(STUDI KASUS: DI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) PATTIRO)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Disusun Oleh: DILAH PENI FAUZIAH
105093003017
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ii
(STUDI KASUS: LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)
PATTIRO)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
DILAH PENI FAUZIAH
105093003017
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
iii
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) PATTIRO)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
DILAH PENI FAUZIAH
105093003017
Menyetujui,
Pembimbing I
Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc
Pembimbing II
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
iv
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan
Non-Profit (Studi Kasus: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PATTIRO)” yang ditulis oleh Dilah Peni Fauziah, NIM 105093003017 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui :
Penguji I Penguji II
Zulfiandri, MMSI NIP. 19070130 200501 1003_
Nia Kumaladewi, MMSI NIP.10504111179_
Pembimbing I Pembimbing II
Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc NIP.
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui : Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 956
Ketua
Program Studi Sistem Informasi
v
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI
BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 21 Juni 2010
Dilah Peni Fauziah
vi
DILAH PENI FAUZIAH (105093003017). Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit (Studi Kasus: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PATTIRO) di bawah bimbingan ZAENUDDIN BEY F. dan NUR AENI HIDAYAH.
Tren perkembangan organisasi non-profit yang semakin meningkat jumlahnya membuat persaingan antar organisasi-organisasi tersebut semakin ketat, termasuk dalam kegiatan manajerialnya. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dewasa ini organisasi non-profit harus meningkatkan kinerja manajerialnya dengan memanfaatkan teknologi tersebut. Diantaranya dalam pencatatan data-data keuangan untuk dijadikan laporan keuangan. Pada LSM PATTIRO, pengolahan data-data keuangan untuk dijadikan laporan masih dilakukan secara manual yang menyebabkan manajemen kehilangan kontrol. Sehingga mungkin saja terjadi transaksi-transaksi yang tidak tercatat, kehilangan dokumen, dan masalah keterlambatan pelaporan yang membuat laporan keuangan tidak akurat dan tidak dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Berdasarkan masalah-masalah tersebut, dalam penelitian ini dikembangkan Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit yang dapat digunakan untuk mengolah dan menyimpan data-data keuangan organisasi yang berupa data penerimaan dan pengeluaran kas untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengembangan Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit
menggunakan metode pengembangan Rapid Application Develompent (RAD) yang merujuk pada teori Jeffery L. Whitten Dkk. (2004) dengan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat pemodelan sistem. Teknologi yang digunakan untuk pembangunan perangkat lunak sistem adalah PHP 5.2.9 sebagai bahasa pemrograman, Apache 2.2 sebagai web server, dan MySQL 5.0 sebagai
database. Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi
Non-Profit ini berhasil membuat pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu format, membuat sistem pengendalian internal menjadi lebih baik dengan melibatkan seluruh pihak dalam pencatatan transaksi, penyimpanan data dalam database sehingga mengurangi penggunaan kertas dan resiko kehilangan catatan transaksi, dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kata Kunci: Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas, Rapid Application Development (RAD), Pemodelan berorientasi objek, Unified Modelling Language (UML). V Bab + xxv Halaman+ 115 Halaman+ Daftar Pustaka+ 30 Gambar+ 36 Tabel +6 Daftar Simbol+ 5 Lampiran.
vii
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada
Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Judul peneletian skripsi ini adalah “Rancang Bangun Sistem Informasi
Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit (Studi Kasus: Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) PATTIRO)”. Tidak lupa, shalawat serta salam
kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, beserta seluruh pengikutnya dari awal
hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah mendukung atas terselesaikannya skripsi ini.
Karena tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto, M. Kom selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi.
3. Ibu Nur Aeni Hidayah M.MSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem
Informasi sekaligus Dosen Pembimbing II yang selalu membimbing penulis
4. Bapak Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I yang
selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian ini dan
memberikan banyak ilmu baru yang belum diketahui penulis sebelumnya.
5. Kedua orangtuaku tercinta dan tersayang, yang tak henti-hentinya
mencurahkan kasih sayang, motivasi, dan pengertian kepada penulis . Dan
kelima Dilah yang akan selamanya menjadi bagian dari hidup penulis.
6. Ibu D. Utami Cahyani, selaku Manajer Keuangan PATTIRO yang telah
memberikan banyak masukan dalam pembuatan skripsi ini.
7. Annisa Primasari dan Afrialdi Syahputra, yang telah banyak memberikan
bantuan keajaiban bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan
sahabat-sahabat terbaikku: Ayu Dhita, Citra Nuraini, Lia Amalia, Mita Ristanti,
Muyassaroh, dan Yunita Fitriyani. Terima kasih untuk warna yang kalian
berikan.
8. Lingkaran malaikatku yang senantiasa mengingatkan dalam kebaikan,
Rahmah Farahdita, Mia Lestari, Wulan Embun, Aulia Destianti, Iklima Ermis,
Zahara Fadilah, dan semua yang telah menjadi kisah dalam hidupku.
9. Teman-temanku di Fakultas Sains dan Teknologi terutama angkatan 2005
yang telah memberikan motivasi tak henti agar penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini.
10.Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
penulis selama praktek kerja hingga penyelesaian laporan ini.
Penulis juga ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang terkait, apabila selama ini ada hal-hal yang kurang
pembaca dan semua pihak agar penulisan laporan selanjutnya menjadi lebih baik
lagi.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan skripsi ini dapat berguna bagi
penulis dan juga pembaca sekalian. Amin.
Jakarta, 21 Juni 2010
x
HALAMAN SAMPUL ...
HALAMAN JUDUL ………...
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ………...
HALAMAN PERNYATAAN ...
ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR ………...…
DAFTAR ISI ………...
DAFTAR GAMBAR ……….….
DAFTAR TABEL ……….….
DAFTAR SIMBOL ...
DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I. PENDAHULUAN ...
1.1 Latar Belakang ……….………...…. 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Batasan Masalah ... 1.4 Tujuan Penelitian ...………... 1.5 Manfaat Penelitian ... 1.6 Metode Penelitian ……….………... 1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 1.7 Sistematika Penulisan ...
BAB II. LANDASAN TEORI ...
2.1 Konsep Sistem ... 2.1.1 Karakteristik Sistem ... 2.2 Konsep Informasi ... 2.3 Konsep Sistem Informasi ... 2.4 Konsep Sistem Informasi Keuangan ...
2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 2.4.2 Subsistem Manajemen Dana ... 2.5 Konsep Organisasi Non-Profit………... 2.5.1 Konsep Sistem Keuangan Organisasi Non-Profit... 2.6 Konsep Object Oriented (Berorientasi Objek)………... 2.6.1 Keuntungan Menggunakan Object Oriented………... 2.6.2 Keterbatasan Object Oriented …...……… 2.7 Metode Pengumpulan Data ... 2.7.1 Studi Pustaka ...………... 2.7.2 Studi Lapangan .………...………...
2.7.2.1 Observasi/ Pengamatan………...
2.7.2.2 Interview/ Wawancara……….
2.8 RAD (Rapid Application Development) ... 2.9 Pendekatan Analisis Model Driven OOA dan OOD ... 2.9.1 Pengertian Model Driven ... 2. 9.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA) ... 2. 9.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD) ... 2.10 Unified Modelling Language (UML) ...
2.10.1 Sejarah UML ... 2.10.2 Konsep UML ... 2.11 Database ... 2.11.1 Keuntungan Menggunakan Database ... 2.11.2 Database Management System (DBMS) ... 2.12 Personal Home Page (PHP) ...
2.12.1 Kelebihan-kelebihan PHP... 2.12.2 Syntax PHP ... 2.13 MySQL ... 2.14 Definisi Client-Server ... 2.15 Pengujian Perangkat Lunak ... 2.16 Literatur Sejenis ...
BAB III. METODE PENELITIAN ...
3.1 Metode Pengumpulan Data ... 3.1.1 Studi Pustaka ... 3.1.2 Studi Lapangan ...
3.1.2.1 Observasi/ Pengamatan ... 3.1.2.2 Interview/ Wawancara ... 3.1.3 Studi Literatur Sejenis ... 3.2 Metode Pengembangan Sistem ………... 3.2.1 Scope Definition (Definisi Ruang Lingkup) ... 3.3 Kerangka Berpikir ...
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...
4.1 Mendefinisikan Ruang Lingkup (Scope Definition) ... 4.1.1 Sejarah Organisasi ... 4.1.2 Visi dan Misi ………... 4.1.3 Struktur Organisasi ... 4.1.4 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan ...
4.2.3.1 Use-case Diagram ……….. 4.2.3.1.1 Identifikasi Aktor ………... 4.2.3.1.2 Identifikasi Use-case ……….. 4.2.3.1.3 Pemodelan Use-case ………... 4.2.3.2 Use-case Narrative Analysis Diagram ……….. 4.3.5 Perancangan Database ... 4.3.5.1 Kamus Data ... 4.3.6 Matriks data-to location CRUD ... 4.3.7 Perancangan Kode (Pseudocode) ………... 4.3.8 Perancangan Antarmuka Sistem ... 4.4 Construction & testing ... 4.4.1 Construction ... 4.4.2 Testing ...
BAB V. PENUTUP ...
5.1 Kesimpulan ………... 5.2 Saran ………...
DAFTAR PUSTAKA ………...
xiv
Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan ...
Gambar 2.2 Hubungan Unsur dan Prosedur Keuangan Organisasi
Non-Profit ...
Gambar 2.3 Strategi Rapid Application Development (RAD) ...
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ...
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PATTIRO ...
Gambar 4.2 Sistem Penerimaan Kas Yang Berjalan ...
Gambar 4.3 Sistem Pengeluaran Kas Yang Berjalan ...
Gambar 4.4 Diagram Use-case Sistem Usulan ...
Gambar 4.5 Activity DiagramLogin ...
Gambar 4.6 Activity Diagram Input Penerimaan Kas ...
Gambar 4.7 Activity Diagram Input Pengeluaran Kas ...
Gambar 4.8 Activity Diagram Persetujuan Penerimaan Kas ...
Gambar 4.9 Activity Diagram PersetujuanPengeluaran Kas ...
Gambar 4.10 Activity Diagram Cetak Penerimaan Kas ...
Gambar 4.11 Activity Diagram Cetak Pengeluaran Kas ...
Gambar 4.12 Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan ...
Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Laporan Saldo Sisa ...
Gambar 4.14 Class Diagram Sistem Informasi Pencatatan Keuangan
Organisasi Non-Profit ...
Gambar 4.15 Sequence Diagram Use-case untuk Login ...
Gambar 4.17 Sequence Diagram Use-case untuk Input Pengeluaran Kas
Gambar 4.18 Sequence Diagram Use-case untuk Persetujuan
Penerimaan Kas ...
Gambar 4.19 Sequence Diagram Use-case untuk Persetujuan
Pengeluaran Kas ...
Gambar 4.20 Sequence Diagram Use-case untuk Cetak Penerimaan Kas
Gambar 4.21 Sequence Diagram Use-case untuk Cetak Pengeluaran
Kas ...
Gambar 4.22 Sequence Diagram Use-case untuk Laporan Saldo Sisa ....
Gambar 4.23 Sequence Diagram Use-case untuk Laporan Keuangan ...
Gambar 4.24 State Diagram Penerimaan Kas ...
Gambar 4.25 State Diagram Pengeluaran Kas ...
Gambar 4.26 Deployment Diagram ...
86
87
88
89
90
91
92
94
95
xvi
Tabel 4.1 Cause and Effect Analysis ...
Tabel 4.2 Daftar Pelaku (Actor) Sistem Informasi Pencatatan
Keuangan Organisasi Non-profit ………...
Tabel 4.3 Daftar Use-case Sistem Informasi Pencatatan Keuangan
Organisasi Non-profit ...
Tabel 4.4 Daftar Istilah Use-case Sistem Informasi Pencatatan
Keuangan Organisasi Non-profit …...
Tabel 4.5 Use-case Narrative Analysis Login ...
Tabel 4.6 Use-case Narrative Analysis Input Penerimaan Kas ...
Tabel 4.7 Use-case Narrative Analysis Input Pengeluaran Kas ...
Tabel 4.8 Use-case Narrative Analysis Persetujuan Penerimaan Kas
Tabel 4.9 Use-case Narrative Analysis Persetujuan Pengeluaran Kas
Tabel 4.10 Use-case Narrative Analysis Cetak Penerimaan Kas …….
Tabel 4.11 Use-case Narrative Analysis Cetak Pengeluaran Kas …….
Tabel 4.12 Use-case Narrative Analysis Lihat Laporan Keuangan …..
Tabel 4.13 Use-case Narrative Analysis Lihat Laporan Saldo Sisa ….
Tabel 4.14 Daftar Objek Potensial Sistem Informasi Pencatatan
Keuangan Organisasi Non-profit...
Tabel 4.15 Analisis Daftar Objek Potensial ...
Tabel 4.16 Daftar Objek ...
Tabel 4.17 Use-case Narrative Design Login ………...
Tabel 4.18 Use-case Narrative Design Input Penerimaan Kas ………
Tabel 4.19 Use-case Narrative Design Input Pengeluaran Kas ………
Tabel 4.20 Use-case Narrative Design Persetujuan Penerimaan Kas ..
Tabel 4.21 Use-case Narrative Design Persetujuan Pengeluaran Kas ..
Tabel 4.22 Use-case Narrative Design Cetak Penerimaan Kas ………
Tabel 4.23 Use-case Narrative Design Cetak Pengeluaran Kas ……...
Tabel 4.24 Use-case Narrative Design Lihat Laporan Keuangan ……
Tabel 4.25 Use-case Narrative Design Lihat Laporan Saldo Sisa ……
Tabel 4.26 Struktur Data Tabel sys_user ………...…...
Tabel 4.27 Struktur Data Tabel sys_role ………...
Tabel 4.28 Struktur Data Tabel core_pegawai ………...
Tabel 4.29 Struktur Data Tabel core_dana ………...
Tabel 4.30 Struktur Data Tabel core_status ………...
Tabel 4.31 Struktur Data Tabel sikeu_penerimaan_kas ………....
Tabel 4.32 Struktur Data Tabel sikeu_pengeluaran_kas …………...
Tabel 4.33 Struktur Data Tabel sikeu_penerimaan_kas_status ………
Tabel 4.34 Struktur Data Tabel sikeu_pengeluaran_kas_status ………
Tabel 4.35 Matriks Data-to-location CRUD ………...
Tabel 4.36 Daftar Tools Yang Digunakan Untuk Membangun Sistem
77
78
79
80
81
82
83
97
98
98
99
100
100
101
101
102
103
xviii
Simbol Use Case Diagram
(Munawar, 2005)
Nama
Simbol
Keterangan
Actor Actor adalah pengguna sistem. Actor
tidak terbatas hanya manusia saja,
jika sebuah sistem berkomunikasi
dengan aplikasi lain dan
membutuhkan input atau
memberikan output, maka aplikasi
tersebut juga bisa dianggap sebagai
actor.
Use Case Use case digambarkan sebagai
lingkaran elips dengan nama use case
dituliskan di dalam elips tersebut.
Association Asosiasi digunakan untuk
menghubungkan actor dengan use
case. Asosiasi digambarkan dengan
sebuah garis yang menghubungkan
Simbol Activity Diagram
(Munawar, 2005)
Simbol
Keterangan
Titik Awal
Titik Akhir
Activity
Pilihan Untuk Mengambil Keputusan
Fork, digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang
dilakukan secara paralel, atau menggabungkan dua kegiatan
paralel menjadi satu
Rake, menunjukkan adanya dekomposisi
Tanda Waktu
Tanda Pengiriman
Tanda Penerimaan
Simbol Class Diagram
(Munawar, 2005)
Nama
Simbol
Keterangan
Class Class adalah blok-blok pembangun pada
pemrograman berorientasi objek. Sebuah
class digambarkan sebagai sebuah kotak
terbagi atas tiga bagian. Bagian atas adalah
nama dari class. Bagian tengah
mendefinisikan property/ atribut class.
Bagian akhir mendefinisikan method-method
dari sebuah class.
Assotiantion Sebuah asosiasi merupakan sebuah
relationship paling umum antara 2 class, dan
dilambangkan oleh sebuah garis yang
menghubungkan antara 2 class. Garis ini
bisa melambangkan tipe-tipe relationship
dan juga dapat menampilkan hukum-hukum
multiplisitas pada sebuah relationship
(Contoh: One-to-one, one-to-many,
many-to-many).
Composition Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri
lain, maka class tersebut memiliki relasi
Composition terhadap class tempat dia
bergantung tersebut. Sebuah relationship
composition digambarkan sebagai garis
dengan ujung berbentuk jajaran genjang
berisi/solid.
Dependency Kadangkala sebuah class menggunakan
class yang lain. Hal ini disebut dependency.
Umumnya penggunaan dependency
digunakan untuk menunjukkan operasi pada
suatu class yang menggunakan class yang
lain. Sebuah dependency dilambangkan
sebagai sebuah panah bertitik-titik.
Aggregation Aggregation mengindikasikan keseluruhan
bagian relationship dan biasanya disebut
sebagai relasi “mempunyai sebuah” atau
“bagian dari”. Sebuah aggregation
digambarkan sebagai sebuah garis dengan
sebuah jajaran genjang yang tidak
berisi/tidak solid.
Generalization Sebuah relasi generalization sepadan dengan
sebuah relasi inheritance pada konsep
berorientasi obyek. Sebuah generalization
kepala panah yang tidak solid yang
mengarah ke kelas “parent”-nya/induknya.
Simbol Sequence Diagram
(Munawar, 2005)
Nama
Simbol
Keterangan
Object Object merupakan instance dari sebuah class dan
dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan
sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyek di
dalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.
Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan object,
maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom.
Simbol Actor sama dengan simbol Actor pada Use
Case Diagram.
Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah objek
dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah
garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah
objek.
Activation Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi
empat yang digambar pada sebuah lifeline.
Activation mengindikasikan sebuah objek yang
akan melakukan sebuah aksi.
horizontal antara Activation. Message
mengindikasikan komunikasi antara objek-objek.
Simbol State Diagram
(Munawar, 2005)
Nama
Simbol
Keterangan
State Notasi State menggambarkan sebuah entitas.
Yang digambarkan dengan segiempat yang
tumpul di setiap sisinya
Transition Sebuah Transition menggambarkan sebuah
kondisi objek yang disebabkan oleh suatu event.
Transition digambarkan dengan sebuah anak
panah dengan nama event yang ditulis di
atasnya, di bawahnya, atau di sepanjang anak
panah tersebut.
Initial State Kondisi awal objek sebelum ada perubahan
keadaan. Initial State digambarkan dengan
sebuah lingkaran solid. Hanya satu Initial State
yang diizinkan dalam sebuah diagram.
Final State Menggambarkan ketika objek berhenti memberi
respon terhadap sebuah event. Final State
yang ditengahnya terdapat lingkaran kosong.
Simbol Deployment Diagram
(Munawar, 2005)
Nama
Simbol
Keterangan
Component Pada deployment diagram,
komponen-komponen yang ada
diletakkan didalam node untuk
memastikan keberadaan posisi
mereka.
Node Node menggambarkan
bagian-bagian hardware dalam sebuah
sistem. Notasi untuk node
digambarkan sebagai sebuah kubus
3 dimensi.
Association Sebuah association digambarkan
sebagai sebuah garis yang
menghubungkan dua node yang
mengindikasikan jalur komunikasi
xxv
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian di PATTIRO ...
Lampiran 2 Hasil Wawancara ...
Lampiran 3 Rancangan Antarmuka ...
Lampiran 4 Hasil Testing ...
Lampiran 5 Dokumen Manual ...
A-1
A-2
A-3
A-4
1 1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam
kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955,
peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan
komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya (Maharsi,
2000). Perkembangan tersebut juga mempengaruhi kinerja organisasi-organisasi
di dunia baik yang profitable maupun yang non-profit dengan memanfaatkan
dampak positif dari teknologi tersebut untuk meningkatkan sistem operasional dan
manajerial.
Di era reformasi dewasa ini, lembaga non-profit mengalami tren
perkembangan dan peningkatan jumlah yang signifikan. Diperkirakan sampai
tahun 2004 saja jumlahnya sudah mencapai 15.000 sampai 20.000 lembaga.
(Naingolan, 2008). Dengan perkembangan tersebut, setiap lembaga non-profit
harus memiliki kualitas operasional dan manajerial yang baik agar kegiatan yang
dilakukan lembaga non-profit dapat berjalan dengan lancar. Salah satu
peningkatan kualitas operasional tersebut adalah dengan menggunakan teknologi
informasi dalam pengelolaan data-data keuangan untuk dijadikan laporan yang
bisa menjadi bahan pertimbangan bagi manajer keuangan dan direktur untuk
membuat keputusan.
Pada LSM PATTIRO, sistem pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas
menggunakan bukti transaksi bernomor urut tercetak. Hal ini bisa menyebabkan
manajemen dapat kehilangan kontrol, bisa jadi ada transaksi-transaksi yang tidak
tercatat, baik karena unsur kesengajaan atau tidak sehingga informasi yang
dihasilkan tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya. Dan ini mengakibatkan
laporan keuangan tidak bisa dijadikan dasar untuk membuat keputusan.
Dengan menjadikan sistem pencatatan keuangannya menjadi
terkomputerisasi diharapkan masalah yang terjadi pada LSM PATTIRO dapat
teratasi, selain itu sistem yang terkomputerisasi ini juga diharapkan dapat
mengurangi atau bahkan menhilangkan sama sekali redudansi data yang biasa
terjadi pada sistem manual.
Hal tersebut di atas menjadi latar belakang dan dijadikan alasan untuk
penulisan tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi
Pencatatan Keuangan Organisasi Non-profit (Studi Kasus di Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan diawal, maka ada
beberapa masalah yang dapat dirumuskan, yaitu:
a. Bagaimana membuat sistem yang dapat memberikan standar pencatatan
keuangan.
b. Bagaimana membuat sistem dengan penomoran yang jelas dan berurut
untuk setiap transaksi sehingga mengurangi terjadinya penerimaan kas
c. Bagaimana membuat sistem yang dapat membuat laporan penerimaan kas,
laporan pengeluaran kas, dan laporan aktivitas kas secara keseluruhan
yang akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan agar dapat
digunakan untuk mengambil keputusan manajerial.
d. Bagaimana membuat sistem yang dapat mengurangi redudansi data yang
terjadi dan mengatasi kehilangan data yang sering terjadi..
1.3 Batasan Masalah
Penulisan skripsi ini memiliki ruang lingkup yang menekankan pada analisa
dan perancangan aplikasi sistem informasi pencatatan keuangan organisasi
non-profit di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro. Dengan batasan masalah
sebagai berikut:
a. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang hanya terbatas
pada manajemen dana organisasi.
b. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang mencakup sistem
pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas pada organisasi.
c. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang memberikan
nomor untuk setiap bukti transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran
kas.
d. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang dapat
memberikan laporan penerimaan kas, laporan pengeluaran kas, dan
laporan aktivitas kas yang akurat, tepat waktu, dan dapat
e. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang dapat digunakan
oleh manajerial PATTIRO sebagai alat pendukung keputusan.
f. Perancangan database yang dapat memperbaiki pengolahan data keuangan
organisasi non-profit dan mengurangi redudansi data.
g. Pembangunan sistem informasi pencatatan keuangan akan dilakukan
sampai tahap construction and testing.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian dan pengembangan sistem informasi
pencatatan keuangan organisasi non-profit dalam menunjang penulisan skripsi ini
adalah:
a. Menganalisa sistem dan mengidentifikasi masalah pada sistem yang
sedang berjalan di Divisi Finance PATTIRO.
b. Mengatasi masalah internal yang terjadi pada sistem pencatatan keuangan
PATTIRO.
c. Merancang suatu perangkat lunak yang mampu membantu mengolah
data-data keuangan untuk dijadikan laporan.
d. Membuat perangkat lunak yang sesuai dengan rancangan sistem perangkat
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
a. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, di bidang pengembangan sistem
informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit.
b. Dapat memahami konsep sistem informasi pencatatan keuangan organisasi
non-profit secara umum.
c. Dapat memahami rancang bangun sistem informasi pencatatan keuangan
organisasi non-profit secara umum.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode penelitian menggunakan dua meyode terpisah yaitu metode
pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk metode pengumpulan data, menggunakan beberapa cara yaitu:
1. Studi Pustaka
Mengumpulkan data dan informasi yang berdasarkan studi kepustakaan
dengan mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan prosedur sistem
yang telah ada, analisa perancangan sistem berorientasi objek dan bahasa
pemrogramaan yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah
2. Studi Lapangan
a. Observasi/ Pengamatan
Meninjau dan mengamati secara langsung terhadap kegiatan yang
dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan
sehingga dapat dilakukan evaluasi dari penelitian tersebut.
b. Interview/ Wawancara
Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian dengan
melakukan wawancara dengan pihak organisasi tempat penelitian.
3. Studi Literatur Sejenis
Melakukan perbandingan terhadap penelitian sejenis untuk dijadikan
bahan perbandingan dan acuan penelitian agar hasil penelitian dapat lebih
baik dari penelitian sejenis.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan aplikasi sistem informasi pencatatan keuangan PATTIRO
ini menggunakan metodologi pemodelan objek (object modelling), merupakan
suatu teknik yang mencoba untuk menyatukan data dan proses ke dalam konsep
tunggal yang disebut objek (Whitten, Bentley, Dittman, 2004). Sebagai alur
pengembangan aplikasi akan digunakan RAD (Rapid Application Development),
yaitu sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan
pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi,
cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang
pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (Whitten, Bentley, Dittman,
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penelitian dan menuliskan skripsi ini maka
format penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan sesuai dengan
ruang lingkup yang dijelaskan sebelumnya secara garis besar, yang dibagi menjadi
beberapa bab yang dapat dijabarkan secara ringkas sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, permasalahan, ruang lingkup penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan teori yang mendasari penulisan skripsi dan
pembuatan aplikasi ini, yaitu Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Informasi,
Konsep Dasar Sistem Informasi, Pertimbangan Dasar Pencatatan Keuangan,
Definisi Organisasi Non-Profit, Konsep Object Oriented, Konsep Dasar RAD,
Konsep Dasar UML, dan perangkat lunak pendukung.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Isi dari bab ini adalah pemaparan metode yang dipakai dalam pencarian
data maupun metode untuk pengembangan sistem yang dilakukan dalam
penelitian ini.
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini merupakan inti dari penyusunan pengembangan sistem informasi
pencatatan keuangan organisasi non-profit pada Divisi Finance Pattiro, seperti
gambaran umum perusahaan, rich picture sistem manual dan pengembangan
sistem yang baru dengan membuat pengembangan aplikasi sistem informasi
BAB V PENUTUP
Berisi simpulan mengenai hasil akhir dari keseluruhan proses yang telah
9 2.1 Konsep Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem,
(Hartono, 2005) yaitu:
1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan
sistem sebagai berikut:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan kepada elemen atau komponen
mendefinisikan sistem sebagai berikut:
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, (Hartono, 2005)
yaitu:
1. Komponen-Komponen (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapaun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung (Interface)
Penghubung merupakan media yang membuat satu subsistem dan
subsistem lainnya saling berhubungan. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran
dari satu subsistem bisa menjadi masukan bagi subsistem lainnya dengan melalui
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran (Output)
Keluaran adalah hasi energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem lain. Misalnya dalam sistem komputer, panas adalah keluaran
yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil pembuangan, sedangkan informasi
adalah keluaran yang dibutuhkan
7. Pengolah (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah (process) yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Sebagai contoh, suatu sistem produksi, akan mengolah
masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain, menjadi laporan-laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem, sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil, jika
2.2 Konsep Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan kejadian-kejadian yang
nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi
adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia
bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai
yang disebut dengan transaksi. Sebagai contoh, penjualan adalah transaksi
perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan
nyata (fact) adalah berupa suatu obyek nyata, seperti: tempat, benda, dan
orang-orang yang betul ada dan terjadi (Hartono, 2005).
Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, (Hartono, 2005 )yaitu:
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti, informasi harus jelas, yang
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat, karena berasal dari
sumber informasi sampai ke penerima informasi, kemungkinan banyak
terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi
tersebut.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang ke penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang telah usang, tidak akan mempunyai nilai
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat
fatal untuk suatu organisasi. Dewasa ini, mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan
teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkannya, mengelola, dan
mengirimkannya.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap orang berbeda. Sebagai
contoh, informasi tentang akibat kerusakan mesin produksi kepada
akuntan perusahaan adalah kurang relevan, bila ditujukan kepada ahli
teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi tentang harga pokok produksi
untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan
untuk akuntan.
2.3 Konsep Sistem Informasi
Dalam bukunya Whitten (2004), sistem informasi merupakan pengaturan
orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output
informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah informasi.
2.4 Konsep Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah bagian dari sistem informasi
manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan.
akuntansi organisasi seperti ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran. (Bodnar,
2000)
Istilah sistem informasi keuangan digunakan untuk menjelaskan subsistem
CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam
atau di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi
disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi
matematika, komunikasi elektronik dan srana dari sistem pakar. (McLeod, 2001)
Sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem input dan output yang
digambarkan dengan model sistem informasi keuangan sebagai berikut (Mc Leod,
2001) :
Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan (McLeod, 2001)
Penelitian ini hanya terfokus pada sistem informasi akuntansi pada
2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi
Tugas sistem informasi akuntansi adalah mengumpulkan data yang
menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan
menyediakan informasi bagi pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan.
(McLeod, 2001)
Data akuntansi menjadi penting karena menyediakan catatan segala
sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan
terjadinya, siapa yang terlibat, dan (dalam banyak kasus) berapa banyak uang
yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memenuhi
sebagian informasi manajemen. (McLeod, 2001)
2.4.2 Subsistem Manajemen Dana
Arus uang dari lingkungan, melalui perusahaan, dan kembali ke
lingkungan adalah penting karena uang digunakan untuk memperoleh sumber
daya fisik yang lain. Arus ini dapat dikelola untuk mecapai dua tujuan (McLeod,
2001) :
1. Untuk memastikan bahwa arus pendapatan lebih besar daripada arus
keluarnya biaya.
2. Untuk memastikan bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun.
Banyak analisis yang bisa digunakan dalam subsistem manajemen dana,
namun yang biasa digunakan adalah analisis arus kas. Perangkat lunaknya disebut
pertimbangan-pertimbangan keuangan untuk membuat keputusan menurut cara
yang diinginkan. (McLeod, 2001)
2.5 Konsep Organisasi Non-profit
Organisasi non-profit atau lembaga nirlaba merupakan salah satu
representasi dari suatu komunitas atau lingkungan tertentu dalam bentuk institusi.
(Nainggolan, 2008)
Organisasi non-profit memiliki tiga kegiatan umum yang diigambarkan
secara fungsional, (Nainggolan, 2008) yaitu:
1. Kegiatan menggalang dana untuk merealisasikan semua kegiatan yang
dirancang dalam rangka mencapai tujuan.
2. Setelah ada hasil dari kegiatan penggalangan dana, maka kegiatan
dilaksanakan dan dikelola sesuai dengan rencana baik program maupun
keuangan.
3. Pengelola kegiatan organisasi baik program dan keuangan setelah selesai
harus dipertanggungjawabkan. Baik kepada pihak pemberi dana maupun
pihak yang berkepentingan terhadap organisasi.
Dari gambaran ketiga fungsi yang akan dilaksanakan oleh organisasi
non-profit, maka organisasi harus merancang unsur dan prosedur terkait serta
2.5.1 Konsep Sistem Keuangan Organisasi Non-Profit
Terkait dengan keuangan organisasi, maka gambaran hubungan unsur dan
prosedur dalam keuangan adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2 Hubungan Unsur dan Prosedur Keuangan Organisasi Non-Profit
(Nainggolan, 2008)
2.6 Konsep Object Oriented (Berorientasi Objek)
Enam ide dasar yang memberi ciri pada pemrograman berorientasi obyek
yaitu (Kendall, 2003):
1. Objek-objek (Objects)
Objek adalah penggambaran komputer dari beberapa kejadian di dunia
nyata. Contohnya, jika Anda memiliki sebuah Jeep Wrangler, komputer akan
menyimpan jenis modelnya (Jeep Wrangler), nomor identitas kendaraan (VIN)
(#51Y62BG826341Y) dan tipe mesin (6-Cyl). Objek bisa memiliki dua atribut
(seperti misalnya model VIN, dan tipe mesin) dan kegiatannya (misalnya ”lampu
2. Kelas-kelas (Classes)
Kelas adalah sebuah kategori dari objek yang sama. Objek-objek
dikelompokkkan dalam kelas-kelas. Sebuah kelas mendefinisikan serangkaian
atribut untuk pemakaian bersama yang ditemulan dalam setiap objek dalam kelas.
Sebagai contoh, setiap mobil akan memiliki atribut untuk Model, VIN, dan Mesin.
Pemrogram harus mendefinisikan kelas dalam programnya. Ketika program
tersebut dijalankan, objek dapat diciptakan dari sebuah kelas yang ditentukan.
Istilah instantiate (dengan seketika) digunakan ketika sebuah objek diciptakan
dari sebuah kelas. Sebagai cotoh, sebuah program dapat menciptakan dengan
seketika sebuah Jeep Wranger sebagai sebuah objek dari dari kelas Mobil.
3. Pesan-pesan (Messages)
Informasi dapat dikirim dari suatu objek ke objek yang lain. Pesan-pesan
bukanlah bentuk bebas, kelas-kelas telah diprogram untuk megirimkan pesan dan
bereaksi terhadap pesan yang diterima.
4. Pembungkusan (Encapsulation)
Biasanya informasi tentang suatu objek dibungkus oleh kegiatannya
sendiri. Jadi, sebuah objek memelihara data tentang keadaan dunia nyata yang
digambarkannya dalam keadaan yang sama.
5. Pewarisan (Inheritance)
Kelas-kelas dapat memiliki anak, yaitu, satu kelas dapat diciptakan dari
kelas yang lain. Kelas asal –atau kelas induk- dikenal sebagai kelas basis (dasar).
Kelas anak dikenal sebagai ”kelas turunan”. Sebuah kelas derivasi dapat
diciptakan dalam beberapa cara yang akan mewarisi seluruh atribut dan kegiatan
6. Polimorfisme (Polymorphism)
Istilah polimorfisme menunjukkan pada kegiatan alternatif diantara kelas
turunan yang terkait. Ketika beberapa kelas mewariskan atribut dan kegiatannya,
akan terdapat suatu kegiatan dimana kegiatan dari kelas turunan berbeda dari
kelas dasarnya atau kelas turunan kandungnya.
2.6.1 Keuntungan Menggunakan Object Oriented
Keuntungan / kekuatan utama dari object oriented yaitu (Munawar, 2005):
1. Jelasnya informasi dalam konteks sistem. Fungsi sistem baru tidak hanya
menangani sejumlah besar data yang sejenis tetapi juga mendistribusikan
data ke seluruh organisasi. Karena itu sangat penting menggunakan metode
yang fokus baik pada sistem maupun konteksnya.
2. Sangat dekatnya hubungan antara OO analisis, OO design, OO user
interface, dan OO programming.
3. Objek mempersipkan koherensi material dan mental pada struktur sistem.
2.6.2 Keterbatasan Object Oriented
Ada beberapa aplikasi yang tidak cocok dikembangkan dengan metode
object oriented antara lain aplikasi yang membutuhkan banyak algoritma.
Beberapa aplikasi yang melibatkan perhitungan yang besar dank kompleks
(seperti perhitungan orbit satelit) sangat tidak cocok menggunakan pendekatan
2.7 Metode Pengumpulan Data
2.7.1 Studi Pustaka
Penelusuran pustaka (studi pustaka) terutama dimaksudkan sebagai langkah
awal untuk menyiapkan kerangka penelitian (research design) dan proposal guna
memperoleh informasi penelitian sejenis, memperdalam kajian teoretis atau
mempertajam metodologi. Studi pustaka sekaligus memanfaatkan sumber
perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya studi pustaka
membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa
memerlukan riset lapangan. Dalam bukunya Zed (2004), Studi pustaka dapat
diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian. Dalam bukunya Zed juga mengutarakan empat ciri utama studi pustaka
yaitu:
Ciri pertama ialah bahwa peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash)
atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi
mata (eyewitness) berupa kejadian, orang atau benda-benda lainnya.
Ciri yang kedua, data pustaka besifat siap pakai (ready-made). Artinya
peneliti tidak pergi kemana-mana, kecuali hanya berhadapan langsung dengan
bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.
Ciri yang ketiga ialah bahwa data pustaka umumnya adalah sumber
sekunder, dalam arti bahwa peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan
bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. Sumber pustaka sedikit
Ciri yang keempat adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan informasi statik (tetap). Artinya
kapan pun ia datang dan pergi, data tersebut tidak akan pernah berubah karena ia
sudah merupakan data mati yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka,
gambar, rekaman tape atau film) (Zed, 2004).
2.7.2 Studi Lapangan
2.7.2.1Observasi/ Pengamatan
Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data dimana peneliti
atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan
selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan
melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.
Peranan pengamat dapat dibedakan berdasarkan hubungan partisipatifnya dengan
kelompok yang diamatinya, yaitu (Gulo, 2002):
a. Partisipasi penuh
Menyamakan diri dengan orang yang diteliti. Dengan demikian pengamat
dapat merasakan dan menghayati apa yang diamati oleh responden. Tidak jarang
seorang pengamat tinggal bersama dengan kelompok masyarakat yang diamatinya
dalam waktu yang cukup lama sehingga ia dianggap sebagai bagian dari
masyarakat yang bersangkutan.
b. Partisipasi sebagai pengamat
Masing-masing pihak, baik pengamat maupun yang diamati menyadari
peranannya. Peneliti sebagai pengamat membatasi diri dalam berpartisipasi
pengamatan. Oleh karena itu, pengamat membatasi aktivitasnya dalam kelompok
responden.
c. Pengamat sebagai partisipan
Peneliti hanya berpartisipasi sepanjang yang dibutuhkan dalam
penelitiannya.
d. Pengamat sempurna (complete obsever)
Peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang diamati. Ia
mempunyai jarak dengan responden yang diamatinya.
Dalam bukunya Gulo (2002), observasi (pengamatan) terdiri atas:
a. Persiapan termasuk latihan (training)
b. Memasuki lingkungan penelitian
c. Memulai interaksi
d. Pengamatan dan pencatatan
e. Menyelesaikan tugas lapangan
2.7.2.2Interview/ Wawancara
Wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang memungkinkan analis
sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap
muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee). Wawancara
(interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta (fact finding
technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem
Kebaikan dari wawancara adalah sebagai berikut (Hartono, 2005):
a. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk
memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan
terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
b. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
c. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari
gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
d. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak
selalu terjadi.
2.8 Rapid Application Development (RAD)
RAD adalah salah satu metode pengembagan suatu sistem informasi
dengan waktu yang relatif singkat. Untuk pengembangan suatu sistem informasi
yang normal membutuhkan waktu minimal 180 hari, kakan tetapi dengan
menggunakan metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya dalam waktu
30-90 hari. (Noertjahyana, 2002)
Dalam literatur lain menyebutkan bahwa RAD adalah sebuah strategi
pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui
keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan
bertambah serangkain prototype / prototipe bekerja sebuah sistem yang pada
akhirnya berkembang kedalam sistem final (atau sebuah versi). (Whitten, 2004).
Gambar2.3 Strategi Rapid Application Development (RAD) (Whitten, 2004)
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid
Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi
rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan
RAD adalah (Whitten, 2004):
1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis,
desain, konstruksi.
2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar
yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis,
desainer, pembangun sistem.
3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui
pendekatan konstruksi berulang.
4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai
melihat sebuah sistem yang bekerja.
Pada penelitian ini alur yang dilalui hanya sampai construction and
testing. Sedangkan untuk pengembangan lebih lanjut diserahkan kepada pihak
2.9 Pendekatan Analisis Model Driven, OOA dan OOD
2.9.1 Pengertian Pendekatan Model Driven
Pendekatan model-driven analysis / analisis model driven yaitu
penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu
masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan
solusi-solusi bisnis (Whitten, 2004).
2.9.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA)
Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah
teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam
konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar
yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perpsektif,
seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004).
Objek adalah pembungkusan data (disebut properti) yang
mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang berlainan,
dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk menggunakan
atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut (Whitten, 2004).
2.9.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD)
Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah
sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak
khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka
2.10 Unified Modeling Languange (UML)
UML merupakan bahasa pemodelan sistem berorientasi objek standar
yang digunakan di seluruh dunia. UML diciptakan oleh Grady Booch, James
Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Ketiganya merupakan pencipta berbagai teknik
pemodelan berorientasi objek pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an
(Whitten, 2004).
2.10.1 Sejarah UML
Sebelum kemunculan UML, terdapat berbagai metode pemodelan
berorientasi objek yang berbeda-beda. Ini memberikan kesulitan tersendiri bagi
para pengembang sistem untuk menggunakan pemodelan mana untuk sistem yang
mereka kembangkan.
Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh bergabung untuk
menggunakan metode pengembangan berorientasi objek yang bertujuan untuk
membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek.
Tahun 1995, Ivar Jacobson bergabung, dan mereka bertiga fokus membuat bahasa
pemodelan standar yang dikenal dengan UML, yang dirilis tahun 1997(Whitten,
2004).
2.10.2 Konsep UML
Menurut Fowler dalam Mulyanto (2008) UML adalah bahasa pemodelan
standar atau kumpulan teknik-teknik pemodelan untuk menspesifikasi,
memvisualisasi, mengkontruksi dan mendokumntasi hasil kerja dalam
Dalam literatur lain UML juga disebutkan sebagai satu kumpulan konvensi
pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah
software yang terkait dengan objek (Whitten, 2004).
Secara sederhana UML digunakan untuk menggambar sketsa sistem.
Pengembangan menggunkan UML untuk menyampaikan beberapa aspek dari
sebuah perangkat lunak melalui notasi grafis. UML mendefinisikan notasi dan
semantik. Notasi merupakan sekumpulan bentuk khusus yang memiliki makna
tertentu untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak dan semantik
mendefinisikan bagaimana bentu-bentuk tersebut dapat dikombinasikan
(Mulyanto, 2008).
Ada beberapa jenis diagram yang disediakan UML, antara lain (Mulyanto,
2008):
1. Use-case diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi
antara pengguna dengan sebuah perangkat lunak.
2. Activity diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan
prosedur-prosedur perilaku perangkat lunak.
3. Class diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan class, fitur,
dan hubungan-hubungan yang terjadi. Pada diagram ini pendekatan
berorientasi obyek memegang peranan yang sangat penting.
4. Sequence diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi
antar obyek dengan penekanan pada urutan proses atau kejadian.
5. State chart diagram. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan
bagaimana suatu kejadian mengubah obyek selama masa hidup obyek
6. Component diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan struktur
dan koneksi komponen.
2.11 Database
Database adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi dengan cara
sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi seperti
diperbaharui, dicari, diolah, dengan perhitungan-perhitungan tertentu, serta
dihapus (Nugroho, 2004).
2.11.1 Keuntungan Menggunakan Database
Keuntungan dalam menggunakan database, yaitu (Nugroho, 2008):
a. Mengurangi duplikasi data. File-file duplikat akan dihapus sehingga tidak
terjadi pengulangan data.
b. Memperbaiki konsistensi data. Karena data saling berhubungan maka data
akan konsisten. Apabila sebuah data diubah maka sebuah data yang terkait
akan ikut berubah secara otomatis.
c. Memperbaiki keseragaman data. Sebuah data yang sama.
d. Mengembangkan integrasi data. Semua file disatukan menjadi sebuah
sistem yang terintegrasi, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
2.11.2 Database Management System(DBMS)
DBMS adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola,
menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan
pengambilan data dari database (Hariyanto, 2004).
2.12 Personal Home Page (PHP)
PHP singkatan dari PHP Hypertext Prepocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada
dokumen HTML.(Peranginangin, 2006)
PHP merupakan bahasa pemrograman yang open source, artinya dapat
diperoleh secara gratis dan dapat dikembangkan oleh siapapun.
2.12.1 Kelebihan-kelebihan PHP
Sebagai bahasa pemrograman PHP memiliki banyak kelebihan, antara lain
(Peranginangin, 2006):
1. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan
apa saja yang dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form,
mengumpulkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta
menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI.
2. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi antara lain Linux,
Windows, Mac OS X, RISC OS.
3. Mendukung banyak web server seperti Apache, Microsoft internet
Information Server (MIIS), Personal Web Server (PWS), Netscape and
iPlanet servers, Oreilly Website Pro server, Audium, Xitami, OmniHTTPd,
4. PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML (Hyper Text Markup
Languages), tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran
gambar, file PDF, dan movie flash. PHP juga dapat menghasilkan teks
seperti XHTML dan file XML lainnya.
5. Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungannya
terhadap banyak database seperti: Adabas D, dBase, Direct MS-SQL,
Empress, FilePro (read only), FrontBase, Hyperwave, IBM DB2,
Informix, Ingres, Interbase, MSQL, MySQL, ODBC, Oracle (OC17 dan
OC18), Ovrimos, PostgrSQL, Solid,Sybase, Unix DBM dan Velocis.
2.12.2 Sintaks PHP
Sintaks program/ script PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada
empat pasangan tag PHP yang untuk menandai blok script PHP (Peranginangin,
2006) :
1. <?php ...>
2. <script language = ”PHP”> ... </script>
3. <? ... ?>
4. <% ...%>
2.13 MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database
Management Systems/DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman web,
terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl (Sidik,
Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar
untuk mengakses database-nya. Software database ini kini telah tersedia juga
pada platform sistem operasi Windows (Prasetyo, 2003).
MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License).
Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh
dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial (Prasetyo,
2003).
Berikut ini merupakan keistimewaan dari MySQL (Prasetyo, 2003):
a. Portability: Dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi
seperti Windows, Linux, Mac OS X Server, dll.
b. Open Source: Dapat digunakan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya
sepeserpun.
c. Multiuser: Dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah/ konflik.
d. Performance Tunning: Memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam
menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih
banyak SQL/ satuan waktu.
e. Coloum Types: Memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/
unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, time,
datetime, timestamp, year, set, serta enum.
f. Command and Function: Memiliki operator dan fungsi secara penuh
g. Security: Memiliki beberapa lapisan pengaman seperti level subnet mask,
nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetil
serta password terenkripsi.
h. Scalability and Limits: Mampu menangani database dalam skala besar
dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar
baris. Batas indeks yang dapat menampung 32 indeks pada tiap tabel.
i. Connectivity: Dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan
protokol TCP/ IP, UNIX Soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
j. Localisation: Dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client
dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.
k. Interface: Memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan
bahasa pemrograman yang digunakan untuk administrasi database.
l. Client and Tools: Dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan
untuk administrasi database. Dan pada setiap tools yang ada disediakan
petunjuk online.
m. Struktur Tabel: Memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
mengangani ALTER TABLE, dibandingkan dengan database lainnya.
2.14 Definisi Client-Server
Aplikasi Client server adalah (Kadir, 2003):
1. Aplikasi pesan, misalnya surat elektronis.
2. Penyebaran basis data pada beberapa jaringan komputer.
3. Memungkinkan bebagai berkas atau periferal atau pengaksesan komputer