KUESIONER Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada:
Yth Bapak/Ibu Responden di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai penunjang skripsi yang berjudul “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaandan Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000” yang disusun sebagai salah satu syarat kelulusan program S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir berikut ini. Kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner ini sangat berharga bagi keberhasilan penelitian ini dan seluruh jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan akan dirahasiakan.
Atas bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan terimakasih.
Medan, Desember 2016 Peneliti :
A. IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk:
Berilah tanda √(centang) pada pilihan jawaban yang disediakan sesuai dengan kondisi anda.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama(*) : (*) Boleh Tidak Diisi.
2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan 3. Umur :
4. Jabatan :
5. Lama kerja di perusahaan ini : 0-5 tahun
6-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun > 20 tahun
6. Pendidikan terakhir : SMA
B. DAFTAR PERTANYAAN
Petunjuk:
Berilah jawaban untuk setiap pernyataan berikut. Sejumlah pernyataan sedikit kontroversial, mungkin anda akan bersikap netral, akan tetapi usahakan memilih rating yang lebih menunjukkan believe/feeling (perasaan) anda.Berilah tanda
√(centang) pada pilihan jawaban yang disediakan sesuai dengan kondisi anda pada salah satu nomor antara 1 sampai 5:
I. SISTEM PENGUKURAN KINERJA
Keterangan Jawaban:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Ragu-ragu (RR) 4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
No. Pernyataan STS TS RR S SS
1. Sistem pengukuran kinerja yang diterapkan mampu memotivasi untuk selalu bekerja secara maksimal.
2. Sistem pengukuran kinerja yang diterapkan sudah baik. 3. Sistem pengukuran kinerja
yang diterapkan sangat membantu dalam pengambilan keputusan manajemen.
4. Penerapan sistem pengukuran kinerja mampu membantu dalam pemberian informasi kepada manajer mengenai kualitas.
5. Sistem pengukuran kinerja yang diterapkan mampu mengelola operasi secara efektif dan efisien.
II. SISTEM PENGHARGAAN
Keterangan Jawaban:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Ragu-ragu (RR) 4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
No. Pernyataan STS TS RR S SS
1. Penerapan gaji yang terima sesuai dengan apa yang telah dilakukan untuk perusahaan. 2. Perusahaan telah memberikan
bonus sesuai dengan kinerja karyawan nya.
3. Uang lembur yang ditetapkan perusahaan telah dihitung secara adil.
4. Besarnya tunjangan hari raya yang diberikan oleh perusahaan telah diterapkan sesuai dengan harapan karyawan nya.
5. Besarnya tunjangan hari tua yang diterapkan membuat karyawan merasa aman untuk bekerja di perusahaan.
6. Setiap karyawan diakui dan dihargai dalam bekerja.
7. Pemberikan kompensasi telah dilakukan secara memadai. 8. Karyawan puas dengan gaji
yang diterima selama ini.
9. Perusahaan mengakui atas keberhasilan karyawan.
10. Karyawan puas dengan fasilitas kesehatan yang diberikan oleh perusahaan selama ini.
secara merata.
12. Perusahaan sudah menerapkan sistem penghargaan (reward) secara baik.
III. TOTAL QUALITY MANAGEMENT Keterangan Jawaban:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Ragu-ragu (RR) 4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
No. Pernyataan STS TS RR S SS
1. Perusahaan selalu memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mengajukan keluhannya. 2. Manajemen memiliki rencana
operasional yang diterapkan sebagai gambaran untuk sasaran kualitas.
3. Manajemen tingkat secara aktif
mendukung dan mempromosikan implementasi
untuk diterapkan sebagai standar kualitas pelayanan.
4. Pertemuan kelompok untuk membahas permasalahan, merupakan komitmen jangka panjang yang telah diterapkan oleh perusahaan.
5. Sulitnya untuk menerapkan kerjasama tim menyebabkan tujuan perusahaan tidak tercapai.
dilakukan dengan baik.
7. Pendidikan/pelatihan selalu diberikan kepada setiap karyawan.
8. Karyawan diberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan merupakan salah satu bentuk kepercayaan perusahaan kepada karyawannya.
9. Manajer dan karyawan
mempunyai kesatuan tujuan untuk bersama-sama memajukan perusahaan.
10. Perusahaan selalu melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan telah diterapkan dengan baik.
IV. KINERJA MANAJERIAL
Keterangan Jawaban:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Ragu-ragu (RR) 4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
No. Pernyataan STS TS RR S SS
1. Perencanaan
Manajemen perusahaan sebaiknya menentukan tujuan,
kebijakan, dan tindakan/pelaksanaan,
penjadwalan kerja, penganggaran, merancang
prosedur, pemrograman.
2. Investigasi
Manajemen perusahaan sebaiknya mengumpulkan dan
catatan, laporan, dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan, analisis pekerjaan.
3. Pengkoordinasian
Perusahaan sebaiknya melakukan tukar-menukar
informasi dengan orang lain dibagian organisasi yang lain untuk meningkatkan dan menyesuaikan program, memberi tahu bagian yang lain,
hubungan dengan manajer lain.
4. Evaluasi
Manajemen perusahaan sebaiknya menilai dan mengukur
proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, pemeriksaan produk.
5. Pengawasan (Supervisi)
Manajemen Perusahaan sebaiknya mengarahkan,
memimpin, dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani bawahan.
6. Pemilihan Staff
Perusahaan sebaiknya mempertahankan angkatan kerja
dibagian anda, merekrut mewawancarai, dan memilih pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan memutasi pegawai.
7. Negosiasi
Perusahaan sebaiknya
melakukan Pembelian,
tawar-tawar-menawar secara kelompok.
8. Perwakilan (Representatif)
Perusahaan sebaiknya menghadiri pertemuan dengan
perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato secara kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum
Variabel Kinerja Manajerial (Y)
Lampiran 2. Hasil Kuesioner Penelitian
Y
P
R 1 2 3 4 5 6 7 8 JLH
1 4 5 4 4 4 5 5 5 36
2 4 4 3 4 5 4 3 4 31
3 4 4 4 4 5 5 4 4 34
4 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 5 5 5 5 5 5 5 5 40
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 5 4 4 5 5 5 4 5 37
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 4 4 4 4 4 4 5 4 33
11 5 5 4 4 5 5 5 4 37
12 5 4 4 5 5 5 5 5 38
13 5 5 4 5 5 5 5 5 39
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 5 5 5 4 5 2 4 5 35
16 4 4 4 4 5 5 4 5 35
17 4 4 4 4 5 5 4 4 34
18 3 5 4 4 5 3 4 5 33
19 4 5 4 4 5 4 5 4 35
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 5 4 5 5 4 5 4 5 37
22 4 4 4 4 4 5 4 5 34
23 5 4 4 5 4 5 4 2 33
24 4 4 5 5 4 4 5 4 35
25 4 4 4 4 4 4 4 4 32
26 4 4 4 4 5 5 4 4 34
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 4 4 4 4 4 4 4 4 32
29 4 4 4 4 4 4 4 4 32
30 4 5 4 4 4 5 4 5 35
31 4 4 4 4 4 4 5 3 32
32 3 3 4 3 4 4 3 3 27
33 4 4 4 4 4 4 4 4 32
35 4 3 4 4 4 4 3 4 30
36 4 4 4 4 4 4 4 4 32
37 4 4 4 4 4 4 4 4 32
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32
39 5 3 4 5 5 5 5 5 37
40 4 4 4 4 4 4 4 4 32
41 4 5 3 4 5 4 5 3 33
Variabel Sistem Pengukuran Kinerja (X1)
X1
P
R 1 2 3 4 5 6 JLH
1 4 4 4 4 4 4 24
2 4 3 4 5 3 3 22
3 4 4 5 5 4 4 26
4 4 4 4 4 4 4 24
5 4 4 4 4 4 4 24
6 5 5 5 5 5 5 30
7 4 4 4 4 4 4 24
8 3 3 3 3 3 3 18
9 5 4 4 4 5 4 26
10 4 4 4 4 4 5 25
11 4 4 4 5 5 5 27
12 3 4 4 4 4 4 23
13 3 4 4 4 4 4 23
14 4 4 5 5 3 4 25
15 4 5 4 4 4 4 25
16 4 4 5 4 5 5 27
17 2 3 4 5 4 2 20
18 4 4 5 5 3 4 25
19 4 5 4 5 4 3 25
20 4 4 4 4 4 4 24
21 4 5 5 5 5 5 29
22 4 4 5 4 4 5 26
23 4 5 4 5 3 2 23
24 4 4 4 5 5 5 27
25 4 4 4 4 5 5 26
26 4 4 5 5 4 4 26
28 4 4 4 4 4 4 24
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 4 5 4 4 5 26
31 4 4 4 5 5 5 27
32 4 4 2 4 4 4 22
33 2 3 3 3 3 3 17
34 4 3 4 4 4 4 23
35 4 3 4 4 4 4 23
36 4 4 4 4 4 4 24
37 4 4 4 4 4 4 24
38 4 4 4 4 4 4 24
39 3 4 4 4 4 4 23
40 4 4 4 4 4 4 24
41 4 5 4 5 4 5 27
Variabel Sistem Penghargaan (X2)
X2
P
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JLH
1 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 39
2 4 4 4 4 3 3 5 3 2 4 2 3 41
3 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 55
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 50
5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 45
6 2 1 1 5 1 3 3 2 5 1 5 5 34
7 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 44
8 4 2 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 35
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
10 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 52
11 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 51
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 49
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
14 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 47
15 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 52
16 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 54
17 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 5 50
18 4 5 5 4 3 4 5 3 4 4 3 4 48
19 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 47
21 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 56
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
23 4 5 2 4 4 3 4 3 4 5 2 3 43
24 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 55
25 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 47
26 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 54
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
28 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 3 41
29 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 44
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 47
31 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 55
32 4 4 4 4 5 5 5 2 4 5 5 4 51
33 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 33
34 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 44
35 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 45
36 2 4 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2 34
37 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 52
38 2 4 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2 34
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
40 2 4 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2 34
41 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 53
Variabel Total Quality Management (X3)
X3
P
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JLH
1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 22
2 5 4 3 2 3 4 2 2 4 3 32
3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
8 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
11 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
12 5 3 2 4 5 4 5 5 5 5 43
14 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 45
15 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 46
16 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 46
17 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44
18 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 41
19 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 45
20 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 22
21 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 42
24 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 46
25 4 4 4 4 4 4 4 2 5 2 37
26 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 45
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
29 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
31 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
32 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 36
33 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38
34 4 5 3 4 3 4 4 4 5 3 39
35 4 5 3 4 3 4 3 3 5 3 37
36 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 23
37 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
38 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 23
39 5 3 2 4 5 4 5 5 5 5 43
40 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 23
Lampiran 3. Hasil Analisis Data (SPSS 22)
Correlations (Y)
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
Kinerja
Manajerial
Y.1 Pearson Correlation 1 .195 .349* .778** .356* .389* .413** .288 .746**
Sig. (2-tailed) .222 .025 .000 .022 .012 .007 .068 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.2 Pearson Correlation .195 1 .088 .117 .384* -.032 .546** .279 .543**
Sig. (2-tailed) .222 .583 .468 .013 .841 .000 .077 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.3 Pearson Correlation .349* .088 1 .392* -.098 -.059 .184 .357* .400**
Sig. (2-tailed) .025 .583 .011 .544 .712 .250 .022 .010
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.4 Pearson Correlation .778** .117 .392* 1 .283 .436** .463** .323* .749**
Sig. (2-tailed) .000 .468 .011 .073 .004 .002 .040 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.5 Pearson Correlation .356* .384* -.098 .283 1 .208 .300 .341* .578**
Sig. (2-tailed) .022 .013 .544 .073 .191 .057 .029 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.6 Pearson Correlation .389* -.032 -.059 .436** .208 1 .262 .172 .522**
Sig. (2-tailed) .012 .841 .712 .004 .191 .098 .282 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.7 Pearson Correlation .413** .546** .184 .463** .300 .262 1 .179 .694**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .250 .002 .057 .098 .263 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Y.8 Pearson Correlation .288 .279 .357* .323* .341* .172 .179 1 .626**
Sig. (2-tailed) .068 .077 .022 .040 .029 .282 .263 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Kinerja
Manajerial
Pearson Correlation .746** .543** .400** .749** .578** .522** .694** .626** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .000 .000 .000 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6
Sistem
Pengukuran
Kinerja
X1.1 Pearson Correlation 1 .478** .344* .293 .392* .488** .731**
Sig. (2-tailed) .002 .027 .063 .011 .001 .000
N 41 41 41 41 41 41 41
X1.2 Pearson Correlation .478** 1 .304 .408** .310* .302 .666**
Sig. (2-tailed) .002 .053 .008 .049 .055 .000
N 41 41 41 41 41 41 41
X1.3 Pearson Correlation .344* .304 1 .488** .195 .366* .659**
Sig. (2-tailed) .027 .053 .001 .222 .018 .000
N 41 41 41 41 41 41 41
X1.4 Pearson Correlation .293 .408** .488** 1 .183 .067 .568**
Sig. (2-tailed) .063 .008 .001 .251 .679 .000
N 41 41 41 41 41 41 41
X1.5 Pearson Correlation .392* .310* .195 .183 1 .666** .691**
Sig. (2-tailed) .011 .049 .222 .251 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41
X1.6 Pearson Correlation .488** .302 .366* .067 .666** 1 .749**
Sig. (2-tailed) .001 .055 .018 .679 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41
Sistem
Pengukuran
Kinerja
Pearson Correlation .731** .666** .659** .568** .691** .749** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations (X2)
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12
Sistem
Penghar
gaan
X2.1 Pearson
Correlation 1 .509
**
.703** .122 .427** .467** .647** .656** .639** .818** .108 .622** .840**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .446 .005 .002 .000 .000 .000 .000 .500 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.2 Pearson
Correlation .509
**
1 .534** .329* .596** .475** .437** .401** .185 .540** -.030 .191 .629**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .036 .000 .002 .004 .009 .247 .000 .852 .231 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.3 Pearson
Correlation .703
**
.534**
1 .291 .395*
.392*
.750**
.665**
.456**
.572**
.113 .541**
.803**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .065 .011 .011 .000 .000 .003 .000 .481 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.4 Pearson
Correlation .122 .329
*
.291 1 .283 .135 .293 .327* .245 .080 .369* .409** .462**
Sig. (2-tailed) .446 .036 .065 .073 .399 .063 .037 .122 .619 .017 .008 .002
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.5 Pearson
Correlation .427
**
.596** .395* .283 1 .647** .180 .377* .242 .583** .176 .246 .617**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .011 .073 .000 .260 .015 .127 .000 .272 .121 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.6 Pearson
Correlation .467
**
.475** .392* .135 .647** 1 .203 .225 .310* .440** .305 .321* .571**
Sig. (2-tailed) .002 .002 .011 .399 .000 .203 .157 .048 .004 .053 .041 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.7 Pearson
Correlation .647
**
.437**
.750**
.293 .180 .203 1 .536**
.446**
.660**
.150 .562**
.740**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .063 .260 .203 .000 .004 .000 .349 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.8 Pearson
Correlation .656
**
.401** .665** .327* .377* .225 .536** 1 .571** .514** .212 .558** .759**
Sig. (2-tailed) .000 .009 .000 .037 .015 .157 .000 .000 .001 .183 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.9 Pearson
Correlation .639
**
.185 .456** .245 .242 .310* .446** .571** 1 .534** .318* .789** .714**
Sig. (2-tailed) .000 .247 .003 .122 .127 .048 .004 .000 .000 .043 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.10 Pearson
Correlation .818
**
.540**
.572**
.080 .583**
.440**
.660**
.514**
.534**
1 .130 .545**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .619 .000 .004 .000 .001 .000 .419 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.11 Pearson
Correlation .108 -.030 .113 .369
*
.176 .305 .150 .212 .318* .130 1 .449** .391*
Sig. (2-tailed) .500 .852 .481 .017 .272 .053 .349 .183 .043 .419 .003 .012
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X2.12 Pearson
Correlation .622
**
.191 .541**
.409**
.246 .321*
.562**
.558**
.789**
.545**
.449**
1 .773**
Sig. (2-tailed) .000 .231 .000 .008 .121 .041 .000 .000 .000 .000 .003 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Sistem
Pengha
rgaan
Pearson
Correlation .840
** .629** .803** .462** .617** .571** .740** .759** .714** .803** .391* .773** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations (X3)
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10
Total Quality Management X3.1 Pearson Correlation 1 .704**
.469** .641** .517** .851** .769** .731** .689** .751** .877**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.2 Pearson Correlation .704** 1 .732** .637** .212 .793** .547** .540** .545** .482** .772**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .184 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.3 Pearson Correlation .469**
.732**
1 .665**
.224 .632**
.425**
.417**
.336*
.516**
.682**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .160 .000 .006 .007 .032 .001 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.4 Pearson Correlation .641** .637** .665** 1 .462** .782** .750** .793** .589** .813** .886**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.5 Pearson Correlation .517** .212 .224 .462** 1 .484** .637** .588** .230 .621** .597**
Sig. (2-tailed) .001 .184 .160 .002 .001 .000 .000 .149 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.6 Pearson Correlation .851**
.793**
.632**
.782**
.484**
1 .779**
.726**
.684**
.703**
.917**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.7 Pearson Correlation .769** .547** .425** .750** .637** .779** 1 .851** .650** .754** .881**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.8 Pearson Correlation .731**
.540** .417** .793** .588** .726** .851**
1 .616**
.831**
.877**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.9 Pearson Correlation .689** .545** .336* .589** .230 .684** .650** .616** 1 .634** .728**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .032 .000 .149 .000 .000 .000 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
X3.10 Pearson Correlation .751** .482** .516** .813** .621** .703** .754** .831** .634** 1 .877**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Total
Quality
Manage ment
Pearson Correlation .877**
.772** .682** .886** .597** .917** .881** .877** .728** .877** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N
41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics (Y)
Cronbach's
Alpha N of Items
.747 8
Reliability Statistics (X1)
Cronbach's
Alpha N of Items
.763 6
Reliability Statistics (X2)
Cronbach's
Alpha N of Items
.894 12
Reliability Statistics (X3)
Cronbach's
Alpha N of Items
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 41
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.18566858 Most Extreme Differences Absolute .134
Positive .134
Negative -.084
Test Statistic .134
Asymp. Sig. (2-tailed) .063c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 25.846 3.704 6.977 .000
Sistem Pengukuran
Kinerja .280 .161 .266 1.738 .091 .815 1.227
Sistem Penghargaan -.176 .074 -.471 -2.381 .023 .489 2.046
Total Quality Management .228 .068 .637 3.370 .002 .535 1.869 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 79.158 3 26.386 5.109 .005b
Residual 191.086 37 5.164
Total 270.244 40
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
b. Predictors: (Constant), Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .541a .293 .236 2.273 .293 5.109 3 37 .005
a. Predictors: (Constant), Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem
Penghargaan
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Y. 2010. “Pengaruh Penerapan Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. KA (Persero) DAOP IX Jember).” Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
Byars, L.L, dan Rue, L.W., 1997. Human Resource Management, 5th edition,Chicago : The Mc.Graw Hill Companies, Inc.
Dahwan, Ibnu, 2008. “PT. Pos Indonesia di simpang jalan”, diakses dari
Dewi, Intan Ratna, 2008. ’Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM), Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward) TerhadapKinerja Manajerial (Studi Empiris pada Hotel di Kota Padang danBukittinggi)”, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang,Sumatera Barat.
Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. USU Press, Medan.
Firstcha Noviyanty, 2010. “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward Terhadap HubunganAntara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial pada PT. Noer Transport Tama Wisata”, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jawa Timur.
Ghozali, Imam, 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ginting, Paham dan Syafrizal H.Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan MetodeRiset, USU Press, Medan.
Halim, A., Tjahjono, A., dan Husein, M.F., 2009. Sistem PengendalianManajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Hansen, D. R. and M. M. Mowen, 2007. Akuntansi Manajemen. Erlangga.
Jakarta.
Dipublikasikan. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Herianto, Anang Bagus, 2010. “Partisipasi penganggaran dan sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial pada PT.Garam (Persero) diSurabaya”, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jawa Timur.
Husein Umar, 2011, MetodologiPenelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers. Jakarta.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 2011. Metodologi Penelitian BisnisUntuk Akuntansi dan Manajemen.Edisi Pertama. BPFE.Yogyakarta. Mardiyah, Ainul Aida & Listianingsih. 2005. Pengaruh Sistem Pengukuran
Kinerja, Sistem Reward dan Profit Center terhadap Hubungan Antara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial.Jurnal SNA VIII.
Mulyadi,2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Sistem Pelipat Ganda Kinerja Perusahaan, Edisi III, Salemba Empat, Jakarta. Nasution, 2010. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi Ketiga. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Pane, Hariati Susanti, 2010. “Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Management pada PT Pantja Surya”, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Prawirosentono, Suyadi. 2010. Manajemen Sumberdaya Manusia: Kebijakan Kinerja Karyawan: Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Era Perdagangan Bebas Dunia. Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta.
Rahman, Syaiful, Muhammad Nasir, dan Sri Handayani, 2007. “Pengaruh SistemPengukuran Kinerja Terhadap Kejelas Peran, Pemberdayaan Psikologisdan Kinerja Manajerial (Pendekatan Partial Least Square)”. SNA X, Hal.1-35, Makassar.
Rakhmawati, Haridian Yuliatha, 2011. “Pengaruh Total Quality Management, Sistem Penghargaan dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial Pada PT..Inbisco Niagatama Semesta (Mayora Indah Tbk.Group) Jakarta”, Surabaya.
Robert L. Mathis & John H. Jackson. 2006. Human Resources Management. Edisi sepuluh. Salemba Empat. Jakarta.
Sastrohadiwiryo, B.S., 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia : Pendekatan Administratif dan Operasional. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jilid 1 Edisi 4. Salemba Empat, Jakarta.
Sianipar, R. D. 2013. “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Di Kota Padang).” Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Sumatera Barat: Universitas Negeri Padang.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN, Yogyakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk, 2010. Analisis Data Penelitian, USU Pres,Medan.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, Alfabeta :Bandung.
Supriyono, 2009, “Sistem Pengendalian Manajemen”, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.
Tjiptono, Fandi dan Anastasia Diana, 2007, Total Quality Management, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. JenisPenelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008) metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2. BatasanOperasional
Agar penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diteliti, maka perlu adanya batasan masalah dalam melakukan penelitian. Batasan pada penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel bebas, yaitu : sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan,dan total quality management untuk mengukur kinerja manajerial di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor PosMedan 20000. Berdasarkan keterbatasan penelitian yang disebutkan, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain.
3. Sulitnya ditemukan validitas data pada penelitian ini mengingatresponden terkadang tidak memberikan jawaban yang sebenarnya atau jujur.
3.3. Definisi Operasional
3.3.1. Kinerja Manajerial
Kinerja Manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalamkegiatan-kegiatan manajerial, antara lain : perencanaan, investigasi, koordinasi,evaluasi, supervise, pengaturan staff (staffing), negoisasi dan representasi(Mulyadi, 2007).
1. Perencanaan
Dalam arti kemampuan untuk menentukan tujuan, kebijakan dan tindakan ataupelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur danpemograman.
2. Investigasi
Yaitu kemampuan mengumpulkan, menyampaikan informasi untuk catatan,laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan persedian, dan analisispekerjaan.
3. Koordinasi
Yaitu kemampuan tukar menukar informasi dengan orang lain dibagianorganisasi lain untuk mengaitkan dan menyesuaikan program, memberitahubagian lain dan hubungan dengan manajer lain.
Yaitu kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal, kinerja yangdiamati dan dilaporkan, menilai pegawai, penilaian catatan hasil, penilaianlaporan keuangan, dan pemeriksaan produk.
5. Supervisi
Yaitu kemapuan untuk mengarahkan, memimpin dan mengembangkanbawahan dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan.
6. Pengaturan staff
Yaitu kemampuan untuk memepertahankan angkatan kerja, merekrut,mewawancarai, memilih, karyawan baru, menempatkan, mempromosikan danmemutasi karyawan.
7. Negoisasi
Yaitu kemampuan untuk melalukan pembelian, penjualan melakukantawar menawar dengan wakil penjual, tawar menawar secara kelompok.
8. Representasi
Yaitu kemampuan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan denganperusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato intuk acarakemasyarakatan, pendekatan dengan masyarakat, mempromosikan tujuan umumperusahaan.
3.3.2. Sistem Pengukuran Kinerja
organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber daya manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi (Mulyadi, 2007). Menurut Hansen dan Mowen (2007) sistem pengukuran kinerja yaitu secara tradisional dan kontemporer. Sistem pengukuran kinerja tradisional dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar sesuai dengan karakteristik pertanggungjawabannya, sedangkan sistem pengukuran kinerja kontemporer menggunakan aktivitas sebagai pondasinya.
Pada dasarnya pengukuran kinerja sendiri merupakan penilaian perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya dalam mencapai tujuan organisasi (Mulyadi, 2007). Pengukuran kinerja dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Pengukuran Kinerja Intern
Merupakan penilaian atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian dari pencapaian tujuan perusahaan baik dibidang keuangan atau secara keseluruhan. Pengukuran ini dilakukan dengan maksud memberikan petunjuk pembuatan keputusan dan mengevaluasi kinerja manajerial.
2. Pengukuran Kinerja Ektern
sebagai dasar penentu kebijakan penanaman modalnya sehingga dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas.
Menurut Rahman, dkk (2007) sistempengukuran kinerja adalah frekuensi pengukuran kinerja pada manajer dalam unitorganisasi yang dipimpin mengenai kualitas dalam aktivitas operasionalperusahaan. Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran implementasi strategi,dalam menetapkan sistem pengukuran kinerja manajemen puncak memilihserangkaian ukuran-ukuran yang menunjukkan strategi perusahaan. Ukuran-ukuran-ukuranini dapat dilihat sebagai faktor kesuksesan kritis saat ini dan masa depan.Jika faktor-faktor ini diperbaiki, maka perusahaan telah menerapkan strateginya.
3.3.3. Sistem Penghargaan
Sistem Penghargaan (kompensasi) merupakan apa yang diterima oleh parakaryawan sebagai ganti kontribusi mereka pada organisasi (Simamora, 2006).Sistem penghargaan berbasis kinerja merupakan salah satu alat pengendalian penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personel agar mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Sistem ini dibutuhkan perusahaan jika perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang menuntut diperkerjakannya tenaga kerja dan alat produksinya terpadu menjadi satu dalam diri tenaga kerja. Penghargaan atas kinerja personil dilandasi oleh informasi yang dihasilkan dari penilaian atas kinerja personil. Jenis-jenis pengharagaan tersebut meliputi intrinstik dan ekstrinstik yang diterima sebagai hasil menyelesaikan suatu pekerjaan (Mulyadi, 2007).
Penghargaan intrinsik berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan telah mencapai sasaran tertentu. Untuk meningkatkan penghargaan intrinsik manajemen dapat menggunakan berbagi teknik seperti penambahan tanggung jawab, partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan usaha lain yang meningkatkan harga diri seseorang dan mendorong orang untuk menjadi yang terbaik.
2. Sistem Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi yang diberikan kepada personel, baik yang berupa langsung, tidak langsung, maupun berupa kompensasi non moneter. Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung berupa gaji atau upah pokok, honorarium lembur atau hari libur, pembagian laba, pembagian saham, dan berbagai bonus lain yang didasarkan atas kinerja personel. Penghargaan tidak langsung adalah semua pembayaran untuk kesejahteraan personel seperti asuransi kecelakaan, asuransi hari tua, honorarium liburan, tunjangan masa sakit penghargaan non moneter dapat berupa sesuatu yang secara ekstra diberikan perusahaan kepada personelnya seperti ruang kerja yang memiliki lokasi dan fasilitas istimewa, tempat parker khusus, gelar istimewa, dan sekretaris pribadi.
3.3.4. Total Quality Management
proses danlingkungannya yang mempunyai komponen yaitu : fokus pada pelanggan, obsesipada kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim,perbaikan sistem secara berkesinambungan,pendidikan dan pelatihan, kebebasanyang terkendali, kesatuan tujuan, adanya keterlibatan dan pemberdayaankaryawan yang mempunyai komponen yaitu (Nasution 2010). 1. Fokus pada pelanggan
Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternalmerupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasayang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besardalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses, dan lingkungan yangberhubungan dengan produk atau jasa.
2. Obsesi terhadap kualitas
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pelanggan internal daneksternal menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut,organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukanmereka. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level berusahamelaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif. Bagaimana kitadapat melakukannya dengan lebih baik? Bila suatu organisasi terobses dengankualitas, maka berlaku prinsip “good enough is never good enough”.
3. Pendekatan Ilmiah
danpemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut.Dengan demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga(benchmark), memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan. 4. Komitmen Jangka Panjang
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untukitu,dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmenjangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agarpenerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.
5. Kerjasama Tim (Teamwork)
Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional seringkali diciptakanpersaingan antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar dayasaingnya terdongkrak. Sementara itu, dalam organisasi yang menerapkan TQM,kerjasama tim, kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawanperusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembagapemerintah, danmasyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan
Setiap produk dan atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-prosestertentu di dalam suatu sistem/ lingkungan. Oleh karena itu, sistem yangada perlu diperbaiki secara terus- menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapatmakin meningkat.
7. Pendidikan dan Pelatihan
menyebabkanperusahaan yang bersangkutan tidak berkembang dan sulit bersaing denganperusahaan lainnya, apalagi dalam era persaingan global. Sedangkan dalamorganisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktoryang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar.Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilanteknis dan keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan yang terkendali
Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalampengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangatpenting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan “rasa memiliki”dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat. 9. Kesatuan Tujuan
Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harusmemiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan padatujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa harusselalu ada persetujuan/ kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan,misalnya mengenai upah dan kondisi kerja.
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
sertameningkatkan ”rasa memiliki” dan tanggung jawab atas keputusan denganmelibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.
[image:36.595.114.517.254.753.2]Secara ringkas definisi operasional dan pengukuran variabel dalampenelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel
Penelitian
Defenisi Operasional Pengukuran Variabel Skala
Variabel Independen
Sistem Pengukuran Kinerja ( X1 )
Sistem pengukuran kinerja adalah frekuensi pengukuran kinerja pada manajer dalam unit organisasi yang dipimpin mengenai kualitas dalam aktivitas operasional perusahaan. 1).Motivasi perusahaan. 2).Penerapan sistem pengukuran kinerja. 3).Pengambilan keputusan manajemen.
4).Pemberian informasi kepada manajer.
5).Pengelolaan operasi secara efektif dan efisien.
6).Peningkatan kinerja perusahaan. Skala Interval Sistem Penghargaan ( X2 )
Sistem Penghargaanadalah apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka pada organisasi. Sistem reward atau penghargaan organisasional berisi jenis-jenis penghargaan yang ditawarkan dan dibagi bagikan kepada karyawan. Penghargaan intrinsik berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan telah mencapai sasaran tertentu. Penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi yang
diberikan kepada personel, baik yang berupa langsung, tidak langsung, maupun berupa kompensasi non moneter.
1).Penerapan gaji. 2).Pemberian bonus. 3).Penetapan uang lembur. 4). Penerapan tunjangan hari raya.
5).Penerapan tunjangan hari tua.
6).Karyawan diakui dan dihargai.
7).Pemberian kompensasi. 8).Kepuasan penerimaan gaji. 9).Pengakuan perusahaan atas keberhasilan karyawan. 10).Kepuasan karyawan atas fasilitas kesehatan.
11).Pemberian peluang naik pangkat. 12).Penerapan penghargaan. Skala Interval Total Quality
Total Quality Management merupakan suatu
Management ( X3 )
pendekatandalam menjalankan usahayang mencoba
untukmemaksimumkan daya saingorganisasi melalui perbaikanterus menerus atas produk,jasa, tenaga kerja, proses danlingkungannya.
operasional.
3).Penerapan standar kualitas pelayanan.
4).Komitmen jangka panjang. 5).Penerapkan kerjasama tim. 6).Pertemuan untuk membahas dan memperbaiki sistem. 7).Pemberian
pendidikan/pelatihan kepada setiap karyawan.
8).Kebebasan menyampaikan pendapat.
9).Kesatuan tujuan diantara manajer dan karyawan. 10).Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan.
Skala Interval Variabel Dependen Kinerja Manajerial ( Y )
Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, antara lain : perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staff (staffing), negoisasi, dan representasi.
1).Perencanaan menentukan tujuan. 2).Investigasi mengumpulkan informasi. 3).Pengkoordinasian dalam penyesuaikan program. 4).Evaluasi untuk menilai. 5).Pengawasan untuk mengarahkan pemimpin. 6).Pemilihan staff untuk mengarahkan peraturan perusahaan kepada karyawan baru.
7).Negoisasi dengan pemasok untuk pemesanan barang dan jasa.
8).Penetapan karyawan berprestasi untuk mewakili perusahaan menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain.
Skala Interval
3.4. PengukuranVariabel
titik. Menurut Soewadji (2012) untuk jawaban negatif atau tidak puas Likert member skor dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Dengan menggunakan skala Likert ,maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrument yang dapat berupa pernyataann atau pertanyaan. Dalam melaukukan penelitian terhadap varibel yang akan diuji pada setiap jawaban yang akan diberikan skor. Skor yang diberikan adalah :
Tabel 3.2 Skala Likert
No. Jawaban Skor
1. Sangat Setuju ( SS ) 5
2. Setuju ( S ) 4
3. Ragu-Ragu (RR) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Soewadji ( 2012 )
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1.Populasi
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah Pegawai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000 berjumlah 70 orang.
3.5.2.Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi(Indriantoro dan Supomo, 2011). Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling dalam memlilih unit kerja sebagai unit analisis. Menurut Indriantoro dan Supomo (2011),Simple Random Sampling yaitu pemilihan sampel secara acak sederhana yang memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel.
Ukuran sampel ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2011) sebagai berikut:
n = N
N (e)2 + 1
Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampelyang masih dapat ditolelir.
Dalam hal ini total jumlah karyawan sebanyak 70 orang maka sampelyang diambil dengan kelonggaran ketelitian sebesar 10% yaitu:
n = N
N (e)2 + 1 = n =
70
Dengan menggunakan rumus Slovin di atas, maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 41responden.
3.6. Jenis Data
Data pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Indriantoro dan Supomo (2011) “Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara)”. Pengiriman dan pengambilan kuisioner kepada responden diserahkan secara langsung dan acak kepada pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000.
3.7. MetodePengumpulan Data
Metode pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis dan di isi oleh para karyawan di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000 yang menjadi responden penelitian, yang digunakan sebagai alat memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan penjabaran dari hipotesis. Dalam penelitian ini digunakan skala interval, yaitu mengukur sikap dengan mengatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 ( SS = Sangat Setuju ), skor 4 ( S = Setuju ), skor 3 ( RR = Ragu-Ragu ), skor 2 ( TS = Tidak Setuju ), skor 1 ( STS = Sangat Tidak Setuju ).
3.8. TeknikAnalisis Data
2010). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS ( Statistical Package for Social Science)22.0 for windows. Beberapa teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif
Teknik ini merupakan suatu teknik analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti (Situmorang dkk, 2010).Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.0 for windows.
3.8.2. UjiKualitas Data
Sebelum data diolah dan dianalisis, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian terhadap kualitas data untuk mengetahui kesungguhan para responden dalam menjawab pertanyaan, yakni Pengujian validitas (test of validity) dan Pengujian reliabilitas (test of reliability)(Ginting dan Situmorang, 2008). Pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for theSocial Science) 22.0 for windows.
3.8.2.1. UjiValiditas Data
butir instrument tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik. Jika menggunakan teknik alpha dalam SPSS, untuk melihat validitas eksternal maka nilai Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan r tabel (Situmorang dkk, 2010).
3.8.2.2. Uji Reliabilitas Data
Menurut (Ghozali 2010) “Pengujian dilakukan dengan menggunakanprogram SPSS, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitasditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:pertanyaan dinyatakan reliable jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60”.
3.8.3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisisregresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, ujimultikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Dalam permasalahan regresi, adanyauji asumsi klasik diperlukan karena dapat mempengaruhi bisa tidaknya
kesimpulan suatu analisis.
3.8.3.1. Uji Normalitas
pendekatankolmogorv smirnorv. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 % (0,05) makajika nilai Asymp. Sig (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residualberdistribusi normal (Situmorang dkk, 2010).
3.8.3.2. Uji Heterokedastisitas
Menurut Erlina (2008), “uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalammodel regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pengamatan kepengamatan lain”. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatanlainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, makadisebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadiheteroskedastisitas (Erlina, 2008).
3.8.3.3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresiditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi korelasi,berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnyatidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat ada atautidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance danlawannya Variance Inflation Factor (VIF). (Ghozali,2010)Adanya multikolinearitas dapat diliht dari tolerance value atau nilaivariance inflation factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batasan VIFadalah 5, dimana :
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variable terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitianini. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut digunakan alat uji :
3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis data merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian,karena analisis data merupakan suatu usaha untuk menemukan jawaban atas suatupermasalahan yang terjadi.Untuk melihat bagaimana pengaruh dari variabel independen terhadapvariabel dependen dalam penilitian ini, maka model analisis yang digunakanadalah model regresi linear berganda. Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y = Kinerja Manajerial a = Konstanta Regresi
b = Koefisien Variabel Bebas X1 = Sistem Pengukuran Kerja X2 = Sistem Penghargaan X3 = Total Quality Managemen e = error term
3.9.2. Uji Secara Simultan (Uji-F)
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.Uji-F menunjukkan seberapa jauh pengaruh variable independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Ho diterima dan Ha ditolak jika F hitung < F tabel pada α = 5 % Ho ditolak dan Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 %
3.9.3. Uji Secara Parsial (Uji-t)
Uji-T digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabelbebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung <t tabel pada α = 5 % Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung >t tabel pada α = 5 %
3.9.4. Koefisien Determinasi (R²)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1.Sejarah Perusahaan
PT. POS Indonesia ( Persero ) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) yang ada di Indonesia. Pentingnya komunikasi secara tertulis menjadi ide pertama timbulnya gagasan untuk mendirikan perusahaan ini. Selain itu, pendirian juga bertujuan menjamin keamanan antar surat menyurat penduduk Indonesia. PT POS Indonesia ( Persero) Medan juga merupakan satu bagian dari BUMN, seperti halnya PT. Indosat, PT Telkom, Pt kereta Api dan PT PLN.Kantor pos yang pertama di Indonesia didirikan di kota Jakarta ( pada masa kolonial belanda disebut juga Batavia) pada tanggal 26 agustus 1746 oleh Gubernur jendral G. W. Barron Van Inhoff. Sedangkan kantor pos yang berlokasi atau berkedudukan di kota Medan saat ini bernama Kantor Pos Medan yang dididirikan pada tahun 1901.
Seiring dengan perkembangan peranan kantor pos, terlebih lagi setelah ditemukannya Teknologi Telegraf dan Telepon pada tahun 1907 maka dibentulkah jawatan pos, telegraf dan telepon ( jawatan PPT ). Jawatan ini merupakan bagian dari departemen perusahaan - perusahaan pemerintah kolonial belanda yang didasarkan pada undang- undang perusahaan Negara hindia belanda.
bow ( Dinas pekerjaan umum) di Bandung. Datangnya jepang di Indonesia dan mengambil kekuasaan dari tangan belanda membuat struktur organisasi jawatan ini berubah. Menurut struktur organisasi yang dibuat oleh pemerintahan militer jepang, jawatan ini terbagi menjadi jawatan PTT Sumatra, Jawatan PTT jawa dan jawatan PTT Sulawesi.
Dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, angkatan muda PTT ( AMPTT) mengambila alih kantor PTT pusat dari tangan pemerintah militer jepang. Sejak 27 september 1945, jawatan PTT jawa secara resmi berganti nama menjadi PTT Republik Indonesia dengan pimpinan pertama Soeharto dan R. Dirja sebagai wakilnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai peraturan Pemerintah pengganti undang- undang ( Perpu ) No. 19 tahun 1960. Jawatan PTT dinyatakan memenuhi syarat untuk berubah status menjadi perusahaan Negara ( PN). Sesuai dengan peraturan ini, berganti nama menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi ( PN Postel ). Pada tahun 1965, lingkup kerja PN Postel mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk memaksimalkan kinerjanya, PN Postel ini kemudian dibagi menjadi dua Perusahaan Negara yaitu PN Pos dan Giro, PN Telekomunikasi berdasarkan PP No. 29 tahun 1965.
Langkah lain juga sangat penting artinya bagi perum pos dan Giro adalah penandatanganan naskah kerja sama dengan pengoperasian sarana lalu lintas berita elektronik yang secara resmi dioperasikan sejak November 1985. Sejalan dengan itu, agar dapat menghadapi pertumbuhan dunia yang semakin maju dan penuh persaingan diperlukan adanya penyesuaian atas badan yang fleksibel, dinamis dan mampu mengembangkan pelayanan yang lebih baik.
Oleh karena itu, pada tanggal 20 Juni 1995, berdasarkan PP No. 5 tahun 1995 perum Pos dan Giro di ubah menjadi PT. POS Indonesia (persero). Ditetapkan tujuan Pos dan Giro adalah membangun, mengembangkan dan mengusahakan pelyanan pos dalam arti yang seluas- luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan. Dengan demikian pengolahan surat, warkat, dan kartu pos dimonopoli oleh Negara melalui PT POS Indonesia. Perusahaan swasta hanya boleh menggarap bidang usaha pada surat pos jenis tertentu, yang dimaksud dengan pos jenis tertentu adalah barang cetakan, surat kabar, telegram dan bungkusan kecil.
4.1.2.Visi dan Misi Perusahaan
akan mencerminkan cakupan organisasi kegiatan/operasi dari organisasi yang bersangkutan.
Visi PT. POS Indonesia ( Persero ) Medan 20000 adalah :
2009-2010 : Integrated mail, logistic and financial services infranstructure
2011- 2013 : Indonesia’s leader in the mail logistic and finacila services
2014 – 2018 : ASEAN champion of postal industries
Misi PT. POS Indonesia ( Persero ) Medan 20000 adalah :
“Pos Indonesia menyediakan solusi handal dalam mail, logistic dan jasa
keuangan dengan menggunakan jaringan bisnis dan infrastruktur terluas
serta mengembangkan hubungan kolaboratif”.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1.Deskriptif Responden
sebagian besar responden telah bekerja selama lebih dari 5 tahun yang berarti bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman kerja dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Tabel 4.1 Deskripsi Responden
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
1
Jenis Kelamin : a. Pria
b. Wanita 21 orang 20 orang
51,22% 48,78%
TOTAL 41 orang 100%
2 Pendidikan : a. S1 b. D3
c. SMA Sederajat
12 orang 16 orang 13 orang
29,27% 39,02% 31,71%
TOTAL 41 orang 100%
3 Lama Bekerja : a. <6 tahun
b. 6-10 tahun c. > 10 tahun
11 orang 10 orang 20 orang
26,83% 24,39% 48,78%
TOTAL 41 orang 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2017
4.2.2.Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kinerja Manajerial 41 27 40 33.51 2.599
Sistem Pengukuran Kinerja 41 17 30 24.39 2.469
Sistem Penghargaan 41 32 56 46.02 6.948
Total Quality Management 41 22 50 39.22 7.265
Valid N (listwise) 41
Sumber : Data Primer diolah, 2017
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa jumlah responden (N) pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000 dalam penelitian ini sebanyak 41 responden.
• Kinerja manajerial (Y) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar33,51, nilai terendah (minimum) sebesar 27, nilai tertinggi (maksimum) 40 dan standar deviasi sebesar 2,599 lebih kecil dari nilai rata-rata(mean) yaitu sebesar 33,51. Dengan melihat nilai standar deviasi yang lebihkecil dari nilai mean-nya maka data yang digunakan dalam variabel kinerjamanajerial (Y) mempunyai sebaran yang kecil.
• Sistem pengukuran kinerja (X1) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar24,39, nilai terendah (minimum) sebesar 17, nilai tertinggi (maksimum)sebesar 30, dan standar deviasi sebesar 2,469 lebih kecil jikadibandingkan nilai mean-nya. Dengan melihat besarnya nilaistandar deviasi yang lebih kecil dari mean-nya maka data yang digunakan dalamvariabel sistem pengukuran kinerja mempunyai sebaran yang kecil.
standar deviasi sebesar 6,948 lebih kecil jika dibandingkan nilai mean-nya. Dengan melihat besarnya nilai standar deviasi yanglebih kecil dari mean-nya maka data yang digunakan dalam variabel sistempenghargaan mempunyai sebaran yang kecil.
• Total quality management (X3) memiliki nilai rata-rata (mean) terbesarsebesar 39,22, nilaiterendah (minimum) adalah 22 dan nilai tertinggi (maksimum) 50 dan standar deviasi sebesar 7,265 lebih kecil jikadibandingkan nilai mean-nya. Dengan melihat besarnya nilaistandar deviasi yang lebih kecil dari mean-nya maka data yang digunakan dalamvariabel total quality management mempunyai sebaran yang kecil.
4.2.3. Uji Kualitas Data
Sebelum data diolah dan dianalisis, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian terhadap kualitas data untuk mengetahui kesungguhan para responden dalam menjawab pertanyaan, yakni Pengujian validitas (test of validity) dan Pengujian reliabilitas (test of reliability). Pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for the Social Science) 22.0 for windows.
4.2.3.1. Uji Validitas Data
butir instrument tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik.Pada tahap survey terdapat 36 pernyataan yang ada pada kuesioner berkaitan dengan variabel bebas (X) terdiri dari : sistem pengukuran kinerja (X1), sistem penghargaan(X2), total qualitymanagement (X3) dan variabel
[image:53.595.120.518.343.761.2]terikat (Y) yaitu kinerja manajerial.Berdasarkan tabel 4.3 yang merupakan ringkasan dari hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa instrumen-instrumen pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai rhitung > rtabel.
Tabel 4.3Uji Validitas Data
No Variabel Butir
Pertanyaan rhitung rtabel Kriteria Ket. 1 Kinerja
Manajerial (Y) Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 0,746 0,543 0,400 0,749 0,578 0,522 0,694 0,626 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2 Sistem Pengukuran Kinerja (X1) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 0,731 0,666 0,659 0,568 0,691 0,749 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid
X2.10 X2.11 X2.12 0,803 0,391 0,773 0,312 0,312 0,312 rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel Valid Valid Valid
4 Total Quality Management (X3) X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 0,877 0,772 0,682 0,886 0,597 0,917 0,881 0,877 0,728 0,877 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel rhitung>rtabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2017
4.2.3.2. Uji Reliabilitas
[image:54.595.118.516.112.325.2]Menurut (Ghozali 2010) “Pengujian dilakukan dengan menggunakanprogram SPSS, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitasditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:pertanyaan dinyatakan reliable jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60”.Tabel 4.4 merupakan ringkasan dari hasil uji reliabilitas. Berdasarkan Tabel 4.4 berikut ini dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini reliabel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Kinerja Manajerial (Y) 0,747 8 Reliable
Sistem Pengukuran Kinerja (X1) 0,763 6 Reliable
Sistem Penghargaan (X2) 0,894 12 Reliable
Total Quality Management(X3) 0,942 10 Reliable
4.2.4.Uji Asumsi Klasik
4.2.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah tidak.Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik Histogram dan grafik P-P Plots. Pada uji grafik, data yang memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik P-P Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal merupakan data yang baik.
[image:55.595.169.470.409.658.2]Berikut ini hasil uji normalitas berdasarkan grafik.
Gambar 4.2Normal P-P Plot
Dilihat dari grafik Histogram dan grafik P-P Plot diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal.
Melakukan uji normalitas menggunakan grafik tidaklah cukup, diperlukan perhitungan secara statistik untuk membuktikannya. Oleh karena itu dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirov dengan kriteria sebagai berikut:
1. Nilai Signifikan <0,05, maka distribusi data adalah tidak normal 2. Nilai Signifikan > 0,05, maka distribusi data adalah normal
Tabel 4.5 Uji Normalitas (1-Sample KS Test) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 41
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.18566858
Most Extreme Differences Absolute .134
Positive .134
Negative -.084
Test Statistic .134
Asymp. Sig. (2-tailed) .063c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data Primer diolah, 2017
Hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel 4.5 yaitu nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0,134 dengan nilaip-value(Asymp. Sig. (2-tailed))sebesar 0,063. Karena p-value (Asymp. Sig. (2-tailed))>0.05 berarti data berdistribusi normal.
4.2.4.2.Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.3Grafik Scatterplot
Dari gambar 4.3 grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.
4.2.4.3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresiditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi korelas