EVALUASI DAN MONITORING PELAKSANAAN PROGRAM
KUD TERHADAP ANGGOTA
(Stud Kasus : KUD ’’Setia Tani’’, Desa Tengah, Kec. Pancurbatu)
SKRIPSI
Oleh:
RUDIANTO SIMANJUNTAK 050309015
PKP
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
EVALUASI DAN MONITORING PELAKSANAAN PROGRAM
KUD TERHADAP ANGGOTA
(Studi Kasus : KUD ’’Setia Tani’’, Desa Tengah, Kec. Pancurbatu)
SKRIPSI
OLEH :
RUDIANTO SIMANJUNTAK 050309015
PKP
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara Medan
Disetujui Oleh, Komisi Pembimbing :
(Ir. H. HasmanHasyim, M.Si)
NIP. 19541111 198103 1 001 NIP. 19460618 198003 2 001
(Ir. A.T.Hutajulu, MS)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
RUDIANTO SIMANJUNTAK (050309015), dengan judul skripsi
“Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD Terhadap Anggota”
studi kasus Desa Tengah, kecamatan Pancur batu, kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dibimbing oleh bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si dan ibu Ir. A.T.Hutajulu.MS.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui keberhasilan program KUD di daerah penelitian, untuk mengetahui hubungan karakteristik sosial anggota (Umur, pendidikan, lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela, pinjaman ) terhadap keberhasilan Program KUD didaerah penelitian, dan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program KUD, serta untuk mengetahui upaya upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan KUD di daerah penelitian.
Metode Penelitian : Daerah penelitian ditentukan secara purposive artinya dengan sengaja yaitu di KUD Setia Tani, desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang. Penentuan sampel secara sensus, yaitu dimana sampel bisa mewakili sampel keseluruhan yang ada di daerah penelitian. Sampel penelitian sebanyak 10 kk. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data di analisis dengan Korelasi Rank Spearman.
Hasil Penelitian : Program KUD di daerah penelitian disimpulkan berhasil, hal ini dilihat dari tingginya skore yang diberikan oleh anggota sampel. Total Skor yang diberikan 223 dengan rataan 23,20 > 16, maka disimpulkan bahwa program berhasil. Karakteristik sosial anggota dengan keberhasilan pelaksanaan Program KUD tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan keberhasilan pelaksanaan program KUD Setia Tani di Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu.
RIWAYAT HIDUP
Penulisdilahirkan di Tebing tinggi pada tanggal 12 Agustus 1986, sebagai
anak pertama dari 5 (lima) bersaudara, dari keluarga bapak T. Simanjuntak dan
ibu M. Br Sitorus. Adapun Riwayat Pendidikan yang pernah ditempuh penulis
yaitu:
1. Tamat dari SDN 173283 Sianjur kecamatan Siborong-borong kabupaten
Tapanuli Utara pada tahun 1999.
2. Tamat dari SLTP Negeri 2 Siborong-borong pada tahun 2002.
3. Tamat dari SMA N 1 Siborong-borong tahun 2005.
4. Tahun 2005 diterima di Departemen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara melalui jalur PMDK.
5. Bulan Juni 2009 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa
Onan Lama kecamatan Pegagan Hilir kabupaten Dairi.
6. Bulan Juli - Agustus 2011 melaksanakan penelitian Skripsi di desa
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan karuniaNya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD
terhadap Anggota”, studi kasus desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten
Deli Serdang.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat pada Program studi Agribisnis,
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan untuk mendapatkan gelar
Sarjana.
Pada Kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Keluarga penulis teristimewa ayahanda tersayang T. Simanjuntak dan
Ibunda tercinta M. Sitorus, adik saya Nurlina Wati Simanjuntak,
Rosanti Simanjuntak, Kristina Simanjuntak, Esterida Simanjuntak,
Murniati Simanjuntak yang telah memberi dukungan baik materi
maupun do’a semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
2. Bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si, selaku Ketua Komisi Pembimbing
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
selama penyelesaian Skripsi ini.
3. Ibu Ir. A.T. Hutajulu, MS, selaku anggota Komisi Pembimbing yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi ini dengan
4. Ibu Dr. Ir. Salmiah MS, selaku Ketua Program studi Agribisnis beserta
semua staff dan pegawai yang telah membantu hingga penulisan
skripsi ini selesai.
5. Terima kasih banyak juga kepada teman teman stambuk 2005 dan
2006 SEP/PKP atas segala bantuan, dukungan, do’a, semangat dan
motivasi dalam penulisan skripsi ini sampai dengan selesai.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih.
Medan, Desember 2011
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR SINGKATAN ... ix
PENDAHULUAN METODE PENELITIAN Metode Penentuan Lokasi Penelitian……… ... 18
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis………... 24
Kondisi Demografis……….. ... 24
Sarana dan Prasarana……… ... 29
Keberhasilan Program KUD Di Daerah Penelitian……….. ... 30
Karakteristik Anggota Sampel……… ... 31
Umur Anggota Sampel ... 32
Tingkat Pendidikan Anggota Sampel ... 33
Lama Menjadi Anggota ... 33
Frekuensi Mengikuti Rapat Anggota Sampel ... 34
Simpanan Wajib Anggota Sampel ... 34
Simpanan Sukarela Anggota Sampel ... 35
Pinjaman Anggota Sampel ... 35
Hubungan Karakteristik Sosial Anggota Sampel Terhadap Keberhasilan Program……….. ... 36
Hubungan Umur Anggota Terhadap Keberhasilan Program ... 36
Hubungan Lama Menjadi Anggota Terhadap
Keberhasilan Program………. ... 38 Hubungan Frekuensi Mengikuti Rapat Terhadap
Keberhasilan Program………... ... 38 Hubungan Simpanan Sukarela Terhadap Keberhasilan
Program………... ... 39 Hubungan Pinjaman Terhadap Keberhasilan Program ... 40 Hubungan Simpanan Wajib Terhadap Keberhasilan
Program………... ... 40 Masalah Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Program KUD Di
Daerah Penelitian……….. ... 41 Upaya Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah Yang Dihadapi
Dalam Pelaksanaan Program KUD Di Daerah Penelitian ... 41
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan……….. ... 42 Saran………. ... 43
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1.Jumlah Koperasi Unit Desa Menurut Kabupaten/Kota ... 4
2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 25
3.Distribusi Penduduk Menurut Umur ...25
4.Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ...26
5.Distribusi Penduduk Menurut Suku ...27
6.Distribusi Penduduk Menurut Agama ...27
7.Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ...28
8.Sarana dan Prasarana Di Desa Tengah Tahun . ...29
9.Skor Keberhasilan Program KUD ...31
10. Karakteristik Sosial Anggota Sampel ...32
11. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Umur ...32
12. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Tingkat Pendidikan ...33
13. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Lamanya Menjadi Anggota. ...33
14. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Frekuensi Mengikuti Rapat ...34
15. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Simpanan Wajib ... 34
16. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Simpanan Sukarela ...35
17. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Pinjaman ...35
18. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor Sosial Anggota Terhadap Keberhasilan Program ...36
19. Hubungan Umur Anggota Terhadap Keberhasilan Program ...36
20. Hubungan Pendidikan Anggota Terhadap Keberhasilan Program ...37
21. Hubungan Lama Menjadi Anggota Terhdap Keberhasila Program...38
22. Hubungan Frekuensi Mengikuti Rapat Terhadap Keberhasilan Program ...38
23. Hubungan Simpanan Sukarela Terhadap Keberhasilan Program ...39
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa (KUD) ... 9
DAFTAR SINGKATAN
APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara BULOG Badan Usaha Logistik
BUMN Badan Usaha Milik Negara CIPP Contex input process product
D3 Diploma 3
DIY Daerah Istimewa Yogyakarta
ha hektar
INPRES Instruksi Presiden
kk kepala keluarga
KUD Koperasi Unit Desa
mm milimeter
ºc derajat celcius
PAUD Pendidikan Anak Usia Dini PNS Pegawai Negeri Sipil POLRI Polisi Republik Indonesia PONSKA Posfor Nitrogen Sulfur Kalium
Rp Rupiah
Rs Rank Spearman
SD Sekolah dasar
SDM Sumber Daya Manusia SMA Sekolah Menengah Atas SMP Sekolah Menengah Pertama
SPSS Statistical Product and Service Solution TNI Tentara Nasional Indonesia
UKM Usaha Kecil Menengah
ABSTRAK
RUDIANTO SIMANJUNTAK (050309015), dengan judul skripsi
“Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD Terhadap Anggota”
studi kasus Desa Tengah, kecamatan Pancur batu, kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dibimbing oleh bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si dan ibu Ir. A.T.Hutajulu.MS.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui keberhasilan program KUD di daerah penelitian, untuk mengetahui hubungan karakteristik sosial anggota (Umur, pendidikan, lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela, pinjaman ) terhadap keberhasilan Program KUD didaerah penelitian, dan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program KUD, serta untuk mengetahui upaya upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan KUD di daerah penelitian.
Metode Penelitian : Daerah penelitian ditentukan secara purposive artinya dengan sengaja yaitu di KUD Setia Tani, desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang. Penentuan sampel secara sensus, yaitu dimana sampel bisa mewakili sampel keseluruhan yang ada di daerah penelitian. Sampel penelitian sebanyak 10 kk. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data di analisis dengan Korelasi Rank Spearman.
Hasil Penelitian : Program KUD di daerah penelitian disimpulkan berhasil, hal ini dilihat dari tingginya skore yang diberikan oleh anggota sampel. Total Skor yang diberikan 223 dengan rataan 23,20 > 16, maka disimpulkan bahwa program berhasil. Karakteristik sosial anggota dengan keberhasilan pelaksanaan Program KUD tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan keberhasilan pelaksanaan program KUD Setia Tani di Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejak dilahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa tetap
hidup dan akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya dan untuk bisa mempertahankan hidupnya
manusia selalu berusaha. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang
dan jasa yang tersedia dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia. Manusia
tidak pernah puas dengan apa yang mereka peroleh dan dengan apa yang mereka
capai (Hendrojogi, 1997).
Salah satu usaha yang dilakukan manusia untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya adalah membentuk suatu perkumpulan yang menjalankan
usaha secara bersama-sama. Perkumpulan ini diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan mereka dan juga dapat dengan mudah memperoleh
kebutuhan-kebutuhan hidup mereka. Perkumpulan ini disebut koperasi, yang artinya usaha
bersama (Anoraga dan Widiyanti, 1997).
Muh. Hatta dalam bukunya Koperasi Membangun dan Membangun
Koperasi mendefenisikan koperasi sebagai usaha bersama untuk memperbaiki
nasib kehidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Beliau sangat
menginginkan membangun ekonomi Indonesia dengan basis koperasi sebab
koperasi menawarkan konsep semangat kebersamaan, asas kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Oleh karena itu, secara idiologi koperasi dapat menjadi tulang
tuntutan konstitusional maupun tuntutan pembangunan dan perkembangannya
(Kusnadi, 2005).
Dalam Bab III bagian pertama pasal 4 UU RI No.25/1992 diuraikan fungsi
dan peran koperasi adalah sebagai berikut :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokoguru-nya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi (Baswir, 2000).
Manfaat-manfaat yang diberikan koperasi kepada petani sangat banyak,
diantaranya petani dapat memperoleh input-input produksi pertanian dengan
mudah dan harganya lebih murah daripada harga pasar, petani dapat memperoleh
pinjaman untuk mengembangkan usahatani mereka, dan juga petani dapat
menjual hasil usahataninya ke koperasi dengan harga jual yang tinggi
(Kartasapoetra, 2000).
Salah satu usaha pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan
gerakan koperasi sebagai wadah untuk membantu golongan ekonomi lemah ialah
dengan dibentuknya Koperasi Unit Desa (KUD). KUD ini berbentuk badan usaha
pedesaan. KUD sebagai koperasi pedesaan, melakukan berbagai kegiatan
ekonomi (multifungsional) dalam wilayah yang bersangkutan sebagai wadah dari
seluruh warga desa termasuk petani, nelayan, pengrajin, peternak, pedagang, dan
sebagainya (Djamin, 1993).
Di bidang pertanian, para petani akan selalu membutuhkan uang tunai
untuk keperluan kehidupan sehari-hari maupun untuk memenuhi kebutuhan akan
sarana produksi pertanian seperti pembelian bibit, pengolahan, dan sebagainya.
Mengingat pendapatan petani bersifat fluktuatif (musiman), maka pendirian
koperasi kredit atau adanya kegiatan simpan pinjam akan sangat membantu petani
(Hudiyanto, 2002).
Provinsi Sumatera Utara adalah merupakan daerah yang memiliki
koperasi yang cukup banyak khususnya Koperasi Unit Desa (KUD). Namun, pada
saat sekarang ini jumlah KUD mengalami penurunan. Hal ini dapat diakibatkan
oleh berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh KUD tidak sepenuhnya
dapat teratasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel.1 yang menunjukkan jumlah KUD
menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan Tabel.1 perkembangan KUD di Kabupaten Deli Serdang
mengalami penurunan yang signifikan dari 56 KUD pada tahun 2005 menjadi 30
pada tahun 2009. Namun pada faktanya jumlah KUD di kabupaten Deli Serdang
tidak sepenuhnya aktif. Dimana salah satunya KUD yang aktif dari 30 KUD yang
ada, adalah KUD Setia Tani, Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten
Tabel 1. Jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) menurut Kabupaten/Kota
Identifikasi masalah
Bagaimana Keberhasilan program KUD di daerah penelitian, Apakah
terdapat hubungan karakteristik sosial anggota ( Umur, pendidikan, lamanya
menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela,
pinjaman ) terhadap keberhasilan program KUD di daerah penelitian, dan apa saja
masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program KUD, serta
upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah KUD yang terdapat di
daerah penelitian.
Tujuan penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui keberhasilan program KUD di daerah penelitian, untuk
mengetahui hubungan karakteristik sosial anggota (Umur, pendidikan, lamanya
menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela,
pinjaman ) terhadap keberhasilan Program KUD didaerah penelitian, dan untuk
mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program KUD,
serta untuk mengetahui upaya upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini ialah: Memberi masukan bagi pihak pihak
yang membutuhkan baik untuk kepentingan akademis maupun non akademis,
sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang berhubungan
dengan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program KUD terhadap anggota,
diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi para anggota untuk mengambil
keputusan dan kebijakan untuk menjalankan Program KUD serta sebagai bahan
informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran maka hipotesis
penelitian ini adalah: Bahwa Program KUD Setia Tani, Desa Tengah, Kecamatan
Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Berhasil, terdapat hubungan yang
signifikan antara karakteristik sosial Anggota dengan tingkat keberhasilan
TINJAUAN PUSTAKA
Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Unit Desa (KUD) adalah suatu Koperasi serba usaha yang
beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya
biasanya mencangkup satu wilayah kecamatan. Pembentukan KUD ini merupakan
penyatuan dari beberapa Koperasi pertanian yang kecil dan banyak jumlahnya
dipedesaan. Selain itu KUD memang secara resmi didorong perkembangannya
oleh pemerintah. Koperasi dikenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di
Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Pada tanggal 12 juli 1947,
pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan kongres koperasi yang pertama di
Tasikmalaya (Abdilah, 2006).
KUD menjadi tumpuan harapan petani di daerah kerjanya serta
merupakan salah satu kelembagaan agribisnis dalam mendukung pengembangan
system agribisnis di pedesaan. Agar KUD dapat melakukan peranannya dengan
baik, maka KUD harus dikelola secara produktif, efektif, dan efisien untuk
mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat
sebesar-besarnya bagi anggotanya, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha
yang lainnya. Pengelolaan yang dimaksud adalah seluruh komponen yang ada
dalam perusahaan seperti pemasaran, produksi, keuangan, personil, pembelian,
system informasi manajemen dan organisasi (Abdilah, 2006).
Koperasi Unit Desa juga harus menjalin kemitraan untuk keberlanjutan
program programnya. Disini KUD harus menjalin hubungan yang harmonis
untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Pelayanan yang diberikan KUD
kepada anggota seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan anggota. Misalnya,
mayoritas anggota adalah petani maka seharusnya penyediaan pupuk dan
pembelian gabah menjadi bisnis utamanya. Anggota sudah semestinya
mendukung program KUD untuk mewujudkan kesejahteraan mereka sendiri.
(Sukamdiyo, 1997)
Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian
yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak
dikeluarkan Inpres No. 18 Tahun 1998, KUD tidak lagi menjadi koperasi tunggal
di tingkat kecamatan. Program-program pemerintah untuk membangun
masyarakat pedesaan, seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah, yang
awalnya dilakukan melalui KUD selanjutnya diserahkan pada mekanisme pasar.
Mengembalikan peran kunci KUD, merupakan konsekuensi tuntutan
pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip dan
nilai-nilai koperasi untuk mensejahterakan anggota serta masyarakat pedesaan,
termasuk membantu berbagai program pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat (Masngudi, 2000).
Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat di daerah
pedesaan, pemerintah menganjurkan pembentukan Koperasi-koperasi Unit Desa
(KUD). Satu unit desa terdiri dari beberapa desa dalam satu kecamatan yang
merupakan satu kesatuan potensi ekonomi. Untuk satu wilayah potensi ekonomi
ini dianjurkan membentuk satu Koperasi yang disebut Koperasi Unit Desa,
disingkat KUD. Hanya, apabila potensi ekonomi satu kecamatan
ada kemungkinan KUD itu meliputi satu atau beberapa desa saja, tetapi
diharapkan agar dapat meliputi semua desa di dalam satu kecamatan
(Anoraga dan Widiyanti, 1997).
Anggota Koperasi Unit Desa (KUD) terdiri dari orang-orang yang
bertempat tinggal dan menjalankan usahanya di wilayah yang menjadi daerah
kerja koperasi tersebut. Karena beraneka ragamnya kebutuhan mereka, koperasi
unit desa dapat menekuni beberapa bidang kegiatan misalnya menyediakan kredit
bagi anggotanya dan warga desa pada umumnya, menyediakan sarana produksi
pertanian atau bahkan industri, pengolahan dan pemasaran hasil produksi para
anggotanya, penyediaan jasa angkutan serta kelistrikan, dan lain sebagainya
(Anoraga dan Sudantoko, 2002 ).
Menurut (Sukamdiyo, 1997), Susunan organisasi KUD berdasarkan
tingkatannya adalah koperasi primer (KUD), koperasi pusat (tingkat daerah II),
koperasi gabungan (tingkat daerah I), dan induk koperasi (tingkat pusat),
sedangkan pada tingkat unit KUD struktur organisasi seperti yang digambarkan
berikut ini:
Gambar 1. Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa (KUD) Rapat Umum Anggota
Pengawas
Pengurus
Manajer Utama
Dengan mempertimbangkan peran strategis KUD dan melihat tantangan
ke depan, Fakultas Pertanian bekerja sama dengan Kementerian Negara Koperasi
dan UKM serta Bulog DIY merumuskan empat poin tentang revitalisasi KUD
yang tertuang dalam Deklarasi Bulaksumur. Pertama, perlunya peninjauan
kembali Inpres No. 18 Tahun 1998 tentang pembinaan KUD. Hal itu diperlukan
guna memperkuat peran KUD dalam program ketahanan pangan dengan sistem
pembinaan organisasi yang mengarah pada keswadayaan KUD dan anggotanya.
Kedua, dilibatkannya kembali KUD dalam penyaluran sarana produksi,
pengadaan pangan, dan program pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.
Berikutnya yang ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam
manajemen KUD melalui pendidikan perkoperasian, pelatihan, dan
pendampingan. Yang terakhir, mereformasi kelembagaan KUD dengan
mengintegrasikan kelompok tani dan gabungan kelompok tani sebagai salah satu
organ dalam struktur KUD. Dengan demikian, KUD akan menjadi lembaga
ekonomi rakyat pedesaan yang mandiri dan tangguh (Masngudi, 2000).
Ketika pembangunan koperasi di Indonesia bersifat top down, telah
mendorong tumbuhnya KUD yang diprakarsai pemerintah. Keadaan ini membuat
koperasi tidak memiliki landasan yang kokoh, karena besarnya intervensi
pemerintah dalam pembinaan koperasi. Akibatnya, KUD dan koperasi kurang
mampu mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi. Hasil pembangunan
seperti ini, menjadikan pertumbuhan jumlah KUD dan koperasi sangat pesat,
tetapi tidak aktif melaksanakan tugas dan aktivitas. Fenomena ini disebabkan
lemahnya perhatian pada pembangunan sumberdaya manusia, pengembangan
koperasi dan KUD kurang berkembang secara mandiri, karena KUD dan koperasi
tidak tumbuh dari bawah. Dalam pembangunan, KUD dan koperasi pada akhirnya
lebih dijadikan sebagai obyek dari pada subyek bahkan lebih berperan sebagai
instrumen dalam mekanisme penyaluran kredit, pemerataan dan pelaksanaan
kebijakan lainnya, sehingga koperasi kurang tumbuh sebagai organisasi ekonomi
sesuai kebutuhan masyarakat sebagai anggota (Panggabean, 2005).
Menurut Harian Kompas, 2002. Ada beberapa Upaya Pemberdayaan
KUD, Bukan pekerjaan mudah untuk menjadikan KUD sebagai ujung tombak
peningkatan kesejahteraan petani. Ketersediaan pupuk dan sarana produksi
pertanian terjamin dengan harga yang kompetitif. Ada beberapa kondisi yang
harus dipenuhi antara lain :
a. Dukungan modal
Sumber utama permodalan koperasi dari anggota yang meliputi simpanan
pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan modal yang besar. UU no. 25 tahun 1992 memungkinkan
menggunakan permodalan dari pihak ketiga selama tidak bertentangan dengan
hukum. Misalnya dari modal ventura, pinjaman bank dan pemerintah melalui
APBD dan APBN, Langkah yang paling mungkin untuk mendapatkan dana
murah adalah adanya dukungan modal dari pemerintah melalui APBD dan APBN.
Pemerintah Daerah maupun pusat dapat mengalokasikan dalam bentuk dana
bergulir (revolving fund).
b. Profesionalisme pengurus dan manajer
Profesionalisme pengelola koperasi sering dipertanyakan. Ada anggapan
adalah Ketua untung duluan. Anggapan-anggapan diatas harus dipatahkan dengan
pengurus tidak harus pintar namun jujur dan bijak serta memiliki jiwa
kewirausahaan.
c. Kemitraan yang berkelanjutan
KUD juga harus menjalin kemitraan untuk keberlanjutan
program-programnya. Disini KUD harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak
perbankan sebagai penyedia dana, dengan pabrik / gudang pupuk untuk
mendapatkan harga yang lebih murah. Ada pengalaman menarik yang bisa
dijadikan pertimbangan KUD untuk menjalin kemitraan dengan perbankan dan
pabrik/gudang pupuk. Pada beberapa tahun yang lalu ada kerjasama antara pupuk
gresik dengan produk PONSKA dengan kelompok tani, sementara pendanaan dari
BUKOPIN. Kemitraan ini berjalan cukup baik dimana petani lancar dalam
pengembalian pinjamannya. Pola kerjasama ini yang semestinya dilakukan oleh
KUD.
d. Dukungan dari pemerintah
Pemerintah juga harus memberikan dukungan yang kuat dari sisi
permodalan KUD dan kebijakan. Pemerintah bisa mengalokasikan dana murah
melalui APBD dan APBN (bukan subsidi). Kebijakan yang dapat diambil
pemerintah adalah melakukan kerjasama dengan pabrik pupuk untuk memberikan
akses kepada KUD untuk mendapatkan pasokan langsung.
e. Dukungan dari anggota
Anggota sudah semestinya mendukung program KUD untuk mewujudkan
dengan harga pantas dan penyediaan pupuk dengan harga bersaing, maka anggota
dengan sendirinya akan senang bertransaksi dengan KUD.
f. Mengutamakan pelayanan kebutuhan anggota
Pelayanan yang diberikan KUD kepada anggota seharusnya disesuaikan
dengan kebutuhan anggota. Misalnya, mayoritas anggota adalah petani maka
seharusnya penyediaan pupuk dan pembelian gabah menjadi bisnis utamanya.
Teori Evaluasi Dan Monitoring
Evaluasi dan monitoring merupakan kegiatan manajemen yang saling
berkaitan dalam hal penerepan suatu program. Adapun tujuan evaluasi dan
monitoring adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara
rencana dengan hasil yang dicapai.
Sedangkan manfaat yang akan diperoleh adalah:
1. Dapat mengetahui berbagai hal tentang pencapaian tujuan seperti
ketidakberhasilan, hambatan, tantangan dan ancaman.
2. Dapat mengetahui masalah/penyimpangan.
3. Dasar penentuan langkah pembinaan/pemberdayaan, pemberian
saran-saran cara mengatasi masalah.
Dalam pelaksanaannya evaluasi dan monitoring memiliki prinsip-prinsip
yaitu:
1. Tujuan jelas dan terukur hasilnya.
2. Objektif/profesional (apa adanya/pelaksana mampu melasanakan)
4. Partisipatif (melibatkan semua pihak, termasuk pihak-pihak dimonitor dan
dievaluasi)
5. Bisa dipertanggungjawabkan
6. Konprehensif (menyeluruh)
7. Tepat waktu (sesuai kondisi saat itu)
8. Berkesinambungan (berkala/sesuai kebijakan)
9. Berbasis indikator kinerja
10.Efektif dan efisien (meskipun dengan sumber daya yang terbatas tetapi
hasil monitoring dan evaluasi yang diperoleh maksimal).
Menurut Buku Elisa, 2009. Salah satu desain studi evaluasi kebijakan yang dapat
digunakan adalah CIPP (Stufflebeam):
• Contex: meliputi penggambaran latar belakang program yang dievaluasi,
memberikan perkiraan kebutuhan dan tujuan program, menentukan
sasaran program, dan menetukan sejauh mana tawaran ini cukup responsif
terhadap kebutuhan yang sudah diidentifikasi.
• Input : meliputi kegiatan pendeskripsian masukan dan sumberdaya
program,membandingkan program dengan program yang lain. singkatnya
input merupakan model yang digunakan untuk menentukan bagaimana
cara agar sumberdaya yang ada bisa mencapai tujuan serta secara essensial
memberikan informasi tentang apakah perlu mencari bantuan dari pihak
lain atau tidak.
• Process : melihat kegagalan-kegagalan selama implementasi, bertindak
memberikan informasi sebagai alat untuk menilai apakah sebuah proyek
relatif sukses/gagal
• Product : meliputi penentuan dan penilaian dampak umum atau khusus
suatu program, mengukur dampak yang terantisipasi, mengidentifikasikan
dampak yang tidak terantisipasi, memperkirakan kebaikan program serta
mengukur efektivitas program. singkatnya, evaluasi produk didesain untuk
mengukur dan mengintrepetasikan pencapaian.
Kerangka pemikiran
Koperasi Unit Desa adalah sebuah organisasi dimana didalamnya terdapat
anggota yang pada umumnya adalah petani, dimana mereka mempunyai tujuan
yang sama. Dengan hal ini anggota mempunyai karakteristik antara lain: Umur,
pendidikan, lamanya anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib,
simpanan sukarela, pinjaman.
Koperasi Unit Desa sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial
harus mampu menjalankan kegiatannya secara seimbang, supaya dari setiap usaha
yang dijalankan dapat menghasilkan laba yang meningkatkan perekonomian
anggota koperasi tersebut. Koperasi unit desa ini bergerak dalam beberapa unit,
yaitu: penyediaan pupuk.
Koperasi Unit Desa (KUD) memiliki program yang dijalankan dan
diawasi oleh badan pengawas yang terbentuk dari strutur organisasi. badan
pengawas akan mengetahui bagaimana keberhasilan atau dampak koperasi
Untuk melihat apakah sebuah program yang telah disusun tersebut masih
efektif dilakukan dan sesuai dengan kondisi daerah, maka diperlukan kegiatan
evaluasi terhadap suatu program tersebut. Evaluasi ini sangat diperlukan untuk
menilai apakah program tersebut perlu penambahan, sehingga program yang
disusun selanjutnya benar-benar efektif dan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan dengan baik. Evaluasi juga diperlukan untuk menentukan apakah
program KUD berhasil atau tidak berhasil dalam pelaksanaannya. Ringkasan atau
Keterangan:
: Menyatakan Hubungan
Gambar 2 : Skema Kerangka Pemikiran Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD terhadap anggota.
Tidak Berhasil Berhasil
EVALUASI Upaya
Masalah Pelaksanaan
Program KUD Anggota Karakteristik Sosial
Ekonomi Anggota: - Umur
- Tingkat pendidikan - Lama anggota - Frekuensi mengikuti
Rapat
- Simpanan Wajib - Simpanan Sukarela - Pinjaman
KUD
METODE PENELITIAN
Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive artinya dengan sengaja
yaitu di KUD Setia Tani, desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli
Serdang. Adapun alasan pemilihan sampel adalah KUD Setia Tani tersebut cukup
potensial untuk mengalami kemajuan ataupun kemunduran, dan dirasakan mampu
mewakili sejumlah KUD yang ada di kecamatan Pancur Batu. Pertimbangan lain
dalam pemilihan sampel adalah KUD Setia Tani tersebut didukung oleh akses
transportasi yang lancar, dan berada di Pusat Pasar Tradisional Pancur Batu.
Metode Penentuan Sampel Panelitian
Penentuan sampel secara sensus , yaitu dimana seluruh sampel digunakan
dalam penelitian yang mengikuti Program KUD (Penyediaan Pupuk) yang ada di
daerah penelitian. Sampel penelitian sebanyak 10 kk, yaitu Anggota yang
mengikuti program KUD Setia Tani di desa Tengah, kecamatan Pancur Batu,
kabupaten Deli Serdang.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung pada responden dengan
menggunakan daftar kuesioner yang telah dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data
sekunder diperoleh melalui lembaga atau instansi terkait seperti Badan Pusat
Metode Analisis Data
Untuk hipotesis keberhasilan program KUD di daerah penelitian
menggunakan metode skoring. Jawaban dari anggota sampel tersebut
diskoringkan berdasarkan pemberian skor atas program KUD, skor penilaiannya
ditentukan sebagai berikut:
• Jika pertanyaan dijawab A : Skor 3
Program KUD memiliki banyak manfaat
2
Program KUD dibuat berdasarkan kebutuhan anggota
3
Keterlibatan Sampel dalam menjalankan program KUD
4
Ketersediaan pupuk berasal dari pemerintah atau disediakan KUD
5
Penyediaan pupuk tepat pada waktunya
6
pupuk tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota
7
Pupuk yang tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota
8
Pupuk yang diterima adalah pupuk bersubsidi
Sumber : Kuesioner
Kriteria keberhasilan program :
≤ 16 dapat disimpulkan program tidak berhasil ( gagal)
Untuk hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik
sosial anggota dengan tingkat keberhasilan program KUD di daerah penelitian
dianalisis dengan menggunakan metode Korelasi Rank Spearman.
Dengan kriteria uji sebagai berikut :
H0 terima dan H1 tidak terima jika signifikansi ≥ α
H1 terima dan H0 tidak terima jika signifikansi < α
Dapat juga diketahui dengan cara manual yaitu dengan rumus:
Rs = 1 –
dimana range Rs = -1≤0≥1
Keterangan:
Rs = Koefisien korelasi Rank Spearman
di = Selisih antara peringkat faktor sosial ekonomi dengan keberhasilan
Program
N = Jumlah sampel 10
α = Tingkat kepercayaan
db = Derajat bebas
dan diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut :
Th = Rs
Dengan kriteria uji sebagai berikut :
Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 terima dan H1 tidak terima
Yaitu tidak ada hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat
pendidikan, lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti Rapat, Simpanan
Jika t hitung > t tabel maka H0 tidak terima dan H1 terima
Yaitu ada hubungan antara karakteristik sosial (umur, tingkat pendidikan,
lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan
sukarela, Pinjaman).
Untuk hipotesis terdapat masalah masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan program KUD, serta terdapat upaya upaya yang dilakukan untuk
mengatasi masalah masalah dalam pelaksanaan program program KUD didaerah
penelitian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan mengamati
masalah masalah apa saja yang dihadapi untuk menjalankan Program KUD
didaerah penelitian dan upaya upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi
Defenisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat
definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
Defenisi
1. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah lembaga sosial ekonomi desa yang
merupakan wadah bagi masyarakat umumnya dan petani khususnya yang
berfungsi untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari dan mengkoordinir
pemeliharaan, panen, transport dan menjual hasil produksi petani kepada
perusahaan.
2. Anggota Koperasi adalah orang/masyarakat yang melakukan tindakan
hukum, menerima landasan idiil azas dan sendi dasar koperasi serta
bersedia dan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu yang diatur
dalam Undang-Undang, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta
peraturan koperasi lainnya.
3. Evaluasi dan Monitoring merupakan kegiatan manajemen yang saling
berkaitan dalam hal penerepan suatu program. Adapun tujuan evaluasi dan
monitoring adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian
antara rencana dengan hasil yang dicapai.
4. Karakteristik sosial anggota adalah sifat sifat khas yang dimiliki oleh
setiap individu petani didaerah penelitian.
5. Karakteristik sosial anggota yang diteliti adalah umur, tingkat pendidikan,
lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib,
6. Umur adalah lama waktu hidup responden (tahun) dari lahir hingga ketika
dilakukan penelitian.
7. Tingkat pendidikan adalah tingkat jenjang pendidikan yang telah ditempuh
oleh responden untuk memperoleh pengajaran dibangku sekolah
(pendidikan formal).
8. Lama menjadi anggota adalah lamanya (tahun) responden menjadi anggota
KUD.
9. Frekuensi mengikuti Rapat adalah banyaknya (kali) mengikuti kegiatan
rapat KUD yang diikuti oleh responden.
Batasan Operasional
1. Lokasi penelitian adalah di KUD Setia Tani, Desa tengah, Kecamatan
Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
2. Penelitian dilakukan pada agustus - September 2011.
3. Sampel adalah anggota KUD yang mengikuti Program Penyediaan Pupuk
Setia Tani di desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Geografis Luas Desa
Desa Tengah Berada di kecamatan Pancur Batu kabupaten Deli Serdang
provinsi Sumatera Utara. Desa Tengah berada di Pusat pemerintahan kecamatan
pancur batu dan mempunyai luas wilayah 78,1 ha.
Batas-batas wilayah Desa
Desa tengah merupakan bagian dari kecamatan Pancur Batu yang
mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Lama, Desa Baru.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Hulu, Desa Alam Tani
- Sebelah Barat bertasan dengan : Desa Namorih
- Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Namosimpur
Topografi Desa
Daerah penelitian memiliki topografi datar berada pada ketinggian 1.200
meter diatas permukaan laut dengan temperature 26ºC-33ºC serta curah hujan
Kondisi Demografis
Desa Tengah memilki penduduk sebanyak 2457 jiwa dengan jumlah
kepala keluarga 658 kk.
Distribusi Penduduk Menurut jenis kelamin
Tabel 2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Tengah Tahun
2010
No. Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)
1 Laki laki 1208 49,16
2 Perempuan 1249 50,84
Jumlah 2457 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah Tahun 20011
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki laki
sebanyak 1208 jiwa (49,16%) dan perempuan sebanyak 1249 jiwa (50,84%).
Distribusi Penduduk Menurut Umur
Dari data yang diperoleh keadaan penduduk menurut umur di desa Tengah
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Umur Di Desa Tengah Tahun 2010
No
Kelompok Umur
(tahun)
Jumlah Penduduk (jiwa) Persentase (%)
5 20-24 247
05
6 25-29 230
6
7 30-34 229
2
8 35-39 214
1
9 40-44 199
10 45-49 174
8
11 50-54 121
2
12 >55 310
62
Jumlah 2457 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah Tahun 2011
Pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk menurut umur
yang terbesar adalah > 55 tahun yaitu sebanyak 310 jiwa (12,62%) dan yang
terkecil adalah kelompok umur 0-4 tahun yaitu 61 jiwa (2,48%). Usia produktif
antara 16-45 tahun.
Usia Produktif adalah usia dimana orang memiliki nilai ekonomi yang
tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa dengan efektif dari data
tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan anggota didaerah penelitian cukup
Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Keadaan penduduk menurut mata pencaharian di desa Tengah dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Tengah Tahun 2010.
No Mata Pencaharian
Jumlah Kepala Keluarga
(KK)
Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah tahun 2011
Berdasarkan Tabel 4, bahwa sebagian besar penduduk desa Tengah
bermata pencaharian Wiraswasta yaitu 196 kk (26,52%), Pedagang 192 kk
0,91%), POLRI 29 kk (0,54%), Supir 19 kk (0,61%), Tukang becak 18 kk
(1,81%) dan Taylor 12 kk ( %), BUMN 11 kk (%).
Distribusi Penduduk Menurut Suku
Keadaan penduduk menurut suku yang dianut dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Penduduk Menurut Suku, 2010
No Suku Jumlah (jiwa) Persentase (%)
Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah tahun 2011
Dari Tabel 5 menunjukkan bahwa suku yang paling banyak adalah suku
Karo sebanyak 1257 (51.15%) sedangkan suku yang paling sedikit adalah suku
Distribusi Penduduk menurut Agama
Keadaan penduduk menurut agama yang dianut di desa Tengah dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Agama Yang Dianut Di Desa Tengah
Tahun 2010
No Agama yang dianut Jumlah (jiwa) Persentase (%)
1 Kristen Protestan 1034 42.08
2 Kristen Katolik 74 3.01
3 Islam 1237 50.35
4 Hindu 46 1.87
5 Budha 66 2.69
6 Konghuchu - -
Jumlah 2457 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah tahun 2011
Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa penduduk desa Tengah mayoritas
menganut agama Islam yaitu sebanyak 1237 jiwa (50,35%), Kristen Protestan
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan, 2010
Keadaan penduduk menurut Tingkat Pendidikan di desa Tengah dapat
dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Tengah
Tahun 2010
No Tingkat Pendikan Formal Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat Akademi
Tamat Perguruan Tinggi
17
Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah tahun 2011
Berdasarkan Tabel 7, bahwa pendidikan di desa Tengah bervariasi dan
dapat digolongkan baik hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang sudah
banyak lulus perguruan tinggi yaitu 178 jiwa (8%), Akademi 79 jiwa (3,90%),
SMA 813 jiwa (40,15%), SMP 361 jiwa (19,08%), SD 577 jiwa (28,49%),
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang tersedia di desa Tengah akan mempengaruhi
perkembangan dan kemajuan masyarakat desa. Semakin baik sarana dan
prasarana pendukung maka akan semakin mudah desa tersebut dijangkau maka
otomatis akan mempercepat laju perkembangan desa. Sarana dan prasarana dapat
dikatakan baik apabila dari segi ketersediaan dan pemanfaatannya sudah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat sehingga dapat mempermudah
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di desa Tengah dapat dilihat
pada Tabel 8.
Tabel 8. Sarana Dan Prasarana Di Desa Tengah Tahun 2010.
No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)
1 Balai Desa 1
2 Gereja 1
3 Musholla 1
4 PAUD 1
5 SD 4
6 Puskesmas 1
7 Posyandu 2
8 Kilang padi 1
9 Kios saprodi 4
11 Lapangan Bola kaki 1
Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa sarana dan prasarana yang terdapat
di desa Tengah terdiri dari : Balai desa, Gereja, Mushollah, PAUD, SD,
Puskesmas, Posyandu, Kilang padi, Kios saprodi dan Lapangan Bola Kaki. Hal ini
menunjukkan bahwa sarana dan prasarana di Desa Tengah sudah memadai.
Keberhasilan Program KUD Di Daerah Penelitian
Keberhasilan program KUD ditentukan dengan menggunakan metode
skoring. Jawaban dari anggota sampel tersebut ditabulasi berdasarkan pemberian
skor atas pernyataan yang diberikan kepada anggota sampel yang disediakan
dalam bentuk kuesioner. Pernyataan yang disampaikan kepada anggota sampel
yaitu :
1. Program KUD memiliki banyak manfaat
2. Program KUD dibuat berdasarkan kebutuhan anggota
3. Keterlibatan Sampel dalam menjalankan program KUD
4. Ketersediaan pupuk berasal dari pemerintah atau disediakan KUD
5. Penyediaan pupuk tepat pada waktunya
6. pupuk tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota
7. Pupuk yang tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota
Berdasarkan survey dari lapangan, maka dapat dilihat skor yang diberikan
oleh anggota sampel. Hal ini dapat di uraikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Skor Keberhasilan Program KUD
Nomor Total Skore
1
Program KUD memiliki banyak
manfaat 30
2
Program KUD dibuat
berdasarkan kebutuhan anggota 27
3
Keterlibatan Sampel dalam
menjalankan program KUD 27
4
Ketersediaan pupuk berasal dari
pemerintah atau disediakan
KUD 27
5
Penyediaan pupuk tepat pada
waktunya 28
6
pupuk tersedia sesuai dengan
kebutuhan anggota 27
7
Pupuk yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan anggota 29
8
Pupuk yang diterima adalah
pupuk bersubsidi 28
Total 223
Rataan 23,20
Program KUD di daerah penelitian disimpulkan berhasil, hal ini dilihat
dari tingginya skore yang diberikan oleh anggota sampel. Total Skor yang
diberikan 223 dengan rataan 23,20 > 16, maka disimpulkan bahwa program
berhasil.
Karakteristik Anggota sampel
Anggota sampel dalam penelitian ini adalah anggota yang mengikuti
Program KUD tersebut yaitu program penyediaan pupuk yang telah terdaftar
dalam anggota KUD setia tani.
Karakteristik anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi Umur anggota, pendidikan, pendidikan anggota, lamanya menjadi
anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela,
pinjaman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Karakteristik Sosial Anggota Sampel
No Karakteristik Satuan Rata-Rata Rentang
1
Umur Tahun 40.30 35-60
2
Pendidikan Tahun 11.30 90-16
3 Lamanya menjadi
anggota Tahun 5.20 30-80
4 Frekuensi mengikuti
rapat Tahun 1.20 10-200
5
Simpanan wajib Rupiah 300,000.00 300,000-300000 6
Simpanan sukarela Rupiah 148,000.00 100,000-200,000 7
Umur Anggota Sampel
Umur Anggota yang Mengikuti Program dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Umur.
No
Umur anggota sampel ( Tahun )
Jumlah anggota
Sumber: Diolah Dari Lampiran 1
Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa persentase terbesar yang mengikuti
program KUD yaitu 50 % antara usia 53-60 sedangkan persentase terkencil usia
anggota sampel yaitu 20% dan 30%. dengan demikian rata-rata usia anggota
sampel dalam mengikuti program penyediaan pupuk berada pada usia 52 tahun.
Tingkat Pendidikan Anggota Sampel
Tingkat pendidikan anggota sampel yang mengikuti program dapat dilihat
pada Tabel 12.
Tabel 12. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Tingkat Pendidikan.
No Pendidikan Anggota Sampel
Jumlah
Anggota (jiwa) Persentasi (%)
1 Tamat SMP 5 50
2 Tamat SMA 3 30
3 Tamat D3 2 20
Jumlah 10 100
Dari Tabel 12 diketahui tingkat pendidikan formal tertitnggi sampel adalah
tamat SMP sebesar 50% dan tingkat pendidikan terkecil adalah tamat D3 sebesar
20%.
Lama menjadi anggota
Lama menjadi anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Lamanya Menjadi Anggota
No
Lama Menjadi Anggota
Jumlah Anggota Sampel (jiwa)
Persentase (%) 1
2-4 5 50
2
5-8 5 50
Jumlah 10 100
Sumber: Diolah Dari Lampiran 1
Berdasarkan Tabel 13 Dapat diketahui Bahwa persentasi sama dengan
yaitu 50% dengan jumlah masing-masing 5 orang. lama menjadi anggota di KUD
tersebut dari tahun sampai 2-8, sehingga dapat dikatakan bahwa anggota sampel
Frekuensi Mengikuti Rapat Anggota Sampel
Frekuensi anggota sampel mengikuti rapat per tahun dapat dilihat pada
Tabel 14 berikut ini.
Tabel 14. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Frekuensi Mengikuti Rapat.
No Frekuensi Mengikuti Rapat
per Tahun Jumlah (jiwa)
Persentasi
Sumber : Diolah dari Lampiran
Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa Frekuensi mengikuti rapat
sekali 1 tahun lebih besar yaitu sebesar 80% dengan jumlah 8 orang dan yang
terkecil 2 kali setahun sebanyak 20% dengan jumlah 2 orang.
Simpanan Wajib Anggota Sampel
Simpanan wajib anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini.
Tabel 15. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Simpanan Wajib Anggota.
No Simpanan Wajib (Rp)
Jumlah Anggota
(jiwa) Persentase (%)
1 300,000.00 10 100
jumlah 10 100
Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa simpanan wajib anggota
sampel secara keseluruhan sebesar Rp.300,000.00. jadi 100% anggota sampel
mempunyai simpanan wajib yang sama.
Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Simpanan Sukarela Anggota.
No
Simpanan Sukarela
(Rp)
Jumlah Anggota
(jiwa)
Persentase (%)
1 100,000-130,000 3 30
2 140,000-160,000 5 50
3 170,000-200,000 2 20
Jumlah 10 100
Sumber: Diolah Dari Lampiran 1
Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa simpanan sukarela terbesar
antara Rp.140,000-Rp.160,000 dengan persentase 50 %. dengan demikian dapat
Pinjaman Anggota Sampel
Pinjaman anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Pinjaman Anggota.
No Pinjaman (Rp) Jumlah Anggota (Jiwa) Persentase(%)
1 600,000-5000,000 3 30
2 6000,000-8000,000 3 30
3 9000,000-10,000,000 4 40
Jumlah 10 100
Sumber Diolah Dari Lampiran 1
Berdasarkan Tabel 17 diketahui jumlah pinjaman terbesar antara
Rp.9,000,000-Rp.10,000,000 sebanyak 4 orang dengan persentase 40%. ini
menunjukkan bahwa anggota sangat membutuhkan dana untuk modal bertani.
Hubungan Karakteristik Sosial Anggota Terhadap Keberhasilan Program
Diduga ada hubungan antara faktor sosial terhadap keberhasilan program
KUD di daerah penelitian. Faktor sosial yang diteliti adalah : Umur, Pendidikan,
Lamanya menjadi anggota, dan Frekuensi mengikuti rapat.
Untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial anggota terhadap
keberhasilan program dianalisis menggunakan uji korelasi Rang spearman dan
SPSS 17 sebagai pengganti dengan α (alpha) adalah 0,05 atau tingkat kepercayaan
95 % keputusan yang diambil benar. hasil analisisnya dapat dilihat pada Tabel 18
Tabel 18. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor Sosial Anggota Terhadap
Keberhasilan Program
Variabel Y Total
Koefisien
Korelasi
Signifikansi
Umur 0,063 0,862
Pendidikan 0,048 0,895
Lama Menjadi Anggota 0,275 0,442
Frekuensi Mengikuti Rapat 0,227 0,527
Simpanan Suka Rela 0,283 0,428
Pinjaman 0,207 0,566
sumber : Diolah dari lampiran
Hubungan Umur Anggota Terhadap Keberhasilan Program
Untuk mengetahui hubungan antara umur anggota terhadap keberhasilan
program KUD, dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini.
Tabel 19. Hubungan Umur Anggota Terhadap Keberhasilan Program
Uraian Umur Keberhasilan Program KUD
Range 35-60 8 - 24
Rerata 44,30 22.30
Rs 0,063
Sumber : Diolah dari lampiran 3
Hubungan umur anggota dengan keberhasilan program diuji dengan uji
0,.063 artinya korelasi antara umur dengan keberhasilan program adalah sebesar
6,3 % sedangkan 93,7 % diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat
signifikansi 0,862 > 0,05 artinya hubungan antara umur dengan keberhasilan
program tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima,
artinya tidak terdapat hubungan antara umur dengan keberhasilan program KUD.
Hubungan Pendidikan Anggota Terhadap Keberhasilan Program
Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan anggota terhadap
keberhasilan program KUD, dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini.
Tabel 20. Hubungan Pendidikan Anggota Terhadap Keberhasilan Program
Uraian Pendidikan Keberhasilan Program
KUD
Range 9-16 8 - 24
Rerata 11,30 22.30
Rs 0,048
Sumber : Diolah dari lampiran 4
Hubungan pendidikan anggota dengan keberhasilan program diuji dengan
uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai Rs
= 0,.048 artinya korelasi antara pendidikan dengan keberhasilan program adalah
sebesar 4,8 % sedangkan 95,2 % diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat
signifikansi 0,895 > 0,05 artinya hubungan antara Pendidikan anggota dengan
keberhasilan program tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H1
tidak diterima, artinya tidak terdapat hubungan antara lama menjadi anggota
Hubungan Lama Menjadi Anggota Terhadap Keberhasilan Program
Untuk mengetahui hubungan antara lama menjadi anggota terhadap
keberhasilan program KUD, dapat dilihat pada Tabel 21 berikut ini.
Tabel 21. Hubungan Lama Menjadi Anggota Terhadap Keberhasilan Program
Uraian Lama menjadi
anggota
Keberhasilan Program KUD
Range 2-8 8 - 24
Rerata 5,20 22.30
Rs 0,275
Sumber : Diolah dari lampiran 5
Hubungan lama menjadi anggota dengan keberhasilan program diuji
dengan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh
nilai Rs = 0,.275 artinya korelasi antara lama menjadi anggota dengan
keberhasilan program adalah sebesar 27,5 % sedangkan 72,5 % diterangkan oleh
faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,442 > 0,05 artinya hubungan antara
lama menjadi anggota dengan keberhasilan program tidak signifikan. Dengan
demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima, artinya tidak terdapat hubungan
antara pendidikan dengan keberhasilan program KUD.
Hubungan Frekuensi Mengikuti Rapat Terhadap Keberhasilan Program
Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi mengikuti rapat terhadap
Tabel 22. Hubungan Frekuensi Mengikuti Rapat Terhadap Keberhasilan Program
Uraian Frekuensi Mengikuti
Rapat
Keberhasilan Program
KUD
Range 1-2 8 - 24
Rerata 1,2 22.30
Rs 0,227
Sumber : Diolah dari lampiran 6
Hubungan antara Frekuensi Mengikuti Rapat dengan keberhasilan
program diuji dengan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis
statistik diperoleh nilai Rs = 0,.227 artinya korelasi antara frekuensi mengikuti
rapat dengan keberhasilan program adalah sebesar 22,7 % sedangkan 77,3 %
diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,527 > 0,05 artinya
hubungan antara Frekuensi Mengikuti Rapat dengan keberhasilan program tidak
signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima, artinya tidak
terdapat hubungan antara frekuensi mengikuti rapat dengan keberhasilan program
Hubungan Simpanan Sukarela Terhadap Keberhasilan Program
Untuk mengetahui hubungan antara Simpanan Sukarela terhadap
keberhasilan program KUD, dapat dilihat pada Tabel 23 berikut ini.
Tabel 23. Hubungan Simpanan Sukarela Terhadap Keberhasilan Program
Uraian Simpanan Sukarela Keberhasilan Program
KUD
Range 100.000 - 200.000 8 - 24
Rerata 148.000 22.30
Rs 0,283
Sumber : Diolah dari lampiran 7
Hubungan antara simpanan suka rela dengan keberhasilan program diuji
dengan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh
nilai Rs = 0,283 artinya korelasi antara Simpanan Sukarela dengan keberhasilan
program adalah sebesar 28,3 % sedangkan 71,7 % diterangkan oleh faktor lain
dan dengan tingkat signifikansi 0,428 > 0,05 artinya hubungan antara simpanan
sukarela dengan keberhasilan program tidak signifikan.
Dengan demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima, artinya tidak terdapat
Hubungan Pinjaman Terhadap Keberhasilan Program
Untuk mengetahui hubungan antara Pinjaman terhadap keberhasilan
program KUD, dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Hubungan pinjaman Terhadap Keberhasilan Program
Uraian Pinjaman Keberhasilan Program
KUD
Range 600.000-10.000.000 8 - 24
Rerata 7.260.000 22.30
Rs 0,207
Sumber : Diolah dari lampiran 8
Hubungan antara Pinjaman dengan keberhasilan program diuji dengan uji
korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis Statistik diperoleh nilai Rs =
0,207 artinya korelasi antara pinjaman dengan keberhasilan program adalah
sebesar 20,7 % sedangkan 79,3 % diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat
signifikansi 0,566 > 0,05 artinya hubungan antara Pinjaman dengan keberhasilan
program tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima,
artinya tidak terdapat hubungan antara pinjaman dengan keberhasilan program
KUD.
Hubungan Simpanan Wajib Terhadap Keberhasilan Program
Simpanan Wajib yang ditetapkan di KUD Setia Tani adalah sebesar
Rp.300.000. Dalam hal ini semua anggota koperasi yang menjadi sampel
membayar Simpanan Wajib. Hal ini tidak dapat dianalisis dalam korelasi Rank
Spearman ( SPSS 17) karena angka atau jumlah simpanannya sama.
Masalah Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Program KUD Di Daerah Penelitian
1. Pada saat Rapat kehadiran anggota sampel sering terlambat.
2. Peserta masih merasa ragu terhadap program penyediaan pupuk yang ada
karena sering terlambat kedatangan pupuk.
3. SDM anggota masih rendah akan arti dari sebuah KUD dan perlu
pembinaan lanjutan.
Upaya Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Program KUD Di Daerah Penelitian
1. Untuk ketepatan waktu kehadiran rapat, maka dilakukan sosialisasi
terhadap anggota atau membuat pengumuman agar mereka datang tepat
waktu.
2. Peserta ditekankan harus mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi,
karena sudah semakin banyak kios pupuk yang bisa menyediakan pupuk
tepat pada waktunya.
3. Untuk peningkatan SDM peserta dianjurakan giat belajar dan diminta agar
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1 Program KUD disimpulkan berhasil, dilihat dari tingginya skore yang
diberikan anggota sampel terhadap program yang ada di KUD Setia Tani.
2 Ada 7 karakteristik sosial ekonomi yang dihubungkan dengan keberhasilan
program KUD, yaitu umur, tingkat pendidikan, lamanya menjadi anggota,
frekuensi mengikuti rapat, simpanan sukarela, dan pinjaman. Dari hasil
penelitian diperoleh bahwa tidak ada satu pun karakteristik sosial ekonomi
anggota sampel yang signifikan.
3 Masalah Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Program KUD Di
Daerah Penelitian
4. Pada saat rapat kehadiran anggota sampel sering terlambat.
5. Peserta masih merasa ragu terhadap program penyediaan pupuk
yang ada karena sering terlambat kedatangan pupuk.
6. SDM anggota masih rendah akan arti dari sebuah KUD dan perlu
pembinaan lanjutan.
4 Upaya Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah Yang Dihadapi
Dalam Pelaksanaan Program KUD Di Daerah Penelitian
4. Untuk ketepatan waktu kehadiran rapat, maka dilakukan sosialisasi
terhadap anggota atau membuat pengumuman agar mereka datang
tepat waktu.
5. Peserta ditekankan harus mempunyai tingkat kepercayaan yang
tinggi, karena sudah semakin banyak kios pupuk yang bisa
6. Untuk peningkatan SDM peserta dianjurakan giat belajar dan
diminta agar sering mengikuti rapat dan membahas arti dari KUD
tersebut.
Saran
1. Kepada Pemerintah
Sebaiknya pemerintah melakukan pelatihan - pelatihan terhadap KUD supaya
masyarakat tertarik untuk menjadi anggota KUD.
2. Kepada anggota sampel
Diharapkan kepada anggota sampel supaya memiliki kepercayaan yang tinggi
terhadap program yang disarankan oleh KUD, dan lebih giat belajar tentang KUD.
3. Kepada peneliti selanjutnya
Disarankan agak melakukan penelitian tentang Sikap Anggota sampel terhadap
DAFTAR PUSTAKA
AbdilahSukron, 2006. Ekonomi Kerakyatan Koperasi Unit Desa. www. dataworks - indonesia.com
Anoraga, P. dan Sudantoko, D. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. RinekaCipta, Jakarta.
Anoraga, P. dan Widiyanti, N. 1997.Dinamika Koperasi. RinekaCipta, Jakarta.
Baswir, R. 2000. Koperasi Indonesia. Ed.1, Cet 2. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Djamin, Z. 1993. Perekonomian Indonesia. Ed.2. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Elisa, 2004, Evaluation % 20 For Learning. Diakses tanggal 5 Mei 2011.http. elisa.ugm.ac.id/files/p.santosa_isipolY0k3G4x5evaluation%20for%learning. ppt
Harian Kompas, Harga Gabah Anjlok. KUD-Diam, 10 Februari 2002.
Hendar dan Kusnadi, 1999. Ekonomi Koperasi untuk Perguruan Tinggi. Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta.
Hendrojogi, 1997.Koperasi Azas-Azas, Teori dan Praktek. Raja Grafindo, Jakarta.
Hudiyanto,2002. Koperasi: Idiologi dan Pengelolaannya. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Kartasapoetra, dkk. 2000. Koperasi Indonesia yang Berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, Rineka Cipta, Jakarta.
Kusnadi, H. 2005. Ekonomi Koperasi Untuk Perguruan Tinggi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.
Masngudi H.D.R 2000. Penelitian Tentang Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia. Departemen Koperasi, Jakarta.
Panggabean R, 2005 Kompetensi KUD dan Koperasi Dalam Agribisnis, Rineka Cipta, Jakarta.
Lampiran 1. Karakteristik Anggota sampel
No.sampel Umur Pendidikan (tahun)
Lampiran 2. Skoring tingkat keberhasilan Program KUD
Pernyataan
No.sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Kriteria
1 3 3 3 2 3 3 3 3 23 Berhasil
2 3 2 3 3 3 3 3 3 23 Berhasil
3 3 3 3 3 3 2 2 3 22 Berhasil
4 3 2 2 3 3 3 3 2 21 Berhasil
5 3 2 2 3 2 2 3 3 20 Berhasil
6 3 3 2 3 3 3 3 2 22 Berhasil
7 3 3 3 2 3 3 3 3 23 Berhasil
8 3 3 3 3 2 2 3 3 22 Berhasil
9 3 3 3 2 3 3 3 3 23 Berhasil
10 3 3 3 3 3 3 3 3 24 Berhasil
jumlah 30 27 27 27 28 27 29 28 223
Rataan 3.00 2.70 2.70 2.70 2.80 2.70 2.90 2.80 22.30
Sumber: Diolah dari kuesioner
Keterangan :
1 = Program KUD memiliki banyak manfaat 6 = pupuk tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota 2 = Program KUD dibuat berdasarkan kebutuhan anggota 7 = Pupuk yang tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota 3 = Keterlibatan Sampel dalam menjalankan program KUD 8 = Pupuk yang diterima adalah pupuk bersubsidi
4 = Ketersediaan pupuk berasal dari pemerintah atau disediakan KUD 5 = Penyediaan pupuk tepat pada waktunya
Lampiran 3. Hubungan Antara Umur Terhadap Keberhasilan Program
Correlations
Umur Keberhasilan Spearman's rho Umur Correlation Coefficient 1.000 .063
Sig. (2-tailed) . .862 N 10 10 Keberhasilan Correlation Coefficient .063 1.000
Lampiran 4. Hubungan Antara Pendidikan Terhadap Keberhasilan Program
Correlations
Pendidikan Keberhasilan Spearman's rho Pendidikan Correlation Coefficient 1.000 .048
Sig. (2-tailed) . .895 N 10 10 Keberhasilan Correlation Coefficient .048 1.000
Lampiran 5. Hubungan Antara
Lama Menjadi Anggota Terhadap
Keberhasilan Program
Correlations
Lama menjadi
anggota Keberhasilan Spearman's rho Lama menjadi anggota Correlation Coefficient 1.000 -.275
Lampiran 6. Hubungan Antara Frekuensi
Mengikuti Rapat Terhadap Keberhasilan Program
Correlations
Frekuensi Mengikuti
Rapat Keberhasilan Spearman's rho Frekuensi
Mengikuti Rapat
Lampiran 7. Hubungan Antara
Simpanan Sukarela Dengan Keberhasilan
Program
Correlations
Simpanan Suka
Rela Keberhasilan Spearman's rho Simpanan Suka Rela Correlation Coefficient 1.000 .283
Lampiran 8. Hubungan Antara Pinjaman Terhadap Keberhasilan Program
Correlations
Pinjaman Keberhasilan Spearman's rho Pinjaman Correlation Coefficient 1.000 -.207