• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK USIA DINI DI RA MASITOH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK USIA DINI DI RA MASITOH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA

ARAB MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK

USIA DINI DI RA MASITOH SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

SA’DIYATUL MUNAWAROH

NIM. 11613006

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA

ARAB MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK

USIA DINI DI RA MASITOH SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

SA’DIYATUL MUNAWAROH

NIM. 11613006

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO

دجو ّدج نم

“Siapa yang sabar pasti beruntung”

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya…Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.

Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu, serta memperkenalkanku dengan cinta, atas karunia dan serta

kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah membantu mewujudkan mimpiku:

1. Kedua orangtuaku, Bapak Sa’idan Mubarok dan Ibu Durrotul Yatimah yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat, dan

kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani rintangan yang ada di depanku.

2. Keluarga Besar Yaa Bismillah IAIN Salatiga, Bidikmisi angkatan 2013 yang

selalu memberikan dorongan serta motivasi agar selalu bersabar dalam menghadapi setiap masalah.

3. Guru-guruku yang hebat dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi yang penulis sayangi dan hormati dalam memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh

kesabaran.

(9)

ix

5. Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terkasih kepada calon ayah dari anak-anakku Ejang Emlani Malik Al-Ghifari yang selalu memberikan

semangat di sela rutinitas kesibukannya, sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Sahabat-sahabatku tercinta, Nur Dewi Haryati, Khafidhotul Baroroh, Venny Nur Hidayati, Mariyatul Qibtiyah, Riska Cahya Anggraini, Yuni Lestari, dll terimakasih banyak untuk segala hal, untuk kenangan indah dalam setiap bait pada

(10)

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah

SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku ketua jurusan PIAUD.

4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.

5. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis skripsi ini.

6. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yeng telah banyak membantu

dalam penyelesaian skripsi ini

7. Ibu Kumaisaroh, SHI selaku Kepala RA Masitoh Pendem Kecamatan Ledok

(11)

xi

8. Ibu Sri Arijati selaku Guru Kelompok A RA Masitoh yang telah banyak membantu dan membimbing penulis.

9. Dewan guru RA Masitoh Pendem Kecamatan Ledok Kota Salatiga. 10.Siswa-siswi kelompok A RA Masitoh.

11.Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku di rumah yang telah mendoakan dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dan penyusunan skripsi dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

12.Sahabat-sahabatku tercinta, Gendut, Baroroh, Venny, Riska, Yuni, Atul dkk yang selalu mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.

13.Seseorang yang turut serta menguatkan, dan senantiasa memberi semangat, dukungan, motivasi, dan doa untuk kelancaran penulis menyelesaikan skripsi ini.

14.Teman-teman Jurusan PIAUD angkatan 2013 di IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak cerita selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun. Hanya untaian kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan, semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Penulis berharap apabila dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini

(12)

xii

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Salatiga, 06 September 2017 Penulis

(13)

xiii ABSTRAK

Munawaroh, Sa’diyah. 2017. Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Melalui Metode Bernyanyi Pada Anak Usia Dini di RA Masitoh Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I Kata Kunci : Kosakata Bahasa Arab, Bernyanyi, Anak Usia Dini.

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Arab melalui metode bernyanyi pada anak usia dini di RA Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah penerapan metode bernyanyi dapat meningkatkan prestasi belajar anak didik dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab pada anak usia dini di RA Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017?Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus.

Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode bernyanyi dapat meningkatkan prestasi belajar anak didik dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab pada anak usia dini di RA Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017. Dari analisis data didapatkan bahwa hasil dari penguasaan kosakata Bahasa Arab melalui metode bernyanyi pada anak usia dini di RA Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017 mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya, yaitu sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas sebesar 29%, setelah dilakukan tindakan yang disepakati yaitu melalui metode bernyanyi diperoleh pada siklus I sebesar 53% dan pada siklus II meningkat menjadi 94%. Hasil penelitian ini sudah memenuhi indikator pencapaian sebesar 75% yang ditetapkan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode bernyanyi pembelajaran kosakata Bahasa Arab dapat diserap anak dengan mudah.

(14)

xiv

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR BERLOGO

JUDUL ………. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………….……….. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ………..……….... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………... iv

MOTTO .……… v

F. Definisi Operasional ...……… 8

G. Metode Penelitian …..……… 9

H. Sistematika Penulisan .……… 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Peningkatan ……….. 21

B. Pengertian Penguasaan ………... 21

(15)

xv

D. Hakikat Bahasa untuk Anak Usia Dini ………. 23

E. Bahasa Arab ……… 31

F. Hakikat Metode Bernyanyi ……… 33

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ………. 40

B. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Pra Siklus ...……… 47

C. Deskripsi Penelitian pelaksanaan Siklus I ..………. 47

D. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II ..……… 57

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus……….. 65

B. Pembahasan………... 73

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..……… 80

B. Saran ..……….. 80

C. Penutup …..……….. 82 Daftar Pustaka

(16)
(17)
(18)
(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran bahasa asing, aspek kosa kata adalah aspek yang penting dari semua aspek bahasa asing yang harus dikuasai anak didik.

Menurut Muhammad Ali Khuli (1986:89) dalam bukunya assaliiba tadaris al-lughoh

al-arabiyyah menyatakan bahwa penguasaan atau pengetahuan kosa kata (mufrodat) mempunyai faedah yang sangat penting sekali, karena penguasaan kosa kata

bermanfaat bagi orang yang ingin menulis atau mengarang bahkan belajar tentang bahasa Arab.

Penguasaan bahasa bertujuan agar manusia dapat berkomunikasi dengan

baik, maka seorang pembelajar harus menguasai kosa kata, karena akan banyak membantu anak didik dalam belajar bahasa asing (Bahasa Arab) terutama dalam

menguasai keempat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Manusia mengungkapkan berbagai macam peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari dengan menggunakan kata-kata yang tersusun dalam kalimat untuk itu penguasaan kosa kata adalah suatu hal yang utama untuk dipelajari sebagai syarat untuk anak didik yang ingin mahir dalam berbahasa. Karena kualitas berbahasa

seseorang jelas tergantung pada kualitas kosa kata yang dimiliki. Semakin banyak kosa kata yang dimiliki semakin besar pula kemungkinan untuk terampil berbahasa

(20)

2

pembelajaran bahasa asing maka dalam pengajarannya perlu menggunakan metode dan strategi tertentu agar dapat mencapai tujuan hasil belajar yang diharapkan.

Sebuah metode akan dianggap efektif apabila metode tersebut memperhatikan minat dan kemampuan anak didik. Penggunaan metode yang tepat akan menentukan

efektifitas dan efisiensi pembelajaran (Mulyana, 2005:107).

Selain metode komponen penting lainnya adalah strategi. Strategi adalah taktik atau pola yang dilakukan oleh seorang pengajar. Jadi strategi pembelajaran itu

meliputi kegiatan atau pemakaian teknik yang dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan pelaksanaan kegiatan sampai ke tahap evaluasi, serta program yang tidak

lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran (Iskandarwassid dan Dadang Sunandar, 2008:9). Bahkan dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran yang paling penting

diantaranya media atau sarana (Ali Khuli, 2010:32).

Menurut Bobby De Potter (2008:24) dalam bukunya Quantum Teaching mengatakan “masukilah dunia mereka dengan kita memasuki dunianya maka sejauh

itu pula pengaruh yang kita miliki di dalam kehidupan mereka”. Pada dasarnya anak

usia dini akan mudah dalam pembelajaran kosa kata bahasa Arab (mufrodat), sebab daya tangkap dan pemahaman mereka masih sangat mudah untuk diberi pengetahuan sejak dini. Agar dapat meningkatkan prestasi anak maka perlu adanya inovasi baru

(21)

3

Menurut teori aktif proses pembelajaran yang baik adalah belajar aktif. Dalam proses belajar aktif peserta didik melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus

dilakukan. Peserta didik menggunakan otaknya untuk memecahkan berbagai masalah, dan menerapkan tentang apa yang telah mereka pelajari (Mel Silberman, 2002:11).

Seiring dengan perkembangan zaman, anak didik usia dini tidak hanya dituntut mahir dalam berbahasa Indonesia akan tetapi perlu dikenalkan dengan bahasa asing seperti bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa pengantar internasional

yang amat penting. Karena Negara Indonesia merupakan bagian dari negara-negara yang ada di dunia, oleh karenanya jika bangsa Indonesia ingin maju dan berkembang,

maka harus dapat berinteraksi di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan pendidikan dengan berbagai negara di dunia melalui perantara bahasa internasional yaitu bahasa Inggris, tetapi bahasa Arab juga bisa dipelajari untuk

berinteraksi dengan warga Arab. Bangsa yang maju adalah bangsa yang peduli akan nasib generasi penerusnya, sedangkan bahasa merupakan kunci utama bagi generasi

bangsa untuk membuka jendela dunia. Maka sebaiknya generasi penerus bangsa kita, perlu dikenalkan dan diajarkan bahasa Arab. meskipun bahasa Arab itu sendiri bukan

termasuk komponen yang wajib dalam kurikulum PAUD/TK/RA. Namun apa salahnya jika semenjak usia dini atau masa emas (golden age) dimana usia 0–6 tahun adalah masa peka dan pesatnya perkembangan otak anak, maka sangat tepat jika anak

(22)

4

Oleh sebab itu penguasaan kosa kata bahasa Arab yang merupakan dasar agar kita dapat berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya, perlu mendapatkan

perhatian dan perlu ditingkatkan pada anak usia dini.

Dengan penguasaan kosa kata bahasa dengan baik, anak didik akan mempunyai

bekal ilmu pengetahuan tambahan yang berguna ketika memasuki jenjang pendidikan dasar yang lebih tinggi yaitu SD/MI dan yang terpenting adalah anak didik dibekali kemampuan memahami kata sederhana dan melafalkan kosa kata bahasa Arab

dengan benar.

Namun dalam praktiknya di lembaga pendidikan anak usia dini, dalam

pembelajaran bahasa khususnya di RA Masitoh masih dijumpai berbagai masalah yaitu keterbatasan kosa kata yang diketahui anak, permasalahan lain yaitu terdapat orang tua atau orang–orang yang ada di sekitar anak yang sengaja berbicara dengan

lafal yang dibuat-buat, serta adanya beberapa anak yang mempunyai gangguan alat artikulasi sehingga anak tidak dapat mengucapkan bunyi-bunyi vokal tertentu. Dari

hasil observasi awal yang telah dilakukan, diperoleh hasil ketuntasan dalam bidang bahasa mencapai 28 % dari 16 anak RA Masitoh kelompok A, yang artinya masih

banyak anak yang kurang tertarik dengan pembelajaran bahasa, guru hanya menyuruh anak untuk menebalkan huruf, menyalin kembali huruf/kata/kalimat bahkan anak sering disuruh mendengarkan cerita yang terkadang membosankan, sehingga anak

(23)

5

Mengacu dalam Permendikbud RI No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD dalam Panduan Pendidikan Kurikulum 2013 PAUD Anak Usia Dini 5 - 6

(2014 : 7) menerangkan bahwa: “Pembelajaran bahasa menurut Kompetensi Dasar pada kurikulum dua ribu tiga belas mencakup tiga hal yaitu memahami (reseptif) bahasa, keaksaraan dan mengekspresikan bahasa”.

Hal ini perlu mendapat perhatian yang lebih agar anak didik kita dapat menguasai seluruh aspek perkembangan bahasa dengan baik .

Mengingat permasalah tersebut diatas dan agar anak-anak lebih mudah menyerap, memahami, menguasai kosa kata bahasa, serta untuk menumbuhkan daya pikir, daya

imajinasi, daya kreatifitas anak didik, maka anak didik tersebut harus terlibat langsung dalam menemukan pengetahuan dan kreatifitasnya sendiri.

Penerapan metode bernyanyi diharapkan agar anak didik mampu memahami dan

akhirnya mampu menggunakan kosa kata bahasa Arab dengan tepat, kemudian untuk harapan kedepannya anak mampu untuk mengembangkannya ke dalam bentuk

kalimat sederhana di jenjang pendidikan selanjutnya SD/MI. Karena berawal dari penguasaan bahasa, maka anak akan cepat dan mudah dalam menguasai semua aspek

perkembangan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mengangkat judul, “PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB MELALUI

(24)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan

masalah apakah penerapan metode bernyanyi dapat meningkatkan prestasi belajar anak didik dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab pada anak usia

dini di RA Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan metode bernyanyi dapat meningkatkan prestasi belajar

anak didik dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab pada anak usia dini di RA Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang akan

dibuktikan secara statistik (Nana Syaodih S., 2008: 316).

Hipotesis tindakan dipahami sebagai dugaan tentang suatu hal untuk

membuktikan benar atau tidaknya dugaan itu perlu diuji terlebih dahulu (M. Toha, dkk, 2009: 128).

Adapun hipotesis yang penulis ajukan sebagai berikut: “Penggunaan metode

(25)

7

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis:

1. Manfaat teoritis yang dapat disampaikan penulis yaitu :

a. Memberi masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dan sebagai sarana pengembangan dan peningkatan profesional guru.

b. Sebagai bahan informasi kepada lembaga lain tentang pentingnya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab melalui metode bernyanyi

pada anak usia dini.

c. Bagi guru RA, guru dapat menambah wawasan betapa pentingnya memahami karakteristik anak sehingga dapat menentukan metode

pembelajaran yang tepat yaitu dengan metode bernyanyi.

d. Proses belajar dan hasil kegiatan membentuk guru yang lebih kreatif

dalam merancang dan mengelola kegiatan yang menyenangkan untuk anak didik.

2. Manfaat praktis yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu : a. Bagi orang tua

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan orang tua anak

(26)

8

dipahami oleh anak didik serta dapat memotivasi belajar anak didik guna memasuki jenjang sekolah selanjutnya.

b. Bagi guru

Guru adalah teladan dan orang tua anak di sekolah, hendaknya

guru dapat menyampaikan kosakata Bahasa Arab dengan baik dan tepat sehingga dapat digunakan anak dalam kehidupan sehari- hari dengan baik pula.

c. Bagi anak didik

Diharapkan dengan penelitian ini anak didik dapat menerima,

memahami serta dapat menggunakan kosakata Bahas Arab dengan baik dan benar, sehingga anak lebih komunikatif.

d. Bagi sekolah

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan atau pengetahuan baru tentang peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Arab

melalui metode bernyanyi, agar dapat diwujudkan dalam suatu lembaga pendidikan yang berhasil membentuk anak yang aktif berkomunikasi

dengan baik. F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama penulis

(27)

9 a. Meningkatkan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:371) arti dari kata

meningkatkan adalah mempertinggi atau menaikkan. b. Penguasaan

Penguasaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:468) adalah proses, cara, perbuatan menguasai sesuatu.

c. Kosa Kata

Pengertian kosa kata menurut Buku Besar Bahasa Indonesia (2003:597) adalah perbendaharaan kata atau banyaknya kata-kata yang

dimiliki suatu bahasa. d. Bahasa Arab

Pengertian bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:77)

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun, baik budinya, menunjukkan bangsa, budi bahasa atau

perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan).

Pengertian Arab menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (1997:62)

adalah nama bangsa di Jazirah Arab dan timur tengah.

Jadi dapat kami ambil kesimpulan bahwa Bahasa Arab adalah tutur

(28)

10 e. Metode Bernyanyi

Metode bernyanyi adalah syair-syair yang mudah disusun menurut

susunan tertentu dan dibacakan dengan menyanyikan bersama-sama serta memiliki tujuan tertentu (Ahmad Yunus, 1983:92). Tujuan bernyanyi

diantaranya untuk menambah rasa percaya diri, membangkitkan kegembiraan hari dan dapat memperbaiki akhlak (Ahmad Yunus, 1983:93).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

melalui refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Igak dan Kuswaya, 2008:416).

PTK adalah kolaborasi, melibatkan partisipan bersama- sama bergabung dengan mengkaji praktik pembelajaran dan mengembangkan

pemahaman tentang makna tindakan (Supardi, 2006:105). PTK kolaboratif dipilih oleh peneliti karena masalah muncul di kelas dan perlu adanya penyelesaian. Pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu

perhatian khusus untuk diamati.

Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena

(29)

11

yang berisi anak didik dijadikan objek penelitian, maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti

Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas Yanto (2013,42) menjabarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model kemmis dan Taggart

Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakni perencanaan (planning)

,tindakan (acting) , observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

(30)

12 2. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini dilakukan pada anak didik kelompok A di RA

Masitoh yang berlokasi pada Jln. Argobudoyo no. 11 Pendem kec. Ledok Kota Salatiga yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 5 perempuan dan 11

laki- laki.

Peneliti memilih kelompok A, karena usia perkembangan bahasa sangat penting untuk lebih diprioritaskan semenjak dini, dengan penguasaan

kosakata bahasa maka anak kelompok A akan mudah mempelajari aspek perkembangan lainnya (nilai agama moral, kognitif, fisik motorik, sosial

emosional dan seni), semakin banyak anak didik kelompok A dalam menguasai kosa kata bahasa maka akan semakin cepat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang baru. Adapun model pembelajaran yang digunakan di

RA Masitoh yaitu menggunakan model sentra. Untuk itu peneliti mencoba mencari suatu solusi yang dapat memecahkan masalah tersebut dengan

metode bernyanyi sehingga penguasaan kosakata bahasa dapat meningkat.

3. Langkah- langkah Penelitian

Menurut Yanto (2013:40) tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan penting, yaitu:

a. Tahap Rencana

1) Membuat konsep atau skenario pembelajaran dengan penerapan

(31)

13

2) Membuat gambar bagian tubuh manusia beserta kosa kata bahasa Arab yang akan diajarkan kepada anak didik.

3) Menyiapkan lembar tes buatan peneliti atau lembar penugasan, yang mana hasil penugasan dari anak didik tersebut akan diberi nilai dan

dijadikan data untuk dianalisis lebih lanjut. 4) Membuat simulasi perbaikan.

b. Tahap Tindakan

Yang merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan metode bernyanyi sesuai dengan konsep pembelajaran yang

tertulis pada (RKH) Rencana Kegiatan Harian pada tahap perencanaan. c. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses

pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi beberapa indikator

yang telah ditentukan penulis secara terlampir. d. Tahap Analisis dan Refleksi

Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian, tahap refleksi meliputi :

1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran

2) Evaluasi hasil observasi

3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I untuk

(32)

14 4. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Rencana Kegiatan Harian (RKH), yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menyusun untuk

tiap putaran. Masing-masing RKH berisi tentang tingkat pencapaian perkembangan, indikator, kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar, hasil penilaian.

b. Tes buatan peneliti, yaitu berupa lembar penugasan yang dikerjakan oleh anak didik yang berupa hasil menebalkan huruf Arab, tes buatan peneliti

tersebut digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang akan dianalisis dan diolah menjadi data kualitatif nantinya.

c. Lembar Observasi, yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati anak

didik selama proses pembelajaran berlangsung secara bersamaan, yaitu anak didik tidak diperintahkan maju satu per satu dalam melaksanakan

tugas, melainkan semua secara bersama-sama mengikuti perintah guru dalam menebalkan huruf Arab dan melafalakan kosa kata.

d. Wawancara, yang mana ditujukan kepada informan yaitu Kepala Sekolah dan guru pendamping kelompok A di RA Masitoh. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang data atau profil sekolah

(33)

15 1) Foto kegiatan pembelajaran 2) RKH

3) Data siswa, guru dan profil sekolah

f. Catatan lapangan yang diperlukan peneliti disini adalah catatan rinci

tentang keadaan selama proses pembelajaran terjadi pada saat penelitian. Catatan lapangan diperoleh dari apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan oleh peneliti.

5. Pengumpulan Data

Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan, akan

tetapi tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh karena itu peneliti harus memilih strategi yang tepat. Adapun strategi yang digunakan peneliti antara lain yaitu :

a. Metode Observasi

Observasi adalah instrumen yang sering digunakan dalam

penelitian di bidang pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 panca inderanya yaitu penglihatan dan pendengaran.

Menurut Sukardi (2009 :78) menyatakan bahwa observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja anak didik dalam situasi alami. Dalam

(34)

16 b. Metode Dokumentasi

Cara lain memperoleh data dari penelitian adalah menggunakan

teknik dokumentasi. Menurut Sukardi (2009 : 81) Pada teknik ini, dimungkinkan peneliti memperoleh informasi dari berbagai macam

sumber tertulis, dimana anak didik melakukan kegiatan sehari-harinya. Serta untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa.

c. Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut

yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan (Depdiknas,2006)

Peneliti merancang lembar penugasan untuk anak didik sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk mendapatkan data

(35)

17 6. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis yang

bersifat diskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Setelah data terkumpul kemudian

diklasifikasikan ke dalam dua kelompok data yaitu kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata dan simbol.

Analisis data menurut Arikunto (2008:128) adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang harus dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Tahap – tahap yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data adalah

a. Pengumpulan data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan selesai pengumpulan data.

b. Reduksi data

(36)

18

dilakukan untuk memberikan gambaran yang jelas, mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data dan mencarinya apabila diperlukan.

c. Display data

Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk uraian singkat

yang bersifat naratif dan tabel.

d. Kesimpulan

Kesimpulan dimaksudkan untuk melihat apakah tujuan pembelajaran yaitu penggunaan metode bernyanyi dapat meningkatkan

penguasaan kosakata bahasa Arab pada anak usia dini di RA Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017.

Apabila penelitian tahap pertama (siklus I) belum memenuhi

tujuan pembelajaran dengan baik, maka diadakan tindak lanjut (penelitian ulang yaitu tahap siklus II). Jika sudah dapat memenuhi atau berhasil

dalam tujuan pembelajaran tersebut maka penelitian dihentikan sampai siklus II.

(37)

19

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak

Simbol

Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah

dilakukan. Analisis data observasi terhadap guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat

(38)

20

1. Menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

2. Menghitung presentase peningkatan kosa kata anak. Presentase pencapaian

kemampuan rumusnya, yaitu :

Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir amatan

Prosentase Pencapaian Anak = Jumlah skor yang dicapai tiap amatan x 100 %

Jumlah skor maksimum

Prosentase Keberhasilan Kelas = Total prosentase pencapaian kelas x 100%

Jumlah siswa

3. Membuat tabulasi skor observasi pengamatan kosakata Bahasa Arab melalui metode bernyanyi, adapun rancangan tabel sebagai berikut:

Tabel 1.2 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan Indikator Keberhasilan

No Nama

Anak

Persentase

Pencapaian

Persentase

Keberhasilan

Status

(39)

21 Keterangan :

a. Persentase pencapaian: diperoleh dari perhitungan persentase pingkatan

penguasaan kosakata Bahasa Arab pada masing-masing anak.

b. Persentase keberhasilan: diperoleh dari persentase standar ketuntasan

belajar yang ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu standar keberhasilan hasil belajar tiap anak sebesar 75%.

c. Status pencapaian: diperoleh dari perbandingan antara skor persentase

pencapaian dengan persentase keberhasilan (75%). Jika hasil persentase pencapaian < (kurang dari) persentase keberhasilan maka status pencapaian yaitu “B” artinya belum tercapai. Dan bila persentase

pencapaian ≥ (lebih dari atau sama dengan) persentase keberhasilan maka

status pencapaian yaitu “S” artinya sudah tercapai.

(40)

22

H. Sistematika Penulisan

Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca untuk mengikuti uraian

penyajian data skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematka skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian :

Bagian awal yang terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan

persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar

lampiran.

BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan. BAB II : Kajian Pustaka, berisi tentang kosakata Bahasa Arab untuk anak

usia dini, langkah bernyanyi, pengertian peningkatan Bahasa Arab melalui metode bernyanyi pada anak usia dini.

BAB III : Pelaksanaan Penelitian, berisi tentang Gambaran Umum Lokasi, Subyek Penelitian, Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Pra Siklus,

Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang Deskripsi Per Siklus

dan Pembahasan.

(41)

23

(42)

24

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Peningkatan

Pengertian peningkatan secara etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (1989:371) adalah mempertinggi atau menaikan derajat taraf.

Menurut Heidi Saputra (2014:142) dalam kamus bahasanya istilah

peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti lapis dari sesuatu yang bersusun dan peningkatan berarti kemajuan.

B. Pengertian Penguasaan

Menurut Pateda (1994:63) menyatakan bahwa penguasaan bahasa dapat

dilakukan secara aktif dan pasif. Penguasaan bahasa secara aktif adalah kemampuan untuk mengungkapkan pikiran dan gagasan dengan menggunakan bahasa yang baik

melalui lisan dan tulis. Seseorang berbahasa secara aktif yaitu seseorang mampu mengungkapkan gagasan dan pikiran kepada orang lain, serta mampu memahami dan

mengerti bahasa orang lain baik secara lisan maupun tulisan.

Tahap penguasaan bahasa pada anak dipengaruhi oleh perkembangan jiwa dan usia anak. Pada waktu anak belajar berbahasa ia harus mendengarkan lebih dahulu

kata-kata atau kalimat yang diujarkan orang lain. Kata-kata dan kalimat yang diujarkan orang lain berhubungan dengan proses berpikir, kegiatan, benda yang

(43)

25

melalui proses berpikir yang kemudian diungkapkan dalam bentuk kata atau kalimat yang sederhana. Ada beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi

penguasaan kosakata bahasa anak, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kondisi organ pengindraan sebagai saluran yang dilalui indera dalam

perjalanannya ke otak (kesadaran). Misalnya konsep benda yang ditangkap atau dipersepsikan anak yang buta warna akan berbeda dengan yang punya penglihatan normal.

2. Intelegensi atau tingkat kecerdasan mempengaruhi kemampuan anak untuk mengerti atau memahami sesuatu.

3. Kesempatan belajar yang diperoleh anak, pengalaman yang dimiliki anak terhadap sesuatu hal itu menentukan cara berfikir mereka.

4. Tipe pengalaman yang didapat anak secara langsung akan berbeda jika anak

mendapat pengalaman secara tidak langsung dari orang lain atau informasi dalam buku, film, dan sebagainya.

5. Jenis kelamin, karena pembentukan konsep anak laki-laki atau perempuan sejak kecil telah dilatih dengan cara yang dianggap sesuai dengan jenis

kelaminnya.

(44)

26

C. Pengertian Kosa Kata

Pengertian kosakata berdasarkan Heidi Saputra (2014:51) adalah

perbendaharaan kata atau banyaknya kata-kata yang dimiliki suatu bahasa. Pendapat ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soedjito (1992:1) yaitu semua

kata-kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kata yang dipakai dalam suatu ilmu, kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara, Sejumlah kata dari suatu bahasa yang disusun secara alfabetis beserta dengan sejumlah penjelasan maknanya,

layaknya sebagai sebuah kamus.

Dalam kamus Almunjid (1990:575) kosa kata memiliki makna

“Mufrodat adalah sebuah kata yang memiliki makna tunggal, lawan dari jamak

karena belum tertambah dengan kata kerja yang lain (kosa kata asli) baik satu kata, tiga kata ataupun lima kata”.

Menurut Henry Guntur Tarigan (2011:26) mengemukakan tentang

penguasaan tentang penguasaan kosakata dasar yaitu kata-kata yang tidak berubah atau sulit bercampur dengan bahasa lain yang kurang sesuai. Adapun kosakata dasar

yaitu:

a. Pakaian sehari-hati. b. Kata ganti.

c. Bilangan pokok. d. Kata kerja pokok.

(45)

27 f. Macam-macam anggota tubuh. g. Benda-benda universal.

D. Hakikat Bahasa untuk Anak Usia Dini 1. Pengertian Bahasa

Menurut Suhartono 2005:8) berpendapat bahwa “Bahasa merupakan

rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan serta sikap manusia”.

Bahasa anak mempunyai pengertian yaitu bahasa yang dipakai oleh anak untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan dan lain-lain

untuk kepentingan pribadinya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:77), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Berdasarkan pembahasan tentang pengertian bahasa di atas, dapat

disimpulkan bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang khusus dilakukan oleh manusia dengan mempergunakan sarana berupa alat

ucap manusia. Bahasa berfungsi sebagai sarana berkomunikasi dalam pergaulan sehari-hari, sarana untuk mengembangkan bidang ilmu, untuk mempelajari latar belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan, dan adat

(46)

28

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa

Masa perkembangan bicara dan bahasa yang paling intensif pada

manusia terletak pada masa usia dini, tepatnya pada tiga tahun dari hidupnya, yakni suatu periode dimana otak manusia berkembang dalam proses mencapai

kematangan. Masa usia dini merupakan masa keemasan (golden age) di sepanjang rentang usia perkembangan manusia, masa tersebut merupakan periode sensitif (sensitive period), di mana anak secara khusus mudah

menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya.

Pengembangan berbahasa anak harus berada dalam lingkungan yang

kondusif dan mengupayakan pengembangan berbahasa anak secara intensif. Pengembangan kemampuan berbahasa anak menurut Direktorat Pembinaan TK dan SD (2007: 3) dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

a. Agar anak dapat mengolah kata secara komprehensif.

b. Agar anak dapat mengekspresikan kata-kata dalam bahasa tubuh yang

dapat dipahami oleh orang lain.

c. Agar anak mengerti setiap kata yang didengar dan diucapkan, mengartikan

dan menyampaikan secara utuh kepada orang lain.

(47)

29

3. Fungsi Bahasa

Halliday dalam Suhartono (2005: 9) menyatakan bahwa fungsi bahasa

perorangan yaitu suatu pemakaian bahasa atas dasar individu anak yang masih kecil. Halliday meneliti penggunaan bahasa yang dipakai oleh anaknya

sendiri. Dari hasil penelitian tersebut Halliday mengklasifikasikan bahasa anak kecil menjadi tujuh fungsi yaitu :

a. Fungsi Instrumental, terdapat dalam ungkapan bahasa, termasuk bahasa

bayi untuk meminta sesuatu (makanan, barang dan sebagainya)

b. Fungsi menyuruh (regulatory) ialah ungkapan untuk menyuruh orang lain

berbuat sesuatu.

c. Fungsi interaksi terdapat dalam ungkapan yang menciptakan sesuatu iklim untuk hubungan antar pribadi.

d. Fungsi kepribadian (personal) ialah yang terdapat dalam ungkapan yang menyatakan atau mengakhixri partisipasi

e. Fungsi pemecahan masalah (heuristic) terdapat dalam ungkapan yang meminta atau menyatakan jawaban kepada suatu masalah atau persoalan.

f. Fungsi khayalan (imaginative) ialah ungkapan yang mengajak pendengar untuk berpura –pura atau simulasi suatu keadaan seperti yang dilakukan oleh anak-anak kalau bermain rumah-rumahan atau sekolah-sekolahan.

(48)

30

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari ketujuh fungsi bahasa tersebut antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak

bisa dipisahkan. Oleh karena itu alangkah baiknya pengenalan bahasa pada anak usia dini diharapkan sesuai dengan fungsi tersebut di atas.

4. Empat Keterampilan Berbahasa

Menurut Kasihani (2010:5) perkembangan kemampuan berbahasa

anak merupakan suatu proses yang secara berturut-turut dimulai dari mendengar, selanjutnya, berbicara, membaca dan menulis. Adapun

perkembangan dari setiap kemampuan pada anak usia dini (4 – 6 tahun) adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan Mendengar

Kemampuan mendengar anak-anak harus dikembangkan karena berkenaan dengan upaya memahami lingkungan mereka. Agar mereka

belajar untuk mengembangkan kemampuan tersebut, mereka harus menerima masukan informasi dan mengolahnya. Menurut Dickinson dan

Snow dalam Carol Seefeldt (2008:353), mendengarkan dan memahami informasi adalah langkah inti dalam memperoleh pengetahuan. Anak usia dini mengembangkan kemampuan mengingat untuk sesuatu yang

didengar. Anak mungkin tidak selalu menjadi pendengar yang baik. Hal itu bisa terjadi karena sebagian besar waktu yang dimiliki dipergunakan

(49)

31

mendengar sesuatu, misalnya apa yang disampaikan oleh orang tuanya. Pada umumnya anak mendengarkan cerita yang panjang, dengan alur yang

menarik dan dalam cerita tersebut terdapat tokoh dengan bermacam-macam karakter. Stimulus seperti itu berguna untuk membangkitkan daya

imajinasi anak.

b. Perkembangan Berbicara

Untuk belajar bahasa, menurut Dickinson dan Snow dalam Carol

Seefeldt (2008:354) anak-anak memerlukan kesempatan untuk bicara dan didengarkan. Pengalaman menyaksikan, mendengarkan, dan terlibat

pembicaraan dengan anggota keluarga merupakan pengalaman yang sangat berharga karena anak dapat belajar bahwa situasi yang mereka hadapi menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam berbicara.

Pada usia 4 – 6 tahun anak sudah mulai mampu berperan serta dalam percakapan yang panjang. Sebagain dari anak-anak ada yang bisa

mendominasi pembicaraan. Pada usia ini anak belajar menjadi pengguna bahasa yang kreatif. Anak dapat membuat atau menamakan sesuatu

dengan bahasanya sendiri, khususnya untuk hewan atau mainan kesayangannya.

c. Perkembangan Membaca

Pembelajaran membaca secara formal belum dilaksanakan pada pendidikan di TK/RA. Apa yang dilakukan di lembaga pendidikan

(50)

32

membaca. Gambar-gambar binatang yang ditempel di dinding kelas yang disertai tulisan yang menerangkan tentang binatang apa merupakan

stimulus untuk perkembangan kemampuan membaca. Anak semakin mengenal kata yang sering dia dengar dan mengenal tulisan untuk kata itu,

Setiap saat anak melihat huruf dan rangkaian huruf yang kemudian menimbulkan rasa ingin tahu tentang bagaimana mengucapkannya.

d. Perkembangan Menulis

Sama halnya dengan membaca formal, pembelajaran menulis formal tidak dilaksanakan di TK/RA, yang dilakukan di TK/RA berkenaan

dengan kemampuan menulis adalah pengembangan kemampuan agar anak siap untuk belajar menulis. Dan untuk itulah maka upaya pengembangan motorik halus dilakukan secara intensif. Perkembangan anak pada motorik

halusnya yang semakin meningkat membuat anak mampu menggambar garis lurus, garis tegak, garis lengkung, lingkaran dan sebagainya, yang

merupakan dasar untuk menggembangkan kemampuan menulis.

Direktorat Pembinaan TK/RA dan SD (2007: 3 – 4) memberikan

pedoman berkenaan dengan upaya pengembangan berbahasa pada anak TK/RA berupa penakanan pada kemampuan mendengar, berbicara, dan awal membaca:

(51)

33

Pengembangan kemampuan mendengar dan berbicara dilakukan agar anak dapat:

a. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan merespon dengan tepat.

b. Berbicara penuh percaya diri.

c. Menggunakan bahasa untuk mendapatkan informasi dan untuk komunikasi yang efektif dan interaksi social dengan orang lain.

d. Menikmati buku, cerita dan irama. e. Mengembangkan kesadaran bunyi.

Sehubungan dengan tujuan tersebut maka perilaku yang dapat dilakukan anak adalah menurut Direktorat Pembinaan TK/RA dan SD

(2007: 4) adalah sebagai berikut:

a. Melakukan kontak mata ketika mendengar atau mulai berbicara.

b. Memberi perhatian ketika mendengarkan sebuah cerita. c. Merespon sumber bunyi atau suara.

d. Menggunakan kata-kata yang sopan ketika berbicara dengan orang lain.

e. Menyampaikan pesan sederhana dengan akurat.

f. Membuat permintaan sederhana.

(52)

34

h. Memulai pembicaraan dengan teman sebaya dan orang dewasa.

i. Berkomunikasi secara efektif dalam situasi tertentu.

j. Menggunakan bahasa untuk menjelaskan tujuan sederhana.

k. Berbicara tentang pengalaman pribadi, perasaan, dan ide. l. Berpartisipasi dalam cerita, lagu, dan irama.

m. Menceritakan kembali cerita dan peristiwa tertentu secara

sederhana.

5. Fase Perkembangan Bahasa Anak

Menurut Mufti (2010: 9-10) dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu: a. Masa usia 0-2 tahun

Pada usia ini anak dilatih berbagai kebiasaan mulai dari pengucapan kata-kata seperti mengucapkan Alhamdulillah atau Bismillah.

Karena pada masa ini daya ingat anak sangat tinggi sehingga memudahkan mereka untuk mengingatnya.

b. Masa usia 2-6 tahun

Pada usia ini anak sudah bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna. Kata pertama yang muncul dari anak adalah kata-kata yang

sukar dipahami karena masih ambigu. Pada masa 2 tahun kosa kata anak berkembang dengan cepat sekitar 2500-6000 kosa kata, akan tetapi

(53)

35

masa ini anak juga mulai mampu memahami perbandingan dan lebih cenderung mengaplikasikan kata-kata secara langsung.

c. Masa usia 6-13 tahun

Pada masa perkembangan ketiga ini anak lebih fokus mengenal

dan mempelajari kosa kata bahasa Arab yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bila anak mengalami goncangan tidak tepat pada penyaluran pelajaran kosa kata bahasa Arab akan berakibat negative, contohnya

seperti anak akan lebih super aktif mengganggu teman lainnya. Anak-anak akan lebih mudah terpengaruh dalam bahasa sehari-hari yang positif

maupun negatif sesuai dengan kehidupan di lingkungan sekitarnya.

Dari pemaparan tersebut maka kesimpulannya adalah anak mempunyai tahap-tahap dalam perkembangan bahasa sesuai dengan usia

anak. Sesorang dapat mempunyai kemampuan penguasaan dua bahasa atau lebih dengan baik semua. Menurut Hangen dalam Suhartono

(2005:102) menyatakan kedwibahasaan adalah orang yang tahu dua bahasa. Pemakaian dua bahasa dapat sama baiknya atau salah satu saja

(54)

36

E. Bahasa Arab

1. Pengertian Bahasa Arab

Betapa pentingnya bahasa Arab bagi manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Hal itu dapat dibuktikan dengan menunjukan pemakaian

bahasa dalam segi sehari-hari, lebih-lebih bahasa arab yang selalu kita pakai dalam melaksanankan ibadah, seperti halnya sholat jika kita mengetaui arti dari apa yang kita ucapkan juga akan menambah kekhususan dalam sholat,

haji jika kita paham dengan bahasa arab kita juga akan mudah berkomunikasi dengan orang arab ketika berkomunikasi dengan orang arab ketika haji.

Selain itu dalam bahasa arab memiliki tata bahasa yang sangat sulit sehingga banyak pakar ilmuwan membahas tetang tata bahasa arab yang bertujuan untuk lebih memudahkan kita dalam mendalami pemahaman Alqur’an dan hadis yang kesemuanya memakai bahasa arab, Al-qur’an dan

hadis merupakan sumber hukum yang paten sehingga kita dituntut untuk

memami bahasa arab. Seperti yang terdapat didalam Q.S Yusuf : 02

َنوُلِقْعَت ْمُكَّلَعَل اًّيِبَرَع اًنآْرُق ُهاَنْلَزْنَأ اَّنِإ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Q.S. Yusuf 12:02)

Pengertian bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:77) Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

(55)

37

mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun, baik budinya, menunjukkan bangsa, budi bahasa atau

perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan).

Pengertian Arab menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (1997:62) adalah nama bangsa di Jazirah Arab dan timur tengah.

Keutamaan bahasa Arab amatlah jelas karena bahasa Arab adalah

bahasa Al-Qur’an Al-Karim. Cukup alasan inilah yang jadi alasan besar kenapa kita harus mempelajari bahasa Arab. Keistimewaan bahasa Arab

disebutkan dalam Al-Qur’an lebih dari sepuluh tempat, di antaranya pada ayat,

ِذ َ ْيَْغ اًّيِبَرَع انًٓآْرُق . َنو ُرَّكَذَتَي ْمُهَّلَعَم ٍلَثَم ِّ ُك ْنِم ِنٓآْرُقْما اَذَه ِفي ِساَّنلِن اَنْبَ َضَ ْدَقَمَو

ي

َنوُقَّتَي ْمُهَّلَعَم ٍجَوِع

“Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap

(56)

38

kemudian Imam Ibnu Katsir mengomentari ayat tsb sebagai berikut :

ٔآو انهيبٔآو تاغلنا حصفٔآ برعما ةغم نٔل لكذو

تيما نياعملن ةيدٔأت اهثركٔآو ، اهعسو

ذهلف ;سوفنمبا موقت

تاغلنا فشرٔأب بتكما فشرٔآ لزنٔآ ا

“ Demikian itu karena bahasa arab adalah paling fasehnya dari seluruh bahasa,

paling jelas dan luasnya. Dan paling banyak membawa makna-makna yang sesuai kalimatnya. Oleh karena itu Allah menurunkan paling mulianya kitab dengan paling mulianya bahasa”

Jadi dapat kami ambil kesimpulan bahwa Bahasa Arab adalah tutur

kata yang sangat penting untuk dipelajari dalam umat Islam.

2. Proses Pengenalan Bahasa Arab

Menurut Kasihani (2010 : 43) proses pengenalan bahasa terdiri dari beberapa komponen bahasa yang merupakan bagian dari program bahasa. Pada umumnya komponen bahasa terdiri dari tiga unsur yaitu :

a. Tata bahasa b. Kosakata

c. Pengucapan

Menurut Kasihani (2010 : 43) menyatakan bahwa “Kosa kata

(57)

39

Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan, kosa kata merupakan suatu bagian-bagian dari suatu kalimat yang dimiliki oleh seseorang. Menurut

Kasihani (2010 : 47) anak- anak lebih cepat belajar kata-kata atau kosakata bila ditunjang dengan alat peraga, misalnya gambar atau benda. Pembelajaran

kosa kata Bahasa Arab akan lebih baik bila dalam konteks yang berkaitan dengan dunia anak, agar mudah dipraktikkan atau untuk berkomunikasi.

Untuk pembelajaran kosa kata, anak usia dini akan lebih mudah

belajar kata benda terlebih dahulu, misalnya anggota tubuh. Ada dua cara belajar kosa kata yaitu dengan intruksi (formal) langsung, misalnya dengan

menunjukkan bendanya lebih dulu, dan cara kedua yaitu percakapan (informal), misalnya anak diminta menebak kosakata dari gambar yang ada.

F. Hakikat Metode Bernyanyi a. Pengertian Metode

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai

dengan yang dikehendaki. Metode terkait dengan strategi pembelajaran yang sebaiknya dirancang agar proses belajar berjalan mulus.

b. Pengertian Bernyanyi

Bernyanyi adalah satu hal yang tak terpisahkan dari dunia anak-anak. Menyenandungkan lagu atau nyanyian, apalagi yang berirama riang, sungguh

(58)

40

nyanyian pada dasarnya adalah suatu bentuk dari bahasa nada (melodi), yaitu bentuk harmoni dari tinggi rendahnya suara. (Katri Hari Sukarsih, 2002:117).

c. Pengertian Metode Bernyanyi

Honig (1998) mengemukakan bahwa sejak lahir anak secara biologis

sudah dilengkapi dengan kesenangan untuk merespon suara-suara orang.dari pendapat tersebut bahwa bernyanyi merupakan bakat yang bersifat alamiah yang dimiliki serta dibutuhkan oleh setiap individu. Kegiatan bernyanyi

merupakan sebuah kegiatan yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran. Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh

anak-anak. Hampir setiap anak sangat menikmati lagu-lagu atau nyanyian yang didengarkan, lebih-lebih jika nyanyian tersebut dibawakan oleh anak-anak seusianya dan diikuti dengan gerakan-gerakan tubuh yang sederhana.

Metode bernyanyi menurut para ahli :

a. Tantranurandi (2011) mengungkapkan bahwa metode bernyanyi ialah

suatu metode yang melafazkan suatu kata atau kalimat yang dinyanyikan.

b. Saifun Arif Kojeh (2007) mengungkapkan bahwa metode bernyanyi adalah suatu metode yang mempunyai 4 faktor pendorong agar lebih efektif dalam penggunaannya, yaitu konsentrasi, jiwa yang tenang,

(59)

41

c. Campbell (2003:10) mengemukakan metode bernyanyi adalah anak-anak merasakan kebahagiaan ketika mereka bergoyang, menari,

bertepuk dan menyanyi bersama seseorang yang mereka percayai dan cintai.

Dari beberapa pengertian di atas dapat saya simpulkan bahwa metode bernyanyi adalah suatu metode yang sangat penting bagi anak ,karena bernyanyi itu merupakan suatu kegiatan yang sangat di sukai

oleh semua anak supaya mereka tidak merasa bosan dalam melakukan sebuah kegiatan, melalu bernyanyi tersebut anak juga bisa

mengembangkan aspek bahasanya.melalui metode bernyanyi itu anak bisa mengeluarkan ekspresinya di saat bernyanyi. jadi metode bernyanyi itu juga bisa untuk menumbuhkan rasa semangat bagi anak

dalam melakukan pembelajaran.

Metode bernyanyi adalah bagian dari alami individu, dimana

melalui nyanyian dan musik kemampuan apresiasi anak akan berkembang. Dan melalui nyanyian anak dapat mengekspresikan

segala pikiran dan isi hatinya, karena menyanyi merupakan bagian dari emosi.

Menyanyi sebagia metode pengajaran berfungsi untu:

a. Pendidikan emosi

b. Pengembangan daya imajinasi

(60)

42

d. Pengembangan kemampuan berbahasa

e. Pengembangan kekayaan rohani dan penilaian pendidikan

Metode bernyanyi memiliki beberapa kelebihan antara lain dapat merangsang imajinasi, memicu kreatifitas, memberi stimulus

yang cukup kuatterhadap otak, sehingga mendorong kognitif anak dengan cepat (Musbikin, 2007:77 dan 238)

Metode bernyanyi terbagi menjadi 6 unsur, yaitu:

a. Authority, yaitu adanya motivasi dari guru sehingga murid yakin pada dirinya sendiri.

b. Infatilisasi, yaitu nyanyian dari metode ini mengurangi rasa tertekan sehingga ilmu dapat masuk secara ilmiah.

c. Dual komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal yang

berupa rangsangan semangat.

d. Intonasi, yaitu guru menyanyikan materi dengan tiga intonasi

berlainan. Dari berbisik normal dan suara keras dramatis. e. Rhytm, yaitu menghafal kosakata dengan irama.

f. Keadaan pseudo-passive, yaitu dimana murid betul-betul nyaman dengan bernyanyi (Azhar,2003:23-25)

d. Langkah-langkah bernyanyi

Alat yang diperlukan anak didik ketika pembelajaran berlangsung yaitu: alat panca indra pendengaran dan penglihatan, sedangkan guru memerlukan

(61)

43 Langkah yang dilakukan guru :

1. Mengucap salam, berdoa sebelum belajar, bernyanyi tentang lagu

anak-anak.

2. Bercakap-cakap kepada anak tentang nama-nama anggota tubuh.

3. Menunjukkan kepada anak contoh gambar anggota tubuh.

4. Guru mengajak anak didik mendengarkan dan menirukan guru menyanyikan nama-nama anggota tubuh dengan bahasa Arab

menggunakan lagu anak gembala.

5. Anak didik mengikuti langkah demi langkah hingga dapat menirukan

guru seperti yang diperintahkan guru

6. Setelah itu guru mengajukan pertanyaan, tentang nama benda yang dicontohkan oleh guru tadi.

7. Lalu guru mengucapkan nama anggota tersebut dalam Bahasa Arab satu persatu.

8. Anak mengikuti dan melafalkan kata yang dicontohkan guru, dan guru harus sabar dan teliti mengoreksi ucapan/pelafalan anak yang kurang

tepat setelah anak-anak mencoba menirukan ucapan guru.

(62)

44

Gambar 2.1 Contoh Gambar Nama Anggota Tubuh Menggunakan Bahasa Arab.

e. Kelebihan Metode Bernyanyi

Adapun kelebihan metode bernyanyi yaitu :

1. Memperkaya atau menambah sumber belajar bagi guru dan anak

usia dini.

2. Memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam mengoptimalkan lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai media pembelajaran.

3. Meningkatkan kreativitas guru dalam menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk anak usia

(63)

45

4. Materi pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan konkret. 5. Untuk anak didik, diharapkan dapat merangsang kemampuan

penalarannya, penciptaan, perkembangan daya pikir, perkembangan bahasa, berimajinasi dan kreativitas.

6. Membantu anak untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan baru yang didasarkan pada hal-hal yang telah anak ketahui dan yang ingin diketahui anak.

7. Bernyanyi harus menyediakan konsep yang dapat diselidiki oleh setiap anak melalui pengalaman praktik langsung tentang

objek-objek yang nyata bagi anak untuk menilai dan memanipulasinya. 8. Bernyanyi dapat disesuaikan dengan tema, materi dan kegiatan

yang berlangsung.

9. Anak menjadi aktif terlibat di dalam kegiatan, sehingga anak akan menggunakan semua pemikirannya.

10.Hasil yang capai dari penerapan metode bernyanyi secara tidak langsung menghasilkan produk kreativitas.

11.Guru dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk merefleksikan apa yang telah anak ketahui.

(64)

46

f. Kekurangan Metode Bernyanyi

Kalau dilakukan tanpa diikuti metode-metode lainnya, maka tujuan

pembelajaran yang dicapai sedikit terbatas, misalnya hanya mengembangkan kecerdasan musik saja.

Sulit digunakan pada kelas besar,Hasilnya akan kurang efektif pada anak pendiam atau tidak suka bernyanyi,Suasana kelas yang ramai, bisa mengganggu kelas yang lain.

Dari uraian diatas, metode bernyanyi sangat berperan penting dalam proses pembelajaran di sekolah, yaitu :

1. Anak akan berusaha mengatakan apa yang ada dalam pikirannya dengan kalimat-kalimat pendek. Kalimat yang terdiri dari satu kata atau dua kata. 2. Dengan kosakata yang diajarkan dan didengarkan oleh anak, maka anak

akan mampu memahami maksud kosakata bahasa yang baru diketahuinya.

3. Dengan kosakata yang baru diketahuinya, anak didik mampu berbicara dengan baik di lingkungannya.

(65)

47

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya RA Masitoh Salatiga

RA Masitoh didirikan pada 17 Juni 1994 yang didirikan oleh suatu yayasan di bawah naungan Kementrian Agama. RA Masitoh didirikan oleh masyarakat sekitar dengan tujuan agar peserta didik dapat melaksanakan

syariat agama islam dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. RA Masitoh didirikan di atas tanah wakaf seluas 315 m2.

2. Profil Sekolah

Profil atau identitas sekolah adalah sebagai berikut: Nama: KB & RA Masitoh

Status: Swasta Terakreditasi: A

Tahun Akreditasi: 17 Juni 1994 NIS: 002036203019

NSM: 101233730015

Tanggal, Bulan, TH. SK: 17 Juni 1994

Yayasan Penyelenggara: Yayasan Pendidikan Islam Nurul Hidayah

Ketua Yayasan: K.H. M. Zuhri M Kepala KB & RA: Kumaisaroh, SHI

(66)

48 Karyawan: 2

Alamat: Jln. Argo Budoyo No. 11 Pendem Rt. 01 Rw. 03 Ledok Salatiga

Telp: (0298)328208 Kelurahan: Ledok

Kecamatan: Argo Mulyo Kota: Salatiga

Provinsi: Jawa Tengah

3. Letak Geografis RA Masitoh Salatiga

Lembaga pendidikan RA Masitoh Salatiga tepatnya berada di Jl. Argo

Budoyo No. 11 Ledok, Kecamatan Argo Mulyo, Kota Salatiga.

4. Visi, Misi dan Tujuan RA Masitoh

a. Visi

Terwujudnya cita-cita anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT melalui pendidikan karakter

sejaka dini. b. Misi

1. Membiasakan sikap dan perilaku santun dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mengembangkan konsep belajar yang menarik, aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dalam penerapan nilai-nilai dan

(67)

49 c. Tujuan

Tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah membantu anak

didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kognitif, bahasa,

fisik/motoric, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. Merujuk pada tujuan pendidikan PAUD tersebut, maka tujuan PAUD Masitoh adalah sebagai berikut:

1. Melatih anak terbiasa berbuat kebaikan dan bertaqwa kepada Allah SWT.

2. Melatih anak tentang pola hidup sehat dan senang dalam beraktifitas.

3. Menumbuh kembangkan rasa bangga dan cinta tanah air Indonesia

sejak usia dini.

4. Anak mampu melakukan ibadah mengenal dan percaya akan

ciptaan Allah SWT dan mencintai sesama.

5. Anak mampu mengelola keterampilan tubuh tersebut

gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan-gerakan tubuh, gerakan-gerakan halus, gerakan-gerakan kasar, serta menerima rangsangan panca indra.

6. Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa

(68)

50

5. Keadaan Siswa dan Guru a. Daftar siswa

Adapun nama-nama siswa kelompok A di RA Masitoh yang akan diamati terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelompok A

NO NAMA TTL

1 Almira Najla Aditra Khayrani Salatiga, 16-10-2012

2 Aisya Syahda Hukama Salatiga, 06-022012

3 Azka Abdie Handoyo Salatiga, 11-092011

4 Ananda Krisna Saputra Salatiga, 29-06-2012

5 Damar Jati Alamul Huda Salatiga, 27-05-2012

6 Balqis Salatiga, 01-02-2012

7 Danielo Labuhan Prasojo Salatiga, 13-12-2011

8 Dias Putra Wijaya Salatiga, 01-01-2011

9 Iftina Alma Wardhani Salatiga, 07-05-2012

10 M Dhuyufurrohman Caesar Salatiga, 17-11-2012

11 Nayla Fathiya Yasmine Salatiga, 30-03-2012

12 M Reegan Alkairo Salatiga, 05-04-2012

13 Veda Radhinka Prayoga Salatiga, 21-05-2012

14 Keanu Kamil Mulia Salatiga, 01-09-2011

15 Frananda Dimas Alfarrabi Salatiga, 25-04-2012

(69)

51

b. Daftar Nama Guru

Tabel 3.2 Daftar Nama Guru RA Masitoh

NO NAMA Tanggal Lahir TMT

1 Kumaisaroh 12-08-1980 14-07-2002

2 Sri Arijati 01-05-1961 14-07-2002

3 Ruwi Isturyana 15-10-1973 10-10-2008

(70)

52

6. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi di RA Masitoh terlihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi RA Masitoh.

(71)

53

7. Kelebihan RA Masitoh

Penelitian sengaja memilih RA Masitoh sebagai tempat penelitian,

karena siswa dan guru yang ada di RA Masitoh sudah banyak meraih prestasi dan merupakan sekolah unggulan dengan keterbatasan sarana prasarana yang

dimilikinya, sehingga dengan keterbatasan yang ada, terciptalah guru yang kreatif di RA Masitoh, sehingga peneliti merasa perlu melakukan penelitian disana agar terpenuhinya rasa ingin tahu terhadap fenomena yang ada disana

serta agar peneliti dapat mengembangkan diri dan kemampuannya untuk menerapkan metode bernyanyi di RA Masitoh.

8. Tata Tertib dan Pembiasaan

a. Berangkat sekolah harus lebih awal (tidak boleh terlambat). b. Bel masuk sekolah jam 07.00 tepat.

c. Anak berbaris yang rapi di halaman berdasarkan kelompoknya. d. Guru mendampingi anak dalam barisan.

e. Masuk ke kelas dengan rapi satu per satu mengikuti guru. f. Duduk di kelas yang rapi.

g. Memberi salam.

h. Berdoa sebelum belajar mengajar dimulai.

i. Bernyanyi bergembira, bercerita lucu, bertepuk berirama sebelum

memulai pembelajaran.

j. Masuk ke inti pembelajaran, yang mana sebelumnya guru telah

(72)

54

k. Guru membimbing, melatih, mengarahkan dan mendampingi anak didik dengan baik.

l. Harus tercipta suasana yang akrab antara guru dan anak, lingkungan kelas harus Nampak nyaman sehingga anak-anak senang belajar

bersama-sama.

m. Ketika hendak istirahat, anak-anak cuci tangan. n. Membaca doa mau makan.

o. Anak-anak membawa bekal dari rumah berupa makanan sehat dan bergizi (tidak diperkenankan membawa uang, uang boleh di bawa kesekolahan pada hari jum’at karena untuk mengisi kotak amal).

p. Selesai makan anak berdoa dan boleh cuci tangan kembali. q. Anak dipersilahkan bermain bersama teman sebaya.

r. Anak harus memakai sandal ketika bermain dihalaman supaya kaki anak terasa aman dan bersih, ketika masuk kelas kaki anak tidak

mengotori lantai.

s. Anak harus tertib merapikan dan mengembalikan mainan setelah

selesai digunakan.

t. Guru harus membersihkan kelas setelah selesai makan, agar kelas bersih.

Gambar

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model kemmis dan Taggart
Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak
Tabel 1.2 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan Indikator Keberhasilan
Gambar 2.1 Contoh Gambar Nama Anggota Tubuh Menggunakan Bahasa Arab.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak – Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) yang bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar fisika kelompok yang diajar

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil bahwa selai cokelat yang diolah dari biji kakao tanpa fermentasi(pengeringan) yang disangrai lebih bagus mutunya dibanding

6 Mella Fitria (2015) Pengaruh Orientasi Idealisme, Relativisme, Tingkat Pengetahuan Akuntansi, Dan Gender Terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Krisis

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai bahwa perasan jeruk nipis ( Citrus aurantifolia S ) dengan konsentrasi 40 %v/v, 60%v/v, 80 %.v/v dan

Dengan hasil analisa nilai pentanahan perlatan yang telah dilakukan, dapat diketahui nilai keamanan tegangan sentuh (Em) dan tegangan langkah ( E ℓ ), nilai tegangan

Semua kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam hubungan antar manusia memiliki tijuan. Penyusunan pesan yang bersifat persuasi memiliki sebuah proposisi, yaitu adanya hasil

Berdasrkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa tanaman jagung di Indonesia rata-rata produksi jagung manis pada tahun 2006 mencapai 2,89 ton tongkol

Peta Moving Range dirancang untuk membandingkan nilai permintaan actual dengan nilai peramalan.Dengan kata lain membandingkan data actual dan peramalan pada periode yang