A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
Meningkatkan
Pemahaman
Konsep Siswa
Kelas
Xl-IPS
dalam
Belajar
Matematika
melalui Metode
Guided Discovery
!nstruction
Dessy RahmawatiMahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, FIP
-
Universitas Pelita HarapanMelda Jaya Saragih
Fakultas llmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan melda.sarasih @uph.edu
ABSTRACT
The
aim
of
this
researchwos
to
know
whether
GDImethod
conimprove
conceptual understanding
in
leorning mothematics.
The reseorch method used classroom oction reseorch intwo
cycles. Stogeof
pre-cyclesget
thot
students conceptuol understandingstill
waslow.
The
reseorch
was
conducted
in
SLHAmbon involving
L4students
ond
using
instruments
ore
post-test
questionnoires,ottainment
sheet
method,
interviews,
observations,and
iournol
reflections.
The
results showedthot
increasedstudents'
conceptual understandingin
learning
mothematics.lt
looksfrom
increose sumof
students hos KKMgroduoting
(7L)of
cycleI
(71.4 %)to
cyclell
(8s.7 %).KEYWORDS:
Conceptual
Understanding,
Guided
Discoverylnstruction
MethodPENDAHULUAN
Pembelajaran
matematika merupakan
bagian
dari
pelaksanaanpendidikan
di
lndonesia.Wardhani
(2008,hal. 2)
menyatakanbahwa
"salah satutujuan
pembelajaran matematikadi
sekolah dasar dan menengah adalah siswamampu
memahami konsepmatematika,
menjelaskanketerkaitan
antarkonsep
dan
mengaplikasikankonsep
atau algoritma
secara
luwes,
akurat,Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Xl-lPS dalam Belajar r\{atematika melalui Metode Guided Discovery lnstruction
efisien
dan tepat
dalam
pemecahan masalah". Pemaparan
tersebutmenunjukkan
bahwa belajar
matematika
bukan
hanya sebatas
menghafal,tetapi
perlu
adanya
pemahaman
secara
mendalam
supaya
mampu menyelesaikansuatu
pemasalahan.Jadi pemahaman konsep menjadi
dasar utama yang harusdimiliki untuk
mampu menyelesaikan masalah. Pemahamanmenurut
Wigginsdan
Mc Tighe (2005) adalah gagasanmental,
abstraksi yangdibentuk
dari
pemikiran manusia
untuk
membuat
lempengan-lempeirganpengetahuan dengan
jelas,
siswa
dikatakan
memahami
jika
mampu memberikan bukti pemahamannya dengan menunjukkan apa yang mereka tahu dan dapat melakukan berbagai hal spesifik dengan pasti.Realita
menunjukkan
bahwa
pemahaman
konsep
siswa
ketikamempelajari
suatu materi rendah.
Pengamatan
peneliti selama
pra-siklus menunjukkan bahwa kelas Xl-lPS >75%belum
mencapai ketuntasan minimalkelas.
Hasil
observasi
mentor
selama pra-siklus
juga
menunjukkan
hanya sebagian kecil siswa yang mampu menjelaskanmateri
pertemuan sebelumnyadan
menjelaskandengan
kalimat sendiri dari
konsep
yang
dipelajari,
serta menyelesaikan soal-soalyang diberikan. Peneliti merefleksikan bahwa
siswamengalami kesulitan
ketika
mengerjakan soal-soalyang divariasikan
karena siswa kurang memahami konsep. Peneliti memutuskan menggunakan metode Guided Discoverylnstruction untuk
mendorong siswa memahami konsep dari materi yang sedang dipelajari.Pembelajaran
melalui
metode
Guided
Discovery
lnstruction
adalahpembelajaran penemuan
terbimbing melalui empat tahapan
yaitu
tahappengenalan
dan review, tahap terbuka, tahap
konvergen,
tahap
penutup,bertujuan
supayasiswa
dapat
memahami
konsep-konsepdari
materi
yangA Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
sedang dipelajari. Eggen&Kauchak (2012,
hal t77l
menyatakan bahwa "modeltemuan terbimbing
efektif untuk
mendorongketerlibatan dan
motivasi siswa seraya membantu mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentangtopik-topik
yang
jelas". Metode
Guided Discovery
lnstruction
sesuai
untuk
meningkatkan pemahaman
konsep siswa,
sehingga
peneliti
merumuskan masalahpenelitian
yaitu
apakahmetode
Guided Discoverylnstruction
dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas Xl-lPS dalam belajar maiematika dan bagaimana metod e Guided Discovery lnstiuction dapat meningkatkannya.Depdiknas
Nomor
sOGlClKeplPPl2OO4tanggal
7L
November
2OO4tentang
rapor pernah diuraikan
bahwa
indikator siswa
memahami
konsepmatematika adalah
mampu
(1)
menyatakan
ulang
sebuah konsep
(2) mengklasifikasi objekmenurut
sifat-sifattertentu
sesuai dengan konsepnya (3)memberi contoh
dan bukancontoh dari
suatu konsep(4)
menyajikan konsepdalam
berbagai
bentuk
representasimatematis
(5)
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep (6) menggunakan dan memanfaatkan sertamemilih
prosedur atau operasitertentu
(7) mengaplikasikan konsep ataualgoritma pada
pemecahan masalah(Wardhani, 2008,
hal.
10-L1).
Peneliti menggunakanempat indikator
untuk
mengukur pemahaman konsep
siswa yaitu:L.
menyatakan ulang sebuah konsep.2.
mengklasifikasikan
menurut
sifat-sifat
tertentu
sesuai
dengan konsepnya.3.
menggunakandan
memanfaatkan sertamemilih
prosedur atau operasitertentu.
4.
mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalahMeningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Xl-lPS datam Belaiar lrlatematika melalui Metode Guided Discovery lnstruction
"Menurut
Jerome
Bruner,
discoveryleorning
merupakan
model
yang dikembangkan berdasarpada
pandangankognitif
tentang
pembelajaran danprinsip-prinsip
konstruktivis"
(Saminanto,
20L0,
hal.
231.
Menurut
Eggen&Kauchack
(20t2l
temuan terbimbing
adalah satu pendekatan mengajar dimana guru memberi siswa contoh-contohtopik
spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut.Tabel 1
Tahopon metode Guided Discovery lnstruction
Tahap Komponen Pembelqjaran
Pengenalan dan Review
Guru memulai dengan media fokus untuk pengenalan dan me-reyrew hasil kerja sebelumnya
Tahap Terbuka
Guru memberikan contoh-contoh dan meminta pengamatan dan perbandingan
Tahap Konvergen
Guru memandu siswa'sebagaimana mereka mencari pola di dalam contoh
Menarik perhatian
Menghidupkan pengetahuan yang sebelumnya
Memberikan pengalaman yang darinya pengetahuan bisa dikonstruksi
Mendorong interaksi sosial Mulai membuat abstraksi Mendorong interaksi sosia J
A Journal of Language, POLYGLOTVot. 12 No.
Literature, Culture, and Education 2 April 2016
Sumber: (Jacobsen, Eggen, Kauchak, 2009, hal. 210)
Penelitian
ini
adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Wiriaatmadja (2009, hal. 13) menyatakan:penelitian
tindakan
kelas adalah
bagaimanasekelompok
guru
dapat mengorganisasikankondisi praktek
pembelajaranmereka,
dan
belajardari
pengalamanmereka
sendiri. Mereka dapat
mencobakan
suatu gagasan perbaikandalam praktek
pembelajaranmereka,
dan
melihat
pengaruh nyata dari upaya itu.
Desain model,'Kemmis&Mc Taggart (1988) adalah sebagai berikut: Tahap
Penutup
Mendeskripsikan konsep hubungan-hubungan yang ada didalamnya
Gambar L Model Penelitian Tindakan
Komponen Pembelajaran
Mengklarifikasi deskripsi tentang abstraksi yang baru
Mc Taggart (1988) Sumber: Wiriaatmadja (2009,
hal.66)
Penelitian dilakukan disalah satu SMA di Ambon, pada 14 siswa kelas Xl-IPS selama dua siklus dan dua kali pertemuan pada setiap siklus. Penelitian ini
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Xl-lPS dalam Belajar Matematika melalui A{etode Guided Discovery lnstruction
akan
terus
dilanjutkan sampai
tujuan
penelitian
dan
indikator
variabelpenelitian tercapai
yaitu
sesuaidengan
"indikator
keberhasilanhasil
belajarsecara klasikal
minimal
75%
dari
jumlah
siswa
yang
mencapai KKM
yangditetapkan"
(Tampubolon,2oL4, hal. 35). Data yang digunakan dalam penelitianini
divalidasi
oleh
mentor dan
guru lain
di
sekolah
tempat
dilaksanakanpenelitian. Peneliti
menggunakan
perhitungan
statistik
sederhana
untukmenghitung
hasil
data
penelitian
dan
analisis deskriptif.
pene[ti
mengkategorikan hasil nilai yang diperoleh siswa sesuaitabel konversi. Tabel 2
Konversi
nilai
lnterval
Nilai
Kategori Makna8L-100 61-80
4t-60
2L-40 0-20 A Bc
D E Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baikJelek/sangat tidak baik Sumber: (Tampubol on, 20014, hal. 35)
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus IL.
Pemahaman Konsep Siklus ITabel 3
Hosil lnstrumen tentong pemahomon konsep siswa siklus t
Post-
Angket
Observasitest
Checklist
KeteranganWawancara
7L,4%
81,3
Lotr/o
Siswamulai
Siswa mengatakan bahwasiswa
(Sangat
mengisi
mereka
mengalamiadanyalulus
Baik) KKMbagian-bagian
peningkatanpemahamanLKS,
sehingga
dibandingkan denganhasil
LKS
pembelaiaran ketika pra-siklus.29
A Journal of Language, POLYGLOTVoI. 12 No.
Literature, Culture, and Education 2 April 2O16 Post-test
Angket
ObservasiChecklist
Keterangan Wawancara menunjukkan siswa sudah mengalami peningkatan pemahaman konsepSiswa mengaku mulai mampu menyelesaikan soal-soal yang diberikan, namun kendala yang dihadapi adalah membutuhkan waktu yang lebih karena siswa masih merasa lambat dalam memahami pertanyaan yang diberikan.
Tabel 4
Pencopoian indikator pemahoman konsep siklus I
lndikator
siswa lulusKKM
Persentase NilaiRata-Rata Kelas Menyatakan ulang sebuah konsep
Mengklasifikasikan men
urut
sifat-sifattertentu
sesuai dengan konsepnyaMenggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu
Mengaplikasikan
konsep
atau algoritma pada pemecahan masalahL4
LI
LOo% 78,6%9t,4
80,4 57,Lyo 76,4 2L,4% 59,32.
Pelaksanaan Metode Guided Discovery lnstruction Siklus ITabel 5
Hasil instrumeh tentang pelaksonaon metode Guided Discovery lnstruction
Angket Lembar
WawancaraKetercapaian Metode
Jurnal Refleksi
lleningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Xt-lPS dalam Belajar iAatematika melalui Metode Guided Discovery lnstruction
Angket
Lembar KetercapaianMetode
Wawancara Jurnal Refleksi
87,7
71,3 (Baik) (Sangat Baik) Tahapan metode dilaksanakan dan memberikan manfaat bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa belajar matematikaSiswa belum terbiasa menggunakan metode GDl. Peneliti memberikan alat peraga berupa dadu ukuran sedang dan kartu remi,
tetapi
banyak siswa yang belum mengetahui isi dari kartu remi. Siswa masih kurangterjadi
interaksi ketika tanya jawab secara maksimal. Beberapa siswa masih belum menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan gur:u dengan optimal. Pada sesi pot-stest siswa merasa kekurangan waktu mengerjakan soal, sehingga pada soal di bagian akhir yang belum
terselesaikan oleh siswa.
b.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus t!L.
Pemahaman Konsep Siklus l! Tabel 6Hasil lnstrumen tentang pemohaman konsep siswa siklus
lt
Post-test Angket
ObservasiChecklist
Keterangan Wawancara85,7% 91,05
tOO%siswa
|tjff"
lulus KKM Siswa menunjukkan mampu memahami konsep berdasarkan indikator pemahaman konsep dilihat dari jawaban siswa diLKSdan proses Tanya jawab Siswa menunjukkan mampu memahami konsep
materiyang
sedang dipelajari berdasarkan indikator pemahaman konsep ketika diwawancaraiA Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
Tabe! 7
Pencopaion indikotor pemohomon konsep siklus
ll
lndikator
siswa lulus
KKM
Persentase Nilai Rata-Rata Kelas Menyatakan ulang sebuah konsepMengklasifikasikan menurut sifat-sifat
tertentu
sesuai dengan konsepnyaMenggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu
Mengaplikasikan
konsep
ataualgoritma
pada
pemecahan masalah 9 74 64,2% 700% 7,Lo/o 50% 82,L 95 55,7 65,72.
Pelaksanaan Metode Guided Discovery lnstruction Siklus ll Tabel 8Hosil instrumen tentang pelaksanoon metode Guided Discovery lnstruction
Angket Lembar
WawancaraKetercapaian Metode Jurnal Refleksi
85,5
83 (Sangat(Sangat
Baik) Baik) Peneliti melaksanakan semua tahapan metode Guided Discovery lnstruction dengan sangat baikPelaksanaan metode
6DI
lebih baik dari siklus sebelumnuya. Peneliti mulai memberikan pertanyaan-pertanyaan yang lebihterstruktur,
supaya siswa lebih mudah
menemukan konsep dari
materiyang
sedang dipelajari. Peneliti membuat
LKS lebih mudah dimengertisiswa.
Peneliti melakukan kekurangan pada tahap penutup dari metode GDI dikarenakan pembagian waktu yang
I
I
I
t\ieningkatkan Pemahaman Konsep siswa Kelas
x-lps
dalam Belajar Matematika melalui Metode Guided Discovery tnstructionAngket
Lembar KetercapaianMetode
Wawancara Jurnal Refleksi
belum maksimal peneliti lakukan.
c.
Pembahasan Siklus I dan Siklus llBerdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I dan siklus
ll,
maka peneliti menganalisis pemahaman konsep siswa sebagaiberikut:
.L.
Hasilnilai
post-test siklus t dan siklus llHasil
nilai
rata-rata
kelaspada
indikator
L
mengalami penurunan
dari siklus I (9L,4) ke siklusll
(gz,L),tetapi
masih berada padakriteria
,,sangat baik,,. Berikut diagram pencapaian nilai rara-rata keras pada indikator ini:i
Persentase
Nilai
Rata-Rata
Pemahaman Konsep pada Setiap
Indikator
Berdasarkan
Nilai
Post-test
P Siklus
I
u SiklusII
kelas pada post-test Gambar 2 Diagram persentase hasil nilai rata-rata
Keterangan:
lndikator
3. = menyatakan ulang sebuah konsep\o
()</
t)cttr
E.E
Gi c,q*
io
r{l
() er r00._9t.hz.t
" 80.7e1
76-4ss.r
ss.fis:
il#
#E
Uu
il=
Indikator
I
Indikator2 Indikator3
Indikator4
iA Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
lndikator 2
=
mengklasifikasikanmenurut sifat-sifat
tertentu
sesuai
dengan konsepnyalndikator 3
=
menggunakandan
memanfaatkanseta memilih
prosedur
atau operasitertentu
lndikator
4
= mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalahPada
lndikator
3
mengalamipenurunan
nilai
rata-rata
dari
siklus
I
kesiklus
ll
dari
kriteria
"baik"
menjadi
"cuiup
baik",
karena siswa
tidak
memperhatikan
denganbaik
perintah soal
nomor
3
pada
post-testsiklus
ll.Sebagian
besar siswa menjawab setengah bagian
saja,
sehingga
tidak
memperoleh skor maksimal pada soal ini. Selain
itu, materi
pada 3 siklusll
lebihsulit
dibandingkan dengan siklusI
(dilihat dari
jumlah
siswayang
menjawab benar). Pada indikator 4 pencapaian nilai rata-rata pada siklus I (29,3) ke siklus ll(76,41 mengalami peningkatan, demikian
juga
indikator
2
mengalami peningkatan 80,7 ke 95 berada padakriteria
"sangatbaik".
Demikian juga jikadilihat dari
persentase siswa yang mencapainilai
>
71
(siklusll)
pada setiapindikator
yaitu
indikator
L
(64,2%1,indikator
2llOO%1,indikator
3
17,L%l danindikator
4
(50%), menunjukkanterjadinya
penurunanpada indikator 3.
Jadi, secara keseluruhan pemahaman konsep siswa berdasarkannilai rata-rata
kelas pada setiap indikator pemahaman konsep meningkat. Demikian, jikadilihat
dari pencapaian siswa yang lulus KKM. Berikut diagram pencapaian siswa lulus KKM dari siklus I ke siklus ll:34 I.INIVERSITAS PELITA HARAPAN
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Xl-lPS dalam Belajar Matematika melalui Metode Guided Discovery lnstruction
Persentase
Perkembangan
Siswa
s
=
10Oa
v
v
gnua
FlLulus
KKM
rPencapaian Siswa Lulus KKM
Gambar 3 Diagram Persentase kelulusan siswa berdasarkan post-test Berdasarkan diagram
4.2
dapat diketahui jumlah
siswayang lulus
KKMpada siklus
I
ke
siklus
ll
mengalami
peningkatanyaitu dari 10
orang
siswa (7L,4%l mengalami peningkatan pada siklusll
hingga 12 orang siswa lBS,7%). Pencapaianketuntasan
berdasarkanKKM pada siklus
ll
merupakan jumlahketuntasan
yang
melebihi
jumlah
ketuntasan
yang
ditetapkan
peneliti (keberlanjutan siklus>
75o/odarijumlah
siswa dalam kelas). Hal ini sesuaiyang diungkapkan Roestiyah (200s) bahwa pembelajaran discovery dapat membantusiswa
mengembangkan penguasaan
ketrampilan
dalam
proses
kognitif.suryosubroto (2002)
menambahkan kebaikanmetode
penemuan membantusiswa
mengembangkan
atau
memperbanyak persediaan
dan
penguasaanketrampilan
dan
proses
kognitif
siswa,
jika
siswa
terus
dilibatkan
dalam penemuanterpimpin
itu.2.
Hasilobservasisiswa siklus I dan siklus llHasil pengamatan
mentor
menunjukkan
bahwa pada siklus
ll
siswa memenuhiindikator
pemahaman konseppenelitian
ini.
lndikator
menyatakan ulang sebuah konsep pada siklusll,
mentor
belum melihat bahwa semua siswamampu
mencapai
indikator
ini.
Menurut
Sugiyono
(2014,
hal.
L4Gl pengumpulandata
observasi nonpartisipanini tidak
akan mendapatkan datat
SiklusII
85.7 *71"4.-.""ffi
Siklus I iclit
iaia
lq) ia :61 :6) :a iL iC)iFr
A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
yang
mendalam,
dan
tidak
sampai
pada
tingkat
makna.
Jadi,
peneliti
menyimpulkan pengamatan mentor terhadap pemahaman konsep siswa selama
penelitian
menunjukkan adanya peningkatan.
Belum tercapainya
indikator
menyatakan ulang sebuah konsep bisa disebabkan karena pengamatan
mentor
kurang
maksimal,
berdasarkanjurnal
refleksi peneliti pada kejadian
yang menunjukkanindikator
ini
(kegiatantanya jawab)
siswatidak
semangat dankurang interaktif
menjawab pertanyaan
dari
peneliti. Peneliti
mehemukan bahwa siswa mampu mengaplikasikan konsep ataualgoritma
pada pemecahan masalah, artinya siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep. Peneliti jugamelihat bahwa pada saat
itu
siswa
tidak
mengungkapkan
pemahamannyamelalui
bahasa yangtepat,
sehingga pengamat(mentor)
menyatakan bahwa belum semua siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep.3.
Hasil Angket siswa siklus I dan siklus llHasi! angket siswa menunjukkan bahwa pengukuran pemahaman konsep siswa
dari
siklus
I
(81,3)
ke
siklus
lt
(81,05). Hasil pengukuran
pemahamankonsep
berdasarkanangket siswa
keduanyamemiliki
kriteria
"sangat
baik".Menurut
Sugiyono (2OL4,hal.
142)"dengan
adanyakontak
langsung antarapeneliti
dengan responden akan menciptakansuatu
kondisi yangcukup
baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data yangobyektif
dan cepat".4.
Hasilwawancara siswa siklus I dan siklus llHasil wawancara siswa
yang
dilakukan
peneliti melihat bahwa
siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep dari siklus I ke siklusll.
Pada siklusl,
siswa
mengaku mengalami peningkatan pemahaman
konsep
dibanding sebelumnya, namun ada beberapa siswa yang belum mampu menggunakan danMeningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Xl-lPS dalam Belajar i{atematika melalui lrtetode Guided Discovery lnstruction
memanfaatkan
serta
memilih
prosedur
atau
operasi
tertentu
dan mengaplikasikankonsep
atau algoritma pada
pemecahan masalah.
Hal
inikarena
beberapa siswa membutuhkanwaktu
yang
lebih
dalam
mengerjakansoal yang diberikan. Menurut Arikunto (2aL3,
hal.
268) salah satu
cara mengatasi supayatidak
hasil
tes yg
bias adalah menentukan
waktu
untuk mengerjakantes
secaratepat,
baik
ketepatan pelaksanaan maup.un lamanya. Berdasarkanhasil wawancara siswa,
pelaksanaan
post-testsiklus
I
terdipat
kekurangan
pada
lamanyawaktu
pelaksanaanyang
kurangtepat
(beberapa siswa mengaku kekuranganwaktu
dalam mengerjakan soal), sedangkan padasiklus
ll
kekuranganterletak
pada
pelaksanaan post-test(dilihat dari
kondisi pelaksanaan post-testsiklus
ll
yaitu
siswamemiliki
beban
ujian
pada
mata pelajaran lain).5.
Hasil ketercapaian metode Guided Discovery lnstructionBerdasarkan
lembar
ketercapaianmetode,
pelaksanaanmetode
Guided Discoverylnstruction memiliki
peningkatandari
7L,3 dengan
kriteria
"baik"
menjadi
83
dengan
kriteria
"sangat
baik".
Berdasarkan
angket
siswa, pelaksanaan metode Guided Discovery lnstruction mengalami peningkatan dari siklus I (7L,3/baik) ke siklusll
(83/sangat baik).6.
Jurnal refleksi penelitiPeneliti
melihat
adanya
peningkatan pemahaman
konsep
siswaberdasarkan
jurnal
refleksi
yaitu
pengamatan
penetiti
selama
prosespembelajaran siklus
berlangsung. Peningkatanpemahaman konsep
siklus
llterjadi
secara merata.A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
KESIMPULAN DAN SARAN
Berikut kesimpulan penelitian ini:
1.
Pemahaman konsepsiswa meningkat pada
indikator
mengklasifikasikanmenurut
sifat-sifat
tertentu
sesuaidengan konsepnya
dari
78,6%o pada siklusI
menjadi !OO% pada siklusll
danindikator
mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah dari 2L,4% pada siklusI
menjadi50%
padasiklus
ll
dan
meningkat
ditandai
dengan adanya
perfingkatanjumlah
siswa yang mencapainilai
KKMdari
ke siklus a 17L,4%l dan siklus ll(85,7%). Peneliti melihat adanya peningkatan
jumlah
siswa yang lulus KKM sebesar L4,3%. Jadi,untuk
setiap
siklusnyajumlah
siswa yanglulus
KKM (71) terus meningkat.2.
Pelaksanaanmetode
Guided
Discoverylnstruction
untuk
meningkatkan pemahaman konsep dengan empat tahapan sebagai sebagai berikut:a.
Pengenalan dan ReviewGuru memberikan
pengenalan,memulai dengan media
fokus
(alat peraga,cerita,
kasus) danreview
hasil kerja sebelumnya. Komponenpembelajarannya
yaitu
menarik perhatian
dan
menghidupkan pengetahuan yang sebelumnya.b.
Tahap TerbukaGuru
memberikan
contoh-contoh dan meminta
pengamatan
danperbandingan. Komponen pembelajarannya
yaitu
memberikanpengalaman
yang
darinya
pengetahuan
bisa
dikonstruksi
dan mendorong interaksi sosial.c.
Tahap KonvergenMeningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI-IPS dalam Belajar Matematika melalui itetode Guided Discovery lnstruction
Guru
memandu siswa sebagaimana merekamencari pola
di
dalamcontoh.
Komponen pembelajarannyayaitu
mulaimembuat
abstraksi dan mendorong interaksi sosial.d.
Tahap PenutupMendeskripsikan konsep hubungan-hubungan yang ada
di
dalamnya. Komponen pembelajarannyayaitu
mengklarifikasi deskripsitentang
abstraksi yang baru.
Berikut saran yang diberikan peneliti
kepada
guru dan
peneliti
lainterhadap
pelaksanaanmetode
Guided Discoverylnstruction
untuk
membantumerancang
proses
pembelajaran
di
kelas
memperhatikan
hal-hal
berikut
penelitian selanjutnya:
1)
Memberikanwaktu
cukup dan bersabar untuk membimbing siswa padatahap
konvergen,tidak
perlu terburu-buru melanjutkan
pembelajaran ke tahap penutup.2)
Tahap
penutup
meniadi
sangatpenting,
karena pemahaman
konsepsiswa yang benar
dan
seragam bergantung
dari
bagaimana
guru memberikan verifikasi kesimpulan yang dibuat oleh siswa.3)
Menggunakan
alat
peraga
dan
LKSsebagai
panduan
pembelajaransangat
baik,
tetapi
harus
memperhatikan
dengan baik
penyusunan pertanyaan di dalamnya. Penyusunan pertanyaan yangterstruktur
akanmempermudah
siswa
menemukan
konsep-konsepdari
materi
yang dipelajari.Peneliti
merefleksikan
tahap
konvergen
menjadi penentu
keberhasilanmetode
Guided Discoverylnstruction karena siswa mengambil bagian
besar dalamtahap
ini.
siswa
menemukan pola-poladari contoh dan
bukan contohA Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
artinya siswa
berusaha
memahami materi yang sedang dipelajari
secaramandiri.
Padatahap
ini,
hasiltemuan
siswa bisa masuk dalam memori jangka panjang sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Peneliti melihat hal ini sesuai dengan dunia pendidikan Kristen yang holistis, memandang setiapsiswa yang
duduk
di
dalam
kelas adalah
pribadi yang unik,
mampu
untuk berpikir, bernalar, bukan hanya objek yang menerima dari guru.DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.
(2013).
Prosedurpenelitian suatu
pendekatan
praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.Eggen,
Paul
&
Kauchak,
Don.
(2OL2l.
Strategi
dan
model
pembelojaron:mengojorkan
don
ketrampilan
berpikir (edisi
keenam).
Jakarta:
PT lndeks.Jacobsen, David A., Eggen, Paul., Kauchak, Donald. (2009). Method
for
teoching:metode-metode pengajoron meningkotkan
belojor
siswa
TK-SMA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Roestiyah, N. K., (20081. Strotegi belojor mengojar. Jakarta: Rineka Cipta.
Saminanto. (20L0).
Ayo proktik
PTK(penelition
tindokon
kelos).
Semarang: RaSAIL Media Group.Sugiyono.
(20t4). Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif
dan
R&D. Bandung: Alfabeta.Suryosubroto, B. (2002). Proses belajor mengajar di sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tampubolon, S. (2014). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Erlangga.
r
I
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Xl-lPS dalam Belajar lrlatematika melalui Metode Guided Discovery lnstruction
wardhani,
Sri. (2008). Anolisis stdon
sKLmata
pelajoran motemotikasmp/mts
u ntu k o pti m o I i sa si pe n co pa io n tuju o n. yogyakarta : pusat pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. wiggins, Grant., Mc Tighe, Jay. (2006). understonding by design: expanded
znd
edition.
united
States of America: pearsonMerrill
prentice Halt.Wiriaatmadja, R. (20091. Metode penelition