• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Dan Pengawasan Piutang Usaha Pada PT. Chargen Pokphand Indonesia Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Prosedur Dan Pengawasan Piutang Usaha Pada PT. Chargen Pokphand Indonesia Medan"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

ABSTRAK

Di era persaingan dunia usaha yang semakin ketat, banyak badan usaha

yang harns mampu dalam memuaskan pelanggannya, salah satunya melalui

penjualan kredit. Adanya penjualan kredit tentu saja menyebabkan timbulnya

piutang

nsaha.

Piutang usaha

ini menyebabkan

perusahaan

tidak

dapat

menggunakan dana usaha yang seharusnya sudah diterimanya ini secara langsung.

Bagi

pernsahaan kecil mungkin kondisi seperti ini dapat masih dapat diatasi

karena jumlah piutang usaha masih relatif keeil. Tetapi bagi perusahaan besar

kebutuhan untuk membelanjai piutang nsaha

ini

akan semakin besar. Hal ini akan

mengakibatkan kerugian bagi perusahaan jika perusahaan tidak memiliki suatu

prosedur dan pengawasan piutang nsaha uang baik. PT. Charoen Pokphand

Indonesia Medan merupakan salah satu perusahaan besar dimana kapasitas

produksi

rata-rata

mencapai

90.0000 ton per tabun.

Agar dapat

terns

mempertahankan

kelangsungannya,

perusahaan

harns

marnpu

dan

mau

menyediakan penjualan secara kredit kepada para pelanggannya. Jangka

waktu

kredit (credit term) yang diberikan oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan

kepada para pelanggannya adalah paling lama 30 hari. Akan tetapi melihat data

perusahaan, masih ada beberapa pelanggan yang berbentuk badan nsaha

menghadapi tunggakan kredit lebih dari 30 hari dan jumlalmya material. Oleh

karena itu penulis tertarik untuk membahas masalah

ini,

apakah perusahaan tidak

memiliki suatu prosedur dan pengawasan yang baik terhadap piutang nsaha

sehingga masalah ini bisa ter]adi.

Dalam hal prosedur penulis mencoba menelitinya mulai dari bagaimana

timbulnya penjualan

kterdit

di perusahaan sampai kepada proses penagihannya.

Demikian juga dalarn hal pengawasan penulis menelitinya melalui elemen-elemen

yang dipergunakan oleh

perusahaan

dalam mengadakan pengawasan piutang

usaha khusnsnya pengawasan internnya. Melalui beberapa langkah wawancara

dan pengambilan data yang penulis lakukan, ternyata penulis menemukan bahwa

teIjadinya .tunggakan

piutang usaha yang material dari beberapa pelanggan

disebabkan perusahaan mempunyai hubungan istimewa (affliasi), Menurut penulis

terjadinya .hubungan istimewa belum bisa

dikatakan

bahawa perusahaan tidak

memiliki prosedur dan pengawasan piutang nsaha yang

baikkarena ini

merupakan

kebijakan dari manajemen perusahaan, hanya saja tidak ada kebijakan secara

tertulis sampai kapan pelunasannya harus dilakukan, perusahaan juga tidak

memberlakukan denda atas keterlambatan tersebut. Berdasarkan basil wawancara

dengan bagian keuangan persentase piutang tak tertagih adalah kecil dan tidak

setiap periode terjadi. Setelah penulis meneliti lebih lanjut penulis menarik

kesimpulan bahwa semua prosedur yang dijalankan telah berjalan dengan baik

karena harnpir seluruhnya sesuai dengan teori yang ada, hanya karena adanya

hubungan yang istimewa menyebabkan perusahaan terlihat memiliki tunggakan

piutang yang material.

v

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)

Referensi

Dokumen terkait

Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa karakter kerapatan sto- mata dalam proses seleksi tidak langsung untuk kandungan katekin dapat menjadi perhatian dengan

Dari grafik diatas dapat terlihat bahwa terdapat tren peningkatan jumlah surat keluar. Hal tersebut merupakan cerminan dari peningkatan kegiatan yang ada di

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso (2003) yang menyatakan bahwa Kelayakan Usaha berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas

Sindroma Treacher Collins adalah kelainan genetik yang ditandai dengan.. adanya kelainan

tentang asuhan keperawatan pada pasien hamil dengan plasenta previa. yang dapat digunakan acuan bagi praktek

Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik

Partisipasi horizontal adalah dimana Komunitas M akam Gunung Brintik Semarang tidak mustahil untuk mempunyai prakarsa dimana setiap anggota komunitas berpartisipasi

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan, kepuasan pengguna, dan manfaat-manfaat bersih..