• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengkajian Penyimpanan Jeruk Besar (Citrus grandis L.) Pengolahan Minimal dengan Kemasan Atmosfir Termodifikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengkajian Penyimpanan Jeruk Besar (Citrus grandis L.) Pengolahan Minimal dengan Kemasan Atmosfir Termodifikasi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

PENGKAJIAN PENYIMPANAN JERUK BESAR

(Citrus L.) PENGOLAHAN MINIMAL DENGAN

KEMASAN ATMOSFIR

(Studv on the Storage Characteristics of Minimally Processed

Oranges (Citrus

L.)

Under Atmosphere Packaging

Saputera2, Sutrisno3, Susanto4 and

I

ABSTRACT

Orange (Citrus L.) is one of horticulture commodity which is consummed because of its delicious taste and plenty vitamins and minerals that is required by the body. The respiration rate of minimally processed of orange at 15 and 27.5 were 8.10, 13.24 and 28.212 The respiration rate of whole orange at the storage temperature were 10.15, 19.13 and 42.28 h, respectivily.

The research concluded that was the optimum temperature for the storage of minimally processed of orange. Among various experimental atmospheric composition, it was obtained that 3-5% 5-7% could prolong the storage of minimally processed orange based on their weight, colour, sugar content and total acidity as well as organoleptic test value. According to the respiration rate and optimum atmospheric composition, the polypropylene film was the best packaging material for' this product. Using polypropylene packaging film containing three pieces of weight of 159.19 g with surface area of 151.25 could prolong the storage life up to days.

Key words : shelf life, respiration rate, minimally process

PENDAHULUAN digemari oleh masyarakat, karena

selain yang enak juga

mengandung vitamin dan mineral merupakan salah satu yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. komoditas hortikultura yang

penelitian yang dibiayai TMPD Staf pengajar Fakultas Pertanian,

(14)

14, No. 1, April 2000

Produk pengolahan

minimal dua keunggulan

yaitu dalam mengkon-

sumsi dan mutu produk yang hampir mendekati dengan buah segar.

konsumen

pengolahan konvensional terhadap kandungan bahan menyebabkan permintaan akan produk teknologi pengolahan minimal terus meningkat. Hal ini

terhadap

konsumen akan buah segar yang siap dikonsumsi. Menjadi masalah bagi buah jeruk Nambangan agar dikonsumsi dalam keadaan segar, karena mempunyai kulit yang tebal sehingga perlu waktu untuk proses pengupasan (pengolahan minimal). Berbeda dengan penanganan konvensional yakni buah

dikupas sehingga lebih lama dan stabil, buah pengolahan minimal lebih

rusak, karena terjadi kerusakan akibat pengupasan sehingga memacu fisiologisnya.

pengolahan minimal meliputi pengolahan

pencucian, pengupasan,

pemotongan, dan

pengemasan sehingga buah siap dikonsumsi dalam keadaan segar.

Dengan demikian dikaji teknologi yang dapat diterapkan untuk memperpanjang

dimana satu teknologi yang dapat menanggulangi masalah adalah teknologi penyim- dengan kemasan

Atmosphere Packaging (MAP). Tujuan dari penelitian ini adalah

Mengkaji laju respirasi produk pengolahan minimal buah jeruk besar Nambangan beberapa tingkat suhu penyimpanan.

2. Menentukan kondisi optimum penyimpanan produk

minimal buah jeruk bssar Nam

3. Mengkaji pengaruh buah yang dan luas permukaan kemasan terhadap mutu produk pengolahan minimal buah besar Nambangan penyimpanan.

Bahan dan

Bahan yang digunakan

penelitian ini adalah buah jeruk besar varietas Nambangan berasal dari

Bahan lain adalah plastik terpilih,

mangkok styrofoam, karet penyumbat, vaselin, gas 0 2 , C 0 2 dan N2. Sedangkan alat yang digunakan adalah gas analyzer, chromameter, force gauge, flow meter, timbangan digital,

ukur dan ruang pendingin.

Penelitian

Penelitian terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut :

Respirasi

(15)

(pengolahan minimal). Dimasukkan kedalam stoples sebanyak 1 biji untuk buah utuh dengan 1.25 kg dan 0.5 kg untuk buah pengolahan minimal, masing-masing dilakukan sebanyak tiga ulangan. Stoples ditutup dengan penyumbat dan pada

tutup dan ulir stoples

dengan lilin untuk mencegah keluar masuknya gas dan

Stoples disimpan ditempat penyimpanan pada suhu yang berbeda yaitu dan suhu ruang. Untuk pengukuran

trasi gas dan dalam stoples, dibuat dua lubang yang dihubungkan dengan plastik. Pengukuran dan C 0 2 dilakukan setiap pada hari dilakukan pengukuran setiap 3 jam sekali, selanjutnya dilakukan pengukuran setiap 24 jam sekali menggunakan gas analyzer.

Penentuan Daerah

Daerah atmosfir termodifikasi batas-batas konsentrasi

optimum dari

didalam kemasan sehingga dapat memperpanjang masa

buah dibandingkan dengan udara

Penentuan daerah MAP dilakukan dengan

percobaan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari

perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan kombinasi konsentrasi

C02 dengan taraf

meliputi: 1-3%

-

3-5%

5%

-

5-7% 6-8%

-

10% 21%

-

0.03% C 0 2 (kontrol).

Pengamatan dilakukan terhadap parameter mutu , yang meliputi kekerasan, susut bobot, kadar total dan uji organoleptik. Uji organoleptik mutu hedonik dilakukan terhadap

kekerasan, dan Adapun

organoleptik dengan menggunakan sebanyak 15 orang

Data dianalisa dengan menggunakan Sidik

untuk melihat yang terbaik dari beberapa

dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil.

Penentuan Film

Dari daerah

atrnosfir termodifikasi, kemudian diplotkan kedalam grafik hubungan x dan y (Gunadnya, 1993). Garis-garis

yang daerah

termodifikasi jenis terpilih.

daging buah

yang dan permukaan

kemasan dilakukan percobaan dengan perlakuan

sisir daging buah yang

dan perlakuan luas kemasan yaitu :

(16)

14. No. 1.

Perancangan secara c = konsentrasi gas diluar

teoritis persamaan kemasan (atm)

990) berikut: x = konsentrasi gas didalam

A

dimana,

(atm)

Angka subkrip 1 dan 2 menunjukkan dan

P = Parameter yang diukur

honsentrasi

R respirasi dan juga dilakukan

= terhadap mutu warna, kekerasan.

b ketebalan total dan

Pengamatan (jam)

Suhu Suhu

C02 Suhu

Yenentuan Masu

Penentuan masa buah jeruk besar menggunakan persamaan empirik. Data diperoleh dari parameter mutu yang diamati

kekerasan, warna dan rasa serta uji organoleptik mutu

hedonik, masa

yaitu hingga buah tidak bisa diterima oleh konsumen.

Data yang diperoleh terhadap sebaran data mutu dengan regresi dan dibuat dengan model persamaan empirik hubungan mutu dengan masa

Waktu Pengamatan (jam) HASIL DAN

PEMBAHASAN

0 2 Suhu Suhu

0 2 Suhu Pengukuran Laju

Buah Jeruk

Gambar 1. Laju respirasi buah jeruk Nambangan

besar Nambangan Dari

(17)

besar Nambangan dapat dikelompokkan kedalam buah klimatrik, ini ditunjukkan dengan tidak adanya peningkatan dan penurunan laju respirasi yang mencolok selama pengamatan seperti terlihat pada Gambar 1 dan 2.

Soesarsono bahwa

buah klimaterik ditandai dengan adanya proses yang cepat pada fase pemasakan dan peningkatan konsumsi dan produksi yang mencolok, sebaliknya pada buah non-klimaterik tidak terlihat nyata perubahan yang terjadi pada fase pemasakan karena proses respirasi pada buah berjalan

Hasil penelitian

bahwa laju konsumsi dan produksi C 0 2 sejalan

dengan waktu Baik

pada yang dikupas maupun yang tidak dikupas, penurunan konsumsi maupun produksi C 0 2 yang paling terdapat pada suhu 1 bila dibandingkan dengan suhu penyimpanan lainnya seperti pada Gambar dan Gambar 2.

Penentuan Komposisi Optimum Atmosfir Termodifikasi

Penentuan komposisi gas optimum untuk atmosfir

fikasi dilakukan berdasarkan hasil percobaan kombinasi perlakuan komposisi dan yang dapat memperpanjang masa

terhadap masing-masing parameter mutu dan hasil uji organoleptik.

Dari hasil

menunjukkan bahwa komposisi

atmosfir tidak nyata

terhadap perubahan kadar gula, total

dan Dari

beberapa mutu hanya

kekerasan yang nyata

pada hari ke-4, 6 dan hari ke-8. Dengan demikian maka disimpulkan mutu kekerasan akan digunakan sebagai penentu dalam pemilihan komposisi atmosfir yang

seperti pada 1.

1. pengaruh

komposisi gas atmosfir termodifikasi terhadap kekerasan selama

buah pada suhu 1 Phan et al.

daya buah-buahan segar dapat ditaksirkan tingkat laju respirasinya, dimana semakin tinggi laju respirasinya maka daya

buah segar yang

kutan semakin singkat, sebaliknya semakin laju respirasi maka buah yang bersangkutan diharapkan dapat disimpan lebih lama dalam bentuk segar.

Dengan demikian maka suhu digunakan sebagai suhu terpilih untuk percobaan selanjutnya.

c

Angka dalarn kolom yang diikuti

3-5 5-7

(18)

Vol. 14, No. 1, April 2000

30 Perubahan penurunan

25 mutu yang paling

pada

15 komposisi 3-5%

7% C 0 2 dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

o demikian

o komposisi atmosfir

Waktu Pengamatan (jam) 3-5% 5-7% mampu

mutu

Suhu Suhu

Suhu

bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kenya-taan ini didukung pula dari hasil uji organoleptik terhadap mutu kekerasan, dimana perlakuan kompo-sisi atmosfir 3-5%

5-7% menunjukan

penurunan kekerasan yang paling kecil.

Bila dilihat dari mutu keke-rasan,

1200

Suhu Suhu

Waktu (jam) mempertahankan

mutu kekerasan dan

dapat oleh

ke-8, bila dibandingkan dengan komposisi

Gambar atmosfir lainnya yang hanya

jeruk Nambangan utuh mampu sampai hari

selama penyimpanan. ke-6, ditunjukkan pada

mencolok dibandingkan dengan Gambar 4.

perlakuan lainnya, yang

dengan rnenunjukkan

berbeda nyata dengan prlakuan

(kontrol), maupun perlakuan

lainnya seperti pada

(19)

suhu merupakan perlakuan komposisi atmosfir yang terbaik dan

dapat mutu

paling lama yaitu

hari ke-8, bila dibandingkan perlakuan

4 6 Penentuan Jenis Film

Waktu Pengamatan

Berdasarkan

percobaan penentuan komposisi gas optimum

Gambar 3. Perubahan huah dimana perlakuan 3-5%

jeruk besar pada perlakuan 5-7% merupakan

berbagai komposisi atmosfir selama komposisi atmosfir

penyimpanan. maka diplotkan pada

Grafik Gunadnya (1993) akan diperoleh bahwa film kemasan polypropylene merupakan jenis yang sesuai

sebagai , buah

jeruk besar Nambangan pengolahan minimal ditunjukkan pada

0 2 4 6 8 5.

Waktu Penyim (hari)

pengemasan dilakukan berdasarkan variasi

buah yang yaitu;

Gambar 4. Rata-rata uji organoleptik kemasan isi satu, tiga, kekerasan buah besar Nambangan pada dan variasi luas film berbagai perlakuan komposisi atmosfir selama kemasan. Disamping jenis

penyimpanan. film kemasan polypropylene

sebagai film juga digunakan film kemasan yety organoleptik dapat disim-

(20)

14. No. 1. 2000

Pada tahapan percobaan Dari hasil pengukuran pengemasan pengukuran sentrasi kesetimbangan ternyata konsentrasi kesetimbangan dan hanya perlakuan pengemasan dengan C 0 2 dan parameter mutu polypropylene tiga yang mencapai kadar gula, total warna, kondisi optimum penyimpanan kekerasan uji organoleptik 4.75% 0 2 , 6.50% dimana sebagai berikut: konsentrasi kesetimbangan ini

Kesetimbangan

Dari hasil pengukuran dan

ternyata terjadi

pada film kemasnn polypropylene barturut-turut isi satu 0 2 , 10.45% tiga 4.75% 0 2 ,

6.50% dan lima 0 2 ,

7.45% film

kemasan kesetimbangan

terjadi pada kemasan isi satu

5.65% tiga 13.85% 0 2 ,

6.45% dan lima

4.85%

pada kemasan strech film isi tiga buah yaitu

3.65%

berada dalam komposisi atmosfir optimum yaitu 3-5% 7% Diharapkan dengan painya konsentrasi kesetimbangan akan dapat mempertahankan mutu

buah yang Dari hasil

pene-litian Harianto

tercapainya konsentrasi kesetim- ysng berada dalam komposisi atmosfir optimum, dapat memperpanjang masa buah belimbing dari 8 hari menjad'i 40

hari.

Pengukuran perubahan warna, kadar gula, total dan organoleptik pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

0 3 6 9 12 15 18 2 1

Konsentrasi (%)

(21)

Berdasarkan dan warna selama penyimpanan. terhadap beberapa parameter mutu perubahan kekerasan menunjukkan bahwa dari semua berbeda nyata pada hari ke-6, 8 dan perlakuan pengemasan tidak berbeda hari ke- seperti ditampilkan pada nyata terhadap total kadar gula 2.

2. Pengaruh jenis kemasan terhadap kadar gula buah jeruk

PP Tiga

PP Lima

7.1

Perlakuan Waktu Pengamatan (hari)

Strech Tiga

Keterangan : Angka dalarn kolorn yang diikuti oleh tidak berbeda nyata pada

6

5%

paling kecil bila PP Satu

8

PP Lima i Satu

Tiga Lima

10

dibandingkan

7 perlakuan lainnya, seperti

pada Gambar 6.

Hasil uji organoleptik

5

mutu hedonik dimana

4 penerimaan konsumen skor

menunjukan bahwa

2 8 dan rasa pada

Waktu Pengamatan (hari) perlakuan pengemasan

dengan polypropylene isi tiga

dapat oleh

konsumen (panelis) sampai hari ke-8, sedangkan perlakuan lainnya hanya

Gambar 6. kekerasan pada dapat bertahan sampai hari perlakuan pengemasan berbagai jenis ke-5 dan ke-6. Perubahan dan isi kemasan selama penyimpanan.

I organoleptik selama

dapat dilihat pada Gambar 7. kekerasan pada perlakuan

Pada perlakuan pengemasan

ternyata polypropylene

tiga menunjukkan perubahan yang dengan strech film isi tiga

(22)

,

Penyusunan model pendugaan masa

0

4 dilakukan dengan

nakan model persamaan empirik yang disusun pola penurunan

o

2 4 6 8 mutu selama penyimpanan.

Waktu Pengamatan (hari) hasil penelitian terhadap

perubahan kekerasan buah jeruk Nambangan selama dalam kemasan pada 8 ternyata sebaran data Gambar skor organoleptik menunjukkan penurunan mutu kekerasan buah jeruk besar Nambangan kekerasan secara linier. pada beberapa kemasan selama Keadaan ini dapat diasumsikan

penyimpanan. bahwa penurunan kekerasan

buah jeruk besar Nambangan

terbukti hasil

organoleptik film Apabila nilai kekerasan sebesar D

tiga hanya sarnpai hari ke-4, maka persamaan liniernya dapat ditulis sebagai berikut:

oleh konsurnen.

Berdasarkan kenyataan

dimana,

besar Nam

komposisi optimum pada

t penyimpanan (hari)

mutu jeruk

besar Nambangan. 3. Hasil pengukuran

(obyektif) dan hasil uji organoleptik

Penentuan

Penentuan masa

buah jeruk Nambangan dilakukan berdasarkan hasil uji mutu kekerasan dengan alat force gauge dan uji organoleptik mutu hedonik. Berdasarkan hasil penelitian seperti pada 3 temyata skor hedonik 5

yang merupakan penerimaan konsumen (panelis) mempunyai nilai kekerasan 5.05 1

(subyektif) pada buah jeruk Nambangan pengolahan minimal

Pengamatan Hedonik

4.8 3.6 3.1

Keterangan :

(23)

Pengamatan

Pendugaan

10 Pada buah

Nambangan yang utuh dikupas

6 konsumsi berturut-

Lama Penyimpanan 2.

mum Pendugaan kekerasan buah

buah jeruk besar besar Nambangan dengan kemasan Nambangan terolah polypropylene penyimpanan.

minimal adalah 3-5 Perlakuan pengemasan

sarkan variasi bobot dan luas kemasan ternyata kemasan polypropylene isi tiga dengan buah 159.19 g dengan luas kemasan 15 1.25 cm2 mampu mempertahankan masa sarnpai 10 hari. Sedang pada kemasan pembanding seperti isi satu, dua dan tiga hanya mampu mempertahankan masa sampai hari ke-7, 8 dan 8. Dari semua perlakuan yang dicoba ternyata strech film merupakan perlakuan yang paling pendek masa simpannya, hanya mampu

5 hari.

--

dan 5-7% dengan film kemasan polypropylene dan suhu penyimpanan I

3. Berdasarkan b r a t buah yang dan luas permukaan kemasan, kemasan polypropylene isi tiga dengan 159.19 g dan

luas 151.25 mampu

masa sampai 10 hari.

4. Parameter mutu kritis

penyimpanan nilai kekerasan, dimana umur

produk terkemas dapat didekati

dengan D

7.857-0.27 1 dengan adalah kekerasan jeruk besar

KESIMPULAN Nambangan dan t umur

Berdasarkan hasii (hari).

pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

Gunadnya, I.B.P. 1993. Pengkajian Nambangan pada suhu 10, Penyimpanan Segar dan

adalah 8.1 13.24 dan 28.21

Atmosphere". Tesis. Fakultas

(24)

14, No. 1, April 2000

Harianto. 1994. Model

Pendugaan Buah

Belimbing Kemasan

Atmosfir Termodifikasi. Tesis.

Program IPB.

Phan, C.T. Er. B. Pantastico.

dan 1986.

Respirasi dan Puncak Respirasi, didalam Pantastico (ed)

UGM Press.

Y ogyakarta.

Shewfelt, 1986. Postharvest Treatment for Extending the Shelf-live of Fruits and Vegetables. Technologi.

70-80.

L.V., Eg. Sag Kova, N. L.

Gambar

Tabel  1.  '  Analisis  pengaruh
Gambar 3.  Perubahan kekerasm huah  dimana  perlakuan  3-5%  02,
Gambar 5. Penentuan jenis plastik berdasarkan grafik Gunadnya (1 993)
Tabel  2. Pengaruh jenis kemasan terhadap kadar gula buah jeruk Gesar  Narilbangan.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar pada identifikasi masalah di atas, pembatasan masalah dalam penelitian ini bahwa terdapat permasalahan pada nilai siswa dalam KD mendengarkan cerita yang selalu

Pada penelitian ini karakteristik sosial ekonomi responden paling dominan menggunakan TMB dengan tujuan bekerja pada koridor 2 Cicaheum – Cibeureum PP adalah

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh harga, pelayanan, lokasi dan keragaman produk terhadap keputusan pembelian.. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan skripsi dengan baik, yang berjudul: “ Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Pendidikan Kewarganegaraan di Lingkungan

Data penelitian ini diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Nugraha [6] untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha

memberikan ceramah kepada siswa dan duduk di depan sampai akhir berlangsungnya pembelajaran. Fakta berdasarkan hasil wawancara dengan guru akutansi dan observasi di kelas

Es kann zusammengefasst werden, dass es einen signifikanten Einfluss von der Handlung der Show and Tell Methode auf die Sprechkompetenz in der Klasse XI IPA 5 an der SMAN

Bioinformatika berupa sistem manajemen informasi yang meliputi database biologi molekul dan software sebagai tools untuk mengelola dan menganalisis data biologis