HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KONSUMSI SUPLEMEN ASAM FOLAT PADA IBU HAMIL DI RUMAH BERSALIN MADINA
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2014
KARUNIA SYLVIANY SAMBAS 135102006
KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR PERNYATAAN
Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka
Medan, Juli 2014
Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
ABSTRAK
Karunia Sylviany Sambas
Latar Belakang : asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. Sekitar 24-60% wanita, baik di negara sedang berkembang maupun di negara maju mengalami kekurangan asam folat karena kandungan asam folat di dalam makanan sehari-hari mereka tidak mencukupi kebutuhan.
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.
Metodologi : penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 59 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Analisa data dengan uji pearson chi-square.
Hasil : hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok sesuai, dari 25 responden, 9 (100%) responden berpengetahuan baik, 13 (76,5%) responden berpengetahuan cukup dan 3 (9%) responden berpengetahuan kurang. Sedangkan pada kelompok tidak sesuai, dari 34 responden, 0 (0%) responden berpengetahuan baik, 4 (23,5%) responden berpengetahuan cukup dan 30 (91%) responden berpengetahuan kurang. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai ρ 0,000 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil.
Kesimpulan : hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengetahuan berhubungan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil. Diharapkan kepada pimpinan Rumah Bersalin Madina, khususnya tenaga bidan yang ada di Rumah Bersalin Madina, agar memberikan penyuluhan tentang pentingnya konsumsi suplemen asam folat.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di
Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun
2014”, yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program
Studi DIV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua
pihak. Dalam proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak
mendapat bimbingan materi dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. dr. Chairuddin Lubis DTMH Sp. A (K), selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
3. Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, memberi masukan dan saran kepada
penulis dengan sabar dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc. CM-FM, M.Pd.Ked. dan dr. Sarma Lumban Raja,
masukan berupa kritik dan saran kepada penulis demi kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini.
6. Seluruh dosen/staf pengajar yang telah banyak memberi ilmu kepada penulis
selama kuliah di Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
7. Hj. Nurhamida Siregar, Am.Keb, selaku pimpinan Rumah Bersalin Madina yang
telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Hormat dan sembah sujud penulis yang tidak terhingga kepada ayahanda
tersayang, Sarbaini Sambas, SH dan ibunda tercinta, Nurmawan Tanjung yang
telah memberikan cinta dan kasih sayang yang tak terhingga berupa doa, materi
dan dukungan selama mengikuti kegiatan perkuliahan dan menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
9. Dan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat dicantumkan namanya
satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan berharap semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan ilmu kebidanan bagi
pembaca maupun penulis sendiri. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
rahmat dan karuniaNya kepada kita semua. Aamiin.
Medan, Juli 2014 Penulis
(Karunia Sylviany Sambas NIM 135102006
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR SKEMA ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
1. Tujuan Umum ... 3
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
1. Bagi Penulis ... 4
2. Bagi Institusi Pendidikan ... 4
3. Bagi Rumah Bersalin ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. Pengetahuan (knowledge) ... 5
B. Konsumsi ... 8
C. Asam Folat ... 8
1. Definisi Asam Folat ... 8
2. Kebutuhan Asam Folat ... 9
3. Sumber Asam Folat ... 10
4. Gejala Kekurangan Asam Folat ... 13
5. Dampak Kekurangan Asam Folat ... 13
D. Ibu Hamil ... 15
1. Definisi Kehamilan ... 15
2. Ibu Hamil ... 15
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 16
A.Kerangka Konsep ... 16
B.Hipotesis ... 16
C.Definisi Operasional ... 17
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 19
A.Desain Penelitian ... 19
B.Populasi dan Sampel... 19
1. Populasi ... 19
2. Sampel ... 19
C.Tempat Penelitian ... 20
D.Waktu Penelitian ... 20
F. Instrumen Penelitian ... 21
G.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 21
1. Uji Validitas ... 21
2. Uji Reliabilitas ... 22
H. Pengumpulan Data ... 22
I. Pengolahan Data ... 23
J. Analisis Data ... 23
1. Analisis Univariat ... 23
2. Analisis Bivariat ... 24
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25
A. Hasil Penelitian ... 25
B. Pembahasan ... 32
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 36
A. Kesimpulan ... 36
B. Saran ... 36
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai Asam Folat Berbagai Bahan Makanan (mcg/100g) ... 10
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2014 ... 26
Tabel 5.2 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Konsumsi Suplemen Asam Folat di Rumah Bersalin Madina Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 ... 27
Tabel 5.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kuesioner Penelitian di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 ... 28
Tabel 5.4 DistribusiResponden Berdasarkan Konsumsi Suplemen Asam Folat di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 ... 29
Tabel 5.5 Distribusi Karakteristik Responden Terhadap Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2014 ... 30
Tabel 5.6 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
DAFTAR SKEMA
Skema 1. Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)
Lampiran 3 : Lembar Content Validity Index (CVI)
Lampiran 4 : Kisi-Kisi Kuesioner
Lampiran 5 : Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 6 : Lembar Protap Penelitian
Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU
Lampiran 8 : Balasan Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 : Master Data Penelitian
Lampiran 10 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
ABSTRAK
Karunia Sylviany Sambas
Latar Belakang : asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. Sekitar 24-60% wanita, baik di negara sedang berkembang maupun di negara maju mengalami kekurangan asam folat karena kandungan asam folat di dalam makanan sehari-hari mereka tidak mencukupi kebutuhan.
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.
Metodologi : penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 59 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Analisa data dengan uji pearson chi-square.
Hasil : hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok sesuai, dari 25 responden, 9 (100%) responden berpengetahuan baik, 13 (76,5%) responden berpengetahuan cukup dan 3 (9%) responden berpengetahuan kurang. Sedangkan pada kelompok tidak sesuai, dari 34 responden, 0 (0%) responden berpengetahuan baik, 4 (23,5%) responden berpengetahuan cukup dan 30 (91%) responden berpengetahuan kurang. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai ρ 0,000 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil.
Kesimpulan : hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengetahuan berhubungan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil. Diharapkan kepada pimpinan Rumah Bersalin Madina, khususnya tenaga bidan yang ada di Rumah Bersalin Madina, agar memberikan penyuluhan tentang pentingnya konsumsi suplemen asam folat.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam folat berperan penting dalam pembentukan sel-sel tubuh, yaitu dalam
perbaikan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Seseorang yang mengonsumsi asam folat
pada makanan khusus (suplemen), mampu terhindar dari dampak kekurangan asam
folat, yaitu masalah pada usus besar. Salah satu masalah pada usus besar adalah
kanker (Nursafitri, 2013, ¶ 3).
Manfaat asam folat untuk ibu hamil sangat banyak. Terutama bagi sang bayi
yang dikandungnya. Asam folat penting dikonsumsi pada trimester pertama masa
kehamilan. Pada masa ini, asam folat berperan pada perkembangan tabung saraf.
Tabung saraf ini berperan untuk mengoptimalkan fungsi sumsum tulang belakang
dan otak pada calon bayi. Hal ini bermanfaat untuk mencegah bayi lahir cacat.
Kecacatan bayi, antara lain anencephaly dan spina bifida. Kecacatan tersebut dapat
berdampak pada kecacatan seumur hidup ataupun kematian sebelum atau sesudah
kelahiran (Nursafitri, 2013, ¶ 2-3).
Asam folat merupakan vitamin B yang diperlukan untuk membentuk sel baru.
Setelah konsepsi, asam folat membantu mengembangkan sel saraf dan otak janin.
Konsumsi asam folat yang cukup pada minggu-minggu sebelum konsepsi dan 3
bulan pertama kehamilan (periode kritis) dapat mengurangi risiko kelainan susunan
Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan supaya
wanita hamil mengonsumsi suplemen asam folat 600 mcg/hari selama masa
kehamilannya guna menurunkan risiko kecacatan bayi. Konsumsi asam folat dalam
jumlah konsisten dari sumber makanan sulit dilakukan. Oleh karena itu, suplementasi
dianjurkan (Kriebs. 2009.hlm.179).
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya meningkat
dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. Sekitar 24-60% wanita, baik di negara
sedang berkembang maupun di negara maju mengalami kekurangan asam folat
karena kandungan asam folat di dalam makanan sehari-hari mereka tidak mencukupi
kebutuhan (Arisman. 2010.hlm.44).
Neural Tube Defects (NTD) adalah semacam cacat bawaan pada saraf
sumsum tulang belakang di mana pembuluh saraf tidak dapat menutup dengan
sempurna. Di Indonesia, cacat bawaan seperti ini dikenal dengan sebutan sundel
bolong di mana tulang belakang tampak menganga. Jenis-jenis dari NTD lainnya
adalah tidak adanya kubah tengkorak atau otak yang terus menyusut, radang otak
yang kemungkinan besar akan berakibat fatal (Wibowo, 2004, ¶ 5).
Di Amerika, setiap tahunnya, sekitar 4.000 kehamilan mengalami NTD. Dari
jumlah tersebut, sekitar 2.500 bayi lahir dengan menderita NTD. Sedangkan di
Indonesia memang belum ada data yang pasti mengenai jumlah penderita NTD.
Namun setiap bulan, dari 300 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), janin 3 pasien diantaranya terbukti menderita
NTD (Aprillia, 2011, ¶ 1).
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2007 adalah 34/1000
satu penyebab kematian bayi adalah karena ibu kurang mengonsumsi asam folat
selama kehamilannya (Profil Kesehatan Indonesia, 2010).
Menurut survei awal peneliti di Rumah Bersalin Madina, setelah melakukan
wawancara dengan 5 orang ibu hamil. Hasilnya, 3 orang ibu hamil mengaku tidak
mengonsumsi suplemen asam folat karena belum pernah mendapatkan keterangan
tentang manfaat dan dampak yang ditimbulkan apabila kurang mengonsumsi asam
folat, sedangkan 2 orang lainnya mengonsumsi suplemen asam folat karena anjuran
bidan walaupun ia belum paham manfaatnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu
Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2014.”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
“Apakah ada hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu
hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2014.”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam
folat pada ibu hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan tentang suplemen asam folat pada ibu
hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2014.
b. Untuk mengetahui konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil di
Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2014.
c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen
asam folat pada ibu hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh selama mengikuti kegiatan perkuliahan khususnya metodologi
penelitian dan asuhan kebidanan I (kehamilan).
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dokumentasi sumber bacaan yang bermanfaat bagi mahasiswa
kebidanan, khususnya tentang hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen
asam folat pada ibu hamil.
3. Bagi Rumah Bersalin
Sebagai masukan dan informasi kepada pimpinan rumah bersalin tentang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil tahu setelah orang melakukan pengindraan terhadap
suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
(Notoatmodjo. 2007.hlm.140-142).
1. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007, hlm. 140-142) pengetahuan mempunyai
tingkatan, yaitu :
a.Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu terhadap sesuatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diberikan.
Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa tahu tentang apa yag dipelajari
antara lain, menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham, tentang objek atau materi
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini
dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan
(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat
menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan, dan sebagainya,
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
2. Cara Mendapatkan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010, hlm. 10-15) cara mendapatkan pengetahuan
dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a. Cara tradisional
Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain sebagai
berikut :
1) Cara Coba Salah (trial and error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan
tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.
2) Cara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja
oleh orang yang bersangkutan.
3) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dimana pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik
tradisional, otoritas pemerintah, pemimpin agama, maupun ahli ilmu
4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa
yang lalu.
5) Melalui Jalan Pikiran
Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, dalam memperoleh
kebenaran pengetahuan manusia telah mengguanakan jalan pikirannya.
b. Cara modern
Menurut Notoatmodjo (2010, hlm. 18) cara baru atau modern dalam
memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan
ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular
disebut metodologi penelitian (research methodology).
B. Konsumsi
Konsumsi adalah pemakaian barang-barang yang langsung memenuhi
keperluan hidup. Sedangkan mengonsumsi adalah menggunakan atau memakai
barang-barang konsumsi (kbbi.web.id, 2013).
C. Asam Folat
1. Definisi Asam Folat
Asam folat merupakan salah satu dari 8 vitamin B. Semua vitamin B
membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi glukosa, yang digunakan untuk
protein. Asam folat adalah bentuk sintetis dari B9 yang ditemukan dalam
suplemen dan makanan yang diperkaya (University of Maryland Medical Center,
2013, ¶ 2-3).
2. Kebutuhan Asam Folat
a. Bagi Wanita Usia Subur
Wanita yang berencana hamil harus dipastikan untuk mendapatkan asam
folat 400 mcg/hari, karena banyak cacat tabung saraf yang terjadi tidak lama
setelah pembuahan, bahkan sebelum seorang wanita tahu bahwa dia hamil
(University of Maryland Medical Center, 2013, ¶ 7).
Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan supaya
semua wanita usia subur mengonsumsi suplemen asam folat 400 mcg/hari guna
menurunkan risiko memiliki bayi dengan spina bifida atau defek tuba neural
lainnya (Kriebs. 2009.hlm.179).
b. Bagi Wanita Hamil
Semua zat gizi diperlukan selama masa kehamilan. Namun asam folat
merupakan salah satu vitamin B yang perlu mendapat perhatian. Asam folat
diperlukan untuk membentuk sel baru. Setelah konsepsi asam folat membantu
mengembangkan sel saraf dan otak janin. Konsumsi asam folat yang cukup pada 3
bulan pertama kehamilan (periode kritis) dapat membantu mengurangi risiko
kelainan susunan saraf pada bayi (Ellya. 2010.hlm.142).
Menurut Centers of Disease Control and Prevention, asam folat setidaknya
dikonsumsi hingga usia kehamilan 8 minggu. Kebutuhan asam folat pada ibu
Oleh karena ada kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi hanya dari
asupan makanan, Widya Karya Pangan Nasional menganjurkan untuk
pengonsumsian suplemen asam folat 280, 660, dan 470 mcg untuk trimester I, II,
dan III. Asam folat sebaiknya dikonsumsi 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari
pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak dibentuk
pada minggu pertama kehamilan (Arisman. 2004.hlm.18).
Menurut Almatsier (2004, hlm. 211) nilai asam folat berbagai bahan
makanan dalam satuan mcg/100 g adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Nilai Asam Folat Berbagai Bahan Makanan (mcg/100g)
Bahan Makanan Mcg Bahan Makanan mcg
Hati ayam 1128 Asparagus 109
Hati sapi 250 Bayam 134
Ginjal sapi 45,3 Rumput laut kering 4700
Ikan gembung 36,5 Daun kacang 109,8
Ganggang laut 61 Daun selada 88,8
Kepiting 56 Kucai 57,8
Ubi jalar 52 Kacang kedelai 210
Gandum 49 Kacang hijau 121
Bungkil kacang
tanah 124 Kacang merah 180
Jeruk mandarin 5,1 Pindakas 125
Sumber : Food Composition Table for Use in East Asia, FAO, 1972
3. Sumber Asam Folat
Menurut Thorn (2010, hlm. 36) vitamin B ini ditemukan pada sayuran berdaun
hijau gelap, kacang, telur jeruk, keju, pisang, daun selada, brokoli, kembang kol,
dan salmon.
Sumber asam folat adalah hati, sayuran berwarna hijau, jeruk, kembang kol,
kacang kedelai/kacang-kacangan lain, roti gandum dan serelia
Menurut Aprillia (2011, ¶ 10) asam folat tersedia dalam sayuran hijau dan
buah-buah, seperti :
1. Bayam
Dalam dua ikat bayam terdapat asam folat kurang dari 200 mikrogram.
2. Telur
Asam folat yang terdapat pada telur terletak di putih telur. Pada telur bebek
kandungan asam folat sebesar 14,85 mcg/l00g tidak berbeda jauh dengan
putih telur ayam yang mencapai 14,67 mcg/l00g.
3. Gandum dan Susu
Dua jenis panganan ini juga memiliki asam folat yang cukup tinggi. Sejak
tahun 1996, Food and Drug Administration (FDA) telah mengeluarkan
peraturan yang mengharuskan penambahan asam folat pada roti, sereal,
tepung, makanan yang terbuat dari jagung, pasta, beras dan produk
biji-bijian lain.
4. Jeruk
Selain dikenal sebagai sumber vitamin C, buah bundar satu ini juga
merupakan sumber asam folat yang potensial. Bahkan dari satu buah jeruk
20% kebutuhan folat sehari-hari dapat terpenuhi. Tak cukup sampai disitu
jeruk mampu meningkatkan kadar folat dan kadar racun dalam pembuluh
darah pun menurun.
5. Stroberi
Meski mahal, buah yang dijadikan lambang cinta pada zaman Yunani kuno
ini cukup diminati masyarakat. Delapan buah stroberi atau 1 gelas potongan
stroberi hanya mengandung 50 kalori dan tidak mengandung kolesterol atau
untuk ibu hamil. Tak heran jika stroberi menjadi alternatif camilan ataupun
pelengkap makanan yang sehat.
6. Pisang
Dengan mengkonsumsi 1,5-2 pisang setiap hari, maka kebutuhan asam folat
dapat terpenuhi.
Untuk memenuhi kebutuhan asam folat, ibu hamil bisa menambah porsi
makanan sumber asam folat. Misalnya, tiga porsi sayur kaya asam folat, tiga porsi
buah dan dua gelas susu dalam sehari. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah cara
mengolah dan memasak makanan kaya asam folat. Bila dimasak terlalu lama,
kandungan asam folat bisa berkurang bahkan hilang. Mengingat risiko tersebut,
maka ibu hamil perlu mengonsumsi suplemen asam folat secara teratur
(Ocviyanti, 2013, ¶ 7-8).
Ibu hamil tidak perlu takut kelebihan asam folat. Sebagai salah satu vitamin
larut air, asam folat yang tidak disimpan di dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urin
dalam jumlah kecil. Oleh karena itu , asam folat perlu dikonsumsi setiap hari untuk
mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh ibu dan janin
(Almatsier. 2004.hlm.185).
Menurut Kriebs (2009, hlm.179) konsumsi asam folat dalam jumlah konsisten
4. Gejala Kekurangan Asam Folat
Menurut Hanafiah (2006, hlm. 7-8) gejala kekurangan asam folat meliputi :
a. Gejala klinis
1) Tanda dan gejala utama : lesu, lemas, susah bernapas, oedem, napsu
makan menurun, depresi dan mual.
2) Kadang-kadang pucat, glositis dan diare.
3) Pada kasus yang berat dijumpai gejala seperti kasus malnutrisi.
b. Gejala laboratorium
1) Pada yang berat, Hb rendah : 4-6 g/100ml.
2) Eritrosit : 2 juta/mm3, bisa terjadi leukopeni/trombositopeni.
3) Leukosit perifer dominant bentuk segmen.
4) Pemeriksaan figlu test positif, terutama pada ibu hamil.
5) Sumsum tulang hiperplastik/megaloplastik (aspirasi sumsum tulang
krista iliaka) pada ibu hamil.
6) Hitung jenis bergeser ke kanan, sel darah merah dalam bentuk
makrositosis dan poikilositosis.
5. Dampak Kekurangan Asam Folat
a. Bagi ibu hamil
Kekurangan asam folat yang parah dapat mengakibatkan anemia
megaloblastik karena peran asam folat dalam metabolisme normal makanan
menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel, dan
pembentukan heme (Arisman. 2004.hlm.17).
Anemia megaloblastik adalah anggota kelompok penyakit darah yang
Anemia ini biasanya dijumpai pada wanita yang tidak mengonsumsi sayuran
berdaun hijau, polong-polongan dan protein hewani. Wanita dengan anemia
megaloblastik mungkin mengalami mual, muntah dan anoreksia selama
kehamilan (Cunningham, et al. 2007.hlm.1467).
b. Bagi janin
Kekurangan asam folat berkaitan dengan berat badan lahir rendah, ablasio
plasenta, dan Neural Tube Defect (NTD). Bentuk konkret dari NTD adalah
anensefali dan spina bifida. Bayi yang mengalami anensefali biasanya lahir mati,
sementara yang menderita spina bifida, jika diobati dengan tepat, masih dapat
hidup hingga dewasa. Namun tentu saja dengan kecacatan (Arisman.
2004.hlm.17).
Tiga bentuk cacat tabung saraf, yaitu :
1) Anensefali, yaitu tidak sempurnanya pertumbuhan tengkorak kepala
dan otak. Jenis yang sering membawa kematian begitu bayi dilahirkan
ini dialami sekitar 25% dari ibu hamil yang kekurangan asam folat.
2) Spina bifida, yaitu adanya celah pada tulang belakang sehingga tidak
bisa tertutup sempurna akibat beberapa ruas tulang gagal bertaut.
Cacat jenis ini terjadi sekitar 65% di antara ibu hamil yang mengalami
kekuranga asam folat. Meski masih bisa bertahan hidup, tetapi bayi
spina bifida sering disertai kelainan, seperti, kelumpuhan dan tidak
ada kontrol untuk buang air besar dan kecil.
3) Encephalocele, yaitu adanya tonjolan di belakang kepala. Jenis ini
diderita sekitar 10% dari ibu yang kekurangan asam folat
D. Ibu Hamil
1. Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri dan Ginekologi Internasional (FOGI), kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam tiga semester,
dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu,
dan trimester ketiga 13 minggu (Saifuddin. 2010.hlm.213).
2. Ibu Hamil
Ibu hamil (gravida) adalah wanita yang sedang hamil. Keadaan kesehatan ibu
hamil sangat mempengaruhi kehidupan janin. Untuk melahirkan bayi yang sehat, ibu
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dari penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan
Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014,” dapat dilihat
pada skema berikut ini :
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema 1. Skema Kerangka Konsep
B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Hipotesis Alternatif : Ada hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen
asam folat pada ibu hamil. Pengetahuan tentang
Suplemen Asam Folat
C. Definisi Operasional
No. Variabel
Penelitian Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur 1. Independen :
Pengetahuan Pengetahuan adalah kemampuan ibu menjawab dengan benar tentang pertanyaan yang berkaitan dengan suplemen asam folat, yang terdiri dari : - Definisi asam folat - Kebutuhan Asam
Folat
- Sumber Asam
Folat
- Gejala Kekurangan Asam Folat
- Dampak
Kekurangan Asam Folat
Kuesioner Pengisian kuesioner
a. Baik : Apabila ibu menjawab pertanyaan dengan benar >15 soal atau 76-100% dari 20 pertanyaan yang
diberikan.
b. Cukup : Apabila ibu menjawab
pertanyaan dengan benar 12-15 soal atau 57-75%
dari 20 pertanyaan
yang diberikan.
c. Kurang :
Apabila ibu menjawab
pertanyaan dengan benar ≤ 11 soal atau ≤ 56% dari 20 pertanyaan yang diberikan.
Ordinal
2. Dependen : Konsumsi Suplemen Asam Folat
Ibu hamil yang mengonsumsi
suplemen asam folat sesuai aturan
Kuesioner Pengisian kuesioner
a. Sesuai :
b.Tidak sesuai : Apabila ibu mengatakan tidak
mengonsumsi suplemen
asam folat atau
mengonsumsi suplemen
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi, yaitu untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu
hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2014.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan
kunjungan ke Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang pada bulan November 2013, yaitu berjumlah 196 orang.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006, hlm. 134) jika populasinya besar, dapat diambil
antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
30% dari populasi, yaitu sejumlah 59 responden.
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan
purposive sampling, yaitu sampel yang diambil adalah setiap ibu hamil yang
melakukan kunjungan ke Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan peneliti
sebelumnya.
Adapun kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, dengan alasan :
1. Banyak ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Rumah Bersalin
Bersalin Madina
2. Belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dan
konsumsi suplemen asam folat
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai dengan Mei
2014.
E. Pertimbangan Etik Penelitian
Peneliti menyerahkan lembar persetujuan kepada responden agar responden
mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Setelah responden bersedia diteliti, maka
ia akan menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti,
maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga
kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar
pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya
diberi nomor kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner
yang dibuat secara sistematis berdasarkan tujuan. Kuesioner dibagi tiga bagian,
yaitu, data identitas yang berisi umur, pendidikan dan pekerjaan, data pengetahuan
berupa pertanyaan yang berhubungan dengan konsumsi suplemen asam folat,
meliputi defenisi asam folat, kebutuhan asam folat, sumber asam folat, gejala dan
dampak kekurangan asam folat, serta data konsumsi, berupa kotak isian yang
memuat dua pilihan, apakah ibu mengonsumsi suplemen asam folat sesuai atau
tidak sesuai aturan selama kehamilan.
Untuk data pengetahuan, diberikan skor 5 apabila responden menjawab
pertanyaan dengan benar dan diberikan skor 0 apabila responden menjawab salah.
Untuk data konsumsi, diberikan skor 1 apabila responden mengatakan
mengonsumsi suplemen asam folat setiap hari sejak mengetahui kehamilannya dan
diberikan skor 0 apabila responden mengatakan tidak mengonsumsi suplemen asam
folat atau mengonsumsi suplemen asam folat, tetapi tidak setiap hari.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan
instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur (Nursalam. 2008.hlm.104).
Instrumen penelitian sudah dilakukan uji validitas oleh ahli kebidanan,
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta
atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang
berlainan (Nursalam. 2008.hlm.104).
Uji reliabilitas dilakukan dengan Cronbach’s alpha.
H. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti setelah mendapatkan izin
penelitian dari ketua program studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan dan
Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti menyerahkan surat pengantar
penelitian kepada Pimpinan Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang. Setelah mendapat izin untuk mengumpulkan data, peneliti
melakukan pendekatan kepada responden dan menjelaskan tujuan penelitian serta
menanyakan kesediaan responden. Setelah responden menyatakan bersedia,
responden dipersilakan untuk menjawab pertanyaan pada kuesioner. Kuesioner diisi
langsung oleh responden saat itu juga. Setelah selesai diisi, kuesioner dikumpulkan
I. Pengolahan Data a. Editing
Penulis memeriksa kelengkapan data dan jawaban responden pada lembar
kuesioner untuk memastikan semua data dan pertanyaan telah diisi dan dijawab
oleh responden. Semua data dan pertanyaan telah diisi dan dijawab oleh responden,
maka tidak dilakukan pendataan ulang.
b. Coding
Langkah selanjutnya adalah mengubah ke dalam bentuk angka. Dari data
yang telah di-editing, kemudian akan dilakukan pengodean data yang terkumpul
(nama responden diubah menjadi nomor responden).
c. Entering
Data yang telah diubah dalam bentuk kode dimasukkan dalam program
komputer untuk diolah.
d. Cleaning
Data yang telah dimasukkan dalam program komputer dicek kembali untuk
mengetahui kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan
sebagainya. Data telah lengkap.
J. Analisis Data
Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Univariat
Analisis data univariat digunakan untuk mendapatkan distribusi frekuensi
responden yang berpengetahuan baik, cukup dan kurang serta responden
2. Analisis Bivariat
Analisis data bivariat digunakan untuk melihat hubungan pengetahuan
dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil dengan menggunakan
uji chi-square. Dinyatakan ada hubungan apabila nilai Asymp. Sig. < α.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan
Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014,” terhadap 59
responden, didapat hasil distribusi responden berdasarkan umur, pendidikan,
pekerjaan, pengetahuan dan konsumsi suplemen asam folat yang selanjutnya
1. Karakteristik Responden
Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan
[image:38.595.115.525.225.424.2]dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini :
Tabel 5.1
Distribusi Karakteristik Responden di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2014
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)
Umur
< 20 tahun 3 5.0
20-35 tahun 48 81.4
> 35 tahun 8 13.6
Pendidikan
Dasar 31 52.5
Menengah 22 37.3
Tinggi 6 10.2
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 25 42.4
Wiraswasta 31 52.5
Pegawai Negeri Sipil 3 5.1
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa berdasarkan umur, responden
paling banyak berumur antara 20 sampai 35 tahun 48 (81,4%), berdasarkan
pendidikan, paling banyak berpendidikan dasar 31 (52,5%) dan berdasarkan
2. Pengetahuan Terhadap Konsumsi Suplemen Asam Folat
Distribusi pengetahuan responden terhadap konsumsi suplemen asam folat
dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini :
Tabel 5.2
Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Konsumsi Suplemen Asam Folat di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Baik 9 15.3
Cukup 17 28.8
Kurang 33 55.9
Total 59 100
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 59 responden, paling
banyak berpengetahuan kurang dalam mengonsumsi suplemen asam folat
3. Jawaban Responden Terhadap Kuesioner Penelitian
Distribusi jawaban responden terhadap kuesioner penelitian dapat dilihat
[image:40.595.115.524.235.757.2]pada tabel 5.3 berikut ini :
Tabel 5.3
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kuesioner Penelitian di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 Aspek yang
dibahas
No. Responden yang Menjawab
Salah Jumlah
Persentase (%)
Pengertian asam folat
1, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 47, 48, 50, 51, 52, 53, 54, 54, 56, 57, 58.
45 76.3
Sumber asam folat 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 53, 54, 55, 56, 58, 59.
53 89.8
Agar kebutuhan asam folat tetap terjaga
5, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 19, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 43, 44, 45, 46, 48, 50, 51, 53, 54, 55, 56, 57, 59.
37 62.7
Kekurangan asam folat
1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59.
55 93.2
Fungsi asam folat 2, 8, 14, 17, 19, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 48, 50, 51, 52, 53, 54, 56, 57, 58, 59.
36 61.0
Dampak kekurangan konsumsi asam folat
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 44, 45, 47, 48, 49, 50, 51, 53, 54, 56, 57, 58, 59.
52 88.1
Pentingnya mengonsumsi suplemen asam folat
3, 6, 7, 8, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 37, 38, 39, 40, 44, 48, 50, 51, 52, 53, 57, 58.
4. Konsumsi Suplemen Asam Folat
Distribusiresponden berdasarkan konsumsi suplemen asam folat dapat dilihat
pada tabel 5.4 berikut ini :
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Suplemen Asam Folat di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
Konsumsi Suplemen Asam Folat Frekuensi Persentase (%)
Sesuai 25 42.4
Tidak sesuai 34 57.6
Total 59 100
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 59 responden, paling
5. Karakteristik Responden Terhadap Konsumsi Suplemen Asam Folat
Distribusi karakteristik responden terhadap konsumsi suplemen asam folat
[image:42.595.116.525.237.463.2]dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut ini :
Tabel 5.5
Distribusi Karakteristik Responden Terhadap Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
Karakteristik Responden
Konsumsi Suplemen Asam Folat
Jumlah Sesuai Tidak sesuai
F % F %
Umur
<20 tahun 1 4.0 2 5.9 3
20-35 tahun 21 84.0 27 79.4 48
>35 tahun 3 12.0 5 14.7 8
Pendidikan
Dasar 12 48.0 19 55.8 31
Menengah 11 44.0 11 32.4 22
Tinggi 2 8.0 4 11.8 6
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 12 48.0 13 38.2 25
Wiraswasta 12 48.0 19 55.9 31
Pegawai Negeri Sipil
1 4.0 2 5.9 3
Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui bahwa berdasarkan umur, pada
kelompok sesuai, dari 25 responden, paling banyak berumur antara 20 sampai 35
tahun 21 (84%) dan pada kelompok tidak sesuai, dari 34 responden, paling banyak
berumur antara 20 sampai 35 tahun 27 (79,4%).
Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui bahwa berdasarkan pendidikan, pada
kelompok sesuai, dari 25 responden, paling banyak berpendidikan dasar 12 (48%)
dan pada kelompok tidak sesuai, dari 34 responden, paling banyak berpendidikan
dasar 19 (55,8%).
Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui bahwa berdasarkan pekerjaan, pada
frekuensi yang sama 12 (48%) dan pada kelompok tidak sesuai, dari 34 responden,
paling banyak bekerja sebagai wiraswasta 19 (55,9%).
6. Pengetahuan Responden Terhadap Konsumsi Suplemen Asam Folat
Distribusi pengetahuan responden terhadap konsumsi suplemen asam folat
[image:43.595.115.526.332.418.2]dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini :
Tabel 5.6
Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamildi Rumah Bersalin Madina
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2014
Pengetahuan
Konsumsi Suplemen Asam Folat
Jumlah
Ρ Sesuai Tidak sesuai
f % f % F %
Baik 9 100 0 0 9 100
0,000
Cukup 13 76.5 4 23.5 17 100
Kurang 3 9.0 30 91.0 33 100
Berdasarkan tabel 5.6, dapat diketahui bahwa berdasarkan pengetahuan,
pada kelompok sesuai, dari 25 responden, 9 (100%) responden berpengetahuan baik,
13 (76,5%) responden berpengetahuan cukup dan 3 (9%) responden berpengetahuan
kurang. Sedangkan pada kelompok tidak sesuai, dari 34 responden, 0 (0%)
responden berpengetahuan baik, 4 (23,5%) responden berpengetahuan cukup dan 30
(91%) responden berpengetahuan kurang.
Berdasarkan hasil uji chi-square (�2) dengan α = 0,05, maka didapat nilai ρ (0,000) < 0,05, yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan responden
B. Pembahasan
1. Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.6, dapat diketahui bahwa berdasarkan pengetahuan,
pada kelompok sesuai, dari 25 responden, 9 (100%) responden berpengetahuan baik,
13 (76,5%) responden berpengetahuan cukup dan 3 (9%) responden berpengetahuan
kurang. Sedangkan pada kelompok tidak sesuai, dari 34 responden, 0 (0%)
responden berpengetahuan baik, 4 (23,5%) responden berpengetahuan cukup dan 30
(91%) responden berpengetahuan kurang.
Berdasarkan hasil uji chi-square (�2) dengan α = 0,05, maka didapat nilai ρ (0,000) < 0,05, yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan responden
dengan konsumsi suplemen asam folat.
Berdasarkan pertanyaan tentang data konsumsi, paling banyak responden
menjawab tidak sesuai aturan dalam mengonsumsi suplemen asam folat 34 (57,6%).
Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap kuesioner penelitian,
paling banyak responden kurang mengetahui tentang kekurangan konsumsi suplemen
asam folat, baik yang berhubungan dengan gejala yang dirasakan bila kurang
mengonsumsi asam folat, gangguan yang dapat ditimbulkan hingga dampak
kurangnya konsumsi asam folat bagi ibu hamil dan janin 55 (93,2%).
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah hasil tahu setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
Pengetahuan ibu hamil yang masih kurang mengenai konsumsi suplemen
asam folat membentuk tindakan ibu sehingga mengakibatkan tidak sesuai dalam
mengonsumsi zat gizi penting ini.
Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai konsumsi suplemen asam folat
meliputi, kekurangan asam folat 55 (93,2%), sumber asam folat 53 (89,8%), dampak
kekurangan konsumsi asam folat (88,1%), pengertian asam folat 45 (76,3%), agar
kebutuhan asam folat tetap terjaga 37 (62,7%), fungsi asam folat 36 (61,0%) dan
pentingnya mengonsumsi suplemen asam folat 33 (55,9%).
Di samping pengetahuan, ternyata motivasi juga berhubungan dengan
konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil. Berdasarkah hasil penelitian,
ditemukan 3 (9,0%) responden memiliki pengetahuan kurang tetapi mengonsumsi
suplemen asam folat sesuai aturan. Responden mengaku pengonsumsian ini karena
anjuran petugas kesehatan yang mengatakan bahwa suplemen asam folat baik bagi
kesehatan ibu dan janin.
Hasil penelitian Budiarni (2012), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan mengonsumsi tablet besi folat,
dengan nilai ρ 0,005. Pengetahuan berhubungan dengan perilaku. Pengetahuan yang diperoleh ibu hamil melalui pengindraan terhadap informasi yang disampaikan oleh
petugas kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam menjaga
kesehatannya.
Menurut Notoadmodjo (2007), motivasi adalah keinginan dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk berperilaku. Ada hubungan antara motivasi
dengan kepatuhan karena motivasi merupakan kondisi internal manusia seperti
Motivasi yang tepat sasaran tentu sangat berpengaruh terhadap perilaku
seseorang. Motivasi mengenai konsumsi suplemen asam folat ini harus disampaikan
dengan jelas agar ibu hamil mengetahui betapa pentingnya zat gizi ini bagi kesehatan
ibu dan janin.
Menurut penelitian Sudji (2013), ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil dengan hasil uji
statistik ρ (0,000) < 0,05, dan semakin baik tingkat pengetahuan ibu hamil, maka semakin baik pula ibu mengonsumsi suplemen asam folat selama kehamilan.
Menurut asumsi peneliti sejalan dengan pendapat Notoatmodjo, hasil
penelitian Budiarni dan Sudji bahwa tingkat pengetahuan responden sangat
berhubungan dengan konsumsi suplemen asam folat. Pengetahuan tentang suplemen
asam folat yang diperoleh responden melalui pengamatan dan pendengaran dari
lingkungan sekitarnya dapat membentuk tindakan responden untuk mengonsumsi
suplemen asam folat.
2. Keterbatasan Penelitian
Mengingat penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sebagai instrumen
penelitian, dikhawatirkan responden menggunakan testwishness pada saat menjawab
pertanyaan yang diajukan.
Selain itu, karena peneliti meminta bantuan pegawai Rumah Bersalin Madina,
mungkin saja terjadi kesalahan komunikasi sehingga menyebabkan responden
kurang memahami batasan antara sesuai dan tidak sesuai.
Masih ada beberapa variabel independen yang dapat diteliti untuk dapat
satunya adalah motivasi. Namun mengingat keterbatasan waktu yang tersedia,
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai “Hubungan Pengetahuan
dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014,” dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Paling banyak responden berpengetahuan kurang 33 (55,9%)
2. Paling banyak responden tidak sesuai aturan dalam mengonsumsi suplemen
asam folat 34 (57,6%)
3. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam
folat. Hal ini terlihat pada hasil uji chi-square (�2) antara pengetahuan
dengan konsumsi suplemen asam folat diperoleh nilai ρ (0,000) < 0,05
B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan pimpinan Rumah Bersalin Madina, khususnya bidan yang
bertugas di Rumah Bersalin Madina, agar memberikan penyuluhan tentang
pentingnya konsumsi suplemen asam folat, khususnya manfaat
pengonsumsian yang akan lebih baik bila dilakukan sebelum kehamilan untuk
menghindari terjadinya cacat bawaan, seperti anensefali, spina bifida dan
calon ibu hamil maupun ibu hamil terhadap pentingnya konsumsi suplemen
asam folat akan meningkat.
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan kiranya pihak institusi pendidikan dapat menambah sumber
bacaan, khususnya mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
(ASKEB I) di perpustakaan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat menggunakan alat dan
cara ukur yang lain, misalnya wawancara untuk meminimalisir terjadinya
testwishness dan kesalahan komunikasi. Selain itu, variabel independen lain
yang berhubungan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Aprillia, Yesie. (2011). Kurang Asam Folat Sebabkan Bayi Cacat. Retrieved from
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Arisman. (2010). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC
Asnah, Nur & Sari, Farida Linda. (2012). Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Medan : tidak dipublikasikan
Budiarni, W. (2012). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat Pada Ibu Hamil. Semarang : Program Studi Ilmu Gizi Fakultask Kedokteran Universitas Diponegoro
Ellya, Eva. (2010). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : TIM.
F. Gary Cunningham, MD, Norman F. Gant, MD, & Kenneth J. Leveno. (2005). Obstetri Williams, EGC : Jakarta
Hanafiah, T. M. (2006). Perawatan Antenatal dan Peranan Asam Folat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ibu Hamil dan Janin, 6-8.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring (dalam jaringan). (2013). Retrieved from kbbi.web.id
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta
Kriebs, Jan M., & Carolyn L. (2009). Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney (Varney’s Pocket Midwife). Jakarta : EGC
Notoadmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
____________________. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursafitri, Rinjani. (2013a). Asam Folat dan Ibu Hamil. Retrieved from http://wikivitamin.com/asam-folat-dan-ibu-hamil/
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Ocviyanti, Dwiana. (2013). Pentingnya Asam Folat. Retrieved from
http://www.bayisehat.com/component/content/article/22-pregnancy/216-pentingnya-asam-folat.html
Psychologymania.com. (2013). Pengertian Ibu Hamil. Retrieved from http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-ibu-hamil.html
Saifuddin, Abdul Bari. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP
Sudji, Fajrina Rahmi. (2013). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tingkat Pendapatan dengan Konsumsi Asam Folat Pada Ibu Hamil di Bidan Praktek Swasta Rina Kecamatan Meuraxa Banda Aceh. Banda Aceh : Sekolah Tinggi Kesehatan U’budiyah Banda Aceh
Thorn, Gill. (2010). Kehamilan Sehat Panduan Praktis Diet, Olahraga, dan Relaksasi bagi Ibu Hamil, dalam Setiorini, Amanda., & Kamah, Wahyuni R. (Eds),
Practical Parenting: Healthy Pregnancy (hal. 36). Jakarta : Erlangga
Trihendradi, C. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 19. Yogyakarta : Andi.
University of Maryland Medical Center. (2013). Vitamin B9 (asam folat). Retrieved from http://umm.edu/health/medical/altmed/supplement/vitamin-b9-folic-acid # ixzz2lCGOveWr
Wibowo, N. (2004). Jangan Sepelekan Asam Folat. Retrieved from
Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
Assalamu’alaikum wr, wrb/Salam sejahtera
Dengan hormat,
Nama saya Karunia Sylviany Sambas, sedang menjalani pendidikan di
Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan
dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.”
Manfaat asam folat untuk ibu hamil sangat banyak. Terutama bagi sang bayi
yang dikandungnya. Asam folat penting dikonsumsi pada trimester pertama masa
kehamilan. Pada masa ini, asam folat berperan pada perkembangan tabung saraf.
Tabung saraf ini berperan untuk mengoptimalkan fungsi sumsum tulang belakang
dan otak pada calon bayi. Hal ini bermanfaat untuk mencegah bayi lahir cacat.
Kecacatan bayi, antara lain anencephaly dan spina bifida. Kecacatan tersebut dapat
berdampak pada kecacatan seumur hidup ataupun kematian sebelum atau sesudah
kelahiran (Nursafitri, 2013, ¶ 2-3).
Asam folat merupakan vitamin B yang diperlukan untuk membentuk sel baru.
Setelah konsepsi, asam folat membantu mengembangkan sel saraf dan otak janin.
Konsumsi asam folat yang cukup pada minggu-minggu sebelum konsepsi dan 3
bulan pertama kehamilan (periode kritis) dapat mengurangi risiko kelainan susunan
saraf pada bayi (Ellya. 2010.hlm.142).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil di Rumah Bersalin Madina
Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada
dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti.
Untuk penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apa pun. Bila ibu membutuhkan
penjelasan, maka dapat menghubungi saya :
Nama : Karunia Sylviany Sambas
Alamat : Jl. Sei Baru No. 17 Medan
No. Hp : 082369175848
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu
yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan
ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami siapkan.
Medan, 2014
Peneliti,
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/HP :
Setelah mendapatkan penjelasan dari penelitian “Hubungan Pengetahuan
dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014", maka dengan ini
saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam
penelitian tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2014
Lampiran 4
KISI-KISI KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KONSUMSI SUPLEMEN ASAM FOLAT PADA IBU HAMIL DI RUMAH BERSALIN MADINA
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2014
No. Aspek yang dibahas No.
Pertanyaan Jumlah
1. Pengertian asam folat 1, 2, 3 3
2. Sumber asam folat 4, 5, 6, 7 4
3. Agar kebutuhan asam folat tetap terjaga 8,9 2
4. Kekurangan asam folat 10, 11, 12, 13 4
5. Fungsi asam folat 14, 15 2
6. Dampak kekurangan konsumsi asam folat 16, 17, 18 3 7. Pentingnya mengonsumsi suplemen asam folat 19, 20 2
Lampiran 5
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KONSUMSI SUPLEMEN ASAM FOLAT PADA IBU HAMIL DI RUMAH BERSALIN MADINA
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2014
I. DATA IDENTITAS
A. PETUNJUK PENGISIAN No. Responden
Isilah data di bawah ini dengan benar.
B. IDENTITAS RESPONDEN
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
II.DATA PENGETAHUAN TENTANG KONSUMSI SUPLEMEN ASAM FOLAT
A. PETUNJUK PENGISIAN
1) Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini menurut Anda yang paling benar
dengan memberikan tanda (x) pada option A, B, atau C.
2) Apabila Anda ingin memperbaiki jawaban, coret yang salah (=) dan ganti
jawaban yang benar.
B. PERTANYAAN
1. Asam folat termasuk golongan …
a. Vitamin A
b. Vitamin B
2. Asam folat sebaiknya dikonsumsi sejak ...
a. 1-3 bulan sebelum ibu merencanakan kehamilan
b. Selesai melahirkan anak pertama
c. Memiliki anak kedua yang sudah berusia 1 tahun
3. Asam folat adalah zat gizi yang berperan penting dalam pembentukan …
a. Sel darah merah
b. Sel darah putih
c. Sel darah pembeku
4. Asam folat dapat ditemukan dalam makanan di bawah ini, kecuali …
a. Makanan siap saji
b. Buah-buahan
c. Sayuran hijau
5. Buah yang mengandung asam folat adalah …
a. Jeruk
b. Nanas
c. Salak
6. Sayur yang mengandung asam folat adalah …
a. Kangkung
b. Bayam
c. Daun singkong
7. Asam folat yang terdapat pada telur terletak pada bagian ...
a. Putih telur
b. Kuning telur
8. Agar kandungan asam folat dalam makanan tidak berkurang atau hilang,
maka …
a. Cuci bahan makanan di bawah air mengalir
b. Jangan memasak makanan terlalu lama
c. Jangan memasak makanan terlalu cepat
9. Untuk mengantisipasi kekurangan asupan asam folat dari makanan,
dianjurkan mengonsumsi …
a. Obat-obatan
b. Obat kedai
c. Tablet asam folat
10.Gejala yang dirasakan ibu bila kurang mengonsumsi asam folat adalah,
kecuali …
a. Kepanasan
b. Lesu dan lemas
c. Napsu makan menurun
11.Kekurangan asam folat dapat menimbukan gangguan fungsi tubuh bagi ...
a. Janin
b. Ibu hamil
c. Ibu dan janin
12.Dampak kurangnya konsumsi asam folat pada ibu hamil adalah …
a. Demam
b. Darah tinggi
13.Dampak kekurangan asam folat bagi janin adalah …
a. Kelainan Susunan Saraf Pusat
b. Bayi demam dan rewel
c. Gizi buruk
14.Fungsi asam folat bagi tubuh adalah …
a. Mengobati demam
b. Mengatasi keluhan darah tinggi
c. Pembentukan sel-sel baru
15.Fungsi asam folat bagi perkembangan janin adalah …
a. Menghancurkan racun di dalam tubuh
b. Mengembangkan sel saraf dan otak
c. Menambah kekebalan tubuh
16.Yang termasuk dalam jenis cacat bawaan karena kurang mengonsumsi asam
folat adalah …
a. Tempurung kepala tidak ada
b. Kelebihan jumlah jari tangan
c. Kepala membesar karena berisi cairan
17.Bayi yang menderita … biasanya lahir mati
a. Spina bifida (adanya celah pada tulang belakang sehingga tidak bisa
tertutup sempurna akibat beberapa ruas tulang gagal bertaut)
b. Anensefali (tidak sempurnanya pertumbuhan tengkorak kepala dan otak)
18.Bayi yang menderita … bila diobati dengan tepat, masih dapat hidup hingga
dewasa. Namun tentu saja dengan kecacatan.
a. Spina bifida (adanya celah pada tulang belakang sehingga tidak bisa
tertutup sempurna akibat beberapa ruas tulang gagal bertaut)
b. Anensefali (tidak sempurnanya pertumbuhan tengkorak kepala dan otak)
c. Encephalocele (adanya tonjolan di belakang kepala)
19.Ibu tidak perlu khawatir terhadap kelebihan konsumsi asam folat karena asam
folat tidak disimpan di dalam tubuh dan dikeluarkan melalui ...
a. Keringat
b. Air seni
c. Tinja
20.Oleh karena asam folat tidak disimpan di dalam tubuh, maka ibu perlu …
a. Mengonsumsi asam folat setiap hari
b. Mengonsumsi asam folat dua hari sekali
c. Waspada dalam mengonsumsi asam folat
III. DATA KONSUMSI
Apakah ibu mengonsumsi suplemen asam folat setiap hari sejak tahu bahwa ibu
sedang hamil?
a. Ya
b. Tidak
KUNCI JAWABAN
1. B 11. C
2. A 12. C
3. A 13. A
4. A 14. C
5. A 15. B
6. B 16. A
7. A 17. B
8. B 18. A
9. C 19. B
Lampiran 6
PROTAP PENELITIAN
1. Penelitian menjelaskan tujuan penelitian
2. Memberikan lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) kepada responden
3. Meminta kesediaan responden untuk mengisi lembar kuesioner
4. Menjelaskan cara mengisi lembar kuesioner
5. Mengoreksi kelengkapan jawaban lembar kuesioner
Lampiran 9
MASTER DATA PENELITIAN
No. Responden
No. Pertanyaan
Total Keterang an Pe ng eta hu an Pe ng on su ms ia n 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0 1 1 1 2 1
3 14 15 16 17 18 19 20
Keterangan :
Baik : Apabila ibu menjawab pertanyaan dengan benar >15 soal (76-100%) dari 20 pertanyaan yang diberikan
Cukup : Apabila ibu menjawab pertanyaan dengan benar 12-15 soal (57- 75%) dari 20 pertanyaan yang diberikan
Kurang : Apabila ibu menjawab pertanyaan dengan benar ≤ 11 soal (≤ 56%) dari 20 pertanyaan yang diberikan
Pengetahuan
1 : Baik
2 : Cukup
3 : Kurang
Pengonsumsian Suplemen Asam Folat
0 : Tidak sesuai
Lampiran 11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Karunia Sylviany Sambas
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Balai, 20 Oktober 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Anak ke : 1 dari 4 Bersaudara
Nama ayah : Sarbaini Sambas, SH
Nama ibu : Nurmawan Tanjung
Alamat : Jl. Pahlawan Dusun V Desa Simpang Kawat Kec.
Simpang Empat Kab. Asahan Sumatera Utara 21271
Riwayat Pendidikan
No. Tahun Pendidikan
1. 1996-1997 RA Al Washliyah