• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Counting Area Parkir dengan Menggunakan Media Ethernet di Pusat Mikroelektronika ITB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Counting Area Parkir dengan Menggunakan Media Ethernet di Pusat Mikroelektronika ITB"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM COUNTING AREA PARKIR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ETHERNET DI PUSAT MIKROELEKTRONIKA ITB

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Andri Setiawan – 10109918

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

LAMPIRAN E

(3)
(4)

LAMPIRAN F

(5)
(6)

LAMPIRAN G

(7)

C

urriculum vitae

1. Nama Lengkap : Andri Setiawan 2. Nama Panggilan : Andri

3. Tempat/Tgl Lahir : Cimahi, 30 September 1989

4. Alamat : Jl.Pendidikan RT 09/09 Kel. Leuwigajah Kec. Cimahi Selatan 5. Agama : Islam

6. Golongan Darah : A

7. Status : Belum Menikah

8. Hobby : Hiking, mendengarkan musik, linux, networking 9. No Telpon / Hp : 081394045679

10.E-mail : [email protected]

Formal

1. Taman Kanak-kanak

Tk Teratai, 1994 - 1995

2. Sekolah Dasar

SD Kihapit 1, 1995 - 2001

3. Sekolah Menengah Pertama

SMP Negeri 2 Cimahi, 2001 - 2004

4. Sekolah Menengah Kejuruan

SMK N 1 Cimahi (Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan) , 2004 – 2008

5. Kuliah

Universitas Komputer Indonesia (Jurusan Teknik Informatika), 2009-sekarang

Biodata

(8)

iii

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR SIMBOL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan masalah ... 2

1.3. Identifikasi Masalah ... 2

1.4. Maksud dan tujuan ... 2

1.4.1. Maksud ... 2

1.4.2. Tujuan ... 2

1.5. Batasan masalah ... 3

1.6. Metodologi Penelitian ... 4

1.6.1. Metodologi Penelitian ... 4

1.6.2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 5

1.7. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

(9)

iv

2.1.1. Visi Pusat Mikroelektronika ITB ... 8

2.1.2. Misi Pusat Mikroelektronika ITB ... 8

2.1.3. Posisi Strategi Pusat Mikroelektronika ITB ... 8

2.1.4. Program dan Aktivitas Laboratorium ... 12

2.2. Landasan Teori ... 14

2.2.1. Pengenalan Aplikasi ... 14

2.2.2. Data Flow Diagram ... 19

2.2.3. Entity Relationship Diagram ... 25

BAB III PEMBAHASAN ... 28

3.1. Kegiatan Kerja Praktek ... 28

3.2. Analisis Sistem ... 29

3.3. Analisis Masalah ... 30

3.4. Analisis Kebuthan Non-Fungsional ... 30

3.4.1. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 31

3.4.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 31

3.4.3. Analisis Pengguna ... 32

3.5. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 32

3.5.1. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 32

3.5.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 33

3.5.3. Diagram Konteks ... 34

3.5.4. DFD Level 1 ... 34

3.5.5. DFD Level 2 Informasi Lot ... 35

3.5.6. DFD Level 2 Login ... 35

(10)

v

3.5.9. DFD Level 2 Set Max Lot ... 37

3.5.10. DFD Level 2 Set Current Lot ... 37

3.6. Spesifikasi Proses ... 38

3.7. Kamus Data ... 50

3.8. Skema Relasi ... 53

3.9. Perancangan Struktur Tabel ... 53

3.9.1. Tabel ZoneTable ... 53

3.9.2. Table DisplayTbl ... 54

3.10. Perancangan Antar Muka... 54

3.11. Jaringan Semantik ... 63

3.12. Implementasi ... 63

3.12.1. Halaman Utama ... 63

3.12.2. Halaman Utama (Admin) ... 64

3.12.3. Minimize ... 64

3.12.4. Print Occupancy ... 65

3.12.5. User Management ... 66

3.12.6. Count Update ... 67

3.12.7. Max Lot ... 68

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

4.1. Kesimpulan ... 69

4.2. Saran ... 69

(11)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan segala

rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kerja Praktek

yang berjudul “Sistem Counting Area Parkir Dengan Menggunakan Media

Ethernet Di Pusat Mikroelektronika ITB” dapat selesai tepat pada waktunya.

Laporan Kerja Praktek ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Kerja Praktek Program Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Penulis menyadari

bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna baik dalam isi,

program maupun penyusunan dan tata bahasa yang dipergunakan.

Dalam kesempatan ini ucapan terimakasih yang setulusnya penulis

haturkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dorongan

doa, moril, materil dan semangat. Selain itu ucapan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada :

1. Bapak Alif Finandhita, S.Kom selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu serta bantuan kepada penulis dalam penyusunan

(12)

ii

M.M. selaku pembimbing di lapangan yang telah banyak membantu

selama penulis melaksanakan kerja praktek.

3. Ika Oktaria, S.Kom yang selalu memberikan semangat.

4. Keluarga Besar Penulis.

5. Rekan-rekan seperjuangan IF-17K 2009.

Bandung, Januari 2013

(13)

71

DAFTAR PUSTAKA

[1] Roger, S. Pressman, Ph.D. , 2012, Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) Edisi 7 : Buku 1, ANDI

[2] Kusrini, 2007, Tuntutan Praktis membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic Dan Miscrosoft SQL Server, ANDI

[3] Leman, 1998, Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, Elex Media Komputindo

[4] Lani, Sidarta, 1995, Pengantar Sistem Informasi Bisnis, Elex Media Komputindo

[5] “Rajinder Yadav”, Client / Server Programming with TCP/IP Sockets, [ebook],

(http://devmentor.org/articles/network/Socket%20Programming%28v2%2 9.pdf, diakses tanggal 12 november 2012)

[6] “Mircosoft”, Visual Basic: MSComm Control, [online],

(http://msdn.microsoft.com/en-us/library/aa259393%28v=vs.60%29.aspx, diakses tanggal 12 november 2012)

[7] “David Platt”, The Silent Majority: Why Visual Basic 6 Still Thrives,

[online], (http://msdn.microsoft.com/en-us/magazine/jj133828.aspx, diakses tanggal 10 november 2012)

[8] “Intellepark”, Zone Counting, [online],

(14)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pusat Mikroelektronika memiliki tugas untuk menjadi pusat akademik,

pengembangan, dan kegiatan penelitian dibidang mikroelektronika, untuk staf

akademik universitas serta peneliti dan pelatih dari lembaga penelitian dan

industri Indonesia. Pusat Mikroelektronika telah menjadi pusat penelitian di

bawah ITB yang dikoordinasikan oleh Kantor Wakil Rektor Bidang Riset dan

Inovasi. Salah satu pengembangan produk yang sedang dilakukan adalah

pengembangan sistem counting dalam sistem perparkiran bertingkat dan multi

area.

Pada saat ini Pusat Mikroelektronika sedang melakukan pengembangan

system counting perparkiran yang digunakan salah satu perusahaan swasta di

Jakarta. sistem counting tersebut memiliki kelengkapan diantaranya Master

Control, Personal Computer (berikut aplikasi penunjang), dan Led Display.

Distribusi data dari PC mengenai status parkir yang ditampilkan pada led display

saat ini dihubungkan melalui media RS232.

Pada implementasi dilapangan dimana jarak antara PC dan Led Display

relatif jauh, sehingga distribusi data atau informasi mengenai status parkir

mengalami gangguan, dikarenakan media distribusi yang digunakan (RS232)

tidak mampu memberikan layanan distribusi data dengan jarak yang dibutuhkan.

(15)

2

distribusi data dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan RS232. Salah

satu media alternatif yang dapat digunakan adalah Ethernet.

1.2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, dapat dirumuskan

masalah yang dihadapi yaitu bagaimana mengembangkan sistem counting dimana

distribusi data antara PC dan Led Display menggunakan media Ethernet.

1.3. Identifikasi Masalah

Adapun hasil identifikasi dari permasalahan berdasarkan latar belakang

diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Terjadi data loss ketika data dikirimkan ke led display yang

berjarak jauh jika menggunakan media rs232.

2. Terjadi ketidak akuratan dari informasi yang ditampilkan pada led

display, karena informasi yang ditampilkan tidak sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

3. Tidak terdapatnya media alternatif pengiriman selain rs232.

1.4. Maksud dan tujuan 1.4.1. Maksud

Maksud dari penulisan laporan kerja praktek adalah untuk

mengembangkan sebuah aplikasi yaitu : “sistem counting area parkir dengan

menggunakan media Ethernet di Pusat Mikroelektronika ITB”.

1.4.2. Tujuan

(16)

1. Untuk mengatasi data loss pada proses penyampaian data ke led display

yang berjarak jauh dari PC.

2. Untuk mengatasi ketidak akuratan informasi yang ditampilkan di led

display yang disebabkan oleh data loss.

3. Menyediakan media pengiriman alternatif yang lebih stabil dibanding

RS232 untuk led display yang berjarak jauh.

1.5. Batasan masalah

Batasan masalah yang terdapat pada pengembangan “sistem counting area

parkir dengan menggunakan media Ethernet” adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi sistem counting yang dikembangkan berbasis desktop.

2. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam proses pengembangan adalah

visual basic dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic

6.0.

3. Database menggunakan database MDB (Microsoft Access).

4. Aplikasi yang dikembangkan hanya berfungsi untuk men-data led display,

mengirim data ke led display, dan laporan mengenai zona dan parkir yang

digunakan.

5. Masukan (input) mengenai jumlah area yang tersedia ke aplikasi dilakukan

oleh “master control”.

6. Format output (pengiriman) ke led display menggunakan protocol

JetFileII.

(17)

4

1.6. Metodologi Penelitian 1.6.1. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Metode

eksperimental adalah metode penelitian yang didasarkan pada suatu

percobaan-percobaan ilmiah yang dilakukan dalam membuat sesuatu yang baru atau

mengembangkan sesuatu berdasarkan ilmu-ilmu pengetahuan.

Tahapan penelitian yang dilakukan adalah:

a. Pengamatan

Menganalisis sistem yang sedang berjalan secara langsung.

b. Studi literature

Yaitu penulis mengumpulkan teori-teori pendukung yang

berhubungan dengan judul yang diambil melalui buku literatur,

juga mengumpulkan data-data melalui website yang membahas

tentang game yang akan dibangun.

c. Wawancara

Yaitu penulis mengadakan tanya jawab dengan beberapa orang

yang mengerti tentang aplikasi game yang akan dibangun.

d. Perancangan

Membuat sketsa masalah yang merupakan gambaran kasar

program yang dapat dibuat dari sejumlah data yang berhasil

(18)

1.6.2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metodologi pengembangan sistem perangkat lunak menggunakan

metodologi Waterfall. Model waterfall kadang dinamakan dengan classic life

cycle, dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan pada

pengembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan

pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning),

pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan

system/perangkat lunak ke pada pengguna/pelanggan (deployment), yang diakhiri

dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan [1].

1. Communication

Merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan yaitu merumuskan

system yang akan dibangun. Hal ini bertujuan agar pengembangan benar –

benar memahami sistem yang akan dibangun dan langkah – langkah serta

kebijakan apa saja yang berkaitan dengan pengembangan sistem tersebut.

2. Planning

Menetapkan rencana kerja rekayasa perangkat lunak dengan membahas

tugas – tugas teknis, sumber daya, produk kerja dan jadwal kerja.

3. Modelling

Menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan

selama tahapan requirement analisis. Hasil akhirnya berupa spesifikasi

rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat

pemrograman.

(19)

6

Pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode atau

bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan

bahasa pemograman tertentu. Melakukan pengujian yang menghasilkan

kebenaran program. Proses pengujian berfokus pada logika internal

perangkat lunak. Memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji dan

memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.

5. Deployment

Menangani perangkat lunak yang sudah selesai agar dapat berjalan lancer

dan terhindar dari gangguan – gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.

Komunikasi

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat agar rangkaian penyajian dari laporan kerja

praktek tentang pengembangan “Aplikasi zone counting area parkir dengan

menggunakan media Ethernet” disusun bab per bab dengan susunan sebagai

(20)

BAB I PENDAHULUAN

Bab I berisi tentang dasar-dasar pemikiran meliputi latar belakang,

perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II menjelaskan tentang profil perusahaan yang menjadi tempat kerja

praktek yakni Pusat Microelectronic Center ITB. dan teori-teori yang menunjang

dalam pembuatan dan perancangan serta sebagai acuan dalam pembuatan sistem,

sehingga perancangan tersebut sesuai dengan teori yang sudah ada.

BAB III PEMBAHASAN

Bab III memaparkan analisis pada sistem yang sedang berjalan dan

perancangan dari sistem yang akan diusulkan serta mengenai implementasi dari

sistem yang telah dirancang.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab IV berisi kesimpulan hasil analisis dan memberikan masukan atau

saran yang membangun bagi perbaikan sistem guna memperoleh kesempurnaan

(21)

8

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1. Visi Pusat Mikroelektronika ITB

Visi Memacu pengembangan Teknologi Informasi dan Mikroelektronika

melalui pembentukan ekosistem yang kreatif dan inovatif untuk kemakmuran

bangsa Indonesia.

2.1.2. Misi Pusat Mikroelektronika ITB

Misi Menciptakan sinergi dengan mengembangkan program-program

dalam ekosistem yang menghasilkan produk-teknologi-layanan yang mencakup

lembaga pendidikan dan penelitian, industri, dan pemerintah.

2.1.3. Posisi Strategi Pusat Mikroelektronika ITB

Pusat Mikroelektronika merupakan suatu pusat unggulan yang menjadi

indikator kemajuan dan posisi tawar suatu perguruan tinggi. Mengacu kepada

keputusan senat akademik ITB bahwa ITB harus menuju kepada research

university menyiratkan agar semua dosen harus memiliki kualitas dan budaya

research. Fokus penelitian Pusat Mikroelektronika mengacu kepada roadmap

berkelanjutan dari program kegiatan pengembangan dan penguasaan teknologi.

Ditinjau dari skala sempit/laboratorium maka Pusat Mikroelektronika merupakan

suatu tempat akumulasi infrastruktur research dan teknologi mikroelektronika.

Dilihat dari posisi yang lebih tinggi secara corporate yaitu ITB sebagai perguruan

tinggi, Pusat Mikroelektronika memiliki tiga peranan penting yaitu:

(22)

 Sebagai technology accumulator

 Pusat solusi, produk teknologi dan produk jasa

Ditinjau dari segi peran strategis, teaching laboratorium berada pada suatu

Kelompok Keakhlian (KK) yang berperan sebagai curriculumn enforcement,

sedangkan research laboratory berada pada lintas UKS yang berfungsi sebagai

competency enforment and solution centre untuk menuju terwujudnya ITB

menjadi the centre of excellent. Ditinjau dari segi sumber daya manusia, di dalam

pusat Mikroelektronika terdapat tiga kelompok tenaga akhli yaitu resarch and

technology director yang terdiri atas para pakar dari kalangan dosen, peneliti tetap

yang terdiri atas tenaga peneliti tetap kontrak yang berfungsi sebagai technology

accumulator, serta peneliti akademik yang terdiri atas mahasiswa pasca sarjana

sebagai strategic resources untuk menguasai the scientific and technology state of

the art. Dengan demikian Pusat Mikroelektronika menjadi penjamin kualitas

(Quality Assurance) dilaksanakannya kontrak bisnis dengan dunia luar, serta

menjadi intellectual and technology products generator.

Dengan demikian pusat Mikroelektronika merupakan polecy instrument

bagi perguruan tinggi untuk menuju research university dengan kultur

technopreuneur, yaitu suatu atmosphere dimana seluruh unit bernuansa flexible

dalam pengembangan program dan pembiayaan rutin, sedang porsi budget atau

pembiayaan dari ITB merupakan suatu policy instrument untuk meningkatkan

posisi tawar institusi secara nasional maupun global.

2.1.3.1. Tujuan dan Program Pusat Mikroelektronika

Tujuan dibentuknya pusat Mikroelektronika adalah untuk membentuk

(23)

10

riset, perguruan tinggi, dan industri, sehingga terjadi pertumbuhan daya saing

ekonomi dan kemampuan teknologi. Misi program Pusat Mikroelektronika

adalah:

 Mengorientasikan kemampuan Iptek yang telah terakumulasi di Pusat

penelitian danperguruan tinggi sebagai unsur pembentuk daya saing

perekonomian nasional.

 Membentuk jaringan kerjasama antara sejumlah industri, lembaga

Penelitiaan dan perguruan tinggi dalam pengembangan produk dan proses

produksi dengan menggunakan teknologi state-of-the-art.

 Menumbuhkan kapasitas inovasi dengan memanfaatkan kemajuan Iptek,

terutama dalam membentuk kemampuan manghasilkan produk-produk

teknologi informasi dan mikroelektronika yang dapat bersaing di pasar

internasional.

 Membentuk kemampuan nasional untuk penguasaan perkembangan Iptek

berdasarkan technology roadmap yang berlaku di dunia internasional,

dengan memperhatikan berbagai faktor seperti HaKI, standarisasi, dan

berbagai faktor teknologi lain yang telah merupakan bagian dari sistem

perdagangan internasional.

 Mendorong terbentuknya technology-industrial cluster yang memiliki

jaringan luas, baik di dalam maupun luar negeri.

Misi tersebut diatas dilaksanakan untuk mencapai visi Program Kegiatan

R&D yaitu:

(24)

o Menghasilkan ekosistem/techno-industrial cluster yang lebih

efektif

 Melakukan pembinaan dan akumulasi kepakaran

o Menghasilkan sumber daya manusia dengan kepakaran yang tinggi

o Menghasilkan sumber daya manusia berjiwa wirausaha

 Melakukan penelitian dan pengembangan

o Menghasilkan sistem produk-teknologi- layanan yang inovatif

 Melakukan inkubasi bisnis

o Menghasilkan start-up company yang tangguh berbasis teknologi

Konsep Strategis yang diusung adalah:

 Membangun critical-mass peneliti dan penelitian

 Mengefektifkan ekosistem yang mencakup perguruan tinggi, lembaga

penelitian, industry, dan pemerintah

 Mengembangkan teknologi dan aplikasi di bidang Teknologi Informasi

dan Mikroelektronika (TIMe)

2.1.3.2. Sasaran

Sasaran umum R&D pada bidang Teknologi Informasi dan

Mikroelektronika mengacu kepada tolak ukur keberhasilan sebagai berikut :

 Melakukan kegiatan R&D pada bidang mikroelektronika sebagai upaya

akusisi teknologi dengan deliverable berupa paper dan publikasi

 melakukan ektraksi topic-topik strategis yang layak dikembangkan

(25)

12

 Keberhasilan pembuatan produk yang masuk pasar atau proses produksi

yang dipakai oleh industri sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan (mass

production).

 Jumlah paten dan makalah yang dihasilkan

 Jumlah mitra dalam dan luar negeri yang terlibat, khususnya mitra

industry

 Jumlah pembiayaan dari mitra industri yang berpartisipasi

 Jumlah mitra industri yang melaksanakan produk

Sedangkan dalam jangka panjang sasarannya adalah

 Keberhasilan produk yang dihasilkan memasuki pasar dalam dan luar

negeri

 Keberhasilan menjalankan serta mengefektifkan techno-industrial cluster

 Kemajuan penguasaan teknologi roadmap

Pada tingkat nasional bidang Teknologi Informasi dan Mikroelektronika

(TIMe) menjadi salah satu unggulan pembangunan bidang sosial ekonomi

Indonesia yang diharapkan meningkatkan penghasilan devisa dan penciptaan

lapangan pekerjaan tingkat rendah, menengah, dan tinggi.

2.1.4. Program dan Aktivitas Laboratorium

Saat ini Pusat Mikroelektronika fokus kegiatan pengembangan dan

penelitian di Program Sensor & Mikrosistem, Desain IC & Authentication,

Elektronika Industri, Internet economy, Wireless Multimedia Internet, dan

(26)

Aktivitas Pusat Mikroelektronika terdistribusi ke dalam

Laboratorium-laboratorium yakni diantaranya:

 Lab Sistem dan Aplikasi, menggunakan IC untuk mengembangkan produk

dan aplikasi. Dalam banyak kasus, mikroelektronik devices, produk dan

sistem diproduksi secara massal.

 Lab Desain, mendevelop technology untuk mendesain IC dengan

menggunakan Computeraided design (CAD) dan karakterisasi dari

komponen dan devices.

 Lab Devices dan Proses, memperoleh dan mendevelop teknologi untuk

analisis, karakterisasi, desain, developing, dan pemrosesan komponen dan

devices mikroelektronika yang akan digunakan dalam IC.

 Lab Manufaktur, mempelajari dan men-develop teknologi untuk

(27)

14

Gambar 2-1 Strukturk Organisasi Fungsional

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengenalan Aplikasi 2.2.1.1. Visual Basic [2]

Visual basic adalah generasi ketiga bahasa pemrograman event-driven dan

integrated development environment (IDE) dari microsoft untuk model

pemrograman COM yang pertama kali dirilis pada tahun 1991. Visual Basic

berasal dari kata BASIC dan memungkinkan para rapid application development

(RAD) dari antarmuka grafis aplikasi, akses ke database menggunakan Data

(28)

kontrol ActiveX dan object. Bahasa scripting seperti VBA dan VBScript secara

sintax serupa dengan Visual Basic, namun beroperasi dengan cara berbeda.

2.2.1.1.1. Perkembangan Visual Basic

Visual Basic 1.0 dikenalkan pada tahun 1991. Konsep pemrograman

dengan metode drag-and-drop untuk membuat tampilan aplikasi Visual Basic ini

diadaptasi dari prototype generator form yang dikembangkan oleh Alan Cooper

dan perusahaannya, dengan nama Tripod. Microsoft kemudian mengontrak

Cooper dan perusahaannya untuk mengembangkan Tripod menjadi sistem form

yang dapat diprogram untuk Windows 3.0, di bawah kode nama Ruby.

Tripod tidak memiliki bahasa pemrograman sama sekali. Ini menyebabkan

Microsoft memutuskan untuk mengkombinasikan Ruby dengan bahasa

pemrograman Basic untuk membuat Visual Basic.

Timeline dari visual basic :

 Visual Basic 1.0 dirilis untuk Windows pada Comdex/Windows Trade

Show di Atlanta, Georgia pada Mei 1991.

 Visual Basic 1.0 untuk DOS dirilis pada September 1992. Bahasa

pemrogramannya sendiri tidak terlalu kompatibel dengan Visual Basic

untuk Windows, karena sesungguhnya itu adalah versi selanjutnya dari

kompiler BASIC berbasis DOS yang dikembangkan oleh Microsoft

sendiri, yaitu QuickBASIC. Antarmuka dari program ini sendiri

menggunakan antarmuka teks, dan memanfaatkan kode-kode ASCII

(29)

16

 Visual Basic 2.0 dirilis pada November 1992. Lingkungan

pemrogramannya lebih mudah untuk digunakan, dan kecepatannya lebih

ditingkatkan.

 Visual Basic 3.0 dirilis pada musim semi 1993 dan hadir dalam dua versi:

Standar dan Professional. VB3 juga menyertakan versi 1.1 dari Microsoft

Jet Database Engine yang dapat membaca dan menulis database Jet/Access

1.x.

 Visual Basic 4.0 (Agustus 1995) adalah versi pertama yang dapat

membuat program 32-bit seperti program 16-bit. VB4 juga

memperkenalkan kemampuannya dalam membuat aplikasi non-GUI. Bila

versi sebelumnya menggunakan kontrol VBX, sejak VB4 dirilis Visual

Basic menggunakan kontrol OLE (dengan ekstensi file *.OCX), yang

lebih dikenal kemudian dengan kontrol ActiveX.

 Dengan versi 5.0 (Februari 1997), Microsoft merilis Visual Basic eksklusif

untuk versi 32-bit dari Windows. Para programmer yang lebih memilih

membuat kode 16-bit dapat meng-impor program yang ditulis dengan VB4

ke versi VB5, dan program-program VB5 dapat dikonversi dengan mudah

ke dalam format VB4.

 Visual Basic 6.0 (pertengahan 1998) telah diimprovisasi di beberapa

bagian, termasuk kemampuan barunya, yaitu membuat aplikasi web.

Meskipun kini VB6 sudah tidak didukung lagi, tetapi file runtime-nya

(30)

2.2.1.2. Winsock [5]

Windows socket API disingkat Winsock merupakan sebuah mekanisme

interprocess communication (IPC) yang menyediakan sarana komunikasi dua arah

berorientasi koneksi (connection-oriented) atau komunikasi tanpa koneksi

(connectionless) antara proses-proses di dalam dua komputer di dalam sebuah

jaringan. Windows socket adalah salah satu implementasi yang dilakukan oleh

Microsoft terhadap system call Berkeley Sockets yang digunakan untuk mengakses

layanan sesi dan datagram melalui protokol TCP/IP. Selain oleh TCP/IP, Winsock

juga dapat digunakan oleh NWLink, dan AppleTalk.

Spesifikasi dari winsock :

a. Versi 1.0 (Juni 1992) mendefinisikan operasi dasar Winsock. Itu disimpan

sangat dekat dengan antarmuka yang sudah ada dari soket Berkeley untuk

menyederhanakan port dari aplikasi yang ada. Sebuah Windows-spesifik

beberapa ekstensi yang ditambahkan, terutama untuk operasi

asynchronous dengan berbasis pesan pemberitahuan.

b. Versi 1.1 (Januari 1993) membuat banyak koreksi kecil dan klarifikasi dari

spesifikasi. Perubahan yang paling signifikan adalah dimasukkannya

fungsi gethostname ().

c. winsock 2 merupakan backwards-compatible extension dari winsock 1.1.

Pada versi ini ditambahkan dukungan untuk protokol-independen name

resolution, operasi asynchronous dengan notifikasi event-based dan

completion routines, implementasi protokol berlapis, multitasking, dan

(31)

18

d. Versi 2.0.x (Mei 1994 dan seterusnya) memiliki status rancangan internal,

dan tidak diumumkan sebagai standar umum.

e. Versi 2.1.0 (Januari 1996) adalah rilis publik pertama dari spesifikasi

Winsock 2.

f. Versi 2.2.0 (Mei 1996) termasuk banyak koreksi kecil, klarifikasi, dan

rekomendasi penggunaan. Itu juga merupakan versi pertama untuk

membuang dukungan untuk aplikasi 16-bit Windows.

g. Versi 2.2.1 (Mei 1997) dan Versi 2.2.2 (Agustus 1997) memperkenalkan

tambahan fungsi kecil. Mekanisme yang ditambahkan untuk query dan

menerima pemberitahuan perubahan konfigurasi jaringan dan sistem.

2.2.1.3. MSComm [6]

MSComm menyediakan Kontrol komunikasi serial untuk aplikasi dengan

memungkinkan transmisi dan penerimaan data melalui port serial.

MSComm menyediakan Kontrol dua cara berikut penanganan komunikasi

dari MSComm :

Event-driven komunikasi adalah metode yang sangat ampuh untuk

menangani interaksi port serial. Dalam banyak situasi yang Anda ingin

diberitahu saat peristiwa terjadi, seperti ketika karakter tiba atau perubahan

terjadi di Carrier Detect (CD) atau Request To Send (RTS). Dalam kasus

tersebut, menggunakan event MSComm OnComm untuk menjebak dan

menangani peristiwa komunikasi. OnComm juga mendeteksi dan

(32)

 Anda juga dapat poll untuk peristiwa dan kesalahan dengan memeriksa

nilai fungsi properti CommEvent penting dari program Anda.

2.2.1.4. Microsoft Access / MDB (Microsoft DataBase)

Microsoft Access, juga dikenal sebagai Microsoft Office Access, adalah

sebuah sistem manajemen database dari Microsoft yang menggabungkan Engine

Microsoft database relasional Jet dengan antarmuka pengguna grafis dan

perangkat lunak-alat pengembangan.

Microsoft Access menyimpan data dalam format sendiri berdasarkan Jet

Engine Akses Database. Hal ini juga dapat mengimpor atau link langsung ke data

yang tersimpan dalam aplikasi lain dan database.

Di samping menggunakan database storage file sendiri, Microsoft Access

juga dapat digunakan sebagai "front-end" dengan produk lain sebagai table

"back-end", seperti pada Microsoft SQL Server dan non-Microsoft produk (Oracle,

Sybase)

2.2.2. Data Flow Diagram [3]

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem.

DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di

mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data

tersebut.

Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat

dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi

untuk sistem informasi yang baru.

(33)

20

Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;

 Context Diagram (CD)

 DFD Fisik

 DFD Logis

DFD Level

DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n

dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.

 Diagram Context

 Diagram Level n

 DFD Logis

 DFD Fisik

Context Diagram (CD)

Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas

(DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem

informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan

ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam

satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut

menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;

 Terminologi sistem :

(34)

Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau

mempengaruhi sistem tersebut.

Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan

linkungan sistem tersebut.

Sebagai contoh, dalam gambar 1.

 Menggunakan satu simbol proses,

 Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem

tersebut,

 Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung

 Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran,

diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah

penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau

garis silang ( # ).

 Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran

yang dipermainkan personil tersebut.

 Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data

berbeda.

Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled

Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram

fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil

pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail

(35)

22

pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang.

Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4 dan gambar 1.5.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:

 Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:

 Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu

merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas.

Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke

level yang lebih rendah.

 Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.

 Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level

yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang

sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua

proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.

 Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara

top-down.

 Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus

berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1.

Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n

tersebut.

 Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada

level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus

muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.

 Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk

(36)

External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan

pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan

respon.

 Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan

penyimpanan lainnya (harus melalui proses).

 Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan

entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.

 Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah

mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.

 Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak

pernah digunakan untuk proses.

 Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas

yang disebut dengan istilah “magic process”.

 Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran,

diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah

penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau

garis silang ( # ), begitu dengan bentuk penyimpanan.

 Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data

berbeda.

DFD Fisik

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan

entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam

dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel,

(37)

24

tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa

yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa

proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).

Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran

(simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik

menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana

sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.

Misal :

Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran

Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.

DFD Logis

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan

proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari

proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat

dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika

tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi

dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.

Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat

memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.

Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;

 Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem

Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan

(38)

 Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.

Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”

Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll

Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum yang

mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:

 Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu

 Master Detail Update

 Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting

 Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat

 Menambahkan proses baru

 Meminimalkan proses input

 Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana

yang harus dikerjakan manual

2.2.3. Entity Relationship Diagram

Basisdata Relasional adalah kumpulan dari relasi-relasi yang mengandung

seluruh informasi berkenaan suatu entitas/ objek yang akan disimpan di dalam

database. Tiap relasi disimpan sebagai sebuah file tersendiri. Perancangan

basisdata merupakan suatu kegiaatan yang setidaknya bertujuan sebagai berikut:

o Menghilangkan redundansi data

o Meminimumkan jumlah relasi di dalam basis data

o Membuat relasi berada dalam bentuk normal, sehingga dapat

meminimumkan permasalahan berkenaan dengan penambahan,

(39)

26

ERD adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan

atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan

objek yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek

disebut entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity

bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya. Contoh

: entity Mahasiswa, mempunyai atribut nama, umur, alamat, dan nim. Diagram

E-R terdiri dari:

 Kotak persegi panjang, menggambarkan himpunan entitas

 Elip, menggambarkan atribut-atribut entitas

 Diamon, menggambarkan hubungan antara himpunan entitas

 Garis, yang menghubungkan antar objek dalam diagram E-R

E-R Diagram merupakan suatu bahasa pemodelan yang dimana posisinya

dapat dianalogikan dengan stroy board dalam industri film, blu print arsitektur

suatu bangunan, miniatur, dan lain-lain. Dalam praktiknya, membangun suatu

sistem terlebih dahulu dilakukannya suatu perencaan. Pemodelan merupakan

suatu sub bagian dari perencanaan secara keseluruhan sebagai salah satu upaya

feedback evaluasi perampungan suatu perencanaan. E-R Diagram sebagai suatu

pemodelan setidaknya memiliki beberapa karakteristik dan manfaat sebagai

berikut:

 Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak

dini, bersifat murah dan cepat.

 Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga

(40)

 Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan

diskusi dengan bentuk E-R Diagram itu sendiri, dan

 Kamus data bagi bagi para pengembang database.

Struktur dari E-R Diagram secara umum ialah terdiri dari:

 Entitas merupakan objek utama yang informasi akan disimpan, biasanya

berupa kata benda, ex; Mahasiswa, Dosen, Nasabah, Mata Kuliah,

Ruangan, dan lain-lain. Objek dapat berupa benda nyata maupun abstrak.

 Atribut merupakan deskripsi dari objek yang bersangkutan.

 Relationship merupakan suatu hubungan yang terjalin antara dua entitas

(41)

28 3. BAB III PEMBAHASAN

3.1. Kegiatan Kerja Praktek

Jadwal pelaksanaan kerja praktek di Pusat Mikroelektronika Institut

Teknologi Bandung waktunya disesuaikan dengan jadwal yang diberikan oleh

pembimbing kerja praktek yang berada di instansi tersebut. Pelaksanaan kerja

praktek secara resmi dimulai sejak tanggal 10 September 2012 sampai dengan 9

Oktober 2012.

Berikut merupakan table kegiatan selama jadwal kerja praktek

dilaksanakan :

Tabel 3-1 Tabel Kegiatan

No Tanggal/Bulan/Tahun Kegiatan

1 10/09/2012 Koordinasi dengan dosen pembimbing lapangan

2 11/09/2012 Pengenalan aplikasi system counting

3 12/09/2012 Pengenalan aplikasi system counting

4 13/09/2012 Pengenalan aplikasi system counting

5 14/09/2012 Mencari referensi aplikasi system counting

6 17/09/2012 Mencari referensi aplikasi system counting

(42)

8 19/09/2012 Koordinasi dengan dosen pembimbing lapangan

9 20/09/2012 Pengembangan aplikasi system counting

10 21/09/2012 Pengembangan aplikasi system counting

11 24/09/2012 Pengembangan aplikasi system counting

12 25/09/2012 Pengembangan aplikasi system counting

13 26/09/2012 Uji coba aplikasi system counting

14 27/09/2012 Koordinasi dengan pembimbing lapangan

15 28/09/2012 Pengembangan aplikasi system counting

16 01/10/2012 Pengembangan aplikasi system counting

17 02/10/2012 Pengembangan aplikasi system counting

18 03/10/2012 Pengembangan aplikasi system counting

19 04/10/2012 Uji coba aplikasi system counting

20 05/10/2012 Koordinasi dengan pembimbing lapangan

21 08/10/2012 Mengumpulkan data untuk kebutuhan laporan

22 09/10/2012 Menyusun laporan

3.2. Analisis Sistem

Analisis system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-samsa untuk melakukan kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan analisis system merupakan

penguraian dari suatu system yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengeveluasi

permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan

(43)

30

Hal-hal yang dilakukan pada tahap analisis sistem adalah analisis masalah,

analisis kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional meliputi analisis

perangkat keras, analisis perangkat lunak serta analisis pengguna.

3.3. Analisis Masalah

Permasalahan yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di Pusat

Mikroelektronika ITB terkait sistem counting yang sedang dikembangkan adalah

mengenai ketidak akuratan dan ke-valid-an data yang ditampilkan pada led

display, hal ini diakibatkan dari karakteristik penggunaan media rs232 (serial)

pada perangkat led display yang berjarak jauh, sehingga terjadi data loss atau data

tidak sampai pada led display, sehingga informasi yang disampaikan tidak sesuai

dengan keadaan sebenarnya. Sebagai alternatif untuk masalah tersebut, maka

perlu adanya suatu media pendamping dari rs232 untuk digunakan pada perangkat

led display yang berjarak jauh.

Analisis permasalahan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah solusi

dengan cara mengembangkan aplikasi system counting yang disesuaikan dengan

tingkat kebutuhan pengguna dan tepat dalam tahap implementasinya sehingga

dapat menjaga agar data yang ditampilkan tetap akurat dan valid.

3.4. Analisis Kebuthan Non-Fungsional

Pada tahap ini meliputi elemen-elemen apa saja yang dibutuhkan untuk

mengembangkan aplikasi counting system di Pusat Mikroelektronika ITB.

Spesifikasi masukan yang diperlukan system, keluaran yang akan dihasilkan

(44)

Kebutuhan non-fungsional terbagi menjadi tiga yaitu analisi perangkat keras,

perangkat lunak, dan analisis pengguna.

3.4.1. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat komputer yang digunakan adalah perangkat keras yang dapat

mendukung kinerja dari perangkat lunak dan memiliki kelengkapan pendukung

yang baik untuk menjalankan perangkat lunak yang akan dikembangkan. Untuk

perangkat keras pendukung aplikasi dapat dilihat pad Tabel 3.1 Perangkat Keras

Pendukung Aplikasi

Tabel 3-2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor 1,8Ghz atau lebih

2 RAM 512MB atau lebih

3 Harddisk 10GB atau lebih

4 Peripheral RS232, Ethernet

3.4.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat keras komputer tidak berarti tanpa perangkat lunak begitu juga

sebaliknya. Jadi perangkat lunak dan perangkat keras saling mendukung satu sama

lain.Perangkat keras hanya berfungsi jika diberikan instruksi-intruksi kepadanya.

Instruksi-instruksi inilah disebut dengan perangkat lunak. Dalam pengembangan

aplikasi ini penyusu menggunakan beberapa perangkat lunak, antara lain :

a. Sistem Operasi berbasis windowns XP

(45)

32

c. Microsoft Visio (Perancangan DFD)

d. Microsoft Access (Perancangan Database)

e. Winsock, DBgrid32, MSChart, vbalProgBar6 (Library pendukung)

3.4.3. Analisis Pengguna

Setelah aplikasi dibangun, pengguna akan menggunakan aplikasi untuk mengatur

led display menggunakan system counting, sehingga informasi yang ditampilkan

dapat valid. Pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini adalah admin.

Tabel 3-3 Karakteristik Pengguna

Pengguna Hak Akses Tingkat

Pendidikan

Tingkat Keterampilan

Admin Mengelola system

counting

D3/S1 Mengerti cara

kerja system

3.5. Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional bertujuan untuk mengetahui proses

informasi yang mengalir melalui perangkat lunak. Untuk menggambarkan proses

informasi secara umum digunakan alat bantu, yaitu Context Diagram (Diagram

Konteks), Data Flow Diagram (DFD), kamus data dan spesifikasi proses.

3.5.1. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang ada di aplikasi ini adalah

(46)

a. Sistem menyediakan login untuk admin.

b. Sistem dapat melakukan penambahan, penghapusan, dan perubahan dari

data led display.

c. Sistem dapat melakukan reset terhadap occupancy.

d. Sistem dapat melakukan sinkronisasi waktu dengan master control.

e. Sistem dapat mencetal informasi dari occupancy.

f. Sistem menyediakan informasi status link dari led display.

g. Sistem dapat merubah tampilan menjadi minimize (compact)

3.5.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

DisplayTbl LEDID ZoneID

IPAddress

via DataSource

TextLED

memiliki

N 1 ZoneTable

ZoneID

ZoneName

MaxLevel

FontProperty

(47)

34

3.5.3. Diagram Konteks

Admin

Gambar 3-2 Diagram Konteks

3.5.4. DFD Level 1

Admin Data_Login Login2

(48)

3.5.5. DFD Level 2 Informasi Lot

Gambar 3-4 DFD Level 2 Informasi Lot

3.5.6. DFD Level 2 Login

(49)

36

3.5.7. DFD Level 2 Konfigurasi Zone

Admin

Gambar 3-6 DFD Level 2 Konfigurasi Zone

3.5.8. DFD Level 2 Konfigurasi LED

Admin

(50)

3.5.9. DFD Level 2 Set Max Lot

3.5.10. DFD Level 2 Set Current Lot

Admin

(51)

38

3.6. Spesifikasi Proses

Tabel 3-4 Spesifikasi Proses

No. Proses Keterangan

1.

No. Proses 1

Nama Informasi Lot

Source Master Control

Input Data Lot

Output Info Lot

Destination LED Display

Logika Proses 1. Jika master control

mengirimkan data lot

system akan ditrigger

oleh event oncomm.

2. Jika data lot yang

diterima system valid

maka system akan

menampilkan atau

mengirimnya.

2.

No. Proses 1.1

Nama Verifikasi Data Lot

Source Master Control

Input Data Lot

(52)

Destination LED Display

Logika Proses 1. Jika master control

mengirimkan data

lot cek format data.

3.

No. Proses 1.2

Nama Display On PC

Source Master Control

Input Data Lot

Output Info Lot

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika format data benar

dan data valid maka

tampilkan informasi lot

4.

No. Proses 1.3

Nama Display On LED

Source Master Control

Input Data Lot

Output Info Lot

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika format data benar

dan data valid maka

kirimkan informasi lot

ke led display

(53)

40

Nama Send Via Comm

Source Master Control

Input Data Lot

Output Info Lot

Destination LED Display

Logika Proses 1. Jika flag pengiriman

adalah comm maka

kirimkan melalui

comm

6.

No. Proses 1.5

Nama Send Via ETH

Source Master Control

Input Data Lot

Output Info Lot

Destination LED Display

Logika Proses 1. Jika flag pengiriman

adalah comm maka

kirimkan melalui

(54)

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika Admin memilih

menu login maka

system akan

memanggil form login.

2. Jika Admin salah

memasukkan username

atau password maka

akan kembali ke form

login.

3. Jika Admin berhasil

melakukan login, maka

system akan

menampilkan menu

utama dengan fitur

admin.

8.

No. Proses 2.1

Nama Input Data Login

Source Admin

Input Data Login

Output -

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika tampil form login

(55)

42

username dan

password.

2. Jika username atau

password salah maka

akan kembali ke form

login.

9.

No. Proses 2.2

Nama Verifikasi Data Login

Source Admin

Input Data Login

Output Info Login Valid dan Info

Login Invalid

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika username dan

password valid maka

system akan

meneruskan ke

halaman admin, jika

username atau

password invalid maka

system akan kembali

ke form login

10.

No. Proses 3

(56)

Source Admin

Input Data Zone

Output -

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika data di input atau

berubah maka save

data

2. Jika database ada maka

tampilkan data

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika tampil form maka

inputkan atau rubah

data

(57)

44

Logika Proses 1. Jika ada entry baru

atau data berubah maka

save data

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika form tampil maka

refresh data

14.

No. Proses 4

Nama Konfigurasi LED

Source Admin

Input Data LED

Output -

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika data di input atau

berubah maka save

data

2. Jika database ada maka

tampilkan data

15.

No. Proses 4.1

(58)

Source Admin

Input Data LED

Output -

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika tampil form maka

inputkan atau rubah

data

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika ada entry baru

atau data berubah maka

save data

Destination Admin

(59)

46

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika Admin menekan

tombol “Max Lot”

maka system akan

memanggil form max

lot

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika tampil form maka

inputkan atau rubah

data

20.

No. Proses 5.2

Nama Save Data Max Lot

(60)

Input Data Max Lot

Output -

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika tombol save

ditekan maka cek input

2. Jika input sudah benar

maka save data max lot

21.

Destination Admin

Logika Proses 1. Jika data max lot

recordcount tidak sama

dengan 0, maka

Input Data Current Lot

Output Info Current Lot

Destination Master Control

(61)

48

tombol Update maka

system akan

memanggil form

update current lot.

2. Jika Admin

memasukan nilai lebih

dari 9999 maka inputan

data tidak akan

diproses, dan tampil

pesan error

3. Jika data sudah di

verifikasi maka kirim

data current lot ke

Master Control.

23.

No. Proses 6.1

Nama Input Data Current Lot

Source Admin

Input Data Current Lot

Output -

Destination Master Control

Logika Proses 1. Jika admin menekan

tombol update maka

system akan

(62)

update current lot.

2. Nilai yang diinputkan

admin harus sesuai

dengan zonenya

24.

No. Proses 6.2

Nama Verifikasi Data

Source Admin

Input Data Current Lot

Output -

Destination Master Control

Logika Proses 1. Jika tampil form

update current lot maka

isikan nilai current lot

sesuai dengan zone

2. Nilai current lot tidak

boleh lebih dari 9999

25.

No. Proses 6.3

Nama Update Current Lot

Source Admin

Input Data Current Lot

Output Info Current Lot

Destination Master Control

Logika Proses 1. Jika data sudah

(63)

50

ke Master Control

3.7. Kamus Data

Kamus data merupakan sistem (tempat penyimpanan) dari elemen-elemen

yang berada dalam suatu sistem. Kamus data mempunyai fungsi yang sama dalam

pemodelan sistem dan juga berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti

aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan

dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian

yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data

dibuat berdasarkan alur data yang ada di data flow diagram. Arus data yang ada di

data flow diagram bersifat global, hanya ditujukan arus datanya saja. Kamus data

yang terdapat pada sistem tertera pada tabel berikut.

Tabel 3-5 Kamus Data

No Kamus Keterangan

1.

Nama Aliran Data Data Login

Digunakan Pada Proses Login

Deskripsi - Digunakan untuk

aktifasi halaman atau

fitur administrator

- Data yang diinputkan berupa username dan

(64)

Tipe Data Username = Text

Password = Text

2.

Nama Aliran Data Data Lot

Diguanakan Pada Proses Informasi Lot

Deskripsi - Digunakan untuk

menampung data

informasi lot

Tipe Data Lot = Variant

3.

Nama Aliran Data Data Zone

Digunakan Pada Proses Konfigurasi Zone

Deskripsi - Digunakan untuk

memuat data

konfigurasi dari tiap

zone

- Data yang diinputkan berupa ZoneID,

ZoneName, MaxLevel,

dan FontProperty

Tipe Data ZoneID = Number

ZoneName = Text

MaxLevel = Number

FontProperty = Text

4.

Nama Aliran Data Data LED

(65)

52

Deskripsi - Digunakan untuk

memuat data

konfigurasi dari tiap

LED

Tipe Data LEDID = Number

ZoneID = Number

IPAddress = Text

Via = Text

DataSource = Number

TextLED = Text

5.

Nama Aliran Data Data MaxLot

Digunakan Pada Proses Set Max Lot

Deskripsi - Digunakan untuk

memuat data mengenai

konfigurasi max lot

dari tiap zone

Tipe Data MaxLot = Text

6.

Nama Aliran Data Data CurrentLot

Diguanakan Pada Proses Set Current Lot

Deskripsi - Digunakan untuk

memuat data mengenai

status current lot

(66)

3.8. Skema Relasi

Tabel relasi menggambarkan suatu hubungan antar tabel yang sudah ada

dalam keadaan normal. Perancangan tabel relasi dalam membangun sebuah

aplikasi system counting di Pusat Mikroelektronika ITB.

Gambar 3-10 Skema Relasi

3.9. Perancangan Struktur Tabel

Tabel merupakan tempat penyimpanan informasi dari sebuah aliran data

dalam sebuah sistem. Berikut merupakan struktur dari beberapa tabel sistem yang

akan dibangun.

3.9.1. Tabel ZoneTable

Tabel 3-6 Table ZoneTable

Nama Tipe Spek Null Ket

ZoneID NUMERIC [0..9] T Primary Key

ZoneName TEXT [A..Z][a..z][0..9] Y

(67)

54

FontProperty TEXT [A..Z][a..z][0..9] Y

3.9.2. Table DisplayTbl

Tabel 3-7 Tabel DisplayTbl

Nama Tipe Spek Null Ket

ZoneID NUMERIC [0..9] T Primary Key

LEDID NUMERIC [0..9] T Primary Key

IPAddress TEXT [A..Z][a..z][0..9] Y

DataSource NUMERIC [0..9] Y

TextLED TEXT [A..Z][a..z][0..9] Y

3.10. Perancangan Antar Muka

Merupakan bagian yang menggambarkan bentuk rancangan dari aplikasi

yang akan dibuat. Fungsi dari perancangan antarmuka ini adalah untuk

mempermudah dalam proses pembuatan tampilan system yang akan dibuat lebih

efektif sesuai dengan harapan. Bentuk dari rancangan antarmuka aplikasi tersebut

adalah sebagai berikut:

(68)

Keterangan:

Tampilan halaman utama

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

- Klik Menu

Tampilan form login

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

(69)

56

F3

Keterangan:

Tampilan Minimize

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

Navigasi:

Tampilan Hamalan utama (Admin)

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

Navigasi:

- Klik Menu Service Pilihan Setup

untuk menuju F5

- Klik Menu Service Pilihan

PrintOccupancy

untuk menuju F6

- Klik Menu Login Pilihan Log out

untuk menuju F1

- Klik Tombol Link untuk menuju F7

- Klik Tombol

(70)

Update untuk

menuju F9

- Klik Tombol COM

untuk menuju F10

- Klik Tombol Add untuk menuju F11

- Klik Tombol Exit untuk keluar dari

aplikasi

- Klik Tombol Icon untuk menujuF3

F5

Keterangan:

Tampilan Halaman Konfigurasi Zone dan LED (Tab)

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

Navigasi:

- Klik Tombol SetFont untuk

menuju F12

- Klik Tombol Close untuk kembali ke

F4

Field1 Field2 Field3 FieldX

… … … …

Zone Config

Exit Set Font

(71)

58

F6

Keterangan:

Tampilan Halaman Occupancy Statistic

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

Navigasi:

- Klik Tombol Exit untuk kembali ke

F4

F7 Navigasi:

- Klik Tombol Hide untuk kembali ke

F4

Station1 Station2 StationX

Hide

Vacant Lot Max Lot

Date : XX/XX/XXX

Exit

Exit

(72)

Keterangan:

Tampilan Check Link Communication

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

F8

Keterangan:

Tampilan Form Maximum Car Park Lots

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

Navigasi:

- Klik Tombol Save atau Exit untuk

kembali ke F4

F9 Navigasi:

- Klik Tombol Save atau Exit untuk

Maximum Car Park Lots

(73)

60

Keterangan:

Tampilan Form Count Update

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

kembali ke F4

F10 Navigasi:

- Klik Tombol Exit untuk kembali ke

F4

Number of vehicles in Zone

Zone1

Zone2

ZoneX

Exit

(74)

Keterangan:

Tampilan Com Port Setting

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

F11 Navigasi: Delete User untuk

menghapus user

COM Port for ZCS Master

COM : 1

COM Port for Display

COM : 0

(75)

62

Keterangan:

Tampilan User Management

Ukuran layar menyesuaikan

Background : Berwarna

- Klik Tombol Exit untuk kembali ke

F4

M1

Keterangan:

Tampilan pesan konfirmasi exit application

Navigasi:

- Klik OK untuk keluar dari aplikasi

- Klik cancel untuk kembali ke F1 atau

F4

M2

Keterangan:

Tampilan pesan konfirmasi delete user

Navigasi:

- Klik OK untuk delete user

- Klik cancel untuk kembali ke F11

Delete user confirmation?

OK Cancel

Exit application ?

(76)

3.11. Jaringan Semantik

F5

F4 F3

F2 F1

F6

F7

F8 F9

F10 F11

M1

M2

M1

Gambar 3-11 Jaringan Semantik

3.12. Implementasi

3.12.1. Halaman Utama

(77)

64

3.12.2. Halaman Utama (Admin)

Gambar 3-13 Halaman Utama (Admin)

3.12.3. Minimize

(78)

3.12.4. Print Occupancy

(79)

66

3.12.5. User Management

(80)

3.12.6. Count Update

(81)

68

3.12.7. Max Lot

(82)

69

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Kerja praktek yang dilakukan penulis menghasilkan suatu kesimpulan yang

dapat berfungsi sebagai bahan masukan bagi pihak Pusat Mikroelektronika ITB.

Penulis merancang suatu system yang dihasilkan berdasarkan hasil analisa dan

pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Jika perancangan

kerja praktek ini dapat di implementasikan maka ada beberapa hal yang akan

dapat dipenuhi yaitu :

1. Dengan menggunakan Ethernet sebagai media transmisi data

(dibanding rs232) kejadian data loss bisa dihindari.

2. Data yang ditampilkan oleh led display menjadi lebih akurat.

3. Tersedianya media alternatif untuk pengiriman data ke led display

1.2 Saran

Setelah melakukan pengembangan system counting dalam sebuah program.

Adapun saran yang ingin disampaikan terhadap system yang telah dikembangkan

ini sebagai berikut :

1. Antarmuka perlu dikembangkan lagi, sehingga dapat lebih

memudahkan untuk melakukan pengelolaan.

2. Versi dari visual basic yang saat ini digunakan adalah versi 6.0, dan

(83)

70

sehingga disarankan agar pada pengembangan di masa depan dapat

Gambar

Gambar 1-1 Model Waterfall [1]
Gambar 2-1 Strukturk Organisasi Fungsional
Tabel 3-1 Tabel Kegiatan
Tabel 3-2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data Flow Diagram (DFD) adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan ke keluaran,

Pada Data Flow Diagram ( Gambar 3.3 ) menggambarkan bahwa pada DFD level konteks Proses sistem informasi inventori terdapat berbagai macam aliran- aliran Data dari beberapa

Jenis pertama Context Diagram , adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level ), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi.

Context diagram yaitu diagram dengan level tertinggi dari Data Flow Diagram (DFD), merupakan diagram dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran-aliran data

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafis dari aliran data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan

Data Flow Diagram (DFD) merupakan grafik yang menggambarkan arus data yang mengalir pada Proses yang terjadi di sistem. DFD dapat terdiri dari beberapa level , yang

Perancangan sistem informasi bimbingan dan konseling Untuk menjelaskan sistem yang akan dibangun menggambarkannya dalam sebuah diagram alur data atau Data Flow Diagram DFD dengan

Noviandi, 2012 1 DFD level 0 Data Flow Diagram DFD level 0 merupakan diagram dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari sistem, serta aliran data