TUGAS AKHIR
PERANAN ILMU PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SEBAGAI BEKAL MENJADI SEKRETARIS PROFESIONAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III
KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH :
DEBBY YOLANDA HARAHAP 112103094
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : DEBBY YOLANDA HARAHAP
NIM : 112103094
PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN
JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN ILMU PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN SEBAGAI BEKAL MENJADI
SEKRETARIS PROFESIONAL PADA MAHASISWA
PROGRAM STUDI D-III KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Tanggal : Januari 2015 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
NIP: 19741012 200003 2 003
(Dr. Beby Karina FawzeeaSembiring,SE,MM)
Tanggal : Januari 2015 DEKAN
Prof. Dr. AzharMaksum, M.Ec,Ac,Ak, CA
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : DEBBY YOLANDA HARAHAP
NIM : 112103094
PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN
JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN ILMU PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN SEBAGAI BEKAL MENJADI
SEKRETARIS PROFESIONAL PADA MAHASISWA
PROGRAM STUDI D-III KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Medan,Januari 2015
Menyetujui
Pembimbing
(Dr.Beby Karina FawzeeaSembiring, SE,MM)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberi rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Akhir yang berjudul “Fungsi Dan Peranan Ilmu Pengembangan Kepribadian Bagi Mahasiswa
Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi
dalam Program Studi Diploma-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini, mengingat keterbatasan waktu dan banyak mengalami hambatan dan
kesulitan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun
kesempurnaan Tugas Akhir ini guna memperbaiki penulisan dimasa yang akan datang.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan
serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh sebab itu, dengan segala
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpAk selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program Studi D-III
4. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
7. Terkhusus untuk keluarga tercinta ayahanda Drs.Zulkarnain Harahap dan ibunda Elly
Lubis, kakak tersayang Karina Harahap, Amd, abang ipar Rio Teguh Prahasetyo,S.pd
dan kawan berantam yang paling setia Fitra Hady Nasution, SH yang telah
membesarkan, mendidik dan memberikan semangat, perhatian, dorongan, kesabaran
dan doa yang tulus serta materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini sampai selesai.
8. Teman-teman Siti Lubis, Dina Anggraini, Indah Ayu, Intan Mey, Efry Tarigan serta
teman-teman Program Studi Diploma-III Kesekretariatan khusus stambuk 2011.
Terima kasih sudah memberikan dorongan serta semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan
sederhana sekali sebagai suatu karya ilmiah.Untuk itu dengan hati terbuka penulis menerima
kritik dan saran.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir inibermanfaat
dan membantu semua pihak yang memerlukanny.
Medan, Januari 2015
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Jadwal Kegiatan ... 4
F. Rencana Isi ... 5
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN... 7
A. Sejarah Singkat Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ... 7
B. Visi, Misi, Tujuan Program Studi Diploma III Kesekretariatan... 9
C. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara... 14
D. Jaringan Usaha ... 16
BAB III : PEMBAHASAN ... 19
A. Pengertian Pengembangan Kepribadian ... 22
1. Tahap-Tahap Untuk Membentuk Pengembangan Kepribadian... 23
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kepribadian ... 27
3. Faktor Penghambat Perkembangan Kepribadian ... 28
B. Pengertian Sekretaris... 29
1. Jenis – Jemis Sekretaris ... 30
2. Tugas Sekretaris ... 32
3. Kriteria Sekretaris Profesional ... 34
4. Standard Penampilan Sekretaris ... 38
C. Tujuan dan Pengaruh Pengembangan Kepribadian Sebagai Bekal Menjadi Seorang Sekretaris Profesional Pada Mahasiswa D-III Kesekretariatan... 46
1. Tujuan Pengembangan Kepribadian Sekretaris ... 47
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 52
DAFTAR TABEL
NO. Judul Halaman
Tabel 1.1 JadwalKegiatan ... 5
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
2.1Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis ... 14
BAB I PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Derasnya arus globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan
menciptakan paradigma baru di dalam organisasi. Pengembangan kepribadian
adalah salah satu faktor dalam menciptakan organisasi yang baik.Makin
meningkatnya persaingan profesionalisme dalam dunia bisnis modern, maka ilmu
pengembangan kepribadian berguna untuk menunjang keberhasilan dalam
pekerjaan. Selain itu kemampuan untuk berinteraksi antara individu secara efektif
dan berkomunikasi dengan baik juga akan membuat seseorang menonjol diantara
yang lain.
Dalam organisasi pemerintah maupun swasta pencapaian tujuan ditetapkan
melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang
yang berperan aktif sebagai pelaku dalam mencapai tujuan organisasi, pencapaian
itu hanya dimungkinkan karena upaya para pegawai yang terdapat pada organisasi
yang disebut sebagai kinerja pegawai. Menurut Rosida dan Ambar (2005:57)
Pengembangan kepribadian merupakan suatu proses pembentukan citra diri secara
kompleks yang mencakup berbagai aspek, baik pengetahuan, keterampilan,
wawasan maupun sikap. Dan hal tersebut sagat menguntungkan dan mendukung
kelancaran tugas pada perusahaan sertapeningkatan kualitas perusahaan. Kinerja
Organisasi tidak hanya semata-mata mengejar pencapaian produktifitas yang
tinggi saja, tetapi juga lebih memperhatikan kinerja dalam proses pencapaian.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja sekretaris dalam membantu
pencapaian sebuah organisasi yaitu faktor pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan sangat diperlukan untuk mendukung suatu kinerja. Pengetahuan,
Keterampilan dan kemampuan merupakan kompetensi yang bersifat superfisial,
yaitu karakter mendasari seseorang untuk mampu menunjukan kinerja yang
efektif atau superior di dalam pekerjaan dan tugasnya. Pengembangan
keperibadian bagi sekretaris sangatlah bermanfaat karena dapat menunjang
potensi secara maksimal serta dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme
seorang sekretaris.
Menurut La Rose (2003:10), Sekretaris adalah sebuah profesi yang
sangatberperan penting dalam bidang perkantoran yang menangani administrasi
kantor,surat menyurat, berkas-berkas sampai urusan pribadi pimpinannya
yangberhubungan dengan kantor. Profesi ini dikenal luas dalam dunia
bisnis,karenaanggapan bahwa sekretaris merupakan orang kepercayaan pimpinan,
makasekretaris harus memiliki kesetiaan pada pimpinan serta mampu
bersoasialisasipada lingkungan pekerjaan. Untuk itu diperlukan sekretaris
profesional yangmampu mengelola kantor secara keseluruhan dan membantu
menciptakan suasanakerja yang kondusif bagi pimpinan dan karyawan lainnya.
Pada Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara Ilmu Pengembangan kepribadian sangat penting
akanmengajarkan lebih dalam pada mahasiswa DIII-kesekretariatan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara bagaimana cara menjadi
sekretaris profesional bagi sebuah perusahaan.Semakin tinggi tingkat
pengembangan kepribadian yang diberikan maka akan mempengaruhi tingkat
profesional dan kualitas seorang sekretaris, serta untuk mencapai efisiensi dan
efektifitas kinerja sekretaris. Namun, untuk menjadi seorang sekretaris profesional
bukan hanya sekedar belajar dan mendapatkan informasi melalui teori ataupun
lisan. Praktek secara langsung adalah faktor utama yang sangat dibutuhkan dalam
pencapaian menjadi seorang sekretaris profesional dengan fasilitas kelengkapan
alat yang tersedia pula. Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara cara pembelajaran seperti itulah yang belum diterapkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menulis Tugas
Akhir yang berjudul “Peranan Ilmu Pengembangan Kepribadian sebagai Bekal
Menjadi Sekretaris Profesional Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III
Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Sumatera Utara”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka terdapat perumusan
masalah sebagai berikut “Bagaimana Perananan Ilmu Pengembangan Kepribadian
sebagai Bekal Menjadi Seorang Sekretaris yang Profesional pada Mahasiswa
Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pentingnya pengembangan
kepribadian sebagai bekal menjadi seorang sekretaris yang profesional pada
mahasiswa program studi D-III Kesekretariatan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
a.Menambah dan memperluas pengetahuan penulis khususnya mengenai hal-hal
yang berhubungan denganpengembangan kepribadian.
b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk menyempurnakan penelitian
dimasa yang akan datang.
E. Jadwal Kegiatan
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara yang berlokasi di JL. Prof. T.M.Hanafiah Kampus Universitas
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III
Minggu IV
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Penulisan Laporan
Sumber : Penulis (2015)
F. Rencana Isi
Untuk mendapatkan gambaran laporan penelitian yang lebih terstruktur dalam
penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis membagi dalam 4 (empat) bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan di uraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
BAB II : PROFIL INSTANSI
Pada bab profil instansi di uraikan sejarah singkat, struktur organisasi, job
description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang pengertian dan pentingnya pengembangan
kepribadian untuk menjadi seorang sekretaris yang profesional pada mahasiswa
D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan saran yang berguna bagi
BAB II PROFILINSTANSI
A. SejarahSingkat Program Studi Diploma III FakultasEkonomi dan BisnisUniversitasSumatera Utara.
Program Diploma III FakultasEkonomiUniversitas Sumatera
UtarasemulabernamaPendidikanAhli Perusahaan Universitas Sumatera
Utaradisingkatdengan PPAP-USU. PPAP-USU berdirididasarkanatas SK.
MendikbudR.I. No. 042/U/1975 tanggal 15 Maret 1975
yaitusebagaitindaklanjutdariPhasing Out Akademik Administrasi Niaga
(AAN)Negeri Medan. Secaraorganisasi PPAP-USU
langsungberadadibawahRektorUniversitas Sumatera Utara
tetapidicangkokkanpadaFakultasEkonomiUniversitasSumatera Utara
dengansusunanorganisasisebagaiberikut :
a. Pembina : RektorUniversitas Sumatera Utara
b. Direktur : DekanFakultasEkonomiUniversitasSumatera Utara
c. Sekretaris : DitunjukolehDekan
Mahasiswapertamadari PPAP-USU
berasaldarimahasiswaAkademikAdministrasiNiaga Negara Medan yang
saat phasing out, ditambahdenganmahasiswabaru yang
diterimapadatahun1975/1976.Sehubungandenganpembaharuan yang
dilaksanakanpadapendidikantinggidengan SK DijenDikti No. 23/Dikti/Kep/1987;
No. 25/DIKTI/KEP/1987;No. 26/DIKTI/KEP/1987 dan SK RektorUniversitas
Sumatera Utara ataspengelolaan PPAP-USU
semenjakserahterimatersebutmakanama PPAP-USUberubahmenjadi Program
Diploma IIIFakultasEkonomi dan BisnisUniversitas SumateraUtara.Organisani
Program Diploma III langsungberadapadastrukturorganisasi.FakultasEkonomidan
Bisnis Universitas Sumatera Utara danpengelolaAkademik
ProgramStudiadalahKetua Program Studi yang
adapadaFakultasEkonomiUniversitasSumatera Utara yang relevan, yaitu sebagai
berikut:
Berdasarkan SK Dekan No. 342/J05.1.2/SK/KP/2002 maka,
pengelolaanProgram Diploma III mengalamiperubahan, yaituPengelola Program
StudiadalahKetua Program Studi, sertaSekretaris Program
Studibagimasing-masingjurusanyaitusebagaiberikut :
No Program Studi D-III Pengelola
1 D-III Kesekretariatan Ketua Departemen Manajemen
2 D-III Akuntansi Ketua Departemen Akuntansi
No Program Studi D-III Pengelola
1 D-III Kesekretariatan Ketua dan Sekretaris Program Studi
Kesekretariatan
2 D-III Akuntansi Ketua dan Sekretaris Program Studi
Akuntansi
3 D-III Keuangan Ketua dan Sekretaris Program Studi
Keuangan
B.Visi, MisidanTujuan Program Diploma III Kesekretariatan
Program Diploma III KesekretariatanFakultasEkonomi dan
BisnisUniversitasSumatera Utara adalahpendidikantinggijalur Non Gelar yang
didasarkanpadaKeputusanMenteriPendidikandanKebudayaan RI No.
0124/U/1979 tentangjenjangPendidikanTinggidan Program
AktaMengajardalamlingkunganDepartemenPendidikandanKebudayaanRepublik
Indonesia.Tujuanpendidikan Program Diploma III
Kesekretariatanadalahsebagaiberikut :
1. Visi
Menjadi Program Studi Diploma III Kesekretariatanterkemuka yang
mampumemenuhikebutuhanpasardalampersaingan global dalam 5 tahunkedepan.
2. Misi
a. Menghasilkanlulusan yang mempunyaikompetensidalambidangilmu
b. Meningkatkankualitas proses
belajarmengajardenganpemberdayaandanpeningkatankualifikasidankualitasdos
en.
c.
Megembangkandanmeningkatkanmutupelaksanaanpenelitiandanpengabdians
ebagaiupayameningkatkanmutukeilmuan.
d.Meningkatkanpelayanankepadamahasiswadan stakeholder lainnya.
e.
Meningkatkanjaringandankerjasamadenganinstitusiswastadanpemerintahanse
rtaorgnisasi professional danlembaga lain yang bertaraf nasional dan
internasional.
3. Tujuan
Secara umum tujuan Program Studi D-III Kesekretariatan adalah menghasilkan
lulusan tenaga semi profesional yang mempunyai keahlian dan dapat menerapkan
keterampilan sesuai dengan bidang kesekretariatan yang diikutinya. Memberikan
landasan keahlian dan keterampilan untuk dikembangkan melalui karir. Siap pakai
dalam bidang pekerjaan yang jenjangnya pada tingkat utama (Menghasilakan
Sekretaris Profesional).
Lebih khusus tujuan Program Studi D-III Kesekretariatan adalah
menghasilkanlulusan yang :
a. BerjiwaPancasiladanmemilikiintegritaskepribadian yang tinggi
b. Bersifatterbuka,tanggapterhadapperubahandankemajuanilmuserta
c. Menerapkanpengetahuandanketerampilanteknologi yang dimiliknya
sesuaidenganbidangkeahliannyadalamkegiatanproduktifdanpelayanankepadam
asyarakat.
d.Mampumeningkatkanperkembanganilmupengetahuandanketerampilan sesuai
denganbidangnya.
Pelaksanaan Pendidikan Dan Pengajaran
a. Penerimaan Mahasiswa
Penerimaan mahasiswa Program Studi D-III dilaksanakan melalui ujian Seleksi
Penerimaan Mahasiwa Baru yang diselenggarakan oleh Universitas Sumatera
Utara. Jumlah mahasiswa yang diterima disesuaikan dengan daya tampung,
yaitu rata-rata 90 orang setiap tahun.
b . Dasar Pelaksanaan Pendidikan
Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran sudah melaksanakan sistem satuan
kredit semester (SKS), yaitu berpedoman kepada :
a. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0224/U/1982
b. Surat Direktur Sarana Akademik No.494/D/P/1979 tanggal 4 juli 1979
c. Keputusan Rektor USU No.7/TPSK/1979 tanggal 23 juli 1979
d. Surat Dirjen Dikti No.029/DJ.KEP/1983
e. Hasil lokarya Pelaksanaan Sistem Kredit disemua Fakultas di
lingkungan Universitas Sumatera Utara, pada tanggal 8 s/d 10 januari
1979 dan tanggal 16 s/d 19 april 1979
f. Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Dan
g. Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara No.402/PT.05/692
tanggal 8 juli 1982 tentang peraturan Akademik Universitas Sumatera
Utara
h. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
c. Mata Kuliah
Mata kuliah yang disajikan berpedoman kepada Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000 yaitu:
a. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MTK) yaitu bahan
kajian dari pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti
luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) adalah
kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk
memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.
c. Kelompok Mata Kuliah Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan
kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.
d. Kelompok Mata Kuliah Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran yang bertujuan membentuk sikap dan prilaku yang
diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian
e. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah
kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk
dapat memahami kaidah kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai
dengan prilaku keahlian dalam berkarya.
d. Kurikulum
a. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 6 SKS
b. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) 48 SKS
c. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) 36 SKS
d. Kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MKP) 15 SKS
e. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBD) 5 SKS
C. StrukturOrganisasiFakultasEkonomi dan BisnisUniversitasSumatera Utara
[image:24.595.50.552.193.622.2]Sumber : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara (2014) Gambar 2.1 : Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara DEKAN PEMBANTU DEKAN I BagPendidika n II BagTata Usaha III BagKemahasis waan Dewan Pertimbangan Fakultas
Ketua dan Sekretaris
Departemen
Kepala Bagian Tata Usaha
Unit Penunjang Fakultas
Ketua Program Studi Inter Departemen
Ketua Program Studi Intra Departemen
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Departemen
Pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Dekan : Prof. Dr.AzharMaksum.M.Ec.Ac,Ak,CA
PembantuDekan I : FahmiNatigor Nasution,SE,M.Acc,Ak
PembantuDekan II : Drs. ArifinLubis, MM,Ak
PembantuDekan III : Ami Dilham, SE, M.Si.
PROGRAM S1
Ekonomi Pembangunan
Ketua : WahyuArioPratomo, SE, M.Ec
Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si
Ketua Program Studi : IrsyadLubis, SE,M.Soc,Sc, Phd
Sekretaris : PaidiHidayatSE,M.Si
Manajemen
Ketua : Dr. IsfentiSadalia, SE, ME
Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si
Ketua Program Studi : Dr. EndangSulistyaRini,SE, M.Si
Sekretaris : Dra. FriskaSipayung, M.Si
Akuntansi
Ketua : Dr. SyafruddinGinting, SE, MAFIS, Ak, CPA
Sekretaris : Drs. HotmalDja’far, MM, Ak
Ketua Program Studi : Drs. FirmanSyarif, M.Si, Ak
PROGRAM DIPLOMA Keuangan
Ketua : Dr. YeniAbsah, SE, M.Si
Sekretaris : SyafrizalHelmiSitumorang,SE, M.Si
Akuntansi
Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak.
Sekretaris : Drs. ChairulNazwar, M.Si, Ak
Kesekretariatan
Ketua : Dr. Beby Karina FawzeeaSembiring, SE, MM.
Sekretaris : Magdalena Linda LeonitaSibarani SE, MSi
D. Jaringan Usaha atauKegiatan
Program Studi Diploma III KesekretariatanFakultasEkonomi dan
BisnisUniversitasSumatera Utara adalah unsure pelaksanaakademik yang
melaksanakandanmengembangkanpendidikan, penelitian,
pengabdianataupelayananmasyarakatdanpembinaancivitasakademika.
DiplomaIII KesekretariatanmerupakansebuahKesekretariatan yang
menghasilkanjasapendidikannon-profit (tidakberorientasipadaperolehanlaba)
sepertiperusahaanpenghasiljasapadaumumnya
yangbertujuanmenghasilkanlababagiperusahaan.FakultasEkonomidan Bisnis
Universitas Sumatera Utara dengan program studiDiploma III
yangbermutudanberkualitas, melakukanpenelitian-penelitian yang
bermanfaatbagiilmupengetahuan,
sertamelakukankegiatansosialberupapengabdiankepadamasyarakatsesuaidengan
Tri Dharma PerguruanTinggiyaitupenyelenggaraanpendidikan,
pengadaanpenelitiandanpengabdiankepadamasyarakat.Dengandemikian,
diharapkanlulusan-lulusandari Program Studi Diploma-III
KesekretariatanFakultasEkonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara
adalahlulusanyang mempunyaikualitas yang baikdanmampubersaing di
lapanganpekerjaannantinya.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiapperusahaantentumempunyaivisidanmisi yang
harusdijalankansesuaidengantujuanperusahaan,
butuhwaktuuntukmencapaiitusemua, begitujugapada Program Studi Diploma
IIIKesekretariatanFakultasEkonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara
terusberupaya agar tujuan yang telahdigariskanolehprogram Studidapattewujud.
Tidakmudahdalammewujudkanitusemuakarenamembutuhkankerjakeras yang
tinggi, disiplindanloyalitasdalambekerjapastinyauntukmendorongmencapaihasil
yang maksimaldiperlukankinerja yangbermutudantepat.Jadikinerjausahaterkini
yang dijalankan Program StudiDiploma III
Kesekretariatanadalahmenyelenggarakan program
pendidikandanpengajaranterhadapmahasiswa,
yang bermanfaatbagiuniversitas, mahasiswadanmasyarakat,
sertamelakukanpengabdiankepadamasyarakatberupa
seminar-seminarkepadamasyarakat, memotivasimasyarakat agar
dapathiduplebihlayakdanmandiri, kegiatanbaktisosialkepadamasyarakat, dan lain
sebagainya.Program
Studijugaterusmelakukanpembinaanterhadapcivitasakademika
agardapatmenghasilkansumberdayamanusia (SDM) yang
benar-benarmemilikikualitas yang baik.
Kegiatan-kegiatankerohanianjugatetapdilaksanakanFakultas,
sepertiperayaanhari-haribesarkeagamaan (misalnya: Natal, Paskah, IdulFitri,
Isra’Mi’raj, dan lain-lain)
sehinggaparacivitasakademikaselalumemilikinilai-nilaidannorma-normakeagamaandalammenjalanihidup,
BAB III PEMBAHASAN
TABULASI DATA NILAI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
No Responden
Jawaban responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 2 1 2 1 2 2 3 15
2 2 2 1 2 1 2 2 3 15
3 2 2 1 2 1 2 2 3 14
4 2 2 1 2 1 2 2 3 15
5 3 2 1 2 1 1 2 3 15
6 2 2 1 2 1 2 2 3 16
7 3 2 3 1 1 2 2 3 17
8 2 2 3 1 1 2 2 3 17
9 2 2 3 2 1 2 2 3 14
10 2 2 1 2 1 2 2 3 15
11 2 2 1 2 1 1 2 3 14
12 2 2 1 2 1 2 2 3 15
13 2 2 1 2 1 2 2 3 15
14 2 2 1 2 1 2 2 3 15
15 2 2 1 1 1 2 1 3 13
16 2 2 1 2 1 2 2 3 15
17 2 2 1 2 1 2 2 3 15
18 2 2 1 1 1 2 2 3 15
19 2 2 1 1 1 2 2 3 14
20 2 2 1 2 1 2 2 3 15
21 2 2 1 1 1 1 2 3 13
22 3 2 1 2 1 2 2 3 16
23 2 2 1 2 1 2 2 3 15
24 2 2 1 2 1 1 1 3 13
25 3 2 1 2 1 1 2 3 15
26 3 2 1 2 1 2 2 3 16
27 3 2 1 2 1 2 2 3 16
28 3 2 1 2 1 2 2 3 16
29 3 2 3 2 1 1 1 3 16
30 3 2 1 2 1 2 2 3 16
Keterangan :
3 = Sangat baik
2 = cukup
1 = kurang
Berdasarkan hasil jawaban responden untuk pertanyaan kompetensi dosen
pengajar pengembangan kepribadian ada 10 orang responden (33,3%) menyatakan
kompetensi dosen sangat baik, 13 orang responden (43,3%) menjawab
kompetensi dosen baik atau bagus dan sisanya sebanyak 7 responden (23,3%)
menyatakan cukup baik.
Kelebihan dan kekurangan pada mata kuliah pengembangan kepribadian menurut
para responden ada 30 orang responden (100%) menyatakan kelebihan dan
kekurangan mata kuliah pengembangan kepribadian sudah cukup baik dengan
menyatakan kelebihannya materi yang diberikan mudah dipahami dan
kekurangannya belum adanya praktek secara langsung.
Kesulitan yang dialami responden dalam mata kuliah pengembangan kepribadian
adalah ada 4 orang (13,3%) yang menyatakan tidak ada kesulitan, dan yang
menyatakan mengalami kesulitan karena kurangnya praktek dan tidak adanya
fasilitas yang mendukung ada 26 orang (86,6%).
Ada 24 orang (80%) yang menyatakan jam kuliah dan sks pada mata kuliah
pengembangan kepriadian sudah cukup, dan 6 orang (20%) menyatakan kurang
Semua responden 30 orang (100%) menyatakan fasilitas di Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis belum memadai dalam mendukung kegiatan belajar pada mata kuliah
pengembangan kepribadian.
24 orang responden (80%) menyatakan bahwa jam kuliah saat mengikuti mata
kuliah pengembangan kepribadian di siang hari sudah cukup atau sesuai, dan 6
responden (20%) menyatakan jam kuliah pada siang hari tidak sesuai .
Literatur yang digunakan untuk mengikuti mata kuliah pengembangan
kepribadian ada 27 responden (90%) menyatakan sudah memenuhi dan sisanya 3
responden (10%) menyatakan belum memenuhi.
Manfaat dari mata kuliah pengembangan kepribadian semua responden 30 orang
(100%) menyatakan manfaat yang didapat sangat bagus dan menambah wawasan
serta keterampilan juga mengajarkan cara berperilaku yang baik dalam tutur kata
maupun sikap serta mampu untuk lebih mengenal diri sendiri bagi para
mahasiswanya yang mengikuti mata kuliah pengembangan kepribadian.
A. Pengertian Pengembangan Kepribadian
Kepribadian merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter
dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk
kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan
(Weller,2005:27). Kepribadian digambarkan secara berbeda-beda oleh berbagai
aliran dalam psikolog sehingga menghasilkan teori-teori kepribadian sebagai
a. Psikoanalisis
Dalam teori ini inti dari kepribadian adalah fungsi ego. Teori
psikoanalisis dari Freud menyatakan bahwa ego harus menghadapi
konflik antara Id (yang berisi naluri seksual dan agresif yang selalu
membutuhkan penyaluran). Dan super ego yang berisi
(larangan-larangan dan aturan yang menghambat naluri-naluri tersebut).
b. Behaviorisme
Jika psikoanalisis lebih mengutamakan unsur psikis dari organisasi
sitem psiko-fisik dari kepribadian, maka penganut teori behaviorisme
pada umumnya mengutamakan unsur fisik dari organisasi kepribadian.
c. Psikologi Kognitif
Pandangan teori kognitif adalah bahwa organisasi kepribadian manusia
tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling
terkait dalam lapangan kesadaran.
Menurut La Rose (2003:38) bahwa Pengembangan Kepribadian
merupakan suatu proses pengembangan diri seorang sekretaris dalam realisasinya
dapat dilakukan, baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa organisasi atau
perusahaan. Salah satu diantaranya yaitu dengan melalui pendidikan dan latihan
yang mencakup :Pre Service Training, yaitu latihan yang diberikan pada waktu
seseorang belum menempati suatu jabatan tertentu. Pelatihan ini meliputi
pendidikan formal yang diselenggarakan umum, serta latihan pra jabatan yang
InService Training, yaitu pelatihan yang diberikan pada waktu seseorang sedang
menduduki jabatannya.
1. Tahap-Tahap Untuk Membentuk Pengembangan Kepribadian
Untuk melakukan pengembangan kepribadian menjadi seorang sekretaris yang
profesional dilakukan beberapa tahapan penting agar tercapainya tujuan
pengembangan kepribadian tersebut. Menurut Sulistiyani (2003:64) adapun
tahap-tahap membentuk pengembangan kepribadian sekretaris, diantaranya :
1. Pergaulan Diri
Pergaulan diri artinya mampu mengenali diri sendiri, baik dari segi positif
untuk dijadikan kekuatan ataupun dari segi negatif untuk mengenali
keterbatasan diri. Dalam tahapan ini setiap sekretaris harus mampu mengetahui
sisi positif yang ada pada diri, kemudian lebih mengembangkan untuk
menekan segala keterbatasan yang ada, sehingga tidak muncul rasa rendah diri
atas keterbatasan yang dimiliki, karena setiap sekretaris pastinya memiliki
keterbatasan dalam suatu hal
2. Mencerminkan Pribadi Unggul
Dalam tahap ini sekretaris harus mampu berbuat sesuatu untuk mencerminkan
kepribadian serta keunggulannya seperti menunjukkan kreatifitas serta
meningkatkan kinerja untuk mencapai hasil yang terbaik dalam pekerjaan
3. Melaksanakan Cara Untuk Mengembangkan Diri
Melaksanakan cara untuk mengembangkan diri seperti : menilai diri secara
detail, berani menanggung resiko dan tidak takut salah, serta memperluas
wawasan dan keterampilan dalam bidang sekretaris.
Setelah dilakukannya tahapan-tahapan pengembangan kepribadian, perlu
memperhatikan setiap prosesnya agar berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Adapun rumusan yang sederhana untuk memudahkan dalam
membentuk kepribadian seorang sekretaris yaitu ABC yang meliputi Appearance,
Behaviour, Character (Rosidah dan Ambar, 2005: 61), antara lain :
1. Good Appearance
Bukan berarti cantik dalam wajah, tetapi merangkum segala keluwesan dan
kesopanan dalam tindakan, penampilan, dan juga harus dapat diterima dalam
lingkungan kantor di tempat bekerja. Artinya Sekretaris harus menampilkan etiket
yang baik yang dapat dilihat dari tutur kata, keramah-tamahan, kesopanan, cara
berpakaian dan berdandan. Hal ini dapat mencerminkan kepribadiannya terhadap
ruang lingkup kerja dan masyarakat luas.Appearance berarti perwujudan
penampilan lahiriah seseorang, apakah gembira, kagum, sedih, yang mana dapat
dibaca dari roman muka.Sekretaris perlu tahu bahwa roman muka adalah
manifestasi dari pribadinya.Dan roman muka yang cerah, serta ramah adalah
undangan dan penilaian positif dari setiap orang yang memandangnya.Maka dari
itu, seorang sekretaris harus mampu memanifestasikan dirinya dengan sebaik
2. Good Behavior
Berarti tingkah laku yang baik.Setiap sikap atau gerak mempunyai nilai yang
beraneka ragam.Ada tingkah laku yang ceroboh, cekatan, kasar, halus, canggung,
luwes, kaku, dan baik.Pelanggaran terhadap tingkah laku tidak ada hukumnya,
hanya berupa tidak disenangi oleh oranglain.Pelajaran terhadap tingkah laku
merupakan hukum etika, dan perlu diketahui bahwa hukum etika sangat
tergantung pada waktu, tempat, dan suasana.Artinya seorang sekretaris harus
mampu menempatkan perilakunya yang sesuai.Sebagai pedoman bagi sekretaris
untuk menuju good behavior adalah berupaya menjadikan diri sendiri menjadi
pribadi yang disenangi oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan dalam
suasana apapun juga.
3. Good Character
Seorang sekretaris dituntut mempunyai karakter (sifat) yang baik dalam
pergaulannya, terlebih hubungannya kepada pimpinan atau lembaga di tempat
bekerja. Artinya sekretaris harus memiliki sifat-sifat baik yang melengkapi
penilaian kepribadian sekretaris tersebut, misalnya : kejujuran, pikiran positif, taat
ibadah, bijaksana, menghargai oranglain, bekerja keras dengan tulus dan penuh
semangat.
Menurut para responden terhadap 3 (tiga) teori tahap pembentuk
pengembangan kepribadian good appearance, good behaviour, dan good character
bahwa sekretaris harus mampu menyesuaikan dan menyeimbangkan mulai dari
aktivitas sekretaris juga menimbulkan pandangan positif orang lain pada diri
sekretaris baik didalam maupun diluar lingkungan pekerjaan.
Menurut Titiek dan Kristanto (2004:20) keberhasilan dalam
pengembangan kepribadian mempunyai beberapa aspek kebutuhan, yaitu :
a. Kebutuhan dasar, artinya pengembangan kepribadian yang dilakukan untuk
seorang sekretaris mencakup pada kebutuhan pribadi seperti wawasan,
pengetahuan serta keterampilan.
b. Kebutuhan sekunder, artinya pengembangan kepribadian untuk seorang
sekretaris meliputi pada pemahaman akan penampilan, tutur kata, etika dan
moral seorang sekretaris.
c. Kebutuhan sosial, artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris
dilakukan untuk meningkatkan rasa solidaritas dan sosialisasi sekretaris pada
lingkungan pekerjaan.
d. Kebututuhan untuk saling menghargai dan dihargai.hal ini perlu karena sangat
menyangkut pada batin pribadi.
e. Kebutuhan jati diri, artinya pengembangan kepribadian seorang sekretaris dapat
memberikan pemahaman mengenai identitas diri atau jati diri sebagai seorang
sekretaris serta meningkatkan rasa percaya diri.
f. Kebutuhan untuk mengenal persepsi oranglain dan pribadi setiap orang dalam
kantor. Hal ini perlu untuk menjaga hubungan seorang sekretaris dengan
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kepribadian
Adapun prinsip menurut Titiek dan Kristanto (2004:35) yang harus dimiliki
sekretaris dalam mengembangkan kepribadian untuk melakukan tugas dan
tanggung jawabnya yang dapat mempengaruhi kepribadiannya, antara lain :
1. Prinsip Atitude
Yaitu perilaku yang tercermin pada diri seseorang ketika menghadapi situasi
tertentu atau ketika berhadapan dengan orang lain. Misalnya dalam melayani
tamu hendaknya dengan penampilan yang sesuai, berfikir positif dan sikap
menghargai.
2. Prinsip Attention
Attention merupakan sikap yang menunjukkan kepedulian dan perhatian
terhadap sesuatu, misalnya : memperhatikan akan kebutuhan tamu, pelanggan
atau relasi dengan memahami perilaku dan kritik ataupun sarannya.
3. Prinsip Action
Merupakan prinsip untuk melakukan tindakan yang berupa perbuatan
nyatadengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
Selain itu, prinsip terpenting bagi sekretaris dalam bekerja adalah Tutup mulut
rapat-rapat, pasang mata awas-awas, dan buka telinga lebar-lebar. Artinya seorang
sekretaris harus dapat menjaga rahasia perusahaan dan rahasia pimpinan dengan
baik, teliti dalam bekerja dan membuka telinga lebar-lebar untukmendapatkan
pengetahuan dan keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan diri seorang
3 . Faktor Penghambat Perkembangan Kepribadian
Perkembangan kepribadian seseorang akan terhambat dikarenakan dua faktor
(Inge, 2007 : 10) antara lain:
1. Faktor internal diri
Perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan yang berasal dari
dalam individu sendiri dikarenakan:
a. Individu tidak mempunyai tujuan yang jelas
b. Individu kurang termotivasi dalam hidup
c. Individu kurang menelaah diri
d. Faktor usia
2. Faktor eksternal diri
Hambatan perkembangan kepribadian individu secara eksternal terjadi
antaranya disebabkan:
a. Faktor tradisi budaya
b. Penerimaan masyarakat/sosial
B. Pengertian Sekretaris
Kata sekretaris menurut Rosidah dan Ambar (2005:12) berasal dari bahasa
Latin, yaitu secretum yang artinya rahasia dan orang yang memegang rahasia.
Dalam bahasa Prancis disebut secretaire, dalam bahasa Belanda disebut
secretariesdan dalam bahasa Inggris disebut secretary yang berasal dari kata
menyimpan rahasia kantor maupun rahasia pimpinan untuk melakukan pekerjaan
kesekretariatan.
Menurut La Rose ( 2003: 18 ) terdapat beberapa persyaratan untuk menjadi
seorang sekretaris yang secara umum diinginkan oleh perusahaan antara lain :
1. Secara primer, yang mencakup beberapa hal tentang bagaimana sifat dan
kepribadian seorang sekretaris (seperti : rapi, sopan, etika baik, disiplin, dan
berkarakter). Selain itu juga memuat keterampilan yang dimiliki serta minat
dan tanggungjawab tinggi terhadap pekerjaan dan profesinya.Hal ini
merupakan karakter pokok yang harus dimiliki seorang sekretaris
dalamdirinya.
2. Secara sekunder yang mencakup kepribadian dalam mengatur waktu,
kemampuan dan kesanggupan untuk menyelesaikan tugas secara profesional,
serta penuh dedikasi tinggi dalam melaksanakan tanggungjawabnya. Selain itu
juga kesanggupan dalam menjaga rahasia perusahaan.Dalam hal ini sekretaris
harus menjadi pemegang rahasia yang baik demi menjaga rahasia penting
perusahaan karena dalam pekerjaan sekretaris berhubungan langsung dengan
pimpinan perusahaan yang mengelola suatu perusahaan. Dan apabila rahasia
perusahaan diketahui masyarakat luas akan sangat merugikan bagi perusahaan.
1. Jenis-Jenis Sekretaris
Pekerjaan sekretaris berkembang dan bertambah banyak seiring dengan tingkat
kedudukan sekretaris itu sendiri serta penugasan dari pimpinannya.Pada saat
menjadi pegawai baru barangkali tugas yang diberikan pimpinan/lembaga hanya
(kemampuan dan keterampilan) yang dimilikinya, kemungkinan pekerjaan
akanbertambah. Hal ini akan memberikan tingkat kedudukan sekretaris.
Terdapat 4 (Empat) jenis sekretaris yang dapat dibedakan berdasarkan pada
kedudukan, wewenang, tanggungjawab dan tugas yang menjadi bebannya
(Rosidah dan Ambar, 2005:14 ), yaitu :
a. Sekretaris Organisasi (Instansi)
Yaitu sekretaris yang berfungsi sebagai office manager yang mencakup
semua aspek kegiatan kantor. Yang dimaksud disini adalah sekretaris yang
tidak semata-mata membantu pimpinan tetapi juga memberikan bantuan
kepada keseluruhan organisasi baik melakukan urusan yang berhubungan
dengan tata warkat maupun unsur administrasi, yang meliputi
keorganisasian, manajemen, komunikasi (tata hubungan), personalia (tata
kepegawaian), financial (tata keuangan), material (tata perbekalan), serta
relasi publik (tata kehumasan). Karena secara formal pekerjaan sekretaris
dapat meliputi keseluruhan ruang kantor. Sekretaris organisasi dapat disebut
executive secretary, yang artinya sekretaris harus paham akan tujuan-tujuan,
prinsip-prinsip, azas-azas, manajemen serta organisasi dengan baik. Dalam
hal ini sekretaris dituntut mengerti dan memahami mengenai urusannya
sehingga mampu merencanakan, menyusun struktur dan tata organisasi
sekretariat dengan baik.
b. Sekretaris Pimpinan
Yaitu sekretaris yang berperan sebagai pembantu pimpinan dan tangan kanan
berhubungan dengan korespondensi, pengarsipan,serta membuat undangan
pertemuan. Secara khususnya ada fungsi sekretaris pimpinan dalam hal tugas
yang menyangkut penghimpunan, pencatatan, pengelolaan, pengadaan,
pengiriman, penyimpanan, pemeliharaan dan penyingkiran bahan informasi.
c. Sekretaris Eksekutif
Yaitu sekretaris yang berfungsi sebagai manajer karena secara formal
menjalankan fungsi manajer eksekutif yaitu memiliki bawahan atau
pegawai.Sekretaris eksekutif biasanya mempunyai satu unit organisasi,
misalnya Sekretaris Yayasan, Sekretaris Wilayah, Sekretaris Inspektorak
Jendral.
d. Sekretaris Pribadi
Yaitu sekretaris untuk seorang pimpinan yang berperan semata-mata sebagai
pembantu pribadi yang berkaitan dengan kantor tempat bekerja. Sekretaris
pribadi harus mampu mencegah pimpinan agar jangan kelebihan beban yang
kurang penting, sehingga pimpinan dapat berkonsentrasi dalam mengatur
kantor. Contoh sekretaris pribadi yaitu Sekretaris Direktur, Sekretaris Rektor,
Sekretaris Manajer.
2. Tugas Sekretaris
Keempat jenis sekretaris tersebut memiliki beban tugas secara formal
tergantung pada wewenang yang diberikan oleh pimpinannya. Dalam pelaksanaan
sehari-hari seorang sekretaris harus bisa menjalankannya dengan berbagai
teknis. Adapun tugas seorang sekretaris secara umum dikelompokkan menjadi 4 (
Empat ) kegiatan (Rosidah dan Ambar, 2005:24) antara lain :
1. Tugas rutin, yakni tugas yang tidak memerlukan perintah khusus, perhatian
khusus. Misalnya : tugas pengurusan surat, menerima tamu, tata kearsipan,
menerima telepon dan membuat jadwal kerja pimpinan.
2. Tugas khusus, yaitu tugas yang memerlukan perintah atau sesekali pimpinan
menginginkan sekretaris menggunakan pertimbangan dan pengalaman dalam
menyelesaikan tugasnya. Misalnya mengirim faximile .
3. Tugas kreatif, yaitu tugas yang berasal dari inisiatif sekretaris itu sendiri yang
dapat menunjang kelancaran kerja pimpinan. Untuk menjadi kreatif maka perlu
membangun kompetensi-kompetensi yang diperlukan seperti kemampuan
intelektual, kemampuan sosial, dan kemampuan spiritual.
4. Tugas untuk melakukan hubungan dan kerjasama yang meliputi hubungan
kerjasama dengan di dalam organisasi, dan hubungan kerjasama dengan dunia
luar.
Sifat-sifat yang perlu dikembangkan oleh seorang sekretaris dalam upaya
peningkatan kepribadiannya (Rosidah dan Ambar, 2005 : 62) antara lain :
1. Congeniality, sikap ini ditunjukkan dengan menjalankan jabatannya sebagai
suatu tantangan. Tantangan dan masalah dalam kerja merupakan bagian
2. Compability, kemampuan untuk berhubungan dengan oranglain. Artinya bahwa
seorang sekretaris harus berusaha mendapatkan kesenangan dalam
berhubungan dengan oranglain dalam bidang pekerjaannya.
3. Loyality, kesadaran bahwa sekretaris adalah orang kepercayaan pimpinan dan
bangga terhadap kepercayaan yang diberikan sehingga tidak ada niat untuk
mengkhianati kepercayaan yang diberikan, serta juga menjaga hubungan kerja,
bisnis dengan pimpinannya.
4. Salesmanship, artinya seorang sekretaris harus berusaha seolah-olah sebagai
orang yang menjual, dalam artian sekretaris mewakili perusahaan dalam
hubungan dengan orang lain. Dengan kata lain mewakili publik relation.
5.Poise, kemampuan untuk menguasai diri bagi sekretaris sangatlah penting.
Seorang sekretaris harus bisa mengontrol pikirannya, misalnya tidak mudah
bingung, emosi, menjaga perkataannya.
6. Dependability, Seorang sekretaris harus bisa memberikan pertimbangan yang
bijak. Dimana sikap selalu siap menerima pekerjaan ketika pimpinannya
membutuhkan jasa, meskipun hal tersebut menghabiskan waktu istirahatnya.
7. Cooperativeness, Sekretaris harus menyadari bahwa keberhasilan tergantung
pada kelompok kerja. Maka harus mampu bekerjasama dengan semua pegawai
untuk kelancaran perusahaan.
3. Kriteria Sekretaris Profesional
Menurut Nani (2008:86) ada beberapa bidang yang dapat dikembangkan
1. Integritas Diri
Integritas diri adalah sikap yang melekat pada diri, yang membuat pribadi
mampu bekerja secara utuh, terampil, tak terpecah antara prinsip dan tindakan,
antara sikap dan perbuatan.Integritas diri dapat dicapai dengan mengambil
prinsip-prinsip hidup yang benar, lalu dipraktekkan sebagaipegangan hidup
secara konsisten.
2. Kedisiplinan
Disiplin adalah sikap menundukkan diri pada prinsip hidup yang
dipegang.Untuk mencapai disiplin diri, harus mampu menjauhkan diri dari
keinginan negatif, minat sesaat, cita-cita kosong dan anggapan sepele terhadap
peraturan pekerjaan.Kedisiplinan yang dimaksud dapat berupa ketepatan waktu
dalam mengerjakan tugas serta kedisiplinan dalam aturan-aturan perusahaan.
3. Kegigihan dan Kebijaksanaan
Gigih berarti mau melakukan pekerjaan dengan niat dan usaha yang keras
meskipun pekerjaan tersebut berat.Dengan sikap gigih, pribadi seseorang
dituntut untuk memiliki tekad yang kuat serta motivasi yang kokoh dalam
diri.Bijaksana berarti berani mengambil resiko, tetapi
sudahmempertimbangkan dengan matang segala konsekuensi positif dan
negatifnya.Dengan kebijaksanaan, seseorang harus berani mengambil inisiatif
sendiri, berani memulai sesuatu yang baru, serta berani merintis yang belum
ada dengan menyadari dan mengetahui resiko dan konsekuensinya.
Etika kerja adalah ruang lingkup mengenai tata cara serta moral seorang
sekretaris yang berdampak bagi pribadinya. Etika kerja membantu dalam
mengembangkan diri dan kemampuan dalam membangun hubungan dengan
oranglain seperti : memeberi salam dengan sopan, menolong karyawan baru
atau karyawan lainnya, bekerja sama, bergaul secara sopan dengan pimpinan
atau karyawan, tidak melakukan bisnis pribadi yang dapat menganggu
pekerjaan dikantor, dan menjaga kenyamanan karyawan atau tamu serta
memahami etiket yang baik sebagai sekretaris.
5. Kecerdasan Logika
Untuk menjadi sekretaris profesional harus dapat mengikuti perkembangan
zaman. Maka sekretaris harus ditingkatkan kecerdasan intelektual atau
logikanya dalam menguasai pekerjaan dan memiliki kecerdasan emosi yang
tinggi dalam pengambilan keputusan, untuk mencapai tujuan
Selain rumusan ada juga beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan kepribadian bagi seorang sekretaris profesional ( Titiek dan
Kristanto, 2004: 30 ), antara lain :
a. Menumbuhkan rasa berani bertanggungjawab
Seorang sekretaris harus mampu menyelesaikan tugasnya yang didasari oleh
norma-norma formal yang berlaku.Sehingga dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya, sekretaris hendaknya menunjukkan komitmen dan
tanggungjawab penuh terhadap pekerjaannya, apalagi yang berhubungan
dengan relasi eksternal atau rekan kerja dari luar perusahaan.Untuk itu
b. Mengembangkan pengetahuan
Sekretaris profesional bisa menjadi kunci sukses perusahaan, apabila memiliki
pengetahuan dan berwawasan luas. Pengetahuan yang dimaksud tersebut
dibidang kesekretariatan seperti : kemampuan menggunakan teknologi
informasi yang semakin maju, mampu berkomunikasi dengan bahasa yang baik
dan benar, mampu memprioritaskan tugas dan tanggungjawabnya, serta
mampu meningkatkan wawasan pengetahuan demi kelancaran dalam
menjalankan tugasnya. Selain itu juga terdapat pengetahuan tentang visi dan
misi perusahaan.
c. Memiliki kemauan dan minat dari dalam diri untuk mengembangkan dan
dikembangkan. Dengan minat untuk berkembang akan lebih mudah menerima
masukan-masukan dan pelatihan. Dan dengan kemampuan untuk
dikembangkan seseorang memiliki modal melalui sistem atau metode yang
nyata, terarah serta bermanfaat.
d. Menggunakan gaya bahasa yang positif
Sebagai sekretaris yang sering berkomunikasi dengan orang banyak, maka
dituntut untuk menggunakan gaya bahasa yang positif, sehingga akan membuat
oranglain merasa dihargai. Sedangkan apabila dengan mengguanakan gaya
bahasa yang negatif seperti berbahasa yang kasar akan membuat orang merasa
tidak dihargai. Untuk itu seorang sekretaris harus mampu berkomunikasi
dengan baik menggunakan bahasa Indonesia dan beberapa bahasa asing dengan
dan jelas, yang dapat menyenangkan semua pihak yang berkomunikasi
dengannya.
e. Mengembangkan dinamika pribadi
Untuk dapat mengembangkan dinamika pribadi, keterampilan diri yang perlu
dilatih atau dikembangkan diantaranya keterampilan mengungkapkan ide-ide
yang dimiliki, keterampilan menunjukkan perilaku yang tegas, anggun, serasi,
dan berwibawa, serta kemampuan melaksanakan nilai tata krama dan etika
yang berlaku dilingkungan kerja.Pengembangan dinamika pribadi dapat berupa
pengembangan ahlak dan tata krama seorang sekretaris. Hal tersebut dapat
berupa pemahaman tentang etika seorang sekretaris dalam bekerja, yang
berlaku di dalam kantor maupun masyarakat untuk mencegah kekeliruan dan
mendapatkan kebenaran.
f. Memberikan pelatihan, pembelajaran serta pengetahuan yang bermanfaatuntuk
pembentukan citra diri seorang sekretaris dan menjadikan pribadi
yangprofesional serta tanggap terhadap pekerjaan.
Seorang sekretaris yang ingin sukses dalam menjalankan tugasnya
apabilaada relasi personal dirinya dengan pekerjaan, seperti bekerja dengan
menikmati pekerjaannya. Hal ini akan menambah semangat kerja serta memiliki
rasa menghargai pekerjaannya. Ada beberapa kiat yang bisa menolong dalam
kesuksesan pekerjaannya tersebut (Maurus, 2003 :133) antara lain :
1. Keinginan untuk bekerja lebih baik lagi
3. Tertarik untuk menggali bakat terpendam
4. Rasa ingin tahu yang kuat terhadap pekerjaan
5. Penuh perhatian untuk memahami sesuatu secara menyeluruh
6. Konsentrasi untuk menekuni sesuatu secara mendalam
7. Kerja keras dan semangat dalam melaksanakan pekerjaan
8. Sabar untuk mempelajari pekerjaan secara terperinci
9. Optimis dalam mempercayai diri sendiri
10. Bekerjasama dengan karyawan/pegawai lainnya
4. Standard Penampilan Sekretaris
Image atau penampilan merupakan lukisan diri yang ditampilkan kepada
orang lain. Seringkali orang tidak menyadari pentingnya kesan atau image ini.
Keahlian atau keterampilan yang baik dan kualitas kerja yang tingi memang
sangat dibutuhkan, akan tetapi kesan yang buruk bisa menutupi keahlian yang
paling sempurna sekalipun. Penampilan banyak dipengaruhi oleh faktor fisik,
misalnya kebersihan badan, berpakaian dan kesehatan.Image yang buruk dapat
juga mempengaruhi penerimaan rekan kerja akan ide-ide dan
permintaan-permintaan karir sesorang. Penunjang penampilan diatas sifatnya fisikal
(Sulistiyani, 2003:33).
Appearance, tampil menarik. Yaitu keadaan lahiriah yang dapat dilihat
oleh orang lain. Untuk itu sekretaris mutlak harus memperhatikan agar selalu
berpenampilan menarik dan rapi.Kenyataan bahwa penampilan merupakan fakor
kemampuan kerja dan kepribadian anda. Pada umumnya penampilan yang baik
dapat dibangun dalam waktu yang relatif lama, karena dibutuhkan proses
penyesuaian. Dengan penampilan menarik, orang dengan mudah memberikan
kesan positif terlebih dahulu (Sulistiyani, 2003 : 33).
Untuk mencapai kepribadian yang sempurna bukan hanya urusan fisik dan
tampil menarik saja, tetapi juga perlu memiliki intelektualitas, keterampilan dan
sikap yang baik.Dengan memiliki hal tersebut seseorang tidak dipandang
remeh.Sekretaris yang bijaksana juga mampu menempatkan etiket penampilan
sesuai dengan kondisi dan waktunya.Penampilan yang harus diperhatikan karena
dianggap penting untuk kebutuhan fisik ataupun penampilan menarik.Saat menilai
seseorang, yang paling terutama dinilai adalah melalui penglihatan, lalu baru yang
lain-lainnya.Apa yang dilihat, itulah yang pertama kali menjadi penilaian terbesar.
Cara berpenampilan akan sangat mendukung karir yang dimiliki, oleh sebab itu
perlu untuk menjaga penampilan yang dimiliki.
Menurut La Rose (2003:40) sekretaris haruslah menggunakan prinsip
tampil sempurna dan tetap mejaga integritas serta meningkatkan kinerja dalamdiri
sebagai seorang sekretaris.Sikap positif adalah kunci kesuksesan di tempat kerja
manapun yang akan memudahkan dalam melewati masa kesusahan saat
membawa diri dengan kepercayaan diri dan sikap positif seperti mencoba berlatih
bicara dengan diri sendiri (selftalk). Karena itulah, mengatakan hal-hal
positifkepada diri sendiri bisa sangat membantu membuat diri terlihat lebih
menarik dan akan merasa lebih baik. Hadapi cermin dengan mantra positif setiap
bersinar karena dibantu dengan semangat cantik dari dalam. Itulah sebabnya
sekretaris harus mempunyai kemampuan semakin hari semakin bijak, lebih
semangat, lebih sehat, serta lebih meningkatkan kinerja.
Sekretaris merupakan salah satu profesi yang mengutamakan penampilan.
Memang kecantikan bukanlah syarat mutlak, akan tetapi sekretaris harus tahu
bagaimana cara harus menampilkan diri, seperti : bagaimana cara duduk,
berbicara, berjalan, berdiri, berpakaian dan merias diri. Respons positif atau
negatif tergantung dari image yang disampaikan, misalanya melalui cara
berpakaian, sikap dan perbuatan, sopan santun dan lain-lain. Relasi bisnis
pimpinan bahkan mendapat kesan pertama akan perusahaan dari diri
sekretarisnya. Sekretaris yang sukses sangat memperhatikan penampilan. Ada
beberapa hal tentang penampilan yang perlu diketahui seorang sekretaris (Rosidah
dan Ambar, 2005 : 64) antara lain:
1. Pakaian
Walaupun mode pakaian berubah-ubah, hendaklah pakaian yang anda gunakan
cocok untuk kantor tempat bekerja dan sesuai dengan pekerjaan yang dijalankan.
Salah satu tuntutan profesi sekretaris untuk selalu bekerja cepat, lebih baik
diantisipasi dengan pakaian yang praktis dan sedikit sportif.Pilihlah pakaian
yang pantas dan membuat percaya diri, menarik, yang cocok dengan bentuk dan
tinggi tubuh, serta warna kulit. Pakaian tidak harus selalu dari produk-produk
yang ternama, akan tetapi hendaknya terlihat berkualitas. Yang terpenting,
sekretaris perlu memperhatikan pengaturan perpanduan warna, mempunyai cita
menjadi lebih baik.Mengatur dan merencanakan pembelian pakaian dengan baik,
dimana sekretaris harus mampu melihat fashion pada pakaian agar tidak
membosankan, mudah dikombinasikan dengan situasi dalam suatu kegiatan. Hal
ini untuk memberikan variasi yang cukup menarik dalam tata cara berpakaian
sekretaris. Bahan baju kantor tidak banyak berubah dari waktu ke waktu
(konservatif). Untuk pakaian setiap harinya, sekretaris haruslah membuat
perencanaan pada malam hari, apa yang harus dipakai keesokan harinya. Hal ini
untuk mencegah keterburuburuan pada waktu yang terbatas. Perencanaan yang
baik mencakup pemilihan baju dan kombinasi yang sesuai dengan tugas besok,
warna, acsesoriss, pengecekan bagian-bagian baju (kancing, robek, jahitan lepas)
dan yang lebih penting, apakah pakain tersebut sudah tersedia bersih dan
disetrika. Sekretaris disarankan untuk tidak berseksi-seksi dengan rok yang
terlalu pendek. Intinya seorang sekretaris harus mampu menyesuaikan gaya
berpakaiannya di kantor.
2. Make Up
Make-Up bukan hanya rias wajah, melainkan mencakup perawatan kulit muka
agar bersih dan berseri-seri.Penggunaan bahan make-up yang cocok merupakan
perawatan dasar wajah.Merias wajah harus dilakukan sewajar mungkin
(naturaly) sesuai dengan jabatan dan ciri pembawaan seorang sekretaris.Agar
jangan berdandan terlalu berlebihan, namun juga tidak melupakan riasan
sehingga wajah terlihat sangat pucat. Sekretaris wajib mengetahui cara merawat
dan menata rias wajah secara tepat dan benar.
Kulit juga harus bersih dan bebas penyakit. Jika kulit wajah dan tubuh sehat,
penampilan akan terlihat segar dan sempurna walaupun tanpa make up. Kulit
yang bersih juga menghindari anda dari bau badan yang menyengat.
4. Rambut
Rambut harus selalu dalam keadaan bersih dan tertata rapi dengan model yang
sederhana.Keramaslah dengan selang waktu normal.Rambut yang panjang
membutuhkan perawatan ekstra, tetapi bila cocok dengan rambut panjang,
jangan terlalu ikut-ikutan mode pendek yang sedang trend saat ini.Namun,
jangan sampai rambut yang panjang mengganggu saat melakukan
pekerjaan.Sesuaikan model rambut dengan raut muka dan gunakan model
rambut yang bisa mencerminkan rasa percaya diri dan keprofesionalan sebagai
seorang sekretaris.
5. Tas
Sekretaris yang mengikuti mode akan memperhatikan apakah tas yang akan
dipakai keesokan harinya sesuai dengan pakaian yang akan di pakai. Sebaiknya
sekretaris memiliki lebih dari satu tas dalam aneka warna, besar dan kecil untuk
aneka kesempatan, bila tidak, tas hitam merupakan pilihan tepat untuk seluruh
koleksi pakaian sekretaris. Seperti halnya model pakaian, pilihlah model tas
yang konservatif, tidak terlalu banyak pernik sehingga cocok dikombinasikan
dengan pakaian.
6. Sepatu
Lebih baik tidak memakai sepatu sandal atau sepatu yang tidak berhak.Sepatu
sewaktu berjalan.Perencanaan pemakaian sepatu juga perlu dilakukan bagi
seorang sekretaris. Apakah sepatu yang akan dipakai masih dalam keadaan baik,
solnya, atau kulitnya. Apakah telah disemir dan telahsesuai warnanya dengan
pakaian yang akan dipakai. Jangan melepas sepatu ketika bekerja, apalagi
berjalan ke meja lain.
7. Perhiasan
Sekretaris tidak diharuskan memakai semua perhiasan yang dimilikinya, hanya
secukupnya saja, yang wajar dan tidak perlu berharga mahal. Selain jam tangan,
anting, atau gelang merupakan perhiasan yang sudah selayaknya dimiliki.
Tidak hanya penampilan luar yang harus diperhatikan, tetapi juga
penampilan dalam sikap tubuh diri sekretaris.Sikap tubuh juga bisa mencerminkan
kepribadian. Perhatikan sikap tubuh dengan sungguh-sungguh sebab akan
memunculkan penilaian tersendiri dari penampilan tersebut. Ada beberapa sikap
yang harus diperhatikan ( Nuraeni, 2008:58 ) seperti :
a. Sikap berjalan yaitu berjalan yang sesuai profesi sekretaris. Berjalan dengan
tegap, jaga kecepatan yang wajar, jangan terburu-buru, tetapi penuh percaya
diri dan selalu siap disapa atau menyapa orang dengan senyum.
b. Sikap duduk yaitu duduklah yang sopan. Duduk lemas apalagi sampai merosot
menimbulkan kesan negatif (malas).
c. Sikap berdiri yaitu berdirilah dengan tegak. Hindari berdiri dengan satu kaki,
bersandar maupun bertolak pinggang di jalan karena akan menimbulkan kesan
d. Sikap berbicara dapat diekspresikan dengan menatap pandangan mata lawan
bicara, jangan terlalu banyak menggoyang-goyangkan tangan atau bagian
tubuh/wajah lainnya saat sedang berbicara (mengernyitkan dahi,
memutar-mutar mata) apalagi sambil menggaruk-garuk kepala, membunyikan jari-jari
tangan, membersihkan gigi dengan jari, dan hal-hal lain yang berkesan tidak
sopan. Berbicaralah dengan volume suara yang jelas, tidak terlalu keras dan
jangan pula berbisik-bisik. Usahakan menggunakan bahasa yang dimengerti
oleh lawan bicara atau bila terdapat anggota kelompok yang tidak mengerti
bahasa yang digunakan terjemahkan apa yangdikatakan agar ia tidak merasa
tersisihkan.
e. Sikap diam yaitu dengan menghindari kebiasaan menggigit kuku, pensil,
bolpen, mengetuk-ketuk meja atau menggaruk-garuk rambut, bila sedang diam
dan berpikir. Apabila seorang sekretaris sedang berkonsentrasi memikirkan
suatu hal, harus mampu mengusahakan jangan sampai melupakan situasi
sekeliling dan kemudian kaget, bila sesuatu terjadi.Hal iniakan menimbulkan
kesan bahwa sekretaris tersebut tidak konsentrasi terhadap perkerjaan.
f. Menumbuhkan rasa percaya diri dan kepribadian yang kuat. Sebenarnya tanpa
memoles make up, seorang sekretaris tetap dapat memperlihatkan
kecantikannya, yaitu dengan menumbuhkan citra diri yang positif. Citra diri
adalah persepsi pradigma atau konsep sendiri tentang dirinya, identitas,
kemampuan, dan martabatnya sebagai seorang sekretaris profesional yang
memiliki sisi diri positif.Kecantikan diri dari dalam bersinar lebih cemerlang
g. Beri kesan baik dari dalam diri. Artinya kesan baik yaitu kesan yang meliputi
tutur kata, penampilan, gaya berbicara, sikap dan sopan santun yang
berhubungan dengan profesi sebagai seorang sekretaris yang profesional.
Dalam meniti karir juga perlu menjaga setiap kepercayaan yang telah
diberikan oleh pimpinan atau atasan.Saat ini profesi sekretaris dianggap tinggi dan
penting, karena berhadapan langsung dengan inti dari suatu perusahaan.Sekretaris
yang berintelektual tinggi juga haruslah di barengi dengan etika pada saat bekerja.
Etika merupakan azas akhlak dan moral tentang baik atau buruknya perilaku
seseorang yang bertujuan agar orang tahu norma, tata krama yang berlaku dalam
masyarakat. Maka dari itu, sekretaris haruslah mampu memperhatikan secara
detail semua hal yang berkaitan dengan kinerja dan profesi yang dimilikinya.
Intinya, jadilah seorang sekretaris yang profesioanal dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawab, sertai dengan memperhatikan beberapa hal penting seperti dalam
penampilan, sikap, tanggungjawab, dan tujukkan kinerja yang baik untuk
mencapai tingkat yang terbaik dalam pekerjaan di dalam kantor.
C. Tujuan dan Pengaruh Pengembangan Kepribadian Sebagai Bekal Menjadi SeorangSekretaris Profesional Pada Mahasiswa D III Kesekretariatan
Pengembangan Kepribadian untuk seorang sekretaris sangatlah
penting.Fungsi pengembangan kepribadian untuk sekretaris pada mahasiswa D III
Kesekretariatan dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas setiap
demi sukses diri pribadi, dan agar dalam melaksanakan pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar.Pengembangan kepribadian ini dapat meningkatkan dalam bidang
kesekretariatan seperti kemampuan untuk dapat mengerjakan bermacam-macam
tugas pekerjaan secara bertanggungjawab, memunculkan kepribadian yang
menarik, serta kemauan yang kuat untuk bekerja secara profesional.
Kepribadian dapat diartikan dengan personality yang dapat diamati dari
sikap, perilaku, tutur kata, dan perbuatan baik dalam pelaksanaan tugas profesi
maupun hubungan interpersonal sehari-hari diruang lingkup kerja dan kalangan
masyarakat luas.Personality ini merupakan pesona seseorang untuk menutupi
dirinya dari sifat atau karakter yang kurang baik, agar secara visual nampak baik
dikalangan masyarakat.Berdasarkan hal tersebut maka kepribadian dapat dilatih
dan perlu dikembangkan.Kepribadian bisa menjadi modal yang
menguntungkanataupun menjadi defisit yang tidak dapat dibayar. Kepribadian
yang positif akan lebih terhormat dan dapat diterima dimana pun juga (Rosidah
dan Ambar, 2005:58). Pada umumnya kesan perilaku yang positif akan
memunculkan image serta penilaian yang positif dari oranglain.
1. Tujuan Pengembangan Kepribadian Sekretaris
Tujuan utama pengembangan kepribadian untuk sekretaris pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah membentuk citra pribadi
sekretaris.Kepribadian seorang sekretaris terletak pada personal image, integritas,
intelektual, watak, perilaku, dan penampilan seorang sekretaris didepan
yang semakin pesat, dan untuk menghadapin persaingan dunia bisnis serta
perubahan tingkat kualitas seorang sekretaris.Tujuan pengembangan kepribadian
bagi sekretaris pada dasarnya untuk memperoleh 3 (tiga) hal, (Winarti, 2007 :1)
yaitu :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan.
Adapun pengetahuan dan wawasan yang harus diketahui oleh seorang
sekretaris pada mahasiswa D III Kesekretariatan meliputi : pengetahuan akan
bidang tempat bekerja, serta pengetahuan akan rekanan bisnis pimpinan. Ada
banyak cara yang dapat diakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
diantaranya : banyak membaca dan mengikuti perkembangan dari berita, surat
kabar dan media, lalu juga banyak mengikuti forum (seperti : workshop,
seminar-seminar yang diadakan oleh perusahaan, pelatihan khusus, serta
diskusi bersama rekanan kerja, baik pimpinan maupun sekretaris lainnya yang
ada diperusahaan tersebut) serta belajar menuangkan ide dalam bentuk tulisan
dan karya yang dapat mengembangkan kreatifitas seorang sekretaris.
2. Menambah keterampilan.
Didalam pekerjaannya sekretaris tidak hanya dituntut untuk memahami
tugasdalam kantor saja, tetapi untuk menjadi seorang sekretaris juga dapat
menambah keterampilannya seperti: meningkatkan kreatifitas dalam bekerja,
meningkatkan profesionalisme kerja dan lingkungan kerja yang nyaman, serta
mencapai prestasi yang unggul dalam keberhasilan setiap pekerjaan dan
tanggungjawabnya. Hal ini dapat terjadi apabila sekretaris rutin untuk
bidang pekerjaanya secara luas. Dengan keterampilan yang dimilikinya akan
membantu meningkatkan mutu dan kualitas seorang sekretaris.
3. Bekerja secara efisien
Efisiensi kerja yaitu pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi
tujuannya.Hal ini dapat bertujuan untuk mempermudah sekretaris dalam
mengerjakan tugas dalam pekerjaannya, dapat juga mempersingkat waktu pada
saat melakukan tugasnya, meringakan beban tanggungjawabnya, serta dapat
merubah sikap yang menunda atau mengulur-ulur pada saat ada pekerjaan yang
diberikan padanya.Bekerja secara efisien yang diterapkan tersebut guna
membiasakan diri bekerja sesuai prosedur kerja yang praktis dan tepat namun
masih sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku ditempat kerja.
4. Menjadikan citra kepribadian yang baik
Sebagai seorang sekretaris yang menjadi kepercayaan pimpinan, diperlukan
sikap yang sopan, ramah, santun, serta murah senyum untuk mendapat pribadi
yang positif dalam diri seorang sekreatris.Sikap positif tersebut dapat
membangun hubungan yang bisa menstimulasi sukses karir seorang sekretaris.
Sikap tersebut nantinya akan mencerminkan citra diri dan dapatmemunculkan
penilaian yang baik bagi sekretaris. Untuk menciptakan kesan yang
menyenangkan, yang perlu diperhatikan adalah penampilan diri yang
diibaratkan seperti sampul dalam buku, yang dibentuk agar menarik.Ini
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan terhadap kondisi yang
terjadi pada mata kuliah pengembangan kepribadian di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah kurangnya penerapan yang dilakukan
para mahasiswa dalam kegiatan sehari-hari baik dalam tutur kata, sikap, cara
berpenampilan, dan kurangnya praktek yang diberikan dosen pengajar mata kuliah
pengembangan kepribadian. Apa yang dilakukan mahasiswa selama ini hanya
pada saat mengikuti mata kuliah itu saja, dan itupun hanya beberapa saja yang
mengikuti cara berpenampilan yang dianjurkan dosen. Setelah mata kuliah
tersebut selesai para maha