• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Tarutung Terhadap Eksistensi Western Union

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Tarutung Terhadap Eksistensi Western Union"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT

TARUTUNG TERHADAP EKSISTENSI WESTERN UNION

OLEH

ANITA ELISABETH PANGARIBUAN 100523027

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT TARUTUNG TERHADAP EKSISTENSI WESTERN UNION

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pemahaman masyarakat Tarutung terhadap Eksistensi Western Union. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor promosi, faktor keamanan dan faktor keunggulan dari Western Union berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat Tarutung terhadap eksistensi Western Union. Tujuan penelitian ini ada tiga yakni pertama, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap produk layanan Western Union, kedua, untuk mengetahui faktor yang menjamin keamanan masyarakat terhadap penggunaan Western Union dan ketiga untuk mengetahui keunggulan jasa Western Union dalam pandangan masyarakat Kota Tarutung.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji validitas dan reabilitas, analisis linier berganda. Data yang diuji melalui uji regresi linier berganda yang terdiri dari uji F, uji t dan uji koefisien determinasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 18.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisioner. Penelitian ini menggunakan 98 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi, MTCN dan kecepatan pengiriman berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman masyarakat Tarutung terhadap eksistensi Western Union.

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai signifikan yaitu 0,000 < 0,05. Hasil uji t menunjukkan bahwa ketiga varibel bebas yang paling dominan mempengaruhi pemahaman masyarakat Tarutung terhadap eksistensi Western Union adalah kecepatan dalam pengiriman.

(3)

ABSTRACT

ANALYSIS OF UNDERSTANDING THE EXISTENCE TARUTUNG SOCIETY OF WESTERN UNION

This purpose of the analyzes are for analyzing the understanding of Tarutung society to existence Western Union. Problem formulation in this research is whether the promotion factor, safety factor and excellence factor from Western Union have an effect on to undestanding of society Tarutung to Western Union. The purpose of this research there three that is the first was to determine the factors that influence people's understanding of Western Union services products, the second to determine the factors that ensure the safety of the community to use Western Union to know the advantages and the third services of Western Union in the viewer of society Tarutung.

A method of analysis used is descriptive analysis, test validity and reliability, multiple linear regression. The tested existing data of F-test, t-test and a test of the the coefficient of determination. Testing conducted using aid SPSS 18.0 for windows. The data used are the primary and secondary data. Data collection techniques used were questionnaires. This research using 98 respondents as a sample of research.

The results of research showed that the variables promotion, MTCN and fast delivery significantly influence people's understanding of the existence Tarutung Western Union.

This can be seen from the test results with significant value 0.000 < 0.05. T-test results showed that the three most dominant independent variables affect people's understanding of the existence Tarutung Western Union is the speed of the delivery.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Tarutung Terhadap Eksistensi Western Union”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak mendapat arahan dan bimbingan di Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu pada kesempatan baik ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda P. Pangaribuan, ST dan Ibunda R. Sirait, adik-adikku Elisa Pangaribuan, Ruth Pangaribuan dan Harry Pangaribuan. Terima kasih telah mendukung dengan penuh kasih sayang dan doa yang tiada terputus.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M. Soc.Sc. P.Hd selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Irsyad Lubis, SE, M. Soc.Sc. P.Hd selaku Dosen Pembimbing

penulis yang telah meluangkan waktu dan selalu memberikan arahan dan motivasi bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan masukan, petunjuk serta nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

7. Kepada Bapak/Ibu Dosen Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomi Pembangunan yang telah mendidik dan memebimbing penulis selama perkuliahan.

8. Seluruh Staff Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk telah mendukung penyelesaian dalam hal proses administrasi yang dibutuhkan.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 yang telah mendukung terima kasih untuk semuanya.

(6)

Medan, September 2013 Penulis,

NIM. 100523027

(7)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.2 Gambaran Perusahaan ... 11

2.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia ... 11

2.1.2 Sejarah PT Pos Indonesia wilayah Tarutung ... 13

2.2 Kerangka Konseptual ... 18

3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 27

3.9 Test Of Goodness Of Fit (Uj Kesesuaian) ... 27

3.9.1 Uji F (Uji Serentak) ... 27

3.9.2 Uji t (Uji Parsial) ... 28

3.9.3 Koefisien Determinasi(R2) ... 26

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Gambaran Umum ... 30

4.2 Analisis Deskriptif ... 31

4.2.1 Profil Responden ... 26

4.3 Uji Validitas dan Reabilitas ... 46

4.4 Analisis Deskriptif ... 53

4.4.1 Deskriptif mengenai variabel promosi ... 53

4.4.2 Deskripsi mengenai variabel MTCN ... 57

4.4.3 Deskripsi mengenai faktor kecepatan pengiriman ... 59

4.4.4 Deskripsi mengenai pemahaman masyarakat Tarutung Terhadap Eksisitensi Western Union ... 61

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

4.6 Koefisien Determinasi (R2) ... 66

4.7 Test Of Goodness Of Fit (Uji Kesesuaian) ... 66

4.7.1 Uji F (Uji Serentak) ... 66

4.7.2 Uji t (Uji Parsial) ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(9)
(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 18 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 32 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Umur... 32 4.3 Crosstabulation Antara Umur dan Tingkat Pendidikan

Responden... 35 4.4 Karakteristik Responden Pengguna Jasa Western Union

Atau Tidak ... 37 4.5 Karakteristik Responden Yang Menggunakan Atau Tidak

Menggunakan Western Union...39 4.6 Crosstabulation Antara Tempat Bertugas dan Tingkat

Pendidikan Responden... 43 4.7 Pendapat Responden Bahwa Kelebihan Western Union

Adalah Lebih Mudah, Cepat Dan Efisien ... 49 4.8 Jawaban Responden Tentang Eksisitensi Western Union

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuisioner Penelitian ... 64

2 Tabulasi Data Hasil Penelitian. ... 68

3 Validitas dan Reliabilitas... 75

(12)

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT TARUTUNG TERHADAP EKSISTENSI WESTERN UNION

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pemahaman masyarakat Tarutung terhadap Eksistensi Western Union. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor promosi, faktor keamanan dan faktor keunggulan dari Western Union berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat Tarutung terhadap eksistensi Western Union. Tujuan penelitian ini ada tiga yakni pertama, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap produk layanan Western Union, kedua, untuk mengetahui faktor yang menjamin keamanan masyarakat terhadap penggunaan Western Union dan ketiga untuk mengetahui keunggulan jasa Western Union dalam pandangan masyarakat Kota Tarutung.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji validitas dan reabilitas, analisis linier berganda. Data yang diuji melalui uji regresi linier berganda yang terdiri dari uji F, uji t dan uji koefisien determinasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 18.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisioner. Penelitian ini menggunakan 98 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi, MTCN dan kecepatan pengiriman berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman masyarakat Tarutung terhadap eksistensi Western Union.

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai signifikan yaitu 0,000 < 0,05. Hasil uji t menunjukkan bahwa ketiga varibel bebas yang paling dominan mempengaruhi pemahaman masyarakat Tarutung terhadap eksistensi Western Union adalah kecepatan dalam pengiriman.

(13)

ABSTRACT

ANALYSIS OF UNDERSTANDING THE EXISTENCE TARUTUNG SOCIETY OF WESTERN UNION

This purpose of the analyzes are for analyzing the understanding of Tarutung society to existence Western Union. Problem formulation in this research is whether the promotion factor, safety factor and excellence factor from Western Union have an effect on to undestanding of society Tarutung to Western Union. The purpose of this research there three that is the first was to determine the factors that influence people's understanding of Western Union services products, the second to determine the factors that ensure the safety of the community to use Western Union to know the advantages and the third services of Western Union in the viewer of society Tarutung.

A method of analysis used is descriptive analysis, test validity and reliability, multiple linear regression. The tested existing data of F-test, t-test and a test of the the coefficient of determination. Testing conducted using aid SPSS 18.0 for windows. The data used are the primary and secondary data. Data collection techniques used were questionnaires. This research using 98 respondents as a sample of research.

The results of research showed that the variables promotion, MTCN and fast delivery significantly influence people's understanding of the existence Tarutung Western Union.

This can be seen from the test results with significant value 0.000 < 0.05. T-test results showed that the three most dominant independent variables affect people's understanding of the existence Tarutung Western Union is the speed of the delivery.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.729 Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan, lembaga keuangan didefenisikan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Meskipun dalam peraturan tersebut lembaga keuangan diutamakan untuk membiayai investasi perusahaan, namun peraturan tersebut tidak berarti membatasi kegiatan pembiayaan lembaga keuangan hanya untuk investasi perusahaan. Dalam kenyataannya, kegiatan pembiayaan lembaga keuangan bisa diperuntukkan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, serta kegiatan distribusi barang dan jasa. Secara umum lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (Triandaru Sigit, dkk, 2006:5).

(15)

Perbankan merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito (Kasmir, 2004:25). Bank juga merupakan tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Perbankan melakukan penarikan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana untuk tujuan modal kerja, investasi dan konsumsi sehingga perbankan secara efektif dan efisien dalam peningkatan taraf hidup rakyat dalam bidang kesejahteraan ekonomi masyarakat pada umumnya.

Bank merupakan lembaga keuangan yang paling penting dalam ekonomi. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Irsyad Lubis, 2010:5).

Selain perbankan, lembaga keuangan bukan bank juga telah eksis secara luas ditengah masyarakat. Lembaga keuangan bukan bank juga berperan dalam pembangunan ekonomi. Lembaga keuangan bukan bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.

(16)

merupakan sarana untuk menghimpun dana masyarakat serta menunjang pembangunan nasional.

Lembaga keuangan bukan bank meliputi lembaga pembiayaan (perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan jasa anjak piutang, perusahaan pembiayaan konsumen, perusahaan kartu plastik), pegadaian, pasar modal, perusahaan asuransi, dan dana pensiun (Triandaru Sigit,dkk, 2006:5). Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak pernah lepas dari transaksi keuangan. Transaksi keuangan sangat diperlukan secara langsung dalam jual beli barang jadi, maupun jual beli barang mentah dan setengah jadi dalam produk yang dikeluarkan lembaga keuangan bukan banksebagai pengganti uang dan sebagai alat pembayaran.

Untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan, kebutuhan akan dana mutlak harus tersedia karena tanpa kesediaan dana, tidak akan mungkin kegiatan perusahaan akan berjalan lancar (Kasmir, 2008:271). Dalam praktiknya, dana dibutuhkan perusahaan ada dua macam, yaitu dana untuk keperluan modal kerja dan dana investasi.

(17)

Beraneka ragam produk dan jasa yang dimiliki oleh lembaga keuangan bank dan bukan lembaga keuangan bank seperti kliring, bank garansi, letter of credit, inkaso, save deposit box, traveller cheque, bank card, leasing, anjak piutang, modal ventura, pasar modal, reksa dana, asuransi, pegadaian, dana pensiun, kartu plastik, dan lain sebagainya. Salah satu produk yang dimiliki oleh lembaga keuangan dengan lembaga keuangan bukan bank adalah produk pelayanan jasa pengiriman dan penerimaan uang dari luar negeri. Salah satu institusi yang sudah lama eksis dalam bidang pengiriman dan penerimaan uang adalah Western Union.

Western Union adalah pemimpin global dalam bidang layanan pengiriman uang. Western Union adalah nama yang terpercaya dalam hal mengirim dan menerima uang dengan cepat dan terpercaya baik untuk klien perseorangan maupun perusahaan. Western Union menyediakan layanan pengiriman uang di lebih dari 440.000 lokasi agen di lebih dari 200 negara dan teritorial di seluruh dunia (www.chip.co.id).

(18)

Lebih dari itu, Western Union adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memiliki 5 satelit di orbit pada tahun 1982. Kemudian pada tahun 1992, Western Union meluncurkan layanan Western Union Money Order SM yang menyediakan pelanggan dengan cara cepat dan mudah untuk mendapatkan uang. Pada tahun 1996, Western Union meluncurkan kantor pusat Amerika Utara di Englewood, Colorado dan didirikan pula kantor baru di Paris, Wina dan Hong Kong. Perkembangan Western Union berkelanjutan dan mampu memperluas ke 50.000 lokasi Agen di seluruh dunia pada tahun 1998. Pada tahun 2005, dibawah kepemimpinan Presiden Western Union Financial Service, Christina Gold, memiliki lebih dari 250.000 lokasi agen (digabung dengan Orlandi Valuta, anak perusahaan) di seluruh dunia.

(19)

Saat ini di Indonesia, Western Union bekerja sama dengan Pos Indonesia, Pegadaian, Indomaret, Bank BII, Bank Danamon, JNE, Bank Saudara, Bank Jabar Banten, Bank BRI, Bank BTN, Bank Syariah Mandiri, Bank Bumiputera, Bank Nagari, Rabobank, Uang Kita, Bank Jatim, Bank Sumsel Babel, Bank Kalbar, Bank Jateng, CIMB Niaga Mikro Laju, Bank Mestika, Andalusia Antar Benua, Bank DKI, untuk memberikan layanan yang cepat, aman, dan terpercaya. Western Union memiliki lebih dari 18,000 lokasi agen di seluruh Indonesia

Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan produk Western Union. Pos Indonesia memiliki daya saing yang kuat dan mampu mengantisipasi kondisi pasar yang terjadi. Perubahan status dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada tahun 1995 merupakan titik awal Pos Indonesia menghadapi kompetisi di binis jasa perposan. Berbagai pembenahan manajemen dan strategi dalam menentukan positioning bisnis hingga memetakan kekuatan pelanggan yang sudah dimiliki sejak puluhan tahun. Keuntungan lain yang dimiliki Pos Indonesia adalah tingkat kepercayaan pelanggan terhadap layanan..

(20)

perbankan, provider telekomunikasi dan lembaga keuangan. Ada juga Admail Pos

yang mampu memproduksi surat pos secara massal dengan hanya menyerahkan data base untuk dikirim ke berbagai alamat. Ada pula Pos Ekspress yang dikenal tepat waktu dan bergaransi. Business Improvement jenis layanan ini dinilai mampu memberi kontribusi yang cukup besar bagi perusahaan plat merah ini.

Layanan Pos Indonesia dalam industri perposan tak melulu surat menyurat. Bisnis layanan pengiriman uang sekelas ‘wesel’ yang begitu melekat dengan Kantor Pos kini tampil lebih cepat dan canggih. Pos Indonesia memanfaatkan teknologi untuk menopang pengiriman uang dengan menggandeng perusahaan remittans kelas dunia, Western Union sejak sepuluh tahun lalu. Upaya ini, selain memberi efisiensi karena tidak melibatkan ‘tukang pos’ juga mampu meningkatkan value Pos Indonesia sebagai agen Western Union terbesar dan terluas jaringannya di Indonesia.

Pelaksanaan pengiriman uang oleh PT. Pos Indonesia di bidang jasa pengiriman uang ke Luar Negeri dilakukan dengan menggunakan Western Union. Dengan prosedur pelayanan cepat, rahasia dan keamanannya yang baik PT. Pos Indonesia ini cukup dikenal dan dapat menarik minat masyarakat. Sesuai dengan tujuannya, selain mencari laba juga berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa pengiriman uang dengan Westem Union ke seluruh wilayah Indonesia

(21)

memungkinkan nasabah untuk mengirim pembayaran tunai kepada perusahaan perusahaan dengan tarif flat.

Dalam industri jasa pengiriman, kepuasan konsumen menjadi penting. Perusahaan mana pun betul-betul menjaga layanannya, termasuk Pos Indonesia yang terus melakukan ekspansi di jalur yang menjadi core business-nya maupun peluang bisnis baru. Semua itu bermuara pada satu titik yakni kepuasan konsumen.

Produk Western Union juga digunakan di Kota Tarutung sejak tahun 2003. Penggunaan Western Union awalnya hanya digunakan untuk bisnis. Pengenalan produk ini mempermudah masyarakat dalam layanan penerimaan dan pengiriman (transfer) uang dari dan ke luar negeri di kantor pos maupun bank yang telah ditentukan kerjasama dengan produk tersebut. Western Union memberikan pelayanan transfer tercepat, yang dapat dibayarkan lima sampai lima belas menit setelah transaksi pengiriman.

(22)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yag dapat diambil sebagai kajian penelitian ini adalah :

1. Faktor apakah yang mempengaruhi tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk layanan Western Union di Kota Tarutung

2. Faktor apa yang menjamin keamanan masyarakat terhadap produk layanan Western Union di Kota Tarutung

3. Apa yang menjadi keunggulan jasa layanan Western Union didalam pandangan masyarakat di Kota Tarutung

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap produk layanan western union di Kota Tatutung

2. Untuk mengetahui faktor yang menjamin keamanan masyarakat terhadap penggunaan jasa layanan Western Union di Kota Tarutung

3. Untuk mengetahui keunggulan jasa layanan Western Union dalam pandangan masyarakat di Kota Tarutung

1. 4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan studi, literatur, dan tambahan ilmu pengetahuan bagi kalangan akademisi, peneliti dan mahasiswa Fakultas Ekonomi terutama Departemen Ekonomi Pembangunan yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

(23)

3. Bagi penulis, merupakan penelitian yang dapat menambah wawasan tentang pemahaman akan western union didaerah secara khususnya

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

2.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia

Berdasarkan sejarahnya, kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Setelah Kantor Pos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantor Pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan (www.posindonesia.com).

Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Peranan kantor pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi telegram dan telepon, sehingga dibentuk Jawatan Pos Telegram (Jawatan PTT) berdasarkan staatblaad nomor 395 tahun 1906.

(25)

kekuasaan Belanda di Indonesia, Jawatan PTT Sumatera, Jawatan PTT Jawa dan Jawatan PTT Sulawesi.

Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September 1945 setelah dilakukan pengambilalihan kantor pos PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT) dari pemerintah militer Jepang. Dalam peristiwa itu gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga pada tanggal 27 September 1945 menjadi tonggak awal berdirinya jawatan PTT. Selanjutnya status jawatan PTT berubah lagi menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) berdasarkan PP No.240 tahun 1961. Agar memiliki kebebasan yang lebih luas dalam mengembangkan usaha, PN Postel di pecah menjadi dua badan usaha yang berbeda, masing-masing PN No.29 tahun 1965 dan PP No.30 tahun 1965.

Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.1965, status badan perusahaan Negara dikelompokan menjadi tiga status yaitu :

1. Perusahan jawatan (Perjan) 2. Perusahaan umum (Perum) 3. Perusahaan perseroaan (Persero)

Status PN dan Giro di ubah menjadi perum pos dan giro berdasarkan PP No.9 tahun 1978. Sehubungan dengan terjadinya perubahan – perubahan dalam iklim usaha, status perum disempurnakan lagi berdasarkan PP No.24 tahun 1984, khususnya yang menyangkut tata cara pembinaan dan pengawasan.

(26)

seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giro pos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada tanggal 20 Juni 1995 dilaksanakan perubahan menjadi Perseroan Terbatas berdasarkan PP No. 5 tahun 1995 dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

2.1.2 Sejarah PT Pos Indonesia wilayah Tarutung

PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan jasa yang terbesar di Indonesia. PT Pos Indonesia wilayah Tarutung didirikan pada tahun 1950. PT Pos Indonesia (Persero) sebagai perusahaan penyedia jasa layanan surat pos, logistik dan jasa keuangan, berkomitmen untuk selalu memperbaiki kualitas layanan secara terus menerus sehingga berdampak kepada kepuasan pelanggan. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan adalah melakukan penataan pola tutupan dan distribusi kiriman pos yang termasuk dalam salah satu pembenahan proses operasi yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero) agar proses distribusi kiriman menjadi lebih efektif dan efisien.

(27)

Indonesia tawarkan kepada masyarakat sehingga disini harus ada penanganan secara khusus, karena pada kenyataanya pelayanan jasa yang diberikan tidak selamanya berjalan lancar dikarenakan banyak faktor yang dapat menghambat kelancaran dalam pelayanan jasa PT Pos Indonesia, baik secara teknis maupun nonteknis. Yang dimana dari waktu ke waktu masalah tersebut semakin kompleks. Pada umumnya PT Pos Indonesia memberikan jenis pelayanan dalam hal jasa pengiriman dan penerimaan pos, usaha jasa logistik dan usaha jasa keuangan. Untuk usaha jasa pengiriman dan penerimaan pos dilakukan melalui beberapa pengiriman maupun penerimaan surat berdasarkan kebutuhan pemakai. Beberapa jenis surat yang disediakan PT Pos Indonesia yaitu surat biasa, surat kilat khusus, surat tercatat dan Express Mail Server (EMS). Pemakaian jenis surat yang diberikan berdasarkan keperluannya dapat mempermudah pengguna dalam menggunakan layanan pengiriman dan penerimaan jasa surat menyurat.

Pada usaha jasa logistik PT Pos Indonesia memberikan beberapa jenis jasa pelayanan yang diberikan yaitu layanana standar, layanan prioritas, costumized, pengembangan, perluasan dan pos bisnis. Pada tahun ini, PT Pos Indonesia melalukan pemisahan terhadap bagian logistik dengan mendirikan anak perusahaan dengan nama PT Pos Logistik. dengan berdirinya anak perusahaan tersebut.

(28)

kebutuhan nasabah. Pembayaran yang dilakukan antara lain melalui pembayaran wesel pos 23 yaitu layanan pengiriman uang melalui perusahaan ke seluruh wilayah Indonesia, giro pos yaitu layanan kegiatan keuangan untuk menampung, menyimpan dan membayar berbagai transaksi bank untuk pemegang rekening perorangan maupun perusahaan perluasan bisnis di Indonesia melalui rekening giro, speed cash yaitu pengiriman uang secara cepat, Cek Pos Wisata yaitu layanan keuangan sebagai solusi dana perjalanan wisata, Western Union yaitu pengiriman dan penerimaan keseluruh dunia.

Western Union adalah jasa pengiriman uang dari berbagai negara di dunia. Western Union menggunakan teknologi elektronik yang secara online dan Real time menjangkau berbagai negara. Persyaratan yang dibutuhkan dalam transaksi Western Union Kartu Identitas yang masih berlaku seperti KTP/SIM/Paspor. Berikut adalah panduan penggunaan Western Union meliputi :

a. Paduan Mengirim Uang Dengan Western Union / WU yaitu: 1.Mengisi form aplikasi pengiriman uang.

2.Memperlihatkan atau menyerahkan bukti identitas diri yang berlaku seperti KTP, SIM, Passport.

3.Membayar biaya pengiriman dan uang yang akan di transfer ke penerima. 4.Memberitahu data pengiriman kepada penerima uang, yakni data nama

pengirim, jumlah uang yang dikirim, negara asal transfer dan nomor referensi / kode transfer pengiriman uang.

(29)

2. Memperlihatkan atau menyerahkan bukti identitas diri yang berlaku seperti KTP,SIM, Passport.

3.Mengetahui data pengiriman seperti data nama pengirim, jumlah uang yang dikirim, negara asal transfer dan nomor referensi / kode transfer pengiriman uang.

4.Membayar biaya yang dikenakan.

Melalui panduan diatas, penggunaan Western Union dapat dijelaskan penulis berbagai penggunaan Western Union sebagai berikut:

a. Langkah Pengiriman Western Union

Sesuai dengan panduan mengirim uang melalui Western Union pengguna Western Union dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengunjungi lokasi perusahaan yang menggunakan jasa Western Union 2. Melengkapi formulir pengiriman uang sesuai dengan kebutuhan nasabah

dengan menunjukkan kartu identitas beserta foto asli

3. Memberikan uang yang akan dikirimkan kepada penerima dan biaya kirim sesuai dengan ketentuan dari perusahaan

4. Perusahaan akan memberikan tanda bukti transaksi dengan nomor transaksi pengiriman uang (MTCN)

5. Nasabah akan diberikan tanda bukti transaksi menyatakan transaksi sudah selesai.

(30)

pengiriman uang. Hal yang perlu dihindari adalah tidak memberikan informasi apapun mengenai detil transaksi kepada siapapun selain penerima uang tersebut.

b. Jadwal Pengiriman Western Union

Pengiriman dilakukan melalui Western Union diberbagai perusahaan yang memiliki jasa Western Union. Pengiriman melalui Western Union dilakukan setiap saat, selama jam kerja perusahaan. Di Indonesia, jam operasional yang normal adalah jam 8 pagi sampai 4 sore.

c. Status Pengiriman dan Penerimaan Western Union

Pengiriman dan penerimaan uang yang dilakukan oleh pengirim dan penerima dapat dilihat statusnya dengan mengecek ke tautan

sesuai dengan nama pada formulir pengiriman dan MTCN. Dengan demikian pengirim dapat melihat status pengiriman uang yang dilakukan. Sama halnya pada penerima dengan mengetikkan nama pengirim dan MTCN sehingga penerima dapat melihat status pengiriman uang yang dilakukan.

d. Langkah penerimaan Western Union

Langkah yang perlu dilakukan oleh penerima dalam bertransaksi yaitu: 1. Mengunjungi perusahaan yang menggunakan jasa Western Union

(31)

3. Penerima Western Union akan diberikan tanda bukti transaksi. Penerima memeriksa kembali bukti transaksi tersebut dan tanda tangani bukti transaksi apabila semua detil informasi nya akurat.

4. Kemudian perusahaan akan memberikan uang yang telah dikirim.

2.2 Kerangka Konseptual

Secara sederhana kerangka konseptual di dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Faktor promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap paham atau tidaknya masyarakat terhadap eksistensi Western Union

2. Faktor Money Transfer Control Number berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat keamanan dalam pemahaman masyarakat terhadap eksistensi Western Union

(32)
(33)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data dan informasi empiris guna memecahkan masalah dan menguji hipotesis penelitian. Salah satu unsur terpenting dalam metodologi penelitian adalah penggunaan metode ilmiah tertentu yang digunakan sebagai sarana yang bertujuan untuk mengidentifikasi besar kecilnya objek atau gejala dan mencari pemecahan masalah yang sedang diteliti, sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di kota Tarutung dengan menganalisis pemahaman masyarakat terhadap eksistensi Western Union. Penulis memilih kota Tarutung sebagai tempat penelitian disebabkan peneliti berasal dari tempat tersebut dan memudahkan peneliti baik dari segi waktu dan tempat dalam penelitian terhadap masyarakat Tarutung.

3.2 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpang siuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini hanya menganalisis faktor-faktor sebagai berikut :

1. Promosi

(34)

3.3 Defenisi Operasional

Dalam penelitian, ada dua variabel penelitian yaitu :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel yang menyangkut pemahaman masyarakat Kota Tarutung terhadap eksistensi Western Union menggunakan indikator sebagai berikut:

1. Variabel Promosi (X1) yaitu aktivitas yang berhubungan dengan produk yang diberikan perusahaan kepada masyarakat dalam menggunakan Western Union maupun pemahaman produk Western Union .

2. Variabel MTCN pada Western Union (X2) yaitu keamanan yang diberikan kepada masyarakat dalam penggunaan Western Union termasuk kepercayaan terhadap perusahaan tersebut.

3. Kecepatan Pengiriman Western Union (X3) yaitu keunggulan yang dimiliki dalam pengiriman dan penerimaan uang dari luar negeri yang diberikan perusahaan dalam pemahaman masyarakat Kota Tarutung terhadap produk Western Union.

b. Variabel Terikat (Y) yaitu variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain. Adapun variabel terikat adalah tingkat pemahaman masyarakat terhadap eksistensi Western Union.

3.4 Skala Pengukuran Variabel

(35)

keunggulan Western Union. Variabel-variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok orang tentang suatu fenomena sosial.

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan bobot sebagai berikut :

SS = Sangat Setuju Skor = 5

S = Setuju Skor = 4

KS = Kurang Setuju Skor = 3 TS = Tidak Setuju Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Skor = 1

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung berkaitan dengan kebutuhan analisis dalam penelitian. Data primer diperoleh langsung pada objek penelitian melalui penelitian dilapangan. Sumber data yaitu masyarakat (responden) melalui angket dan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Responden penelitian ini adalah masyarakat umum di Kota Tarutung.

2. Data Sekunder

(36)

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan asal dinas dan jenis kelamin pada masyarakat Kota Tarutung. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kota Tarutung sebanyak 6.384 orang menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin ( Umar, 2009:78) sebagai berikut :

n =

dimana :

n : Jumlah sample N : Jumlah populasi e : taraf kesalahan 10%

Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

n =

n = 98,45 ~ 98

dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 98 orang.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Untuk menyusun skripsi ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Kuisioner

(37)

tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan penulis (Arikunto, Suharsimi, 2000:136)

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui tanya jawab kepada masyarakat untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat. Dalam hal ini, mula-mula interviewer menanyakan beberapa pertanyaan yang terstruktur yang kemudian diperoleh keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawabannya meliputi semua variabel dengan keterangan yang lebih lengkap dan mendalam. 3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencatat dan mengumpulkan berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini yang dapat diperoleh dari buku, internet artikel, tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, laporan-laporan PT Pos Indonesia dan BPS.

3.8 Metode Analisis Data

3.8.1 Pengolahan Data

Pengolahan data yang disertai dengan menganalisis suatu penelitian dapat dilakukan dengan berbagai program yaitu SPSS, Eviews, AMOS, LISREL, PLS (Partial Least Square) dan SAS. Pada penelitian ini, penulis menggunakan program SPSS dengan aplikasi Software SPSS 18.0 for windows. Program SPSS yaitu program aplikasi untuk membuat analisis statistik serta menyediakan berbagai fasilitas perangkuman dan presentase data.

(38)

3.8.2 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang pemahaman masyarakat terhadap eksistensi Western Union melalui variabel-variabel yang mendukung. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tabel, grafik, dan diagram dalam memberikan analisis hasil penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Baris dan kolom ini berfungsi untuk menunjukkan data terkait keduanya. Dimana titik temu antara baris dan kolom adalah data yang dimaksud. Grafik adalah gambaran dinamika data yang ada. Awal yang harus kita lakukan dalam membaca data pada grafik adalah dengan melihat judul grafik kemudian baru melihat data yang ada. Ada banyak macam grafik diantaranya adalah grafik batang dan grafik garis. Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih mementingkan hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih mementingkan dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini dapat berupa diagram lingkaran ataupun diagram batang. Penggunaan grafik dan diagram untuk Disamping itu, penulis juga menggunakan crosstabulation (tabulasi silang) yang bertujuan untuk menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom.

3.8.3 Uji Validitas dan Reabilitas

(39)

Kriteria pengujian validitas kuisioner sebagai berikut: • Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dikatakan valid

• Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid

Uji reabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan akurasi dan konsistensi pengukuran. Konsistensi maksudnya jika beberapa pengukuran terhadap objek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Uji validitas dan reabilitas kuisioner ini menggunakan bantuan aplikasi

Software SPSS 18.0 for windows. Dalam penelitian ini reliabilitas diukur menggunakan metode Alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. Nilai alpha yang diperoleh akan dibandingkan dengan rtabel, maka instrumen

tersebut dapat disebut reliabel. Indikator pengukuran reliabilitas yang dibuat oleh J.P. Gurlford dengan taraf kepercayaan 95%, dengan kriteria rhitung > rtabel adalah

sebagai berikut :

1. 0,00 <

2. 0,20 < rhitung < 0,40 : Reabilitas

rendah

rhitung < 0,20 : Reabilitas

sangat rendah

3. 0,40 < rhitung < 0,60 : Reabilitas

sedang/cukup

4. 0,60 < rhitung < 0,80 : Reabilitas

tinggi

5. 0,80 < rhitung < 1,00 : Reabilitas

(40)

3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel bebas dan variabel terikat. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 18.0 for windows.

Formula yang digunakan adalah :

Y = β0+ β1X 1+ β2 X 2+ β3 X 3 + e Keterangan :

Y = Skor dimensi pemahaman masyarakat terhadap eksistensi Western Union

β0 = Konstanta

X 1 = Skor dimensi Promosi X 2 = Skor dimensi MTCN

X 3 = Skor dimensi kecepatan Pengiriman Β1-β3 = Koefisien Regresi Parsial

e = Hambatan

3.9 Test Of Goodness Of Fit (Uji Kesesuaian)

3.9.1 Uji F ( Uji Serentak)

(41)

Ho : β1 = β2 = β3 = 0 artinya secara bersama-sama (serentak) tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : β1 β2β3 0 artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK)

Ho diterima, apabila F-hitung < F-tabel pada α = 5% Ha diterima, apabila F-hitung > F-tabel pada α = 5%

3.9.2 Uji t (Uji Parsial)

Uji t (Uji Parsial) merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam uji ini dilakukan hipotesa sebagai berikut :

Ho : βi = 0 artinya secara parsial tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : βi ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK)

(42)

Ha diterima, apabila t-hitung > t-tabel pada α = 5%

3.9.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikasi variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen.

Koefisien determinasi (R2) merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik garis regresi sampel mencocokkan data secara verbal R2 dengan mengukur proporsi bagian atau persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan model regresi.

Batasan adalah 0 < R2 < 1

Jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pegaruh variabel independen yang diteliti tehadap variabel dependen.

(43)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

(44)

(Butarbutar Dinar, 2012; 40). Ditinjau dari segi administrasi pemerintahan, Kota Tarutung adalah ibukota Kabupaten Tapanuli Utara.

Kota Tarutung merupakan ibukota kabupaten Tapanuli Utara propinsi Sumatera Utara. Tarutung berasal dari Bahasa Batak Toba yang artinya disebut (Durian = Tarutung). Pada zaman dahulu pedagang dan pelintas lainnya di pokok durian yang besar terletak di tengah kota digunakan sebagai tempat melepaskan lelah sekaligus membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan barang dagangannya. Lama kelamaan tempat persinggahan ini semakin dikenal dikenang untuk memudahkan tujuan alamat seseorang selalu menyebut di Tarutung sehingga inilah nama kota tersebut sampai sekarang (www.id.wikipedia.org). Batas-batas administrasi kota Tarutung adalah :

• Sebelah Utara : Kecamatan Hutagurgur

• Sebelah Selatan : Kecamatan Sungai Toras

• Sebelah Timur : Kecamatan Pearaja

• Sebelah Barat : Kabupaten Tapanuli Tengah

(45)

perekononiam Kabupaten Tapanuli Utara saat ini masih bertumpu dikota Tarutung dan Siborong-borong. Pekerjaan penduduk Kota Tarutung pada umumnya tidak lagi bertumpu pada sektor pertanian tetapi sudah beraneka ragam disebabkan Tarutung merupakan daerah ibukota kabupaten. Pada umumnya penduduknya banyak bekerja sebagai wiraswasta dan pegawai negeri sipil.

4.2 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuisioner. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 98 responden. Responden yang menjawab pertanyaan tersebut adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Tarutung. Adapun jumlah pertanyaan keseluruhan yaitu 31 pertanyaan, yang terdiri dari 6 pertanyaan data diri responden, 5 pertanyaan tentang pemahaman Western Union, 17 pertanyaan untuk variabel X dan 3 pertanyaan untuk variabel Y. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pemahaman masyarakat tentang eksistensi Western Union. Hasil penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

4.2.1 Profil Responden

a. Jenis Responden

Perbandingan jenis kelamin dapat dilihat dari hasil kuisioner yang telah disebar. Perbandingan jenis kelamin ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman masyarakat terhadap eksistensi Western Union. Dari jumlah responden yang telah ditentukan sebagai sampel diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1

(46)

Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-laki 55 56,1

Perempuan 43 43,9

Total 98 100

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui responden untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 55 orang dengan tingkat persentase 56,1% dari jumlah total responden yang ada. Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 43 orang dengan tingkat persentase 43,9 % dari jumlah total responden yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa dilihat dari frekuensi dan persentase jumlah laki-laki lebih mendominasi daripada jumlah perempuan.

Hasil ini juga dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini.

Gambar 4.1

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

b. Umur Responden

Deskripsi hasil kuisioner dilihat dari responden yang mewakili Pegawai Negeri Sipil Kota Tarutung yang dimaksud berdasarkan umur responden.

56,1

Jenis Kelamin

43,9

Wanita

(47)

Melalui tabel ini dapat dijelaskan karakteristik responden berdasarkan umur yaitu:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Responden Persentase (%)

< 20 1 1,0

21-30 12 12,2

31-40 45 45,9

41-50 38 38,8

>51 2 2,1

Total 98 100

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)

(48)

Gambar 4.2

Jumlah Responden Berdasarkan Umur

c. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil kuisioner diperoleh responden dari berbagai pendidikan dalam instansi pemerintahan. Pada umumnya pendidikan terakhir PNS minimal SD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 yaitu :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

SD 1 1,0

SMP 3 3,1

SMA 19 19,4

DIII 24 24,5

SI 45 45,9

Pasca Sarjana 6 6,1

Total 98 100

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)

Dari hasil tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa responden pada tingkat

(49)

(45,9%) dan tingkat pendidikan lainnnya seperti tingkat SD sebanyak 1 orang (1%), tingkat SMP sebanyak 3 orang (3,1 %), tingkat SMA sebanyak 19 orang (19,4%), tingkat DIII sebanyak 24 orang (24,5%) dan tigkat Pasca Sarjana sebanyak 6 orang (6,1%). Setelah data yang diperoleh diubah menjadi data normal, maka penulis melakukan

crosstabulation untuk mengetahui gambaran hubungan antar umur responden dan tingkat pendidikan responden dalam pemahaman terhadap jasa Western Union.

Pada tabel 4.4 menunjukkan kelompok umur responden yaitu umur < 20 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun dan > 51 tahun dan tingkat pendidikan responden yaitu tingkat pedidikan SD, SMP, SMA, DIII, S1, dan S2. Dari 98 responden dapat dilihat bahwa pada umur 31-40 tahun total responden lebih mayoritas yaitu 45 orang, dimana pada tingkat SD sebanyak 1 orang, tingkat SMA sebanyak 7 orang, tingkat DIII sebanyak 16 orang, tingkat S1 sebanyak 18 orang dan tingkat S2 sebanyak 3 orang. Sedangkan untuk jumlah responden yang paling sedikit pada umur < 20 tahun yaitu 1 orang pada tingkat pendidikan SMA. Dari 98 responden dalam penelitian terdiri dari berbagai macam umur dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda sehingga pemahaman masyarakat terhadap eksistensi Western Union terdiri dari umur dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

Tabel 4.4

Crosstabulation Antara Umur Dan Tingkat Pendidikan Responden

(50)

SD SMA DIII S1 S2

<20 0 1 0 0 0 1

21-30 0 4 4 4 0 12

31-40 1 7 16 18 3 45

41-50 0 8 4 23 3 38

>51 0 1 0 1 0 2

Total 1 21 24 46 6 98

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)

Untuk lebih jelasnya dapat juga dilihat pada gambar dibawah ini yaitu:

UMUR

PENDIDIKAN

S2 SI DIII SD

(51)

Gambar 4.3

Crosstabulasion Antara Umur Dan Tingkat Pendidikan Responden

d. Responden Penggunaan Western Union

Responden telah ditanyakan apakah mereka pengguna jasa Western Union atau tidak. Sebagian kecil mengatakan mereka merupakan pengguna jasa Western Union dan sebagian besar lainnya tidak. Lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah .

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengguna Jasa Western Union Atau Tidak

Penggunaan Western Union Jumlah Persentase (%)

Ya 11 11,2

Tidak 87 88,8

Total 98 100

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)

(52)

responden yang menggunakan maupun yang tidak menggunakan Western Union.

Gambar 4.4

Responden Berdasarkan Pengguna Jasa Western Union Atau Tidak

e. Tingkat Penghasilan

Dalam penelitian ini, berdasarkan profil responden dapat dikaji melalui tabel 4.6 yaitu penghasilan tiap responden dari 98 orang. Adapun pengelompokan dari penghasilan responden yaitu penghasilan sebesar <

Rp 2.000.000, Rp 2.000.001-Rp 4.000.000, Rp 4.000.001- Rp 6.000.000, Rp 6.000.001-Rp 8.000.000 dan > Rp 8.000.001. Untuk

dapat melihat hasil penelitian terhadap respoden dapat dilihat melalui sebagai berikut:

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Penghasilan Jumlah Persentase (%)

< 2.000.000 9 9,2

2.000.001-4.000.000 79 80,6

4.000.001-6.000.000 10 10,2

(53)

6.000.001-8.000.000 0 0

>8.000.001 0 0

Total 98 100

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)

Dari tabel 4.6 dijelaskan bahwa dari 98 responden berdasarkan penghasilan yang telah dikelompokan dapat dilihat bahwa mayoritas penghasilan responden yaitu pada penghasilan Rp 2.000.001- Rp 4.000.000 sebanyak 79 orang (80,6%). Untuk sisanya pada penghasilan sebesar < Rp 2.000.000 sebanyak 9 orang (9,2%) dan penghasilan sebesar Rp 4.000.001- Rp 6.000.000 sebanyak 10 orang (10,2%).

f. Saudara Responden Yang Menggunakan Western Union

Responden juga mengetahui jasa Western Union melalui saudara mereka yang menggunakan jasa Western Union. Melalui Tabel 4.7 dapat dilihat saudara dari responden yang pernah menggunakan western Union maupun yang tidak menggunakan Western Union sebagai berikut:

Tabel 4.7

Karakteristik Saudara Responden Yang Menggunakan Atau Tidak Menggunakan Jasa Western Union

Saudara Responden Western Union Jumlah Persentase (%)

Ya 28 28,6

Tidak 70 71,4

Total 98 100

Data Primer, 2013 (diolah)

(54)

Western Union juga dapat diperoleh dari berbagai informasi seperti dari saudara. Dengan demikian lebih memudahkan masyarakat mengetahui penggunaan jasa Western Union yang memudahkan pengirim dan penerima uang dari Luar Negeri. Dalam penelitian ini, melalui kuisioner yang telah dibagikan kepada responden dapat dilihat bahwa pemahaman terhadap eksistensi Western Union pada masyarakat Kota Tarutung berdasarkan saudara dari responden yang menggunakan Western Union diperoleh 28,6%. Dapat disimpulkan sebanyak 28,6 % dari 98 orang tersebut paham terhadap Western Union. Dari gambar 4.5 dapat dilihat juga saudara dari responden yang menggunakanWestern Union.

Gambar 4.5

Karakteristik Saudara Responden Yang Menggunakan Atau Tidak Menggunakan Jasa Western Union

g. Tempat bertugas responden

Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa tempat bertugas para responden berasal dari berbagai instansi pemerintahan. Berdasarkan

PENGGUNA

YA

(55)

kuisioner yang diberikan penulis kepada responden dapat diperoleh hasil melalui tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Tempat Bertugas Responden

Tempat Bertugas Responden Jumlah Persentase

Dinas Pendidikan 4 4,1

Dinas Kesehatan 17 17,3

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3 3,1

Dinas Pekerjaan Umum 30 30,6

Dinas Perhubungan, komunikasi dan Informatika 5 5,1

Dinas Cipta Karya dan Perumahan 10 10,2

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 4 4,1

Dinas Kehutanan 4 4,1

Dinas Pertanian dan Perkebunan 3 3,1

Dinas Koperasi, UKM peridustrian dan Perdagangan 5 5,1

Dinas Pertambangan dan Energi 4 4,1

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 4 4,1 Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Keuangan Aset 5 5,1

Total 98 100

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)

(56)

(4,1%) dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Keuangan Aset sebanyak 5 orang (5,1%).

Selain data yang diperoleh dari tabel 4.7, penulis melakukan

crosstabulation untuk mengetahui juga gambaran hubungan antara tempat bertugas responden dengan tingkat pendidikan responden. Berikut adalah crosstabulation tempat bertugas responden dengan tingkat pendidikan responden.

Tabel 4.9

Crosstabulation Tempat Bertugas Dan Tingkat Pendidikan Responden

Asal Dinas Responden Pendidikan Jumlah

SD SMA DIII SI S2

Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi

Persentase dengan baris 3,33

(57)

Persentase dengan kolom 100% 52,38

Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan

(58)

Dari tabel 4.9 diketahui responden sebanyak 98 orang. Yang paling dominan pada tingkat pendidikan Sarjana, dimana pada berbagai instansi dapat dilihat persentase dalam baris, persentase dalam kolom dan persentase keseluruhan melalui tabel 4.9. Berdasarkan tempat bertugas responden diketahui lebih banyak responden berasal dari Dinas Pekerjaan Umum yaitu sebanyak 30 orang.

Dilihat dari persentase baris Dinas Pekerjaan Umum pada tingkat pendidikan SD sebesar 3,33%, pada tingkat SMA sebesar 36,67%, pada tingkat DIII sebesar 6,67%, pada tingkat Sarjana sebesar 40% dan pada tingkat Pascasarjana sebesar 13,33%. Sedangkan untuk persentase kolom pada Dinas Pekerjaan Umum pada tingkat SD sebesar 100%, pada tingkat SMA sebesar 52,38%, pada tingkat DIII sebesar 8,33%, pada tingkat Sarjana sebesar 28,09% dan pada tingkat Pascasarjana sebesar 66,67%.

(59)

Gambar 4.5

Crosstabulation Tempat Bertugas Dan Tingkat Pendidikan Responden

Keterangan:

DP = Dinas Pendidikan DKT =Dinas Kesehatan

DSTT = Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi DPU = Dinas Pekerjaan Umum

DPKI = Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika DCP = Dinas Cipta karya dan Perumahan

DPK = Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DHT = Dinas Kehutanan

DKUP = Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan DPE = Dinas Pertambangan dan Energi

DKC = Dinas Kependududkan dan Catatan Sipil

DPPK = Dinas pendapatan, Pengelolaan dan Keuangan Aset

4.3 Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 18 for windows

untuk mengetahui valid atau tidaknya butir pernyataan. Pengukuran valid atau tidaknya sebuah pernyataan yang terdapat pada kuisioner, dilakukan dengan cara

(60)

membandingkan rhitung dengan rtabel. Adapun kriteria pengujian validitas sebagai

berikut:

a. Jika rhitung bernilai positif dan rhitung > rtabel, maka pernyataan dinyatakan

valid.

b. Jika rhitung bernilai negatif dan rhitung < rtabel, maka pernyataan dinyatakan

tidak valid.

c. Nilai rhitung dapat dilihat pada tabel Item-Total Statistic di kolom Corrected Item-Total Correction.

d. Nilai rtabel dapat dilihat pada tabel r (pada signifikasi 0,05 dan 2 sisi)

dengan menggunakan df = n (jumlah responden) - 2 = 98-2 = 96. Berdasarkan tabel r, maka dapat diketahui rtabel adalah 0,1986.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan ralpha di

kolom Cronbach’s Alpha pada tabel Reliability Statistics dengan rtabel. Jika ralpha

bernilai positif dan ralpha > rtabel, maka reliabel. Sedangkan jika ralpha bernilai

negatif dan ralpha < rtabel, maka tidak reliabel.

a. Uji Validitas

Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa, koefisien korelasi dari 20 butir pernyataan pada tabel diatas sebanyak 17 pernyataan dinyatakan valid dan sisanya 3 pernyataan dinyatakan tidak valid. Butir pernyataan yang mempunyai validitas tertinggi adalah P15 dengan koefisien 0,620 dan yang mempunyai validitas paling rendah adalah 0,059 .

Tabel 4.10 Total Item Statistik

(61)

Pertanyaan Correlation

1 P1 0,1986 0,474 Valid

2 P2 0,1986 0,539 Valid

3 P3 0,1986 0,549 Valid

4 P4 0,1986 0,593 Valid

5 P5 0,1986 0,479 Valid

6 P6 0,1986 0,463 Valid

7 P7 0,1986 0,583 Valid

8 P8 0,1986 0,197 Tidak Valid

9 P9 0,1986 0,553 Valid

10 P10 0,1986 0,486 Valid

11 P11 0,1986 0,650 Valid

12 P12 0,1986 0,066 Tidak Valid

13 P13 0,1986 0,544 Valid

14 P14 0,1986 0,059 Tidak Valid

15 P15 0,1986 0,620 Valid

16 P16 0,1986 0,314 Valid

17 P17 0,1986 0,418 Valid

18 P18 0,1986 0,533 Valid

19 P19 0,1986 0,528 Valid

20 P20 0,1986 0,585 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 18 (2013)

(62)

validitas tertinggi adalah P15 dengan koefisien 0,620 dan yang mempunyai validitas paling rendah adalah 0,059 .

b. Uji Reabilitas

Tabel 4.11 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,589 ,921 20

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 18 (2013)

Dari tabel 4.11 diperoleh bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,589 dengan demikian data adalah reliabel.

c. Sumber Perolehan Respoden Pada Promosi Jasa Western Union

Tabel 4.12

Karakteristik Sumber Responden Memperoleh Informasi Terhadap Western Union

Perolehan Responden Jumlah Responden Persentase (%)

Keluarga 8 8,2

Teman 36 36,7

Internet 28 28,6

Brosur 26 26,5

Total 98 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 18 (2013)

(63)

itu juga masyarakat dapat memperoleh informasi Western Union melalui keluarga, internet dan brosur.

d. Money Transfer Control Number (MTCN) merupakan faktor keamanan dalam bertransaksi

Tabel 4.13

MTCNMerupakan Faktor Keamanan Dalam Bertransaksi

Pernyataan Jumlah Responden Persentase (%)

Sangat Setuju 12 12,2

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 18 (2013)

Pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa faktor MTCN dalam melakukan transaksi memberikan keamanan terhadap pengiriman maupun penerimaan Transakasi Western Union. Penulis memperoleh hasil dari kuisioner terhadap responden bahwa responden yang memberikan pernyataan mengenai faktor tersebut maka pernyataan setuju lebih banyak diberikan yaitu sebanyak 65 orang (66,3% ). Selain dari pernyataan setuju responden juga menyatakan sangat setuju sebanyak 12 orang (12,2%), menyatakan kurang setuju sebanyak 19 orang (19,4%) dan menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang (2,0%). Berdasarkan tabel 4.12 disimpulkan bahwa sudah banyak masyarakat Kota Tarutung yang paham akan Western Union memiliki tingkat keamanan melalui Money Transfer Control Number (MTCN) yang merupakan faktor keamanan yang digunakan dalam bertransaksi antar pengirim dan penerima Western Union.

(64)

memberikan gambaran antara hubungan keduanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.14

Crosstabulation MTCN Sebagai Faktor Keamanan Dalam Bertransaksi Dengan Tingkat Pendidikan

Pernyataan Pendidikan Total

SD SMP SMA DIII SI SII

Persentase dalam kolom 14,29% 20,83% 23,91% 59,03%

Persentase total 3,06% 5,10% 11,22% 19,38%

Sangat Tidak Setuju 2 2

Persentase dalam baris 100% 100%

Persentase dalam kolom 8,33% 8,33%

Persentase total 2,04% 2,04%

Total 1 21 24 46 6 98

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 18 (2013)

(65)

pendidikan Sarjana diperoleh sebesar 46,15%, berdasarkan kolom sebesar 65,22% dan berdasarkan jumlah keseluruhan diperoleh sebesar 30,61%.

e. Kelebihan bagi penggunaan Western Union lebih mudah, cepat dan efisien pengirimannya dibandingkan produk lain

Jasa Western Union merupakan pengiriman dan penerimaan uang dari dalam dan luar negeri. Penggunaan jasa Western Union juga memiliki kelebihan dalam bertransaksi yaitu pengiriman yang dilakukan saat bertransaksi lebih mudah, cepat dan efisien. Melalui penelitian ini penulis memperoleh hasil bahwa responden yang memilih setuju akan kelebihan jasa Western Union sebanyak 80 orang dan responden yang tidak setuju sebanyak 18 orang. Dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15

Pendapat Responden Bahwa Kelebihan Western Union Adalah Lebih Mudah, Cepat Dan Efisien

Pengiriman Lebih Mudah, Cepat dan Efisien

Jumlah

Responden Persentase(%)

Setuju 80 81,6

Tidak Setuju 18 18,4

Total 98 100

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)

(66)

Gambar 4.6

Pendapat Responden Bahwa Kelebihan Estern Union Adalah Lebih Mudah, Cepat Dan Efisien

Berdasarkan hasil perolehan dari responden terhadap kelebihan dari jasa Western Union melalui tabel dan diagram diatas dapat juga dihubungkan dengan jenis kelamin responden. Crosstabulation antara kelebihan jasa Western Union dengan jenis kelamin dapat lebih jelasnya pada tabel 4.16 berikut.

Berdasarkan hasil crosstabulation pada tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa berdasarkan jenis kelamin antara responden laki-laki dan perempuan diperoleh responden laki-laki sama dengan responden perempuan yaitu sebanyak 49 orang. Pada pernyataan kelebihan Western Union lebih banyak laki-laki yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 41 orang dan tidak setuju sebanyak 8 orang dibandingkan dengan responden perempuan yang menyatakan setuju sebanyak 39 orang dan tidak setuju sebanyak 10 orang. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kota Tarutung yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak mengetahui kelebihan dari Western Union dibandingkan responden perempuan.

(67)

Crosstabulation Antara Jenis Kelamin Dengan Pendapat Responden Bahwa Lebih Mudah, Cepat Dan Efisien Merupakan Kelebihan Western Union

Jenis kelamin

Pernyataan

Setuju Tidak Setuju Total

Laki-laki 41 8 49

Persentase dalam baris 83,67% 16,33% 100%

Persentase dalam kolom 51,25% 44,44% 95,69%

Persentase Total 39,80% 8,16% 47,96%

Perempuan 39 10 49

Persentase dalam baris 79,59% 20,41% 100%

Persentase dalam kolom 48,75% 55,56% 104,31%

Persentase Total 39,80% 10,20% 50%

Total 80 18 98

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 18 (2013)

4.4 Analisis Deskriptif

4.4.1 Deskriptif mengenai variabel promosi

Pada tabel 4.17 dapat diketahui bahwa sebanyak 18 atau 18,4% responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa promosi pelayanan jasa Western Union dilakukan melalui brosur yang disediakan maupun yang dibagikan, sebanyak 61 orang (62,2%) menyatakan setuju, sebanyak 17 orang (17,3%) menyatakan kurang setuju, dan sebanyak 2 orang (2,0 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, dari hasil kuisioner yang diberikan menunjukkan sebagian besar responden sudah paham akan promosi Western Union yang dilakukan melalui brosur yang disediakan maupun yang dibagikan .

(68)

Union. Memberikan informasi tentang Western Union mempermudah masyarakat dalam melakukan pengiriman dan penerimaan uang dari luar negeri. Dengan demikian diperoleh responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 17 orang ( 18,4%), menyatakan setuju sebanyak 65 orang (65,5%), menyatakan kurang setuju sebanyak 14 orang (14,3%) dan menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang (2,0%). Dengan demikian, hasil dari kuisiosner menunjukkan sebagian besar responden sudah paham bahwa promosi Western Union memberikan keterbukaan informasi yang diperlukan.

Dengan adanya promosi Western Union tersebut maka dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Western Union. Untuk pernyataan sangat setuju sebanyak 22 orang ( 23,5%), menyatakan setuju sebanyak 60 orang (60,2%), menyatakan kurang setuju sebanyak 14 orang (14,3%) dan menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang (2,0%). Dengan demikian, dapat disimpulkan promosi mengenai Western Union dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Western Union.

(69)

Sebanyak 16 orang (16,3%) responden sangat setuju dengan promosi Western Union dapat menarik perhatian masyarakat, menyatakan setuju sebanyak 58 orang (59,2%), menyatakan kurang setuju sebanyak 23 orang (23,5%) dan menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang (1,0%). Dengan demikian promosi tentang Western Union terhadap masyarakat harus menarik perhatian sehingga masyarakat paham akan produk Western Union.

Sebanyak 22 orang ( 22,4%) responden sangat setuju dengan pernyataan Western Union memberikan kemudahan pengiriman dan penerimaan uang dari luar negeri, menyatakan setuju sebanyak 65 orang (65,3%) dan menyatakan kurang setuju sebanyak 11 orang (12,2%). Dengan demikian promosi akan produk Western Union memberikan informasi mengenai kemudahan dalam pengiriman dan penerimaan uang dari luar negeri, sehingga masyarakat paham akan produk tersebut.

Sebesar 17 orang (17,3%) responden sangat setuju dengan pernyataan promosi yang diberikan Western Union menarik perhatian dan informatif, menyatakan setuju sebanyak 65 orang (66,3%), menyatakan kurang setuju sebanyak 15 orang (15,3%) dan menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang (1,0%). Dengan demikian memberikan perhatian dan informatif mengenai Western Union terhadap masyarakat dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat terhadap Western Union.

(70)

setuju sebesar 1,29%. Dari hasil pernyataan responden dijelaskan kebanyakan responden yang paham akan jasa Western Union dilihat dari segi promosi menyatakan setuju yaitu 63,88%.Deskripsi jawaban responden mengenai promosi pada produk Western Union itu dijelaskan melalui tabel dibawah ini:

Tabel 4.17

Jawaban Responden Terhadap Promosi Western Union

No Pernyataan SS S KS TS STS Total

1.

Promosi pelayanan jasa Western Union dilakukan melalui brosur yang

disediakan maupun yang diperlukan

18 61 17 2 98

18,4% 62,2% 17,3% 2,0% 100%

2.

Promosi pelayanan jasa Western Union memberikan keterbukaan informasi yang diperlukan

17 65 14 2 98

18,4% 65,5% 14,3% 2,0% 100%

3.

Promosi pelayanan jasa Western Union meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Western Union

22 60 14 2 98

23,3% 60,2% 14,3% 2,0% 100%

4. Promosi pelayanan jasa Western Union dilakukan dengan baik dan sempurna

15 67 145 1 98

15,3% 68,4% 15,3% 1,0% 100%

5. Promosi Western Union menarik perhatian masyarakat

16 58 23 1 98

16,3% 59,2% 23,5% 1,0% 100%

6.

Promosi Western Union memberikan kemudahan dalam pengiriman dan penerimaan uang dari luar negeri

22 65 11 98

22,4% 65,3% 12,2% 100,0

7 Promosi yang diberikan Western Union menarik perhatian dan informatif

17 65 15 1 98

17,3% 66,3% 15,3% 1,0% 0 100%

Rata-rata 18,78 63,88 16,05% 1,29% 0 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 18 (2013)

4.4.2 Deskriptif mengenai variabel MTCN

Gambar

Gambar   2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan  Pengguna Jasa Western
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pokja III Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Barito Timur mengundang Peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi untuk mengikuti pembuktian Kualifikasi Paket Pekerjaan

6.6 Entering into a material transfer agreement under paragraph 6.5 shall be without prejudice to the right of the parties to attach additional conditions, relating

Kepada TK Fadhilah Amal 3 Padang hendaknya melengkapi sarana dan prasaran sehingga kemampuan mengenal konsep angka anak dapat lebih ditingkatkan lagi Bagi guru

berbeda atau dari satu program studi yang sama, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama;.  Keanggotaan setiap kelompok PKM disarankan berasal

Kerugian transaksi derivatif dari kontrak-kontrak ini diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi konsolidasi yang terdiri dari nilai wajar kontrak dan pembayaran periodik

Namun, untuk pengungkapan laporan biaya pengelolaan lingkungan perusahaan masih mengacu pada standar akuntansi keuangan (PSAK 33) yang sudah tidak berlaku lagi7.

Biaya-biaya ini secara langsung berkaitan dengan biaya pembuatan produk secara fisik yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan proses produksi sehingga disebut juga

lingkungan hidup, maka seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. dapat dikomunikasikan dengan pemakaianya guna pertimbangan ekonomi