ABSTRAK
PENINGKATAN ASPEK KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN KELINCAHAN (SHUTTLE RUN, ZIGZAG RUN DAN BUMERANG)
PADA SISWA KELAS V SDN 2 SAWAH BREBES TANJUNG KARANG TIMUR
Oleh
SITTI MARYAM
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani melalui latihan kelincahan yang berupa shuttle run, zig zag run, dan bumerang pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Sawah Brebes Kecamatan Tanjungkarang Timur.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Sawah Brebes Kecamatan tanjungkarang Timur Kota Bandar Lampung yang berjumlah 37 siswa, dengan perincian 25 laki-laki dan 12 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI).
PENINGKATAN ASPEK KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN KELINCAHAN (SHUTTLE RUN, ZIGZAG RUN DAN BUMERANG)
PADA SISWA KELAS V SDN 2 SAWAH BREBES TANJUNG KARANG TIMUR
Oleh
SITTI MARYAM Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Skripsi : PENINGKATAN ASPEK KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN
KELINCAHAN (SHUTTLE RUN, ZIGZAG RUN DAN BUMERANG) PADA SISWA KELAS V SDN 2 SAWAH BREBES TANJUNG KARANG TIMUR
Nama Mahasiswa : SITI MARYAM Nomor Pokok Mahasiswa : 1013068048 Program Studi : Penjaskes
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M. Pd.
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Wiyono, M.Pd. …………
Sekretaris : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. …………
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Siti Maryam
NPM : 1013068048 Jurusan : Ilmu Pendidikan
Program Studi : S1 Penjaskes Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tempat tanggal lahir : OKU, 17 November 1967
Lokasi Penelitian : SDN 2 Sawah Berebes Kecamatan Tanjung Karang Timur
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peningkatan Aspek Kebugaran Jasmani melalui Latihan Kelincahan (Shuttle Run, Zigzag Run dan Bumerang) Pada Siswa Kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 10 September 2011 – 10 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, 27 Januari 2012
PENINGKATAN ASPEK KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN KELINCAHAN (SHUTTLE RUN, ZIGZAG RUN DAN BUMERANG)
PADA SISWA KELAS V SDN 2 SAWAH BREBES TANJUNG KARANG TIMUR
(Skripsi)
Oleh
SITTI MARYAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebasan fiisk yang diberikan kepadanya dari kerja yang dilakukan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan atau aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak. Pada umumnya siswa yang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang rendah akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Karena itu untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, perlu didukung dengan tingkat kebugaran jasmani yang baik pula.
Menurut TIM Pusat Penkajian dan Pengembangan IPTEK Olahraga (PPPITOR), Syarifudin Junusul Hairy dalam bukunya Konsep Kebugaran Jasmani (1990 : 1) mengemukakan bahwa
“Pentingnya kebugaran Jasmani bagi anak usia sekolah antara lain dapat meningkatkan kemampuan organ tubuh, sosial, sportifitas dan semangat kompetisi. Beberapa peniliti juga menyebutkan bahwa kebugaran jasmani memiliki korelasi positif dengan prestasi akademik”.
seseorang maka makin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif kebugaran jasmani kian meningkat.” (Rusli Lutan & Adang Suherman, 2000 : 153).
Manfaat kebugaran jasmani bagi tubuh antara lain dapat mencegah berbagai penyakit seperti jantung, pembuluh darah, dan paru- paru sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan jasmani yang hugar, hidup menjadi semangat dan menyenangkan. Kebugaran jasmani tidak hanya menggambarkan kesehatan, tetapi lebih merupakan cara mengukur individu melakukan kegiatannya sehari-hari.
Ada 3 hal penting dalam kebugaran jasmani, yaitu :
(1) Fisik, berkenaan dengan otot, tulang, dan bagian lemak, (2_ Fungsi Organ, berkenaan dengan efisiensi sistem jantung, pembuluh darah, dan pernapasan (paru - paru), dan (3) Respon Otot, berkenaan dengan kelenturan, kekuatan, kecapatan, dan kelemahan. Berdasarkan konsep kebugaran jasmani tersebut, maka kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk setiap orang sangat berbeda, tergantung dari sifat tantangan fisik yang dihadapinya.
prestasi yang baik khususnya bagi prestasi belajar siswa kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan maksud ingin mengetahui apakah ada pengaruh penerapan Latihan Kelincahan (Shuttle Run, Zigzag Run dan Bumerang) terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa kelas SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur Tahun 2011.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Aktifitas olahraga hanya dilakukan siswa pada jam pelajaran pendidikan jasmani saja.
2. Jam istirahat sekolah lebih banyak dihabiskan dengan mengobrol dan jajan.
3. Siswa tidak konsentrasi dalam menerima materi yang diberikan.
C. Rumusan Masalah
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur Tahun Pejaran 2010-2011.
2. Untuk memperbaiki dan meningkatkan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur Tahun Pejaran 2010-2011 setelah diberikan Latihan Kelincahan (Shuttke run, Zigzag dan Bumerang).
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi
1. Bagi siswa
Sebagai upaya untuk menambah pengalaman dalam meningkatkan kebugaran jasmaninya.
2. Bagi guru penjas
Sebagai bahan perbandingan untuk meningkatkan tingkat kebugaran jasmani para siswanya melalui berbagai metode yang ada
3. Bagi Program Studi
Sebagai bahan rujukan bagi para mahasiswa yang akan melakukan penelitin yang berkait dengan kebugaran jasmani .
4. Bagi FKIP
A. Kebugaran Jasmani
Pengertian Kebugaran Jasmani Menurut Karpovich dalam (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9) Kebugaran Jasmani didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular dimana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Seseorang yang memiliki Kebugaran jasmani yang baik akan mampu memenuhi tuntutan fisik tertentu. Kebugaran Jasmani dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa lelah berlebihan dan masih mamiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu luang dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mendadak. Ahli-ahli Pendidikan Jasmani menyatakan bahwa : Kebugaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukan suatu kerja tertentu dengan hasil baik / memuaskan dan tanpa kelelahan yang berarti. (Sudarno, 1992:9).
“Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih mempunyai simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan”.
Agar kebugaran jasmani dapat terus dipertahankan maka diperlukan latihan yang teratur. Seperti pendapat Cooper (1983;22), yang mengatakan :
“Pengaruh latihan meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh darah yang menyalurkan darah ke seluruh jaringan tubuh, mengisi penuh seluruh jaringan tubuh dengan oksigen untuk pembentukan energi.”
Dengan terbentuknya energi tersebut maka akan menentukan kesanggupan tubuh dalam melakukan kegiatan fisik apapun bentuknya.
Bucher dalam Abdullah & Manadji (1994 ; 17), berpendapat bahwa tujuan kebugaran jasmani diklasifikasikan dalam lima aspek, yaitu ;
a. Perkembangan kesehatan, jasmani atau organ-organ tubuh menuju kepada keselarasan antara tubuhnya, badan dan perkembangan jiwa. b. Perkembangan mental emosional maupun watak disiplin dan sportifitas
serta membangkitkan rasa kebanggaan nasional. c. Perkembangan Neuromuscular.
d. Perkembangan sosial adalah upaya peningkatan kwalitas manusia. e. Perkembangan intelektual adalah kemampuan mengembangkan IPTEK.
B. Komponen Kebugaran Jasmani
a. Daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory), adalah kapasitas
sistem jantung, paru-paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
b. Kekuatan otot. Secara filosofis, kekuatan otot adalah kemampuan otot atau
sekelompok otot untuk melakukan kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban.
c. Daya tahan otot. Daya tahan otot adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara terus menerus pada tingkat intensitas sub maksimal. d. Daya ledak otot. Daya ledak otot adalah gabungan antara kekuatan dan
kecepatan atau pengarahan gaya otot maksimal dengan kecepatan maksimum.
e. Kecepatan reaksi. Kecepatan reaksi adalah waktu yang dipergunakan antara munculnya stimulus atau rangsangan dengan awal reaksi, kemampuan ini tergantung dari organ perasa dalam mengatur stimulus yang dating dan diterima melalui organ penglihatan, pendengaran, gabungan keduannya dan sentuhan.
f. Fleksibilitas. Fleksibilitas adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi secara maksimal.
g. Keseimbangan. Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap
h. Koordinasi. Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan cepat dan efesien.
i. Kelincahan. Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah gerakan atau arah posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan sercara bersama-sama. j. Ketepatan. aKetepatan adalah sebagai ketrampilan nmotorik merupakan
komponen kesegaran jasmani yang diperlukan dalam kegiatan sehari-hari. k. Reaksi. Reaksi adalah waktu yang dilewatkan stimulus (rangsangan) dan
permulaan dari reaksi atas stimulus tersebut.
C. Latihan Kelincahan
dalam keadaan bergerak. Orang lincah adalah orang yang mampu mengubah satu posis! ke suatu posisi yang berbeda, dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang baik.
Kelincahan merupakan salah satu faktor yang sangat panting dalam aktivitas olah raga dan dalam kehidupan.sehari-hari. Hampir semua bentuk permainan memerlukan kelincahan, termasuk permainan sepak bola, hoki, dan basket. Tingkat kelincahan seseorang ditentukan kecepatan dan kelentukan. Tanpa memiliki kelentukan dan kecepatan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, unsur keseimbangan juga turut memberikan sumbangan terhadap kelincahan. Kelincahan merupakan salah satu faktor yang sangat panting dalam aktivitas olah raga dan dalam kehidupan.sehari-hari. Hampir semua bentuk permainan memerlukan kelincahan, termasuk permainan sepak bola, hoki, dan basket. Tingkat kelincahan seseorang ditentukan kecepatan dan kelentukan. Tanpa memiliki kelentukan dan kecepatan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, unsur keseimbangan juga turut memberikan sumbangan terhadap kelincahan.
1. Bentuk-bentuk Latihan Kelincahan
Latihan-latihan untuk meningkatkan kelincahan ada beberapa macam. Sebagai contoh adalah lari melewati beberapa rintangan, lari dengan berubah-ubah arah pada setiap bunyi peluit, dan sebagainya.
a. Lari bolak balik (shuttle run)
secepatnya berusaha mengubah arah menuju titik lainnya. Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak terlalu jauh serta jumlah ulangan tidak terlalu banyak sehingga tidak akan menyebabkan kelelahan bagi si pelaku. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah kemampuan mengubah arah secepat mungkin pada saat bergerak.
Gambar 1 : Lari Shuttle Run
2. Lari berbelok-belok (zig-zag)
Seseorang berlari dengan cepat sebanyak 2–3 kali di antara beberapa titik, misalnya 4–5 titik. Jarak setiap titik kurang lebih 2 meter.
3. Lari Bumerang ( RIGHT –BOOMERANG RUN )
Tujuan : untuk mengukur kelincahan lari dan merubah arah
Tingkat Umur : 10 tahun hingga – Mahasiswa Jenis Kelamin : Laki – Laki / Perempuan
Alat / perlengkapan : stopwatch, sebuah kursi, empat buah tonggak, dan lantai yang datar.
Pelaksanaan : testi siap dibelakang garis start, kemudian setelah aba – aba “yak” lari mengikuti anak panah sampai melintasi garis finish.
Penilaian : nilai ditentukan dari waktu yang dicapai sejak aba – aba “yak “ sampai melintsi garis finish, waktu sampai sepersepuluh detik.
Hukuman : waktu akan ditambah sepersepuluh detik setiap menyentuh rintangan.
Gambar 3. Lapangan Boomerang
D.Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)
ditetapkan menjadi instrumen atau alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun.
Sebelum terjun untuk melaksanakan tes dan pengukuran dengan melakukan tes kesegaran jasmani pada siswa-siswi, maka diharapkan guru penjas atau peneliti dapat memahami dengan baik peraturan dan tata cara pelaksanaan TKJI sehingga diharapkan hasil tes yang diperoleh adalah benar dan dapat dipercaya.
1. Rangkaian Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia usia 10-12 tahun, terdiri dari : a. lari 40 meter
b. gantung angkat tubuh (pull up) selama 30 detik c. baring duduk (sit up) selama 30 detik
d. loncat tegak (vertical jump) e. lari 600 meter
2. Kegunaan Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing).
3. Ketentuan Tes
dalam 3 menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
Pertama : Lari 40 meter
Kedua : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up) - gantung siku tekuk untuk putri (tahan pull up) Ketiga : Baring duduk (sit up)
Keempat : Loncat tegak (vertical jump)
Kelima : - Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / 1200 meter (usia 16-19 tahun)
- Lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / 1000 meter (usia 16-19 tahun)
4. Petunjuk Umum
Peserta
a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes b. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga
d. Melakukan pemanasan (warming up) e. Memahami tata cara pelaksanaan tes
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai / gagal.
Petugas
a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up) b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas
d. Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau lebih
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes
5. Petunjuk Pelaksanaan Tes Lari 50 / 60 Mete
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan b. Alat dan Fasilitas
(2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes
Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu
Gambar 4. Start lari 40 Meter
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per
Petunjuk Pelaksanaan Tes Lari 50 / 60 Meter
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Alat dan Fasilitas; (1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 40 meter, (2) Bendera start, (3) Peluit
5) Stop watch, (6) Serbuk kapur, (7) Formulir TKJI
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes
Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per
d. Pelaksanaan
(1) Sikap permulaaan
Peserta berdiri dibelakang garis start (2) Gerakan
a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari
b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish (3) Lari masih bisa diulang apabila peserta :
a) mencuri start
b) tidak melewati garis finish c) terganggu oleh pelari lainnya d) jatuh / terpeleset
(4) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi garis Finish
(5) Pencatat hasil
- hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik
- waktu dicatat satu angka dibelakang koma
Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra, Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri
a) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
1) lantai ra
2) palang tunggal ya dengan ketinggian
peserta. Pipa pegangan terbuat 3) stopwatch
4) serbuk kapur atau magnesium karbonat 5) alat tulis
c) Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil d) Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki antai rata dan bersih
palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi 3) stopwatch
serbuk kapur atau magnesium karbonat tulis
Petugas tes
pengamat waktu
penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 30 detik (Untuk Putra) permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang tunggai selebar bahu (gambar 3) Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala
Gambar 5. Cara Memegang Gantung Angkat Tubuh Putra
akan (Untuk Putra)
Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua sehingga dagu menyentuh
atau berada di atas palang tunggal (lihat gambar 4
kembali ké sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali. Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki
ng dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan
dari besi ukuran ¾ inchi
(Untuk Putra)
Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan (gambar 3).
kepala
Gambar 5. Cara Memegang Gantung Angkat Tubuh Putra
tubuh dengan membengkokkan kedua lengan,
tetáp merupakan satu garis lurus. c) Gerakan
mungkin
Gambar 6.
3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung
a) pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan mengayun
1) yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna. 2) yang dicatat adaiah jumlah (fr
dilakukan dengan
3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini, walaupun teiah berusaha, diberi nilai nol (0).
f) Pelaksanaan
tetáp merupakan satu garis lurus.
Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 30 detik.
Gambar 6. Pelaksanaan Tes Angkat Gantung
Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila: pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan
mengayun
pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal
pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus
Pencatatan Hasil
ang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna. 2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang
dilakukan dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama
Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini, walaupun teiah berusaha, diberi nilai nol (0).
Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk ( Untuk Putri)
istirahat sebanyak
apabila:
pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan
menyentuh
kedua lengan tidak
Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.
1) Sikap perrnulaan Peserta ber
pada palang tunggal
menghadap ke arah kepala (Lihat gambar
2) Gerakan
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta sampai dengan mencapai
mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala
Sikap perrnulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan
menghadap ke arah kepala (Lihat gambar)
Gambar 7. Cara Pegangan Angkat Gantung Putri
akan
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke a
sampai dengan mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada atas palang tunggal (Iihat gambar)
Gambar 8. Pelaksanaan Angkat Gantung Putri
g) Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala
l, kedua tangan berpegangan selebar bahu. Pegangan telapak tangan
Gambar 7. Cara Pegangan Angkat Gantung Putri
melompat ke atas bergantung siku tekuk, dagu berada
Sikap tersebut dipertahankan selama
Pelaksanaan Angkat Gantung Putri
yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).
3. Tes Baring Duduk (
a. Tujuan
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. b. Alat dan fasilitas
a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚ dengan kedua jari
b) Peserta lain
kaki tidak terangkat.
Gambar 9. Pelaksanaan Tes Baring Duduk
yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).
3. Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
b. Alat dan fasilitas; (1) lantai / lapangan yang rata dan bersih stopwatch, (3) alat tulis, (4) alas / tikar / matras dll
c. Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut ˚ dengan kedua jari-jarinya diletakkan di belakang kepala.
b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.
Gambar 9. Pelaksanaan Tes Baring Duduk
yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan
1) lantai / lapangan yang rata dan bersih, (2)
a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut arinya diletakkan di belakang kepala.
2) Gerakan
1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :
- pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi - kedua siku tidak
- menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh 2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan sempurna selama
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes
4. Tes Loncat Tegak (
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif b. Alat dan Fasilitas
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding y
a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap
b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama
e. Pencatatan Hasil
1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :
pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi kedua siku tidak sampai menyentuh paha
menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh 2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat
dilakukan dengan sempurna selama 30 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)
4. Tes Loncat Tegak (Vertical Jump)
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif b. Alat dan Fasilitas
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk kembali ke sikap
ulang tanpa henti selama 30 detik
pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh 2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat
ini diberi nilai nol (0)
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif
angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm Alat penghapus papan tulis
c. Petugas Tes
Pengamat dan pencatat hasil d. Pelaksanaan Tes
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun ke belakang
mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas
angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm, (2) Serbuk kapur Alat penghapus papan tulis, dan (4) Alat tulis
c. Petugas Tes
Pengamat dan pencatat hasil d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur gnesium karbonat
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi kanan atau kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.
Gambar 10. Tes Vertical Jump
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun ke belakang. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas
) Serbuk kapur, (3)
ta diolesi dengan serbuk kapur atau
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala badan peserta. Angkat tangan yang ditempelkan pada papan
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta lain
e. Pencatatan Hasil
1) Selisih raihan loncata
2) Ketiga selisih hasil tes dicatat
3) Masukkan hasil selisih yang paling besar
5. Tes Lari 600 meter
Peserta berdiri di belakang garis start 2) Gerakan
a) Pada aba untuk lari
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta lain
e. Pencatatan Hasil
Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak Ketiga selisih hasil tes dicatat
Masukkan hasil selisih yang paling besar
00 meter
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan pernafasan
b. Alat dan Fasilitas; (1) Lintasan lari, (2) Stopwatch, (3) Bendera start 5) Tiang pancang, (6) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan 2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
4) Pengawas dan pembantu umum d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis start 2) Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari
Gambar 11. Start Lari Jarak 600 Meter
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran
3) Bendera start, (4)
b) Pada aba
2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh : 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12” f. Norma TKJI
Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar.
ukuran yang digunakan untuk masing
satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.
Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai
Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja.
b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju
Gambar 12 Finish Lari 600 Meter e. Pencatatan Hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai peserta tepat melintasi garis finish
2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh : 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12” . Norma TKJI
Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.
Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang tu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja.
aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju
Gambar 12 Finish Lari 600 Meter
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat
Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan masing butir tes berbeda, yang meliputi
Tabel 1. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (untuk Putera dan Puteri)
No Jumlah nilai Klasifikasi Kesegaran Jasmani 1. 22 – 25 Baik sekali ( BS ) 2. 18 – 21 Baik ( B ) 3. 14 – 17 Sedang ( S ) 4. 10 – 13 Kurang ( K )
5. 5 – 9 Kurang sekali ( KS )
E. Hipotesis
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan pada siswa kelas V SDN SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur dengan alasan bahwa siswa kelas V umumnya memiilki tingkat kebugaran jasmani yang kurang sekali.
Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :
1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.
2. Bersifat kolaboratif
3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan efesien.
4. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.
Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda. Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur berjumlah 30 orang, dengan pertimbangan bahwa siswa di kelas tersebut memiliki tingkat kebugaran jasmani yangrendah sekali bila dibandingkan dengan kelas lainnya.
C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur pada siswa kelas V. berjumlah 37 orang yang terdiri dari 25 orang pria dan 12 orang wanita.
2. Pelaksanaan Penelitian
D. Proses Peningkatan Kebugaran Jasmani
Sebelum dibeikan latihan pada siklus I siswa terlebih dahulu dilakukan tes awal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan fisik atau kebugaran secara umum sebelum diberi tindakan atau latihan
Siklus I
Rencana :
1. Membuat RPP untuk pelajaran kebugaran
2. Menyiapkan alat dan tempat untuk melakukan latihan sirkuit.
3. Menyiapkan siswa dan sekaligus melakukan pemanasan untuk mengikuti latihan kelincahan berupa lari bolak balik (Shuttle run).
4. Membagi kelompok latiahn agar tidak terlalu banyak dan lebij efektif Tindakan :
1. Memberikan penjelasan, mengenalkan rangkaian latihan dan alat yang akan digunakan pada latihan di siklus pertama yakni latihan kelincahan berupa lari bolak balik (Shuttle run).
2. Melakukan gerakan atau latihan dengan Latihan Kelincahan lari bolak balik (Shutlte run)
3. Melakukan koreksi dan memberi kesempatan pengulangan bila terdapat kelompok atau siswa melakukan tidak sesuai denan instruksi
Observasi :
ditentukan, yakni Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Kurang Sekali. Hasil tes tersebut dianalisis menggunakan persentase.
Refleksi :
1. Hasil observasi melalui TKJI pada siklus pertama, selanjutnya disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan hasil latihan dengan latihan kelincahan lari bolak balik (Shuttle run) dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Apabila ternyata masih banyak siswa yang tergolong pada kategori kurang dan kurang sekali maka selanjutnya akan dilakukan tindakan atau latihan berikutnya.
2. Karena masih banyak siswa yang tergolong pada kategori kurang dan kurang sekali maka direncanakan tindakan untuk siklus kedua, dalam hal ini diberikaan latihan kelincahan model lari bolak belok (Zig Zag Run) .
Siklus II
Rencana :
1. Menyiapkan alat dan tempat untuk latihan sirkuit Latihan Kelincahan berupa lari bolak belok (Zigzag Run)
2. Menyiapkan siswa dan sekaligus melakiuian pemanasan untuk persiapan mengikuti latihan kelincahan model Zigzag Run.
Tindakan :
1. Memberikan petunjuk cara pelaksanaan lari zigzag .
Observasi :
Setelah tindakan atau latihan bolak belok (Zigzag run) selama tiga kali pertemuan, kemudian dilakukan observasi melalui model tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI). Hasil tes dianalisis dan dilihat berdasarkan norma yang telah ditentukan, yakni Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Kurang Sekali. Hasil tes tersebut dianalisis menggunakan persentase.
Refleksi
1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan hasil latihan dengan Latihan Kelincahan berupa lari zig zag sangat berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa, namun masih terdapat beberapa siswa yang tergolong pada kategori kurang dan kurang sekali.
2. Merencanakan tindakan untuk siklus ketiga, yang mana peneliti berencana memberikan latihan Latihan Kelincahan berupa lari Bumerang.
Siklus III
Rencana :
1. Menyiapkan alat dan tempat untuk melakukan latihan kelincahan lari Bumerang
2. Menyiapkan siswa untuk mengikuti latihan latihan kelincahan lari Bumerang yang akan dilakukan dan sebelumnya menyuruh pemanasan.
Tindakan :
Observasi :
Setelah tindakan atau latihan Bumerang selama tiga kali pertemuan, kemudian dilakukan observasi melalui model tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI). Hasil tes dianalisis dan dilihat berdasarkan norma yang telah ditentukan, yakni Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Kurang Sekali. Hasil tes tersebut dianalisis menggunakan persentase
Refleksi
1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan hasil latihan dengan latihan kelincahan berupa lari Bumerang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa.
2. Karena prosentase siswa yang tergolong kurang maupun kurang sekali ternyata relatif kecil dan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sudah melebihi ketentuan (>60%), maka siklus dihentikan.
E. Teknik Pengumpulan data
1. Lari 40 Meter
Hasil tes dicatat dalam satuan detik, kemudian waktu tercepat lari di interpretasikan pada tabel berikut :
Tabel 2. Norma Tes Lari 40 Meter Untuk Usia 10-12 Tahun.
Putra Putri Nilai Nilai Akhir
Sd- 6.3” Sd- 6.7” 5 100
6.4”- 6.9” 6,8” – 7,5” 4 80 7.0”- 7.7” 7,5” – 8,3” 3 60 7.8”- 8.8” 8,4” – 9,6” 2 40
8.9”- dst 9,7” – dst 1 20
(Sumber: Depdikbud, 1995:28)
2. Pull-up/ Gantung Siku Tekuk
Hasil tes pull-up atau gantung siku tekuk dicatat dalam satuan detik, kemudian waktu mempertahankan di interpretasikan pada tabel berikut :
Tabel 3. Norma Tes Pull-Up Untuk Usia 10-12 Tahun.
Putra Putri Nilai Nilai Akhir 51” keatas 40” keatas 5 100
31”- 50” 20” – 39” 4 80
15”- 30” 8” – 19” 3 60
5”- 14” 2” – 7” 2 40
4”- dst 0” – 1” 1 20
(Sumber: Depdikbud, 1995:28)
3. Sit-up/ Baring Duduk
Tabel 4. Norma Tes Sit-Up Untuk Usia 10-12 Tahun
Hasil tes loncat tegak dicatat dalam satuan centimeter, kemudian hasil capaian tertinggi dari 3 kali percobaan dicatat sebagai hasil dan di interpretasikan pada tabel berikut:
Tabel 5. Norma Tes Sit-Up Untuk Usia 10-12 Tahun.
Putra Putri Nilai Nilai Akhir
Hasil tes dicatat dalam satuan detik, kemudian waktu tercepat lari di interpretasikan pada tabel berikut :
Tabel 6. Norma Tes Lari 600 Meter Untuk Usia 10-12 Tahun.
Tes ini merupakan satu rangkaian tes kebugaran jasmani Indonesia untuk umur 10-12 tahun. Oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan sesuai urutannya (Depdikbud, 1995, Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Umur 10-12 Tahun).
Rangkaian Tes untuk umur 10-12 tahun ini mempunyai nilai reabilitas, yaitu.
Untuk putra 9.11 Untuk putri 9.42 Sedangkan nilai validitasnya.
Untuk putra 8;84 - (Aiteken) Untuk putri 8.97 - (Aiteken)
F. Validnya Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga kriteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau berfungsinya tindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Melalui latihan kelincahan yang berupa lari bolak balik (shuttle run), lari bolak balik (zig zag run), dan bumerang dapat meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada Siswa kelas V SD Negeri 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur Kota Bndar Lampung
2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka pembelajaran dan aktivitas gerak pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Sawah Bresbes Tanjung Karang Timur bisa dikatakan efektif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:
penelitian dari aspek yang berbeda pula.
2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di Kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “Peningkatan Aspek KebugaranJasmani melalui Latihan Kelincahan (Shuttel Run, Zigzag Run dan Bumerang) pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Sawah Brebes TanjungKarang ”.
Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas yang dilakukan berulang kali dengan proses refleksi yang penulis lakukan dengan merenung dan diskusi dengan teman sejawat.
Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.
Penulis
“….Tiada Kesuksesan yang didapat tanpa
Perjuangan dan Pengorbanan…”
“Pepatah mengatakan orang yang sukses / berhasil
adalah orang yang dapat membuat banyak orang hidup
bahagia”.
Kupersembahkan karya tulis ini kepada :
1. Kedua Orang Tua ku Tercinta Ayahanda (Alm.) M. Said atas jasa mu lah
Ananda untuk mencapai cita-cita.
2. Ibunda ku Zaleha yang telah mendidikku, memberi kasih sayang,
semangat dan nasehat serta doa demi keberhasilan ku.
3. Suami dan anak-anak Tercinta yang telah memberi semangat, support,
masukan serta saran dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
4. Kepala sekolah dan rekan guru di SDN 2 Sawah Brebes yang selalu
memberi dukungan.
5. ahabat-sahabatku yang selalu menemani perjuanganku bersama-sama dari
awal sampai akhir masa kuliahku di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung
6. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
tercinta
pasangan Bapak M.Said (Alm) dan Ibu Zaleha.
Pendidikan formal yang di tempuh penulis adalah :
1. Sekolah dasar (SD) Negeri 7 Muara Dua selesai pada tahun 1981.
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri selesai tahun 1984.
3. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Negeri selesai pada tahun 1987.
4. Diploma II (D2) selesai pada tahun 1999.
Pada tahun 1988 penulis diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Dan bertugas di
Kabupaten Lampung Selatan yang tepatnya di Kecamatan Pulau Panggung. Pada
tahun 1991 penulis beralih tugas ke Bandar Lampung kemudian pada tahun 1991
penulis melanjutkan ke Universitas Terbuka. Pada tahun 1999 penulis telah
menyelesaikan studi Diploma II (D2) di Universitas Terbuka. Pada tahun 2010
meneruskan jenjang pendidikan kesarjanaan pada Universitas Lampung Jurusan
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat
dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul ”Peningkatan Aspek Kebugaran Jasmani melalui Latihan
Kelincahan (Shuttle Run, Zigzag Run dan Bumerang) pada Siswa Kelas V SD
Negeri 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur”adalah dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas
Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
3. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Mantan Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung dan sekaligus selaku Penguji
Utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku Penguji utama yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada
studi.
7. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah
memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
8. Kepala SD Negeri 2 Sawah Brebes yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian pada Siswa Kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung
Karang Timur .
9. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 2 Sawah Brebes, terimakasih atas waktu dan
kerjasamanya.
10. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatan terutama kelompok
Sukimin, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, 27 Januari 2012 Penulis
DAFTAR PUSTAKA
.
Abdullah, A.Manadji, A. 1994, Materi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Erlangga, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.
Adisapoetra, dkk, 1999, Tes & Latihan Kebugaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Jakarta.
Bowers, and Fox (1992). Sport Physiology 3rd Edition, Wm C. Brown Publisher,
Dubuque, United States Of America
Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9) Cooper. Kenner H., 1983, Aerobik, PT. Gramedia, Jakarta.
Depdikbud, 1995, Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Umur 10-12 Tahun,Jakarta
Depdikbud, 1988. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Senam di Sekolah Dasar Kelas I s/d VI mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta
Danteskaze.wordpress.com, artikelpenjas.blogspot.com
Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.
Harsono, 1998, Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Tambak Kusuma, Jakarta.
Kartono, Kartini, 1986, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Alumni Bandung. Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD,
Yogyakarta.
Sumodisardjono, sadoso, 1990, Pengetahuan Praktisi Kesehatan dan Olahraga, PT. Gramedia, Jakarta.
Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsiti, Bandung.
Syarifudin, Junusul Hairy, 1999, Konsep Kebugaran Jasmani, Tim-PPPITOR Kantor MENPORA RI, Jakarta.
Tap MPR No. IV Tahun 1998 Tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.
Gambar HALAMAN
1 Lari Shuttle Run... 11
2 Lari Zig Zag Run... 12
3 Lapangan Bumerang... 13
4 Start Lari 40 Meter... 16
5 Cara Pegangan Gantung Angkat Tubuh Putra... 19
6. Pelaksanaan Tes Angkat Gantung... 19
7. Cara Pegangan Angkat Gantung Putri... 20
8 Pelaksanaan Angkat Gantung Putri... 20
9 Pelaksanaan Tes Baring Duduk... 21
10 Tes Vertical Jump... 23
11 Start Lari Jarak 600 Meter... 25
HALAMAN
B. Identifikasi Masalah... 3
C. Rumusan Masalah... 3
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Kegunaan Penelitian... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani... 6
B. Komponen Kebugaran Jasmani... 8
C. Latihan Kelincahan... 9
D. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)... 13
E. Norma TKJI ... 26 F. Hipotesis... 27
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 28
B. Subyek Penelitian... 29
C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian... 29
D. Proses Peningkatan Kebugaran... 30
E. Teknik Pengumpulan Data... 31
F. Validnya Penelitian Tidakan Kelas... 37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 39
B. Pembahasan... 41
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 46
xiv
B. Identifikasi Masalah... 3
C. Rumusan Masalah... 3
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Kegunaan Penelitian... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani... 6
B. Komponen Kebugaran Jasmani... 8
C. Latihan Kelincahan... 9
D. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)... 13
E. Norma TKJI ... 26
F. Hipotesis... 27
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 28
B. Subyek Penelitian... 29
C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian... 29
D. Proses Peningkatan Kebugaran... 30
E. Teknik Pengumpulan Data... 31
F. Validnya Penelitian Tidakan Kelas... 37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 39
xiv
A. Simpulan... 46 B. Saran... 46
xiv
Tabel HALAMAN
1 Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (untuk Putera dan
Puteri)... 24
2 Norma Tes Lari 40 Meter Untuk Usia 10-12 Tahun... 31
3. Norma Tes Pull-Up Untuk Usia 10-12 Tahun... 35
4 Norma Tes Sit-Up Untuk Usia 10-12 Tahun... 36
5. Norma Tes Sit-Up Untuk Usia 10-12 Tahun... 36
6. Norma Tes Lari 600 Meter Untuk Usia 10-12 Tahun... 37
xiv
Gambar HALAMAN
1 Lari Shuttle Run... 11
2 Lari Zig Zag Run... 12
3 Lapangan Bumerang... 13
4 Start Lari 40 Meter... 16
5 Cara Pegangan Gantung Angkat Tubuh Putra... 19
6. Pelaksanaan Tes Angkat Gantung... 19
7. Cara Pegangan Angkat Gantung Putri... 20
8 Pelaksanaan Angkat Gantung Putri... 20
9 Pelaksanaan Tes Baring Duduk... 21
10 Tes Vertical Jump... 23
11 Start Lari Jarak 600 Meter... 25
xiv
Lampiran Halaman
1 Surat Izin Peneliitian dari FKIP Universitas Lampung... 57
2 Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri 2
Sawah Brebes Kecamatan Tanjungkarang Timur... 58
3 Hasil Analisis Data Setiap Siklus... 59
4 Photo Pelaksanaan Penelitian... 60
Tabel HALAMAN
1 Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (untuk Putera dan
Puteri)... 24
2 Norma Tes Lari 40 Meter Untuk Usia 10-12 Tahun... 31
3. Norma Tes Pull-Up Untuk Usia 10-12 Tahun... 35
4 Norma Tes Sit-Up Untuk Usia 10-12 Tahun... 36
5. Norma Tes Sit-Up Untuk Usia 10-12 Tahun... 36
6. Norma Tes Lari 600 Meter Untuk Usia 10-12 Tahun... 37
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di Kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “Peningkatan Aspek KebugaranJasmani melalui Latihan Kelincahan (Shuttel Run, Zigzag Run dan Bumerang) pada Siswa Kelas V SD Negeri2 Sawah Brebes TanjungKarang ”.
Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas yang dilakukan berulang kali dengan proses refleksi yang penulis lakukan dengan merenung dan diskusi dengan teman sejawat.
Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.
Penulis
“….TiadaKesuksesan yang didapattanpa
PerjuangandanPengorbanan…”
“Pepatahmengatakan orang yang sukses / berhasiladalah
orang yang dapatmembuatbanyak orang hidupbahagia”.
Kupersembahkankaryatulisinikepada :
1. Kedua Orang TuakuTercintaAyahanda (Alm.) M. Said atasjasa mu
lahAnandauntukmencapaicita-cita.
2. IbundakuZaleha yang telahmendidikku, memberikasihsayang,
semangatdannasehatsertadoa demi keberhasilanku.
3. Suamidananak-anakTercinta yang telahmemberisemangat, support, masukanserta
saran dalammenyelesaikanLaporanSkripsiini.
4. Kepalasekolahdanrekan guru di SDN 2 Sawah Brebes yang selalumemberidukungan.
5. ahabat-sahabatku yang
selalumenemaniperjuangankubersama-samadariawalsampaiakhirmasakuliahku di
FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung
Penulisdilahirkan di MuaraDuapadatanggal 17 November 1967 dengannamalengkapSiti
Maryam, merupakananakkeempatdarienambersaudara, puteripasanganBapakM.Said (Alm)
danIbuZaleha.
Pendidikan formal yang di tempuhpenulisadalah :
1. Sekolahdasar (SD) Negeri 7 MuaraDuaselesaipadatahun 1981.
2. SekolahMenengahPertama (SMP) Negeriselesaitahun 1984.
3. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Negeriselesaipadatahun 1987.
4. Diploma II (D2) selesaipadatahun 1999.
Padatahun 1988 penulisdiangkatmenjadipegawainegerisipil. Dan bertugas di Kabupaten
Lampung Selatan yang tepatnya di KecamatanPulauPanggung. Padatahun 1991
penulisberalihtugaske Bandar Lampung kemudianpadatahun 1991
penulismelanjutkankeUniversitas Terbuka. Padatahun 1999 penulistelahmenyelesaikanstudi
Diploma II (D2) di Universitas Terbuka. Padatahun 2010
meneruskanjenjangpendidikankesarjanaanpadaUniversitas Lampung Jurusan Program
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat
dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul ”Peningkatan Aspek Kebugaran Jasmanimelalui Latihan
Kelincahan (Shuttle Run, Zigzag Run dan Bumerang) pada SiswaKelasV SD
Negeri2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur”adalah dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas
Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
3. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Mantan Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung dan sekaligus selaku Penguji
Utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku Penguji utama yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada
studi.
7. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah
memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
8. Kepala SD Negeri 2 Sawah Brebes yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian pada Siswa Kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung
Karang Timur .
9. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 2 Sawah Brebes, terimakasih atas waktu dan
kerjasamanya.
10. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatanterutamakelompok
Sukimin, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, 27 Januari 2012 Penulis