• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD Terhadap Anggota ( studi kasus Desa Tengah, kecamatan Pancur batu, kabupaten Deli Serdang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD Terhadap Anggota ( studi kasus Desa Tengah, kecamatan Pancur batu, kabupaten Deli Serdang)"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DAN MONITORING PELAKSANAAN PROGRAM

KUD TERHADAP ANGGOTA

(Stud Kasus : KUD ’’Setia Tani’’, Desa Tengah, Kec. Pancurbatu)

SKRIPSI

Oleh:

RUDIANTO SIMANJUNTAK 050309015

PKP

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

EVALUASI DAN MONITORING PELAKSANAAN PROGRAM

KUD TERHADAP ANGGOTA

(Studi Kasus : KUD ’’Setia Tani’’, Desa Tengah, Kec. Pancurbatu)

SKRIPSI

OLEH :

RUDIANTO SIMANJUNTAK 050309015

PKP

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara Medan

Disetujui Oleh, Komisi Pembimbing :

(Ir. H. HasmanHasyim, M.Si)

NIP. 19541111 198103 1 001 NIP. 19460618 198003 2 001

(Ir. A.T.Hutajulu, MS)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

ABSTRAK

RUDIANTO SIMANJUNTAK (050309015), dengan judul skripsi

“Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD Terhadap Anggota”

studi kasus Desa Tengah, kecamatan Pancur batu, kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dibimbing oleh bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si dan ibu Ir. A.T.Hutajulu.MS.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui keberhasilan program KUD di daerah penelitian, untuk mengetahui hubungan karakteristik sosial anggota (Umur, pendidikan, lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela, pinjaman ) terhadap keberhasilan Program KUD didaerah penelitian, dan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program KUD, serta untuk mengetahui upaya upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan KUD di daerah penelitian.

Metode Penelitian : Daerah penelitian ditentukan secara purposive artinya dengan sengaja yaitu di KUD Setia Tani, desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang. Penentuan sampel secara sensus, yaitu dimana sampel bisa mewakili sampel keseluruhan yang ada di daerah penelitian. Sampel penelitian sebanyak 10 kk. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data di analisis dengan Korelasi Rank Spearman.

Hasil Penelitian : Program KUD di daerah penelitian disimpulkan berhasil, hal ini dilihat dari tingginya skore yang diberikan oleh anggota sampel. Total Skor yang diberikan 223 dengan rataan 23,20 > 16, maka disimpulkan bahwa program berhasil. Karakteristik sosial anggota dengan keberhasilan pelaksanaan Program KUD tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan keberhasilan pelaksanaan program KUD Setia Tani di Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu.

(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulisdilahirkan di Tebing tinggi pada tanggal 12 Agustus 1986, sebagai

anak pertama dari 5 (lima) bersaudara, dari keluarga bapak T. Simanjuntak dan

ibu M. Br Sitorus. Adapun Riwayat Pendidikan yang pernah ditempuh penulis

yaitu:

1. Tamat dari SDN 173283 Sianjur kecamatan Siborong-borong kabupaten

Tapanuli Utara pada tahun 1999.

2. Tamat dari SLTP Negeri 2 Siborong-borong pada tahun 2002.

3. Tamat dari SMA N 1 Siborong-borong tahun 2005.

4. Tahun 2005 diterima di Departemen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara melalui jalur PMDK.

5. Bulan Juni 2009 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa

Onan Lama kecamatan Pegagan Hilir kabupaten Dairi.

6. Bulan Juli - Agustus 2011 melaksanakan penelitian Skripsi di desa

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan karuniaNya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan

Skripsi yang berjudul “Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD

terhadap Anggota”, studi kasus desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten

Deli Serdang.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat pada Program studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan untuk mendapatkan gelar

Sarjana.

Pada Kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Keluarga penulis teristimewa ayahanda tersayang T. Simanjuntak dan

Ibunda tercinta M. Sitorus, adik saya Nurlina Wati Simanjuntak,

Rosanti Simanjuntak, Kristina Simanjuntak, Esterida Simanjuntak,

Murniati Simanjuntak yang telah memberi dukungan baik materi

maupun do’a semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si, selaku Ketua Komisi Pembimbing

yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

selama penyelesaian Skripsi ini.

3. Ibu Ir. A.T. Hutajulu, MS, selaku anggota Komisi Pembimbing yang

telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi ini dengan

(6)

4. Ibu Dr. Ir. Salmiah MS, selaku Ketua Program studi Agribisnis beserta

semua staff dan pegawai yang telah membantu hingga penulisan

skripsi ini selesai.

5. Terima kasih banyak juga kepada teman teman stambuk 2005 dan

2006 SEP/PKP atas segala bantuan, dukungan, do’a, semangat dan

motivasi dalam penulisan skripsi ini sampai dengan selesai.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Terima Kasih.

Medan, Desember 2011

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR SINGKATAN ... ix

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN Metode Penentuan Lokasi Penelitian……… ... 18

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis………... 24

Kondisi Demografis……….. ... 24

Sarana dan Prasarana……… ... 29

Keberhasilan Program KUD Di Daerah Penelitian……….. ... 30

Karakteristik Anggota Sampel……… ... 31

Umur Anggota Sampel ... 32

Tingkat Pendidikan Anggota Sampel ... 33

Lama Menjadi Anggota ... 33

Frekuensi Mengikuti Rapat Anggota Sampel ... 34

Simpanan Wajib Anggota Sampel ... 34

Simpanan Sukarela Anggota Sampel ... 35

Pinjaman Anggota Sampel ... 35

Hubungan Karakteristik Sosial Anggota Sampel Terhadap Keberhasilan Program……….. ... 36

Hubungan Umur Anggota Terhadap Keberhasilan Program ... 36

(8)

Hubungan Lama Menjadi Anggota Terhadap

Keberhasilan Program………. ... 38 Hubungan Frekuensi Mengikuti Rapat Terhadap

Keberhasilan Program………... ... 38 Hubungan Simpanan Sukarela Terhadap Keberhasilan

Program………... ... 39 Hubungan Pinjaman Terhadap Keberhasilan Program ... 40 Hubungan Simpanan Wajib Terhadap Keberhasilan

Program………... ... 40 Masalah Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Program KUD Di

Daerah Penelitian……….. ... 41 Upaya Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah Yang Dihadapi

Dalam Pelaksanaan Program KUD Di Daerah Penelitian ... 41

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan……….. ... 42 Saran………. ... 43

(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1.Jumlah Koperasi Unit Desa Menurut Kabupaten/Kota ... 4

2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 25

3.Distribusi Penduduk Menurut Umur ...25

4.Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ...26

5.Distribusi Penduduk Menurut Suku ...27

6.Distribusi Penduduk Menurut Agama ...27

7.Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ...28

8.Sarana dan Prasarana Di Desa Tengah Tahun . ...29

9.Skor Keberhasilan Program KUD ...31

10. Karakteristik Sosial Anggota Sampel ...32

11. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Umur ...32

12. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Tingkat Pendidikan ...33

13. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Lamanya Menjadi Anggota. ...33

14. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Frekuensi Mengikuti Rapat ...34

15. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Simpanan Wajib ... 34

16. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Simpanan Sukarela ...35

17. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Pinjaman ...35

18. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor Sosial Anggota Terhadap Keberhasilan Program ...36

19. Hubungan Umur Anggota Terhadap Keberhasilan Program ...36

20. Hubungan Pendidikan Anggota Terhadap Keberhasilan Program ...37

21. Hubungan Lama Menjadi Anggota Terhdap Keberhasila Program...38

22. Hubungan Frekuensi Mengikuti Rapat Terhadap Keberhasilan Program ...38

23. Hubungan Simpanan Sukarela Terhadap Keberhasilan Program ...39

(10)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa (KUD) ... 9

(11)

DAFTAR SINGKATAN

APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara BULOG Badan Usaha Logistik

BUMN Badan Usaha Milik Negara CIPP Contex input process product

D3 Diploma 3

DIY Daerah Istimewa Yogyakarta

ha hektar

INPRES Instruksi Presiden

kk kepala keluarga

KUD Koperasi Unit Desa

mm milimeter

ºc derajat celcius

PAUD Pendidikan Anak Usia Dini PNS Pegawai Negeri Sipil POLRI Polisi Republik Indonesia PONSKA Posfor Nitrogen Sulfur Kalium

Rp Rupiah

Rs Rank Spearman

SD Sekolah dasar

SDM Sumber Daya Manusia SMA Sekolah Menengah Atas SMP Sekolah Menengah Pertama

SPSS Statistical Product and Service Solution TNI Tentara Nasional Indonesia

UKM Usaha Kecil Menengah

(12)

ABSTRAK

RUDIANTO SIMANJUNTAK (050309015), dengan judul skripsi

“Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD Terhadap Anggota”

studi kasus Desa Tengah, kecamatan Pancur batu, kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dibimbing oleh bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si dan ibu Ir. A.T.Hutajulu.MS.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui keberhasilan program KUD di daerah penelitian, untuk mengetahui hubungan karakteristik sosial anggota (Umur, pendidikan, lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela, pinjaman ) terhadap keberhasilan Program KUD didaerah penelitian, dan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program KUD, serta untuk mengetahui upaya upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan KUD di daerah penelitian.

Metode Penelitian : Daerah penelitian ditentukan secara purposive artinya dengan sengaja yaitu di KUD Setia Tani, desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang. Penentuan sampel secara sensus, yaitu dimana sampel bisa mewakili sampel keseluruhan yang ada di daerah penelitian. Sampel penelitian sebanyak 10 kk. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data di analisis dengan Korelasi Rank Spearman.

Hasil Penelitian : Program KUD di daerah penelitian disimpulkan berhasil, hal ini dilihat dari tingginya skore yang diberikan oleh anggota sampel. Total Skor yang diberikan 223 dengan rataan 23,20 > 16, maka disimpulkan bahwa program berhasil. Karakteristik sosial anggota dengan keberhasilan pelaksanaan Program KUD tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan keberhasilan pelaksanaan program KUD Setia Tani di Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu.

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejak dilahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa tetap

hidup dan akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

mencukupi kebutuhan hidupnya dan untuk bisa mempertahankan hidupnya

manusia selalu berusaha. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang

dan jasa yang tersedia dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia. Manusia

tidak pernah puas dengan apa yang mereka peroleh dan dengan apa yang mereka

capai (Hendrojogi, 1997).

Salah satu usaha yang dilakukan manusia untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya adalah membentuk suatu perkumpulan yang menjalankan

usaha secara bersama-sama. Perkumpulan ini diharapkan dapat meningkatkan

kesejahteraan mereka dan juga dapat dengan mudah memperoleh

kebutuhan-kebutuhan hidup mereka. Perkumpulan ini disebut koperasi, yang artinya usaha

bersama (Anoraga dan Widiyanti, 1997).

Muh. Hatta dalam bukunya Koperasi Membangun dan Membangun

Koperasi mendefenisikan koperasi sebagai usaha bersama untuk memperbaiki

nasib kehidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Beliau sangat

menginginkan membangun ekonomi Indonesia dengan basis koperasi sebab

koperasi menawarkan konsep semangat kebersamaan, asas kekeluargaan dan

kegotongroyongan. Oleh karena itu, secara idiologi koperasi dapat menjadi tulang

(14)

tuntutan konstitusional maupun tuntutan pembangunan dan perkembangannya

(Kusnadi, 2005).

Dalam Bab III bagian pertama pasal 4 UU RI No.25/1992 diuraikan fungsi

dan peran koperasi adalah sebagai berikut :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokoguru-nya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi (Baswir, 2000).

Manfaat-manfaat yang diberikan koperasi kepada petani sangat banyak,

diantaranya petani dapat memperoleh input-input produksi pertanian dengan

mudah dan harganya lebih murah daripada harga pasar, petani dapat memperoleh

pinjaman untuk mengembangkan usahatani mereka, dan juga petani dapat

menjual hasil usahataninya ke koperasi dengan harga jual yang tinggi

(Kartasapoetra, 2000).

Salah satu usaha pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan

gerakan koperasi sebagai wadah untuk membantu golongan ekonomi lemah ialah

dengan dibentuknya Koperasi Unit Desa (KUD). KUD ini berbentuk badan usaha

(15)

pedesaan. KUD sebagai koperasi pedesaan, melakukan berbagai kegiatan

ekonomi (multifungsional) dalam wilayah yang bersangkutan sebagai wadah dari

seluruh warga desa termasuk petani, nelayan, pengrajin, peternak, pedagang, dan

sebagainya (Djamin, 1993).

Di bidang pertanian, para petani akan selalu membutuhkan uang tunai

untuk keperluan kehidupan sehari-hari maupun untuk memenuhi kebutuhan akan

sarana produksi pertanian seperti pembelian bibit, pengolahan, dan sebagainya.

Mengingat pendapatan petani bersifat fluktuatif (musiman), maka pendirian

koperasi kredit atau adanya kegiatan simpan pinjam akan sangat membantu petani

(Hudiyanto, 2002).

Provinsi Sumatera Utara adalah merupakan daerah yang memiliki

koperasi yang cukup banyak khususnya Koperasi Unit Desa (KUD). Namun, pada

saat sekarang ini jumlah KUD mengalami penurunan. Hal ini dapat diakibatkan

oleh berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh KUD tidak sepenuhnya

dapat teratasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel.1 yang menunjukkan jumlah KUD

menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan Tabel.1 perkembangan KUD di Kabupaten Deli Serdang

mengalami penurunan yang signifikan dari 56 KUD pada tahun 2005 menjadi 30

pada tahun 2009. Namun pada faktanya jumlah KUD di kabupaten Deli Serdang

tidak sepenuhnya aktif. Dimana salah satunya KUD yang aktif dari 30 KUD yang

ada, adalah KUD Setia Tani, Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten

(16)

Tabel 1. Jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) menurut Kabupaten/Kota

(17)

Identifikasi masalah

Bagaimana Keberhasilan program KUD di daerah penelitian, Apakah

terdapat hubungan karakteristik sosial anggota ( Umur, pendidikan, lamanya

menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela,

pinjaman ) terhadap keberhasilan program KUD di daerah penelitian, dan apa saja

masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program KUD, serta

upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah KUD yang terdapat di

daerah penelitian.

Tujuan penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui keberhasilan program KUD di daerah penelitian, untuk

mengetahui hubungan karakteristik sosial anggota (Umur, pendidikan, lamanya

menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela,

pinjaman ) terhadap keberhasilan Program KUD didaerah penelitian, dan untuk

mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program KUD,

serta untuk mengetahui upaya upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi

(18)

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini ialah: Memberi masukan bagi pihak pihak

yang membutuhkan baik untuk kepentingan akademis maupun non akademis,

sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang berhubungan

dengan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program KUD terhadap anggota,

diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi para anggota untuk mengambil

keputusan dan kebijakan untuk menjalankan Program KUD serta sebagai bahan

informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran maka hipotesis

penelitian ini adalah: Bahwa Program KUD Setia Tani, Desa Tengah, Kecamatan

Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Berhasil, terdapat hubungan yang

signifikan antara karakteristik sosial Anggota dengan tingkat keberhasilan

(19)

TINJAUAN PUSTAKA

Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa (KUD) adalah suatu Koperasi serba usaha yang

beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya

biasanya mencangkup satu wilayah kecamatan. Pembentukan KUD ini merupakan

penyatuan dari beberapa Koperasi pertanian yang kecil dan banyak jumlahnya

dipedesaan. Selain itu KUD memang secara resmi didorong perkembangannya

oleh pemerintah. Koperasi dikenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di

Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Pada tanggal 12 juli 1947,

pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan kongres koperasi yang pertama di

Tasikmalaya (Abdilah, 2006).

KUD menjadi tumpuan harapan petani di daerah kerjanya serta

merupakan salah satu kelembagaan agribisnis dalam mendukung pengembangan

system agribisnis di pedesaan. Agar KUD dapat melakukan peranannya dengan

baik, maka KUD harus dikelola secara produktif, efektif, dan efisien untuk

mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat

sebesar-besarnya bagi anggotanya, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha

yang lainnya. Pengelolaan yang dimaksud adalah seluruh komponen yang ada

dalam perusahaan seperti pemasaran, produksi, keuangan, personil, pembelian,

system informasi manajemen dan organisasi (Abdilah, 2006).

Koperasi Unit Desa juga harus menjalin kemitraan untuk keberlanjutan

program programnya. Disini KUD harus menjalin hubungan yang harmonis

(20)

untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Pelayanan yang diberikan KUD

kepada anggota seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan anggota. Misalnya,

mayoritas anggota adalah petani maka seharusnya penyediaan pupuk dan

pembelian gabah menjadi bisnis utamanya. Anggota sudah semestinya

mendukung program KUD untuk mewujudkan kesejahteraan mereka sendiri.

(Sukamdiyo, 1997)

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian

yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak

dikeluarkan Inpres No. 18 Tahun 1998, KUD tidak lagi menjadi koperasi tunggal

di tingkat kecamatan. Program-program pemerintah untuk membangun

masyarakat pedesaan, seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah, yang

awalnya dilakukan melalui KUD selanjutnya diserahkan pada mekanisme pasar.

Mengembalikan peran kunci KUD, merupakan konsekuensi tuntutan

pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip dan

nilai-nilai koperasi untuk mensejahterakan anggota serta masyarakat pedesaan,

termasuk membantu berbagai program pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi

masyarakat (Masngudi, 2000).

Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat di daerah

pedesaan, pemerintah menganjurkan pembentukan Koperasi-koperasi Unit Desa

(KUD). Satu unit desa terdiri dari beberapa desa dalam satu kecamatan yang

merupakan satu kesatuan potensi ekonomi. Untuk satu wilayah potensi ekonomi

ini dianjurkan membentuk satu Koperasi yang disebut Koperasi Unit Desa,

disingkat KUD. Hanya, apabila potensi ekonomi satu kecamatan

(21)

ada kemungkinan KUD itu meliputi satu atau beberapa desa saja, tetapi

diharapkan agar dapat meliputi semua desa di dalam satu kecamatan

(Anoraga dan Widiyanti, 1997).

Anggota Koperasi Unit Desa (KUD) terdiri dari orang-orang yang

bertempat tinggal dan menjalankan usahanya di wilayah yang menjadi daerah

kerja koperasi tersebut. Karena beraneka ragamnya kebutuhan mereka, koperasi

unit desa dapat menekuni beberapa bidang kegiatan misalnya menyediakan kredit

bagi anggotanya dan warga desa pada umumnya, menyediakan sarana produksi

pertanian atau bahkan industri, pengolahan dan pemasaran hasil produksi para

anggotanya, penyediaan jasa angkutan serta kelistrikan, dan lain sebagainya

(Anoraga dan Sudantoko, 2002 ).

Menurut (Sukamdiyo, 1997), Susunan organisasi KUD berdasarkan

tingkatannya adalah koperasi primer (KUD), koperasi pusat (tingkat daerah II),

koperasi gabungan (tingkat daerah I), dan induk koperasi (tingkat pusat),

sedangkan pada tingkat unit KUD struktur organisasi seperti yang digambarkan

berikut ini:

Gambar 1. Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa (KUD) Rapat Umum Anggota

Pengawas

Pengurus

Manajer Utama

(22)

Dengan mempertimbangkan peran strategis KUD dan melihat tantangan

ke depan, Fakultas Pertanian bekerja sama dengan Kementerian Negara Koperasi

dan UKM serta Bulog DIY merumuskan empat poin tentang revitalisasi KUD

yang tertuang dalam Deklarasi Bulaksumur. Pertama, perlunya peninjauan

kembali Inpres No. 18 Tahun 1998 tentang pembinaan KUD. Hal itu diperlukan

guna memperkuat peran KUD dalam program ketahanan pangan dengan sistem

pembinaan organisasi yang mengarah pada keswadayaan KUD dan anggotanya.

Kedua, dilibatkannya kembali KUD dalam penyaluran sarana produksi,

pengadaan pangan, dan program pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.

Berikutnya yang ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam

manajemen KUD melalui pendidikan perkoperasian, pelatihan, dan

pendampingan. Yang terakhir, mereformasi kelembagaan KUD dengan

mengintegrasikan kelompok tani dan gabungan kelompok tani sebagai salah satu

organ dalam struktur KUD. Dengan demikian, KUD akan menjadi lembaga

ekonomi rakyat pedesaan yang mandiri dan tangguh (Masngudi, 2000).

Ketika pembangunan koperasi di Indonesia bersifat top down, telah

mendorong tumbuhnya KUD yang diprakarsai pemerintah. Keadaan ini membuat

koperasi tidak memiliki landasan yang kokoh, karena besarnya intervensi

pemerintah dalam pembinaan koperasi. Akibatnya, KUD dan koperasi kurang

mampu mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi. Hasil pembangunan

seperti ini, menjadikan pertumbuhan jumlah KUD dan koperasi sangat pesat,

tetapi tidak aktif melaksanakan tugas dan aktivitas. Fenomena ini disebabkan

lemahnya perhatian pada pembangunan sumberdaya manusia, pengembangan

(23)

koperasi dan KUD kurang berkembang secara mandiri, karena KUD dan koperasi

tidak tumbuh dari bawah. Dalam pembangunan, KUD dan koperasi pada akhirnya

lebih dijadikan sebagai obyek dari pada subyek bahkan lebih berperan sebagai

instrumen dalam mekanisme penyaluran kredit, pemerataan dan pelaksanaan

kebijakan lainnya, sehingga koperasi kurang tumbuh sebagai organisasi ekonomi

sesuai kebutuhan masyarakat sebagai anggota (Panggabean, 2005).

Menurut Harian Kompas, 2002. Ada beberapa Upaya Pemberdayaan

KUD, Bukan pekerjaan mudah untuk menjadikan KUD sebagai ujung tombak

peningkatan kesejahteraan petani. Ketersediaan pupuk dan sarana produksi

pertanian terjamin dengan harga yang kompetitif. Ada beberapa kondisi yang

harus dipenuhi antara lain :

a. Dukungan modal

Sumber utama permodalan koperasi dari anggota yang meliputi simpanan

pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan modal yang besar. UU no. 25 tahun 1992 memungkinkan

menggunakan permodalan dari pihak ketiga selama tidak bertentangan dengan

hukum. Misalnya dari modal ventura, pinjaman bank dan pemerintah melalui

APBD dan APBN, Langkah yang paling mungkin untuk mendapatkan dana

murah adalah adanya dukungan modal dari pemerintah melalui APBD dan APBN.

Pemerintah Daerah maupun pusat dapat mengalokasikan dalam bentuk dana

bergulir (revolving fund).

b. Profesionalisme pengurus dan manajer

Profesionalisme pengelola koperasi sering dipertanyakan. Ada anggapan

(24)

adalah Ketua untung duluan. Anggapan-anggapan diatas harus dipatahkan dengan

pengurus tidak harus pintar namun jujur dan bijak serta memiliki jiwa

kewirausahaan.

c. Kemitraan yang berkelanjutan

KUD juga harus menjalin kemitraan untuk keberlanjutan

program-programnya. Disini KUD harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak

perbankan sebagai penyedia dana, dengan pabrik / gudang pupuk untuk

mendapatkan harga yang lebih murah. Ada pengalaman menarik yang bisa

dijadikan pertimbangan KUD untuk menjalin kemitraan dengan perbankan dan

pabrik/gudang pupuk. Pada beberapa tahun yang lalu ada kerjasama antara pupuk

gresik dengan produk PONSKA dengan kelompok tani, sementara pendanaan dari

BUKOPIN. Kemitraan ini berjalan cukup baik dimana petani lancar dalam

pengembalian pinjamannya. Pola kerjasama ini yang semestinya dilakukan oleh

KUD.

d. Dukungan dari pemerintah

Pemerintah juga harus memberikan dukungan yang kuat dari sisi

permodalan KUD dan kebijakan. Pemerintah bisa mengalokasikan dana murah

melalui APBD dan APBN (bukan subsidi). Kebijakan yang dapat diambil

pemerintah adalah melakukan kerjasama dengan pabrik pupuk untuk memberikan

akses kepada KUD untuk mendapatkan pasokan langsung.

e. Dukungan dari anggota

Anggota sudah semestinya mendukung program KUD untuk mewujudkan

(25)

dengan harga pantas dan penyediaan pupuk dengan harga bersaing, maka anggota

dengan sendirinya akan senang bertransaksi dengan KUD.

f. Mengutamakan pelayanan kebutuhan anggota

Pelayanan yang diberikan KUD kepada anggota seharusnya disesuaikan

dengan kebutuhan anggota. Misalnya, mayoritas anggota adalah petani maka

seharusnya penyediaan pupuk dan pembelian gabah menjadi bisnis utamanya.

Teori Evaluasi Dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan kegiatan manajemen yang saling

berkaitan dalam hal penerepan suatu program. Adapun tujuan evaluasi dan

monitoring adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara

rencana dengan hasil yang dicapai.

Sedangkan manfaat yang akan diperoleh adalah:

1. Dapat mengetahui berbagai hal tentang pencapaian tujuan seperti

ketidakberhasilan, hambatan, tantangan dan ancaman.

2. Dapat mengetahui masalah/penyimpangan.

3. Dasar penentuan langkah pembinaan/pemberdayaan, pemberian

saran-saran cara mengatasi masalah.

Dalam pelaksanaannya evaluasi dan monitoring memiliki prinsip-prinsip

yaitu:

1. Tujuan jelas dan terukur hasilnya.

2. Objektif/profesional (apa adanya/pelaksana mampu melasanakan)

(26)

4. Partisipatif (melibatkan semua pihak, termasuk pihak-pihak dimonitor dan

dievaluasi)

5. Bisa dipertanggungjawabkan

6. Konprehensif (menyeluruh)

7. Tepat waktu (sesuai kondisi saat itu)

8. Berkesinambungan (berkala/sesuai kebijakan)

9. Berbasis indikator kinerja

10.Efektif dan efisien (meskipun dengan sumber daya yang terbatas tetapi

hasil monitoring dan evaluasi yang diperoleh maksimal).

Menurut Buku Elisa, 2009. Salah satu desain studi evaluasi kebijakan yang dapat

digunakan adalah CIPP (Stufflebeam):

Contex: meliputi penggambaran latar belakang program yang dievaluasi,

memberikan perkiraan kebutuhan dan tujuan program, menentukan

sasaran program, dan menetukan sejauh mana tawaran ini cukup responsif

terhadap kebutuhan yang sudah diidentifikasi.

Input : meliputi kegiatan pendeskripsian masukan dan sumberdaya

program,membandingkan program dengan program yang lain. singkatnya

input merupakan model yang digunakan untuk menentukan bagaimana

cara agar sumberdaya yang ada bisa mencapai tujuan serta secara essensial

memberikan informasi tentang apakah perlu mencari bantuan dari pihak

lain atau tidak.

Process : melihat kegagalan-kegagalan selama implementasi, bertindak

(27)

memberikan informasi sebagai alat untuk menilai apakah sebuah proyek

relatif sukses/gagal

Product : meliputi penentuan dan penilaian dampak umum atau khusus

suatu program, mengukur dampak yang terantisipasi, mengidentifikasikan

dampak yang tidak terantisipasi, memperkirakan kebaikan program serta

mengukur efektivitas program. singkatnya, evaluasi produk didesain untuk

mengukur dan mengintrepetasikan pencapaian.

Kerangka pemikiran

Koperasi Unit Desa adalah sebuah organisasi dimana didalamnya terdapat

anggota yang pada umumnya adalah petani, dimana mereka mempunyai tujuan

yang sama. Dengan hal ini anggota mempunyai karakteristik antara lain: Umur,

pendidikan, lamanya anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib,

simpanan sukarela, pinjaman.

Koperasi Unit Desa sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial

harus mampu menjalankan kegiatannya secara seimbang, supaya dari setiap usaha

yang dijalankan dapat menghasilkan laba yang meningkatkan perekonomian

anggota koperasi tersebut. Koperasi unit desa ini bergerak dalam beberapa unit,

yaitu: penyediaan pupuk.

Koperasi Unit Desa (KUD) memiliki program yang dijalankan dan

diawasi oleh badan pengawas yang terbentuk dari strutur organisasi. badan

pengawas akan mengetahui bagaimana keberhasilan atau dampak koperasi

(28)

Untuk melihat apakah sebuah program yang telah disusun tersebut masih

efektif dilakukan dan sesuai dengan kondisi daerah, maka diperlukan kegiatan

evaluasi terhadap suatu program tersebut. Evaluasi ini sangat diperlukan untuk

menilai apakah program tersebut perlu penambahan, sehingga program yang

disusun selanjutnya benar-benar efektif dan dapat mencapai tujuan yang

diinginkan dengan baik. Evaluasi juga diperlukan untuk menentukan apakah

program KUD berhasil atau tidak berhasil dalam pelaksanaannya. Ringkasan atau

(29)

Keterangan:

: Menyatakan Hubungan

Gambar 2 : Skema Kerangka Pemikiran Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Program KUD terhadap anggota.

Tidak Berhasil Berhasil

EVALUASI Upaya

Masalah Pelaksanaan

Program KUD Anggota Karakteristik Sosial

Ekonomi Anggota: - Umur

- Tingkat pendidikan - Lama anggota - Frekuensi mengikuti

Rapat

- Simpanan Wajib - Simpanan Sukarela - Pinjaman

KUD

(30)

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purposive artinya dengan sengaja

yaitu di KUD Setia Tani, desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli

Serdang. Adapun alasan pemilihan sampel adalah KUD Setia Tani tersebut cukup

potensial untuk mengalami kemajuan ataupun kemunduran, dan dirasakan mampu

mewakili sejumlah KUD yang ada di kecamatan Pancur Batu. Pertimbangan lain

dalam pemilihan sampel adalah KUD Setia Tani tersebut didukung oleh akses

transportasi yang lancar, dan berada di Pusat Pasar Tradisional Pancur Batu.

Metode Penentuan Sampel Panelitian

Penentuan sampel secara sensus , yaitu dimana seluruh sampel digunakan

dalam penelitian yang mengikuti Program KUD (Penyediaan Pupuk) yang ada di

daerah penelitian. Sampel penelitian sebanyak 10 kk, yaitu Anggota yang

mengikuti program KUD Setia Tani di desa Tengah, kecamatan Pancur Batu,

kabupaten Deli Serdang.

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung pada responden dengan

menggunakan daftar kuesioner yang telah dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data

sekunder diperoleh melalui lembaga atau instansi terkait seperti Badan Pusat

(31)

Metode Analisis Data

Untuk hipotesis keberhasilan program KUD di daerah penelitian

menggunakan metode skoring. Jawaban dari anggota sampel tersebut

diskoringkan berdasarkan pemberian skor atas program KUD, skor penilaiannya

ditentukan sebagai berikut:

• Jika pertanyaan dijawab A : Skor 3

Program KUD memiliki banyak manfaat

2

Program KUD dibuat berdasarkan kebutuhan anggota

3

Keterlibatan Sampel dalam menjalankan program KUD

4

Ketersediaan pupuk berasal dari pemerintah atau disediakan KUD

5

Penyediaan pupuk tepat pada waktunya

6

pupuk tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota

7

Pupuk yang tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota

8

Pupuk yang diterima adalah pupuk bersubsidi

Sumber : Kuesioner

Kriteria keberhasilan program :

≤ 16 dapat disimpulkan program tidak berhasil ( gagal)

(32)

Untuk hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik

sosial anggota dengan tingkat keberhasilan program KUD di daerah penelitian

dianalisis dengan menggunakan metode Korelasi Rank Spearman.

Dengan kriteria uji sebagai berikut :

H0 terima dan H1 tidak terima jika signifikansi ≥ α

H1 terima dan H0 tidak terima jika signifikansi < α

Dapat juga diketahui dengan cara manual yaitu dengan rumus:

Rs = 1 –

dimana range Rs = -1≤0≥1

Keterangan:

Rs = Koefisien korelasi Rank Spearman

di = Selisih antara peringkat faktor sosial ekonomi dengan keberhasilan

Program

N = Jumlah sampel 10

α = Tingkat kepercayaan

db = Derajat bebas

dan diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut :

Th = Rs

Dengan kriteria uji sebagai berikut :

Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 terima dan H1 tidak terima

Yaitu tidak ada hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat

pendidikan, lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti Rapat, Simpanan

(33)

Jika t hitung > t tabel maka H0 tidak terima dan H1 terima

Yaitu ada hubungan antara karakteristik sosial (umur, tingkat pendidikan,

lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan

sukarela, Pinjaman).

Untuk hipotesis terdapat masalah masalah yang dihadapi dalam

pelaksanaan program KUD, serta terdapat upaya upaya yang dilakukan untuk

mengatasi masalah masalah dalam pelaksanaan program program KUD didaerah

penelitian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan mengamati

masalah masalah apa saja yang dihadapi untuk menjalankan Program KUD

didaerah penelitian dan upaya upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi

(34)

Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat

definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

Defenisi

1. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah lembaga sosial ekonomi desa yang

merupakan wadah bagi masyarakat umumnya dan petani khususnya yang

berfungsi untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari dan mengkoordinir

pemeliharaan, panen, transport dan menjual hasil produksi petani kepada

perusahaan.

2. Anggota Koperasi adalah orang/masyarakat yang melakukan tindakan

hukum, menerima landasan idiil azas dan sendi dasar koperasi serta

bersedia dan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu yang diatur

dalam Undang-Undang, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta

peraturan koperasi lainnya.

3. Evaluasi dan Monitoring merupakan kegiatan manajemen yang saling

berkaitan dalam hal penerepan suatu program. Adapun tujuan evaluasi dan

monitoring adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian

antara rencana dengan hasil yang dicapai.

4. Karakteristik sosial anggota adalah sifat sifat khas yang dimiliki oleh

setiap individu petani didaerah penelitian.

5. Karakteristik sosial anggota yang diteliti adalah umur, tingkat pendidikan,

lamanya menjadi anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib,

(35)

6. Umur adalah lama waktu hidup responden (tahun) dari lahir hingga ketika

dilakukan penelitian.

7. Tingkat pendidikan adalah tingkat jenjang pendidikan yang telah ditempuh

oleh responden untuk memperoleh pengajaran dibangku sekolah

(pendidikan formal).

8. Lama menjadi anggota adalah lamanya (tahun) responden menjadi anggota

KUD.

9. Frekuensi mengikuti Rapat adalah banyaknya (kali) mengikuti kegiatan

rapat KUD yang diikuti oleh responden.

Batasan Operasional

1. Lokasi penelitian adalah di KUD Setia Tani, Desa tengah, Kecamatan

Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.

2. Penelitian dilakukan pada agustus - September 2011.

3. Sampel adalah anggota KUD yang mengikuti Program Penyediaan Pupuk

Setia Tani di desa Tengah, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli

(36)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kondisi Geografis Luas Desa

Desa Tengah Berada di kecamatan Pancur Batu kabupaten Deli Serdang

provinsi Sumatera Utara. Desa Tengah berada di Pusat pemerintahan kecamatan

pancur batu dan mempunyai luas wilayah 78,1 ha.

Batas-batas wilayah Desa

Desa tengah merupakan bagian dari kecamatan Pancur Batu yang

mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Lama, Desa Baru.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Hulu, Desa Alam Tani

- Sebelah Barat bertasan dengan : Desa Namorih

- Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Namosimpur

Topografi Desa

Daerah penelitian memiliki topografi datar berada pada ketinggian 1.200

meter diatas permukaan laut dengan temperature 26ºC-33ºC serta curah hujan

(37)

Kondisi Demografis

Desa Tengah memilki penduduk sebanyak 2457 jiwa dengan jumlah

kepala keluarga 658 kk.

Distribusi Penduduk Menurut jenis kelamin

Tabel 2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Tengah Tahun

2010

No. Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Laki laki 1208 49,16

2 Perempuan 1249 50,84

Jumlah 2457 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah Tahun 20011

Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki laki

sebanyak 1208 jiwa (49,16%) dan perempuan sebanyak 1249 jiwa (50,84%).

Distribusi Penduduk Menurut Umur

Dari data yang diperoleh keadaan penduduk menurut umur di desa Tengah

dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Umur Di Desa Tengah Tahun 2010

No

Kelompok Umur

(tahun)

Jumlah Penduduk (jiwa) Persentase (%)

(38)

5 20-24 247

05

6 25-29 230

6

7 30-34 229

2

8 35-39 214

1

9 40-44 199

10 45-49 174

8

11 50-54 121

2

12 >55 310

62

Jumlah 2457 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah Tahun 2011

Pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk menurut umur

yang terbesar adalah > 55 tahun yaitu sebanyak 310 jiwa (12,62%) dan yang

terkecil adalah kelompok umur 0-4 tahun yaitu 61 jiwa (2,48%). Usia produktif

antara 16-45 tahun.

Usia Produktif adalah usia dimana orang memiliki nilai ekonomi yang

tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa dengan efektif dari data

tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan anggota didaerah penelitian cukup

(39)

Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Keadaan penduduk menurut mata pencaharian di desa Tengah dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Tengah Tahun 2010.

No Mata Pencaharian

Jumlah Kepala Keluarga

(KK)

Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah tahun 2011

Berdasarkan Tabel 4, bahwa sebagian besar penduduk desa Tengah

bermata pencaharian Wiraswasta yaitu 196 kk (26,52%), Pedagang 192 kk

(40)

0,91%), POLRI 29 kk (0,54%), Supir 19 kk (0,61%), Tukang becak 18 kk

(1,81%) dan Taylor 12 kk ( %), BUMN 11 kk (%).

Distribusi Penduduk Menurut Suku

Keadaan penduduk menurut suku yang dianut dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Penduduk Menurut Suku, 2010

No Suku Jumlah (jiwa) Persentase (%)

Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah tahun 2011

Dari Tabel 5 menunjukkan bahwa suku yang paling banyak adalah suku

Karo sebanyak 1257 (51.15%) sedangkan suku yang paling sedikit adalah suku

(41)

Distribusi Penduduk menurut Agama

Keadaan penduduk menurut agama yang dianut di desa Tengah dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Agama Yang Dianut Di Desa Tengah

Tahun 2010

No Agama yang dianut Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Kristen Protestan 1034 42.08

2 Kristen Katolik 74 3.01

3 Islam 1237 50.35

4 Hindu 46 1.87

5 Budha 66 2.69

6 Konghuchu - -

Jumlah 2457 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah tahun 2011

Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa penduduk desa Tengah mayoritas

menganut agama Islam yaitu sebanyak 1237 jiwa (50,35%), Kristen Protestan

(42)

Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan, 2010

Keadaan penduduk menurut Tingkat Pendidikan di desa Tengah dapat

dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Tengah

Tahun 2010

No Tingkat Pendikan Formal Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)

1

Tidak Tamat SD

Tamat SD

Tamat SMP

Tamat SMA

Tamat Akademi

Tamat Perguruan Tinggi

17

Sumber : Kantor Kepala Desa Tengah tahun 2011

Berdasarkan Tabel 7, bahwa pendidikan di desa Tengah bervariasi dan

dapat digolongkan baik hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang sudah

banyak lulus perguruan tinggi yaitu 178 jiwa (8%), Akademi 79 jiwa (3,90%),

SMA 813 jiwa (40,15%), SMP 361 jiwa (19,08%), SD 577 jiwa (28,49%),

(43)

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang tersedia di desa Tengah akan mempengaruhi

perkembangan dan kemajuan masyarakat desa. Semakin baik sarana dan

prasarana pendukung maka akan semakin mudah desa tersebut dijangkau maka

otomatis akan mempercepat laju perkembangan desa. Sarana dan prasarana dapat

dikatakan baik apabila dari segi ketersediaan dan pemanfaatannya sudah sesuai

dengan kebutuhan masyarakat setempat sehingga dapat mempermudah

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di desa Tengah dapat dilihat

pada Tabel 8.

Tabel 8. Sarana Dan Prasarana Di Desa Tengah Tahun 2010.

No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)

1 Balai Desa 1

2 Gereja 1

3 Musholla 1

4 PAUD 1

5 SD 4

6 Puskesmas 1

7 Posyandu 2

8 Kilang padi 1

9 Kios saprodi 4

11 Lapangan Bola kaki 1

(44)

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa sarana dan prasarana yang terdapat

di desa Tengah terdiri dari : Balai desa, Gereja, Mushollah, PAUD, SD,

Puskesmas, Posyandu, Kilang padi, Kios saprodi dan Lapangan Bola Kaki. Hal ini

menunjukkan bahwa sarana dan prasarana di Desa Tengah sudah memadai.

Keberhasilan Program KUD Di Daerah Penelitian

Keberhasilan program KUD ditentukan dengan menggunakan metode

skoring. Jawaban dari anggota sampel tersebut ditabulasi berdasarkan pemberian

skor atas pernyataan yang diberikan kepada anggota sampel yang disediakan

dalam bentuk kuesioner. Pernyataan yang disampaikan kepada anggota sampel

yaitu :

1. Program KUD memiliki banyak manfaat

2. Program KUD dibuat berdasarkan kebutuhan anggota

3. Keterlibatan Sampel dalam menjalankan program KUD

4. Ketersediaan pupuk berasal dari pemerintah atau disediakan KUD

5. Penyediaan pupuk tepat pada waktunya

6. pupuk tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota

7. Pupuk yang tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota

(45)

Berdasarkan survey dari lapangan, maka dapat dilihat skor yang diberikan

oleh anggota sampel. Hal ini dapat di uraikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Skor Keberhasilan Program KUD

Nomor Total Skore

1

Program KUD memiliki banyak

manfaat 30

2

Program KUD dibuat

berdasarkan kebutuhan anggota 27

3

Keterlibatan Sampel dalam

menjalankan program KUD 27

4

Ketersediaan pupuk berasal dari

pemerintah atau disediakan

KUD 27

5

Penyediaan pupuk tepat pada

waktunya 28

6

pupuk tersedia sesuai dengan

kebutuhan anggota 27

7

Pupuk yang tersedia sesuai

dengan kebutuhan anggota 29

8

Pupuk yang diterima adalah

pupuk bersubsidi 28

Total 223

Rataan 23,20

(46)

Program KUD di daerah penelitian disimpulkan berhasil, hal ini dilihat

dari tingginya skore yang diberikan oleh anggota sampel. Total Skor yang

diberikan 223 dengan rataan 23,20 > 16, maka disimpulkan bahwa program

berhasil.

Karakteristik Anggota sampel

Anggota sampel dalam penelitian ini adalah anggota yang mengikuti

Program KUD tersebut yaitu program penyediaan pupuk yang telah terdaftar

dalam anggota KUD setia tani.

Karakteristik anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi Umur anggota, pendidikan, pendidikan anggota, lamanya menjadi

anggota, frekuensi mengikuti rapat, simpanan wajib, simpanan sukarela,

pinjaman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Karakteristik Sosial Anggota Sampel

No Karakteristik Satuan Rata-Rata Rentang

1

Umur Tahun 40.30 35-60

2

Pendidikan Tahun 11.30 90-16

3 Lamanya menjadi

anggota Tahun 5.20 30-80

4 Frekuensi mengikuti

rapat Tahun 1.20 10-200

5

Simpanan wajib Rupiah 300,000.00 300,000-300000 6

Simpanan sukarela Rupiah 148,000.00 100,000-200,000 7

(47)

Umur Anggota Sampel

Umur Anggota yang Mengikuti Program dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Umur.

No

Umur anggota sampel ( Tahun )

Jumlah anggota

Sumber: Diolah Dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa persentase terbesar yang mengikuti

program KUD yaitu 50 % antara usia 53-60 sedangkan persentase terkencil usia

anggota sampel yaitu 20% dan 30%. dengan demikian rata-rata usia anggota

sampel dalam mengikuti program penyediaan pupuk berada pada usia 52 tahun.

Tingkat Pendidikan Anggota Sampel

Tingkat pendidikan anggota sampel yang mengikuti program dapat dilihat

pada Tabel 12.

Tabel 12. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Tingkat Pendidikan.

No Pendidikan Anggota Sampel

Jumlah

Anggota (jiwa) Persentasi (%)

1 Tamat SMP 5 50

2 Tamat SMA 3 30

3 Tamat D3 2 20

Jumlah 10 100

(48)

Dari Tabel 12 diketahui tingkat pendidikan formal tertitnggi sampel adalah

tamat SMP sebesar 50% dan tingkat pendidikan terkecil adalah tamat D3 sebesar

20%.

Lama menjadi anggota

Lama menjadi anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Lamanya Menjadi Anggota

No

Lama Menjadi Anggota

Jumlah Anggota Sampel (jiwa)

Persentase (%) 1

2-4 5 50

2

5-8 5 50

Jumlah 10 100

Sumber: Diolah Dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 13 Dapat diketahui Bahwa persentasi sama dengan

yaitu 50% dengan jumlah masing-masing 5 orang. lama menjadi anggota di KUD

tersebut dari tahun sampai 2-8, sehingga dapat dikatakan bahwa anggota sampel

(49)

Frekuensi Mengikuti Rapat Anggota Sampel

Frekuensi anggota sampel mengikuti rapat per tahun dapat dilihat pada

Tabel 14 berikut ini.

Tabel 14. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Frekuensi Mengikuti Rapat.

No Frekuensi Mengikuti Rapat

per Tahun Jumlah (jiwa)

Persentasi

Sumber : Diolah dari Lampiran

Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa Frekuensi mengikuti rapat

sekali 1 tahun lebih besar yaitu sebesar 80% dengan jumlah 8 orang dan yang

terkecil 2 kali setahun sebanyak 20% dengan jumlah 2 orang.

Simpanan Wajib Anggota Sampel

Simpanan wajib anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini.

Tabel 15. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Simpanan Wajib Anggota.

No Simpanan Wajib (Rp)

Jumlah Anggota

(jiwa) Persentase (%)

1 300,000.00 10 100

jumlah 10 100

(50)

Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa simpanan wajib anggota

sampel secara keseluruhan sebesar Rp.300,000.00. jadi 100% anggota sampel

mempunyai simpanan wajib yang sama.

Simpanan Sukarela

Simpanan sukarela anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Simpanan Sukarela Anggota.

No

Simpanan Sukarela

(Rp)

Jumlah Anggota

(jiwa)

Persentase (%)

1 100,000-130,000 3 30

2 140,000-160,000 5 50

3 170,000-200,000 2 20

Jumlah 10 100

Sumber: Diolah Dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa simpanan sukarela terbesar

antara Rp.140,000-Rp.160,000 dengan persentase 50 %. dengan demikian dapat

(51)

Pinjaman Anggota Sampel

Pinjaman anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Karakteristik Anggota Sampel Kategori Pinjaman Anggota.

No Pinjaman (Rp) Jumlah Anggota (Jiwa) Persentase(%)

1 600,000-5000,000 3 30

2 6000,000-8000,000 3 30

3 9000,000-10,000,000 4 40

Jumlah 10 100

Sumber Diolah Dari Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 17 diketahui jumlah pinjaman terbesar antara

Rp.9,000,000-Rp.10,000,000 sebanyak 4 orang dengan persentase 40%. ini

menunjukkan bahwa anggota sangat membutuhkan dana untuk modal bertani.

Hubungan Karakteristik Sosial Anggota Terhadap Keberhasilan Program

Diduga ada hubungan antara faktor sosial terhadap keberhasilan program

KUD di daerah penelitian. Faktor sosial yang diteliti adalah : Umur, Pendidikan,

Lamanya menjadi anggota, dan Frekuensi mengikuti rapat.

Untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial anggota terhadap

keberhasilan program dianalisis menggunakan uji korelasi Rang spearman dan

SPSS 17 sebagai pengganti dengan α (alpha) adalah 0,05 atau tingkat kepercayaan

95 % keputusan yang diambil benar. hasil analisisnya dapat dilihat pada Tabel 18

(52)

Tabel 18. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor Sosial Anggota Terhadap

Keberhasilan Program

Variabel Y Total

Koefisien

Korelasi

Signifikansi

Umur 0,063 0,862

Pendidikan 0,048 0,895

Lama Menjadi Anggota 0,275 0,442

Frekuensi Mengikuti Rapat 0,227 0,527

Simpanan Suka Rela 0,283 0,428

Pinjaman 0,207 0,566

sumber : Diolah dari lampiran

Hubungan Umur Anggota Terhadap Keberhasilan Program

Untuk mengetahui hubungan antara umur anggota terhadap keberhasilan

program KUD, dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini.

Tabel 19. Hubungan Umur Anggota Terhadap Keberhasilan Program

Uraian Umur Keberhasilan Program KUD

Range 35-60 8 - 24

Rerata 44,30 22.30

Rs 0,063

Sumber : Diolah dari lampiran 3

Hubungan umur anggota dengan keberhasilan program diuji dengan uji

(53)

0,.063 artinya korelasi antara umur dengan keberhasilan program adalah sebesar

6,3 % sedangkan 93,7 % diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat

signifikansi 0,862 > 0,05 artinya hubungan antara umur dengan keberhasilan

program tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima,

artinya tidak terdapat hubungan antara umur dengan keberhasilan program KUD.

Hubungan Pendidikan Anggota Terhadap Keberhasilan Program

Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan anggota terhadap

keberhasilan program KUD, dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini.

Tabel 20. Hubungan Pendidikan Anggota Terhadap Keberhasilan Program

Uraian Pendidikan Keberhasilan Program

KUD

Range 9-16 8 - 24

Rerata 11,30 22.30

Rs 0,048

Sumber : Diolah dari lampiran 4

Hubungan pendidikan anggota dengan keberhasilan program diuji dengan

uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai Rs

= 0,.048 artinya korelasi antara pendidikan dengan keberhasilan program adalah

sebesar 4,8 % sedangkan 95,2 % diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat

signifikansi 0,895 > 0,05 artinya hubungan antara Pendidikan anggota dengan

keberhasilan program tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H1

tidak diterima, artinya tidak terdapat hubungan antara lama menjadi anggota

(54)

Hubungan Lama Menjadi Anggota Terhadap Keberhasilan Program

Untuk mengetahui hubungan antara lama menjadi anggota terhadap

keberhasilan program KUD, dapat dilihat pada Tabel 21 berikut ini.

Tabel 21. Hubungan Lama Menjadi Anggota Terhadap Keberhasilan Program

Uraian Lama menjadi

anggota

Keberhasilan Program KUD

Range 2-8 8 - 24

Rerata 5,20 22.30

Rs 0,275

Sumber : Diolah dari lampiran 5

Hubungan lama menjadi anggota dengan keberhasilan program diuji

dengan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh

nilai Rs = 0,.275 artinya korelasi antara lama menjadi anggota dengan

keberhasilan program adalah sebesar 27,5 % sedangkan 72,5 % diterangkan oleh

faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,442 > 0,05 artinya hubungan antara

lama menjadi anggota dengan keberhasilan program tidak signifikan. Dengan

demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima, artinya tidak terdapat hubungan

antara pendidikan dengan keberhasilan program KUD.

Hubungan Frekuensi Mengikuti Rapat Terhadap Keberhasilan Program

Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi mengikuti rapat terhadap

(55)

Tabel 22. Hubungan Frekuensi Mengikuti Rapat Terhadap Keberhasilan Program

Uraian Frekuensi Mengikuti

Rapat

Keberhasilan Program

KUD

Range 1-2 8 - 24

Rerata 1,2 22.30

Rs 0,227

Sumber : Diolah dari lampiran 6

Hubungan antara Frekuensi Mengikuti Rapat dengan keberhasilan

program diuji dengan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis

statistik diperoleh nilai Rs = 0,.227 artinya korelasi antara frekuensi mengikuti

rapat dengan keberhasilan program adalah sebesar 22,7 % sedangkan 77,3 %

diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,527 > 0,05 artinya

hubungan antara Frekuensi Mengikuti Rapat dengan keberhasilan program tidak

signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima, artinya tidak

terdapat hubungan antara frekuensi mengikuti rapat dengan keberhasilan program

(56)

Hubungan Simpanan Sukarela Terhadap Keberhasilan Program

Untuk mengetahui hubungan antara Simpanan Sukarela terhadap

keberhasilan program KUD, dapat dilihat pada Tabel 23 berikut ini.

Tabel 23. Hubungan Simpanan Sukarela Terhadap Keberhasilan Program

Uraian Simpanan Sukarela Keberhasilan Program

KUD

Range 100.000 - 200.000 8 - 24

Rerata 148.000 22.30

Rs 0,283

Sumber : Diolah dari lampiran 7

Hubungan antara simpanan suka rela dengan keberhasilan program diuji

dengan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh

nilai Rs = 0,283 artinya korelasi antara Simpanan Sukarela dengan keberhasilan

program adalah sebesar 28,3 % sedangkan 71,7 % diterangkan oleh faktor lain

dan dengan tingkat signifikansi 0,428 > 0,05 artinya hubungan antara simpanan

sukarela dengan keberhasilan program tidak signifikan.

Dengan demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima, artinya tidak terdapat

(57)

Hubungan Pinjaman Terhadap Keberhasilan Program

Untuk mengetahui hubungan antara Pinjaman terhadap keberhasilan

program KUD, dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Hubungan pinjaman Terhadap Keberhasilan Program

Uraian Pinjaman Keberhasilan Program

KUD

Range 600.000-10.000.000 8 - 24

Rerata 7.260.000 22.30

Rs 0,207

Sumber : Diolah dari lampiran 8

Hubungan antara Pinjaman dengan keberhasilan program diuji dengan uji

korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis Statistik diperoleh nilai Rs =

0,207 artinya korelasi antara pinjaman dengan keberhasilan program adalah

sebesar 20,7 % sedangkan 79,3 % diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat

signifikansi 0,566 > 0,05 artinya hubungan antara Pinjaman dengan keberhasilan

program tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H1 tidak diterima,

artinya tidak terdapat hubungan antara pinjaman dengan keberhasilan program

KUD.

Hubungan Simpanan Wajib Terhadap Keberhasilan Program

Simpanan Wajib yang ditetapkan di KUD Setia Tani adalah sebesar

Rp.300.000. Dalam hal ini semua anggota koperasi yang menjadi sampel

(58)

membayar Simpanan Wajib. Hal ini tidak dapat dianalisis dalam korelasi Rank

Spearman ( SPSS 17) karena angka atau jumlah simpanannya sama.

Masalah Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Program KUD Di Daerah Penelitian

1. Pada saat Rapat kehadiran anggota sampel sering terlambat.

2. Peserta masih merasa ragu terhadap program penyediaan pupuk yang ada

karena sering terlambat kedatangan pupuk.

3. SDM anggota masih rendah akan arti dari sebuah KUD dan perlu

pembinaan lanjutan.

Upaya Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Program KUD Di Daerah Penelitian

1. Untuk ketepatan waktu kehadiran rapat, maka dilakukan sosialisasi

terhadap anggota atau membuat pengumuman agar mereka datang tepat

waktu.

2. Peserta ditekankan harus mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi,

karena sudah semakin banyak kios pupuk yang bisa menyediakan pupuk

tepat pada waktunya.

3. Untuk peningkatan SDM peserta dianjurakan giat belajar dan diminta agar

(59)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1 Program KUD disimpulkan berhasil, dilihat dari tingginya skore yang

diberikan anggota sampel terhadap program yang ada di KUD Setia Tani.

2 Ada 7 karakteristik sosial ekonomi yang dihubungkan dengan keberhasilan

program KUD, yaitu umur, tingkat pendidikan, lamanya menjadi anggota,

frekuensi mengikuti rapat, simpanan sukarela, dan pinjaman. Dari hasil

penelitian diperoleh bahwa tidak ada satu pun karakteristik sosial ekonomi

anggota sampel yang signifikan.

3 Masalah Masalah Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Program KUD Di

Daerah Penelitian

4. Pada saat rapat kehadiran anggota sampel sering terlambat.

5. Peserta masih merasa ragu terhadap program penyediaan pupuk

yang ada karena sering terlambat kedatangan pupuk.

6. SDM anggota masih rendah akan arti dari sebuah KUD dan perlu

pembinaan lanjutan.

4 Upaya Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah Yang Dihadapi

Dalam Pelaksanaan Program KUD Di Daerah Penelitian

4. Untuk ketepatan waktu kehadiran rapat, maka dilakukan sosialisasi

terhadap anggota atau membuat pengumuman agar mereka datang

tepat waktu.

5. Peserta ditekankan harus mempunyai tingkat kepercayaan yang

tinggi, karena sudah semakin banyak kios pupuk yang bisa

(60)

6. Untuk peningkatan SDM peserta dianjurakan giat belajar dan

diminta agar sering mengikuti rapat dan membahas arti dari KUD

tersebut.

Saran

1. Kepada Pemerintah

Sebaiknya pemerintah melakukan pelatihan - pelatihan terhadap KUD supaya

masyarakat tertarik untuk menjadi anggota KUD.

2. Kepada anggota sampel

Diharapkan kepada anggota sampel supaya memiliki kepercayaan yang tinggi

terhadap program yang disarankan oleh KUD, dan lebih giat belajar tentang KUD.

3. Kepada peneliti selanjutnya

Disarankan agak melakukan penelitian tentang Sikap Anggota sampel terhadap

(61)

DAFTAR PUSTAKA

AbdilahSukron, 2006. Ekonomi Kerakyatan Koperasi Unit Desa. www. dataworks - indonesia.com

Anoraga, P. dan Sudantoko, D. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. RinekaCipta, Jakarta.

Anoraga, P. dan Widiyanti, N. 1997.Dinamika Koperasi. RinekaCipta, Jakarta.

Baswir, R. 2000. Koperasi Indonesia. Ed.1, Cet 2. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Djamin, Z. 1993. Perekonomian Indonesia. Ed.2. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Elisa, 2004, Evaluation % 20 For Learning. Diakses tanggal 5 Mei 2011.http. elisa.ugm.ac.id/files/p.santosa_isipolY0k3G4x5evaluation%20for%learning. ppt

Harian Kompas, Harga Gabah Anjlok. KUD-Diam, 10 Februari 2002.

Hendar dan Kusnadi, 1999. Ekonomi Koperasi untuk Perguruan Tinggi. Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta.

Hendrojogi, 1997.Koperasi Azas-Azas, Teori dan Praktek. Raja Grafindo, Jakarta.

Hudiyanto,2002. Koperasi: Idiologi dan Pengelolaannya. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Kartasapoetra, dkk. 2000. Koperasi Indonesia yang Berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, Rineka Cipta, Jakarta.

Kusnadi, H. 2005. Ekonomi Koperasi Untuk Perguruan Tinggi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.

Masngudi H.D.R 2000. Penelitian Tentang Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia. Departemen Koperasi, Jakarta.

Panggabean R, 2005 Kompetensi KUD dan Koperasi Dalam Agribisnis, Rineka Cipta, Jakarta.

(62)

Lampiran 1. Karakteristik Anggota sampel

No.sampel Umur Pendidikan (tahun)

(63)

Lampiran 2. Skoring tingkat keberhasilan Program KUD

Pernyataan

No.sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Kriteria

1 3 3 3 2 3 3 3 3 23 Berhasil

2 3 2 3 3 3 3 3 3 23 Berhasil

3 3 3 3 3 3 2 2 3 22 Berhasil

4 3 2 2 3 3 3 3 2 21 Berhasil

5 3 2 2 3 2 2 3 3 20 Berhasil

6 3 3 2 3 3 3 3 2 22 Berhasil

7 3 3 3 2 3 3 3 3 23 Berhasil

8 3 3 3 3 2 2 3 3 22 Berhasil

9 3 3 3 2 3 3 3 3 23 Berhasil

10 3 3 3 3 3 3 3 3 24 Berhasil

jumlah 30 27 27 27 28 27 29 28 223

Rataan 3.00 2.70 2.70 2.70 2.80 2.70 2.90 2.80 22.30

Sumber: Diolah dari kuesioner

Keterangan :

1 = Program KUD memiliki banyak manfaat 6 = pupuk tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota 2 = Program KUD dibuat berdasarkan kebutuhan anggota 7 = Pupuk yang tersedia sesuai dengan kebutuhan anggota 3 = Keterlibatan Sampel dalam menjalankan program KUD 8 = Pupuk yang diterima adalah pupuk bersubsidi

4 = Ketersediaan pupuk berasal dari pemerintah atau disediakan KUD 5 = Penyediaan pupuk tepat pada waktunya

(64)

Lampiran 3. Hubungan Antara Umur Terhadap Keberhasilan Program

Correlations

Umur Keberhasilan Spearman's rho Umur Correlation Coefficient 1.000 .063

Sig. (2-tailed) . .862 N 10 10 Keberhasilan Correlation Coefficient .063 1.000

(65)

Lampiran 4. Hubungan Antara Pendidikan Terhadap Keberhasilan Program

Correlations

Pendidikan Keberhasilan Spearman's rho Pendidikan Correlation Coefficient 1.000 .048

Sig. (2-tailed) . .895 N 10 10 Keberhasilan Correlation Coefficient .048 1.000

(66)

Lampiran 5. Hubungan Antara

Lama Menjadi Anggota Terhadap

Keberhasilan Program

Correlations

Lama menjadi

anggota Keberhasilan Spearman's rho Lama menjadi anggota Correlation Coefficient 1.000 -.275

(67)

Lampiran 6. Hubungan Antara Frekuensi

Mengikuti Rapat Terhadap Keberhasilan Program

Correlations

Frekuensi Mengikuti

Rapat Keberhasilan Spearman's rho Frekuensi

Mengikuti Rapat

(68)

Lampiran 7. Hubungan Antara

Simpanan Sukarela Dengan Keberhasilan

Program

Correlations

Simpanan Suka

Rela Keberhasilan Spearman's rho Simpanan Suka Rela Correlation Coefficient 1.000 .283

(69)

Lampiran 8. Hubungan Antara Pinjaman Terhadap Keberhasilan Program

Correlations

Pinjaman Keberhasilan Spearman's rho Pinjaman Correlation Coefficient 1.000 -.207

Gambar

Tabel  1. Jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) menurut Kabupaten/Kota
Gambar 1. Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa (KUD)
Gambar 2 :  Skema Kerangka Pemikiran Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan
Tabel 2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Tengah Tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksaan program penyuluhan pertanian yang ada di daerah penelitian, untuk mengetahui keberhasilan program

Tujuan dari penelitian adalah (1) untuk mengetahui keragaan KUD dilihat dari aspek organisasi dan kegiatan usaha, (2) mengetahui manfaat yang dirasakan anggota dan

Untuk menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi anggota Koperasi (umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan dan jumlah tanggungan) dengan pelaksanaan

Untuk mengetahui pendapatan pedagang hasil laut di daerah penelitian. Untuk menganalisis pengaruh faktor sosial

Bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi anggota koperasi (umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan dan jumlah tanggungan) dengan pelaksanaan prinsip- Untuk

Penelitian ini bertujuan untuk; a) mengetahui kendala pengembangan agribisnis ubi kayu di Kecamatan Pancur Batu, b) mengetahui kondisi hubungan antara sub

Maka dari itu peneliti ingin mengetahui hubungan peran KUD menurut persepsi anggota terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit milik anggota KUD Mukti Jaya di Desa Cinta

Penentuan lokasi penelitian ini ditetapkan secara purposive (disengaja) karena di daerah ini merupakan salah satu daerah penghasil belimbing di Sumatera Utara yang