• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH RASIO HUTANG TERHADAP TINGKAT RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH RASIO HUTANG TERHADAP TINGKAT RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RASIO HUTANG TERHADAP TINGKAT RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN

REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

SEPTIAN MARLIANSYAH

Rasio hutang adalah ukuran besar dana perusahaan yang berasal dari kreditur dibanding dengan sumber internal perusahaan. Besar kecilnya rasio hutang akan direspons investor dan karena rasio hutang yang semakin besar akan memperbesar perubahan arus laba bersih sehingga mempengaruhi return yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menguji pengaruh rasio hutang (DR), rasio hutang perusahaan terhadap modal (DER) dan rasio hutang jangka panjang dengan modal (LDER) terhadap tingkat return saham.

Metode penelitian ini adalah kuantitatif dan sumber data sekunder perusahaan. Populasi dan sampel adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI dari tahun 2006-2010 yang terdistribusi sebanyak 18 perusahaan selama 5 tahun sehingga diperoleh jumlah data sebanyak 90 data.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara DR, DER dan LDER berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010, adapun uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa DR dan LDER berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010. Sementara DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010. Temuan dalam studi ini tidak konsisten dengan studi sebelumnya yang dilakukan oleh Sudarto (1999) yang menyatakan bahwa rasio hutang berpengaruh negatif terhadap return saham hal ini karena dampak rasio hutang atas return saham perusahaan tidak secara langsung terjadi tetapi terlebih dahulu berdampak pada tingkat fluktuasi profitabilitas perusahaan yang dianalisis oleh investor dari laporan keuangan.

Kata Kunci: Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio dan Return Saham

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF DEBT RATIO ANALYSIS TO RETURN OF STOCK ON PROPERTY AND REAL ESTATE COMPANIES

IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

By

SEPTIAN MARLIANSYAH

Debt ratio is a measure of the funds coming from the company's creditors compared with the company's internal resources. The size of the debt ratio will be responded to investors and therefore the greater debt ratio would increase the current changes in affecting net income return earned. This study aims to determine the effect of the debt ratio (DR), the debt to equity ratio (DER) and long-term debt to equity ratio (LDER) on the level of stock returns.

This research method is quantitative and secondary sources data of companies. The population and samples are property and real estate companies which listed in Indonesian Stock Exchange from 2006-2010, distributed by 18 companies for 5 years in order to obtain the amount of data as much as 90 data.

The research concluded that: there is a significant influence jointly between DR, DER and LDER to stock returns of real estate property company which listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX) 2006-2010, while the hypothesis testing showed that partial conclusion that DR and LDR have significant effect on stock returns of real estate property company which listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2006-2010. While DER has no significant effect on stock returns of real estate property company which listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX) 2006-2010. The result of study are not consistent with previous studies conducted by Sudarto (1999) which states that the debt ratio negatively affect to the stock return, because the impact on the debt ratio of the company stock returns occurred but does not directly advance rate fluctuations affect the profitability of the company which analyzed by the investor of the financial statements.

(3)
(4)

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Nama Mahasiswa : Septian Marliansyah No.Pokok Mahasiswa : 0541031089

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak merupakan penjiplakan hasil karya orang lain. Apabila dikemudian hari saya terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup menerima hukuman sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandar Lampung, Mei 2013

(5)

ANALISIS PENGARUH RASIO HUTANG TERHADAP TINGKAT

RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN

REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:

SEPTIAN MARLIANSYAH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI

Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(6)

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH RASIO HUTANG

TERHADAP TINGKAT RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

Nama Mahasiswa : SEPTIAN MARLIANSYAH No.Pokok Mahasiswa : 0541031089

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Kiagus Andi, SE., M.Si., Akt NIP. 195809191995011001

Ninuk D Kesumaningrum, SE., M.Sc., Akt. NIP. 198202202008122003

2. Ketua Jurusan Akuntansi

(7)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Kiagus Andi, SE., M.Si., Akt ………..

Sekretaris : Ninuk D Kesumaningrum, SE., M.Sc., Akt.………..

Penguji Utama : Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt. ..………

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si NIP. 19610904 198703 1 011

(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Septian Marliansyah, dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 02 September 1987, merupakan putra pertama dari dua bersaudara keluarga Bapak Marzuki, A.Md dan Ibu Ismayuliani, SE.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Pahoman Bandar Lampung selesai pada Tahun 1999. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 25 Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun 2002 kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Atas YP Unila Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun 2005.

(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Analisis pengaruh rasio hutang terhadap tingkat return saham pada perusahaan property dan real estate di bursa efek indonesia. Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena iru penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang dalam dan tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

2. Bapak Dr. Einde Evana, M.Si, Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Basuki Wibowo, S.E., Akt., selaku Pembimbing Akademik 5. Bapak Kiagus andi, S.E., M.Si., Akt., Selaku Pembimbing Satu atas

bimbingan dan arahannya

6. Ibu Ninuk D. Kesumaningrum, S.E., M.Sc., Akt., selaku Pembimbing Dua yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.

(11)

8. Bapak Basuki Wibowo, S.E., Akt., ibu Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.S.i., dan ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.S.i., selaku dosen penguji teori atas

arahannya.

9. Seluruh dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung terima kasih untuk semua ilmu, wawasan serta pelajaran yang telah diberikan selama ini.

10. Bapak Sobari, Mbak Sri, Mas Yana, Mas Leman, Mbak Maira serta seluruh staf Jurusan Akuntansi Universitas Lampung atas semua bantuannya. 11. Bapak ku tercinta Marzuki, A.Md dan ibuku tercinta Ismayuliani, S.E. yang

telah merawat, mengasuh membesarkan dan mendidik sejak dari masa kecil hingga kini dengan penuh kasih sayang dan cintanya, serta doa dan semangat. 12. Adikku tercinta Marchelia Putri yang telah memberikan doa, dukungan dan

dorongan kepada penulis

13. Keluarga besar (Alm) Ishak.A.R, Semoga dapat tempat yang terbaik di sana, nenek Muzaina aida, Seluruh uwak, pakde, bude, tante, om, dan sepupu sepupuku yang telah memberikan doa dan dukungannya.

14. Keluarga besar (Alm) Karto Resik, Nenek (Alm) Ponikem, Semoga dapat tempat yang terbaik di sana. Buat pakde, bude, om, tante, dan sepupu sepupuku yang telah memberikan doa dan dukungannya.

15. Yang tersayang Larasati Purrizia Hartami, S.H, terima kasih atas doa, dorongan, dukungan, perhatiannya yang telah sabar menemani dan mendampini penulis selama pembuatan skripsi.

(12)

17. Sahabat sahabatku Luky, Erik, Erlangga, Yudo, Pandhu, Ruwinto, Agus, Ridho, Sukro, Ees, Ronnie, Dhaniel, Riki, Okim, Karina, Affan, Adit, Gerry, Berry, Odir, Engga, Mocin, Ferdy, Della, Aryo dan seluruh teman temanku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang tidak dapat di sebutkan satu persatu, Terimakasih atas doa dan dorongannya mendampingi penulis selama pembuatan skripsi.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu

Semoga Allah senantiasa memberikan kebaikan dan balasan atas jasa dan budi yang telah diberikan kepada Penulis. Demikian juga halnya dalam penulisan skripsi ini, mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Mei 2013 Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Batasan Masalah Penelitian ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 4

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1.Statistik Deskriptif ... 36

4.2.Pengujian Asumsi Klasik ... 40

4.3.Signifikansi Model Regresi ... 45

4.4.Kontribusi Variabel Independen terhadap variabel Dependen ... 46

4.5.Uji Hipotesis ... 47

4.6 Pembahasan ... 52

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Return Saham ... 36

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Rasio Hutang Perusahaan Property dan Real estate Tahun 2006-2010 ... 37

Tabel 4.3 Hasil perhitungan Rasio Hutang Terhadap Modal Perusahaan Property dan Real estate Tahun 2006-2010 ... 38

Tabel 4.4 Hasil perhitungan Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Modal Perusahaan Property dan Real estate Tahun 2006-2010 ... 39

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (K-S) ... 41

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas ... 42

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 42

Tabel 4.8 Durbin Watson d Test ... 43

Tabel 4.9 Hasil Uji DW pada tingkat kepercayaan 95% ... 43

Tabel 4.10 Deskripsi Data ... 45

Tabel 4.11 Anova ... 45

Tabel 4.12 Tabel Koefisien Korelasi ... 46

Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 47

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

(16)

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan efek saham melalui prosedur initial public offering (IPO) atau efek utang (obligasi).

Dalam perdagangan saham di pasar modal investasi yang dilakukan oleh investor adalah memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return tersebut dapat berupa dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang (obligasi). Return tersebut yang menjadi indikator meningkatkan keuntungan. Oleh karena itu, investor memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar investasi mereka. Menurut Widiatmodjo (2000:36) investor selalu mencari alternatif investasi yang dapat memberikan return tertinggi dengan tingkat risiko tertentu. Hal ini menjadi pertimbangan karena risiko yang melekat pada investasi saham lebih tinggi dari pada investasi pada perbankan, Return yang diharapkan juga lebih tinggi oleh karenanya investor akan dihadapkan pada risiko fundamental dan risiko pasar.

(17)

2

seberapa banyak dana yang di supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan dan mempunyai beberapa implikasi, pertama, para pemberi kredit akan melihat kepada modal sendiri untuk melihat batas keamanan pemberian kredit. Kedua, dengan menggunakan hutang, memberi dampak yang positif bagi pemilik, karena perusahaan memperoleh dana tetapi pemilik tidak kehilangan kendali atas perusahaan. Ketiga, apabila

perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dari beban bunga, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri akan menjadi lebih besar.

Dalam praktek rasio ini dihitung dengan dua cara. Pertama, dengan

memperhatikan data yang ada di neraca. Kedua, mengukur resiko hutang dari laporan laba rugi, yaitu seberapa banyak beban tetap hutang bisa ditutup oleh laba operasi. Kedua, kelompok rasio ini bersifat saling melengkapi, dan umumnya para analis menggunakan keduanya. Rasio leverage terdiri dari debt ratio, debt to equity ratio, long term to debt equity ratio, interest coverage, dan fixed charges coverage. Rasio pengungkit yang semakin besar akan memperbesar perubahan arus laba bersih perusahaaan. Laba bersih perusahaan inilah yang menjadi ukuran kinerja perusahaan.

(18)

3

perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar dana yang diambil dari pihak luar sehingga dari sudut pandang solvabilitas rasio yang tinggi relatif kurang baik. Besar kecilnya rasio akan direspons investor sehingga berpengaruh terhadap nilai saham di bursa karena rasio hutang yang semakin besar akan memperbesar perubahan arus laba bersih perusahaaan dan menimbulkan beban bunga hutang, jumlah bunga pinjaman yang dibayar mempengaruhi hubungan return atas jumlah aktiva setelah pajak dengan return atas modal sendiri.

Objek penelitian pada perusahaan property dan real estate didasarkan pada dinamisme dan progresivitas perusahaan pengembang dalam membangun

property dan real estate dari gedung perkantoran dan perumahan paling sederhana hingga paling eksklusif. Selain itu banyak perusahaan sejenis menuntut

perusahaan unggul dan memiliki kelebihan diantara perusahaan lainnya.

Persaingan yang ketat membuat perusahaan harus dinamis, inovatif dan progresif dalam mengembangkan property dan real estate.

(19)

4

ratio, debt to equity ratio long debt to equity ratio selain itu hasil penelitian sebelumnya dengan objek perusahaan manufaktur tersebut merupakan

pembanding apakah dengan variabel yang sama juga memberikan implikasi pada perusahaan property dan real estate. Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti yang berjudul: ”Analisis Pengaruh rasio hutang terhadap tingkat return saham pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia”

1.2. Batasan Masalah Penelitian

Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Pada penelitian ini rasio hutang hanya ditentukan tiga variable saja yakni rasio

hutang, rasio hutang terhadap modal dan rasio hutang jangka panjang terhadap modal.

2. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan tahunan sesuai dengan dipublikasikannya annual report perusahaan dan dan jangka waktu penelitian ini adalah dari tahun 2006 s.d 2010.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan property dan real estate karena dinamisme dan progresivitas perusahaan pengembang dalam

membangun property dan real estate dari gedung perkantoran dan perumahan paling sederhana hingga paling eksklusif.

1.3. Rumusan Masalah

(20)

5

1. Apakah rasio hutang (DR) berpengaruh terhadap tingkat return saham?” 2. Apakah rasio hutang perusahaan terhadap modal (DER) berpengaruh terhadap

tingkat return saham?”

3. Apakah rasio hutang hutang jangka panjang perusahaan terhadap modal (LDER) berpengaruh terhadap tingkat return saham?”

1.4. Tujuan dan Manfaat penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Menguji pengaruh rasio hutang (DR) terhadap tingkat return saham.

2. Menguji pengaruh rasio hutang perusahaan terhadap modal (DER) terhadap tingkat return saham.

3. Menguji pengaruh rasio hutang jangka panjang dengan modal (LDER) terhadap tingkat return saham.

1.4.2. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

(21)

6

2. Praktis

Bagi perusahaan dapat menambah informasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penentuan dana perusahaan yang berasal dari pihak luar (kreditur) dibanding dengan dari sumber internal perusahaan. Adapun bagi investor dapat berguna sebagai bahan referensi yang bermanfaat untuk menambah wawasan bagi investor untuk melakukan investasi saham di pasar modal pada perusahaan property dan real estate.

1.5 Kerangka Pemikiran

Rasio leverage digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan di danai dengan hutang. Para kreditur memperhatikan equity yang memberi batas keamanan, akan tetapi dengan bertambahnya dana melalui hutang para pemilik memperoleh manfaat yakni dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan suatu investasi yang terbatas (Weston, 1997:252).

Menurut Weston, rasio leverage (1997:252) memiliki sejumlah implikasi: 1. Para kreditur memandang modal sebagai suatu pelindung atau basis

penggunaan hutang. Jika pemilik hanya menyediakan sebagian kecil dari pembiayaan total, maka resiko perusahaan sebagian besar akan ditanggung oleh kreditur.

2. Dengan mengumpulkan dana melalui hutang pemilik memperoleh manfaat dari memegang kendali perusahaan dengan komitmen yang terbatas.

(22)

7

4. Penggunaan hutang dengan biaya bunga yang tetap dan dengan saat jatuh tempo tertentu memperbesar resiko bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Berdasarkan penjelasan tentang implikasi tersebut maka keputusan tentang penggunanaan leverage seharusnya dengan menyeimbangkan tingkat

pengambilan atau keuntungan yang setingi-tingginya. Leverage ratio adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva yang dibiayai dari hutang:

1. Debt Ratio adalah total hutang dibagi dengan asset. Gambaran dari seluruh kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang atau berapa modal sendiri dibanding dengan hutang

2. Debt to Equity adalah total hutang dibanding dengan equity. Setiap modal sendiri yang menjamin seluruh hutang.

3. Long Term Debt to Equity Ratio adalah hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Rasio ini memberikan seberapa besar hutang jangka panjang

perusahaan yang dibandingkan dengan modal perusahaan.

(23)

8

(24)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Modal

2.1.1 Pengertian

Setiap perusahaan atau badan usaha membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari-hari. Pengelolaan modal kerja yang baik harus dapat menjamin jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas badan usaha, dimana aktiva lancar harus lebih besar dari hutang lancar. Hal ini dimaksudkan sebagai jaminan kemampuan perusahaan untuk membayar kebutuhan-kebutuhan jangka pendek berupa hutang-hutang (Soedjatmiko , 2009:79). Modal kerja yang cukup memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin, dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan (Munawir, 2004:117).

2.1.2 Jenis-Jenis Modal

(25)

10

1. Modal Sendiri (Modal Internal)

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal sendiri dapat berasal dari dalam perusahaan (sumber intern), yaitu dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dan berasal dari luar perusahaan (sumber ekstern) yaitu modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

Modal yang berasal dari pemilik perusahaan ada berbagai macam bentuknya, menurut bentuk hukum dari masing-masing perusahaan yang bersangkutan. Modal sendiri dalam suatu perusahaan terdiri dari :

a. Modal Saham

Modal saham adalah tanda bukti pengambil bagian atau peserta dalam suatu perusahaan. Bagi perusahaan yang bersangkutan uang yang diperoleh dari hasil penjualan saham perusahaan tersebut akan tetap tertanam dalam perusahaan selama perusahaan masih berjalan, meskipun para pemegang saham (persero) dapat setiap waktu menjual sahamnya.

b. Cadangan

1) Cadangan ekspansi 2) Cadangan modal kerja 3) Cadangan selisih kurs

(26)

11

c. Laba Ditahan

Keuntungan yang diperoleh perusahaan sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan, dengan demikian dapat dibentuk cadangan sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan, jika dengan keuntungan yang disisihkan perusahaan belum memiliki tujuan dari penahanan keuntungan tersebut maka disebut laba yang ditahan.

Keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat memperbesar modal sendiri dan akan memperkecil modal sendiri apabila perusahaan mengalami kerugian.

2. Modal Asing (Modal Eksternal)

Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut berarti hutang yang pada saatnya harus dibayar kembali

(Munawir 2004:120). Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya modal asing dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu :

a. Modal Asing/ Hutang Jangka Pendek (Short-Term Debt)

Modal asing/ hutang jangka pendek yaitu jenis hutang dengan jangka waktu pengembalian kurang dari 1 tahun. Umumnya hutang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat

(27)

12

1). Kredit Rekening Koran

Adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas platform tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya dan bunga yang dibayar hanya untuk jumlah yang diambil saja.

2). Kredit dari Penjual

Merupakan kredit perniagaan (trade-credit) yang terjadi bila penjualan produk dilakukan dengan kredit.

3). Kredit dari Pembeli

Adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya. 4). Kredit Wesel

Terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan “surat pengakuan

hutang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang

tertentu kepada pihak tertentu, setelah ditandatanganinya surat tersebut dapat dijual atau diuangkan kepada bank.

b. Modal Asing/ Hutang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt) Merupakan jenis hutang dengan jangka waktu pengembalian antara satu sampai sepuluh tahun. Jenis hutang ini digunakan untuk memenuhi

(28)

13

1). Term Loan

Term loan merupakan kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun tetapi kurang dari sepuluh tahun yang diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi, suppliers. Pembayaran kembali dilakukan dengan angsuran tetap selama periode tertentu.

2). Leasing

Merupakan persetujuan atas kontrak dimana pemilik aktiva

menginginkan pihak lain untuk menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama periode tertentu.

c. Modal Asing/ Hutang Jangka Panjang (Long-Term Debt)

Merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya lebih dari sepuluh tahun. Jenis hutang ini pada umumnya digunakan untuk memperluas atau modernisasi dari perusahaan. Jenis Hutang Jangka Panjang terdiri dari : 1). Pinjaman Obligasi

Pinjaman obligasi merupakan pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang yang mana debitur mengeluarkan surat pengakuan hutang yang memiliki nominal tertentu. Jenis-jenis pinjaman obligasi antara lain : a). Obligasi Biasa (Bonds)

Merupakan obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitur dalam waktu tertentu tanpa memperhatikan apakah perusahaan

(29)

14

b). Obligasi Pendapatan (Income Bonds)

Obligasi dimana pembayaran bunga hanya dilakukan pada waktu debitur memperoleh keuntungan.

c). Obligasi yang dapat ditukarkan (Convertible Bonds)

Obligasi yang memberikan kesempatan kepada pemegang pada surat obligasi tersebut untuk menukarkannya dengan saham dari

perusahaan yang bersangkutan pada suatu saat tertentu. 2). Pinjaman Hipotik (Mortgage)

Merupakan pinjaman jangka panjang dimana kreditur diberi hak hipotek terhadap barang tidak bergerak, bila debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka barang tersebut dapat dijual dan hasilnya digunakan untuk menutupi tagihannya.

2.2 Rasio Hutang

Pembahasan mengenai rasio hutang tidak terlepas dari pembahasan tentang efek pengungkit, dalam terminologi bisnis, efek pengumpil (leverage) yang besar berarti perubahan kecil dalam tingkat penjualan mengakibatkan perubahan besar dalam laba bersih operasi oleh karenanya rasio hutang dianggap sebagai rasio leverage . Leverage merupakan penggunaan biaya tetap untuk meningkatkan keuntungan dari suatu perusahaan (Sofyan: 2004:119).

(30)

15

memperkuat keuntungan perusahaan dalam kaitannya dengan ekuitas pemegang saham biasa (Kusnadi, 2002:109). Menurut Mayo (2001:157) leverage dibagi menjadi dua jenis:

(a) Operating Leverage (leverage operasi), yaitu operasi yang timbul pada saat perusahaan menggunakan biaya tetap pada produksi tanpa memperhatikan jumlah biaya tersebut, dari pada biaya variabel untuk menghasilkan mutu pada output.

(b) Financial leverage (Leverage keuangan), merupakan penggunaan dana untuk perusahan/orang lain dalam pengembalian perjanjian untuk membayar sebuah return tetap atas penggunaan dana hutang atau saham preferen dari keuangan.

Rasio leverage digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan di danai dengan hutang. Para kreditur memperhatikan equity yang memberi batas keamanan, akan tetapi dengan bertambahnya dana melalui hutang para pemilik memperoleh manfaat yakni dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan suatu investasi yang terbatas (Weston, 1997:252).

Menurut Weston, rasio leverage (1997:252) memiliki sejumlah implikasi: 1. Para kreditur memandang modal sebagai suatu pelindung atau basis

penggunaan hutang. Jika pemilik hanya menyediakan sebagian kecil dari pembiayaan total, maka risiko perusahaan sebagian besar akan ditanggung oleh kreditur.

(31)

16

3. penggunaan hutang dengan bunga yang tetap dapat memperbesar keuntungan atau kerugian bagi pemilik.

4. Penggunaan hutang dengan biaya bunga yang tetap dan dengan saat jatuh tempo tertentu memperbesar risiko bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Berdasarkan penjelasan tentang implikasi tersebut maka keputusan tentang penggunanaan leverage seharusnya dengan menyeimbangkan tingkat

pengambilan atau keuntungan yang setingi-tingginya. Leverage ratio adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva yang dibiayai dari hutang:

1. Debt Ratio adalah total hutang dibagi dengan asset. Gambaran dari seluruh kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang atau berapa modal sendiri dibanding dengan hutang

2. Debt to Equity adalah total hutang dibanding dengan equity. Setiap modal sendiri yang menjamin seluruh hutang.

3. Long Term Debt to Equity Ratio adalah hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Rasio ini memberikan seberapa besar hutang jangka panjang

perusahaan yang dibandingkan dengan modal perusahaan.

2.3. Saham

2.3.1 Pengertian

(32)

17

bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan

menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2.3.2 Jenis-Jenis Saham

Saham terbagi dalam beberapa jenis, antara lain : 1). Saham Biasa (Commond Stock)

Jenis saham yang memperoleh deviden bila perusahaan memperoleh keuntungan, apabila perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau

(33)

18

a. Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen.

b. Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba.

c. Sebagai alat untuk mengadakan fusi atau kombinasi dari perusahaan-perusahaan.

d. Sebagai alat untuk menguasai perusahaan. 2). Saham Preferen (Preferen Stock)

Pemegang saham preferen memiliki beberapa keistimewaan dari pemegang saham biasa, antara lain deviden dari saham preferen diambilkan terlebih dahulu dari pada pemegang saham biasa dan dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai nominalnya, sepanjang perusahaan memperoleh keuntungan. Pembagian kekayaan perusahaan apabila perusahaan dibubarkan, saham

preferen lebih didahulukan akan tetapi saham preferen tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

3). Saham Preferen Kumulatif (Cummulative Preferen Stock)

Jenis saham ini pada dasarnya sama seperti saham preferen, bedanya apabila perusahaan mengalami kerugian atau tidak dapat membagikan deviden maka, pemegang saham jenis ini dapat menagih atau menuntut deviden yang tidak dibayarkan sebelum pada masa yang akan datang pada saat perusahaan memperoleh keuntungan (Darmadji dan Fakhrudin (2006:46)

2.3.3 Keuntungan Membeli Saham

(34)

19

1). Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen

sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2). Capital Gain

(35)

20

2.3.4 Risiko Kerugian Saham 1). Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

2). Risiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

(36)

21

demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor-faktor lainnya. (www.idx.co.id/MainMenu/Education)

2.3.5 Return Saham

Menurut Hartono (2008:85) Return adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari hasil investasi. Return dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Return realisasi (realized Return) merupakan Return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan Return ekspektasi (expected Return)dan risiko dimasa datang.

b. Return ekspektasi (expected Return) adalah Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan Return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, Return ekpektasi sifatnya belum terjadi. Beberapa pengukuran Return realisasi yang banyak digunakan adalah Return total, relatif Return, kumulatif Return, dan Return disesuaikan. Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan investasi.

(37)

22

diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus:

1

Dalam pengukurannya Return dapat berupa Return realisasi yaitu Return yang sudah terjadi dan Return ekspektasi yaitu Return yang belum terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Menurut Hartono (2008) Return realisasi (realized Return) merupakan Return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data-data historis. Return realisasi ini dapat berguna sebagai salah satu alat untuk mengukur kinerja dari perusahaan. Return ini juga dapat digunakan untuk menghitung besarnya Return ekspektasi dan risiko dimasa datang.

2.3.6 Harga Saham

(38)

23

Menurut Soedjatmiko (2009) harga berbeda dengan biaya dan nilai. Nilai adalah

apa yang “sepatutnya dibayar” oleh seorang pembeli atau diterima oleh penjual

dalam sebuah transaksi, dan harga adalah apa yang akhirnya disetujui. Biaya adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan atau mengadakan sesuatu. Adapun harga adalah sejumlah uang yang dibayar dalam sebuah transaksi untuk mendapatkan hak milik dari suatu benda. Saham adalah surat bukti

kepemilikan modal perseroan terbatas yang memberi hak atas deviden dan lain-lain. Berdasarkan teori di atas maka harga saham adalah merupakan harga yang sepatutnya dibayar oleh investor terhadap setiap lembar saham yang

diperdagangkan dengan aktif, nilai pasar merupakan harga terakhir yang dilaporkan pada saat sekuritas terjual (Mahadwarta, 2006:14)

2.4 Hipotesis

1. Rasio hutang merupakan salah satu unsur pengungkit dalam terminologi bisnis yang disebut juga dengan rasio pengungkit dan memberikan perubahan kecil dalam penjualan tetapi mengakibatkan perubahan besar dalam laba operasi. Rasio leverage ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh aset yang dibiayai dari hutang yang tediri dari debt ratio, debt to equity ratio dan long term debt to equity.

(39)

24

saham pada penelitian ini adalah rasio hutang (debt to equity ratio) dan tingkat risiko yang diukur dengan beta saham berdasarkan teori capital asset pricing model (CAPM). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rasio hutang dan tingkat risiko tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham, namun penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian Solechan (2008) yang menyatakan bahwa ; rasio hutang berpengaruh negatif terhadap terhadap return saham; sedangkan variabel bebas lainnya. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis penelitian ini adalah:

H1= Ada pengaruh debt ratio (DR) terhadap tingkat return saham

Rasio hutang yang menggambarkan kebutuhan dana yang dibiayai dari hutang atau modal sendiri dapat menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasi, oleh karenanya akan terjadi tarik menarik penawaran dan

(40)

25

2. Selain debt ratio ada juga rasio leverage lain yaitu debt to equity ratio (DER) yaitu total hutang perusahaan dibandingkan dengan total modal, atau equity. Artinya DER merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

Penelitian Prabawanti (2006) menunjukkan hasil bahwa DER berpengaruh secara signifikan terhadap variabel total return saham baik dalam uji simultan dengan variable lainnya atau secara parsial. Demikian juga hasil penelitian dari Suharli (2007) yang menjelaskan bahwa faktor yang diduga

mempengaruhi return saham pada penelitian ini adalah DER dan tingkat risiko yang diukur dengan beta saham berdasarkan teori capital assest pricing model (CAPM), namun hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh antara DER dengan return saham. Berdasarkan penjelasan di atas maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:

(41)

26

perusahaan. Kondisi ini yang juga dapat menjadi penilaian investor dalam mengambil keputusan secara teoritis jika keputusan investasi terhadap saham perusahaan tertentu meningkat tentunya akan meningkatkan harga saham dan inilah yang dapat dijadikan sebagai indicator perolehan return saham yang diperoleh.

3. Pemenuhan kewajiban perusahaan ada dalam bentuk kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan yang mempu memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang tentunya lebih baik dari perusahaan yang hanya dapat memenuhi kewajiban hutang jangka pendek. Penilaian terhadap

perusahaan dalam pemenuhan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri yang menggambarkan seberapa besar hutang jangka panjang perusahaan dibandingkan dengan modal perusahaan menjadi salah satu proyeksi keputusan investasi saham.

Menurut Weston (1997) para kreditur memandang modal sebagai suatu pelindung atau basis penggunaan hutang. Jika pemilik hanya menyediakan sebagian kecil dari pembiayaan total, maka risiko perusahaan sebagian besar akan ditanggung oleh kreditur, impilkasi lainnya adalah penggunaan hutang dengan biaya bunga yang tetap dan dengan saat jatuh tempo tertentu

(42)

27

return yang diharapkan juga lebih tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:

H3= Ada pengaruh Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) terhadap tingkat return saham

Seorang investor akan dihadapkan pada dua macam risiko yaitu risiko

(43)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Sumber dan Jenis Data

Menurut Indrianto (2002:147) dilihat dari sumber perolehannya datanya yaitu data sekunder yang merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara, diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari data Indonesia Capital Market Directory (ICMD) yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mengumpulkan data yang akan diolah lebih lanjut dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi terhadap data sekunder yang diperoleh dari data idx statistic dan data Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dari Pusat Informasi Pasar Modal Provinsi Lampung.

3.3 Populasi dan Sampel

(44)

29

yang ditetapkan adalah semua perusahaan yang tercatat sebagai emiten PT. Bursa Efek Indonesia yang termasuk dalam sektor industri property dan real estate.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2001). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan go publik yaitu perusahaan-perusahaan property dan real estate dari tahun 2006-2010. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purpossive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2001). Kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan property dan real estate terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian (2006-2010)

b. Perusahaan property dan real estate yang memiliki transaksi saham dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006-2010.

c. Perusahaan memiliki laporan keuangan yang lengkap selama penelitian dan dipublikasikan secara luas.

3.4 Variabel Penelitian

1. Rasio hutang perusahaan sebagai variabel independen (X1)

(45)

30

2. Rasio hutang perusahaan terhadap modal sebagai variabel independen (X2)

Rasio hutang perusahaan terhadap modal atau disebut dengan Debt equity ratio (DER) merupakan perhitungan sederhana yang membandingkan total hutang perusahaan dari modal pemegang saham. Hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa debt equity ratio merupakan rasio yang membandingkan total hutang dengan total ekuitas dari pemegang saham. Dengan demikian, debt equity ratio juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak terbayarkan suatu hutang (Jusuf, 2008). Adapun rumus untuk DER adalah sebagai berikut:

3. Rasio hutang jangka panjang perusahaan terhadap modal sebagai variabel independen (X3)

Long Term Debt to Equity Ratio adalah hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Rasio ini memberikan seberapa besar hutang jangka panjang

perusahaan yang dibandingkan dengan modal perusahaan (Jusuf, 2008). Rumus rasio hutang jangka panjang adalah sebagai berikut:

(46)

31

4. Return saham sebagai variabel dependen (Y).

Return adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari hasil investasi dari perusahaan property dan real estate. Return secara umum dapat dibagi menjadi dua, return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi dan return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang (Darmadji dan Fakhruddin. (2006). Rumus return adalah sebagai berikut:

Ri=

Analisis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan analisis kualitatif dan kuantitatif:

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah serangkaian informasi yang digali dari hasil penelitian yang merupakan fakta-fakta verbal atau berupa keterangan saja. 2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah data-data statistik berbentuk angka baik secara langsung digali dari hasil penelitian maupun hasil pengolahan data kualitatif menjadi data kuantitatif (Sugiyono, 2001)

3.6Metode Analisis Data

(47)

32

1. Uji Asumsi Klasik

Teknik analisis data yang menggunakan regresi linier berganda sebelumnya perlu diketahui ada tidaknya pelanggaran-pelanggaran asumsi klasik. Oleh karenanya dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari:

a. Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan model kolmogorov smirnov hal ini bertujuan untuk memperkecil tingkat kesalahan baku dan mengetahui apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai kolmogorov smirnov lebih besar dari ≥=0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal (Ghozali, 2001).

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antara variabel-variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

(48)

33

1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya, biasanya dijumpai pada data deret waktu (time series). Konsekuensi adanya autokorelasi dalam model regresi adalah variance sample tidak dapat menggambarkan variance populasinya, sehingga model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai independen tertentu (Ghozali, 2005).

d. Uji Heteroskedasitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

(49)

34

Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar analisisnya:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu, yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola tertentu serta titik–titik menyebar diatas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit untuk mengintepretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil, salah satunya dengan uji Glejser (Ghozali, 2005). Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui uji Glejser dilakukan sebagai berikut.

1) Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan statistik, yang berarti data empiris yang diestimasi terdapat

heteroskedastisitas.

(50)

35

2. Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang penulis gunakan adalah regresi linier berganda yang dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun variabel-variabel yang akan dihitung adalah: Y = a+bx1+bx2+bx3+bxn+et

Keterangan:

Y = variabel terikat (return saham) a = konstanta,

b1X1, = koefesien regresi rasio hutang terhadap aktiva b2X2 = koefesien regresi rasio hutang terhadap modal

b3X3 = koefesien regresi rasio jangka panjang terhadap modal X = variable bebas (rasio hutang)

(51)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh DR, DER, LDER terhadap return saham perusahaan yang telah go Publik di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana. sebelum itu diajukan dulu uji normalitas untuk mengetahui distribusi data penelitian, dari hasil tersebut diketahui bahwa data tentang DR, DER, LDER dan return saham berdistribusi normal. Perusahaan yang menjadi sampel

penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010 dengan metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling Berdasarkan hasil analisis pada bagian sebelumnya, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara DR, DER dan LDER berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010 2. Adapun uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa DR dan LDER

berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010.

(52)

57

3. Temuan dalam studi ini tidak konsisten dengan studi sebelumnya yang dilakukan oleh Sudarto (1999) yang menyatakan bahwa rasio hutang

berpengaruh negatif terhadap return saham hal ini karena dampak rasio hutang atas return saham perusahaan tidak secara langsung terjadi tetapi terlebih dahulu berdampak pada tingkat fluktuasi profitabilitas perusahaan yang dianalisis oleh investor dari laporan keuangan.

5.2Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang ditemui dalam penelitian ini adalah terbatasnya jumlah perusahaan property dan real estate yang benar-benar dapat dijadikan sebagai objek penelitian karena faktor kelengkapan dan konsistensi publisitas laporan keuangan pada perusahaan di bidang tersebut sehingga hanya diperoleh 18 perusahaan dari 41 perusahaan yang terdaftar. Selain keterbatasan tersebut hasil penelitian ini juga tidak dapat digeneralisasikan pada perusahaan lain karena karakteristik dan sifat yang berbeda.

5.3Saran

Perusahaan property dan real estate hendaknya memiliki tanggung jawab kepada investor untuk dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangannya secara konsisten dan teratur, sehingga investor dapat melihat lebih jelas tentang kinerja keuangan. Konteks perusahaan yang menawarkan saham untuk menambah modal perusahaan harus memiliki komitmen yang kuat dan transparan dalam

(53)

58

5.4Implikasi

Hasil penelitian ini berimplikasi pada; 1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan agar dapat memperhitungkan perbandingan antara modal dengan hutang yang pada akhirnya akan berdampak pada perolehan laba perusahaan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk strategi untuk memberikan keuntungan yang optimal pada perusahaan dari perdagangan saham karena berdasarkan hasil penelitian rasio hutang berpengaruh terhadap return saham.

2. Bagi Investor

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Affandi. 2001, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: P.T. RinekaCipta. Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Atmodjo. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua. Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Darmadji, Tjiptono, dan Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Indonesia. Penerbit PT Salemba Emban Patria. Jakarta.

Ghazali, Imam, 2001. Ekonometrika . Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghazali, Imam, 2005. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Jogiyanto. (1998). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Indrianto, Nur dan Bambang Supomo (2002). Metodologi Penelitian Bisnis UntukAkuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta. Jogiyanto, 2003. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”, Edisi Pertama,

Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta.

Jusuf, Jopie. 2008. Analisis Kredit untuk Account Officer. Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Kusnadi, HMA, Zainul dan Muhammad Sadeli. 2002. Akuntansi Manajemen (Komprehensif, Tradisional dan Kontemporer). Skripsi, Universitas Brawijaya Malang

(55)

Mahadwartha. 2006. Uji Faktor-Faktor Pembeda Kebijakan Dividen: Analisis Diskriminan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol.4, No.1, Maret.

Munawir, 2004. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Liberty Yogyakarta.

Yudha, Pratama dan Rosita. 2006. Dampak Pengumuman Bond Rating terhadap Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Makalah Simposium Nasional Akuntansi VI: 683-685.

Pribawanti, TM, 2006. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Total Return Saham pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Unnes Semarang Jawa Tengah.

Soedjatmiko, 2009. Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktik Perbankan.Penerbit Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta

Sofyan, Iban. 2004. Buku Bahan Ajar Manajemen Keuangan. Penerbit Lamda Sains Indonesia. Universitas Lampung

Solechan, A. 2008. Pengaruh Earning, Manajemen Laba, Ios, Beta, Size Dan Rasio Hutang Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Go Public di BEI. Skripsi. STMIK HIMSYA Semarang Jawa Tengah.

Sudarto, K F., dan Tohir, R 1999. ”Analisis Return Saham dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya”, Jurnal Penelitian. JEBA, vol 1,No 1: 43-51;

Sugiono. 2001. Metode Penelitian Bisnis . CV Alfabeta Bandung

Suharli, 2008. Studi Empiris Terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi Return Saham pada Industri Food & Beverages Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal penelitian. http://www.petra.ac.id/puslit/journals. diakses pada Tanggal 26 Oktober 2012

Weston, J. Fred dan Copeland, 1997 Manajemen Keuangan Jilid I Edisi Kesembilan. Penerbit Binarupa Aksara Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi karakteristik lokasi tempat tinggal mahasiswa; (2) mengidentifikasi karakteristik perjalanan mahasiswa; (3) mengidentifikasi

Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352 B3. Muatan Peminatan

Pembahasan : Hubungan Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Toilet training Dari hasil penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan toilet training yang

melalui penggunaan model atau metode pembelajaran dari hasil LK 1.3 Produk dari LK ini adalah hasil telaah RPP yang telah Anda bawa, dan RPP sesuai karakteristik dan

Adapun tujuan dari perancangan Mall Otomotif di Surabaya ini adalah dapat merancang dengan baik suatu bangunan Mall Otomotif di Surabaya yang berkonsep specialist

Sosialisasi tentang COREMAP di Kepulauan Hinako dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nias pada tahun 2006 dengan bekerjasama dengan LSM pendamping yang

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai sosial, serta persepsi dan nilai mata kuliah terkait berpengaruh

menyatakan tidak setuju bahwa mereka merasakan peningkatan penjualan setelah. menggunakan SFS ( Shoutout for Shoutout ) di Instagram, itu artinya