• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. PADI

Angka tetap (ATAP) produksi padi tahun 2014 adalah 2.116.637 ton GKG, turun 3,51% dibandingkan dengan produksi tahun 2013 yang mencapai 2.193.698 ton GKG. Penurunan produksi padi ini terutama disebabkan karena turunnya luas panen padi dari tahun 2013 yang mencapai 438.057 hektar menjadi 433.712 hektar tahun 2014.

Berdasarkan hasil penghitungan Angka Ramalan (ARAM) I tahun 2015 diperkirakan produksi padi meningkat 6,86% dari tahun 2014 menjadi 2.261.871 ton GKG. Peningkatan ini disebabkan karena diperkirakan luas panen padi pada tahun 2015 meningkat menjadi 437.718 hektar.

B. JAGUNG

Produksi jagung berdasarkan angka tetap 2014 adalah sebesar 785.864 ton pipilan kering, jumlah produksi ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan produksi pada tahun 2013 yang mencapai angka 633.733 ton. Peningkatan jumlah produksi ini disebabkan karena meningkatnya luas panen jagung tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2014 luas panen meningkat sebanyak 16.304 ha, yaitu dari 110.273 ha menjadi 126.577 ha. Naiknya produksi ini juga disebabkan oleh naiknya produktivitas jagung. Produktivitas jagung meningkat 8,03% dari 57,47 kw/ha pada tahun 2013 menjadi 62,09 kw/ha pada tahun 2014.

Sedangkan menurut hasil penghitungan angka ramalan I, produksi jagung pada tahun 2015 diramalkan akan naik dibandingkan tahun 2014. Produksi jagung naik menjadi 1.031.160 ton atau naik sebesar 31,21%. Peningkatan produksi jagung disebabkan karena luas panen yang meningkat dari 126.277 hektar pada tahun 2014 menjadi 157.567 hektar pada tahun 2015.

C. KEDELAI

Produksi kedelai pada tahun 2014 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan angka tetap 2013, yaitu dari 91.065 ton menjadi 97.172 ton atau naik sebesar 6,71%. Peningkatan ini disebabkan karena naiknya produktivitas kedelai yang mencapai 34,56%. Pada tahun 2015 diperkirakan produksi kedelai akan naik 24,66% menjadi 121.137 ton biji kering.

No. 47/07/52/Th.IX, 1 Juli 2015

A

NGKA

T

ETAP

T

AHUN

2014

D

AN

A

NGKA

R

AMALAN

I

T

AHUN

2015

P

RODUKSI

P

ADI

D

AN

P

ALAWIJA

P

ROVINSI

N

USA

T

ENGGARA

B

ARAT

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

(2)

1.

PRODUKSI PADI

Angka Tetap Tahun 2014

Pada tahun 2014 luas panen padi mencapai 433.712 hektar, yang terdiri dari 371.604 hektar padi sawah dan 62.108 hektar padi ladang. Jika dibandingkan dengan angka tetap tahun 2013, luas panen padi sawah turun sebesar 11.236 hektar atau 2,93 %, sedangkan luas panen padi ladang meningkat sebanyak 6.891 hektar atau 12,48 %. Secara keseluruhan luas panen padi menurun sebanyak 4.345 hektar atau 0,99%.

Produktivitas padi sawah, padi ladang, dan total padi mengalami penurunan, pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Produktivitas padi sawah menurun 0,38 % yaitu dari 51,44 kw/ha menjadi 51,24 kw/ha. Untuk padi ladang, produktivitasnya menurun sebesar 15,82 % dari 40,65 kw/ha menjadi 34,22 kw/ha. Secara total produktivitas padi turun 2,55% dari 50,08 kw/ha menjadi 48,80 kw/ha.

Dengan data luas panen dan produktivitas diatas dapat dihitung angka tetap produksi padi tahun 2014 di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu sebesar 2.116.637 ton GKG, yang terdiri dari 1.904.110 ton GKG padi sawah dan 212.527 ton GKG padi ladang. Ini berarti terjadi penurunan jumlah produksi padi tahun 2014 sekitar 77.061 ton GKG dibandingkan dengan produksi pada tahun 2013 yang mencapai angka 2.193.698 ton GKG. Penurunan ini terjadi selain karena luas panen yang menurun, juga disebabkan karena produktivitas padi juga turun. Berikut perbandingan luas panen padi tahun 2013 – 2014 di Provinsi Nusa Tenggara Barat :

Tabel 1.

Perbandingan Luas Panen Tanaman Padi di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2014

Kabupaten/Kota Luas Panen Tahun 2013 (Ha) Luas Panen Tahun 2014 (Ha) Selisih (Ha) (1) (2) (3) (4) 01 Lombok Barat

34.792

32.670

- 2.122 02 Lombok Tengah

87.064

87.541

477 03 Lombok Timur

72.905

68.180

- 4.725 04 Sumbawa

90.745

87.531

- 3.214 05 Dompu

34.503

44.245

9.742 06 Bima

74.446

71.772

- 2.674 07 Sumbawa Barat

18.193

16.097

- 2.096 08 Lombok Utara

12.760

12.910

150 71 Mataram

5.489

5.355

- 134 72 Bima

7.160

7.411

251 NTB

438.057

433.712

- 4.345

(3)

Angka Ramalan I Tahun 2015

Angka ramalan I merupakan hasil penjumlahan dari realisasi luas panen dikali realisasi produktivitas pada subround Januari-April dengan ramalan luas panen dikali ramalan produktivitas pada subround Mei-Agustus dan September-Desember. Ramalan luas panen diperoleh berdasarkan trend sisa tanaman akhir masing-masing komoditi, sedangkan ramalan produktivitas diperoleh berdasarkan trend tahun.

Dari hasil penghitungan ARAM I tahun 2015, diperoleh hasil perkiraan luas panen padi sawah tahun 2015 seluas 383.248 hektar dan ramalan produktivitasnya adalah 53.58 kw/ha. Dengan luas panen dan produktivitas tersebut dapat diperkirakan produksi padi sawah pada tahun 2015 akan mencapai 2.053.403 ton. Artinya, akan terjadi peningkatan produksi jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 149.293 ton atau 7,84%. Untuk padi ladang, diperkirakan luas panennya menjadi 54.470 hektar, dengan produktivitas sebesar 38,27 kw/ha, sehingga produksinya diperkirakan sebesar 208.468 ton. Dengan demikian, luas panen total padi pada tahun 2015 diperkirakan menjadi 437.718 hektar, dengan produktivitas 51,67 kw/ha, dan produksinya diperkirakan mencapai 2.261.871 ton GKG.

Angka ramalan produksi padi tahun 2015 ini lebih besar jika dibandingkan angka produksi tahun 2014 yang sebesar 2.116.637 ton GKG. Terlihat bahwa terjadi peningkatan produksi padi sebesar 6,86%. Naiknya angka produksi ini disebabkan karena ramalan luas panen mengalami peningkatan sebesar 0,92% dibandingkan tahun 2014. Naiknya hasil penghitungan ramalan luas panen disebabkan karena naiknya luas sisa tanaman akhir pada Subround I (Januari-April) 2015 yang menjadi 99.819 hektar, dibandingkan dengan luas sisa tanaman akhir pada subround I 2014 yang mencapai 94.594 hektar.

Gambar 1.

Perkembangan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang di Provinsi NTB Tahun 2008 – 2015 (000 Ton)

Sumber: ATAP 2014 dan ARAM I 2015, BPS.

0 50 100 150 200 250 0 500 1000 1500 2000 2500 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ARAM I 2015 Padi Sawah Padi Ladang

(4)

2.

PRODUKSI PALAWIJA

Jagung

Produksi jagung pada tahun 2014 adalah 785.864 ton pipilan kering, naik 24% bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 633.773 ton pipilan kering. Peningkatan produksi jagung ini disebabkan karena naiknya luas panen jagung pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, luas panen jagung naik sebesar 16.304 hektar atau 14,79%.

Berdasarkan angka ramalan I, pada tahun 2015 produksi jagung diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 1.031.160 ton atau naik sebesar 31,21% dibandingkan dengan produksi pada tahun 2014. Peningkatan produksi jagung pada tahun 2015 ini disebabkan karena meningkatnya penghitungan luas panen pada tahun 2015. Luas panen jagung diperkirakan meningkat dari 126.577 hektar pada tahun 2014 menjadi 157.567 hektar tahun 2015 atau meningkat 24,48%. Disamping itu produktivitasnya diperkirakan naik dari 62,09 kw/ha menjadi 65,44 kw/ha atau meningkat 5,41 %.

Kedelai

Pada tahun 2014, produksi kedelai mencapai 97.172 ton biji kering, naik sebesar 6,71% dari tahun 2013. Luas panen kedelai turun dari 86.882 hektar menjadi 68.896 hektar, sedangkan produktivitasnya naik dari 10,48 kw/ha menjadi 14,10 kw/ha.

Hasil penghitungan ARAM I 2015 produksi kedelai diperkirakan akan meningkat menjadi 121.137 ton biji kering. Naiknya perkiraan produksi ini disebabkan karena naiknya perkiraan luas panen kedelai. Luas panen kedelai diperkirakan meningkat dari 68.896 hektar menjadi 93.971 hektar atau naik sebesar 36,40%.

Gambar 2.

Perkembangan Produksi Tanaman Jagung dan Kedelai di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 – 2015 (000 ton)

Sumber: ATAP 2014 dan ARAM I 2015, BPS.

0 200 400 600 800 1000 1200 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ARAM I 2015 Jagung Kedelai

(5)

Kacang Tanah

Pada tahun 2014 produksi kacang tanah menurun jika dibandingkan produksi kacang tanah tahun 2013 yaitu dari 41.889 ton biji kering menjadi 34.284 ton biji kering. Penurunan ini terjadi karena menurunnya luas panen dan produktivitas kacang tanah. Luas panen kacang tanah turun dari 30.772 hektar menjadi 26.458 hektar pada tahun 2014. Berdasarkan Ramalan I tahun 2015, diperkirakan produksi kacang tanah akan meningkat mencapai angka 35.610 ton biji kering. Peningkatan ini disebabkan karena hasil ramalan produktivitas kacang tanah yang meningkat sebesar 16,43% pada tahun 2015.

Ubi Kayu

Tanaman ubi kayu produksinya naik pada tahun 2014 menjadi 92.643 ton, atau naik sebesar 33.558 ton dibandingkan tahun 2013. Naiknya produksi ini disebabkan karena luas panennya yang naik dari 3.866 hektar pada tahun 2013 menjadi 4.706 hektar pada tahun 2014. Berdasarkan penghitungan ARAM I tahun 2015, produksi ubi kayu diperkirakan turun menjadi 82.012 ton. Penurunan produksi ini disebabkan karena turunya luas panen dan produktivitas ubi kayu. Luas panen ubi kayu turun sebesar 0,23%, sedangkan produktivitas ubi kayu turun sebesar, 11,27%.

Ubi Jalar

Angka tetap produksi ubi jalar pada tahun 2014 sebesar 19.015 ton umbi basah. Ini berarti ada peningkatan produksi sebesar 67,75 % dibanding tahun 2013 yang mencapai 11.335 ton umbi basah. Sedangkan menurut ARAM I, pada tahun 2015 produksi ubi jalar diperkirakan meningkat menjadi 22.411 ton umbi basah. Hal ini berkaitan dengan luas panen ubi jalar yang diperkirakan meningkat dari 1.082 hektar pada tahun 2014 menjadi 1.360 hektar pada tahun 2015. Walaupun produktivitasnya diperkirakan akan menurun dari 175,74 kw/ha pada tahun 2014 menjadi 164.79 kw/ha.

Kacang Hijau

Untuk kacang hijau, produksi pada tahun 2014 sebesar 19.218 ton. Nilai produksi ini turun dibandingkan tahun 2013, disebabkan karena luas panen yang menurun sebesar 15,38% yaitu dari 19.374 hektar tahun 2013 menjadi 16.395 hektar pada tahun 2014. Pada tahun 2015 angka produksi kacang hijau diperkirakan akan naik menjadi 26.746 ton biji kering. Hal ini disebabkan oleh luas panen dan produktivitas yang diperkirakan meningkat naik menurut ARAM I 2015. Luas panen kacang hijau diperkirakan naik sebesar 34,88%, sedangkan produktivitasnya diperkirakan naik sebesar 0,89%.

(6)

Gambar 3.

Perkembangan Produksi Kacang Tanah, Ubi Kayu, Ubi Jalar, dan Kacang Hijau di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 – 2015 (000 ton)

Sumber: ATAP 2014 dan ARAM I 2015, BPS.

Demikian press release ini disampaikan untuk dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan evaluasi dan perencanaan pembangunan, khususnya dalam upaya peningkatan produksi pangan. Terimakasih. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ARAM I 2015 Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar kacang Hijau

(7)

PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2008 - 2015 (TON) NO JENIS 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ARAM I TANAMAN 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Padi Sawah 1.557.299 1.653.811 1.620.666 1.898.279 1.900.141 1.969.252 1.904.110 2.053.403 2 Padi Ladang 193.378 216.964 153.833 168.858 214.090 224.446 212.527 208.468 3 Total Padi 1.750.677 1.870.775 1.774.499 2.067.137 2.114.231 2.193.698 2.116.637 2.261.871 4 Jagung 196.263 308.863 249.005 456.915 642.674 633.773 785.864 1.031.160 5 Kedelai 95.106 95.846 93.122 88.099 74.156 91.065 97.172 121.137 6 Kacang Tanah 32.348 38.615 33.666 37.965 38.890 41.889 34.284 35.610 7 Ubi Kayu 68.386 85.062 70.606 75.367 79.472 59.085 92.643 82.012 8 Ubi Jalar 10.985 11.276 13.134 11.970 13.232 11.335 19.015 22.411 9 Kacang Hijau 39.756 33.774 50.012 50.702 34.152 22.079 19.218 26.746 Bentuk Produksi :

Padi : Gabah Kering Giling; Jagung : Pipilan Kering; Kacang Tanah, Kedelai, KacangHijau : Biji Kering; Ubi Kayu dan Ubi Jalar : Umbi Basah

LUAS PANEN TANAMAN PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2008 - 2015 (Hektar) NO JENIS 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ARAM I TANAMAN 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Padi Sawah 306.274 316.120 329.594 369.249 368.760 382.840 371.604 383.248 2 Padi Ladang 53.440 58.159 44.690 48.813 56.688 55.217 62.108 54.470 3 Total Padi 359.714 374.279 374.284 418.062 425.448 438.057 433.712 437.718 4 Jagung 59.078 81.543 61.593 89.307 117.030 110.273 126.577 157.567 5 Kedelai 76.154 87.920 86.649 75.042 62.888 86.882 68.896 93.971 6 Kacang Tanah 25.541 28.750 25.044 26.319 25.508 30.772 26.458 23.603 7 Ubi Kayu 5.688 6.514 5.352 5.167 5.979 3.866 4.706 4.695 8 Ubi Jalar 953 969 1123 954 1.100 866 1.082 1.360 9 Kacang Hijau 40.017 34.536 45.511 45.351 27.775 19.374 16.395 22.113

(8)

RATA-RATA PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2008 - 2015 (KW/HEKTAR) NO JENIS 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ARAM I TANAMAN 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Padi Sawah 50,85 52,32 49,17 51,41 51,53 51,44 51,24 53,58 2 Padi Ladang 36,19 37,31 34,42 34,59 37,77 40,65 34,22 38,27 3 Total Padi 48,67 49,98 47,41 49,45 49,69 50,08 48,80 51,67 4 Jagung 33,22 37,88 40,43 51,16 54,92 57,47 62,09 65,44 5 Kedelai 12,49 10,9 10,75 11,74 11,79 10,48 14,10 12,89 6 Kacang Tanah 12,67 13,43 13,44 14,42 15,25 13,61 12,96 15,09 7 Ubi Kayu 120,23 130,58 131,92 145,86 132,92 152,83 198,86 174,68 8 Ubi Jalar 115,27 116,37 116,95 125,47 120,29 130,89 175,74 164,79 9 Kacang Hijau 9,93 9,78 10,99 11,18 12,3 11,4 11,11 12,10

Referensi

Dokumen terkait

Mencermati hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan penelitian ini yaitu: Konsep pendidikan keluarga Zakiah Daradjat yaitu menekanakan pada

Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk memutuskan keefektifan ventilasi atau

Sterilisasi dengan pemanasan uap meliputi pemanasan air sampai menghasilkan uap dalam ruang autoklaf yang tertutup dan uap lembab yang panas. Karena sistem tertutup uap yang

departemen kontroler (atau karyawan yang tidak terkait dengan prosuder penerimaan kas) mencocokkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen berikut ini: (1) salinan dari

Besarnya penurunan indeks yang diterima petani pada bulan ini terutama dipicu oleh turunnya harga beberapa jenis komoditas pertanian, antara lain harga gabah turun 4,81 persen dengan

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kebaikan dan kemurahan Tuhan Yesus Kristus mulai dari proses seminar proposal, bimbingan skripsi, penelitian lapangan, dan hingga sampai

Berdasarkan uji determinasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan seluruh variabel independen yang meliputi kualitas produk, kualitas pelayanan,

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script menggunakan Mind Mapping pada materi Ekosistem