BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tugas pokok seorang Analis Jabatan adalah menyusun konsep uraian tugas pekerjaan jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dimana hasil dari konsep uraian tugas dan pekerjaan jabatan yang sudah disempurnakan akan digunakan sebagai informasi mengenai uraian jabatan yang ada di seluruh lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemerintah saat ini telah menerbitkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah. Penyempurnaan nomenklatur jabatan pelaksana PNS ini digunakan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam penyusunan dan penetapan kebutuhan, penentuan pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, penggajian, pemberian tunjangan, serta pemberhentian PNS.
Di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri setelah melakukan penyesuaian jabatan berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka saat ini terdapat perubahan nama-nama jabatan yang ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga uraian tugas atau pekerjaan masing-masing jabatan baru tersebut masih belum teridentifikasi.
Instansi Pemerintah secepatnya. Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di unit kerja Subbagian Analisis Jabatan sudah sewajarnya saya membantu untuk menyelesaikan isu yang ada di unit kerja saya.
Maka dari itu untuk terus meningkatkan kompetensi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) saat ini terbitlah Peraturan Kepala LAN Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III bahwa calon PNS dituntut untuk menjalankan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan CPNS mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang professional.
Terdapat 3 tahapan Latsar CPNS dengan pola 30 hari kerja on campus, 80 hari kerja off campus, dan 3 hari untuk Evaluasi Akhir. Pada tahap 30 hari
on campus merupakan pelajaran klasikal. Pada tahap ini para peserta mendapatkan materi yang terkait dengan Kompetensi dasar PNS meliputi: Sikap Perilaku Bela Negara PNS, Nilai nilai dasar PNS, Kedudukan dan Peran PNS dalam kerangka NKRI. Kemudian pada tahap 80 hari off campus
merupakan pembelajaran non klasikal. Pembelajaran dilakukan melalui magang di unit kerja lain selama 40 hari dan habituasi di unit kerja masing-masing dari para peserta selama 40 hari. Pada tahap ini para peserta diminta untuk menunjukan sikap dan perilaku yang baik dan disiplin sesuai dengan apa yang telah diperoleh selama kegiatan on campus, kemudian mengaktualisasikan nilai nilai dasar PNS selama kegiatan on campus, kemudian mengaktualisasikan nilai nilai dasar PNS yakni : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam menjalankan setiap kegiatan di instansi peserta sesuai dengan tugas pokok fungsi (Tupoksi) masing-masing, oleh karena itu dalam agenda Habituasi peserta dituntut untuk membuat Rancangan Aktualiasi.
B. Visi, Misi, Tujuan Organisasi, dan Nilai-nilai Organisasi 1. Visi Biro Hukum dan Organisasi
Merujuk pada visi Sekretariat Jenderal yaitu “terwujudnya peningkatan tatakelola pendidikan dan kebudayaan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dengan penguatan pelibatan publik berlandaskan gotong royong”, maka Biro Hukum dan Organisasi sebagai unit kerja eselon II di Sekretariat Jenderal menetapkan visi sebagai berikut: Pada Tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel.
Visi Biro Hukum dan Organisasi ini ditetapkan untuk mendukung visi Sekretariat Jenderal, khususnya yang terkait dengan visi dalam peningkatan tata kelola pendidikan dan kebudayaan. Visi yang ditetapkan tersebut merupakan arah kebijakan dalam penyusunan program dan kegiatan strategis sesuai kondisi obyektif dalam lima Tahun ke depan.
Dengan visi tersebut diharapkan Biro Hukum dan Organisasi mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Makna dari Visi Biro Hukum dan Organisasi adalah sebagai berikut:
1) Pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel dapat dimaknai sebagai suatu acuan utama untuk kajian regulasi/peraturan perundang-undangan dan layanan advokasi dan bantuan hukum di bidang pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman serta dapat dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran; 2) Pusat kajian Organisasi yang dinamis dan akuntabel dapat
2. Misi Biro Hukum dan Organisasi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Biro Hukum dan Organisasi menetapkan misi yang akan dilaksanakan kurun waktu 2015-2019 sebagai berikut:
1) Mengembangkan mekanisme dan koordinasi penyusunan peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan;
2) Meningkatkan kajian masalah hukum, advokasi, dan pemberian fasilitasi bantuan hukum;
3) Mengembangkan organisasi Kementerian yang sehat, dinamis, dan tepat ukuran;
4) Menguatkan kapasitas organisasi pengelola pendidikan dan kebudayaan di daerah melalui pemberian fasilitasi;
5) Mengembangkan ketatalaksanaan Kementerian yang aplikatif dan efektif; dan
6) Mengembangkan penataan jabatan fungsional di lingkungan Kementerian.
3. Tujuan Strategis Biro Hukum dan Organisasi
Untuk mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan serta untuk mendukung pencapaian tujuan strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tujuan strategis yang akan dicapai sampai dengan Tahun 2019, yaitu: Peningkatan Pembinaan dan Koordinasi Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Advokasi dan Layanan Bantuan Hukum, dan Tertatanya Kelembagaan Unit Organisasi dan Tatalaksana yang Efektif di Lingkungan Kementerian.
perundang-undangan, advokasi dan layanan bantuan hukum, organisasi, dan tatalaksana yang efektif di lingkungan Kementerian bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengkajian peraturan perundangundangan, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan serta penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan sebagai pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Untuk membentuk dan menyusun tugas, fungsi, dan susunan organisasi yang mencerminkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bersih, dan bebas KKN serta meningkatkan kualitas layanan agar lebih efisien dan lebih cepat dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga lebih responsif, informatif, accesible, koordinatif, terbuka dan akuntabel, serta lebih sederhana dan murah.
Upaya pencapaian tujuan strategis tersebut dilakukan melalui pembinaan dalam bidang hukum dan organisasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Agar tujuan strategis dapat dicapai dengan maksimal, maka perlu koordinasi dan dukungan dari pihak-pihak terkait.
4. Tata Nilai Organisasi
1) Memiliki Integritas
Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan, memiliki integritas, bersikap jujur, dan mampu mengemban kepercayaan.
2) Kreatif dan Inovatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru.
3) Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau untuk menghindari timbulnya masalah.
4) Pembelajar
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan mejadikan pelajaran atas setiap kejadian.
5) Menjunjung Meritokrasi
Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju berdasarkan kelayakan dan kecakapannya.
6) Terlibat Aktif
Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.
Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi, memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha mencapai tujuan bersama, memberikan inspirasi, dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.
C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan advokasi hukum serta pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Biro Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi sebagai berkut:
1. penyiapan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;
2. penelaahan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;
3. penelaahan kasus dan masalah hukum serta pemberian advokasi hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
4. penyiapan koordinasi dan penyusunan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama;
7. penyusunan bahan pembinaan, penelaahan, penataan, dan evaluasi ketatalaksanaan dan pelayanan publik;
8. pelaksanaan analisis dan evaluasi jabatan; dan
9. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro.
Biro Hukum dan Organisasi terdiri dari beberapa unit kerja pendukung salah satunya ialah Bagian Ketatalaksanaan. Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas Melaksanakan pengkajian, pengembangan, penyusunan bahan pembinaan ketatalaksanaan, analisis jabatan, dan penyajian informasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta penyusunan kompetensi jabatan teknis pada unit pengelola pendidikan dan kebudayaan di daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bagian Ketatalaksanaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Penyusunan bahan dan pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Pelaksanaan dan fasilitasi analisis jabatan serta analisis beban kerja;
4. Penyusunan bahan penetapan jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Penyusunan kompetensi jabatan teknis pada unit pengelola pendidikan dan kebudayaan di daerah;
6. Penyusunan peta bisnis proses serta sistem dan prosedur kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
7. Pengkajian, pembinaan, dan pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
9. Pengadministrasian dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan; dan
10. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro.
D. Jabatan dan Uraian Tugas Peserta
1. Jabatan Menurut SK CPNS : Analis Jabatan, Biro hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal
2. Jabatan Menurut SK Pimpinan : Analis Jabatan, Bagian
Ketatalaksanaan, Biro hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal 3. Uraian Tugas Berdasarkan Jabatan Sekarang:
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 Tahun 2015 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tugas pokok Analis Jabatan adalah Menganalisis jabatan, melakukan perhitungan beban kerja, dan menyajikan informasi jabatan sesuai dengan ketentuan dalam rangka menyusun informasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun rincian tugasnya, terdiri dari:
1) Menyiapkan bahan penyusunan program kerja sesuai dengan tugas dan fungsi dan hasil evaluasi Tahun sebelumnya
2) Menyusun konsep instrumen pengumpulan dan pengolahan data jabatan
3) Menganalisis data jabatan sesuai dengan tugas dan fungsi unit kerja
4) Mengidentifikasi nama jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5) Merumuskan konsep uraian jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
7) Melakukan perhitungan beban kerja jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
8) Menyiapkan bahan evaluasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
9) Menyusun konsep standar kompetensi jabatan sesuai dengan hasil analisis jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
10)Menyusun konsep uraian tugas pekerjaan jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
11)Menyusun bahan fasilitasi penerapan pedoman analisis jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
12)Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A.Identifikasi Isu 1. Isu Aktual
Setelah melakukan pengamatan dan analisis mengenai permasalahan di tempat bekerja yakni di Subbagian Analisis Jabatan Bagian Ketatalaksanaan Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal dilanjutkan dengan konsultasi dengan Coach dan Mentor, maka terpilih beberapa isu aktual yaitu sebagai berikut:
1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk jabatan struktural di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Belum ditetapkannya standar kompetensi teknis di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Isu-isu di atas dapat digolongkan berdasarkan peran dan kedudukan ASN yang meliputi; Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government.
Tabel 1. Penggolongan Isu
No. Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
1. Manajemen ASN
Belum ditetapkannya uraian jabatan pada jabatan struktural di
- Jabatan struktural yang ada di lingkungan Kementerian
lingkungan Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kebudayaan belum
memiliki uraian jabatan sehingga saat ini pejabat di jabatan struktural dalam melaksanakan tugas nya hanya berdasarkan dari rincian unit tugas di unit kerja masing masing. 2. Manajemen
ASN
Belum ditetapkannya standar kompetensi teknis di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
- Standar kompetensi teknis berguna untuk menentukan
penempatan pegawai
berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing individu, sehingga saat ini penempatan yang
ada di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum sesuai dengan kompetensi masing masing individu. 3. Manajemen
ASN
Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk
jabatan baru
berdasarkan PermenPANRB
Nomor 25 Tahun
2016 tentang
Nomenklatur Jabatan
Pelaksana bagi
Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi
Pemerintah.
Keterkaitan isu-isu aktual tersebut dengan manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1. Belum ditetapkannya uraian jabatan pada jabatan struktural di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Isu ini berkaitan dengan manajemen ASN karena dalam hal ini ASN yang menjabat di jabatan strukural belum bisa optimal dalam melaksanakan tugasnya dikarenakan belum adanya uraian jabatan,
2. Isu kedua tentang belum ditetapkannya standar kompetensi teknis di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkaitan dengan manajemen ASN karena Standar kompetensi teknis berguna untuk menentukan penempatan pegawai berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing individu, sehingga saat ini penempatan yang ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum sesuai dengan kompetensi masing masing individu.
3. Isu terakhir tentang belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah. juga berkaitan dengan manajemen ASN karena dengan belum disesuaikannya uraian jabatan maka pegawai yang berada di jabatan pelaksana belum dapat dinilai skp nya dan belum mengetahui uraian tugas yang harus mereka laksanakan.
Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL), setelah itu dilanjutkan pada proses identifikasi isu prioritas dengan teknik analisis USG yaitu pemilihan isu yang didasarkan pada kriteria pemilihan isu yang berdasar pada unsur unsur sebagai berikut:
1. mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu (Urgency)
2. penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan masalah baru (Seriousness), dan
3. kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak diselesaikan (Growth)
Tabel 2. Identifikasi isu berdasarkan Kriteria APKL.
N
o Isu Aktual
Kriteria
Keterangan
A P K L
1 Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk jabatan struktural di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Memenuhi
Kriteria
2 Belum ditetapkannya standar kompetensi teknis di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Memenuhi
Kriteria
3 Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Memenuhi
Setelah melakukan identifikasi terhadap isu aktual, tidak terdapat isu yang tereliminasi dengan pertimbangan:
1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk jabatan struktural di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Belum ditetapkannya uraian jabatan pada jabatan struktural di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Isu ini memenuhi kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL), karena dalam hal ini ASN yang menjabat di jabatan strukural berjumlah ribuan orang sehingga mereka belum bisa optimal dalam melaksanakan tugasnya dikarenakan belum adanya uraian jabatan,
2. Belum ditetapkannya standar kompetensi teknis di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Isu ini memenui kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL), karena karena Standar kompetensi teknis berguna untuk menentukan penempatan pegawai berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing individu, sehingga saat ini penempatan yang ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum sesuai dengan kompetensi masing masing individu
Tabel 3. Identifikasi isu berdasarkan Kriteria USG.
N
o Isu Aktual
Kriteria
Skor Keterangan
U S G
1 Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk jabatan struktural di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
4 4 3 11 Isu ini dinilai penuls cukup mendesak dan serius karena berguna untuk mengoptimalkan kinerja pegawai yang ada di jabatan structural, dan juga berguna bagi penilaian SKP mereka
2 Belum ditetapkannya standar kompetensi teknis di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
4 4 4 12 Isu ini dinilai cukup
mendesak dan cukup serius karena isu ini mencakup seluruh jabatan yang ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3 Belum disesuaikannya
uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah
5 5 5 15 Isu ini dinilai peulis sangat mendesak karena bagi jabatan pelaksana uraian jabatan sangat lah penting agar pekerjaan yang harus mereka lakukan menjadi jelas
Keterangan :
U: Urgency; S=Seriousness; G: Growth.
Interval penentuan prioritas:
Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak; Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak
Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak
2. Isu Terpilih
Setelah melewati proses identifikasi isu menggunakan kriteria APKL dan USG didapatkan 1 isu prioritas yang akan yang akan dicari penyelesaiannya, yaitu:
“Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah
Untuk mencari akar permasalahan dari isu prioritas diatas, maka dilakukan teknik analisis isu dengan ,menggunakan mind map.
Gambar 1.Diagram Mind Map Isu terpilih
Dari hasil analisa mengunakan diagram Mind Map, akar permasalahan dari isu yang terpilih belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru
Isu :
Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang
Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Belum
terinventarisasinya jabatan jabatan baru yang ada dilingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Belum terlaksananya
penyandingan antara Permendikbud no 08 Tahun 2015 dengan Permenpan RB no 25 Tahun 2016
Solusi :
berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah, terdapat 2 kategori permasalahan yang menyebabkan terjadinya isu yaitu belum terinventarisasinya jabatan jabatan baru yang ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan belum terlaksananya penyandingan antara Permendikbud no 08 Tahun 2015 dengan PermenPANRB NO 25 Tahun 2016.
3. Gagasan Pemecahan Isu
Setelah melakukan Indentifikasi dan mendapatkan isu terpilih maka muncul gagasan untuk menyelesaikan Isu terpilih, yaitu:
B. Bagan Rancangan Aktualisasi
Nama Peserta : Aditya Rachmat Tri P. Angkatan / Kelompok : Angkatan I / Kelompok III Jabatan : Analis Jabatan
Unit Kerja : Biro Hukum dan Organisasi
Sumber Kegiatan : SKP / Penugasan Atasan Langsung / Inisiatif Sendiri
Isu yang Diangkat : Belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah.
.Tabel. 4. Rincian Kegiatan Pemecahan Isu
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1. Mempersiapkan data data guna menyesuaikan uraian jabatan
(Rencana
Pelaksanaan: 16 Agustus 2018) memliki keimanan kepada Tuhan.
Setelah itu saya mulai meminta dengan sopan dan Menghormati kepada rekan kerja bahan bahan yang beliau miliki guna melengkapi data yang saya perlukan untuk memulai pekerjaan saya karena dalam
Tersiapkannya bahan bahan yang diperlukan guna mempermudah proses identifikasi uraian jabatan
Bukti fisik :
2. Video saat meminta bahan kepada rekan kerja
3. File Permendikbud no 08 Tahun 2015 dan PermenPAN RB Nomor 25 Tahun 2016
Agenda III :
Pelayanan Publik dan Manajemen ASN
Agenda II : Akuntabilitas: Tanggung jawab
Nasionalisme : Saling menghormati Religiusitas
Kerja sama
Etika Publik : Cermat
Komitmen Mutu : Orientasi Mutu
Anti Korupsi : Mandiri
Mempersiapkan data data guna menyesuaikan uraian jabatan
merupakan salah satu STRATEGI agar
organisasi/ketatalaksanaa n yang ada di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mejadi efektif dan efisien serta dapat dipertanggung jawabkan dan tepat sasaran, sehingga memberi kontribusi bagi VISI Biro Hukum dan Organisasi yaitu “Pada Tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel. Pusat kajian Organisasi yang dinamis dan akuntabel dapat dimaknai sebagai suatu acuan utama untuk kajian
organisasi/ketatalaksanaa n yang efektif dan efisien serta dapat
dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran”. Hal ini sejalan dengan MISI Biro Hukum dan Organisasi
Mempersiapkan data data guna menyesuaikan uraian jabatan
membutuhkan
berbagai referensi dan diskusi dengan berbagai pihak untuk menambah dan memperluas wawasan. Sehingga kegiatan ini merupakan
perwujudan dari nilai Integritas,
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
membutuhkan Kerja sama, dan tidak lah lupa saya mengucapkan
terimakasih kepada rekan kerja saya karena bersedia membantu pekerjaan saya
3. Menyiapkan secara mandiri data data secara lengkap
Selain meminta bahan atau data yang dimiliki oleh rekan kerja, saya juga berusaha mencari dengan Mandiri dan Cermat data-data yang saya perlukan demi kelancaran pekerjaan saya nantinya. Dalam memilih data saya harus memilih dengan berorientasi pada
mutu dan
bertanggung jawab agar data yang saya
ketatalaksanaan
Kementerian yang aplikatif dan efektif” serta TUJUAN Biro Hukum dan
Organisasi yaitu
“Peningkatan pembinaan dan koordinasi
penyusunan peraturan perundang-undangan yang efektif di lingkungan Kementerian yang bertujuan untuk mengembangkan ketatalaksanaan
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi Nomor 25 Tahun 2016 untuk mendata seberapa banyak uraian jabatan yang belum tersesuaikan
(Rencana
Pelaksanaan: 20 -24 Agustus 2018)
1. Membaca isi dari disesuaikan dengan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 adalah membaca dengan cermat dan teliti terlebih dahulu isi dari PermenPANRB
Setelah itu baru saya bisa
menginventarisasi atau mendata apa saja jabatan jabatan baru yang telah disesuaikan dengan PermenPANRB
Terlaksananya
inventarisasi semua jabatan jabatan baru yang belum tersesuaikan
Bukti fisik :
1.Catatan catatan saat membaca
PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016
2.Foto hasil pekerjaan beserta data jabatan jabatan baru yang perlu disesuaikan uraian jabatannya
Agenda III : Pelayanan Publik Manajemen ASN
Agenda II : Akuntabilitas : Tanggung jawab
Nasionalisme: Disiplin
Etika Publik: Cermat
Komitmen Mutu : Efektivitas
Anti Korupsi : Kerja keras
Menginventarisasi jabatan baru yang telah disesuaikan dengan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 untuk mendata seberapa banyak uraian jabatan yang belum tersesuaikan
merupakan salah satu STRATEGI agar
organisasi/ketatalaksanaa n yang ada di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mejadi efektif dan efisien serta dapat dipertanggung jawabkan dan tepat sasaran, sehingga memberi kontribusi bagi VISI Biro Hukum dan Organisasi yaitu “Pada Tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel. Pusat kajian Organisasi yang dinamis dan akuntabel dapat dimaknai sebagai suatu acuan utama untuk kajian
organisasi/ketatalaksanaa n yang efektif dan efisien serta dapat
dipertanggungjawabkan mendata seberapa banyak uraian jabatan yang belum tersesuaikan
memerlukan referensi dan diskusi dengan berbagai pihak untuk menambah dan memperluas wawasan. Sehingga kegiatan ini merupakan
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
2016 sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebagai bentuk Efektivitas dan Disiplin
3. Memastikan ulang semua jabatan baru sudah
terinventarisasi
Dan yang terakhir saya wajib untuk memastikan ulang bahwa semua jabatan jabatan baru telah terdata dan tidak ada yang terlewati sebagai bentuk kerja keras dan tanggung jawab saya pada pekerjaan.
sejalan dengan MISI Biro Hukum dan Organisasi yaitu “Mengembangkan ketatalaksanaan
Kementerian yang aplikatif dan efektif” serta TUJUAN Biro Hukum dan
Organisasi yaitu
“Peningkatan pembinaan dan koordinasi
penyusunan peraturan perundang-undangan yang efektif di lingkungan Kementerian yang bertujuan untuk mengembangkan ketatalaksanaan
Kementerian yang aplikatif dan efektif”
3. Menyandingkan jabatan baru dan yang lama dengan
beracuan pada
1. Penyandingan antara
Permendikbud no 08 Tahun 2015 dan
Terlaksananya analisis uraian jabatan pada jabatan jabatan baru di lingkungan
Agenda III : Pelayanan Publik Manajemen ASN
Menyandingkan jabatan baru dan yang lama dengan beracuan pada Permendikbud no 08
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Nomor 25 Tahun 2016 guna mengidentifikasi uraian jabatan yang sesuai untuk jabatan jabatan baru
(Rencana
Pelaksanaan: 27 Agustus - 14 September 2018)
2016
Yang pertama saya lakukan adalah menyandingkan Permendikbud no 08 Tahun 2015 dan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 secara Cermat guna mengidentifikasi padanan jabatan jabatan baru dengan jabatan lama
2. Penyusunan uraian jabatan untuk jabatan jabatan baru.
Setelah muncul hasil dari penyandingan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun uraian jabatan yang sesuai untuk jabatan jabatan baru. Hasil
penyusunan uraian jabatan yang dibuat tentu harus
berorientasi pada mutu dan dapat dipertanggungjawab
Kebudayaan
Bukti fisik : 1.Catatan hasil sandingan antara Permendikbud no 08 Tahun 2015 dan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016
2.Hasil penyusunan uraian jabatan baru di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3.Foto saat meminta tolong rekan kerja untuk mengecek hasil kerja saya
Agenda II : Akuntabilitas : Kejelasan target Tanggung jawab
Nasionalisme: Hormat Menghormati
Etika Publik : Cermat
Komitmen Mutu: Berorientasi pada mutu
Anti Korupsi : Kerja keras .
mengidentifikasi uraian jabatan yang sesuai untuk jabatan jabatan baru merupakan salah satu STRATEGI agar
organisasi/ketatalaksanaa n yang ada di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mejadi efektif dan efisien serta dapat dipertanggung jawabkan dan tepat sasaran, sehingga memberi kontribusi bagi VISI Biro Hukum dan Organisasi yaitu “Pada Tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel. Pusat kajian Organisasi yang dinamis dan akuntabel dapat dimaknai sebagai suatu acuan utama untuk kajian
organisasi/ketatalaksanaa n yang efektif dan efisien serta dapat
dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran”. Hal ini sejalan dengan MISI Biro Hukum dan Organisasi yaitu “Mengembangkan ketatalaksanaan
mengidentifikasi uraian jabatan yang sesuai untuk jabatan jabatan baru membutuhkan pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif. Selain itu memerlukan referensi dan diskusi dengan berbagai pihak untuk menambah dan memperluas wawasan. Sehingga kegiatan ini merupakan
perwujudan dari nilai Aktif, Kreatif dan Inovatif, Meritokrasi, Pembelajar,
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
3. Meminta tolong rekan kerja untuk pengecekan hasil kerja
Dan langkah yang terakhir adalah meminta tolong dengan sopan dan hormat kepada rekan kerja guna mengecek ulang hasil kerja saya sebelum saya laporkan ke atasan sebagai bentuk kerjasama dalam suatu organisasi.
dan efektif” serta TUJUAN Biro Hukum dan
Organisasi yaitu
“Peningkatan pembinaan dan koordinasi
penyusunan peraturan perundang-undangan yang efektif di lingkungan Kementerian yang bertujuan untuk mengembangkan ketatalaksanaan
Kementerian yang aplikatif dan efektif”
4. Melaporkan dan konsultasi kepada atasan mengenai hasil identifikasi dan penyesuaian uraian jabatan.
(Rencana
Pelaksanaan: 17 September - 21 September 2018)
1. Menghubungi atasan terkait kesediaan atasan untuk memberikan konsultasi
Sebelum melaporkan hasil analisis, terlebih dahulu saya
menghubungi atasan dan menanyakan waktu yang tepat untuk melakukan
Terlaksananya diskusi dengan atasan dan menerima segala bentuk kritik dan saran
Bukti fisik : 1.Screenshot
percakapan mengenai kesediaan atasan untuk membimbing dan member masukan atas hasil pekerjaan saya
Agenda III : Pelayanan Publik Manajemen ASN
Agenda II : Akuntabilitas : Transparan Tanggung jawab
Nasionalisme : Hormat Menghormati Tidak memaksakan
Melaporkan dan konsultasi kepada atasan mengenai hasil identifikasi dan penyesuaian uraian jabatan merupakan salah satu STRATEGI agar organisasi/ketatalaksanaa n yang ada di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mejadi efektif dan efisien serta dapat dipertanggung jawabkan dan tepat
Melaporkan dan konsultasi kepada atasan mengenai hasil identifikasi dan
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
kehendak.
2. Menghadap ke atasan
Lalu saya menghadap ke atasan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh atasan sebagai bentuk disiplin.
3. Mengikuti kegiatan konsultasi
Pada saat konsultasi dimulai, saya melaporkan dan menjelaskan secara transparan kepada atasan mengenai hasil pekerjaan saya
4. Mencatat hasil konsultasi
Dan yang terakhir saya mencatat semua masukan secara Cermat dan taat pada semua perintah dari atasan lalu memperbaiki
4.Hasil diskusi beserta masukan dan saran dari atasan
Etika Publik : Cermat Taat perintah
Komitmen Mutu: Orientasi Mutu
Anti Korupsi : Disiplin
Organisasi yaitu “Pada Tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel. Pusat kajian Organisasi yang dinamis dan akuntabel dapat dimaknai sebagai suatu acuan utama untuk kajian
organisasi/ketatalaksanaa n yang efektif dan efisien serta dapat
dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran”. Hal ini sejalan dengan MISI Biro Hukum dan Organisasi yaitu “Mengembangkan ketatalaksanaan
Kementerian yang aplikatif dan efektif” serta TUJUAN Biro Hukum dan
Organisasi yaitu
“Peningkatan pembinaan dan koordinasi
penyusunan peraturan perundang-undangan yang efektif di lingkungan Kementerian yang bertujuan untuk mengembangkan ketatalaksanaan
Kementerian yang aplikatif dan efektif”
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
pada Mutu
5. Melakukan uji keterbacaan atas uraian jabatan dengan meminta respons dari rekan-rekan kerja
(Rencana
Pelaksanaan: 24 September - 28 September 2018)
1. Menanyakan kesediaan rekan kerja guna membantu uji keterbacaan
Sebelum melakukan uji keterlaksanaan, saya menanyakan dahulu kepada rekan kerja atas
ketersediaannya untuk membantu sebagai pembaca dan dimintai responnya dalam uji keterbacaan dengan tidak
memaksakan kehendak, dan sebagai bentuk kerjasama.
2. Mencetak hasil kerja
Lalu saya mencetak hasil kerja yang diperlukan untuk uji keterbacaan sesuai
Terlaksananya uji keterbacaan sebagai hasil evaluasi untuk pekerjaan saya
Bukti fisik:
1.Foto saat meminta kesediaan rekan kerja untuk berpartisipasi dalam uji keterbacaan
2.Cetakan hasil kerja saya
3.Foto saat
membagikan cetakan hasil kerja kepada rekan kerja
4. Foto saat rekan kerja membaca hasil kerja saya
5.Foto saat saya memberikan
penjelasan didalam uji keterbacaan
6.Catatan dan masukan dari hasil uji
Agenda III : Pelayanan Publik Manajemen ASN Tidak memaksakan kehendak
Kerjasama Menghormati keputusan Adil
Etika Publik : Cermat Taat perintah Sopan
Komitmen Mutu: Efektivitas
Anti Korupsi : Disiplin
Melakukan uji keterbacaan atas uraian jabatan dengan meminta respons dari rekan-rekan kerja merupakan salah satu STRATEGI agar
organisasi/ketatalaksanaa n yang ada di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mejadi efektif dan efisien serta dapat dipertanggung jawabkan dan tepat sasaran, sehingga memberi kontribusi bagi VISI Biro Hukum dan Organisasi yaitu “Pada Tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel. Pusat kajian Organisasi yang dinamis dan akuntabel dapat dimaknai sebagai suatu acuan utama untuk kajian
organisasi/ketatalaksanaa n yang efektif dan efisien serta dapat
Melakukan uji keterbacaan atas uraian jabatan dengan meminta respons dari rekan-rekan kerja memerlukan diskusi dengan berbagai pihak untuk menambah dan memperluas wawasan. Sehingga kegiatan ini merupakan
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
3. Membagikan hasil kerja pada rekan
Membagikan hasil cetakan kepada rekan rekan kerja dengan adil secara merata
4. Mempersilahkan rekan kerja untuk membaca hasil kerja saya
Mempersilahkan rekan kerja untuk membaca hasil cetakan kerja saya dengan sopan dan hormat.
5. Memberikan penjelasan dan jawaban pada rekan kerja
Menjelaskan kepada rekan kerja apabila ada yang kurang jelas secara transparan sebagai bentuk tanggung jawab.
yaitu “Mengembangkan ketatalaksanaan
Kementerian yang aplikatif dan efektif” serta TUJUAN Biro Hukum dan
Organisasi yaitu
“Peningkatan pembinaan dan koordinasi
penyusunan peraturan perundang-undangan yang efektif di lingkungan Kementerian yang bertujuan untuk mengembangkan ketatalaksanaan
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
masukan saat uji keterbacaan dilaksanakan
Mencatat semua masukan saran dari hasil uji keterbacaan tersebut, dan
menghormati segala keputusan, serta tidak lupa
mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari rekan rekan kerja sebagai bentuk hormat dan sopan.
6. Menyempurnakan uraian jabatan dengan berfokus dari saran yang telah didapatkan dari hasil uji
keterbacaan
(Rencana
Pelaksanaan: 01 Oktober - 12 Oktober 2018)
1. Mengumpulkan semua masukan
Yang pertama saya lakukan adalah mengumpulkan semua masukan dan mengelompokkan masukan
berdasarkan setiap uraian jabatan cermat)
2. Melakukan
Sempurnanya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan Nomenklatur
PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016
Bukti fisik : 1.Foto hasil pengumpulan dan pengelompokan semua masukan dan saran
2.Foto hasil
Agenda III : Pelayanan Publik Manajemen ASN
Menyempurnakan uraian jabatan dengan berfokus dari saran yang telah didapatkan dari hasil uji keterbacaan merupakan salah satu STRATEGI agar
organisasi/ketatalaksanaa n yang ada di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mejadi efektif dan efisien serta dapat dipertanggung
Menyempurnakan uraian jabatan dengan berfokus dari saran yang telah didapatkan dari hasil uji
keterbacaan memerlukan diskusi dengan berbagai pihak untuk menambah dan memperluas wawasan. Sehingga kegiatan ini merupakan
No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Tujuan
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
melakukan penyempurnaan berdasarkan dari masukan dan saran tersebut sebagai wujud amanah dan taat pada perintah
3. Mengumpulkan dan melaporkan hasil penyempurnaan uraian jabatan
Yang terakhir saya mengumpulkan dan melaporkan hasil penyempurnaan tersebut kepada atasan dengan sopan hormat, dan efektif
4. Bersyukur kepada Allah
Serta tidak lupa untuk bersyukur dan berdoa kepada Allah karena telah dimudahkan dalam mengerjakan tugas ini sebagai bentuk keimanan dan religius.
melaporkan hasil penyempurnaan pada atasan
Sopan
Komitmen Mutu: Efektivitas
Anti Korupsi : Disiplin
Organisasi yaitu “Pada Tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel. Pusat kajian Organisasi yang dinamis dan akuntabel dapat dimaknai sebagai suatu acuan utama untuk kajian
organisasi/ketatalaksanaa n yang efektif dan efisien serta dapat
dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran”. Hal ini sejalan dengan MISI Biro Hukum dan Organisasi yaitu “Mengembangkan ketatalaksanaan
Kementerian yang aplikatif dan efektif” serta TUJUAN Biro Hukum dan
Organisasi yaitu
“Peningkatan pembinaan dan koordinasi
penyusunan peraturan perundang-undangan yang efektif di lingkungan Kementerian yang bertujuan untuk mengembangkan ketatalaksanaan
BAB III
PENUTUP
Penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS Analis Jabatan merupakan panduan dalam mengaktualisasi nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Kegiatan aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 16 Agustus 2018 sampai dengan 15 Oktober 2018 dan dilakukan pada Biro Hukum dan Organisasi di Sekretariat Jenderal.
Isu terpilih yang telah diidentifikasi di unit kerja adalah belum disesuaikannya uraian jabatan untuk jabatan baru berdasarkan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah. Terdapat 2 kategori permasalahan yang menyebabkan terjadinya isu yaitu belum terinventarisasinya jabatan jabatan baru yang ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan belum terlaksananya penyandingan antara Permendikbud no 08 Tahun 2015 dengan PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2016.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku:
LAN RI. 2018. Agenda II (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi): Modul pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan III. Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2018. Agenda III (Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI): Modul pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan III. Jakarta: LAN RI. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2015 –
2019.
Rencana Strategis Biro Hukum dan Organisasi 2015 – 2019.
Undang-undang:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Peraturan-peraturan:
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.