• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keahlian Manajemen Dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Tingkatkomisariat Di Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Keahlian Manajemen Dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Tingkatkomisariat Di Kota Medan)"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS KEAHLIAN MANAJEMEN DALAM MEMBENTUK JIWA KEWIRAUSAHAANPENGURUS ORGANISASI(STUDI KASUS

ORGANISASIHIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TINGKATKOMISARIAT DI KOTA MEDAN)

OLEH:

KRISNA SAVINDO 090502227

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

i ABSTRAK

ANALISIS KEAHLIAN MANAJEMEN DALAM MEMBENTUK JIWA KEWIRAUSAHAAN PENGURUS ORGANISASI (STUDI KASUS

ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TINGKATKOMISARIAT DI KOTA MEDAN)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keahlian manajemen dalam membentuk jiwa kewirausahaanpengurus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam tingkat Komisariat di Kota Medan.Kriteria sampel dalam penelitian iniadalah pengurus presidium Himpunan Mahasiswa Islam tingkat Komisariat di Kota Medan.Populasi berjumlah 405.Penelitian ini menggunakan 202 responden sebagai sampel dengan menggunakan metode pengambilan sampel Proporsional Random Sampling.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanasi.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh data primer dan menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber untuk memperoleh data sekunder.Hipotesis diujimenggunakan teknik analisis regresi linear sederhanadengan taraf signifikansi 5%.Pada uji hipotesis simultan, variable keahlian manajemen berpengaruh signifikan terhadap variabel jiwa kewirausahaan. Hasil pengujian Adjusted R Square (R2) menunjukkannilainyasebesar 0,228 berarti 22,8% variabel yang membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi dapat dijelaskan oleh variable keahlian manajemen sedangkan sisanya 77,2% dapat dijelaskan oleh variabel-Variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

(3)

ii

ABSTRACT

ANALYSIS OF MANAGEMENT EXPERTISE IN SHAPING THE ENTREPRENEURIALSPIRIT OF THE ORGANIZATION

COMMITTEE (CASE STUDY ORGANIZATION OF ISLAMIC STUDENT ASSOCIATION

COMMISSARIAT IN MEDAN CITY)

This research aims to identify and analyze management expertise in shaping the entrepreneurial spirit organization of the Islamic Student Association Commissariat in Medan City. The sample is presidium committee Islamic Student Associations Commisariat in Medan City. Total of Population is 405. This research uses 202 respondents in the sample using the method of proportional sampling randomsampling. This research uses explanatory research. Data collection method in this research is to use a questionnaire to obtain primary data and using literature study from various sources to obtain secondary data. The hypothesis was tested using a simple linear regression analysis with significance level of 5%. At simultaneous hypothesis testing, variable management expertise variables significantly influence entrepreneurial spirit. The test results Adjusted R Square (R2) showed the value of 0,228 means that 22,8% of variables that make up the entrepreneurial spirit organization committee can be explained by the variable management expertise while the remaining 77,2% can be explained by the variable-other variables not examined in this study.

(4)

iii KATA PENGANTAR

Sukur atas nikmat Allah SWT pemilik kehidupan semesta yang menganugrahi ilmu dan iman untuk dapat beramal dengan kejernihan serta keritis dalam berfikir bagi penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Salawat beserta salam penulis utarakan kepadaNabi Muhammad SAW sebagai rasulullah, yang telah menjadi bukti nyata berkehidupan sebaik-baiknya seorang manusia, keyakinan dan inspirasi dari keduanya menjadi modal utama bagi penulis dapat menyelesaikan syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Keahlian Manajemen Dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Tingkatkomisariat Di Kota Medan)”

Skripsi ini penulis persembahakan kepada kedua orang manusia sebagai orangtua yang telah berhasil membentuk kelompok organisasi kecil yang melahirkan, mendidik dan membesarkan penulis serta memberikan dukungan, motivasi dalam berbagai bentuk untuk dapat terselesaikannya skripsi ini.

Penulis selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini telah banyak mendapat bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Terimakasih kepada kedua orangtuaku Ayah Syafril Penyalai dan Mama Evi Warnis Jambak.Begitu juga untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Azhar Maksum, ME.c, Akselaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku Ketua Departemen Manajemen dan Ibu Dra. Marhayanie, MSi, selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakulas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara serta selaku Dosen pembaca II saya yang meluangkan waktunya dan yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada saya selama penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. MarhainiM.S

selakuDosenpembimbingyangtelahsabardanmeluangkanwaktunyadalammem berikanbimbingan,serta senantiasa memberikan arahan, saran, dan masukan yang sesuai dengan arah pemikiran penulisdalam penulisan skripsi ini.

(5)

iv 7. SeluruhDosen dan staff pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara atas didikan dan bantuan selama masa perkuliahan.

8. Seluruh Keluarga Besar Nenek Warnida Jambak dan Nenek Nurmani Panyalai yang sudah bersabar dan memberi dukungan selama ini.

9. Kepada Adik saya Intan Permata Sari dan Dodi Alfayet yang selalu membantu dalam membujuk dan menjelaskan segala sesuatunya kepada Ayah dan Mama.

10. Seluruh teman-teman mulai dari teman semasa Sekolah Dasar, Pesantren PM Nurul Ikhlas, teman dikuliahan terkhusus di Fakultas Ekonomi USU stambuk 2009 S1 Manajemen yang telah banyak mengisi suka cita bersama.

11. Seluruh keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam yang telah menjadi sekolahke dua semasa kuliah bagi penulis, kakak-kakak, abang-abang, adik-adik, alumni di HMI Komisariat FE USU yang telah banyak berkontribusi selama perkulihan dan pengerjaan skripsi sehingga banyak manfaat yang tidak terbatas yang penulis terima.

12. Kepada Kekasih Atika Tifani Putri, Sahabat Muhammad Qaedimas Akbar, Muhammad Ari Risfiansya Harahap, Muhammad Hafis, Yosico Vita Ningsih, Rahmat Hidayatullah, Diastin Yutika, Rini Masyitah, Rahmadina Agusti, Prima Yudha Aditya, Ivan Saputra, Sufratiwi Evayanti, Fuad Sanjaya, Yuski Anggrifin, Angga Pramana, Candra Ferri, Eko Novrinaldo, Indra Saputra, Adik-adik Husnul Fikri Lubis, Fahmi Syafitrah Lubis, M. Abdallah, Rizky Redika, M. Ikhsan Fanni Novianing, Lani Novita Sari, Poppy Ananda, Abang-abang Mirza Zamzami, Sarmak Hasbi Sidqi Hasibuan, Oki Ferianda yang telah banyak memberi pelajaran dan inspirasi selama ini.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

(6)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Uraian Teoritis ... 9

2.1.1 Keahlian Manajemen ... 9

2.1.2. Jiwa Kewirausahaan ... 13

2.2 Jurnal Terdahulu ... 20

2.3 Kerangka Konseptual ... 23

2.4 Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Batasan Operasional Variabel ... 27

3.3.1 Variabel Independen (X) ... 27

3.3.2 Variabel Dependen (Y) ... 29

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 30

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 31

3.6 Populasi dan Sampel ... 32

3.6.1 Populasi ... 32

3.6.2 Sampel ... 32

3.7 Jenis data ... 33

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34

3.10 Teknik Analisis ... 39

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 39

3.10.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 40

3.10.3 Koefisien Determinan (R2) ... 40

3.10.4 Uji f (Uji secara Serempak/Simultan) ... 41

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1Gambaran Umum ... 42

(7)

vi

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ... 43

4.2.2 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia ... 44

4.2.3 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Fakultas... 44

4.2.4 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 45

4.2.5 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi ... 46

4.2.6 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jabatan ... 47

4.2.7 Analisis Deskriptif Variabel ... 47

4.2.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keahlian Manajemen ... 48

4.2.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keahlian Manajemen ... 54

4.2.10Analisis Regresi Linear Sederhana ... 62

4.2.11 Pengujian Koefisien Determinan (R²) ... 63

4.2.12 Uji F (Uji Secara Serempak/Simultan) ... 64

4.3 Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 69

5.2.1 Saran Bagi Organisasi HMI ... 69

5.2.2 Saran Bagi Pihak Lain ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

BUKU ... 72

JURNAL ... 73

(8)

vii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nama Komisariat Aktif ... 5

Tabel 2.1 Jurnal Terdahulu ... 20

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 30

Tabel 3.2 Skor Pendapat Responden ... 31

Tabel 3.3Uji Validitas I ... 35

Tabel 3.4Uji Validitas II ... 37

Tabel 3.5Uji Reliabilitas ... 39

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas ... 44

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 45

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi ... 46

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 47

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keahlian ManajemenDescriptive Statistics ... 48

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Jiwa Kewirausahaan Descriptive Statistics ... 54

Tabel 4.8 Coefficients(a) ... 62

Tabel 4.9 Koefisien Determinan (R²) Model Summary(b) ... 63

(9)

viii DAFTAR GAMBAR

(10)

i ABSTRAK

ANALISIS KEAHLIAN MANAJEMEN DALAM MEMBENTUK JIWA KEWIRAUSAHAAN PENGURUS ORGANISASI (STUDI KASUS

ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TINGKATKOMISARIAT DI KOTA MEDAN)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keahlian manajemen dalam membentuk jiwa kewirausahaanpengurus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam tingkat Komisariat di Kota Medan.Kriteria sampel dalam penelitian iniadalah pengurus presidium Himpunan Mahasiswa Islam tingkat Komisariat di Kota Medan.Populasi berjumlah 405.Penelitian ini menggunakan 202 responden sebagai sampel dengan menggunakan metode pengambilan sampel Proporsional Random Sampling.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanasi.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh data primer dan menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber untuk memperoleh data sekunder.Hipotesis diujimenggunakan teknik analisis regresi linear sederhanadengan taraf signifikansi 5%.Pada uji hipotesis simultan, variable keahlian manajemen berpengaruh signifikan terhadap variabel jiwa kewirausahaan. Hasil pengujian Adjusted R Square (R2) menunjukkannilainyasebesar 0,228 berarti 22,8% variabel yang membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi dapat dijelaskan oleh variable keahlian manajemen sedangkan sisanya 77,2% dapat dijelaskan oleh variabel-Variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

(11)

ii

ABSTRACT

ANALYSIS OF MANAGEMENT EXPERTISE IN SHAPING THE ENTREPRENEURIALSPIRIT OF THE ORGANIZATION

COMMITTEE (CASE STUDY ORGANIZATION OF ISLAMIC STUDENT ASSOCIATION

COMMISSARIAT IN MEDAN CITY)

This research aims to identify and analyze management expertise in shaping the entrepreneurial spirit organization of the Islamic Student Association Commissariat in Medan City. The sample is presidium committee Islamic Student Associations Commisariat in Medan City. Total of Population is 405. This research uses 202 respondents in the sample using the method of proportional sampling randomsampling. This research uses explanatory research. Data collection method in this research is to use a questionnaire to obtain primary data and using literature study from various sources to obtain secondary data. The hypothesis was tested using a simple linear regression analysis with significance level of 5%. At simultaneous hypothesis testing, variable management expertise variables significantly influence entrepreneurial spirit. The test results Adjusted R Square (R2) showed the value of 0,228 means that 22,8% of variables that make up the entrepreneurial spirit organization committee can be explained by the variable management expertise while the remaining 77,2% can be explained by the variable-other variables not examined in this study.

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bercermin dari negara yang sudah maju, untuk menjadi negara dengan perekonomian kuat, indonesia membutuhkan wirausahawan dalam jumlah besar. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah wirausaha di Indonesia melonjak dari 0,24 persen pada tahun 2009 menjadi 1,65 persen di akhir 2013. Namun jumlah ini harus terus ditingkatkan menuju jumlah ideal, yakni 2 persen dari total penduduk. Sebab wirausaha yang akan menjadi penggerak pembangunan ekonomi tanah air. Faktanya, minat mahasiswa untuk berwirausaha masih rendah.Di tahun 2011 tercatat 10.000 lebih mahasiswa mengikuti program sarjana wirausaha namun hanya 5.000-an yang merealisasikannya.Dari 4,8 juta mahasiswa hanya 7,4 persen yang meminati wirausaha (Kemenkop UKM, 2012).

Menurut Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.

(13)

2 saat ini masih belum banyak wirausahawan. Oleh karena itu untuk memaksimalkan, perlu sara alternatif untuk mendorong dan membantu memberikan stimulus agar nantinya mahasiswa dapat menjadi lulusan yang berminat menjadi seorang wirausaha. Sebelum menentukan sara alternatif tersebut perlu diketahui bahwa untuk menjadi seorang wirausaha memiliki hal-hal yang mendasar yang harus ada padaseorang wirausaha, suatu kepribadian seperti jiwa kewirausahaan yang juga menjadi modal untuk berwirausaha.

Menurut (Hartanti, 2008:25) jiwa kewirausahaan yaitu merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang pada dasarnya merupakan sikap dan prilaku kewirausahaan yang ditujukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.Jiwa kewirausahaan ini lah yang harus dimunculkan pada diri mahasiswa agar mahasiswa memiliki kepribadian yang memiliki semangat untuk bercita-cita menjadi seorang wirausaha. Tentu jiwa kewirausahaan tidak dapat dimiliki dengan hanya menerima materi-materi dalam bentuk teori saja. Yang menjadi faktor eksternal dalam memunculkan jiwa kewirausaan sebagai kepribadian adalah lingkunganakan terjadi dan diperkuat oleh keberadaan kondisi atau faktor lingkungan, faktor ini terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan ekonomi, lingkungan organisasi dan kelembagaan serta lingkungan individu (Yudi, 2013).

(14)

3 mendorong munculnya jiwa kewirausahaan pada mahasiswa adalah aktivitas-aktivitas kemahasiswaan salah satunya melalui organisasi mahasiswa.

Menurut Cyiril Soffer dalam (Subkhi dan Jauhar 2013:3) organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian di mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk asli. Secara umum dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi dianggap sebagai media ataupun alat alternatif selain pendidikan formal untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, dikarenakan organisasi memiliki tujuan sebagai motivasi dalam melakukan usaha-usaha dengan bersama, yang nantinya orang-orang akan beraktifitas dalam proses melakukan usaha-usaha dengan mefungsikan keahlian-keahlian manajemen untuk mengaktualisasikan diri sebagai penggerak-penggerak untuk mencapai tujuan. Maka dengan peran yang menjalankan keahlian manajemen tersebut akan memunculkan jiwa-jiwa kewirausahaan.

Dalam setiap organisasi mahasiswa juga tidak seluruh organisasi melakukan pembinaan yang pembinaannya dapat memunculkan jiwa kewirausahaan, hanya organisasi mahasiswa tertentu yang melakukan aktifitas pembinaan karakter kepemimpinan yang identik dengan jiwa-jiwa kewirausahaan.

(15)

4 baik dalam memperjuangkan usaha-usahanya untuk dapat terwujudnya jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa.

Salah satu organisasi yang dipandang selalu senantiasa melakukan aktivitas pembinaanpada anggotanya adalah Himpunan Mahasiswa Islam.Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI. Waktu didirikannya HMI pada hari Rabu pon 1878 tahun Saka atau tanggal 14 Rabbiu Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947 M. (Solichin 2010:3)

HMI dalam perkembangannya, dari berdiri hingga saat ini telah banyak berperan dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga HMI memiliki pengaruh besar pada perkembangan negara Indonesia, hal tersebut terjadi karena HMI telah banyak menempah, mengkader mahasiswa-mahasiswa yang menjadi anggotanya, yang dalam pengabdian kader-kadernya telah berada diberbagai macam pekerjaan dan profesi, mulai dari pengabdian jalur akademis (pendidikan,penelitian dan pengembangan), dunia profesi (dokter, konsultan, pangacara, manager, jurnalis dan lain-lain), birokrasi dan pemerintahan, dunia usaha (koperasi, BUMN dan swasta), sosial politik, TNI/Kepolisan, sosial kemasyarakatan, LSM/LPSM. Namun dari beberapa yang disebutkan pengabdian didunia usaha mandiri sampai saat ini masih sedikit kader-kader ataupun alumninya yang berkiprah dibidang tersebut, maka perlu adanya usaha-usaha konsentrasi terhadap dunia kewirausahaan untuk membantu mewujudkan bertambahnya jumlah wirausaha muda yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini.

(16)

5 Besar HMI, Cabang dan Komisariat.Secara hirarki kepemimpinan tertinggi HMI berada di tangan Pengurus Besar HMI (PB HMI).Dalam melaksanakan aktivitasnya, PB dibantu oleh Badko (Badan Koordinasi).Cabang sendiri merupakan suatu kesatuan organisasi yang dibentuk di daerah di mana terdapat perguruantinggi dan atau lembaga pendidikan lain yang sederajat. (biasanya pada tingkat kota atau kabupaten). Aktivitas cabang dibantu oleh Koordinator Komisariat (Korkom).Komisariat sendiri merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk pada satu atau beberapa fakultas dalam perguruan tinggi (Solichin 2010:7).

HMI tingkat Cabang Kota Medan memiliki Jumlah 27 Komisariat aktif dari 29 Komisariat, antara lain :

Tabel1.1

Nama Komisariat Aktif

NO NAMA FAKULTAS PERGURUAN TINGGI

1 Komsariat FK USU Kedokteran, Pisokologi, Keperawatan

Universitas Sumatera Utara

2 Komisariat FKM

USU Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara

3 Komisariat FT USU Teknik Universitas Sumatera Utara

4 Komisariat FKG

USU Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara

5 Komisariat FMIPA USU

Matematikan Ilmu Pengetauan Alam, Farmasi, Ilmu

Komputer

Universitas Sumatera Utara

6 Komisariat FIB USU Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

7 Komisariat FE USU Ekonomi Bisnis Universitas Sumatera Utara

8 Komisariat PAAP

USU Ekonomi (D3)

Universitas Sumatera Utara

9 Komisariat FH USU Hukum Universitas Sumatera Utara

10 Komisariat FISIP

USU Ilmu Sisial Politik

(17)

6

NO NAMA FAKULTAS PERGURUAN TINGGI

11 Komisariat FP USU Pertanian Universitas Sumatera Utara

12 Komisariat FIP

UNIMED Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Negeri Medan

13 Komisariat FE

UNIMED Ekonomi

Universitas Pendidikan Negeri Medan

14 Komisariat FMIPA UNIMED

Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Negeri Medan

15 Komisariat FT

UNIMED Teknik

Universitas Pendidikan Negeri Medan

16 Komisariat FBS Ilmu Bahasa Sastra Universitas Islam Negeri 17 Komisariat FS UIN Syariah Universitas Islam Negeri 18 Komisariat FU UIN Ushuluddin Universitas Islam Negeri 19 Komisariat FT UIN Tarbiyah Universitas Islam Negeri 20 Komisariat FD UIN Dakwah Universitas Islam Negeri 21 Komisariat UISU Hukum Universitas Islam

Sumatera Utara 22 Komisariat FP UISU Pertanian Universitas Islam

Sumatera Utara 23 Komisariat FE UISU Ekonomi Universitas Islam

Sumatera Utara 24 Komisariat FS UISU Sastra Universitas Islam

Sumatera Utara 25 Komisariat UMSU -

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

26 Komisariat UMA - Universitas Medan Area 27 Komisariat ITM - Intitut Teknologi Medan Sumber : Bidang Aparatur Organisasi HMI Cabang Medan

(18)

7 organisasi tersebut untuk dapat menjadi mahasiswa yang unggul, yang nantinya memiliki jiwa kewirausahaan.

Organisasi HMI pada tingkat komisariat yang menjadi wadah mahasiswa,menjadikan pengurusnya harus terampil dalam menjalankan organisasi. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis seperti komputer dan lain sebagainya (Sulistiyani, 2003:25).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Keahlian Manajemen dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Tingkat Komisariat di Kota Medan)”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan permasalahan yang mendasari penelitian ini sebagai berikut: “Apakah keahlian manajemen dapat membentuk jiwa kewirausahaan Pengurus OrganisasiKomisariat Himpunan Mahasiswa Islam?”

1.3 Tujuan Penelitian

(19)

8 1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

Memberikan kontribusi berupa pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya dalam membina pelaku-pelaku wirausahawan.

2. Bagi Organisasi HMI

Sebagai sumber informasi, sumbangan pemikiran, serta bahan rujukan dalam mengelola dan membina anggota untuk dapat menjadi kader-kader yang memiliki jiwa kewirausahaan dan nantinya akan siap menjadi pelaku wirausaha.

3. Bagi Pihak lain

(20)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Keahlian Manajemen

Secara etimologi manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi manager yang artinya menangani.Managere diterjemahkan ke Bahasa Inggris to manage menjadi kata kerja, management menjadi kata benda, dan manager untuk orang yang melakukannya.Managementditerjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi manajemen yang artinya pengelolaan. (Usman, 2014:5-6)

Menurut Robbins dan Coulter (2010:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.Sule dan Saefullah (2005:7) menjelaskan manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan organisasi atau bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien.

(21)

10 Sedangkan keahlian manajemen menurut Daft (2007:13) adalah keahlian yang diperlukan untuk mengelola sebuah departemen atau sebuah organisasi yang harus dimiliki seorang manajer. Sule dan Saefullah (2005:19) menjelaskan dalam pelaksanaan manajemen dibutuhkan keahlian-keahlian manajemen dalam masing masing pengimplementasiannya. Menurut Robert Katz keahlian manajemen yang dibutuhkan seorang menejer dalam mencapai tujuannya adalah keahlian teknis, personal dan konseptual. (Robbins dan Judge 2008:8)

2.1.1.1 Keahlian Teknis

Menurut Usman (2014:520) keahlian atau keterampilan teknik adalah pengetahuan tentang metode-metode, proses-proses, prosedur-prosedur, dan teknik-teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus, dan kemampuan menggunakan alat dan perlengkapan yang relevan dengan kegiatan tersebut.Singkatnya Robbins dan Judge (2008:8) menjelaskan bahwa keahlian teknis atau tehnical skill meliputi kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus.

2.1.1.2 Indikator Keahlian Teknis

Menurut Daft (2007:16) mengukur keahlian teknis yang dimiliki seorang manajer dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:

a. Menguasai metode-metode dalam melakasanakan tugas b. Mampu memimpin rapat-rapat

(22)

11 2.1.1.3 Keahlian Personal

Menurut Usman (2014:520) keahlian atau keterampilan personal yang juga disebut keahlian interpersonal adalah pengetahuan tentang prilaku manusia dan proses interpersonal dalam memahami perasaan-perasaan, sikap-sikap, dan motif-motif orang lain dari yang dia ucapkan dan lakukan (empati, kepekaan sosial), kemampuan memantapkan secara efektif dan hubungan kerja sama (taktis, diplomasi), keterampilan mendengarkan pengetahuan tentang prilaku sosial yang dapat diterimanya.Untuk keahlian personal ini Robbins dan Judge (2008:9) menjelaskan keahlian personal atau human skill adalah kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi individu maupun kelompok.

2.1.1.4 Indikator Keahlian Personal

Menurut Ambarita (2010:8) untuk mengukur keahlian personal yang dimiliki seorang manajer dapat dilihat dari indikator sebagai berikut :

a. Keahlian melatih dan menasehati b. Keahlian memotivasi

c. Keahlian bekerja dengan orang dan budaya yang berbeda 


d. Membangun jaringan dalam organisasi 


e. Membangun jaringan ke luar organisasi 


(23)

12 2.1.1.5 Keahlian Konseptual

Menurut Usman (2014:520) keahlian atau keterampilan konseptual adalah kemampuan menganalisis secara umum, berpikir logis, ahli dalam merumuskan dan memiliki konsep hubungan yang kompleks dan membingungkan, kreatif dalam memecahkan masalah dan ide-ide, mampu menganalisis peristiwa-peristiwa dan merasakan kecendrungan-kecendrungan, antisipasi terhadap perubahan dan mengenal peluang-peluang, masalah-masalah potensial.Robbins dan Judge (2008:9) menjelaskan bahwa kehalian konseptual atau conceptual skill yaitu kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi-situasi yang rumit.

2.1.1.6 Indikator Keahlian Konseptual

Menurut Amabarita (2010:8-9) untuk mengukur keahlian konseptual yang dimiliki seorang manajer dapat dilihat dari indikotor sebagai berikut :


a. Kemampuan menggunakan informasi dalam memecahkan masalah b. Pengidentifikasian kesempatan untuk melakukan inovasi 


c. Mengenali daerah masalah dan menerapkan pemecahan d. Masalah Memilih informasi kritis dari sejumlah besar data 


(24)

13 2.1.2. Jiwa Kewirausahaan

Holt (dalam Riyanti, 2003:21), kata Entrepreneur berasal dari kata kerja Entreprende.Kata “wirausaha” merupakan gabungan kata “wira” (gagah, berani, perkasa) dan kata “usaha”.Jadi werausaha berarti orang yang gagah berani/perkasa dalam usaha.

Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.

Suryana (2009:16) Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.

Suryana (2009:3) Jiwa kewirausahaan adalah suatu kepribadian kreatif dan inovatif yang tampak dalam dan sikap prilaku kewirausahaandengan ciri-ciri penuh percaya diri, berinisiatif, memiliki motif berprestasi, berjiwa kepemimpinan, berani mengambil risiko.

2.1.2.1Karakteristik Jiwa Kewirausahaan

Sukardi dalam As’ad (2002:147) mengemukakan bahwa seorang wirausaha yang berhasil mempunyai karakteristik psikologik tertentu, antara lain:

(25)

14 2. Mampu memanfaatkan peluang usaha yang ada

3. Berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya mengenai sesuatu yang akan dikerjakan serta menyenangi tugas yang dikerjakan secara efektif bersama orang lain.

4. Memiliki pandangan kedepan, cerdik, lincah, dan fleksibel terhadap berbagai macam situasi.

5. Oto-aktivitasnya mampu menemukan sesuatu yang orisinil dari pemikiran sendiri dan mampu menciptakan hal-hal baru yang kreatif.

6. Percaya pada kemampuan untuk bekerja mandiri, optimis dinamis serta mempunyai kemampuan untuk menjadi pemimpin.

7. Mampu dan menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun, menjalankan dan mencapai tujuan usaha, manajemen umum dan berbagai bidang pengetahuan lain yang menyangkut dunia usaha. 8. Memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik,

mengutamakan prestasi, selalu memperhitungkan faktor pendorong dan penghambat, tekun kerja keras, teguh dalam pendirian dan memiliki kedisiplinan yang tertinggi.

9. Perhatian pada lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.

Scarborough dan Zimmerer (1993:6-7) mengemukakan bahwa terdapatdelapan karakteristik kewirausahaan, antara lain sebagai berikut:

(26)

15 2. Preference for moderate risk yaitu selalu berusaha menghindari berbagai

macam risiko, baik risiko kecil maupun risiko yang berat.

3. Confidence in their ability to success yaitu memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesasan.

4. Desire for immediate feedback yaitu selalu menginginkan umpan balik dengan segera.

5. High level of energy yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

6. Future orientation yaitu memiliki orientasi, perspektif dan wawasan jauh ke depan.

7. Skill at organizing yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

8. Value of achievement over money yaitu lebih menghargai prestasi yang telahdicapai daripada uang atau keuntungan finansial.

Meredith dalamHamdani (2012:20-22) berpendapat terdapat beberapa jiwa kewirausahaanyang melekat dalam diri seseorang adalah:

1. Percaya diri (self Confidence).

(27)

16 2. Berorientasi tugas dan hasil.

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras.

3. Keberanian mengambil risiko.

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.

4. Kepemimpinan.

Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan.

5. Berorientasi kemasa depan.

Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

6. Keorisinilan Kreativitas dan Inovasi.

Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri;

a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.

b. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaan

(28)

17 Suryana (2003:32) berpendapat bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur harus memiliki jiwa kewirausahaan yaitu :

1. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen). Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai macam risiko yang dihadapi merupaka faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak terlalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk maju terus.

2. Berinisiatif (energik dan percaya diri). Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan suatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu mencari jalan keluar, mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluar.

(29)

18 untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya. 4. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani

mengambil risiko dengan penuh perhitungan). Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahwan sukses. Berani tampil kedepan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh risiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwira usaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus di tinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apa bila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.

(30)

19 Yang dapat di pahami dari penjelasan karakteristik jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, bahwa seseorang wirausaha terlebih dahulu harus percaya diri untuk dapat berusaha dengan sungguh-sunggu dalam mengerjakan segala sesuatunya, untuk itu seorang wirausaha harus berani menggambil resiko dan menyukai tantangan. Hal terpenting lainnya yang harus dimiliki adalah kepemimpinan sebagai teladan dan kepeloporan, yang memiliki cara pandang yang luas dan maju bercita-cita kemasa depan, untuk menciptakan dan melakukan sesuatu yang baru dengan sifat kreatif dan inovatif.

2.1.2.2 Indikator Jiwa Kewirausahaan

Menurut Suryana (2009:3) indikator bagian jiwa kewirausahaan yang di antara lain sebagai berikut:

a. Penuh Percayadiri

• Penuh keyakinan

• Optimis

• Berkomitmen

• Disiplin

• Bertanggungjawab b. Memiliki Inisiatif

• Penuh energy

• Cekatan dalam bertindak

(31)

20 c. Memiliki Motiv Berprestasi

• Berorientasi pada hasil

• Berwawasan kedepan d. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

• Proaktif

• Dapat dipercaya

• Tangguh dalam bertindak e. Berani Mengambil Risiko

• Penuh perhitungan

• Menyukai tantangan

f. Keorisinilan Kreativitas dan Inovasi

• Memikirkan cara-cara baru

• Melakukan sesuatu yang berbeda

2.2Jurnal Terdahulu

Tabel 2.1 Jurnal Terdahulu No Penulis/Tahun Judul Jurnal Variabel

Penelitian Hasil Analisis 1 Hardi Utomo/

-Selalu ada peluang untuk mencari pelaku perubahan

-Soft skill menjadi langkah kecil

penting dan mendesak untuk perubahan

-Pengembangan Soft skill

dilaksanakan dengan tersistem, terintegrasi, terukur dan berkesinambungan

2 Ariarti Anomsari Mahmud / 2011

(32)

21 No Penulis/Tahun Judul Jurnal Variabel

Penelitian Hasil Analisis Kemampuan

-seorang wirausahawan pada usaha kecil menengah di Barito Semarang. -Orientasi kewirausahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap strategi bisnis pada usaha kecil menengah di Barito Semarang.

-Kemamapuan manajemen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito Semaran -Strategi bisnis berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito Semarang.

-Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito

3 Rano Aditia

-Yang menjadi faktor penentu minat :Lingkungan, Harga diri, Peluang, Kepribadian, Visi, Pendapatan dan percaya diri.

-Indikator-indikator yang jadi penentu minta : yaitu indikator dorongan saudara, pola pikir orang tua, karena praktek lapangan wirausaha, mewakili faktor lingkungan. menjaga gengsi, Pekerjaan orang tua, kebanggaan mampu berusaha sendir, latar belakang pendidikan orang tua mewakili faktor harga diri.

(33)

22 No Penulis/Tahun Judul Jurnal Variabel

Penelitian Hasil Analisis 4 Somayya Naseri p Education and Skill

-The study concluded that the majority of post primary education and training institutions existing in Botswana play important role in sustainable development of entrepreneurship education and skill by offering a variety of programs but there is still a need to revise the goals and contents of the programs and institutions which can enhance the employability and the capacity for further entrepreneurship education and training in Botswana.

5 Salman Darabi,

-The findings indicated that there is a significant relationship between organizational climate and students’ entrepreneurship spirit.

-According to the results of multiple regression analysis held between sub-dimensions of organizational climate and students’ entrepreneurship spirit, the findings

proved the fact that organizational climate have a significant relationship with creativity, internal control and the achievement; however, it did not relate significantly with risk-taking and autonomy.

6 Som Pal Baliyan, and Pritika Singh Baliyan / 2014

- Inter-organizational factors are effective on developing entrepreneurship of students

- Organizational structure is effective on developing entrepreneurship of students

- Organizational culture is effective on developing entrepreneurship of students

- The contents of training courses are effective on developing entrepreneurship of students

(34)

23 2.3Kerangka Konseptual

Manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan organisasi atau bisnis dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.Dalam praktiknya, seorang manajer dan asistennya harus memiliki keahlian manajemen untuk menerapkan kegiatan manajemen dengan baik.Keahlian manajemen yang dibutuhkan seorang menejer dalam mencapai tujuannya ada tiga jenis, yaitu keahlian teknis, personal dan konseptual.

(35)

24 umum, berpikir logis, ahli dalam merumuskan dan memiliki konsep hubungan yang kompleks dan membingungkan, kreatif dalam memecahkan masalah dan ide-ide, mampu menganalisis peristiwa-peristiwa dan merasakan kecendrungan-kecendrungan, antisipasi terhadap perubahan dan mengenal peluang-peluang, masalah-masalah potensial.

Menurut Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.Untuk itu menjadi seorang wirausaha harus memiliki hal-hal mendasar yang ada padaseorang wirausaha, suatu kepribadian seperti jiwa kewirausahaan yang juga menjadi modal untuk berwirausaha.

(36)

25 Orang yang menjalankan organisasi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab tentunya harus memiliki keahlian teknis meliputi tugasnya, yang dalam penyelesaian tugasnya akan membutuhkan rasa percayadiri, komitmen, disiplin, optimis terhadap kemampuandiri sendiri, serta untuk dapat menyelesaikan tugas yang baik tentunya akan menjadi prestasi tersendiri bagi meraka yang mengerjakan pekerjaannya.

Orang-orang yang menjalankan organisasi tentunya harus berkoordinasi, menjalin hubungan komunikasi serta emosional satu sama lain, hal ini menuntut pelaku dalam organisasi harus memiliki keahlian personal atau interpersonal. Dengan menjalankan kahlian personal dalam organisasi maka pada saat ituakanmenjadikan mereka aktif dalam organisasi, yang dalam keaktifannya akan tampak komitmen terhadap organisasi sehingga orang tersebut dapat dipercaya untuk diberi tanggungjawab lebih yang menjadi bagian sifat seorang pemimpin.

Keahlian yang terakhir yaitu keahlian konseptual, menjadi keahlian yang menentukan bentuk organisasi serta menentukan segala sesuatunya dalam organisasi, mulai dari perencanaan, sistem pelaksanan kerja sampai kepada merumuskan serta menyelesaikan masalah. Keahlian ini akan menentut para pelaku organisasi harus tangguh dan cekatan dalam bertindak, kreatif, inovatif, dan tentunya harus percaya diri, dalam mengambil keputusan dan mengambil risiko terhadap apa yang akan dikerjakan bersama-sama.

(37)

26 Gambar:2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2008 : 93), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi, dari pendapat tersebut, suatu hipotesis yang telah dikemukakan bukan merupakan suatu jawaban yang benar secara mutlak, tetapi hanya dipakai untuk mengatasi permasalahan yang ada dan masih harus dibuktikan kebenarannya.

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Keahlian Manajemen dapat membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam”.

(38)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksplanasi.Eksplanasi (penjelasan) adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti sertahubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2006 : 10). Penelitian ini menggunakan penelitian eksplanasi untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen yaitu Keahlian Manajemen (X) terhadap variabel dependenyaitu Jiwa Kewirausahaan (Y) melalui pengujian hipotesis.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di tempat berkumpulnya HMI komisariat sekawasan Cabang Medan yang terletak di Sekretariat Kantor HMI Jln.Adinegoro No.15 Medan. Penelitian dilakukan dari tanggal 29 Junisampai 15 25 Juli 2015.

3.3Batasan Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Independen (X)

(39)

28 a. Keahlian Konseptual

• Kemampuan menggunakan informasi dalam memecahkan masalah

• Pengidentifikasian kesempatan untuk melakukan inovasi 
 • Mengenali daerah masalah dan menerapkan pemecahan

• Masalah Memilih informasi kritis dari sejumlah besar data 
 • Memahami penggunaan teknologi dalam bisnis

• Memahami model bisnis organisasi b. Keahlia Personal

• Keahlian melatih dan menasehati

• Keahlian memotivasi

• Keahlian bekerja dengan orang dan budaya yang berbeda 
 • Membangun jaringan dalam organisasi 


• Membangun jaringan ke luar organisasi 
 • Bekerja dalam tim, koperasi dan komitmen c. Keahlian Teknis

• Menguasai metode-metode dalam melakasanakan tugas

• Mampu memimpin rapat-rapat

(40)

29 3.3.2 Variabel Dependen (Y)

1. Jiwa Kewirausahaan (Y), adalahkepribadian kreatif dan inovatif yang tampak dalam dan sikap prilaku kewirausahaandengan indikator sebagai berikut :

a. Penuh Percaya diri

• Penuh keyakinan

• Optimis

• Berkomitmen

• Disiplin

• Bertanggungjawab b. Memiliki Inisiatif

• Penuh energy

• Cekatan dalam bertindak

• Aktif

c. Memiliki Motiv Berprestasi

• Berorientasi pada hasil

• Berwawasan kedepan d. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

• Berani tampil beda

• Dapat dipercaya

(41)

30 e. Berani Mengambil Risiko

• Penuh perhitungan

• Menyukai tantangan

g. Keorisinilan Kreativitas dan Inovasi

• Memikirkan cara-cara baru

• Melakukan sesuatu yang berbeda

3.4Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Ukur lain : keahlian teknis, personal dan konseptual

a. Keahlian Konseptual

• Kemampuan menggunakan informasi untuk memecahkan masalah

• Kemampuan mengidentifikasi kesempatan untuk berinovasi • Mengenali daerah masalah

untuk pemecahan masalah • Mampu memilih informasi

dengan kritis

• Memahami penggunaan teknologi dalam organisasi • Memahami model organisasi

Likert

b. Keahlia Personal

• Keahlian melatih • Keahlian Menasehati • Keahlian memotivasi

• Keahlian bekerja dengan orang lain


• Membangun jaringan dalam organisasi 


• Membangun jaringan ke luar organisasi 


• Bekerja dalam tim • Berkomitmen c. Keahlian

Konseptual

• Menguasai metode-metode dalam melakasanakan tugas • Mampu memimpin rapat-rapat • Dapat menggunakan teknologi

(42)

31 3.5Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006:86). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Skor Pendapat Responden

No Jawaban Skor

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Ukur tampak dalam dan sikap prilaku kewirausahaanden gan ciri-ciri penuh percaya diri,

• Cekatan dalam bertindak • Aktif

c. Memiliki Motiv Berprestasi

• Berorientasi pada hasil • Berwawasan kedepan

d. Berjiwa Kepemimpina n

• Dapat dipercaya • Proaktif

• Tangguh dalam bertindak e. Berani

Mengambil Risiko

• Penuh perhitungan • Menyukai tantangan

f. Keorisinilan kreativitas Inovasi

• Memikirkan cara-cara baru • Melakukan sesuatu yang

(43)

32 3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008:72), Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemuadian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah presidium HMI Komisariat di kota medan yang aktif, yang berjumlah 15 orang setiap komisariat, sehingga total populasi dari 27 komisariat adalah 405 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118). Adapun teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling,dimana prinsip pemilihan sampel ini adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin, (Umar, 2007:84) yaitu:

� = �

1 +��2

dimana, n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Batas Kesalah (5%) Sehingga jumlah sampel menjadi:

�= 405

1 + 405(0,05)2

(44)

33 dibulatkan menjadi 202 orang.

Sedangkan untuk penarikan sampel pada penelitian ini rumus yang dilakukan dengan menggunakan rumus (Sekaran, 2006):

ni=

��

��

Keterangan:

ni = Anggota sampel pada proporsi ke i Ni = Populasi ke i

n = Sampel yang diambil dalam penelitian N = Populasi total

Berdasarkan rumus diatas maka diperolelah sampel dari keseluruhan unit pemilihan sampel sebagai berikut:

��= ��

��� ����= �.�

maka untuk menyesuaikan dengan jumlah sampel 202, maka ada 14 komisariat yang dengan sampel 7 orang dan 13 komisariat dengan sampel 8 orang.

3.7Jenis data

Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini yaitu:

1. Data Primer

(45)

34 2. Data Sekunder

Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain (Situmorang dan Lufti, 2012:3).

3.8Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan mencatat terlebih dahulu apa saja yang diamati dari tingkah laku objek penelitian.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan karyawan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan bidang yang diteliti. 3. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini yang akan diisi oleh responden.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

(46)

35 Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang dan Lufti, 2012:79). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang pengurus presidium HMI Komisariat yang ada di Kota Medan di luar sampel dengan menggunakan program SPSS.Untuk melihat validitas maka kolom yang dilihat adalah Corrected Item Total Correlation. Kemudian bandingkan dengan r tabel. Untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang pengurus yang dibagi dari setiap komisariat,maka untuk dikatakan valid nilai Corrected Item Total Correlation harus lebih besar dari 0,361.

Tabel 3.3 Uji Validitas I

(47)
(48)

37 Sumber: Hasil Pengelolahan Uji Validitas Kuesioner Menggunakan SPSS (Juli, 2015)

Pada Tabel 3.4 terl ihat bahwa pada variabel 3, 12, 20, 24, 26, 29, 30, 31, 42 dan 61 data tidak valid karena nilai Corrected Item Total Correlation di bawah 0,361. Untuk itu data variabel 3, 12, 20, 24, 26, 29, 30, 31, 42 dan 61 harus

dibuang dan kemudian dilakukan pengujian kembali. Tabel 3.4 Uji Validitas II

(49)

38 Sumber: Hasil Pengelolahan Uji Validitas Kuesioner Menggunakan SPSS (Juli, 2015)

(50)

39 Reliabilitas pada dasarnya adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Berikut hasil uji reliabilitas dapat di lihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Cronbach's

Alpha N of Items

.956 51

Sumber: Hasil Pengelolahan Menggunakan SPSS (Juli, 2015)

Pada Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha atau r alpha sebesar 0,956.Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,8 yang berarti baik atau sangat meyakinkan.Hal ini membuktikan instrumen penelitian berupa kuesioner ini adalah reliabel karena r alpha yang bernilai 0,956 lebih besar dari 0,8.

3.10 Teknik Analisis 3.10.1 Analisis Deskriptif

(51)

40 3.10.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi melalui variabel independen secara individual.Analisis regresi linear sederhana ditujukan untuk memutuskan apakah untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen.Hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang disebut X dengan variabel terikat yang disebut Y (Situmorang dan Lufti, 2015:161).

Untuk memperoleh hasil analisis data, maka peneliti menggunakan bantuan programSPSS. Model Persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Y = α +β X

Keterangan :

Y =Jiwa Kewirausahaan α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X = Keahlian Manajemen e = Standar error

3.10.3Koefisien Determinan (��)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independenatau predictor-nya.Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independenmenerangkan varibel dependen.

(52)

41 sebaliknya semakin mendekati satu maka model semakin baik (Situmorang dan Lufti, 2012:154).

3.10.4Uji f (Uji secara Serempak/Simultan)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara serentak atau bersama-sama variabel independen (Keahlian Manajemen) terhadap variabeldependen(Jiwa Kewirausahaan).

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0diterima atau Haditolak jika Fhitung<Ftabel pada �= 5%

(53)

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah Singkat

Himpunan Mahasiswa Islam salah satu organisasi yang dipandang selalu senantiasa melakukan aktivitas pembinaan pada anggotanya. Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI didirikan pada hari Rabu pon 1878 tahun Saka atau tanggal 14 Rabbiu Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947 M. (Solichin 2010:3)

(54)

43 Latar belakang tersebut membuat HMI hingga saat ini senantiasa aktif sebagai salahsatu organisasi perkaderan mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesiayang dapat dilihat dari struktur hirarki organisasinya yang memiliki Pengurus Besar HMI, Cabang dan Komisariat. Secara hirarki kepemimpinan tertinggi HMI berada di tangan Pengurus Besar HMI (PB HMI).Dalam melaksanakan aktivitasnya, PB dibantu oleh Badko (Badan Koordinasi). Cabang sendiri merupakan suatu kesatuan organisasi yang dibentuk di daerah di mana terdapat perguruan tinggi dan atau lembaga pendidikan lain yang sederajat. (biasanya pada tingkat kota atau kabupaten). Aktivitas cabang dibantu oleh Koordinator Komisariat (Korkom).Komisariat sendiri merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk pada satu atau beberapa fakultas dalam perguruan tinggi. (Solichin 2010:7)

Komisariat yang sebagai kesatuan terkecil dan terdekat dengan mahasiswa karena penempatannya berada di fakultas-fakultas maka menjadi tempat perekrutan dan pembinaan anggota paling dini.Disinilah para anggota HMI dibina karakter, kepribadian, termasuk jiwa kewirausahaan melalui aktifitas-aktifitas serta pelatihan-pelatiahan yang menjadi bagian dari perkaderan di Himpunan Mahasiswa Islam.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

(55)

44 aktif. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan usia, fakultas, pekerjaan orang tua, lama berorganisasi, dan jabatan organisasi.

4.2.2Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency Percent (%)

19 Tahun 1 0.5

20 Tahun 22 10.9

21 Tahun 81 40.1

22 Tahun 95 47.0

23 Tahun 3 1.5

Total 202 100.0

Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015) Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan usia adalah 1 responden berusia 19 tahun, 22 responden berusia 20 tahun,81 responden berusia 21 tahun,95 responden berusia 22 tahun,dan 3 responden berusia 23 tahun. Mayoritas usia dari responden adalah 22 tahun.

4.2.3Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Fakultas Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas Fakultas Frequency Percent (%)

DAKWAH UIN 7 3.5

EKONOMI 8 4.0

FASAS UISU 7 3.5

FBS UNIMED 7 3.5

FE UISU 8 4.0

FE UNIMED 7 3.5

FIB USU 8 4.0

FIP UNIMED 7 3.5

FK 8 4.0

FKG 8 4.0

FKM 8 4.0

(56)

45 Fakultas Frequency Percent (%)

FMIPA UNIMED 7 3.5

Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015) Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan fakultasdiketahui terdapat 27 komisariat yang aktif serta terdaftar di HMI Cabang Medan.

4.2.4Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan Frequency Percent (%)

PNS 77 38.1

KaryawanSwasyta 56 27.7

Wiraswasta 47 23.3

Petani/Peternak/Nelayan 6 3.0

TNI/POLRI 3 1.5

BUMN 9 4.5

DLL 4 2.0

Total 202 100.0

(57)

46 sebagai wiraswasta, 6 orang tua responden bekerja sebagai petani/peternak/nelayan, 3 orang tua responden bekerja sebagai TNI/POLRI, 9 orang tua responden bekerja di perusahaan BUMN, dan 4 responden yang memilih jawaban DLL.

4.2.5Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi Lama Berorganisasi Frequency Percent (%)

1 Tahun 6 3.0

1.5 Tahun 16 7.9

2 Tahun 61 30.2

2.5 Tahun 40 19.8

3 Tahun 66 32.7

3.5 Tahun 7 3.5

4 Tahun 6 3.0

Total 202 100.0

(58)

47 4.2.6Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan Frequency Percent (%)

Ketua 27 13.4

Sekretaris 25 12.4

Bendahara 25 12.4

Ketua Bidang 89 44.1

Wakil Sekretaris 36 17.8

Total 202 100.0

Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015) Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan jabatan adalah 27 responden menjabat sebagai ketua, 25 responden menjabat sebagai sekretaris, 25 responden menjabat sebagai bendahara, 89 responden menjabat sebagai ketua bidang, dan 36 responden menjabat sebagai wakil sekretaris.

4.2.7Analisis Deskriptif Variabel

(59)

48 4.2.8Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keahlian

Manajemen

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keahlian Manajemen Descriptive Statistics Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015)

Tabel 4.6 menunjukkan penilaian pertanyaan sebagai berikut:

(60)

49 2. Untuk penilaian pernyataan kedua pada variabel keahlian manajemendiperoleh 2.5% sebanyak 5 orang memilih memilih tidak setuju, 10.4% sebanyak 21 orang memilih ragu-ragu, 43.6%sebanyak 88 orang memilih setuju, 43.6% sebanyak 88 orang memilih sangat setuju dengan rata–rata sebesar 4,28%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwa responden melakukan identifikasi dalam menyelesaikan masalah.

3. Untuk penilaian pertanyaan ketiga pada variabel keahlian manajemendiperoleh 10.4% sebanyak 21 orang memilih ragu-ragu, 64.9% sebanyak 131 orang memilih setuju, 24.8% sebanyak 50 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,14%. Hal ini berarti responden setuju bahwa responden mampu menemukan akar masalah dari setiap permasalahan dalam organisasi.

4. Untuk penilaian pertanyaan keempat pada variabel keahlian manajemendiperoleh 6.4% sebanyak 13 orang memilih ragu-ragu, 65.8%sebanyak 133 orang memilih setuju, 27.7% sebanyak 56 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,21%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwa responden mampu melakukan perencanaan yang partisipatif.

(61)

50 6. Untuk penilaian pertanyaan keenam pada variabel keahlian manajemen diperoleh 5.6% sebanyak 12 orang memilih ragu-ragu, 68.8% sebanyak 139 orang memilih setuju, 25.2% sebanyak 51 orang memilih sangat setuju denganrata – rata sebesar 4,19%. Hal ini berarti responden setuju bahwaresponden mampu menerjemahkan visi ke daalam aktivitas organisasi.

7. Untuk penilaian pertanyaan ketujuh pada variabel keahlian manajemen diperoleh 2.5% memilih tidak setuju, 9.9% ragu-ragu, 51% setuju, 36.6% sangat setuju denganrata – rata sebesar 4,21%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwa responden mampu menciptakan sebuah ide baru untuk dijalankan di organisasi.

8. Untuk penilaian pertanyaan kedelapan pada variabel keahlian manajemendiperoleh 0.5% dengan 1 orang memilih sangat tidak setuju, 2% sebanyak 4 orang memilihtidak setuju, 6.4% sebanyak 13 orang memilih ragu-ragu, 52.5% sebanyak 106 orang memilih setuju, 38.6% sebanyak 78 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,26%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwaresponden selalu mengembangkan kegiatan di organisasi agar tidak monoton.

(62)

51 sangat setuju bahwaresponden memiliki kemampuan dalam mengajari staf dalam organisasi.

10. Untuk penilaian pertanyaan kesepuluh pada variabel keahlian manajemendiperoleh 1.5% sebanyak 3 orang memilih tidak setuju, 11.9% sebanyak 24 orang memilih ragu-ragu, 56.9% sebanyak 115 orang memilih setuju, 29.7% sebanyak 60 orang memilih sangat setuju denganrata – rata sebesar 4,14%. Hal ini berarti responden setuju bahwa responden bisa memotivasi orang lain.

11. Untuk penilaian pertanyaan sebelas pada variabel keahlian manajemendiperoleh 4.5% sebanyak 9 orang memilih ragu-ragu, 52% sebanyak 105 orang memilih setuju, 43.6% sebanyak 88 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,39%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwaresponden memiliki hubungan yang baik dengan sesama anggota.

12. Untuk penilaian pertanyaan ke dua belas pada variabel keahlian manajemendiperoleh 1% dengan 2 orang memilih tidak setuju, 5.4% sebanyak 11 orang memilih ragu-ragu, 50.5% sebanyak 102 orang memilih setuju, 43.1% sebanyak 87 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,36%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwaresponden punya hubungan baik dengan orang lain di luar organisasi.

(63)

52 denganrata – rata sebesar 4,29%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwaresponden memiliki komitmen untuk melakukan setiap aktivitas organisasi.

14. Untuk penilaian pertanyaan keempatbelas pada variabel keahlian manajemen diperoleh 1% dengan 2 orang memilih sangat tidak setuju, 5% sebanyak 10 orang memilih tidak setuju, 14.9% sebanyak 30 orang memilih ragu-ragu, 40.6% sebanyak 82 orang memilih setuju, 38.6% sebanyak 78 orang memilih sangat setuju denganrata – rata sebesar 4,11%. Hal ini berarti responden setuju bahwaresponden seorang single fighter.

15. Untuk penilaian pertanyaan kelimabelas pada variabel keahlian manajemen diperoleh 6.9% sebanyak 14 orang memilih ragu-ragu, 55.4% sebanyak 112 orang memilih setuju, 37.6% sebanyak 76 orang memilih sangat setuju denganrata – rata sebesar 4,31%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwaresponden mampu mengajak orang lain untuk ikut serta kegiatan organisasi.

16. Untuk penilaian pertanyaan keenambelas pada variabel keahlian manajemen diperoleh 0.5% dengan 1 orang memilih tidak setuju, 9.9% sebanyak 20 orang memilih ragu-ragu, 67.8% sebanyak 137 orang memilih setuju, 21.6% sebanyak 44 orang memilih sangat setuju denganrata – rata sebesar 4,11%. Hal ini berarti responden setuju bahwaresponden selalu sensitif dengan setiap permasalahan anggota.

(64)

53 sebanyak 111 prang memilih setuju, 31.2% sebanyak 63 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,17%. Hal ini berarti responden setuju bahwaresponden mampu menjadi problem solver dalam setiap perselisihan.

18. Untuk penilaian pertanyaan ke delapan belas pada variabel keahlian manajemendiperoleh 0.5% dengan 1 orang memilih ragu-ragu, 57.9% sebanyak 117 orang memilih setuju, 41.6% sebanyak 84 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,41%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwa responden mampu mengoperasikan komputer.

19. Untuk penilaian pertanyaan ke sembilan belas pada variabel keahlian manajemendiperoleh 2% sebanyak 4 orang memilih tidak setuju, 6.9% sebanyak 14 orang memilih ragu-ragu, 47.5% sebanyak 96 orang memilih setuju, 43.6% sebanyak 88 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,33%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwaresponden mampu memimpin setiap rapat di organisasi.

20. Untuk penilaian pertanyaan kedua puluh pada variabel keahlian manajemendiperoleh 3% sebanyak 6 orang memilih tidak setuju, 13.4% sebanyak 27 orang memilih ragu-ragu, 56.4% sebanyak 114 orang memilih setuju, 27.2% sebanyak 55 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,08%. Hal ini berarti responden setuju bahwaresponden terampil dalam menghitung anggaran organisasi.

(65)

54 sebanyak 21 orang memilih ragu-ragu, 49% sebanyak 99 orang memilih setuju, 38.6% sebanyak 78 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,24%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwaresponden terampil menyusun berkas administrasi organisasi.

22. Untuk penilaian pertanyaan ke dua puluh dua pada variabel keahlian manajemendiperoleh 6.9% sebanyak 14 orang memilih tidak setuju, 9.4% sebanyak 19 orang memilih ragu-ragu, 45% sebanyak 99 orang memilih setuju, 38.6% sebanyak 78 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,15%. Hal ini berarti responden setuju bahwaresponden memanfaatkan teknologi dalam menemukan solusi dari setiap permasalahan organisasi.

4.2.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keahlian Manajemen

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Jiwa Kewirausahaan Descriptive Statistics

Item STS TS RR S SS

F % F % F % F % F %

(66)

55 17 0 0 0 0 8 4 133 65.8 61 30.2 18 0 0 0 0 14 6.9 122 60.4 66 32.7 19 0 0 0 0 20 9.9 107 53 75 37.1 20 0 0 15 7.4 41 20.3 117 57.9 29 14.4

Item STS TS RR S SS

F % F % F % F % F %

21 0 0 0 0 12 5.9 124 61.4 66 32.7 22 0 0 2 1 15 7.4 108 53.5 77 38.1 23 0 0 2 1 27 13.4 95 47 78 38.6 24 0 0 2 1 10 5 125 61.9 65 32.2 25 0 0 2 1 14 6.9 140 69.3 46 22.8 26 0 0 4 2 5 2.5 140 69.3 53 26.2 27 0 0 0 0 20 9.9 95 47 87 43.1 28 0 0 0 0 7 3.5 67 33.2 128 63.4 29 0 0 15 7.4 17 8.4 76 37.6 94 46.5 Sumber: Hasil Pengelolahan Kuesioner Menggunakan SPSS (Agustus, 2015)

Tabel 4.7 menunjukkan penilaian pertanyaan sebagai berikut: 1. Untuk penilaian pertanyaan pertama pada variabel jiwa

kewirausahaandiperoleh 2.5% sebanyak 5 orang memilih ragu-ragu, 61.4% sebanyak 124 orang memilih setuju, 36.1% sebanyak 73 orang memilih sangat setuju dengan rata – rata sebesar 4,34%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwa responden percaya dengan kemampuannya dalam mengatasi setiap permasalahan.

2. Untuk penilaian pertanyaan kedua pada variabel jiwa kewirausahaan diperoleh 10.9% sebanyak 22 orang memilih ragu-ragu, 48% sebanyak 97 orang memilih setuju, 41.1% sebanyak 83 orang memilih sangat setuju denganrata – rata sebesar 4,30%. Hal ini berarti responden sangat setuju bahwa responden memenuhi setiap janji yang ia buat.

Gambar

Tabel1.1 Nama Komisariat Aktif
Tabel 2.1 Jurnal Terdahulu
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.2  Skor Pendapat Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang. Oleh Liyun Sari

--- Pada pokoknya melakukan tindakan yang menurut hukum harus dilakukan oleh seorang penerima kuasa sehubungan dengan perkara ini demi dan untuk kepentingan

PROGRAM STUDI SENI MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA.. SALATIGA

In the model, there are several drivers of firm value, all of which impact a firm’s willingness to spend funds in an attempt to attract customers: con- sumer responsiveness (i.e.,

Demikian surat ini dibuat, berhubung pihak pertama sedang dirawat di rumah sakit dan surat ini berlaku untuk dipergunakan sebagaimana mestinya hingga permasalahan tanah tersebut

Tulis istilah yang bersesuaian dengan pernyatan berikut pada ruangan yang disediakan berdasarkan pilihan jawapan yang diberikan. 21 Ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap

This paper addresses stability analysis and control of fully- constrained cable driven robots with elastic cables. Inevitable elasticity of cables has negative impacts on accuracy

Dari hasil analisis pada dua artefak yaitu koreksi terhadap kesalahan pengambilan sampel dan koreksi terhadap kesalahan pengukuran di atas menunjukkan hipotesis