• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia hiburan yang tersedia bagi masyarakat pun sangatlah bervariasi mulai dari mall, karaoke, club, cafe, dan masih banyak lagi lainnya. Hal ini menyebabkan perlu adanya persiapan yang benar-benar matang sehingga usaha yang satu tidak kalah saing dan tersingkir di tengah sengitnya persaingan yang ada.Karena setiap usaha di dunia hiburan tersebut memerlukan modal yang tidaklah sedikit, kita harus benar-benar yakin dan mempertimbangkan perencanaan strategis dalam menjalankannya agar modal yang sudah kita keluarkan tidak sia-sia. Mengingat bahwa masyarakat sebagai target konsumen adalah individu yang tidak pernah puas dan cepat bosan, mereka akan terus mencari hiburan yang baru dan tidak pernah tinggal diam pada satu jenis hiburan dalam jangka waktu yang lama. Ini merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan dan umum ditemui oleh setiap pendatang baru di industri serupa, karena cepat atau lambat setiap usaha industri dunia hiburan pasti akan menghadapi permasalahan ini. Hanya saja, bagaimana kita dapat menghadapi dan mengantisipasi permasalahan ini, ataupun mencoba meminimalisasi dan menghindari terjadinya hal ini sampai usaha kita dapat menjadi lebih stabil.

Khusus untuk mall, sebagai salah satu sarana hiburan yang dapat dibilang cukup signifikan bagi masyarakat, mereka memiliki kelas persaingannya tersendiri. Sebab berbeda dengan sarana hiburan lainnya seperti club dan cafe yang dinilai dari produk dan jasa yang diberikan serta suasana yang dihadirkan, yang menjadi nilai tolak ukur dari kompetensi sebuah mall dinilai secara lebih keseluruhan. Sebab mall

(2)

adalah sarana hiburan yang di dalamnya memiliki berbagai macam jenis usaha lain. Setiap usaha lain di dalam mall tersebut, dapat menjadi nilai tambah tersendiri, mulai dari restoran-restoran yang ada di dalamnya, toko-toko di dalamnya, fasilitas hiburan yang dapat diberikan, tempat parkir, sarana keamanan, dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut yang seringkali dipertanyakan oleh pengunjung setiap mall serta menjadi bahan pertimbangan mereka untuk membandingkan dan memilih antara mall yang satu dengan mall yang lain. Oleh sebab itu apabila mereka dapat menciptakan sebuah strategi promosi yang unik dan menarik, hal ini dapat dijadikan faktor untuk lebih mendorong dan memotivasi masyarakat untuk datang ke mall mereka.

Mall Pacific Place Jakarta yang terletak di kawasan Jakarta Selatan juga terlihat memiliki persaingan yang sangat ketat. Mall-mall lain yang berada di kawasan yang sama, seperti Gandaria City, Plaza Senayan, Senayan City, Kuningan City dan masih banyak lagi lainnya ikut meramaikan persaingan yang ada. Walaupun persaingan di industri ini sangatlah ketat dan riskan, namun terbukti semakin banyak pengusaha yang mencoba membuka mall-mall baru. Dapat kita lihat bahwa angka pertumbuhan jumlah mall-mall kian tahun semakin bertambah, dan tidak hanya sebatas di kota besar seperti Jakarta saja, namun mall-mall sekarang juga sudah menyebar sangat luas sampai ke daerah-daerah seperti Bekasi, Tangerang, Alam Sutera, dan lain-lain. Banyaknya mall-mall baru yang muncul dengan menghadirkan konsep dan fasilitas yang unik dan menarik, juga mendorong timbulnya kompetensi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tiap-tiap mall dewasa ini, baik yang sudah berdiri maupun juga yang akan didirikan, untuk secara cerdik mencari tahu hal apa yang sedang menjadi trend di masyarakat dan terus mengembangkan mall mereka lebih jauh lagi. Karena bukan berarti mall-mall yang sudah memiliki popularitas yang tinggi dapat dengan tenang menjalankan kegiatan mereka sehari-hari, mereka

(3)

harus tetap terus waspada dan mengantisipasi adanya para pesaing baru yang dapat menarik pengunjung mereka.

Di luar itu semua, teknik promosi yang digunakan di mall-mall tersebut juga perlu lebih diperhatikan. Bagaimana kita merancang dan mempersiapkan sebuah konsep unik dan menarik yang sesuai dengan ketertarikan masyarakat, lalu bagaimana kita akan mensosialisasikan secara luas konsep tersebut untuk menjangkau target masyarakat. Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi juga sudah sangat pesat. Tidak hanya sebatas media audio, visual ataupun audiovisual, namun media interaktif sekarang ini terbukti lebih banyak digunakan oleh masyarakat secara luas. Muncul berbagai macam sarana promosi yang begitu canggih sehingga dapat mendukung berbagai kegiatan promosi kita agar menjadi lebih efektif dan efisien. Contohnya saja seperti advertising, sales promotion, personal selling, direct marketing dan juga tentunya public relations termasuk di dalam teknik dari promosi itu sendiri. Setiap mall harus dapat mengikuti arus perkembangan jaman dan lebih mengoptimalkan sarana promosi yang ada untuk dapat menjangkau target masyarakat yang mereka inginkan. Karena dapat kita lihat bahwa mall-mall yang ada sekarang ini, mulai berlomba-lomba untuk dapat membuat masyarakat lebih tertarik dengan mall mereka dibandingkan dengan mall lainnya. Mulai dari pengiklanan yang dikemas sedemikian rupa agar dapat menarik perhatian masyarakat dimanapun mereka berada, program-program yang memberikan keuntungan untuk pelanggan dan juga hadiah-hadiah menarik merupakan beberapa dari sekian banyak cara promosi yang ditempuh untuk dapat lebih menarik masyarakat. Semua kegiatan tersebut, pada akhirnya dimaksudkan untuk meraih satu tujuan yaitu meningkatkan jumlah pengunjung dari mall itu sendiri.

(4)

Maka dari itu dapat kita lihat bahwa persaingan yang timbul di antara mall-mall tersebut sangatlah kompleks karena mencakup segi-segi tertentu. Khususnya untuk dapat memenangkan kepercayaan dan perhatian dari para konsumen, perlu dilakukan upaya-upaya signifikan. Dengan berorientasi pada konsumen, kita dapat lebih jauh lagi memahami perilaku konsumen kita sehingga kita dapat mencoba menyesuaikan dan memberikan apa yang konsumen inginkan. Mulai dari bagaimana kita dapat menjaga hubungan dengan setiap konsumen kita, menerima masukan dan keluhan-keluhan yang diberikan konsumen, bagaimana kita mempertahankan kepercayaan yang telah mereka berikan, sudah menjadi tangung jawab dari setiap mall yang ada. Semua perlu dievaluasi dan diberikan perhatian secara khusus.

Dari latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul PENGARUH KONTES DAN SWEEPTAKES TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH PENGUNJUNG (STUDI KASUS PROMOSI “I KNOW YOU WANT THIS” MALL PACIFIC PLACE JAKARTA PERIODE FEBRUARI – MEI 2013).

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah ada hubungan antara kontes dan sweeptakes dengan peningkatan jumlah pengunjung?

b. Apakah ada pengaruh kontes dan sweeptakes terhadap peningkatan jumlah pengunjung?

(5)

1.3 Ruang Lingkup

a. Topik penelitian ini meyangkut kinerja PR Mall Pacific Place Jakarta dalam menjalankan kontes dan sweeptakes untuk meningkatkan jumlah pengunjung mall. b. Objek penelitian adalah program promosi “I Know You Want This” yang ditujukan bagi setiap masyarakat yang datang menjadi pengunjung dari Mall Pacific Place Jakarta.

c. Subjek penelitian adalah divisi yang mengurus dan menangani program promosi “I Know You Want This” yaitu Divisi Marketing and Promotion.

d. Rentang waktu penelitian adalah 15 Februari 2013 sampai 15 Mei 2013.

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

a. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kontes dan sweeptakes dengan peningkatan jumlah pengunjung.

b. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kontes dan sweeptakes terhadap peningkatan jumlah pengunjung..

1.4.2 Manfaat a. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk perkembangan ilmu komunikasi dan juga sebagai tambahan kajian studi ilmu komunikasi khususnya di bidang Public Relation dalam kaitannya dengan strategi promosi penjualan.

b. Manfaat Praktis

- Menjelaskan pentingnya fungsi kegiatan kontes dan sweeptakes bagi peningkatan jumlah pengunjung mall.

(6)

- Bahan pertimbangan perusahaan untuk mengembangkan kegiatan promosi yang lebih efektif dan efisien lagi ke depannya.

- Memberikan pemahaman faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan kegiatan promosi penjualan.

c. Masyarakat/Umum

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami kegiatan promosi penjualan dan secara selektif memilih kegiatan promosi penjualan yang dapat dipercaya.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari : a. Bab 1 Pendahuluan

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, dan juga sistematika penulisan dari skripsi yang akan dibuat. b. Bab 2 Landasan Teori

Bab ini akan menguraikan mengenai teori-teori yang akan dipakai dalam penelitian ini. Mulai dari teori yang berkaitan dengan komunikasi, komunikasi pemasaran, bauran promosi dan juga perilaku konsumen.

c. Bab 3 Metode Penelitian

Bab ini menguraikan metode penelitian yang kita gunakan, mulai dari sudut pandang yang digunakan, perumusan hipotesis, teknik pengumpulan data, beserta teknik analisis data yang digunakan.

d. Bab 4 Hasil Penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai objek penelitian kita secara lebih luas, mulai dari sejarah dan struktur perusahaan, program-program kerja perusahaan beserta proses

(7)

pelaksanaanya. Selain itu akan disajikan data-data penelitian, pengolahan data yang dilakukan, dan juga pembahasan lebih jauh dari hasil penelitian pengumpulan data yang telah dilakukan.

e. Bab 5 Simpulan dan Saran

Bab ini akan menjelaskan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini beserta menjelaskan saran-saran yang berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya ke depan.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun sektor yang dipengaruhi oleh investasi ini adalah sektor bangunan sebesar Rp 483,29 triliun, pada sektor pengangkutan Rp 205,91 triliun, dan di sektor industri pengolahan Rp

Penelitian yang dilakukan secara spesifik dan terarah terhadap tata cara pemberian penilaian kerja bagi pegawai di Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah,

karton pembungkus botol vial tersebut diperlakukan sebagai limbah biasa r 2.3.4.6.7]. Penanganan Limbah

utang yang dimiliki untuk periode tidak ditentukan yang mungkin dapat dijual bila diperlukan likuiditas atau terhadap kondisi pasar tertentu. Debt securities in

Para petani akan dikumpulkan di balai desa dan di beri penyuluhan dan pengetahuan tentang konservasi lingkungan, dampak negatif penggunaan pestisida anorganik secara

Sesuai dengan perhitungan skala baru untu variabel prestasi kerja maka untuk hasil perhitungan skala baru variabel Soft Skill juga dapat dilihat pada tabel 5.15.. Dilihat dari

Radiografi kedokteran gigi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kelainan yang tidak terlihat secara klinis di rongga mulut, memberikan

masakan ini 6). Dengan meningkatnya jumlah produksi tersebut pada jumlah limbah yang dihasilkan juga akan semakin bertambah. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk