• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Kantor Pusat Pt Perkebunan Nusantara Iv (Persero) Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Kantor Pusat Pt Perkebunan Nusantara Iv (Persero) Medan)"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Mapping Penelitian Terdahulu ………. 27

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian ………... 32

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ………. 37

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan ………... 59

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Sumber Daya Manusia ………... 61

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Karyawan ………… …..…… 62

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ………... 63

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………. 64

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………. 65

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ……….. 65

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……. 66

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terkait Tugas dan Tanggung Jawab ………..…. 67

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Terkait Peraturan Yang Berlaku di Perusahaan ………...…… 68

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Standar Operasional Prosedur (SOP) Dalam Bekerja ………..………. 69

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terkait Pengetahuan Mengenai Penggunaan Sistem Informasi di Perusahaan Secara Tepat dan Benar ……… 70

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terkait Pengetahuan Dalam Menggunakan Peralatan-Peralatan Yang Disediakan Oleh Perusahaan ……… 71

(2)

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kemampuan Individu Dalam Memanfaatkan Peralatan Kerja Dengan Baik ………..……….. 73 Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kemampuan Individu Dalam

Mengorganisir Pekerjaan ………... 74 Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kemampuan Dalam

Berkomunikasi Dengan Jelas Baik Secara Lisan Maupun Tulisan ……….……….. 75 Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Terkait Sikap Semangat Dalam

Bekerja ………. 76 Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kreatifitas Dalam Bekerja

………... 77 Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kemampuan Dalam

Menyelesaikan Sejumlah Pekerjaan Sesuai Dengan Kebutuhan Dan Kualitas Yang Ditetapkan Oleh Perusahaan ……… 78 Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Terkait Mengerjakan Pekerjaan Yang

Tepat Sesuai Dengan Kemampuan Yang Dimiliki ……… 79 Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kemampuan Dalam

Menganalisis Data/Informasi Berkenaan Dengan Bidang Pekerjaan Masing Masing ………. 80 Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kesetiaan Dalam

Mengutamakan Kepentingan Perusahaan Diatas Kepentingan Pribadi ………..….. 81 Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Responden Terkait Dengan Kepatuhan Terhadap

Prosedur Kerja di Dalam Perusahaan ……….... 82 Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kedisiplinan Individu Dalam

Bekerja Sesuai Dengan Instruksi Atasan ………... 83 Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kedisiplinan Dalam

(3)

Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kemampuan Dalam

Memperbaiki Diri Dan Mengembangkan Potensi Yang Ada ….. 84

Tabel 4.28 Distibusi Jawaban Responden Terkait Kreatifitas Dalam Memiliki Ide, Gagasan, Atau Inisiatif Dalam Melaksanakan Pekerjaan ………….. 85

Tabel 4.29 Distibusi Jawaban Responden Terkait Pembuatan Perencanaan Terlebih Dahulu Dalam Menyelesaikan Pekerjaan ……….. 86

Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kerjasama Rekan Kerja Yang Dapat Membantu Dalam Menyelesaikan Pekerjaan ……….. 87

Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kemampuan Individu Dalam Menjalin Hubungan Serta Kerjasama Yang Baik Dengan Atasan ……….... 87

Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Responden Terkait Tanggung Jawab Individu Atas Setiap Tugas Yang Diberikan ………. 88

Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Responden Terkait Tanggung Jawab Individu Apabila Melakukan Kesalahan Dalam Melaksanakan Pekerjaan ………... 89

Tabel 4.34 Uji Regresi Sederhana ……….. 92

Tabel 4.35 Uji T (Parsial) ………... 93

Tabel 4.36 Uji Koefisien Determinasi ……… 94

(4)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Data X (Kompetensi Sumber Daya Manusia) Lampiran 3 Tabulasi Data Y (Kinerja Karyawan)

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana, Uji t, dan Koefisien Determinasi Lampiran 7 Tabel T (T-Table)

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 9 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 10 Surat Penugasan Membimbing Skripsi

Lampiran 11 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen Pembimbing Lampiran 12 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen Penguji Lampiran 13 Jadwal Seminar Proposal Skripsi

Lampiran 14 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi Lampiran 15 Surat Izin Pra Penelitian dari Fakultas

Lampiran 16 Surat Izin Pra Penelitian dari PTPN IV (Persero) Medan Lampiran 17 Surat Izin Penelitian dari Fakultas

Lampiran 18 Surat Izin Penelitian dari PTPN IV (Persero) Medan

(5)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KANTOR PUSAT PT

PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN) Nama : Siti Fira Fatimah

NIM : 090907037

Jurusan : Ilmu Administrasi Bisnis Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren, M.SP

Kemampuan sumber daya manusia didalam suatu organisasi merupakan faktor sentral yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Untuk itu perusahaan memerlukan landasan yang kuat berupa kompetensi SDM dalam mencapai keberhasilan tersebut. PTPN IV (Persero) dalam upaya untuk meningkatkan kinerja operasional, telah mengambil langkah strategis melalui penerapan CBHRM (Competency Based Human Resources Management). Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sering didapatnya karyawan yang tidak kompeten dibidangnya, sehingga tidak dapat menguasai bidang pekerjaannya dan menghambat kinerjanya. Selain itu, pelatihan yang diyakini dapat meningkatkan kompetensi nyatanya tidak diberikan secara merata kepada seluruh karyawan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kompetensi SDM (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Pada Kantor Pusat PTPN IV (Persero) Medan. Teori-teori yang digunakan adalah teori-teori Manajemen Sumber Daya Manusia, yang berkaitan dengan kompetensi dan kinerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan meliputi uji normalitas, analisis regresi linear sederhana, uji hipotesis (Uji T) dan uji analisis koefisien determinasi (R Square) yang dibantu oleh software SPSS versi 18.0 for windows. Populasi pada penelitian ini sebanyak 398 orang dengan sampel penelitian sebanyak 80 orang. Teknik pengambilan sampel perbagian menggunakan teknik proportional random sampling. Kemudian setelah jumlah sampel perbagian didapat, dilakukan pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling.

(6)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF HUMAN RESOURCES COMPETENCY ON EMPLOYEE PERFORMANCE (A STUDY ON THE HEAD OFFICE Of PT PERKEBUNAN

NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN)

Name : Siti Fira Fatimah NIM : 090907037

Major : Business Administration Advisor : Dra . Nurlela Ketaren , M.SP

The ability of the human resources within an organization was a central factor that can determine the success or failure of an organization in achieving its goals. For companies that require a strong foundation in the form of HR competencies in achieving this success. PTPN IV (Persero) in an effort to improve operational performance, has taken a strategic step through the application CBHRM (Competency Based Human Resources Management). As for the problem of this research is often gets employees who are not competent in their field, so it can not master the field of work and hinder its performance. In addition, training is believed to increase competence in fact not given equally to all employees.

This study aims to determine how much influence the HR Competency (X) of the Employee Performance (Y) At Head Office PTPN IV (Persero) Medan. The theories used are the theories of Human Resource Management, which is related to the competence and performance. This research is assosiative quantitative. Analytical methods used include normality analysis, simple linear regression analysis, the hypothesis (T-Test) and test analysis of the coefficient of determination (R Square) is assisted by SPSS software version 18.0 for windows. The population in this study were 398 people in the study sample as many as 80 people. Sampling technique using proportional random sampling technique to find sample per division. Then after a number of samples partially obtained, samples were taken by simple random sampling technique.

The results based on hypothesis test results (T-Test) obtained tcount 8.566 and

the coefficient of determination (R2) of 48.5 % and is based on a simple linear regression analysis and T-test showed that the variables HR competencies positive effect (0.819) and significant (0.000) on employee performance Head Office of PTPN IV (Persero). So, if the variable is increased by 1 HR competencies times the employee's performance variables will increase by 0.819. Thus the increase in HR competencies can improve employee performance Head Office of PTPN IV (Persero) Medan.

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam era kompetisi, organisasi apa pun, baik lembaga publik dan terlebih lembaga bisnis, keberhasilannya ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia dalam melakukan perubahan sebagai konsekuensi logis dari globalisasi, liberalisme ekonomi, dan perubahan sosial politik di berbagai belahan negara. Kemampuan sumber daya manusia dalam organisasi akan menjadi faktor sentral yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuannya, karena proses-proses administrasi didalam suatu organisasi merupakan rangkaian perbuatan manusia yang dijalankan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sihombing, 2009).

(8)

perkembangan teknologi, di sisi lain semakin meningkat tanggung jawab sosial organisasi atau perusahaan. Pergeseran informasi ekonomi memerlukan knowledge worker, tingkat sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan semakin tinggi. Sementara itu, persaingan global semakin intensif. Pasar semakin terfragmentasi dalam spesialisasi. Keadaan tersebut membuat kompetensi sumber daya manusia semakin penting, baik bagi eksekutif, manajer maupun pekerja.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sebuah perusahaan memerlukan landasan yang kuat berupa kompetensi sumber daya manusia untuk mencapai keberhasilannya. Perusahaan akan berkembang dan mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang kompetitif apabila didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten dibidangnya.

Kompetensi merupakan suatu karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkannya memberikan kinerja unggul dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu. Kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari pengetahuan (knowledge), kemampuan/keterampilan (skill), serta sikap (attitude) disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga dapat menghasilkan kinerja pegawai yang tinggi. Dengan demikian, kompetensi menjadi sangat penting dan berguna bagi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya.

(9)

meningkatkan kinerjanya, organisasi juga perlu melakukan pengelolaan terhadap sumber daya manusianya. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong organisasi atau perusahaan menuju kearah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang kegiatannya mengusahakan perkebunan dan pengelolaan komoditas kelapa sawit dan teh. PTPN IV (Persero) saat ini berada ditengah-tengah lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, melihat terdapat beberapa perusahaan perkebunan lainnya di Sumatera Utara yang fokus utamanya juga pada kelapa sawit. Dalam mengusahakan produk tersebut, PTPN IV (Persero) dihadapkan pada tingginya kebutuhan permintaan konsumsi global akan kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi ramah lingkungan. Sebagai upaya untuk memanfaatkan peluang tersebut, PTPN IV (Persero) berusaha untuk terus meningkatkan kinerja operasional dan produktivitas sumber daya, dengan memberikan perhatian yang besar terhadap Aspek Sumber Daya Manusianya sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan kinerja perusahaan

(10)

ketenagakerjaan sumber daya manusia secara optimal, mulai dari rekrutmen, seleksi, penempatan, kebutuhan pelatihan, penilaian kinerja, dan pengembangan karyawan dengan memanfaatkan informasi kebutuhan kompetensi jabatan dan tingkat kompetensi individu secara integrasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuannya adalah untuk mengelola sumber daya manusia sebagai modal atau capital intellectual melalui pembangunan kompetensi.

(11)

hal rekrutmen dan seleksi, jenjang karir dan remunerasi masih dalam rencana pengembangan.

Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk dapat mengelola sumber daya manusia yang dengan berbagai macam sikap dan kemampuan yang berbeda. Hal tersebut dilakukan agar karyawan dapat bekerja dengan baik sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam hal ini, CBHRM diterapkan oleh PTPN IV (Persero) juga dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang umumnya sering terjadi pada karyawan, seperti sering didapatnya karyawan yang tidak dapat mendukung jabatan atau pekerjaan yang diberikan kepadanya, sehingga karyawan tersebut tidak dapat menguasai tugas yang diberikan serta sulit untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Hal tersebut terjadi karena adanya ketidaksesuaian kompetensi yang dimiliki pegawai terhadap jabatan yang sedang diduduki. Ketidaksesuaian ini dapat memberikan dampak bagi turunnya kinerja pegawai yang juga berpengaruh pada terhambatnya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

(12)

dibutuhkan di dalam jabatan, dengan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Dalam pelaksanaannya, program tersebut sering diberikan hanya kepada karyawan yang membutuhkan saja, seperti pada karyawan yang akan menduduki jabatan yang baru, atau kepada karyawan baru yang kompetensinya kurang memenuhi standar kompetensi jabatan yang diduduki. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan kompetensi menjadi tidak merata, atau dengan kata lain karyawan yang tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti program tersebut tidak dapat meningkatkan kompetensi mereka. Karyawan yang kompetensinya telah memenuhi standar kompetensi jabatan juga sebaiknya terus mengembangkan kompetensinya tersebut agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Karena, seiring berjalannya waktu, informasi terhadap suatu hal akan menjadi lebih luas, dan semua perubahan-perubahan yang terjadi tersebut tergantung oleh bagaimana sumber daya manusia mampu memperbaharui pengetahuan dan melatih keterampilannya.

Seiring dengan diterapkannya CBHRM di PTPN IV (Persero), maka kebutuhan akan karyawan yang memiliki kompetensi adalah suatu keharusan. Hal tersebut diperlukan agar CBHRM dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat terhadap perusahaan sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan dan mampu bersaing di era kompetisi global.

(13)

1.2Rumusan Masalah

Untuk memudahkan peneliti nantinya dan agar peneliti memiliki arahan yang jelas dalam menginterpretasikan hasil penelitian dalam skripsi, terlebih dahulu dirumuskan masalahnya. Berdasarkan hal tersebut, serta berpedoman pada perumusan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Seberapa besar pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan pada Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan?”.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan pada Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peneliti

(14)

2. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dalam meningkatkan kinerja karyawannya.

3. Departemen Ilmu Administrasi Bisnis

(15)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Kompetensi Sumber Daya Manusia

2.1.1 Pengertian Kompetensi Sumber Daya Manusia

Menurut Armstrong dan Baron (dalam Wibowo, 2007: 88) Kompetensi merupakan dimensi perilaku yang berada di belakang kinerja kompeten. Sering dinamakan kompetensi perilaku karena dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana orang berperilaku ketika mereka menjalankan perannya dengan baik.

McAshan (dalam Sudarmanto, 2009: 48) kompetensi merupakan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki seseorang, yang menjadi bagian dari dirinya, sehingga dia bisa menjalankan penampilan kognisi, afeksi, dan perilaku psikomotorik tertentu.

(16)

performance in a job or situation). Berdasarkan dari definisi tersebut, maka beberapa makna yang terkandung didalamnya adalah sebagai berikut :

- Karakteristik dasar (underlying characteristic) kompetensi adalah bagian dari kepribadian yang mendalam dan melekat pada seseorang serta mempunyai perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan tugas pekerjaan.

- Hubungan kausal (causally related) berarti kompetensi dapat menyebabkan atau digunakan untuk memprediksikan kinerja seseorang, artinya jika mempunyai kompetensi yang tinggi, maka akan mempunyai kinerja tinggi pula (sebagai akibat).

- Kriteria (criterian referenced) yang dijadikan sebagai acuan, bahwa kompetensi secara nyata akan memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau terstandar.

Spencer (dalam Wibowo, 2007: 87) juga mengatakan bahwa kompetensi merupakan landasan dasar karakteristik orang dan mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir, menyamakan situasi, dan mendukung untuk periode waktu yang cukup lama.

(17)

Dari berbagai pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan menjalankan tugas atau pekerjaan dengan dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan didukung oleh sikap yang menjadi karakteristik individu.

Menurut Werther dan Davis (dalam Sutrisno, 2012: 4) sumber daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Menurut Mangkunegara (2012: 40) kompetensi sumber daya manusia adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya.

Kompetensi sumber daya manusia menurut hasil kajian Perrin (dalam Mangkunegara, 2012: 40) yaitu :

1) Memiliki kemampuan komputer (Eksekutif Lini). 2) Memiliki pengetahuan yang luas tentang visi.

3) Memiliki kemampuan mengantisipasi pengaruh perubahan.

4) Memiliki kemampuan memberikan pendidikan tentang sumber daya manusia.

(18)

2.1.2 Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Sumber Daya Manusia Michael Zwell (dalam Wibowo, 2007:102) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecakapan kompetensi seseorang, yaitu sebagai berikut:

1. Keyakinan dan Nilai-nilai

Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat mempengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu. Kepercayaan banyak pekerja bahwa manajemen merupakan musuh yang akan mencegah mereka melakukan inisiatif yang seharusnya dilakukan.

Demikian pula apabila manajer merasa bahwa mereka hanya mempunyai sedikit pengaruh, mereka tidak meningkatkan usaha dan energi untuk mengidentifikasi tentang bagaimana mereka harus memperbaiki sesuatu. Untuk itu, setiap orang harus berpikir positif baik tentang dirinya maupun terhadap orang lain dan menunjukkan ciri orang yang berpikir ke depan. 2. Keterampilan

(19)

praktik dan umpan balik. Dengan memperbaiki keterampilan berbicara di depan umum dan menulis, individu akan meningkat kecakapannya dalam kompetensi tentang perhatian terhadap komunikasi. Pengembangan keterampilan yang secara spesifik berkaitan dengan kompetensi dapat berdampak baik pada budaya organisasi dan kompetensi individual.

3. Pengalaman

Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman mengorganisasikan orang, komunikasi di hadapan kelompok, menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Orang yang tidak pernah berhubungan dengan organisasi besar dan kompleks tidak mungkin mengembangkan kecerdasan organisaional untuk memahami dinamika kekuasaan dan pengaruh dalam lingkungan.

4. Karekteristik Kepribadian

Dalam kepribadian termasuk banyak faktor yang di antaranya sulit untuk berubah. Akan tetapi, kepribadian bukannya sesuatu yang tidak dapat berubah. Kenyataannya, kepribadian seseorang dapat berubah sepanjang waktu. Orang merespons dan berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan sekitarnya.

(20)

5. Motivasi

Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang dapat berubah. Dengan memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi bawahan. Apabila manajer dapat mendorong motivasi pribadi seorang pekerja, kemudian menyelaraskan dengan kebutuhan bisnis, mereka akan sering menemukan peningkatan penguasaan dalam sejumlah kompetensi yang mempengaruhi kinerja.

Kompetensi menyebabkan orientasi pada hasil, kemampuan mempengaruhi orang lain, serta meningkatkan inisiatif. Peningkatan kompetensi akan menigkatkan kinerja bawahan dan kontribusinya pada organisasi akan meningkat.

6. Isu emosional

Hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi. Takut membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi bagian, semuanya cenderung membatasi motivasi dan inisiatif. Perasaan tentang kewenangan dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi dan menyelesaikan konflik dengan manajer.

(21)

7. Kemampuan intelektual

Kompetensi bergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual dan pemikiran analitis. Faktor pengalaman dapat meningkatkan kecakapan dalam kompetensi.

8. Budaya organisasi

Budaya organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam kegiatan sebagai berikut:

a. Praktik rekrutmen dan seleksi karyawan, untuk mempertimbangkan siapa di anatara pekerja yanng dimasukkan dalam organisasi dan tingkat keahliannya tentang kompetensi.

b. Sistem penghargaan mengkomunikasikan pada pekerja bagaimana organisasi menghargai kompetensi.

c. Praktik pengambilan keputusan mempengaruhi kompetensi dalam memberdayakan orang lain, inisiatif, dan memotivasi orang lain.

d. Filosofi organisasi yaitu menyangkut misi, visi dan nilai-nilai berhubungan dengan kompetensi.

e. Kebiasaan dan prosedur memberi informasi kepada pekerja tentang berapa banyak kompetensi yang diharapkan.

(22)

g. Proses organisasional yang mengembangkan pemimpin secara langsung mempengaruhi kompetensi kepemimpinan.

2.1.3 Manfaat Penggunaan Kompetensi Sumber Daya Manusia

Ruky (dalam Sutrisno, 2012: 208) mengemukakan bahwa penggunaan konsep kompetensi sumber daya manusia didalam suatu perusahaan digunakan atas berbagai alasan, yaitu :

1. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai. Dalam model ini, model kompetensi akan mampu menjawab dua pertanyaan mendasar: keterampilan, pengetahuan, dan karakteristik apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan, dan perilaku apa saja yang berpengaruh langsung dengan prestasi kerja. Kedua hal tersebut akan banyak membantu dalam mengurangi pengambilan keputusan secara subjektif dalam bidang SDM.

2. Alat seleksi karyawan. Penggunaan kompetensi standar sebagai alat seleksi dapat membantu organisasi untuk memilih calon karyawan yang terbaik. Dengan kejelasan terhadap perilaku efektif yang diharapkan dari karyawan, perusahaan dapat mengarahkan pada sasaran selektif serta mengurangi biaya rekrutmen yang tidak perlu. Caranya dengan mengembangkan suatu perilaku yang dibutuhkan untuk setiap fungsi jabatan serta memfokuskan wawancara seleksi pada perilaku yang dicari.

(23)

keterampilannya sehingga mampu untuk dimobilisasikan secara vertical maupun horizontal.

4. Dasar untuk pengembangan sistem remunerasi. Model kompetensi dapat digunakan untuk mengembangkan sistem remunerasi (imbalan) yang akan dianggap lebih adil. Kebijakan remunerasi akan lebih terarah dan transparan dengan mengaitkan sebanyak mungkin keputusan dengan suatu set perilaku yang diharapkan yang ditampilkan seorang karyawan.

5. Memudahkan adaptasi terhadap perubahan. Dalam era perubahan yang sangat cepat, sifat dari suatu pekerjaan sangat cepat berubah dan kebutuhan akan kemampuan baruterus meningkat. Model kompetensi memberikan sarana untuk menetapkan keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan yang selalu berubah.

6. Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi. Model kompetensi merupakan cara yang paling mudah untuk mengomunikasikan nilai-nilai dan hal-hal apa saja yang harus menjadi fokus dalam unjuk kerja karyawan.

2.1.4 Karakteristik Kompetensi Sumber Daya Manusia

Menurut Spencer (dalam Moeheriono, 2010: 13), beberapa karakteristik kompetensi terdiri dari:

(24)

misalnya percaya diri (self-confidence)¸ kontrol diri (self-control), ketabahan atau daya tahan (hardiness).

b. Motif (motive), yaitu sesuatu yang diinginkan seseorang atau secara konsisten dipikirkan dan diinginkan yang mengakibatkan suatu tindakan atau dasar dari dalam yang bersangkutan untuk melakukan suatu tindakan.

c. Bawaan (self-concept), yaitu sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. d. Pengetahuan (knowledge), yaitu informasi yang dimiliki seseorang pada

bidang tertentu dan pada area tertentu.

e. Keterampilan atau keahlian (skill), yaitu kemampuan untuk melaksanakan tugas tertentu, baik secara fisik maupun mental.

Spencer (dalam Moeheriono, 2010: 15) mengemukakan bahwa konsep diri (self-concept), watak (trait), dan motif (motive) cenderung tidak tampak atau tersembunyi. Kompetensi ini dapat menyesuaikan atau diaplikasikan dalam berbagai situasi atau starting qualifications, yang isinya adalah keterampilan sosial dan komunikasi, teknik umum dan situasi berubah-ubah, kualitas organisasional serta pendekatan dasar pekerjaan dan situasi.

(25)

2.1.5 Kategori Kompetensi Sumber Daya Manusia

Michael Zwell (dalam Wibowo, 2007:93) memberikan lima kategori kompetensi, yang terdiri dari task achievement, relationship, personal attribute, managerial, dan leadership.

1.Task achievement merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan kinerja baik. Kompetensi yang berkaitan dengan task achievement ditunjukkan oleh: orientasi pada hasil, mengelola kinerja, memengaruhi, inisiatif, efisiensi produksi, fleksibilitas, inovasi, peduli pada kualitas, perbaikan berkelanjutan, dan keahlian teknis.

2.Relationship merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan komunikasi dan bekerja baik dengan orang lain dan memuaskan kebutuhannya. Kompetensi berhubungan dengan relationship meliputi: kerja sama, orientasi pada pelayanan, kepedulian antarpribadi, kecerdasan organisasional, membangun hubungan, penyelesaian konflik, perhatian pada komunikasi dan sensitivitas lintas budaya.

(26)

4.Managerial merupakan kompetensi yang secara spesifik berkaitan dengan pengelolaan, pengawasan dan mengembangkan orang. Kompetensi manajerial berupa: memotivasi, memberdayakan, dan mengembangkan orang lain.

5.Leadership merupakan kompetensi yang berhubungan dengan memimpin organisasi dan orang untuk mencapai maksud, visi, dan tujuan organisasi. Kompetensi berkenaan dengan leadership meliputi: kepemimpinan visioner, berpikir strategis, orientasi kewirausahaan, manajemen perubahan, membangun komitemen organisasional, membangun fokus dan maksud, dasar-dasar, dan nilai-nilai.

2.2Kinerja Karyawan

2.2.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance dan disebut juga actual performance atau prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang telah dicapai oleh seseorang karyawan (Moeheriono, 2010:61).

(27)

(to execute or complete an understaking), (4) melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin (to do what is expected of a person machine).

Menurut Armstrong dan Baron (dalam Wibowo, 2007:2) kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

Heidjrachman dan Suad Hasan (dalam Sunyoto, 2012:18) mengemukakan bahwa prestasi kerja adalah sesuatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Sedangkan faktor prestasi kerja yang akan diteliti meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja, keandalan dan sikap kerja. Kemudian Bangun (2012:231) berpendapat bahwa kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement). Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan (job standard).

Hasibuan (2000: 94) berpendapat bahwa prestasi kerja atau kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas pengalaman, kesungguhan serta waktu.

(28)

kualitatif, sesuai dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2012: 9) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan atau kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Timple (dalam Mangkunegara, 2012: 13) berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

(29)

2.2.3 Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Bangun (2012: 232) penilaian kinerja dalam suatu perusahaan memiliki berbagai manfaat, antara lain:

1. Evaluasi Antar Individu dalam Organisasi

Penilaian kinerja dapat bertujuan untuk menilai kinerja setiap individu dalam organisasi. Tujuan ini dapat memberi manfaat dalam menentukan jumlah dan jenis kompensasi yang merupakan hak bagi setiap individu dalam organisasi. Kepentingan lain atas tujuan ini adalah sebagai dasar dalam memutuskan pemindahan pekerjaan (job transferring) pada posisi yang tepat, promosi pekerjaan, mutasi atau demosi sampai tindakan pemberhentian.

2. Pengembangan Diri Setiap Individu dalam Organisasi

Penilaian kinerja pada tujuan ini bermanfaat untuk pengembangan karyawan. Setiap individu dalam organisasi dinilai kinerjanya, bagi karyawan yang memiliki kinerja rendah perlu dilakukan pengembangan baik melalui pendidikan maupun pelatihan. Karyawan yang berkinerja rendah disebabkan kurangnya pengetahuan atas pekerjaannya akan ditingkatkan pendidikannya, sedangkan bagi karyawan yang kurang terampil dalam pekerjaannya akan diberi pelatihan yang sesuai.

3. Pemeliharaan Sistem

(30)

yang tidak berfungsi dengan baik akan mengganggu jalannya subsistem yang lain. Oleh karena itu, sistem dalam organisasi perlu dipelihara dengan baik. Tujuan pemeliharaan sistem akan memberi beberapa manfaat antara lain, pengembangan perusahaan dari individu, evaluasi pencapaian tujuan oleh individu atau tim, perencanaan sumber daya manusia, penentuan dan identifikasi kebutuhan pengembangan organisasi, dan audit atas sistem sumber daya manusia.

4. Dokumentasi

Penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar tindak lanjut dalam posisi pekerjaan karyawan di masa akan datang. Manfaat penilaian kinerja disini berkaitan dengan keputusan-keputusan manajemen sumber daya manusia, pemenuhan secara legal manajemen sumber daya manusia, dan sebagai kriteria pengujian validitas.

2.2.4 Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan (2000: 94), kinerja karyawan dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu :

1. Kesetiaan

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi.

2. Prestasi Kerja

(31)

3. Kejujuran

Kejujuran karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 4. Kedisiplinan

Kedisiplinan karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya. 5. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.

6. Kerja Sama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.

7. Kepemimpinan

Kemampuan karyawan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain untuk bekerja secara efektif.

8. Kepribadian

Dinilai dari sikap perilaku karyawan, seperti sopan, disukai, memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar.

(32)

Dinilai dari kemampuan karyawan dalam berpikir secara orisinil dan berdasarkan inisiatif sendiri dalam menganalisis serta membuat keputusan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi.

10. Kecakapan

Dinilai dari kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang terlibat di dalam penyusunan kebijaksanaan dan di dalam situasi manajemen.

11.Tanggung Jawab

Kinerja karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakan serta perilaku kerjanya.

2.3 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan Menurut Spencer (dalam Moeheriono, 2010: 8) hubungan antara kompetensi karyawan dengan kinerja adalah sangat erat dan penting sekali, relevansinya ada dan kuat akurat, bahkan karyawan apabila ingin meningkatkan kinerjanya, seharusnya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tugas pekerjaannya (the right man on the right job).

(33)

Hasil penelitian McClelland (dalam Sutrisno, 2012: 209), menunjukkan bahwa kompetensi yang bersifat non-akademik, seperti kemampuan menghasilkan ide-ide yang inovatif, management skills, kecepatan mempelajari jaringan kerja, dan sebagainya berhasil memprediksi prestasi individu dalam pekerjaannya.

Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat prestasi yang diharapkan untuk kategori baik atau rata-rata. Penentuan kompetensi yang dibutuhkan tentunya akan dapat dijadikan dasar bagi evaluasi kinerja. Oleh karenanya, pengelolaan sumber daya manusia harus dikelola secara benar dan seksama agar tujuan dan sasaran organisasi dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya manusia yang optimal.

(34)

2.4 Mapping Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Mapping Penelitian Terdahulu

No. Nama

Peneliti/Judul/Tahun

Metode Analisis

Data Hasil Penelitian 1. Anggia Sari Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia software SPSS versi 16.0.

1. Secara serempak dan parsial budaya organisasi dan 2. Secara serempak

(35)

Utara (Studi Kasus Pada Divisi Keuangan dan Satuan Pengawas Internal). Karyawan (Studi Pada PT Perkebunan

Nusantara III Deli Serdang-2 Sei Karang Galang)/2010

Metode analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana.

Dari hasil uji korelasi antara variabel (x) kompetensi sumber daya manusia dan variabel (y) kinerja karyawan diperoleh angka koefisien (r) sebesar 0,63, yang berarti berada pada kategori atau tingkat hubungan kuat atau tinggi. Hal ini

menunjukkan adanya hubungan

positif/searah, artinya jika kompetensi sumber daya manusia semakin tinggi maka kinerja yang

dihasilkan akan semakin tinggi pula. 4. Tri Umasari

Lubis/Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Pegawai PT Perkebunan Sumatera SPSS versi 15.0.

(36)
(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya (Juliandi, 2013: 14).

3.2 Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Jalan Letjend. Suprapto No. 2, Medan.

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah wilayah penelitian (Juliandi, 2013: 54). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan yang berjumlah 398 orang.

(38)

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 174). Pada penelitian ini peneliti tidak mengambil seluruh populasi sebagai sampel, karena jumlahnya yang besar yaitu sebesar 398 orang. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil digunakan rumus Slovin (Umar, 2008: 78) yang dituliskan sebagai berikut:

n =

dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Berdasarkan rumus di atas dapat diketahui jumlah sampel dengan cara: n =

= 79,9 (dibulatkan menjadi 80 orang)

(39)

di ambil sebagai responden di masing-masing bagian yang ada di PTPN IV (Persero) Medan.

Jumlah sampel pada masing-masing bagian ditentukan melalui rumus:

(40)

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian

Pembelian Bahan Baku Keuangan

Hukum dan Pertahanan Pengadaan

Sumber : Bagian SDM PTPN IV (Persero) Medan, 2013 (Data Diolah)

(41)

Pengambilan sampel acak merupakan suatu metode pemilihan sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Peneliti mengambil 80 orang sebagai responden yang terdiri dari setiap bagian di PTPN IV (Persero) Medan yang terdiri dari Karyawan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana.

3.4Hipotesis

Setelah masalah dirumuskan, maka langkah berikutnya ialah merumuskan hipotesis. Menurut Arikunto (2010: 110) definisi hipotesis ialah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

1. Hipotesis Kerja (Ha)

”Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan pada Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan”.

2. Hipotesis Nol ( H0)

(42)

3.5Definisi Konsep

Singarimbun (1995: 34) mengemukakan definisi konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan pemikiran dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti.

Maka yang menjadi konsep dari penelitian ini adalah : 1. Kompetensi Sumber Daya Manusia

Kompetensi Sumber Daya Manusia adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya. 2. Kinerja Karyawan

Kinerja Karyawan adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas pengalaman, kesungguhan serta waktu.

3.6Definisi Operasional

(43)

Berdasarkan judul skripsi terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Variabel Bebas (X) : Kompetensi Sumber Daya Manusia

Kompetensi Sumber Daya Manusia adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya. Indikator Kompetensi Sumber Daya Manusia adalah :

a. Pengetahuan

Informasi yang dimiliki seseorang pada bidang tertentu dan pada area tertentu.

b. Keterampilan

Kemampuan untuk melaksanakan tugas tertentu, baik secara fisik maupun mental.

c. Sikap kerja

Suatu bentuk kepribadian seseorang dalam merespon dan berinteraksi dengan lingkungan kerjanya.

2. Variabel Terikat (Y) : Kinerja Karyawan

(44)

a. Kuantitas Kerja

Kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah yang sesuai dengan standart jumlah yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

b. Kualitas Kerja

Kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tepat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

c. Kesetiaan

Diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi.

d. Kedisiplinan

Sikap karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan.

e. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.

f. Kerjasama

(45)

g. Tanggung jawab

Kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakan, serta perilaku kerjanya.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi

Operasional Indikator Sub Indikator Skala Kompeten

1. Pengetahuan 1.Mengetahui dan

(46)

n peralatan

(47)

2. Kemampuan dalam menganalisi s data dan informasi. 3. Kesetiaan 1. Mengutama

kan 4.Kedisiplinan 1.Mematuhi

prosedur 5. Kreativitas 1. Kemampuan

(48)
(49)

3.7Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan:

a. Metode Observasi (Observation), yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.

b. Metode Angket (Questionairre), yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kepada karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan yang menjadi responden penelitian.

c. Metode Wawancara (Interview), yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berwenang di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, yang bertujuan untuk melengkapi data yang dibutuhkan berkaitan dengan penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

(50)

a. Studi Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian.

3.8Teknik Penentuan Skor

Teknik penentuan skor pada penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert dirancang untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen memiliki gradasi sangat positif sampai sangat negatif (Juliandi, 2013: 73).

Adapun penentuan skor dari setiap pertanyaan adalah sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban “a” diberi skor 5

(51)

3.9Teknik Analisis Data

Analisis data berarti menginterpretasikan data-data yang telah dikumpulkan dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan informasi tertentu (Juliandi, 2013: 88). Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dengan menganalisis data-data numerik dengan metode statistik.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 18.0. Adapun metode statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.9.1 Metode Uji Instrumen 3.9.1.1Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu instrument didalam kuesioner. Menurut Sugiyono (2003: 117), jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari nilai koefisien korelasi (r) 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid.

Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot methods), di mana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali.

3.9.1.2Uji Reliabilitas

(52)

Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2009: 41).

3.9.2 Uji Asumsi Klasik 3.9.2.1Uji Normalitas

Tujuan pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Gujarati, Santoso, Arif dalam Juliandi, 2013: 174).

3.9.3 Metode Analisis Data

3.9.3.1Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan, maka penelitian ini menggunakan analisis statistik regresi linier sederhana.

Persamaan yang digunakan adalah:

Keterangan:

(53)

= Konstanta

B = Koefisien regresi

X = Kompetensi Sumber Daya Manusia

3.9.3.2Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis regresi parsial (sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat). Misalnya peneliti bermaksud menguji apakah Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (dalam Juliandi, 2013: 181), maka hipotesisnya:

a. H0: Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan tidak signifikan

b. Ha: Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan signifikan

Adapun kriteria penerimaan/penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut: a. Tolak H0 jika nilai probabilitas taraf signifikan sebesar 0,05 (Sig. ≤

0,05)

(54)

2. Koefisien Determinasi (R-Square)

(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang perkebunan dan berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang sejaka zaman Belanda. Pada awalnya keberadaan perkebunan ini adalah milik maskapai Belanda yang dinasionalisasikan sekitar tahun 1959 dan selanjutnya mengalami perubahan organisasi berapa kali sebelum menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).

Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan adalah sebagai berikut:

1. Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi

(56)

2. Tahun 1967, Tahap Regrouping I

Pada tahun 1967-1968 selanjutnya pemerintah melakukan regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN Serat.

3. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)

Dengan Kepres No. 144 Tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang ada di Sumatera Utara dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP (Perusahaan Negara Perkebunan) I s.d IX.

4. Tahun 1997, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan

Dengan dasar Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1971, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT Perkebunan I s.d IX (Persero).

5. Tahun 1996, Tahap Peleburan PTPN

(57)

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Akta No. 37 Notaris Harun Kamil, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2.8335.HT.01.01 Th 96 tanggal 8 Agustus 1996, serta dicantumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 81 tanggal 8 Oktober 1996. Namun untuk membangun tata hubungan antara satuan organisasi serta mendukung kecepatan dan kemudahan komunikasi maupun informasi dalam proses kegiatan bisnis, maka sesuai Akte Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No. 18 Tanggal 26 September 2002, Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV dipindahkan ke Medan. Dengan pindahnya Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV ke Medan, maka untuk kegiatan pengelolaan semua bagian ditetapkan di Medan.

4.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo PTPN IV (Persero)

(58)

Makna dari logo PTPN IV (Persero), yaitu suatu bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/buah/apapun yang mendekati bentuk tumbuhan, dan digambarkan dengan tiga pelepah diatas, serta dua pelepah dibawah. Tiga pelepah diatas mempunyai arti dua unit perkebunan, antara lain Perkebunan Kelapa Sawit dan Perkebunan Teh yang menjadi satu. Kemudian dua pelepah dibawah selanjutnya memiliki arti sebuah “Wadah”, maksudnya wadah tersebut merupakan tempat mengelola dua unit perkebunan diatasnya.

Sedangkan untuk empat bidang lengkung yang terletak paling bawah mempunyai arti suatu landasan yang menunjang kedua unit diatasnya. Lengkungan mengarah kanan dan kiri dimaksudkan PT Perkebunan Nusantara IV merupakan sebagai angka empat dari PTPN, maka disebutlah PTPN 4 (Persero).

4.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Visi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalah “Menjadi Pusat Keunggulan Pengelolaan Perusahaan Agroindustri Kelapa sawit dengan Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta Berwawasan Lingkungan”.

Misi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalah sebagai berikut: 1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.

(59)

4. Mengelola usaha secara professional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/daerah.

Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka diperlukan suatu corporate plan atau perencanaan strategis jangka panjang yang akan menjadi acuan/pedoman manajemen dalam menjalankan keputusan strategis. Penyusunan rencana jangka panjang adalah bagian dari upaya yang konsisten dalam pelaksanaan dan pencapaian good corporate governance (GCG).

Maksud dan tujuan perusahaan menurut Anggaran Dasar Perusahaan adalah Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sector pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat.

4.1.4Budaya Perusahaan

Budaya Perusahaan yang diterapkan di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) yaitu selalu memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:

(60)

2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi. 3. Kerjasama Tim untuk membangun kekuatan.

4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.

5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.

4.1.5 Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV (Persero) mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.

(61)

PTPN IV (Persero) memiliki 31 unit kebun yang mengelola budidaya kelapa sawit dan teh, 3 unit proyek pengembangan, dan 1 unit proyek pengembangan kebun plasma kelapa sawit yang menyebar di 9 kabupaten, yaitu Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Batubara, dan Mandailing Natal.

Dalam proses pengelolaan, PTPN IV (Persero) dilengkapi 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas total 575 ton tandan buah segar perjam, 2 Unit Pabrik Teh dengan kapasitas 154 ton daun teh basah perhari, 1 Unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton perhari. PTPN IV (Persero) juga didukung oleh 1 Unit Usaha Perakitan/Erection (Pabrik) Perbengkelan yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir, dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS Laras, RS Balimbingan, dan RS Pabatu.

Dengan didasarkan pertimbangan jenis usaha/komoditi, wilayah/rentang kendali, skala usaha, (meliputi asset, luas areal tanaman/kelas lahan dan kapasitas pabrik/pengolahan produksi), maka pengelompokan Unit usaha dalam Grup Unit Usaha pada PTPN IV (Persero) ditetapkan sebagai berikut:

a. Grup Unit Usaha-I (GUU – I)

Meliputi kebun Bah Jambi, kebun Balimbingan, kebun Tonduhan, kebun Pasir Mandoge, kebun Sei Kopas, kebun Dolok Sinumbah, dan kebun Marihat.

b. Grup Unit Usaha-II (GUU – II)

(62)

c. Grup Unit Usaha-III (GUU – III)

Meliputi kebun Pabatu, kebun Adolina, kebun Air Batu, kebun Tinjowan, kebun Padang Matinggi, kebun Aek Nauli, dan kebun Sawit Langkat.

d. Grup Unit Usaha-IV (GUU – IV)

Meliputi kebun Pulu Raja, kebun Berangir, kebun Ajamu, kebun Meranti Paham, kebun Sosa, dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sosa, serta termasuk didalamnya Proyek Panai Jaya, Proyek Timur, Proyek Balap, dan Proyek Plasma Madina.

e. Grup Unit Usaha-V (GUU – V)

Meliputi kebun Marjandi, kebun Bah Butong, kebun Sidamanik, dan kebun Tobasari, dan kebun Bah Birung Ulu.

(63)

4.1.6 Kegiatan Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang dalam kegiatannya pada saat ini mengusahakan budidaya perkebunan berupa tanaman Kelapa Sawit dan Teh antara lain:

1. Mengusahakan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan budidaya tanaman tersebut.

2. Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. 3. Perdagangan, meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam

hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.

4. Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis.

5. Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya, sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4.1.7 Struktur Organisasi

(64)

menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan antara yang satu dengan yang lainnya serta bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi di batasi, dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Dari struktur organisasi tersebut juga dapat dilihat dengan jelas pendelegasian wewenang dari setiap bagian, yaitu pendelegasian wewenang yang mengandung unsur penugasan. Jadi, melalui unsur-unsur tersebut setiap personalia pada perusahaan dapat menentukan sampai dimana personalia tersebut harus mempertanggungjawabkan kewajibannya

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PTPN IV (Persero)

RUPS Anak Perusahaan

(65)

4.1.8 Sumber Daya Manusia

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) menyadari bahwa kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki sangat penting dalam mendukung visi dan misi perseroan untuk mencapai kinerja terbaik. Pencapaian prestasi PTPN IV (Persero) hingga saat ini tidak lepas dari dukungan seluruh jajaran manajemen yang memilki pengalaman, keahlian dan dedikasi tinggi. Hal inilah yang mendorong PTPN IV (Persero) secara konsisten mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui upaya–upaya pengelolaan sumber daya manusia yang salah satunya penyelenggaraan Competency Based Human Resources Management (CBHRM) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. CBHRM adalah suatu pola pendekatan di dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang handal dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya, sehingga perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi kebijakan seleksi, promosi,

(66)

kompensasi, penilaian kerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, dan manajemen kinerja.

4.1.9Model Kompetensi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan didampingi oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan telah menyusun Model Kompetensi PTPN IV (Persero) yang disebut “Model Kompetensi N4” yang dijabarkan ke dalam Profil Kompetensi Jabatan (Job Competency Profile) beserta Kamus Kompetensi Umum maupun Khusus (Soft and Hard Competency Dictionary), sebagai landasan sistem-sistem yang akan dikembangkan dalam CBHRM.

Model Kompetensi tersebut disusun dengan landasan tata nilai (core values) perusahaan, yaitu “PRIDE” yang merupakan akronim dari Professionalism, Respect, Innovative, Discipline, dan Excellent.

Berdasarkan core values tersebutlah disususun kompetensi umum atau disebut juga dengan Soft Competency dengan mengadopsi Job Competency Model yang diambil dari buku Competence At Work (1993) oleh Lyle M. Spencer and Signe M. Spencer.

Soft Competency PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) tersebut adalah: 1. Kompetensi inti yaitu kompetensi yang harus dimiliki oleh semua karyawan

(67)

expertise, Customer Service Orientation, Achievement Orientation, Initiative dan Organizational Commitment.

2. Kompetensi perilaku manajerial yaitu kompetensi yang dimiliki karyawan berdasarkan strata manjerialnya yaitu; Organizational Awareness, Relationship Building, Developing Others, Flexibility, Conceptual Thinking, Interpersonal Understanding, Concern for Order, Quality and Accuracy, Self Control dan Self Confidence.

Berlandaskan Tata Nilai (Core Values) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan akronim “PRIDE” dan Kompetensi Umum (Soft Competency), maka disusunlh dua pilar Kompetensi Khusus (Hard Competency) yang berisi:

1. Kompetensi Khusus Korporat yaitu kompetensi yang harus dimiliki semua bagian di Kantor Direksi maupun GUU beserta Unit Produksi/Kerja, maupun Rumah Sakit.

Antara lain: Manajemen Sumber Daya Manusia, Perencanaan Perusahaan, Manajemen Risiko, Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, Manajemen Keuangan, Total Quality Management, Manajemen Perkantoran, Komputer, Bahasa Inggris, serta ditambah dengan komunikasi organisasional.

(68)

Produksi/Unit Kerjanya, maupun Rumah Sakit berdasarkan peran dan fungsinya.

Untuk kepentingan aplikasi dan pengukuran ditetapkanlah Profil Kompetensi Jabatan untuk masing-masing jabatan yang disusun berdasarkan kesepakatan bersama.

4.1.10Jumlah Tenaga Kerja

Sampai dengan akhir tahun 2010, PTPN IV mempekerjakan karyawan tetap dengan jumlah sebanyak 28.693 karyawan. Dibanding tahun 2009 berkurang sebanyak 1.471 karyawan atau sebesar 4,88%. Penurunan jumlah karyawan disebabkan oleh proses alamiah yaitu karena menjalani masa pensiun dan mengundurkan diri atas kemauan sendiri. Secara umum gambaran komposisi dan jumlah karyawan yang berkarya di PTPN IV dapat terlihat sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan

Uraian Tahun

2012 2013

Dewan Komisaris Direksi

Karyawan Gol.III s.d. IV Karyawan Gol.I s.d. II Honor

(69)

4.2Penyajian Data

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka hasil-hasil penelitian didapat dari tiga teknik pengumpulan data yaitu pengamatan langsung (observasi), kuesioner, dan wawancara. Kuesioner disebarkan kepada responden sebanyak 80 orang karyawan yang bekerja di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Sementara itu hasil observasi dan wawancara akan disajikan untuk melengkapi hasil kuesioner. Kuesioner tersebut merupakan daftar pertanyaan yang terdiri dari 29 pertanyaan yang dibagi ke dalam dua kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagian pertama: berisikan pertanyaan mengenai identitas responden yang terdiri dari empat pertanyaan.

2. Bagian kedua: berisikan pertanyaan dari masing-masing variabel, yaitu variabel kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari 11 pertanyaan dan variabel kinerja karyawan yang terdiri dari 14 pertanyaan.

(70)

4.2.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Hasil Uji Validitas Instrumen

Untuk menguji ketepatan kuesioner, dilakukan uji validitas terhadap 30 orang karyawan Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Uji validitas dilakukan dengan bantuan program software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 18.0. Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot method), dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali.

a. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia

(71)

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia Pertanyaan Corrected

Item Total

1. Pertanyaan 1 2. Pertanyaan 2 3. Pertanyaan 3 4. Pertanyaan 4 5. Pertanyaan 5 6. Pertanyaan 6 7. Pertanyaan 7 8. Pertanyaan 8 9. Pertanyaan 9 10.Pertanyaan 10 11.Pertanyaan 11

,683

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

(72)

b. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan

Hasil uji validitas instrument variabel kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan Pertanyaan Corrected

Item Total

Correlation

Sig.

(2-tailed)

Keterangan

1. Pertanyaan 1 2. Pertanyaan 2 3. Pertanyaan 3 4. Pertanyaan 4 5. Pertanyaan 5 6. Pertanyaan 6 7. Pertanyaan 7 8. Pertanyaan 8 9. Pertanyaan 9 10. Pertanyaan 10 11. Pertanyaan 11 12. Pertanyaan 12 13. Pertanyaan 13 14. Pertanyaan 14

,736 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

(73)

karyawan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (2-tailed) seluruh instrumen yang

lebih kecil dari nilai α sebesar 5%.

2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Adapun hasil uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Cronbach’s

Alpha

N Of Items

Keterangan Kompetensi Sumber Daya

Manusia

Kinerja Karyawan

,907

,933

11

14

Reliabel

Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien reliabilitas alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan semua indikator dari masing-masing variabel pada kuesioner adalah reliabel atau terpercaya.

4.2.2 Identitas Responden

(74)

a. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

(orang)

(%)

44 – 55 32 – 43 20 – 31

42 19 19

52,5 23,75 23,75

Total 80 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

(75)

b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin pria berjumlah 64 orang (80%) dan yang berjenis kelamin wanita berjumlah 16 orang (20%). Hal ini menunjukkan, secara umum karyawan yang bekerja pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didominasi oleh pria. Hal tersebut dikarenakan perusahaan memberikan porsi yang lebih banyak kepada pria sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah dibuat oleh perusahaan.

c. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa

(76)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebanyak 22 orang (27,5%) telah bekerja di PTPN IV (Persero) selama antara 25 sampai dengan 36 tahun, kemudian sebanyak 30 orang (37,5%) telah bekerja di PTPN IV (Persero) selama antara 13 sampai 24 tahun, dan sebanyak 28 orang (35%) telah bekerja di PTPN IV (Persero) selama antara 1 sampai dengan 12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden telah bekerja di PTPN IV (Persero) selama sekitar 13 sampai dengan 24 tahun. Hal ini dikarenakan karyawan yang baru saja di rekrut oleh perusahaan kebanyakan ditempat dahulu di Kebun Grup Unit Usaha yang tersebar di 9 kabupaten di Sumatera Utara.

d. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

(77)

dalam bekerja. Semakin tinggi latar belakang pendidikannya, maka akan semakin tinggi pula kompetensi yang dimiliki.

4.2.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian

4.2.3.1 Penjelasan Responden Atas Variabel (X) Kompetensi Sumber Daya Manusia

Variabel penelitian X (Kompetensi Sumber Daya Manusia) merupakan variabel yang menjelaskan mengenai kompetensi sumber daya manusia. Variabel ini memuat beberapa pertanyaan yang telah dibagikan pada responden terlebih dahulu, lalu kemudian dianalisis sesuai dengan jawaban responden.

Variabel penelitian X (Kompetensi Sumber Daya Manusia) memiliki beberapa indikator ataupun komponen pendukung diantaranya pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan indikator yang pertama yaitu pengetahuan, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.9

Distribusi jawaban responden

terkait tugas dan tanggung jawab bidang pekerjaan masing-masing

Jawaban Jumlah

(orang)

(%)

Kurang mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui

1 26 53

1,3 32,5 66,3

Gambar

Tabel 2.1 Mapping Penelitian Terdahulu
tabel atau 4,75 >
Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV

pengaruh kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan pada Bagian. SDM

Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM per satuan

Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Responden Terkait Kerjasama Rekan Kerja Yang Dapat Membantu Dalam Menyelesaikan Pekerjaan

Dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah prestasi kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan persatuan periode waktu

Dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu