• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 21 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 21 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

(PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA

KELAS X SMA NEGERI 21 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

WISEL STENFIL ROMAULI

NIM 2123111086

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Wisel Stenfil Romauli, NIM 2123111086. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap Kemampuan Menulis Cerita Pendek oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap kemampuan menulis cerita pendek oleh siswa kelas X SMA Negeri 21 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini berjumlah 280 siswa. Dari 280 siswa, ditetapkan 70 siswa yang diambil secara acak dan dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen two group post-test only design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes uraian. Pengujian hipotesis

dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Data yang diperoleh menunjukkan

bahwa kemampuan siswa dalam menulis cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah masuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 68, sedangkan kemampuan siswa menulis cerpen sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 82. Selanjutnya, uji hipotesis menunjukkan thitung (8.97) > ttabel(2,00)

pada taraf signifikanα = 0,05. Dengan demikian ditolak dan diterima, hal ini berarti ada pengaruh Model pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning) terhadap kemampuan menulis cerita pendek oleh siswa kelas X SMA

Negeri 21 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menulis cerpen sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada hasil pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis cerpen.

Kata kunci: pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), menulis

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan YME. atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Cerita Pendek Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Proses penyusunan Skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

3. Wakil Dekan dan seluruh Staf Pegawai Administrasi di lingkungan FBS Unimed, 4. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

5. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Fitriani Lubis, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

7. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi, 8. Drs. Joharis Lubis, M.M., M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

9. Drs. T.R Pangaribuan, M.Pd. dan Dr. Malan Lubis, M.Hum., Dosen Penguji, 10. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

11. Bapak dan Ibu Guru, serta Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 21 Medan, khususnya Kepala Sekola h SMA Negeri 21 Medan, Ibu Dra. Hj. Yurmaini Siregar, M.Si. dan Bapak T. Sitorus S.Pd.

(8)

Kiki, Michael, Angel yang sudah memberikan dukungan baik berupa doa, materi, maupun moril selama penulis menuntut ilmu,

13. Boy Andri Htahaean, S.Pd. yang selalu memberi dukungan, 14. Teman - teman se-PS Basuki. RS, Ella Pane.

15. Sahabat - sahabat penulis, terkhusus Sri Bunga, Adinda Karina, Lili Apriani, Dessy Novita Sari, Rimauli Lumban Tobing, Junifer, Richardo, Hoprinsius, Togar serta teman-teman di kelas Reguler B beserta teman – teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ……….……… 1

B. Identifikasi Masalah ……….………..……….. 6

C. Pembatasan Masalah ……….…… 7

D. Rumusan Masalah ………. 7

E. Tujuan Penelitian ………. 8

F. Manfaat Penelitian………. 9

BAB II : KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ……….…… 10

A. Kerangka Teoretis ……….……… 10

1. Hakikat Model Pembelajaran Berbasis Masalah ……... 11

a. Pengertian Model Pembelajaran ………….……… 11

b. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 12

c. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah…… 15

d. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Berbasis Masalah. 17 e. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ………. 19

f. Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah……… 20

g. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran berbasis Masalah ………..….. 20

a. Keunggulan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.. 20

(10)

2. Hakikat Kemampuan Menulis Cerpen ……….….…… 27

a. Pengertian Kemampuan Menulis Cerpen ………. 23

b. Pengertian Cerpen………...………... 23

c. Ciri–ciri Cerpen ……... 24

d. Unsur–unsur Cerpen ………...….. 25

e. Kiat Menulis Cerpen……… 31

f. Hubungan Model Pembelajaran berbasis masalah dengan menulis cerpen……… 33

B. Kerangka Konseptual ………... 35

C. Hipotesis Penelitian ……….……… 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 39

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….……… 39

1. Lokasi Penelitian ………. 39

2. Waktu Penelitian ………. 39

B. Populasi dan Sampel ………. 47

1. Populasi………...…….. 40

2. Sampel ………. 41

C. Metode Penelitian ………. 42

D. Desain Penelitian ………. 43

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ……….……….. 44

F. Instrumen Penilaian ………. 45

G. Penilaian Keterampilan Menulis ………..……. 46

H. Jalannya Eksperimen ………. 50

I. Organisasi Pengolahan Data ………. 53

J. Teknik Analisis Data ………. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 57

A. Hasil Penelitian ………. 57

(11)

2. Uji Persyaratan Analisis Data……… 69

3. Uji Homogenitas Data .. ……… 73

B. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….……… 79

A. Simpulan ……… 79

B. Saran ……… 80

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 21 Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016 ………...………… 41

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Two Group Post-test Only Control Design…… 43

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Menulis Cerpen ……….………. 46

Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen kelas kontrol ………. 50

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen kelas Eksperimen ………. 51

Tabel 4.1Nilai Kemampuan Siswa pada Kelas Kontrol ………. 58

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol………. 61

Tabel 4.3 Identifikasi KecendrunganKelas Kontrol ……… 62

Tabel4.4 Daftar Nilai Kemampuan Siswa Pada Kela Eksperimen …………. 63

Tabel 4.5 Distribusi Frekunsi Kelas Eksperimen ………. 66

Tabel 4.6 Identifikasi Kecendrungan Kelas Eksperimen ………. 67

Tabel 4.7 Analisis Data Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen………. 68

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kelas Kontrol ………... 69

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ……….. 71

Tabel 4.10 Pengujian Homogenitas Penelitian ……… 73

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 85

Lampiran 2 RPP... 86

Lampiran 3 LKS Kelas Kontrol ... 94

Lampiran 4 LKS Kelas Eksperimen ... 95

Lampiran 5 Daftar Uji Lilifors Untuk Normalitas ... 96

Lampiran 6 Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 97

Lampiran 7 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 98

Lampiran 8 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T... 100

Lampiran 9 Dokumentasi ……… ... 101

Lampiran 9 LHS Kelas Kontrol ... 103

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar keterampilan dalam berbahasa sejatinya mengasah keterampilan membaca, menulis, menyimak, berbicara. Setiap keterampilan erat sekali kaitannya dengan ketiga lainnya dengan cara yang beraneka ragam, biasanya melalui hubungan uratan yang teratur mula – mula meyimak, berbicara, membaca, dan menulis. (Tarigan 2008:1).

Kemampuan yang paling sulit dikuasai dalam berbahasa adalah keterampilan menulis. Dijelaskan dalam Tarigan (2008:3), “menulis merupakan kegiatan yang

produktif dan ekspresif, Dalam kegiatan menulis harus pandai memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan tidak datang otomatis tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.”

Keterampilan menulis juga sangat penting ditumbuhkan dalam suatu bangsa, seperti yang dijelaskan Tarigan (2008:4). “Kiranya tidaklah berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu cirri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.”

(15)

2

Nilai rata-rata yang dicapai sebesar 63,67%. Artinya, siswa SMA Swasta Nusantara Lubuk Pakam belum mampu dalam pembelajaran menulis cerpen karena nilai rata-rata tersebut masih termasuk ke dalam kategori kurang. Selain itu, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut tidak tercapai, dengan rician kategori baik sebanyak 8 siswa atau 26,67%, kategori cukup sebanyak 20 siswa atau 66,67%, dan kategori kurang sebanyak 2 siswa atau 6,67%.

Hal ini juga sesuai dengan data observasi Harijanti dalam artikel penelitian Amalia tahun 2012 bahwa “data observasinya tentang hasil prestasi peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, terutama pokok bahasan menulis cerita pendek masih kurang, hanya sekitar 53% sehingga banyak siswa yang belum memenuhi standar kelulusan minimal. Hal ini terjadi karena adanya anggapan bahwa kemampuan menulis sastra dianggap kurang penting”

Didukung lagi oleh hasil penelitian yang Prengky Manihuruk yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Media Blog Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Oleh

Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Pematang Siantar Tahun Pembelajaran 2012/2013” Berdasarkan hasil penelitian dari 30 orang siswa hanya 8 orang atau 26,67% berada dalam kategori baik, 15 orang dalam kategori baik dan 7 orang dalam kategori cukup.

Indra Nur Hilal juga membuktikan dalam hasil penelitiannya yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Model Problem

Based Instruction (PBI) Dan Model Sinektik Pada Siswa SMA Kelas X Di SMA

(16)

3

Keterampilan menulis dianggap tidak penting dan tidak menarik, padahal kreativitas menulis sangat berguna dikuasai oleh siswa karena dengan menguasai keterampilan menulis dapat menggali kecerdasan emosional. Dibuktikan dengan hasil penelitian Novianti dengan judul, “Menggali Kecerdasan Spiritual Siswa Melalui Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Inspirasi Lagu-Lagu Populer” dapat menggali kecerdasan emosional anak seperti menciptakan generasi yang Visioner, Segala yang dilakukan orientasinya jauh kedepan, tangguh, tidak mudah menyerah, berputus asa serta dapat mengintegrasikan nilai-nilai kepada siswa (Jurnal Ilmiah Kebahasaaan dan Kesastraan, Nomor 2 Volume IX, 2011, hlm. 37-43).

Berdasarkan uraian di atas, masih dibutuhkan perbaikan dalam pembelajaran menulis, cerpen khususnya yang dapat mendorong siswa secara keseluruhan untuk aktif dan terampil dalam menuangkan ide-idenya secara tertulis sehingga menyajikan tulisan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Oleh karena itu, perlu diadakannya penelitian lebih lanjut, dalam meningkatkan hasil belajar menulis cerpen, penulis menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning ).

Model Pembelajaran Berbasis masalah (Problem Based Learning) baik digunakan untuk menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis. Sebagai landasannya yaitu sebelumnya model ini pernah dipergunakan dalam penelitian Rina

Sylviana yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Pada Siswa

(17)

4

menyatakan nilai rata-rata dalam menulis paragraf argumentasi 74,13. Nilai rata-rata dari hasil penelitian tersebut termasuk dalam kategori baik.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning ) bukanlah model pembelajaran yang baru dalam dunia pendidikan, model pembelajaran ini memiliki keunggulan untuk menarik perhatian siswa dalam kegiatan menulis yaitu merangsang siswa untuk aktif dalam belajar karena siswa ditantang untuk memecahkan masalah yang diberikan guru. Siswa juga meraskan langsung manfaat pembelajaran Karena berpijak pada kenyataan atau masalah yang ada pada saat ini. Model pembelajaran ini juga merangsang kepekaan siswa karena mereka akan mengobservasi lingkungan sekitar untuk menemukan suatu permasalahan.

Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan model yang menggunakan masalah yang nyata, proses untuk siswa belajar, baik ingatan maupun keterampilan berpikir kritis. Dengan demikian siswa didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran menulis cerpen.

(18)

5

pemecahan masalah secara kolaboratif, dan melakukan pengujian hasil pemecahan masalah untuk memperoleh berbagai hasil belajar (pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Dalam pelajaran bahasa Indonesia (khususnya menulis) model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk menciptakan dan mengembangkan suatu ide yang dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen. Oleh karena itu, model pembelajaran ini efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen.

Thahar (2008:9) menjelaskan, “ Fiksi (termasuk cerpen) berangkat dari fakta yang terhimpun dalam pengalaman batin seorang pengarang, lalu dikreasikan kembali dengan imajinasinya sehingga menjadi sesuatu yang hidup, suatu kenyataan yang baru disebut fiksi.” Jadi, dengan model pembelajaran berbasis masalah ini siswa dibantu untuk menemukan ide tulisan yang berupa fakta dan dikembangkan secara imajinasi untuk menciptakan suatu konflik yang dibangun dalam cerita yang dibimbing secara mandiri oleh guru yang membimbing.

Atas paparan informasi di atas, dan setelah penulis memahami model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(19)

6

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan hal yang sangat mendasar dan sangat penting dari sebuah penelitian. Identifikasi masalah juga di perlukan agar penelitian lebih terarah. Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yaitu :

1. kurangnya minat dan motivasi siswa dalam menulis cerpen,

2. siswa kesulitan dalam memunculkan ide dan mengembangkan ide cerita, 3. siswa menganggap materi dan tugas menulis cerpen sebagai hal yang

kurang menarik dan sukar,

4. model yang biasa diterapkan guru belum efektif meningkatkan kemampuan menulis siswa,

5. guru yang mengajar cenderung hanya paham kajian secara teoretis tidak menjadi pegiat sehingga pembelajaran hanya sebatas tahu tidak menjadi suatu keterampilan dan tidak dapat berbagi pengalaman tentang manfaat serta kesulitan dalam menulis cerpen,

(20)

7

C. Batasan Masalah

Batasan masalah perlu dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan hasil yang lebih baik dan terperinci, serta dapat dipertanggungjawabkan, maka penelitian ini hanya dibatasi dan difokuskan pada keterampilan menulis cerpen, peningkatan kemampuan menulis cerpen, dan model pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ?

2. Bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)?

(21)

8

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan menggunakan model konvensional.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem

based learning).

3. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah

(problem based learning) lebih efektif dibanding model

(22)

9

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, manfaat hasil penelitian ini akan diuraikan berikut ini.

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai masukan bagi siswa agar menulis cerpen berorientasi dengan permasalahan, mengubah suatu permasalahan dalam bentuk cerpen sehingga dapat melatih cara berfikir kritis.

b. Sebagai masukan dan pengembangan wawasan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis cerpen dengan model pembelajaran berbasis masalah.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis cerpen.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa memperoleh pengalaman, lebih termotivasi dan kreatif dalam menuangkan gagasannya dalam menulis cerpen.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menambah referensi bagi guru bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen.

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dapat disimpulkan hal-hal berikut ini.

(1) Kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menulis cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah tergolong cukup dengan nilai rata-rata yang diperoleh 68 termasuk dalam kategori cukup.

(2) Kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menulis cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah tergolong baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh 82 termasuk dalam kategori baik.

(3) Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu hasil uji “t” yaitu thitung> ttabel (8.97> 2.03), maka hipotesis nihil (H0)

(24)

80

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran kepada peneliti dan guru bahasa Indonesia seperti yang tertulis berikut ini.

(1) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh positif pada kemampuan menulis cerpen. Oleh karena itu,model pembelajaran berbasis masalah disarankan digunakan oleh guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen.

(2) Untuk menggunakan modelpembelajaranini diperlukan pemahaman guru bahasa Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai penutup agar hal yang diharapkan yakni pembelajaran menulis cerpen dapat lebih baik. (3) Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan

(25)

81

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufiq. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005.Teknik Menulis Karya Ilmiah. Semarang. Rineka Cipta

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Hayati, Amalia. 2013.Pengaruh Metode Copy The Master Terhadap Kemampuan Menulis Cerita Pendek Oleh Siswa Kelas X SMA Nusantara Lubuk pakam Tahun Pembelajaran 2012/2013. Medan :Universitas Negeri Medan. (Artikel) Hilal, Nur Hayati. 2013. Keefektifan Pembelajaran Menulis Cerpen dengan

Menggunakan Model Problem Based Instruction (Pbi) Dan Model Sinektik Pada Siswa SMA. Semarang. UniversitasNegeri Semarang. (Artikel)

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Jingga GM. 2012. Yuk Menulis Yuuuk. Yogyakarta: Araska

Kosasih. E. 2008.Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta. PT. Perca

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Manihuruk. Prengky. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Media Blog TerhadapKemampuan Menulis Cerpen Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Pematang siantar Tahun Pembelajaran 2012/2013. Medan:Unimed. (Artikel) Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurgiantoro, Burhan.2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Priyanti, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam

Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

(26)

82

Rusman. 2010. Model – Model Pembelajaran Edisi Kedua. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada

Silitonga. Dame Yanti C. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Ropes Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 14 MedanTahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Unimed. (Artikel)

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Rosda

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sudijono. Anas. 2002. Penghantar Statistik Pendidikan Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sylviana, Rina. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Unimed. (Skripsi)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis. Bandung. Ankasa

Thahar, Harris Effendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung. Angkasa Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif.

Referensi

Dokumen terkait

Dua kelas kesesuaian medan tersebut terdiri kelas II (sesuai) dan kelas III (sedang). -faktor yang menguntungkan adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, gerak massa batuan, lama

Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya Diploma III program studi D III Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain,

Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lingkar kampus mengenai manajemen yang baik dan profesional serta pembuatan proposal

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik selai buah pepaya bangkok yaitu karakteristik fisik (kerapatan, kekentalan, konduktivitas listrik, total padatan terlarut),

1. Triyono, M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anton Agus Setyawan, SE, M.Si., selaku ketua Jurusan Manajemen

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

Berpijak dari keadaan tersebut bahwa kondisi siswa yang sangat bervariasi dalam menerima materi dan menguasai materi pembelajaran dari guru serta dewasa ini metode

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata