Universitas Sumatera Utara DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nam a : Wahyudhi Sim at upang
Tem pat / Tanggal Lahir : Sibolga, 17 April1994
Agam a : Islam
Alam at : Jln. Abdul Hakim gg Kam pung Susuk 4 Riw ayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Sant a M elania Kot a Sibolga : 2001-2007 2. Sekolah M enengah Pert am a Sw ast a Al-M uslim in Pandan : 2007-2009
3. Sekolah M enengah At as Negri 3 Kot a Sibolga : 2009-2012
4. Fakult as Kedokt eran Universit as Sum at era Ut ara : 2012-sekarang Riw ayat Pelatihan, Seminar dan Simposium :
1. Sem inar dan Workshop “Dokt er Keluarga dan Sirkumsisi(2012) 2. Sym posium Breast cancer 2014
Riw ayat Organisasi :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 5
Jenis Kelamin Umur Etnis Hipertensi
laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 nias hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 aceh hipertensi grade 1 perempuan >65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh pre-hipertensi perempuan 36-45 jawa hipertensi grade 2
laki-laki >65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 26-35 batak hipertensi grade 1 perempuan 46-55 batak pre-hipertensi perempuan >65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 26-35 dll pre-hipertensi
laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 1 perempuan 36-45 batak hipertensi grade 1 perempuan 36-45 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa hipertensi grade 1 perempuan 26-35 nias pre-hipertensi perempuan 56-65 karo hipertensi grade 2 perempuan >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 1 laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak pre-hipertensi perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 1
laki-laki 46-55 karo hipertensi grade 2 perempuan 56-65 nias hipertensi grade 2
Universitas Sumatera Utara
laki-laki >65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 jawa hipertensi grade 1 perempuan 46-55 dll pre-hipertensi
laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 perempuan 26-35 dll pre-hipertensi
laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 dll pre-hipertensi perempuan 36-45 jawa hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh pre-hipertensi perempuan 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki 36-45 aceh pre-hipertensi perempuan 46-55 batak hipertensi grade 2
laki-laki >65 karo hipertensi grade 1 perempuan >65 karo hipertensi grade 2 perempuan >65 jawa hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 26-35 padang hipertensi grade 1 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 2 perempuan 36-45 aceh hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 padang hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh hipertensi grade 2
laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa hipertensi grade 2 perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 2
Universitas Sumatera Utara
perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 dll hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 dll hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan >65 dll hipertensi grade 2 perempuan 46-55 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 karo hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 jawa hipertensi grade 1 perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh pre-hipertensi perempuan 56-65 dll hipertensi grade 1
laki-laki 56-65 aceh hipertensi grade 2 laki-laki 26-35 jawa pre-hipertensi perempuan 46-55 aceh hipertensi grade 2
laki-laki 46-55 karo hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 2
laki-laki 26-35 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa pre-hipertensi perempuan >65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 karo pre-hipertensi
laki-laki 56-65 jawa pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi perempuan 46-55 batak hipertensi grade 2
laki-laki >65 jawa hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan 46-55 karo pre-hipertensi
Universitas Sumatera Utara
laki-laki 26-35 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 karo hipertensi grade 1 perempuan 17-25 batak hipertensi grade 1
laki-laki 36-45 batak pre-hipertensi laki-laki >65 aceh hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 dll hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak pre-hipertensi perempuan >65 dll hipertensi grade 1
laki-laki 36-45 aceh hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak pre-hipertensi perempuan >65 karo pre-hipertensi perempuan >65 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan 36-45 aceh pre-hipertensi
Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 6
OUTPUT
Hasil ukur Hiperensi dengan Jenis Kelamin
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
hipertensi * jeniskelamin 134 100.0% 0 .0% 134 100.0%
hipertensi * jeniskelamin Crosstabulation
Count
jeniskelamin
Total laki-laki perempuan
hipertensi pre-hipertensi 18 16 34
hipertensi grade 1 24 23 47
hipertensi grade 2 24 29 53
Total 66 68 134
Hasil Ukur Hipertensi Dangan Umur
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Universitas Sumatera Utara hipertensi * umur Crosstabulation
Count
umur
Total
17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 >65
hipertensi pre-hipertensi 0 4 3 11 14 2 34
hipertensi grade 1 1 2 2 7 17 18 47
hipertensi grade 2 0 2 6 18 14 13 53
Total 1 8 11 36 45 33 134
Hasil Ukur Hipertensi Dengan Etnis
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
hipertensi * etnis 134 100.0% 0 .0% 134 100.0%
hipertensi * etnis Crosstabulation
Count
etnis
Tot
batak karo jawa aceh padang nias dll
hipertensi pre-hipertensi 11 8 3 6 0 1 5
hipertensi grade 1 21 5 7 9 1 0 4
hipertensi grade 2 18 11 10 6 1 2 5
Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA
Anggr aini, A.D., War en, A., Situmor ang, E. Asputr a, H., Siahaan, S.S., 2009. Fakt or -fakt or yang Ber hubungan Dengan Kejadian Hiper t ensi pada Pasien yang Ber obat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Per iode Januar i sampai Juni 2008. Availeble fr om:
http:/ / yayanakhyar .files.w or dpr ess.com/ 2009/ 02/ files-of-dr smed-faktor
-yang-ber hubungan-dengan-kejadian-hiper tensi.pdf. [Accesed 17 Mei 2015]
Basha, A., 2008. Hiper tensi: Faktor Resiko dan Penatalaksaannya. National Car diovascular Center . Availeble fr om:
http:/ / w w w .pjnhk.go.id/ index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=788. [ Diakses 25 Apr il 2015] .
Chen, Michael A., 2014. High blood pr essur e. Nat ional Libr ar y of Medicine. Dar i :
http:/ / w w w .nlm.nih.gov/ medlineplus/ ency/ ar ticle/ 000468.htm. [ Diakses pada 25 Apr il 2015] .
Cohen, L.D., Tow nsend, R.R., 2008. In the Clinic Hyper tension. Availaable fr om:
http:/ / w w w .annals.or g/ intheclinic/. [ Diakses 25 Apr il 2015] .
Cor w in, E.J., 2000. Buku Saku Pat ofisiologi. Ter jemahan Br ahman U. Jakar ta: Pener bit Buku Kedokter an EGC.
Gr ay, Huon H., Daw kins, Keith D., Mor gan, John M., and Simpson Iain A. 2003. LECTURE NOTES Kar diologi. Jakar ta: Er langga.
Kotchen, T.A., 2008. Hyper tensive Vascular Disease. In: Fauci, A.S., et al, ed. Har r ison’s Pr inciples of Int er nal Medicine. United States of Amer ica: Mc Gr aw Hill, 1549.
Lilyasar i, Oktavia. 2007. Hiper tensi Dengan Obesitas: Adakah per an Endotelin-1?. J Kar diol Ind 28:460,475.
Universitas Sumatera Utara
Rahayoe, A.U., 2003. Ter api Medikamentosa Hiper tensi Pada Usi a Muda. Dalam: Har imur ti, G.M., Dkk, 2003. Hyper t ension, Vascular Disease: Management and Pr event ion Dr eam t o Realit y. Fakultas Kedokter an Indonesia, Jakar ta 138-140.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian RI. Dari: http://depkes.go.id. [Diakses pada 25 April 2015].
Rupenia, Vimala., Sri, 2014. Karakteristik hipertensi pada pasien penyakit jantung koroner yang
dirawat inap di RSUP HAM dari September hingga November 2014. Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara , Medan: 27-28
Sihotang, Asri., Ali, 2015. Hubungan Faktor Risiko Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi
pada Masyarakat Pesisir Laut Kecamatan Belawan. Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan: 29-30
Sonya, 2013. Gambaran Persepsi Penderita Hipertensi Terhadap Penyakit Hipertensi Dan
Pengobatannya Di RSU Kabanjahe. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,
Medan: 24-25
Sudarmoko, A., 2010. Tetap Tersenyum Melawan Hipertensi. Yogyakarta: Atma Media Press:
3-12
Susilo, Y., Wulandari, A., 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: Penerbit Andi:
5-12-; 25;48-73
U.S Departement of Health and Human Services, 2004. JNC 7 Report on the prevention,
detection, evalution and treatment of high blood pressure. NIH Publication. Available
from; http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.htm. [ Diakses pada 25 April 2015].
World Health Organization. 2013. A global brief on Hypertension. Dari :
Universitas Sumatera Utara
Wor ld Health Or ganization. 2015. Pr evalence of r aised blood pr essur e. Dar i :
http:/ / gamapser ver .w ho.int/ gho/ inter active_char ts/ ncd/ r isk_factor s/ blood_pr essur e_pr evalence/ atlas.html. [ Diakses pada 25 Apr il 2015] .
Yogiantor o, M., 2008. Hiper t ensi Esensial. In: Sudoyo, Ar u. W., ed. Ilmu Penyakit Dalam. Jakar ta: Pusat Pener bit an Depar temen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 599-603.
Universitas Sumatera Utara BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangkan Konsep
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Variabel dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel
Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah Hipertensi, usia, jenis kelamin,
riwayat keluarga, dan etnis.
3.2.2. Definisi Operasional
1. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah yang diklasifikasikan berdasarkan JNC
VII yang sesuai rekam medik.
Pasien Penyakit Hipert ensi di Ruang Raw at Inap RSUP H. diast olic diat as 100
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis Kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki yang diketahui
berdasarkan rekam medik.
3. Usia adalah subjek penelitian yang dihitung berdasarkan tanggal lahir pada kartu
identintitas.
4. Etnis adalah subjek penelitian yang diketahui berdasarkan marga dari pasien yang tertera
pada rekam medik.
Tabel 3.1 Defenisi operasional
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Hipertensi Rekam
Masa Anak-anak = 5-11 Thn
Masa Remaja Awal = 12-16 Thn
Masa Remaja Akhir = 17-25 Thn
Masa Dewasa Awal = 26-35 Thn
Masa Dewasa Akhir = 36-45 Thn
Masa Lansia Awal = 46-55 Thn
Masa Lansia Akhir = 56-65 Thn
Masa Manula = 65-Sampai Atas
Universitas Sumatera Utara BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan
pada desain penelitian ini adalah cross sectional study (study potong lintang) dimana peneliti
mencari hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel tergantung (efek)
dengan melakukan pengukuran sesaat.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan. Lokasi dipilih bedasarkan
pertimbangan bahwa RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit tipe A. dimana rumah Sakit
tipe ini merupakan Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi propinsi
Sumatra Utara, Aceh, Sumatra Barat, dan Riau. Selain itu RSUP H. Adam Malik memiliki
Cardiac Center dengan pelayanan yang memadai. Dengan demikian data yang diperoleh lebih lengkap dan lebih bervariasi.
4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama lebih kurang 6 bulan yang berlangsung sejak Juli 2014
sampai Desember 2014.
4.3. Populasi dan Sample Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien dengan penyakit Hipertensi di unit
ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan yang ada pada Juli 2014 sampai Desember 2014.
Universitas Sumatera Utara
Sample yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Hipertensi di
unit ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan yang ada pada Juli 2014 sampai Desember
2014. Sample pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling, dimana
seluruh populasi penelitian. Selain itu, sample yang akan diambil harus memasuki kriteria inklusi
serta tidak termasuk dalam kriteria eksklusi selama penelitian berlangsung.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam pemilihan sample penelitian ini adalah :
1. Kriteria Inklusi
Pasien yang di diagnose dengan penyakit hipertensi sesuai dengan kriteria JNC VII periode
Juli sampai Desember 2014 dan tercatat lengkap direkam medik di RSUP H. Adam Malik.
2. Kriteria Eksklusi
Pasien-pasien tidak tercatat lengkap direkam medik di RSUP H. Adam Malik pada Juli 2014
hinga Desember 2014.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder
yaitu data yang diperoleh melalui rekam medis seluruh pasien penyakit hipertensi (hipertensi
tingkat 1 dan 2) di unit kardiovaskular RSUP H. Adam Malik Medan yang ada pada juli 2014
sampai desember 2014. Data-data dari rekam medis tersebut dicatat kemudian ditabulasikan
sesuai dengan variabel penelitian.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1. Pengolahan data
Pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) editing,
dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan dari data-data yang dikumpulkan, (2) coding, yaitu
mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan, (3) entry, yakni
memasukkan data-data ke dalam program atau software computer, dan (4) cleaning, pengecekan
kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi(Notoatmodjo,
Universitas Sumatera Utara 4.5.2. Analisa Data
Data yang dikumpulkan kemudian dioleh menggunakan program SPSS (Statistical
Product and Service Solution). Hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabel
tabulasi silang, serta diagram sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran
Universitas Sumatera Utara BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai bulan Juli2014
hingga Desember 2014 di bagian rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan. Dari 185 buah
rekam medik pasien rawat inap dengan hipertensi yang diperiksa, ditemukan 134 buah rekam
medik pasien rawat inap yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan sebagai sampel. Berdasarkan
hasil pengumpulan dan analisis data rekam medik, maka dapat disimpulkan hasil penelitian
sebagai berikut.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga
Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut
merupakan Rumah Sakit Tipe A sesuai dengan SK Menkes No. 355/Menkes/SK/VII/1990.
RSUP Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan
tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan
Rumah Sakit Pusat Rujukan untuk daerah pembangunan A yang meliputi propinsi Sumatera
Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien-pasien dengan latar
belakang yang bervariasi. Selain alasan diatas, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
502/Menkes/IX/1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
5.1.2. Karakteristik Responden
Dari hasil analisis data gambaran pasien penyakit Hipertensi di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan periode Juli 2014 sampai Desember 2014 diperoleh hasil sebagai
Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden
No. Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) Jenis Kelamin
Dari tabel 5.1 distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan 66
Universitas Sumatera Utara
(50,7%). Pada pengamatan berdasarkan usia didapatkan pasien dengan usia 17-25 tahun (remaja
akhir) sebanyak 1 pasien (0,7%), pasien dengan usia 26-35 tahun (dewasa awal) sebanyak 8
pasien (6,0%), pasien dengan usia 36-45 tahun (dewasa akhir) sebanyak 11 pasien (8,2%), pasien
dengan usia 46-55 tahun (lansia awal) sebanyak 36 pasien (26,9%), pasien dengan usia 56-65
tahun (lansia akhir) sebanyak 45 pasien (33,6%), dan pasien dengan usia ≥ 66 tahun (manula)
sebanyak 33 pasien (24,6%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan
etnis, didapatkan hasil terbanyak dengan etnis Batak sebanyak 50 pasien (37,3%), Karo sebanyak
24 pasien (17,9), Jawa sebanyak 20 pasien (14,9%), Aceh sebanyak 21 pasien (15,7%), Minang
sebanyak 2 pasien (1,5%), Nias sebanyak 3 pasien (2,2%), dan lain-lain sebanyak 14 pasien
(10,4%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan grade hipertensi
didapatkan hasil pasien pre-hipertensi dengan jumlah 34 pasien (25,4%), pasien hipertensi grade
1 dengan jumlah 47 pasien (35,1%), dan pasien dengan diagnosa hipertensi grade 2 dengan
jumlah 53 pasien (39,6%).
5.1.3.Hasil Analisis Data
Karakteristik pasien hipertensi yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan periode
Juli 2014 sampai Desember 2014 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabulasi silang di
bawah ini :
Tabel 5.2 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi pasien hipertensi jenis kelamin terdiri
dari 66 pasien laki-laki (49,3%) dan 68 pasien perempuan (50,7%). Prevalensi pasien
pre-hipertensi berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 18 pasien laki-laki (13,5%) dan 16 pasien
perempuan (11,9%), prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari
24 pasien laki-laki (17,9%) dan 23 pasien perempuan (17,2%), prevalensi pasien hipertensi
grade 2 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 24 pasien laki-laki (17,9%) dan 29 pasien
perempuan (21,6%) Dapat disimpulkan bahwa pasien paling banyak menderita hipertensi grade
2 dengan jenis kelamin perempuan dengan persentase keseluruhan sebesar 21,6%.
Tabel 5.3 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Usia
No. Usia
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan
usia terdiri dari 0 pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0%), 4 pasien berusia 26-35 tahun
(dewasa awal) (3,0%), 3 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (2,2%), 11 pasien berusia
46-55 tahun (lansia awal) (8,2%), 14 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 2 pasien
berusia ≥ 66 tahun (1,5%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan usia terdiri dari 1
pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0,7%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%),
2 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (1,5%), 7 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal)
(5,2%), 17 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (12,7%) dan 18 pasien berusia ≥ 66 tahun
Universitas Sumatera Utara
tahun (remaja) (0%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 6 pasien berusia 36-45
tahun (dewasa akhir) (4,5%), 18 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (13,4%), 14 pasien
berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 13 pasien berusia ≥ 66 tahun (9,7%). Dapat
disimpulkan bahwa pasien hipertensi terbanyak adalah kategori hipertensi grade 2 lansia awal
(46-55 tahun) dan hipertensi grade 1 manula dengan persentase 13,4%.
Tabel 5.4 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Etnis
No. Etnis
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan
etnis terdiri dari 11 pasien etnis Batak (8,2%), 8 pasien etnis Karo (6,0%), 3 pasien etnis jawa
(2,2%), 6 pasien etnis Aceh (4,5%), 0 pasien etnis Minang (0%), 1 pasien etnis Nias (0,7%), 5
pasien etnis lain-lain (3,7%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan etnis terdiri dari
21 pasien etnis Batak (15,7%), 5 pasien etnis Karo (3,7%), 7 pasien etnis jawa (5,2%), 9 pasien
etnis Aceh (6,7%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 0 pasien etnis Nias (0%), 4 pasien etnis
lain-lain (3,0%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan etnis terdiri dari 18 pasien etnis
Batak (13,4%), 11 pasien etnis Karo (8,2%), 10 pasien etnis jawa (7,5%), 6 pasien etnis Aceh
(4,5%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 2 pasien etnis Nias (1,5%), 5 pasien etnis lain-lain (3,7%).
Dapat disimpulkan bahwa pasien hipertensi paling banyak adalah etnis Batak dengan jenis
Universitas Sumatera Utara 5.2. Pembahasan
Dari hasil analisis data berdasarkan karakteristik responden diperoleh hasil distribusi
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin (tabel 5.1) didapatkan 66 pasien dengan jenis
kelamin laki-laki (49,3%) dan 68 pasien dengan jenis kelamin perempuan (50,7%). Berdasarkan
usia didapatkan pasien dengan usia 17-25 tahun (remaja) sebanyak 1 pasien (0,7%), pasien
dengan usia 26-35 tahun (dewasa awal) sebanyak 8 pasien (6,0%), pasien usia 36-45 tahun
(dewasa akhir) seabanyak 11 pasien (8,2%), pasien usia 46-55 tahun (lansia awal) sebanyak 36
pasien, pasien usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 pasien (33,6%) dan pasien dengan
usia ≥ 66 tahun (manula) sebanyak 33 pasien (24,6%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien
hipertensi berdasarkan etnis, didapatkan hasil terbanyak dengan etnis Batak sebanyak 50 pasien
(37,3%), Karo sebanyak 24 pasien (17,9), Jawa sebanyak 20 pasien (14,9%), Aceh sebanyak 21
pasien (15,7%), Minang sebanyak 2 pasien (1,5%), Nias sebanyak 3 pasien (2,2%), dan lain-lain
sebanyak 14 pasien (10,4%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan
grade hipertensi didapatkan hasil pasien pre-hipertensi dengan jumlah 34 pasien (25,4%), pasien
hipertensi grade 1 dengan jumlah 47 pasien (35,1%), dan pasien dengan diagnosa hipertensi
grade 2 dengan jumlah 53 pasien (39,6%).
5.2.1 Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui distribusi pasien hipertensi jenis kelamin terdiri
dari 66 pasien laki-laki (49,3%) dan 68 pasien perempuan (50,7%). Prevalensi pasien
pre-hipertensi berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 18 pasien laki-laki (13,5%) dan 16 pasien
perempuan (11,9%), prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari
24 pasien laki-laki (17,9%) dan 23 pasien perempuan (17,2%), prevalensi pasien hipertensi
grade 2 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 24 pasien laki-laki (17,9%) dan 29 pasien
perempuan (21,6%)
Pada penelitian yang dilakukan Sonya (2013) terhadap 100 pasien dengan kriteria yang
hampir sama yang menunjukkan jumlah pasien hipertensi laki-laki sebesar 37% dan perempuan
sebesar 63%. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Rupenia (2014) terhadap 62
pasien dengan kriteria pasien yang sama didapatkan hasil pasien laki-laki sebanyak 72,6% dan
perempuan sebanyak 27,4%.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan usia
terdiri dari 0 pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0%), 4 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa
awal) (3,0%), 3 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (2,2%), 11 pasien berusia 46-55 tahun
(lansia awal) (8,2%), 14 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 2 pasien berusia ≥
66 tahun (1,5%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan usia terdiri dari 1 pasien
berusia 17-26 tahun (remaja) (0,7%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 2
pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (1,5%), 7 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal)
(5,2%), 17 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (12,7%) dan 18 pasien berusia ≥ 66 tahun
(13,4%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan usia terdiri dari 0 pasien berusia 17-26
tahun (remaja) (0%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 6 pasien berusia 36-45
tahun (dewasa akhir) (4,5%), 18 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (13,4%), 14 pasien
berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 13 pasien berusia ≥ 66 tahun (9,7%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rupenia (2014) terhadap
pasien-pasien di lokasi yang sama dengan kriteria yang hampir sama yang menunjukkan
distribusi pasien hipertensi terbanyak berusia usia 56-65 tahun sebanyak 33,9%, 46-55 tahun
sebanyak 32,3%, dan usia ≥ 66 tahun sebanyak 17,7%.
5.2.3 Prevalensi Pasien hipertensi dengan etnis
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan
etnis terdiri dari 11 pasien etnis Batak (8,2%), 8 pasien etnis Karo (6,0%), 3 pasien etnis jawa
(2,2%), 6 pasien etnis Aceh (4,5%), 0 pasien etnis Minang (0%), 1 pasien etnis Nias (0,7%), 5
pasien etnis lain-lain (3,7%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan etnis terdiri dari
21 pasien etnis Batak (15,7%), 5 pasien etnis Karo (3,7%), 7 pasien etnis jawa (5,2%), 9 pasien
etnis Aceh (6,7%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 0 pasien etnis Nias (0%), 4 pasien etnis
lain-lain (3,0%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan etnis terdiri dari 18 pasien etnis
Batak (13,4%), 11 pasien etnis Karo (8,2%), 10 pasien etnis jawa (7,5%), 6 pasien etnis Aceh
(4,5%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 2 pasien etnis Nias (1,5%), 5 pasien etnis lain-lain (3,7%).
Pada penelitian yang dilakukan Sihotang (2014) terhadap 128 pasien dengan kriteria yang
hampir sama yang menunjukkan pasien hipertensi terbanyak adalah kelompok etnis Batak
Universitas Sumatera Utara BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian gambaran pasien penyakit hipertensi yang dirawat di RSUP
Haji Adam Malik Medan periode Juli 2014 sampai Desember 2014 diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Angka kejadian Hipertensi di RSUP. Haji Adam Malik pada tahun 2014 yaitu sebanyak 185
orang, sementara yang memenuhi kriteria sebagai sampel yaitu sebanyak 134 orang.
2. Dari 134 orang sampel tersebut diperoleh jumlah pasien laki-laki yaitu sebanyak 66 orang
dan pasien perempuan yaitu sebanyak 68 orang.
3. Pasien hipertensi terbanyak ialah pasien pada kelompok usia lansia awal (46-55 tahun) dan
manula (≥66 tahun) yaitu sebanyak 18 orang (13,4%).
4. Pada pengamatan distribusi pasien hipertensi berdasarkan etnis didapatkan hasil terbanyak
adalah pasien dengan kelompok etnis Batak 50 orang (37,3%), diikuti kelompok etnis Karo
24 orang (17,9%), kelompok etnis Aceh 21 orang (15,7), kelompak etnis Jawa 20 orang
(14,4%), kelompok etnis Nias 3 orang (2,2%), kelompok etnis Minang 2 orang (1,5%), dan
kelompok etnis lain-lain 14 orang (10,4).
5. Dari 3 tipe jenis grade hipertensi, diperoleh tipe yang paling banyak dialami pasien yaitu tipe
hipertensi grade 2 dengan total jumlah pasien 53 orang (39,6%), diikuti hipertensi grade 1
dengan total 47 orang (35,1%) dan paling sedikit yaitu pre-hipertensi sebanyak 34 orang
(25,4%).
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah :
1. Diharapkan melalui penelitian ini, tenaga kesehatan dapat mengenali lebih dalam
tentang karakteristik Hipertensi
2. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan terutama yang
Universitas Sumatera Utara
kesehatan secara berkala, hal ini untuk menghindari faktor resiko penyakit dan dapat
mengambil tindakan preventif.
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar sebagai acuan untuk
penelitian-penelitian berikutnya terutama yang berkaitan dengan Hipertensi.
4. Diharapkan kepada RSUP H. Adam Malik Medan agar dapat lebih baik lagi dalam
Universitas Sumatera Utara BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi 2.1.1 Definisi
Hipertensi menurut The Sevent h Report of The Joint Nat ional Com m it t ee on Prevent ion,
Det ect ion, Evaluat ion and Treat m ent of High Blood Pressure ( JNC VII ) penyakit yang terjadi
akibat peningkatan tekanan darah diatas normal.
2.1.2 Etiologi Hipertensi 2.1.2.1Hipertensi Esensial
Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga
hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus hipertensi esensial. Banyak faktor yang
mempengaruhi seperti genetic,lingkungan, hiperaktifasi system saraf simpatis, sistem renin
angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca interseluler dan faktor-faktor yang
meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemoa. Hipertensi primer
biasanya timbul pada umur 30-50 tahun (Yogiantoro, 2008).
2.1.2.2Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifik
diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal,
hiperaldosteronisme primer, dan sindrom cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi
yang berhubungan dengan kehamilan, dan lain-lain (Yogiantoro, 2008).
2.1.3 Faktor Resiko Hipertensi
Sampai saat ini penyebab hipertensi primer tidak diketahui dengan pasti. Hipertensi
primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi ini disebabkan oleh berbagai
faktor yang saling berkaitan. Hipertensi sekunder disebabkan oleh faktor primer yang diketahui
Universitas Sumatera Utara
a. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi dari hasil penelitian menyebutkan bahwa pria lebih mudah
terserang hipertensi dibandingkan dengan wanita, mungkin dikarenakan gaya hidup pria yang
kebanyakan lebih tidak terkontrol dibandingkan wanita, misalnya kebiasaan merokok, begadang,
stress kerja, hingga pola makan yang tidak teratur (Sudarmoko, 2010).
b. Usia
Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Individu yang berumur diatas 60 tahun, sekitar 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar
atau sama dengan 140/90 mmHG. Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada
orang yang bertambah usianya (Susilo dan Wulandari)
Penggolongan kategori umur menurut Departemen Kesehatan tahun 2009:
Masa Balita = 0-5 Tahun
Masa Anak-anak = 5-11 Tahun
Masa Remaja Awal = 12-16 Tahun
Masa Remaja Akhir = 17-25 Tahun
Masa Dewasa Awal = 26-35 Tahun
Masa Dewasa Akhir = 36-45 Tahun
Masa Lansia Awal = 46-55 Tahun
Masa Lansia Akhir = 56-65 Tahun
Masa Manula = 65-Sampai Atas
c. Etnis
Hipertensi banyak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada yang berkulit putih. Belum
diketahui secara pasti penyebabnya, namun pada orang berkulit hitam ditemukan kadar renin
yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap vasopressin yang lebih besar (Susilo dan Wulandri,
2011).
d. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab dan faktor resiko yang dapat dimodifikasi
untuk terjadinya hipertensi. Perokok terbagi atas 2 yaitu perokok pasif dan aktif, Perokok pasif
atau yang dikenal dengan nama Involuntary Smoking adalah istilah yang diberikan bagi mereka
Universitas Sumatera Utara
aktif yang ada di sekeliling mereka, sedangkan perokok aktif adalah orang yang merokok dan
langsung menghisap rokok. Sedangkan penggolongan berdasarkan jumlah rokok yang dihisap
terbagi tiga yaitu:
Perokok Ringan < 10 Batang/hari
Perokok Sedang = 10-19 Batang/hari
Perokok Berat ≥ 20 Batang/hari
Jadi dibeberapa jurnal jelas disebutkan seseorang yg merokok lebih dari 15 batang perhari
memiliki kejadian hipertensi yang tinggi, Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merokok
dapat menyebabkan terjadinya hipertensi (susilo dan Wulandari, 2011).
e. Stres
Stres dapat meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan
menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Peningkatan simpatis akan meningkatkan kerja jantung
dan meningkatkan tekanan darah (Susilo dan Wulandari, 2011).
f. Kafein
Konsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan juga dapat menjadi faktor resiko terjadi
hipertensi. Kafein dapat menimbulkan perangsangan saraf simpatis, yang pada orang-orang
tertentu dapat menimbulkan gejala jantung berdebar-debar, sesak nafas dan lain-lain (Susilo dan
Wulandari, 2011).
2.1.4 Klasifikasi Hipertensi
Berdasarkan rekomendasi dari JNC VII klasifikasi dari tekanan darah untuk dewasa
diatas 18 tahun sebagai berikut:
Normal : systolic dibawah120 mmHG, diastolic dibawah 80 mmHG
Pre-hipertensi : systolic 120-139 mmHG, diastolic 80-90 mmHG
Stage 1: systolic 140-159 mmHG, diastolic 90-99 mmHG
Stage 2: systolic diatas 160 mmHG, diastolic diatas 100 mmHG
2.1.5 Patofisiologi Hipertensi
Menurut Corwin (2000) tekanan darah bergantung pada kecepatan denyut jantung,
Universitas Sumatera Utara
salah satu dari ketiga variabel tersebut dapat menyebabkan hipertensi. Peningkatan kecepatan
denyut jantung, terjadi akibat rangsangan abnormal saraf atau hormon pada nodus sinoatrium
(SA). Peningkatan denyut jantung kronik sering menyertai keadaan hipertiroidisme, biasanya
dikompensasi oleh penurunan volume sekuncup atau total peripheral resistance (TPR).
Peningkatan volume sekuncup atau curah jantung yang berlangsung lama, terjadi apabila
terdapat peningkatan volume plasma yang berkepanjangan, akibat gangguan penanganan garam
dan air oleh ginjal atau konsumsi yang berlebihan yang dapat meningkatkan volume diastolik
akhir, biasa disebut preload jantung. Peningkatan preload biasanya berkaitan dengan peningkatan
tekanan sistolik. Peningkatan total peripheral resistance (TPR) yang berlangsung lama, terjadi
pada peningkatan rangsangan saraf atau hormon pada arteriol, atau responsivitas yang berlebihan
dari arteriol terhadap rangsangan normal. Kedua hal tersebut menyebabkan penyempitan
pembuluh. Pada peningkatan total peripheral resistance, jantung harus memompa lebih kuat
supaya menghasilkan tekanan yang lebih besar untuk mendorong darah melintasi
pembuluh-pembuluh yang menyempit. Hal ini disebut afterload jantung biasanya berkaitan dengan
peningkatan tekanan diastolik. Apabila afterload berlangsung lama, ventrikel kiri mungkin mulai
mengalami hipertrofi (membesar). Dengan hipertrofi kebutuhan ventrikel akan oksigen semakin
meningkat sehingga ventrikel harus memompa darah lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, serat-serat otot jantung juga mulai teregang melebihi panjang normalnya yang akhirnya
menyebabkan penurunan kontraktilitas dan volume sekuncup atau curah jantung (Basha, 2008)
2.1.6 Diangnosa Hipertensi
Data di peroleh melalui anamnesis mengenai keluhan pasien, riwayat penyakit dahulu
dan keluarga, pemeriksaan fisik, tes laboratorium urin, dan prosedur diagnostik lainnya.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi pengukuran tekanan darah yang benar, semua pasien
yang dicurigai menderita hipertensi atau pasien yang sudah pasti hipertensi, harus diambil
anamnesis yang menyeluruh dan pemeriksaan fisik penuh, namun hanya beberapa pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Pemeriksaan yang diperlukan untuk diagnosa hipertensi
TES HASIL
Urinalisis untuk darah dan protein,
elektrolit dan kreatinin darah
Untuk menunjukkan penyakit ginjal
baik sebagai penyebab atau
disebabkan oleh hipertensi, atau dapat
dianggap hipertensi sekunder.
Glukosa darah Untuk menyingkirkan diabetes atau
intoleransi glukosa
Kolesterol HDL dan kolesterol total
serum
Membantu memperkirakan resiko
kardiovaskular dimasa depan
EKG Untuk menetapkan adanya hipertrofi
ventrikel kiri
2.1.7 Komplikasi Hipertensi
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun
tidak langsung yang bisa mengenai jantung, otak, ginjal, arteri perifer, dan mata. Beberapa
penelitian mengatakan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat
langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain
adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II, stres oksidatif, down regulation dari
ekspresi nitric oxide synthase, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi
garam dan sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target,
misalnya kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β
Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Faktor Resiko Hipertensi
Dapat Dimodifikasi Tidak Dapat Dimodifikasi
Hipertensi
Riwayat Keluarga dengan penyakit kardiovaskular premature (pria <55 tahun, wanita < 65 tahun)
Sumber : Yogiantoro, 2006
2.1.8 Penatalaksaan
Menurut Joint National Commission (JNC) 7, rekomendasi target tekanan darah yang
harus dicapai adalah < 140/90 mmHg dan target tekanan darah untuk pasien penyakit ginjal
kronik dan diabetes adalah ≤ 130/80 mmHg. American Heart Association (AHA)
merekomendasikan target tekanan darah yang harus dicapai, yaitu 140/90 mmHg, 130/80 mmHg
untuk pasien dengan penyakit ginjal kronik, penyakit arteri kronik atau ekuivalen penyakit arteri
kronik, dan ≤ 120/80 mmHg untuk pasien dengan gagal jantung. Sedangkan menurut National
Kidney Foundation (NKF), target tekanan darah yang harus dicapai adalah 130/80 mmHg untuk
pasien dengan penyakit ginjal kronik dan diabetes, dan < 125/75 mmHg untuk pasien dengan > 1
g proteinuria (Cohen, 2008).
2.1.8.1 Farmakologi
Jenis-jenis obat antihipertensi yang dianjurkan untuk terapi hipertensi adalah:
1. Diuretika, terutama jenis obat Thiazide atau Aldosterone Antagonist
Thiazide merupakan obat utama dalam terapi hipertensi dimana terbukti paling efektif
dalam menurunkan risiko kardiovaskular. Thiazide dapat digunakan sebagai obat tunggal
Universitas Sumatera Utara
antihipertensi lain untuk meningkatkan efektivitas antihipertensi lain dan mencegah
retensi cairan oleh antihipertensi lain (Nafrialdi, 2007).
2. Beta Blocker
Merupakan obat antihipertensi yang populer kedua setelah diuretik. Beta blocker
digunakan sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang terutama
pada pasien dengan penyakit jantung koroner (khususnya infark miokard akut), pasien
dengan aritmia supraventrikel dan ventrikel tanpa kelainan konduksi (Nafrialdi, 2007).
3. Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist
Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist pada terapi hipertensi memberikan
efek yang sama dengan antihipertensi yang lain. Calcium Channel Blocker atau Calcium
Antagonist terbukti sangat efektif pada hipertensi dengan kadar renin yang rendah seperti
pada usia lanjut (Nafrialdi, 2007).
4. Angiotensin Converting Enzim Inhibitor (ACEI)
5. Obat golongan ini bermanfaat terutama pada pasien hipertensi yang kronik atau menetap
akibat penyakit parenkim ginjal. Hiperkalemia mungkin terjadi pada penggunaaan ACE
inhibitor akibat hambatan pada renin (Rahayoe, 2003).
6. Angiotensin II Receptor Blocker AT, receptor antagonist/blocker (ARB)
Angiotensin II Receptor Blocker sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi sepeti hipertensi renovaskular lain dan
hipertensi genetik, tetapi kurang efektif pada hipertensi dengan kadar renin yang rendah
(Nafrialdi, 2007).
2.1.8.2. Non Farmakologi
Terapi Non Farmakologi Mengubah gaya hidup merupakan suatu terapi atau pendekatan
yang sangat bermanfaat dalam mengatasi tekanan darah tinggi (Lumbantobing, 2008).
a. Menurunkan Berat Badan Berlebih dan Pengaturan Diet Mengurangi berat badan dapat
menurunkan risiko hipertensi,diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Penerapan pola
makan yang seimbang dapat mengurangi tekanan darah. Menurut Martono (2004) setiap
penurunan 5 kg berat badan pada yang obesitas dapat menurunkan tekanan darah secara
Universitas Sumatera Utara
system simpatis dan aktivitas RAAS. Setiap penurunan 1 kg berat badan dapat
menurunkan tekanan darah 2/1 mmHg . Universitas Sumatera Utara xxxiv Penurunan
berat badan tidak lepas dari modifikasi dietnya. Tujuan utama dari pengaturan diet pada
hipertensi adalah mengatur tentang makanan sehat, menu makanan harus seimbang dan
memenuhi kebutuhan zat gizi yang dapat menurunkan tekanan darah. Adopsi pola makan
DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang diet kaya serat dari buah-buahan
dan rendah lemak dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 5,5-11,4 mmHg
serrta tekanan diastolik sebesar 3 – 5,5 mmHg (Frisoli, Schmieder, Grodzicki, Messerli,
2011).
b. Meningkatkan Aktivitas Fisik dan Olahraga Olahraga aerobik secara teratur seperti
berjalan kaki, jogging, berenang dan bersepeda secara teratur dapat menurunkan tekanan
darah dan mempertahankan berat badan ideal. Aktivitas fisik yang cukup dan teratur
membuat jantung lebih kuat. Jantung yang kuat dapat memompa darah lebih banyak
dengan usaha minimal sehingga resistensi perifer total terjadi penurunan karena gaya
yang bekerja pada dinding pembuluh arteri akan berkurang. Aktivitas fisik seperti
olahraga aerobik yang dilakukan secara teratur 30-60 menit per hari, 3-5 hari per minggu
dapat menu bermanfaat menurunkan tekanan darah 5 mmHg (Frisoli, Schmieder,
Grodzicki, Messerli, 2011).
c. Berhenti Merokok Merokok memiliki peran cukup besar dalam peningkatan tekanan
darah yang disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam rokok. Tidak merokok
mengurangi keseluruhan risiko penyakit kardiovaksular dan dapat menurunkan tekanan
darah secara perlahan.
d. Pembatasan Asupan Natrium Pembatasan asupan natrium dengan mengurangi kadar
garam dapat membantu pendertita hipertensi menurunkan tekanan darahnya. Penggunaan
sodium kurang dari 2,4 gram atau kurang dari 6 gram (1 sedok teh) garam dapur per hari
dapat mengurangi 4-7 mmHg tekanan darah (Frisoli, Schmieder, Grodzicki, Messerli,
2011). Pembataasan asupan garam juga harus menghindari makanan yang sudah
diasinkan. Penambahan dengan suplemen potasium juga Universitas Sumatera Utara
xxxv dapat menurunkan tekanan darah karena salah satu penyebab dari hipertensi adalah
Universitas Sumatera Utara
e. Istirahat yang Cukup Istirahat merupakan suatu kesempatan untuk memperoleh energi sel
dalam tubuh,istirahat dapat dilakukan dengan meluangkan waktu. Meluangkan waktu
tidak berarti minta istirahat lebih banyak dari pada bekerja produktif samapai melebihi
kepatuhan.Meluangkan waktu istirahat itu perlu dilakukan secara rutin. Yang
dimaksudkan dengan istirahat adalah usaha untuk mengembalikan stamina tubuh dan
mengembalikan keseimbangan hormon dan dalam tubuh (Amir, 2002 dalam Sagala,
Universitas Sumatera Utara BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan kondisi yang paling umum dijumpai dalam perawatan primer.
Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana pembuluh
darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah
diastolik ≥90 mmHg) yang menetap. Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan
tekanan dinding arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin
tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja (WHO, 2013).
Menurut laporan the Eighth Joint National Committee ( JNC 7 ) tahun 2004 , tekanan darah
dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu normal (di bawah 120/80 mmHG), prahipertensi
(dari 120/80 mmHG sampai 139/89 mmHG), hipertensi tingkat I (dari 140/90 mmHG sampai
159/99 mmHG), hipertensi tingkat II (melebihi 160/100 mmHG) (JNC 7, 2004).
Pada orang yang berusia diatas 50 tahun, tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg
lebih berisiko terjadinya penyakit kardiovaskular bila dibandingkan dengan tekanan darah
diastolik, namun pada tahun 2008 terdapat sekitar 40% orang dewasa di seluruh dunia berusia 25
tahun ke atas didiagnosa mengalami hipertensi. Angka kejadian hipertensi begitu meningkat, dari
sekitar 600 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi 1 milyar jiwa pada tahun 2008 (WHO, 2013).
Data statistik terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk Asia Tenggara dan
23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas mengalami hipertensi pada tahun 2014
(WHO, 2015).
Di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi hipertensi. Secara keseluruhan prevalensi
hipertensi di Indonesia tahun 2013 sebesar 26,5%. Sedangkan Sumatera Utara didapatkan
prevalensi hipertensi sebesar 24,7% (Riskesdas, 2013).
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan Rumah Sakit Rujukan untuk
wilayah pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan
Riau, serta dan mempunyai bilangan populasi pasien yang banyak. Penelitian ini dilakukan di
RSUP Haji Adam Malik yang mempunyai bilangan pasien hipertensi yang sangat tinggi.
Universitas Sumatera Utara
bulan Januari sampai April sebanyak 30 orang. Sedangkan jumlah pasien yang rawat jalan
meningkat pada bulan April sebanyak 53 orang jika dibandingkan dengan bulan Maret sebanyak
7 0rang. Jumlah pasien hipertensi rawat jalan dari bulan Januari-April sebanyak 93 orang.
Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran pasien penyakit
hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan pada periode Juli 2014 sampai Desember 2014.
Hipertensi termasuk suatu kondisi yang dapat dicegah atau dikendalikan. Namun dari hasil
pengamatan data bahwa penderita hipertensi semakin meningkat setiap tahunnya hampir di
seluruh dunia dan menimbulkan masalah kesehatan masyarakat global yang
berkontribusi terhadap beban penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kecacatan dan
kematian dini.
1.2 Rumusan Masalah
Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas memberikan dasar bagi peneliti
untuk merumuskan pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana gambaran pasien penyakit hipertensi
di RSUP Haji Adam Malik Medan?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pasien penyakit
hipertensi di RSUP Haji Adam Malik.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi berdasarkan jenis kelamin
pasien hipertensi di RSUP H. Adam Malik pada periode Juli 2014 sampai dengan
Desember 2014.
2. Untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi berdasarkan usia pasien
hipertensi di RSUP H. Adam Malik pada periode Juli 2014 sampai dengan
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi berdasarkan etnis/suku
pasien hipertensi di RSUP H. Adam Malik pada periode Juli 2014 sampai dengan
Desember 2014.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat bagi :
1. Subjek penelitian
Bagi subjek penelitian, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan
mengenai tekanan darah terhadap pasien hipertensi.
2. Masyarakat
Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat member informasi pada
masyarakat tentang tekanan darah terhadap pasien hipertensi.
3. Peneliti
Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pemahaman peneliti
mengenai tekanan darah terhadap pasien hipertensi dan penerapan secara langsung
teori pembuatan karya tulis ilmiah sesuai teori yang diajarkan sewaktu kuliah, serta
menjadi syarat untuk mendapat gelar serjana kedokteran dari Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatra Utara.
4. Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah studi
kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukan yang berarti dan bermanfaat bagi
mahasiswa pada bidang kesehatan di Universitas Sumatera Utara.
5. Rumah Sakit
Bagi institusi rumah sakit, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan
Universitas Sum atera Utara ABSTRAK
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Data WHO menunjukkan bahwa Setiap tahun, tekanan darah tinggi menyumbang kematian hampir 9,4 juta orang akibat penyakit jantung dan stroke, dan jika digabungkan, kedua penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. . Penelitian ini dilakukan dengan melihat data sekunder, menggunakan rekam medik di RSUP H. Adam Malik Medan. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan progam komputer SPSS.
Hasil penelitian dengan mengumpulkan data di ruang rekam medis, didapatkan bahwa pasien penyakit hipertensi lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 68 orang (50,7%) dan dengan etnis batak sebanyak 50 orang (37,3%). Pasien penyakit hipertensi juga sering ditemukan pada mereka dengan usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 orang (33,6%). Sesuai penggolongan hipertensi berdasarkan JNC VII didapatkan hasil klasifikasi hipertensi terbanyak adalah hipertensi grade 2 sebanyak 53 orang (39,6%), di ikuti hipertensi grade 1 sebanyak 47 orang (35,1%) dan yang terendah adalah pre-hipertensi sebanyak 34 orang (25,4%).
Universitas Sum atera Utara ABSTRACT
Hypertension is defined as increased blood pressure that causes continuing symptoms to a targeted organ, example stroke to the brain, coronary heart disease to the cardiac blood vessels and cardiac muscles. Data from WHO shows that each year almost 9.4 million people die due to heart diseases or stroke which is caused by hypertension. A combination of these two diseases is the world leading cause of death.
This research is descriptive and is based on cross sectional. The research is carried out by observing secondary data from the medical records in Haji Adam Malik General Hospital, Medan. The data is then analysed using SPSS computer programming.
The results obtained shows that hypertension is found most in female as many as 68 people (50.7%) whereas the highest number of ethnicity are Batak, 50 people (37.3%). The most number of cases are found in the age category of 56-65 years old as many as 45 people (33.6%). Based on classification of hypertension using JNCVII, it is found as many as 53 people (39.6%) are classified under grade 2 hypertension, followed by grade 1 , 47 people (35.1%) and the least are pre-hypetension as many as 34 people(25.4%).
Universitas Sum atera Utara
GAMBARAN PASIEN PENYAKIT HIPERTENSI DI
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN JULI 2014 SAMPAI
DESEMBER 2014
OLEH :
WAHYUDHI SIMATUPANG
120100033
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sum atera Utara GAMBARAN PASIEN PENYAKIT HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN JULI 2014 SAMPAI DESEMBER 2014
KARYA TULIS ILMIAH
“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”
OLEH
WAHYUDHI SIMATUPANG
120100033
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sum atera Utara ABSTRAK
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Data WHO menunjukkan bahwa Setiap tahun, tekanan darah tinggi menyumbang kematian hampir 9,4 juta orang akibat penyakit jantung dan stroke, dan jika digabungkan, kedua penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. . Penelitian ini dilakukan dengan melihat data sekunder, menggunakan rekam medik di RSUP H. Adam Malik Medan. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan progam komputer SPSS.
Hasil penelitian dengan mengumpulkan data di ruang rekam medis, didapatkan bahwa pasien penyakit hipertensi lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 68 orang (50,7%) dan dengan etnis batak sebanyak 50 orang (37,3%). Pasien penyakit hipertensi juga sering ditemukan pada mereka dengan usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 orang (33,6%). Sesuai penggolongan hipertensi berdasarkan JNC VII didapatkan hasil klasifikasi hipertensi terbanyak adalah hipertensi grade 2 sebanyak 53 orang (39,6%), di ikuti hipertensi grade 1 sebanyak 47 orang (35,1%) dan yang terendah adalah pre-hipertensi sebanyak 34 orang (25,4%).
Universitas Sum atera Utara ABSTRACT
Hypertension is defined as increased blood pressure that causes continuing symptoms to a targeted organ, example stroke to the brain, coronary heart disease to the cardiac blood vessels and cardiac muscles. Data from WHO shows that each year almost 9.4 million people die due to heart diseases or stroke which is caused by hypertension. A combination of these two diseases is the world leading cause of death.
This research is descriptive and is based on cross sectional. The research is carried out by observing secondary data from the medical records in Haji Adam Malik General Hospital, Medan. The data is then analysed using SPSS computer programming.
The results obtained shows that hypertension is found most in female as many as 68 people (50.7%) whereas the highest number of ethnicity are Batak, 50 people (37.3%). The most number of cases are found in the age category of 56-65 years old as many as 45 people (33.6%). Based on classification of hypertension using JNCVII, it is found as many as 53 people (39.6%) are classified under grade 2 hypertension, followed by grade 1 , 47 people (35.1%) and the least are pre-hypetension as many as 34 people(25.4%).
Universitas Sum atera Utara KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT,
Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, berupa
kesehatan dan rezeki serta waktu sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan
proposal peneltian karya tulis ilmiah ini tepat waktu. Tak lupa, penulis juga
menyampaikan selawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, semoga kita mendapat syafaatnya di hari akhir kelak. Amin.
Dalam menyelesaikan penulisan proposal karya tulis ilmiah yang berjudul
“Gambaran Pasien Penyakit Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan Juli
sampai Desember Tahun 2015” penulis menemukan banyak hambatan. Namun,
berkat bantuan dari banyak pihak, penulis dapat menyelesaikan penulisan
proposal karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Sumatera Utara
2. Prof. dr. Harris Hasan, Sp.PD, Sp.JP(K) selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk memberi bimbingan
dalam proses penulisan proposal karya tulis ilmiah ini.
3. Kepada kedua orangtua penulis, Alm Muara Simatupang dan Dra
Haswardah Sinaga, serta kepada saudara saya, Wahyuni Simatupang, serta
kepada paman saya Maruli Tua Simatupang, Dahlan Sianturi, Sholeh
Simatupang, Zulfikar Simatupang. yang telah memberikan dukungan,
Universitas Sum atera Utara 4. Kepada sahabat-sahabat saya Arjumardi Azrah Harahap, Rian Satria, Arif
Darmawan, Roy Rinaldi Marpaung, Adit M. Prasetya , M. Mahadi
Hasibuan, Umar Ar-rasidin Lubis, Bhavytira, dan Dwi Azhari Adha. yang
telah memberikan dukungan serta masukan dalam penyusunan proposal
penelitian karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan agar pembaca
memberikan kritikan dan masukan yang membangun demi kesempurnaan
penulisan hasil karya tulis ilmiah nanti. Terima kasih.
Medan, 7 Desember 2015
Universitas Sum atera Utara
1.3. Tujuan Penelitian... 2
1.3.1. Tujuan Umum ... 2
1.3.2. Tujuan Khusus ... 2
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Definisi Hipertensi ... 5
2.2. Etiologi Hipertensi ... 5
2.2.1. Hipertensi Esensial ... 5
2.2.2. Hipertensi Sekunder ... 5
2.3. Faktor Resiko Hipertensi ... 5
2.4. Klasifikasi Hipertensi ... 8
2.5. Patofisiologi Hipertensi ... 8
2.6. Diagnosa Hipertensi ... 9
2.7. Komplikasi Hipertensi... 10
2.8. Penatalaksaan Hipertensi ... 10
2.8.1. Farmakologi... 11
2.8.2. Non Farmakologi ... 12
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 14
3.1. Kerangka Konsep ... 14
3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 14
3.2.1. Variabel Penelitian ... 14
Universitas Sum atera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17
4.1. Rancangan Penelitian ... 17
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17
4.2.1 Lokasi Penelitian ... 17
4.2.2 Waktu Penelitian ... 17
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17
4.3.1. Populasi Penelitian ... 17
4.3.2. Sampel Penelitian ... 17
4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 17
4.4. Metode Pengumpulan Data ... 17
4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 17
4.5.1. Pengolahan Data ... 17
4.5.2. Analisa Data ... 19
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20
5.1. Hasil Penelitian ... 20
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 20
5.1.2. Karakteristik Responden ... 20
5.1.3. Hasil Analisa Data ... 23
5.2. Pembahasan ... 26
5.2.1. Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin26 5.2.2. Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Usia ………...27
5.2.3. Prevalensi Pasien Hipertensi dengan Etnis………...27
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 29
6.1. Kesimpulan ... 29
6.2. Saran ... 29
Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 2.1. Pemeriksaan Diagnosa Hipertensi………....……….9
TABEL 2.2. Faktor Resiko Hipertensi………...……...……….10
TABEL 3.1. Definisi Operasional…………...………..………15
TABEL 5.1. Distribusi Karakteristik Responden………...……….21
TABEL 5.2. Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin………....……..23
TABEL 5.3. Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Usia………...………24
Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 3.1. Kerangka Konsep
Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan
Lampiran 3 Surat Izin Studi Awal Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan
Lampiran 5 Data Induk Penelitian