demikian,

diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing

dilapangan pekerjaan nantinya.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai

dengan tujuan perusahaan. Butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga

pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Fakultas terus berupaya agar

tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu

semua karena membutuhkan keras yang tinggi dan disiplin. Pastinya untuk

mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan

tepat.

Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan Fakultas Ekonomi Universitas

(30)

21

   

terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah

khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan

masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa

seminar-seminar, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri,

kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus

melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan oleh Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan

(misalnya: Natal, Tahun Baru, Paskah, Idul Adha, Idul Fitri, Nyepi, Waisak, dan

lain-lain) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan

norma-norma keagamaan dalam menjalani kehidupan, serta selalu beriman kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Adalah :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester ganjil/genap.

b. Ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhis semester (UAS).

c. Wisuda mahasiswa.

Untuk mencapai program kerja dan rencana kerjanya, Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara menyuun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut:

1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode/materi, dan alat-alat

yang digunakan dapat lebih ditingkatkan.

(31)

2. Jumlah lulusan semakin meningkat dan diharapkan mahasiswa/i lulus tepat

pada waktunya, serta memiliki indeks prestasi yang lebih baik.

3. Melakukan inovasi database Mahasiswa, Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu

Hasil Studi (KHS), Jadwal Perkuliahan, Jadwal Ujian Mid Semster, dan

Jadwal Ujian Semester yang telah terprogram dengan baik.

4. Memperbaiki ruang perkuliahan bagi mahasiswa, ruang dosen, departemen,

dan ruang baca.

5. Meningkatkan kompetensi bagi Mahasiswa, dimana setiap penerimaan

mahasiswa baru diadakan kepemimpinan mahasiswa untuk kegiatan

perkenalan dengan mahasiswa baru.

6. Dosen muda diwajibkan untuk mengikuti Program Pekerti Applied Approach,

Workshop, Seminar, dan Loka karya.

7. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan

kurikulum yang telah direncanakan dan harus ada rumpun ilmunya.

8. Membutuhkan proses kenaikan pangkat dan jabatan bagi para Dosen.

9. Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat seperti yang

telah dirapatkan oleh Departemen Fakultas Ekonomi.

10. Memberi dorongan kepada dosen muda untuk melanjutkan program studi S2

dan S3 baik didalam negri maupun diluar negri.

11. Meningkatkan jumlah mahasiswa/i yang akan diterima di Fakultas Ekonomi.

12. Meningkatkan kegiatan Seminar, Loka Karya, Kuliah Umum yang telah

(32)

23

   

13. Memberi bimbingan kepada mahasiswa/i dalam melaksanakan kegiatan

magang atau praktek lapangan kerja, sehingga dapat menghasilkan lulusan

yang berkualitas.

14. Menyiapkan laporan evaluasi persemester untuk mengetahui dan

meningkatkan nilai Akreditas masing-masing Departemen dan Program Studi

ke arah yang lebih baik lagi.

 

(33)

A. Pengertian Pengembangan Kepribadian

Menurut La Rose (2003:38) bahwa Pengembangan Kepribadian

merupakan suatu proses pengembangan diri seorang sekretaris dalam realisasinya

dapat dilakukan, baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa organisasi atau

perusahaan. Salah satu diantaranya yaitu dengan melalui pendidikan dan latihan

yang mencakup : Pre Service Training, yaitu latihan yang diberikan pada waktu

seseorang belum menempati suatu jabatan tertentu. Pelatihan ini meliputi

pendidikan formal yang diselenggarakan umum, serta latihan pra jabatan yang

dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan tempat sekretaris bekerja. Dan In

Service Training, yaitu pelatihan yang diberikan pada waktu seseorang sedang

menduduki jabatannya.

Pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang sekretaris terhadap

mahasiswa D-III Kesekretariatan perlu dilakukan untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan kepribadian yang tercermin dari tingkah laku,

tutur kata, dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari, baik di kantor maupun di

lingkungan masyarakat. Kepribadian ini dapat menunjang secara maksimal

potensi kemampuan kerja yang sangat menguntungkan bagi profesi yang

dijalankan. Dengan kata lain bahwa pengembangan kepribadian ini menjadi

senjata khas yang dapat meningkatkan kualitas seorang sekretaris ke arah yang

lebih baik. Oleh karena itu, kepribadian haruslah dibina dan dikembangkan, agar

(34)

25

   

sangatlah berpengaruh bagi nama baik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

Dengan pengembangan kepribadian sekretaris tersebut akan memudahkan

menciptakan sekretaris yang handal, berpotensi, berwawasan luas, memiliki

semangat, dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan yang dapat meningkatkan

kinerja serta berkepribadian yang menarik. Selain itu juga akan meningkatkan

pengenalan kiat-kiat tertentu agar dalam pergaulan di lingkungan kerja dapat

berjalan dengan lancar.

Menurut Titiek dan Kristanto (2004:20) keberhasilan dalam

pengembangan kepribadian mempunyai beberapa aspek kebutuhan, yaitu :

a. Kebutuhan dasar , artinya pengembangan kepribadian yang dilakukan untuk

seorang sekretaris mencakup pada kebutuhan pribadi seperti wawasan,

pengetahuan serta keterampilan.

b. Kebutuhan sekunder , artinya pengembangan kepribadian untuk seorang

sekretaris meliputi pada pemahaman akan penampilan , tutur kata, etika dan

moral seorang sekretaris.

c. Kebutuhan sosial, artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris

dilakukan untuk meningkatkan rasa solidaritas dan sosialisasi sekretaris pada

lingkungan pekerjaan.

d. Kebututuhan untuk saling menghargai dan dihargai.hal ini perlu karena sangat

menyangkut pada batin pribadi.

e. Kebutuhan jati diri , artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris

dapat memberikan pemahaman mengenai identitas diri atau jati diri sebagai

seorang sekretaris serta meningkatkan rasa percaya diri.

(35)

f. Kebutuhan untuk mengenal persepsi oranglain dan pribadi setiap orang dalam

kantor. Hal ini perlu untuk menjaga hubungan seorang sekretaris dengan

pimpinan ataupun karyawan lainnya dalam kantor.

B. Pengertian Sekretaris

Kata sekretaris menurut Rosidah dan Ambar (2005:12) berasal dari bahasa

Latin, yaitu secretum yang artinya rahasia dan orang yang memegang rahasia.

Dalam bahasa Prancis disebut secretaire, dalam bahasa Belanda disebut

secretaries dan dalam bahasa Inggris disebut secretary yang berasal dari kata

secret yang artinya rahasia. Oleh karena itu sekretaris dalam kerjanya harus dapat

menyimpan rahasia kantor maupun rahasia pimpinan untuk melakukan pekerjaan

kesekretariatan.

Definisi diatas mengundang banyak pengertian mengenai seorang

sekretaris. Menurut Rosidah dan Ambar (2005:13) ada beberapa pengertian

sekretaris menurut beberapa ahli, antara lain :

a. M. Braum dan Ramon dari Portugal dalam Hand Book for Goverment

Secretary Steno-Grapher , mendefinisikan, secretary is an assistant to a chief

who takes dictation, prepares correspondence, receivers visitors, checks of

his official engagements or appointments, and performs many order related

duties that increase the effectiveness of the chief ( sekretaris adalah seorang

asisten dari kepala pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan konsep

surat-menyurat atau korespondensi, menerima tamu, memeriksa atau

mengingatkan pimpinan mengenai kewajiban resminya yang berhubungan

(36)

27

   

b. Fowler dan Fowler dalam Management of Secretary mendefinisikan

sekretaris a person employed by another to assist in corespondence, literary,

getting information and other confindential matters ( yang artinya sekretaris

adalah orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu dalam

korespondensi, pekerjaan tulis menulis, mendapatkan informasi dan masalah

rahasia lainnya ).

c. La Rose dalam Top Secretary , sekretaris adalah seorang asisten pimpinan

yang memiliki keahlian dalam mengurus kantor, bertanggungjawab terhadap

pekerjaan, mempunyai inisiatif dan pen,uh pertimbangan dalam mengambil

keputusan.

d. Burvows Cs , bahwa Secretary is some ones who writes letter and keeps

records for person, company, etc.

Jabatan sekretaris merupakan jabatan profesional yang bisa dikembangkan

karena dalam pekerjaannya sekretaris membutuhkan keahlian dan keterampilan

khusus yang diperoleh dengan mengikuti jenjang pendidikan secara formal.

Sekretaris dalam menjalankan profesinya haruslah memiliki karakter sifat yang

berdasarkan pada keinginan untuk menjadi sekretaris yang dapat dipercaya dan

diandalkan. Komponen karakter yang positif pada saat bekerja sangat

berhubungan dengan profesi sekretaris , karena ruang lingkup sekretaris yang

begitu luas dalam berbagai status sosial, latar belakang, kedudukan, serta hal lain

yang mengharuskan sekretaris mampu berfikir positif.

Menurut La Rose ( 2003: 18 ) terdapat beberapa persyaratan untuk

menjadi seorang sekretaris yang secara umum diinginkan oleh perusahaan antara

lain :

(37)

1. Secara primer, yang mencakup beberapa hal tentang bagaimana sifat dan

kepribadian seorang sekretaris (seperti : rapi, sopan, etika baik, disiplin, dan

berkarakter). Selain itu juga memuat keterampilan yang dimiliki serta minat

dan tanggungjawab tinggi terhadap pekerjaan dan profesinya. Hal ini

merupakan karakter pokok yang harus dimiliki seorang sekretaris dalam

dirinya.

2. Secara sekunder yang mencakup kepribadian dalam mengatur waktu,

kemampuan dan kesanggupan untuk menyelesaikan tugas secara profesional,

serta penuh dedikasi tinggi dalam melaksanakan tanggungjawabnya. Selain itu

juga kesanggupan dalam menjaga rahasia perusahaan. Dalam hal ini sekretaris

harus menjadi pemegang rahasia yang baik demi menjaga rahasia penting

perusahaan karena dalam pekerjaan sekretaris berhubungan langsung dengan

pimpinan perusahaan yang mengelola suatu perusahaan. Dan apabila rahasia

perusahaan diketahui masyarakat luas akan sangat merugikan bagi perusahaan.

Jenis-Jenis Sekretaris

Pekerjaan Sekretaris berkembang dan bertambah banyak seiring dengan

tingkat kedudukan sekretaris itu sendiri serta penugasan dari pimpinannya. Pada

saat menjadi pegawai baru barangkali tugas yang diberikan pimpinan/lembaga

hanya terbatas. Seiring dengan perkembangan organisasi dan tingkat intelegasi

(kemampuan dan keterampilan) yang dimilikinya, kemungkinan pekerjaan akan

(38)

29

   

Terdapat 4 (Empat) jenis Sekretaris yang dapat dibedakan berdasarkan

pada kedudukan, wewenang, tanggungjawab dan tugas yang menjadi bebannya

(Rosidah dan Ambar, 2005:14 ), yaitu :

a. Sekretaris Organisasi (Instansi)

Yaitu sekretaris yang berfungsi sebagai office manager yang mencakup semua

aspek kegiatan kantor. Yang dimaksud disini adalah sekretaris yang tidak

semata-mata membantu pimpinan tetapi juga memberikan bantuan kepada

keseluruhan organisasi baik melakukan urusan yang berhubungan dengan tata

warkat maupun unsur administrasi, yang meliputi keorganisasian, manajemen,

komunikasi (tata hubungan), personalia (tata kepegawaian), financial (tata

keuangan), material (tata perbekalan), serta relasi publik (tata kehumasan).

Karena secara formal pekerjaan sekretaris dapat meliputi keseluruhan ruang

kantor. Sekretaris organisasi dapat disebut executive secretary , yang artinya

sekretaris harus paham akan tujuan-tujuan, prinsip-prinsip, azas-azas,

manajemen serta organisasi dengan baik. Dalam hal ini sekretaris dituntut

mengerti dan memahami mengenai urusannya sehingga mampu merencanakan,

menyusun struktur dan tata organisasi sekretariat dengan baik.

b. Sekretaris Pimpinan

Yaitu sekretaris yang berperan sebagai pembantu pimpinan dan tangan kanan

pimpinan dalam urusan warkat. Berfungsi melakukan tugas-tugas yang

berhubungan dengan korespondensi, pengarsipan,serta menmbuat undangan

pertemuan. Secara khususnya ada fungsi sekretaris pimpinan dalam hal tugas

yang menyangkut penghimpunan, pencatatan, pengelolaan, pengadaan,

pengiriman, penyimpanan, pemeliharaan dan penyingkiran bahan informasi.

(39)

c. Sekretaris Eksekutif

Yaitu sekretaris yang berfungsi sebagai manajer karena secara formal

menjalankan fungsi manajer eksekutif yaitu memiliki bawahan atau pegawai.

Sekretaris eksekutif biasanya mempunyai satu unit organisasi, misalnya

Sekretaris Yayasan, Sekretaris Wilayah, Sekretaris Inspektorak Jendral.

d. Sekretaris Pribadi

Yaitu sekretaris untuk seorang pimpinan yang berperan semata-mata sebagai

pembantu pribadi yang berkaitan dengan kantor tempat bekerja. Sekretaris

pribadi harus mampu mencegah pimpinan agar jangan kelebihan beban yang

kurang penting, sehingga pimpinan dapat berkonsentrasi dalam mengatur

kantor. Contoh sekretaris pribadi yaitu Sekretaris Direktur, Sekretaris Rektor,

Sekretaris Manajer.

Keempat jenis sekretaris tersebut memiliki beban tugas secara formal

tergantung pada wewenang yang diberikan oleh pimpinannya. Dalam pelaksanaan

sehari-hari seorang sekretaris harus bisa menjalankannya dengan berbagai

keterampilan teksnis maupun non teknis. Adapun tugas seorang sekretaris secara

umum dikelompokkan menjadi 4 ( Empat ) kegiatan (Rosidah dan Ambar, 2005 :

24) antara lain :

1. Tugas rutin, yakni tugas yang tidak memerlukan perintah khusus, perhatian

khusus. Misalnya : tugas pengurusan surat, menerima tamu, tata kearsipan,

menerima telepon dan membuat jadwal kerja pimpinan.

2. Tugas khusus, yaitu tugas yang memerlukan perintah atau sesekali pimpinan

menginginkan sekretaris menggunakan pertimbangan dan pengalaman dalam

(40)

31

   

3. Tugas kreatif, yaitu tugas yang berasal dari inisiatif sekretaris itu sendiri yang

dapat menunjang kelancaran kerja pimpinan. Untuk menjadi kreatif maka

perlu membangun kompetensi-kompetensi yang diperlukan seperti

kemampuan intelektual, kemampuan sosial, dan kemampuan spiritual.

4. Tugas untuk melakukan hubungan dan kerjasama yang meliputi hubungan

kerjasama dengan di dalam organisasi, dan hubungan kerjasama dengan dunia

luar.

Setiap sekretaris berbeda-beda tugas dan tanggungjawabnya. Peranan

sekretaris dalam aktivitas kantor meliputi tugas-tugas atas ruang lingkup fakultas.

Adapun beberapa tugas rutin sekretaris pada Fakultas Ekonomi

a. Menjaga kenyamanan dan kerapian ruang lingkungan kerja.

b. Menerima dan melayani tamu.

c. Menelepon dan menerima telepon , serta mencatat pesan-pesan yang masuk

lewat telepon.

d. Mengetik laporan harian.

e. Mencatat janji-janji serta menyusun acara kerja harian pimpinan.

f. Menyusun jadwal perjalanan dinas pimpinan.

g. Mewakili pimpinan dalam berbagai acara penting atau pertemuan penting

yang ada kaitannya dengan Fakultas Ekonomi.

Seorang sekretaris yang ingin sukses dalam menjalankan tugasnya apabila

ada relasi personal dirinya dengan pekerjaan, seperti bekerja dengan menikmati

pekerjaannya. Hal ini akan menambah semangat kerja serta memiliki rasa

menghargai pekerjaannya. Ada beberapa kiat yang bisa menolong dalam

kesuksesan pekerjaannya tersebut (Maurus, 2003 :133) antara lain :

(41)

1. Keinginan untuk bekerja lebih baik lagi

2. Tanggap terhadap sesuatu

3. Tertarik untuk menggali bakat terpendam

4. Rasa ingin tahu yang kuat terhadap pekerjaan

5. Penuh perhatian untuk memahami sesuatu secara menyeluruh

6. Konsentrasi untuk menekuni sesuatu secara mendalam

7. Kerja keras dan semangat dalam melaksanakan pekerjaan

8. Sabar untuk mempelajari pekerjaan secara terperinci

9. Optimis dalam mempercayai diri sendiri

10. Bekerjasama dengan karyawan/pegawai lainnya

C. Peranan Pengembangan Kepribadian Untuk Menjadi Seorang

Sekretaris Profesional Terhadap Mahasiswa D III Kesekretariatan

Pengembangan Kepribadian untuk seorang sekretaris sangatlah penting.

Fungsi pengembangan kepribadian untuk sekretaris pada mahasiswa D III

Kesekretariatan dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas setiap

sekretaris. Hal ini perlu dalam rangka peningkatan karir, menggali potensi-potensi

demi sukses diri pribadi, dan agar dalam melaksanakan pekerjaan dapat berjalan

dengan lancar. Pengembangan kepribadian ini dapat meningkatkan dalam bidang

kesekretariatan seperti kemampuan untuk dapat mengerjakan bermacam-macam

tugas pekerjaan secara bertanggungjawab, memunculkan kepribadian yang

menarik, serta kemauan yang kuat untuk bekerja secara profesional.

Kepribadian dapat diartikan dengan personality yang dapat diamati dari

(42)

33

   

maupun hubungan interpersonal sehari-hari diruang lingkup kerja dan kalangan

masyarakat luas. Personality ini merupakan pesona seseorang untuk menutupi

dirinya dari sifat atau karakter yang kurang baik, agar secara visual nampak baik

dikalangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka kepribadian dapat dilatih

dan perlu dikembangkan. Kepribadian bisa menjadi modal yang menguntungkan

ataupun menjadi defisit yang tidak dapat dibayar. Kepribadian yang positif akan

lebih terhormat dan dapat diterima dimana pun juga (Rosidah dan Ambar,

2005:58). Pada umumnya kesan perilaku yang positif akan memunculkan image

serta penilaian yang positif dari oranglain.

Sifat-sifat yang perlu dikembangkan oleh seorang sekretaris dalam upaya

peningkatan kepribadiannya (Rosidah dan Ambar, 2005 : 62), antara lain :

1. Congeniality, sikap ini ditunjukkan dengan menjalankan jabatannya sebagai

suatu tantangan. Tantangan dan masala dalam kerja merupakan bagian

integral dalam kehidupan.

2. Compability , kemampuan untuk berhubungan dengan oranglain. Artinya

bahwa seorang sekretaris harus berusaha mendapatkan kesenangan dalam

berhubungan dengan oranglain dalam bidang pekerjaannya.

3. Loyality, kesadaran bahwa sekretaris adalah orang kepercayaan pimpinan dan

bangga terhadap kepercayaan yang diberikan sehingga tidak ada niat untuk

mengkhianati kepercayaan yang diberikan, serta juga menjaga hubungan

kerja, bisnis dengan pimpinannya.

4. Salesmanship, artinya seorang sekretaris harus berusaha seolah-olah sebagai

orang yang menjual, dalam artian sekretaris mewakili perusahaan dalam

hubungan dengan orang lain. Dengan kata lain mewakili publik relation.

(43)

5. Poise, kemampuan untuk menguasai diri bagi sekretaris sangatlah penting.

Seorang sekretaris harus bisa mengontrol pikirannya, misalnya tidak mudah

bingung, emosi, menjaga perkataannya, terperamen.

6. Dependability . Seorang sekretaris harus bisa memberikan pertimbangan yang

bijak. Dimana sikap selalu siap menerima pekerjaan ketika pimpinannya

membutuhkan jasa, meskipun hal tersebut menghabiskan waktu istirahatnya.

7. Cooperativeness . Sekretaris harus menyadari bahwa keberhasilan tergantung

pada kelompok kerja. Maka harus mampu bekerjasama dengan semua

pegawai untuk kelancaran perusahaan.

Bidang Pengembangan Kepribadian

Menurut Nuraeni Nani (2008:86) ada beberapa bidang yang dapat

dikembangkan dalam diri seorang sekretaris, yaitu :

1. Integritas Diri

Integritas diri adalah sikap yang melekat pada diri, yang membuat pribadi

mampu bekerja secara utuh, terampil, tak terpecah antara prinsip dan

tindakan, antara sikap dan perbuatan. Integritas diri dapat dicapai dengan

mengambil prinsip-prinsip hidup yang benar, lalu dipraktekkan sebagai

pegangan hidup secara konsisten.

2. Kedisiplinan

Disiplin adalah sikap menundukkan diri pada prinsip hidup yang dipegang.

Untuk mencapai disiplin diri, harus mampu menjauhkan diri dari keinginan

(44)

35

   

pekerjaan. Kedisiplinan yang dimaksud dapat berupa ketepatan waktu dalam

mengerjakan tugas serta kedisiplinan dalam aturan-aturan perusahaan.

3. Kegigihan dan Kebijaksanaan

Gigih berarti mau melakukan pekerjaan dengan niat dan usaha yang keras

meskipun pekerjaan tersebut berat. Dengan sikap gigih, pribadi seseorang

dituntut untuk memiliki tekad yang kuat serta motivasi yang kokoh dalam

diri. Bijaksana berarti berani mengambil resiko, tetapi sudah

mempertimbangkan dengan matang segala konsekuensi positif dan

negatifnya. Dengan kebijaksanaan, seseorang harus berani mengambil

inisiatif sendiri, berani memulai sesuatu yang baru, serta berani merintis yang

belum ada dengan menyadari dan mengetahui resiko dan konsekuensinya.

4. Etika Kerja

Etika kerja adalah ruang lingkup mengenai tata cara serta moral seorang

sekretaris yang berdampak bagi pribadinya. Etika kerja membantu dalam

mengembangkan diri dan kemampuan dalam membangun hubungan dengan

oranglain seperti : memeberi salam dengan sopan, menolong karyawan baru

atau karyawan lainnya, bekerja sama, bergaul secara sopan dengan pimpinan

atau karyawan, tidak melakukan bisnis pribadi yang dapat menganggu

pekerjaan dikantor, dan menjaga kenyamanan karyawan atau tamu serta

memahami etiket yang baik sebagai sekretaris.

5. Kecerdasan Logika

Untuk menjadi sekretaris profesional harus dapat mengikuti perkembangan

zaman. Maka sekretaris harus ditingkatkan kecerdasan intelektual atau

(45)

logikanya dalam menguasai pekerjaan dan memiliki kecerdasan emosi yang

tinggi dalam pengambilan keputusan, untuk mencapai tujuan.

Tahap-Tahap Untuk Membentuk Pengembangan Kepribadian

Untuk melakukan pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang

sekretaris terhadap mahasiswa D III Kesekretariatan dilakukan beberapa tahapan

penting agar tercapainya tujuan pengembangan kepribadian tersebut. Menurut

Sulistiyani (2003:64) adapun tahap-tahap membentuk pengembangan kepribadian

sekretaris, diantaranya :

1. Pergaulan Diri

Pergaulan diri artinya mampu mengenali diri sendiri, baik dari segi positif

untuk dijadikan kekuatan ataupun dari segi negatif untuk mengenali

keterbatasan diri. Dalam tahapan ini setiap sekretaris harus mampu

mengetahui sisi positif yang ada pada diri, kemudian lebih mengembangkan

untuk menekan segala keterbatasan yang ada, sehingga tidak muncul rasa

rendah diri atas keterbatasan yang dimiliki, karena setiap sekretaris pastinya

memiliki keterbatasan dalam suatu hal.

2. Mencerminkan Pribadi Unggul

Dalam tahap ini sekretaris harus mampu berbuat sesuatu untuk

mencerminkan kepribadian serta keunggulannya seperti menunjukkan

kreatifitas serta meningkatkan kinerja untuk mencapai hasil yang terbaik

(46)

37

   

3. Melaksanakan Cara Untuk Mengembangkan Diri

Melaksanakan cara untuk mengembangkan diri seperti : menilai diri secara

detail, berani menanggung resiko dan tidak takut salah, serta memperluas

wawasan dan keterampilan dalam bidang sekretaris.

Setelah diilakukakannya tahapan-tahapan pengembangan kepribadian,

perlu memperhatikan setiap prosesnya agar berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan. Adapun rumusan yang sederhana untuk memudahkan dalam

membentuk kepribadian seorang sekretaris yaitu ABCC yang meliputi

Appearance, Behaviour, Character, and Capability (Rosidah dan Ambar, 2005:

61 ), antara lain :

1. Good Appearance

Bukan berarti cantik dalam wajah, tetapi merangkum segala keluwesan dan

kesopanan dalam tindakan, penampilan, dan juga harus dapat diterima dalam

lingkungan kantor di tempat bekerja. Artinya Sekretaris harus menampilkan

etiket yang baik yang dapat dilihat dari tutur kata, keramah-tamahan,

kesopanan, cara berpakaian dan berdandan. Hal ini dapat mencerminkan

kepribadiannya terhadap ruang lingkup kerja dan masyarakat luas.

Appearance berarti perwujudan penampilan lahiriah seseorang, apakah

gembira, kagum, sedih, dll yang mana dapat dibaca dari roman muka.

Sekretaris perlu tahu bahwa roman muka adalah manifestasi dari pribadinya.

Dan roman muka yang cerah, serta ramah adalah undangan dan penilaian

positif dari setiap orang yang memandangnya. Maka dari itu, seorang

sekretaris harus mampu memanifestasikan dirinya dengan sebaik mungkin.

(47)

2. Good Behavior

Berarti tingkah laku yang baik. Setiap sikap atau gerak mempunyai nilai yang

beraneka ragam. Ada tingkah laku yang ceroboh, cekatan, kasar, halus,

canggung, luwes, kaku, dan baik. Pelanggaran terhadap tingkah laku tidak

ada hukumnya, hanya berupa tidak disenangi oleh oranglain. Pelajaran

terhadap tingkah laku merupakan hukum etika, dan perlu diketahui bahwa

hukum etika sangat tergantung pada waktu, tempat, dan suasana. Artinya

seorang sekretaris harus mampu menempatkan perilakunya yang sesuai.

Sebagai pedoman bagi sekretaris untuk menuju good behavior adalah

berupaya menjadikan diri sendiri menjadi pribadi yang disenangi oleh siapa

saja, kapan saja, dimana saja, dan dalam suasana apapun juga.

3. Good Character

Seorang sekretaris dituntut mempunyai karakter (sifat) yang baik dalam

pergaulannya, terlebih hubungannya kepada pimpinan atau lembaga di tempat

bekerja. Artinya sekretaris harus memiliki sifat-sifat baik yang melengkapi

penilaian kepribadian sekretaris tersebut, misalnya : kejujuran, pikiran positif,

taat ibadah, bijaksana, supel, menghargai oranglain, bekerja keras dengan

tulus dan penuh semangat.

4. Good Capability

Kecakapan atau kemampuan sangat dibutuhkan untuk melakukan segala

pekerjaan dalam tugasnya bahkan kehidupannya sebagai seorang sekretaris.

Oleh karena itu, sekretaris harus meningkatkan kemampuannya untuk

meningkatkan kelancaran pekerjaan dan perkembangan organisasi ataupun

(48)

39

   

mencakup intelektualitas dan skill untuk menjadi sekretaris yang profesional.

Sekretaris yang mempunyai intelektualitas yang tinggi akan mampu

menyelesaikan masalah dengan cepat serta tanggap dalam menentukan apa

yang seharusnya dikerjakan. Kemampuan seperti kemampuan administrasi

maupun manajerial sangat menunjang perkembangan lembaga tempat

bekerja. Disamping itu sekretaris juga dituntut memiliki skill non teknis,

misalnya kemampuan mengendalikan sikap, perilaku, kreativitas,

komunikasi, inisiatif yang berkenaan terhadap hal-hal yang erat kaitannya

dengan keseharian di kantor.

Selain rumusan ada juga beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

mengembangkan kepribadian bagi seorang sekretaris profesional ( Titiek dan

Kristanto, 2004 : 30 ), antara lain :

a. Menumbuhkan rasa berani bertanggungjawab

Seorang sekretaris harus mampu menyelesaikan tugasnya yang didasari oleh

norma-norma formal yang berlaku. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan

pekerjaannya, sekretaris hendaknya menunjukkan komitmen dan

tanggungjawab penuh terhadap pekerjaannya, apalagi yang berhubungan

dengan relasi eksternal atau rekan kerja dari luar perusahaan. Untuk itu

sekretaris harus melatih kemampuan bekerja mandiri tanpa pengawasan.

b. Mengembangkan pengetahuan

Sekretaris profesional bisa menjadi kunci sukses perusahaan, apabila

memiliki pengetahuan dan berwawasan luas. Pengetahuan yang dimaksud

tersebut dibidang kesekretariatan seperti : kemampuan menggunakan

teknologi informasi yang semakin maju, mampu berkomunikasi dengan

(49)

bahasa yang baik dan benar, mampu memprioritaskan tugas dan

tanggungjawabnya, serta mampu meningkatkan wawasan pengetahuan demi

kelancaran dalam menjalankan tugasnya. Selain itu juga terdapat pengetahuan

tentang visi dan misi perusahaan.

c. Memiliki kemauan dan minat dari dalam diri untuk mengembangkan dan

dikembangkan. Dengan minat untuk berkembang akan lebih mudah

menerima masukan-masukan dan pelatihan. Dan dengan kemampuan untuk

dikembangkan seseorang memiliki modal melalui sistem atau metode yang

nyata, terarah serta bermanfaat.

d. Menggunakan gaya bahasa yang positif

Sebagai sekretaris yang sering berkomunikasi dengan orang banyak, maka

dituntut untuk menggunakan gaya bahasa yang positif, sehingga akan

membuat oranglain merasa dihargai. Sedangkan apabila dengan

mengguanakan gaya bahasa yang negatif seperti berbahasa yang kasar akan

membuat orang merasa tidak dihargai. Untuk itu seorang sekretaris harus

mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia dan

beberapa bahasa asing dengan baik. Sekretaris dituntut untuk memilih kata

dan menyusun kalimat secara baik dan jelas, menyenangkan semua pihak

yang berkomunikasi dengannya.

e. Mengembangkan dinamika pribadi

Untuk dapat mengembangkan dinamika pribadi, keterampilan diri yang perlu

dilatih atau dikembangkan diantaranya keterampilan mengungkapkan ide-ide

yang dimiliki, keterampilan menunjukkan perilaku yang tegas, anggun, serasi,

(50)

41

   

yang berlaku dilingkungan kerja. Pengembangan dinamika pribadi dapat

berupa pengembangan ahlak dan tata krama seorang sekretaris. Hal tersebut

dapat berupa pemahaman tentang etika seorang sekretaris dalam bekerja,

yang berlaku di dalam kantor maupun masyarakat untuk mecegah kekeliruan

dan mendapatkan kebenaran.

f. Memberikan pelatihan, pembelajaran serta pengetahuan yang bermanfaat

untuk pembentukan citra diri seorang sekretaris dan menjadikan pribadi yang

profesional serta tanggap terhadap pekerjaan.

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kepribadian

Adapun prinsip menurut Titiek dan Kristanto (2004:35) yang harus

dimiliki sekretaris dalam mengembangkan kepribadian untuk melakukan tugas

dan tanggung jawabnya yang dapat mempengaruhi kepribadiannya, antara lain :

1. Prinsip Atitude

Yaitu perilaku yang tercermin pada diri seseorang ketika menghadapi situasi

tertentu atau ketika berhadapan dengan orang lain. Misalnya dalam melayani

tamu hendaknya dengan penampilan yang sesuai, berfikir positif dan sikap

menghargai.

2. Prinsip Attention

Attention merupakan sikap yang menunjukkan kepedulian dan perhatian

terhadap sesuatu, misalnya : memperhatikan akan kebutuhan tamu, pelanggan

atau relasi dengan memahami perilaku dan kritik ataupun sarannya.

3. Prinsip Action

Merupakan prinsip untuk melakukan tindakan yang berupa perbuatan nyata

dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

(51)

Selain itu, prinsip terpenting bagi sekretaris dalam bekerja adalah Tutup

mulut rapat-rapat, pasang mata awas-awas, dan buka telinga lebar-lebar. Artinya

seorang sekretaris harus dapat menjaga rahasia perusahaan dan rahasia pimpinan

dengan baik, teliti dalam bekerja dan membuka telinga lebar-lebar untuk

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan

diri seorang sekretaris (Rosida dan Ambar, 2005 :22).

D. Tujuan Pengembangan Kepribadian Sekretaris

Tujuan utama pengembangan kepribadian untuk sekretaris pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah membentuk citra pribadi sekretaris.

Kepribadian seorang sekretaris terletak pada personal image, integritas,

intelektual, watak, perilaku, karya, dan penampilan seorang sekretaris didepan

umum. Hal ini untuk mengikuti perkembangan jaman, perkembangan teknologi

yang semakin pesat, dan untuk menghadapu persaingan dunia bisnis serta

perubahan tingkat kualitas seorang sekretaris. Tujuan pengembangan kepribadian

bagi sekretaris pada dasarnya untuk memperoleh 3 (tiga) hal, yaitu :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan.

Adapun pengetahuan dan wawasan yang harus diketahui oleh seorang

sekretaris terhadap mahasiswa D III Kesekretariatan meliputi : pengetahuan

akan bidang tempat bekerja, serta pengetahuan akan rekanan bisnis pimpinan.

Ada banyak cara yang dapat diakukan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan diantara : banyak membaca dan mengikuti perkembangan dari

berita dan surat kabar dan media, lalu juga banyak mengikuti forum (seperti :

(52)

43

   

serta diskusi bersama rekanan kerja, baik pimpinan maupun sekretaris lainnya

yang ada diperusahaan tersebut) serta belajar menuangkan ide dalam bentuk

tulisan dan karya yang dapat mengembangkan kreatifitas seorang sekretaris.

2. Menambah keterampilan.

Didalam pekerjaannya sekretaris tidak hanya dituntut untuk memahami tugas

dalam kantor saja, tetapi juga untuk menjadi seorang sekretaris juga dapat

menambah keterampilannya seperti: meningkatkan kreatifitas dalam bekerja,

meningkatkan profesionalisme kerja dan lingkungan kerja yang nyaman,

memproyeksikan diri yang positif dimata oranglain, serta mencapai prestasi

yang unggul dalam keberhasilan setiap pekerjaan dan tanggungjawabnya. Hal

ini dapat terjadi apabila sekretaris rutin untuk mengasah keterampilannya baik

dalam bekerja maupun berinteraksi dalam bidang pekerjaanya secara luas.

Dengan keterampilan yang dimilikinya akan membantu meningkatkan mutu

dan kualitas seorang sekretaris.

3. Bekerja secara efisien

Efisiensi kerja yaitu pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi

tujuannya. Hal ini dapat bertujuan untuk mempermudah sekretaris dalam

mengerjakan tugas dalam pekerjaannya, dapat juga mempersingkat waktu

pada saat melakukan tugasnya, meringakan beban tanggungjawabnya, serta

dapat merubah sikap yang menunda atau mengulur-ulur pada saat ada

pekerjaan yang diberikan padanya. Bekerja secara efisien yang diterapkan

tersebut guna membiasakan diri bekerja sesuai prosedur kerja yang praktis

dan tepat namun masih sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku ditempat

kerja.

(53)

4. Menjadikan citra kepribadian yang baik

Sebagai seorang sekretaris yang menjadi kepercayaan pimpinan, diperlukan

sikap yang sopan, ramah, santun, serta murah senyum untuk mendapat

pribadi yang positif dalam diri seorang sekreatris. Sikap positif tersebut dapat

membangun hubungan yang bisa menstimulasi sukses karir seorang

sekretaris. Sikap tersebut nantinya akan mencerminkan citra diri dan dapat

memunculkan penilaian yang baik bagi sekretaris. Untuk menciptakan kesan

yang menyenangkan, yang perlu diperhatikan adalah penampilan diri yang

diibaratkan seperti sampul dalam buku, yang dibentuk agar menarik. Ini

menjadi acuan penting untuk kepribadian sekretaris.

E. Meningkatkan Kemampuan Sekretaris Dalam Mencari,

Menginterprestasikan, dan Memanfaatkan Informasi

Sekretaris bertugas mencarikan dan menyajikan informasi kepada

pimpinannya. Untuk itu sekretaris harus mahir dalam menggali informasi dari

berbagai sumber, lalu menginterpretasikan sehingga dapat memilih informasi

yang dinilai bermanfaat untuk disajikan kepada pemimpin. pimpinan tidak perlu

terus menerus menuntun dan membimbing sekretaris, namun cukup memberikan

setiap tugas kepada sekretaris dan sekretaris yang bersangkutan mampu

menyelesaikannya dengan baik. Pimpinan memberi instruksi kepada sekretaris

secara garis besar dan memberi pengarahan, setelah itu menjadi tanggung jawab

sekretaris untuk menjalankan tugasnya, termasuk memecahkan masalah yang

(54)

45

   

mampu bekerja mandiri, bekerja tanpa pengawasan, untuk itu harus memiliki

komitmen pada tugas sebagai salah satu ciri sekretaris yang profesional.

Mencari informasi dapat dilakukan sekretaris dalam kegiatan sehari-hari,

seperti dari berbagai info-info dan berita terbaru, serta dari berbagai media seperti

koran, majalah, internet dan jejaring sosial yang semakin berkembang. Untuk

informasi yang didapat, sekretaris harus mampu memanfaatkan informasi yang

bersifat baik demi kelancaran tugas. Memanfaatkan informasi dilakukan dengan

mengkaji sisi baik dari informasi. Oleh karena itu sekretaris perlu diarahkan untuk

mengerti dan memahami informasi sebagai komponen dalam menginterprestasikn

informasi.

F. Standard Penampilan Sekretaris

Image atau penampilan merupakan lukisan diri yang ditampilkan kepada

orang lain. Seringkali orang tidak menyadari pentingnya kesan atau image ini.

Keahlian atau keterampilan yang baik dan kualitas kerja yang tingi memang

sangat dibutuhkan, akan tetapi kesan yang buruk bisa menutupi keahlian yang

paling sempurna sekalipun. Penampilan banyak dipengaruhi oleh faktor fisik,

misalnya kebersihan badan, berpakaian dan kesehatan. Image yang buruk dapat

juga mempengaruhi penerimaan rekan kerja akan ide-ide dan

permintaan-permintaan karir sesorang. Penunjang penampilan diatas sifatnya fisikal

(Sulistiyani, 2003:33).

Appearance , tampil menarik. Yaitu keadaan lahiriah yang dapat dilihat

oleh orang lain. Untuk itu sekretaris mutlak harus memperhatikan agar selalu

berpenampilan menarik dan rapi. Kenyataan bahwa penampilan merupakan fakor

(55)

utama saat anda dipilih atau diterima untuk posisi sekretaris seperti halnya

kemampuan kerja dan kepribadian anda. Pada umumnya penampilan yang baik

dapat dibangun dalam waktu yang relatif lama, karena dibutuhkan proses

penyesuaian. Dengan penampilan menarik, orang dengan mudah memberikan

kesan positif terlebih dahulu (Sulistiyani, 2003 : 33).

Untuk mencapai kepribadian yang sempurna bukan hanya urusan fisik dan

tampil menarik saja, tetapi juga perlu memiliki intelektualitas, keterampilan dan

sikap yang baik. Dengan memiliki hal tersebut seseorang tidak dipandang remeh.

Dewasa ini semakin diperlukan sekretaris yang menguasai diri dan dapat diajak

berbicara masalah dan bertukar fikiran daripada yang pasif. Sekretaris yang

bijaksana juga mampu menempatkan etiket penampilan sesuai dengan kondisi dan

waktunya.

Penampilan yang harus diperhatikan karena dianggap penting untuk

kebutuhan fisik ataupun penampilan menarik. Saat menilai seseorang, yang paling

terutama dinilai adalah melalui penglihatan, lalu baru yang lain-lainnya. Apa yang

dilihat, itulah yang pertama kali menjadi penilaian terbesar. Cara berpenampilan

akan sangat mendukung karir yang dimiliki, oleh sebab itu perlu untuk menjaga

penampilan yang dimiliki.

Menurut La Rose (2003:40) sekretaris haruslah menggunakan prinsip

tampil sempurna dan tetap mejaga integritas serta meningkatkan kinerja dalam

diri sebagai seorang sekretaris. Sikap positif adalah kunci kesuksesan di tempat

kerja manapun yang akan memudahkan dalam melewati masa kesusahan saat

membawa diri dengan kepercayaan diri dan sikap positif seperti mencoba berlatih

(56)

47

   

kepada diri sendiri bisa sangat membantu membuat diri terlihat lebih menarik

karena dan akan merasa lebih baik. Hadapi cermin dengan mantra positif setiap

pagi dan melihat betapa makeup akan membantu seorang sekretaris terlihat lebih

bersinar karena dibantu dengan semangat cantik dari dalam. Itulah sebabnya

sekretaris harus mempunyai kemampuan semakin hari semakin bijak, lebih

semangat, lebih sehat, serta lebih meningkatkan kinerja.

Sekretaris merupakan salah satu profesi yang mengutamakan penampilan.

Memang kecantikan bukanlah syarat mutlak, akan tetapi sekretaris harus tahu

bagaimana cara harus menampilkan diri, seperti : bagaimana cara duduk,

berbicara, berjalan, berdiri, berpakaian dan merias diri. Respons Positif atau

Negative tergantung dari image yang disampaikan, misalanya melalui cara

berpakaian , sikap dan perbuatan, sopan santun dan lain-lain. Relasi bisnis

pimpinan anda bahkan mendapat kesan pertama akan perusahaan anda dari diri

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Air bersih merupakan air yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu, air bersih adalah salah satu kontaminan

Dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung MPN koliform secara sensitif di dalam air, susu atau contoh lainnya, yaitu metode 7 tabung dan 15 tabung.. Di sini dilakukan

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.

dfLAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.