MEREDUKSI TERJADINYA BULLYING SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
DI SMP NEGERI 1 TEBING TINGGI T.A 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh :
Jan Fredi Yosafat Simanjuntak NIM 1113151014
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi yang diajukan oleh:
Jan Fredi Yosafat Simanjuntak 1113151014
Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Telah Di Pertahankan Dalam Ujian Skripsi Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Medan, 8 April 2016 Disetujui oleh: Dosen Pembimbing Skripsi
Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd. kons. Nip. 19590902198032002
Diketahui oleh: Ketua Jurusan
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh :
JAN FREDI YOSAFAT SIMANJUNTAK NIM. 1113151014
Program Studi Bimbingan Konseling
Jurusan Pendidikan Psikologi Dan Bimbingan
Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 5 April 2016 Dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
Medan, April 2016
Panitia Ujian
Dekan, Ketua Jurusan
Fakultas Ilmu Pendidikan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Dr. Nasrun, MS Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons.
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Skripsi yang Diajukan oleh:JAN FREDI YOSAFAT SIMANJUNTAK NIM. 1113151014
Telah Dipertahankan Di depan Tim Penguji Pada Tanggal 5 April 2016
TIM PENGUJI
Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons. (...) Pembimbing Skripsi
Prof. Dr. Sri Milfayetty, M.Pd., Kons. (...) Penguji I
Prof. Dr. Asih Menanti, MS., S.Psi (...) Penguji II
Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd (...) Penguji III
Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal 5 April 2016 Panitia Ujian
Medan, April 2016 Panitia Ujian,
Dekan Ketua Jurusan Psikologi
Fakultas Ilmu Pendidikan Pendidikan dan Bimbingan
Dr. Nasrun, MS Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons.
LEMBAR PENGESAHAN HASIL REVISI SKRIPSI
Nama : JAN FREDI YOSAFAT SIMANJUNTAK
NIM : 1113151014
Jurusan/Prodi : PPB/BK
Judul : Mereduksi Terjadinya Bullying Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Di Smp Negeri 1 Tebing Tinggi
Mahasiswa Tersebut Telah Benar Melakukan Perbaikan Skripsi Sesuai Dengan Saran-Saran Yang Telah Diberikan Pada Waktu Pelaksanaan Ujian
Mempertahankan Skripsi
No Nama Dosen Keterangan Tanda Tangan
1
Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd, Kons.
NIP. 195909021985032002 Dosen Pembimbing
Skripsi
2 Prof. Dr. Sri Milfayetty, M.Pd., Kons. NIP. 196212121986012002 Dosen Penguji I
3 Prof. Dr. Asih Menanti, MS., S.Psi
NIP. 196006031985032002 Dosen Penguji II
4
Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd
NIP. 195903241986011001 Dosen Penguji III
Medan, April 2016 Mengetahui,
Ketua Jurusan PPB/BK
i ABSTRAK
JAN FREDI YOSAFAT SIMANJUNTAK, NIM: 1113151014, Mereduksi Terjadinya Bullying Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Di Kelas VIII3 di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.A 2015/2016, Skripsi Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Pembimbing: Prof.Dr.Rosmala Dewi,M.Pd, Kons. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah melalui layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat mereduksi terjadinya perilaku bullying sisa di kelas meningkatan kestabilan emosi pada siswa di kelas VIII3 SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.A 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk “Mereduksi Terjadinya Perilaku Bullying Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Di Kelas VIII3 SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.A 2015/2016”. Metode yang digunakan adalah PTBK (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling) dengan dua siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Subjek penelitian ini adalah 7 orang siswa dikelas VIII3 yang menjadi korban dan pelaku bullying. Hasil pada siklus I sebesar 66% siswa korban bullying tidak lagi menjadi korban. Korban bullying berkurang dan terjadi pada 2 orang siswa, yaitu 1 orang siswa kategori rendah menjadi sedang, dan 1 orang siswa dengan kategori rendah menjadi kategori tinggi. Dan sebesar 50% siswa pelaku bullying tidak lagi menjadi pelaku. Pelaku bullying berkurang dan terjadi pada 2 orang siswa, yaitu 1 orang siswa kategori tinggi menjadi sedang, dan 1 orang siswa kategori tinggi menjadi rendah. Pada siklus II sebesar 100% siswa korban bullying tidak lagi menjadi korban. Dan sebesar 75% pelaku bullying tidak lagi menjadi pelaku. Pelaku bullying berkurang dan terjadi pada 3 orang siswa. Yaitu 1 orang siswa kategori tinggi menjadi sedang, dan 2 orang siswa berkategori tinggi menjadi rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama di kelas VIII3 SMP Negeri 1 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2015/2016. Disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan adalah Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Dapat Mereduksi Terjadinya Bullying Siswa Di Kelas VIII3 SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.A 2015/2016.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala Rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga skripsi yang berjudul “Mereduksi Terjadinya Bullying Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.A 2015/2016” bisa selesai tepat pada waktunya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari hambatan dan
banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat kerja keras dan bantuan
dari segala pihak terutama kepada dosen Pembimbing Skripsi ibu Prof. Dr.
Rosmala Dewi, M.Pd, Kons. yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan
saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai.
Penulis menyadari banyak mendapat bantuan, motivasi dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Unimed.
2. Bapak Dr. Nasrun, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan. Serta Prof. Dr. Yusnadi, M.S sebagai Wakil
Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S sebagai
Dekan Bidang Umum dan Keuangan dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,
M.Pd sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan
iii
4. Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan.
5. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, M.Pd, Kons Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS,
S.Psi, dan Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M. Pd selaku Dosen Penguji yang
telah banyak memberi masukan dalam kesempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan yang telah berjasa memberikan pengetahuan
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Tata Usaha dan Pegawai Perpustakaan Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan
kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat dan mendukung
peneliti agar cepat menyelesaikan skripsi ini serta Pegawai Perpustakan
Digital Library Universitas Negeri Medan.
8. Ibu Doanta Surbakti, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tebing
Tinggi beserta wakilnya, guru-guru khususnya koordinator BK Ibu
Rosmaida Purba,S.Pd. beserta para guru BK serta Staf Pegawai Tata
Usaha SMP Negeri 1 Tebing Tinggi yang telah membantu penulis selama
penelitian.
9. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tua saya tercinta,
Ayahanda Jamarsen Simanjuntak dan Ibunda Berna br Sitohang yang telah
mendidik, mendukung, dan memberikan motivasi serta arahan dalam
penyelesaian skripsi ini. Melihat senyum bahagia kalian adalah alasan saya
untuk tetap berjuang meskipun banyak rintangan yang menghadang.
Untuk Adik-adik saya yang cantik dan ganteng maksimal Yusfika Oktania
iiii
Simanjuntak yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada saya
abangnya agar penyelesaian skripsi berjalan dengan lancar.
10. Seluruh Mahasiswa BK terutama stambuk 2011 baik Reguler A 2011
kelas penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu bersama
berbagi suka duka selama masa perkuliahan akhir masa studi, Reguler B,
Ekstensi A dan Ekstensi B 2011, yang seperjuangan dan turut memberikan
semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas doa dan kasih
sayang yang kalian berikan selama ini.
11. Buat teman-teman Perdana F Jawak, Alfi Syahriani, Dear Alfan al-Ashar,
Dian Juan Nababan, Diantono JV Sinaga, Stephanie FS, Abed Nego
Nainggollan, dan rekan Tuasan Ronin yang telah menyemangati penulis
dalam penyelesaian skripsi ini dan juga teman-teman satu Bimbingan
Skripsi yaitu Ade, Asmi, Desi, Berma Tarigan dan Rahmayani. Teman
seperjuangan PPLT SMP Negeri 1 Tiga Dolok. Renita Septian
Simanjuntak yang selalu bersedia menerima kehadiran saya di kostnya
untuk beristirahat dan berbagi cerita, serta abang angkatku Aris Gunadi
yang selalu ada untuk menghibur disaat sedang kesulitan dalam
menyelesaikan revisi.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi
iiv
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.
Medan, Maret 2016
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ……… 6
C. Pembatasan Masalah ………... 7
D. Rumusan Masalah ………... 7
E. Tujuan Penelitian ……… 7
F. Manfaat Penelitian ………. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………... 10
A. Kerangka Teoritis ………. 10
1. Perilaku bullying ………..…… 10
a. Pengertian bullying………... 10
b. Jenis-jenis bullying………12
c. Dampak bullying………14
2. Bimbingan Kelompok Teknik Sosidrama …..……… 17
a. Pengertian Bimbingan Kelompok Teknik Sosidrama………....17
c. Teknik Bimbingan Kelompok………22
d. Azas Bimbingan Kelompok………...23
e. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok Teknik Sosidrama……….24
f. Skenario Drama……….………...26
g. Kelebihan dan kelemahan Sosiodrama………29
B. Kerangka Konseptual ………...30
C. Hipotesis ……… 31
BAB III METODE PENELITIAN ………32
A. Jenis penelitian ……….. 32
B. Subjek penelitian ………... 32
C. Definisi operasional variable……….. 33
D. Desain dan prosedur penelitian ………...….. 33
1. Desain penelitian ………..…….34
2. Prosedur penelitian ………..…..35
a. Siklus 1………..…..35
b. Siklus 2………..…..40
E. Metode pengumpulan data ………...43
F. Uji coba instrument ……….44
G. Analisis data ………..……….45
H. Jadwal penelitian ………..…………..46
I. Lokasi dan waktu penelitian ………..………….47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………48
A. Keadaan fisik lingkungan sekolah ………..48
C. Hasil penelitian ……….. 49
1. Pra sikklus ………... 49
2. Pelaksanaan siklus ……….. 52
a. Deskripsi siklus I……….. 52
b. Deskripsi siklus II………. 62
D. Pembahasan penelitian………... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 78
A. Kesimpulan………. 78
B. Saran………... 78
DAFTAR PUSTAKA………... 80
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ……… 46
Tabel 4.1 Siswa Korban Bullying ………... 50
Tabel 4.2 Pelaku Bullying ……… 51
Tabel 4.3 Jadwal pelaksanaan siklus 1 ……… 52
Tabel 4.4 Alat Penilaian/Observasi Siklus I ………... 58
Tabel 4.5 Skor Angket korban bullying Siklus I ………. 59
Tabel 4.6 Skor Angket pelaku bullying Siklus I ………. 60
Tabel 4.7 Jadwal Penelitian Siklus II ……….. 62
Tabel 4.8 Alat Penilaian/Observasi, Siklus II ………. 68
Tabel 4.9 Skor Angket korban bullying Siklus II ……… 70
Tabel 4.10 Skor Angket pelaku bullying Siklus II ……… 71
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Korban Bullying ……. 72
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 34
Gambar 3.2 Gambar komponen dalam analisis data ……… 45
Gambar 4.1 Histogram Kondisi Awal dan Akhir Setiap Siklus ... 74
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner penelitian Korban Bullying ... 82
Lampiran 2 Tabel Validitas dan Reliabilitas Angket ... 85
Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Korban Bullying ... 86
Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Korban Bullying ... 90
Lampiran 5 Angket Korban Bullying Setelah Valid ... 94
Lampiran 6 perhitungan skor angket korban bullying ... 97
Lampiran 7 Kuesioner penelitian pelaku bullying ... 100
Lampiran 8 Tabel Validitas dan Reliabilitas Angket ... 103
Lampiran 9 Perhitungan Validitas Angket Pelaku Bullying ... 104
Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Pelaku Bullying... . 108
Lampiran 11 Angket Pelaku Bullying Setelah Valid ... 112
Lampiran 12 Perhitungan skor angket korban bullying ... 115
Lampiran 13 Lembar kerja Siklus I pertemuan I ... 118
Lampiran 20 Daftar Hadir Kegiatan Siklus II pertemuan II ... 133
Lampiran 21 Rencana Pelaksanaan Layanan ... 134
Lampiran 22 Alat Penelian Observasi ... 157
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran peserta
didik di bawah pengawasan guru, tujuan dari sekolah adalah mengajar tentang
mengajarkan peserta didik untuk menjadi seorang yang mampu memajukan
bangsa. Menurut pasa 1 ayat 4 UU RI No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional : “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis
pendidikan tertentu”. Dalam pasal ini sangat jelas bahwa setiap individu ataupun
peserta didik memerlukan usaha, bantuan, serta bimbingan dari seseorang untuk
mencapai tingkat kedewasaannya dalam proses belajar yang dilaksanakan.
Berbicara tentang sekolah pastilah identik dengan yang namanya para siswa,
dimana para siswa inilah yang melengkapi terjadinya proses pembelajaran dan
para siswa inilah yang nantinya akan menjadi penerus bangsa ini. Tentu saja
dalam sebuah sekolah pasti banyak melibatkan interaksi sosial, baik antara guru
dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa.
Melalui interaksi inilah segala hal yang ada pada diri sebuah individu
dapat tersampaikan ke individu lain, contohnya ilmu yang dimiliki oleh seorang
guru dapat tersalurkan dan dimengerti oleh para siswa dengan adanya proses
interaksi. Begitupula para siswa dapat saling memahami, tertawa, saling bercanda
antara satu dengan yang lain. Namun adakalanya dimana proses interkasi ini
2
tidak menghasilkan sebuah hubungan yang harmonis. Hal ini di sebabkan diumur
siswa yang masi remaja dimana segala proses pertumbuhan masi berlangsung,
baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan pemikiran. Menurut
Havighurst dalam Sunarto & Hartono (2008:43) : bahwa “Tugas-tugas
perkembangan tersebut dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya
perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya mempelajari norma
kehidupan dan budaya masyarakat agar ia (mereka) mampu melakukan
penyesuaian diri dengan baik di dalam kehidupan nyata”. Pada masa remaja
siswa harus mampu mempelajari norma dan budaya masyarakat agar mereka
dapat menyesuaikan diri antara satu dengan yang lain sehingga apabila hal itu
sudah berjalan dengan baik maka fungsi belajar di sekolah dapat tercapai.
Namun pada kenyataanya yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 1 Tebing Tinggi siswa di sekolah tersebut masih banyak yang
mencari jati diri mereka, sehingga terkadang mereka tidak memperdulikan
lingkungan sekitar, peraturan-peraturan yang telah ditetapkan ataupun
perasan-perasan orang yang ada di sekitar mereka, para siswa sering beranggapan bahwa
dirinya sudah berada pada jalan yang benar, begitupula saat melakukan interaksi
sosial kepada teman-teman sebayanya di sekolah. Maka dengan adanya hal-hal
tersebut sangat berpotensi terjadinnya bullying antara siswa di sekolah.
Andri Priyatna (2010:2) mengemukakan “Bullying adalah tindakan yang
disengaja oleh sipelaku pada korbannya bukan sebuah kelalaian. Memang
betul-betul disengaja!”. fenomena bullying ini telah lama terjadi di kalangan remaja.
Kejadian sehari-hari yang dapat dianggap sebagai tindakan bullying adalah seperti
3
sebagainya), menjadikan seorang sebagai subjek rumor, mengancam korban,
mengisolasi korban secara sosial, dan mengambil barang-barang korban secara
paksa.
Seperti yang pernah di teliti oleh peneliti sebelumnya terjadinya bullying
di sekolah merupakan suatu proses dinamika kelompok, di mana ada
pembagian-pembagian peran diantara para remaja itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh
Salmivalli dkk dalam Ehan (2013:4) “Peran-peran tersebut adalah: “Bully, Asisten
Bully, Reinforcer, Victim, Defender dan Outsider”. Bully yaitu siswa yang
dikategorikan sebagai pemimpin, yang berinisiatif dan aktif terlibat dalam
perilaku bullying. Asisten juga terlibat aktif dalam perilaku bullying, namun ia
cenderung tergantung atau mengikuti perintah Bully. Reinforcer adalah mereka
yang ada ketika kejadian Bullying terjadi, ikut menyaksikan, mentertawakan
korban, memprovokasi bully, mengajak siswa lain untuk menonton dan
sebagainya. Outsider adalah orang-orang yang tahu bahwa hal itu terjadi, namun
tidak melakukan apapun, seolah-olah tidak peduli. Pemaparan di atas
mengindikasikan bahwa dalam sebuah peristiwa bullying, pelaku, korban dan
siswa yang menyaksikan bully sama-sama merupakan hal yang perlu
mendapatkan perhatian khusus.
Di lingkungan sekolah, bullying harus dihindari karena seperti yang telah
diuraikan diatas bullying dapat mengakibatkan korbannya berpikiran negatif,
dimana korban merasa dirinya lemah, tidak berdaya, minder, menutup diri, takut
untuk bersosialisasi, sehingga malas untuk masuk ke sekolah karena merasa
dirinya pantas untuk di-bully.
4
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru BK beberapa siswa
korban bullying tidak berangkat ke sekolah karena ia takut di sekolahnya ia akan
di bully oleh si pelaku, pelaku yang melakukan bullying tersebut merupakan
sekumpulan siswa yang merasa dirinya paling hebat, dan memiliki sesuatu yang
lebih istimewah dibanding siswa yang di bully. Selain itu beberapa siswa korban
bullying menjadi pendiam dan pasif di dalam kelas bahkan jika guru bertanya
mereka hanya diam mengangguk dan bingung.
Dilihat dari hasil observasi, bullying membuat korban menjadi kurang
semangat dan tertekan dalam proses pembelajarannya sehingga membuat
prestasinya menurun. Bukan hanya berdampak negatif bagi korban bullying saja,
pelaku bully dan orang yang menyaksikan bully juga ikut terkena dampak negatif
bullying ini. Dimana dampak negatif bully bagi si pelaku adalah pelaku tidak
dapat mengembangkan hubungan yang sehat, tidak memiliki empati, serta
menganggap bahwa dirinya kuat dan disukai sehingga dapat mempengaruhi pola
hubungan sosialnya di masa yang akan datang. Dengan melakukan bullying,
pelaku akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap keadaan.
Jika dibiarkan terus-menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat
menyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan
perilaku kriminal lainnya.
Begitupula dampak yang ditimbulkan bagi siswa yang menyaksikan bully,
para siswa lain yang menjadi penonton dapat berasumsi bahwa bullying adalah
perilaku yang diterima secara sosial. Dalam kondisi ini, beberapa siswa mungkin
5
beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan apapun dan
yang paling parah mereka merasa tidak perlu menghentikannya.
Dilihat dari hasil observasi bahwa bullying sangat memberikan pengaruh
buruk bukan hanya bagi korban saja, tetapi juga bagi pelaku dan bagi siswa lain
yang menyaksikan bullying. Bila hal ini terus menerus berlangsung tanpa
dilakukan sebuah pencegahan maka dapat dipastikan masa depan dari para siswa
yang ada disekolah bukan menuju masa depan yang cerah penuh kepastian dan
penuh harapan, melainkan sebaliknya masa depan para siswa ini akan berujung
pada kehancuran dan kesengsaraan yang dampaknya secara global juga
menimbulkan keterpurukan bagi bangsa ini dimana peran siswa yang seharusya
dapat mengembangkan bangsa dimasa yang akan datang tak dapat lagi tercapai
akibat bullying yang ada di sekolah.
Adapun dalam mereduksi terjadinya bullying, peneliti memiliki beberapa
alternatif atau solusi untuk mereduksi perilaku bullying. Adapaun solusi yang
ditawarkan yaitu dengan menggunakan teknik-teknik bimbingan kelompok seperti
: 1. menggunakan teknik diskusi kelompok, 2. menggunakan teknik psikodrama,
dan 3. menggunakan teknik sosiodrama.
Mengingat pentingnya upaya untuk mereduksi perilaku bullying di
sekolah, maka perlu adanya solusi yang efektif untuk menanggulanginya.
Sehingga peneliti mengambil salah satu solusi yang dapat dilakukan dengan
menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama, menurut Gazda
dalam Prayitno (2009:309) bahwa “bimbingan kelompok di sekolah adalah
6
menyusun rencana dan keputusan yang tepat”. Bimbingan kelompok dipilih oleh
peneliti untuk memberikan layanan bimbingan karena dianggap lebih efesien
dalam mereduksi bulying siswa di sekolah. Didalam layanan ini setiap anggota
kelompok akan dituntut untuk lebih aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan
didalam kelompok.
Teknik sosiodrama menurut Damayanti Nidya (2012) adalah “suatu cara
membantu memecahkan masalah siswa melalui drama, metode ini dilakukan
melalui kegiatan bermain peran”. Dalam sosiodrama individu akan memerankan
suatu peran tertentu dari situasi masalah sosial seperti Bullying khususnya
bullying di bagian verbal. Pemecahan masalah individu diperoleh melalui
penghayatan peran tentang situasi masalah yang diperankannya. Dari pementasan
peran tersebut kemudian diadakan diskusi mengenai cara-cara pemecahan
masalah.
Maka diharapkan dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama ini peneliti berharap dapat mereduksi terjadinya bullying siswa.
oleh sebab itu peneliti merasa tertarik dan perlu untuk melakukan penelitian
dengan judul “Mereduksi Terjadinya Bullying Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.A 2015/2016”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, hasil observasi dan wawancara
dengan guru BP di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi, ada beberapa masalah yang
7
1. Kurangnya sosialisasi terhadap perilaku bullying
2. Kurangnya kesadaran para siswa akan dampak buruk yang ditimbulkan dari
perilaku bullying
3. Kurangnya perhatian terhadap siswa yang terlibat dalam situasi bullying baik
itu pelaku, korban dan siswa yang menyaksikan bully
4. Konselor kurang memiliki cara yang tepat untuk mereduksi terjadinya bullying
disekolah
5. Konselor kurang memiliki teknik yang tepat untuk mereduksi terjadinya
bullying disekolah
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah “Mereduksi Terjadinya Bullying Siswa Kelas VIII Di SMP
Negeri 1 Tebing Tinggi T.A 2015/2016”.
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Apakah Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik
Sosiodrama Dapat Mereduksi Terjadinya Bullying Siswa Kelas VIII Di SMP
Negeri 1 Tebing Tinggi?”.
E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka tujuan
utama dari penelitian adalah untuk mereduksi perilaku bullying siswa melalui
penerapan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama di kelas VIII SMP
8
F. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat
bagi banyak pihak. Berikut deskripsi kontribusi hasil penelitian yang diharapkan
melalui penelitan ini.
a. Bagi siswa
Hasil penelitian ini dapat mereduksi terjadinya bullying siswa, sehingga
siswa dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya tanpa adanya
gangguan dari pelaku bully.
b. Bagi Guru BK di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi
Guru BK dapat lebih tanggap dalam mengetahui masalah-masalah yang
terjadi pada siswa khususnya bullying dan mampu menggunakan strategi dan
pendekatan yang sesuai untuk mereduksi terjadinya perilaku bullying di sekolah.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian bisa digunakan untuk memberikan acuan dalam mereduksi
terjadinya perilaku bullying di sekolah SMP Negeri 1 Tebing Tinggi.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat
memberikan informasi teoristis maupun empiris, khususnya bagi pihak-pihak
yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara mereduksi terjadinya
bullying di sekolah.
2. Manfaat konseptual
Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pengembangan ilmu
9
layanan bimbingan kelompok teknik sosidrama untuk mereduksi terjadinya
bullying siswa. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat
memberikan informasi teoristis maupun empiris, khususnya bagi pihak-pihak
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat digunakan
untuk mereduksi terjadinya bullying siswa.
2. Perilaku bullying siswa berkurang setelah mengikuti layanan
bimbingan kelompok teknik sosiodrama.
3. Layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sangat efesien
digunakan untuk mereduksi terjadinya bullying siswa.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan
dari kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan :
1. Bagi peneliti
Untuk peneliti diharapkan agar mendalami Teknik Sosiodrama
agar pada proses bimbingan berikutnya dapat memperoleh hasil yang
lebih baik lagi.
2. Bagi siswa
Agar dapat memperaktekan Teknik ini sendiri agar perilaku
bullying siswa dapat lebih berkurang melalui layanan bimbingan
79
3. Bagi Guru BK
Guru BK di sekolah dapat menggunakan layanan bimbingan
kelompok teknik sosiodrama sebagai alternative yang tepat dan
80
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Hipotesis Penelitian. Bandung: Rosda.
Coloroso, Barbara. 2006 . Penindas, Tertindas, dan Penonton ; Resep Memutus
Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU. Jakarta : Serambi Ilmu Pustaka.
Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta:
Araska.
Dewi, Rosmala. 2013. Profesionalisasi Guru BK Melalui PTBK. Medan: UNIMED
Ehan. 2005. Bullying dalam pendidikan. Depok: L.P.S.P3. Jakarta : Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia.
Hartinah Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Reflika
Aditama.
Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan : Penerbit Iscom Medan.
Novan Ardy Wiyani. 2012. Save Our Children From School Bullying. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Prayitna & Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan & Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok Dasar Dan
Profil. Jakarta: Rineka Cipta.
Priyatna,Andri. 2010. Lets end bullying. Jakarta: Eleks Media Computindo.
Ponny Retno Astuti. 2008. Meredam bullying. Jakarta: Grasindo.
Sanders, C. E. 2004. Bullying implication for the classroom. California: Elselvier
Academic Press.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Sukardi. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
81
Sunarto & Hartono. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta
Press.
Tohirin. 2013. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta:
Grafindo Persada.
Winkel, W.S, Hastuti Sri. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi