• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003530 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003530 chapter3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Hopkins (1993) dalam Wiratmadja (2008, hlm.12).

Suharsimi (2007, hlm 2) mendefinisikan penelitian tindakan kelas melalui paparan gabungan definisi dari kata penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama oleh guru. Jadi, Suharsimi (2007, hlm.3) berkesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

(2)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan gabungan, yakni

kualitatif dan kuantitatif.

1. Penelitian kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data mengenai proses yang terjadi selama tindakan pembelajaran dilakukan. Data yang akan dianalisis berupa data hasil observasi, dan catatan lapangan.

2. Penelitian kuantitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan peningkatan dan kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil menulis puisi siswa.

Sesuai dengan Scott W. Vanderstoep dan Deidre D. Johnston yang menyatakan

Kendati bervariasi, pendekatan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian besar, yakni pendekatann kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif menekankan pada pembangunan naratif atau deskripsi tekstual atas fenomena yang diteliti. Penelitian kuantitatif menekankan pada penilaian numerik atas fenomena yang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk menganalisis data secara naratif dan penelitian kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang berupa angka numerik yang akan menunjukkan peningkatan dan kemajuan siswa dalam pembelajaran.

C. Desain Penelitian

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

(3)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Refleksi awal

Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian.

2. Penyusunan Perencanaan

Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

3. Pelaksanaan Tindakan

(4)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Observasi (Pengamatan)

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi.

5. Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya berdasar pada model (2) ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang.

(5)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu, guru merumuskan kembali rancangan tindakan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua ini dapat berupa kegiatan sebagaimana yang dilakukan pada siklus pertama, tetapi sudah dilakukan perbaikan-perbaikan atau tambahan-tambahan berdasarkan hambatan atau kegagalan yang dijumpai pada siklus pertama.

(6)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (1998)

D. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cihanjuang I Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Peneliti memilih lokasi ini dengan alasan tertentu. Peneliti sering melaksanakan kegiatan belajar mengajar di lokasi ini, hingga

Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Penyusunan Rencana Tindakan

Observasi

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Refleksi I

Observasi

Penyusunan Rencana Tindakan

Observasi Hasil Penelitian

Pelaksanaan Tindakan Refleksi III

(7)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti menemukan suatu permasalahan pembelajaran yang harus diteliti lebih lanjut agar permasalahan tersebut dapat ditemukan solusi dan pemecahannya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan Bulan Juni 2014. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Maret 2014 merupakan waktu dimana observasi awal dilakukan. Disini, peneliti mengambil permasalahan yang ditemukan di lapangan untuk kemudian diteliti lebih lanjut.

b. April 2014 merupakan waktu yang digunakan peneliti untuk menyusun segala hal yang berhubungan dengan penelitian. Seperti rencana penelitian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen penilaian, dsb.

c. Mei 2014 merupakan waktu dimana peneliti melakukan penelitian lapangan. Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran sebanyak tiga siklus dengan kegian langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Juni 2014 merupakan waktu yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yang dilakukan. Sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan dari penelitian.

E. Subjek Penelitian

(8)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia. Sewaktu melakukan kegiatan pembelajaran di kelas V ini peneliti menemukan masalah yang berkaitan dengan nilai menulis puisi siswa. Hampir setengah dari jumlah siswa tidak mencapai nilai ketuntasan.

F. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan metode penelitian yang dipakai, yaitu penelitiam tindakan kelas. Maka, prosedur penelitian yang akan dilaksanakan berupa siklus. Prosedur yang akan ditempuh terdiri dari tiga siklus yang saling berkaitan, sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan

Perencanaan merupakan susunan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pra tindakan

1) Mendiskusikan dengan observer mengenai rencana penelitian

2) Mendiskusikan dengan observer mengenai upaya mengatasi masalah pembelajaran serta penerapannya dalam pembelajaran

3) Merancang rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus I b. Persiapan tindakan

1) Menentukan fokus observasi

2) Menetapkan waktu pengumpulan data

3) Menetapkan waktu dan cara pelaksanaan refleksi

4) Menetapkan waktu dan hal-hal lain untuk penyusunan perencanaan ulang bagi pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Secara lebih rinci, rencana tindakan untuk setiap siklus diuraikan sebagai berikut:

(9)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Materi yang akan disajikan pada siklus I adalah menulis puisi bebas dengan menggunakan kata yang menarik.

1) Perencanaan

Mempersiapkan pembelajaran menulis puisi dengan metode Estafet Writing, siswa menentukan tema secara bebas terlebih dahulu.

a) Mendiskusikan dengan guru mengenai langkah-langkah, metode pembelajaran dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. b) Menyesuaikan rancangan penelitian dengan SK dan KD dalam silabus. c) Menyusun RPP

d) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang perlu disediakan, seperti lembar evaluasi dan instrumen lain beserta kriteria penilaian untuk mengukur kemampuan menulis puisi siswa

e) Menyiapkan alat-alat dokumentasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan

a) Melaksanakan penerapan metode Estafet Writing dengan materi menulis puisi bebas.

b) Memilih tema puisi secara bebas c) Menentukan judul puisi secara bebas d) Menulis puisi menurut ide dan gagasan 3) Observasi

Guru mengukur kesesuaian rencana dengan pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung serta mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

4) Refleksi

Melihat kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran pada siklus I. kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya

(10)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Materi yang akan disajikan sama seperti pada siklus I yaitu menulis puisi bebas dengan menggunakan kata yang menarik.

1) Perencanaan

Mempersiapkan pembelajaran menulis puisi dengan metode Estafet Writing, siswa menentukan tema secara bebas terlebih dahulu.

a) Mengumpulkan kelebihan dan kekurangan pada siklus I, lalu dilakukan perbaikan pada siklus II.

b) Menyusun RPP dengan melihat hasil refleksi siklus I.

c) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang perlu disediakan, seperti lembar evaluasi dan instrumen lain beserta kriteria penilaian untuk mengukur kemampuan menulis puisi siswa

d) Menyiapkan alat-alat dokumentasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan

a) Melaksanakan penerapan metode Estafet Writing dengan materi menulis puisi bebas. Diharapkan pada siklus II siswa lebih menguasai pembelajaran puisi dengan menggunakan metode Estafet Writing.

b) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data mengenai peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas.

3) Observasi

Guru mengukur kesesuaian rencana dengan pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung serta mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

4) Refleksi

Melihat kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran pada siklus II. Kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

(11)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Materi yang akan disajikan sama seperti pada siklus I dan II yaitu menulis puisi bebas dengan menggunakan kata yang menarik..

1) Perencanaan

Mempersiapkan pembelajaran menulis puisi dengan metode Estafet Writing, siswa menentukan tema secara bebas terlebih dahulu.

a) Menyusun RPP dengan melihat hasil refleksi siklus I.

b) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang perlu disediakan, seperti lembar evaluasi dan instrumen lain beserta kriteria penilaian untuk mengukur kemampuan menulis puisi siswa

c) Menyiapkan alat-alat dokumentasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan

a) Melaksanakan penerapan metode Estafet Writing dengan materi menulis puisi bebas. Diharapkan pada siklus III siswa lebih menguasai pembelajaran puisi dengan menggunakan metode Estafet Writing

b) Melakukan tes siklus III untuk mendapatkan data mengenai peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas.

3) Observasi

Mencatat semua yang terjadi sebagai data yang akan digunakan pada tahap refleksi III.

4) Refleksi

Penarikan kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

G. Instrumen Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran digunakan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Estafet Writing.

2. Instrumen Tes

(12)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen pelaksanaan pembelajaran ini berupa lembar kerja siswa (LKS). Dalam LKS, siswa dituntut untuk bekerja sama dan saling membantu diantara teman kelompok.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Individu

Instrumen pelaksanaan pembelajaran ini berupa lembar kerja siswa (LKS). dalam LKS. Siswa dituntut untuk menciptakan tulisannya secara individu.

3. Lembar Observasi

Instrumen lain yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi. Menurut Sanjaya (2010, hlm.86) Observasi merupakan suatu teknik mengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat obseervasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti

Mengacu pada pengertian di atas, maka observasi digunakan untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran menulis puisi bebas.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan berisi paparan atau deskripsi mengenai latar kelas dan aktivitas selama proses belajar mengajar. Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang peneliti/observer lihat, dengar, dan alami pada saat tindakan penelitian dilaksanakan dengan tujuan memperoleh data mengenai aktivitas siswa yang berhubungan dengan metode Estafet Writing dalam pembelajaran menulis puisi bebas.

H. Analisis dan Interpretasi Data

(13)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lapangan. Sedangkan untuk analisis data kuantitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan peningkatan dan kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil menulis puisi siswa.

Rambu-rambu analisis pun peneliti susun agar kegiatan analisis yang dilakukan berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi bebas dapat terarah, sehingga didapatkan hasil analisis yang baik. Adapun rambu-rambu analisis yang digunakan sebagai berikut.

Tabel 3.1

Format Penilaian Hasil Menulis Puisi Bebas Siswa

No. Aspek yang Dinilai

Skala

3. Pengembangan Ide dan

Gagasan 6,25

4. Pemilihan dan Penulisan Kata

yang Tepat 6,25

Setiap penilaian aspek dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan kemudian dijumlahkan keseluruhannya, maka didapatkan nilai untuk hasil menulis puisi bebas siswa.

(14)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SB 4 Sangat Baik

Pemilihan tema dalam menulis puisi sangat sesuai dengan isi dan topik pembahasan

B 3 70-79

Pemilihan tema dalam menulis puisi sesuai dengan isi dan topik pembahasan

C 2 60-69

Pemilihan tema dalam menulis puisi kurang sesuai dengan topik pembahasan

K 1 00-59

Pemilihan tema dalam menulis puisi tidak sesuai dengan isi dan topik pembahasan

2. Penentuan

Judul SB 4 80-100

Penentuan judul dalam menulis puisi sangat sesuai dengan isi

(15)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

isi

C 2 60-69

Penentuan judul dalam menulis puisi kurang sesuai dengan isi

K 1 00-59

Penentuan judul dalam menulis puisi tidak sesuai sistematik, tetapi kurang menarik

C 2 60-69

Mengembangkan gagasan pokok dengan kurang jelas dan sistematik, tetapi kurang menarik

Penggunaan dan pemilihan dan kata dengan tepat dan benar

(16)

Sulistiani, Risca. 2014

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan kata dengan tepat

C 2 60-69 Penggunaan dan pemilihan dan kata kurang tepat

K 1 00-59 Penggunaan dan pemilihan dan kata tidak tepat

Berikut merupakan rumus perhitungan persentase yang digunakan. Santoso (2005, hlm.57):

P = Keterangan: P = persentase,

F = jumlah siswa yang memenuhi kategori, N = jumlah keseluruhan siswa,

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (1998)
Tabel 3.1
Tabel 3.3 Deskripsi Skala Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya suatu sistem kendali yang terdistribusi maka semua proses yang dikendalikan dengan menggunakan sistem kendali terdistribusi akan dapat mendistribusikan kontrol ke

Topografi di wilayah Indonesia memiliki bentuk yang tidak rata, sehingga sangat rawan apabila dilakukan pembangunan infrastruktur di atasnya. Kondisi ini akan lebih berbahaya

Pada tingkat kesulitan pengecekan maupun tingkat keamanan bagi petugas pada panel distribusi tenaga listrik di Lippo Plaza Sidoarjo maka perlu adanya perkembangan

reliabilitas kedua instrumen ini memiliki tingkat keajegan yang cukup tinggi yaitu. 0,84 untuk instrumen X dan 0,87 untuk instrumen

Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan untuk memaksimumkan nilai dan laba perusaahaan, untuk itu suatu perkiraan atau peramalan dimasa yang akan datang yang dijadikan dasar

PENYETARAAN SEKOR ANTARA DUA PERANGKAT TES BAHASA INGGRIS DENGAN DESAIN BUTIR ANCHOR BERSAMA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penulisan ilmiah ini menjelaskan tentang mengenal huruf dan warna dalam bahasa Inggris untuk anak-anak usia 4 7 tahun dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Manfaat dari aplikasi

b) Implikasi untuk kepemimpinan, untuk peningkatan empati, pimpinan diharapkan memiliki keterlibatan yang aktif dan memahami kondisi kerja bawahannya serta dapat