• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pasien Penyakit Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan Juli sampai Desember Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pasien Penyakit Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan Juli sampai Desember Tahun 2015"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nam a : Wahyudhi Sim at upang

Tem pat / Tanggal Lahir : Sibolga, 17 April1994

Agam a : Islam

Alam at : Jln. Abdul Hakim gg Kam pung Susuk 4 Riw ayat Pendidikan :

1. Sekolah Dasar Sant a M elania Kot a Sibolga : 2001-2007 2. Sekolah M enengah Pert am a Sw ast a Al-M uslim in Pandan : 2007-2009

3. Sekolah M enengah At as Negri 3 Kot a Sibolga : 2009-2012

4. Fakult as Kedokt eran Universit as Sum at era Ut ara : 2012-sekarang Riw ayat Pelatihan, Seminar dan Simposium :

1. Sem inar dan Workshop “Dokt er Keluarga dan Sirkumsisi(2012) 2. Sym posium Breast cancer 2014

Riw ayat Organisasi :

(2)
(3)
(4)

Universitas Sumatera Utara

(5)

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 5

Jenis Kelamin Umur Etnis Hipertensi

laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 nias hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 aceh hipertensi grade 1 perempuan >65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh pre-hipertensi perempuan 36-45 jawa hipertensi grade 2

laki-laki >65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 26-35 batak hipertensi grade 1 perempuan 46-55 batak pre-hipertensi perempuan >65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 26-35 dll pre-hipertensi

laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 1 perempuan 36-45 batak hipertensi grade 1 perempuan 36-45 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa hipertensi grade 1 perempuan 26-35 nias pre-hipertensi perempuan 56-65 karo hipertensi grade 2 perempuan >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 1 laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak pre-hipertensi perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 1

laki-laki 46-55 karo hipertensi grade 2 perempuan 56-65 nias hipertensi grade 2

(6)

Universitas Sumatera Utara

laki-laki >65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 jawa hipertensi grade 1 perempuan 46-55 dll pre-hipertensi

laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 perempuan 26-35 dll pre-hipertensi

laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 dll pre-hipertensi perempuan 36-45 jawa hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh pre-hipertensi perempuan 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki 36-45 aceh pre-hipertensi perempuan 46-55 batak hipertensi grade 2

laki-laki >65 karo hipertensi grade 1 perempuan >65 karo hipertensi grade 2 perempuan >65 jawa hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 26-35 padang hipertensi grade 1 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 2 perempuan 36-45 aceh hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 padang hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh hipertensi grade 2

laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa hipertensi grade 2 perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 2

(7)

Universitas Sumatera Utara

perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 dll hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 dll hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan >65 dll hipertensi grade 2 perempuan 46-55 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 karo hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 jawa hipertensi grade 1 perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh pre-hipertensi perempuan 56-65 dll hipertensi grade 1

laki-laki 56-65 aceh hipertensi grade 2 laki-laki 26-35 jawa pre-hipertensi perempuan 46-55 aceh hipertensi grade 2

laki-laki 46-55 karo hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 2

laki-laki 26-35 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa pre-hipertensi perempuan >65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 karo pre-hipertensi

laki-laki 56-65 jawa pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi perempuan 46-55 batak hipertensi grade 2

laki-laki >65 jawa hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan 46-55 karo pre-hipertensi

(8)

Universitas Sumatera Utara

laki-laki 26-35 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 karo hipertensi grade 1 perempuan 17-25 batak hipertensi grade 1

laki-laki 36-45 batak pre-hipertensi laki-laki >65 aceh hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 dll hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak pre-hipertensi perempuan >65 dll hipertensi grade 1

laki-laki 36-45 aceh hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak pre-hipertensi perempuan >65 karo pre-hipertensi perempuan >65 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan 36-45 aceh pre-hipertensi

(9)

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 6

OUTPUT

Hasil ukur Hiperensi dengan Jenis Kelamin

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

hipertensi * jeniskelamin 134 100.0% 0 .0% 134 100.0%

hipertensi * jeniskelamin Crosstabulation

Count

jeniskelamin

Total laki-laki perempuan

hipertensi pre-hipertensi 18 16 34

hipertensi grade 1 24 23 47

hipertensi grade 2 24 29 53

Total 66 68 134

Hasil Ukur Hipertensi Dangan Umur

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

(10)

Universitas Sumatera Utara hipertensi * umur Crosstabulation

Count

umur

Total

17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 >65

hipertensi pre-hipertensi 0 4 3 11 14 2 34

hipertensi grade 1 1 2 2 7 17 18 47

hipertensi grade 2 0 2 6 18 14 13 53

Total 1 8 11 36 45 33 134

Hasil Ukur Hipertensi Dengan Etnis

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

hipertensi * etnis 134 100.0% 0 .0% 134 100.0%

hipertensi * etnis Crosstabulation

Count

etnis

Tot

batak karo jawa aceh padang nias dll

hipertensi pre-hipertensi 11 8 3 6 0 1 5

hipertensi grade 1 21 5 7 9 1 0 4

hipertensi grade 2 18 11 10 6 1 2 5

(11)

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

Anggr aini, A.D., War en, A., Situmor ang, E. Asputr a, H., Siahaan, S.S., 2009. Fakt or -fakt or yang Ber hubungan Dengan Kejadian Hiper t ensi pada Pasien yang Ber obat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Per iode Januar i sampai Juni 2008. Availeble fr om:

http:/ / yayanakhyar .files.w or dpr ess.com/ 2009/ 02/ files-of-dr smed-faktor

-yang-ber hubungan-dengan-kejadian-hiper tensi.pdf. [Accesed 17 Mei 2015]

Basha, A., 2008. Hiper tensi: Faktor Resiko dan Penatalaksaannya. National Car diovascular Center . Availeble fr om:

http:/ / w w w .pjnhk.go.id/ index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=788. [ Diakses 25 Apr il 2015] .

Chen, Michael A., 2014. High blood pr essur e. Nat ional Libr ar y of Medicine. Dar i :

http:/ / w w w .nlm.nih.gov/ medlineplus/ ency/ ar ticle/ 000468.htm. [ Diakses pada 25 Apr il 2015] .

Cohen, L.D., Tow nsend, R.R., 2008. In the Clinic Hyper tension. Availaable fr om:

http:/ / w w w .annals.or g/ intheclinic/. [ Diakses 25 Apr il 2015] .

Cor w in, E.J., 2000. Buku Saku Pat ofisiologi. Ter jemahan Br ahman U. Jakar ta: Pener bit Buku Kedokter an EGC.

Gr ay, Huon H., Daw kins, Keith D., Mor gan, John M., and Simpson Iain A. 2003. LECTURE NOTES Kar diologi. Jakar ta: Er langga.

Kotchen, T.A., 2008. Hyper tensive Vascular Disease. In: Fauci, A.S., et al, ed. Har r ison’s Pr inciples of Int er nal Medicine. United States of Amer ica: Mc Gr aw Hill, 1549.

Lilyasar i, Oktavia. 2007. Hiper tensi Dengan Obesitas: Adakah per an Endotelin-1?. J Kar diol Ind 28:460,475.

(12)

Universitas Sumatera Utara

Rahayoe, A.U., 2003. Ter api Medikamentosa Hiper tensi Pada Usi a Muda. Dalam: Har imur ti, G.M., Dkk, 2003. Hyper t ension, Vascular Disease: Management and Pr event ion Dr eam t o Realit y. Fakultas Kedokter an Indonesia, Jakar ta 138-140.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kementrian RI. Dari: http://depkes.go.id. [Diakses pada 25 April 2015].

Rupenia, Vimala., Sri, 2014. Karakteristik hipertensi pada pasien penyakit jantung koroner yang

dirawat inap di RSUP HAM dari September hingga November 2014. Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara , Medan: 27-28

Sihotang, Asri., Ali, 2015. Hubungan Faktor Risiko Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi

pada Masyarakat Pesisir Laut Kecamatan Belawan. Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara, Medan: 29-30

Sonya, 2013. Gambaran Persepsi Penderita Hipertensi Terhadap Penyakit Hipertensi Dan

Pengobatannya Di RSU Kabanjahe. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,

Medan: 24-25

Sudarmoko, A., 2010. Tetap Tersenyum Melawan Hipertensi. Yogyakarta: Atma Media Press:

3-12

Susilo, Y., Wulandari, A., 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: Penerbit Andi:

5-12-; 25;48-73

U.S Departement of Health and Human Services, 2004. JNC 7 Report on the prevention,

detection, evalution and treatment of high blood pressure. NIH Publication. Available

from; http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.htm. [ Diakses pada 25 April 2015].

World Health Organization. 2013. A global brief on Hypertension. Dari :

(13)

Universitas Sumatera Utara

Wor ld Health Or ganization. 2015. Pr evalence of r aised blood pr essur e. Dar i :

http:/ / gamapser ver .w ho.int/ gho/ inter active_char ts/ ncd/ r isk_factor s/ blood_pr essur e_pr evalence/ atlas.html. [ Diakses pada 25 Apr il 2015] .

Yogiantor o, M., 2008. Hiper t ensi Esensial. In: Sudoyo, Ar u. W., ed. Ilmu Penyakit Dalam. Jakar ta: Pusat Pener bit an Depar temen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 599-603.

(14)

Universitas Sumatera Utara BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangkan Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Variabel dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel

Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah Hipertensi, usia, jenis kelamin,

riwayat keluarga, dan etnis.

3.2.2. Definisi Operasional

1. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah yang diklasifikasikan berdasarkan JNC

VII yang sesuai rekam medik.

Pasien Penyakit Hipert ensi di Ruang Raw at Inap RSUP H. diast olic diat as 100

(15)

Universitas Sumatera Utara

2. Jenis Kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki yang diketahui

berdasarkan rekam medik.

3. Usia adalah subjek penelitian yang dihitung berdasarkan tanggal lahir pada kartu

identintitas.

4. Etnis adalah subjek penelitian yang diketahui berdasarkan marga dari pasien yang tertera

pada rekam medik.

Tabel 3.1 Defenisi operasional

Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Hipertensi Rekam

Masa Anak-anak = 5-11 Thn

Masa Remaja Awal = 12-16 Thn

Masa Remaja Akhir = 17-25 Thn

Masa Dewasa Awal = 26-35 Thn

Masa Dewasa Akhir = 36-45 Thn

Masa Lansia Awal = 46-55 Thn

Masa Lansia Akhir = 56-65 Thn

Masa Manula = 65-Sampai Atas

(16)

Universitas Sumatera Utara BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan

pada desain penelitian ini adalah cross sectional study (study potong lintang) dimana peneliti

mencari hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel tergantung (efek)

dengan melakukan pengukuran sesaat.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan. Lokasi dipilih bedasarkan

pertimbangan bahwa RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit tipe A. dimana rumah Sakit

tipe ini merupakan Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi propinsi

Sumatra Utara, Aceh, Sumatra Barat, dan Riau. Selain itu RSUP H. Adam Malik memiliki

Cardiac Center dengan pelayanan yang memadai. Dengan demikian data yang diperoleh lebih lengkap dan lebih bervariasi.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama lebih kurang 6 bulan yang berlangsung sejak Juli 2014

sampai Desember 2014.

4.3. Populasi dan Sample Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien dengan penyakit Hipertensi di unit

ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan yang ada pada Juli 2014 sampai Desember 2014.

(17)

Universitas Sumatera Utara

Sample yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Hipertensi di

unit ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan yang ada pada Juli 2014 sampai Desember

2014. Sample pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling, dimana

seluruh populasi penelitian. Selain itu, sample yang akan diambil harus memasuki kriteria inklusi

serta tidak termasuk dalam kriteria eksklusi selama penelitian berlangsung.

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam pemilihan sample penelitian ini adalah :

1. Kriteria Inklusi

Pasien yang di diagnose dengan penyakit hipertensi sesuai dengan kriteria JNC VII periode

Juli sampai Desember 2014 dan tercatat lengkap direkam medik di RSUP H. Adam Malik.

2. Kriteria Eksklusi

Pasien-pasien tidak tercatat lengkap direkam medik di RSUP H. Adam Malik pada Juli 2014

hinga Desember 2014.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder

yaitu data yang diperoleh melalui rekam medis seluruh pasien penyakit hipertensi (hipertensi

tingkat 1 dan 2) di unit kardiovaskular RSUP H. Adam Malik Medan yang ada pada juli 2014

sampai desember 2014. Data-data dari rekam medis tersebut dicatat kemudian ditabulasikan

sesuai dengan variabel penelitian.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1. Pengolahan data

Pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) editing,

dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan dari data-data yang dikumpulkan, (2) coding, yaitu

mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan, (3) entry, yakni

memasukkan data-data ke dalam program atau software computer, dan (4) cleaning, pengecekan

kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi(Notoatmodjo,

(18)

Universitas Sumatera Utara 4.5.2. Analisa Data

Data yang dikumpulkan kemudian dioleh menggunakan program SPSS (Statistical

Product and Service Solution). Hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabel

tabulasi silang, serta diagram sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran

(19)

Universitas Sumatera Utara BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Pengambilan data penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai bulan Juli2014

hingga Desember 2014 di bagian rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan. Dari 185 buah

rekam medik pasien rawat inap dengan hipertensi yang diperiksa, ditemukan 134 buah rekam

medik pasien rawat inap yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan sebagai sampel. Berdasarkan

hasil pengumpulan dan analisis data rekam medik, maka dapat disimpulkan hasil penelitian

sebagai berikut.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga

Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut

merupakan Rumah Sakit Tipe A sesuai dengan SK Menkes No. 355/Menkes/SK/VII/1990.

RSUP Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan

tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan

Rumah Sakit Pusat Rujukan untuk daerah pembangunan A yang meliputi propinsi Sumatera

Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien-pasien dengan latar

belakang yang bervariasi. Selain alasan diatas, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

502/Menkes/IX/1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan

sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara.

5.1.2. Karakteristik Responden

Dari hasil analisis data gambaran pasien penyakit Hipertensi di Rumah Sakit Umum

Pusat Haji Adam Malik Medan periode Juli 2014 sampai Desember 2014 diperoleh hasil sebagai

(20)

Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden

No. Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) Jenis Kelamin

Dari tabel 5.1 distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan 66

(21)

Universitas Sumatera Utara

(50,7%). Pada pengamatan berdasarkan usia didapatkan pasien dengan usia 17-25 tahun (remaja

akhir) sebanyak 1 pasien (0,7%), pasien dengan usia 26-35 tahun (dewasa awal) sebanyak 8

pasien (6,0%), pasien dengan usia 36-45 tahun (dewasa akhir) sebanyak 11 pasien (8,2%), pasien

dengan usia 46-55 tahun (lansia awal) sebanyak 36 pasien (26,9%), pasien dengan usia 56-65

tahun (lansia akhir) sebanyak 45 pasien (33,6%), dan pasien dengan usia ≥ 66 tahun (manula)

sebanyak 33 pasien (24,6%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan

etnis, didapatkan hasil terbanyak dengan etnis Batak sebanyak 50 pasien (37,3%), Karo sebanyak

24 pasien (17,9), Jawa sebanyak 20 pasien (14,9%), Aceh sebanyak 21 pasien (15,7%), Minang

sebanyak 2 pasien (1,5%), Nias sebanyak 3 pasien (2,2%), dan lain-lain sebanyak 14 pasien

(10,4%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan grade hipertensi

didapatkan hasil pasien pre-hipertensi dengan jumlah 34 pasien (25,4%), pasien hipertensi grade

1 dengan jumlah 47 pasien (35,1%), dan pasien dengan diagnosa hipertensi grade 2 dengan

jumlah 53 pasien (39,6%).

5.1.3.Hasil Analisis Data

Karakteristik pasien hipertensi yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan periode

Juli 2014 sampai Desember 2014 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabulasi silang di

bawah ini :

Tabel 5.2 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin

(22)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi pasien hipertensi jenis kelamin terdiri

dari 66 pasien laki-laki (49,3%) dan 68 pasien perempuan (50,7%). Prevalensi pasien

pre-hipertensi berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 18 pasien laki-laki (13,5%) dan 16 pasien

perempuan (11,9%), prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari

24 pasien laki-laki (17,9%) dan 23 pasien perempuan (17,2%), prevalensi pasien hipertensi

grade 2 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 24 pasien laki-laki (17,9%) dan 29 pasien

perempuan (21,6%) Dapat disimpulkan bahwa pasien paling banyak menderita hipertensi grade

2 dengan jenis kelamin perempuan dengan persentase keseluruhan sebesar 21,6%.

Tabel 5.3 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Usia

No. Usia

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan

usia terdiri dari 0 pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0%), 4 pasien berusia 26-35 tahun

(dewasa awal) (3,0%), 3 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (2,2%), 11 pasien berusia

46-55 tahun (lansia awal) (8,2%), 14 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 2 pasien

berusia ≥ 66 tahun (1,5%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan usia terdiri dari 1

pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0,7%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%),

2 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (1,5%), 7 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal)

(5,2%), 17 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (12,7%) dan 18 pasien berusia ≥ 66 tahun

(23)

Universitas Sumatera Utara

tahun (remaja) (0%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 6 pasien berusia 36-45

tahun (dewasa akhir) (4,5%), 18 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (13,4%), 14 pasien

berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 13 pasien berusia ≥ 66 tahun (9,7%). Dapat

disimpulkan bahwa pasien hipertensi terbanyak adalah kategori hipertensi grade 2 lansia awal

(46-55 tahun) dan hipertensi grade 1 manula dengan persentase 13,4%.

Tabel 5.4 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Etnis

No. Etnis

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan

etnis terdiri dari 11 pasien etnis Batak (8,2%), 8 pasien etnis Karo (6,0%), 3 pasien etnis jawa

(2,2%), 6 pasien etnis Aceh (4,5%), 0 pasien etnis Minang (0%), 1 pasien etnis Nias (0,7%), 5

pasien etnis lain-lain (3,7%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan etnis terdiri dari

21 pasien etnis Batak (15,7%), 5 pasien etnis Karo (3,7%), 7 pasien etnis jawa (5,2%), 9 pasien

etnis Aceh (6,7%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 0 pasien etnis Nias (0%), 4 pasien etnis

lain-lain (3,0%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan etnis terdiri dari 18 pasien etnis

Batak (13,4%), 11 pasien etnis Karo (8,2%), 10 pasien etnis jawa (7,5%), 6 pasien etnis Aceh

(4,5%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 2 pasien etnis Nias (1,5%), 5 pasien etnis lain-lain (3,7%).

Dapat disimpulkan bahwa pasien hipertensi paling banyak adalah etnis Batak dengan jenis

(24)

Universitas Sumatera Utara 5.2. Pembahasan

Dari hasil analisis data berdasarkan karakteristik responden diperoleh hasil distribusi

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin (tabel 5.1) didapatkan 66 pasien dengan jenis

kelamin laki-laki (49,3%) dan 68 pasien dengan jenis kelamin perempuan (50,7%). Berdasarkan

usia didapatkan pasien dengan usia 17-25 tahun (remaja) sebanyak 1 pasien (0,7%), pasien

dengan usia 26-35 tahun (dewasa awal) sebanyak 8 pasien (6,0%), pasien usia 36-45 tahun

(dewasa akhir) seabanyak 11 pasien (8,2%), pasien usia 46-55 tahun (lansia awal) sebanyak 36

pasien, pasien usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 pasien (33,6%) dan pasien dengan

usia ≥ 66 tahun (manula) sebanyak 33 pasien (24,6%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien

hipertensi berdasarkan etnis, didapatkan hasil terbanyak dengan etnis Batak sebanyak 50 pasien

(37,3%), Karo sebanyak 24 pasien (17,9), Jawa sebanyak 20 pasien (14,9%), Aceh sebanyak 21

pasien (15,7%), Minang sebanyak 2 pasien (1,5%), Nias sebanyak 3 pasien (2,2%), dan lain-lain

sebanyak 14 pasien (10,4%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan

grade hipertensi didapatkan hasil pasien pre-hipertensi dengan jumlah 34 pasien (25,4%), pasien

hipertensi grade 1 dengan jumlah 47 pasien (35,1%), dan pasien dengan diagnosa hipertensi

grade 2 dengan jumlah 53 pasien (39,6%).

5.2.1 Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui distribusi pasien hipertensi jenis kelamin terdiri

dari 66 pasien laki-laki (49,3%) dan 68 pasien perempuan (50,7%). Prevalensi pasien

pre-hipertensi berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 18 pasien laki-laki (13,5%) dan 16 pasien

perempuan (11,9%), prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari

24 pasien laki-laki (17,9%) dan 23 pasien perempuan (17,2%), prevalensi pasien hipertensi

grade 2 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 24 pasien laki-laki (17,9%) dan 29 pasien

perempuan (21,6%)

Pada penelitian yang dilakukan Sonya (2013) terhadap 100 pasien dengan kriteria yang

hampir sama yang menunjukkan jumlah pasien hipertensi laki-laki sebesar 37% dan perempuan

sebesar 63%. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Rupenia (2014) terhadap 62

pasien dengan kriteria pasien yang sama didapatkan hasil pasien laki-laki sebanyak 72,6% dan

perempuan sebanyak 27,4%.

(25)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan usia

terdiri dari 0 pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0%), 4 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa

awal) (3,0%), 3 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (2,2%), 11 pasien berusia 46-55 tahun

(lansia awal) (8,2%), 14 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 2 pasien berusia ≥

66 tahun (1,5%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan usia terdiri dari 1 pasien

berusia 17-26 tahun (remaja) (0,7%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 2

pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (1,5%), 7 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal)

(5,2%), 17 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (12,7%) dan 18 pasien berusia ≥ 66 tahun

(13,4%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan usia terdiri dari 0 pasien berusia 17-26

tahun (remaja) (0%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 6 pasien berusia 36-45

tahun (dewasa akhir) (4,5%), 18 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (13,4%), 14 pasien

berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 13 pasien berusia ≥ 66 tahun (9,7%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rupenia (2014) terhadap

pasien-pasien di lokasi yang sama dengan kriteria yang hampir sama yang menunjukkan

distribusi pasien hipertensi terbanyak berusia usia 56-65 tahun sebanyak 33,9%, 46-55 tahun

sebanyak 32,3%, dan usia ≥ 66 tahun sebanyak 17,7%.

5.2.3 Prevalensi Pasien hipertensi dengan etnis

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan

etnis terdiri dari 11 pasien etnis Batak (8,2%), 8 pasien etnis Karo (6,0%), 3 pasien etnis jawa

(2,2%), 6 pasien etnis Aceh (4,5%), 0 pasien etnis Minang (0%), 1 pasien etnis Nias (0,7%), 5

pasien etnis lain-lain (3,7%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan etnis terdiri dari

21 pasien etnis Batak (15,7%), 5 pasien etnis Karo (3,7%), 7 pasien etnis jawa (5,2%), 9 pasien

etnis Aceh (6,7%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 0 pasien etnis Nias (0%), 4 pasien etnis

lain-lain (3,0%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan etnis terdiri dari 18 pasien etnis

Batak (13,4%), 11 pasien etnis Karo (8,2%), 10 pasien etnis jawa (7,5%), 6 pasien etnis Aceh

(4,5%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 2 pasien etnis Nias (1,5%), 5 pasien etnis lain-lain (3,7%).

Pada penelitian yang dilakukan Sihotang (2014) terhadap 128 pasien dengan kriteria yang

hampir sama yang menunjukkan pasien hipertensi terbanyak adalah kelompok etnis Batak

(26)

Universitas Sumatera Utara BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pasien penyakit hipertensi yang dirawat di RSUP

Haji Adam Malik Medan periode Juli 2014 sampai Desember 2014 diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Angka kejadian Hipertensi di RSUP. Haji Adam Malik pada tahun 2014 yaitu sebanyak 185

orang, sementara yang memenuhi kriteria sebagai sampel yaitu sebanyak 134 orang.

2. Dari 134 orang sampel tersebut diperoleh jumlah pasien laki-laki yaitu sebanyak 66 orang

dan pasien perempuan yaitu sebanyak 68 orang.

3. Pasien hipertensi terbanyak ialah pasien pada kelompok usia lansia awal (46-55 tahun) dan

manula (≥66 tahun) yaitu sebanyak 18 orang (13,4%).

4. Pada pengamatan distribusi pasien hipertensi berdasarkan etnis didapatkan hasil terbanyak

adalah pasien dengan kelompok etnis Batak 50 orang (37,3%), diikuti kelompok etnis Karo

24 orang (17,9%), kelompok etnis Aceh 21 orang (15,7), kelompak etnis Jawa 20 orang

(14,4%), kelompok etnis Nias 3 orang (2,2%), kelompok etnis Minang 2 orang (1,5%), dan

kelompok etnis lain-lain 14 orang (10,4).

5. Dari 3 tipe jenis grade hipertensi, diperoleh tipe yang paling banyak dialami pasien yaitu tipe

hipertensi grade 2 dengan total jumlah pasien 53 orang (39,6%), diikuti hipertensi grade 1

dengan total 47 orang (35,1%) dan paling sedikit yaitu pre-hipertensi sebanyak 34 orang

(25,4%).

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah :

1. Diharapkan melalui penelitian ini, tenaga kesehatan dapat mengenali lebih dalam

tentang karakteristik Hipertensi

2. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan terutama yang

(27)

Universitas Sumatera Utara

kesehatan secara berkala, hal ini untuk menghindari faktor resiko penyakit dan dapat

mengambil tindakan preventif.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar sebagai acuan untuk

penelitian-penelitian berikutnya terutama yang berkaitan dengan Hipertensi.

4. Diharapkan kepada RSUP H. Adam Malik Medan agar dapat lebih baik lagi dalam

(28)

Universitas Sumatera Utara BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hipertensi 2.1.1 Definisi

Hipertensi menurut The Sevent h Report of The Joint Nat ional Com m it t ee on Prevent ion,

Det ect ion, Evaluat ion and Treat m ent of High Blood Pressure ( JNC VII ) penyakit yang terjadi

akibat peningkatan tekanan darah diatas normal.

2.1.2 Etiologi Hipertensi 2.1.2.1Hipertensi Esensial

Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga

hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus hipertensi esensial. Banyak faktor yang

mempengaruhi seperti genetic,lingkungan, hiperaktifasi system saraf simpatis, sistem renin

angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca interseluler dan faktor-faktor yang

meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemoa. Hipertensi primer

biasanya timbul pada umur 30-50 tahun (Yogiantoro, 2008).

2.1.2.2Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifik

diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal,

hiperaldosteronisme primer, dan sindrom cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi

yang berhubungan dengan kehamilan, dan lain-lain (Yogiantoro, 2008).

2.1.3 Faktor Resiko Hipertensi

Sampai saat ini penyebab hipertensi primer tidak diketahui dengan pasti. Hipertensi

primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi ini disebabkan oleh berbagai

faktor yang saling berkaitan. Hipertensi sekunder disebabkan oleh faktor primer yang diketahui

(29)

Universitas Sumatera Utara

a. Jenis kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi dari hasil penelitian menyebutkan bahwa pria lebih mudah

terserang hipertensi dibandingkan dengan wanita, mungkin dikarenakan gaya hidup pria yang

kebanyakan lebih tidak terkontrol dibandingkan wanita, misalnya kebiasaan merokok, begadang,

stress kerja, hingga pola makan yang tidak teratur (Sudarmoko, 2010).

b. Usia

Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

Individu yang berumur diatas 60 tahun, sekitar 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar

atau sama dengan 140/90 mmHG. Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada

orang yang bertambah usianya (Susilo dan Wulandari)

Penggolongan kategori umur menurut Departemen Kesehatan tahun 2009:

Masa Balita = 0-5 Tahun

Masa Anak-anak = 5-11 Tahun

Masa Remaja Awal = 12-16 Tahun

Masa Remaja Akhir = 17-25 Tahun

Masa Dewasa Awal = 26-35 Tahun

Masa Dewasa Akhir = 36-45 Tahun

Masa Lansia Awal = 46-55 Tahun

Masa Lansia Akhir = 56-65 Tahun

Masa Manula = 65-Sampai Atas

c. Etnis

Hipertensi banyak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada yang berkulit putih. Belum

diketahui secara pasti penyebabnya, namun pada orang berkulit hitam ditemukan kadar renin

yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap vasopressin yang lebih besar (Susilo dan Wulandri,

2011).

d. Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor penyebab dan faktor resiko yang dapat dimodifikasi

untuk terjadinya hipertensi. Perokok terbagi atas 2 yaitu perokok pasif dan aktif, Perokok pasif

atau yang dikenal dengan nama Involuntary Smoking adalah istilah yang diberikan bagi mereka

(30)

Universitas Sumatera Utara

aktif yang ada di sekeliling mereka, sedangkan perokok aktif adalah orang yang merokok dan

langsung menghisap rokok. Sedangkan penggolongan berdasarkan jumlah rokok yang dihisap

terbagi tiga yaitu:

Perokok Ringan < 10 Batang/hari

Perokok Sedang = 10-19 Batang/hari

Perokok Berat ≥ 20 Batang/hari

Jadi dibeberapa jurnal jelas disebutkan seseorang yg merokok lebih dari 15 batang perhari

memiliki kejadian hipertensi yang tinggi, Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merokok

dapat menyebabkan terjadinya hipertensi (susilo dan Wulandari, 2011).

e. Stres

Stres dapat meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan

menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Peningkatan simpatis akan meningkatkan kerja jantung

dan meningkatkan tekanan darah (Susilo dan Wulandari, 2011).

f. Kafein

Konsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan juga dapat menjadi faktor resiko terjadi

hipertensi. Kafein dapat menimbulkan perangsangan saraf simpatis, yang pada orang-orang

tertentu dapat menimbulkan gejala jantung berdebar-debar, sesak nafas dan lain-lain (Susilo dan

Wulandari, 2011).

2.1.4 Klasifikasi Hipertensi

Berdasarkan rekomendasi dari JNC VII klasifikasi dari tekanan darah untuk dewasa

diatas 18 tahun sebagai berikut:

 Normal : systolic dibawah120 mmHG, diastolic dibawah 80 mmHG

 Pre-hipertensi : systolic 120-139 mmHG, diastolic 80-90 mmHG

 Stage 1: systolic 140-159 mmHG, diastolic 90-99 mmHG

 Stage 2: systolic diatas 160 mmHG, diastolic diatas 100 mmHG

2.1.5 Patofisiologi Hipertensi

Menurut Corwin (2000) tekanan darah bergantung pada kecepatan denyut jantung,

(31)

Universitas Sumatera Utara

salah satu dari ketiga variabel tersebut dapat menyebabkan hipertensi. Peningkatan kecepatan

denyut jantung, terjadi akibat rangsangan abnormal saraf atau hormon pada nodus sinoatrium

(SA). Peningkatan denyut jantung kronik sering menyertai keadaan hipertiroidisme, biasanya

dikompensasi oleh penurunan volume sekuncup atau total peripheral resistance (TPR).

Peningkatan volume sekuncup atau curah jantung yang berlangsung lama, terjadi apabila

terdapat peningkatan volume plasma yang berkepanjangan, akibat gangguan penanganan garam

dan air oleh ginjal atau konsumsi yang berlebihan yang dapat meningkatkan volume diastolik

akhir, biasa disebut preload jantung. Peningkatan preload biasanya berkaitan dengan peningkatan

tekanan sistolik. Peningkatan total peripheral resistance (TPR) yang berlangsung lama, terjadi

pada peningkatan rangsangan saraf atau hormon pada arteriol, atau responsivitas yang berlebihan

dari arteriol terhadap rangsangan normal. Kedua hal tersebut menyebabkan penyempitan

pembuluh. Pada peningkatan total peripheral resistance, jantung harus memompa lebih kuat

supaya menghasilkan tekanan yang lebih besar untuk mendorong darah melintasi

pembuluh-pembuluh yang menyempit. Hal ini disebut afterload jantung biasanya berkaitan dengan

peningkatan tekanan diastolik. Apabila afterload berlangsung lama, ventrikel kiri mungkin mulai

mengalami hipertrofi (membesar). Dengan hipertrofi kebutuhan ventrikel akan oksigen semakin

meningkat sehingga ventrikel harus memompa darah lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan

tersebut, serat-serat otot jantung juga mulai teregang melebihi panjang normalnya yang akhirnya

menyebabkan penurunan kontraktilitas dan volume sekuncup atau curah jantung (Basha, 2008)

2.1.6 Diangnosa Hipertensi

Data di peroleh melalui anamnesis mengenai keluhan pasien, riwayat penyakit dahulu

dan keluarga, pemeriksaan fisik, tes laboratorium urin, dan prosedur diagnostik lainnya.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi pengukuran tekanan darah yang benar, semua pasien

yang dicurigai menderita hipertensi atau pasien yang sudah pasti hipertensi, harus diambil

anamnesis yang menyeluruh dan pemeriksaan fisik penuh, namun hanya beberapa pemeriksaan

(32)

Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Pemeriksaan yang diperlukan untuk diagnosa hipertensi

TES HASIL

Urinalisis untuk darah dan protein,

elektrolit dan kreatinin darah

Untuk menunjukkan penyakit ginjal

baik sebagai penyebab atau

disebabkan oleh hipertensi, atau dapat

dianggap hipertensi sekunder.

Glukosa darah Untuk menyingkirkan diabetes atau

intoleransi glukosa

Kolesterol HDL dan kolesterol total

serum

Membantu memperkirakan resiko

kardiovaskular dimasa depan

EKG Untuk menetapkan adanya hipertrofi

ventrikel kiri

2.1.7 Komplikasi Hipertensi

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun

tidak langsung yang bisa mengenai jantung, otak, ginjal, arteri perifer, dan mata. Beberapa

penelitian mengatakan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat

langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain

adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II, stres oksidatif, down regulation dari

ekspresi nitric oxide synthase, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi

garam dan sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target,

misalnya kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β

(33)

Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Faktor Resiko Hipertensi

Dapat Dimodifikasi Tidak Dapat Dimodifikasi

Hipertensi

Riwayat Keluarga dengan penyakit kardiovaskular premature (pria <55 tahun, wanita < 65 tahun)

Sumber : Yogiantoro, 2006

2.1.8 Penatalaksaan

Menurut Joint National Commission (JNC) 7, rekomendasi target tekanan darah yang

harus dicapai adalah < 140/90 mmHg dan target tekanan darah untuk pasien penyakit ginjal

kronik dan diabetes adalah ≤ 130/80 mmHg. American Heart Association (AHA)

merekomendasikan target tekanan darah yang harus dicapai, yaitu 140/90 mmHg, 130/80 mmHg

untuk pasien dengan penyakit ginjal kronik, penyakit arteri kronik atau ekuivalen penyakit arteri

kronik, dan ≤ 120/80 mmHg untuk pasien dengan gagal jantung. Sedangkan menurut National

Kidney Foundation (NKF), target tekanan darah yang harus dicapai adalah 130/80 mmHg untuk

pasien dengan penyakit ginjal kronik dan diabetes, dan < 125/75 mmHg untuk pasien dengan > 1

g proteinuria (Cohen, 2008).

2.1.8.1 Farmakologi

Jenis-jenis obat antihipertensi yang dianjurkan untuk terapi hipertensi adalah:

1. Diuretika, terutama jenis obat Thiazide atau Aldosterone Antagonist

Thiazide merupakan obat utama dalam terapi hipertensi dimana terbukti paling efektif

dalam menurunkan risiko kardiovaskular. Thiazide dapat digunakan sebagai obat tunggal

(34)

Universitas Sumatera Utara

antihipertensi lain untuk meningkatkan efektivitas antihipertensi lain dan mencegah

retensi cairan oleh antihipertensi lain (Nafrialdi, 2007).

2. Beta Blocker

Merupakan obat antihipertensi yang populer kedua setelah diuretik. Beta blocker

digunakan sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang terutama

pada pasien dengan penyakit jantung koroner (khususnya infark miokard akut), pasien

dengan aritmia supraventrikel dan ventrikel tanpa kelainan konduksi (Nafrialdi, 2007).

3. Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist

Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist pada terapi hipertensi memberikan

efek yang sama dengan antihipertensi yang lain. Calcium Channel Blocker atau Calcium

Antagonist terbukti sangat efektif pada hipertensi dengan kadar renin yang rendah seperti

pada usia lanjut (Nafrialdi, 2007).

4. Angiotensin Converting Enzim Inhibitor (ACEI)

5. Obat golongan ini bermanfaat terutama pada pasien hipertensi yang kronik atau menetap

akibat penyakit parenkim ginjal. Hiperkalemia mungkin terjadi pada penggunaaan ACE

inhibitor akibat hambatan pada renin (Rahayoe, 2003).

6. Angiotensin II Receptor Blocker AT, receptor antagonist/blocker (ARB)

Angiotensin II Receptor Blocker sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah pada

pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi sepeti hipertensi renovaskular lain dan

hipertensi genetik, tetapi kurang efektif pada hipertensi dengan kadar renin yang rendah

(Nafrialdi, 2007).

2.1.8.2. Non Farmakologi

Terapi Non Farmakologi Mengubah gaya hidup merupakan suatu terapi atau pendekatan

yang sangat bermanfaat dalam mengatasi tekanan darah tinggi (Lumbantobing, 2008).

a. Menurunkan Berat Badan Berlebih dan Pengaturan Diet Mengurangi berat badan dapat

menurunkan risiko hipertensi,diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Penerapan pola

makan yang seimbang dapat mengurangi tekanan darah. Menurut Martono (2004) setiap

penurunan 5 kg berat badan pada yang obesitas dapat menurunkan tekanan darah secara

(35)

Universitas Sumatera Utara

system simpatis dan aktivitas RAAS. Setiap penurunan 1 kg berat badan dapat

menurunkan tekanan darah 2/1 mmHg . Universitas Sumatera Utara xxxiv Penurunan

berat badan tidak lepas dari modifikasi dietnya. Tujuan utama dari pengaturan diet pada

hipertensi adalah mengatur tentang makanan sehat, menu makanan harus seimbang dan

memenuhi kebutuhan zat gizi yang dapat menurunkan tekanan darah. Adopsi pola makan

DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang diet kaya serat dari buah-buahan

dan rendah lemak dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 5,5-11,4 mmHg

serrta tekanan diastolik sebesar 3 – 5,5 mmHg (Frisoli, Schmieder, Grodzicki, Messerli,

2011).

b. Meningkatkan Aktivitas Fisik dan Olahraga Olahraga aerobik secara teratur seperti

berjalan kaki, jogging, berenang dan bersepeda secara teratur dapat menurunkan tekanan

darah dan mempertahankan berat badan ideal. Aktivitas fisik yang cukup dan teratur

membuat jantung lebih kuat. Jantung yang kuat dapat memompa darah lebih banyak

dengan usaha minimal sehingga resistensi perifer total terjadi penurunan karena gaya

yang bekerja pada dinding pembuluh arteri akan berkurang. Aktivitas fisik seperti

olahraga aerobik yang dilakukan secara teratur 30-60 menit per hari, 3-5 hari per minggu

dapat menu bermanfaat menurunkan tekanan darah 5 mmHg (Frisoli, Schmieder,

Grodzicki, Messerli, 2011).

c. Berhenti Merokok Merokok memiliki peran cukup besar dalam peningkatan tekanan

darah yang disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam rokok. Tidak merokok

mengurangi keseluruhan risiko penyakit kardiovaksular dan dapat menurunkan tekanan

darah secara perlahan.

d. Pembatasan Asupan Natrium Pembatasan asupan natrium dengan mengurangi kadar

garam dapat membantu pendertita hipertensi menurunkan tekanan darahnya. Penggunaan

sodium kurang dari 2,4 gram atau kurang dari 6 gram (1 sedok teh) garam dapur per hari

dapat mengurangi 4-7 mmHg tekanan darah (Frisoli, Schmieder, Grodzicki, Messerli,

2011). Pembataasan asupan garam juga harus menghindari makanan yang sudah

diasinkan. Penambahan dengan suplemen potasium juga Universitas Sumatera Utara

xxxv dapat menurunkan tekanan darah karena salah satu penyebab dari hipertensi adalah

(36)

Universitas Sumatera Utara

e. Istirahat yang Cukup Istirahat merupakan suatu kesempatan untuk memperoleh energi sel

dalam tubuh,istirahat dapat dilakukan dengan meluangkan waktu. Meluangkan waktu

tidak berarti minta istirahat lebih banyak dari pada bekerja produktif samapai melebihi

kepatuhan.Meluangkan waktu istirahat itu perlu dilakukan secara rutin. Yang

dimaksudkan dengan istirahat adalah usaha untuk mengembalikan stamina tubuh dan

mengembalikan keseimbangan hormon dan dalam tubuh (Amir, 2002 dalam Sagala,

(37)

Universitas Sumatera Utara BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan kondisi yang paling umum dijumpai dalam perawatan primer.

Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana pembuluh

darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah

diastolik ≥90 mmHg) yang menetap. Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan

tekanan dinding arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin

tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja (WHO, 2013).

Menurut laporan the Eighth Joint National Committee ( JNC 7 ) tahun 2004 , tekanan darah

dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu normal (di bawah 120/80 mmHG), prahipertensi

(dari 120/80 mmHG sampai 139/89 mmHG), hipertensi tingkat I (dari 140/90 mmHG sampai

159/99 mmHG), hipertensi tingkat II (melebihi 160/100 mmHG) (JNC 7, 2004).

Pada orang yang berusia diatas 50 tahun, tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg

lebih berisiko terjadinya penyakit kardiovaskular bila dibandingkan dengan tekanan darah

diastolik, namun pada tahun 2008 terdapat sekitar 40% orang dewasa di seluruh dunia berusia 25

tahun ke atas didiagnosa mengalami hipertensi. Angka kejadian hipertensi begitu meningkat, dari

sekitar 600 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi 1 milyar jiwa pada tahun 2008 (WHO, 2013).

Data statistik terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk Asia Tenggara dan

23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas mengalami hipertensi pada tahun 2014

(WHO, 2015).

Di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi hipertensi. Secara keseluruhan prevalensi

hipertensi di Indonesia tahun 2013 sebesar 26,5%. Sedangkan Sumatera Utara didapatkan

prevalensi hipertensi sebesar 24,7% (Riskesdas, 2013).

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan Rumah Sakit Rujukan untuk

wilayah pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan

Riau, serta dan mempunyai bilangan populasi pasien yang banyak. Penelitian ini dilakukan di

RSUP Haji Adam Malik yang mempunyai bilangan pasien hipertensi yang sangat tinggi.

(38)

Universitas Sumatera Utara

bulan Januari sampai April sebanyak 30 orang. Sedangkan jumlah pasien yang rawat jalan

meningkat pada bulan April sebanyak 53 orang jika dibandingkan dengan bulan Maret sebanyak

7 0rang. Jumlah pasien hipertensi rawat jalan dari bulan Januari-April sebanyak 93 orang.

Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran pasien penyakit

hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan pada periode Juli 2014 sampai Desember 2014.

Hipertensi termasuk suatu kondisi yang dapat dicegah atau dikendalikan. Namun dari hasil

pengamatan data bahwa penderita hipertensi semakin meningkat setiap tahunnya hampir di

seluruh dunia dan menimbulkan masalah kesehatan masyarakat global yang

berkontribusi terhadap beban penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kecacatan dan

kematian dini.

1.2 Rumusan Masalah

Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas memberikan dasar bagi peneliti

untuk merumuskan pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana gambaran pasien penyakit hipertensi

di RSUP Haji Adam Malik Medan?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pasien penyakit

hipertensi di RSUP Haji Adam Malik.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi berdasarkan jenis kelamin

pasien hipertensi di RSUP H. Adam Malik pada periode Juli 2014 sampai dengan

Desember 2014.

2. Untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi berdasarkan usia pasien

hipertensi di RSUP H. Adam Malik pada periode Juli 2014 sampai dengan

(39)

Universitas Sumatera Utara

3. Untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi berdasarkan etnis/suku

pasien hipertensi di RSUP H. Adam Malik pada periode Juli 2014 sampai dengan

Desember 2014.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat bagi :

1. Subjek penelitian

Bagi subjek penelitian, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan

mengenai tekanan darah terhadap pasien hipertensi.

2. Masyarakat

Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat member informasi pada

masyarakat tentang tekanan darah terhadap pasien hipertensi.

3. Peneliti

Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pemahaman peneliti

mengenai tekanan darah terhadap pasien hipertensi dan penerapan secara langsung

teori pembuatan karya tulis ilmiah sesuai teori yang diajarkan sewaktu kuliah, serta

menjadi syarat untuk mendapat gelar serjana kedokteran dari Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatra Utara.

4. Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah studi

kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukan yang berarti dan bermanfaat bagi

mahasiswa pada bidang kesehatan di Universitas Sumatera Utara.

5. Rumah Sakit

Bagi institusi rumah sakit, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan

(40)

Universitas Sum atera Utara ABSTRAK

Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Data WHO menunjukkan bahwa Setiap tahun, tekanan darah tinggi menyumbang kematian hampir 9,4 juta orang akibat penyakit jantung dan stroke, dan jika digabungkan, kedua penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.

Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. . Penelitian ini dilakukan dengan melihat data sekunder, menggunakan rekam medik di RSUP H. Adam Malik Medan. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan progam komputer SPSS.

Hasil penelitian dengan mengumpulkan data di ruang rekam medis, didapatkan bahwa pasien penyakit hipertensi lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 68 orang (50,7%) dan dengan etnis batak sebanyak 50 orang (37,3%). Pasien penyakit hipertensi juga sering ditemukan pada mereka dengan usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 orang (33,6%). Sesuai penggolongan hipertensi berdasarkan JNC VII didapatkan hasil klasifikasi hipertensi terbanyak adalah hipertensi grade 2 sebanyak 53 orang (39,6%), di ikuti hipertensi grade 1 sebanyak 47 orang (35,1%) dan yang terendah adalah pre-hipertensi sebanyak 34 orang (25,4%).

(41)

Universitas Sum atera Utara ABSTRACT

Hypertension is defined as increased blood pressure that causes continuing symptoms to a targeted organ, example stroke to the brain, coronary heart disease to the cardiac blood vessels and cardiac muscles. Data from WHO shows that each year almost 9.4 million people die due to heart diseases or stroke which is caused by hypertension. A combination of these two diseases is the world leading cause of death.

This research is descriptive and is based on cross sectional. The research is carried out by observing secondary data from the medical records in Haji Adam Malik General Hospital, Medan. The data is then analysed using SPSS computer programming.

The results obtained shows that hypertension is found most in female as many as 68 people (50.7%) whereas the highest number of ethnicity are Batak, 50 people (37.3%). The most number of cases are found in the age category of 56-65 years old as many as 45 people (33.6%). Based on classification of hypertension using JNCVII, it is found as many as 53 people (39.6%) are classified under grade 2 hypertension, followed by grade 1 , 47 people (35.1%) and the least are pre-hypetension as many as 34 people(25.4%).

(42)

Universitas Sum atera Utara

GAMBARAN PASIEN PENYAKIT HIPERTENSI DI

RSUP H. ADAM MALIK MEDAN JULI 2014 SAMPAI

DESEMBER 2014

OLEH :

WAHYUDHI SIMATUPANG

120100033

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(43)

Universitas Sum atera Utara GAMBARAN PASIEN PENYAKIT HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN JULI 2014 SAMPAI DESEMBER 2014

KARYA TULIS ILMIAH

“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”

OLEH

WAHYUDHI SIMATUPANG

120100033

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(44)
(45)

Universitas Sum atera Utara ABSTRAK

Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Data WHO menunjukkan bahwa Setiap tahun, tekanan darah tinggi menyumbang kematian hampir 9,4 juta orang akibat penyakit jantung dan stroke, dan jika digabungkan, kedua penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.

Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. . Penelitian ini dilakukan dengan melihat data sekunder, menggunakan rekam medik di RSUP H. Adam Malik Medan. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan progam komputer SPSS.

Hasil penelitian dengan mengumpulkan data di ruang rekam medis, didapatkan bahwa pasien penyakit hipertensi lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 68 orang (50,7%) dan dengan etnis batak sebanyak 50 orang (37,3%). Pasien penyakit hipertensi juga sering ditemukan pada mereka dengan usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 orang (33,6%). Sesuai penggolongan hipertensi berdasarkan JNC VII didapatkan hasil klasifikasi hipertensi terbanyak adalah hipertensi grade 2 sebanyak 53 orang (39,6%), di ikuti hipertensi grade 1 sebanyak 47 orang (35,1%) dan yang terendah adalah pre-hipertensi sebanyak 34 orang (25,4%).

(46)

Universitas Sum atera Utara ABSTRACT

Hypertension is defined as increased blood pressure that causes continuing symptoms to a targeted organ, example stroke to the brain, coronary heart disease to the cardiac blood vessels and cardiac muscles. Data from WHO shows that each year almost 9.4 million people die due to heart diseases or stroke which is caused by hypertension. A combination of these two diseases is the world leading cause of death.

This research is descriptive and is based on cross sectional. The research is carried out by observing secondary data from the medical records in Haji Adam Malik General Hospital, Medan. The data is then analysed using SPSS computer programming.

The results obtained shows that hypertension is found most in female as many as 68 people (50.7%) whereas the highest number of ethnicity are Batak, 50 people (37.3%). The most number of cases are found in the age category of 56-65 years old as many as 45 people (33.6%). Based on classification of hypertension using JNCVII, it is found as many as 53 people (39.6%) are classified under grade 2 hypertension, followed by grade 1 , 47 people (35.1%) and the least are pre-hypetension as many as 34 people(25.4%).

(47)

Universitas Sum atera Utara KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT,

Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, berupa

kesehatan dan rezeki serta waktu sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan

proposal peneltian karya tulis ilmiah ini tepat waktu. Tak lupa, penulis juga

menyampaikan selawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad

SAW, semoga kita mendapat syafaatnya di hari akhir kelak. Amin.

Dalam menyelesaikan penulisan proposal karya tulis ilmiah yang berjudul

“Gambaran Pasien Penyakit Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan Juli

sampai Desember Tahun 2015” penulis menemukan banyak hambatan. Namun,

berkat bantuan dari banyak pihak, penulis dapat menyelesaikan penulisan

proposal karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Sumatera Utara

2. Prof. dr. Harris Hasan, Sp.PD, Sp.JP(K) selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk memberi bimbingan

dalam proses penulisan proposal karya tulis ilmiah ini.

3. Kepada kedua orangtua penulis, Alm Muara Simatupang dan Dra

Haswardah Sinaga, serta kepada saudara saya, Wahyuni Simatupang, serta

kepada paman saya Maruli Tua Simatupang, Dahlan Sianturi, Sholeh

Simatupang, Zulfikar Simatupang. yang telah memberikan dukungan,

(48)

Universitas Sum atera Utara 4. Kepada sahabat-sahabat saya Arjumardi Azrah Harahap, Rian Satria, Arif

Darmawan, Roy Rinaldi Marpaung, Adit M. Prasetya , M. Mahadi

Hasibuan, Umar Ar-rasidin Lubis, Bhavytira, dan Dwi Azhari Adha. yang

telah memberikan dukungan serta masukan dalam penyusunan proposal

penelitian karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan agar pembaca

memberikan kritikan dan masukan yang membangun demi kesempurnaan

penulisan hasil karya tulis ilmiah nanti. Terima kasih.

Medan, 7 Desember 2015

(49)

Universitas Sum atera Utara

1.3. Tujuan Penelitian... 2

1.3.1. Tujuan Umum ... 2

1.3.2. Tujuan Khusus ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Definisi Hipertensi ... 5

2.2. Etiologi Hipertensi ... 5

2.2.1. Hipertensi Esensial ... 5

2.2.2. Hipertensi Sekunder ... 5

2.3. Faktor Resiko Hipertensi ... 5

2.4. Klasifikasi Hipertensi ... 8

2.5. Patofisiologi Hipertensi ... 8

2.6. Diagnosa Hipertensi ... 9

2.7. Komplikasi Hipertensi... 10

2.8. Penatalaksaan Hipertensi ... 10

2.8.1. Farmakologi... 11

2.8.2. Non Farmakologi ... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 14

3.1. Kerangka Konsep ... 14

3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 14

3.2.1. Variabel Penelitian ... 14

(50)

Universitas Sum atera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17

4.1. Rancangan Penelitian ... 17

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

4.2.1 Lokasi Penelitian ... 17

4.2.2 Waktu Penelitian ... 17

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

4.3.1. Populasi Penelitian ... 17

4.3.2. Sampel Penelitian ... 17

4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 17

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 17

4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 17

4.5.1. Pengolahan Data ... 17

4.5.2. Analisa Data ... 19

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

5.1. Hasil Penelitian ... 20

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 20

5.1.2. Karakteristik Responden ... 20

5.1.3. Hasil Analisa Data ... 23

5.2. Pembahasan ... 26

5.2.1. Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin26 5.2.2. Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Usia ………...27

5.2.3. Prevalensi Pasien Hipertensi dengan Etnis………...27

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

6.1. Kesimpulan ... 29

6.2. Saran ... 29

(51)

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 2.1. Pemeriksaan Diagnosa Hipertensi………....……….9

TABEL 2.2. Faktor Resiko Hipertensi………...……...……….10

TABEL 3.1. Definisi Operasional…………...………..………15

TABEL 5.1. Distribusi Karakteristik Responden………...……….21

TABEL 5.2. Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin………....……..23

TABEL 5.3. Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Usia………...………24

(52)

Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 3.1. Kerangka Konsep

(53)

Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan

Lampiran 3 Surat Izin Studi Awal Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan

Lampiran 5 Data Induk Penelitian

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 3.1 Defenisi operasional
Tabel 5.2 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.3 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Usia
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hence we would like to suggest a model where an ontology of indoor space is defined and using this understanding (which is based on geo- metric as well as functional properties of

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memahami tentang himpunan, matriks, relasi dan fungsi, induksi matematika, algoritma dan bilangan bulat, kombinatorial dan peluang diskrit, graf

Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa

[r]

Kegiatan sholat tahajjud ini dilaksanakan khusus bagi siswa putra dengan memberikan kesempatan satu kali pada siswa kelas VII dan VIII serta kelas IX dengan

[r]

 Siswa bisa menyampaikan jawabannya. Guru menguatkan berbagai cara untuk menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari teks lisan yang dibaca.. Penutup  Guru mengulas

Persiapan Kegiatan diawali dari penyusunan Renja yang dibuat pada