• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG bangun sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit (studi kasus: DI Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG bangun sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit (studi kasus: DI Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro)"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI KASUS: DI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) PATTIRO)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Disusun Oleh: DILAH PENI FAUZIAH

105093003017

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

ii

(STUDI KASUS: LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)

PATTIRO)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

DILAH PENI FAUZIAH

105093003017

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

iii

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) PATTIRO)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

DILAH PENI FAUZIAH

105093003017

Menyetujui,

Pembimbing I

Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc

Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

(4)

iv

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan

Non-Profit (Studi Kasus: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PATTIRO)” yang ditulis oleh Dilah Peni Fauziah, NIM 105093003017 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui :

Penguji I Penguji II

Zulfiandri, MMSI NIP. 19070130 200501 1003_

Nia Kumaladewi, MMSI NIP.10504111179_

Pembimbing I Pembimbing II

Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc NIP.

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008

Mengetahui : Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 956

Ketua

Program Studi Sistem Informasi

(5)
(6)

v

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 21 Juni 2010

Dilah Peni Fauziah

(7)

vi

DILAH PENI FAUZIAH (105093003017). Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit (Studi Kasus: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PATTIRO) di bawah bimbingan ZAENUDDIN BEY F. dan NUR AENI HIDAYAH.

Tren perkembangan organisasi non-profit yang semakin meningkat jumlahnya membuat persaingan antar organisasi-organisasi tersebut semakin ketat, termasuk dalam kegiatan manajerialnya. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dewasa ini organisasi non-profit harus meningkatkan kinerja manajerialnya dengan memanfaatkan teknologi tersebut. Diantaranya dalam pencatatan data-data keuangan untuk dijadikan laporan keuangan. Pada LSM PATTIRO, pengolahan data-data keuangan untuk dijadikan laporan masih dilakukan secara manual yang menyebabkan manajemen kehilangan kontrol. Sehingga mungkin saja terjadi transaksi-transaksi yang tidak tercatat, kehilangan dokumen, dan masalah keterlambatan pelaporan yang membuat laporan keuangan tidak akurat dan tidak dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Berdasarkan masalah-masalah tersebut, dalam penelitian ini dikembangkan Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit yang dapat digunakan untuk mengolah dan menyimpan data-data keuangan organisasi yang berupa data penerimaan dan pengeluaran kas untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengembangan Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit

menggunakan metode pengembangan Rapid Application Develompent (RAD) yang merujuk pada teori Jeffery L. Whitten Dkk. (2004) dengan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat pemodelan sistem. Teknologi yang digunakan untuk pembangunan perangkat lunak sistem adalah PHP 5.2.9 sebagai bahasa pemrograman, Apache 2.2 sebagai web server, dan MySQL 5.0 sebagai

database. Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi

Non-Profit ini berhasil membuat pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu format, membuat sistem pengendalian internal menjadi lebih baik dengan melibatkan seluruh pihak dalam pencatatan transaksi, penyimpanan data dalam database sehingga mengurangi penggunaan kertas dan resiko kehilangan catatan transaksi, dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Kata Kunci: Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas, Rapid Application Development (RAD), Pemodelan berorientasi objek, Unified Modelling Language (UML). V Bab + xxv Halaman+ 115 Halaman+ Daftar Pustaka+ 30 Gambar+ 36 Tabel +6 Daftar Simbol+ 5 Lampiran.

(8)

vii

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya atas

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi

sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada

Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Judul peneletian skripsi ini adalah “Rancang Bangun Sistem Informasi

Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit (Studi Kasus: Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) PATTIRO)”. Tidak lupa, shalawat serta salam

kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, beserta seluruh pengikutnya dari awal

hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah mendukung atas terselesaikannya skripsi ini.

Karena tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A’ang Subiyakto, M. Kom selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

3. Ibu Nur Aeni Hidayah M.MSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi sekaligus Dosen Pembimbing II yang selalu membimbing penulis

(9)

4. Bapak Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I yang

selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian ini dan

memberikan banyak ilmu baru yang belum diketahui penulis sebelumnya.

5. Kedua orangtuaku tercinta dan tersayang, yang tak henti-hentinya

mencurahkan kasih sayang, motivasi, dan pengertian kepada penulis . Dan

kelima Dilah yang akan selamanya menjadi bagian dari hidup penulis.

6. Ibu D. Utami Cahyani, selaku Manajer Keuangan PATTIRO yang telah

memberikan banyak masukan dalam pembuatan skripsi ini.

7. Annisa Primasari dan Afrialdi Syahputra, yang telah banyak memberikan

bantuan keajaiban bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan

sahabat-sahabat terbaikku: Ayu Dhita, Citra Nuraini, Lia Amalia, Mita Ristanti,

Muyassaroh, dan Yunita Fitriyani. Terima kasih untuk warna yang kalian

berikan.

8. Lingkaran malaikatku yang senantiasa mengingatkan dalam kebaikan,

Rahmah Farahdita, Mia Lestari, Wulan Embun, Aulia Destianti, Iklima Ermis,

Zahara Fadilah, dan semua yang telah menjadi kisah dalam hidupku.

9. Teman-temanku di Fakultas Sains dan Teknologi terutama angkatan 2005

yang telah memberikan motivasi tak henti agar penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini.

10.Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

penulis selama praktek kerja hingga penyelesaian laporan ini.

Penulis juga ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang terkait, apabila selama ini ada hal-hal yang kurang

(10)

pembaca dan semua pihak agar penulisan laporan selanjutnya menjadi lebih baik

lagi.

Akhir kata, penulis berharap agar laporan skripsi ini dapat berguna bagi

penulis dan juga pembaca sekalian. Amin.

Jakarta, 21 Juni 2010

(11)

x

HALAMAN SAMPUL ...

HALAMAN JUDUL ………...

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ………...

HALAMAN PERNYATAAN ...

ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ………...…

DAFTAR ISI ………...

DAFTAR GAMBAR ……….….

DAFTAR TABEL ……….….

DAFTAR SIMBOL ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I. PENDAHULUAN ...

1.1 Latar Belakang ……….………...…. 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Batasan Masalah ... 1.4 Tujuan Penelitian ...………... 1.5 Manfaat Penelitian ... 1.6 Metode Penelitian ……….………... 1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 1.7 Sistematika Penulisan ...

BAB II. LANDASAN TEORI ...

2.1 Konsep Sistem ... 2.1.1 Karakteristik Sistem ... 2.2 Konsep Informasi ... 2.3 Konsep Sistem Informasi ... 2.4 Konsep Sistem Informasi Keuangan ...

(12)

2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 2.4.2 Subsistem Manajemen Dana ... 2.5 Konsep Organisasi Non-Profit………... 2.5.1 Konsep Sistem Keuangan Organisasi Non-Profit... 2.6 Konsep Object Oriented (Berorientasi Objek)………... 2.6.1 Keuntungan Menggunakan Object Oriented………... 2.6.2 Keterbatasan Object Oriented …...……… 2.7 Metode Pengumpulan Data ... 2.7.1 Studi Pustaka ...………... 2.7.2 Studi Lapangan .………...………...

2.7.2.1 Observasi/ Pengamatan………...

2.7.2.2 Interview/ Wawancara……….

2.8 RAD (Rapid Application Development) ... 2.9 Pendekatan Analisis Model Driven OOA dan OOD ... 2.9.1 Pengertian Model Driven ... 2. 9.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA) ... 2. 9.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD) ... 2.10 Unified Modelling Language (UML) ...

2.10.1 Sejarah UML ... 2.10.2 Konsep UML ... 2.11 Database ... 2.11.1 Keuntungan Menggunakan Database ... 2.11.2 Database Management System (DBMS) ... 2.12 Personal Home Page (PHP) ...

2.12.1 Kelebihan-kelebihan PHP... 2.12.2 Syntax PHP ... 2.13 MySQL ... 2.14 Definisi Client-Server ... 2.15 Pengujian Perangkat Lunak ... 2.16 Literatur Sejenis ...

(13)

BAB III. METODE PENELITIAN ...

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 3.1.1 Studi Pustaka ... 3.1.2 Studi Lapangan ...

3.1.2.1 Observasi/ Pengamatan ... 3.1.2.2 Interview/ Wawancara ... 3.1.3 Studi Literatur Sejenis ... 3.2 Metode Pengembangan Sistem ………... 3.2.1 Scope Definition (Definisi Ruang Lingkup) ... 3.3 Kerangka Berpikir ...

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...

4.1 Mendefinisikan Ruang Lingkup (Scope Definition) ... 4.1.1 Sejarah Organisasi ... 4.1.2 Visi dan Misi ………... 4.1.3 Struktur Organisasi ... 4.1.4 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan ...

(14)

4.2.3.1 Use-case Diagram ……….. 4.2.3.1.1 Identifikasi Aktor ………... 4.2.3.1.2 Identifikasi Use-case ……….. 4.2.3.1.3 Pemodelan Use-case ………... 4.2.3.2 Use-case Narrative Analysis Diagram ……….. 4.3.5 Perancangan Database ... 4.3.5.1 Kamus Data ... 4.3.6 Matriks data-to location CRUD ... 4.3.7 Perancangan Kode (Pseudocode) ………... 4.3.8 Perancangan Antarmuka Sistem ... 4.4 Construction & testing ... 4.4.1 Construction ... 4.4.2 Testing ...

BAB V. PENUTUP ...

5.1 Kesimpulan ………... 5.2 Saran ………...

DAFTAR PUSTAKA ………...

(15)

xiv

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan ...

Gambar 2.2 Hubungan Unsur dan Prosedur Keuangan Organisasi

Non-Profit ...

Gambar 2.3 Strategi Rapid Application Development (RAD) ...

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ...

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PATTIRO ...

Gambar 4.2 Sistem Penerimaan Kas Yang Berjalan ...

Gambar 4.3 Sistem Pengeluaran Kas Yang Berjalan ...

Gambar 4.4 Diagram Use-case Sistem Usulan ...

Gambar 4.5 Activity DiagramLogin ...

Gambar 4.6 Activity Diagram Input Penerimaan Kas ...

Gambar 4.7 Activity Diagram Input Pengeluaran Kas ...

Gambar 4.8 Activity Diagram Persetujuan Penerimaan Kas ...

Gambar 4.9 Activity Diagram PersetujuanPengeluaran Kas ...

Gambar 4.10 Activity Diagram Cetak Penerimaan Kas ...

Gambar 4.11 Activity Diagram Cetak Pengeluaran Kas ...

Gambar 4.12 Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan ...

Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Laporan Saldo Sisa ...

Gambar 4.14 Class Diagram Sistem Informasi Pencatatan Keuangan

Organisasi Non-Profit ...

Gambar 4.15 Sequence Diagram Use-case untuk Login ...

(16)

Gambar 4.17 Sequence Diagram Use-case untuk Input Pengeluaran Kas

Gambar 4.18 Sequence Diagram Use-case untuk Persetujuan

Penerimaan Kas ...

Gambar 4.19 Sequence Diagram Use-case untuk Persetujuan

Pengeluaran Kas ...

Gambar 4.20 Sequence Diagram Use-case untuk Cetak Penerimaan Kas

Gambar 4.21 Sequence Diagram Use-case untuk Cetak Pengeluaran

Kas ...

Gambar 4.22 Sequence Diagram Use-case untuk Laporan Saldo Sisa ....

Gambar 4.23 Sequence Diagram Use-case untuk Laporan Keuangan ...

Gambar 4.24 State Diagram Penerimaan Kas ...

Gambar 4.25 State Diagram Pengeluaran Kas ...

Gambar 4.26 Deployment Diagram ...

86

87

88

89

90

91

92

94

95

(17)

xvi

Tabel 4.1 Cause and Effect Analysis ...

Tabel 4.2 Daftar Pelaku (Actor) Sistem Informasi Pencatatan

Keuangan Organisasi Non-profit ………...

Tabel 4.3 Daftar Use-case Sistem Informasi Pencatatan Keuangan

Organisasi Non-profit ...

Tabel 4.4 Daftar Istilah Use-case Sistem Informasi Pencatatan

Keuangan Organisasi Non-profit …...

Tabel 4.5 Use-case Narrative Analysis Login ...

Tabel 4.6 Use-case Narrative Analysis Input Penerimaan Kas ...

Tabel 4.7 Use-case Narrative Analysis Input Pengeluaran Kas ...

Tabel 4.8 Use-case Narrative Analysis Persetujuan Penerimaan Kas

Tabel 4.9 Use-case Narrative Analysis Persetujuan Pengeluaran Kas

Tabel 4.10 Use-case Narrative Analysis Cetak Penerimaan Kas …….

Tabel 4.11 Use-case Narrative Analysis Cetak Pengeluaran Kas …….

Tabel 4.12 Use-case Narrative Analysis Lihat Laporan Keuangan …..

Tabel 4.13 Use-case Narrative Analysis Lihat Laporan Saldo Sisa ….

Tabel 4.14 Daftar Objek Potensial Sistem Informasi Pencatatan

Keuangan Organisasi Non-profit...

Tabel 4.15 Analisis Daftar Objek Potensial ...

Tabel 4.16 Daftar Objek ...

Tabel 4.17 Use-case Narrative Design Login ………...

Tabel 4.18 Use-case Narrative Design Input Penerimaan Kas ………

(18)

Tabel 4.19 Use-case Narrative Design Input Pengeluaran Kas ………

Tabel 4.20 Use-case Narrative Design Persetujuan Penerimaan Kas ..

Tabel 4.21 Use-case Narrative Design Persetujuan Pengeluaran Kas ..

Tabel 4.22 Use-case Narrative Design Cetak Penerimaan Kas ………

Tabel 4.23 Use-case Narrative Design Cetak Pengeluaran Kas ……...

Tabel 4.24 Use-case Narrative Design Lihat Laporan Keuangan ……

Tabel 4.25 Use-case Narrative Design Lihat Laporan Saldo Sisa ……

Tabel 4.26 Struktur Data Tabel sys_user ………...…...

Tabel 4.27 Struktur Data Tabel sys_role ………...

Tabel 4.28 Struktur Data Tabel core_pegawai ………...

Tabel 4.29 Struktur Data Tabel core_dana ………...

Tabel 4.30 Struktur Data Tabel core_status ………...

Tabel 4.31 Struktur Data Tabel sikeu_penerimaan_kas ………....

Tabel 4.32 Struktur Data Tabel sikeu_pengeluaran_kas …………...

Tabel 4.33 Struktur Data Tabel sikeu_penerimaan_kas_status ………

Tabel 4.34 Struktur Data Tabel sikeu_pengeluaran_kas_status ………

Tabel 4.35 Matriks Data-to-location CRUD ………...

Tabel 4.36 Daftar Tools Yang Digunakan Untuk Membangun Sistem

77

78

79

80

81

82

83

97

98

98

99

100

100

101

101

102

103

(19)

xviii

Simbol Use Case Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

Actor Actor adalah pengguna sistem. Actor

tidak terbatas hanya manusia saja,

jika sebuah sistem berkomunikasi

dengan aplikasi lain dan

membutuhkan input atau

memberikan output, maka aplikasi

tersebut juga bisa dianggap sebagai

actor.

Use Case Use case digambarkan sebagai

lingkaran elips dengan nama use case

dituliskan di dalam elips tersebut.

Association Asosiasi digunakan untuk

menghubungkan actor dengan use

case. Asosiasi digambarkan dengan

sebuah garis yang menghubungkan

(20)

Simbol Activity Diagram

(Munawar, 2005)

Simbol

Keterangan

Titik Awal

Titik Akhir

Activity

Pilihan Untuk Mengambil Keputusan

Fork, digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang

dilakukan secara paralel, atau menggabungkan dua kegiatan

paralel menjadi satu

Rake, menunjukkan adanya dekomposisi

Tanda Waktu

Tanda Pengiriman

Tanda Penerimaan

(21)

Simbol Class Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

Class Class adalah blok-blok pembangun pada

pemrograman berorientasi objek. Sebuah

class digambarkan sebagai sebuah kotak

terbagi atas tiga bagian. Bagian atas adalah

nama dari class. Bagian tengah

mendefinisikan property/ atribut class.

Bagian akhir mendefinisikan method-method

dari sebuah class.

Assotiantion Sebuah asosiasi merupakan sebuah

relationship paling umum antara 2 class, dan

dilambangkan oleh sebuah garis yang

menghubungkan antara 2 class. Garis ini

bisa melambangkan tipe-tipe relationship

dan juga dapat menampilkan hukum-hukum

multiplisitas pada sebuah relationship

(Contoh: One-to-one, one-to-many,

many-to-many).

Composition Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri

(22)

lain, maka class tersebut memiliki relasi

Composition terhadap class tempat dia

bergantung tersebut. Sebuah relationship

composition digambarkan sebagai garis

dengan ujung berbentuk jajaran genjang

berisi/solid.

Dependency Kadangkala sebuah class menggunakan

class yang lain. Hal ini disebut dependency.

Umumnya penggunaan dependency

digunakan untuk menunjukkan operasi pada

suatu class yang menggunakan class yang

lain. Sebuah dependency dilambangkan

sebagai sebuah panah bertitik-titik.

Aggregation Aggregation mengindikasikan keseluruhan

bagian relationship dan biasanya disebut

sebagai relasi “mempunyai sebuah” atau

“bagian dari”. Sebuah aggregation

digambarkan sebagai sebuah garis dengan

sebuah jajaran genjang yang tidak

berisi/tidak solid.

Generalization Sebuah relasi generalization sepadan dengan

sebuah relasi inheritance pada konsep

berorientasi obyek. Sebuah generalization

(23)

kepala panah yang tidak solid yang

mengarah ke kelas “parent”-nya/induknya.

Simbol Sequence Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

Object Object merupakan instance dari sebuah class dan

dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan

sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyek di

dalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan object,

maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom.

Simbol Actor sama dengan simbol Actor pada Use

Case Diagram.

Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah objek

dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah

garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah

objek.

Activation Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi

empat yang digambar pada sebuah lifeline.

Activation mengindikasikan sebuah objek yang

akan melakukan sebuah aksi.

(24)

horizontal antara Activation. Message

mengindikasikan komunikasi antara objek-objek.

Simbol State Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

State Notasi State menggambarkan sebuah entitas.

Yang digambarkan dengan segiempat yang

tumpul di setiap sisinya

Transition Sebuah Transition menggambarkan sebuah

kondisi objek yang disebabkan oleh suatu event.

Transition digambarkan dengan sebuah anak

panah dengan nama event yang ditulis di

atasnya, di bawahnya, atau di sepanjang anak

panah tersebut.

Initial State Kondisi awal objek sebelum ada perubahan

keadaan. Initial State digambarkan dengan

sebuah lingkaran solid. Hanya satu Initial State

yang diizinkan dalam sebuah diagram.

Final State Menggambarkan ketika objek berhenti memberi

respon terhadap sebuah event. Final State

(25)

yang ditengahnya terdapat lingkaran kosong.

Simbol Deployment Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

Component Pada deployment diagram,

komponen-komponen yang ada

diletakkan didalam node untuk

memastikan keberadaan posisi

mereka.

Node Node menggambarkan

bagian-bagian hardware dalam sebuah

sistem. Notasi untuk node

digambarkan sebagai sebuah kubus

3 dimensi.

Association Sebuah association digambarkan

sebagai sebuah garis yang

menghubungkan dua node yang

mengindikasikan jalur komunikasi

(26)

xxv

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian di PATTIRO ...

Lampiran 2 Hasil Wawancara ...

Lampiran 3 Rancangan Antarmuka ...

Lampiran 4 Hasil Testing ...

Lampiran 5 Dokumen Manual ...

A-1

A-2

A-3

A-4

(27)

1 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam

kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955,

peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan

komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya (Maharsi,

2000). Perkembangan tersebut juga mempengaruhi kinerja organisasi-organisasi

di dunia baik yang profitable maupun yang non-profit dengan memanfaatkan

dampak positif dari teknologi tersebut untuk meningkatkan sistem operasional dan

manajerial.

Di era reformasi dewasa ini, lembaga non-profit mengalami tren

perkembangan dan peningkatan jumlah yang signifikan. Diperkirakan sampai

tahun 2004 saja jumlahnya sudah mencapai 15.000 sampai 20.000 lembaga.

(Naingolan, 2008). Dengan perkembangan tersebut, setiap lembaga non-profit

harus memiliki kualitas operasional dan manajerial yang baik agar kegiatan yang

dilakukan lembaga non-profit dapat berjalan dengan lancar. Salah satu

peningkatan kualitas operasional tersebut adalah dengan menggunakan teknologi

informasi dalam pengelolaan data-data keuangan untuk dijadikan laporan yang

bisa menjadi bahan pertimbangan bagi manajer keuangan dan direktur untuk

membuat keputusan.

Pada LSM PATTIRO, sistem pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas

(28)

menggunakan bukti transaksi bernomor urut tercetak. Hal ini bisa menyebabkan

manajemen dapat kehilangan kontrol, bisa jadi ada transaksi-transaksi yang tidak

tercatat, baik karena unsur kesengajaan atau tidak sehingga informasi yang

dihasilkan tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya. Dan ini mengakibatkan

laporan keuangan tidak bisa dijadikan dasar untuk membuat keputusan.

Dengan menjadikan sistem pencatatan keuangannya menjadi

terkomputerisasi diharapkan masalah yang terjadi pada LSM PATTIRO dapat

teratasi, selain itu sistem yang terkomputerisasi ini juga diharapkan dapat

mengurangi atau bahkan menhilangkan sama sekali redudansi data yang biasa

terjadi pada sistem manual.

Hal tersebut di atas menjadi latar belakang dan dijadikan alasan untuk

penulisan tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi

Pencatatan Keuangan Organisasi Non-profit (Studi Kasus di Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan diawal, maka ada

beberapa masalah yang dapat dirumuskan, yaitu:

a. Bagaimana membuat sistem yang dapat memberikan standar pencatatan

keuangan.

b. Bagaimana membuat sistem dengan penomoran yang jelas dan berurut

untuk setiap transaksi sehingga mengurangi terjadinya penerimaan kas

(29)

c. Bagaimana membuat sistem yang dapat membuat laporan penerimaan kas,

laporan pengeluaran kas, dan laporan aktivitas kas secara keseluruhan

yang akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan agar dapat

digunakan untuk mengambil keputusan manajerial.

d. Bagaimana membuat sistem yang dapat mengurangi redudansi data yang

terjadi dan mengatasi kehilangan data yang sering terjadi..

1.3 Batasan Masalah

Penulisan skripsi ini memiliki ruang lingkup yang menekankan pada analisa

dan perancangan aplikasi sistem informasi pencatatan keuangan organisasi

non-profit di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro. Dengan batasan masalah

sebagai berikut:

a. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang hanya terbatas

pada manajemen dana organisasi.

b. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang mencakup sistem

pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas pada organisasi.

c. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang memberikan

nomor untuk setiap bukti transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran

kas.

d. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang dapat

memberikan laporan penerimaan kas, laporan pengeluaran kas, dan

laporan aktivitas kas yang akurat, tepat waktu, dan dapat

(30)

e. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang dapat digunakan

oleh manajerial PATTIRO sebagai alat pendukung keputusan.

f. Perancangan database yang dapat memperbaiki pengolahan data keuangan

organisasi non-profit dan mengurangi redudansi data.

g. Pembangunan sistem informasi pencatatan keuangan akan dilakukan

sampai tahap construction and testing.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian dan pengembangan sistem informasi

pencatatan keuangan organisasi non-profit dalam menunjang penulisan skripsi ini

adalah:

a. Menganalisa sistem dan mengidentifikasi masalah pada sistem yang

sedang berjalan di Divisi Finance PATTIRO.

b. Mengatasi masalah internal yang terjadi pada sistem pencatatan keuangan

PATTIRO.

c. Merancang suatu perangkat lunak yang mampu membantu mengolah

data-data keuangan untuk dijadikan laporan.

d. Membuat perangkat lunak yang sesuai dengan rancangan sistem perangkat

(31)

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

a. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, di bidang pengembangan sistem

informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit.

b. Dapat memahami konsep sistem informasi pencatatan keuangan organisasi

non-profit secara umum.

c. Dapat memahami rancang bangun sistem informasi pencatatan keuangan

organisasi non-profit secara umum.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian menggunakan dua meyode terpisah yaitu metode

pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk metode pengumpulan data, menggunakan beberapa cara yaitu:

1. Studi Pustaka

Mengumpulkan data dan informasi yang berdasarkan studi kepustakaan

dengan mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan prosedur sistem

yang telah ada, analisa perancangan sistem berorientasi objek dan bahasa

pemrogramaan yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah

(32)

2. Studi Lapangan

a. Observasi/ Pengamatan

Meninjau dan mengamati secara langsung terhadap kegiatan yang

dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan

sehingga dapat dilakukan evaluasi dari penelitian tersebut.

b. Interview/ Wawancara

Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian dengan

melakukan wawancara dengan pihak organisasi tempat penelitian.

3. Studi Literatur Sejenis

Melakukan perbandingan terhadap penelitian sejenis untuk dijadikan

bahan perbandingan dan acuan penelitian agar hasil penelitian dapat lebih

baik dari penelitian sejenis.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan aplikasi sistem informasi pencatatan keuangan PATTIRO

ini menggunakan metodologi pemodelan objek (object modelling), merupakan

suatu teknik yang mencoba untuk menyatukan data dan proses ke dalam konsep

tunggal yang disebut objek (Whitten, Bentley, Dittman, 2004). Sebagai alur

pengembangan aplikasi akan digunakan RAD (Rapid Application Development),

yaitu sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan

pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi,

cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang

pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (Whitten, Bentley, Dittman,

(33)

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penelitian dan menuliskan skripsi ini maka

format penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan sesuai dengan

ruang lingkup yang dijelaskan sebelumnya secara garis besar, yang dibagi menjadi

beberapa bab yang dapat dijabarkan secara ringkas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, permasalahan, ruang lingkup penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan teori yang mendasari penulisan skripsi dan

pembuatan aplikasi ini, yaitu Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Informasi,

Konsep Dasar Sistem Informasi, Pertimbangan Dasar Pencatatan Keuangan,

Definisi Organisasi Non-Profit, Konsep Object Oriented, Konsep Dasar RAD,

Konsep Dasar UML, dan perangkat lunak pendukung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Isi dari bab ini adalah pemaparan metode yang dipakai dalam pencarian

data maupun metode untuk pengembangan sistem yang dilakukan dalam

penelitian ini.

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini merupakan inti dari penyusunan pengembangan sistem informasi

pencatatan keuangan organisasi non-profit pada Divisi Finance Pattiro, seperti

gambaran umum perusahaan, rich picture sistem manual dan pengembangan

sistem yang baru dengan membuat pengembangan aplikasi sistem informasi

(34)

BAB V PENUTUP

Berisi simpulan mengenai hasil akhir dari keseluruhan proses yang telah

(35)

9 2.1 Konsep Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem,

(Hartono, 2005) yaitu:

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan

sistem sebagai berikut:

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan kepada elemen atau komponen

mendefinisikan sistem sebagai berikut:

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, (Hartono, 2005)

yaitu:

1. Komponen-Komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

(36)

mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem

memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapaun diluar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung (Interface)

Penghubung merupakan media yang membuat satu subsistem dan

subsistem lainnya saling berhubungan. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran

dari satu subsistem bisa menjadi masukan bagi subsistem lainnya dengan melalui

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

(37)

keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance

input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal

input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran (Output)

Keluaran adalah hasi energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan

untuk subsistem lain. Misalnya dalam sistem komputer, panas adalah keluaran

yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil pembuangan, sedangkan informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah (process) yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Sebagai contoh, suatu sistem produksi, akan mengolah

masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain, menjadi laporan-laporan

keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Sasaran dari sistem, sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem

dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil, jika

(38)

2.2 Konsep Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi dapat

didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan kejadian-kejadian yang

nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi

adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal. Data adalah

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia

bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai

yang disebut dengan transaksi. Sebagai contoh, penjualan adalah transaksi

perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan

nyata (fact) adalah berupa suatu obyek nyata, seperti: tempat, benda, dan

orang-orang yang betul ada dan terjadi (Hartono, 2005).

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, (Hartono, 2005 )yaitu:

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti, informasi harus jelas, yang

mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat, karena berasal dari

sumber informasi sampai ke penerima informasi, kemungkinan banyak

terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi

tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang ke penerima tidak

boleh terlambat. Informasi yang telah usang, tidak akan mempunyai nilai

(39)

keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat

fatal untuk suatu organisasi. Dewasa ini, mahalnya nilai informasi

disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan

teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkannya, mengelola, dan

mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap orang berbeda. Sebagai

contoh, informasi tentang akibat kerusakan mesin produksi kepada

akuntan perusahaan adalah kurang relevan, bila ditujukan kepada ahli

teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi tentang harga pokok produksi

untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan

untuk akuntan.

2.3 Konsep Sistem Informasi

Dalam bukunya Whitten (2004), sistem informasi merupakan pengaturan

orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output

informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah informasi.

2.4 Konsep Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi Keuangan adalah bagian dari sistem informasi

manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan.

(40)

akuntansi organisasi seperti ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran. (Bodnar,

2000)

Istilah sistem informasi keuangan digunakan untuk menjelaskan subsistem

CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam

atau di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi

disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi

matematika, komunikasi elektronik dan srana dari sistem pakar. (McLeod, 2001)

Sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem input dan output yang

digambarkan dengan model sistem informasi keuangan sebagai berikut (Mc Leod,

2001) :

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan (McLeod, 2001)

Penelitian ini hanya terfokus pada sistem informasi akuntansi pada

(41)

2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi

Tugas sistem informasi akuntansi adalah mengumpulkan data yang

menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan

menyediakan informasi bagi pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan.

(McLeod, 2001)

Data akuntansi menjadi penting karena menyediakan catatan segala

sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan.

Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan

terjadinya, siapa yang terlibat, dan (dalam banyak kasus) berapa banyak uang

yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memenuhi

sebagian informasi manajemen. (McLeod, 2001)

2.4.2 Subsistem Manajemen Dana

Arus uang dari lingkungan, melalui perusahaan, dan kembali ke

lingkungan adalah penting karena uang digunakan untuk memperoleh sumber

daya fisik yang lain. Arus ini dapat dikelola untuk mecapai dua tujuan (McLeod,

2001) :

1. Untuk memastikan bahwa arus pendapatan lebih besar daripada arus

keluarnya biaya.

2. Untuk memastikan bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun.

Banyak analisis yang bisa digunakan dalam subsistem manajemen dana,

namun yang biasa digunakan adalah analisis arus kas. Perangkat lunaknya disebut

(42)

pertimbangan-pertimbangan keuangan untuk membuat keputusan menurut cara

yang diinginkan. (McLeod, 2001)

2.5 Konsep Organisasi Non-profit

Organisasi non-profit atau lembaga nirlaba merupakan salah satu

representasi dari suatu komunitas atau lingkungan tertentu dalam bentuk institusi.

(Nainggolan, 2008)

Organisasi non-profit memiliki tiga kegiatan umum yang diigambarkan

secara fungsional, (Nainggolan, 2008) yaitu:

1. Kegiatan menggalang dana untuk merealisasikan semua kegiatan yang

dirancang dalam rangka mencapai tujuan.

2. Setelah ada hasil dari kegiatan penggalangan dana, maka kegiatan

dilaksanakan dan dikelola sesuai dengan rencana baik program maupun

keuangan.

3. Pengelola kegiatan organisasi baik program dan keuangan setelah selesai

harus dipertanggungjawabkan. Baik kepada pihak pemberi dana maupun

pihak yang berkepentingan terhadap organisasi.

Dari gambaran ketiga fungsi yang akan dilaksanakan oleh organisasi

non-profit, maka organisasi harus merancang unsur dan prosedur terkait serta

(43)

2.5.1 Konsep Sistem Keuangan Organisasi Non-Profit

Terkait dengan keuangan organisasi, maka gambaran hubungan unsur dan

prosedur dalam keuangan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Hubungan Unsur dan Prosedur Keuangan Organisasi Non-Profit

(Nainggolan, 2008)

2.6 Konsep Object Oriented (Berorientasi Objek)

Enam ide dasar yang memberi ciri pada pemrograman berorientasi obyek

yaitu (Kendall, 2003):

1. Objek-objek (Objects)

Objek adalah penggambaran komputer dari beberapa kejadian di dunia

nyata. Contohnya, jika Anda memiliki sebuah Jeep Wrangler, komputer akan

menyimpan jenis modelnya (Jeep Wrangler), nomor identitas kendaraan (VIN)

(#51Y62BG826341Y) dan tipe mesin (6-Cyl). Objek bisa memiliki dua atribut

(seperti misalnya model VIN, dan tipe mesin) dan kegiatannya (misalnya ”lampu

(44)

2. Kelas-kelas (Classes)

Kelas adalah sebuah kategori dari objek yang sama. Objek-objek

dikelompokkkan dalam kelas-kelas. Sebuah kelas mendefinisikan serangkaian

atribut untuk pemakaian bersama yang ditemulan dalam setiap objek dalam kelas.

Sebagai contoh, setiap mobil akan memiliki atribut untuk Model, VIN, dan Mesin.

Pemrogram harus mendefinisikan kelas dalam programnya. Ketika program

tersebut dijalankan, objek dapat diciptakan dari sebuah kelas yang ditentukan.

Istilah instantiate (dengan seketika) digunakan ketika sebuah objek diciptakan

dari sebuah kelas. Sebagai cotoh, sebuah program dapat menciptakan dengan

seketika sebuah Jeep Wranger sebagai sebuah objek dari dari kelas Mobil.

3. Pesan-pesan (Messages)

Informasi dapat dikirim dari suatu objek ke objek yang lain. Pesan-pesan

bukanlah bentuk bebas, kelas-kelas telah diprogram untuk megirimkan pesan dan

bereaksi terhadap pesan yang diterima.

4. Pembungkusan (Encapsulation)

Biasanya informasi tentang suatu objek dibungkus oleh kegiatannya

sendiri. Jadi, sebuah objek memelihara data tentang keadaan dunia nyata yang

digambarkannya dalam keadaan yang sama.

5. Pewarisan (Inheritance)

Kelas-kelas dapat memiliki anak, yaitu, satu kelas dapat diciptakan dari

kelas yang lain. Kelas asal –atau kelas induk- dikenal sebagai kelas basis (dasar).

Kelas anak dikenal sebagai ”kelas turunan”. Sebuah kelas derivasi dapat

diciptakan dalam beberapa cara yang akan mewarisi seluruh atribut dan kegiatan

(45)

6. Polimorfisme (Polymorphism)

Istilah polimorfisme menunjukkan pada kegiatan alternatif diantara kelas

turunan yang terkait. Ketika beberapa kelas mewariskan atribut dan kegiatannya,

akan terdapat suatu kegiatan dimana kegiatan dari kelas turunan berbeda dari

kelas dasarnya atau kelas turunan kandungnya.

2.6.1 Keuntungan Menggunakan Object Oriented

Keuntungan / kekuatan utama dari object oriented yaitu (Munawar, 2005):

1. Jelasnya informasi dalam konteks sistem. Fungsi sistem baru tidak hanya

menangani sejumlah besar data yang sejenis tetapi juga mendistribusikan

data ke seluruh organisasi. Karena itu sangat penting menggunakan metode

yang fokus baik pada sistem maupun konteksnya.

2. Sangat dekatnya hubungan antara OO analisis, OO design, OO user

interface, dan OO programming.

3. Objek mempersipkan koherensi material dan mental pada struktur sistem.

2.6.2 Keterbatasan Object Oriented

Ada beberapa aplikasi yang tidak cocok dikembangkan dengan metode

object oriented antara lain aplikasi yang membutuhkan banyak algoritma.

Beberapa aplikasi yang melibatkan perhitungan yang besar dank kompleks

(seperti perhitungan orbit satelit) sangat tidak cocok menggunakan pendekatan

(46)

2.7 Metode Pengumpulan Data

2.7.1 Studi Pustaka

Penelusuran pustaka (studi pustaka) terutama dimaksudkan sebagai langkah

awal untuk menyiapkan kerangka penelitian (research design) dan proposal guna

memperoleh informasi penelitian sejenis, memperdalam kajian teoretis atau

mempertajam metodologi. Studi pustaka sekaligus memanfaatkan sumber

perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya studi pustaka

membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa

memerlukan riset lapangan. Dalam bukunya Zed (2004), Studi pustaka dapat

diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode

pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan

penelitian. Dalam bukunya Zed juga mengutarakan empat ciri utama studi pustaka

yaitu:

Ciri pertama ialah bahwa peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash)

atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi

mata (eyewitness) berupa kejadian, orang atau benda-benda lainnya.

Ciri yang kedua, data pustaka besifat siap pakai (ready-made). Artinya

peneliti tidak pergi kemana-mana, kecuali hanya berhadapan langsung dengan

bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.

Ciri yang ketiga ialah bahwa data pustaka umumnya adalah sumber

sekunder, dalam arti bahwa peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan

bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. Sumber pustaka sedikit

(47)

Ciri yang keempat adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh

ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan informasi statik (tetap). Artinya

kapan pun ia datang dan pergi, data tersebut tidak akan pernah berubah karena ia

sudah merupakan data mati yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka,

gambar, rekaman tape atau film) (Zed, 2004).

2.7.2 Studi Lapangan

2.7.2.1Observasi/ Pengamatan

Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data dimana peneliti

atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan

selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan

melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.

Peranan pengamat dapat dibedakan berdasarkan hubungan partisipatifnya dengan

kelompok yang diamatinya, yaitu (Gulo, 2002):

a. Partisipasi penuh

Menyamakan diri dengan orang yang diteliti. Dengan demikian pengamat

dapat merasakan dan menghayati apa yang diamati oleh responden. Tidak jarang

seorang pengamat tinggal bersama dengan kelompok masyarakat yang diamatinya

dalam waktu yang cukup lama sehingga ia dianggap sebagai bagian dari

masyarakat yang bersangkutan.

b. Partisipasi sebagai pengamat

Masing-masing pihak, baik pengamat maupun yang diamati menyadari

peranannya. Peneliti sebagai pengamat membatasi diri dalam berpartisipasi

(48)

pengamatan. Oleh karena itu, pengamat membatasi aktivitasnya dalam kelompok

responden.

c. Pengamat sebagai partisipan

Peneliti hanya berpartisipasi sepanjang yang dibutuhkan dalam

penelitiannya.

d. Pengamat sempurna (complete obsever)

Peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang diamati. Ia

mempunyai jarak dengan responden yang diamatinya.

Dalam bukunya Gulo (2002), observasi (pengamatan) terdiri atas:

a. Persiapan termasuk latihan (training)

b. Memasuki lingkungan penelitian

c. Memulai interaksi

d. Pengamatan dan pencatatan

e. Menyelesaikan tugas lapangan

2.7.2.2Interview/ Wawancara

Wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang memungkinkan analis

sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap

muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee). Wawancara

(interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta (fact finding

technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem

(49)

Kebaikan dari wawancara adalah sebagai berikut (Hartono, 2005):

a. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk

memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan

terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

b. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan

pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.

c. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari

gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.

d. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak

selalu terjadi.

2.8 Rapid Application Development (RAD)

RAD adalah salah satu metode pengembagan suatu sistem informasi

dengan waktu yang relatif singkat. Untuk pengembangan suatu sistem informasi

yang normal membutuhkan waktu minimal 180 hari, kakan tetapi dengan

menggunakan metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya dalam waktu

30-90 hari. (Noertjahyana, 2002)

Dalam literatur lain menyebutkan bahwa RAD adalah sebuah strategi

pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui

keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan

bertambah serangkain prototype / prototipe bekerja sebuah sistem yang pada

akhirnya berkembang kedalam sistem final (atau sebuah versi). (Whitten, 2004).

(50)

Gambar2.3 Strategi Rapid Application Development (RAD) (Whitten, 2004)

Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid

Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi

rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan

RAD adalah (Whitten, 2004):

1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis,

desain, konstruksi.

2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar

yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis,

desainer, pembangun sistem.

3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui

pendekatan konstruksi berulang.

4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai

melihat sebuah sistem yang bekerja.

Pada penelitian ini alur yang dilalui hanya sampai construction and

testing. Sedangkan untuk pengembangan lebih lanjut diserahkan kepada pihak

(51)

2.9 Pendekatan Analisis Model Driven, OOA dan OOD

2.9.1 Pengertian Pendekatan Model Driven

Pendekatan model-driven analysis / analisis model driven yaitu

penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu

masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan

solusi-solusi bisnis (Whitten, 2004).

2.9.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA)

Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah

teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam

konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar

yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perpsektif,

seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004).

Objek adalah pembungkusan data (disebut properti) yang

mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang berlainan,

dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk menggunakan

atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut (Whitten, 2004).

2.9.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah

sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak

khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka

(52)

2.10 Unified Modeling Languange (UML)

UML merupakan bahasa pemodelan sistem berorientasi objek standar

yang digunakan di seluruh dunia. UML diciptakan oleh Grady Booch, James

Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Ketiganya merupakan pencipta berbagai teknik

pemodelan berorientasi objek pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an

(Whitten, 2004).

2.10.1 Sejarah UML

Sebelum kemunculan UML, terdapat berbagai metode pemodelan

berorientasi objek yang berbeda-beda. Ini memberikan kesulitan tersendiri bagi

para pengembang sistem untuk menggunakan pemodelan mana untuk sistem yang

mereka kembangkan.

Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh bergabung untuk

menggunakan metode pengembangan berorientasi objek yang bertujuan untuk

membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek.

Tahun 1995, Ivar Jacobson bergabung, dan mereka bertiga fokus membuat bahasa

pemodelan standar yang dikenal dengan UML, yang dirilis tahun 1997(Whitten,

2004).

2.10.2 Konsep UML

Menurut Fowler dalam Mulyanto (2008) UML adalah bahasa pemodelan

standar atau kumpulan teknik-teknik pemodelan untuk menspesifikasi,

memvisualisasi, mengkontruksi dan mendokumntasi hasil kerja dalam

(53)

Dalam literatur lain UML juga disebutkan sebagai satu kumpulan konvensi

pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah

software yang terkait dengan objek (Whitten, 2004).

Secara sederhana UML digunakan untuk menggambar sketsa sistem.

Pengembangan menggunkan UML untuk menyampaikan beberapa aspek dari

sebuah perangkat lunak melalui notasi grafis. UML mendefinisikan notasi dan

semantik. Notasi merupakan sekumpulan bentuk khusus yang memiliki makna

tertentu untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak dan semantik

mendefinisikan bagaimana bentu-bentuk tersebut dapat dikombinasikan

(Mulyanto, 2008).

Ada beberapa jenis diagram yang disediakan UML, antara lain (Mulyanto,

2008):

1. Use-case diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi

antara pengguna dengan sebuah perangkat lunak.

2. Activity diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan

prosedur-prosedur perilaku perangkat lunak.

3. Class diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan class, fitur,

dan hubungan-hubungan yang terjadi. Pada diagram ini pendekatan

berorientasi obyek memegang peranan yang sangat penting.

4. Sequence diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi

antar obyek dengan penekanan pada urutan proses atau kejadian.

5. State chart diagram. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan

bagaimana suatu kejadian mengubah obyek selama masa hidup obyek

(54)

6. Component diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan struktur

dan koneksi komponen.

2.11 Database

Database adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi dengan cara

sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi seperti

diperbaharui, dicari, diolah, dengan perhitungan-perhitungan tertentu, serta

dihapus (Nugroho, 2004).

2.11.1 Keuntungan Menggunakan Database

Keuntungan dalam menggunakan database, yaitu (Nugroho, 2008):

a. Mengurangi duplikasi data. File-file duplikat akan dihapus sehingga tidak

terjadi pengulangan data.

b. Memperbaiki konsistensi data. Karena data saling berhubungan maka data

akan konsisten. Apabila sebuah data diubah maka sebuah data yang terkait

akan ikut berubah secara otomatis.

c. Memperbaiki keseragaman data. Sebuah data yang sama.

d. Mengembangkan integrasi data. Semua file disatukan menjadi sebuah

sistem yang terintegrasi, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

2.11.2 Database Management System(DBMS)

DBMS adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola,

(55)

menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan

pengambilan data dari database (Hariyanto, 2004).

2.12 Personal Home Page (PHP)

PHP singkatan dari PHP Hypertext Prepocessor yang digunakan sebagai

bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada

dokumen HTML.(Peranginangin, 2006)

PHP merupakan bahasa pemrograman yang open source, artinya dapat

diperoleh secara gratis dan dapat dikembangkan oleh siapapun.

2.12.1 Kelebihan-kelebihan PHP

Sebagai bahasa pemrograman PHP memiliki banyak kelebihan, antara lain

(Peranginangin, 2006):

1. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan

apa saja yang dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form,

mengumpulkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta

menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI.

2. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi antara lain Linux,

Windows, Mac OS X, RISC OS.

3. Mendukung banyak web server seperti Apache, Microsoft internet

Information Server (MIIS), Personal Web Server (PWS), Netscape and

iPlanet servers, Oreilly Website Pro server, Audium, Xitami, OmniHTTPd,

(56)

4. PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML (Hyper Text Markup

Languages), tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran

gambar, file PDF, dan movie flash. PHP juga dapat menghasilkan teks

seperti XHTML dan file XML lainnya.

5. Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungannya

terhadap banyak database seperti: Adabas D, dBase, Direct MS-SQL,

Empress, FilePro (read only), FrontBase, Hyperwave, IBM DB2,

Informix, Ingres, Interbase, MSQL, MySQL, ODBC, Oracle (OC17 dan

OC18), Ovrimos, PostgrSQL, Solid,Sybase, Unix DBM dan Velocis.

2.12.2 Sintaks PHP

Sintaks program/ script PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada

empat pasangan tag PHP yang untuk menandai blok script PHP (Peranginangin,

2006) :

1. <?php ...>

2. <script language = ”PHP”> ... </script>

3. <? ... ?>

4. <% ...%>

2.13 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database

Management Systems/DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman web,

terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl (Sidik,

(57)

Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar

untuk mengakses database-nya. Software database ini kini telah tersedia juga

pada platform sistem operasi Windows (Prasetyo, 2003).

MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License).

Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial (Prasetyo,

2003).

Berikut ini merupakan keistimewaan dari MySQL (Prasetyo, 2003):

a. Portability: Dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi

seperti Windows, Linux, Mac OS X Server, dll.

b. Open Source: Dapat digunakan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya

sepeserpun.

c. Multiuser: Dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang

bersamaan tanpa mengalami masalah/ konflik.

d. Performance Tunning: Memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam

menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih

banyak SQL/ satuan waktu.

e. Coloum Types: Memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/

unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, time,

datetime, timestamp, year, set, serta enum.

f. Command and Function: Memiliki operator dan fungsi secara penuh

(58)

g. Security: Memiliki beberapa lapisan pengaman seperti level subnet mask,

nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetil

serta password terenkripsi.

h. Scalability and Limits: Mampu menangani database dalam skala besar

dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar

baris. Batas indeks yang dapat menampung 32 indeks pada tiap tabel.

i. Connectivity: Dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan

protokol TCP/ IP, UNIX Soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

j. Localisation: Dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client

dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.

k. Interface: Memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan

bahasa pemrograman yang digunakan untuk administrasi database.

l. Client and Tools: Dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan

untuk administrasi database. Dan pada setiap tools yang ada disediakan

petunjuk online.

m. Struktur Tabel: Memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam

mengangani ALTER TABLE, dibandingkan dengan database lainnya.

2.14 Definisi Client-Server

Aplikasi Client server adalah (Kadir, 2003):

1. Aplikasi pesan, misalnya surat elektronis.

2. Penyebaran basis data pada beberapa jaringan komputer.

3. Memungkinkan bebagai berkas atau periferal atau pengaksesan komputer

Gambar

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan (McLeod, 2001)
Gambar 2.2 Hubungan Unsur dan Prosedur Keuangan Organisasi Non-Profit
gambar, rekaman tape atau film) (Zed, 2004).
gambar, file PDF, dan movie flash. PHP juga dapat menghasilkan teks
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis lumut ini memiliki ukuran 2-3 mm, termasuk ke dalam lumut acrocarpus, berwarna hijau; daun tersusun spiral, bentuk daun lanset, tidak memiliki border,

Sampai dengan bulan Desember 2013, telah dilakukan pengelolaan website BPTP Bengkulu sebagai salah satu media komunikasi dan penyebarluasan informasi hasil

SIG yang digunakan pada perangkat mobile yang menggunakan Platform Android diharapkan dapat mempermudah wisatawan yang berkunjung ke Bali Selatan khususnya untuk

adalah rugi-rugi yang terjadi dalam jaringan distribusi tenaga listrik karena adanya hambatan terhadap arus yang mengalir melalui material penghantar jaringan karena adanya

1) Letak tidak berhubungan langsung dengan dapur, ruang persiapan makanan, ruang tamu dan gudang makanan. 2) Didalam toilet harus tersedia jamban,peturasan dan baik air. 3)

4.2 Hasil analisis aktivitas antioksidan sampel ekstrak etanol, fraksi n -heksana, etil asetat dan air dari herba kurmak mbelin pada menit

Skripsi ini berjudul “Aspek Sufistik dalam Kumpulan Cerpen Setangkai Melati di Sayap Jibril Tinjauan: Semiotik.” Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memberikan

Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan menurut Prayudi bahwa manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan dari pada semua faktor dan sumber daya yang menurut