• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRATIF WILAYAH KOTA PASURUAN - DOCRPIJM 62a1124ef1 BAB VIBAB 6 PROFIL KOTA PASURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6.1 GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRATIF WILAYAH KOTA PASURUAN - DOCRPIJM 62a1124ef1 BAB VIBAB 6 PROFIL KOTA PASURUAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 1

6.1 GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRATIF WILAYAH KOTA PASURUAN

Posisi Kota Pasuruan dalam koordinat global adalah berada antara koordinat 1120

45’1120 55’ Bujur Timur dan 70 35’ – 70 45’ Lintang Selatan. Wilayah Kota Pasuruan ini

dibagi menjadi 4 Kecamatan dan terbagi lagi menjadi 34 Kelurahan. Kota ini berbatasan langsung dengan :

 Selat Madura di sebelah utara

 Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan di sebelah timur  Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan di sebelah selatan  Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan di sebelah barat

Luas wilayah Kota Pasuruan secara keseluruhan adalah 35,29 Km2 dengan rincian:  Kecamatan Purworejo dengan luas wilayah sebesar 8,08 Km2

 Kecamatan Gadingrejo dengan luas wilayah sebesar 8,27 Km2  Kecamatan Bugul Kidul dengan luas wilayah sebesar 11,11 Km2  Kecamatan Panggungrejo Kidul dengan luas wilayah sebesar 7,83 Km2

(2)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 2

Tabel 6. 1 Luas Wilayah Kecamatan Di Kota Pasuruan

Kecamatan Luas Area (km2) Presentase

Gadingrejo 8,27 23,43

Purworejo 8,08 22,9

Bugulkidul 11,11 31,48

Panggungrejo 7,83 22,19

Jumlah 35,29 100

Sumber : Kota Pasuruan dalam Angka 2014

(3)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 3

(4)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 4

(5)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 5

6.2 GAMBARAN DEMOGRAFI KOTA PASURUAN

A. Pertumbuhan Penduduk dan Mobilitas Penduduk

Jumlah penduduk yang mendiami Kota Pasuruan sebanyak 194.168 jiwa, laki-laki berjumlah 96.226 jiwa (49,56%) dan perempuan berjumlah 97.942 jiwa (50,44%), dengan sex ratio 98,25 %. Mayoritas penduduk Kota Pasuruan ber jenis kelamin perempuan. Persebaran penduduk pada empat Kecamatan di Kota Pasuruan kurang merata. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan kepadatan penduduk masing-masing kecamatan yang berbeda secara signifikan.

Tabel 6. 2 Jumlah Penduduk Di Kota Pasuruan

Sumber : Kota Pasuruan Dalam Angka, Tahun 2014

B. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk ialah perbandingan antara jumlah penduduk dalam suatu wilayah dengan luas wilayah administratif-nya. Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kota Pasuruan sebesar 194.168 jiwa, sementara luas wilayah mencapai 35,29 Km2.

Tabel 6. 3 Jumlah dan Kepadatan Kota Pasuruan menurut Kecamatan Tahun 2013

Kecamatan Luas Area

(km2)

Jumlah

Penduduk Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

Gadingrejo 8,27 43.541 5.264

Purworejo 8,08 54.347 6.726

Bugulkidul 11,11 29.173 2.625

Panggungrejo 7,83 67.107 8.570

Jumlah 35,29 194.168 5.502

Sumber : Kota Pasuruan Dalam Angka, Tahun 2014

Kecamatan Panggungrejo menjadi kecamatan dengan kepadatan penduduk paling tinggi (8.570 jiwa/km2), sementara itu Kecamatan Bugul kidul (2.625 jiwa/km2)

merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah bahkan jauh lebih rendah daripada kepadatan penduduk Kota Pasuruan.

Kecamatan

Panggungrejo 32.783 34.324 67.107 95,51

(6)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 6

6.3 GAMBARAN TOPOGRAFI KOTA PASURUAN

Kondisi topografi Kota Pasuruan relatif datar dengan kemiringan antara 0 – 1% dan ketinggian rata-rata 4 meter diatas permukaan laut.

Tabel 6. 4 Ketinggian Rata-rata Masing-masing Kecamatan di Kota Pasuruan

Kecamatan Tinggi DPL (m)

Gadingrejo 4

Purworejo 4

Bugulkidul 4

Panggungrejo 4

(7)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 7

(8)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 8

Sumber : Master Plan Drainase Kota Pasuruan, 2007

6.4 GAMBARAN GEOHIDROLOGI KOTA PASURUAN

Kota Pasuruan dilalui oleh beberapa sungai, yaitu di sebelah barat terdapat Sungai Welang, di tengah kota mengalir Sungai Gembong dan di bagian timur mengalir Sungai Petung. Ketiga sungai diatas berfungsi sebagai drainase alam yang seluruhnya bermuara ke Selat Madura di sebelah utara Kota Pasuruan. Namun sungai-sungai tersebut memiliki daerah aliran yang sempit sehingga sering terjadi banjir sebagai akibat luasan sungai yang kurang dapat menampung curah hujan. Selain itu muara sungai Gembong berfungsi sebagai pelabuhan sungai yang hanya dapat dilayari pada saat air pasang. Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Gembong secara administratif terletak di Kabupaten dan Kota Pasuruan, DPS Welang terletak di Kabupaten Malang dan Pasuruan, DPS Gembong berada di Kabupaten Pasuruan. Sedangkan sub daerah pengaliran sungai disajikan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 6. 5 Luas DPS, Sub DPS dan Panjang Sungai K. Gembong

Tabel 6. 6 Luas DPS, Sub DPS dan Panjang Sungai K. Sumber Made

No DPS / Sub DPS Panjang Luas

(9)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 9

No DPS / Sub DPS Panjang Luas

(km) (km2)

20 K. Sumber Pinang 9,92 5,30

21 K. Selolumpang 5,26 1,48

22 K. Sentosa 1,35 6,58

23 K. Sumbersuko 4,05 1,95

24 K. Surak 3,11 6,57

25 K. Telebuk 4,69 11,98

26 K. Wedi 4,51 1,88

27 K. Welang 19,88 62,35

28 K. Kepu 1,12 0,48

29 K. Cobanblimbing 0,90 0,90

30 K. Capang 2,32 9,43

(10)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 10

(11)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 11

6.5 GAMBARAN GEOLOGI KOTA PASURUAN

Secara geomorfologi, Kota Pasuruan terbentang di atas dataran alluvial yang terbentuk dari campuran bahan-bahan endapan yang bersumber dari daerah tuf vulkanis intermedier pegunungan Tengger di sebelah Selatan, bukit lipatan dan batuan endapan berkapur Raci di bagian Barat dan Grati di bagian Timur. Jenis tanah di Kota Pasuruan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a) Tanah hidromorfik kelabu, dengan daerah penyebaran terbatas di sepanjang pantai, meliputi kurang lebih 15% luas areal Kota Pasuruan. Tanah jenis ini terbentuk dari bahan induk campuran endapan baru dari sungai dan laut. Dalam keadaan basah tanah mengembang dan lengket, apabila kering tanah berkerut, terjadi celah, dan bersifat keras, sehingga tanah sulit diolah. Keasaman tanah netral sampai mendekati basa dengan kadar hara N, F, K, Ca dan Mg yang cukup tinggi. Tetapi karena kadar Na dan CI juga tinggi sebenarnya tanah jenis ini tidak sesuai untuk lahan pertanian. Tanah ini lebih sesuai untuk budidaya tambak dan penggaraman.

(12)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 12

(13)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 13

6.6 GAMBARAN KLIMATOLOGI KOTA PASURUAN

Berdasarkan buku Bantuan Teknis Persampahan dan Drainase Kota Pasuruan Tahun 2007 yang mendasarkan pengklasifikasian iklim pada Peta Agroklimat Jawa - Madura dari Oldeman, iklim Kota Pasuruan termasuk tipe D.2 (agak kering) dengan curah hujan rata-rata pertahun 1.337 mm. Periode musim kemarau (yaitu curah hujan rata-rata hingga 100 mm/bulan) terjadi selama 7 bulan, yaitu bulan Mei sampai November. Sedangkan periode musim penghujan (yaitu curah hujan rata-rata hingga 200 mm/bulan) terjadi selama 3 bulan, yaitu bulan Januari sampai Maret. Sebagai perbandingan juga diambil data dari Master Plan Drainase Pasuruan Tahun 2007 berupa data curah hujan harian (point rain fall) yang diambil dari pos penakar hujan P3GI di Kecamatan Bugul Kidul dari tahun 1990 – 2005. Data ini disajikan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 6. 7 Curah Hujan Bulanan di Stasiun P3GI

TAHUN

Sumber : Master Plan Drainase, 2007

(14)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 14

6.7 KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KOTA PASURUAN

A. Kondisi Sosial

Tolok ukur kesejahteraan masyarakat didasarkan pada konsep Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM mencakup tiga indikator, yaitu derajat pendapatan, derajat kesehatan dan derajat pendidikan. IPM Kota Pasuruan secara umum (yaitu 0.48) masih di bawah rata-rata IPM Jawa Timur (sebesar 0.58). Ikatan adat dan budaya setempat masih cukup kuat di kota ini. Selain itu suasana kehidupan masyarakat dalam kaitan dengan bidang keagamaan (yang juga terkait moral, motivasi dan etos kerja), sangat mendukung.

Upaya pembangunan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu rangkaian upaya mengatasi krisis ekonomi yang berkepanjangan dan memberikan dampak luas. Krisis telah mengakibatkan menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan berdampak pula pada penurunan rasa percaya diri dalam kehidupan ekonominya. Untuk itu Pemerintah Kota Pasuruan berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Upaya yang ditempuh diantaranya dengan memberikan keterampilan, kewirausahaan dan memberikan fasilitas ekonomi yang memadai bagi masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Permasalahan sosial yang ada di Kota Pasuruan antara lain anak terlantar, pengemis atau gelandangan, wanita tuna susila, korban narkotika dan anak nakal. Berikut ini disajikan informasi statistika masalah sosial di Kota Pasuruan.

Tabel 6. 8 Permasalahan Sosial Menurut Kecamatan dan Kelurahan di Kota Pasuruan

(15)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 15

Sumber : Kota Pasuruan Dalam Angka,2013

B. Kondisi Ekonomi Kota Pasuruan

1)Pertumbuhan Ekonomi Kota Pasuruan

(16)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 16

tahun 2009 hanya mencapai 5.03%, turun 0,44% dari tahun sebelumnya yang mampu mencapai angka 5,47%. Penurunan ini merupakan imbas dari terjadinya krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008.

Tabel 6. 9 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Pasuruan Tahun 2008–2012 (%)

Tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pasuruan dihitung dengan pendekatan produksi. Nilainya didasarkan pada harga berlaku maupun harga konstan. Nilai yang didasarkan harga berlaku digunakan untuk mengetahui perkembangan struktur ekonomi secara riil pada tahun yang bersangkutan. Perdagangan, hotel dan restoran adalah sektor yang memiliki peran paling besar dalam struktur ekonomi Kota Pasuruan yaitu sebesar 39,5%, disusul dengan sektor industri (16,10%) serta pengangkutan dan komunikasi (12,50%). Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota Pasuruan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 11%.

Jika pada tahun 2012, nilainya kurang dari 3,5 triliun rupiah, pada tahun 2013 nilainya mencapai lebih dari 3,5 triliun rupiah. Berdasarkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2013, PDRB atas dasar harga konstan untuk Kota Pasuruan adalah 1,3 triliun rupiah atau naik sebesar 6,46% dari nilainya di tahun 2012 yaitu 1,2 triliun rupiah. Kenaikan sebesar 6,13% tersebut adalah angka pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan dari tahun 2012 ke tahun 2013.

Tabel 6. 10 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2013** (dalam ribu rupiah)

No Sektor/Subsektor 2010 2011 2012 2013*)

01 Pertanian 55.743.071 110.290.555 119.565.453 126.084.317

02 Pertambangan dan

Penggalian

2.161.878 2.154.209 2.210.562 2.277.871

03 Industri Pengolahan 451.152.280 495.121.728 545.098.344 598.833.108

04 Listrik, Gas dan Air

Bersih

59.353.951 64.517.796 69.797.508 74.451.740

05 Konstruksi 211.443.409 237.961.083 262.123.954 294.714.132

(17)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 17

No Sektor/Subsektor 2010 2011 2012 2013*)

Restaurant

07 Pengangkutan dan

Komunikasi

334.076.206 373.912.782 415.285.758 466.964.799

08 Keuangan, Persewaaan

dan Jasa Perusahaan

216.905.273 237.523.587 262.956.968 288.995.824

09 Jasa-Jasa 311.188.146 342.169.348 363.947.058 399.996.329

Produk Domestik Regional

Bruto 2.597.448.030 2.971.052.109 3.309.121.265 3.724.334.622

*) : Angka Sementara,

Sumber : Kota Pasuruan Dalam Angka, 2014

Gambar

Gambar 6. 1 Luas Kecamatan di Kota Pasuruan Tahun 2013
Gambar 6. 2 Peta Orientasi Wilayah Kota Pasuruan
Gambar 6. 3 Batas Administrasi Kota Pasuruan
Tabel 6. 3 Jumlah dan Kepadatan Kota Pasuruan menurut Kecamatan Tahun 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dari segi kedalaman tanah, maka dominasi efektif tanah kurang dari 30 cm yang tercatat seluas 28.171,46 Ha atau sekitar 40,90 % dari luas wilayah Kabupaten

untuk atas dasar harga konstan dari tahun 2009 s/d 2013 juga mengalami kenaikan. setiap tahunnya dengan gambaran pada tabel dibawah