• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI Pilar Kehidupan Berban (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI Pilar Kehidupan Berban (1)"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa dan

mewujudkan tujuan Negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki

integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi,

kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta

mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara

Republik Indonesia yang berdasakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam Peraturan Pemerintahan Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan

Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat

yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional

adalah Diklat Prajabatan. Penyelenggaraan Diklat Prajabatan bertujuan untuk membentuk

PNS yang professional, yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar

profesi PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional

sebagai pelayan masyarakat.

(2)

B. Tujuan

Yang menjadi tujuan dalam diklat prajabatan ini adalah:

1. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan

setiap pekerjaan/ kegiatan yang dilakukan, dan berkontribusi dalam memperkuat

visi dan misi organisasi.

2. Peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai

pelayan masyarakat, serta sebagai peserta diklat prajabatan yang dapat

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA di instansi kerja masing-masing

C. Manfaat

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai-nilai

ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi), serta dapat menaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan

sehari-hari di satuan kerja masing-masing.

2. Bagi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta

Membantu kegiatan pembelajaran kepada Calon Pegawai Negeri Sipil guna

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat menambah bahan

kepustakaan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta untuk meningkatkan mutu

program pendidikan Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan selanjutnya.

(3)

Kegunaan bagi rumah sakit adalah dapat memberikan bahan masukan dan usulan

untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi

nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu

dan Anti korupsi).

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

A. Sejarah Rumah Sakit

(4)

B. Visi dan misi Rumah Sakit

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Nasional Kanker yang

Komprehensif dan Terkemuka di tingkat Asia Pasifik tahun 2019

b. Misi

1. Memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara komprehensif

dan terpadu berbasis

Good Clinical Governance

,

Patient Safety

, dan

Patient

Care Center

.

2. Menyelenggarakan pendidikan di bidang kanker yang profesional, bermutu,

dan berkesinambungan berbasis

Academic Health System

.

3. Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker berbasis bukti dan nilai yang

dapat diterapkan dalam pelayanan.

4. Menyelenggarakan registrasi kanker di tingkat rumah sakit yang akuntabel.

5. Mengembangkan sistem jejaring dengan institusi dalam dan luar negeri di

bidang pelayanan, pendidikan, dan penelitian dalam penanggulangan kanker di

masyarakat.

(5)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nilai-nilai Dalam ANEKA

1. Akuntabilitas

a. Pengertian akuntabilitas

Akuntabilitas

merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang

PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

Nilai-nilai publik tersebut meliputi:

1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,

kelompok dan pribadi;

(6)

3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan

sebagai penyelenggara pemerintahan.

b. Aspek-aspek Akuntabilitas

Aspek-aspek akuntabilitas antara lain:

1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan

(Accountability is a relationship)

Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara

individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi

kewenangan bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai,

bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan

fungsinya. Di sisi lain, individu, kelompok, maupun institusi bertanggung

jawab untuk memenuhi semua kewajibannya.

2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil

(Accountability is results-oriented)

Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat

pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam hal ini,

setiap individu, kelompok, maupun institusi dituntut untuk bertanggung

jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak

dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang

maksimal.

3)

Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan

(Accountability requiers

reporting)

Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan

memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap

tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu, kelompok, maupun

institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang

telah dilakukan. Dalam dunia birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap

individu berwujud suatu laporan yang didasarkan pada kontrak kerja,

sedangkan untuk institusi adalah LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah).

(7)

Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung

jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi

tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.

5)

Akuntabilitas

memperbaiki kinerja

(Accountability improves

performance)

Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan

akuntabilitas yang bersifat proaktif (

proactive accountability

),

akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang

direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal,

penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.

c. Pentingnya Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap

level atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan

pertanggung jawaban laporan kegiatan kepada atasannya.

Dalam beberapa hal, akuntabilitas sering diartikan berbeda-beda. Adanya

norma yang bersifat informal tentang perilaku PNS yang menjadi kebiasaan

(how things are done around here)

dapat mempengaruhi perilaku anggota

organisasi atau bahkan mempengaruhi aturan formal yang berlaku.

d. Tingkatan dalam Akuntabilitas

Tingkatan dalam akuntabilitas digambarkan dalam bagan berikut ini:

(8)

Keterangan:

1) Akuntabilitas Personal (

Personal Accountability

)

Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri

seseorang seperti kejujuran, integritas, moral, dan etika.

Pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang

memiliki akuntabilitas personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan

untuk memperbaiki situasi dan membuat perbedaan?”.

2) Akuntabilitas Individu

Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan

lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai

pemberi kewenangan. Pemberi kewenangan bertanggung jawab untuk

memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan sumber daya serta

menghilangkan hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara

bertanggung jawab untuk memenuhi tanggung jawabnya. Pertanyaan

penting yang digunakan untuk melihat tingkat akuntabilitas individu

seorang PNS adalah apakah individu mampu untuk mengatakan “Ini

adalah tindakan yang telah saya lakukan, dan ini adalah apa yang akan

saya lakukan untuk membuatnya menjadi lebih baik”.

3) Akuntabilitas Kelompok

Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok.

Dalam hal ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi yang ada adalah “Kami”.

Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian

kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai

kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang

penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan.

4) Akuntabilitas Organisasi

Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah

dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap

organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada

stakeholders

lainnya.

(9)

Stakeholder

yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan

dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik

terhadap kinerjanya.

Jadi, akuntabilitas

stakeholder

adalah tanggung jawab organisasi

pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif

dan bermartabat.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air, mengedepankan

kepentingan Negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama bagi seorang

ASN. Nilai Nasionalisme sesuai dengan butir-butir dalam Pancasila, ASN sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta sebagai perekat dan pemersatu

bangsa.ASN sebagai pelaksana kebijakan public

Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik. Thomas R.

Dye dalam bukunya berjudul

Understanding Public Policy

yang diterbitkan pada

tahun 1981 menyebutkan bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh

pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Definisi ini mencakup pengertian

yang sangat luas. Segala hal yang merupakan tindakan pemerintah maupun diamnya

pemerintah terhadap sesuatu disebut sebagai kebijakan publik.

1) Implementasi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik

Implementasi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, yaitu:

a) Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan,

berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan

kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,

mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral

dan golongan.

(10)

Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka,

tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan

masyarakat dan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih

baik.

2) Prinsip penting sebagai pelaksana kebijakan publik

ASN juga harus memperhatikan prinsip penting sebagai pelaksana

kebijakan publik, antara lain:

a) ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas

dalam mengimplementasikan kebijakan publik. Sebagaimana

dikemukakan sebelumnya, tanpa ada implementasi maka suatu

kebijakan publik hanya menjadi angan-angan belaka, sehingga karena

itu harus dioperasionalisasikan.

b) ASN harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

kepentingan publik. Setiap pegawai ASN harus menyadari sebagai

aparatur profesional yang kompeten, berorientasi pelayanan publik, dan

loyal kepada negara dan aturan perundang-undangan.

c) ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya, yaitu

yang memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan

kewibawaan dan kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan

etika bangsa dalam kehidupan bernegara.

a. ASN sebagai Pelayan Publik

ASN yang melayani publik Menurut Sianipar (1998) dalam bukunya yang

berjudul

Manajemen Pelayanan Masyarakat

pelayanan didefinisikan sebagai

cara melayani, membantu, menyiapkan, dan mengurus, menyelesaikan

keperluan, kebutuhan seseorang atau sekolompok orang, artinya objek yang

dilayani dapat meliputi individu, pribadi-pribadi, dan kelompok-kelompok

organisasi.

b. Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

(11)

Dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada

Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga senantiasa

menjunjung tinggi martabat PNS serta senantiasa mengutamakan kepentingan

Negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

c. ASN Berintegritas Tinggi

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, integritas adalah

“Mutu, sifat, keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, sehingga

memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan

kejujuran. Integritas nasional dipahami sebagai wujud keutuhan prinsip moral

dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara”.

Tuntutan bahwa ASN harus berintegritas tinggi adalah bagian dari kode etik

dan kode perilaku yang telah diatur di dalam pasal 5 UU ASN. Berdasarkan

pasal 5 UU ASN ada dua belas kode etik dan kode perilaku ASN itu, yaitu:

1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan

berintegritas tinggi;

2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan etika pemerintahan;

6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung

jawab, efektif, dan efisien;

8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

tugasnya;

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak

lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,

dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat

bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

(12)

12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

disiplin pegawai Aparatur Sipil Negara.

3.

Etika Publik

a. Definisi Etika Publik

Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai

“the dicipline

dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation”

. Oleh

karena itu konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral. Ricocur (1990)

mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang

lain di dalam institusi yang adil.

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah:

Refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah

perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam

rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik

menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral

dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan,

dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik

(Haryatmoko, 2001). Jadi, Etika Publik merupakan refleksi tentang

standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawab pelayanan publik.

Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:

1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.

2) Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam

menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.

3) Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

(13)

Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu

kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam

bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan

untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat

melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh

sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku Aparatur

Sipil Negara yakni sebagai berikut:

1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan

berintegritas tinggi.

2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan etika pemerintahan.

6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung

jawab, efektif dan efisien.

8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

tugasnya.

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak

lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,

dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat

bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan

integritas ASN.

12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin

pegawai ASN.

(14)

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam

Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia 1945

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

7) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah.

9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

d. Dimensi Etika Publik

Pada

prinsipnya, ada 3 (tiga) dimensi etika publik:

1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik

(15)

2) Dimensi Modalitas

Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan

korup menyebabkan kemiskinan, sumber diskriminasi, rentan konflik dan

penyalahgunaan kekuasaan. Korupsi disebabkan lemahnya integritas

pejabat publik, kurangnya partisipasi dan lemahnya pengawasan.

Membangun integritas publik pejabat dan politisi harus disertai

perbaikan sistem akuntabilitas dan transparansi yang didukung modalitas

etika publik, yaitu bagaimana bisa bertindak baik atau berperilaku sesuai

standar etika? Cara bagaimana etika bisa berfungsi atau bekerja? Struktur

seperti apa yang mampu mengorganisir tindakan agar sesuai dengan etika?

Infrastruktur semacam apa yang dibutuhkan agar etika publik berfungsi?

Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas,

transparansi dan netralitas.

e. Sumber-sumber Kode Etik bagi Aparatur Sipil Negara

Rumusan kode etik bagi ASN yang berlaku di sebuah negara cukup

beragam dari segi substansi maupun redaksinya. Biasanya rumusan kode etik

itu mengikuti kaidah moral yang sifatnya universal dan sekaligus

menyesuaikan dengan konteks lingkungan dari sistem administrasi publik di

sebuah negara. Oleh sebab itu, disamping mengetahui rujukan dari peraturan

mengenai kode etik di Indonesia, para calon PNS sebaiknya juga memahami

prinsip-prinsip universal yang berlaku dalam mekanisme pelayanan publik.

Prinsip universal yang dimaksud di sini adalah kaidah yang berlaku bukan

hanya di negara maju yang sistem administrasinya sudah mapan, tetapi juga

bisa dipertimbangkan untuk diberlakukan di negara-negara berkembang

karena pada dasarnya semangat pelayanan publik merupakan muara dari

sumber-sumber kode etik universal tersebut.

(16)

Berikut ini adalah sebagian dari sumber-sumber kode etik yang telah

berkembang dalam sistem administrasi publik sejak kemerdekaan, yaitu:

1) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan

Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang

2) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji

Pegawai Negeri Sipil

3) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan

Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

4) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan

Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.

5) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

6) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN).

4.

Komitmen Mutu

a. Definisi Komitmen Mutu

Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum ada definisi mutu

yang dapat diterima secara universal, namun mereka telah merumuskan

pengertian mutu sebagai berikut:

“Quality is a dynamic state associated with

products, services, people, processes, and environments that meets or

exceeds expectation.”

Menurut definisi yang dirumuskan Goetsch dan Davis,

mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,

manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan

konsumen atau pengguna.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu

mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada

pelanggan

(

customer

) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan

bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang

menjadi dasar untuk mengukur pencapaian hasil kerja. Mutu juga dapat

dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis

lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (

competitors

).

(17)

Ada 3 (tiga) aspek yang terdapat dalam komitmen mutu, yaitu efektifitas, efisien, dan

inovasi.

1) Efektifitas

Richard L. Daft (Tita Maria Kanita 2010: 8) mendefinisikan efektivitas sebagai

berikut:

Efektifitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang

ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas

organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.

Merujuk dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik utama yang

dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektifitas adalah ketercapaian target

yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,

sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari

penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.

2) Efisien

Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8) mendefinisikan efisiensi sebagai:

Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. Efisiensi

organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang

dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung

sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa efisiensi diukur dari ketepatan realisasi

penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat

diketahui ada atau tidak adanya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,

penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur.

3) Inovasi

(18)

masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan

ekonomi, pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagaimana pendapat Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2011: 56) bahwa,

‘Inovasi barang dan jasa adalah cara utama di mana suatu organisasi beradaptasi

terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan.’

Munculnya ide/gagasan baru, kreativitas, dan inovasi dilator belakangi oleh semangat

belajar yang tidak pernah pudar, yang dijalani dalam proses pembelajaran secara

berkelanjutan.

Demikian juga di lingkungan lembaga pemerintahan, aparatur dapat mengembangkan

daya imajinasi dan kreativitasnya, untuk melahirkan terobosan-terobosan baru dalam

meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan, sepanjang tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan.

5.

Anti Korupsi

a. Definisi korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu

Corruptio

yang artinya

kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan.

Dalam UU No.31 Tahun 1999, pengertian korupsi, yaitu:

Setiap orang yang dengan sengaja secara melawan hukum untuk melakukan

perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu

korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian

negara. Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan yang sangat

tidak terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan Negara, seperti

penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya untuk

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, yang mengakibatkan

kerugian keuangan pada negara.

b. Langkah preventif mencegah korupsi

Adapun langkah-langkah untu mencegah terjadinya tindakan korupsi, yaitu:

1) Pilihkan pemimpin yang amanah.

(19)

3)

G

erakan nasional transparansi

.

Hal ini sebenarnya sama dengan konsep yang diajukan oleh Anis

Baswedan. Rektor Universitas Paramadina, sekaligus sebagai calon

konvensi Partai Demokrat, mengatakan bahwa masyarakat sekarang ini

hampir semuanya memiliki HP. Dengan transparansi nasional, maka

semua warga masyarakat dengan bebas untuk dapat melakukan

pengawasan dengan menggunakan HP-nya, dan dengan HP-nya

masyarakat dapat melaporkan kepada petugas pengawasan, petugas

hukum, termasuk KPK.

4) Pengumuman anggaran secara terbuka.

Untuk mendukung gerakan transparansi nasional, setiap awal tahun

anggaran, semua satuan kerja atau pengguna anggaran berkewajiban untuk

mengumumkan kepada masyarakat tentang program kegiatannya di media

massa, atau dipampang di papan pengumuman di depan kantor.

Kalau di satuan pendidikan sekolah, dalam rangka Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) kepala sekolah diminta untuk memajang RAPBS (Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) di papan pengumuman

sekolah, mengapa tidak di institusi yang lebih tinggi, seperti kementerian

dan institusi lain pengguna anggaran.

BAB IV

METODE AKTUALISASI DIRI

A. Rancangan dan Prosedur Aktualisasi

(20)

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA ini, terdapat 8 (delapan) rancangan

kegiatan yang telah penulis usulkan. Seluruh kegiatan tersebut telah dikaitkan dengan

lima nilai dasar profesi PNS.

Langkah awal pembuatan rancangan aktualisasi di lakukan dengan cara identifikasi

dan internalisasi nilai – nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu

dan Anti korupsi (ANEKA) melalui serangkaian pengalaman belajar yaitu dengan cara

membaca materi, presentasi, studi kasus, membuat resume dan melakukan kegiatan yang

mengandung unsure pembelajaran tentang subtansi ANEKA, berdiskusi, menonton film

pendek, menyaksikan Role model untuk membentuk dan menginternalisasi nilai-nilai

ANEKA.

Nilai nilai dasar yang saya dapatkan adalah :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk

memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah

menjamin terwujudnya nilai – nilai publik. Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam

akuntabilitas diantaranya adalah Tanggung jawab, Kepemimpinan, Kepatuhan,

Ketekunan, Teliti, Iklas, Jujur, Semangat, Tidak membeda-bedakan, Tekun dan

Cermat.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk mengaktualisasikan

dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan

public, bangsa dan Negara. Nilai nilai dasar yang terkadung dalam Nasionalisme

adalah Beriman, Menghormati, Tidak memaksakan, Tidak membedakan, Tidak

semena-mena, Memberi bantuan , Menghargai, Membina persatuan dan kesatuan,

Menerima hasil keputusan demi kepentingan bersama, Kebenaran, Sederhana. Hemat

dan hati – hati

3. Etika Publik

Etika public merupakan reflek standar/norma nilai yang terkandung di dalamnya

antara lain Sopan, Satun, Jujur, Menjaga kerahasiaan , Tanggap, Bekerja sama, Tekun

dan Rajin

(21)

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan public dengan berorentasi pada

kualitas publik nilai yang terkandung di ldalamnya antara lain Efektivitas, Efisiensi,

Kreatif , Empati , Peduli, Kerapihan, Cepat, Tepat, Tanggap dan Ramah

5. Anti Korupsi

Anti korupsi merupakan tindakan atau gerakan yang di lakukan untuk memberantas

segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma, nilai dasar yang terdapat di

dalamnya adalah Jujur, Peduli, Tepat, Kerja keras, tidak berlebihan dan Berani serta

Tanggung jawab

Setelah identifikasi dan internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA, kemudian di rumuskan

kegiatan yang akan di lakukan sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) atau Tugas

tambahan dari atasan yang di lakukan sehari – hari sehingga di hasilkan produk

pembelajaran yang menunjukan hasil internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA sebagai

bekal dalam mengaktualisasi nilai-nilai tersebut

Penjelasan lebih lanjut mengenai implikasi lima nilai dasar ANEKA atas kegiatan

yang diusulkan dapat dilihat pada lampiran matriks ikhtisar aktualisasi nilai-nilai dasar

profesi PNS yang mana dari ikhtisar tersebut kita dapat menemukan nilai-nilai aneka

yang dapat diterapkan dalam kegiatan kerja kita sehari-hari dan dapat di rancang dalam

bentuk rencana kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS.

B. Waktu dan Tempat Aktualisasi

Dalam pelaksanaan aktualisasi ini penulis mengambil tempat di ruang Tulip

Rumah Sakit Kanker Dharmais Adapun waktu dan lama aktualisasi ini yaitu dari

tanggal 08 September 2015 sampai dengan 29 September 2015 yang berjumlah 15

hari

C. Teknik Pelaksanaan Aktualisasi

(22)

1. Sebelum melakukan aktualisasi nilai-nilai ANEKA penulis terlebih dahulu

mendapatkan pembelajaran nilai-nilai ANEKA yang di sebut internalisasi

nilai-nilai dasar ANEKA.

2. Setelah mendapat pembelajaran yang cukup lalu penulis mencari nilai-nilai

dasar dari masing-masing point ANEKA.

3. Lalu penulis membuat Ikhtisar Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS yang

ada kaitannya dengan penerapan nilai-nilai ANEKA.

4. Setelah ikhtisar berhasil dibuat lalu penulis membuat Rencana Kegiatan

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS yang ada kaitannya dengan penerapan

nilai-nilai ANEKA.

5. Penulis mempresentasikan rencana kegiatan kepada couch, mentor dan

penguji dimana saat itu baik couch, mentor maupun penguji mengoreksi hasil

dari rencana tersebut dan penulis memperbaiki kesalahan atau hasil koreksi.

6. Setelah selesai perbaikan koreksi rencana kegiatan lalu penulis

mengaktualisasikan apa yang sudah penulis rencanakan pada tempat

magang/satker penulis.

7. Kegiatan-kegiatan tersebut dituangkan dalam laporan pencapaian kegiatan

aktualisasi diri yang mana pada setiap kegiatan penulis selalu dibubuhi paraf

mentor sebagai bukti kegiatan itu benar-benar dilaksanakan.

8. Setelah kegiatan aktualisasi selesai dilakukan penulis merekap laporan

pencapaian kegiatan tersebut ke dalam form laporan hasil kegiatan aktualisasi

diri.

9. Lalu penulis menuangkan semua data-data tersebut kedalam laporan

aktualisasi diri.

(23)

BAB V

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR KEPROFESIAN

ASN

Perencanaan merupakan fungsi yang pertama dan bahkan yang utama dalam setiap

aktivitas-aktivitas. Perencanaan adalah dasar, landasan, atau titik tolak dalam melaksanakan

tindakan-tindakan administrative . Perencanaan secara formal didefinisikan sebagai suatu

proses penetapan tujuan yang akan dicapai dan memutuskan strategi dan taktik untuk

mencapainya

Dalam kaitannya dengan kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi ASN, perencanaan

dilakukan untuk mengidentifikasi kegiatan yang mungkin dilakukan peserta ketika masa off

campus. Perencanaan juga dilakukan dalam rangka mengidentifikasi tahapan kegiatan, output

kegiatan, serta nilai-nilai dasar yang mungkin diaktualisasikan oleh peserta dalam tiap tahan

kegiatan.

Dalam menyusun perencanaan kegiata, terdapat tiga hal yang menjadi pertimbangan,

antara lain :

a. Kegiatan aktualisasi harus mencakup kegiatan yang menjadi tugas pokok

b. Kegiatan aktualisasi boleh memasukkan kegiatan yang menjadi tugas tambahan

berupa perintah atasan atau pimpinan

c. Kegiatan aktualisasi harus mecakup jenis kegiatan kreativitas

(24)

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR AKUNTABILITAS,ETIKA PUBLIK , KOMITMEN MUTU DAN ANTI KORUPSI

(ANEKA)

DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II ANGKATAN IV BBPK JAKARTA

MARIA FRANSISCA

Unit kerja : RS KANKER DHARMAIS

N

o Kegiatan Tahapan Kegiatan

Hasil

Kegiatan/Output Nilai-Nilai Dasar

Kontribusi Output terhadap Visi dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

1

Menerima Pasien Baru dari admission

Menyiapkan kelengkapan administrasi

Form sudah tersedia Nilai Akuntabilitas

 Mempersiapkan form-form dilakukan dengan cermat dan teliti

Melaksanakan kegiatan penerimaan pasien baru dengan menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi berkontribusi dengan visi misi RS Kanker Dharmais dalam memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara komprehensif

Melaksanakan

penerimaaan pasien baru yang memenuhi prinsip akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi terhadap nilai-nilai RS Kanker Dharmais yaitu nilai ProCareCS (Profesional,Care, Continous

Improvement, Synergy) Mempersiapkan

tempat tidur pasien

Tempat tidur sudah siap

Nilai Akuntabilitas

 Mempersiapkan tempat tidur untuk pasien baru yang menjadi tanggung jawab perawat

Melaksanakan serah terima pasien baru dari admission ke perawat .

Status atau dokumen pasien diterima lengkap

Nilai Akuntabilitas

 Melakukan serah terima dengan penuh rasa tanggung jawab

Nilai Nasionalisme

 tidak membedakan pasien

Nilai Etika Publik

(25)

Nilai Komitmen mutu

 Melakukan serah terima dengan petugas admission dengan tidak bertele-tele (jelas dan singkat) Mempersilahkan

pasien untuk menempati tempat tidurnya

Pasien sudah menempati tempat tidur

Nilai Akuntabilitas

 Mempersilahkan pasien untuk menempati tempat tidurnya merupakan tanggung jawab saya sebagai perawat

Nilai Etika public

 Mempersilahkan pasien untuk menempati tidurnya dengan sikap ramah

2

Melakukan pengkajian

keperawatan kepada pasien dan keluarga

Mempersiapkan form pengkajian pasien

Form pengkajian sudah tersedia

Nilai Akuntablitas

 Mempersiapkan form-form untuk mengkaji pasien dengan lengkap dan teliti

Nilai Anti korupsi

 Tidak mengurangi form-form yang digunakan untuk mengkaji pasien

Melaksanakan pengkajian keperawatan kepada pasien dengan menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi berkontribusi dengan visi misi RS Kanker Dharmais dalam memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara komprehensif

Melaksanakan pengkajian

keperawatan kepada pasien yang memenuhi prinsip akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi terhadap nilai-nilai RS Kanker Dharmais yaitu nilai ProCareCS (Profesional,Care, Continous

Improvement, Synergy) Mengkaji dan

mengumpulkan data subyektif

Data subjektif telah didapatkan dari pasien dan keluarga

Nilai Akuntabilitas

 Mengumpulkan data dengan lengkap, teliti, dan akurat guna membantu mengatasi masalah pasien

Nilai Nasionalisme

 Bersikap empati kepada pasien

NilaiEtika Publik

 Bersikap dan berperilaku sopan dan ramah dalam mengkaji pasien

(26)

Mengumpulkan data objektif yg didapat dari pemeriksaan fisik,hasil

laboratorium,dan foto penunjang bila ada

Data objektif telah didapatkan dari pemeriksaan fisik, hasil lab, dan foto penunjang yang ada dipasien

 Mengumpulkan data objektif dengan rasa tanggung jawab

Nilai Komitmen mutu

 Mengumpulkan data objektif dengan teliti dan cermat

NilaiEtika public

 Melakukan pemeriksaan fisik dengan sopan dan meminta izin

Nilai anti korupsi

 Dengan tidak melewati tahapan-tahapan pemeriksaan fisik (Head to toe ) pada pasien

Melakukan analisa keperawatan

Masalah keperawatan pasien ditemukan

Nilai Akuntabilitas

 Melakukan analisa keperawatan dengan sikap teliti dan cermat

Nilai Anti Korupsi

 Tidak mengurangi masalah keperawatan yang ditemukan pada pasien

Merumuskan masalah keperawatan

Prioritas masalah keperawatan ditemukan

Nilai Akuntabilitas

 Menentukan prioritas masalah keperawatan pasien dengan teliti

3

Mengobservasi tanda tanda vital

mempersiapan alat pemeriksaan berupa tensimeter,

thermometer, dan jam tangan

Semua alat yang dibutuhkan sudah tersedia

Nilai Akuntabilitas

 mempersiapkan alat pemeriksaan dengan secara lengkap dan teliti

Mengobservasi tanda tanda vital dengan menerapkan nilai-nilai dasar

akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen

Mengobservasi tanda tanda vital yang memenuhi prinsip akuntabilitas,

(27)

mutu dan anti korupsi berkontribusi dengan visi misi RS Kanker Dharmais dalam memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara komprehensif

public, komitmen mutu dan anti korupsi terhadap nilai-nilai RS Kanker Dharmais yaitu nilai ProCareCS (Profesional,Care, Continous

Improvement, Synergy) Mempersiapkan

pasien untuk dilakukan pemeriksaan

Pasien sudah siap

Nilai etika public

 Mempersiapkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan TTV dengan kepedulian, ramah, serta sopan santun

Memberikan penjelasan kontrak waktu

Pasien sudah paham

Nilai akuntabilitas

 Memberikan penjelasan kontrak kerja dengan penuh tanggung jawab.

Nilai etika public

 Menjelaskan ke pasien dengan ramah dan sopan

Melakukan pemeriksaan TTV (TD, Nadi, RR, Suhu)

Data hasil pemeriksaan

Nilai akuntabilitas

 Melakukan pemeriksaan TTV dengan penuh tanggung jawab

Nilai Nasionalisme

 Bersikap tidak membeda-bedakan pasien

Nilai etika public.

 Melakukan pemeriksaan dengan sopan santun

Nilai Komitmen Mutu

 Melakukan pemeriksaan TTV dengan kehati-hatian

Nilai Anti korupsi

 Tidak mengurangi setiap hasil data pemeriksaan TTV pasien

Mendokumentasikan data ke catatan keperawatan

Data hasil

pemeriksaan TTV telah di

dokumentasikan di

Nilai Akuntabilitas

(28)

catatan keperawatan perawat

Nilai Anti korupsi

 Dalam mendokumentasikan hasil pemeriksaan TTV pasien harus jujur sesuai dengan data yang didapatkan saat melakukan pemeriksaan

4

Melakukan

pemberian obat oral dengan prinsip 6 Benar

Melakukan

pengecekkan obat sesuai dengan kardeks pengobatan pasien

Obat yang akan diberikan sesuai dengan kardeks

Nilai akuntabilitas

 Melakukan pengecekkan obat sesuai dengan kardeks pengobatan pasien merupakan tanggung jawab

Melakukan pemberian obat oral dengan prinsip 6 Benar menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi berkontribusi dengan visi misi RS Kanker Dharmais dalam

memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara

komprehensif

Melakukan pemberian obat oral dengan prinsip 6 Benar yang memenuhi prinsip akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi terhadap nilai-nilai RS Kanker Dharmais yaitu nilai ProCareCS (Profesional,Care, Continous

Improvement, Synergy) Melakukan double cek

dengan petugas farmasi atau petugas lainnya meliputi nama pasien, nama obat, dosis obat, cara pemberian serta waktu pemberiannya

Double cek sudah dilakukan antara farmasi dan perawat

Nilai akuntabilitas

 Melakukan double cek dengan petugas farmasi merupakan tanggung jawab perawat

Nilai komitmen mutu

 Melakukan double cek dengan cermat dan teliti

Nilai anti korupsi

 Tidak mengurangi dosis obat yang akan diberikan kepada pasien merupakan wujud

Nilai Etika Publik

(29)

Melakukan identifikasi pasien sebelum memberikan obat oral dengan menanyakan nama pasien untuk menyesuaikan identitas pasien dengan gelang tangan (prinsip 6 Benar)

Identifikasi pasien sesuai dengan identitas pasien yang akan diberikan obat

Nilai komitmen mutu

 Melakukan identifikasi pasien dengan teliti dan sesuai SOP RS

Nilai Etika Publik

 Meminta izin kepada pasien dengan sikap yang sopan untuk dilakukan identifikasi

Melakukan penjelasan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga

Pasien dan keluarga memahami dan mengerti dilakukan nya pemberian obat oral oleh perawat

Nilai akuntabilitas

 Melakukan penjelasan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga dengan rasa penuh tanggung jawab

 Memberikan penjelasan dengan sejelas-jelas nya

Nilai etika public

 Memberikan penjelasan ke pasien dengan sikap sopan dan ramah Memberikan terapi

obat oral ke pasien dengan prinsip 6 Benar

therapy sudah diberikan sesuai dosis dan kebutuhan pasien

Nilai akuntabilitas.

 Memberikan terapi obat oral ke pasien dengan prinsip 6 Benar dengan penuh tanggung jawab

Nilai komitmen mutu

 Memberikan obat sesuai dengan SOP RS

Nilai anti korupsi

(30)

5

Menulis laporan keperawatan dengan mencatat tindakan keperawatan apa yang telah di kerjakan dan catatan program kerja untuk shift berikutnya

menyiapkan form Form tersedia Nilai komitmen mutu

 menyiapkan form dengan teliti

Menulis laporan keperawatan dengan mencatat tindakan

keperawatan apa yang telah di kerjakan dan catatan program kerja untuk shift berikutnya menerapkan nilai-nilai dasar

akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi berkontribusi dengan visi misi RS Kanker Dharmais dalam memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara komprehensif

Menulis laporan keperawatan dengan mencatat tindakan keperawatan apa yang telah di kerjakan dan catatan program kerja untuk shift berikutnya yang memenuhi prinsip akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi terhadap nilai-nilai RS Kanker Dharmais yaitu nilai ProCareCS (Profesional,Care, Continous, synergi ) menulis pekerjaan

yang sudah dikerjakan

form telah terisi Nilai akuntabilitas

 menulis pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan tanggung jawab

Nilai komitmen mutu

 menulis dengan singkat dan jelas

membuat catatan untuk program kerja selanjutnya

program selanjutnya tercatat

Nilai akuntabilitas

 membuat catatan untuk program kerja dengan cermat dan tanggung jawab

Nilai Anti Korupsi

 Tidak mengurangi program kerja selanjutnya

Menulis evaluasi keperawatan per shift di CPPT

CPPT terisi Nilai akuntabilitas

 Menulis CPPT pasien merupakan tanggung jawab perawat

Nilai Etika public

 Menulis CPPT dengan rapi dan jelas agar mudah dibaca oleh perawat yang bekerja pada shift selanjutnya

Nilai Anti korupsi

(31)

6

Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan tindakan operasi

Mempersiapkan form-form berupa

 Inform consent

 Side marking

 Ass.anestesi

 Consul

 Lembar EKG

 Pemeriksaan Lab

 Jadwal kamar operasi

 SLO

Form sudah tersedia Nilai akuntabilitas

 Menyiapkan form-form merupakan tanggung jawab saya sebagai perawat

Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan tindakan operasi menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi berkontribusi dengan visi misi RS Kanker Dharmais dalam

memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara

komprehensif

Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan tindakan operasi yang memenuhi prinsip akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi terhadap nilai-nilai RS Kanker Dharmais yaitu nilai ProCareCS (Profesional,Care, Continous, sinergi ) Melakukan

pemeriksaan EKG

Hasil EKG

Nilai akuntabilitas

 Melakukan pemeriksaan EKG merupakan tanggung jawab perawat

Nilai Etika publik

 Meminta izin kepada pasien dengan sikap ramah dan sopan untuk dilakukan pemeriksaan EKG

Nilai Komitmen Mutu

 Melakukan pemeriksaan EKG sesuai dengan SOP RS

Menjelaskan kepada pasien tentang form-form yang harus diisi serta menjelaskan kepada pasien dan keluarga yang harus dipersiapkan untuk operasi

 Form terisi

 Pasien dan keluarga paham tentang pesiapan operasi

Nilai akuntabilitas

 Menjelaskan kepada pasien tentang form yang harus diisi serta persiapan apa msaja yang harus di persiapkan pasien dan keluarga merupakan tanggung jawab perawat

Nilai komitmen mutu

 Menjelaskan kepada pasien dengan jelas dan tidak bertele-tele

Nilai Etika Publik

(32)

Menelpon DPJP Informasi

 Tindakan selanjutkan yang akan dilakukan ke pasien

 Rencana operasi

Nilai Akuntabilitas

 Menelpon DPJP merupakan tanggung jawab perawat

Nilai Komitmen mutu

 Menelpon DPJP yang bertujuan memberikan informasi tentang pasien harus dengan jelas dan singkat

Nilai etika public

 Berbicara dengan bahasa yang sopan

Menjadwalkan operasi pasien

Rencana operasi terjadwal

Nilai Komitmen mutu

 Menjadwalkan rencana operasi pasien dengan jelas

23.

7

7

Melakukan evaluasi pasien yang akan dilakukan operasi

Mempersiapkan pasien untuk puasa, klisma, dan cukur

Tindakan dilakukan

Nilai Akuntabilitas

 Mempersiapkan pasien untuk puasa, cukur, dan klisma merupakan tanggung jawab

Nilai Komitmen mutu

 Melakukan persiapan pasien sesuai SOP

Nilai Etika public

 Mempersiapkan pasien dengan meminta izin dengan sopan santun

Melakukan evaluasi pasien yang akan dilakukan operasi menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi berkontribusi dengan visi misi RS Kanker Dharmais dalam

memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara

komprehensif

Melakukan evaluasi pasien yang akan dilakukan operasi yang memenuhi prinsip akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi terhadap nilai-nilai RS Kanker Dharmais yaitu nilai ProCareCS (Profesional,Care, Continous, sinergi ) Mengantar pasien ke

kamar operasi

Pasien diantarkan ke kamar operasi

Nilai akuntabilitas

 Mengantar pasien ke kamar operasi dengan penuh tanggung jawab

Nilai Etika public

(33)

Melakukan serah terima dengan perawat kamar operasi

Status dan dokumen pasien diterima oleh perawat kamar operasi

Nilai Akuntabilitas

 Melakukan serah terima dengan penuh rasa tanggung jawab

Nilai Etika Publik

 Melakukan serah terima ke perawat kamar operasi dengan sikap yang sopan dan ramah

Nilai Komitmen mutu

 Melakukan serah terima dengan perawat kamar operasi dengan tidak bertele-tele (jelas dan singkat)

8

26.

27.

Memulangkan pasien

Menyiapkan form pulang

Form sudah tersedia Nilai komitmen mutu

 Menyiapkan form pulang dan therapy pulang dengan teliti dan cermat

Memulangkan pasien menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi berkontribusi dengan visi misi RS Kanker Dharmais dalam

memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara

komprehensif

Memulangkan pasien yang memenuhi prinsip akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi terhadap nilai-nilai RS Kanker Dharmais yaitu nilai ProCareCS (Profesional,Care, Continous dan synergi) Memberikan

penjelasan perawatan selama pasien dirumah

Penjelasan telah dilakukan dan pasien mengerti

Nilai akuntabilitas

 Memberikan penjelasan perawatan selama pasien dirumah merupakan tanggung jawab

Nilai etika public

 Memberikan penjelasan dengan ramah dan sopan

Nilai Komitmen mutu

 Memberikan penjelsan dengan singkat dan jelas

Memberikan surat control

Surat control

Nilai akuntabilitas

Dengan memberikan surat control dan mengingatkan pasien untuk control ke Poliklinik DPJP

Mengijinkan pasien pulang

Pasien telah pulang

Nilai etika publik

(34)

rasa kepedulian Melakukan

pendokumentasian

Tercantum di catatan keperawatan

Nilai komitmen mutu

 Melakukan pendokumentasian dengan teliti

Nilai akuntabilitas

 Setiap pasien pulang, perawat bertanggung jawab mendokumentasikan di catatan keperawatan

menerima jadwal dinas dari kepala ruangan

Jadwal dinas sudah

tersedia Nilai Akuntabilitas  Melaksanakan tugas jaga pagi,sore,malam dengan penuh tanggung jawab dan konsistensi

Melaksanakan tugas jaga pagi,sore,malam

menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi berkontribusi dengan visi misi RS Kanker Dharmais dalam

memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara

komprehensif

Melaksanakan tugas jaga pagi,sore,malam yang memenuhi prinsip akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi terhadap nilai-nilai RS Kanker Dharmais yaitu nilai ProCareCS (Profesional,Care, Continous

datang tidak terlambat sesuai jadwal

datang tepat waktu Nilai Akuntabilitas

 Datang dengan tepat waktu merupakan tanggung jawab

Nilai Komitmen mutu  Disiplin dalam bekerja

Nilai Nasionalisme

 Dengan tidak datamg terlambat berarti mementingkan kepentingan umum dari pada pribadi

Nilai Etika Publik

 Datang dengan sesuai jadwal dan tepat waktu

melakukan absensi dengan hand key

Absensi telah dilakukan

Nilai akuntabilitas

 Melakukan absensi dengan hand key merupakan tanggung jawab sebagai pegawai RS

(35)

 Mengantri saat melakukan absensi

Nilai Anti Korupsi

 Tidak melakukan kecurangan saat absensi yaitu dengan mengantri secara tertib

35.

melakukan briefing sebelum operan dinas

Informasi didapatkan dalam breefing

Nilai Akuntabilitas

 Melakukan breafing sebelum melakukan operan dengan rasa penuh tanggung jawab

Nilai Nasionalisme

 Berdoa sebelum dilakukannya breafing merupakan pengalaman sila 1

Nilai Etika Publik

(36)

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan Formulir, Data dan Laporan

Dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang telah didapat pada masa

On Campus dan pelaksanaannya ditempat tugas/magang sangat diperlukan perencanaan

yang matang mulai dari blanko formulir, data maupun laporan yang harus disiapkan dan

diisi dengan penuh tanggung jawab. Hal tersebut dikarenakan formulir, data dan laporan

merupakan bukti nyata bahwa kita telah benar-benar melakukan kegiatan dan bentuk

pertanggung jawabannya. Berikut adalah hasil pengisian beberapa formulir, data maupun

laporan beserta pembahasannya.

Data jumlah pasien 8-26 September 2015

N

o

Tanggal Masuk

Jumlah

total

Laporan Pencapaian Hasil Kegiatan Aktualisasi Diri

No

.

KEGIATAN

Target

Jumlah

Tercapai

Keterangan

1.

Menerima pasien

(37)

2.

Melakukan

pengkajian

keperawatan kepada

pasien

berkala

10 pasien/

14 hari

5 pasien/14

hari

Jumlah 10 pasien / 14 hari

kerja,saya hanya bisa

mendapatkan 5 pasien.

3.

Mengobservasi

tanda tanda vital

14

pasien/14

hari kerja

Jumlah yang dapat saya

dapatkan 44 pasien dari

130 sample pasien

4.

Melakukan

pemberian obat oral

dengan prinsip 6

benar

14 hari

Jumlah yang dapat saya

dapatkan 44 pasien dari

130 sample pasien

5.

Menulis laporan

keperawatan

Jumlah yang dapat saya

dapatkan 44 pasien dari

130 sample pasien

6.

Menyiapkan pasien

operasi

berkala

10 pasien/

14 hari

5 pasien/14

hari

Jumlah 10 pasien / 14 hari

kerja,saya hanya bisa

mendapatkan 5 pasien.

7.

Melakukan evaluasi

pada pasien yang

akan dilakukan

operasi

Rata-rata tindakan tidak

dapat ditentukan,namun

ukuran hasil melalui

pasien yang dipegang

dalam bekerja

8.

Memulangkan

pasien

/tindakan

Tercapai 44 pasien dari

total 130 sample pasien

/14 hari

9.

Melaksanakan

jadwal dinas

pagi,sore,dan

14 hari

Tercapai 14 pasien dari

130 sample pasien /14 hari

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa saya dapat melakukan 9 kegiatan yang sudah

di rencanakan pada rancangan aktualisasi.

(38)

Laporan Pencapaian Aktualisasi

Nama

: Maria Fransisca

instansi : Rumah Sakit Kanker Dharmais

No

1. Mengobservasi tanda

tanda vital

    

       

2. Melakukan pemberian obat oral dengan prinsip 6 benar

    

       

14pasien

3. Menulis laporan

keperawatan

    

       

4. Mempersiapkan pasien yang akan dioperasi

14 hari Tidakada

5.

(39)

14pasien

14 hari

(40)

Tidak ada

6

Melaksanakan tugas jaga pagi,sore,malam

(41)

14pasien

14 hari

14 hari jaga/14 hari

Tidak ada

Yang bersangkutan,

Maria Fransisca

NIP. 199105092015032002

Jakarta, 25 September 2015 Mengetahui,

(42)

Retno Setiowati, Skep, MKM

NIP. 1971101081993032003

Keterangan :

: Dilaksanakan

(43)

Tabel diatas berisi kegiatan, jadwal aktualisasi serta kendala dan dukungan dari kegiatan yang sifatnya rutin, sedangkan untuk 3 kegiatan lain yang bersifat Occasional/berkala, akan disampaikan dalamtabel sebagai berikut :

Laporan Singkat Kegiatan Berkala 1

Kegiatan

: Menerima pasien baru

Tanggal

: 08Juli 2015

DaftarLampiran

: Output danFotoKegiatanTerlampir

Saya menerima telepon dari petugas admission ataupun perawat IGD dengan ramah dan santun dengan mengucap salam, menyebutkan nama dan ruangan dinas (etika publik). Ketika mendapatkan informasi saya melakukan pengecekan dengan cermat papan daftar pasien apakah benar di kamar tersebut sudah kosong atau masih terisi pasien yang belum pulang. (akuntabilitas). Saya menulis nama pasien yang akan masuk dengan cermat dan teliti dengan mencocokkan nama pasien dengan nomor rekam medis beserta diagnose medis agar tidak terjadi kesalahan (akuntabilitas).

Setelahtelepon ditutup, saya menyiapkan kamar, alat dan form yang digunakan sesuai kebutuhan pasien, jumlahnya tidak dilebihkan/dikurangkan (anti korupsi), tidak membeda-bedakan pasien

jaminan/pribadi dari suku bangsa manapun (nasionalisme).

Saatpasien diantar ke ruangan, saya menunjukkan keramah tamahan kepada pasien dan

keluarganya dengan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) (etika publik). Saya tidak membeda-bedakan pasien jaminan/asuransi/pribadi dan status sosialnya (nasionalisme); tidak menerima imbalan dari pasien/keluarga (anti korupsi); cermat dalam menerima program yang akan dijalankan pasien di rawat inap (akuntabilitas). Setelah melakukan serah terima program dengan petugas admission, saya melakukan penimbangan berat dan tinggi badan pasien dengan benar dan tidak ada yang dilebihkan / dikurangkan (antikorupsi). Saatmengantar pasien masuk ke kamar, saya mengorientasikan pasien dan keluarga dengan sarana dan prasarana yang digunakan (komitmen mutu)

Sayamelakukan dengan cermat dan teliti dalam memeriksa status dan kelengkapan dokumen pasien. Saya memeriksa kelengkapan dan kesesuaian dokumen rawat inap dan rawat jalan dengan pasiennya langsung dan melalui gelang nama pasien (akuntabilitas). Jika ada dokumen pasien yang kurang, saya menanyakannya dengan ramah (etika publik).

Setelah selesai mengantar pasien ke kamar, saya memperkenalkan diri dengan ramah;

menjelaskan kontrak selama pasien dirawat, tujuan perawatan secara ramah, terbuka dan informatif (etika publik); menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien dan keluarga (nasionalisme). Setelah itu, saya melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari kepala hingga ujung kaki dengan cermat dan teliti dengan menjaga privacy pasien (akuntabilitas dan komitmen mutu). Dalam melakukan

(44)

data sesuai dengan hasil pengkajian dan wawancara, tidak merubah data, cermat dalam mengisi form (akuntabilitas). Hasil data yang saya tulis dapat dipertanggungjawab dan tanggung gugat. (antikorupsi).

Saya menghubungi DPJP, gizi dan farmasi dengan ramah. (etika publik). Saya menghubungi DPJP menginformasikan bahwa pasien telah masuk, dan menjelaskan kondisi pasien saat ini dengan jelas (akuntablitas). Saya menghubungi gizi dan farmasi agar menyediakan diit dan alkes sesuai kebutuhan pasien saat ini (akuntabilitas).

Laporan Singkat Kegiatan Berkala 2

Kegiatan

: Melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien

Tanggal

:08 Juli 2015

DaftarLampiran

:Output dan Foto Kegiatan Terlampir

Data-data pengkajian berdasarkan hasil wawancara pasien dan keluarga dikelompokkan ke dalam kolom

data subyektif. Dalam mengelompokkan data saya melakukan dengan cermat dan teliti agar data yang

didapat lengkap dan menunjang

(akuntabel)

Data-data pengkajian berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan Patologi Anatomi dan

Patologi Klinik, foto radiodiagnostik, rekam medis terdahulu dikelompokkan ke dalam kolom data

obyektif. Dalam mengelompokkan data saya melakukan dengan cermat dan teliti agar data yang didapat

lengkap dan menunjang

(akuntabel)

Data yang sudah dikelompokkan akan merujuk pada masalah keperawatan. Dalam menganilisis

masalah ini dilakukan dengan jujur

(antikorupsi)

tanpa mengada-ada masalah.

Dalam menegakkan diagnosa keperawatan saya menyusun berdasarkan masalah yang timbul, etiologi

masalah tersebut, serta tanda dan gejala yang tampak pada pasien

(komitmen mutu)

. Hal ini saya lakukan

secara cermat dan teliti agar diagnosa yang saya tegakkan dapat terlihat jelas aktual

(akuntabel)

.

Dalam merencanakan tindakan keperawatan, saya memprioritaskan diagnosa yang sifatnya aktual dan harus

segera dilakukan

(akuntabilitas)

. Saya mencocokkan diagnosa yang diharapkan dengan cermat dan teliti

(akuntabilitas),

kemudian saya mencocokkan dengan intervensi

yang akan dilakukan dengan cermat dan

teliti

(akuntabilitas).

Saya melakukan ceklis sesuai dengan kebutuhan pasien dan kondisi yang memungkinkan untuk

dilakukan terhadap pasien tersebut

(komitmen mutu)

, saya mengisi ceklis dengan cermat supaya tidak

salah mengisi ceklis

(akuntabel)

.

Laporan Singkat Kegiatan Berkala 3

Kegiatan

: Memulangkan pasien

Referensi

Dokumen terkait

Laporan hasil aktualisasi ini didasarkan pada nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang diterapkan dalam pelaksanaan

a) Undang–Undang Dasar 1945 yang sudah diamandemen dalam pasal 28 A. c) Undang-Undang Dasar 1945 yang sudah diamandemen dalam Pasal 28 IAyat 2. d) Undang-UndangNomor 4 Tahun

Seluruh kegiatan tersebut tentu saja sesuai dengan nilai- nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan

Pada pelatihan dasar CPNS bagi dosen juga ditanamkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Dosen sebagai unsur

Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipi Negara ASN dalam bentuk akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi ANEKA dalam pembentukan karakter

5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yakni ANEKA akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, Pelaksanaan program penyuluhan kanker payudara di Klinik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional belum berjalan

Arif Fuadi M.Nur Sidik Zainul Arifin 50 Selasa, 13 November 2012 Selving Pelayanan Sirkulasi