• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

JUDUL AKTUALISASI

PENINGKATAN EVALUASI PERMASALAHAN

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG JASA MELALUI

WEBINAR TEMATIK DALAM RANGKA MEMINIMALISIR

GAGAL TENDER

DISUSUN OLEH :

NAMA

: Firgo Satriya, S.E

NIP

: 199512092019031003

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2019

(2)

ii

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PEMAHAMAN SDM MENGENAI PERSIAPAN DAN PENGADAAN BADAN USAHA DALAM PROYEK KPBU DI LINGKUNGAN DIREKTORAT

PELAKSANAAN PEMBIAYAAN JALAN DAN JEMBATAN

Disusun oleh : Firgo Satriya,S.E 199512092019031003 DISEMINARKAN PADA : HARI : Rabu TANGGAL : 16 Oktober 2019 MENTOR

D. Ricky Swaramahardhika, S.Sos, M.Sc NIP. 196611011990031001

COACH

Sri Maharani Dwi Putri, S.H, M.H NIP. 195809091980022001

KEPALA BALAI DIKLAT PUPR WILAYAH III JAKARTA

Yunaldi, ST, MT NIP. 197212301998031003 KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN

FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh Adam, MM NIP. 196503031992031002

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Batch 3 yang diselenggarakan di Balai Diklat Wilayah III Jakarta yang berisi tentang “Peningkatan Evaluasi Permasalahan Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Melalui Webinar Tematik dalam Rangka Meminimalisir Gagal Tender”.

Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Pelatihan Dasar CPNS. Selama menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini penulis banyak menerima petunjuk, saran, bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut dengan penuh kerendahan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dimas Ricky Swaramahardika, S.Sos., M.Sc., selaku mentor yang telah memberikan bimbingan selama melakukan aktualisasi di tempat kerja;

2. Ibu Sri Maharani D.P, S.H., M.H., selaku Coach yang selalu memberikan arahan masukan, dan saran dalam bimbingan pengerjaan laporan ini;

3. Ibu Sri Sujarwati S.T.,M.T., selaku penguji yang selalu memberikan arahan masukan, dan saran dalam bimbingan pengerjaan laporan ini;

4. Seluruh pengajar/widyaiswara di BPSDM Balai Diklat Wilayah III, yang telah memberikan materi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS dengan baik serta memberikan bekal ilmu dan pengetahuan, sehingga dapat digunakan di lingkungan kerja pemerintahan;

5. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini, penulis sadari masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka pada saran dan masukan sebagai perbaikan dalam kegiatan aktualisasi ini. Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat. Terima kasih.

Jakarta, 15 Oktober 2019

(4)

iv DAFTAR ISI

Lembar Ide Gagasan Aktualisasi ... i

Lembar persetujuan gagasan Aktualisasi ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv Daftar Gambar ... v Daftar Tabel ... vi BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 3 1.3 Ruang Lingkup... 3

BAB II Gambaran Umum Organisasi 2.1 Deskripsi Organisasi ... 4

2.2.1 Kementerian PUPR ... 4

2.2.2 Visi dan Misi Kementerian PUPR ... 4

2.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Unit Kerja ... 5

2.2.1 Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi ... 5

2.2.2 Tugas dan Fungsi Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi ... 6

2.2.3 Subdirektorat Evaluasi Pengadaan Jasa Konstruksi ... 7

BAB III Deskripsi Aktualisasi 3.1 Penetapan Isu ... 8

3.2 Dampak Isu ... 9

3.3 Gagasan Penyelesaian Isu ... 9

3.4 Matriks Kegiatan ... 10

3.5 Jadwal Kegiatan ... 12

BAB IV Pelaksanaan Aktualisasi 4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi ... 13

4.1.1 Kondisi Eksisting ... 13

4.1.2 Kondisi yang Diharapkan ... 16

4.2 Pelaksanaan Aktualisasi ... 16

4.2.1 Realisasi Kegiatan ... 16

BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan ... 25

(5)

v

Daftar Gambar

2.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR ... 6

2.2 Struktur Organisasi Direktorat Pengadaan jasa Konstruksi ... 7

3.1 Timeline Kegiatan ... 12

4.1 Rapat Kerja Kementerian PUPR TA 2019 ... 13

4.2 Daftar Gagal lelang per 1 Oktober 2019 ... 15

4.3 Diskusi Bersama Kasubdit Evaluasi ... 16

4.4 Klinik Konstruksi ... 17

4.5 Contoh Webinar di Klinik Konstruksi ... 17

4.6 SOP Pelaksanaan Webinar Tematik ... 18

4.7 Kuesioner Online Surveyplanet.com ... 19

4.8 Hasil Sortir Daftar Pertanyaan ... 20

4.9 Koordinasi Bersama Kasi dan Staf ... 21

4.10 Daftar Nama Narasumber ... 21

4.11 Daftar Nama Notulen dan Moderator ... 22

4.12 Cover Materi Webinar ... 23

4.13 Salah satu bagian isi materi webinar ... 23

(6)

vi Daftar Tabel

1.1 Jumlah Paket Tender Ulang & Gagal Tender ... 2

3.2 Metode APKL ... 8

3.3 Matriks Kegiatan ... 11

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era pembangunan infrastruktur di Indonesia ini perjalanan pemerataan ekonomi menjadi sector vital dalam proses pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk mencapai proses itu dibutuhkan kerja keras agar pembangunan infrastruktur selalu meningkat tiap tahunnya. Program reformasi infrastruktur yang dilakukan pemerintah merupakan salah satu program yang bertujuan memajukan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Program ini dilakukan salah satunya karena keseriusan dan keyakinan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui pembangunan infrastruktur di Indonesia

Dalam pembangunan infrastrukstur di Indonesia, tatanan kenegaraan pemerintahan Indonesia instansi yang memiliki tugas pembangunan infrastruktur sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara.

Dengan fungsi yang sebagaimana disebutkan diatas Kementerian PUPR turut menyertakan peranan masyarakat dan badan usaha untuk mendukung pembangunan negeri. Berdasarkan Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa paket tersebut maka diperlukan suatu Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ). dalam penciptaan nilai tambah dan manfaat dalam kegiatan pengadaan barang/jasa. Terkait dengan hal tersebut mulai Tahun 2019 Kementerian PUPR melakukan reformasi dalam proses mekanisme pengadaan barang dan jasa pelelangan yang sebelumnya berada di Unit-Unit Layanan Pengadaan (ULP) adhoc yang tersebar di pusat dan di 34 provinsi, kini dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Pemilihan Jasa Konstruksi di bawah pembinaan dan supervisi dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi.

Pada rapat kerja Kementerian PUPR yang dilaksanakan di Jakarta, 09 Juli 2019 Direktorat Jenderal Bina Konstruksi yang diwakili oleh Dirjen Bina Konstruksi Bapak Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng. membahas mengenai target serta permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaran tusi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

(8)

2

diantaranya tentang Pengadaan Barang dan Jasa didalamnya tertera Evaluasi, Rencana, dan Aksi Kolaborasi untuk penataan Ekosistem Pengadaan Barang/jasa Kementerian PUPR. Salah satunya membahas permasalahan pemilihan, penyebab tender ulang dan gagal tender yang terjadi adalah kesalahan dokumen, kesalahan prosedur dan kesalahan tata cara evaluasi dalam proses pengadaan barang/jasa, yang meliputi paket dibawah ini :

< 100 M Paket Jumlah > 100 M Paket Jumlah

Tender Ulang 959 Rp. 8,7 T Tender Ulang 6 Rp. 0,74 T

Gagal Tender 265 Rp. 1,2 T Gagal Tender 21 Rp. 0,6 T

Tabel 1.1

Jumlah Paket Tender Ulang & Gagal Tender

Dengan adanya permasalahan gagal tender maka berdampak pada kemasyarakatan yang terhambat menerima infrastruktur yang sebagaimana mestinya memperlancar aktivitas pekerjaan masyarakat jika semakin lama pembangunan tersebut terhambat akan semakin kompleks permasalahan yang terjadi dalam lingkup sosial.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi yang ditujukan bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah. Pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan masyarakat, perekat dan pemersatu bangsa. Berdasarkan undang-undang tersebut telah memberikan amanah kepada Instansi Pemerintah dengan mewajibkan memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil.

Undang – Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat terintegrasi) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari terintegrasi ini adalah untuk membangun hubungan antara moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai – nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Dalam meningkatkan kompetensi tersebut terdapat empat agenda yang terdiri dari Agenda Sikap Bela Negara, Nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN, dan Habituasi. Nilai dasar ASN,

(9)

3

ditunjukkan dengan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kedudukan dan Peran ASN, meliputi: Pelayanan Publik, Whole of

Government, dan Manajemen ASN.

Kemen PUPR sebagai lembaga pemerintahan yang melakukan pengadaan cpns tentunya juga berkewajiban penyelenggarakan pelatihan dasar. Penulis saat ini sudah diterima menjadi CPNS yang ditempatkan di Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi. Isu sangat aktual yang di dapatkan pada Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi adalah kesalahan proses evaluasi dokumen yang mengakibatkan gagal tender dan tender ulang pada Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK). Oleh karena itu, Untuk menyelesaikan isu yang dimaksud dalam rancangan aktualisasi ini penulis memilih judul Peningkatan Evaluasi Permasalahan Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Melalui Webinar Tematik dalam Rangka Meminimalisir Gagal Tender.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini untuk :

 Meminimalisir permasalahan evaluasi dokumen dalam pelaksanaan pengadaan barang jasa melalui Webinar Tematik.

 Meminimalisir kegagalan dalam pelaksanaan pengadaan barang jasa melalui

Webinar tematik.

1.3 Ruang lingkup

Focus dari rancangan aktualisasi ini adalah menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntanbilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti-Korupsi (ANEKA), serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI. Sedangkan focus kegiatannya meminimalisir permasalahan evaluasi dokumen dan kegagalan dalam pelaksanaan pengadaan barang jasa melalui webinar tematik.

Locus pelaksanaan rancangan aktualisasi ini dilakukan pada lingkungan Balai Pelaksanaan Pemilihan Jasa Konstruksi seluruh Indonesia dan Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR.

(10)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Deskripsi Organisasi

2.2.1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara.

2.2.2. Visi dan Misi Kementerian PUPR

Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 adalah "Terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal dalam mendukung indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong".

Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merupakan rumusan upaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015 – 2019 dalam rangka mencapai visi serta mendukung upaya pencapaian target pembangunan nasional, berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, amanat RPJMN tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah sebagai berikut : 1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya

maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;

2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka

(11)

5

mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip infrastruktur untuk semua;

4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI;

5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat.

2.2. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi unit Kerja 2.2.1. Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyelenggarakan fungsi diantaranya:

1. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan sumber daya jasa konstruksi.

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan sumber daya jasa konstruksi.

3. Pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan dan pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi yang dilaksanakan oleh masyarakat dan pemerintah daerah

4. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan jasa konstruksi;

5. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan sumber daya jasa konstruksi.

6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan sumber daya jasa konstruksi.

7. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi. 8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

(12)

6

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR

2.2.2. Tugas dan Fungsi Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi

Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengadaan barang/jasa konstruksi.

Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi menyelenggarakan fungsi, diantaranya:

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengadaan barang/jasa, sistem pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengadaan barang/jasa, sistem pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi, dan advokasi dan fasilitasi pengelolaan pengadaan jasa konstruksi;

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan pengadaan barang/jasa, sistem pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi, dan advokasi dan fasilitasi pengelolaan pengadaan jasa konstruksi; 4. Advokasi dan fasilitasi pengelolaan pengadaan jasa konstruksi;

(13)

7

5. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan pengadaan barang/jasa, sistem pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi, dan advokasi dan fasilitasi pengelolaan pengadaan jasa konstruksi;

6. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan pengadaan barang/jasa, sistem pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi, dan advokasi dan fasilitasi pengelolaan pengadaan jasa konstruksi; dan

7. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

2.2.3. Subdirektorat Evaluasi Pengadaan Jasa Konstruksi

Subdirektorat Evaluasi memiliki tugas melaksanakan penyiapan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi.

Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Advokasi dan Fasilitasi Pengelolaan Pengadaan Jasa Konstruksi menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan rencana dan program evaluasi pengadaan jasa konstruksi;

2) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria evaluasi pengadaan jasa konstruksi;

3) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengadaan jasa konstruksi;

4) Penyusunan laporan pemantauan dan evaluasi pengadaan jasa konstruksi;dan 5) Pelaksanaan evaluasi terhadap penyedia jasa konstruksi.

Berikut ini adalah bagan struktur organisasi Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi :

Gambar 2.2

(14)

8 BAB III

DESKRIPSI AKTUALISASI

3.1.Penetapan Isu

Isu Utama adalah isu yang paling strategis dan paling penting dibandingkan dengan isu-isu lainnya. Untuk mendapatkan isu-isu utama dilakukan penilaian kualitas terhadap semua isu yang telah diidentifikasi penulis. Dalam melakukan penilaian kualitas isu, terdapat dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu kriteria isu dan teknik analisis yang digunakan.

Kriteria isu yang harus dipenuhi adalah:

Aktual yaitu benar-benar terjadi atau sedang hangat dibicarakan;

Kekhalayakan yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak;

Problematik yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu segera dicari solusinya;

Kelayakan yaitu isu tersebut realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

No. Isuue Aktual Kekhalayakan Problematik Kelayakan

1. Kurang optimalnya kemampuan menanalisa dokumen evaluasi di lingkungan balai pelaksana pemilihan jasa konstruksi.

-   

2. Banyak terjadinya gagal tender dan tender ulang dalam

pelaksanaan pengadaan barang jasa.

   

3. Kurangnya tim pokja, pelaksana. peneliti dan penunjang pelaksana pada balai pelaksana pemilihan jasa konstruksi seluruh Indonesia.

-  - 

Tabel 3.2 Metode APKL

Berdasarkan metode penetapan dan penilaian isu ditetapkan isu utama adalah Banyak terjadinya gagal tender dan tender ulang dalam pelaksanaan pengadaan barang jasa. sebagai materi aktualisasi, Isu ini berkaitan dengan Akuntabilitas, komitmen mutu, pelayanan public, dan Whole of Government karena berkaitan dengan Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) dari seluruh unit organisasi di Indonesia.

(15)

9

3.2. Dampak Isu

Berdasarkan hasil analisis isu dari isu utama yang telah ditentukan, dampak yang mungkin ditimbulkan dari isu utama tersebut apabila tidak segera ditangani adalah perlambatan pembangunan infrastruktur, terganggunya aktifitas masyarakat karena belum ada pertambahan kegiatan pembangunan, kesalahan terus-menerus terjadi pada tim pokja dalam evaluasi dokumen pemilihan pemenang, akan semakin banyak paket-paket yang gagal tender terutama paket-paket diatas Rp. 100 M yang begitu kompleks dalam pengerjaan nya, dan timbul indikasi persengkokolan calon pemenang cadangan.

3.3.Gagasan Penyelesaian Isu

Untuk menghindari dampak-dampak negatif dan meningkatkan efektivitas suatu pekerjaan, maka gagasan ide dari penulis akan meningkatkan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang jasa melalui Webinar Tematik yang menghasilkan output sebagai berikut :

Meminimalisir gagal tender dan tender ulang

 Meningkatkan kualitas Pelaksanaan pengadaan barang jasa

 Mempercepat, mempermudah, dan mempermurah proses konsultasi BP2JK tanpa harus datang ke Jakarta.

(16)

10

3.4. Matriks Kegiatan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi dengan ANEKA dan

Peran PNS

Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Pengumpulan data dan infromasi dengan sharing opini bersama Mentor guna mengatur strategi pelaksanaan

a. Konsultasi dengan Kasubdit dan Kasie menentukan jadwal untuk merancang strategi pelaksanaan b. Pengumpulan informasi dan

data tentang tata laksana webinar

c. Membuat SOP Pelaksanaan webinar tematik

 Notulensi hasil mentoring

 Ringkasan petunjuk pelaksanaan informasi dan tata laksana webinar

 SOP webinar tematik

a. Akuntabilitas (Notulensi dan ringkasan Pentunjuk tata laksana dibuat secara akuntabel)

b. Etika Publik (dalam berkoordinasi dilakukan secara santun, ramah dan hormat)

c. Komitmen Mutu(dalam pencapaian output terdapat unsur kreatif dan inovatif)

d. Whole of Government(dalam

pencapaian output terdapat unsur kolaborasi)

e. Pelayanan Publik (untuk bertemu dengan mentor harus berjanji terlebih dahulu)

Peningkatan kompetensi dalam pelaksanaan evaluasi pengadaan barang jasa, melalui webinar tematik berkontribusi pada tusi evaluasi pelaksanaan terhadap penyedia, untuk meminimalisir gagal tender di lingkungan Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Peningkatan kompetensi dalam pelaksanaan evaluasi pengadaan barang jasa, untuk meminimalisir gagal tender merupakan penguatan nilai organisasi a. Integritas (adanya

kerja sama yang teritegrasi dalam meminimalisir gagal tender) b. Profesional (adanya peningkatan kompetensi sdm) c. Orientasi Misi (Pelaksanaan webinar tematik yang berdasarkan kententuan Pbj) d. Visioner (dapat menjadi sarana bimtek online pbj) e. Etika (Komunikasi

dan Akhlak yang baik dalam pelaksanaan webinar) 2 Pengumpulan dan penyusunan Data pengaduan/topik terkini ke BP2JK a. Menghubungi Pihak BP2JK untuk meminta mengisi form

update.

b. Menerima hasil dari google

drive dan kuesioner online

c. Pemilihan topik yang akan di seminarkan

 Mendapatkan banyak Isu terkini untuk dibahas melalui Webinar

 Pemilihan topik yang akan di Webinar-kan

berdasarkan Paling banyak di adukan dan Tingkat urgensi

a. Akuntabilitas (integritas dan transparan dalam melaporkan topik dan pengaduan)

b. Etika Publik (menggunakan sifat kemitraan yang baik)

c. Komitmen Mutu (efisien, inovatif dalam mengumpulkan data secara digital)

d. Anti-Korupsi (jujur dalam melaporkan kesalahan)

e. Pelayanan Publik (partisipatif dan akuntabel karena balai turut

meng-update laporan)

f. Manajemen ASN (pelaksana kebijakan dengan melaporkan hasil kegiatan)

g. Whole of Government (Kolaborasi

(17)

11

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi dengan ANEKA dan

Peran PNS

Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3 Menentukan Narasumber untuk Webinar Tematik

a. Menentukan jadwal seminar b. Menentukan narasumber,

moderator dan notulen

 Mempersiapkan narasumber, moderator dan notulen untuk

Webinar

Jadwal Webinar Tematik

a. Akuntabilitas (jelas menentukan jadwal mempersiapkan narasumber, moderator dan notulen)

b. Etika Publik (netralitas dalam memilih narasumber, moderator dan notulen) c. Pelayanan Publik (bersifat adil dalam

menentukan narasumber, moderator dan notulen)

4 Publikasi Jadwal Webinar kepada BP2JK

a. Publikasi ke seluruh BP2JK b. Persiapan materi Webinar

oleh narasumber dan panitia terkait

 Informasi kepada BP2JK seluruh Indonesia

 Materi webinar

a. Etika Publik (menggunakan sifat kemitraan yang baik)

b. Komitmen Mutu (efisien, inovatif dalam mengumpulkan data secara digital)

c. Pelayanan Publik (reponsif dalam memberikan informasi)

d. Whole of Government (Kolaborasi

antara DPJK dan BP2JK) 5 Pelaksanaan Webinar

Tematik

a. Pelaksanaan Webinar Tematik

b. Mengevaluasi hasil kegiatan

Webinar Tematik.

 Penginkatan kompetensi pbj di lingkungan BP2JK

 Laporan Hasil Evaluasi

 Kuesioner penilaian kegiatan

a. Akuntabilitas (jelas dalam meberikan informasi)

b. Etika Publik (efisien & efektif karena cepat dan tepat)

c. Komitmen Mutu (inovasi dalam peningkatan kompetensi pbj) d. Anti-Korupsi (mengindari sifat anti

gratifikasi)

e. Pelayanan Publik (murah dan mudah karena tidak perlu hadir langsung ke lokasi seminar)

f. Whole of Government (kolaborasi

antara DPJK dan BP2JK)

Tabel 3.3

(18)

12

3.5. Jadwal Kegiatan

Gambar 3.1

(19)

13 BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi, ada tujuan yang perlu dicapai yakni penyelesaian isu yang telah diangkat. Isu tersebut sesuai dengan Mata Pelatihan Agenda III Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI yang berfokus pada Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government (WoG). Dalam upaya melaksanakan hal tersebut, terdapat beberapa alternatif solusi yang akan dilaksanakan dalam bentuk tahapan kegiatan aktualisasi yang didasarkan pada Mata Pelatihan Agenda II Nilai-Nilai Dasar ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).

4.1.1 Kondisi Eksisting

Sehubungan dengan rapat kerja Kementerian PUPR yang dilaksanakan di Jakarta, 09 Juli 2019 Direktorat Jenderal Bina Konstruksi yang diwakili oleh Dirjen Bina Konstruksi Bapak Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng.

Gambar 4.1

(20)

14

Membahas mengenai target serta permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaran tusi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi diantaranya tentang Pengadaan Barang dan Jasa didalamnya tertera Evaluasi, Rencana, dan Aksi Kolaborasi untuk penataan Ekosistem Pengadaan Barang/jasa Kementerian PUPR. Salah satunya membahas permasalahan pemilihan, penyebab tender ulang dan gagal tender yang terjadi adalah kesalahan dokumen, kesalahan prosedur dan kesalahan tata cara evaluasi dalam proses pengadaan barang/jasa, yang meliputi paket dibawah ini :

< 100 M Paket Jumlah > 100 M Paket Jumlah

Tender Ulang 959 Rp. 8,7 T Tender Ulang 6 Rp. 0,74 T

Gagal Tender 265 Rp. 1,2 T Gagal Tender 21 Rp. 0,6 T

Tabel 4.1

Jumlah Paket Tender Ulang & Gagal Tender

Jumlah gagal tender diatas 100M bertambah hingga 40 Paket sampai dengan 1 Oktober 2019 dengan seperti uraian paket dibawah ini :

(21)

15 Gambar 4.2

Daftar Gagal Lelang per 1 Oktober 2019

Dengan banyaknya permasalahan gagal tender maka berdampak pada kemasyarakatan yang terhambat menerima infrastruktur yang sebagaimana mestinya memperlancar aktivitas pekerjaan masyarakat jika semakin lama pembangunan tersebut terhambat akan semakin kompleks permasalahan yang terjadi dalam lingkup sosial.

(22)

16 4.1.2 Kondisi yang diharapkan

Setelah pelaksanaan aktualisasi ini, diharapkan dengan adanya pelaksanaan webinar tematik sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan sdm dalam Penetapan Pemenang, Pembuktian Evaluasi, Evaluasi dokumen pengadaan dll. Pada unit layanan pengadaan di seluruh Indonesia guna meminimalisir terjadinya gagal lelang,

4.2. Pelaksanaan Aktualisasi

dalam pelaksanaan aktualisasi sesuai dengan judul Peningkatan Evaluasi Permasalahan Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Melalui Webinar Tematik dalam Rangka Meminimalisir Gagal Tender, dikarenakan ketidaksiapan untuk pelaksanaan dalam proses jadwal pelaksanaan kegiatan Webinar Tematik maka dari 9 tahapan kegiatan yang seharusnya dilakukan penulis hanya mampu melaksanakan 7 tahapan kegiatan dikarenakan waktu yang tidak cukup untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Maka dari itu, Penulis membuat Standar Operasional Prosedur pelaksanaan Webinar Tematik yang sebelumnya belum pernah dilakukan di Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi dengan bimbingan mentor dan staf lain nya. Dan sisa tahapan lainnya akan dilaksanakan setelah seminar aktualisasi ini dilakukan.

4.2.1 Realisasi Kegiatan

1. Pengumpulan data, informasi dan sharing opini bersama mentor a. Konsultasi merancang jadwal dan strategi pelaksanaan

Koordinasi dengan Kasubdit Evaluasi Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi, Kasi Evaluasi Wilayah I, serta Kasi Evaluasi Wilayah II sebagai pedoman untuk melaksanakan Webinar Tematik.

(23)

17

Gambar 4.3

Diskusi Bersama Kasubdit Evaluasi b. Pengumpulan informasi tata laksana webinar

Pengumpulan informasi dilakukan di Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Lantai 12 Gedung Utama Kementerian PUPR, sebagai narasumber untuk pelaksanaan webinar adalah Reza sebagai staff di Subdirektorat Manajemen Mutu, Direktorat Bina PJK. Memberikan informasi untuk menggunakan alat seminar Klikon (Klinik Konstruksi). Klinik konstruksi merupakan layanan konsultasi konstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka tercapainya keselamatan konstruksi di tingkat Nasional dan Daerah yang ditangani oleh tim ahli sesuai bidang, diantaranya pengadaan barang/jasa, kontrak konstruksi, dan keselamatan konstruksi. Seperti foto dibawah ini :

Gambar 4.4 Klinik Konstruksi

(24)

18 Gambar 4.5

Contoh Webinar di Klinik Konstruksi c. Pembuatan SOP Pelaksanaan Webinar Tematik

SOP Pelaksanaan Webinar tematik sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan webinar yang akan dilaksanakan. Didalam nya terdapat pelaku, kegiatan dan waktu pelaksanaan serta bagan alir guna mempermudah proses perencanaan pelaksanaan. Dalam proses pembuatan SOP ini dibutuhkan waktu 7 hari kerja karena proses mentoring dengan Kasubdit, kasi dan staf lainnya.

Gambar 4.6

SOP Pelaksanaan Webinar Tematik

2. Pengumpulan dan penyusunan data pernasalahan/pertanyaan ke BP2JK a. Menghubungi perangkat Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi

Menghubungi perangkat balai untuk memberitahukan untuk pengisian form data isian balai dan kuesioner online. Dalam tahapan ini menggunakan 2 cara yaitu pengisian form data isian balai di google docs dalam sheet pertanyaan dan kuesioner online. cara pertama sejak pertama diterbitkan pengisian data secara online memang jarang sekali untuk diisi oleh pihak balai maka dari itu penulis

(25)

19

menggunakan cara kedua yaitu kuesioner online untuk mendapatkan informasi secara langsung dari pihak balai terkait, kuesioner online yang digunakan adalah SurveyPlanet.com dengan jumlah 7 pertanyaan yang dapat diakses oleh seluruh pihak. 7 pertanyaan tersebut antara lain nama, asl, jabatan, pilihan jenis permasalahan dan 3 buah pertanyaan dari pihak balai untuk UKPBJ. Pengumpulan data ini diberikan waktu untuk memberikan pertanyaan selama 3 hari.

Berikut daftar pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner online : 1) Nama

2) Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah ? 3) Jabatan

4) Untuk mengoptimalisasi kemampuan dalam pelaksanaan tender dilingkungan BP2JK guna membangun ASN sesuai dengan prinsip pengadaan, maka ASN diharapkan memberikan pertanyaan/permasalahan yang terjadi di lingkungan BP2JK. Jenis pertanyaan ?

5) Pertanyaan/Permasalahan pertama sesuai Tahapan Pelaksanaan Pemilihan diatas ? 6) Pertanyaan/Permasalahan kedua sesuai Tahapan Pelaksanaan Pemilihan diatas ? 7) Pertanyaan/Permasalahan ketiga sesuai Tahapan Pelaksanaan Pemilihan diatas ?

Gambar 4.7

(26)

20 b. Menerima hasil kuesioner online

seluruh hasil pertanyaan/permasalahan yang ada di BP2JK disortir dan diurutkan sesuai dengan jenis pertanyaan/permasalahan yang paling banyak ditanyakan/menjadi masalah dalam pelaksanaan pemilihan. Dari keseluruhan kuesioner yang disebarkan ke 34 balai, ada 40 orang responden yang menjawab dengan jumlah total pertanyaan 67 pertanyaan. Dari 67 pertanyaan tersebut disortir sesuai dengan jenis-jenis pertanyaan/permasalahan menjadi 14 jenis pertanyaan.

Gambar 4.8

Hasil Sortir Daftar Pertanyaan

Hasil sortiran dari Surveyplanet.com di olah kembali kedalam bentuk word supaya lebih gampang untuk membaca dan menentukan topik permasalahan.

c. Pemilihan Topik

Dengan jumlah pertanyaan/permasalahan terbanyak yang mempengaruhi pelaksanaan pemilihan di lingkungan balai P2JK yaitu tentang Penetapan Pemenang. Pengelompokan jenis pertanyaan ini didapatkan dari jumlah pertanyaan terbanyak dengan tingkat urgency yang lumayan. Maka sebagai output dari tahapan ini yaitu topik permasalahan yang akan dijadikan materi untuk pelaksanaan webinar tematik adalah tentang penetapan pemenang yang dilakukan oleh pihak balai pelaksana pemilihan jasa konstruksi.

(27)

21

3. Menentukan narasumber untuk webinar tematik

a. Melakukan koordinasi kembali dengan Kasi Evaluasi Wilayah II beserta staff-staff untuk menentukan Jadwal, nama-nama narasumber, notulen dan moderator.

b. Hasil koordinasi penetuan pemilihan narasumber, notulen dan moderator dalam pelaksanaan webinar tematik sebagai berikut :

Gambar 4.9

Koordinasi bersama Kasi dan Staff

Gambar 4.10 Daftar Nama Narasumber

(28)

22

Gambar 4.11

Daftar Nama Notulen dan Moderator

4. Publikasi Jadwal webinar kepada BP2JK

a. Publikasi ke seluruh balai pelaksana pemilihan jasa konstruksi

Tahapan kegiatan ini belum dilaksanakan karena jadwal dan waktu webinar belum bisa dilakukan.

b. Persiapan materi webinar

Materi yang yang menjadi bahan bahasan untuk pelaksanaan webinar tematik didapatkan dari hasil pengumpulan data di tahapan ke 2 berupa topik permasalahan terkait Penetapan Pemenang. Materi yang didisusun oleh penulis dengan hasil mentoring dengan Kasi Evaluasi Wilayah II berbentuk PowerPoint dengan judul Penetapan Pemenang. Yang berisikan bahasan tatacara dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penetapan pemenang berdasarkan Perpres No.16 Tahun 2018. Seperti Hal dasar penetapan pemenang, memastikan personil, peralatan, skp, dan skn, berita acara penetapan pemenang dan berita acara evaluasi penawaran. Berikut contoh materi webinar :

(29)

23 Gambar 4.12 Cover Materi Webinar

Gambar 4.13

Salah satu bagian isi materi webinar 5. Pelaksanaan Webinar Tematik

a. Untuk tahapan ini belum dilaksanakan dikarenakan waktu yang belum tersedia. 1) Direncanakan akan dilaksanakan di Ruang Rapat Direktorat Pengadaan Jasa

Konstruksi.

2) Tim pelaksana terdiri dari 1 orang narasumber, 1 orang moderator, 1 orang notulensi, 1 orang operator computer, 2 kameramen dan 1 orang pembantu umum.

(30)

24 b. Evaluasi hasil kegiatan Webinar

Tahapan Akhir dalam aktualisasi ini adalah Evaluasi pelaksanaan webinar tematik dari perangkat pelaksanaan dan peserta webinar :

1) Evaluasi dari perangkat pelaksana, melakukan rapat evaluasi setelah kegiatan. 2) Evaluasi dari peserta berupa kuesioner online yang disebarkan setelah kegiatan

selesai dengan jumlah 8 pertanyaan sebagai berikut : a) Nama

b) Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah ?

c) Apakah materi yang disampaikan sudah sesuai topik permasalahan ?

d) Apakah penyampaian materi yang disampaikan narasumber sudah cukup baik ? e) Bagaimana tingkat penyampaian materi melalui media Klinik Konstruksi di

youtube ?

f) Bagaimana tingkat kualitas suara dari media tersebut ? g) Bagaimana kualitas rekaman video dalam kegiatan ? h) Kritik dan saran ?

Gambar 4.14

(31)

25 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pelaksanaan yang belum dilaksanakan dikarenakan kesibukan jadwal Direktur untuk menjadi narasumber pelaksanaan webinar tematik ini. Berdasarkan hasil koordinasi bersama Kasubdit, Kasi dan staff lainnya dalam pelaksanaan webinar tematik ini harus yang menjadi narasumber pertama adalah Direktur Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi.

2. Output penulis adalah Pelaksanaan Webinar Tematik yang berubah menjadi Draft SOP Pelaksanaan Webinar Tematik.

3. Pemecahan permasalahan Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi dengan menggunakan Webinar tematik diharapkan benar-benar dapat meminimalisir gagal tender.

4. Nilai-nilai ANEKA serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI yang terdiri dari Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole Of Government diaktualisasikan dalam tahapan kegiatan gagasan pemecahan isu sebagai proses internalisasi nilai-nilai tersebut.

5. Kegiatan aktualisasi ini memberikan kontribusi dalam perwujudan tugas dan fungsi unit kerja, dalam pengerjaan misi dan pencapaian visi organanisai serta menguatkan nilai organisasi (IPROVE).

6. CPNS dapat mengimplemantasikan dan harapannya dapat meghabituasikan nilai-nilai ANEKA dan IPROVE dalam menjalankan peran ASN ke depannya sekaligus dalam pelaksanaan tugas di unit kerja nanti.

5.2 Rekomendasi

Pelaksanaan Webinar Tematik tetap akan dilaksanakan setelah Seminar Aktualisasi ini dilakukan. Dan direncanakan akan menjadi Bimtek online dan dimasukan menjadi kegiatan mingguan Subdirektorat Evaluasi Pengadaan Jasa Konstruksi.

Gambar

Tabel 3.2  Metode APKL
Tabel 3.3  Matriks Kegiatan
Gambar 3.1  Timeline kegiatan
Gambar 4.4  Klinik Konstruksi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan rancangan aktualisasi yaitu memasukkan nilai-nilai ASN (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi) dan peran kedudukan PNS

Laporan hasil aktualisasi ini didasarkan pada nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang diterapkan dalam pelaksanaan

Proses pelaksanaan rancangan aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta

Ruang lingkup dalam laporan aktualisasi ini antara lain peserta latihan dasar diharapkan mampu untuk menginternalisasi dan mengaktualisasikan lima nilai-nilai

: Pada saat memindahkan arsip yang telah discan pada masing-masing folder di dalam laptop/komputer, nilai dasar yang diterapkan adalah : Manajemen ASN: Saya telah

Setelah melaksanakan proses aktualisasi dan habituasi, penulis dapat menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti

1.4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN pelatihan dasar Golongan III akan dilaksanakan di SMAN I Bojonggede pada tanggal 17April sampai 31 Mei

5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yakni ANEKA akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi