SKRIPSI
PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
JUBAH MAULANA 090502017
PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap return saham dan volume perdagangan saham perusahaan.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa 37 perusahaan yang melakukan right issue. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
return saham dan right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham.
ABTRACT
THE EFFECT OF RIGHT ISSUE TO STOCK RETURN AND TRADING VOLUME ACTIVITY COMPANY LISTED ON
THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
The objective of this research is to know and to analyse the effect of right issue to stock return and trading volume activity company.
This is quantitative descriptive research. The type of the data is secondary data in the form of 37 companies do right issue. The analysis method used is simple regression analyze. The technique use to define samples in this research is using spesific criteria. The result of this research reveal that right issue take the positive effect and is not significant to stock return and right issue take the positive effect and is not significant to trading volume activity.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis ucapkan
kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Right Issue Tehadap Return
Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.
Selama studi dan pengerjaan penelitian ini penulis telah banyak
mendapatkan bantuan berupa masukan, saran, motivasi dan do’a dari berbagai
pihak khususnya pihak keluarga. Penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Bahrunsyah Abdullah dan
Ibunda Juliwati Hasan atas semua kasih sayang, do’a, dan dukungan yang selalu
Ayahanda dan Ibunda berikan selama ini pada ananda. Sampai kapan pun cinta
dan kasih sayang Ayahanda dan Ibunda tidak akan pernah dapat ananda lupakan.
Kemudian pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi
5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis.
7. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak
memberikan saran dalam penulisan dan perbaikan skripsi ini.
8. Kepada dosen-dosen Universitas Sumatera Utara khususnya dosen-dosen
Fakultas Ekonomi yang telah mengajar dan memberikan ilmunya kepada
penulis dengan baik dan penuh kesabaran.
9. Kepada kakakku tersayang Annisa Chairuna, Adikku Cut Siti Faraniza, dan
keluarga besarku di Medan, terima kasih atas dukungan yang kalian berikan.
10. Kepada teman-teman: Andre Anugrah, Astri Indah Utari, Avrira, Fadhillah
Ramadhani Nasution, Indri Hafsari Gultom, Mira Novia Silfi, M.Arief Akbar,
M.Erfin, M.Rinaldi, Surya Jaya, Ricardo, dan Tjut Rahmy Maudy Asmara
atas seluruh bantuan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Kepada teman-teman seperjuangan dan sepermainan: Adi Santosa, M.Khairul
Imam, Said Dwiky K, dan mahasiswa manajemen 2009 semua, Terima kasih
atas persahabatan yang luar biasa.
Medan, Desember 2013
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penilitian... 6
1.4 Manfaat Penilitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 7
2.1.1 Right Issue ... 7
2.1.1.1 Pengertian Right Issue ... 7
2.1.1.2 Alasan Dilakukannya Right Issue ... 8
2.1.1.3 Dampak Dilakukannya Right Issue ... 9
2.1.2 Saham ... 10
2.1.3 Return Saham ... 12
2.1.4 Volume Perdagangan Saham ... 13
2.2 Penelitian Terdahulu ... 13
2.3 Kerangka Konseptual ... 15
2.4 Hipotesis Penelitian ... 16
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 17
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 17
3.3 Batasan Operasional ... 17
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 18
3.4.1 Variabel Bebas ... 18
3.4.2 Variabel Terikat ... 19
3.4.2.1 Aktual Return ... 19
3.4.2.2 Volume Perdagangan Saham ... 19
3.5 Populasi dan Sampel ... 20
3.6 Jenis dan Sumber Data ... 22
3.7 Metode Pengumpulan Data ... 22
3.8 Teknik Analisis Data ... 23
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 23
3.8.2 Analisis Regresi Sederhana ... 23
3.10 Uji Asumsi Klasik ... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 26
4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia (BEI) ... 26
4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan ... 29
4.2 Analisis Data ... 40
4.2.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 40
4.2.1.1 Uji Normalitas ... 41
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 45
4.2.3 Analisis Regresi Sederhana ... 48
4.3 Pengujian Hipotesis ... 51
4.3.1 Uji Parsial (Uji-t) ... 51
4.4 Pembahasan ... 54
4.4.1 Pengaruh Right Issue Terhadap Return Saham ... 54
4.4.2 Pengaruh Right Issue Terhadap TVA ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Return Perusahaan yang Melakukan Right Issue ... 4
1.2 Volume Perdagangan Perusahaan yang Melakukan Right Issue ... 4
3.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 21
4.1 Kolmogrov-Smirnov Data Hipotesis Pertama ... 43
4.2 Kolmogrov-Smirnov Data Hipotesis Kedua ... 46
4.3 Statistik Deskriptif ... 47
4.4 Korelasi Hipotesis Pertama ... 48
4.5 Korelasi Hipotesis Kedua ... 48
4.6 Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama ... 49
4.7 Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Pertama ... 50
4.8 Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua ... 51
4.9 Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Kedua ... 51
4.10 Uji-t (Uji Secara Parsial) Hipotesis Pertama ... 53
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 16
4.1 Grafik Histogram Data Hipotesis Pertama ... 41
4.2 Grafik Normal Plot Data Hipotesis Pertama ... 42
4.3 Grafik Histogram Data Hipotesis Kedua ... 44
LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Daftar Sampel Penelitian ... 60
2 Harga Teoiritis Right Issue Perusahaan ... 63
3 Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan ... 64
ABSTRAK
PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap return saham dan volume perdagangan saham perusahaan.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa 37 perusahaan yang melakukan right issue. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
return saham dan right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham.
ABTRACT
THE EFFECT OF RIGHT ISSUE TO STOCK RETURN AND TRADING VOLUME ACTIVITY COMPANY LISTED ON
THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
The objective of this research is to know and to analyse the effect of right issue to stock return and trading volume activity company.
This is quantitative descriptive research. The type of the data is secondary data in the form of 37 companies do right issue. The analysis method used is simple regression analyze. The technique use to define samples in this research is using spesific criteria. The result of this research reveal that right issue take the positive effect and is not significant to stock return and right issue take the positive effect and is not significant to trading volume activity.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan pasar modal sekarang ini sudah maju dalam perekonomian.
Ini dikarenakan pasar modal merupakan salah satu indikator dalam perkembangan
ekonomi suatu negara. Selain itu pasar modal juga memiliki manfaat bagi banyak
pihak, khususnya bagi pemerintah, lembaga penunjang pasar modal, pemodal, dan
dunia usaha. Bagi dunia usaha, dengan adanya pasar modal berarti memperluas
kesempatan untuk melakukan pemupukan modal. Pasar modal merupakan suatu
usaha penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan
dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Perusahaan
memiliki beberapa sumber dana yang dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu sumber dana dari luar berupa pinjaman (debt) dan sumber dana dari dalam
perusahaan berupa modal sendiri (equity). Dana yang berasal dari luar dapat
diperoleh perusahaan dengan menjual obligasi dan melakukan pinjaman terhadap
pihak-pihak tertentu (misalnya bank atau menerbitkan obligasi), sedangkan
sumber dana dari dalam dapat diperoleh perusahaan melalui salah satu alternatif
pembiayaan lain selain perbankan.
Dalam kegiatan dunia bisnis di Indonesia banyak sekali kendala-kendala
yang dihadapi oleh para pengusaha/investor terutama masalah terbatasnya jumlah
modal yang akan digunakan untuk mengembangkan usahanya. Salah satu
alternatif untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan oleh para perusahaan
Dalam pasar modal, banyak informasi yang dapat diperoleh oleh investor.
Salah satunya mengenai right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu
(HMETD) yang merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menukarkannya (exercise) menjadi saham biasa. Informasi
ini dapat memiliki nilai jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor
melakukan transaksi di pasar modal, yang akan tercermin dalam return saham,
volume perdagangan atau karakteristik pasar lainnya.Ketika suatu emiten
melakukan right issue, maka pemegang saham lama (exesting shareholder)
memiliki hak lebih utama (preemptive right) atas saham baru yang dikeluarkan
perusahaan.Skema ini bertujuan agar pemegang saham lama tidak mengalami
penurunan persentase kepemilikan sehubungan dengan penerbitan saham baru.
Secara teoritis, harga saham mengalami penurunan setelah right issue
karena pada umumnya harga pelaksanaan right issue selalu lebih rendah dari
harga pasar.Myers dan Maljuf (1984) memprediksi bahwa harga saham akan
direspon secara tidak menguntungkan oleh pasar dengan adanya informasi
pengumuman right issue, karena pasar mengasumsikan bahwa manajer akan
mendapatkan insentif untuk menerbitkan tambahan saham baru yang mereka
percaya overvalue tetapi penurunan harga dengan adanya pengumuman right issue
berdasarkan bukti-bukti empiris tersebut diatas tidak signifikan.Hasil penelitian
Catranti (2009) menemukan bahwa dengan adanya peristiwa right issue
cenderung menimbulkan reaksi pasar yang negatif terhadap harga saham pada saat
ex-date (right issue sudah tidak berlaku lagi). Namun pada cum-date (satu hari
sebelum cum-date) reaksi pasar masih positif dengan rata-rata abnormal return
Volume perdagangan merupakan salah satu indiaktor likuiditas saham
yang sering digunakan. Perubahan volume perdagangan ke arah yang lebih baik
berarti menunjukkan tanda optimisme pasar, sebaliknya penurunan volume
perdagangan menunjukkan tanda pesimisme pasar. Hal ini didasarkan pada
asumsi bahwa saham yang likuid adalah saham yang rutin dan banyak
diperdagangkan di bursa.
Secara fundamental right issue meningkatkan harga saham di masa datang
karena right issue bertujuan mengumpulkan dana yang akan digunakan
perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Dengan demikian respon
investor/perusahaan terhadap kejadian right issue seharusnya menjadi positif
karena dapat memperoleh return positif. Penelitian dibeberapa negara dapat
membuktikan hasil tersebut seperti penelitian di Yunani oleh Tsangarakis (1996)
menunjukkan bahwa right issue memberikan dampak positif pada abnormal
return. Marsh (1979) di Inggris dan Kim and Lee (1990) di Korea juga
menemukan abnormal return yang positif di sekitar pengumuman right issue.
Tetapi kenyataannya berbeda di tahun 2008 - 2012. Hal ini dibuktikan oleh
perbedaan returnsahamdan volume perdagangan sahamyang diterima perusahaan
Tabel 1.1
ReturnSaham Perusahaan Yang Melakukan Right Issue RETURN SAHAM
ABDA AKRA BSWD MASA
0,063496 ‐0,05422 0 ‐0,01807
Sumber: idx.co.id (Data Diolah)
Pada perusahaan dengan kode saham ABDA, AKRA, BSWD, dan MASA
memiliki return saham yang berbeda setelah melakukan right issue. Ada
perusahaan yang mendapatkan return positif, ada yang negatif, dan ada pula yang
tidak mendapatkan return atau sama dengan nol.
Tabel 1.2
Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Melakukan Right Issue
RETURN SAHAM
ABDA ENRG MAYA POOL
0,050778 0,00487 1,26E‐05 0
Sumber: idx.co.id (Data Diolah)
Pada perusahaan dengan kode saham ABDA, ENRG, MAYA, DAN
POOL juga memiliki volume perdagangan saham yang berbeda setelah
melakukan right issue. Ada perusahaan yang mendapatkan kenaikan volume
perdagangan, ada yang turun, dan ada pula yang tidak mengubah volume
perdagangan sahamnya atau nol.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi studi peristiwa
(event study). Event study merupakan salah satu metodologi yang digunakan
untuk mempelajarireaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatupengumuman.Event study dapat digunakan untuk
menguji kandungan informasi dari suatupengumuman dan juga dapat digunakan
untuk menguji efesiensi pasar bentuk setengahkuat. Pengujian kandungan
[image:16.595.122.505.343.428.2]pengumuman tersebut mengandung informasi maka diharapkan pasarakan
bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
Hasil penelitian yang bervariasi terkait dengan peristiwa right issue
membuat right issue menjadi menarik untuk diteliti mengenai dampaknya
terhadap return saham dan volume perdagangan saham. Dengan
mempertimbangkan bahwa right issue merupakan salah satu informasi yang
dibutuhkan oleh investor sebagai dasar untuk membuat keputusan investasinya,
maka penelitian ini akan menguji bagaimana pengaruh right issue terhadap reaksi
pasar. Ada tidaknya reaksi pasar akan ditunjukkan dengan adanya perubahan
return dan volume perdagangan saham pada perusahaan yang melakukan right
issue.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh right issue terhadap return saham dan
volume perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka
perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah right issue berpengaruhterhadap return saham perusahaan yang
terdaftardi Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah right issue berpengaruhterhadap volume perdagangan saham
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap return
saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap volume
perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, tidak hanya
bagi peneliti, tetapi juga bagi pihak perusahaan/emiten maupun investor dan
peneliti selanjutnya.
1. Investor
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu masukan atau pertimbangan
sebelum melakukan investasi di pasar modal berdasarkan right issue.
2. Peneliti
Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan tambahan mengenai pasar
modal terutama mengenai right issue.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi untuk
melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan judul skripsi ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1Right Issue
2.1.1.1 Pengertian Right Issue
Right issue atau dikenal dengan istilah hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) merupakan salah satu upaya emiten untuk mendapatkan tambahan modal dengan mengeluarkan saham baru, dimana penawaran tersebut ditawarkan kepada pemegang saham lama. Untuk mendapatkan saham tersebut, pemegang saham harus melaksanakan right pada tingkat harga yang telah ditentukan. Artinya, pemegang saham lama (exesting shareholder) diberikan hak (right) oleh emiten untuk membeli saham baru tersebut sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh emiten. Right yang ditawarkan kepada pemegang saham lama berdasarkan proporsi rasio yang telah ditentukan, misalkan PT X melakukan right issue dengan rasio 15:71 yang artinya pemegang saham lama dapat membeli 71 saham yang baru untuk setiap 15 lembar saham lama.
Menurut Anoraga (2006:72), right merupakan salah satu jenis opsi yang merupakan derivatif (turunan) dari efek yang sebenarnya dan mempunyai masa hidup yang singkat. Sertifikat bukti right dapat didefenisikan sebagai efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan emiten pada proporsi dan harga tertentu. Hak dalam right sering disebut preemptive right, yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru.
Hak preemptive (preemptive right) merupakan hak untuk mendapatkan
lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham maka
jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase
kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak preemptive memberi
prioritas kepada pemegang saham yang lama utnuk membeli tambahan saham
yang baru, sehingga kepemilikannya tidak berubah (Jogiyanto, 2000:74). Adapun
tujuan dari hak preemptive yaitu untuk melindungi kontrol dari pemegang saham
lama dan untuk melindungi harga saham lama dari kemorosotan.
2.1.1.2 Alasan Dilakukannya Right Issue
Menurut Husnan (2001) alasan perusahaan menerbitkan right issue adalah
untuk menghemat biaya emisi, dan juga untuk menambah jumlah lembar saham
yang diperdagangkan. Dengan penambahan lembar saham di bursa, diharapkan
akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham yang akan meningkatkan
likuiditas saham. Selain itu tujuan emiten melakukan right issue juga untuk
memperoleh financing murah yang dapat digunakan untuk ekspansi usaha, modal
kerja, dan untuk membayar pinjaman. Sedangkan bagi para investor khusunya
pemegang saham lama, right issue akan memberikan keuntungan yaitu untuk
mempertahankan proporsional kepemilikan sahamnya dala perusahaan emiten.
Suatu emiten yang melakukan right pada umumnya untuk
mempertahankan persentase hak pemegang saham lama atas laba dan suara dalam
perusahaan. Jika emiten langsung menjual saham baru langsung kepada pemegang
saham baru maka hak atas laba dan suara yang dimiliki oleh pemegang saham
lama akan beralih ke pemegang saham baru. Jika pemegang saham lama tidak
ingin menggunakan haknya atas saham yang baru maka pemegang saham lama
dikarenakan sifatnya sebagai hak dan bukan merupakan kewajiban sehingga right
dapat diperdagangkan. Pada umumnya, right issue diperdagangkan sama seperti
saham, akan tetapi perdagangan right issue memiliki masa berlaku tertentu.
2.1.1.3 Dampak Dilakukannya Right issue
Adanya right issue menyebabkan jumlah saham yang beredar menjadi
bertambah. Pertambahan jumlah saham ini akan berakibat pada komposisi
kepemilikan pemegang saham lama. Pemegang saham lama tersebut akan
mengalami dilusi atau penurunan persentase kepemilikan saham apabila tidak
melakukan haknya untuk membeli saham baru dengan right yang dimilikinya.
Bertambahnya jumlah saham yang beredar berakibat kepada menurunnya
jumlah dividen per lembar saham yang akan diperoleh oleh pemegang saham
lama apabila laba yang diperoleh oleh perusahaan tetap. Penurunan dividen per
lembar saham dapat menimbulkan dampak negatif kepada minat investor
sehingga mengakibatkan harga saham menjadi turun.
Situmorang (2008:154) menyatakan bahwa harga saham perusahaan
setelah right secara teoritis akan mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena
harga exercises (harga pelaksanaan) emisi right selalu lebih rendah dari harga
pasar. (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:186) menyatakan harga saham akan
terkoreksi dengan adanya right issue. Untuk mengukur berapa besar koreksi yng
timbul, maka harus memperhatikan informasi waktu, harga, dan rasio penerbitan
right, yang tergambar pada harga teoritis saham tersebut. Jadi kapitalisasi pasar
saham tersebut akan naik dalam persentase yang lebih kecil daripada naiknya
2.1.2 Saham
Saham (stock atau share) adalah surat berharga yang paling populer
diantara surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam
masyarakat. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji
dan Fakhruddin, 2006:6). Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan diperusahaan tersebut.
Ekspektasi atau motivasi setiap investor adalah mendapatkan keuntungan
dari transaksi investasi yang mereka lakukan. Bermain saham memiliki potensi
keuntungan dalam 2 (dua) hal, pembagian dividen dan kenaikan harga saham
(capital gain).
Dividen merupakan keuntungan perushaan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Bentuk dari dividen itu
sendiri, bisa berupa uang tunai ataupun bentuk penambahan saham. Sedangkan
capital gain, didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan harga beli.
Dimana keuntungan didapat bila harga jual saham lebih tinggi dari harga beli
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:13), ada beberapa risiko yang
dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya, yaitu:
1. Tidak Mendapatkan Dividen
Perusahaan akan membagikan dividenjika operasinya menghasilkan keuntungan.
Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividenjika mengalami
kerugian.
2. Capital Loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital
gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus
menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan
demikian seorang investor mengalami capital loss.
Disamping resiko di atas, seorang pemegang saham juga masih
dihadapkan dengan potensi resiko lainnya, yaitu:
1. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati
posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi dalam pelunasan
kewajiban perusahaan. Artinya, setelah semua aset perusahaan tersebut dijual,
terlebuh dahulu akan dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi,
dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.
2. Saham dikeluarkan dari bursa (Delisting)
Resiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan
di-delist dari bursa umumnya adalah karena kinerja yang buruk misalkan dalam
kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian
beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan
pencatatan efek di bursa.
3. Saham diberhentikan sementara (suspend)
Disamping dua resiko di atas, resiko lain yang juga “mengganggu” para
investor untuk melakukan aktivitasnya adalah jika suatu saham di suspend atau
diberhentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek, yang menyebabkan
investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Hal
tersebut dilakukan otoritas bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga
yang luar biasa atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan otoritas bursa
menghentikan perdagangan saham tersbut untuk sementara sampai perusahaan
yang bersangkutan memberikan informasi yang belum jelas tersebut sehingga
tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas,
maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham
diperdagangkan kembali seperti semula.
2.1.3Return Saham
Returnadalah hasil yang diperoleh oleh investor dari investasinya. Return
dapat berupa return realisasi maupun return ekspektasi. Return realisasi
merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis.
Return realisasi penting karenadigunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari
perusahaan serta sebagai dasarpenentuan expected return untuk mengukur resiko
dimasa yang akan datang. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang
diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yangakan datang (Jogiyanto,
2.1.4 Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham adalah banyak lembar saham suatu emiten
yang diperjualbelikan di pasar modal setiap hari dengan tingkat harga yang
disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara (broker)
perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan gambaran tentang
kondisi efek yang diperjualbelikan di pasar modal. Besarnya variabel volume
perdagangan dapat diketahui dengan mengamati kegiatan perdagangan saham
melalui indikator aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity)
merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar
terhadap suatu informasi melalui parameter volume perdagangan di pasar modal.
Hal ini dikarenakan nilai TVA berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin
tinggi nilai TVA sebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat
dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut
sehingga saham tersebut mudah dikonversikan menjadi uang kas atau dengan kata
lain saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Dalimunthe (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Right Issue terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pada 10 hari sebelum dengan sesudah tanggal
pengumuman right issue tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham,pada
sebelum tanggal pengumuman dengan pada saat tanggal pengumumanright
issuetidak berpengaruh terhadap return saham, pada saat tanggal
terhadap return saham. pada 10 hari sebelum dengan sesudah tanggal
pengumuman right issue tidak mempunyai pengaruh terhadap volume
perdagangan saham, pada sebelum tanggal pengumuman dengan pada saat tanggal
pengumumanright issue tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham,
pada saat tanggal pengumuman dengan setelah pengumuman right issue
mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham.
Lubis (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Pengumuman Right Issue Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan
Saham Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia”.Hasil penilitian ini
menunjukkan Tidak terdapat perbedaan antara harga saham sebelum dan sesudah
dilakukannya right issue pada perusahaan size besar dan size kecil. Tidak terdapat
perbedaan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah dilakukannya
right issue pada perusahaan size besar dan size kecil.
Tsangarakis (1996) melakukan penelitian dengan judul “Shareholder
Wealth Effects of Equity Issues in Emerging Markets : Evidence from Rights
Offering in Greece”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa right issue memberi
dampak positif pada abnormal stock returns.
Ymg (1966) melalukan penelitian dengan judul “Stock Market Prices and
Volume of Sales”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ketika volume
kecil terus-menerus, harga biasanya jatuh, (2) ketika volume besar terus-menerus
harga biasamya naik, (3) apabila volume telah mulai menurun secara berurutan
selama 5 hari perdagangan, maka akan ada suatu tendensi bagi harga untuk akan
meningkat secara berurutan selama 5 hari perdagangan, maka akan ada suatu
tendensi bagi harga untuk naik selama 4 hari perdagangan berikutnya.
2.3 Kerangka Konseptual
Darmadji dan Fakhruddin (2006:186) menyatakan bahwa umumnya harga
saham akan terkoreksi dengan adanya right issue. Bagi investor atau pemegang
saham lama (existing shareholder) akan mempengaruhi return saham mereka.
Dengan adanya right issue, maka jumlah saham yang beredar akan bertambah
yang tercermin dari volume perdagangan saham. Pengaruh hubungan right issue
terhadap return saham dan volume perdagangan saham dapat dilihat 5 hari
sebelum, pada saat dan 5 hari sesudah penguman right issue.
Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu maka
[image:27.595.126.490.478.614.2]kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari Gambar 2.1 dapat dilihat hubungan kausal antara right issue terhadap
return saham dan volume perdagangan saham.
Return Saham Right Issue
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan teoritis,tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka
konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah :
1. Right Issue berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Right Issue berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yang
menekankan pada hubungan kausal. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui
pengaruh right issue terhadap return saham dan volume perdagangan
sahamperusahaanyang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui media
internet dengan situswww.idx.co.id dan www.financeyahoo.com, di mana waktu
penelitian dilakukan pada April 2013 sampai Desember 2013.
3.3 Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu:
a. Variabel bebas (independen) yaitu right issue (X).
b. Variabel terikat (dependen), yaitu return saham (Y
1) dan volume
perdagangan saham (Y
2).
2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar
melakukan right issue periode 2008-2012, memiliki data lengkap dan tidak
melakukan aksi corporate action lainnya seperti warrant, stock split dan
3. Data yang digunakan diperoleh dari IDX Fact Book tahun 2008-2012, idx
statistic, return harian dan volume perdagangan harian periode 2008-2012.
3.4 Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Bebas (Independent Variabel)
Right issue(X)merupakan salah satu upaya emiten untuk mendapatkan
tambahan modal dengan mengeluarkan saham baru, dimana penawaran tersebut
ditawarkan kepada pemegang saham lama berdasarkan proporsi rasio yang telah
ditentukan. Pada penelitian ini, right issue diproksikan terhadap harga teoritis
right issue dengan menggunakan rumus (Darmadji dan Fakhruddin, 2006: 186):
) RSB RSL ( ) HP x RSB ( ) Date Cum Akhir Kurs x RSL ( Issue Right Teoritis a arg H Keterangan:
RSL = Rasio Saham Lama
RSB = Rasio Saham Baru
HP = Harga Pelaksana
Kurs Akhir Cum-Date = Harga Saham pada Cum-Date
3.4.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel) 3.4.2.1 Aktual Return
Aktual Returnmerupakan keuntungan yang dapat diterima atas investasi
suatu saham pada suatu periode tertentu, return yang telah dihitung dengan
menggunakan data historis berupa harga saham.Aktual return ini digunakan
sebagai dasar dalam perhitungan return ekspektasi.
secara matematis diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2000: 108):
1 t 1 t t i P P P R Keterangan :
Rit = Return saham i pada periode ke-t
Pt =harga saham penutupan pada periode ke-t (periode saat ini)
Pt-1 = harga saham penutupan pada periode ket-1 (periode yang lalu)
3.4.2.2 Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham yang digunakan adalah volume perdagangan
saham pada saat perusahaan melakukan right issue pada saat right issue. Aktivitas
volume perdangan saham dapat dilihat dengan menggunakan rumus (Husnan,
2001): t waktu pada ) listing ( beredar yang i perusahaan saham t waktu pada gkan diperdagan yang i haan perusa saham
TVAi,t
Keterangan :
TVAi,t = Trading Volume Activity i pada waktu t
i = Nama perusahaan/emiten
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalahperusahaanyang tercatat di Bursa Efek
Indonesia dan menerbitkan right issue antara tahun 2008 - 2012. Penentuan
sampel dilakukan berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditentukan
peneliti adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2012
dan tidak pernah mengalami delisting pada periode tersebut.
2. Perusahaan yang hanya sekali melakukan right issue di Bursa Efek Indonesia
periode 2008 – 2012.
3. Perusahaan yang melakukan right issue dan selama pengamatan tidak
melakukan corporate action lain seperti stock split, warrant, additional shares,
dan pengumuman lainnya.
4. Perusahaan yang diteliti selama pengamatan adalah perusahaanyang memiliki
data lengkap mengenai profil perusahaan, right issue, harga saham, dan volume
perdagangan saham.
Dari 91 (sembilan puluh satu) populasi, maka diperoleh 37 (tiga puluh
tujuh) perusahaan/emiten yang akan digunakan menjadi sampel penelitian.
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel NO. KODE
EMITEN
NAMA PERUSAHAAN TANGGAL
LISTING
1 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk 06 Juli 1989
2 AKRA AKR Corporindo Tbk 03 Oktober 1994
3 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk 23 Desember 2005
4 APIC Pasific Strategic Financial Tbk 18 Desember 2002
5 APLI Asiaplast Industries Tbk 01 Mei 2000
6 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 23 April 2003
7 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 04 Oktober 2007
8 BBNI Bank Negara Indoneisa(Persero) Tbk 25 November 1996
9 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 14 Juli 2003
10 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29 November 1989
11 BSWD Bank of India Indonesia Tbk 01 Mei 2002
12 BTEL Bakrie Telecom Tbk 03 Februari 2006
13 BTPN Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk 12 Maret 2008
14 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk 02 Oktober 1990
15 CITA Cita Mineral Investindo Tbk 20 Maret 2002
16 CPRO Central Proteinaprima Tbk 26 November 2006
17 DEWA Darma Henwa Tbk 26 September 2007
18 DKFT Central Omega Resources Tbk 21 November 1997
19 DOID Delta Dunia MakmurTbk 15 Juni 2001
20 ENRG Energi Mega Persada Tbk 07 Juni 2004
21 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk 15 November 1993
22 INDS Indospring Tbk 10 Agustus 1990
23 INDX Indoexchange Tbk 17 Mei 2001
24 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 12 Januari 1989
25 KREN Kresna Graha Sekurindo Tbk 10 September 1999
26 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk 13 Juli 2007
27 LPKR Lippo Karawaci Tbk 28 Juni 1996
28 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 09 Juni 2005
29 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 29 Agustus 1997
30 MDLN Modernland Realty Tbk 18 Januari 1993
31 MYOH Myoh Technology Tbk 30 Juli 2000
32 PNLF Panin Financial Tbk 14 Juni 1993
33 POOL Pool Advista Indonesia Tbk 20 Mei 1991
34 PWON Pakuwon Jati Tbk 09 Oktober 1989
35 RAJA Rukun Raharja Tbk 22 Januari 2003
36 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 15 Desember 2006
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terdiri dari :
1. Data return saham satu hari sebelum danpada saatpengumuman right issue
yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan data historis dari
Bursa Efek Indonesia dan situs www.yahoofinance.com.
2. Data mengenai volume perdagangan sahampada saatright issue. Data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) dan data historis dari Bursa Efek Indonesia dan situs
www.yahoofinance.com.
3. Data perusahaan yang melakukan right issue dan tanggal right issue untuk
masing-masing tahun 2008 - 2012.
4. IDX Fact Book dan IDX Statistic 2008 - 2012 yang diperoleh dari situs
www.idx.co.id.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu
dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan right issue
seperti nama emiten yang melakukan right issue, tanggal pengumuman right
issue, harga saham emiten, serta data pendukung lainnya yang diperoleh dari
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif
yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Karakteristik data
yang digambarkan adalah karakteristik distribusi.
3.8.2 Analisis Regresi Sederhana
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana
untuk menguji interaksi satu variabel yaitu antara variabel independen dengan
variabel dependen.
1. Persamaan regresi hipotesis pertama:
Y
i= a + bX
dimana:
Y
i= Return saham
a = Konstanta (intercept)
b = Koefisien regresi variabel bebas
X = Right issue
2. Persamaan regresi hipotesis kedua:
Y
i= a + bX
dimana:
Y
i= Volume perdagangan saham
a = Konstanta (intercept)
b = Koefisien regresi variabel bebas
3.9 Pengujian Hipotesis
1. Pengujian hipotesis pertama:
H0: b1 = 0 , artinya right issue berpengaruh tidak signifikan terhadap return
saham.
H1: b1 0 , artinya right issue berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Jika thitung> ttabel (df, /2), maka H0 ditolak atau H1 diterima.
2. Jika thitung< ttabel (df, /2), maka H0 diterima atau H1 ditolak.
2. Pengujian hipotesis kedua:
H0: b1 = 0 , artinya right issue berpengaruh tidak signifikan terhadapvolume
perdagangan saham.
H1: b1 0 , artinya right issue berpengaruh signifikan terhadap volume
perdagangan saham.
Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Jika thitung> ttabel (df, /2), maka H0 ditolak atau H1 diterima.
2. Jika thitung< ttabel (df, /2), maka H0 diterima atau H1 ditolak.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Pengujian yang perlu dilakukan terlebih dahulu dalam suatu penelitian
statistik parametrik adalah pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik yang
terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji
autokorelasi. Pengujian yang terdapat penyimpangan perlu untuk diatasi dengan
uji asumsi klasik, salah satu cara yaitu dengan dilakukannya uji normalitas
mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan denganmenggunakan
analisis grafik. Pada analisis regresi ini, metode yang digunakanadalah grafik
histogram dan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal
(Ghozali, 2006:110). Normalitas dapat dideteksi dengan melihatpenyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik dengan melihat histogramdari residualnya
(Ghozali, 2006:112). Dasar untuk mengambil keputusan adalahsbb:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar menjauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia (BEI)
Pasar modal atau Bursa Efek berdiri sejak jaman kolonial belanda pada
tahun 1912 didirikan di Batavia , pusat pemerintahan kolonial Belanda dan pada
saat ini dikenal sebagai Jakarta. Pasar modal tersebut didirikan oleh pemerintahan
Belanda untuk kepentingan pemerintahan Belanda. Meskipun pasar modal di
Indonesia telah ada sejak tahun 1912, namun perkembangan dan pertumbuhan
pasar modal tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Pasar modal yang awalnya dikenal dengan nama Bursa Batavia ini pernah
ditutup selama periode perang dunia pertama pada sekitar tahun 1914 sampai
tahun 1918 kemudian bursa efek ini dibuka lagi pada tahun 1925. Selain
mengoperasikan bursa Batavia pemerintahan kolonial belanda juga mulai
mengoperasikan bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan bursa
ini kembali dihentikan kembali ketika terjadi pendudukan pemerintahan jepang di
Batavia pada saat perang dunia kedua.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan
seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara
singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai
berikut:
a. 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia
b. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
c. 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan
Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
d. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya ditutup.
e. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia
II
f. 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar
Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman
Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo).
Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
g. 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin
tidak aktif.
h. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
i. 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden
Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar
Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.
Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT
Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
j. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten
hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen
k. 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)
yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan
Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
l. 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
meningkat.
m. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan
organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
n. Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES
88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan
beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
o. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
p. 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
q. 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem komputer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
r. 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan
mulai Januari 1996.
s. 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
t. 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
u. 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading).
v. 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan
1. Asuransi Bina Dana Arta Tbk
PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk didirikan pada tanggal 12 Oktober 1982
yang berkedudukan di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta. Fokus usaha
perusahaan ini adalah memberikan perlindungan terhadap resiko kerugian, dengan
berbagai jenis pertanggungan kebakaran, kendaraan bermotor, rekayasa, tanggung
gugat, pengangkutan, peralatan berat, kesehatan. Perusahaan ini tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 06 Juli 1989 dengan kode saham ADBA.
2. AKR Corporindo Tbk
PT. AKR Corporindo Tbk didirikan pada tanggal 28 November 1977 yang
berkedudukan di wisma AKR, Lantai 8, JI. Panjang No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta.
Fokus usaha perusahaan ini adalah distribusi produk bahan bakar minyak (BBM)
ke pasar industri. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 03
Oktober 1994dengan kode saham AKRA.
3. Asuransi Multi Artha Guna Tbk
PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk didirikan pada tanggal 14 November
1980 yang berkedudukan di Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta. Fokus usaha
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2005 dengan kode
saham AMAG.
4. Pasific Strategic Financial Tbk
PT. Pasific Strategic Financial Tbk didirikan pada tanggal 22 Februari
1989 yang berkedudukan di Jl. Jend. Sudirman Kav. 26, Jakarta. Fokus usaha
perusahaan ini adalah investasi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 18 Desember 2002 dengan kode saham APIC.
5. Asiaplast Industries Tbk
PT. Asiaplast Industries Tbk didirikan pada tanggal 05 Agustus 1992.
yang berkedudukan di Jl. KH. EZ Muttaqin (Sentosa) No. 94. Kelurahan Gembor,
Kecamatan Periuk.,Tangerang, Indonesia 15133. Fokus usaha perusahaan ini
adalah meliputi bidang industri dan perdagangan lembaran plastik PVC dan kulit
imitasi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 01 Mei 2000
dengan kode saham APLI.
6. Ratu Prabu Energi Tbk
PT. Ratu Prabu Energi Tbk didirikan pada tanggal 31 Maret yang
berkedudukan di Gedung Ratu Prabu 1 (Annex Building) Jl. TB Simatupang
Kav-20 Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah investasi di bidang energi.
Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 April 2003
7. Bank Capital Indonesia Tbk
PT. Bank capital Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 20 April 1989 yang
berkedudukan di Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta. Fokus usaha perusahaan
ini adalah perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 04 Oktober 2007 dengan kode saham BACA.
8. Bank Negara Indonesia Tbk
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 05 Juli
1946 yang berkedudukan di Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta. Fokus usaha
perusahaan ini adalah melakukan usaha di bidang perbankan (termasuk
melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah). Perusahaan ini tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 25 November 1996 dengan kode saham BBNI.
9. Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 02 Oktober 1998
yang berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 – 38 Jakarta Selatan. Fokus
usaha perusahaan ini melakukan usaha di bidang perbankan. Perusahaan ini
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juli 2003 dengan kode saham
BMRI.
10. Bank CIMB Niaga Tbk
PT. Bank CIMB Niaga Tbk didirikan pada tanggal 26 September 1955
yang berkedudukan di Graha CIMB Niaga Jl. Jend Sudirman Kav. 58, Jakarta.
Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa
11. Bank Swadesi Tbk
PT. Bank Of India Indonesia Tbk (dahulu PT. Bank Swadesi Tbk)
didirikan pada tanggal 28 September 1968 yang berkedudukan di Jl. H.
Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan.
Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 01 Mei 2002 dengan
kode saham BSWD.
12. Bakrie Telecom Tbk
PT. Bakrie Telecom Tbk didirikan pada tanggal 13 Agustus 1993 yang
berkedudukan di Wisma Bakrie, Lantai 3, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-1, Jakarta
Selatan. Fokus usaha perusahaan ini adalah penyediaan jaringan dan
penyelenggaraan jasa telekomunikasi nasional. Perusahaan ini tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 03 februari 2006 dengan kode saham BTEL.
13. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk didirikan pada tanggal 16
Februari 1985 yang berkedudukan di Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13,
Jakarta Selatan. Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan. Perusahaan ini
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Maret 2008 dengan kode saham
BTPN.
14. Clipan Finance Indonesia Tbk
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 15 Januari 1982
perusahaan ini adalah financing, leasing, factoring. Perusahaan ini tercatat di
Bursa Efek Indoneisa pada tanggal 02 Oktober 1990 dengan kode saham CFIN.
15. Cita Mineral Investindo Tbk
PT. Cita Mineral Investindo Tbk didirikan pada tanggal 27 Juni 1992
yang berkedudukan di Gedung Ratu Plaza Lantai 22, Jalan Jenderal Sudirman No.
9, Jakarta Pusat. Fokus usaha perusahaan ini adalah pertambangan. Perusahaan ini
tercatat di Efek Bursa Indonesia pada tanggal 20 Maret 2002 dengan kode saham
CITA.
16. Central Proteinaprima Tbk
PT. Central Proteinaprima Tbk didirikan 30 April 1980 yang
berkedudukan di Wisma GKBI Lt. 19, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Jakarta
Pusat. Fokus usaha perusahaan ini adalah pertambakan udang terpadu. Perusahaan
ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 November 2006 dengan kode
saham CPRO.
17. Darma Henwa Tbk
PT. Darma Henwa Tbk didirikan pada tanggal 08 Oktober 1996 yang
berkedudukan di Gedung Bakrie Tower Lantai 8, Rasuna Epicentrum, Jl. HR.
Rasuna Said, Kuningan Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah kontraktor
pertambangan umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan pertambangan.
Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 September 2007
18. Central Omega Resources Tbk
PT. Central Omega Resources Tbk didirikan pada tanggal 22 Februari
1995 yang berkedudukan di Plasa Asia Lantai 6, Jl. Jendral Sudirman Kav. 59,
Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah perdagangan hasil tambang.
Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 November 1997
dengan kode saham DKFT.
19. Delta Dunia Makmur Tbk
PT. Delta Dunia Makmur Tbk didirikan pada tanggal 26 Nopember 1990
yang berkedudukan di Cyber 2 Tower, Lantai 28, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5
No. 13, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah jasa, pertambangan,
perdagangan dan pembangunan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 15 juni 2001 dengan kode saham DOID.
20. Energi Mega Persada Tbk
PT. Energi Mega Persada Tbk didirikan pada tanggal 16 Oktober 2001
yang berkdudukan di Bakrie Tower Lantai 32, Rasuna Epicentrum, Jalan H.R.
Rasuna Said, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah perdagangan, jasa dan
pertambangan, serta jasa manajemen dibidang pertambangan minyak dan gas
bumi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 07 Juni 2004
dengan kode saham ENRG.
21. Indomobil Sukses Internasional Tbk
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk didirikan pada tanggal 06
8, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah penyertaan saham dalam
perusahaan-perusahaan atau kegiatan lainnya yang terkait dengan industri
otomotif. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15
November 1993 dengan kode saham IMAS.
22. Indospring Tbk
PT. Indospring Tbk didirikan pada tanggal 05 Mei 1978 yang
berkedudukan di Jalan Mayjend Sungkono No. 10, Segoromadu, Gresik 61123,
Jawa Timur. Fokus usaha perusahaan ini di bidang industri spare parts kendaraan
bermotor. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10
Agustus 1990 dengan kode saham INDS.
23. Indoexchange Tbk
PT. Tanah Laut Tbk (dahulu PT. Indoexchange Tbk) didirikan pada
tanggal 19 September 1991 yang berkedudukan di Landmark Center Tower I,
16th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta Selatan 12910. Fokus usaha
perusahaan ini adalah di bidang jasa konsultasi manajemen bisnis dan informasi
serta konsultasi teknologi internet, jasa dalam bidang pelabuhan, jasa angkutan
dan logistik, pengusahaan pertambangan mineral, pengusahaan minyak dan gas
bumi dan perkebunan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 17 Mei 2001 dengan kode saham INDX.
24. Kawasan Industri Jababeka Tbk
PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk didirikan pada tanggal 12 Januari
Kav. 126, Jakarta 10220. Fokus usaha perusahaan ini adalah usaha di bidang
kawasan industri. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10
Januari 1995 dengan kode saham KIJA.
25. Kresna Graha Sekurindo Tbk
PT. Kresna Graha Sekurindo Tbk didirikan pada tanggal 10 September
1999 yang berkedudukan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jl. Jenderal Sudirman
Kav. 52-53. Fokus usaha perusahaan ini adalah sebagai perantara pedagang efek,
penjamin emisi efek dan manajer investasi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 28 Juni 2002 dengan kode saham KREN.
26. Laguna Cipta Griya Tbk
PT. Eureka Prima Jakarta Tbk (dahulu PT. Laguna Cipta Griya Tbk)
didirikan tanggal 17 Mei 2004 yang berkedudukan di Equity Tower 19th Floor,
suite 19B SCBD Lot.9, Jl Jendral Sudirman Kavling 52-53, Jakarta 12190. Fokus
usaha perusahaan ini adalah bidang real estate atau pembangunan. Perusahaan ini
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Juli 2007 dengan kode saham
LCGP.
27. Lippo Karawaci Tbk
PT. Lippo Karawaci Tbk didirikan pada tanggal 15 Oktober 1990 yang
berkedudukan di Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23,
Lippo Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten – Indonesia. Fokus usaha
perusahaan ini adalah bidang real estate. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek
28. Multistrada Arah Sarana Tbk
PT. Multistrada Arah Sarana Tbk didirikan pada tanggal 20 Juni 1988
yang berkedudukan di Jl. Raya Lemahabang KM 58,3, Cikarang Timur, Propinsi
Jawa Barat. Fokus usaha perusahaan ini adalah di bidang industri pembuatan ban
untuk semua jenis kendaraan bermotor, dan pengusahaan dan pengelolaan Hutan
Tanaman Industri (HTI). Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 09 Juni 2005 dengan kode saham MASA.
29. Bank Mayapada Internasional Tbk
PT. Bank Mayapada Internasional Tbk didirikan pada tanggal 7
September 1989 yang berkedudukan di Mayapada Tower Lt. 2, Jl. Jendral
Sudirman Kav. 28 Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan.
Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indoneisa pada tanggal 29 Agustus 1997
dengan kode saham MAYA.
30. Modernland Realty Tbk
PT. Modernland Realty Tbk didirikan pada tanggal 12 Nopember 1983
yang berkedudukan di Jalan Matraman Raya No. 12, Kelurahan Kebun Manggis,
Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Fokus usaha perusahaan ini adalah
pengembangan real estate golf dan country club. Perusahaan ini tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 18 Januari 1993 dengan kode saham MDLN.
31. Myoh Technology Tbk
PT. Samindo Resources Tbk (dahulu Myoh Technology Tbk) didirikan
Jend. Gatot Subroto Kav 9-11 Jakarta 12930. Fokus usaha perusahaan ini adala
investasi di bidang usaha pertambangan batubara serta jasa pertambangan.
Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Juli 2000 dengan
kode saham MYOH.
32. Panin Financial Tbk
PT. Panin Financial Tbk didirikan pada tanggal 19 Juli 1974 yang
berkedudukan di Panin Life Center Lantai 7, Jalan Let. Jend. S. Parman Kavling
91 Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah penyediaan jasa konsultasi bisnis,
manajemen dan administrasi kepada masyarakat umum. Perusahaan ini tercatat di
Bursa Efek Indoneisa pada tanggal 14 Juni 1993 dengan kode saham PNLF.
33. Pool Advista Indonesia Tbk
PT. Pool Advista Indonesia Tbk didirikan tanggal 26 Agustus 1958 yang
berkedudukan di Jln. Kali Besar Timur No. 28A Jakarta 11220. Fokus usaha
perusahaan ini adalah jasa konsultasi dan pengembangan investasi. Perusahaan ini
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Mei 1991 dengan kode saham
POOL.
34. Pakuwon Jati Tbk
PT. Pakuwon Jati Tbk didirikan pada tanggal 20 September 1982 yang
berkedudukan di Menara Mandiri Lt. 15, Jl. Basuki Rachmad No. 8 – 12,
Surabaya. Fokus usaha perusahaan ini adalah dalam bidang pengusahaan antara
Pusat perkantoran dengan nama Menara Mandiri. Perusahaan ini tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 09 Oktober 1989 dengan kode saham PWON.
35. Rukun Raharja Tbk
PT. Rukun Raharja Tbk didirikan pada tanggal 24 Desember 1993 yang
berkedudukan di Office Park Thamrin Residences Blok A No. 01-05, Jl Thamrin
Boulevad, Kel. Kebon Melati, Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat 10220. Fokus
usaha perusahaan ini adalah jasa pelayanan , pertambangan dan usaha penunjang.
Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 januari 2003
dengan kode saham RAJA.
36. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk didirikan pada tanggal 15 Juni
1972 yang berkedudukan di Jl. Buah Batu No. 58, Bandung 40262. Fokus usaha
perusahaan ini adalah perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indoneisa
pada tanggal 15 Desember 2006 dengan kode saham SDRA.
37. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
PT. SLJ Global Tbk (dahulu PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk) didirikan
tanggal 14 April 1980 yang berkedudukan di Menara Bank Danamon, Lantai 19,
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. EIV/6, Mega Kuningan, Jakarta. Fokus usaha perusahaan
ini adalah industri pengolahan kayu terpadu. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 26 Juni 2006 dengan kode saham SULI.
4.2 Analisis Data
Selanjutnya peneliti akan melakukan uji atas data- data yang diperoleh
oleh peneliti yang disebut dengan uji asumsi klasik yang salah satunya terdiri dari
uji normalitas.
4.2.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki variabel residual berdistribusi normal atau
mendekati titik normal.
1. Analisis Hipotesis Pertama:
[image:52.595.134.443.465.676.2]Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah) Gambar 4.1
Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa
grafik tersebut memberikan pola distribusi yang normal, karena kurvanya tidak
menceng ke kiri atau ke kanan. Untuk lebih menjelaskan bahwa data yang diuji
berdistribusi normal dapat juga dilihat dengan grafik normal probability plot yang
menunjukkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, sebagaimana
ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:
[image:53.595.134.494.350.578.2]Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah) Gambar 4.2
Grafik Normal Plot Data Hipotesis Pertama
Cara lain untuk melihat distribusi data normal atau tidak adalah dengan
melakukan uji Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%,
maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .05448491 Most Extreme Differences Absolute .145
Positive .145
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .883
Asymp. Sig. (2-tailed) .416
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah
0,416 dan di atas nilai signifikansi (0,05). Dengan kata lain variabel residual
berdistribusi normal. Nilai Kolmogrov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 yaitu
sebesar 0,883 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi
2. Analisis Hipotesis Kedua:
[image:55.595.133.427.215.444.2]Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah) Gambar 4.3
Grafik HistogramData Hipotesis Kedua
Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa
grafik tersebut memberikan pola distribusi yang normal, karena kurvanya tidak
menceng ke kiri atau ke kanan. Untuk lebih menjelaskan bahwa data yang diuji
berdistribusi normal dapat juga dilihat dengan grafik normal probability plot yang
menunjukkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, sebagaimana
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah) Gambar 4.4
Grafik Normal Plot Data Hipotesis Kedua
Cara lain untuk melihat distribusi data normal atau tidak adalah dengan
melakukan uji Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%,
maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas 5% artinya variabel residual
Tabel 4.2
Kolmogrov-Smirnov Data Hipotesis Kedua One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 34
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.12830576 Most Extreme Differences Absolute .232
Positive .096
Negative -.232
Kolmogorov-Smirnov Z 1.353
Asymp. Sig. (2-tailed) .051
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah
0,051 dan di atas nilai signifikansi (0,05). Dengan kata lain variabel residual
berdistribusi normal. Nilai Kolmogrov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 yaitu
sebesar 1,353 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi
empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan ringkasaan dan gambaran
umum tetang objek penelitian yang dijadiakan sampel penelitian. Penjelasan data
melalui statistik deskriptif diharapkan memberikan gambaran awal tentang
masalah yang diteliti. Deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel yang
meliputi nlai mean, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi baik dari
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
rightissue 37 71.56 5321.66 771.5122 1151.46863 returnsaham 37 -.09 .18 -.0082 .05594
tva 37 .00 .06 .0112 .01667
Valid N (listwise) 37
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Statistik deskriptif untuk setiap variabel yang dianalisis disajikan dalam
Tabel 4.3 Variabel yang digunak