• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DALAM MELESTARIKAN DAN MENINGKATKAN SENI TRADISIONAL YANG ISLAMI (Suatu Studi Tentang Pembinaan Kesenian Hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DALAM MELESTARIKAN DAN MENINGKATKAN SENI TRADISIONAL YANG ISLAMI (Suatu Studi Tentang Pembinaan Kesenian Hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

DALAM MELESTARIKAN DAN MENINGKATKAN SENI

TRADISIONAL YANG ISLAMI

(Suatu Studi Tentang Pembinaan Kesenian Hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Oleh Dinas Pariwisata

Kabupaten Sumenep)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

SHIDQI QUDSI

NIM: 07230066

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

Jl. Raya Tlogomas No.246 Telp. (0341) 460 948, Malang 65144 Pes.132

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Shidqi Qudsi NIM : 07230066

Jurusan : Ilmu Pemerintahan Jenjang : Sarjana Strata Satu (S1)

Judul : Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam Melestarikan dan Meningkatkan Seni Budaya yang Islami (Studi tentang Pembinaan Kesenian Hadrah di Desa Palongan kecamatan Bluto Kabupaten Semenep oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep).

Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Asep Nurjaman, M. Si Drs. Jainuri, M. Si

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Ketua Jurusan

Dekan FISIP UMM Ilmu Pemerintahan

(3)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

Jl. Raya Tlogomas No.246 Telp. (0341) 460 948, Malang 65144 Pes.132

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan di Hadapan

Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 4 Agustus 2012 Jam : 10.00 – 11.00 Tempat : Kajur IP

Dewan Penguji Paraf

1. Hevi Kurnia Hardini, S.Ip., M.Gov _____________________

2. Drs. Krisno Hadi, MA _____________________

3. Dr. Asep Nurjaman, M.Si _____________________

4. Drs. Jainuri, M.Si _____________________

Mengesahkan

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah tertulis (skripsi) yang

berjudul

Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep Dalam Meningkatkan Seni

Tradisional Hadrah Dengan Nilai Agama Islam (suatu studi tentang kesenian

hadrah dengan agama islam di desa palongan kecamatan bluto kabupaten

sumenep)

sebagai tugas akhir di Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan tulisan ini terutama kepada:

1.

Dr. Asep Nurjaman, M. Si selaku dosen pembingbing utama, yang telah

senatiasa memberikan waktunya kepada penulis untuk menyelesaikan tugas

akhir ini;

2.

Drs. Jainuri, M. Si selaku dosen pembingbing kedua, yang telah meluangkan

waktu, pikiran, tenaga, dan perhatiannya dalam penulisan tugas akhir ini;

3.

Ayahanda Moh. Ikcsan, Ibunda Rusiyam dan kakakku tercinta atas dukungan,

doa dan limpahan kasih sayang yang tak pernah putus;

4.

Rekan se-perjuangan di Rumah penuh kisah Villa Bukit Tidar A2/128 Moh.

Walid, Moh. Yusron, Hefni, Sandi, Memet atas segala dukungan yang

senantiasa menemani jerih payah dalam penulisan tugas akhir ini;

5.

Om Soni, Bapak Jayusman terima kasih atas perhatian, dukungan, dan

pengorbanan demi kebahagiaan serta kebaikan bersama. Kau takkan terganti;

6.

Keluarga besar Yulia Wahyudi Ningsih terima kasih atas ikatan kasih yang

indah

, segala dukungan dan pengorbanan do’a demi kelancaran atas semuanya,

7.

Teman-teman Ilmu Pemerintahan 2007 atas bantuan dan semua pihak yang

telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penulisan skripsi ini;

8.

Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama

mengikuti pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Malang;

9.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas

(5)

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan bukan milik manusia, sehingga

saran dan kritik dari pembaca diterima dengan senang hati demi kesempurnaan

penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Malang, Juli 2012

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN PERSETUJUAN ...

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...

iii

SURAT PERNYATAAN ...

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN ...

v

ABSTRAK ...

vi

ABSTRACT ... viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...

x

KATA PENGANTAR ...

xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...

1

B. Rumusan Masalah ...

6

C. Tujuan Penelitian ...

6

D. Manfaat Penelitian ...

7

E. Definisi Konseptual ...

8

F. Definisi Operasional ...

9

G. Metode Penelitian ...

10

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...

10

2. Lokasi Penelitian ...

11

3. Sumber Data ...

12

4. Teknik Pengumpulan Data ...

15

5. Analisa Data Kualitatif ...

18

6. Pengecekan Keabsahan Temuan ...

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ATAU KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori Tentang Pemerintah Daerah ...

20

1. Pengertian Pemerintah Daerah (PEMDA) ...

20

2. Fungsi Pemerintah Daerah ...

23

3. Pemerintah Daerah Sumenep ...

24

B. Seni Tradisional Hadrah ...

26

1. Pengertian Seni Tradisional ...

26

2. Nilai Seni Tradisional ...

27

3. Definisi Hadrah ...

29

4. Macam-Macam Jenis Musik Hadrah ...

29

(7)

C. Tinjauan Teoritis tentang Agama Islam ...

33

1. Pandangan Islam Tentang Seni ...

33

2. Nilai-Nilai Islam ...

37

3. Prinsip-Prinsip Kebudayaan Islam ...

39

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

A. Gambaran Umum Sejarah Sumenep ...

45

1. Jaman Pemerintah Kerajaan Arya Wiraraja ...

45

2. Pangeran Jokotole (Pangeran Secodiningrat III) ...

46

3. Raden Ayu Tirtonegoro dan Bindara Saod ...

48

4. Panembahan Somala ...

49

5. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat ...

49

B. Arah dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Sumenep ...

50

1. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pembangunan ...

50

2. Visi dan Misi ...

50

3. Tujuan Pembangunan ...

52

C. Program Pengembangan dan Pembangunan Wisata Budaya ....

53

1. Program

Pengembangan

dan

Pembangunan

Wisata

Budaya ...

53

2. Program Promosi Wisata dan Budaya ...

55

3. Program Pembinaan/penyuluhan ...

55

D. Kesenian Tradisional Islami Hadrah ...

56

E. Upaya yang Sudah Berjalan Dilakukan Pemda Kabupaten

Sumenep ...

59

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep Dalam Melestarikan

Seni Tradisional yang Islami di Desa Palongan Kecamatan

Bluto Kabupaten Sumenep ...

61

B. Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep Dalam Meningkatkan

Seni Tradisional yang Islami ...

65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...

70

B. Saran-saran ...

72

DAFTAR PUSTAKA ...

73

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin

,

Zainal,

Kesenian Tradisional Hadrah Pada Masyarakat,

Jakarta Barat:

Kalideres, 2010-2011.

Ahira, Anni, 1988,

Tradisional di Indonesia,

Jakarta: Rineka Cipta.

Al Ghazali, Imam, 1999,

Ihya Ulumuddin,

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, 1998,

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarra: Rineka Cipta.

Bowman, 1956,

Ilmu Masyarakat Umum, Terjemahan Sujono,

Jakarta: PT.

Pembangunan

Burhan Bungin, 2003,

Metodologi Penelitian Kualitatif,

Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada,

Damin, Sudarwan, 1989, Menjadi Peneliti, Jakarta: Rineka Cipta.

Depag RI. 2000.

Al-

Qur’an dan Terjemahnya,

Bandung : Al-Hidayah.

Departemen Agama RI, 1989,

Al-

Qur’an dan Terjemahnya,

Jakarta: CV. Penebit

J-Art.

Widyastini, 1989,

Nilai-nilai Islam dalam Kebudayaan,

Jakarta: PT Rosdakarya.

Diskusi Kelompok Lokakarya MPK UGM, 2003: 36-37

Faruqi, 1988,

Akhlak Tasawuf Rasulullah,

Bandung :Pustaka Setia.

Fauzi, Ahmad, 1999,

Psikologi Umum,

Bandung: Pustaka Setia.,

Gazalba, 1976,

Risalah Nabi,

Bandung: Al-Hidayah.

Koenjaraningrat, 2002,

Pengantar Ilmu Antropologi,

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Moleong, 1998,

Metode Penelitian,

Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy 2004,

Metodologi Penelitian Kualitatif,

Bandung: Remaja

Rosdakarya,

(9)

Nur Syamsiyah, 2005, Peran Organisasi Ekstra Kampus Dalam Mewujudkan

Nilai-Nilai Keislaman Terhadap Anggota Studi KAsus HMI Komisariat

tarbiyah UIN Malang, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang.

Pamudji,

Kerja Sama Antar Daerah dalam Rangka Membina Wilayah

(Jakarta:

Rineka Cipta, 1985), hal. 15

Picktchall, 1993,

Filsafat Kenabian,

Yogyakarta: PT. Mutiara Ilmu.

Shadili, Hasan, 2001,

Sosiologi Untuk Masyarakt Indonesia,

Jakarta:

PT.Pembanggunan

Shihab, M Quraish, 1998,

Wawasan Al-

Qur’an,

Yogyakarta: Pustaka Amani.

Soekarto, Soejono, 2002

Sosiologi (Suatu Pengantar),

Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Soemender. 1985. Perkembangan Konsep Ilmu Pemerintahan, Jakarta: IIP, 30-31

Juli 1985

Surakhamat, Winarno, 1985,

Pengantar Penelitian Ilmiah Metode teknik,

(Bandung : PT. Rosdakarya.

Undang-Undang RI, No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidkan Nasional,

(Jakarta: Kloang Klede), hal 89

Undang-Undang Tentang Pendidikan Nasional, UU.RI. No.2 tahun 1989 dan

Peraturan

Van Poelje, (Drs. B. Mang say Pent), Pengantar Umum Ilmu Pemerintahan,

(Algemene Inleiding Tot De Bestuurskunde) TKD IIP, Jakarta

Widjajanto, 1985,

Pengantar Sosiologi,

Jakarta:Rineka Cipta.

http://etnomusikologisolo.wordpress.com/2010/04/06/budaya-musik-daerah-etnis-madura/. 24-11-10. 15.30. 15.55.Yogyakarta: Matabangsa, 2002.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madura.

25-11-10.

14.30,

Kuntowijoyo,

Madura: Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris 1850-1940.

http://makalah-ip.blogspot.com/ (2010). Diberdayakan oleh Blogger.

(10)

73

DAFTAR PUSTAKA

(KEPRES No.27 Tahun 1980 tentang Pembentukan BAPPEDA Republik Indonesia)

» Dunia Lifestyle » Pendidikan 9 Februari 2012, 15:23

2002 Lèbur!: Seni Musik dan Pertunjukan dalam Masyarakat Madura. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Abidin, Zainal, Kesenian Tradisional Hadrah Pada Masyarakat, Jakarta Barat: Kalideres, 2010-2011.

Ahira,Anni, 1988, Tradisional di Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta. Al Ghazali, Imam, 1999, Ihya Ulumuddin,Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarra: Rineka Cipta.

Bowman, 1956, Ilmu Masyarakat Umum, Terjemahan Sujono, Jakarta: PT. Pembangunan

Burhan Bungin, 2003, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

Damin, Sudarwan, 1989, Menjadi Peneliti, Jakarta: Rineka Cipta. Depag RI, 2000Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Al-Hidayah.

Departemen Agama RI, 1989, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: CV. Penebit J-Art.

Widyastini, 1989, Nilai-nilai Islam dalam Kebudayaan, Jakarta: PT Rosdakarya. Diskusi Kelompok Lokakarya MPK UGM, 2003: 36-37

Drs. Soemender, Perkembangan Konsep Ilmu Pemerintahan, Jakarta: IIP, 30-31 Juli 1985

Faruqi, 1988, Akhlak Tasawuf Rasulullah, Bandung:Pustaka Setia. Fauzi, Ahmad, 1999, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia., Gazalba, 1976, Risalah Nabi, Bandung: Al-Hidayah.

(11)

74

Moleong, Lexy 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,

Mulyadi, 1968, Sistem Akuntansi Daerah, Jakarta: Tintamas.

Nur Syamsiyah, 2005, Peran Organisasi Ekstra Kampus Dalam Mewujudkan Nilai-Nilai Keislaman Terhadap Anggota Studi KAsus HMI Komisariat tarbiyah UIN Malang, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang.

Pamudji, Kerja Sama Antar Daerah dalam Rangka Membina Wilayah (Jakarta: Rineka Cipta, 1985), hal. 15

Picktchall, 1993, Filsafat Kenabian, Yogyakarta: PT. Mutiara Ilmu.

Prof. Dr. G.A. Van Poelje, (Drs. B. Mang say Pent), Pengantar Umum Ilmu Pemerintahan, (Algemene Inleiding Tot De Bestuurskunde) TKD IIP, Jakarta

Shadili, Hasan, 2001, Sosiologi Untuk Masyarakt Indonesia, Jakarta: PT.Pembanggunan

Shihab, M Quraish, 1998, Wawasan Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Amani. Soekarto, Soejono, 2002 Sosiologi (Suatu Pengantar), Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Surakhamat, Winarno, 1985, Pengantar Penelitian Ilmiah Metode teknik,

(Bandung: PT. Rosdakarya.

Undang-Undang RI, No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidkan Nasional, (Jakarta: Kloang Klede), hal 89

Undang-Undang Tentang Pendidikan Nasional, UU.RI. No.2 tahun 1989 dan Peraturan

Widjajanto, 1985, Pengantar Sosiologi, Jakarta:Rineka Cipta.

http://etnomusikologisolo.wordpress.com/2010/04/06/budaya-musik-daerah-etnis-madura/. 24-11-10. 15.30. 15.55.Yogyakarta: Matabangsa, 2002.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madura. 25-11-10. 14.30, Kuntowijoyo, Madura: Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris 1850-1940.

http://makalah-ip.blogspot.com/ (2010). Diberdayakan oleh Blogger.

(12)

 

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku yang tersebar luas dari sabang sampai merauke. Dari suku-suku yang ada maka terciptalah kesenian, budaya,dan bahasa yang bermacam-macam. Keberagaman budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya lokal yang berkembang di masyarakat. Perkembangan budaya lokal di setiap daerah tentu memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat nasionalisme, karena kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat. Namun dalam derasnya arus globalisasi, budaya lokal pada sisi lain mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi di tempat lain juga mengakibatkan kerusakan yang luar biasa.

(13)

2

 

Bukti lemahnya masyarakat Indonesia dalam upaya pelestarian budaya terlihat dari minimnya minat untuk mempelajari kesenian tradisional atau daerah yang saat ini sudah hampir dilupakan oleh generasi muda. Masyarakat, khususnya kaum muda lebih suka kepada kebudayaan asing dibanding dengan budaya sendiri. Mereka lebih menyukai musik jazz, rock, atau musik-musik yang berbau barat ketimbang kesenian tradisional yang agamis seperti hadrah yang merupakan produk budaya Melayu yang sesungguhnya. Hal demikian cukup membuktikan dimana apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah masih sangat rendah. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka akan terjadi dominasi kebudayaan dari pihak asing.

Kesenian hadrah berbeda dengan kesenian rebana, pada kesenian hadrah terdapat penari sedangkan biasanya pada rebana tiap personilnya memegang satu alat musik. Gendang yang dimainkan personil hadrah terdiri dari beberapa macam. Setiap pemain gendang memiliki pukulan yang berbeda-beda sehingga nantinya akan diciptakan suatu nada yang harmonis dan selaras dengan syair atau sholawat yang dilantunkan. Untuk penari biasanya terdiri dari laki-laki maupun perempuan. Pada penari terdapat satu atau dua orang yang memegang payung besar yang diputar-putar sambil menari mengiringi tabuhan terbang hadrah.

(14)

3

 

Sumenep merupakan Kabupaten di Jawa Timur yang berada di ujung paling Timur Pulau Madura, bisa dibilang sebagai salah satu kawasan yang terpenting dalam sejarah Madura. Kita dapat menjumpai situs-situs kebudayaan yang sampai hari ini masih menjadi obyek pariwisata. Diantaranya yang kita ketahui adalah kereta kencana peninggalan raja Sumenep, alun-alun (taman bunga) yang konsep bangunannya memiliki kekhasan ala bangunan kerajaan, Masjid Jamik atau Masjid Agung yang terletak di jantung Kota Sumenep, Masjid ini termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1779 M sampai 1787 M oleh Panembahan Sumolo, Kraton Sumenep

Menurut Soemendar sebagai badan yang penting dalam rangka pemerintahannya, pemerintah harus memperhatikan ketentraman dan ketertiban umum, tuntutan dan harapan serta pendapat rakyat, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, pengaruh lingkungan, pengaturan, komunikasi, peran serta legitiminasi.1 Sedangkan G.A. Van Poelje mendefinisikan ilmu pemerintahan adalah bagaimana dinas umum, disusun dan dipimpin dengan sebaik-baiknya.2

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.3

             

1

Drs. Soemender, Perkembangan Konsep Ilmu Pemerintahan, (Jakarta: IIP, 30-31 Juli 1985) 

2 Prof. Dr. G.A. Van Poelje, (Drs. B. Mang say Pent), Pengantar Umum Ilmu Pemerintahan,

(Algemene Inleiding Tot De Bestuurskunde) TKD IIP, Jakarta 

3

(15)

4

 

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.4

Polarisasi kesenian dan masyarakat kesenian di Madura sebagaimana menemukan paralelismenya dalam polarisasi masyarakat Madura di zaman kolonial. Karena itu, polarisasi masyarakat kesenian Madura dewasa ini dapat dipandang sebagai dampak langsung. Tujuan diadakannya kesenian tradisional dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan apresiasi kerja masyarakat seperti kemampuan menikmati, menghargai, dan menilai hasil kerja serta nilai yang dilandasi norma-norma sosial tentang kerja.

Realisasinya berupa kesenian tradisional hadrah yang dapat mengenalkan dan menemukan sedini mungkin, maksud tersebut. Oleh karena itu, kurikulum sekolah harus dirientasikan kepada lingkungan sekolah setempat. Dengan kata lain, sekolah harus dapat memanfaatkan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.

Pelaksanaan kesenian tradisional dimaksudkan untuk mempertahankan kelestarian (berkenaan dengan kebudayaan daerah), juga perlu ditinjau pada usaha pembaharuan atau modernisasi (berkenaan dengan keterampilan atau kejuruan setempat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi moderen) pelaksanaan

             

4

(16)

5

 

kesenian tradisional juga bermaksud agar pengembangan dan sumber daya manusia yang terdapat di daerah setempat dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kesenian daerah.

Seni hadrah atau betar, merupakan salah satu seni keislaman budaya tradisional masyarakat Melayu pada umumnya, yang patut mendapat perhatian pemerintah. Hal itu diungkapkan Burhanudin Saleh, Pimpinan Group Hadrah Al-Barkah Sumenep, Minggu (30/10). Burhanudin mengungkapkan, kini sulit untuk mencari kader-kader yang mampu memainkan keahlian memukul alat musik hadrah, sembari melagukan nyanyian-nyanyian bernafaskan Islam. "Sulit, anak muda sekarang lebih suka belajar gitar, atau alat-alat musik lain, kalau alat musik pukul, paling-paling drum, tapi kalau betar tak ada yang tertarik," ungkap dia.

Itulah menurut dia yang menjadi kendala sulitnya regenerasi dalam keahlian memainkan musik asli tradisi Melayu tersebut. Terlebih tak adanya ketertarikan pihak-pihak lain yang berkompeten untuk turut melestarikan budaya ini, semisal dengan menggelar festival hadrah pada suatu hari besar dan lain-lain. Bahkan disayangkan dia, seperti penayangan budaya di TVRI Jawa Timur, sama sekali belum pernah menampilkan atraksi permainan tersebut. "Bagaimana orang mau kenal hadrah kalau sudah begini, makanya kita sangat meminta agar pemerintah memperhatikan ini," ungkapnya.

(17)

6

 

B.Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep Dalam Melestarikan Seni Tradisional yang Islami di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep?

2. Bagaimana Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep Dalam Meningkatkan Seni Tradisional yang Islami di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep?

C.Tujuan Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, tujuan penelitian ini adalah rumusan masalah kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal yang diperoleh setelah selesai penelitian.5

Berdasarkan konteks penelitian dan fokus penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep Dalam Melestarikan Seni Tradisional Hadrah (Suatu Studi Tentang Pembinaan Kesenian Hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep) Di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.

             

5

(18)

7

 

2. Untuk mengetahui cara mempertahankan Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep Dalam Melestarikan Seni Tradisional Hadrah Dengan Nilai Agama Islam Hadrah (Suatu Studi Tentang Pembinaan Kesenian Hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep) di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.

D.Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat 1. Bagi desa yang penulis teliti

Yaitu di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep sebagai masukan penting dalam usaha mengembangkan potensi masyarakat, khususnya kesenian tradisional hadrah.

2. Bagi seniman

a. Sebagai wadah bagi para seniman dalam berkreasi serta mementaskan karya seni dan budaya.

b. Mendorong tumbuh kembangnya seniman-seniman hadrah yang berbakat di Kabupaten Sumenep dan Jawa Timur pada umumnya.

c. Sebagai sarana dan prasarana dalam pementasan karya seni-budaya yang berskala nasional maupun internasional.

3. Bagi pemerintah

a. Membantu pemerintah dalam menjaga kelestarian seni dan budaya tradisional.

(19)

8

 

4. Bagi masyarakat

a. Menumbuhkan kecintaan masyarakat pada kesenian dan budaya tradisional di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep pada khususnya dan di Jawa Timur pada umumnya.

b. Sebagai sarana dan prasarana masyarakat dalam membina apresiasi seni-budaya dan sumber inspirasi dalam berkarya

E.Definisi Konseptual

1. Kesenian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan seni. Sedangkan menurut pengertian awam, seni adalah keindahan yang diciptakan oleh manusia. Bunga mawar yang indah bukan suatu karya seni, tetapi jika bunga tersebut dilukis maka lukisan tersebut merupakan sebuah karya seni. Ki Hajar Dewantara memberi batasan yang lebih luas lagi dengan pendapatnya, bahwa seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.

2. Upaya adalah usaha, akal, ikhtiar untuk memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan lainnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI 1999).

(20)

9

 

4. Hadrah adalah seni Melayu yang kental dengan nuansa ajaran Islam. Syair-syairnya berisikan pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad, serta sejarah hidup Nabi Muhammad. Dari syair-syair hadrah, sedikit banyak anak-anak yang menyenandungkan syair-syair indah itu jadi mengetahui sejarah Rasulullah. 5. Nilai agama adalah agama yang banyak diterima adalah agama dalam

pengertian agama konvensional. Yaitu agama yang membawa tata cara peribadatan kepada Tuhan, yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan mempunyai sebuah kitab suci.

6. Pemerintah adalah sistem untuk menjalankan wewenang dan kekuasaan dalam mengatur kehidupan sosial, ekonomi, politik, suatu negara atau bagian-bagiannya.

F.Definisi Operasional

1. Upaya menghindari kesalah pahaman pembaca karena adanya kesalahan persepsi dan ketidak jelasan dalam memahami judul dimaksud, peneliti perlu memberikan batasan terhadap istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, yaitu: Kesenian hadrah kesenian khas madura yang tetap berkembang sampai sekarang. Kesenian hadrah ini biasanya dilaksanakan dengan jumlah anggota atau per group.

(21)

10

 

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Bog dan Taylor dalam Moleyong mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku dapat diamati.6

Dengan menggunakan penelitian ini, penulis ingin melihat dan memahami fenomina tentang apa yang dialami oleh objek penelitian, seperti orang yang aktif dalam mengikuti seni tradisional hadrah.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dnegan teori dari bawah ke atas (grounded theory), yaitu dari sejumlah data yang dikumpulkan ada yang saling berhubungan. Pendekatan penelitian ini baik sekali dalam menemukan masalah-masalah yang muncul dari situasi dan aplikasi proses-proses pribadi untuk menanganinya.7

Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian yang memakai pendekatan kualitatif, kehadiran peneliti dilapangan merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan oleh peneliti. Surupan Sudihutomo sebagaimana dikutip oleh Burhan Bungin, sebagai instrument penelitian yang paling penting harus memahami fenomina sosial secara langsung dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.8 Kehadiran peneliti di lapangan menghabiskan waktu kurang lebih 2 bulan

             

6

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 4 

7

Sudarwan Damin, Menjadi Peneliti, (Jakarta: Rineka Cipta, 1989), hal. 89  

8

(22)

11

 

dengan tujuan untuk memperoleh informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian. Kehadiran peneliti dilokasi peneliti yaitu di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:

a. Tahapan pertama: peneliti menghubungi Kepala Desa dan memberitahukan maksud peneliti untuk meneliti di Desanya.

b. Tahapan kedua: merupakan tahap pembentukan kesempatan dengan kepala desa tentang waktu dan tempat pelaksanaan wawancara. Disamping itu meminta informasi tentang informan lain yang bisa dihubungi.

c. Tahapan ketiga: merupakan pelaksanaan wawancara dan kegiatan lain untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti.

2. Lokasi Penelitian

(23)

12

 

3. Sumber Data

Sumber data penelitian terdiri atas sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu: (1) metode survei dan (2) metode observasi.

1) Metode survei (survey methods)

a) Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.

b) Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.

c) Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau mengungkapkan ide-ide.

d) Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek.

(24)

13

 

2) Wawancara (interview)

a) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.

b) Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.

c) Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden.

d) Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan penerjemahan.

e) Teknik wawancara dapat dilakukan dengan (1) melalui tatap muka dan (2) melalui telepon.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

(25)

14

 

Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan diteliti? 2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya.

Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

1) Pemahaman masalah: data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.

2) Penjelasan masalah: data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti.

(26)

15

 

beberapa alternatif lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah. 4) Solusi masalah: data sekunder disamping memberi manfaat dalam

membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.

4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Lofland dalam Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain.9

Untuk dijadikan suatu pernyataan, penelitian atau kesimpulan.10 Peneliti mengumpulkan data dari beberapa sumber, dengan prosedur yang lebih peneliti tetapkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ini sebagai berikut:

a. Metode observasi

Dalam pengertian psikologi, observasi atau yang disebut dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, dan pengecap.11 Dalam penelitian banyak

             

9 Moleong, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 89   10

Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hal. 32 

11

(27)

16

 

dilakukan teknik observasi untuk mengumpulkan data dengan tujuan mengenal aspek tentang proses kesenian tradisional hadrah, termasuk di dalamnya bagaimana gerak-gerik dalam acara kesenian tradisional hadrah ini dan apa saja alat-alat yang digunakan.

Adapun jenis-jenis observasi ada 3 bagian, yaitu: 1) Observasi partisipan

Dalam hal ini peneliti terlibat langsung dan ikut dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diamati.

2) Observasi non partisipan

Dalam hal ini peneliti di luar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.

3) Observasi sistematik

Peneliti telah membuat kerangka-kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur terlebih dahulu. Metode ini dilakukan untuk melengkapi kekurangan dari data yang diperoleh dari hasil obserbasi maupun wawancara.

b. Wawancara

Wawancara (interviu) yaitu suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai.12 Dalam melakukan penelitian ilmiah ini peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan berbagai pihak yang peneliti anggap terkati serta mengetahui permasalahan yang sedang peneliti bahas, yaitu yang berkaitan dengan model pengembangan kesenian tradisional hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.

             

12

(28)

17

 

Dengan metode wawancara ini, peneliti berharap bisa mendapatkan informasi perihal struktur kepengurusan seni tradisional hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, struktur pemerintahan kabupaten, dan struktur pemerintahan kota.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengamati dan mencatat dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan pencatatan-pencatatan terhadap dokumen-dokumen yang ada di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep yang ada kaitannya dengan permasalahan yang sedang dibahas.

Dengan metode studi dokumentasi ini, peneliti diharapkan bisa mengumpulkan dokumentasi dan data-data akurat terkait dengan kesenian tradisional hadrah.

Sedangkan menurut Winarno Surakhmat berpendapat bahwa metode dokumentasi karena sumbernya yang kebanyakan dipakai dalam penyelidikan itu adalah sejenis dokumen. Pada metode dokumenter masih mungkin diadakan penyelidikan mengenai sesuatu yang terjadi.13

Jadi dapat dikatakan bahwa metode dokumentasi adalah merupakan metode yang digunakan untuk meraih data-data yang berupa dokumen-dokumen berupa gambara, catatan maupun struktur-struktur dimana seorang peneliti memindah ke dalam catatannya.

             

13

(29)

18

 

Adapun data yang inginb diperoleh dalam metode ini, adadlah struktur organisasi kesenian tradisional hadrah, jumlahnya, lamanya berjalan kesenian tradisional hadrah, serta keadaan kesenian tradisional hadrah. 5. Analisa Data Kualitatif

(30)

19

 

6. Pengecekan Keabsahan Temuan

Untuk memastikan dan memastikan keabsahan temuan atau data yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti harus mengecek data tersebut secara cermat, sehingga dapat dipastikan bahwa temuan data yang diperoleh tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Adapun teknik yang peneliti lakukan untuk mengecek keabsahan temuan atau data ini adalah sebagai berikut:

a. Perpanjangan keikutsertaan

Dalam penelitian ini, peneliti adalah instrument itu sendiri, keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Dengan perpanjangan keikutsertaan ini, peneliti dapat mempelajari kepercayaan subjek, ketidak benaran informasi dan dapat membangun keperayaan subjek.

b. Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan berarti mencari konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan.

c. Triagulasi

Referensi

Dokumen terkait

mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumah tangga pemilik industri secara signifikan di antaranya adalah pendapatan, jumlah hasil produksi, jumlah bahan baku, dan jumlah pohon

Faktanya, (1) ada yang menjadi muslim/muslimah akibat kawin (dengan muslim/muslimah) secara Islam, (2) ada yang kawin dengan muslim/muslimah secara Samin dan

Rumah Belajar O-Friends ingin siswa bimbingannya dapat berhasil dan lolos dalam ujian SBM-PTN tetapi terdapat masalah yang ada yaitu, Kepala Unit selaku pengambil

Infeksi primer LGV memberikan gejala klinis berupa erosi yang dangkal, vesikel, pustul, papul yang kecil atau ulkus yang tidak nyeri, muncul pada tempat inokulasi bakteri (biasanya

Kombinasi elemen-elemen ini akan membentuk sintaksis makna universal yang dalam kerangka MSA disebut kalimat kanonis (canonical sentences), yaitu konteks tempat leksikon

Definisi operasional dari judul penelitian yang telah diambil peneliti dalam memilih variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam

Atas dasar hasil refleksi Siklus I yaitu terdapat peningkatan dari data awal yang peneliti dapatkan tetapi belum sesuai dengan harapan peneliti selanjutnta peneliti masuk ke

Kombinasi perlakuan yang memberikan pengaruh lebih baik terhadap kualitas tanah dan pertumbuhan bibit kelapa sawit pada media subsoil diperoleh pada dosis guano 1,5 kg